ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Ana Rakhmawati Christiono Utomo, ST, MT, Phd ABSTRAK Pekerja merupakan salah satu elemen dominan dalam sebuah proyek. Kelangsungan proyek tersebut sangat tergantung pada kontinuitas tersedianya pekerja sesuai dengan kebutuhan. Salah satu permasalahan pekerja yang seringkali terjadi dan tidak dapat dihindari adalah terjadinya turnover pekerja. Turnover yang terjadi secara terus menerus akan berpengaruh terhadap kinerja proyek terutama dari segi waktu, biaya, serta kualitas proyek yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi turnover pekerja proyek konstruksi di Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui kuisioner yang disebarkan kepada para manajer proyek. Pertanyaan yang diajukan merupakan indikator-indikator turnover pekerja yang terdiri dari 20 variabel dan jawaban responden berupa tingkat persetujuan yang diukur dengan skala Likert. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian skala deskriptif diketahui bahwa keuntungan yang didapat dari tempat bekerja merupakan variabel dengan nilai rata-rata terbesar dan standar deviasi terkecil. Selanjutnya berdasarkan analisis faktor dari 20 variabel tersebut yang dinilai layak untuk bisa mengikuti uji berikutnya sebanyak 14 variabel yang kemudian tereduksi menjadi 4 faktor. Faktor 1 terdiri dari 5 variabel yaitu: konflik, jam kerja, kompensasi, perbedaan kerja, serta lingkungan kerja. Faktor 2 terdiri dari 5 faktor, yaitu: prosedur kerja, promosi, keuntungan, alternatif internal, serta kejadian kritis. Faktor 3 terdiri dari 2 faktor yaitu usia dan lama kerja. Dan faktor 4 terdiri dari 2 faktor yaitu pendidikan dan budaya. Keempat faktor tersebut mempunyai nilai eigenvalue sebesar 66,319% dengan faktor 1 memberikan kontribusi keragaman sebesar 31,826%, faktor 2 sebesar 16,951%, faktor 3 sebesar 9,095%, dan faktor 4 sebesar 8,447%. Dengan demikian faktor 1 merupakan faktor dominan yang mempengaruhi turnover pekerja proyek konstruksi di Surabaya karena mempunyai nilai eigenvalue terbesar yang artinya memberikan nilai konstribusi keragaman terbesar dibandingkan faktor yang lain. Kata Kunci: turnover pekerja proyek konstruksi, manajer proyek, analisis deskriptif, analisis faktor PENDAHULUAN Salah satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilan suatu proyek adalah tenaga kerja. Dalam penyelenggaraan proyek, yang perlu diperhatikan hubungannya dengan masalah tenaga kerja adalah jangan sampai terganggu oleh ketidaklancaran kontinuitas penyediaan tenaga kerja (Soeharto, 1998:375). Pada umumnya perusahaan konstruksi mengalokasikan biaya untuk tenaga kerja sebesar 33-50% dari keseluruhan anggaran biaya 1
proyek (Hanna et. al., 2005). Dengan demikian tenaga kerja juga merupakan elemen proyek yang mempunyai resiko tertinggi dibandingkan dengan elemen yang lain yaitu material, peralatan, serta metode. Manajemen tenaga kerja yang baik akan mempengaruhi produktivitas dan kesuksesan proyek tersebut. Salah satu permasalahan yang ada di kelompok ini adalah tingginya tingkat turnover dibandingkan dengan kelompok pekerja pendukungnya. Sekalipun kebutuhan tenaga kerja konstruksi tidak bersifat tetap, artinya terdapat periode tertentu dimana diperlukan jumlah tenaga yang cukup besar (periode puncak) namun pada periode yang lain jumlah tenaga kerja dapat dikurangi (periode menurun), akan tetapi adanya turnover pekerja tidak dapat dihindari. Turnover tersebut dapat terjadi secara individu maupun kolektif, sukarela maupun kebijakan dari perusahaan. Turnover merupakan petunjuk kestabilan para pekerja (Zuber, 2001 dalam Ongori, 2007). Semakin tinggi turnover berarti semakin sering terjadi pergantian pekerja, dimana hal ini seringkali berakibat akan merugikan perusahaan. Apabila seorang atau beberapa pekerja meninggalkan perusahaan maka perusahaan harus menggantikannya dengan pekerja baru. Namun ketersediaan pekerja baru juga tidak dapat dipastikan, artinya jika keluarnya pekerja tidak secara langsung digantikan oleh pekerja baru maka terdapat alokasi waktu dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jadwal dimana hal ini akan berpengaruh pada biaya serta kualitas proyek. Turnover pekerja juga merupakan salah satu hal yang menyebabkan hilangnya produktivitas proyek (McDonald dan Zack, 2004). Berkurangnya satu atau lebih pekerja secara terus-menerus dalam sebuah proyek akan berakibat menurunnya produktivitas proyek secara keseluruhan. Dengan demikian turnover pekerja ini merupakan tantangan khusus bagi manajer proyek sekaligus menjadi fenomena penting bagi perusahaan karena kejadian tersebut tidak dapat diperkirakan. Turnover pekerja seringkali membawa pengaruh yang kurang baik terhadap proyek, baik dari segi biaya maupun dari segi hilangnya waktu serta kinerja proyek secara keseluruhan. Turnover yang tinggi menyebabkan waktu pengerjaan proyek menjadi lebih lama, akibatnya otomatis akan menimbulkan tambahan biaya bagi proyek tersebut, belum lagi ditambah penalty jika nantinya tidak sesuai dengan jadwal penyelesaian proyek. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi 2
turnover pekerja proyek diharapkan dapat membantu meminimalkan terjadinya turnover serta potensi kerugian yang terjadi akibat terjadinya turnover.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis faktor yang diujikan terhadap 20 variabel yaitu: Konflik antar pekerja maupun antara pekerja dengan manajemen, jam kerja yang terlalu panjang, pisah keluarga dalam jangka waktu lama, kompensasi yang diterima, kejenuhan yang luar biasa, perbedaan upah antara pekerja lama dengan pekerja baru, persepsi pekerja terhadap kinerja perusahaan, lingkungan kerja, prosedur kerja, promosi, keuntungan tambahan, alternatif di luar organisasi perusahaan, alternatif di dalam organisasi perusahaan, kepuasan dalam bekerja, komitmen terhadap perusahaan, kejadian kritis, usia, lama bekerja, tingkat pendidikan serta budaya perusahaan. Data yang diperoleh berupa kuisioner dari 43 responden yang terdiri dari para manajer proyek dengan skala pengukuran menggunakan skala Likert untuk mengukur tingkat persetujuan responden. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer proyek konstruksi di wilayah Surabaya. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik sampel non probability atau non random sampling yaitu pengambilan sampel dimana probabilitas masing-masing anggota populasi tidak diketahui (Kuncoro, 2009). Selanjutnya non random sampling yang dipilih adalah jenis purposive sampling, yaitu sampel yang diambil karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki tujuan tertentu yang diperlukan bagi penelitiannya. Berdasarkan hasil perhitungan data infinitif, sampel yang diperlukan sebanyak 96 responden. Namun karena keterbatasan waktu maka sampel yang diperoleh sebanyak 43 responden. Jumlah ini masih memenuhi persyaratan sampel minimal karena untuk sampel besar, jumlah minimum sampel direncanakan sebanyak 30 responden. Analisis deskriptif Teknik analisis deskriptif dilakukan dalam bentuk analisa nilai rata-rata dan nilai standar deviasi masing-masing variabel. Selanjutnya kedua parameter ini diurutkan. Untuk nilai rata-rata diurutkan mulai yang paling besar sampai yang terkecil dan untuk standar deviasi diurutkan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Semakin besar nilai rata-rata yang dihasilkan berarti semakin besar tingkat persetujuan responden terhadap variabel tersebut, dan semakin kecil nilai standar deviasi berarti semakin tinggi tingkat kesepakatan 3
seluruh responden terhadap rata-rata tingkat persetujuan. Setelah diurutkan dalam bentuk tabel, langkah berikutnya adalah memetakan kedua parameter tersebut dalam diagram kartesius dengan nilai mean sebagai sumbu x dan nilai standar deviasi sebagai sumbu y. Analisis Faktor Analisis ini mencoba menemukan hubungan antar sejumlah variabel yang saling bebas satu sama lain sehingga dapat dibuat satu atau beberapa set variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Dalam hal ini variabel yang memiliki korelasi terbesar akan berkelompok membentuk suatu set variabel. Kumpulan variabel tersebut disebut faktor, dimana faktor-faktor yang terbentuk tetap mencerminkan variabel-variabel aslinya. PEMBAHASAN Hasil penelitian secara Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian secara analisis deskriptif diketahui bahwa variabel keuntungan tambahan merupakan variabel yang berada pada urutan pertama sebagai variabel yang mempengaruhi terjadinya turnover. Variabel ini mempunyai nilai rata-rata tertinggi sekaligus nilai standar deviasi terendah dibandingkan variabel yang lain. Keuntungan tambahan yang dimaksud adalah keuntungan yang diperoleh pekerja diluar gaji, seperti: bonus dan asuransi kesehatan. Setelah dipetakan dalam diagram kartesius terdapat 13 variabel lain selain keuntungan yaitu kompensasi kerja, lingkungan kerja, kejadian kritis, konflik, kepuasan kerja, kejenuhan yang luar biasa, prosedur kerja, komitmen terhadap perusahaan, alternatif di luar organisasi, lama kerja, budaya peruahaan, perbedaan gaji dengan pegawai baru, serta usia yang berada di kuadran II. Variabel-variabel yang berada pada kuadran ini merupakan variabel-variabel yang berada pada urutan kedua karena nilai rata-rata yang besar berarti sebagian besar responden memilih skala yang tinggi terhadap variabel tersebut, dan standar deviasi yang besar berarti sebagian besar responden kurang sepakat terhadap nilai rata-rata tersebut. Sedangkan 7 variabel yang lain berada di kuadran III yaitu pisah keluarga dalam jangka waktu lama, persepsi terhadap kinerja perusahaan, pendidikan, promosi, jam kerja, serta alternatif yang berada di dalam perusahaan. Untuk variabel yang terdapat dalam kuadran I dan IV tidak ada.
4
Hasil penelitian secara Analisis Faktor Berdasarkan hasil analisis faktor diketahui bahwa dari 20 variabel yang ada terdapat 6 variabel yang tidak dapat dilanjutkan ke pengujian statistik selanjutnya yaitu: kepuasan bekerja, alternatif di luar ornagisasi perusahaan, perpisahan dengan keluarga, kejenuhan luar biasa, persepsi terhadap kinerja perusahaan, serta komitmen terhadap perusahaan. Selanjutnya dari 14 variabel terpilih direduksi lagi menjadi 4 faktor yaitu: a. Faktor 1 terdiri dari 5 variabel yaitu: konflik, jam kerja, kompensasi, perbedaan kerja, serta lingkungan kerja. b. Faktor 2 terdiri dari 5 faktor, yaitu: prosedur kerja, promosi, keuntungan, alternatife internal, serta kejadian kritis. c. Faktor 3 terdiri dari 2 faktor yaitu usia dan lama kerja. d. Faktor 4 terdiri dari 2 faktor yaitu pendidikan dan budaya. Keempat faktor tersebut mempunyai nilai eigen value sebesar 66,319% yang berarti dapat menjelaskan tentang turnover pekerja sebesar 66,319% dan sisanya sebesar 33,681% dari variabel lain. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 43 reponden, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi turnover pekerja proyek di Surabaya, terdiri dari 4 faktor yaitu: a.
Faktor 1 terdiri dari 5 variabel yaitu: konflik, jam kerja, kompensasi, perbedaan gaji, serta lingkungan kerja.
b.
Faktor 2 terdiri dari 5 faktor, yaitu: prosedur kerja, promosi, keuntungan, alternative internal, serta kejadian kritis.
c.
Faktor 3 terdiri dari 2 faktor yaitu usia dan lama kerja.
d.
Faktor 4 terdiri dari 2 faktor yaitu pendidikan dan budaya. Jumlah varian keragaman yang dihasilkan dari pembentukan 4 faktor tersebut sebesar
66,319%, sehingga jumlah keragaman yang hilang akibat proses analisis faktor sebesar 33,681%. Dengan demikian 4 faktor terbentuk telah layak mewakili keseluruhan variabel yang dipilih dalam penelitian (lebih dari 60%). Selanjutnya dari faktor-faktor yang ada tersebut, faktor yang dominan dalam mempengaruhi turnover pekerja proyek di Surabaya adalah faktor 1 karena nilai 5
eigenvaluesnya paling besar dibandingkan variabel lainnya.yaitu sebesar 31,826%. Sementara faktor yang lain masing-masing sebesar 16,051% untuk faktor 2, 9,095% untuk faktor 3, serta 8,447% untuk faktor 4. DAFTAR PUSTAKA Hanna, S.A, Taylor, C.S and Sullivan, K.T, (2005), Impact of Extended Overtime on Construction Labor Productivity. Journal of Construction engineering and Management. Volume 131, Issue 6, pp. 734-739. Kuncoro, M., (2009), Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?, Edisi 3, Penerbit Erlangga, Jakarta McDonald, J.F.Jr, Zack, J.G.Jr., Estimating Lost Labor Productivity in Construction Claims, (2004), AACE International Recommended Practice No. 25R-03, TCM Framework: 6.4 – Forensic Performance Assessment. Ongori, H., (2007), A review of the literature on employee turnover, African Journal of Business Management pp. 049-054, June 2007. ISSN 1993-8233 © 2007 Academic Journals. Soeharto,
I.,(1995), Manajemen Proyek, Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
6