Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Oleh Siti Hadiannur, Firdaus1 Helmawati1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrac
This study have been purposed to determine empirically the effect of capital, prices, time working hours and income traders attempt to refill drinking water depot in the Padang city. In this study, the 86 respondents were selected using a proportional sampling method. Types of data used are primary, obtained through questionnaires. The research have two classification. The first variable is dependent, that the income trader depot refill drinking water. The second is the independent variable, consist of initial capital , prices , long working hours and effort. In order to perform hypothesis testing method used multiple linear regression analysis and t - test statistics. Based on the results of hypothesis testing found that capital, long hours of work and effort individually significant effect on the income of traders depot refill drinking water in the Padang city. In the model study also have founding that the prices are not significantly influence revenue depot traders refill drinking water in Padang city Keywords
Capital, Prices, Hours of Work and Old Business, Income Traders
Pentingnya
PENDAHULUAN 1.1
masalah
air
bagi
Latar Belakang
manusia bisa menjadi lahan bisnis untuk
Air adalah suatu komponen yang
dikembangkan. Salah satu diantaranya
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
adalah
manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa
Membuka usaha air minum isi ulang
pengembangan sumberdaya
air secara
memang menjanjikan prospek yang bagus,
konsisten peradaban manusia tidak akan
apalagi kita berada di daerah kawasan
mencapai tingkat yang dinikmati sampai
padat
saat ini. Oleh karena itu pengembangan
kesehariannya, masyarakat hidup sibuk
dan
dengan berbagai aktivitasnya, sehingga
pengolahan
merupakan
dasar
sumber peradaban
daya
air
manusia.
mereka
usaha
air
minum
penduduk
merasa
lebih
isi
yang
praktis
ulang.
dalam
untuk
Kebutuhan primer air bagi manusia sering
membeli air untuk minum dari pada
digunakan untuk minum, memasak, mandi
memasaknya di rumah.
dan mencuci. 1
Peranan
air
minum
isi
ulang
maka tujuan yang ingin dicapai dalam
semakin besar, hal ini terlihat dengan
penelitian ini adalah :
semakin bertambahnya jumlah air minum
1.
Untuk
mengetahui
isi ulang dimana-mana. Maka persaingan
pengaruh
sesama perusahaan air minum isi ulang
pendapatan pedagang air galon isi
semakin tajam. Peningkatan penduduk
ulang di Kota Padang.
yang
dibarengi
dengan
meningkatnya
2.
modal
bagaimana
Untuk
awal
terhadap
mengetahui
kebutuhan hidup memberikan lapangan
pengaruh
pekerjaan atau bisnis baru. Salah satu
pendapatan pedagang depot air minum
contoh bisnis yang mempunyai prospek
isi ulang di Kota padang.
yang baik adalah bisnis dalam bidang
3.
penjualan air minum isi ulang.
harga
bagaimana
Untuk
jual
terhadap
mengetahui
bagaimana
pengaruh lamanya jam kerja terhadap pendapatan pedagang air galon isi
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan
uraian
ulang di Kota Padang. yang
telah
4.
dikemukakan pada latar belakang di atas,
modal
awal
1.3
Bagaimana pengaruh
harga jual
masalah,
maka
penulis
mengambil hipotesa : 1. Diduga adanya pengaruh modal
galon isi ulang di Kota Padang?
awal terhadap pendapatan pedagang
Bagaimana pengaruh lamanya jam
air galon isi ulang di Kota Padang.
kerja terhadap perdapatan pedagang
2. Diduga adanya pengaruh harga jual
air galon isi ulang di Kota Padang?
terhadap
Bagaimana pengaruh lama usaha
pendapatan
pedagang
depot air minum isi ulang di Kota
terhadap pendapatan pedagang air isi
Padang.
ulang di Kota Padang? 1.3
Hipotesis
perumusan
terhadap pendapatan pedagang air
4.
terhadap
Berdasarkan latar belakang dan
air galon isi ulang di Kota Padang?
3.
usaha
ulang di Kota Padang. pengaruh
usaha terhadap pendapatan pedagang
2.
lama
bagaimana
pendapatan pedagang air galon isi
adalah : Bagaimana
mengetahui
pengaruh
maka permasalah pokok yang akan diteliti
1.
Untuk
3. Diduga adanya pengaruh jam kerja terhadap
Tujuan Penelitian
terhadap
pendapatan
pedagang air galon isi ulang di
Sesuai dengan masalah yang telah
Kota Padang.
dikemukakan pada bagian sebelumnya, 2
4. Diduga
adanya
pengaruh
lama
2.2
Teori Modal
usaha terhadap terhadap pendapatan
Modal
merupakan
salah
satu
pedagang air galon isi ulang di
elemen yang penting yang harus mendapat
Kota Padang.
perhatian oleh pihak manajemen usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
(Sutrisno, 2007) menyatakan bahwa modal
Landasan Teori
kerja adalah dana yang diperlukan oleh
2.1.1 Pengertian Pendapatan Menurut
ahli
perusahaan untuk
ekonomi
klasik,
pembelian bahan baku, pembayaran upah
pendapatan ditentukan oleh kemampuan faktor–faktor
produksi
tenaga
dalam
saat
Pendapatan usaha adalah selisih
usaha
usaha
seperti
sedangkan modal kerja ialah modal yang
antara
dikeluarkan pada saat usaha sudah berjalan
produksi yang diperoleh (Y) dengan harga Biaya
mendirikan
yang dapat menunjang kegiatan usaha
(TC). Jadi Pd = TR – TC. Penerimaan
(Py).
akan
pembelian peralatan dan perlengkapan
antara penerimaan (TR) dan semua biaya
jual
dan
merupakan modal yang dikeluarkan pada
besar pula pendapatan yang diciptakan.
perkalian
hutang
modal awal dan modal kerja. Modal awal
menghasilkan barang dan jasa , semakin
adalah
membayar
Modal dibagi menjadi dua yakni
besar kemampuan faktor–faktor produksi
(TR)
kerja,
pembayaran lainnya.
menghasilkan barang dan jasa. Semakin
usaha
sehari-hari, seperti
seperti pembelian barang dagangan untuk
biasanya
dijual
diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya
melihat
tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap
kembali
ke
pengaruh
konsumen. naik
Untuk
turunnya
pendapatan, maka hanya modal kerja yang
(variable cos). Biaya tetap (FC) adalah
dapat dijadikan tolak ukur, sebab modal
biaya yang relatif tetap jumlahnya dan
awal hanya dikeluarkan sekali yakni pada
terus dikeluarkan walaupun produksi yang
saat pendirian usaha, sedangkan modal
diperoleh banyak atau sedikit. Biaya
kerja dikeluarkan setiap persediaan barang
variabel (VC) adalah biaya yang besar
dagangan sudah habis.
kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang
Friedman
diperoleh, contoh biaya untuk tenaga kerja.
memberikan
definisi
kekayaan meliputi segala sesuatu yang
Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya
merupakan sumber pendapatan. Salah satu
tetap (FC) dan biaya variabel (VC), maka
sumber pendapatan ini berasal dari diri
TC = FC + VC (Soekartawi, 2002).
manusia itu sendiri, yaitu keahlian (skill). Milton Friedman ternyata 3
membagi
kekayaan dengan lima kategori, yaitu uang, kas
obligasi,
berbentuk
saham,
fisik,
dan
Depresiasi adalah alokasi jumlah
kekayaan
yang
suatu
kekayaan
yang
sepanjang masa manfaat yang di estimasi.
berbentuk manusia atau keahlian (skill).
aktiva
Penyusutan
yang
untuk
dapat
disusutkan
periode
akuntansi
dibebankan ke pendapatan baik secara 2.2.1 Sumber Modal 1.
langsung maupun tidak langsung.
Sumber Intern Modal yang berasal dari sumber
2.
Sumber Ekstern
intern adalah modal atau dana yang di
Modal yang berasal dari sumber
bentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
ekstern adalah sumber yang berasal dari
perusahaan.
luar
Alasan
perusahaan
menggunakan sumber dana intern yaitu:
Dengan
dana
dari
perusahaan.
dalam
kewajiban
perusahaan
menggunakan sumber dana ekstern adalah: 1. Jumlah dana yang digunakan tidak
perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai
Alasan
terbatas.
untuk
2. Dapat di cari dari berbagai sumber.
membayar bunga maupun dana
3. Dapat bersifat fleksibel.
yang di pakai.
Yang
merupakan
sumber
ekstern
Setiap saat tersedia jika diperlukan.
perusahaan adalah supplier, bank dan pasar
Dana yang tersedia sebagian besar
modal.
telah memenuhi kebutuhan dana
a)
perusahaan.
Supplier Supplier memberikan dana kepada
Biaya pemakaian relatif murah.
suatu perusahaan dalam bentuk penjualan
Sumber intern atau sumber dana
barang secara kredit, baik untuk jangka
yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
pendek (kurang dari 1 tahun), maupun
dalam perusahaan adalah laba ditahan dan
jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan
penyusutan (depresiasi).
kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit
a.
Laba Ditahan
atau
Laba ditahan adalah laba bersih
pembayaran kurang dari satu tahun terjadi
yang di simpan untuk diakumulasikan
pada penjualan barang dagang dan bahan
dalam
deviden
mentah oleh supplier kepada langganan.
dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak
Supplier atau manufaktur (pabrik) sering
dibagikan
pula menjual mesin atau peralatan lain
suatu
bisnis
setelah
(undistributed
profits)
atau
surplus yang diperoleh (earned surplus). b.
barang
dengan
jangka
waktu
hasil produksinya kepada suatu perusahaan
Depresiasi
yang menggunakan mesin atau peralatan 4
tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5
Menurut Assarref Dino (2013) dalam
sampai 10 tahun. b)
menetapkan
Bank Bank
harga
diperlukan
suatu
pendekatan yang sistematis, yang mana adalah
lembaga
yang
melibatkan
penetapan
tujuan
dan
berperan sebagai perantara keuangan
mengembangkan suatu stiktur penetapan
(financial intermediary) antara pihak
harga yang tepat. Harga dalam suatu nilai
yang
sebagai
harus dikeluarkan oleh pembeli untuk
lembaga yang berfungsi memperlancar
mendapat barang atau jasa yang memiliki
lalulintas pembayaran.
nilai guna beserta pelayanannya.
c)
memiliki
dana,
serta
Pasar Modal Pasar
Tujuan penetapan harga bersifat
modal
adalah
suatu
fleksibel, dimana bisa disesuaikan.Sebelum
pengertian abstrak yang mempertemukan
penetapan
harga
perusahaan
harus
dua kelompok yang saling berhadapan
mengetahui tujuan dari penetapan harga itu
tetapi yang kepentingannya saling mengisi,
sendiri apabila tujuannya sudah jelas maka
yaitu calon pemodal (investor) di suatu
penetapan harga dapat dilakukan dengan
pihak dan emiten yang membutuhkan dana
mudah.
jangka menengah atau jangka panjang di 2.4
lain pihak, atau dengan kata lain adalah
Menurut Ehrenberg dan Smith
tempat (dalam artian abstrak) bertemunya
(1988) keputusan untuk bekerja merupakan
penawaran dan permintaan dana jangka menengah
atau
jangka
suatu
panjang.
menanamkan
atau
lembaga
dananya
waktu
efek,
yang
tersedia
adalah
dengan
Nicholson (1994) ada dua akibat yang bisa
masyarakat. Fungsi dari pasar modal
ditimbulkan oleh adanya kenaikan tingkat
adalah mengalokasikan secara efisien arus
upah yaitu : substitution effect dan income
dana dari unit ekonomi yang mempunyai
effect. Pengaruh meningkatnya tingkat
surplus tabungan kepada unit ekonomi defisit
memanfaatkan
senggang yang menyenangkan. Menurut
menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada
mempunyai
seharusnya
mengenai
melakukan aktivitas-aktivitas di waktu
sedangkan emiten adalah perusahaan yang
yang
puncak
waktu. Salah satu cara untuk menggunakan
yang
dalam
keputusan
bagaimana
Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan
Teori Jam Kerja
upah terhadap jumlah jam kerja di sektor
tabungan
publik
(Sulistiyono, 2009).
akan
sangat
tergantung
dari
kekuatan relatif antara substitution dan
2.3 Konsep Harga
income effect. Terdapat dua teori tingkat 5
upah
yang
akan
lamanyakerja
seseorang
mempengaruhi melalui
menekuni
dua
bidang
usahanya
mempengaruhi
kekuatan. Dua kekuatan ini adalah :
akan
produktivitasnya
(kemampuan
profesionalnya
/
keahliannya), sehingga dapat menambah a. Substitusi effect
efesiensi dan mampu menekan biaya
Apabila tingkat upah meningkat,
produksi lebih kecil dari pada hasil
akan banyak orang yang tertarik untuk
penjualan. Sekian lama menekuni bidang
bekerja, harga waktu relatif lebih mahal.
usaha
Sehingga orang-orang akan mengurangi
perdagangan
akan
mangkin
meningkat pengetahuan tentang selera
jam istirahatnya untuk menambah waktu
ataupun perilaku konsumen (Wicaksono,
kerjanya.
2011).
b. Income effect Apabila
upah
naik
maka
METODE PENELITIAN
penghasilan yang diterima akan meningkat. Dengan
demikian
Objek Penelitian
akan
Objek penelitian dalam permasalah
akan
ini adalah menggunakan deskriptif yaitu
mengurangi jam kerjanya. Pada tingkat
mengenai gambaran sasaran. Maksudnya
upah tertentu karyawan akan menambah
penelitian ini menerangkan apa saja yang
waktu kerja sehingga tingkat upah akan
menjadi
bertambah akan tetapi jika telah mencapai
pendapatan depot air minum isi ulang di
pada tingkat upah tertentu maka mereka
Kota Padang.
semakin
besar
penerimaan
3.1
dan
mereka
akan mengurangi jam kerja mereka.
faktor
yang
mempengaruhi
Adapun alasan penulis mengambil objek penelitian pada pedagang depot air
2.5
Konsep Lama Usaha
minum isi ulang di Kota Padang adalah
Lama usaha merupakan lamanya pedagang
berkarya
pada
karna sebagian besar masyarakat di daerah
usaha
ini mengkonsumsi air minum isi ulang.
perdagangan yang dijalakan pada saat ini (Asmie, 2008). Lamanya usaha dapat menimbulkan
pengalaman
3.2
berusaha,
dimana pengalaman dapat mempengaruhi
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Agar penulis lebih terarah didalam
pengamatan seseorang dalam bertingkah
menganalisa,
laku (Sukirno, 1994). Lama pembukaan
defenisi
usaha
keseluruhan pembahasan akan menitik
dapat
mempengaruhi
tingkat
pendapatan, lama seorang pelaku bisnis
operasional
beratkan pada : 6
maka
penulis dimana
membuat secara
1. Pendapatan (Y) adalah hasil atau ketetapan
1.
para
data primer dengan cara survei ke lapangan
pedagang depot air minum isi ulang
dan membagikan kuesioner yaitu di daerah
dari kegiatan mencari nafkah dari
Ulak Karang sebanyak 21 responden,
pekerjaan dengan satuan rupiah.
Nanggalo sebanyak 21 responden, Lubuk
Modal awal (X1) adalah semua
Begalung sebanyak 21 responden, Kuranji
uang
sebanyak 13 responden, dan air Tawar
yang
membuka
2.
yang
diterima
dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan
dikeluarkan
usaha
dan
untuk
membeli
sebanyak
akan di jual dengan satuan rupiah.
digunakan adalah 86 orang responden. 3.4
yang
Model Analisis Untuk menganalisis apakah modal
awal,
kerja,
dan
lama
usaha
yang diterima oleh pedagang depot air
Jam Kerja (X3) Lama waktu yang dibutuhkan
pedagang
depo
minum isi ulang di Kota Padang, akan
air
digunakan
minum isi ulang bekerja dalam
maka
modal awal (X1), harga (X2), jam kerja
waktu yang sudah dijalani oleh dalam
(X3) dan lama usaha (X4).
menjalankan
usahanya dengan satuan tahun.
GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1
Tehnik Pengumpulan Data Jenis penelitian yang digunakan
mendeskripsikan
peristiwa
penelitian
depot air minum isi ulang di Kota Padang. Secara umum data yang diambil adalah
juga untuk menentukan ada tidaknya
pendapatan, modal, harga, jam kerja dan
hubungan atau pengaruh antara variabel
lama usaha. Bisnis di bidang penjualan air
bebas dengan variabel terikat.
penelitian ini adalah data skunder
dilakukan
terhadap 86 orang responden pedagang
atau
kejadian, variabel – variabel penelitian dan
digunakan
Karakteristik Responden Setelah
adalah penelitian deskriptif yang bertujuan
yang
ekonometrik
sedangankan variabel independent yaitu
Lama Usaha (X4) adalah lamanya pedagang
metode
variabel dependent adalah pendapatan (Y)
satuan hari.
Data
jam
mempunyai pengaruh terhadap pendapatan
rupiah.
untuk
sampel
Harga Jual (X2) adalah harga yang
unit air minum denganb satuan
3.3
seluruh
Secara
keseluruhan
pembeli untuk mendapatkan satu
4.
responden.
peralatan depot air minum yang
ditetapkan oleh penjual kepada
3.
13
isi dalam
ulang
sangat
menjanjikan
karena
kondisi air bersih di kota Padang sangat
yaitu 7
≥ Rp 7.000.001 Total Sumber : Data lapangan, 2014 4
sulit, sehingga masyarakat lebih memilih mengkonsumsi air minum isi ulang.
Dilihat
4.2.1 Umur Responden Dari
hasil
penelitian
dijelaskan
yang
dari
bahwa
42 86
tabel
4.2
responden
37,20 100
dapat
menurut
dilakukan menurut tingkat umur pedagang
tingkat pendapatan responden merupakan
depot air minum isi ulang, dapat dilihat
jumlah yang paling banyak dengan tingkat
pada tabel 4.1 berikut ini :
pendapatan sekitar ≥ Rp. 7.000.001 dengan jumlah responden 32 orang atau dengan
Tabel 4.1 Demografis Berdasarkan Usia No
Umur (Tahun)
Jumlah
%
7 23 37 19 86
8,14 26,74 43,02 22,10 100
≤ 30 31 – 40 41 – 50 ≥ 51 Total Sumber : Data lapangan, 2014 1 2 3 4
Dilihat
dari
persentase 37,20 persen sedangkan jumlah
tabel
4.1
yang
paling
1,17 persen. 4.2.3
dapat
Modal Dari
43,02
Tabel 4.3 Demografis Berdasarkan Modal
yaitu sekitar ≤ 30 yang memiliki responden
No
sebanyak 7 orang atau 8,14 persen.
hasil
penelitian
yang
yang
dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
sedangkan tingkat umur paling sedikit
Dari
penelitian
air minum isi ulang di Kota Padang dapat
persen,
4.2.2 Tingkat Pendapatan Responden
hasil
dilakukan terhadap modal pedagang depot
50 denagn jumlah responden sebanyak 37 persentase
tingkat
memiliki responden sebanyak 1 orang atau
jumlah paling banyaka adalah sekitar 41 –
atau
dengan
pendapatan sekitar ≤ Rp. 5.000.000 dan
dijelaskan bahwa umur responden dengan
orang
sedikit
1 2 3 4
Tingkatan Modal
Jumlah
%
32 53 1
37,21 61,63 1,16
86
100
≤ Rp. 20.000.000 Rp 20.000.001 – Rp 30.000.000 Rp 30.000.001 – Rp 40.000.000 ≥ Rp 40.000.001
Total Sumber : Data lapangan, 2014
dilakukan terhadap tingkat pendapatan
Dilihat
dari
tabel
4.3
dapat
pedagang depot air minum isi ulang di
dijelaskan
Kota Padang dapat di lihat pada tabel 4.2
modal
berikut ini :
merupakan jumlah yang paling banyak
Tabel 4.3 Demografis Berdasarkan Pendapatan
bahwa yang
responden
digunakan
menurut responden
dengan modal sekitar Rp. 30.000.001 – Rp.
No
Tingkatan Pendapatan
Jumlah
%
1 2 3
≤ Rp. 5.000.000 Rp 5.000.001 – Rp 6.000.000 Rp 6.000.001 – Rp 7.000.000
1 26 27
1,16 30,24 31,40
8
40.000.000 jumlah responden 53 orang atau dengan persentase 61,63 persen sedangkan jumlah yang menggunakan
modal paling sedikit ≥ Rp. 40.000.001 dan No
memiliki responden sebanyak 1 orang atau
penelitian
%
7 22 33 14 86
8,14 25,58 38,37 16,28 100
≤ 9 Jam 10 – 11 Jam 12 – 13 Jam ≥ 14 Jam Total Sumber : Data lapangan, 2014
4.2.4 Harga hasil
Jumlah
1 2 3 4
1, 16 persen.
Dari
Jam Kerja (Hari)
yang
Di lihat dari tabel 4.5 dapat
dilakukan terhadap harga pedagang depot air minum isi ulang di Kota Padang dapat
dijelaskan
dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :
digunakan dengan jumlah responden yang
Tabel 4.4 Demografis Responden Berdasarkan Harga
paling banyak yaitu sekitar 12-13 jam
No
Tingkatan Harga
≤ Rp. 4.000 Rp 4.001 – Rp 5.000 Rp 5001 – Rp 6.000 ≥ Rp 6.001 Total Sumber : Data lapangan, 2014 1 2 3 4
Berdasarkan
tabel
Jumlah
%
1 68 17 86
1,16 79,07 19,77 100
4.4
bahwa
jam
kerja
yang
dengan jumlah responden sebanyak 43 orang atau dengan persentase 50 persen, sedangkan jumlah yang menggunakan jam kerja paling sedikit yaitu sekitar ≤ 9 yang memiliki responden sebanyak 7 orang atau 8,14 persen.
dapat
dijelaskan bahwa harga yang digunakan responden dengan jumlah yang paling banyak yaitu sekitar Rp. 4.001 – Rp. 5.000
4.2.6
jumlah responden 68 orang atau dengan
Dari
persentase 79,07 persen, sedangkan jumlah
yang
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
sebanyak 1 orang atau 1.16 persen.
Tabel 4.5 Demografis Berdasarkan Lama Usaha
4.2.5 Jam Kerja
No
penelitian
penelitian
depot air minum isi ulang di Kota Padang
yaitu sekitar ≤ Rp. 4.000 dengan responden
hasil
hasil
dilakukan terhadap lama usaha pedagang
yang menggunakan harga paling sedikit
Dari
Lama Usaha
yang
1 2 3 4
dilakukan terhadap jumlah jam kerja pedagang depot air minum isi ulang di Kota Padang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :
Lama Usaha (Tahun)
%
6 21 44 15 86
6,97 24,42 51,14 17,45 100
≤ 1 Tahun 2 – 6 Tahun 7 – 11 Tahun ≥ 12 Tahun Total
Dilihat
Tabel 4.4 Demografis Berdasarkan Jam Kerja
Jumlah
dari
tabel
4.6
dapat
dijelaskan bahwa lama usaha responden dengan jumlah yang paling banyak yaitu 9
sekitar 7 – 11 tahun dengan jumlah
artinya tanpa adanya variabel lain, maka
responden 44 orang atau dengan persentase
pendapatan pedagang depot air minum isi
51,16 persen,. Sedangkan jumlah lama
ulang di Kota Padang (Y) akan bernilai
usaha yang paling sedikit adalah sekitar ≤
sebesar 0,557. Nilai koefisien determinasi (R2)
1 tahun dengan responden 6 orang atau 6,97 persen.
sebesar 0,505 menunjukkan bahwa 50,5% variasi naik turunnya modal (X1), harga PEMBAHASAN
5.1
(X2), lama jam kerja (X3), dan lama usaha
Pengujian Analisis
(X4) terhadap pendapatan pedagang depot
Analisis
yang dilakukan untuk
air minum isi ulang di Kota Padang (Y).
melihat besarnya kontribusi atau pengaruh
Sedangkan sisanya sebesar 49,5 % di
variabel tak terikat (Independent) terhadap
pengaruhi oleh variabel-variabel lain di
variabel terikat (dependent) berdasarkan
luar model.
pengujian statistik yaitu uji t, uji F, dan
Untuk melihat signifikan variabel
2
koefisien determinasi (R ) . Model yang
tidak terikat (Independent) mempengaruhi
digunakan
yang
secara bersama-sama terhadap variabel
menggambarkan bahwa variabel terikat
terikat (dependent) maka digunakan uji F,
yaitu pendapatan pedagang depot air
nilai F hitung lebih besar dari
minum isi ulang (Y) salah satunya
0,1) artinya modal (X1), harga (X2), lama
dipengaruhi oleh besarnya nilai variabel
jam kerja (X3), lama usaha (X4) signifikan
tidak terikat yaitu modal (X1), harga (X2),
atau
lama jam kerja (X3) dan lama usaha (X4).
pendapatan pedagang depot air minum isi
Seperti dengan
adalah
melalui
memanfaatkan
fungsi
program paket
mempengaruhi
(20,699 >
besarnya
nilai
data
ulang di Kota Padang (Y) dan secara
program
statistik tidak dapat dipercaya pada tingkat
SPSS, hasil perhitungan regresi selanjutnya
kepercayan sebesar 90 %.
dapat dilihat sebagai berikut : 5.1.1
Y = 0,557 + 0,510 X1 – 0,240 X2 + 0,335 X3 + 0,268 X4
thitung
(3,332)
(-1,463)
(3,800)
(2,885)
Pengaruh Modal (X1) Terhadap Pendapatan Pedagang Depot Air Minum Isi Ulang (Y)
Fhitung = 20,699 R2 = 0,505 = 0,1 Dari hasil persamaan uji regresi
memperlihatkan bahwa penambahan modal
linear berganda di atas peneliti dapat
(X1) berpengaruh signifikan secara positif,
melihat untuk konstan nilai koefisien yang
hal ini berarti sesuai dengan hipotesa
diperoleh adalah sebesar 0,557 yang
semula. Jadi jika terjadinya penambahan
Dari
10
hasil
pengujian
di
atas
modal
(X1)
akan
penambahan
menyebabkan
terhadap
kenaikan harga (X2) akan menyebabkan
pendapatan
pendapatan menurun.
pedagang depot air minum isi ulang (Y).
Nilai koefisien variabel X2 atau
Karena dengan jumlah modal yang banyak
harga yang ditunjukkan oleh nilai koefisien
maka pedagang depot air minum isi ulang
regresi b2 adalah sebesar -0,240 yang
dapat memberikan pelayanan yang lebih
artinya setiap penambahan harga (X2)
baik.
sebesar 1 rupiah dengan asumsi variabel Besarnya elastisitas X1 atau modal
lain modal (X1), jam kerja (X3), lama usaha
yang ditunjukkan nilai koefisien regresi b1
(X4) maka pendapatan pedagang depot air
yang diperoleh adalah 0,510 yang artinya
minum isi ulang (Y) mengalami penurunan
setiap penambahan modal (X1) sebesar 1
sebesar -0,240 rupiah, dimana didapat nilai
rupiah dengan asumsi variabel yang lain
sig. sebesar 0,147 . Hasil perhitungan uji t
harga (X2), lama jam kerja (X3), dan lama
memperlihatkan bahwa nilai sig. lebih
usaha
besar dari
(X4)
dianggap
tetap,
maka
yaitu (0,147 > 0,1) artinya
pendapatan pedagang depot air minum isi
harga tidak berpengaruh signifikan secara
ulang di kota Padang (Y) mengalami
positif
kenaikan senilai 0,510 rupiah, dimana
depot air minum isi ulang di Kota Padang
didapat nilai sig. sebesar
0,001. Hasil
(Y) pada tingkat kepercayaan 90 %. Di
perhitungan uji t memperlihatkan bahwa
karenakan harga yang ditetapkan secara
nilai sig. lebih kecil dari
umum sama.
yaitu (0,001 <
terhadap
pendapatan
pedagang
0,1), artinya modal (X1) mempunyai pengaruh
yang
signifikan
5.1.3
terhadap
pendapatan pedagang depot air minum isi ulang (Y) pada tingkat kepercayaan 90 %.
Pengaruh Jumlah Jam Kerja (X3) Terhadap Pendapatan Pedagang Depot Air Minum Isi Ulang (Y) Hasil
5.1.2 Pengaruh Harga (X2) Terhadap Pendapatan Pedagang Depot Air Minum Isi Ulang (Y) Hasil
dari
pengujian
di
dari
pengujian
di
atas
memperlihatkan bahwa penambahan jam kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang depot air minum isi
atas
ulang (Y), hal ini berarti sesuai hipotesa
memperlihatkan bahwa penambahan harga
semula. Jadi jika terjadi kenaikan jam kerja
(X2) berpengaruh signifikan secara negatif
(X3) tidak akan menyebabkan penurunan
terhadap pendapatan pedagang depot air
pendapatan pedagang depot air minum isi
minum isi ulang (Y), hal ini berarti sesuai
ulang (Y).
dengan hipotesa semula. Jadi jika terjadi 11
Nilai koefisien variabel (X3) atau
selama 1 tahun dengan asumsi variabel
jam kerja yang ditunjukkan oleh nilai
terikat yang lain maka nilai pendapatan
koefisien regresi b3 adalah sebesar 0,335
pedagang depot air minum isi ulang akan
yang artinya setiap penambahan jam kerja
mengalami kenaikan sebesar 0,268 rupiah
sebanyak 1 jam dengan asumsi variabel
dimana didapatnilai sig. sebesar 0,005.
tidak
Hasil perhitungan uji t memperlihatkan
terikat
yang
lain
maka
nilai
pendapatan pedagang depot air minum isi
bahwa nilai sig. lebih kecil dari
ulang (Y) mengalami kenaikan sebesar
(0,005
0,335 rupiah dimana didapat nilai sig.
mempunyai
sebesar 0,00. Hasil
perhitungan hasil
terhadap pendapatan pedagang depot air
perhitungan uji t memperlihatkan bahwa
minum isi ulang pada tingkat kepercayaan
nilai sig. lebih kecil dari
90 %.
0,1)
yaitu (0,00 <
artinya jam kerja mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
<
0,1)
artinya
pengaruh
lama
yaitu usaha
yang signifikan
Untuk melihat signifikan variabel
terhadap
tidak terikat (Independent) mempengaruhi
pendapatan pedagang depot air minum isi
secara bersama-sama terhadap variabel
ulang (Y) pada tingkat kepercayaan 90 %.,
terikat (dependent) maka digunakan uji F, nilai F hitung lebih besar dari
(20,699 >
0,1) artinya modal (X1), harga (X2), lama 5.1.4 Pengaruh Lama Usaha (X4) Terhadap Pendapatan Pedagang Depot Air Minum Isi Ulang (Y) Hasil
dari
pengujian
di
jam kerja (X3), lama usaha (X4) signifikan atau
(X4)
berpengaruh
besarnya
nilai
pendapatan pedagang depot air minum isi
atas
ulang di Kota Padang (Y) dan secara
memperlihatkan bahwa perubahan lama usaha
mempengaruhi
statistik tidak dapat dipercaya pada tingkat
signifikan
kepercayan sebesar 90 %.
terhadap pendapatan pedagang depot air minum isi ulang (Y), hal ini berarti sesuai
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan hipotesa semula. Jadi semakin lama usaha tersebut
6.1
dijalankan akan
Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan
mengalami kenaikan pendapatan pedagang yang
depot air minum isi ulang (Y).
telah
sebelumnya,
Nilai koefisien variabel X4 atau
dilakukan maka
pada
dapat
bab ditarik
kesimpulan mengenai penelitian analsisis
lama usaha yang ditunjukkan oleh nilai
faktor-faktor
koefisien b4 adalah sebesar 0,268 yang
yang
mempengaruhi
pendapatan pedagang depot air minum di
artinya jika setiap lama usaha bertambah 12
kota Padang. Adapun kesimpulan yang
disebabkan
bisa dimabil adalah sebagai berikut :
ditetapkan
1.
Dari
hasil
pengujian (R2)
determinasi Square
koefisien
diperoleh
0,505.
Hal
yang
responden
hanya
sedikit.
R
Sehingga konsumen tidak terlalu
tersebut
mempertimbangkan harga untuk
menyatakan kemampuan variabel
membeli.
independent
mengutamakan kualitas, lokasi dan
yaitu
modal
(X1),
Konsumen
lebih
pelayanan setiap depot air minum.
lama usaha (X4) dapat menjelaskan
4.
Variabel
jam
kerja
(X3)
variabel dependen yaitu pendapatan
berpengaruh signifikan terhadap
pedagang depot air minum isi ulang
pendapatan pedagang depot air
(Y) sebesar 50,5 % sedangakan
minum isi ulang (Y). Terlihat dari
sisanya 49,5 % dijelaskan oleh
pengujian regresi, diperoleh nilai
variabel lain yang tidak dijadikan
Sig. 0,000 lebih kecil dari
sebagai variabel independent.
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari hasil regresi, diperoleh nilai
5.
Variabel
lama
usaha
= 0,1,
(X4)
Sig. untuk modal sebesar 0,001
berpengaruh signifikan terhadap
dengan tingkat kepercayaan 90 %
pendapatan pedagang depot air
( = 0,1) . Terlihat nilai Sig. lebih
minum isi ulang (Y). Diperoleh
kecil dari
dari pengujian regresi, nilai Sig.
, maka Ho ditolak dan
Ha diterima, dengan kata lain
0,005 lebih kecil dari
bahwa modal (X1) berpengaruh
Ho ditolak dan Ha diterima.
signifikan secara positif terhadap
3.
harga
oleh
perbedaannya
harga (X2), jam kerja (X3), dan
2.
oleh
6.
= 0,1, maka
Untuk pengujian F, secara simultan
pendapatan pedagang depot air
variabel modal (X1), harga (X2),
minum isi ulang (Y).
jam kerja (X3), dan lama usaha (X4)
Variabel
berpengaruh
harga (X2) memiliki
secara
pengaruh yang tidak signifikan
terhadap
terhadap
pedagang
depot air minum isi ulang di Kota
depot air minum isi ulang (Y).
Padang (Y). denagn nilai Sig. 0,000
Dapat
<
pendapatan
terlihat
dari
pengujian
regresi, diperoleh nilai Sig. 0,147 lebih besar dari
7.
pendapatan
signifikan pedagang
= 0,1 dan nilai Fhitung 20,699.
Seluruh data yang didapatkan bebas
= 0,1 maka Ho
dari pengujian Asumsi Klasik yaitu
diterima dan Ha ditolak. Hal ini
pengujian Normalitas, pengujian 13
Autokorelasi,
pengujian DAFTAR PUSTAKA
Multikolinearitas, dan pengujian
Adhar. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kabupaten Bone. Makassar.
Heteroskedastisitas, dan diperoleh kesimpulan bahwa data bersifat BLUE
(Best
Linear
Unbiased
Estimate). 6.2
Atmaka, Dwi Wisnu. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pekerja Wanita Pada Perusahaan Tube.
Saran Dari
analisis
yang
diperoleh
Boediono. 1992. Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.
peneliti ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Sebaiknya
pemerintah
lebih Dewi, A.A. Istri Agung Vera Laksmini, N. Djinar Setiawina, I G. B. Indrajaya. Analisis Pendapatan Pedagang Canang di Kabupaten Badung, Bali.
memperhatikan sumber air yang terdapat dalam air isi ulang agar air tersebut tidak memiliki kualitas rendah.
Karena
air
merupakan Dino, Assharref. 2013. Teori Harga dan Penetapan Harga. From assharrefdino.Blogspot.com/2013/ 04/teori-harga-penetapanharga.html?m=1
sumber kehidupan bagi manusia pada umumnya, masyarakat Kota Padang pada khususnya. 2.
Disarankan kepada pedagang depot Firdausa, Rosetyadi Artistyan. 2012. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Bintoro Demak. From http://eprint.undip.ac.id/38731/1/F IRDAUSA.pdf, diakses 1 Desember 2013.
air minum isi ulang agar lebih meningkatkan
modal
untuk
memperbaiki
pelayanan
dalam
perdagangan,
dan
transaksi menambah
jam
kerja
dan
menurunkan harga agar pendapatan Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Universitas Diponegoro.
pedagang depot air minum isi ulang meningkat. 3.
Disarankan selanjutnya
kepada
peneliti
Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika, Erlangga: Jakarta.
agar
mempertimbangkan menggunakan
Hentiani, Tri. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Informal di Pajak
variabel yang pengaruhnya tidak signifikan tersebut kedalam model penelitiannya 14
Sentral Medan, Repository USU.
Medan:
Subono,
M Rizki Wardhana. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pengrajin Sepatu. Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta : PT. Rai Grafindo Persada.
Leuera, Nia. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi pendapatan Pedagang Grosir Pakaian Anakanak Di Pasar Raya Kota Padang.
2004. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Raja Grapindo Persada, Jakarta.
Munandar, M.1996. Pokok-Pokok Intermediate Accounting, edisi 6. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Sulistiyono. 2009. Sumber Modal. From ilmu manajemen. wordpress.com/2009/01/17/sumbe r-modal/ diakses 8 Desember 2013.
Nicholson, Paul Courant, dkk. 1994. Pengantar Mikro Ekonomi jilid 1. Jakarta: Binapura Aksara. Poniewati, Asmie. 2008. Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta. Pradana,
Suparmoko, M. 2011. Teori Ekonomi Mikro Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. Sutrisno. 2007. Manajemen Keuanagan Teori, Konsep dan Aplikasi (edisi 1). Yogyakarta: Ekonisia.
Yogi Ardi, Bowo Djoko Marsono.2013. Uji Kualitas air Minum Isi Ulang di Kecamatan Sukodono Sidoarjo Ditinjau dari Perilaku dan Pemeliharaan Alat. Surabaya.
Setiawan, Jeri, Muhammad Zid, Ode Sofyan Hardi. 2012. Pengaruh Keberadaan Minimarket Terhadap Pendapatan Pedagang Kelontong Di Kelurahan kelender Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Shabri, Prayogi. 2013. Pengertian dan Jenis-Jenis Modal. From http://shabri.cyber4rt.com/2013/0 3/penjelasan-tentang-modaltugas.html, diakses 8 Desember 2013. Simanjuntak, Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 15