ANALISIS DESKRIPTIF PROGRAM NADA SIAR ISLAM PADA RADIO DAPUR REMAJA 107,10 FM SAWANGAN DEPOK
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.sos.I)
Oleh :
TAUFAN NIM : 203051001445
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2009 M
38
ANALISIS DESKRIPTIF PROGRAM NADA SIAR ISLAM PADA RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh:
TAUFAN NIM : 203051001445
Pembimbing
Drs. H. Mahmud Jalal, MA NIP : 150 202 342
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2009 M
39
LEMBAR PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 Februari 2009
TAUFAN
40
ABSTRAK
Taufan Analisis Deskriptif Program Nada Siar Islam pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok Radio sebagai media massa memiliki peranan yang sangat dibutuhkan karena memiliki pendengar yang tidak kalah banyaknya dari media elektronik lainnya, seperti televisi. Oleh sebab itu, radio yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. Penulis melihat ada suatu acara khusus yang disiarkan pada bulan Ramadhan 1429 H yang tidak dimiliki oleh radio lain yaitu acara Nada Siar Islam yang menyuguhkan acara interaktif antara narasumber dengan pendengar. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah, bagaimanakah gambaran program Nada Siar Islam di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang dilihat dari segi proses produksi program, materi program, dan format program Nada Siar Islam pada radio dapur remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. Metodologi dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dan sumber-sumber tertulis mengenai pokok permasalahan yang akan dikaji. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. Dalam penelitian ini, penulis merujuk kepada Sifak Masyudi dalam bukunya “Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi) dan Asmuni Syukir dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Dakwah”, hal ini dikarenakan untuk memudahkan penulis dalam menganalisis program Nada Siar Islam di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang dilihat dari segi proses produksi, materi program, dan format program. Setelah melakukan serangkaian penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan, bahwasanya pada proses produksi program Nada Siar Islam di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok terdapat tiga tahapan yakni, tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Sedangkan Materi-materi ceramah yang disiarkan pada program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok bersumber dari Al-Qur’an, Hadist, dan kitab-kitab lainnya seperti, riyadhus shalihin, kitab fiqih amaliyah, fiqih Al-Umm, fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat. Materi yang lebih sering dibahas adalah seputar akhlak,
41
khususnya akhlak dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sedangkan bentuk penyajian program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok disiarkan secara live setiap hari Senin-Rabu pada pukul 16.30 – 17.30 WIB, dengan metode dialog dari narasumber yang berkompeten kepada pendengar, yang dipandu oleh penyiar.
42
KATA PENGANTAR
Segenap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak dapat terukur yang dikaruniakan-Nya pada saya. Shalawat beserta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW dengan mukjizatnya, Al-Qur’an menunjukan hambanya pada yang benar. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, bukan hanya karena kerja keras penulis, namun banyak pihak yang turut serta berjuang di dalamnya. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada: 1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bapak Dr. H. Murodi, MA. 2. Kordinator Program Non Reguler Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil beserta jajarannya yang telah memberi kemudahan selama perkuliahan berlangsung. 3. Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa meluangkan waktu di tengah kepadatan kegiatan beliau, semoga Allah SWT mempermudah setiap gerak langkah perjuangan beliau dan senantiasa melimpahkan kebaikan, amin. 4. Bapak dan Ibu dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis.
43
5. Rasa ta’dzim dan terima kasih yang tak terhingga banyaknya kepada ayahanda Ahmad Muchtar dan Ibunda Dra. Nurhayati Bukit, atas segala dukungan dalam kesabaran, keikhlasan, perhatian dan kasih sayang yang tak terbatas, senantiasa memotivasi dan menguatkan penulis di saat lelah dan lemah hingga dalam do’a dan munajatnya tak pernah berhenti memohon pada-Nya untuk memberikan yang terbaik untuk penulis. 6. Penasehat Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok Bapak Asam B. Amsir serta Dede Nurdiansyah S.EI selaku penyiar acara Nada Siar Islam. Ustadz Drs. H. Nana Supriyatna dan Ustadz Mulyadi S.Pd selaku Narasumber dan semua pihak Radio Dapur Remaja 107, 10 FM yang telah memberikan izin, bantuan informasi, data dan lainnya. 7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan baik Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Perpustakaan Imam Jama yang telah memberikan fasilitas dan bantuan untuk mendapatkan referensi yang penulis butuhkan dalam penelitian ini. 8. Buat kakak terkasih, Mahdan S.T beserta kakak iparku Mba Neny dan adik tersayang Aisyah Hanum n’ my little nephew Aqila, yang selalu mewarnai hari-hari penulis dengan canda, terima kasih menjadikan hidup terasa amat berharga. 9. Terima kasih untuk Ajeng Ayu Katrini yang selalu menemani penulis di saat susahnya mencari data dan informasi dan dorongannya yang membuat semangat penulis. Amin, terima kasih atas do’anya De...
44
10. Teman-teman seperjuangan KPI Non-Reguler angkatan 2003, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (sukses buat semuanya) dan juga sahabat-sahabat yang selalu memberikan dorongan: Bang Andi, Wahyudin, Adi Putra, Bani Sadr, M. Rifqi, Arifin, Hadi, Awaludin N’ Team Boegenviel, Semoga kita menjadi orang-orang yang sucses....Amien. 11. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan warna dalam hari-hari penulis. Keluarga Besar KPA. ARKADIA dan Keluarga Besar GEMPALA MAN 4 Jakarta (terima kasih atas pelajaran tentang kehidupan), serta sahabatsahabatku yang selalu ikhlas membantu: Terval, Boim, Kenceng, Abus, Zonk, Lhepank, M. Zuhdi, Bima, Andi, Gani (semoga kau cepat menyusul ku dan apa yang kau cita-citakan terijabah oleh-Nya). 12. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Jakarta, 4 Mei 2009
Penulis
45
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di masa informasi seperti sekarang ini tidak ada informasi yang tidak muıngkin didapatkan. Hal ini terjadi karena pengaruh perkembangan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Peristiwa-peristiwa actual dengan mudah didapatkan, bahkan di luar negeri pun bisa didapatkan dan diterima saat itu pula. Dan terlebih sejak Indonesia memasuki era reformasi, dengan kebebasan mengakses dan memperoleh informasi yang semakin terbuka, dunia media massa mempunyai potensi besar mempengaruhi masyarakat luas dan menjadi medium informasi tercepat, interaktif langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu, informasi sudah menjadi kebutuhan manusia untuk mencapai tujuan. Informasi pada saat ini bukan hanya sebatas kebutuhan saja, melainkan juga dapat menjadi sumber kekuasaan.1 Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi disekitarnya, memperluas cakrawala pengetahuan sekaligus memahami kedudukan serta peranannya dalam masyarakat. Pada saat ini masyarakat mendapatkan kebebasan untuk memperoleh segala informasi dari berbagai media cetak seperti surat kabar, majalah, dan lain-lain, ataupun media elektronik seperti radio dan televisi yang berusaha 1
16
Zaenudin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, (Bandung: Mizan, 1989), cet. Ke-1, h.
46
menata diri untuk memberikan dan mampu memenuhi harapan masyarakat. Jarak yang selama ini terasa sangat jauh, sekarang ini sudah terasa dekat sekali. Berbagai macam informasi dan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia dengan secara cepat dapat diketahui oleh manusia pada benua lain. Secara
positif
kemajuan
teknologi
komunikasi
memberikan
kemungkinan bagi terselenggaranya komunikasi secara lebih baik dan lebih luas jangkauannya. Kemajuan teknologi komunikasi modern telah dirasakan manfaatnya terutama di negara-negara yang sedang membangun. Dengan pesatnya teknologi dan informasi perubahan yang dibawanya dapat menyentuh segala kehidupan masyarakat, sehingga sangat luas jangkauan perubahan dalam komunikasi. Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan.2 Di antara media massa komunikasi elektronik yang cukup berhasil menarik perhatian orang adalah radio. Hal ini karena radio memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh luas. Radio menduduki posisi yang strategis dan memiliki banyak kelebihan, diantaranya
radio
memiliki
kesederhanaan
bentuk
(protability)
dan
kemampuan menjangkau setiap pendengarnya yang sedang melakukan 2
Morissan, MA, Media Penyiaran (Strategi mengelola radio dan televisi), (Tanggerang:
Ramdina Perkasa, 2005), cet. Ke-1, h. 11
47
kegiatan-kegiatan lain sekalipun, atau bahkan sedang menikmati media massa lainya. Hal ini dikarenakan radio tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Suatu pesan yang disampaikan oleh penyiar, dan pada saat itu juga diterima oleh khalayak, walaupun sasaran yang dituju sangat jauh.3 Di samping itu, kelebihan lain yang dimiliki radio adalah terletak pada sifat pendengarnya yaitu, pertama, pendengar yang heterogen dan terpencarpencar di berbagai tempat. Kedua, pembicara radio seakan-akan bertemu langsung dengan pendengar, sehingga seakan-akan bersifat pribadi. Ketiga, bersifat aktif. keempat, pendengar radio bersifat selektif, dalam arti pendengar radio dapat dan akan memilih program siaran radio yang disukainya.4 Perkembangan teknologi komunikasi tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan bagi para juru dakwah (da’i) dan umat Islam pada umumnya, dikatakan sebagai peluang berarti dengan semakin beragamnya media komunikasi dan semakin praktis efisiennya seorang komunikator berhubungan dengan komunikan, maka jika komunikasi massa (radio) tersebut digunakan sebagai sarana dakwah akan mempercepat proses penyampaian dakwah.5 Kecanggihan teknologi komunikasi ikut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya kegiatan dakwah sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan yang 3
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), cet.
Ke-4, h. 108 4
Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran dan Praktek, (Bandung: Alumni 1978), h. 88-90
5
Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 2004)
cet, Ke-1. h. 10
48
melalui teknologi komunikasi yaitu radio. Dakwah juga sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan yang dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih dan memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu, artinya dakwah dituntut agar dikemas dengan terapan media komunikasi yang sesuai dengan beragam mad’u yang dihadapinya. Dakwah merupakan usaha untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran agama Islam dan merealisasikan amar ma’ruf nahi munkar di kehidupan manusia, Thomas W Arnold, seorang intelektual barat mengatakan bahwa “Islam adalah agama dakwah, ialah agama yang di dalam usahanya menyebarluaskan
kebenaran
dan
mengajak
orang
yang
belum
mempercayainya, dianggap tugas suci oleh pendirinya dan penggantinya”.6 Sebagai proses komunikasi dakwah juga dapat menggunakan mediamedia yang digunakan sebagai media komunikasi modern, seperti surat kabar, radio, dan televisi. Menurut M. Bahri Gazhali ”Dakwah dengan menggunakan media komunikasi lebih efektif dan efisien, atau dengan bahasa lisan dakwah yang demikian merupakan dakwah yang komunikatif tanpa mengurangi arti dakwah secara langsung”.7 Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media massa adalah dakwah melalui radio, seperti halnya dilakukan pada radio Dapur Remaja 107,10 FM. Pesan dakwah dikemas dalam bentuk acara siaran radio. Siaran
6
Thomas W, Arnold, The Preaching of Islam: Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya,
1981), h. 1 7
M Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif :Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi
Dakwah , (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 33
49
keagamaan melalui radio tentunya mendapat perhitungan dari banyak pihak. Berdasarkan fenomena di atas, maka media massa merupakan sarana yang cukup efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada khalayak, sehingga tujuan sarana dakwah dapat tercapai dengan baik. Di era komunikasi massa seperti sekarang ini, siaran keagamaan tidak cukup hanya disampaikan melalui lisan, mimbar di masjid, mushalla, majlis taklim, atau tempat lainnya. Hal ini disebabkan karena kegiatan tersebut dianggap hanya bisa dinikmati oleh khalayak terbatas. Untuk keefektifan dan tercapainya tujuan dakwah, sehingga bisa diterima khalayak dalam jumlah yang besar, maka dakwah memerlukan media diantaranya radio. Media radio sebagai alat bantu untuk menyebarkan ajaran agama Islam karena pesan yang disampaikan melalui radio dapat langsung tersebar ke seluruh pelosok tanah air. Dengan hadirnya radio pada sekarang ini, maka diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perkembangan dakwah Islam, sebab jika media tersebut dimanfaatkan ke arah positif maka dampak negatif yang ditimbulkan media radio tersebut bisa diimbangi dengan berbagai macam kegiatan atau program-program positif yang disiarkan. Radio Dapur Remaja merupakan salah satu radio komunitas yang terletak di daerah Sawangan Depok yang mengudara melalui frekuensi 107, 10 FM, mempunyai beberapa program siaran keagaamaan dengan menghadirkan nara sumber yang berkualitas di bidangnya.
50
Berangkat dari pemikiran di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Analisis Deskriptif Program Nada Siar Islam pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok” yakni menganalisis lebih dalam tentang radio tersebut khususnya mengenai program Nada Siar Islam pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Sebagai sebuah media massa radio, tentu saja banyak program yang disiarkannya, program siaran tersebut bukan hanya sekedar penyampaian informasi lewat berita saja melainkan juga lewat siaran pendidikan, hiburan, agama dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, penulis hanya membatasi pokok yang akan diteliti adalah program Nada Siar Islam pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang disiarkan pada tanggal 1-30 September 2008 atau bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1429 H 2. Perumusan Masalah Mengacu pada pembatasan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan, yakni bagaimanakah gambaran program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang dilihat dari aspek: a. Proses produksi program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok?.
51
b. Materi yang disiarkan pada program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok?. c. Format program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui lebih dalam tentang proses produksi program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. b. Untuk mengetahui materi yang disiarkan pada program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. c. Untuk mengetahui format program Nada Siar Islam pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Secara Akademis, Untuk menambah wawasan pengetahuan sebagai bahan pustaka bagi penelitian yang mungkin akan dilakukan kembali. b. Secara Praktis, bahwa dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kegiatan dakwah yang lebih baik, memakai metode dan materi yang sesuai dengan kebutuhan objek dakwah.
52
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam rangka melakukan deskriptif (penggambaran) terhadap suatu subjek yang akan diteliti.8 Dalam hal ini deskriptif program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang menjadi subjek penelitian. Adapun untuk menggambarkan realitas objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan informasi-informasi yang tampak dan sebagaimana adanya sudah dilakukan dengan cara field research (penelitian lapangan), yakni mengumpulkan data dengan observasi, wawancara mendalam (interview) dan dokumentasi. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek
penelitian
adalah
sumber-sumber
tempat
memperoleh
keterangan.9 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah program Nada Siar Islam yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan 1429 H / 1-30 September 2008, yang disiarkan setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Sedangkan objeknya yaitu, Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
8
Prayogo Imam Surya, Metode Penelitian Social Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
1998), h. 101-102 9
Tatang M. Arifin, Meneyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1968), h.92
53
3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Yaitu penulis mengamati langsung subjek yang diteliti. Dengan menggunakan peralatan seperti tape recorder dan catatan lainnya. Penulis melakukan observasi dengan mengunjungi langsung Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. b. Interview Data-data yang diperoleh adalah dengan cara menanyakan sesuatu tanya jawab secara lisan (wawancara) dan tatap muka langsung dengan pihak-pihak atau crew yang bertanggung jawab dalam acara Nada Siar Islam, diantaranya selaku narasumber acara tersebut yakni Ust. Drs. H. Nana Supriyatna, Ust. Mulyadi S.Pd. Selaku penasehat Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yaitu Bapak Asam B. Amsir, dan kordinator siaran yang juga merangkap sebagai pembawa acara program Nada Siar Islam yaitu Dede Nurdiansyah S.EI. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa brosur-brosur, buletin dan bahan informasi lain yang ada kaitannya dengan permasalahan di atas. 4. Teknik Pengolahan Data a. Seleksi data: setelah memperoleh data dan bahan-bahan baik melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu data diperiksa kembali satu persatu agar tidak terjadi kekeliruan.
54
b. Klasifikasi data: setelah data diperiksa lalu diklasifikasikan dalam bentuk dan jenis tetentu, kemudian dianalisis. 5. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di kantor Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok, yang berlokasi di JL. Masjid Nurul Yaqien, Gg. Musholla Nurul Islam No:18 B Rt 02 Rw 07, Kp Kebon Cinangka Sawangan (DEPOK). Kode Pos: 16516 (021-7423187). Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-30 September 2008 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1429 H.
E. Tinjauan Pustaka Berdasarkan pengamatan langsung penulis di perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) mengenai skripsi yang membahas analisis terhadap program acara di radio sesungguhnya memang ada. Seperti Analisis Program siaran Keagamaan ”Sentuhan Nurani” di Radio Dakta 107 FM Bekasi. Namun
perbedaan
penelitian
ini
dengan
penelitian-penelitian
sebelumnya terletak pada studi kasus, topik permasalahan dan sumber data yang diteliti. Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai analisis deskriptif program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok Pada pembahasan skripsi ini, penulis menjelaskan mengenai analisis program Nada Siar Islam yakni dengan mendeskripsikan (mengambarkan)
55
program Nada Siar Islam kemudian menganalisis program tersebut di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. Banyak faktor yang penulis paparkan, antara lain mengenai gambaran umum, proses produksi, materi dan format program Nada Siar Islam. Oleh karena itu, penulis memilih program dalam kaitannya yakni terhadap program Nada Siar Islam pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
F. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive sample). Dalam penelitian kualitatif sangat erat dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi, maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungking informasi dari pelbagai sumber dan bangunannnya (constructions). Dengan demikian tujuannya adalah bukanlah memusatkan
diri
pada
adanya
perbedaan-perbedaan
yang
nantinya
dikembangkan kedalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik.10 Jadi, program Nada Siar Islam mulai mengudara dari tahun 2006 pada bulan suci Ramadhan 1427 H dan masih berjalan sampai sekarang. Oleh sebab itu, dalam pengambilan sampel penelitian ini penulis hanya meneliti program Nada Siar Islam yang dilaksanakan pada tanggal 1-30 September 2008 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1429 H. 10
Lexi J. Moeloeng M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007.), cet. Ke-23, h. 224
56
G. Teknik Penulisan Teknik penulisan dalam skripsi ini berpedoman kepada buku ”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)”, yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007.
H. Sistematika Penulisan Untuk menggambarkan dan menguraikan secara jelas mengenai halhal yang terkandung dalam skripsi ini, maka penulis membagi sistematika penyususan ke dalam lima bab. Dan masing-masing bab terbagi kedalam subsub bab, dengan perincian sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN yang membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, teknik pengambilan sampel, teknik penulisan dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORITIS dalam hal ini penulis memaparkan mengenai pengertian analisis deskriptif, program, proses produksi program, pengertian radio, fungsi radio, karakteristik radio, radio sebagai media dakwah. BAB III :
GAMBARAN UMUM PROGRAM NADA SIAR ISLAM DAN RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK dalam hal ini penulis menjelaskan latar belakang lahirnya program Nada Siar Islam, pencetus program Nada Siar Islam serta sejarah dan perkembangan radio, struktur organisasi,
57
visi dan misi, program-program yang disiarkan pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. BAB IV :
MENGENAI HASIL PENELITIAN PROGRAM NADA SIAR ISLAM yakni menggambarkan proses produksi, materi, format Program serta menganalisis program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
BAB V :
PENUTUP berisikan kesimpulan dan saran. Kemudian secara keseluruhan penulisan skripsi ini diawali dengan kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel serta di akhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.
58
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Deskriptif Analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat atau menganalisa perancangan alur, sehingga menjadi mudah dan gamblang untuk dibuat maupun dibaca, dapat berarti juga analisa, pemisahan, pemeriksaan yang teliti.11 Metode Deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang (atau yang sedang berlangsung). Tujuan utama dalam menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Guy (1976) mendefinisikan metode deskrptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan pokok suatu penelitian. Penelitian deskriptif menentukan dan melaporkan keadaan sekarang. Penelitian deskriptif tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol hal-hal yang sedang terjadi, dan hanya dapat mengukur apa yang ada atau exists.12
11
John M.Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta PT. Gramedia,
1990), h. 28 12
h. 71
Cosuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta, UI-Press, 1993), cet. Ke-1,
59
Analisis deskriptif merupakan salah satu bagian karakteristik penelitian kualitatif, hal ini dikemukakan oleh Lincoln dan Guba.13 Analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh. Dalam pengertian yang lain, analisis deskriptif adalah analisis dimana kesimpulan yang didapat hanya diberlakukan pada data tersebut, tanpa melakukan generalisasi pada lingkup data yang lebih luas. Pengertian lainnya, analisis deskriptif adalah hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis tersebut diambil suatu kesimpulan.14
B. Program 1. Pengertian Program Program radio pada dasarnya adalah merupakan rangkaian acara sepanjang hari yang disiarkan melalui pesawat radio berupa berita, informasi, sandiwara atau drama, kesenian, musik dan sebagainya yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan pembagian.15 Adapun menurut acara siaran, program radio dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu siaran kata dan siaran seni suara. Siaran kata adalah segala bahasa siaran yang pokok isinya melalui kata-kata, sedangkan 13
Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, h. 8
14
www.google.com_definisi analisis deskriptif
15
Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 5
60
siaran seni adalah segala bentuk kesenian yang pokok isinya dilukiskan dalam musik.16 Untuk menilai suatu program radio baik atau tidak, maka terdapat beberapa aspek dan karakteristik tertentu yang harus dimilikinya. Menurut Smith ”sebuah program yang baik memiliki kualitas yang membuatnya berbeda dari program yang lain, perbedaan itu terdapat dalam keaslian tema perlakuan atau akibat dari penyelenggaraan penyiaran di sekitar suatu personalitas suatu gambaran yang bersifat baru”.17 Program siaran radio harus dapat menarik minat pendengar atau mengikat pendengar dan mendekati keinginan pendengar untuk dicerna dan dimengerti pendengar, agar siaran radio diterima masyarakat melalui satu saluran oleh karena itu siaran radio disebut juga sound broadcasting. Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan semakin tersegmennya audien. Ruang lingkup format siaran tidak saja menentukan bagaimana mengelola program siaran (programming) tetapi juga bagaimana memasarkan program siaran itu (marketing).18 Tujuan program stasiun penyiaran radio adalah untuk menyiarkan atau mengudarakan suatu yang bisa ”dijual” kepada para pengiklan. Jika 16
Suyono W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Siaran Radio, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius,
1978), h. 3 17
Moeryanto Ginting Munthe (ed), Media Komunikasi Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1996), h. 97 18
Morissan, M.A, Media Penyiaran (Strategi Mengelola Radio dan Televisi), (Tanggerang:
Ramdina Prakarsa, 2005), h. 109
61
program tidak menarik, tentu saja akan sedikit pengiklan yang berminat, akibatnya semakin sedikit pemasukan yang diterima oleh stasiun radio penyiaran tersebut. Tanpa uang yang memadai, stasiun penyiaran radio tidak bisa mengudara. Jadi permasalahannya adalah bagaimana membuat program menarik dan mendapatkan pendengar. Hal ini merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam konsep radio-programming dan setara dengan pengembangan format.19 Jadi, program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran seperti radio. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual pada pihak lain, dalam hal ini audien atau pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Hal ini sudah jadi sebuah rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar yang lebih besar, sedangkan sebaliknya, program yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar. Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, itu karena program merupakan acuan selama proses penyiaran berlangsung. Suatu program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana sedemikian rupa mengemasnya sehingga ketika menyajikan sebuah program akan mendapat target pendengar yang maksimal. 19
Harley Prayudha, M.Si, RADIO Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktek Penyiaran,
(Malang: Bayumedia,2004), h. 47
62
2. Bentuk-bentuk Program Setiap program siaran, direncanakan, diproduksi dan disajikan kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat informatif, edukatif, persuasif, stimulatif dan komunikatif. Di Inonesia, cara-cara co-ersive (menakut-nakuti) tidak boleh dipergunakan karena Indonesia menganut paham demokrasi pancasila. Cara co-ersive hanya dipakai dinegara komunis dan otoriter/ feodal.20 Berdasarkan pedoman dari UNESCO, mambagi program radio siaran kedalam beberapa bentuk:21 a. Siaran Pemerintahan dan Penerangan Swasta (News and Information Program) Adalah siaran yang merupakan pemberitahuan kepada khalayak tentang informasi yang akan disiarkan 1) Warta berita (Straigh news) 2) Reportase (Current Affairs) 3) Penerangan umum (General Information) 4) Pengumuman (Public Service) b. Siaran Pendidikan (Education Program) 1) Siaran kanak-kanak (Childern hours) 2) Siaran remaja (Youth program) 3) Siaran sekolah (School broadcasting) 20
J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1994), cet. Ke-
1, h. 7 21
Suyono W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Siaran Radio, h. 117-118.
63
4) Siaran pedesaan (Rural broadcasting) 5) Siaran keluarga berencana (Family planning program) 6) Siaran keagamaan (Religius program) 7) Ruangan wanita (Women hour) 8) Pengetahuan umum (Adult education) c. Siaran Kebudayaan (Culture Program) Adalah penyiaran seputar masalah seni dan kebudayaan yang ada pada daerah tersebut, yang tujuannya untuk melestarikannya agar tetap ada dan tidak hilang ditelan waktu 1) Kesusastraan (Literature) 2) Kesenian tradisional atau daerah (Folklore) 3) Apresiasi seni (Art apreciating) d. Siaran Hiburan (Entertaiment) Adalah penyiaran yang sifatnya hiburan semata, seperti acara musik, drama klasik, dan sebagainya. 1) Musik daerah popular (Local music) 2) Musik Indonesia popular (National music) 3) Musik asing (Foreign music) 4) Hiburan ringan (Light Entertaiment) e. Siaran Lain-lain 1) Ruang iklan (Comercial spot announcement) 2) Pembukaan atau penutup siaran (Opening / closing tune)
64
C. Proses Produksi Program Pengelolaan program, khususnya dibidang perencanaan (planning/ programing) bekerja di atas kesadaran bahwa siaran memiliki kekuatan sangat besar, baik untuk menciptakan kebaikan maupun kejahatan di masyarakat. Dalam merencanakan, memproduksi, dan menyajikan siaran, para pengelola siaran memiliki tanggung jawab moral dan etika terhadap masyarakat.22 Proses perencanaan program
yang paling penting adalah
pertimbangan mengenai tingkatan yang akan di capai dan cara mengelola program tersebut. Hanya dengan melalui kesuksesan program inilah pengembangan citra dan reputasi brand terhadap pendengar akan diraih sebanyak-banyaknya. Penentuan program sebaiknya dilandasi oleh:23 a. misi, fungsi, dan tugas stasiun penyiaran b. landasan filosofi, konstitusional, dan operasional c. hasil riset khalayak sebagai konsumen d. norma, etika, dan estetika yang berlaku e.
kebijaksanaan ekstern dan intern. Dalam memprogram siaran radio, terdapat proses produksi
program acara yang harus dijalankan, dalam proses ini terbagi tiga bagian
22
J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, h. 7
23
Ibıd., h. 22
65
yang lazim disebut sebagai Standard Operation Procedure (SPO), ada beberapa tahap yang harus dilalui:24 a. Pra produksi Semua perencanaan kegiatan sampai dengan pelaksanaan produksi. Proses yang dilakukan dalam kegiatan pra produksi antara lain penuangan ide atau gagasan, pembuatan format, naskah, rapat program, rapat produksi, dan lain-lain. b. Produksi Semua kegiatan baik di dalam studio maupun di luar studio, tahapan ini dapat dikatakan sebagai tahapan utama dalam produksi. Segala perencanaan yang telah dilakukan akan diwujudkan dalam tahap ini. c. Pasca produksi Pada tahapan ini semua kegiatan setelah produksi sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau di putar kembali. Bagian yang termasuk kegiatan pasca produksi antara lain: penyuntingan (editing), pengisian suara, subtitle, title, ilustrasi, efek, dan lain-lain. Pada dasarnya setiap program yang disajikan harus melalui proses rencana yang matang. Para perencana program siaran memiliki tanggung jawab moral dan etika terhadap masyarakat. Perencanaan yang baik akan memperlancar proses produksi dan penyiaran, serta
24
Sifak Masyudi, Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi), (Jakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, 2006), h. 60-61
66
memberikan mekanisme kontrol. Evaluasi baru dapat dilakukan bila ada perencanaan. D. Radio 1. Pengertian Radio Radio secara etimologi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah pengiriman suara atau bunyi melalui udara.25 Secara terminologi radio siaran adalah pemancaran radio yang langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media.26 Dalam kamus Amerika disebutkan ”suatu sistem sinyal pengiriman dan pengiriman pesan, obrolan, musik dan berbagai macam efek suara dari gelombang elektrik tanpa menggunakan kabel penghubung”.27 Morehand Albert H, mengutip ungkapan Judith C. Waller dalam Ullustrated World Encyclopedia, mengatakan radio siaran adalah: ”Bukan semata-mata merupakan usaha bisnis, namun juga suatu seni, radio adalah suatu alat komunikasi massa yang terbaru
25
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Depdiknas, Balai Pustaka,1988),cet. Ke-1, h. 719 26
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Rosdakarya,
1992), cet. Ke-1, h. 165 27
Adams Lewis M (ed), New Webster American Dictionary Book Inc,(New York, 1958), h.
806-807.
67
dan adalah yang termasuk berpotensi diantara kekuatan-kekuatan dewasa ini”.28 Adapun pengertian radio secara garis besar adalah sistem gelombang suara yang dipancarkan dari suatu stasiun kemudian dapat di terima oleh berbagai pesawat penerima, baik di rumah, di kapal atau di mobil dan lain sebagainya. Radio tepatnya radio siaran merupakan salah satu jenis media massa, yakni sarana atau saluran komunikasi massa, seperti halnya surat kabar, majalah, dan televisi. Ciri khas radio adalah AUDITIF, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. ”Apa yang dilakukan radio adalah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu”.29 Dengan sifatnya yang auditif, radio terbatas kepada rangkaian suara atau bunyi yang hanya menerpa indera telinga saja, karenanya radio tidak menuntut khalayaknya untuk memiliki kemampuan mambaca, juga melihat melainkan cukup dengan sekedar mengandalkan kemampuan mendengar. Komunikasi yang digunakan radio seperti halnya media massa lain adalah komunikasi massa, yakni komunikasi kepada orang banyak dengan menggunakan media. Meskipun komunikasi yang dilakukan tergolong komunikasi massa, namun ”gaya” komunikasi di radio harus berupa komunikasi personal atau antar pribadi karena pendengar radio 28
Morehand. Albert H, Ullustrated World Encyclopedia, Volume 7 , Bobly Publishing Corp,
(USA: 1965), h. 4058 29
Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism, (Bandung: Nuansa, 2004), cet. Ke-1, h. 19
68
meskipun banyak harus dianggap seorang individu layaknya teman dekat. Salah satu prinsipnya adalah ”berbicara kepada seorang pendengar yang ada di depan kita”. Suatu kegiatan yang dimiliki radio yaitu berfungsi sebagai meneruskan ide, peran atau informasi agar diketahui oleh para masyarakat. Kegiatan akan berhasil bila masyarakat mudah menerima ide, peran, atau informasi yang disampaikan dengan tergerak hatinya untuk berbuat. Tujuan siaran radio pun untuk menggerakan hati seseorang dan mendorong berbuat sesuatu. Sebagai salah satu media elektronik, radio merupakan alat atau sarana
yang didalamnya terkandung arti penerangan, ajakan,
pendidikan, dan hiburan. Radio juga mempunyai sifat-sifat yang khas yang dapat dijadikan kekuatan yang dimilikinya dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat. Media komunikasi radio bersifat auditif, terbatas kepada rangkaian suara atau bunyi yang hanya menerpa indera telinga. Perangkat auditif ini pada umumnya adalah alat-alat yang dapat dioperasionalkan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah. Penyampaian materi dakwah melalaui media auditif ini menyebabkan dapat terjangkaunya sasaran dakwah dalam jarak jauh. Dan sebagai medium yang dalam manifestasinya sebagai bunyi yang tak bisa ditangkap oleh mata. Oleh karena itu radio tersebut harus menggantungkan diri sepenuhnya pada bunyi dalam penampilannya,
69
karena lebih banyak orang yang tidak dapat menangkap atau mendengar radio dari pada media lainnya. Juga siarannya akan lebih cepat sampai ke pendengarnya tanpa memandang perbedaan letak geografisnya.30 Radio
berperan
sebagai
penyampaian
informasi
dan
mempertemukan dua pendapat yang berbeda solusi serta saling menguntungkan, radio juga mengikat kejujuran dan kebersamaan kepada pendengarnya. 2. Fungsi Radio Berbicara tentang fungsi radio siaran, tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri. Dalam hal ini Harold D Laswell menyebutkan bahwa media massa mempunyai tiga fungsi, yaitu: a. Mengungkapkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian disuatu lingkungan dan penggarapan berita. b. Kegiatan yang mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan dalam beberapa hal ini dapat dikatakan sebagai tajuk rencana atau propaganda. c. Difokuskan kepada kegiatan mengkonsumsi informasi, nilai dan norma sosial dari generasi ke generasi yang lain atau dari anggota kepada pendatang baru, ini sama dengan kegiatan pendidikan. Pada awalnya radio siaran hanya mempunyai tiga fungsi saja yaitu sebagai: 30
H. A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997),
cet. Ke-3, h. 79
70
1. Sarana hiburan, 2. Sarana penerangan, dan 3. Sarana pendidikan. Ketika Nazi Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler telah mendapat kekuatan. Maka, radio siaran telah berfungsi sebagai sarana propaganda. Di Indonesia, fungsi radio siaran sebagai komunikasi massa telah diatur dalam peraturan pemerintah RI No: 55 tahun 1970 pasal 2 ayat 1 yang berbunyi: ”Radio siaran harus berfungsi sosial yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan”.31 Sesuai dengan fungsi awal radio yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan dan hiburan. Maka dengan peraturan pemerintah RI No: 55 tahun 1970 tersebut, badan penyelenggara radio siaran berkewajiban untuk: 1. Membela, mendukung dan menegakan Pancasila dan UUD 1954 2. Memperjuangkan pendapat yang dihayati oleh moral dan etika Pancasila. 3. Materi Radio Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada khalayak pendengar atau penonton, pemilihan materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang berkembang di masyarakat. Program-program yang disajikan melalui radio harus dikembangkan 31
Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran dan Praktek, (Bandung: Alumni Offset, 1978), cet.
Ke-I, h. 65
71
semenarik mungkin. Hal ini mengingat bahwa radio pada dasarnya adalah media satu arah dan sekali dengar. Dengan karakteristik tersebut, bentuk penyajian program radio sangat berperan untuk dapat memikat khalayak mendengarkan materi maupun informasi yang disampaikan. Perancang program radio perlu memperhatikan bentuk sajian yang dapat digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan serta memberikan variasi penampilan. Bentuk-bentuk penyajian yang dapat dipilih antara lain:32 a. Ceramah atau kuliah Bentuk ceramah atau kuliah ini biasanya disajikan oleh satu orang dosen/ pengajar atau pembicara yang ahli dalam materi tertentu. Umumnya, bentuk penyajian ini membosankan, karena peserta didik hanya mendengarkan satu jenis suara selama 15 – 20 menit. Penyajian ini akan terasa lebih melelahkan apabila penyajinya kurang mampu “berbicara” secara menarik. Sebaiknya, bila penyaji mampu seolah-olah berbicara langsung dengan peserta didik, suaranya menyakinkan, tempo dan intonasinya tepat, bentuk ceramah masih dapat memikat peserta didik. Berdasarkan pada pengalaman serta pengamatan dalam proses produksi program radio dengan bentuk penyajian tunggal ini, tidak banyak orang atau pengajar/ dosen yang mampu berbicara seorang diri di depan mikropon. 32
www.google.com_isi materi siaran radio
72
b. Dialog Bentuk penyajian lain yang dapat digunakan dalam mengemas
materi
adalah
dialog.
Bentuk
penyajian
ini
menghadirkan lebih dari satu orang untuk membahas sebuah materi. Para pembicara umumnya mempunyai kedudukan yang sama. c. Wawancara Bentuk penyajian ini dapat menghadirkan satu, dua atau tiga pembicara dengan seorang pewancara. Dengan dua atau tiga pembicara, pada umumnya bentuk penyajian ini mengangkat satu topik pembicaraan yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda dari tiap-tiap pembicara. Tetapi, bila bentuk wawancara ini hanya menghadirkan satu pembicara, umumnya topik pembicaraan hanya dilihat dari pengetahuan, pengalaman atau sudut pandang sang pembicara. d. Feature Bentuk penyajian yang lebih atraktif adalah feature yang merupakan bentuk sajian yang di dalamnya terdapat berbagai sajian. Dalam program feature, didalamnya terdapat dialog. wawancara, dan drama yang mengacu pada topik bahasan tertentu. Sedangkan materi dakwah, tidak lain adalah pesan-pesan atau ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-qur’an, Hadits dan Ijtihad. Karena dari ketiganya itu merupakan sumber pokok ajaran Islam.
73
Tradisi para sahabat yang menuliskan apa-apa yang diwahyukan Allah SWT dan juga menuliskan apa-apa yang bersumber dari Rasulullah SAW yang dikenal dengan As-sunnah. Islam boleh dibicarakan di kampus, masjid, rumah dan lain sebagainya. Asalkan ketiga materi dasar-dasar tersebut tidak sampai ditinggalkan. Dan meliputi:33 a. Keimanan (Aqidah) Aqidah dalam Islam adalah bersifat i’tiqad bathiniah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. b. Keislaman (Syariah) Syari’ah dalam Islam sangat berhubungan erat dengan amal (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan (hukum) Allah SWT, guna mengatur hubungan manusia dengan tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia c. Budi Pekerti (Akhlak) Masalah akhlak dalam aktifitas dakwah merupakan pelengkap saja. Yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini sebagai pelengkap bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak sebagai pelengkap dan penyempurnaan keimanan dan keislaman. 33
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), cet.
Ke-1. h. 60-63
74
Materi kajian akhlak yang terpuji atau dengan kata lain akhlak mahmudah termasuk akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada orang lain maupun akhlak diri pribadi adalah yang mengandung unsur sabar, sopan, qana’ah, dan sebagainya. Sedangkan akhlak yang buruk termasuk dalam kajian akhlak dengan kata lain akhlak mazmumah seperti dengki, dendam, ingkar janji, membangkang kepada Allah SWT dan sebagainya. d. Fiqih (Ibadah) Pada masalah ini meliputi masalah tentang tata cara beribadah dengan baik yang sesuai dengan aturan-aturan ajaran agama Islam dan sesuai dengan perintah Allah SWT dan RasulNya. Pada
saat
berdakwah,
peluang
keberhasilan
dakwah
kemungkinan oleh beberapa hal, yakni: 1) Karena pesan dakwah (materi) yang disampaikan oleh da’i memang relevan yang terjadi pada kondisi masyarakat 2) Karena faktor da’i dia memiliki daya personal yang menyebabkan masyarakat mudah menerima pesan 3) Karena kondisi masyarakat yang haus akan rohani 4) Masyarakat yang dulunya acuh terhadap ceramah agama mungkin sudah berubah dan tertarik walaupun sedikit demi sedikit.34 4. Format Penyiaran Radio 34
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 60-63
75
Kata format dalam kamus berarti ukuran, bentuk pola, segi.35 Antonius Darmanto memberikan pengertian format siaran sebagai bentuk kepribadian suatu penyiaran radio sebagaimana tercermin dari segi siarannya.36 Penyiaran dalam kamus besar bahasa Indonesia modern,37 artinya menyiarkan, menyeratakan kemana-mana memberikan kepada umum dengan perantara media radio, televisi atau surat kabar, selebaran pengumuman,
berita
atau
mempropagandakan
pendapat,
paham,
keagamaan dan sebagainya. Mengirimkan lagu-lagu, musik, pidato melalui media radio atau televisi. Format stasiun radio biasanya diwujudkan dalam bentuk prinsipprinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana sebuah siaran dikomunikasikan kepada pendengar.38 Ketika kata format dan penyiaran disandingkan
maka dapat diartikan sebagai pola, bentuk atau segi
penyiaran yang didasari atas kaidah-kaidah atau norma-norma tertentu yang lazim digunakan oleh umum, yaitu dalam bidang penyiaran. Dengan kata lain format penyiaran adalah pola atau bentuk penyampaian dan penyebaran pesan secara serempak, luas yang disampaikan oleh 35
Tim penyusunan Kamus dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989), h. 76 36
Antonius Darmanto, Teknik Dan Penulisan Naskah Acara Dan Siaran Radio, (Yogyakarta:
Universitas Atmajaya, 1998), cet. Ke-1,h. 6 37
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amini), h.
139-140. 38
h. 36
Masduki, Menjadi Broadcaster Terkenal, (Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004), cet. Ke-1,
76
komunikator kepada khalayak banyak yang tidak tertentu dengan standar penyiaran yang berlaku umum mematuhi undang-undang yang berlaku. Format penyiaran pada sebuah stasiun radio mencakup program acara, jenis penyajian, materi acara, selingan musik dan iklan yang digabung ke dalam satu acara. Dan selanjutnya dirangkai dengan bagian waktunya masing-masing, berapa banyak waktu yang digunakan penyiar atau narasumber, berapa banyak waktu yang digunakan untuk sebuah selingan musik, dan berapa banyak waktu yang diplot untuk siaran iklan.39 Beberapa perspektif dalam format program siaran menggunakan dua pendekatan, yaitu:40 e. Pendekatan Narrowcasting ”Salah satu strategi programming suatu stasiun penyiaran yang diarahkan pada segmen pendengar tertentu dan didominasi oleh isi siaran
tertentu
yang
menjadi
ciri
khas
stasiun
penyiaran
tersebut.”Dalam pendekatan ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis:
1) Format Berita
39
Tatang Humas PRSSNI, Makalah Kuliah Umum Profesionalisme Penyaiarn Radio Siaran,
(Jakarta, 29 Mei 2003) 40
RRI (Radio Republik Indonesia), Pedoman Penyiaran Pemasaran dan Pengembangan
Usaha, (Jakarta: Radio Republik Indonesia, 2001), h. 9
77
Adalah format stasiun dimana isi siarannya berupa berita atau acara perbincangan mengenai berbagai peristiwa aktual 2) Format Musik Adalah format stasiun yang unsur utamanya musik, serta berorientasi pada kebutuhan pendengarnya 3) Format Khusus Adalah format stasiun yang dibentuk berdasarkan materi khusus sebagai bahan sajian utama dalam keseluruhan program, misalnya program khusus budaya atau pendidikan, olah raga, agama dan kewanitaan. f. Pendekatan Broadcasting ”Pendekatan ini melayani segment pendengar yang beraneka ragam
(heterogen),
karenanya
perencanaan
program
tidak
memberlakukan fomat stasiun”. 1)
Karakteristik Radio Dengan adanya kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio sebagai media massa pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan media lainnya hanya berbeda dalam penggunaan bahasa (tutur) dan teknis penyajiannya. Informasi, hiburan, dan pendidikan merupakan fungsi dari media massa lainnya.
78
Tidak terpenuhinya salah satu fungsi tersebut akan membuat media massa kehilangan pendengar, pada akhirnya digugat oleh khalayak sebab tidak memenuhi keinginan atau kebutuhan khalayak. Selain memiliki fungsi, radio tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki karakteristik khas sebagai berikut: a. Aiditori. Radio adalah ”suara” untuk didengar, karenanya isi siaran bersifat ”sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin ”menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran yang bisa mengulang pada bacaan. b. Transmisi. Proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancaran. c. mengandung gangguan. Seperti timbul tenggelam dan ganguan teknis. d. Theatre of Mind. Radio dapat mencipta gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang dikatakan penyiar. e. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik, radio memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena
79
pendengar biasanya tidak tahu lagu apa yang disajikan berbeda dengan memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya. 41 Sedangkan karakteristik radio menurut Djamaludin Abidin Ass diantaranya adalah:42 a. Sifat radio hanya untuk didengar b. Bahasa yang digunakan adalah bahasa tutur c. Orang yang mendengar radio dalam keadaan santai, bisa sambil mengemudi mobil, tiduran, bekerja di kantor dan sebagainya. d. Radio siaran mempunyai daya reka e. Siaran radio hanya bersifat komunikasi satu arah Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik radio perlu dipahami seorang penyiar. Agar dalam menyusun dan menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio, penyiar dapat melakukan penyesuaian sehingga komunikasi tepat sasaran karena melihat waktu yang relatif singkat dan tidak bisa diulang-ulang, maka disinilah tantangan yang harus dihadapi oleh seorang penyiar radio. Sebagai media massa, tetunya radio memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses penyiarannya:43
41
Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism, (Bandung: Nuansa, 2004), cet. Ke-1, h.
22-23 42
Djamaludin Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press,
1996), cet. Ke-1, h. 125 43
Dr. Ibnu Habban M.Si, Perencanaan Program Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka, 2003), cet.Ke-2, h. 5.20
80
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Radio No 1
Kelebihan Memiliki khalayak sasaran yang
Kekurangan Sedikit perhatian
khusus (sesuai segmen) 2
Baik untuk khalayak sasaran yang
Jangkauan yang terbatas
mobile 3
Menghadirkan Imajinasi di benak
Hanya mengandalkan suara
pendengar 4
Frekuensi tinggi (bisa diulang-
Pesan yang cepat berlalu
ulang) 5
Ongkos produksi yang relatif murah
6
2)
Fleksibel dalam penggunaan
Radio Sebagai Media Dakwah Dilihat dari segi asal katanya media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang artinya alat perantara, sedangkan menurut istilah media adalah ”sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaiakan pesan dari komunikator kepada komunikan”. Dalam pengertian yang sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dakwah, media dakwah sebenarnya tidak berbeda dengan media lainnya yang lazim digunakan dalam komunikasi massa. Di era sekarang, ini pelaku dakwah mampu memanfaatkan berbagai media yang ada, dalam hal ini radio.
81
Radio sebagai sarana media dakwah, dengan demikian media tidak hanya berdampak negatif tapi juga bisa memanfaatkan ke arah positif. Sebenarnya media dakwah ini bukan saja berperan sebagai alat bantu dakwah, namun bila ditinjau dakwah sebagai suatu sistem, yang mana sistem ini terdiri dari beberapa komponen (unsur) satu dengan yang lainnya saling kait mengkait, bantu membantu dalam tujuan. Maka hal ini mempunyai peranan atau kedudukan yang sama dibanding dengan komponen yang lainnya seperti metode dakwah, objek dakwah dan lain sebagainya.44 Keberhasilan dakwah tidak semata-mata terletak pada isi (pesan) serta peran da’i berikut kepada mad’unya, tetapi juga tergantung pada metode dan media yang dipergunakan. Pesan dakwah akan berhasil dicerna mad’unya mana kala da’i dapat menggunakan metode dan media yang tepat, semua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan menjadi syarat bagi keberhasilan penyelenggaraan dakwah.45 Media sebagai sarana dakwah akan mendapatkan manfaat yang nyata jika difungsikan secara optimal, terlebih ketika masyarakat memasuki zaman ilmu pengetahuan, pengaruh imprealisme media informasi sungguh semakin nyata. Sementara di kalangan umat Islam umumnya kita juga mulai menyaksikan adanya semacam pergeseran proporsionalitas struktur penggunaan media dakwah, yakni dakwah bil-
44 45
Asmuny Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 164 Ibıd.,
82
qalam (media cetak) dan dakwah melalui media elektronik mendapat porsi yang besar disamping dakwah bil-lisan.46 Dalam hal ini media massa difungsikan sebagai media dakwah, dimana melihat fungsi komunikasionalnya, maka jelaslah bahwa media seperti halnya tersebut di atas menduduki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, menyajikan informasi, edukasi dan hiburan. 47 Radio sebagai media dakwah dipandang memiliki kelebihan tersendiri dalam keefektifan dan keefesiensian. Indikasi ini dapat dilihat dari sederhananya sesuatu pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i akan lebih mudah diterima oleh objek atau sasaran dakwah
tanpa harus
bertemu. Jadi, radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan terus berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat agar semua lapisan masyarakat dapat menerima, memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang disampaikan melalui radio dalam kehidupan sehari-hari.
46
Rusjdi Hamka Rafiq, Islam dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989), cet. Ke-
1, h. 28 47
Ibıd,.
83
BAB III GAMBARAN UMUM PROGRAM NADA SIAR ISLAM PADA RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK
A. Sejarah Program Nada Siar Islam Program NASI merupakan singkatan dari Nada Siar Islam, nada yang artinya tinggi rendahnya bunyi (dilagu atau musik dan sebagainya), sedangkan siar, maksudnya siaran yang artinya menyebarluaskan informasi melalui siaran (audio) radio. Jadi, maksud dari Nada Siar Islam itu sendiri adalah program religi yang menyiarkan tentang tausyiah-tausyiah agama yang dipadukan dengan lagu-lagu yang bernuansa Islami.48 Pada awalnya program keagamaan pada bulan suci Ramadhan di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok dulu diawali dengan adanya program yang bernama TAHU (Tausyiah Ulama), acara tersebut diawali dengan lagu-lagu nasyid lalu diisi tausyiah oleh seorang narasumber saja. TAHU disiarkan secara langsung setiap hari Senin s/d Rabu pukul 17:3018:00
WIB.
Metode
yang
dipakai
satu
arah,
penceramah
hanya
menyampaikan tausyiahnya secara monolog dengan didampingi penyiar yang bertugas. Proses komunikasi yang terjadi pada program TAHU dalam umpan balik memang tidak dapat dirasakan langsung oleh narasumber kepada pendengar, namun seperti inilah yang menjadi sebuah hambatan dalam siaran 48
Wawancara Pribadi dengan Bapak Asam B. Amsir, Pendiri Program Nada Siar Islam,
(Depok: 18 September 2008).
84
program acara TAHU, karena hanya berdurasi setengah jam dan dalam setengah jam inilah acara TAHU hanya memberikan pesan-pesan materi keagamaan secara singkat, sehingga pada program acara tersebut tidak ada kesempatan kepada para pendengar untuk berdialog secara interaktif. Walaupun program acara ini sangat singkat tetapi mendapat respon yang baik dari para pendengar, hal ini terbukti karena banyak pendengar yang mengirimkan sms-sms atau tanya jawab melalui telepon kepada narasumber di luar siaran tersebut. Selama proses kajian yang begitu panjang dengan para pendengar radio, kemudian para pendengar radio Dapur Remaja mengusulkan agar acara ini dikembangkan dan ditambah waktu siarannya, atas kritikan dan saran dari para pendengar, pengurus radio pun langsung mengevaluasi dan mengembangkannya menjadi Program NASI (Nada Siar Islam) Metode dakwah yang digunakan pada program ini ceramah bil lisan disiarkan secara langsung melalui media elektronik (radio).49 Program Nada Siar Islam pertama kali mengudara pada bulan suci Ramadhan pada tahun 2006 dengan tujuan agar pendengar mengetahui dan memahami lebih dalam tentang ilmu agama khususnya materi-materi yang berkaitan tentang ibadah puasa. Selain itu, dengan tujuan untuk menemani para pendengar sambil menunggu waktu berbuka puasa dan dengan adanya program ini diharapkan pendengar dapat ikut berinteraksi agar mendapat wawasan agama yang bermanfaat. Syukur Alhamdulillah, program Nada Siar Islam sampai saat ini masih hadir atau mengudara karena mendapat respon
49
Ibid,..
85
yang baik dari para penggemar (fans) radio atau masyarakat sekitar khususnya daerah Sawangan yang sangat memuaskan untuk menghiasi suasana di bulan suci Ramadhan.50 1. Pendiri Program Nada Siar Islam Awal terbentuknya program Nada Siar Islam dipelopori atas ide Bapak Asam B. Amsir dengan pengurus-pengurus radio pada waktu itu. Diantaranya adalah: Drs. H. Nana Supriyatna, Ustadz Mulyadi S.Pd, Dede Nurdiansyah SEI, Firmansyah, Zarkasih, Supiyadi, dan lain-lain. Dengan adanya program ini bahwa pihak pengurus radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok menyadari hakikat dakwah bagi setiap muslim dan muslimah, peran dan tanggung jawab ini yang memotivasi untuk diadakannya program dakwah yang dinamakan Nada Siar Islam. Pihak pengelola juga berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan dan mengembangkan program ini sesuai prosedur atau aturan yang berlaku.51 2. Waktu Siaran Program Nada Siar Islam Program Nada Siar Islam adalah program dakwah yang dimiliki Radio Dapur Remaja 107, 10 FM yang diharapkan dapat menghiasi suasana di bulan suci Ramadhan, program Nada Siar Islam disiarkan pada sore hari secara live setiap hari Senin s/d Rabu yakni pada pukul 16:3017:30 WIB (sore hari).
50
Ibid,. (Depok: 18 September 2008).
51
Wawancara Pribadi dengan Dede Nurdiansyah SEI, Selaku Penyiar Program Nada Siar
Islam, (Depok: 21 September 2008).
86
Dalam pemilihan waktu kenapa pada sore hari? Kebanyakan masyarakat yang sedang beristirahat setelah menjalankan berbagai macam aktifitasnya agar masyarakat yang mendengarkan program ini lebih konsen sambil menunggu waktu magrib (waktu berbuka puasa). Program Nada Siar Islam disiarkan secara langsung maupun rekaman, dalam program tersebut terdapat dialog interaktif dengan menampilkan para narasumber yang berkompeten dibidangnya. Sedangkan pada hari Kamis s/d Minggu pukul 16:30-17:30 WIB Program Nada Siar Islam disiarkan dalam bentuk rekaman.52
B. Sejarah Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok 1. Sejarah dan Perkembangan Radio Di era globalisasi sekarang ini teknologi informasi merupakan salah satu sarana media yang begitu pesat perkembanganya, tak terkecuali di Indonesia dari kota-kota besar sampai pelosok desa semua orang sudah bisa memanfaatkan sarana tersebut. Sehingga segala informasi yang berkembang selama ini dampaknya begitu besar terhadap perkembangan kehidupan masyarakat. Di samping segi positifnya kita juga tak bisa menafikan akan timbul segi negatifnya, dari segi positifnya adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama di bidang pendidikan, ekonomi dan politik serta bidang-bidang lainnya. Sedangkan segi negatifnya adalah semakin mudahnya kalangan masyarakat baik tua
52
Ibid,.
87
maupun muda terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama Islam seperti maraknya peradaan obat-obat terlarang dikalangan anak-anak remaja, juga perselingkuhan sekarang ini sudah menjadi model kehidupan masyarakat serta kejahatan lainnya yang sangat meresahkan masyarakat. Semua ini dikarenakan begitu mudahnya akses informasi dengan manusia.53 Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka kami sebagai bagian dari masyarakat tergerak untuk memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk kegiatan yang bersifat positif. Dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak yang mengharapkan adanya suatu media yang dapat menyampaikan aspirasi dan harapan mereka dalam mencapai suatu tujuan hidup. Maka kami berhasil mendirikan sebuah radio amatir yang bernama “Radio Dapur Remaja”.54 Dibentuknya radio Dapur Remaja atas ide Bapak Asam B. Amsir, beliau adalah salah satu pendiri dan juga yang memberikan nama radio dengan nama Dapur Remaja, sesuai dengan namanya “dapur” memang sejarah pertama kali tempatnya waktu itu di dapur rumah beliau, sedangkan nama “remaja”, dengan maksud sebagai wadah kratifitas anakanak muda untuk menghabiskan waktu mereka sehingga dapat diisi dengan
53 54
hal-hal
yang
positif,
dan
sekaligus
bertujuan
Wawancara Pribadi dengan Bapak Asam B. Amsir, (Depok: 3 September 2008). Ibid,.
untuk
88
menyebarluaskan informasi, hiburan serta menjalin dialogis antar pendengar, menjalin komunikasi untuk saling berkarya.55 Radio Dapur remaja mulai mengudara pada tahun 1989, tepatnya pada tanggal 11 September. Radio ini memang terbentuk dengan niat awal sebagai wadah anak-anak muda sekitar dengan kegiatan posistif seperti mengembangkan kreasinya di dunia penyiaran amatir. Selama perjalanan dapur remaja sempat mengalami pasang dan surut baik pemindahan lokasi sampai pergantian nama udara. Radio Dapur remaja mengawali siaran amatir dengan gelombang AM di channel 98.35 AM, dengan peralatan seadanya dan hanya menjangkau satu kelurahan. Aktivitas siaran terus berlangsung hingga akhir tahun 1996an. Pada saat itulah muncul keinginan untuk memperluas jangkauan siaran hingga ke daerah lain. Proses perluasan jangkauan tidak semudah yang dibayangkan, pengurus pun harus memeras otak dan keringat agar perluasan jangkauan siaran dapat segera selesai dengan hasil yang maksimal.
Dengan
ketelatenan, Alhamdulillah pada tahun 2000 radio dapur remaja dapat mengudara pada gelombang 103.60 FM. Belum sempat menarik nafas panjang, seluruh radio amatir di propinsi Jawa Barat disibukan untuk melegalitaskan aktifitas penyiaran komunitas sesuai prosedur yang telah diatur oleh Komisi Penyiaran
55
Ibid,.
89
Indonesia (KPI) pusat. Pelaksanaan faktualisasi data dilaksanakan di Bandung oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat (KPID). Dengan ketentuan dan proses kelayakan KPID Jawa Barat, maka penyiaran komunitas diatur untuk menggunakan gelombang 170.10 – 170.90 FM. Sehingga akhirya Dapur Remaja resmi mengudara di gelombang 107.10 FM dengan surat kelayakan dari KPID Jawa Barat No 353/K/KPIDJABAR/10/02 pada 12 Oktober 2002.56 Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok kini mempunyai motto yang resmi, yakni “Aulanya Anak Muda, Dewasa Berhati Remaja”, Dapur Remaja juga memiliki Audience Call, yaitu (Abang dan Mpo). Pendanaan radio Dapur Remaja bersumber dari iklaniklan yang disiarkan dan atensi yang dikirim oleh para penggemar (fans) dengan sasaran pendengar anak-anak remaja.57 Disamping melalui udara radio, radio Dapur Remaja 107.10 FM juga melaksanakan program-program off air yang dirancang dengan apik dan aspiratif, sehingga kemaslahatan pendengar tetap terjaga dan mendapat respon yang positif dari para pendengarnya. Kegiatan off air yang berhasil di gelar dalam upaya selalu mendekatkan radio Dapur Remaja dengan fans dan masyarakat Sawangan Depok seperti, mengadakan perlombaan pentas seni dan memperingati hari-hari besar Islam.58 56
Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
57
Wawancara dengan Bapak Asam B. Amsir, (Depok: 3 September 2008).
58
Ibid.,
90
Dengan komitmen yang tinggi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat pendengar, didukung oleh team work yang senantiasa melahirkan kreatifitas dalam penyampaian informasi serta hiburan, memberikan radio Dapur Remaja keyakinan yang tinggi, Insya Allah akan menjadi radio pilihan yang terbaik bagi mayarakat pendengar. 2. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan elemen yang penting untuk mempertahankan kelanggengan dan perkembangan sebuah station radio, karena aspek ini akan menjadi dasar dari pembagian dan mekanisme tugas serta tanggung jawab dari personel yang terlibat selanjutnya akan sangat berpangaruh terhadap kuantitas dan kualitas yang dihasilkan, baik program on air maupun off air. Tabel 3.1 Struktur organisasi radio Dapur Remaja 107, 10 FM Penasehat
•
Bapak Asam B Amsir
•
Drs. H. Nana Supriyatna
Ketua (DPK)
Zarkasih
Sekertaris (DPK)
Robi Purnomo Sari
Bendahara (DPK)
Dinda Anggraini
Pimpinan (PPK)
Ria Rosalina
Kord. Pemberitaan
Arief Budiman Noor
Kord. Teknik
• •
Kord. Bid. Umum
Mulyadi
Bang Gerry Firmansyah
91
Kord. Siaran
Dede Nurdiansyah
Penyiar
• • • • • • • • • • •
Firmansyah Abdul Fatah Dinda Anggraini Dede Nurdiansyah Irwansyah Adi Macho Juned Amink Nanong Icut Robi Purnomo Sari
Sumber: Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok
3. Visi dan Misi Visi dan misi bagi sebuah organisasi merupakan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi tersebut. Visi dan misi merupakan gambaran tentang program yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi sehingga dengan adanya visi dan misi suatu organisasi akan lebih mudah dalam menentukan progam kerja sesuai dengan tujuan organisasi tersebut. Visi dari Radio Dapur Remaja 107, 10 FM adalah: “menjadi station komunitas masyarakat kota Depok dengan memberikan layanan informasi dan pendidikan yang berkarakter, kritis dan edukatif dengan nuansa menghibur”.59 Sedangkan misi yang diusungnya adalah: a. Menciptakan radio yang memberi sentuhan human interest dalam setiap programnya, dengan meminimalisir radio sebagai alat politik.
59
Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
92
Radio Dapur Remaja ingin menjadi radio yang memiliki karakter tersendiri, menjadi media yang netral dan memiliki nilai. b. Menciptakan radio yang bernuansa religi tanpa harus menghilangkan nilai-nilai modernitas di masyarakat, artinya Radio Dapur Remaja mengikuti perkembangan zaman dengan seksama tapi tidak juga seolah-olah ditelan mentah-mentah karena dalam beberapa hal harus ada filter atau resistensi untuk menerima berbagai hal tentang modernitas, hal itu adalah moralitas dan agama. Untuk itulah dengan sentuhan nuansa religi Radio Dapur Remaja akan menjadi katalisator bagi masyarakat dalam menerima modernitas tanpa menghilangkan nilai-nilai moralitas dan agama. c. Mengedepankan musik dalam negeri sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan menghargai karya-karya musisi dalam negeri.60 4. Program-program yang disiarkan Program acara yang disiarkan di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok pada umumnya hampir sama dengan program acara radio lainnya, secara umum radio Dapur Remaja 107, 10 FM mengudara setiap harinya dari pukul 05.00-03.00 WIB dengan program yang dikemas secara rapih dan diklasifikasikan. Menghadirkan siaran-siaran yang beraneka ragam mulai dari acara hiburan, berita, dan agama. Dalam
60
Wawancara dengan Bapak Asam B. Amsir (Depok: 3 September 2008).
93
presentase acara yang disiarkan yaitu program hiburan yang disajikan mencapai 50 %, program informasi 30 % dan program agama 20 %.61 Adapun jenis program acara Islam yang disiarkan oleh radio Dapur Remaja diantaranya: 1. Fajar Pagi, yang disiarkan setiap hari dalam satu minggu (05.30-06.00 WIB) dengan materi yang berbeda-beda setiap harinya. 2. Kajian malam, disiarkan setiap malam Jum’at (20.00-23.00 WIB). Tabel 3.2 Jadwal Program-program Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. No.
1.
Jadwal
Nama Program
Deskripsi Program
Setiap hari
Opening Siaran-Murottal-
(05.00-05.30 WIB)
Adzan Subuh-Lagu Religi
Senin s/d minggu
FAJAR PAGI
(05.30-06.00 WIB)
Program membuka hari dalam kesejukan alunan shalawat serta tausyiah-tausyiah.
2.
Senin
s/d
minggu
(06:00-07:00 WIB)
PECEL LELE
Program ini bertujuan untuk
(Pagi Celia Bareng
menyapa anak-anak yang
Bang Leo)
sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, acara ini memberikan materi-materi pendidikan, informasi dan hiburan.
3.
Senin s/d sabtu
NGOPI
Program acara ini live
(07:00-11:00 WIB)
(Obrolan Pagi Ini)
interaktif penyiar memberikan berbagai macam informasi berita teraktual terhadap perkembangan dan permasalahan yang sedang terjadi khususnya dikota
61
Wawancara dengan Dede Nurdiansyah SEI, (Depok: 14 September 2008).
94
Depok. 4.
Minggu
PINDANG
Program acara yang
(07:00-11:00 WIB)
(Pinta Langsung
menyuguhkan tembang lagu-
Dendang)
lagu dangdut tahun 80 an sampai sekarang dan dikemas secara live interaktif, biasanya pendengar setia menelepon untuk request lagu yang disukainya serta kirim-kirim salam baik kepada teman, keluarga dan sebagainya.
5.
Senin- kamis & Sabtu
LALAPAN
Program untuk pendengar
(11:00-14:00 WIB),
(Lagu-Lagu Pop
yang ingin berkirim salam,
Minggu
Anda)
memilih lagu
(12:00-14:00 WIB)
Indonesia yang terpilih (sedang Populer), dan diselingi dengan info ringan, tips serta kuis.
6.
Minggu
TAMPAH
Program Acara ini hanya
(11:00-12:00 WIB)
(Tangga Musik
memutar kembali lagu-lagu
Paling Hits)
Top 10 hasil request terbanyak dari acara lalapan sebelumnya.
7.
Minggu
BASKOM
Khusus pada acara ini, para
(14:00-16:00 WIB)
(Berbagai Aliran
pendengar bebas meriquest
Musik Asyik
semua lagu dari semua jenis
Obrolan Minggu)
aliran musik, baik itu lagu dangdut, india, keroncong, nasyid, qasidah, pop, dan rock.
8.
Senin-kamis (14:00-16:00 WIB), Jum’at
DANDANG
Program Acara interaktif yang
(Dangdut
dipadukan dengan informasi
Berdendang)
baik itu kesehatan, pendidikan,
(15:00-16:00 WIB),
berita sekitar kota depok dan
Sabtu
lain sebagainya, lalu
(14:00-16:00 WIB)
pendengar yang sudah menelepon bisa langsung pinta lagu dangdut yang disukainya.
9.
Jum’at
SOTO BABAT
Acara ini menyajikan lagu-
95
(18:30-20:00 WIB))
(Song To Barat-
lagu barat yang sedang hits
Barat Terhebat
serta para pendengar bisa request lagu lewat sms.
9.
Jum’at
KAJIAN MALAM
(20:00 -23:00 WIB))
Mengkaji aqidah, bulughul mahram, dunia ghaib dan tafsir Al-qur’an. Menjadikan waktu istirahat lebih bermakna.
10.
Senin-Rabu
NASI (Nada Siar
Format siaran acara ini live
(16:30-17:30 WIB)
Islam)
interaktif berlangsung selama
Siaran live.
satu jam, narasumber
Kamis-minggu
(Khusus di bulan
memaparkan materi yang akan
(16:30-17:30 WIB)
puasa)
dibahas, setelah itu penyiar
Siaran recorded.
membuka kesempatan interaktif kepada pendengar, lalu setelah semua pertanyaan sudah dibahas baru narasumber memberikan kesimpulannya.
11
Kamis
TEMPE ANGUS
Program Acara yang dikemas
(18:30-20:00 WIB)
(Tembang
pada sore hari ini ditujukan
Pengantar Pulang
bagi pendengar yang habis
Usaha)
pulang bekerja, biasanya yang disajikan seperti lagu pop, dangdut, alternatif.dan pendengar juga bisa riquest lagu serta kirim salam lewat sms.
12
Rabu
SAMBEL SAOS
Seperti arti singkatannya,
(18:30-20:00 WIB)
(Sajian Musik
acara ini menyajikan musik-
Betawi dan Seni
musik betawi dan sunda,
Sunda)
selain itu juga penyiar memberikan informasi tentang agenda radio komunitas.
13
Selasa
GONSENG NASI
(20:00-23:00 WIB), Rabu
Pendengar bisa meriquest dan kirim-kirim salam lagu- lagu
(Goyang Senggol
dangdut, bisa lewat atensi,
96
(20:00-24:00 WIB),
Sana Sini)
sms,dan telepon.
Senin
NASI UDUK
Pada acara ini hanya
(19:00-23:00 WIB),
(Nongkrongin
menyajikan musik-musik
Kamis
Album Spesial
tahun 70 s/d 80 an. Di selingi
(20:00-23:00 WIB).
Untuk Musik
dengan info ringan, sapa
Kenangan)
pendengar dan salam.
Sabtu
GELAS
Acara ini hanya menyajikan
(21:0-24:00 WIB)
(Gelar Lagu
lagu-lagu karya soneta yang
Soneta)
digawangi oleh H.Rhoma
Minggu (20:00-23:00 WIB) 14.
15.
Irama dari lagu-lagu terdahulu sampai sekarang. 16.
Senin
TEH MANIS
(23:00-01:00 WIB),
Siaran yang berisikan lagulagu untuk menemani istirahat
Kamis
(Tembang
malam dan lagu yang diputar
(23:00-01:00 WIB),
Menemani Anda
yaitu lagu yang sedang hits.
Minggu
Istirahat)
(23:00-01:00 WIB),
17.
Jum’at (23:00-01:00 WIB)
MASAK (Masalah Kita)
Program Acara ini untuk pendengar yang ingin bercerita tentang masalah-masalah yang dialaminya baik masalah pribadi maupun sosial.
18.
Senin-Minggu
SEPIRING ARON
Program yang dikemas untuk
(01:00-03:00 WIB)
(Senandung
menemani pendengar yang
Pengiring Anda
sedang tugas ronda, serta
Ronda)
pendengar bisa berkirim salam dengan diselingi dengan info ringan dan tips-tips.
Sumber: Mading Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok (September 2008)
97
98
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN PROGRAM NADA SIAR ISLAM DI RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK
A.
Deskripsi Program Nada Siar Islam Pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang dilihat dari Proses Produksi, Materi, dan Format Program. Nada Siar Islam adalah sebuah acara ceramah sore hari di bulan puasa yang disiarkan setiap hari Senin, Selasa dan Rabu yang dimiliki Radio Dapur Remaja 107, 10 FM. Program ini dirancang untuk masyarakat daerah Sawangan Depok untuk menghiasi suasana di bulan puasa. Metode siaran yang digunakan adalah, dengan memberikan ceramah lalu disambung dengan tanya jawab. Acara Nada Siar Islam ini dibagi menjadi dua sessi. Pertama, diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber. Kedua, dialog interaktif antara pendengar yang dijembatani oleh penyiar acara. Pendengar yang ingin berpartisipasi dalam acara ini dapat menghubungi via telepon ke 0217423187 atau sms ke 021-99735407. Program Nada Siar Islam disajikan secara live dengan menggunakan sistem komunikasi dua arah (Two Way Traffics Communication) dengan menyertakan pendengar untuk memberi respon secara langsung (aktif) terhadap materi yang tengah dibahas oleh narasumber sehingga pendengar tidak hanya menerima (pasif) tetapi dapat meminta konfirmasi akan pengertian yang ditimbulkan dari via telepon yang
99
diterima serta pendengar dapat bertanya langsung tentang permasalahan yang berkaitan dengan materi bahasan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bila ada pendengar yang menanyakan materi diluar bahasan tersebut. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab kemudian narasumber memberikan kesimpulannya, kemudian program Nada Siar Islam ditutup oleh penyiar yang bertugas. 62 Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok dengan mengusung
kekeluargaan,
acara-acara
yang
disuguhkan
dengan
menggunakan pendekatan secara hangat. Seperti memanggil pendengar dengan sebutan “abang” dan “empo” sesuai dengan logat betawi. Nada Siar Islam sebagai program dakwah yang sarat akan pendidikan selalu mengedepankan cara agar para pendegar mendapatkan pemahaman yang mendalam akan tausyiah yang disampaikan oleh narasumber. Berbeda dengan radio pada umumnya, Radio Dapur Remaja 107, 10 FM masih menggunakan sistem manual, baik teknologi yang digunakan maupun persiapan materi yang akan disampaikan. Penulis mencoba menjabarkan proses produksi yang digunakan oleh Radio Dapur Remaja 107, 10 FM pada acara Nada Siar Islam.
62
Wawancara dengan Dede Nurdiansyah S.EI, selaku Penyiar Program Nada Siar Islam
(Depok: 16 September 2008)
100
1. Proses Produksi Program Nada Siar Islam Ada beberapa proses produksi yang menjadi tahapan produksi program Nada Siar Islam hingga menjadi acara yang siap mengudara. Berikut beberapa tahapan yang diambil:63 a. Pra Produksi Pada tahapan ini terdapat rapat pra produksi program Nada Siar Islam yang membahas mengenai pemilihan narasumber dan penyiar acara, penentuan jadwal ceramah, Akan tetapi pada acara Nada Siar Islam mengenai jadwal ceramah ditetapkan sesuai dengan kesanggupan para narasumber yang nantinya akan disiarkan. Dalam tahapan ini seperti penjelasan di atas dikatakan bahwa terdapat rapat pra produksi program Nada Siar Islam yang membahas tentang: 1) Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), pemilihan
narasumber,
crew,
dan
alokasi
biaya
yang
dipersiapkan. Ini semua bagian dari perencanaan program Nada Siar Islam yang perlu dibuat dan dijalankan secara hati-hati dan teliti.
63
.Wawancara dengan Dede Nurdiansyah S.EI, (Depok: 22 September 2008)
101
2) Membuat Jadwal Penentuan jadwal acara menggunakan sistem musyawarah dengan para penasehat dan para narsumber. Penentuan jadwal disesuaikan dengan kesanggupan para pengisi acara atau narasumber yang nantinya akan disiarkan, sedangkan untuk tema ceramah atau materi semua diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing narasumber sebagai pengisi acara. 3) Lagu-lagu Pendengar program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok hampir tujuh puluh persen berusia di atas 35 tahun, sehingga banyak lagu-lagu bernuansa Islami baik era 80-an sampai sekarang yang dipersiapkan kemudian direkam ke dalam komputer menjadi format mp3. Lagu yang diputar adalah lagu-lagu seperti: gambus, qasidah, dan pop religi.64 b. Produksi Tahapan ini dapat dikatakan sebagai tahapan utama dalam pelaksanaan produksi, segala perencanaan yang telah dilakukan akan diwujudkan dalam tahapan ini. Dalam produksi program Nada Siar Islam disiarkan secara langsung setiap hari Senin s/d Rabu mulai pukul 16:30-17:30 WIB selama bulan suci Ramadhan 1429 H. Selama tiga hari tersebut terdapat tiga orang narasumber yang masing-masing dari narasumber tersebut sudah ditentukan jadwal 64
Wawancara dengan Dede Nurdiansyah S.EI, (Depok: 22 September 2008)
102
untuk memberikan ceramahnya. Pada program Nada Siar Islam ini tema dan materi ceramah diberikan langsung sepenuhnya kepada narasumber yang bertugas untuk menyampaikan pesan dakwahnya kepada para pendengar (mad’u). Adapun tema tausyiah program Nada Siar Islam yang disiarkan setiap hari Senin s/d Rabu selama bulan puasa 1429 H / bulan September 2008 sebagai berikut: Tabel 4.1 Tema tausyiah pada produksi program Nada Siar Islam No
Hari /
Tema Dakwah
Tanggal 1
Nara Sumber /
Bentuk
Penyiar Acara
Siaran Live
Senin /
Memaknai
Drs. H. Nana
1 September
Datangnya
Supriyatna
2008
Bulan Suci
Juned
/
Ramadhan 1429 H 2
Selasa /
Membaca Al-
Ust.H.
2 September
Qur’an
M.Daiman
2008 3
Rabu / 3 September
/
Bang Leo Hikmah Orang yang berpuasa
2008 4
Live
Ust.
Mulyadi
Live
S.Pd / Dede
Senin /
Bagaimana
Drs. H. Nana
8 September
supaya
Supriyatna /
2008
mendapat
Juned
ampunan Allah SWT
Live
103
5
6
7
Selasa /
Sabar
Ust.H. M.
9 September
Daiman / Bang
2008
Leo
Rabu /
Menahan
Ust. Mulyadi
10 September
Amarah di
S.Pd /
2008
Bulan Puasa
Dede
Senin /
Sembilan
Drs. H. Nana
15 September
akhlak Rusak
Supriyatna /
2008
yang akan
Juned
Live
Live
Live
mengurangi nilai puasa (Surat AlQalam ayat 1015) 8
9
10
Selasa /
Menghindari
Ust.H.
16 September
Perbuatan
M.Daiman /
2008
Ghibah
Bang Leo
Rabu /
Keutamaan
Ust. Mulyadi
17 September
Bulan Suci
S.Pd /
2008
Ramadhan
Dede
Senin /
Fungsi Al-
Drs. H. Nana
22 September
Qur’an
Supriyatna /
2008
11
12
Selasa /
Live
Live
Juned
Pensucian Hati
Ust.H.
23 September
M.Daiman /
2008
Bang Leo
Rabu /
Benteng-
Ust. Mulyadi
24 September
Benteng Iman
S.Pd /
2008
Live
Dede
Live
Live
104
c. Pasca Produksi Kegiatan pada pasca produksi ini tidaklah begitu berat sebagaimana pra produksi dan produksi. Pada acara Nada Siar Islam ini lebih dominan pada tahap produksi secara langsung (live) yang disampaikan oleh para narasumber. Adapun tausyiah secara live
ini
selalu
direkam,
setelah
itu
dilakukan
beberapa
penyuntingan apabila ada bagian-bagian dalam produksi dianggap tidak sesuai dengan konsep awal serta diberikan beberapa perbaikan, karena hasil rekaman dari tahap produksi akan disiarkan kembali setiap hari Kamis s/d Minggu, pada jam yang sama yakni pukul 16:30-17:30 WIB. 2. Materi Program Nada Siar Islam Berbicara tentang program Nada Siar Islam maka tidak terlepas dari materi pesan yang akan disampaikan. Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada khalayak pendengar (mad’u), pemilihan materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi, dalam program ini penceramah memberikan materi ceramahnya yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Selain itu penceramah juga menggunakan beberapa kitab sebagai referensi dalam menyampaikan pesan dakwahnya diantaranya adalah kitab riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih Al-Umm, fiqih sunah, fadhail amal, akhlak muamalat dan kitab-kitab lainnya, mengingat program Nada Siar Islam ini disiarkan pada bulan puasa maka materinya pun disesuaikan dengan
105
kondisi, para penceramah lebih banyak menyampaikan materi atau pesan dakwahnya mengangkat tentang masalah-masalah akhlak bagi seorang muslim agar dapat mengintropeksi diri dan memaknai serta menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baik mungkin.65 Selama satu bulan ini yaitu bulan suci Ramadhan 1429 H / September 2008 setiap hari Senin s/d Rabu, terdapat 12 materi yang disiarkan pada program Nada Siar Islam. Ada beberapa materi dakwah yang muncul yaitu materi akhlak, aqidah dan syariah. Adapun materi yang sering dibahas oleh narasumber yaitu materi akhlak, karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Adapun materi-materi ceramah yang disampaikan pada program Nada Siar Islam adalah: a. Memaknai Datangnya Bulan Suci Ramadhan 1429 H (pukul 16:30-17:30 / Hari: Senin, 1 September 2008 / Penceramah: Ust. Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned)
!" # $!%&'( ☺⌧ +", -. / 01023 04563( 7893, :;<=> Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah/ 2: 183) Kalau kita merenungi datangnya bulan suci Ramadhan, kita mentafakuri ayat-ayat yang berhubungan dengan puasa berarti kita 65
Hasil wawancara dengan Ustadz. Mulyadi S.Pd, Narasumber Program Nada Siar Islam,
(Depok: 24 September 2008)
106
bisa
memaknai
bulan
Ramadhan
adalah
merupakan
suatu
kesempatan yang baik untuk kita: 1) Agar menjadi orang-orang yang bertaqwa, kenapa menjadi orang yang bertaqwa, karena orang yang bertaqwa itu orang yang termulia disisi Allah SWT. Sesuai dengan ayat di atas. Jadi, Allah SWT dengan kasih sayangnya kepada kita, dengan keinginannya yang besar kepada kita sebagai hambanya supaya menjadi hamba-hamba yang mulia. Oleh karena itu karunia Allah yang diberikan kepada kita ini mestinya kita harus sejalan untuk itu agar kita menjadi orang-orang yang mulia. 2) Supaya menjadi orang-orang yang bersih dari dosa. Kalau kita cermati dari kehidupan kita sehari-hari ini, langkah demi langkah, ucap demi ucap, perbuatan demi perbuatan, tentunya kita tidak terlepas dari dosa, baik itu mungkin dari kesengajaan kita, kecerobohan, kebodohan atau mungkin dari keteledoran kita, oleh karena itu Allah SWT menyiapkan satu bulan penuh, disamping hari-hari atau waktu-waktu yang lain yang Allah berikan, pada bulan Rhamadhan ini sebagai bulan yang penuh ampunan dari dosa-dosa. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:
æóÚóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ¡ Úóäö ÇáäøóÈöíøö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó: ((ãóäú ÕóÇãó ÑóãóÖóÇäó ÅöãóÇäðÇ æóÇÍúÊöÓóÇÈðÇ¡ ÛõÝöÑóáóåõ ãóÇ ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈöåö)). ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö.
107
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”. (HR. Bukahari-Muslim). 3) Puasa itu merupakan benteng. Artinya, kita diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk membentengi diri dari api neraka supaya kita selamat dan tidak terjerumus ke dalam api neraka tetapi kita menjadi orang-orang yang baik dan akan mendapatkan nilai-nilai yang tertinggi disisi Allah SWT. 4) Puasa tiket masuk surga. Bahwa dengan datangnya bulan Ramadhan ini berarti kita telah disediakan tiket oleh Allah SWT untuk memasuki pintu surga yang bernama Ar-Royan, tetapi tergantung kita mau di ambil atau tidak kah tiket Ar-Royan itu, kalau kita mau berlayar di sana atau mau bersenang-senang di Jannatul Firdaus maka lakukan puasa Rhamadhan dengan sebaikbaiknya. Oleh karena itu, anugrah yang Allah SWT berikan tadi harus kita fokuskan didalam amal, seperti: puasa satu bulan penuh lamanya, shalat tarawih, memperbayak iktikaf pada sepuluh hari akhir, perbanyaklah sedekah, dan menahan diri dari hal-hal yang akan mengotori diri dari dosa-dosa.
108
b. Membaca Al-Qur’an (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 2 September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar: Bang Leo) Salah satu materi yang disiarkan dalam program Nada Siar Islam adalah membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci Allah SWT yang merupakan sumber utama ajaran Islam dan menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi besar Muhammad SAW, sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta, itulah yang dikemukakan oleh ustadz Daiman. Hati manusia bagaikan tanaman yang harus dirawat dan dipupuk setiap hari. Salah satu diantaranya pupuk hati adalah tadabur Al-Qur’an, yaitu menelaah isi Al-Qur’an dan membacannya. Allah SWT menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadaburi AlQur’an sebagai orang yang tertutup hatinya, artinya kalau hati kita ingin terbuka dan bersinar, maka tadaburilah Al-Qur’an dengan membaca dan menelaah isinya. Di dalam Al-Qur’an terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi kita semua apalagi yang mempercayai dan mengamalkanya. Setiap mukmin baik laki-laki maupun perempuan, yakin bahwa membaca Al-Qur’an sudah termasuk ibadah dan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Al-Qur’an adalah bacaan bagi orang mukmin, baik dikala senang
109
maupun susah, gembira ataupun sedih, bahkan membaca Al-Qur’an bukan saja menjadi amal dan ibadah akan tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya atau sama saja seperti penenang dan pembersih hati. Ustadz Daiman menjadikan materi ini sebagai salah satu bahan siaran, Karena melihat semakin pesatnya kemajuan zaman yang telah menjadikan khususnya kaum remaja saat ini lupa akan pentingnya dan nikmat membaca Al-Qur’an, padahal begitu banyak kenikmatan yang akan dirasakan setelah membacanya. c. Hikmah Puasa (pukul 16:30-17:30 / Hari: Rabu, 3 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd / Penyiar: Dede) Puasa mengandung berbagai macam hikmah. Hikmah puasa dapat dilihat dari berbagai segi: 1) Hikmah puasa dari segi kejiwaan, dilihat dari sudut rohani kejiwaan atau psikologis maka efek yang terpenting dari puasa itu adalah membentuk watak manusia menjadi patuh dan disiplin terhadap sesuatu peraturan. Orang yang melaksanakan puasa berusaha
mengendalikan
diri
mematuhi
peraturan,
yaitu
peraturan yang melarang untuk makan dan minum, peraturan yang melarang melakukan hubungan seksual suami istri di siang hari atau hal-hal lain yang membatalkan puasa dalam jangka waktu yang tertentu. Peraturan itu dijalankannya tanpa rasa takut sedikit juga pada ganjaran tetapi betul-betul karena kepatuhan
110
yang bercampur pada kecintaan kepada Allah SWT. Orang yang mengerjakan puasa, berjuang untuk menguasai dan menundukan hawa nafsunya, efek sikap yang demikian dengan sendirinya akan
mempertinggi
sifat
sabar,
kemampuan
mengatur,
kemampuan memimpin, memperkuat daya tahan, kesanggupan menderita dan lain sebagainya untuk mempertinggi dan memperkuat kepribadian seseorang. 2) Hikmah puasa dari segi jasmani, berpuasa itu dapat memelihara kesehatan badan, sebab menahan diri dari makan dan minum yang berarti menguranginya dari waktu yang biasa adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Mengatur makan dan minum menjadi pokok yang penting dalam memelihara dan menjaga kesehatan jasmani. Terlalu banyak makan dan minum apalagi jajan-jajan yang tidak teratur akan mudah mendatangkan penyakit. Di dalam Al-Qur’an ada satu larangan supaya manusia jangan makan dan minum yang berlebihan yang dinyatakan dalam surat Al-A’raaf/ 7: 31: ?&
$A !6B 0C4 D1E F >GH 2FIJKL 6M COQ RS T6U1OVW6H X YZ[18 RS \ ]
^ U1OVW☺ ( :=;> Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan”.
111
Maksud ayat di atas adalah janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. d. Bagaimana Supaya Mendapat Ampunan Allah SWT (pukul 16:30-17:30 / Hari: Senin, 8 September 2008 / Penceramah: Ust. Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned) >7` a b K cKd 0C49Ce f6g TC6, Z !3(18 Artinya: “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya”. (QS. Huud/ 1: 3) Ustadz Nana Supriyatna menyatakan ada tujuh hal yang dapat menghapus dosa-dosa kita, antara lain: 1) Taubat / Istighfar (mohon ampun kepada Allah SWT), dengan kita kembali kepada Allah SWT serta merenungi segala perbuatan-perbuatan yang kita lakukan, Insya Allah dosa-dosa kita akan diampuni. 2) Shalat, shalat yang baik secara pelaksanaannya maka shalat itu akan menghapuskan dosa. Insya Allah dosa-dosa kita akan diampuni. 3) Sedekah, dilakukan secara ikhlas dari perolehan yang halal dan baik 4) Puasa, bagaimana yang sedang kita lakukan sekarang ini. Apabila kita mampu menjalankan puasa dengan baik maka akan menghapuskan dosa-dosa kita.
112
5) Dzikrullah, memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT 6) Berbakti kepada orang tua 7) Musibah atau ujian yang menimpa kepada diri kita dan kita mampu
menghadapinya
dengan
baik
maka
itu
akan
menghapuskan dosa-dosa kita. e. Sabar (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 9 September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar: Bang Leo) Sabar menurut pengertian bahasa ialah Al-Habsu, yaitu menahan dan Al-Man’u, yaitu menolak, ia kebalikan dari Al-Jaza’u, yaitu berkeluh kesah. Dengan demikian, jelaslah bahwa sabar adalah mengekang dan menahan jiwa dari berkeluh kesah, menahan lisan dan mengadu, serta jawarih (anggota badan) dari membuat kekacauan atau menyakiti.66 Sabar dapat juga disebut tabah, tahan mengalami cobaan. Orang yang sabar tahan menerima hal-hal yang tidak disenangi atau tidak mengenakan dengan ridho Allah SWT dan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Sabar adalah salah satu akhlak terpuji, sabar juga merupakan salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup. Hidup di dunia ini banyak sekali tantangan dan cobaannya, sebagai manusia tidak dapat dipungkiri bahwa masalah, ujian, dan cobaan selalu datang baik kecil maupun besar. Ketika mengalami ujian dan cobaan, kita harus menghadapinya dengan 66
Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, 9 pilar keberhasilan: Da’I di medan dakwah, (solo:
Pustaka Arafah, 2001), cet ke-1, h. 179
113
sabar. Karena sifat sabar bagaikan cahaya yang terang menderang dalam suasana gelap gulita. Seseorang yang sedang dilanda duka, karena baru saja ditinggalkan orang yang sangat disayanginya akan merasa tenang karena musibah itu dihadapinya dengan sabar. Akan tetapi pada saat sekarang ini sangat sedikit orang yang menghadapi ujian dan cobaan yang dihadapinya dengan sabar, banyak orang putus cinta langsung bunuh diri, ada juga anak yang kesal dengan orang tua lalu dibunuh. Ini semua karena mereka tidak mempunyai sifat sabar dan ingin menyelesaikan masalah dengan jalan pintas tanpa memikirkan ke depanya bagaimana. Kita diperintahkan untuk senantiasa bersabar. Sebab, apapun yang diberikan Allah SWT kepada kita pasti ada hikmahnya. Kita hendaknya dapat menggambil pelajaran dari setiap kejadian yang kita alami. Sabar erat kaitanya dengan kadar keimanaan seseorang. Musibah atau bencana yang diturunkan kepada seseorang atau suatu kaum, jika ditinjau dari segi aqidah Islam ada dua kemungkinan, diantaranya adalah: 1) Musibah atau bencana itu diturunkan Allah SWT untuk menguji keimanan seseorang. Apakah seseorang atau mereka yang tertimpa musibah itu sabar atau tidak, berkurang imannya atau tidak. Untuk mengetahui apakah musibah itu merupakan ujian atau bukan, kita dapat melihat dari keadaan orang atau
114
masyarakat sekelilingnya misalnya terjadi gempa bumi yang menghancurkan rumah-rumah penduduk, padahal masyarakatnya taat beribadah kepada Allah SWT, maka musiabah tersebut berarti ujian keimanan. 2) Musibah atau bencana itu merupakan peringatan Allah SWT kepada manusia. Biasanya musibah ini terjadi jika seseorang atau masyarakat sudah banyak membuat dosa dan maksiat. Dalam kehidupan sehari-hari ada tiga hal yang harus kita hadapi dengan sabar. Yaitu sabar dalam berbuat, sabar dalam menderita, dan sabar dalam menahan amarah. Kita yang hidup saat ini seharusnya sadar, sewaktu-waktu tertimpa musibah atau bencana, maka hendaknya melihat ke dalam diri kita masing-masing. apakah kita sudah menjalankan perintah Allah SWT dengan baik atau belum, jika banyak melakukan perbuatan dosa segeralah bertaubat. f. Menahanan Amarah di bulan Puasa (pukul 16:30-17:30 / Hari: Rabu, 10 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd / Penyiar: Dede)
Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ ÞóÇáó: ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó:((ÅöÐóÇ ßóÇäó íóæúãõ Õóæúãö ÇóÍóÏö ßõãú ÝóáÇó íóÑúÝõËú æóáÇó íóÕúÎóÈú¡ ÝóÇöäú ÓóÇÈøóåõ ÇóÍóÏñ Ãóæú ÞóÇÊóáóåõ¡ ÝóáúíóÞúÊõáú¡ ÝóáúíóÞõáú: Åöäøöí ÕóÇÆöãò)).ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö Artinya: Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka hendaknya ia tidak berkata kotor, tidak marah, dan jika ada seorang yang
115
mencacinya atau menyerangnya, maka hendaknya ia mengatakan: "Sesungguh-nya aku berpuasa.” (HR. Bukhari-Muslim) Pesan yang sarat makna ini kembali menggugah kesadaran kita, bahwa bulan Ramadhan merupakan sarana spiritual bagi setiap muslim untuk melakukan
pembongkaran tabiat buruk dan hawa
nafsu yang membatu didalam diri kita. Nabi mengingatkan, sejatinya puasa bukan segala mampu menahan marah akan tetapi menjadi lebih baik bila kemarahan tidak dibalas dengan kemarahan, sebab kemarahan tidak akan bisa menyelesaikan masalah akan tetapi membuat keadaan semakin buruk. Menahan marah pada saat puasa dan mengolahnya menjadi kedamaian dan penuh maaf maka merupakan cerminan pribadi yang penuh taqwa yang disukai Allah SWT. Firman Allah dalam Surat Ali’Imran/ 3: 134
78 b +1
fOhW( fOhi(
^ ☺ ⌧ ( ⌧j ! K (
^ U6 ( :/ llm( 4 5 \ ] -.^ %LK3☺ ( :;=> Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. Kita akui tidak ada manusia yang mampu menghindarkan diri dari kemarahan, kemarahan adalah sifat diri manusia yang merupakan anugrah dari Allah SWT. Karena sebagai anugrah, pada batasan tertentu marah justrun diperbolehkan. Misalnya, kemarahan yang ditujukan untuk menghalau dan menumpas kemaksiatan,
116
seperti judi yang merajalela dan lain sebagainya. Ini wajib dan kita harus mempunyai sifat marah tetapi tetap harus terkendali dan tidak disertai dengan hawa nafsu yang membawa keburukan. Mengenai menahan marah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ Ãøäøó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó: ((áóíúÓó ÇáÔøóÏöíúÏõ ÈöÇáÕøõÑúÚóÉö¡ ÅöäøóãóÇ ÇáÔøóÏöíúÏó ÇáøóÐöíú íóãúáößõ äóÝúÓóåõ ÚöäúÏó ÇáúÛóÖóÈö)) ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Bukanlah orang yang kuat itu akan selalu menang gulat, akan tetapi orang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan nafsunya ketika marah.” (Bukhari–Muslim) Hadis ini mempertegas bahwa kita tidak memiliki alasan tentang pembenaran untuk marah, meskipun kita sebagai orang yang kuat atau seseorang yang memiliki kekuasaan. Sebagai pribadi yang sedang meniti jalan taqwa sebaiknya kita tidak merasa berhak untuk marah, perkataan, perbuatan, tegur sapa yang baik merupakan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. g. Sembilan Akhlak Rusak yang Mengurangi Nilai Puasa (QS. AlQalam (68), ayat 10-15) (pukul 16:30-17:30 / Hari: Senin, 15 September 2008 / Penceramah: Ust. Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned) RS Vn o6, lH 2p⌧Z q^1l :;I> rEW☺s tuvl wg! ☺xm1C :;;> yzll 1O0a{U |( }F 6 qgA g` :;> uGH F6 C 2 (3 qgA [E :;=> 7` 7⌧
117
3 wq ^ m C :;> 318 X+",6,
Z !" c -D3 Oa o d` -.^ (lcB :;1> Artinya: 10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, 11.Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, 12.Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, 13. Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, 14. Karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. 15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: “(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.” (QS. AlQalam/68: 10-15) Ustadz Nana menjabarkan sembilan akhlak tercela yang dapat mengurangi nilai-nilai puasa adalah sebagai berikut: 1. Janganlah kita termasuk pada orang-orang yang mengobral janji, oleh karena itu Rasulullah SAW mengatakan: Allah SWT melaknat orang yang suka bersumpah palsu dan mengobral janji. 2. ^1l (rendah budi dan hina), harga diri seseorang itu dilihat dari akhlaknya, kalau seseorang itu akhlaknya buruk maka seseorang itu akan di nilai hina. Oleh karena itu Ibnu Abbas mengatakan: yang memperhina diri seseorang adalah dia suka berbuat bohong. Sering dia melakukan kebohongan maka dia berarti memperhina dirinya sendiri. 3. EW☺s (suka mencela), Sebaiknya jika ada orang yang salah ketika melakukan sesuatu, bagi orang bijak apabila ada orang yang salah dalam melakukan sesuatu maka tidak di cela tapi dibimbing dengan baik. 4. t wg! ☺xm1Cuvl (Menghambur fitnah), 5. 1O0a{U | Xzll ( Menjadi penghalang kebaikan),
118
6. F 6 (melampaui batas), Dalam segala hal kita sering kali dalam melampaui batas, misalnya dalam berbuka puasa jangan sampai melampaui batas. 7. qgA g` (selalu berbuat dosa), Oleh karena itu, kita harus berusaha menjauhkan diri kita dari perbuatan maksiat. 8. H (sifat kaku dan kasar), sifat ini biasanya prilaku bagi orang-orang yang munafik, disebabkan karena kesombongan merasa dirinya sangat lebih sehingga sifatnya kaku dalam menghadapi sesuatu. 9. gA [ (terkenal kejahatannya). h. Menghindari Perbuatan Ghibah (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 16 September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar: Bang Leo) Ghibah adalah menyebut kekurangan atau aib seseorang yang tidak disukai oleh orang tersebut, kekurangan atau aib itu bisa terdapat dalam badan, pakaian, rumah, tindakan, agama dan sebagainya. Pada materi ini ada seorang pendengar yang menanyakan kepada narasumber apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari sifat ghibah? Tidaklah mudah menjawab pertanyaan ini, akhirnya nara sumber mencoba menjawab dengan beberapa hal, yaitu: 1) Biasakan berpikir sebelum berbicara 2) Berbicara sambil berpikir, yakni selalu ingat kepada Allah SWT 3) Tingkatkan rasa percaya diri, orang yang tidak percaya diri suka mengekor perbuatan orang lain sehingga dia mudah terseret perbuatan ghibah temannya
119
4) Buang penyakit hati, kebanyakan ghibah karena didasari perasaan iri dan benci, juga tidak ikhlas menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung dari pada kita. Dalam Islam, Allah SWT mengibaratkan orang yang melakukan ghibah sama saja dengan pemakan bangkai manusia. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kita menghindari perbuatan tersebut. Jika kita ingin terhindar dari perbuatan ini maka merenunglah dan lihat pada diri kita masing-masing, apakah diri kita mempunyai aib, baik yang tampak secara lahiriah maupun yang tersembunyi. Allah SWT berfirman dalam surat Al Hujuraat/49: 12
-F
2 D V& Oa ⌧ / :s/( p18 6 C :s/( g g18 RS LLL RS K 469C 6 C X \ ]` KgMF "` 7` RHMU K33(
ZA%` A "☺cs=a343U X 8l, X l718 }f3, n Zfe :;> Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. Ghibah dipandang sebagai kemaksiatan yang besar, betapapun seringnya orang yang melakukan ghibah memohon ampunan kepada
120
Allah SWT, Allah tidak akan mengampuninya sebelum orang yang dibongkar aibnya itu meridhoinya. i. Keutamaan Bulan Suci Ramadhan (pukul 16:30-17:30 / Hari: Rabu, 17 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd / Penyiar: Dede) Allah SWT telah mengistimewakan bulan Ramadhan dengan beberapa keutamaan, salah satu dianataranya adalah: 1) Bulan Ramadhan itu merupakan bulan Al-Qur’an, pada bulan inilah Allah SWT menurunkankan Al-Qur’an tepatnya pada malam lailatul qadar. Surat Al-Baqarah/2: 185: a0
9
7R e ^
q=[` ZA U 70a8 ( F6s llm |( xmI\ C / 4F ( >730ab ( X /☺3U F
9 4m
a0
u( ZV☺'AU3U /
7RM 3 ` X+", (a⌧bd xWF 63U V/ 9` a` 4 F=a 5 1C
aKLA ( RS F=a 1C OVW6 ( 6 ☺ ( "xWF 6 ( OI(⌧ ( X]", 04Fs 063( -a4Vv"H :;<1> Artinya: “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan
121
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. Jadi, pada bulan Ramadhan ini disebut sebagai bulan AlQur’an karena pada bulan ini Allah SWT turunkan Al-Qur’an yang Al-Qur’an itu adalah sebagai pedoman dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman, oleh karenanya, sudah selayaknya dan sudah sepantasnya Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi kita ini hendaknya dipelajari, kita baca dan kita kaji karena selain itu Al-Qur’an akan memberikan syafaat di hari kiamat yang akan memberikan kesaksian bagi kita karena kita telah membacanya. 2) Pada bulan Ramadhan ini setan-setan dibelenggu, ini adalah salah satu keberkahan bulan suci Ramadhan yaitu dibelenggunya setan-setan yang durjana sehingga mereka tidak bisa bebas leluasa untuk memperdayai anak-anak atau bani adam.
Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ Ãøäøó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó: ((ÅöÐóÇ ÌóÇÁó ÑóãóÖóÇäó ÝõÊöÍóÊú ÃóÈúæóÇÈõ ÇáúÌóäøóÉö æóÚõáöÞóÊú ÃóÈúæóÇÈõ ÇáäøóÇÑö¡ æóÕõÝøöÏóÊú ÇáÔøóíóÇØöíúäó)). ãõÊøóÝóÞõ Úóáóíúåö Artinya: Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Jika datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga akan dibuka, dan pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu.” (HR. Bukhari-Muslim)
122
Setan yang dimaksud bisa berarti dari kalangan jin dan juga bisa berarti setan dari kalangan manusia, kenapa? Pada bulan ini para pelaku maksiat seakan terbelenggu dari kemaksiatannya, tempat-tempat kemaksiatan ditutup dan sarana-sarana kejahatan pun terkunci. Kita bisa lihat tayangan televisi bagaimana gencarnya para aparat keamanan dari pihak kepolisian merazia dan menutup tempat-tempat maksiat. Ini membuktikan bahwa pada bulan ini, kejahatan setan-setan semuanya diikat. Tapi permasalahannya sekarang, kalaulah setan-setan itu sudah dibelenggu oleh Allah SWT, ini sebetulnya yang membuka setan itu kembali adalah diri kita sendiri. Sehingga sering kita jumpai banyak orang yang tidak bisa melaksanakan ibadah puasa tanpa uzur sar’i. Padahal orang yang meninggalkan puasa di bulan Ramadhan tanpa uzur artinya dia meninggalkan puasa secara sengaja, maka apabila dia ganti puasa di waktu lain maka puasanya tidak akan diterima oleh Allah SWT. 3) Pada bulan puasa dibuka pintu surga dan ditutupnya pintu neraka, ini adalah sebagai isyarat terbuka luasnya rahmat Allah pada bulan ini, bagi para hamba yang kembali kepada Allah SWT, kata Nabi: Dan pada bulan ini akan ditutup pintu-pintu neraka dan tidak ada sutupun yang terbuka, dan dibuka pintupintu surga dan tidak ada satupun ditutup. Timbullah di benak kita kalau pintu neraka sudah ditutup dan pintu surga di buka,
123
kenapa sering kita lihat dengan mata kepala kta sendiri orang melakukan maksiat dengan enak, pada siang hari orang tidak puasa tanpa sebab, ini lagi-lagi yang harus dipertanyakan pada diri kita sendiri. Kalau pintu neraka sudah ditutup memang kita juga yang mencoba untuk
membukanya kembali, kita turuti
hawa nafsu dan kita turuti kemauan-kemauan setan, sehingga kita lepas kontrol, kita tidak bisa beribadah kepada Allah SWT. Jika Allah SWT sudah membukakan pintu surga, kenapa kita tutup pintu surga itu. Kenapa? Mana pintu surga yang kita tutup, banyak jalan kebaikan yang Allah berikan lewat bulan Ramadhan ini, seperti: a) Puasa, sudahkah kita puasa dan apakah sesuai yang dinginkan Allah SWT b) Shalat tarawih, shalat malam yang lainnya c) Tilawah Al-Qur’an d) Sodaqah jariyah, infaq dan sebagainya Ini semua adalah pintu-pintu menuju surga, kenapa pintupintu itu kita tutup. Jadi, yang membuka pintu neraka dan menutup surga itu adalah diri kita sendiri, fasilitas yang diberikan
dari
Allah
itu
luar
biasa
adanya.
Tetapi
permasalahannya ada pada diri kita sendiri. Jadi, pada bulan ini pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup maka manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya.
124
4) Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran. Jadi, pada bulan ini kita dilatih mengasah kesabaran, dilatih untuk membina kesabaran.
Rasulullah
SAW
memerintahkan
orang
yang
mengerjakan puasa agar dapat mengendalikan emosinya, apabila ada orang yang mengejek atau mengganggunya hendaklah ia mengatakan sesungguhnya saya sedang memngerjakan puasa, latihan rohani seperti ini akan memunculkan kekuatan batin yang luar biasa dibalik jasmaninya yang lemah, kenapa? Karena menahan lapar dan dahaga. Bukankah Rasulullah SAW mengatakan: “hakikat kekuatan itu adalah dapat mengendalikan diri disaat kita sedang marah”. Jadi, pada bulan ini adalah untuk melatih kesabaran. Makanya salah ungkapan kalau ada orang yang bilang “jangan Sampai kesabaran kita habis” sebetulnya kesabaran itu tidak ada habisnya, sabar itu tidak ada batasnya, makanya ini kita harus latih. Kesabaran seorang muslim tidak boleh habis sebab apapun kalau tidak ada kesabaran tidak akan terlaksana. Ada pepatah mengatakan “kesabaran itu adalah kunci dari semua keberhasilan”. 5) Tersebarnya nilai-nilai kebaikan dan tertutupnya pintu-pintu kejahatan. Di bulan yang suci ini keinginan untuk beberbuat soleh seakan meningkat. seiring dengan itu, keinginan berbuat jahat pun akan tertahan. Kita lihat dimana-mana orang berinfak, bersadaqah dengan berbagai macam cara, ketika orang berbuka
125
puasa kita coba memberikan makanan alakadarnya kepada tetangga atau seseorang untuk berbuka puasa, ini adalah upaya untuk tersebarnya nilai-nilai kebaikan yang bisa kita lakukan. Sesuatu yang kita berikan menurut kita ini sangat kecil dan tidak ada harganya, tetapi menurut Allah apabila hal ini kita lakukan dengan keikhlasan akan bernilai luar biasa, siapa saja orang yang memberikan makanan untuk berbuka puasa, maka Allah SWT akan memberikan pahala yang sama halnya kita mendapatkan pahala orang yang mengerjakn ibadah puasa. Inilah kebaikankebaikan yang terbuka lebar dibulan Ramadan. Jadi, apa saja yang bisa kita perbuat ayo kita lakukan jangan menunggu hari esok untuk berbuat kebaikan. 6) Pembebasan dari api neraka. Setiap malam dibulan Ramadhan Allah SWT membebaskan hamba-hamban yang dikehendakinya dari api neraka. Jadi, pada bulan ini Allah membebaskan kita semua dari api neraka. 7) Diturunkan satu malam yang istimewa. Dibulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yaitu lailatul qadr, Allah SWT menjelaskan dalam surat Al-Qadr/97: 1-5 [18 Z xm ( [` +1
3 !3( eVF38 ( :;> 2eA` 3 !3( eVF38 ( :> 3 !3( eVF38 ( O0aB V/ I (` (a0
9 :=> ql 3, 634 "☺ ( a(
O U >7 11C
126
we / >GH (0` :> zg "d e s X?Z n"Vo =aVJ⌧b ( :1> Artinya: 1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. 2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. j. Fungsi Al-Qur’an (pukul 16:30-17:30 / Hari: Senin, 22 September 2008 / Penceramah: Ust. Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned) a0
9
7R e ^
q=[`
ZA U 70a8 ( F6s llm |( xmI\ C / 4F ( >730ab ( X /☺3U F
9 4m a0
u( ZV☺'AU3U / 7RM 3 ` X+", (a⌧bd xWF 63U V/ 9`
a` 4 F=a 5 1C
aKLA ( RS F=a 1C OVW6 ( 6 ☺ ( "xWF 6 ( OI(⌧ ( X]", 04Fs 063( -a4Vv"H :;<1> Artinya: “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. (QS. Al-Baqarah/ 2: 185)
127
1) Al-Qur’an sebagai petunjuk. Allah SWT menurunkan Al-Qur'an kepada manusia sebagai pembimbing kepada jalan yang lurus. Bagaimana kita menjadikan Al-Qur’an ini sebagai petunjuk? Pertama, Al-Qur’an harus kita yakini dulu kebenarannya, kalau kita sudah yakini maka yang kedua, bacalah dengan benar. Dalam surat Al-Baqarah ayat 2 dengan jelas Allah SWT berfirman: 2 (3 o % ( RS e L Z! U L F6s /AI89c☺U |( :> Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.(QS. Al-Baqarah/ 2: 2) 2) Penjelasan dari petunjuk-petunjuk itu. Jıka, Al-Qur’an dikaji dan dipahami Allah akan memberikan keberkahan. 3) Al-Qur’an sebagai pembeda. Pada pertemuan ini ustadz Nana menyimpulkan, supaya kita selamat maka hiduplah sesuai dengan panduaan. Panduan yang Allah SWT turunkan kepada Rasulullah SAW dan untuk kita semua adalah Al-Qur’an, kalau kita lihat kaum muslimin akan maju kalau mengamalkan Al-Qur’an. Orang Islam akan maju kalau mengamalkan agamanya, oleh karena itu pada bulan Ramadhan ini perbaikilah paradigma kita terhadap Al-Qur’an, satu-satunya yang akan menyelamatkan kita adalah petunjuk Allah dan Rasul-nya.
128
k. Pensucian Hati (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 23 September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar: Juned) Hati bagaikan kaca mata. Kalau kita menggunakan kaca mata yang bening, apa yang kita lihat tampak apa adanya. Yang putih akan jelas putihnya, yang hitam juga akan terlihat tampak apa adanya. Namun kalau kita menggunkan kaca mata hitam apa yang kita lihat tidak sesuai dengan aslinya. Yang putih kan terlihat abu-abu dan yang coklat muda akan terlihat coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih, kita akan dapat melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita kotor/hitam, kita kan melihat realita itu tidak seperti sebenarnya.67 Oleh karena itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan lahiriyahnya saja tetapi dari performa batiniah atau hatinya. Hati manusia sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan kemaksiatan sehingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh karena itu kita harus berusaha menghilangkan lawan yang menutupi hati kita itu. Adapun cara-caranya adalah: 1) Instrospeksi diri Perbaikan diri dalam bahasa populernya adalah taubat. Ketika kita melakukan instropeksi diri, kita kan menemukan kelemahan atau kekuranggan diri kita, nah kekurangan tersebut harus dikurangi secara bertahap. Alangkah ruginya apabila kita
67
http://anteklektro.wordpress.com/2008/11/02/cara-menyucikan-hati
129
hanya pandai mengidentifikasi diri tapi tidak memperbaikinya. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tahriim/ 66 ayat 8:
-F -. TC6, +"¡18 ¢ C03, "'[ X?u 04-Ce 7` a Gb34 04m 04 , ¢!d 0"%VF l& =a / c a [cB $0 RS = ] 5 ¤?I¡l( / YZ6 06s¥e[ X? KLx§ -.^ C 0
FIF` 0
>¨ ☺1C
7(8 9Ce 0 ☺ ,` 3( [e[ 0a b © 3( 2l[18 X+", >GHM `K?⌧¢ ⌦a F3 :<> Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahankesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. 2) Mengisi waktu dengan dzikir Dzikir artinya ingat atau mengingat. Dzikrullah artinya selalu menginggat Allah SWT. Ditinjau dari segi bentuknya, ada dua macam zikir. Pertama, zikir lisan, yaitu ingat kepada Allah dengan menglafadzkan ucapan-ucapan zikir seperti subhanallah, alhamdulillah, lailahailallah, allahuakbar, dan sebagainya. Dan kedua zikir amali, yaitu zikir (ingat) kepada Allah SWT dengan bentuk penerapan ajaran-ajaran Allah.
Dalam
kehidupan
130
misalnya, jujur dalam pekerjaan, tekun saat bekerja, semangat dalam belajar, dan lain-lain. Hati kita akan selalu bening kalau selalu diisi dengan zikir lisan dan amali. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahzab/ 33: 41-42:
-F
¥6« ☯a Oa ⌧ :;> "31Z2d x a4C ®⌧! ¯` :> Artinya: 41.“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”. 42. “Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Selain ayat ini masih banyak ayat yang menjelaskan tentang pentingnya berzikir”. 3) Tadabbur Al-Qur’an Tadabbur Al-Qur’an artinya menelaah isi Al-Qur’an, lalu menghayati dan mengamalkannya. Hati itu bagaikan tanaman yang harus dirawat dan dipupuk. Nah diantara pupuk hati adalah tadabur Al-Qur’an. Allah SWT menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadabburi Al-Qur’an sebagai orang yang tertutup hatinya, artinya kalau kita ingin terbuka dan bersinar, maka tadabburi Al-Qur’an. 4) Bergaul dengan orang-orang shaleh Lingkungan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Karena itu, kebeningan hati erat juga kaitannya dengan siapakah yang menjadi sahabat-sahabat kita. Kalu kita bersahabat dengan orang
131
jujur, amanah, taat pada perintahnya, tekun bekerja, semangat dalam belajar, dan lain-lain. Diharapkan kita pun akan seperti itu. Sebaliknya, kalau kita berteman dengan orang pendendam, pembohong, penghianat, lalai dalam ajaran-ajaran Allah SWT, dikhawatirkan kita akan terjerumus atau terseret kedalam arus kemaksiatan. Karena itu, Allah SWT mengingatkan kita agar bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Yaitu orang-orang yang menyeru tuhannya diwaktu pagi dan petang. Cara pensucian hati selain yang empat di atas, masih banyak cara lain agar hati kita selalu bersih dan bersinar disetiap waktu dalam kehidupan sehari-hari. l. Benteng Iman (pukul 16:30-17:30 / Hari: Rabu, 24 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd / Penyiar: Dede) Benteng-benteng iman itu ada lima, mengapa iman itu perlu dibentengi? agar dia tidak rusak agar ia tidak bercampur dengan sesuatu yang bisa merusaki iman. Ibarat sebidang tanah yang ditanami sayuran dan bunga-bunga dan sebagainya perlu dipagarai tanaman itu agar terhindar dari segala serangan binatang, setelah itu tanaman di beri pupuk agar subur kemudian diberi obat anti hama agar terhindar dari segala serangan hama, sehingga tanaman itu menghasilkan buah yang memuaskan bagi yang punya. Demikianhalnya iman kita yang ada dihati ini demikian mengurusnya, yang kita harapkan agar iman kita ini berbuah, agar
132
iman kita ini kelihatan dalam kehidupan kita dalam segi. Ustadz Mulyadi menguraikan benteng iman itu ada lima bagian: 1) Yakin, yakin itu menjadikan iman seseorang, kalau iman tidak sah maka ibadah-ibadah lain tidak sah. Dengan keyakinan yang begitu kuat melekat dihati, mendorong seseorang untuk bekerja yang lebih baik lagi dan beribadah yang lebih banyak lagi dan lain sebagainya itulah keyakinan, tanpa ada keyakinan dari suatu amal ibadah tidak ada arti apa-apa. Jadi, keyakinan perlu sekali kita pelihara, keyakinan perlu sekali tumbuh dihati kita. 2) Ikhlas, tanpa ikhlas suatu amalan akan tertolak. Ikhlas dalam pengamalan dan ikhlas dalam meninggalkan yang dilarang oleh Allah SWT seikhlas mungkin. Ikhlas dalam segala pengamalan ibadah yang kita lakukan semata karena Allah SWT tidak mengharap selain dari ridha Allah dan kita juga harus ikhlas dalam meninggalkan segala larangan-larangan Allah seikhlas mungkin. Orang yang akan selamat di akhirat adalah orangorang yang beriman dan beramal secara ikhlas, tidak sedikit orang yang berimanan dan beramal terjerumus ke neraka karena amal ibadah yang tidak ikhlas. 3) Mengerjakan amalan-amalan sunah Jangan kita bosan mengamalkan yang sunah, karena sunah ini merupakan suatu keuntungan yang tidak boleh kita anggap remeh, dihargai amalan yang begitu dicintai Rasulullah SAW.
133
Biasakan diri ini untuk mencintai apa yang disunahkan, sekarang kita tingkatkan di bulan Ramadhan yang mulia ini, amalan sunah kita tingkatkan karena bisa membentengi iman ini. Apabila kita di hisab oleh Allah SWT ternyata ibadah shalat kita banyak kekuranganya, maka Allah SWT bertanya pada malaikat “tolong lihat amalan-amalan shalat sunahnya”. Jadi, amalan sunat itu untuk menyempurnakan amalan-amalan shalat wajibnya. Demikian fungsinya, shalat sunah besar sekali dalam rangka menghidup suburkan dan membentengi iman didalam hati. 4) Istiqamah, istioqamah adalah pendirian yang teguh, iman yang kokoh, apapun godaan dan terpaan ujian dari Allah SWT. Istiqamah bisa lahir karena keyakinan, keikhlasan, amalanamalan yang kuat didalam pelaksanaan agama. 5) Berakhlak mulia Salah satu diantara hikmah puasa Ramadhan adalah membentuk akhlak yang mulia, membentuk pribadi muslim yang bisa diteladani, karena selain menahan haus dan lapar dianjurkan banyak bershadaqoh, dianjurkan banyak memberi baik itu harta, rasa iba, toleransi dan lain sebagainya, menjaga pembicaraan yang menyinggungkan. Dan semua ini adalah tak lain anjuran dari Allah SWT agar kita termasuk sebagai orang-orang yang bertaqwa. 3. Format Program Nada Siar Islam
134
Nada Siar Islam mengudara setiap sore hari menjelang magrib, format Nada Siar Islam menggunakan metode dialog dengan menampilkan narasumber yang berkompeten yang dipandu oleh penyiar tanpa diselingi dengan iklan. Komposisi acara Nada Siar Islam adalah 60 menit disiarkan secara live, setiap tiga menit pertama acara Nada Siar Islam dibuka dengan lagu-lagu yang bernuansa Islami seperti lagu-lagu pop religi, musik timur tengah, gambus dan lain-lain, barulah dimulai dengan penyampaian dakwah oleh narasumber kurang lebih selama 47 menit, setelah itu penyiar acara program Nada Siar Islam membuka sessi tanya jawab selama sepuluh menit untuk memberi kesempatan bagi para pendengar berdialog atau menanyakan materi yang telah disampaikan melalui via telepon atau sms kepada narasumber, setelah semua pertanyaan sudah selesai dijawab oleh narasumber kemudian narasumber memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan pada hari itu dan selanjutnya acara Nada Siar Islam ditutup oleh penyiar yang bertugas.68 Untuk mengenai hasil yang dicapai dari program acara Nada Siar Islam, pihak pengelola mengembalikan semuanya kepada pendengar. Karena pendengarlah yang dapat menilai sejauh mana keberhasilan program acara ini. Berdasarkan prosedur format siarannya yakni: a. Waktu
68
Wawancara dengan Dede Nurdiansyah SEI, selaku Penyiar Program Nada Siar Islam
(Depok: 20 September 2008)
135
Program nada dan siar Islam disiarkan pada hari Senin-Rabu setiap pukul16:30 – 17:30, dengan segmentasi acara kepada masyarakat umum, dengan bentuk siaran secra live. b. Pembukaan Di awali dengan iklan radio Dapur Remaja, selanjutnya lagulagu Islami, lagu yang menandakan bahwa Program Nada Siar Islam akan segera dimulai. Lagu ini disiarkan selama tiga menit c. Isi Isi materi yang disampaikan dalam program Nada Siar Islam berisikan tausyiah mengenai akhlak dan ibadah. Tausiah tersebut disampaikan selama 47 menit, kemudian dilanjutkan dengan sessi tanya jawab dari para pendengar dengan durasi 10 menit d. Penutup Acara program Nada Siar Islam di akhiri dengan lagu penutup yang berniansa Islam seperti nasyid gambus dan pop religi.
B.
Analisis Program Nada Siar Islam Dalam kamus besar bahasa Indonesia, analisis dapat diartikan sebagai “penyelidikan terhadap suatu peristiwa, seperti karangan, perbuatan, tindakan, dan lain sebagainya” untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang suatu hal menurut sebab akibat.69 Jadi, teori analisis merupakan suatu pencarian tentang keadaan yang saling berhubungan dari
69
Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 17
136
suatu hal atau peristiwa sehingga diperoleh hasil atau pemahaman yang tepat dari peristiwa tersebut. Berdasarkan sejarah Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok, penulis meneliti bahwa berdirinya radio ini tidak luput dari perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Radio Dapur Remaja 107, 10 FM berdiri atas kegemaran bapak Asam B Amsir terhadap dunia radio dan masyarakat kampung cinangka (Sawangan Depok) untuk memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk kegiatan yang bersifat positif. 1. Pada proses produksi, penulis berpendapat proses produksi program Nada Siar Islam sesuai dengan teori “Sifak Masyudi” yang menyatakan dalam bukunya “Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi)”, yaitu: dalam memprogram siaran radio terdapat tiga bagian yang lazim disebut sebagai Standard Operation Procedure (SPO) yakni, pra produksi, produksi dan pasca produksi. Lewat analisis ini, pada tahap proses produksi program Nada Siar Islam penulis mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki program Nada Siar Islam. Faktor pendukung yang dimilikinya yaitu di dukung oleh alat-alat standar penyiaran yang menjadi solusi untuk kemudahan bagi tahap produksi terhadap program Nada Sıar Islam, kita ketahui bersama perkembangan alat-alat komunikasi dalam proses siaran yang kini sudah sangat canggih dan menghasilkan sebuah siaran yang berkualitas. Adanya alat-alat ini menjadikan tahap produksi
137
program Nada Siar Islam menjadi lebih efektif, efisien, dan fleksibel. seperti adanya komputer, mixer audio, pemancar, antena, dan lain lain, untuk proses penyampaian kepada audien. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah faktor nonteknis. Yakni, masalah keterlambatan kedatangan pengisi acara baik penyiar yang memandu acara maupun narasumber untuk menyampaikan pesan-pesan atau nasehat-nasehat agama yang akan disiarkan sehingga tahap produksi tidak sesuai dari apa yang dijadwalkan, hal seperti ini adalah masalah yang sangat penting karena program ini disiarkan secara langsung dan tentunya waktu yang sudah dipersiapkan akan terbuang sia-sia, namun apabila penceramah berhalangan untuk hadir maka proses produksi biasanya dengan menggunakan hasil rekaman dari tausyiah yang sudah disiarkan dengan memilih tema yang sesuai dengan keadaan atau kondisi yang sedang terjadi. 2. Materi-materi yang disampaikan pada program Nada Siar Islam selain berbicara masalah aqidah dan akhlak penceramah juga menyampaikan hal aktual yang terjadi di masyarakat, hal ini menjadi sebuah solusi agar siaran Nada Siar Islam tetap menjadi aktual. Pada penyampian materi ceramah, referensi yang dipakai adalah Al-Qur’an dan Hadits serta kitab-kitab lainnya seperti, riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih AlUmm, fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat dan kitab-kitab lainnya. Pada dahulu awalnya acara ini memakai silabush akan tetapi silabush tersebut tidak dipergunakan lagi, mengapa? Karena dengan
138
adanya silabush ditakutkan tema yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang sudah disusun dalam silabush, sekarang tema dan materi dakwah sepenuhnya ditentukan oleh narasumber yang bertugas. Dengan demikian narasumber dengan bebas memberikan tausyiah dan pengetahuan agamanya sesuai dari fenomena sehari-hari dan juga disesuaikan dengan kondisi yang terjadi yakni pada saat bulan puasa. Beradasarkan dari sudut pandang penulis, materi dakwah yang terkandung dalam program Nada Siar Islam mengandung “hablum min Allah dan hablum min Al-Nass”. Oleh karena itu materi-materi dakwah yang disampaikan senantiasa mengingatkan bagaimana prilaku atau etika seorang muslim dalam menjalankan aktifitas ibadah puasa agar lebih memaknai dan menjalankan ibadah puasa sebaik-baik mungkin supaya menjadi orang mukmin yang bertaqwa dan juga menekankan kepada bagaimana seorang muslim dapat berinteraksi sesama manusia dalam kehidupan masyarakat. Sebab dalam pandangan Islam seorang muslim dituntut dapat berinteraksi sesama manusia tanpa melihat suku, ras, bahkan agama. Misalkan, cara bertetangga atau berteman baik, saling menolong dan sebagainya. Lewat analisis ini, penulis berpendapat bahwa materi ceramah pada program Nada Siar Islam sesuai dengan teori Asmuny Syukir, yang menyatakan dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam “. Materi dakwah, tidak lain adalah Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syari’ah, dan akhlak. Penulis melihat materi
139
yang disajikan pada program Nada Siar Islam sangatlah aktual dan menyentuh ke setiap individu, disamping itu penulis menemukan kecendrungan para penceramah lebih banyak menyampaikan materi yang membahas masalah akhlak. 3. Beradasarkan penelitian yang penulis lakukan pada program Nada Siar Islam selama tanggal 1-30 September 2008, bahwa format program Nada Siar Islam ini sudah bagus karena syarat akan pendidikan agama akan tetapi dalam pelaksanaanya terdapat kekurangan dan kelebihan. Lewat analisis ini, format program Nada Siar Islam memiliki kekurangan dan kelebihan, program Nada Siar Islam memiliki kelebihan antara lain, Program ini yang memakai teori Asmuni Syukir yang menyatakan dalam bukunya dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Ilmu Dakwah” narasumber berceramah dengan mengunakan metode tanya jawab, sehingga program ini menjadi program penyejuk hati dan juga menjadi sebuah motivator bagi para pendengarnya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Sedangkan kekurangan pada program Nada Siar Islam ini adalah kurang meraih respon yang besar dengan kata lain program ini kurang didengar oleh para pendengar secara umum. Jadwal program yang disiarkan dalam bentuk siaran langsung hanya disiarkan tiga hari dalam sepekan yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu yakni pukul 16:30-17:30 WIB, sehingga target pendengar untuk mendengarkan program ini dapat dikatakan kurang maksimal. Penulis juga menyadari
140
program Nada Siar Islam hanya mengudara dan didengar pada saat bulan puasa saja.
141
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan tertulis setelah melakukan observasi dalam rangka menjawab rumusan masalah dalam skripsi ini, maka ada kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah: 1. Proses produksi program Nada Siar Islam terdapat tiga tahapan yakni: a. Pra Produksi Pada tahap ini terdapat rapat pra produksi Nada Siar Islam yang membahas mengenai pemilihan narasumber dan penyiar acara, penentuan jadwal ceramah, Akan tetapi pada acara Nada Siar Islam mengenai jadwal ceramah ditetapkan sesuai dengan kesanggupan para narasumber yang nantinya akan disiarkan. b. Produksi Dalam produksi program Nada Siar Islam ini disiarkan secara langsung pada bulan puasa setiap hari Senin s/d Rabu mulai pukul 16:30-17:30 WIB selama bulan suci Ramadhan 1429 H. c. Pasca Produksi Pada acara Nada Siar Islam ini sebenarnya lebih dominan pada tahap produksi secara langsung (live) yang disampaikan oleh para narasumber. Adapun tausyiah secara live ini selalu direkam, setelah itu dilakukan beberapa penyuntingan apabila ada bagian-bagian dalam
142
produksi dianggap tidak sesuai dengan konsep awal serta diberikan beberapa perbaikan, karena hasil rekaman dari tahap produksi tersebut akan disiarkan kembali setiap hari Kamis s/d Minggu, pada jam yang sama yakni pukul 16:30-17:30 WIB. 2. Materi Program Nada Siar Islam Materi-materi ceramah program Nada Siar Islam bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Selain itu penceramah juga menggunakan beberapa kitab
sebagai
referensi
dalam
menyampaikan
pesan
dakwahnya
diantaranya adalah kitab riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih Al-Umm, fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat dan kitab-kitab lainnya. Penceramah lebih sering menyampaikan materi atau pesan dakwahnya mengangkat tentang aqidah dan akhlak bagi seorang muslim agar dapat mengintropeksi diri dan memaknai serta menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baik mungkin. 3. Format Program Nada Siar Islam Nada Siar Islam mengudara setiap sore hari menjelang magrib, format Nada Siar Islam menggunakan metode dialog dengan menampilkan narasumber yang berkompeten yang dipandu oleh penyiar tanpa diselingi dengan iklan. Komposisi acara Nada Siar Islam adalah 60 menit disiarkan secara live, setiap tiga menit pertama acara Nada Siar Islam dibuka dengan lagu-lagu yang bernuansa Islami seperti lagu-lagu pop religi, musik timur tengah, gambus dan lain-lain, barulah dimulai dengan penyampaian dakwah oleh narasumber kurang lebih selama 47 menit, setelah itu penyiar
143
acara program Nada Siar Islam membuka sessi tanya jawab selama 10 menit untuk memberi kesempatan bagi para pendengar untuk berdialog atau menanyakan materi yang telah disampaikan melalui via telepon atau sms kepada narasumber, setelah semua pertanyaan sudah selesai dijawab oleh narasumber kemudian narasumber memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan pada hari itu dan selanjutnya acara Nada Siar Islam ditutup oleh penyiar yang bertugas.
B. Saran-saran 1. Hendaknya kekurangan-kekurangan yang terjadi pada proses produksi program Nada Siar dapat diperbaiki, diantaranya masalah keterlambatan kedatangan pengisi acara, baik narasumber dan penyiar, mengingat acara ini disiarkan secara live. 2. Dalam hal materi program, materi yang telah disampaikan sesuai dengan ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, akan tetapi sebaiknya program Nada Siar Islam tidak hanya membahas masalah aqidah dan akhlak saja, melainkan juga dapat membahas masalah-masalah yang sedang berkembang di masyarakat. 3. Dalam hal format siaran hendaknya program Nada Siar Islam tidak hanya di bulan Ramadhan saja melainkan dapat disiarkan secara live pada waktu yang berbeda.
144
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahaan. Al-Hadits. Imam Nawawi Terjemah Riyadhus Shalihin, Jilid 1 dan 2, Surabaya: Duta Ilmu, 2006 Abidin, Djamaludin Ass. Komunikasi dan Bahasa Dakwah, Jakarta: Gema Insani Press, Cet. Ke-1, 1996. Albert H, Morehand. Ullustrated World Encyclopedia, Volume 7, USA: Bobly Publishing Corp, 1965. Al-Qathani, Said bin Ali Walhf. 9 Pilar Keberhasilan: da’I di medan dakwah, Solo: Pustaka Arafah, 2001. Arnold, Thomas. The Preaching of Islam: Sejarah Dakwah Islam, Jakarta: Wijaya, 1981. Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amini. Arifin, M. Tatang. Meneyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1968. Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. Darmanto, Antonius. Teknik Dan Penulisan Naskah Acara Dan Siaran Radio, Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 1998. Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Echols, M, John. Dan Sahadily, Hasan. Kamus Inggris – Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, 1990. Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.Ke-4, 2000. _____________________. Radio Siaran dan Praktek, Bandung: Alumni Offset, Cet. Ke-1, 1978. _____________________. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet, Ke-1, 1992. Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997. Gilang, Abidin Omar. Format Siaran Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Habban, Ibnu. Perencanaan Program Komunikasi, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, Cet. Ke2, 2003. Handoyo, W. Daneils, Suyono., Seluk Beluk Siaran Radio, Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978.
145
Kusnawan, Aep. Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press, Cet, Ke-1, 2004. Lewis, Adams M (ed). New Webster American Dictionary Book Inc, New York: 1958. Masduki, Menjadi Broadcaster Terkenal, Yogyakarta: Pustaka Populer, Cet.Ke-1, 2004. Masyudi, Sifak. Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi), (Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2006. Moeloeng, J, Lexi. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: Rosdakarya, 2007. _________________. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, Cet.Ke-18, 2004. Morissan. Media Penyiaran (Strategi Mengelola Radio dan Televisi), Tanggerang: Ramdina Prakarsa, Cet. Ke-1, 2005. Munthe, Ginting, Muryanto. Media Komunikasi Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Nawawi, Hadawi. Metedologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998. Prayudha, Harley. Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktek Penyiaran, Malang: Bayumedia, 2004. Rafiq, Rusjdi Hamka. Islam dan Era Informasi, Jakarta: Pustaka Panji Mas, Cet. Ke-1, 1989 Romli, M. Syamsul, Asep, Broadcast Journalism, Bandung: Nuansa, Cet. Ke-1, 2004. RRI (Radio Republik Indonesia), Pedoman Penyiaran Pemasaran dan Pengembangan Usaha, Jakarta: Radio Republik Indonesia, 2001. Sardar, Zaenudin. Tantangan Dunia Islam Abad 21, Bandung: Mizan, Cet. Ke-1, 1989. Sevilla, G, Cosuelo. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: UII Press, 1993. Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, Cet. Ke-1, 1983. Tatang, Humas PRSNNI. Makalah Kuliah Umum Jakarta: 24 Mei 2003.
Profesionalisme Penyiaran Radio Siaran,
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas, Balai Pustaka, 1988. ____________
.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Wahyudi, J.B. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta: PT Gramedia, Cet.Ke-1, 1994. Widjaja, H. A. W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997. Wawancara Pribadi dengan Bapak Asam B. Amsir, (Pendiri Radio Dapur Remaja Sekaligus Sebagai Penyiar), pada tanggal 3 September 2008. Wawancara Dengan Dede Nurdiansyah Selaku Humas, Sekaligus Penyiar DR FM, pada tanggal 14 September 2008.
146
Wawancara Pribadi dengan Ustadz H. Nana Supriyatna, pada tanggal 22 September 2008. http:// www. Anteklektro.wordpress.com-cara-menyucikan –hati http:// www.
[email protected] http:// www.google.com