BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI WAI OTI MAUMERE Jln. Angkasa Maumere Flores Telp : ( 0382 ) 21349 BMKG
Fax: ( 0382 ) 22967 PO. BOX 100 Kode Pos 86111 e-mail :
[email protected] /
[email protected]
ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017)
I.
II.
INFORMASI KEJADIAN LOKASI
KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK
TANGGAL
7 JANUARI 2017, SIANG HARI
DAMPAK
Terjadi banjir hingga setinggi 1 meter yang menghanyutkan beberapa rumah beserta harta para warga. Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya kali-kali kecil di kawasan atas Wolonmanget hingga akhirnya menerjang puluhan unit rumah di sisi timur ruas jalan trans utara Flores.
DATA CURAH HUJAN Curah Hujan Terukur
Pos Hujan
7 Januari 2017
Keterangan
STAMET WAI OTI
11,5 mm
Hujan Intensitas Ringan
AWS
11,3 mm
Hujan Intensitas Ringan
CURAH HUJAN TERUKUR PADA STASIUN WAI OTI MAUMERE 7 JANUARI 2017 10 8 6 4 2 0
8.5
3 CURAH HUJAN 03
06
09
12
15
Waktu (UTC)
18
21
00
CURAH HUJAN TERUKUR PADA AWS STASIUN WAI OTI MAUMERE 7 JANUARI 2017 8
6.1
6 4
2.8 1 1.2
2
0.2
CURAH HUJAN
0 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu (UTC)
III.
ANALISIS INDIKATOR
PENJELASAN
1. Matahari
Berdasarkan gerak semu matahari, posisi matahari pada tanggal 7 Januari 2017 sedang berada di wilayah BBS, di mana radiasi matahari akan lebih banyak diterima di daerah BBS dibandingkan dengan di deaerah BBU. Hal ini dapat menimbulkan pemanasan yang lebih banyak di daerah BBS yang dapat berakibat pada banyaknya daerah tekanan rendah di bagian selatan Bumi dan meningkatkan potensi pembentukan awan – awan konvektif di daerah BBS.
2. ENSO (El Nino –
Berdasarkan data indeks NINO 3.4 mingguan terakhir yang bernilai -0,39, maka dapat dikatakan bahwa pada tanggal 7 Januari 2017, keadaan ENSO sedang berada di kondisi netral dengan potensi penguapan dan perawan di wilayah Indonesia cukup rendah.
South Osciilation)
3. SST (Sea Surface Temperature)
Nilai SST pada perairan sekitar Nusa Tenggara Timur menunjukkan nilai sekitar 29°C - 31°C dengan anomali SST mingguan bernilai sekitar 0,5°C - 2°C. Perairan yang hangat akan memicu penguapan yang cukup besar dengan kandungan uap air yang banyak dimana dengan anomali yang bernilai positif menandakan kondisi laut lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya sehingga menambah peluang terbentuknya awan di sekitar pulau Flores.
4. OLR (Outgoing Longwave Radiation)
Nilai OLR untuk tanggal 7 Januari 2017 menunjukkan nilai 240260 W/m2 dengan nilai anomali OLR bernilai 30-50 W/m2 di wilayah sekitar pulau Flores. Nilai positif menandakan peluang terjadinya awan kovektif tidak terlalu besar.
5. MJO (Madden –
MJO pada tanggal 16 Desember 2016 berada pada kuadran 6, di mana MJO sedang aktif di daerah Pasifik Barat (140o BT- 160o BT). Hal ini menunjukkan MJO tidak terlalu berpengaruh untuk cuaca di Indonesia saat itu.
Julian Oscillation)
6. Pola Tekanan dan Arus Angin (Streamline)
Berdasarkan dari analisis pola tekanan tanggal 7 Januari 2017 pukul 00.00 UTC dan streamline tanggal 7 Januari 2017 pukul 00.00 UTC hingga 12.00 UTC, terlihat adanya beberapa daerah tekanan rendah di sekitar wilayah Indonesia. Adanya daerah tekanan rendah dapat
memicu pertumbuhan awan di sekitar daerah tersebut, sehingga berdampak pada peningkatan potensi cuaca buruk.
IV.
7. Citra Satelit
Berdasarkan citra satelit Himawari8 dapat dilihat pada pukul 03.00 UTC, awan konvektif mulai terlihat di atas wilayah kec. Nita kemudian perlahan meluas ke arah Barat Daya. Dari klasifikasi jenis awan, diketahui bahwa awan yang terbentuk adalah awan jenis Cumulonimbus (Cb) ditandai dengan suhu puncak awan yang mencapai -60o C. Hingga pukul 07.00 UTC terlihat kumpulan awan yang cukup luas telah menutupi wilayah Kab. Sikka. Kumpulan awan ini bergerak menyebar di atas wilayah Kab. Sikka hingga pukul 08.30 UTC. Setelah itu terlihat kumpulan awan-awan konvektif mulai berkurang dan akhirnya menghilang.
8. Citra radar
Berdasarkan citra radar Gematronik produk CMAX dan SRI dapat dilihat pada pukul 03.00 UTC, bibit sel badai mulai terlihat di atas wilayah kec. Nita dan kec. Alok kemudian perlahan meluas. Sekitar pukul 05.00 UTC terlihat kumpulan awan yang cukup luas berada di sekitar area Wolonmanget (Timur Laut kec. Alok), di mana reflektivitas maksimum tercatat hingga 50 dBz, dan intensitas hujan pada awan tecatat mencapai 25 mm/jam, diperkirakan pada saat inilah terjadi hujan di daerah bukit tersebut yang kemudian aliran air menuju ke daratan yang lebih rendah ditambah dengan hujan di sekitar kec. Alok (antara pukul 04.00 UTC hingga 08.00 UTC) berhasil menghanyutkan rumah warga di sekitar muara pantai. Setelah pukul 08.00 UTC kumpulan awan terlihat berkurang dan berangsur-angsur menghilang.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis semua unsur cuaca di atas dapat disimpulkan bahwa hujan pada kejadian banjir bandang yang terjadi di kelurahan Wolomarang pada tgl 7 Januari 2017 di sebabkan oleh faktor global, faktor synotik dan faktor lokal, seperti adanya tekanan rendah di sekitar wilayah Indonesia serta adanya angin laut dan angin gunung (orografik). Selain itu didukung dengan SST yang hangat pada wilayah tersebut, sehinga ketersediaan uap air di atmosfer akan cukup banyak untuk pembentukan awan – awan kovektif. Tekanan rendah mendorong adanya pengumpulan massa udara dan aliran dari angin laut yang mengandung uap air kemudian bertemu dengan dataran tinggi memaksa massa udara menuju ke ketinggian yang lebih tinggi dimana awan dapat terkondensasi dan mendorong pembentukan awan konvektif di sekitar area terebut. Setelah hujan terjadi di daerah perbukitan tersebut, aliran air turun menuju ke daratan yang lebih rendah akhirnya menghanyutkan rumah warga yang berada di dekat muara pantai. Adapun faktor yang mempermudah adanya banjir di daerah Kab. Sikka yaitu faktor topografi Sikka yang sebagian besar merupakan daerah savana dan faktor drainase yang masih belum baik, dimana penyerapan air oleh tanah menjadi sangat kurang dan air tidak memiliki saluran untuk mengalir. Hal ini menyebabkan banjir dengan mudah terjadi, walaupun dengan hujan yang tidak begitu besar dan lama.
V.
PROSPEK KE DEPAN Kabupaten Sikka masih akan bepotensi menagalami hujan ringan untuk tiga (3) hari ke depan.
VI.
PERINGATAN DINI Peringatan Dini Cuaca Kab. Sikka tgl 7 Januari 2017 pukul 11.00 WITA. Waspada potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada pukul 11.30 – 13.00 WITA di wilayah kec. Nita, kec. Magepanda, kec. Waigete, dan kec. Talibura. #Prakirawan BMKG Maumere Update peringatan Dini Cuaca Kab. Sikka tgl 7 Januari 2017 pukul 13.00 WITA. Waspada potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada pukul 13.05 – 14.30 WITA di wilayah kec. Magepanda, kec. Alok Barat, kec. Waigete, kec. Doreng, kec. Mapitara, dan kec. Waiblama. #Prakirawan BMKG Maumere Update peringatan Dini Cuaca Kab. Sikka tgl 7 Januari 2017 pukul 14.50 WITA. Waspada potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada pukul 15.00 – 16.30 WITA di wilayah kec. Alok Barat, kec. Kewapante kec. Waigete, kec. Mapitara, dan kec. Waiblama. #Prakirawan BMKG Maumere
LAMPIRAN
Gambar 1. Gerak semu matahari & indeks NINO 3,4 ( sumber : bom.gov.au)
Gambar 2 suhu muka laut tanggal 7 januari 2017 & rata-rata anomali suhu muka laut hingga tanggal 8 januari 2017 (sumber http://weather.unisys.com/)
Gambar 3. Total OLR dengan anomali OLR tanggal 7 januari 2017 dan fase mjo tanggal 29 november 2016 hingga 7 januari 2017 (sumber : bom.gov.au)
Gambar 4. Pola arus angin tanggal 7 januari 2017 pukul 00.00 UTC dan tanggal 7 januari 2017 pukul 12.00 UTC serta pola tekanan tanggal 7 januari 2017 pukul 00.00 UTC (sumber : bom.gov.au)
Gambar 5. Citra satelit Himawari8 pukul 03.00 UTC hingga pukul 11.00 UTC
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
08.00
09.00 10.00 Gambar 6. Citra radar Gematronik produk CMAX pukul 03.00 UTC hingga pukul 10.00 UTC
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
08.00
09.00 10.00 Gambar 7. Citra radar Gematronik produk SRI pukul 03.00 UTC hingga pukul 10.00 UTC