BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI FRANSISCUS XAVERIUS SIKKA Jln. Angkasa Maumere Flores Telp : ( 0382 ) 21349 BMKG
Fax: ( 0382 ) 22967 PO. BOX 100 Kode Pos 86111 e-mail :
[email protected] /
[email protected]
ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (16 DESEMBER 2016)
I.
INFORMASI KEJADIAN LOKASI
KECAMATAN ALOK
TANGGAL
16 DESEMBER 2016, SIANG HARI
DAMPAK
METROTEVNEWS Hujan deras di Kota Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur mengakibatkan sejumlah ruas jalan utama tergenang banjir. Sejumlah warga membongkar pembatas jalan agar air yang tergenang dapat mengalir.
Beberapa jalan utama di Kota Maumere, seperti Jalan Anggrek, Jalan Pelabuhan, Jalan Ahmad Yani tergenang air akibat hujan deras dan sampah yang menumpuk di selokan. Banjir ini menyebabkan arus lalu lintas terganggu. Bahkan di Jalan Anggrek, Kota Maumere, sejumlah warga terpaksa membongkar pembatas antara jalan dan trotoar agar genangan air dapat mengalir ke jalur jalan yang lain. Warga setempat berharap pemerintah dapat secepatnya memperbaiki selokan maupun trotoar yang menghalangi aliran air agar banjir tidak menggenangi jalan.
II.
DATA CURAH HUJAN Pos Hujan STAMET F.X SEDA
Curah Hujan Terukur 16 Desember 2016
Keterangan
59,9 mm
Hujan Intensitas Lebat
CURAH HUJAN TERUKUR PADA STASIUN FRANSISCUS XAVERIUS SEDA 16 DESEMBER 2016 47
50 40 30 20 10 0 03
06
6.5
6.3
09
12
CURAH HUJAN
0.1 15
18
21
00
Waktu (UTC)
III.
ANALISIS INDIKATOR
PENJELASAN
1. Matahari
Berdasarkan gerak semu matahari, posisi matahari pada tanggal 16 Desember 2016 sedang berada di wilayah BBS, di mana radiasi matahari akan lebih banyak diterima di daerah BBS dibandingkan dengan di deaerah BBU. Hal ini dapat menimbulkan pemanasan yang lebih banyak di daerah BBS yang dapat berakibat pada banyaknya daerah tekanan rendah di bagian selatan Bumi dan meningkatkan potensi pembentukan awan – awan konvektif di daerah BBS.
2. SST (Sea Surface
Nilai anomali SST mimgguan pada perairan sekitar Nusa Tenggara Timur menunjukkan nilai sekitar 2°C - 3°C. Anomali yang bernilai positif menandakan kondisi laut lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya sehingga menambah peluang terbentuknya awan di sekitar pulau Flores.
Temperature)
3. OLR (Outgoing Longwave Radiation)
4. MJO (Madden – Julian Oscillation)
5. Pola Tekanan dan Arus Angin (Streamline)
Nilai OLR menunjukkan nilai 160-180 W/m2 dengan anomali OLR menunjukkan nilainya negatif ( -30 W/m2 – (- 50) W/m2) untuk wilayah di sekitar Nusa Tenggara Timur. Nilai OLR rendah berarti radiasi gelombang panjang yang diterima satelit cuaca lebih kecil sebagai akibat dari halangan di atmosfer di mana diasosiasikan dengan adanya pembentukan awan. MJO pada tanggal 16 Desember 2016 berada pada kuadran 6, di mana MJO sedang aktif di daerah Pasifik Barat (140o BT- 160o BT). Hal ini menunjukkan MJO tidak terlalu berpengaruh untuk cuaca di Indonesia saat itu. Berdasarkan dari analisis pola tekanan tanggal 16 Desember 2016 pukul 00.00 UTC dan streamline tanggal 15 Desember 2016 pukul 12.00 UTC hingga 16 Desember 2016 pukul 12.00 UTC, terlihat adanya posisi tekanan rendah yang berada di bagian selatan Indonesia yang mengakibatkan adanya pola belokan angin yang menuju pusat tekanan rendah yang berada di Australia. Adanya tekanan rendah dan belokan angin yang terlihat di sekitar selatan pulau Flores meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah tersebut.
6. Citra Satelit
7. Citra radar
IV.
Berdasarkan analisis citra satelit Himawari 8, awan konvektif mulai memasuki wilayah Kab Sikka pada pukul 03.40 UTC, dan terus mengalami pertumbuhan hingga pukul 05.50 UTC. Dari klasifikasi jenis awan, diketahui bahwa awan yang terbentuk adalah awan jenis Cumulonimbus (Cb) ditandai dengan suhu puncak awan yang mencapai -60o C yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat. Kumpulan awan ini bergerak menyebar di atas wilayah Kab. Sikka hingga pukul 16.00 UTC. Setelah itu terlihat kumpulan awan-awan konvektif mulai berkurang dan akhirnya menghilang. Berdasarkan analisis citra radar Gematronik, awan konvektif telah memasuki wilayah Kab Sikka pada pukul 03.00 UTC, dan terus mengalami pertumbuhan hingga pukul 05.30 UTC. Adapun reflektivitas tertinggi dari sel badai tersebut mencapai 52 dBz yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat. Kumpulan awan ini bergerak menyebar di atas wilayah Kab. Sikka hingga pukul 16.00 UTC. Setelah itu terlihat kumpulan awan-awan konvektif mulai berkurang dan akhirnya menghilang.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis semua unsur cuaca di atas dapat disimpulkan bahwa hujan lebat dan Banjir yang terjadi di Kota Maumere pada tgl 16 Desember 2016 di sebabkan oleh adanya tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah selatan Indonesia yang mengakibatkan terjadinya trough dan belokan angin di selatan pulau Flores. Kondisi tersebut menyebabkan petumbuhan awan Cumulunimbus (Cb) dan memberikan peluang hujan berkelanjutan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal ini juga didukung dengan SST yang hangat pada wilayah tersebut.
V.
PROSPEK KE DEPAN Nusa Tenggara Timur masih akan bepotensi menagalami hujan ringan untuk tiga (3) hari ke depan.
VI.
PERINGATAN DINI Peringatan Dini Cuaca Kab. Sikka tgl 16 Desember 2016 jam 11.30 WITA. Waspada potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada pukul 11.40 – 13.30 WITA di wilayah kec Alok, kec. Alok Barat, kec. Doreng, kec. Waigete, kec. Nita. #Prakirawan BMKG Maumere
LAMPIRAN
Gambar 1. Gerak semu matahari & rata-rata anomali suhu muka laut hingga tanggal 18 desember 2016 (sumber : bom.gov.au)
Gambar 2. Total OLR dengan anomali OLR tanggal 12 desember 2016 hingga tanggal 18 desember 2016 dan fase mjo tanggal 18 november 2016 hingga 27 desember 2016 (sumber : bom.gov.au)
Gambar 3. Pola arus angin tanggal 15 desember 2016 pukul 12.00 UTC dan tanggal 16 desember 2016 pukul 12.00 UTC serta pola tekanan tanggal 16 desember 2016 pukul 00.00 UTC (sumber : bom.gov.au)
Gambar 3. Citra satelit Himawari8 pukul 03.00 UTC hingga pukul 18.00 UTC
03.00
04.00
05.00
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
15.00
16.00
Gambar 4. Citra radar Gematronik pukul 03.00 UTC hingga pukul 16.00 UTC