ANALISA STRATEGI BISNIS PADA PT. PERSADA INTI KREASI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI KONTRUKSI
Arvin Fandy
ABSTRAK Tujuan perusahaan untuk mengetahui strategi yang tepat, menggunakan jenis data primer dan sekunder. Metode analisa yang digunakan adalah Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), dan Competitive Profile Matrix (CPM) serta akan dilanjutkan ke tahap pencocokan dengan menggunakan matriks Strengths – Weakness – Opportunities – Threats (SWOT), matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) dan matriks strategi besar (Grand Strategy) setelah itu akan dievaluasi dan dipilah dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Kata Kunci : strategi, evaluasi, matriks swot, matriks space, matriks grand strategy, QSPM, analisa internal, analisa eksternal
ABSTRACT The purpose of the company to find out the right strategy, using primary and secondary data types. Methods of analysis used was Matrix Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE) and Competitive Profile Matrix (CPM) and will be submitted to the matching stage using a matrix Strengths – Weakness – Opportunities – Threats (SWOT), matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) and matriks strategi besar (Grand Strategy) after that will be evaluated and sorted with the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Keyword: strategy, evaluation, matrix swot, matrix space, matrix grand strategy, QSPM and internal analysis, external analysis Pendahuluan Dalam industri kontruksi adalah salah satu dunia industri yang paling dinamis dan memiliki prospek yang sangat menjanjikan dinegara yang sedang berkembang, salah satunya ialah seperti Indonesia.
Terbukti dari data kementrian PU memaparkan bahwa perkembangan pasar kontruksi nasional diperkirakan mencapai Rp 407 triliun. Terkait pelaku jasa kontruksi nasional, saat ini kontraktor Indonesia berjumlah 117,042 dan konsultan berjumlah 4,414. Source
:
industri.bisnis.com/read/20140112/45/196836/pasar-konstruksi-2014-capai-
rp407-triliun Persaingan usaha bidang jasa konstruksi di tingkat nasional maupun Asia Tenggara dinilai semakin berat.Ini akibat merambahnya era globalisasi di dunia.Kesimpulan tersebut dipaparkan dalam sebuah seminar di Padang, Sumatra Barat, baru-baru ini.Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, pengusaha jasa konstruksi harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia agar mampu merebut peluang. Source : liputan6.com Sehingga membuat para pebisnis baru yang telah atau ingin memasuki industri kontruksi kadang mengalami kesulitan untuk bersaing dengan para perusahaan yang telah sudah lama “bermain” di dunia industri ini. Dan setiap perusahaan dituntut untuk terus memiliki daya saing yang kompetitif, ini menjadi salah satu faktor yang menjadi masalah terbesar terhadap perusahaan baru maupun perusahaan yang telah lama yang telah bergerak dibidang ini. Persaingan bisnis yang sangat ketat serta harus memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dikarenakan pergejolakan yang sangat dinamis.
Permasalahan yang sering ditemukan perusahaan ialah menjalankan suatu strategi namun hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi perusahaan itu sendiri, hal tersebut sangat fatal dan dapat mengakibatkan kerugian kepada perusahaan itu sendiri. Maka dari itu perencanaan strategi dalam perusahaan itu sangatlah penting guna untuk mencapai visi misi dan kesuksesan dalam menjalankan bisnis ini.
Beberapa perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi ini antara lain PT. Persada Inti Kreasi. Yang berdiri sejak April 2013 di Jakarta. PT. Persada Inti Kreasi yang dikenal juga dengan PT. PIK, terdiri dari 4 divisi, yaitu sebagai berikut:
1. Divisi baja, merupakan divisi yang mengkhususkan diri pada pekerjaan kontruksi baja, baik baja profil maupun baja ringan. Divisi ini juga mengerjakan besi dan baja untuk kebutuhan arsitektual seperti railing, sun screen, dan sebagainya. 2. Divisi bekisting dan kontruksi, merupakan divisi yang mengkhususkan diri pada pekerjaan bekisting (form work) dan kontruksi bangunan gedung dan kontruksi bangunan lainnya baik pekerjaan sipil, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal. 3. Divisi gypsum, merupakan divisi yang mengkhususkan diri pada pekerjaan dengan menggunakan bahan gypsum seperti plafon dan partisi. 4. Divisi alumunium, merupakan divisi yang mengkhususukan diri pada pekerjaan alumunuium dan kaca, seperti pintu, jendela, curtain wall, termasuk juga pintu kayu dan pintu besi beserta aksesorisnya.
Akan tetapi, permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. PIK ialah strategi yang diterapkan masi tidak sesuai dengan harapan PT. PIK, dan terdapat ancaman dari faktor eksternal seperti pesaing terbesar PT.PIK ialah PT. Siantan Jaya dan PT. Sinar Jaya Alumunium.Serta faktor internal yang menurut penulis harus dikaji ulang guna untuk proses perencanaan strategi yang lebih tepat untuk PT PIK. Dan berikut tabel pendapatan
Pendapatan 2014 1,800,000,000 1,600,000,000 1,400,000,000 1,200,000,000 1,000,000,000 Pendapatan 2014
800,000,000 600,000,000 400,000,000 200,000,000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul augt sept oct nov dec
Gambar 1.1 sumber PT. Persada Inti Kreasi Dapat dilihat bahwa pendapatan PT.PIK mengalami pergejolakan yang turbalance dan bahkan sampai tidak mendapatkan pendapatan (lihat pada table), kecuali pada bulan oktober yang memiliki pendapatan lebih dengan keterangan “temporary site office works” Strategi yang diterapkan oleh PT.PIK pada tahun tersebut ialah pengembangan pasar, namun semenjak pendapatan kian menentu PT.PIK merubah strateginya menjadi penetrasi pasar yang memfokuskan proyek ada kota Jakarta. Dan pada tahun 2015 ini perusahaan sedang tidak bisa menerima proyek besar yang senilai 1 miliar ke atas, dikarenakan dana cash n cashflow mengalami penurunan. Mengapa bisa terjadi, alasan utama ialah memiliki piutang yang jatuh tempo yang tidak terbayarkan. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas penulis tuangkan dalam bentuk skripsi “ANALISA STRATEGI BISNISPADA PT. PERSADA INTI KREASI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI KONTRUKSI”
Rumusan Masalah sebagai perumusan masalah dalam penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang telah terjabarkan pada latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut 1. Bagaimana keadaan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan PT. PIK? 2. Bagaimana keadaan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman PT. PIK? 3. Bagaimana menentukan strategi yang tepat untuk PT. PIK dalam menghadapi persaingan bisnis? Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah jenis penelitiannya berupa deskriptif. Jenis dan sumber data ialah kualitatif dan sumber yang didapat ialah primer dan sekunder. Jadi setelah mendapatkan data data yang diperlukan akan dianalisa dengan 3 tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan Hasil dan Bahasan Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM PT Persada Inti Kreasi maka didapatkan hasil strategi penetrasi pasar. Penetrasi pasar adalah strategi yang mencari pangsa pasar terbesar untuk jasa saat ini di pasar yang sekarang melalui upaya – upaya pemasaran yang lebih baik. Kegiatan – kegiatan yang dapat dilakukan PT Persada Inti Kreasi dalam penetrasi pasar adalah: 1. Menerima projek – projek yang berada dipangsa pasar terbesar, yaitu projek yang berada di kota Jakarta 2. Menerima projek – projek menengah kebawah untuk meningkatkan cashflow serta agar tidak terdominasi oleh pesaing 3. Meningkatkan hubungan baik dengan rekan bisnis dan customers Penetrasi pasar dapat menjadi strategi yang dapat diandalkan bagi PT Persada Inti Kreasi guna untuk mengatasi permasalahan pendapatan turbalance dan cashflow berkurang. Yang dikarenakan penerapan strategi yang kurang tepat yaitu pemengembangan pasar dimana PT Persada Inti Kreasi terlalu banyak menerima projek sampai lupa memperhatikan dana tunai perusahaan mencapai titik rawan. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor internal PT Persada Inti Kreasi adalah
a. Faktor internal kekuatan: sumber daya manusia yang handal, high quality service, memiliki peralatan terbaik, memiliki rekan kerja yang telah menjalin hubungan cukup lama, pengalaman/reputasi b. Faktor internal kelemahan: arus cash flow yang kurang baik, harga sedikit lebih mahal daripada pesaing, pendapatan menurun pada tahun 2014, metode pemayaran/system pembayaran, terkadang membutuhkan buruh borongan dalam proyek besar. 2. Dapat diketahui faktor eksternal PT Persada Inti Kreasi adalah a. Faktor eksternal peluang: Meningkatnya pertumbuhan pasar kontruksi tiap tahun, para developer swasta yang sedang gencar melakukan pembangunan, keinginan pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana, tidak ada jasa substitusi dalam industry kontruksi, pertumbuhan penduduk, penyebab pesatnya SDM yang dapat dididik b. Faktor eksternal ancaman: system regulasi yang kurang jelas, pemerintahan yang masih mengutamakan perusahaan BUMN daripada swasta, KKN yang masi meraja rela, menaiknya terus UMR, pesaing asing mudah masuk ke dalam negeri
3. Untuk memperoleh strategi yang tepat bagi PT Pesada Inti Kreasi dilakukan tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. a) Tahap input terdiri dari matriks EFE, matriks CPM dan matriks IFE. i.
Berdasarkan hasil matriks IFE total bobot PT Persada Inti Kreasi adalah 2.6348, yang berarti PT Persada Inti Kreasi memiliki posisi internal yang cukup kuat karena nilai yang diperoleh diatas nilai rata – rata yaitu 2.5
ii.
Berdasarkan hasil matriks EFE total bobot PT Persada Inti Kreasi adalah 2.548, yang berarti PT Persada Inti Kreasi mampu menarik keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman.
iii.
Berdasarkan hasil matriks CPM total skor bobot PT Persada Inti Kreasi adalah 3.6556, total skor bobot PT Siantan Jaya adalah 2.9928, sedangkan total skor bobot PT Sinar Jaya Alumunium adalah 3.2098. hal ini menunjukan bahwa PT Persada Inti Kreasi
mampu bersaing dalam persaingan yang kompetitif dengan pesaing utamannya. b) Tahap pencocokan terdiri dari matriks SWOT, matriks SPACE, dan matriks Grand Strategy i.
Berdasarkan hasil matriks SWOT diperoleh strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk
ii.
Berdasarkan hasil matriks SPACE diperoleh strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengenbangan produk, diversifikasi, integrasi ke depan, dan integrasi ke belakang
iii.
Berdasarkan hasil matriks Grand Strategy diperoleh strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi, integrasi ke depan, integrasi ke blakang, integrasi horizontal
c) Tahap keputusan terdiri dari matriks QSPM. Strategi anternatif pada matriks QSPM didapatkan dari strategi – strategi dengan frekuensi terbanyak dari hasil tahap pencocokan yaitu strategi penetrasi pasar dengan nilai daya tarik 6.5054 sedangkan pengembangan produk dengan nilai daya tarik 6.2124 Berdasarkan hasil matriks QSPM, maka strategi yang paling tepat untuk diterapkan pada PT Persada Inti Kreasi adalah strategi penetrasi pasar
Saran 1. Saran – saran yang dapat diberikan untuk PT Persada Inti Kreasi adalah i. Setelah mendapatkan strategi alternatif yaitu strategi penetrasi pasar, namun alangkah baiknya perusahaan tidak bertumpu pada strategi ini. ii. Saran –saran yang dapat menjadi masukan bagi PT Persada Inti Kreasi guna untuk melaksanakan strategi penetrasi pasar adalah sebagai berikut a. Menerima projek – projek yang berada dipangsa pasar terbesar, yaitu projek yang berada di kota Jakarta
b. Menerima projek – projek menengah kebawah untuk meningkatkan cashflow serta agar tidak terdominasi oleh pesaing c. Mengubah sistem pembayaran, yang menurut penulis sistem pembayaran terlalu lama sehingga jika mendapat banyak projek dapat mengganggu cash perusahaan 2. Saran – saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah a. Sebaiknya peneliti strategi suatu perusahaan dilakukan secara rinci dan SWOT perusahaan adalah kunci dalam penelitian strategi bisnis. Sebaiknya kuesioner harus memberikan pertanyaan yang mudah dimengerti oleh para responden.
DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal (2010). Dasar – Dasar Manajemen Strategik : ikhtisar Teori, Soal dan jawab. Jakarta. Penerbit : PT. Harvarindo.
Amir, Taufiq M. (2011).Manajemen Strategik : Konsep Dan Aplikasi. Jakarta. Penerbit : PT. Raja grafindo Persada.
Deresky, Helen. (2008). International Management : Managing Across Borders and Cultures.London :Pearson Education International.
Dian Wijayanto. (2012) Pengantar Manajemen. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dewanti, Retno. (2008). Kewirausahaan. Jakarta. Penerbit : Mitra Wacana Media.
Fred Luthans (2012) Manajemen International. Penerbit: Salemba Empat
Fred R. David. (2009.) strategic management edisi 12. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.
Fred R. David. (2010). Manajemen strategis. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat
Helen Deresky (2008) International Management. Upper saddle River, Prentice Hall
Hubeis, Musa dan Najib (2008). Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. Jakarta. Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Ismail Solihin. (2012.) manajemen stratejik. Jakarta. Penerbit: erlangga.
Michael A Hitt, Robert E. Hoskisson (2008) strategic management : competitiveness
Pearce, John. A., Robinson, Richard. B. (2008). ManajemenStrategis :Formulasi, Implementasi, danPengendalian. Jakarta :Salemba Empat.
Pearce II, John A. dan Robinson Richard B.Jr. (2008). Manajemen Strategis 10. Salemba Empat, Jakarta
Udaya, J., Wennadi, L.Y., Lembana, A.D.A (2013). Manajemen strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Umar, Husein. (2010). Desain Penelitian Manajemen Strategik. PT. Rajawali Pers, Jakarta
Jurnal Maximilian Groh (2014). Strategic Management in Times of Crisis. American Journal of Economics and Business Administration. 6 (2): 49-57 Rajendran Muthuveloo and Teoh Ai Ping (2014). Futuristic Framework for Strategic management prosess. American Journal of Applied Scienes. 11 (9): 1703-1713 Evy Herawaty (2014). Pentingnya Manajemen Strategis. Journal compact vol. 1 no. 1 mei : 3950
Baskara, I Gde Kajeng (2013). Perkembangan pemikiran manajemen dari gerakan pemikiran scientific management hingga era modern. Jurnal manajemen, strategi bisnis dan kewirausahaan vol 7 nomor 2 Dewi Aulia, Andri Ikhwana (2012). Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha Kain Tenun Sutra dengan Pendekatan Metode Balance Scorecard. ISSN : 2302-7320 Vol. 10 No. 1 Riwayat Peneliti Peneliti bernama Arvin, lahir di P.Siantar, 28 november 1992. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Manajemen tahun 2015.