ANALISA PEMBERIAN KREDIT Di BPR MEKAR NUGRAHA KARANGJATI
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh: Teguh Prayogo NIM : 201 06 006
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
ANALISA PEMBERIAN KREDIT Di BPR MEKAR NUGRAHA KARANGJATI
TUGAS AKHIR Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
Disusun Oleh: Teguh Prayogo NIM : 201 06 006
JURUSAN SYARI’AH PROGAM STUDI D III KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) 2009
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : dua eksemplar Hal
Salatiga, 11 Agustus 2009
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga diSalatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pegarahan bimbingan koreksi dan perbaikan seperlunya maka tugas akhir saudara : Nama
: Teguh Prayogo
NIM
: 201 06 006
Judul
:Analisa Pemberian Kredit di BPR Mekar Nugraha Karangjati
Diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing
Hikmah Endraswati, SE, M. Si NIP. 19770507 200003 2 001
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Judul Tugas Akhir
: Analisa Pemberian Kredit di BPR Mekar Nugraha Karangjati
Nama
: Teguh Prayogo
NIM
: 201 06 006
Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah pada tanggal 20 Agustus 2009, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
Mengetahui
KETUA
SEKRETARIS
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. NIP. 19660215 199103 1 001
PENGUJI I
PENGUJI II
Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag. NIP. 19540824 198703 1 001
Anton Bawono, SE., M.Si. NIP. 19740320 200312 1 001
MOTTO
1.
2.
3.
4. 5.
Beramalah untuk duniamu seolah-olah engkau hidup selamanya dan beramalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok. Kejujuran akan membawa kebebasan untuk melangkah, sebaliknya kebohongan akan menghantui langkah-langkah setiap perjalanan. Jadilah orang yang berilmu, kalau tidak dapat jadilah orang yang menuntut ilmu, jika tidak dapat jadilah orang yang senang ilmu dan jangan engkau jadi golongan yang lain karena engkau akan binasa. Janganlah takut salah dalam melakukan sesuatu, karena salah akan menjadi pengalaman untuk hari esok. Semua orang tidak ada yang terlahir sempurna, jadi jangan kau sesali apa yang ada pada dirimu sekarang ini, tetap bersyukur dan jalani hidup ini dengan sebaik-baiknya.
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang serta doa untuk keberhasilanku dan terima kasih yang tak terhingga atas semua dorongan serta perhatian moril maupun materi yang diberikan selama ini. 2. Kakak dan Adikku yang tercinta 3. Mas Setyanto yang selalu memberikan semangat, motivasi serta pengarahan kepadaku. 4. Sahabatku Luki, Mas Ade yang selalu memberikan keceriaan disetiap langkah perjalanannku. 5. Teman-temanku D3 angkatan 2006 yang selalu memberikan kehangatan disetiap perkuliahanku selama ini. 6. Seluruh Dosen D3 yang selalu memberikan bimbingan dan arahan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim, Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, juga sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi agung Muhammad SAW sebagai utusan dan penyampai risalah-Nya kepada umat manusia. Alhamdulillahnya lagi penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini engan tepat pada waktunya. Terselesainya penulisan tugas akhir di BPR Mekar Nugraha Karangjati ini adalah untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi Keuangan dan Perbankan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Hal ini bukanlah merupakan hasil usaha praktikan semata, namun semuanya berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu perkenankan praktikan menyampaikan terimakasih kepada : 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. Selaku ketua STAIN Salatiga
2.
Bapak H. Agus Waluyo, M.Ag. Selaku ketua program studi DIII Keuangan Perbankan Islam (KPI) STAIN Salatiga atas fasilitas yang diberikan guna memperlancar penulisan tugas akhir.
3.
Bapak Ibu Hikmah Endraswati Selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan tugas akhir ini.
4.
Seluruh panitia pelaksana tugas akhir Mahasiswa DIII Keuangan dan Perbankan Islam (KPI) STAIN Salatiga..
5.
Semua dosen dan staf Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
6.
Bapak, Ibu, Kakak dan Adik yang dengan tulus memberikan dukungan baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
7.
Sahabatku yang dengan sabar memberikan masukan dan dukungan hingga dapat menyelesaikannya penulisan tugas akhir dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya penulis menyadari atas keterbatasan yang dimiliki dalam
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, sehingga masih ditemui kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis nantikan. Namun demikian, sekecil apapun karya ini, penulis berharap penulisan tugas akhir ini akan bermanfaat bagi pembaca dan terutama akan dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dimana penulis melaksanakan magang dan penulisan tugas akhir ini.
Salatiga, 03 September 2009 Penulis
Teguh Prayogo
ABSTRAK Pada dasarnya lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian. Dalam arti yang spesifik lembaga keuangan berfungsi sebagai tempat perantara peredaran uang antara masyarakat kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Bank Perkreditan Rakyat biasa disebut BPR menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya BPR tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. BPR menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan dan deposito berjangka. BPR juga berfungsi mempersempit ruang gerak para pelepas uang (money changer) dan rentenir yang sampai saat ini sulit diberantas. Karena secara umum BPR memiliki fungsi mewujudkan pemerataan pelayanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha melalui pemberian bantuan kredit kepada pedagang, pengusaha kecil, menengah dan besar pada umunya. BPR Mekar Nugraha Karangjati adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang penghimpunan dana dan penyaluran dana/perkreditan. Pangsa pasar penyaluran kredit pada BPR Mekar Nugraha lebih diorientasikan pada usaha-usaha kecil atau menengah maupun usaha tradisional masyarakat secara umum. Tingkatan kwalitas dan kwantitas produk simpanan pada BPR Mekar Nugraha mampu bersaing dengan bank-bank konvensional pada umumnya. Dengan tingkat suku bunga dan pelayanan yang baik mampu menarik minat nasabah untuk melakukan traksaksi simpanan dengan BPR Mekar Nugraha. BPR Mekar Nugraha selain bergerak dalam bidang penghimpunan dana juga bergerak dalam bidang perkreditan yang merupakan pangsa kegiatan utama sebuah bank perkreditan yaitu penyaluran dana. Sebelum suatu dana tersebut disalurkan kepada pihak ke 3 atau debitur, harus adanya proses analisa yang merupakan inti dari keberhasilan penyaluran dana. Kegiatan tersebut diukur dari prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral). Keberhasilan dalam sebuah analisa kredit bukan hanya tergantung dari sistem maupun cara dalam hal penganalisaan, tetapi juga tergantung kepada kinerja analis yang harus optimal, agar tujuan yang diinginkan dari sebuah analisa kredit tercapai. Kata kunci : Produk Bank, Perkreditan, Analisa Kredit, 5C (Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral),
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR .................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iv
MOTTO .........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN...........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
x
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
4
D. Sistematika Penulisan .....................................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................
8
A. Telaah Pustaka .................................................................................
8
B. Kerangka Teoritik ............................................................................
9
C. Visi dan Misi BPR Mekar Nugraha .................................................. 44 D. Keunggulan BPR Mekar Nugraha .................................................... 44
BAB III LAPORAN OBYEK ......................................................................... 34 A. Sejarah dan Diskripsi BPR Mekar Nugraha...................................... 34 B. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas pada BPR Mekar Nugraha ........................................................................................... 34 BAB IV ANALISA ........................................................................................ 46 A. Macam-macam Kredit yang Diberikan oleh BPR Mekar Nugraha... 46 B. Proses Analisa Kredit Sebelum Diberikan oleh BPR Mekar Nugraha 54 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPR Mekar Nugraha.................................... 35 Gambar 3.2 Bunga Pinjaman dan Pengikatan Notaris..................................... 48
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Tagihan Lapangan Untuk Wilayah Suruh…………………..
50
DAFTAR PUSTAKA
Brosus kredit BPR Mekar Nugraha http://usaha-mkm.blog.com/2008/08/07/ pengenalan-perkreditan Profil BPR Mekar Nugraha Pudjo Mulyono, Teguh, Manajemen Perkreditan bagi bank komersil, BPFE, Yogyakarta, 1996 Rivai;2005 dalam alamat web; http://artikelindonesia.com/berkenalan-dengankredit-bank.html) antara lain Tata-kerja dan Pembagian Tugas (Job Description) BPR Mekar Nugraha Wawancara dengan Bapak Agustinus Heri Prasetya selaku pihak marketing BPR Mekar Nugraha Karangjati
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Teguh Prayogo
Tempat/Tgl. Lahir
: Kab. Muara Enim, 23 Desember 1988
Agama
: Islam
Nama Ayah
: Margono
Nama Ibu
: Ngatini
Alamat
: Dsn. Dampyak Rt. 08/03 Desa Kadirejo Kec. Pabelan
Pendidikan
:
-
SD N Kadirejo I Tahun 2000
-
SLTP N 9 SalatigaTahun 2003
-
SMK PGRI 2 Salatiga 2006
-
DIII KPI STAIN Salatiga Tahun 2009
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian Ira Ambarwati tahun 2007 berjudul “Prosedur Pemberian Kredit pada PT BPR Ampel Guna Kencana” menyimpulkan bahwa sebelum seorang debitur memperoleh kredit, terlebih dahulu harus melalui proses penilaian mulai dari pengajuan pinjaman, pengecekan berkas, pendistribusian dan analisa. Dalam buku “Manajemen Perkreditan bagi bank komersil” menyimpulkan bahwa dalam sebuah analisa kredit, ada beberapa tahapan dalam sebuah analisa yang merupakan bagian-bagian dari analisa yang tidak bisa ditinggalkan mulai dari analisa aspek yuridis, analisa aspek pemasaran, analisa aspek teknis, analisa aspek komersil, analisa aspek keuangan, analisa aspek jaminan dan yang terakhir adalah analisa aspek manajemen. Penelitian Miftahudin tahun 2007 berjudul “Analisa Pemberian Kredit pada KSP Dana Mandiri Salatiga” menyimpulkan bahwa dalam pemerolehan informasi mengenai calon debitur dalam hal kepentingan analisa maka dapat diperoleh melalui cara bertemu langsung dengan calon debitur, data-data calon debitur dari pihak bank, ataupun informasi dari pihak ketiga.
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa latin credo atau credere, yang berarti I believe, I trust, saya percaya saya menaruh kepercayaan. Beberapa pengertian kredit (Rivai;2005 dalam alamat web; http://artikelindonesia.com/berkenalan-dengan-kreditbank.html) antara lain: a. Penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditor / atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (debitur atau pengutang/borrower) dengan janji membayar kepada pemberi kredit pada waktu yang telah disepakati kedua belah pihak. b. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam atara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. c. Kredit adalah penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama di kemudian hari. d. Kredit adalah suatu tindakan atas dasar perjanjian dimana perjanjian tersebut terdapat jasa dan balas jasa (prestasi dan kontraprestasi) yang keduanya dipisahkan oleh unsur waktu. e. Kredit adalah suatu hak, yang dengan hak tersebut seseorang dapat mempergunakan untuk tujuan tertentu, dalam batas waktu tertentu, dan atas pertimbangan tertentu pula. Sementara difinisi yang penulis ambil dari kamus perbankan dari Bank Indonesia kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (credit).
2. Fungsi Kredit Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian diambil dalam
alamat
web
(http://usaha-mkm.blog.com/2008/08/07/
pengenalan-
perkreditan/). Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang b. Para pengusaha menikmati kredit dari bank untuk memperluas/memperbesar usahanya, baik untuk meningkatkan produksi, perdagangan, maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi c. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang d. Produsen dengan bantukan kredit dari bank dapat memproduksi bahan jadi, sehingga utility dari bahan tersebut meningkat e. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang f. Kredit yang disalurkan melalui rekening koran, mendorong pengusaha untuk menciptakan pertambahan peredaran mata uang giral dan sejenisnya, seperti cek, bilyet giro, wesel, promise, dan sebagainya melalui kredit. Peredaran uang kartal maupun giral akan lebih berkembang karena kredit menciptakan
suatu kegairahan berusaha. Dengan demikian, penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. g. Menambah gairah berusaha masyarakat h. Manusia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi dengan selalu berusaha memenuhi kebutuhannya, sehingga diperlukan uang untuk dapat mewujudkan kebutuhan tersebut. Kredit adalah salah satu cara untuk dapat memperoleh uang dan kemudian oleh pelaku ekonomi dapat dipergunakan untuk meningkatkan usahanya. i. Alat stabilitas ekonomi Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilisasi harus dilakukan untuk : 1) Pengendalian inflasi 2) Peningkatan ekspor 3) Rehabilitasi sarana 4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat 5) Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional 6) Pengusaha yang memperoleh kredit, uangnya akan dipakai untuk meningkatkan usahanya, yang berarti akan meningkatkan profit. Bila keuntungan secara komulatif dikembangkan lagi, dalam artian dikembalikan kedalam struktur permodalan, peningkatan akan berlangsung terus-menerus. Jadi secara langsung maupun tidak langsung, melalui kredit pendapatan nasional akan bertambah. j. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional
k. Melalui bantuan kredit antarnegara atau G to G (Government to Government) hubungan antar pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat terutama untuk hubungan perekonomian dan perdagangan.
3.
Jenis- jenis Kredit a. Jenis Kredit dilihat dari Tujuan 1) Kredit Konsumtif Kredit yang bertujuan untuk memperoleh barang-barang atau kebutuhan lainnya guna keputusan dalam konsumsi. 2) Kredit Produktif Kredit yang bertujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi, mulai dari saat pengumpulan bahan mentah, pengolahan, sampai pada proses penjualan barang-barang yang sudah jadi. b.
Jenis Kredit dilihat dari Jangka Waktu 1) Short Term Credit (kredit jangka pendek) Adalah kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun 2) Intermediate Term Credit (kredit jangka waktu menengah) Adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu dari satu sampai tiga tahun 3) Long Term Credit (kredit jangka Panjang) Adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun 4) Demand loan atau call loan
Suatu bentuk kredit yang setiap waktu dapat diminta kembali c. Jenis Kredit dilihat dari Tujuan Penggunaan 1) Kredit Modal Kerja/Kredit Eksploitasi Kredit modal kerja kredit jangka pendek yang diberikan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari suatu perusahaan (working capital loan) 2) Kredit Investasi Kredit investasi kredit jangka menengah dan panjang yang diberikan untuk membiayai proyek baru ataupun proyek perluasan suatu perusahaan (investment loan) 3) Kredit Konsumsi Kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada pihak perseorangan, termasuk pegawai bank pelapor, untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain; kredit perseorangan; kredit konsumtif (consumer credit; personal credit; consumer loan) d.
Jenis Kredit Menurut Sektor Ekonomi 1) sektor Pertanian, Perburuhan, dan Sarana Pertanian 2) sektor Pertambangan 3) sektor Perindustrian 4) sektor Listrik, Gas, dan Air 5) sektor Konstruksi 6) sektor Perdagangan, Restoran, dan Hotel
7) sektor Jasa-jasa Sosial Masyarakat 8) sektor lain-lain e.
Jenis Kredit Menurut Sifat 1) Kredit atas dasar Transaksi satu kali (Eenmalig) Kredit jangka pendek untuk pembiayaan suatu transaksi tertentu dengan sistem sekali tarik, penarikan kredit hanya satu kali selama jangka waktu kredit sehingga harus lunas dan berakhir secara otomatis pada saat transaksi selesai. 2) Kredit atas dasar Transaksi Berulang (Revolving) Kredit jangka pendek untuk usaha yang merupakan suatu seri transaksi yang sejenis. 3) Kredit atas dasar Plafon Terikat Kredit diberikan dengan jumlah dan jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk tambahan modal kerja bagi unit produksi atas dasar penilaian kapasitas produksi/kebutuhan modal kerja.
4) Kredit atas dasar Plafon Terbuka Kredit untuk kebutuhan modal kerja, maksimum kredit yang diberikan tidak terikat pada kapasitas produksi normal ataupun realisasi penjualan. Selama jangka waktu kredit masih berlaku, nasabah dapat melakukan penarikan penyetoran sehingga posisi baki debet dapat menunjukkan jumlah yang naik/turun. 5) Kredit atas dasar Penurunan Plafon secara Berangsur
Kredit diberikan kepada nasabah yang pelunasannya harus dilaksanakan secara berangsur sesuai dengan jadwal pelunasan yang telah ditentukan oleh bank. f.
Jenis Kredit yang Disalurkan dalam Bentuk 1) Cash Loan Pinjaman uang tunai yang diberikan bank kepada nasabahnya. Dalam pemberian cash loan ini bank telah menyediakan dana (fresh money) yang dapat digunakan oleh nasabah berdasarkan ketentuan tertentu yang ada dalam perjanjian kreditnya. 2) Non Cash Loan Fasilitas yang diberikan bank kepada nasabahnya, tetapi atas fasilitas tersebut bank belum mengeluarkan uang tunai. Dalam fasilitas ini bank baru menyatakan kesanggupan untuk menjamin pembayaran kewajiban nasabah kepada pihak lain/pihak ketiga.
g. Jenis Kredit dari Sisi Sumber Dana 1) Kredit dengan dana bank sendiri 2) Kredit dana bersama bank lain (sindikasi, konsorsium, joint financing) 3) Kredit dengan dana dari luar negeri (offshore, two step loan, project aid) h.
Jenis Kredit dari Sisi Akad 1) Pinjaman Dengan Akad Kredit 2) Pinjaman Tanpa Akad Kredit
i.
Jenis Kredit Two Step Loan ( TSL ), Buyer’s Credit (Export Credit), Onshore Loan, dan Offshore Loan 1)
Two Step Loan ( TSL )
Suatu pinjaman yang diperoleh pemerintah dari lender (lembaga keuangan) di luar negeri yang selanjutnya oleh pemerintah dipinjamkan kepada Participating Financial Institution (PFI/Bank) untuk digunakan sebagai pinjaman kepada berbagai proyek/perusahaan yang memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan oleh peminjam. 2) Buyer’s Credit (Export Credit) Fasilitas yang diberikan kepada importer (buyers) yang disediakan oleh bank-bank di luar negeri untuk pembiayaan impor/pemberilan barang (khususnya barang modal) yang berasal dari negara bank pemberi fasilitas di luar negeri. 3) Onshore Loan Pemberian kredit dalam valuta asing yang pada beberapa bank dananya dikelola oleh Divisi Treasury. 4) Offshore Loan Pemberian kredit dalam valuta asing oleh kantor bank yang ada diluar
negeri
kepada
nasabah-nasabah
dalam
negeri
sehingga
menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap luar negeri. j.
Jenis Kredit Sindikasi Sindikasi adalah suatu pembiayaan bersama terhadap suatu objek kredit oleh beberapa bank/lembaga pembiayaan, baik pembiayaan jangka
pendek, menengah, maupun panjang dimana resiko kredit ditanggung bersama oleh bank/lembaga pembiayaan pemberi kredit. k.
Jenis Kredit Konsorsium dan Joint Financing 1) Konsorsium Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah bank yang pembiayaannya dilakukan secara bersama, bisa antar sesama bank pemerintah, meskipun tidak tertutup kemungkinan dengan bank swasta besar. 2) Joint Financing Cara pembiayaan kredit yang dilaksanakan secara bersamasama antara bank-bank nasional (bank pemerintah/bank pemerintah daerah, atau bank swasta) dengan bank-bank asing.
4.
Unsur Pemberian Kredit Pemberian kredit oleh perbankan mengandung beberapa unsur, yaitu : a. Kepercayaan, keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali. b. Kesepakatan, suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. c. Jangka waktu, masa pengembalian kredit yang telah disepakati bersama. d. Resiko, Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit.
e. Balas jasa, Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau pembiayaan yang dikenal sebagai bunga untuk bank konvensional atau bagi hasil uantuk bank syariah.
5.
Tujuan Pemberian Kredit a. Mencari keuntungan, pemberian kredit merupakan upaya untuk memperoleh hasil dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan profisi kredit yang dibebankan kepada nasabah, dengan harapan nasabah yang memperoleh kredit pun bertambah maju dalam usahanya. Keuntungan nasabah ini penting untuk kelangsungan hidup bank dan kemajuan usaha nasabah. b. Membantu usaha nasabah, membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana modal kerja, sehingga debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. c. Membantu pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin banyak pengusaha yang dapat berkembang, sehingga mendukung pembangunan di berbagai sektor yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor pajak. d. Membantu masyarakat, semakin berkembang sektor riil yang diusahakan oleh pengusaha mikro, kecil dan menengah, akan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat
6. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh perbankan pada umumnya tidak jauh berbeda. Perbedaannya terletak pada persyaratan yang ditetapkan dan pertimbangan masing-masing. Prosedur pemberian kredit dibedakan antara pinjaman perseorangan dan badan hukum, secara umum sebagaimana flow chart berikut : Pemeriksaan berkas pinjaman Wawancara I On the spot Wawancara II Penilaian dan analisis kebutuhan kredit Keputusan Kredit Penandatangan akad dan berkas kredit Realisasi Kredit Penyaluran / Penarikan kredit Pengajuan berkas Permohonan pinjaman Secara detil prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut : a. Pengajuan berkas-berkas Pengajuan proposal kredit hendaklah berisi antara lain : 1) Latar belakang perusahaan 2) Maksud dan tujuan 3) Besarnya kredit dan jangka waktu 4) Cara pengembalian kredit 5) Jaminan kredit
Proposal hendaknya sudah dilampiri dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan seperti : 1) Akte notaris 2) Tanda daftar perusahaan (TDP) 3) Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP) 4) Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir 5) Bukti diri dari pimpinan perusahaan 6) Foto copy sertifikat jaminan b. Pemeriksaan berkas Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja. c. Wawancara I Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam. d. On the Spot Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasilnya dicocokkan dengan hasil wawancara I. e. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. f. Penilaian dan analisis kebutuhan Kredit Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka menilai kebutuhan kredit yang sebenarnya.
g. Keputusan Kredit Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya mencakup: 1) jumlah uang yang diterima 2) jangka waktu 3) dan biaya-biaya yang harus dibayar h. Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit. i. Realisasi kredit Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. j.
Penyaluran/penarikan Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi
dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu: 1) sekaligus atau 2) secara bertahap
7. Analisa Pemberian Kredit Analisa pemberian kredit menurut Teguh Pudjo Mulyono dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil” a. Analisa Aspek Yuridis Dalam proses analisa atau suatu permohonan kredit, maka aspek yuridis (legal aspect) mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan aspek yang terpenting diantara aspek-aspek lainnya. Karena walaupun semua aspek yang ada cukup feasiable tetapi kalau secara yuridis tidak sah maka semua ikatan perjanjian kredit diantara bank dengan debitur dapat gugur, dan akhirnya pihak bank akan mengalami kesulitan dalam
penyelesaian
(penarikan) kembali atas kredit yang telah diberikan. Jadi sasaran dari analisa aspek yuridis ini untuk menentukan: 1) Apakah calon debitur mempunyai kecakapan (capacity) untuk mengadakan perjanjian kredit dengan pihak bank. 2) Apakah status badan usaha yang digunakan untuk menampung usahanya tersebut telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di negara kita atau dengan kata lain lebih ekstrim apakah perusahaan nasabah bukan usaha yang liar. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa obyek yang akan diteliti ada dua sasaran, yaitu:
1) Para pengurus dari badan usaha calon debitur yang diperlakukan dalam penilaian tingkat kecakapan (capacity) untuk mengadakan pengikatan perjanjian kredit dengan bank. 2) Status Yuridis badan usaha itu sendiri.
b. Analisa Aspek Pemasaran Pemasaran bagi setiap kegiatan usaha merupakan faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuannya dalam mendapatkan laba seperti yang direncanakan. Kemampuan untuk memprodusir suatu barang atau jasa tidak akan ada artinya kalau tidak ada kemampuan memasarkan lebih-lebih dalam situasi perekonomian yang kompetitif. Di mana situasi “customer oriented” lebih menonjol dibandingkan dengan “production oriented”. Dalam hubungan dengan analisa aspek pemasaran ini perlu mendapatkan perhatian yang seksama, dan sebelum analisa ini perlu terlebih dahulu dipertimbangkan faktor-faktor yang penting antara lain: 1) Siklus Hidup dari Produk yang Dipasarkan (Product Life Cycle) Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang sangat pesat maka suatu barang dan jasa akan cepat mengalami obsolensi (ketinggalan zaman), baik karena modal karena tegnologi maupun karena alasan ekonomi lainnya. Sedangkan di lain pihak konsep pemasaran modern menekan orientasinya pada pemberian kepuasan pada konsumen dari berbagai sudut. Hingga dengan demikian suatu produk yang
dipasarkan tidak mungkin akan dapat bertahan untuk jangka waktu selama-lamanya,
karena
akan
selaludiketemukan
jenis
produk/barang/jasa baru yang lebih canggih dan lebih memberikan kepuasan kepada konsumen. Dari situasi ini akhirnya suatu barang/jasa yang dihasilkan akan mempunyai umur yang terbatas. 2) Berbagi Macam Produk Subtitusi Untuk memenuhi kebutuhannya akan suatu barang dan jasa bagi konsumen, di pasar bebas tersedia berbagai barang dan jasa yang dapat menggantikan (subtitusi) dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan calon debitur. Sebagai misal kebutuhan akan sabun detergen akan dapat digantikan dengan sabun batangan, sabun cair atau sabun colek. Pemilihan jenis produk mana yang akan dipilih oleh para konsumen akan tergantung pada berbagai faktor misal, selera, kemampuan daya beli, manfaat yang diharapkan dan lain-lain. Dan apa pengaruhnya hal ini terhadap analisa aspek pemasaran? Analisa kredit harus memperhitungkan produk subtitusi ini ke dalam jumlah penawaran (supply) dalam memperhitungkan titik equilibrium antara permintaan dan penawaran dari produk yang dihasilkan (ditawarkan ke masyarakat) oleh calon debitur. 3) Perusahaan Pesaing Dalam menyikapi pesaing dalam dunia bisnis maka akan muncul pengaruh terhadap analisa kredit yaitu analisa harus
mampu memperkirakan market share dari produk/jasa yang akan dipasarkan oleh calon debitur yang mengajukan permohonan kredit. 4) Tingkat Kemampuan Daya Beli Masyarakat Konsumen Dalam analisa kredit ini harus mampu mengetahui kelompok masyarakat mana yang akan menjadi konsumen dari produk yang dihasilkan oleh calon debitur. 5) Program Promosi Seorang analisa kredit dalam hal ini harus mengadakan evaluasi aspek pemasaran ini juga harus perlu mengadakan penilaian efektifitas dari program promosi yang akan dilancarkan oleh calon debitur dalam memasarkan produk yang akan dihasilkan. 6) Ruang Lingkup Pemasaran Manfaat analisa kredit ini dapat mengetahui ruang lingkup pemasaran ini adalah untuk menaksir besarnya permintaan dari produk yang akan dihasilkan oleh calon debitur. 7) Faktor Musim Musim akan mempunyai pengaruh besar terhadap pola konsumsi terhadap suatu barang dan jasa. 8) Manajemen Pemasaran Perusahaan Calon Debitur
Untuk menampung segala permasalahan yang menyangkut kegiatan pemasaran sudah tentu harus didukung oleh suatu manajemen yang kuat seimbang dengan kapasitas usahanya. 9) Jenis dari Produk/Jasa yang Dihasilkan itu Sendiri Faktor yang paling penting untuk diperhatikan dalam mengadakan penilaian terhadap aspek pemasaran yaitu jenis dari produk/jasa yang dihasilkan itu sendiri.
c. Analisa Aspek Keuangan Setelah dilakukan tahap analisa di atas dan telah menyimpulkan bahwa dari aspek-aspek yang telah dianalisa tersebut cukup feasible, tibalah saatnya untuk melaksanakan analisa aspek keuangan. Beberapa tujuan dalam mengadakan analisa evaluasi aspek keuangan ini antara lain untuk mengetahui: 1) Struktur Kebutuhan permodalan oleh calon debitur. 2) Kebutuhan dana/permodalannya yang diperlukan oleh calon debitur. 3) Posisi keuangan calon debitur. 4) Prospek keuangan nasabah di masa yang akan datang. 5) Besarnya biaya usaha yang diperlukan. 6) Estimasi arus dana yang masuk maupun dana yang keluar. 7) Estimasi Cash Flow (arus uang tunai masuk dan uang tunai ke luar).
8) Rencana pelunasan utang pokok yang diterima oleh bank maupun pembayaran bunga dan kewajiban-kewajiban lainnya. 9) Berbagai kebijaksanaan perkreditan yang lain yang akan ditempuh oleh bank. Untuk mengetahui berbagai informasi yang diharapkan tersebut maka para analisis kredit memerlukan berbagai data antara lain: 1) Neraca dan Perhitungan Rugi/Laba beberapa periode terakhir kalau sudah ada. 2) Rencana pemasaran 3) Rencaana kegiatan usaha 4) Sumber dana dari pihak ketiga yaitu selain dari dalam perusahaan itu sendiri dan selain dari bank yang bersangkutan. 5) Berbagai ketentuan yang berlaku yang berhubungan dengan rencana usaha nasabah.
d. Analisa Aspek Jaminan Jaminan kredit (colateral) dalam perkreditan karena berbagai sebab tetap menduduki posisi yang penting, terutama dalam fungsinya untuk pengamana apabila kredit yang diberikan tersebut mengalami kegagalan. Oleh karena itu tidaklah berlebihan kiranya sekali lagi para analisis kredit untuk diminta kejelian dan ketelitian dalam penilaian barang-barang yang dijaminkan kepada bank. Dalam penilaian ini ada 2 sasaran pokok yaitu: 1) Untuk menilai nilai ekonomis dari barang jaminan.
2) Untuk
menilai
nilai
yuridis
dari
barang
jaminan
yang
bersangkutan. Disamping harus paham mengenai persyaratan ekonomis/yuridis, analis kreditpun harus dapat menetapkan jenis-jenis jaminan, berikut jenisjenis jaminan: 1) Dari pemilik barang jaminan itu sendiri a) Kekayaan dari milik debitur itu sendiri b) Dapat pula kekayaan dari pihak ketiga lainnya yang digunakan untuk menjamin kredit yang diperoleh si debitur tersebut.
2) Dari status kekayaan tersebut di dalam suatu perusahaan a) Dapat sebagai current assets, antara lain berupa piutang dan lain-lainnya b) Dapat juga fixed assets, yaitu kekayaan/alat produksi dari debitur yang bersangkutan seperti tanah, bangunan, alat-alat produksi, alat transportasi dan lain sebagainya. 3) Dari wujud barang jaminan itu sendiri a) Jaminan dalam bentuk tangible assets yaitu barang-barang yang ada wujudnya seperti aktiva lancar, aktiva tetap. b) Jaminan dalam bentuk intangible assets yaitu jaminan kredit yang tidak ada wujudnya secara fisik, misalnya jaminan pribadi letter or quarantee, letter of comfort rekomendasi dan sebagainya.
4) Dari fungsinya dalam kegiatan perkreditan yang bersangkutan dapat pula dibedakan antara lain: a) Jaminan utama, yaitu barang-barang yang diperoleh dengan kredit yang bersangkutan, dan kemudian dijaminkan kepada bank kembali. b) Jaminan tambahan, yaitu barang-barang jaminan lainnya di luar yang dibiayai dengan kredit tersebut di atas.
5) Dari jumlah debitur, maka jaminan dapat pula dibedakan: a) Sebagai jaminan tunggal b) Sebagi jaminan gabungan 6) Dari kestabilan nilai barang jaminan a) Jaminan yang akan mengalami penurunan nilai rupiahnya dari waktu ke waktu. b) Jaminan yang akan mengalami kenaikan nilai rupiahnya. 7) Dari penguasa barang jaminan a) Secara fisik dikuasai oleh oleh pihak bank. b) Secara fisik dikuasai dan digunakan kembali oleh pihak debitur. 8) Dari risiko barang jaminan a) Kekayaan yang mengandung resiko tinggi. b) Kekayaan yang tidak mengandung risiko. 9) Dari sudut yuridis
a) Jaminana kebendaan i. Benda bergerak ii. Benda tidak bergerak b) Jaminan bukan kebendaan atau juga bisa jaminan perorangan.
e. Aspek Sosial Ekonomi Setiap jenis kegiatan tidak akan terlepas dari masyarakat sekelilingnya, begitu juga di dalam kegiatan usaha akan selalu mempunyai dampak terhadap masyarakatnya baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negative. Pengaruh sosial ekonomi suatu lingkungan masyarakat inipun juga dapat memberikan pengaruh pula keada perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu mengingat pentingnya aspek sosial ekonomi ini terhadap suksesnya kegiatan usaha yang akan dibiayai oleh kredit maka analisa kreditpun perlu dengan seksama untuk secara cermat membahas pula aspek sosial ekonomi dengan bobot yang memadai. Secara evaluasi aspek sosial ekonomi antara lain meliputi: 1) Manfaat proyek yang akan dibiayai dengan kredit: Peninjauan manfaat proyek dari sudut pandangan makro ekonomi dapat dilihat dari beberapa hal: a) Manfaat langsung (direct berefits) yaitu manfaat yang langsung ditimbulkan dari adanya proyek tersebut.
b) Indirect berefits yaitu manfaat-manfaat sampingan yang ditimbulkan dari proyek tersebut. c) Intangible benefits
yaitu manfaat yang bersifat positif
namun sukar untuk diukur dalam kesatuan nilai. d) Penciptaan lapangan kerja baru, setiap proyek yang akan dibangun diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dari berbagai golongan profesi yang ada dalam masyarakat. e) Penghematan Devisa Negara, dengan adanya proyekproyek yang menghasilkan sendiri produk/jasa yang semula diimport, tentu akan mamberikan manfaat bagi Negara yang bersangkutan. f) Sumbangan Pajak terhadap Negara, dengan adanya suatu proyek juga akan manimbulkan sumber pendapatan dari daerah/Negara di mana proyek didirikan yaitu antara lain dari pajak import barang modal, sumbangan-sumbangan daerah seperti ipeda, pajak pendapatan, pajak penjualan, cukai-cukai dan lain-lainnya. 2) Alternatif cost dari proyek Di samping adanya manfaat atas suatu proyek terhadap masyarakat sekelilingnya juga dapat menimbulkan dampak negative yang
harus
dibayar
sekelilingnya antara lain:
sebagai
pengorbanan
oleh
masyarakat
a) Terjadi pencemaran lingkungan b) Terjadinya pengaruh sosial budaya terhadap masyarakat sekelilingnya. c) Terjadinya perubahan-perubahan sosial yang sering-sering menimbulkan ketegangan sosial. Semua pengaruh sosial ekonomi baik yang bersifat negatif maupun positif tersebut perlu diukur secara seksama oleh para analis kredit untuk mengetahui peranan proyek tersebut dalam pembangunan ekonomi Negara sesuai dengan perana Bank sebagai agent of development. f. Aspek Manajemen Pada hamper semua kegiatan baru dapat berjalan dengan baik apabila ada pengelola proyek tersebut dengan kualitas dan kuantitas yang memadai pula. Pengertain kualitas tidak hanya terbatas pada persoalan keahlian, pengalaman, pendidikan tetapi juga akan tergantung pada karakter dari pengelola suatu proyek. Secara evaluasi aspek manajemen oleh seorang analis kredit minimal meliputi: 1) Reputasi dari manajemen proyek yang akan dibiayai kredit. 2) Organisasi perusahaan calon Debitur
3) Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Di dalam penilaian aspek manajemen ini analis kredit mempunyai tugas yang cukup berat pula yaitu dalam menilai sampai sejauh mana tingkat kemampuan performance manajemen dalam memaksimalkan manfaat sumber-sumber daya (faktor-faktor produksi) yang telah dipercayakan kepadanya dalam mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsifungsi manajemen yang ada.
BAB III LAPORAN OBYEK
A. Sejarah dan Driskripsi BPR Mekar Nugraha BPR Mekar Nugraha didirikan oleh L. Arum Riyana,SE dan AJ. Teguh, Subandjar, SH. sejak tgl. 10 Februari 1992, yang tertuang dalam Tambahan Berita Negara RI tgl.11/12 1992 No. 99, yang berkedudukan di Jl. Raya Klepu No. 10, Kec. Bergas Kab. Semarang dan untuk pertama kalinya berkantor pusat di Jl. Raya Klepu No. 10 , Kec. Bergas, Kab. Semarang yang sampai saat ini mempunyai satu Kantor Cabang di Boyolali dan mempunyai dua Kantor pelayanan Kas yang terletak di Dusun Krajan No. 45, Kecamatan Suruh Kab. Semarang dan Kantor Kas Pelayanan di Macanan No. 25 RT 01/V Karang Tengah Tuntang Kab. Semarang(Profil BPR Mekar Nugraha).
B. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas pada BPR Mekar Nugraha 1. Struktur Organisasi BPR Mekar Nugraha Stuktur adalah fungsi, peraturan, hubungan dan tanggung jawab yang bertindak sebagai rangka kerja bagi kegiatan organisasi. Struktur memberikan kemudahan pencapaian tujuan melalui kegiatan para anggota. Pembentukan stuktur organisasi merupakan bagian penting dalam pengorganisasian. Suatu organisasi pada umumnya mengandung unsur-unsur adanya sekelompok orang, adanya pimpinan, kerja sama, tujuan, dan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. Untuk memudahkan dalam mengoperasikan
perusahaan maka disusun struktur organisasi. Dalam struktur organisasi digariskan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. Struktur organisai adalah gambaran secara skematis mengenai hubunganhubungan, kerja sama dari orang-orang dalam rangka mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi pada BPR “Mekar Nugraha, terdapat pada gambar 3.1.
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA DIREKTUR
SP I
KEPALA BAGIAN MARKRETING
KANTOR KAS PELAYANAN
MARKETING KREDIT
MARKETING DANA
KEPALA CABANG
KEPALA BAGIAN ADM dan UMUM
ADMINISTRASI
KASIR
PEMBUKUAN
UMUM
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPR Mekar Nugraha 2. Tata Kerja Dan Pembagian Tugas (Job Description) BPR Mekar Nugraha a. Direktur Utama 1) Bertanggung jawab secara keseluruhan atas jalannya perusahaan.
2) Bertanggung jawab atas seluruh tata usaha perusahaan baik secara internal maupun eksternal. 3) Menerima tamu seluruh tamu perusahaan ataupun di luar urusan perusahaan yang berhubungan dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya. 4) Menandatangani surat-surat berharga bagi perusahaan. 5) Mengetahui dan mensetujui seluruh permohonan dan penyaluran kredit. 6) Menandatangani surat-surat keluar 7) Mengatur seluruh policy perusahaan, dengan konsultasi penuh tanggung jawab dengan Direktur, untuk sampai batas wewenangnya, dan dengan Komisaris sesuai dengan wewenangnya. 8) Analisis perusahaan secara tetap dan pasti dari neraca harian, mutasi dll 9) Pengatur Likuiditas dan perencanaannya. 10) Adakan koordinasi dengan seluruh staf yang ada dalam perusahaan. 11) Setiap hari secara khusus adakan pembicaraan dengan Direktur perihal rencana dan policy yang dijalankan. 12) Mengangkat dan memberhentikan karyawan. b.
Direktur 1) Melaksanakan tugas Direktur Utama, sesuai dengan wewenang yang ada pada Direktur apabila Direktur Utama berhalangan. 2) Penandatanganan akta-akta penyaluran kredit, Bilyet, Deposito, Tabungan dan Akat Kelengkapan lainnya. 3) Terima laporan tentang: Neraca Harian dan bukti-bukti kas, surat-surat nasabah dan lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.
4) Penanganaan masalah intern perusahaan, dari Administrasi, Personalia dan masalah-masalah lain sebelum sampai pada Direktur Utama. 5) Melaporkan dan mengkoordinasikan langkah yang telah ditempuh oleh Direktur Utama. 6) Mengkoordinasikan seluruh pekerjaan masing-masing bagian. 7) Pembicaraan dan pengaturan policy perusahaan dengan Direktur Utama. c. Satuan Pengawas Intern (SPI) 1) Melaksanakan verifikasi, pengawasan dan pemeriksaan secara rutin setiap satu bulan sekali menyangkut semua kegiatan seperti: surat-surat bukti pembukuan kepatuhan akan peraturan perbankan / Bank Indonesia dan di dalam perusahaan. 2) Membuat laporan hasil pemerikasaan. 3) Membuat perencanaan yang menyangkut seluruh bidang perusahaan. 4) Membuat laporan tentang tingkat kesehatan bank dan menganalisa kebutuhan modal / capital adequicy. d. Kepala Bagian Marketing 1) Bertanggung jawab atas penyerahan dana dan penyaluran dana. 2) Mengkoordinir pekerjaan bagian kredit, tabungan dan deposito. 3) Mengatur perencanaan, penyaluran maupun penyerahan dana. 4) Membuat dan melaporkan seluruh perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan dalam penyaluran dan penyerahan dana kepada Direktur Utama/ Direktur/ Kepala Kantor.
5) Bertanggung jawab dan mengatur semua pekerjaan dan kinerja dibawahnya. 6) Mengarahkan dan memberi tugas secara jelas dan lugas kepada personalia di bawahnya yakni bagian tabungan, deposito dan kredit baik kinerja langsung maupun tidak langsung. 7) Bertanggung jawab kepada Direktur Utama/ Direktur. e. Bagian Administrasi Kredit 1) Memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat tentang produk kredit yang ada. 2) Mentata administrasi pinjaman yang baik, aman dan akurat. 3) Memberikan laporan kepada seksi bagian kredit tentang masalah yang ada sesuai dengan relevansinya secara lengkap dan jelas. 4) Mengamankan seluruh catatan kredit yang telah diberikan. 5) Mengamankan barang jaminan milik nasabah yang digunakan sebagai agunan atas kredit yang diterima 6) Mengadakan verifikasi atas semua berkas kredit yang dilayani. 7) Membuat laporan setiap bulan guna mendukung labul perusahaan. 8) Membuat kolektibilitas atas seluruh pinjaman. 9) Bertanggung jawab kepada bagian kredit dan kabag marketing. f. Bagian Administrasi Tabungan 1) Membantu kelancaran kepala seksi bagian tabuangan secara menyeluruh atas permintaan kepala seksi bagian tabungan.
2) Mentata administrasi seluruh kegiatan tabungan/ deposito secara aman, baik dan benar. 3) Memberikan data yang cukup kepada kepala seksi bagian tabungan/ deposito . bagian Marketing/ Direktur. 4) Mempersiapkan dan pengetikan warkat tabungan/ deposito dengan baik dan benar. 5) Mentata administrasi
segala sesuatu yang menyangkut tabungan/
deposito. 6) Melaporkan segala tugas yang dilaksanakan kepada bagian tabungan. 7) Bertanggung jawab kepada bagian seksi tabungan dan kabag marketing. g. Kepala Bagian Marketing 1) Bertanggung jawab atas siapnya laporan yang diperlukan perusahaan. 2) Bertanggung jawab atas seluruh catatan milik perusahaan. 3) Bertanggung jawab seluruh arsip dan penata arsip seluruh aset perusahaan. 4) Bertanggung
jawab
atas
kewajiban-kewajiban
yang
timbul
dari
perusahaan atau pemerintah, dinas pajak dll. 5) Mengadakan perhitungan rasio likuiditas bersama kabag Marketing dan Direksi setiap saat, setiap hari. 6) Bertugas melakukan verifikasi atas slip akta, dll. Secara aman dan benar sebelum disetujui oleh Direksi dan sebelum terjadi transaksi. 7) Memberiakan tugas kepada staf acounting untuk mendukung kelancaran tanggung jawabnya dan tugasnya. 8) Mengontrol kas pada setiap tutup kas dan mengontrol kebenarannya.
9) Bertanggung jawab atas segala tugas dan pekerjaanya kepada Direksi. h. Staf Accounting 1) Membantu dan menerima tugas dari kabag accounting. 2) Membuat dan mengerjakan pelaporan yang ada pada perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan pihak luar, dalam hal ini Pemerintah, Bank Indonesia, Pajak dan Bank lain yang diperlukan. 3) Membuat catatan yang baik dan benar atas aset perusahaan yang ada dan mengamankannya. 4) Mengarsip dan mendata atas pekerjaannya dengan baik. 5) Bertanggung jawab kepada Kabag Accounting 6) Membuat dan mengajarkan pelaporan yang ada pada perusahaan khususnya yang berhubungan dengan pihak yang terkait dengan Bank atau urusan-urusan dalam pemegang saham, pegawai dan lainnya. i. Kasir 1) Bertugas untuk menerima dan membayarkan uang dari nasabah sesuai verifikasi yang telah dibuat oleh masing-masing bagian yang bertanggung jawab dengan persetujuan Direksi atau yang diberi wewenang. 2) Bertugas dan bertanggung jawab apa yang ada di dalam brandcash, uang dan segala jenis yang dipercayakan baik berupa surat atau slip berharga. 3) Mencocokan segala tugas pada hari itu, uang, jurnal dan rekapitulasinya dengan bagian accounting. 4) Menyimpan uang setelah tutup kas kedalam brandcash dalam keadaan pas/ cocok sampai detailnya.
5) Menjalankan pekerjaannya dengan kehati-hatian yang ekstra hati-hati, khususnya dalam uang palsu, penipuan dll. 6) Bertanggung jawab pada bagian Accounting dan Direksi. j. Marketing Kredit 1) Sebagai tugas pemasar kredit dan produk-produk bang dengan dan penuh tanggung jawab. 2) Menerima pengajuan kredit, menganalisa, mencari data selanjutnya mengkomunikasikan kepada bagian kredit, kepala bagian Marketing untuk diproses selanjutnya. 3) Membina seluruh pengguna jasa kredit dengan penuh tanggung jawab. 4) Mengadakan rencana penagiahan dengan kepala bagian kredit/ marketing dan melaksanakannya dengan baik. 5) Menerima setoran dan menyerahkan kepada bagian kredit untuk selanjutnya dimutasikan. 6) Menyerahkan kredit yang karena sesuatu hal tidak dapat dilaksanakan di kantor denga sesuai peratuaran yang ada. 7) Membuat administrasi dengan baik akan tugas dan bidangnya dan selalu berkomunikasi dengan rekan sejawatnya dan kepala bagiannya secara continou dan teratur. 8) Bertanggung jawab kepada kepala Bagian Marketing.
k. Bagian Umum 1) Bertanggung jawab atas semua tugas yang diberikan oleh karyawan/ Direksi dalam urusan untuk kepentingan kantor/ jalannya perusahaan, dalam kapasitasnya sebagai pesuruh. 2) Membersihkan kantor saat kantor siap dibuka dan ditutup. 3) Menyiapkan kebutuhan umum dan persiapan untuk dapat berjalannya perusahaan akan segenap karyawan. 4) Membuka dan menutup kantor 5) Menaikkan dan menurunkan bendera pada saat yang tepat. 6) Bertanggung jawab kepada bagian umum dan Direksi. 7) Penjaga Malam 8) Berjaga kantor sejak kantor mulai ditutup dan dibuka kembali. 9) Mengamankan kantor dari segala gangguan di malam hari. 10) Bertanggung jawab atas pekerjaannya kepada Direksi. l. Satpam 1) Bertugas mengamankan situasi pelayanan kantor selama kantor buka sampai dengan karyawan pulang. 2) Bertugas menjadi filter tamu-tamu perusahaan. 3) Bagi yang bertugas sesudah kantor, bertugas mengamankan kantor sampai dengan petugas baru datang. 4) Mengantar setor/ ambil uang dari bank lain. 5) Membuat situasi kantor menjadi aman dan nyaman. 6) Bertanggung jawab kepada kepala bagian umum dan Direksi.
m. Sopir 1) Bertugas mengantar dan melayani seluruh tugas tugas perusahaan. 2) Merawat mobil-mobil perusahaan. 3) Melayani Direktur dan karyawan dalam menjalankan tugasnya. 4) Bertanggung jawab kepada bagian umum dan Direksi (Tata Kerja dan Pembagian Tugas BPR Mekar Nugraha).
C. Visi dan Misi BPR Mekar Nugraha 1. Visi BPR Mekar Nugraha Mewujudkan PT BPR Mekar Nugraha sebagai mitra masyarakat untuk meningkatkan Ekonomi Rakyat 2. Misi BPR Mekar Nugraha Menjadi BPR yang besar, terdepan, terpercaya, dan berdaya guna. Sehingga menjadi sebuah BPR kebanggaan bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat luas (Profil BPR Mekar Nugraha).
D. Keunggulan dan Kekurangan Produk BPR Mekar Nugraha 1.
Keungulan produk
BPR Mekar Nugraha dapat penulis simpulkan sebagai
berikut yaitu: a. Keunggulan Simpanan di BPR Mekar Nugraha dibanding dengan BPR yang lain yang ada di Karangjati 1) Suku bungan kompetitif dan menarik dibanding dengan BPR yang lain. 2) Biaya administrasi ringan.
3) Transaksi dapat dilakukan diseluruh kantor BPR Mekar Nugraha baik Kantor Cabang maupun Kantor Kas. 4) Saldo minimum tabungan rendah dan setoran selanjutnya kecil. 5) Tabungan di BPR Mekar Nugraha dapat dijadikan agunan kredit. 6) Dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) b. Perkreditan 1) BPR Mekar Nugraha memberikan kredit dalam bentuk Kredi Modal Usaha, Kredit Investasi Pendukung Usaha, dan Kredit Komsumsi. 2) Tingkat suku bunga rendah . 3) Syarat mudah dan tidak berbelit belit. 4) Proses pencairan kredit yang cepat, tepat. 2.
Kekurangan produk BPR Mekar Nugraha dapat penulis simpulkan sesuai temuan sebagai berikut: a. Kekurangan Produk Simpanan di BPR Mekar Nugraha 1) Belum tersedianya sistem online dalam BPR Mekar Nugraha sehingga tidak dapat melakukan transaksi trasfer antar bank. 2) Proses yang masih manual dalam hal simpanan pada setiap kantor kas, yang dapat menghambat kinerja untuk pemuasan nasabah.
BAB IV ANALISA
A. Macam- Macam Kredit yang Diberikan oleh BPR Mekar Nugraha 1.
Kredit Pegawai Kredit pegawai adalah kredit yang khusus diberikan kepada pegawai baik itu pegawai swasta maupun negeri. Angsuran kredit pegawai ini langsung di potong lewat gaji perbulan pegawai tersebut. Agar kemudahan dalam penarikan angsuran lewat gaji, BPR Mekar Nugraha mempunyai hubungan kerjasama dengan instansi-instansi melalui juru bayar gaji instansi tersebut. Untuk tingkat bunga kredit pegawai ini besarannya sama dengan kredit-kredit lainnya yang ada di BPR Mekar Nugraha. Adapun syarat-syarat kredit pegawai adalah sebagai berikut (Brosur kredit BPR Mekar Nugraha): a. Fotocopy KTP Suami dan istri yang masih berlaku, rangkap 1. b. Fotocopy Kartu Keluarga, rangkap 1. c. Fotocopy Surat Nikah, rangkap 1. d. Fotocopy Slip Gaji.
2.
Kredit Umum Kredit Umum adalah kredit yang disalurkan kepada masyarakat pada umumya dengan persyaratan:
a. Persyaratan Kredit Dengan Jaminan Sertifikat (SHM)
1) Fotocopy KTP suami dan istri yang masih berlaku, rangkap 3. 2) Fotocopy Sertifikat, rangkap 3. 3) Fotocopy Kartu Keluarga, Rangkap 3. 4) Fotocopy Surat Nikah, rangkap 3. 5) Surat Permohonan Kredit dari Kepala Desa. 6) Fotocopy STTS dan SPPT terbaru. 7) Surat kuasa apabila tanah tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang tua ataupun mertua. b. Persyaratan Kredit Dengan Jaminan BPKB a. Fotocopy KTP suami dan istri yang masih berlaku, rangkap 3. b. Fotocopy BPKB, rangkap 3. c. Fotocopy STNK yang masih berlaku, rangkap 3. d. Fotocopy Surat Nikah, rangkap 3. e. Fotocopy Kartu Keluarga, rangkap 3. f. Gesekan No Rangka dan Mesin. g. Apabila motor atas nama sendiri, disertakan kwitansi kosong 3 lembar dengan satu lembar bermaterai Rp. 6.000,3. Kredit Kelompok Kredit Kelompok dikhususkan untuk kelompok yang memiliki usaha dengan tingkat suku bunga dan persyaratan kredit hampir sama dengan kredit umum dan kredit pegawai. Hasil dari temuan penulis tentang
kredit kelompok ini tingkat
kemacetan dan kegagalan kredit lumayan besar, jadi harus adanya analisa yang
cukup detail agar resiko-resiko kredit tidak terjadi yang dapat merugikan pihak bank. Prinsip 5C harus benar-benar diterapkan dalam proses analisa kredit kelompok, karena dalam sebuah usaha kelompok terdiri dari anggota-anggota yang menyertakan modal baik berupa materiil maupun tenaga, jadi usaha kelompok itu sendiri tergantung pada beberapa anggota yang harus mempunyai satu tujuan untuk keberhasilan usaha. Apabila dari salah satu anggota sudah melenceng dari tujuan bersama maka dapat dipastikan usaha tersebut akan tidak bertahan lama. Jadi penulis dapat simpulkan bahwa analisa untuk kredit kelompok adalah pihak analais harus benar-benar dapat membaca peluang ke depannya usaha tersebut berjangka lama dan menguntungkan atau tidak untuk diberi bantuan pinjaman kredit. 4. Daftar Bunga Pinjaman dan Pengikatan Notaris Dari kredit diatas dapat disimpulkan mengenai tingkat bunga kredit yang diberikan dan pengikatan notaris untuk barang jaminanm
tercantum dalam
gambar 4.1 sebagai berikut (Brosur kredit BPR Mekar Nugraha):
PINJAMAN 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000 10,000,000 11,000,000 12,000,000 13,000,000 14,000,000 15,000,000 16,000,000 17,000,000 18,000,000 19,000,000 20,000,000 21,000,000 22,000,000 23,000,000 24,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 40,000,000 45,000,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000 80,000,000 90,000,000 100,000,000
BUNGA
PENGIKATAN
1,75% 1,6%
SKMHT
SKMHT DAN TAB APHT 1,5%
1,4%
APHT
Gambar 4.1 Tabel Bunga Pinjaman dan Pengikatan Notaris
5. Daftar Nasabah Kredit pada BPR Mekar Nugraha Tabel 3.1 Daftar Tagihan Lapangan Untuk Wilayah Suruh JUMLAH NO
NAMA NASABAH
ALAMAT
JAMINAN PINJAMAN
1
SITI ROMLAH
NOLOPRAYAN 4/2
Rp 5,000,000
BPKB YAMAHA JUPITER 2005
2
ZUMRI
REJOSARI 13/3
Rp15,000,000
SERTIFIKAT HM NO.659
3
MUHAMAD SAFII
KINTELAN 3/3
Rp 8,000,000
SERTIFIKAT HM NO.797
4
THOHIR
GAGATAN 2/3 KETOYAN
Rp 3,000,000
BPKB HONDA NF100 2003
5
KUSMAN
GLAGAHOMBO 7/3
Rp 5,000,000
BPKB YAMAHA 4D7 2007
6
IDRIS
JL. CEMPAKA 6/3 SIDOREJO
Rp 5,000,000
BPKB SUZUKI 2000
7
BUDIYANTO
KARANGGONDANG 12/4
Rp 2,000,000
BPKB HONDA NF100 2004
8
MAFTUH
DUSUN KRAJAN 2/1
Rp 2,000,000
BPKB HONDA NF100LD 2004
9
AGUS SUSANTO
NGABEYAN
Rp 6,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1612
10
SUNDARI
MORANGAN 1/10
Rp50,000,000
BPKB ISUZU 1996
11
SUPARNO
GAJIHAN 4/1
Rp
600,000
SERTIFIKAT HM NO.379
12
ROHMAT
SRATEN 4/4
Rp10,000,000
SERTIFIKAT HM NO.4362
13
NUR CHOIRIYAH
DSN. KRAJAN 4/5
Rp 7,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1845
14
YAYIK
DOMPON 7/2
Rp10,000,000
BPKB HONDA TH 1997
15
SUHARNI
CONGOL 3/1
Rp 4,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 40
16
DINA TRI H
PAYAMAN 1/3
Rp25,000,000
BPKB TOYOTA KF40 1993
17
HARTANTO
WONOSARI 4/5
Rp 5,000,000
BPKB HONDA GLP111 2005
18
YAMADI
TEGALSARI 5/1
Rp 5,000,000
BPKB SUZUKI FD110X 2005
KARANGNONGKO 3/1
Rp 7,000,000
BPKB HONDA GLP 111 2002
MUHAMAD 19
MAHFUD
20
MASUDI
TEGALOMBO 13/4
Rp 3,000,000
BPKB YAMAHA 5LM 2003
21
DZIKRON
GUNDI 2/8
Rp 8,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1413
22
JAMILATUN
REKSOSARI 1/1
Rp 8,000,000
BPKB DAIHATSU S 88 1989
23
SUNARYO
SUROWANGAN 2/1
Rp 5,000,000
SERTIFIKAT HM NO.355
24
AMINAH
JAMPELAN 1/2
Rp16,000,000
BPKB DAIHATSU S 89 1990
25
ARIS PUJIARTO
GAJIHAN 4/1
Rp 4,000,000
BPKB HONDA GL 160 D 2007
26
GUNARTO
PRANGGEN
Rp 7,000,000
BPKB YAMAHA T105 2005
27
PRAWOTO ADHI
WONOSARI KORIPAN
Rp 3,000,000
BPKB YAMAHA T105 2004
28
SUGITO
SRATEN 2/2
Rp 3,500,000
BPKB YAMAHA RXK 1995
29
SITI MAROAH
MEDAYU 14/4
Rp 4,000,000
SERTIFIKAT HM NO.810
SIGIT ABU 30
THOHIR
KAUMAN 5/6
Rp13,000,000
BPKB HONDA NF100 2002
31
JUWENI
SEMBUNGAN 3/2
Rp 3,500,000
BPKB HONDA NF100 2005
32
SAMSUDIN
KRAJAN 3/1
Rp 4,000,000
BPKB HONDA NF100 2005
33
YULIANTI TITIN
KRAJAN LOR 5/3
Rp 3,000,000
BPKB C100 2002
34
JOKO SUBADI
DSN. NOLOPRAYAN 3/2
Rp 3,000,000
BPKB KAWASAKI 1996
35
MUH SOLEH
KAUMAN 3/1
Rp50,000,000
SERTIFIKAT HM NO.175
BONDAN 36
ARIYANTO
BANGGIREJO
Rp 3,000,000
BPKB HONDA NF 125 SD 2005
37
SUDIRMAN
KRAJAN LOR 5/3
Rp20,000,000
SERTIFIKAT HM NO.298
38
SUKARDI
NOBOKULON 3/9
Rp10,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1026
39
LIA INDRIA
DERESAN 4/4
Rp10,000,000
SERTIFIKAT HM NO.948
40
SUHADI
BANJARSARI
Rp 5,000,000
BPKB HONDA GL160D 2006
41
BANDI
DERSAN KULON 10/3
Rp10,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 382
AGUS 42
WARDOYO
DUSUN GAJIHAN 2/1
Rp 3,000,000
BPKB HONDA NF125SD 2005
43
KUSMAN
BAWANGAN 4/3
Rp 5,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 382
44
RACHMAD W
SEBAN 8/2
Rp 5,000,000
BPKB HONDA NF125 2002
45
SISWANTO
DSN KORIPAN 8/2
Rp 3,000,000
BPKB YAMAHA 5TL 2007
46
KASIYEM
KORIPAN 1/2
Rp 5,000,000
BPKB SUZUKI FD110X 2004
47
SUDARNO
NGEMPLAK 13/4
Rp 4,000,000
BPKB HONDA NF100 2005
48
AKHMAD
SEMBUNGAN 5/2
Rp 6,000,000
BPKB YAMAHA MIO 2007
49
NURYADI
GAMOL 6/6
Rp 4,000,000
BPKB HONDA GL160 2008
50
JUMADI
BRANGKONGAN KIDUL
Rp 5,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 99
51
FAJAR WULAN
MODANGAN
Rp 5,000,000
BPKB SUZUKI ST100 1990
52
DANU WICAHYO
KARANG UJUNG-UJUNG
Rp 9,000,000
SERTIFIKAT HAK MILIK NO.667
53
MUNANDIR
BANJARSARI REKSOSARI
Rp20,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 1720
54
AMINATUN
TEGALOMBO 13/4
Rp10,000,000
BPKB HONDA NF100LD 2003
55
SURATMAN
GEDANGAN 3/6
Rp25,000,000
SERTIFIKAT HM NO.311
56
BAKIR
KRANDON 8/1
Rp 5,000,000
BPKB YAMAHA 5TL MIO 2005
57
SUMYANI
KORIPAN 1/2
Rp 4,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1170
58
SUHARTO
SIPENGGUNG
Rp 5,000,000
BPKB YAMAHA T125 2005
59
SUTOYO
KRAJAN 7/1
Rp 4,000,000
BPKB DAIHATSU S89
NOTO 60
PRAYITNO
CELENGAN 8/2
Rp 9,000,000
BPKB HONDA GLP III
61
MUHADI
TANJUNGSARI 3/4
Rp 4,000,000
BPKB YAMAHA 4D7 2008
62
NGATINI
JATEN 3/4
Rp 7,000,000
SERTIFIKAT HM NO.930
KHOIRUL 63
MUTAQIN
DSN GRUNENG 6/1
Rp 5,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 169
64
BASUKI
DSN TUK SONGO
Rp 6,000,000
BPKB YAMAHA IST 2005
65
SLAMET RESO
KARANG SALAM
Rp 6,000,000
BPKB ISUZU NHR55
66
SEMAN
JATEN 3/4
Rp 8,000,000
BPKB ISUZU TBR541
67
SUTRISNO
LANGENSARI
Rp 9,000,000
SERTIFIKAT HM NO.311
68
ISMADI
KEMIRI
Rp 5,000,000
BPKB KAWASAKI 2002
69
DIYONO
DUKUH TIMUR
Rp 5,000,000
SERTIFIKAT HM NO.777
70
ANSORI
GUNDI 2/8
Rp 9,000,000
SERTIFIKAT HM NO.32
71
WARIS
NGAYON
Rp17,000,000
SERTIFIKAT HM NO.510
72
KUMEDI
KARANGOMBO 1/3
Rp 4,000,000
BPKB YAMAHA CW110DD
73
GIYEM
KADILOBO 31/8
Rp 4,000,000
BPKB YAMAHA VEGA 2008
74
MARSONO
DALOMBO
Rp 5,000,000
SERTIFIKAT HM NO.752
KAUMAN
Rp15,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1312
ANDRI 75
SETYAWATI SHONI ALI
76
FATAH
KARANGASEM 2/1
Rp 8,000,000
SERTIFIKAT HM NO.249
77
FITRI UMIYATI
PATERAN 34/7
Rp 4,000,000
BPKB YAMAHA 5TP
78
MUHTAR
JETIS 10/3
Rp11,000,000
SERTIFIKAT HM NO.188
79
MARJI SUKARNO
DUREN BARUKAN
Rp12,000,000
BPKB MITSUBISHI L300
80
MUHAMAD C
KARANGASEM SURUH
Rp15,000,000
SERTIFIKAT SHM NO.646
81
MINHADI
KRAJAN 1/1
Rp 4,000,000
BPKB HONDA NF100
KAUMAN 2/6
Rp 7,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1480
ENDANG 82
SULISTYO
83
DIDIK PURWOTO
DSN BARUKAN
Rp 8,000,000
BPKB MITSUBISHI L300 1999 BPKB HONDA NF100TD CW
84
UMAR DHANI
JETIS KLARI
Rp 6,000,000
2007
85
AKHMAD SODIQ
LEYANGAN
Rp10,000,000
BPKB DAIHATSU S89
86
SUPRAPTO
SRATEN
Rp 4,500,000
BPKB HONDA NF 125 SD 2005
87
SUMIYATI
KRAJAN KIDUL
Rp 3,000,000
BPKB HONDA NF100 2002
88
MARYONO
KEMASAN
Rp 9,000,000
SERTIFIKAT HM NO.195
89
SUSILOWATI
KRAJAN 5/2
Rp 8,000,000
BPKB ISUZU KAD51
90
SAMSODIN
KAWENGEN
Rp 3,000,000
BPKB YAMAHA 5TL
91
SITI FATIMAH
MESU 1/7
Rp 4,000,000
BPKB HONDA GLP III
92
ASIH
DOMPON 7/2
Rp 4,500,000
BPKB YAMAHA MIO AL115S
93
SIGIMAN
BANJARSARI
Rp 4,000,000
BPKB YAMAHA JUPITER 2005
94
SUHARTONO
JADI
Rp 3,000,000
BPKB SUZUKI FD110XCSD
95
PRIYATNO
GLAGAHOMBO 7/3
Rp12,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 8
96
TRI YATMANTO
REKSOSARI 1/1
Rp 4,500,000
BPKB SUZUKI 1991
97
DALIMIN
DOMPON 7/2
Rp 5,000,000
BPKB HONDA NF125D 2004
98
WAHYU WIDI P
KRAJAN 5/5
Rp 6,000,000
SERTIFIKAT HM NO. 218
99
BUDIATI
KRAJAN 7/3
Rp16,000,000
SERTIFIKAT HM NO.355
100
SITI ZAETUN
KALEGEN 3/1
Rp 8,000,000
SERTIFIKAT HM NO.1789
101
SITI SOFIYAH
GODEGAN 3/1
Rp 4,000,000
BPKB YAMAHA JUPITER 2S6
102
MUGIYONO
PANDEYAN 5/5
Rp 6,000,000
BPKB MITSUBISHI L300 1981
TEGALOMBO 5/1
Rp70,000,000
BPKB ISUZU TLD24 1990
MOHAMAD 103
FAHRU
B. Proses Analisa Kredit Sebelum Diberikan oleh BPR Mekar Nugraha
1. Prosedur Pengajuan Kredit pada BPR Mekar Nugraha Sebelum berkas pengajuan kredit samapai kepada pihak analis yang selanjutnya akan dianalisis maka harus melalui sebuah tahapan berupa prosedur pengajuan kredit. Pada BPR Mekar Nugraha sebuah pengajuan kredit oleh seorang debitur akan mengalami urutan-urutan prosedur pengajuan kredit sebagai berikut: a. Pengajuan berkas-berkas Berawal dari sebuah pengajuan berkas-berkas kredit oleh seorang calon debitur yang harus sesuai dengan ketentuan/prosedur yang berlaku pada BPR Mekar Nugraha yaitu: 1) Persyaratan untuk Kredit pegawai a) Fotocopy KTP Suami dan istri yang masih berlaku, rangkap 1. b) Fotocopy Kartu Keluarga, rangkap 1. c) Fotocopy Surat Nikah, rangkap 1. d) Fotocopy Slip Gaji. 2) Persyaratan untuk kredit umum Persyaratan Kredit Umum
Persyaratan Kredit Dengan Jaminan
Persyaratan Kredit Dengan Jaminan
Sertifikat
BPKB
Fotocopy KTP suami dan istri yang masih Fotocopy KTP suami dan istri yang masih berlaku, rangkap 3.
berlaku, rangkap 3.
Fotocopy Sertifikat, rangkap 3.
Fotocopy BPKB, rangkap 3.
Fotocopy STNK yang masih berlaku, Fotocopy Kartu Keluarga, Rangkap 3. rangkap 3. Fotocopy Surat Nikah, rangkap 3.
Fotocopy Surat Nikah, rangkap 3.
Surat Permohonan Kredit dari Kepala Fotocopy Kartu Keluarga, rangkap 3. Desa. Fotocopy STTS dan SPPT terbaru.
Gesekan No Rangka dan Mesin.
Surat kuasa apabila tanah tersebut bukan Apabila
motor
atas
nama
sendiri,
milik sendiri melainkan milik orang tua disertakan kwitansi kosong 3 lembar ataupun mertua.
b.
dengan satu lembar bermaterai Rp. 6.000,-
Pemeriksaan berkas Tahap
selanjutnya setelah
berkas-berkas
kelengkapan
diatas
dilengkapi oleh calon debitur adalah pemeriksaan berkas yang tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja. c. Pendistribusian Berkas-Berkas Pengajuan Apabila berkas yang diajukan telah dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan kredit yang diterapkan oleh BPR Mekar Nugraha oleh pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengecekan, untuk selanjutnya dilampiran depan formulir pengajuan diberi catatan memo atau yang sering
disebut dengan lembar register kredit, yang didalamnya berisi catatan keterangan apakah berkas tersebut sudah lengkap atau belum, no register, dan identitas pihak yang melakukan register serta catatan yang berisi apakah calon debitur tersebut datang langsung ke kantor-kantor pelayanan BPR Mekar Nugraha baik itu Kantor Kas, Kantor Pusat maupun Kantor Cabang, maka dalam lembar register kredit tertera kode CS (customer service) dan apabila berkas pengajuan kredit adalah dibawa oleh seorang marketing maka kode yang tertera adalah MK (marketing) dengan disisipkan kode marketing yang memperoleh nasabah tersebut. Setelah urutan tersebut selanjutnya berkas-berkas tersebut didistribusikan kepada marketing-marketing yang mempunyai wilayah sesuai yang tertera pada lembar pengajuan kredit sesuai alamat calon debitur tersebut atau didistribusikan kepada marketing yang memperoleh debitur tersebut
untuk selanjutnya akan dilakukan proses
analis oleh pihak marketing. Dari pengamatan yang penulis lakukan pada waktu kegiatan magang di BPR Nugraha, terdapat temuan dalam hal kegiatan pendistribusian berkas-berkas kepada pihak analis/ pihak marketing, sering terjadi kecurangan dalam hal pemberian kode pemerolehan nasabah. Sering calon nasabah kredit yang seharusnya dia berkode CS setelah sampai pada pihak marketing berubah menjadi MK, semua hal itu dilakukan oleh seorang marketing berkaitan dengan target pemerolehan kredit yang harus mereka peroleh dan penilaian dari atasan. Agar prestasi dan target tercapai hal semacam itu sering terjadi dikalangan marketing. Masukan bagi seorang
pihak pendistribusian berkas kredit dimohonkan agar dapat memperkecil kecurangan dalam kerja dengan cara: 1) Pengecekan kode yang tertera pada pengajuan berkas kredit secara teliti apakah itu berkode CS atau MK, karena sering penulis temukan pengecekan kode yang kurang teliti seperti: pengecekan hanya dilakukan terhadap berkas itu saja tanpa melakukan pengecekan langsung kepada seorang marketing apakah kode ini benar-benar MK atau CS. 2) Memberikan pengarahan dari kepala bagian marketing sendiri untuk menumbuhkan kejujuran kerja seorang marketing, agar terwujud seorang pekerja yang berkwalitas.
2. Kegiatan Analisa Proses analisa yang dilakukan oleh setiap marketing pasti berbeda sesuai dengan cara-cara mereka sendiri. Tergantung dengan pengalaman dan pengetahuan tiap-tiap marketing yang intinya adalah kesuksesan proses analisa agar tidak terjadi kegagalan kredit. Maka dapat ditarik kesimpulan dari macammacam cara analisa marketing yaitu terangkum dalam tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Pencarian Sumber-Sumber Informasi Nasabah Kredit 1) Melalui wawancara secara langsung kepada calon debitur untuk mendapat informasi nasabah sesuai dengan prinsip 5C yaitu (Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral), dan untuk
memperoleh kebenaran data-data yang tercantum sesuai dalam 5C tersebut maka seorang marketing harus teliti dalam melakukan pencarian informasi seperti peninjauan tempat usaha secara langsung agar dapat diketahui prospek usaha tersebut dimasa yang akan datang, pendapatan calon debitur dari usaha tersebut setelah dikurangi dengan biaya-biaya apakah mampu mencapai beban angsuran pinjaman yang harus ditanggung calon debitur tiap bulannya. Untuk calon debitur yang pendapatannya diperoleh dari gaji maka harus ditinjau dari gaji bersih setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan. 2) Informasi nasabah juga dapat dilihat catatan dari BPR Mekar Nugraha jika calon debitur tersebur pernah melakukan pinjaman ke BPR Mekar Nugraha yaitu dari angsuran tiap bulannya apakah rutin sebelum jatuh tempo atau pernah ada tunggakan-tunggakan yang mengakibatkan kemacetan, serta apabila calon debitur tersebut juga mempunyai pinjaman dibank lain dapat dilihat dari sistem online dengan BI yang sering disebut SID (sistem informasi debitur), dari situ dapat dilihat riwayat pinjaman calon debitur tersebut selain di BPR Mekar Nugraha yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan analisis kredit oleh seorang marketing. Dari analisa penulis lakukan terhadap kinerja seorang marketing dalam perihal pemerolehan terdapat temuan yaitu mengenai data
seorang nasabah
debitur yang merupakan inti dari kegiatan analisa. Pihak analisis dari BPR Mekar Nugraha sudah memenuhi kriteria baik dalam pemerolehan data nasabah yang
berupa 5C yaitu (Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral). Dari 5 kriteria tersebut data seorang marketing tidak mencakup poin untuk Capacity dan Capital, karena kebanyakan nasabah BPR Mekar Nugraha adalah Home Industri yang belum memiliki laporan keungan yang memenuhi kriteria cukup, maka poin capital/modal tidak terlalu utama, tetapi yang harus ada adalah Condition, Character dan Collateral. Yang dari tiga itu sudah mampu memberikan gambaran usaha nasabah untuk masa yang akan datang, yang itu juga akan mempengaruhi pinjaman seorang debitur dalam kelancaran pengembalian pinjamannya. Tetapi tidak meninggalkan juga dua poin yang lainnya. Karena lima poin diatas adalah rangkaian kriteria seorang nasabah.
b. Penaksiran Jaminan yang Digunakan Penaksiran jaminan yang digunakan sebagai agunan di BPR Mekar Nugraha oleh calon debitur tersebut dapat ditaksir melalui harga jual agunan seperti contoh, apabila menggunakan BPKB berapa taksiran harga jual kendaraan tersebut dipasaran dan untuk jaminan BPKB pada BPR Mekar Nugraha untuk kendaraan roda dua minimal tahun 2000 dan untuk roda empat minimal tahun 1990 tetapi juga dilihat dari kondisi kendaraan tersebut dari mulai merk, tipe dan lain-lain. Jika menggunakan sertifikat ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Atas nama sertifikat, untuk BPR Mekar Nugraha sertifikat yang bisa dijaminkan adalah sertifikat atas nama sendiri, atas nama istri, atas nama orang tua atau atas nama mertua. Untuk sertifikat atas nama orang tua atau mertua juga dilihat dari usia dan kondisi fisik pemilik sertifikat, apabila milik orang tua ataupun mertua jika sudah meninggal tidak dapat dijaminkan di BPR Mekar Nugraha sebelum dibalik nama sendiri, jika dilihat dari usia maksimal umur 60 tahun tercatat umur 60 tahun tersebut adalah usia sampai batas jatuh tempo pinjaman. 2) Kondisi dan letak, jaminan sertifikat akan berharga jual tinggi apabila sertifikat yang dijaminkan harus berisi tanah beserta bangunan dan untuk letak tanah yang tercantum dalam sertifikat juga mempengaruhi taksiran harga jual tanah seperti tanah yang mempunyai nilai jual tinggi adalah tanah yang letaknya dekat dengan jalan raya, dekat dengan keramaian seperti: pasar, pabrik dan lain-lain. Dan untuk kondisi sertifikat tersebut apabila terdapat bangunan juga terdapat kriteria jenis bangunan, dari mulai keadaan bangungan apakah tembok atau kayu, untuk lantai apakah tanah atau berlapis semen atau berkeramik. Dalam perihal penaksiran barang jaminan oleh pihak marketing penulis mendapatkan temuan sering terjadi ketidak cocokan antara keputusan yang ada dengan kinerja dilapangan, ada beberapa penyimpangan yang penulis temukan dalam hal tingkat penaksiran barang jaminan BPKB yang seharusnya kredit yang
bisa diberikan kepada seorang calon debitur adalah 50% dari harga jual dipasaran/ harga taksasi. Tetapi keputusan tersebut sering dilanggar oleh pihak dengan tingat jabatan tinggi, karena kewenangan
yang sudah diberikan memberikan
kewenangan bagi mereka untuk tetap memberikan kredit kepada kreditur walaupun jaminan tersebut tidak mencukupi. Mungkin dari keputusan yang diambil sudah didasarkan pada beberapa hal bukan hanya perihal jaminan tetapi dari mulai usahanya, karakter pribadi pemohon. Jika nasabah lama mungkin dilihat dari angsuran kredit sebelumnya. Dari semua kriteria tersebut mungkin sudah bisa mencakup tingkat keberhasilan kredit yang diberikan. Tetapi dalam suatu usaha semua manusia hanya bisa merancang dan menganalisa untuk masa yang akan datangnya, tetapi tidak menutup kemungkinan usaha tersebut akan mengalami kegagalan dikarenakan oleh faktor alam maupun faktor-faktor lain yang manusia tidak bisa merencanakannya. Jadi semua keputusan yang sebelumnya penulis sudah bisa menilai bagus dalam hal proses analisa, agar bagi pihak yang mungkin dengan kewenangan menghilangkan ataupun mengurangkan poin penaksiran jaminan, karena sudah tertutup oleh kriteria yang lain. Untuk tetap mempertimbangkan poin jaminan menjadi utama walaupun poin-poin yang lain sudah bisa mencakup secara keseluruhan, karena poin-poin tersebut adalah sebuah rangkaian yang tetap harus dipertimbangkan secara detail sebelum sebuah kredit diberikan. c. Analisa Kredit Setelah dilakukan tahapan-tahapan diatas selanjutnya akan dilakukan analisa kredit oleh seorang marketing sesuai dengan informasi-informasi yang
didapat, yang semuanya terangkum dalam lembar analisa kredit. Untuk selanjutnya akan diajukan kepada kepala bagian kredit apakah analisa yang dibuat mampu diterima atau tidak oleh pimpinan, yang selanjutnya dapat terealisasi pinjaman tersebut. d. Keputusan Kredit Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya mencakup:
1) jumlah uang yang diterima 2) jangka waktu 3) dan biaya-biaya yang harus dibayar Dari keterangan diatas mengenai proses analisa kredit sebelum kredit tersebut terealisasi, selanjutnya penulis lampirkan 2 analisa kredit calon debitur BPR Mekar Nugraha: 1. Nama pemohon: Husni Thamrin dengan jaminan sertifikat ANALISA KREDIT I
Nama Pemohon
:
Husni Thamrin
Status Permohonan
:
Menikah
Alamat rumah/perusahaan
:
Kauman rt 4/6 Suruh
Status Rumah
:
Milik Sendiri
Bidang usaha/pekerjaan
:
Toko oli & onderdil
Pendidikan Debitur
:
S1
Badan Usaha
:
II
III
Ijin yang dimiliki
:
Usia usaha
:
5
Pengelola Usaha
:
Baik
Tujuan penggunaan kredit
:
Tambahan Pembelian Tanah
Jumlah kredit yang dimohon
:
Jangka waktu yang dimohon
:
24 bulan
Kondite Pribadi/karakter
:
Baik
Pengajuan kredit ke
:
I
Kondite lama angsuran
:
Pinjaman lama sebesar
:
jumlah tanggungan
:
istri, 2 anak
Informasi pihak ketiga/tetangga
:
kanan: baik, kiri: baik
Referensi
:
Perincian penghasilan
:
1. Setiap hari
:
th
30,000,000
a. Penerimaan uang hasil usaha/upah
:
b. Biaya-biaya usaha
:
Modal
:
1,770,000
Tenaga
:
25,000
Lain-lain
:
5,000
2,000,000
:
Jumlah
:
1,800,000
Jumlah penerimaan setiap hari
:
200,000
2. Setiap bulan
:
a. Rata-rata: 30 hari kerja*Rp
:
200000
6,000,000
b. Penghasilan bersih
:
c. Penghasilan lain-lain perbulan rata-rata
:
Jumlah penerimaan perbulan
:
6,000,000
: Pengeluaran biaya hidup IV
perbulan
:
1. anak
:
200,000
2. Rumah tangga
:
450,000
3. Listrik dan air 4. Angsuran pinjaman kebank lain
:
50,000
:
500,000
5. Lain-lain
:
200,000
Jumlah pengeluaran perbulan
:
1,400,000
:
4,600,000
PENDAPATAN BERSIH PERBULAN Kemampuan membayar per bulan (60% * pendapatan bersih)
2,760,000
: : JAMINAN
:
1. TANAH/RUMAH
:
a. Lokasi
:
Kauman Rt 4/6 Suruh
b. Status rumah
:
Hak Milik
c. Nomor & tgl. Sertifikat
:
2066
d. Luas tanah e. Keadaan bangunan/tanah
469 M2 :
Permanen
f. Kontruksi
:
Tembok
g. Status pemilik
:
Sendiri
h. Luas bangunan
:
200 M2
i. Atas nama pemilik
:
Husni Thamrin
j. Letak tanah
:
Strategis
: Taksiran Harga
:
a. Tanah
:
469M2*300000: 140700000
b. Bangunan:
:
200M2*300000: 60000000
Jumlah
:
Fasilitas
:
a. Listrik
:
900
b, Telepon
:
Ada
c. Air
:
PDAM
: 2. KENDARAAN BERMOTOR
:
Jenis
:
Merk
:
Tipe/cc
:
Th. Pembuatan
:
No. rangka
:
No. mesin
:
No. BPKB
:
Tanggal
:
Negara pembuat
:
Nomor polisi
:
Nama pemilik BPKB
:
Keadaaan Kendaraan
:
200,700,000
a. Mesin
:
b. Body
:
c. Cat
:
d. Jalan/tidak
:
Harga taksasi
: :
KONDISI USAHA
:
Berdasarkan Analisa
:
Kondisi usaha
:
Terbukti
:
Banyak langganan
:
Tempat usaha strategis
Usulan kredit
Ramai
:
Berdasarkan Analisa tersebut diatas kami merekomendasikan
:
bisa
: Alasan
:
Karakter baik
:
Jaminan Strategis
:
Kemampuan baik
: DIBERI KREDIT
:
Dengan plafon
:
30,000,000
Provisi&Administrasi
:
3%
Bunga
:
0,88%
Jangka Waktu
:
24 bulan
Angsuran perbulan
:
1,154,000
Mengetahui
Bergas,
Calon Debitur
Yang
membuat analisa
Husni Thamrin
Petugas I
2. Nama Pemohon: Eko Zumtikoh dengan jaminan BPKB Jupiter 2007 ANALISA KREDIT I
II
Nama Pemohon
:
Eko Zumtikoh
Status Permohonan
:
Lajang
Alamat rumah/perusahaan
:
Dsn Mendoh Pabelan
Status Rumah
:
Milik Sendiri
Bidang usaha/pekerjaan
:
Dagang Pakaian
Pendidikan Debitur
:
SLTA
Badan Usaha
:
Dagang
Ijin yang dimiliki
:
Usia usaha
:
3th
Pengelola Usaha
:
Baik
Tujuan penggunaan kredit
:
Tambah modal dagang pakaian
Jumlah kredit yang dimohon
:
Jangka waktu yang dimohon
:
12 bulan
Kondite Pribadi/karakter
:
Baik
Pengajuan kredit ke
:
I
Kondite lama angsuran
:
Pinjaman lama sebesar
:
5,000,000
jumlah tanggungan
:
Informasi pihak
III
ketiga/tetangga
:
Referensi
:
Perincian penghasilan
:
1. Setiap hari
:
kanan: baik, kiri: baik
a. Penerimaan uang hasil 3.000.000
usaha/upah
:
b. Biaya-biaya usaha
:
Modal
:
1.500.000
Tenaga
:
500.000
Lain-lain
:
500.000
: :
2.500.000
hari
:
500.000
2. Setiap bulan
:
Jumlah Jumlah penerimaan setiap
a. Rata-rata: 6 hari kerja*Rp 500000
:
b. Penghasilan bersih istri
:
3.000.000
c. Penghasilan lain-lain perbulan rata-rata
:
Jumlah penerimaan perbulan
: :
Pengeluaran biaya hidup IV
perbulan
:
1. anak
:
2. Rumah tangga
:
3.000.000
500,000
3. Listrik dan air
:
50,000
4. Angsuran pinjaman kebank lain
:
5. Lain-lain
:
250,000
Jumlah pengeluaran perbulan
:
800.000
:
2.200.000
:
1.320.000
PENDAPATAN BERSIH PERBULAN Kemampuan membayar per bulan (60% * pendapatan bersih)
: JAMINAN
:
1. TANAH/RUMAH
:
a. Lokasi
:
b. Status rumah
:
c. Nomor & tgl. Sertifikat
:
d. Luas tanah e. Keadaan bangunan/tanah
:
f. Kontruksi
:
g. Status pemilik
:
h. Luas bangunan
:
i. Atas nama pemilik
:
j. Letak tanah
: :
Taksiran Harga
:
a. Tanah
:
b. Bangunan:
:
Jumlah
:
Fasilitas
:
a. Listrik
:
b, Telepon
:
c. Air
: :
2. KENDARAAN BERMOTOR
:
Jenis
:
SPM
Merk
:
Yamaha
Tipe/cc
:
Jupiter Z CW/110
Th. Pembuatan
:
2007
No. rangka
:
MHIKEHL124102580
No. mesin
:
KEHLE1101812
No. BPKB Tanggal
: :
1135819 I
Negara pembuat
:
JAPAN
Nomor polisi
:
H.3781.TC
Nama pemilik BPKB
:
Eko Zumtikoh
Keadaaan Kendaraan
:
a. Mesin
:
BAIK
b. Body
:
BAIK
c. Cat
:
BIRU
d. Jalan/tidak
:
JALAN
Harga taksasi
:
11,000,000
: KONDISI USAHA
:
Berdasarkan Analisa
:
Kondisi usaha
:
Ramai Tingkat Penjualan
Terbukti
:
Usulan kredit
:
yang tinggi
Berdasarkan Analisa tersebut diatas kami merekomendasikan
:
Bisa
: Alasan
:
Karakter baik
:
Jaminan cukup
:
Kemampuan cukup
: DIBERI KREDIT
:
Dengan plafon
:
Provisi&Administrasi
:
2,5%
Bunga
:
1,6%
Jangka Waktu
:
12 bulan
Angsuran perbulan
:
Mengetahui
5,000,000
596.000
Bergas, Yang membuat
Calon Debitur
analisa
Eko Zumtikoh
Petugas I
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari berbagai macam jenis kredit yang diberikan oleh BPR Mekar Nugraha. Dari mulai kredit umum, kredit pegawai dan kredit kelompok. Untuk prosentase kegagalan penyaluran kredit sering terjadi pada kredit kelompok karena tingkat analisa yang tinggi karena untuk kredit kelompok mencakup kinerja penganalisaan yang cukup luas dibanding dengan kredit pegawai dan kredit umum. 2. Proses analisa yang dilakukan oleh BPR Mekar Nugraha sebelum kredit tersebut disalurkan sebagian besar didasarkan pada prinsip 5C, karena dari prinsip tersebut sudah mencakup ciri dan sifat nasabah yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan analisa kredit. B. Saran Setelah mengadakan kuliah kerja lapangan dan mengamati keadaan serta situasi di BPR Mekar Nugraha, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat bermanfaat antara lain:
1. Perubahan sistem kerja pada kantor kas yang manual menjadi sistem komputerisasi agar kinerja dapat maksimal. 2. Kinerja karyawan baik tingkat bawah maupun tingkat atas lebih dioptimalkan dan tingkat profesionalisme dalam kerja yang tinggi. 3. Hubungan yang baik antara bawahan dengan atasan agar penyampaian informasi dapat optimal dan pendelegasian tugas yang teroganisir dengan baik.