Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
ANALISA PEMANFAATAN BIG DATA PADA MEDIA MAJALAH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN KUALITAS Dedi Iskandar1), Ira Anggraeni2), Ryan Arisandi3) 1), 2), 3)
Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang Jl Jend Sudirman No. 40 Modernland Cikokol - Tangerang, 15117Tlp 552969 Email :
[email protected]),
[email protected]),
[email protected]) Abstrak Halaman muka sebuah majalah adalah bagian yang paling menonjol. Sebuah halaman muka menentukan pandangan pertama yang nantinya juga akan mempengaruhi minat baca dari khalayak. Bagi media cetak sebagai pelaku komunikasi, halaman muka didesain sedemikian rupa hingga menjadi sebuah desain sederhana namun kompetitif dan menarik sekaligus mencerminkan filosofi dari media tersebut. Majalah tersebut dapat dibawa ke mana-mana dan tidak memerlukan peralatan khusus untuk membacanya seperti halnya yang diperlukan oleh majalah elektronik. Selain itu majalah tercetak mempunyai daya sebar yang lebih luas, hingga setiap peminat, siapa saja, kapan saja dan di mana saja dapat membacanya secara berulangulang. Dengan demikian majalah tercetak akan selalu mempunyai pasar. Pengadaan atau langganan majalah tercetak oleh pusat informasi lainnya. Dengan adanya pengembangan teknologi informasi saat ini, dalam rangka menyediakan layanan yang baik bagi para pembaca/pelanggan. Perusahaan dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas yang lebih baik dengan menciptakan sebuah majalah digital/online sehingga memuaskan para pembaca dan pelanggannya. Dengan adanya teknologi yang dapat diakses dengan mudah secara cepat,akurat,menarik,efektif dan efisien. Kata kunci: media, digital, majalah, big data. 1. Pendahuluan Pada tahun 2012, menurut Gartner " Big data adalah volume tinggi , kecepatan tinggi , dan / atau berbagai tinggi aset informasi yang memerlukan bentuk-bentuk baru pengolahan untuk memungkinkan pengambilan keputusan ditingkatkan , wawasan penemuan dan optimasi proses”. Manfaat big data, sekumpulan besar data yang dikoleksi, semakin disadari orang-orang. Yang terpenting bukanlah seberapa besar jumlah datanya, melainkan bagaimana data itu dimanfaatkan. Karakteristik Big Data : Volume, Variety, Velocity (3V)
Gambar 1. Karakteristik Big Data. (http://vijjam.blogspot.com/2013/12/memahami-definisibig-data.html) 1. Volume (kapasitas): Banyak faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan volume data. Data berbasis transaksi disimpan selama bertahun-tahun. Data terstruktur mengalir dari media sosial. Peningkatan jumlah sensor dan mesin-ke-mesin data yang dikumpulkan. Di masa lalu, volume data yang berlebihan adalah masalah. Tapi mengurangi biaya penyimpanan, masalah lain muncul, termasuk bagaimana menentukan relevansi dalam volume data yang besar dan bagaimana menggunakan analisis untuk menciptakan nilai dari data yang relevan. 2. Velocity (kecepatan): Data streaming dengan kecepatan yang luar biasa, belum pernah terjadi sebelumnya dan harus ditangani dengan secara tepat waktu. Tag RFID, sensor dan bahkan barcode yang mendorong kebutuhan untuk menangani data secara real time. Bereaksi cukup cepat untuk menangani kecepatan data yang merupakan tantangan bagi sebagian besar organisasi. 3. Variety (variasi): Data hari ini datang dalam semua jenis format. Terstruktur, data numerik dalam database tradisional. Informasi yang dibuat dari aplikasi bisnis. Dokumen tidak terstruktur teks, e-mail, video, audio, data lainnya dan transaksi keuangan. Mengelola, penggabungan dan mengatur jenis data yang berbeda adalah sesuatu yang banyak organisasi masihdipusingkan. 4. Variability (keragaman): Selain kecepatan meningkat dan jenis data, arus data yang dapat sangat tidak konsisten dengan puncak periodik. Apakah sesuatu yang tren di media sosial? Harian, musiman dan event yang dipicu beban puncak data dapat menantang untuk
1.2-403
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
mengelola. Bahkan lebih lagi dengan data terstruktur yang terlibat.
2) Says what (apa yang dikatakan) : pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan, dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan. 3) To whom (kepada siapa) : komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan, berkaitan dengan masalah penerimaan pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak. 4) With what effect (dengan efek apa) : hasil apa yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju.
2. Pembahasan Media cetak khususnya majalah, mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap khalayak . majalah adalah halaman demi halaman yang diikat dengan kawat (dihekter) serta menggunakan sampul yang jenis kertasnya lebih tebal atau mengkilat dibanding kertas halaman dalam . Sebagai media cetak , majalah mempunyai pesan-pesan yang dapat di manfaatkan oleh khalayak, karena isi dari pesan-pesan tersebut bertahan lama dibandingkan dengan media lain seperti televisi dan radio. Berikut adalah karakteristik majalah : 1) Penyajiannya lebih mendalam karena periodesitasnya lama sehingga pencarian informasi lebih leluasa dan tuntas. 2) Nilai aktualitas lebih lama, karena dalam membaca majalah tidak pernah tuntas sekaligus. 3) Gambar atau foto lebih banyak , dan desain serta kualitas kertas yang bagus. 4) Cover sebagai daya tarik. 5) Bersifat segmented yang berdasarkan segmen pasar tertentu seperti majalah anak-anak , ibu rumah tangga, komunitas dan lain-lain. Pada zaman modern, media cetak seperti majalah dapat mengarah kepada fungsi mendidik, menghibur dan mempengaruhi khalayak agar melakukan kegiatan tertentu. Ini kemudian memberikan tanda bahwa majalah punya makna yang luas dan menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat. Agar komunikasi dapat mencapai tujuan secara efektif, maka setiap unsur yang ada dalam proses komunikasi perlu dikelola sedemikian rupa oleh manajemen. Yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, dan pengendalian. Maka yang harus dilakukan oleh manajer program komunikasi adalah sebagai berikut : 1) Menyusun perencanaan untuk komunikator , pesan, media, khalayak, dan rencana pengaruhnya. 2) Mengorganisasikan komunikator, pesan, media, dan pengaruh yang diinginkan. 3) Menggiatkan komunikator, pesan, media, dan pengaruh yang diinginkan. 4) Mengontrol/mengawasi komunikator, penyajian pesan, pemilihan dan penggunaan media, pemilihan, dan penetapan khalayak serta pengaruh yang diharapkan. Terdapat empat unsur yang disebut Komponen atau unsur proses komunikasi yaitu : 1) Who (siapa) : komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau lembaga, organisasi maupun instansi.
Komunikator menyusun pesan melalui artikel/tulisannya, apakah atas keinginannya / atas permintaan media massa yang bersangkutan. Kemudian pesan tersebut diterima dan diperiksa oleh penanggung jawab rubrik. Setelah itu diperiksa oleh penanggung jawab lainnya untuk melihat apakah berita tersebut layak atau tidak untuk dimuat dalam surat kabar. Ketika dianggap layak , pesan dibuat setting-nya , lalu diperiksa oleh korektor, disusun oleh layout-man agar komposisinya bagus, dibatkan plate, kemudian masuk mesin cetak. Tahap terakhir setelah di cetak merupakan tugas bagian distribusi untuk mendistribusikan surat kabar yang berisi pesan itu kepada pembacanya. Terdapat 3 Tahapan kegiatan planning in the newsroom : 1) Pertama, perencanaan kualitas. Kegiatan ini melakukan evaluasi dan perencanaan untuk dapat membangun kualitas produk agar lebih baik dari sebelumnya. 2) Kedua, perencanaan content media. Perencanaan ini semata-mata diorientasikan untuk mengantisipasi kebutuhan, keinginan, dan selera khalayak terhadap produk,yang memiliki fungsi dan menarik minat khalayak diupayakan untuk dapat direalisasikan. 3) Ketiga, perencanaan fisik media. Perencanaan ini meliputi pengelolaan front page, penempatan section atau rubrik, pengelolaan editorial page serta pengendalian terhadap isu-isu lokal dimana sasaran berada. Analisa Pemanfaatan Big Data Majalah ini kumpulan berita ,artikel, cerita, iklan dan sebagainya.mulai dari informasi gaya hidup, profil, event, bisnis, kesehatan dan macam karya-karya yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran tertentu, dijilid dalam bentuk buku serta diterbitkan secara berkala. Misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, atau satu bulan sekali. Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakankertas). Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yangdiubah dalam kata-
1.2-404
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
kata, gambar foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster. Majalah adalah media yang digunakan untuk mengahasilkan gagasan feature dan publisitas bergambar untuk bahan referensi dimasa mendatang. Majalah biasanya terbit seminggu sekali. Kelebihan media ini adalah mampu menyajikan informasi yang tidak hanya menjawab 5 W + 1H, tapi juga secara tuntas dengan bahasan dari berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas sehingga mampu menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik dan mampu disimpan pada jangka waktu yang sangat lama. Namun kekurangannya bahwa media ini pesannya tidak bisa segera di peroleh public, dan harganya mahal. Ada beberapa fungsi bagian komunikasi media massa yang akan disampaikan yaitu : 1) Pengawasan dibagi menjadi dua bagian diantaranya pengawasan peringatan (laporan dan peringatan bencana alam), pengawasan instrumental (penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan seharihari). 2) Penafsiran - Media massa tidak hanya memasok data dan fakta, tetapi memaparkan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. 3) Pertalian - Media massa juga dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan dan keperluan yang sama namun terpisah secara geografis, bisa disatukan dengan media massa. 4) Penyebaran nilai-nilai - Mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok/masyarakat. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati. 5) Hiburan - Hiburan memang tidak selamanya ada, tapi kebanyakan hiburan ada menjadi selingan. Misalnya dengan tema menghibur kolom-kolom teka teki silang (TTS) di media cetak. Manajemen komunikasi Dalam rangka pencapaian tujuan, maka asas-asas manajemen dan komunikasi dipadukan dan disesuaikan landasan tujuan yang hendak dicapai. Setiap aktivitas pendistribusian pesan dan informasi adalah kegiatan komunikasi. Guna mencapai tingkatan keberhasilan dalam aktivitas komunikasi yang meliputi aktivitas kegiatan pencarian, pengumpulan, dan pengelolaan, serta pendistribusian informasi untuk mencapai sasaran pasar. Majalah sebagai media massa Konsumen majalah ini siapa saja?, mereka dapat membeli majalah tersebut dari sudut-sudut outlet, mall, supermall, atau toko buku lokal. Majalah umum ini
menyajikan informasi mengenai produk dan jasa barang yang di iklankan pada halaman-halaman tertentu.sebagai contoh kategorinya yaitu : a) Majalah bisnis - Melayani secara khusus informasi bisnis,industri, atau pada kaum profesional atau mengacu pada pelaku bisnis. b) Majalah sastra dan ilmiah - Yang pada umumnya memiliki sirkulasi di bawah 10 ribu, dan banyak di terbitkan oleh organisasiorganisasi nonprovit, universitas, yayasan, atau organisasi profesional. Minat pembaca 1) Berdasarkan jenis kelamin a. Pria b. Wanita 2) Berdasarkan kelompok usia a. <25 thn b. 25-29 thn c. 30-39 thn d. >40 thn 3) Berdasarkan pekerjaan a. Karyawan/ Profesional b. Pengusaha c. Ibu Rumah Tangga d. Mahasiswa/ Pelajar e. Lainnya Produktivitas berarti kemampuan menghasilkan sesuatu. Sedangkan kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah mata pencahrian (Poerwadarminta, 1984 : 70). Produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa yang telah umum. (The Liang Gie,1981 : 3). Pengertian produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan di hari lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari baik dari hari ini (Sinungan, 1985 : 12). Secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (in put). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu (Riyanto, 1986 : 22). Hasil yang di dapat Berdasarkan uraian dan penjelasan, maka : a) Berdasarkan volume : Sekarang ini terdapat majalah, baik itu majalah cetak maupun majalah digital. Majalah cetak bisa masyarakat dapat melalui outlet, mall, maupun toko buku lokal, sedangkan majalah digital bisa didapat dengan mudah dan cepat informasinya melalui akses internet. Kini masyarakat penikmat berita bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan praktis. b) Berdasarkan velocity :
1.2-405
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
Kecepatan mendapatkan informasi yang akurat berdasarkan kebutuhan para pelanggan sangatlah penting, maka dengan adanya teknologi canggih masa kini, media internet mudah digunakan kapan saja untuk mencari berita atau informasi dengan akurat,cepat,dan terkini. c) Berdasarkan variety : Banyak sekali variasi didalam sebuah majalah cetak maupun digital. Dalam hal bisnis, periklanan, artikel, cerita maupun acara. Dengan variasi-variasi itulah menarik minat pembaca untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. d) Berdasarkan variability : Majalah mempunyai banyak keragaman mulai dari gaya hidup, pengetahuan budaya, event, maupun berita dan iklan dalam penyajiannya yang menarik, dan dapat diminati oleh penikmat pembaca berita baik dengan sumber majalah cetak maupun digital. Mengapa majalah membutuhkan big data ? Pengguna internet di Indonesia termasuk aktif disejumlah forum terutama mendapatkan informasi dan berita dalam sebuah konten majalah online maupun majalah lokal/cetak. Jadi, majalah perlu sebuah big data karena, Mengelola bisnis dalam era big data saat ini ternyata tidak mudah. Diperlukan aneka solusi dan strategi untuk mengelolanya sehingga bisa memberikan manfaat bagi perusahaan. Dengan pemanfaatan aneka solusi dan strategi ini secara tepat dan cepat, perusahaan akan bisa bergerak lincah untuk mengantisipasi setiap perubahan di lapangan dan di dunia teknologi informasi. Manfaat bisnis dari big data computing akan semakin menonjol saat organisasi-organisasi menggunakan lebih dari satu jenis solusi big data. Sebagai contoh, organisasi yang menggunakan empat karakteristik solusi big data atau lebih mengalami peningkatan produktivitas pegawai sebesar 15 persen dibandingkan mereka yang hanya memanfaatkan satu solusi karakteristik big data. Pada riset menunjukkan hasil temuan konsisten tentang big data: organisasi-organisasi tidak tahu harus melakukan apa dengan big data. Meskipun 61 persen responden di seluruh dunia menyatakan mereka memiliki big data yang bisa dianalisa, hanya 39 persen mengerti bagaimana memanfaatkan big data dan sedang melakukannya. Selain itu, para responden mengindikasikan bahwa big data belum menjadi isu yang mendesak dibandingkan keamanan, cloud, dan mobilitas. Big data memberikan kesempatan kompetitif yang besar. Organisasi-organisasi yang secara efektif memanfaatkan informasi dari big data memiliki tingkat pertumbuhan lebih besar dibandingkan organisasi-organisasi yang tidak menggunakannya secara efektif. Rata-rata pertumbuhan dalam tiga tahun bagi mereka yang secara efektif memanfaatkan big data hampir dua kali lipat
lebih besar daripada organisasi-organisasi yang tidak menggunakan big data secara efektif. The big data potential in small media Suka tak suka, mau tak mau, kita akan berhadapan dengan big data. Tanpa kita sadari, secara individual maupun organisasi, kita telah menghasilkan data dalam jumlah besar. Melihat potensi pertumbuhan data yang jauh lebih besar lagi, antara lain dengan menjamurnya perangkat berkategori machine to machine dan maraknya internet of things. Jadi, Teknologi baru mendorong perusahaan untuk memikirkan kembali bagaimana mereka menjalankan bisnis. Tidak hanya membicarakan tentang TI atau biaya lagi. Saat ini, Cloud, Mobility dan Big Data merupakan teknologi baru bagi bisnis. Cloud computing membuka peluang baru bagi bisnis yang memungkinkan perusahaan secara terus-menerus dapat meningkatkan inovasi, mentransformasi bisnis mereka serta mendorong pertumbuhan bisnis. Pangsa pasar media majalah dengan big data Karena teknologi analisa Big Data sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi perusahaan, industri teknologi dan jasa analisa Big Data di dunia dipercaya akan bertumbuh pesat. Angka pertumbuhan pangsa pasar media majalah diwarnai pula dengan persaingan sengit antara perusahaan-perusahaan besar dan perusahaanperusahaan kecil yang berebut pelanggan dan pangsa pasar. Guna memperbaiki proses bisnis dan meningkatkan kepuasan pelanggan pada masing-masing perusahaan, dengan memanfaatkan teknologi-teknologi analisa Big Data untuk mengolah data mereka yang semakin kompleks. Pertumbuhan pasar teknologi Big Data juga akan mendorong pertumbuhan pasar kerja. Meski big data terbukti memberikan manfaat pemasaran nyata pada sector media terutama majalah, akan tetapi mengenai biaya infrastruktur, keamanan serta dukungan dari pemerintah cenderung menjadi hambatan utama untuk mengimplementasikan inisiatif big data. Responden juga menyatakan biaya analitik/operasional (34 persen), kurangnya dukungan manajemen (22 persen) dan kurangnya kemampuan teknis (21 persen) sebagai hambatan tambahan dari strategi big data. Untuk menjawab pertimbangan keamanan, sebagian besar organisasi lebih memilih untuk memanfaatkan private big data (43 persen) atau server tradisional (24 persen) dibandingkan server modern (11 persen) untuk menyimpan big data yang lebih besar. Membuat kebijakan media majalah di perusahaan mungkin bisa menyeimbangkan antara penggunaan media majalah di kantor dengan produktivitas. Di sini perlu didefinisikan dengan jelas apa yang boleh dilakukan dan tidak dalam penggunaan media majalah. Pasalnya ketika mereka menyertakan identitas pekerjaan
1.2-406
ISSN : 2302-3805
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2015 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
di dalamnya, otomatis juga bisa berdampak baik citra perusahaan. Sering kita temui, pendapat pribadi seorang staf kantor dinilai sebagai pandangan yang mewakili kantor tersebut. Adanya kontrol (yang tidak terlalu mengekang) setidaknya dapat membantu menjaga citra perusahaan di mata publik. Berikut 5 manfaat yang bisa Anda ambil dari penggunaan big data di dalam organisasi: 1. Smart Media Semua proses di seluruh perusahaan media tentu akan menghasilkan data yang harus dikelola setiap harinya. Dengan data yang sangat banyak ini, Anda dapat megumpulkan semua informasi dengan baik dan menciptakan lingkungan media yang cerdas. Mengambil pendekatan dalam mengelola data yang besar bisa dimulai dengan pelacakan sistem informasi. Kebanyakan perusahaan media saat ini sudah menggunakan mesin otomatis lengkap dengan akuator dan sensor yang terhubung dengan jaringan. Big data dapat melacak setiap proses sensor di perusahaan dan memungkinkan melakukan perintah terhadap peralatan di pabrik, sehingga hal ini bisa menciptakan infrastruktur IT yang baik. 2. Pengumpulan Data Duani media saat ini sudah terotomatisasi, yang berarti proses mentransfer data bisa berlangsung di seluruh pabrik. Tergantung pada ukuran fasilitas. Dengan data yang besar, dapat mengumpulkan data, tergantung dari jumlah produksi selama satu minggu atau satu bulannya. 3. Data Keuangan yang baik Menyeimbangkan anggaran perusahaan adalah prioritas utama dan big data dapat membantu kinerja departemen keuangan. Ketika big data mampu mengubah dunia keuangan, semuanya berdasar pada analisis risiko, dimana perusahaan bisa mengambil keuntungan dari hal tersebut. Anggaran yang berimbang meringankan risiko keuangan keuntungan dari big data dapat menjelaskan semua pengeluaran perusahaan. Seperti pelacakan biaya untuk tenaga kerja, biaya energi sehari-hari, dan biaya overhead lainnya. Big data mengumpulkan semua pengeluaran dan mengompilasinya ke dalam sistem penganggaran yang real time. 4. Melacak Produk Cacat Produk yang cacat tidak hanya akan memperlambat produksi, tapi juga merugikan perusahaan karena biaya yang dikeluarkan akan semakin banyak. Sistem manufaktur yang sudah terotomatisasi, tidak berarti membuat produk Anda bebas dari cacat. Big data bertindak layaknya supervisor di lantai pabrik dengan tujuan menemukan produk yang cacat berdasarkan sensor di seluruh fasilitas dan menemukan produk yang cacat berdasarkan ketidakakuratan data 5. Analisa dan Forecasting Mulai dari data kinerja hingga ke perencanaan kualitas produk dan kecepatan output, big data dapat menganalisis hampir setiap bagian dari praktek-
praktek kegiatan perusahaan. Dengan menganalisa kemampuan seperti ini, perusahaan dapat memiliki rencana lebih baik untuk proses di masa depan. Dengan kata lain, dengan bantuan big data, perusahaan Anda dapat memperkirakan output manufaktur dan peningkatan efisiensi. 3. Kesimpulan Dalam pemanfaatan big data pada sebuah media, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat berkembang pesat dan secara otomatis karyakarya baik cetak ataupun elektronik maupun online banyak sekali data-data yang perlu di optimalisasikan sehingga tidak ada tumpukan data dan data akan berguna secara relevan serta akan ikut berkembang dan berubah ke arah yang lebih baik. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa kedua karya pengembangan big data tersebut sama-sama memiliki kelemahan dan kekurangan. Daftar Pustaka [1] The Liang Gie. 1987. Ensiklopedia Administrasi. Ghalia Indonesia: Jakarta. [2] Poerwadarminta. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta. [3] Arif S. Sadiman, dkk. (2011). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. [4] Ravianto, J. 1985. Produktivitas dan Manajemen. SIUP : Jakarta. [5] Riyanto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. SIUP : Jakarta. [6] West, Ricard dan Lynn H. Turner. 2008. Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika. [7] Santoso, Edi dan Mite Setiansah. 2010. Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. [8] Littlejohn, Stephe W. dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika. [9] (http://vijjam.blogspot.com/2013/12/memahami-definisi-bigdata.html)
Biodata Penulis Dedi Iskandar, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Bina Darma Palembang, lulus tahun 2006. Sebagai pengajar di STMIK Raharja Tangerang. Saat ini sedang aktif menempuh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika STMIK Raharja.. Ira Anggraeni,Mahasiswi dengan Jurusan Sistem Informasi konsentrasi Business Intelligence STMIK Raharja Tangerang, Saat ini sedang menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi di STMIK Raharja, Tangerang. Ryan Arisandi,Mahasiswa dengan Jurusan Sistem Komputer konsentrasi Computer System STMIK Raharja Tangerang, Saat ini sedang menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi di STMIK Raharja, Tangerang.
1.2-407