Seminar Tugas Akhir K a mpus ITS, 04 Juli2011
ANALISA KINERJA TEKNIK KOMPRESI VIDEO PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)
TUT WULANINGSIH 2208100669 MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. ACHMAD AFFANDI, DEA Michael Ardita, ST, MT
LATAR BELAKANG... IPTV (Internet Protocol Television) dapat digambarkan sebagai suatu sistem dimana layanan televisi digital dikirimkan menggunakan internet protocol melalui infrastruktur jaringan
Hal yang harus diperhatikan dalam pengiriman video - KUALITAS VIDEO yang dikim -KELANCARAN VIDEO yang dilihat
Solusi dengan KOMPRESI VIDEO
Permasalahan Bagaimana menganalisa kinerja teknik kompresi video dilihat dari segi jaringan maupun dari segi parameter kompresi sehingga bisa menentukan metode mana yang baik digunakan pada IPTV ?
Menganalisa kelebihan dan kekurangan dari metode MPEG4 part 2, dan MPEG4 part 10 untuk proses kompresi video dan proses streaming video
Tujuan
BATASAN MASALAH Kompresi yang digunakan pada IPTV adalah kompresi yang ada pada VLC. Karena pada IPTV menggunakan VLC untuk membroadcast video pada server serta sebagai penerima pada sisi client Codec yang digunakan dalam analisa adalah MPEG4 part 2, dan MPEG4 part 10 Analisa dilakukan dengan melihat parameter dari kompresi video berupa rasio kompresi dan PSNR Dari segi jaringan analisa dilakukan dengan membandingkan delay, Jitter dan Packet Loss Dari segi subyektif dengan menggunakan MOS (Mean Opinion Score) yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP.
INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) Definisi menurut ITU-T FG IPTV
IPTV adalah suatu layanan multimedia yang terdiri atas program televisi, video, audio, tulisan, graphics dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui suatu jaringan tertutup yang berbasis IP. Penyelenggara IPTV menjamin pelanggan atas kualitas (QoS/QoE) keamanan (security), kemampuan berinteraktif dan keandalan dari layanan yang disalurkan oleh penyelenggara IPTV sampai layanan tersebut diterima oleh pelanggan. Layanan IPTV disalurkan ke pelanggan melalui jaringan broadband.
TEORI PENUNJANG
Kompresi Video Kompresi digunakan untuk mereduksi atau Mengurangi besarnya data video. untuk mengatur kompresi digunakan codec (compressor-decompressor). Codec adalah program yang digunakan untuk menganalisa video dan membuang data yang tidak diperlukan.
PSNR PSNR dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik kualitas dari metode kompresi yang digunakan. Semakin besar nilai PSNR maka akan semakin baik kualitas dari metode kompresi tersebut.
RUMUS PSNR PSNR = 20x
Dimana RMSE = Keterangan : Vpeak : 2 k – 1 ; k = jumlah bit warna N x M : ukuran video f (x,y) : source video f’ (x,y) : destination video
MPEG4 Part 2 MPEG4 part 2 juga sering disebut dengan MPEG4-Visual, dikembangkan oleh Moving Picture Experts Group (MPEG), sebuah “working group” dibawah pengawasan International Organisation for Standardisation (ISO). MPEG4 part 2 bisa diimplementasikan di banyak aplikasi yang berbeda. Ini dikarenakan MPEG4 part 2 mempunyai banyak profile. Profile merupakan kumpulan dari tools yang ada dalam satu standar yang penggunaannya lebih spesifiK.
MPEG4 Part 10 MPEG4 Part 10 dikembangkan oleh kerjasama dua group, yaitu Moving Picture Expert Group dan Video Coding Expert Group ( MPEG dan VCEG). MPEG Part 10 dikenal juga dengan nama H.264 atau H.264/AVC (Advanced Video Coding). MPEG4 part 10 diharapkan dapat memberikan kualitas video yang lebih baik dengan bitrate yang sama dibandingkan dengan standar video sebelumya. MPEG4 part 10 hanya memiliki tiga profile saja, yaitu Main Profile, Baseline Profile, dan Extended Profile
METODOLOGI
DIAGRAM SIMULASI SISTEM KOMPRESI DAN STREAMING VIDEO
DIAGRAM ALIR SISTEM MOS PADA MEMBER
MPEG4 Part 10
Video Murni Channel 2
Siaran channel 1
MOS MPEG4 Part 2 Channel 3
MOS
DIAGRAM ALIR SISTEM MOS PADA ADMIN
M ean Opinion Score Choose date show VOD MPEG4 Part 2
TVB MPEG4 Part 10
PARAMETER YANG DIANALISA
PARAMETER KOMPRESI (Meliputi rasio kompresi dan PSNR)
PARAMETER JARINGAN (delay, jitter dan paket loss)
Penilaian Subjektif (MOS)
GRAFIK NILAI PSNR-RGB PSNR - G (dB)
PSNR - R (dB) 40 35 30 25 20 15 10 5 0
part 2 part 10
64
128
256
512
1024
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
part 2 part 10
64
Bitrate (Kbps)
128
256 Bitrate (Kbps)
PSNR - B (dB) 40 35 30 25 20 15
part 2
10
part 10
5 0 64
128
256 Bitrate (Kbps)
512
1024
512
1024
PENGUJIAN PARAMETER DELAY Bitrate (Kbps) 64
Delay MPEG4 part 2 (ms) 16.976
Delay MPEG4 part 10 (ms) 34.953
40 35 30 25
128
16.993
26.995
Delay (ms) 20
part 2
15
256
16.836
18.672
part 10
10 5
512
16.756
11.957
0 64
128
256 Bitrate (Kbps)
1024
9.618
6.957
512
1024
PENGUJIAN PARAMETER JITTER Bitrate (Kbps) 64
Jitter MPEG4 part Jitter MPEG4 part 2 10 (ms) (ms) 30.976 53.251
60 50 40
128
30.893
43.735
jitter (ms) 30
part 10 part 2
256
30.736
31.674
20 10
512
30.618
20.913
0 64
1024
10.369
12.819
128
256
512
1024
PENGUJIAN MOS 6 5 4 S C ORE 3
part 2 part 10
2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8 ORANG
9
10 11 12 13 14 15
KESIMPULAN 1. MPEG4 part 2 memiliki nilai rasio kompresi lebih besar 5,3 % pada bitrate 64 Kbps dari pada metode MPEG4 part 10. Secara umum dapat dikatakan bahwa MPEG4 part 2 memiliki nilai rasio kompresi lebih baik dari pada metode MPEG4 part 10. 2. Metode MPEG4 part 10 memiliki nilai PSNR untuk komponen R, G, dan B yang lebih tinggi daripada metode MPEG4 part 2. Perbedaan nilai PSNR yang paling besar terjadi pada bitrate 64 Kbps, dengan kenaikan nilai PSNR sebesar 21.5%. Metode MPEG4 part 10 menunjukan kualitas yang bagus untuk bitrate yang rendah yaitu untuk komponen R, G dan B yang selalu diatas batas threshold 30 dB. 3. Pada bitrate 1024 Kbps MPEG4 part 10 mempunyai delay 6.957 ms, jitter 9.103 ms, paket loss 0 ms. Sedangkan metode MPEG4 part 2 mempunyai delay 9.618 ms, jitter 10.369 ms, paket loss 0 ms. Jadi dapat dikatakan bahwa kualitas streaming bagus pada metode MPEG4 part 10. 4. Dari penilaian subjektif metode MPEG4 part 10 menghasilkan kualias yang bagus dibandingkan dengan metode MPEG4 part 2, hal ini dikarenakan pada metode MPEG4 part 2 pada saat di streaming banyak frame yang cacat atau kabur.