INTERNET
PROTOCOL
TELEVISION
(
IPTV
)
Pertemuan XII
Saat
ini,
peranan
internet
sudah
/dak
bisa
dipungkiri.
Dengan
IP‐nya
(Internet
Protocol),
internet
telah
berperan
pada
semua
aspek
CET
(Informa/on,
Communica/on,
Entertainment,
dan
Transac/on).
Untuk
IPTV
sendiri,
ada
dua
gejala
yang
melatarbelakanginya,
yaitu
gejala
“everything
over
IP”
dan
“IP
over
everything”.
Gejala
“everything
over
IP”
mengindikasikan
bahwa
semua
Iayanan,
baik
suara,
data,
gambar,
maupun
video,
dapat
dikirimkan
berbasis
IP
ke
tujuan
yang
dikehendaki.
Gejala
ini
dapat
dilihat
pada
Iayanan‐Iayanan
video,
balk
dan
SDTV
(Standard
Defini/on
Television)
sampai
HDTV
(High
Defini/on
Television),
maupun
dan
broadcas/ng
video
sampai
VOD
(Video
on
Demand).
Adapun
gejala
“IP
over
everything”,
mengindikasikan
bahwa
semua
infrastruktur
jaringan,
baik
telekomunikasi
maupun
infrastruktur
penyiaran,
pada
akhirnya
berbasis
IP
untuk
dapat
berinterkoneksi
satu
dengan
yang
lain.
Gejala
ini
dapat
dilihat
pada
infrastruktur
xDSL
yang
dibangun
di
atas
wireline,
(teknolpgi
jaringan)
yang
pada
akhirnya
harus
mampu
memberikan
IP
sampai
ke
rumah‐rumah
pelanggan
untuk
dapat
dihubungkan
ke
terminal
komputer.
Wireline
inilah
yang
menjadi
infrastruktur
awal
untuk
IPTV
yang
saat
ini
sudah
dikomersialkan
di
berbagai
negara.
Protokol
Internet
televisi
(IPTV)
adalah
suatu
sistem
di
mana
layanan
televisi
digital
disampaikan
menggunakan
arsitektur
dan
metode
jaringan
Internet
Protocol
Suite
melalui
paket‐switched
infrastruktur
jaringan,
misalnya,
internet
dan
jaringan
akses
internet
broadband,
bukan
disampaikan
melalui
tradisional
frekuensi
radio
siaran,
sinyal
satelit,
dan
televisi
kabel
(CATV)
format.
Komponen – komponen IPTV 1. Bandwith IPTV (Internet Protocol Television) merupakan layanan penyediaan streaming TV secara langsung yang dimasukkan ke dalam jaringan IP ber-bandwidth lebar. Pada kondisi saat ini, pita lebar yang ditawarkan adalah sekitar 2 MB dan sesungguhnya hal ini cukup besar bagi akses internet untuk menampilkan gambar video di jaringan tersebut. Konsepnya bersifat multicast, yakni dan satu sumber untuk banyak pengakses secara bersamaan. Sementara itu, VOD (Video on Demand) merupakan layanan video yang diminta secara khusus oleh pengakses. Secara umum ini adalah layanan video streaming unicast, yang di-deliver kesatu pelanggan. IPTV dan VOD keduanya masuk kategori layanan berkualitas siaran TV. Artinya, pelanggan akan menikmati layanan sekualitas TV satelit dan kabel yang sekarang umum kita nikmati. Saat ini standar siaran TV ini hanya dapat dilayani oleh provider berbasis satelit dan kabel dalam group tertutup. Internet IPTV dan internet VOD merupakan implementasi awal dan kedua layanan di atas, walaupun kualitasnya hingga saat ini banyak kalangan menyatakan belum layak disandingkan dengan kualitas siaran TV saat ini. Persoalannya memang saat ini jalur data yang terbesar adalah 2 MB, bahkan masih di bawah 128 KB untuk kecepatan yang dimiliki internet saat ini. Dan, TV sudah bekerja pada jalur data sebesar 2-8 MB. Artinya, sentuhan kualitas baru menyentuh bibirnya saja.
2.
Backbone
Backbone (jalur data) lokal dan link internasional memegang peranan penting dalam delivery layanan broadband berbasis video ini. Memang agak lambat, jika jalur data yang ada di area tertentu berkecepatan rendah. Apalagi, jika pipeline harus dibagi pada banyak pelanggan. Untuk IPTV strategi yang dapat dilakukan pada sisi-sisi di antaranya adalah pertama, upgrade ATM DSLAM ke IP DSLAM yang menghasilkan jaringan lebih scalable. Kedua adalah mengubah pola koneksi yang kompleks menjadi sederhana, misalnya dengan membuat Zero Configuration di sisi pelanggan. Ketiga adalah melakukan distribusi node-node broadband, misalnya BRAS agar pelanggan akhir mendapatkan akses terdekat ke network provider. Keempat adalah memperbesar resource-resource network, membangun high speed backbone misalnya, agar tidak terjadi bottleneck di jaringan penyedia layanan.
JARINGAN IPTV Sistem jaringan IPTV di pisah menjadi 2 jaringan utama yakni jaringan service provider network dan home network. Jaringan service provider network ini berada pada sisi service provider sedang home network berada pada sisi pengguna/konsumen. Sistem jaringan ini dapat diuraikan sebagai berikut : Jaringan Home Network terdiri dari : 1. Set Top Box & Modem Set Top box dan juga modem (ADSL/route) menyediakan interface antara access network dan TV set ke remote control. 2. IPTV devices IPTV devices memiliki fungsi sebagai perhentian dari suatu proses pengiriman layanan IPTV. IPTV client merupakan suatu alat seperti set-top-box, didalam set-top-box akan dilakukan proses-proses fungsional seperti pengaturan koneksi dan pengaturan QoS dengan service nodes, pengkodean video stream, dan pergantian channel, pengontrolan display dan koneksi ke monitor yang digunakan konsumen.
Jaringan Service Provider Network terdiri dari : 1.
TV Broadcast Head End TV Broadcast Head End berfungsi untuk mengirimkan video-video dari produser-produser ataupun sumber-sumber lain, dan setelah itu video-video tersebut akan dikodekan dan kirimkan sesuai dengan database-nya untuk VoD
2.
IPTV midleware IPTV midleware merupakan core dari layanan IPTV. Midleware terdiri dari aplikasi untuk menangani layanan IPTV dan backoffice. Back office application adalah aplikasi untuk menangani user provisioning, content metadata, service package dan penentuan harga serta data collection untuk keperluan tagihan.
3.
Access Network Pada Access Network dibutuhkan teknologi DSL kecepatan tinggi seperti ADSL2+ dan VDSL; dengan kemampuan dari teknologi tersebut pengiriman ke konsumen dapat dilakukan melalui jalur yang sudah ada dan dapat melewati jalur telepon ke rumah-rumah. Teknologi lain yang bisa digunakan oleh service provider adalah kombinasi dari fiber-tothe curb (FTTC) dan teknologi DSL untuk pengiriman ke konsumen. Namun, tetap saja hasil terbaik tergantung dari kekayaan layanan IPTV yang bisa ditawarkan.
Jaringan
Service
Provider
Network
Kelebihan
IPTV
Layanan
triple
play,
yaitu
/ga
layanan
voice,
internet
dan
video,
dengan
satu
koneksi
.Berbeda
dengan
layanan
pay
TV
yang
ada
saat
ini,
IPTV
memiliki
fitur
interak/f
yang
beragam,
dan
penonton
dimungkinkan
memilih
program
favoritnya
tanpa
perlu
takut
ke/nggalan
program
favoritnya,
hal
itu
dimungkinkan
karena
kemampuan
layanan
IPTV
untuk
merekam
atau
menghen/kan
gambar
saat
tayangan
sedang
berlangsung.
Dengan
demikian,
kendali
atas
program
televisi
sepenuhnya
ada
di
tangan
penonton,
selain
itu,
gambar
yang
dihadirkan
juga
memiliki
kualitas
yang
jauh
lebih
/nggi
jika
dibandingkan
dengan
pay
TV.
Penonton
juga
akan
dimanjakan
dengan
fitur
game,
dan
ke
depannya
akan
dikembangkan
juga
layanan
penunjang
lainnya,
yaitu
Shopping
TV,
yaitu
layanan
bagi
para
penonton
untuk
memesan
dan
membeli
barang
yang
dimina/
saat
menyaksikan
sebuah
tayangan
televise
atau
ragam
layanan
IPTV
di
antaranya
Electronic
Program
Guide,
Broadcast/Live
TV,
Pay
Per
View,
Personal
Video
Recording,
Pause
TV,
Video
on
Demand,
Music
on
Demand
(Walled
Garden),
Gaming,
Interac/ve
adver/sement,
dan
T‐Commerce.
Contoh
Aplikasi
siaran
IPTV
dengan
pesawat
televisi
Contoh
Aplikasi
siaran
IPTV
dengan
Personal
Computer
IPTV
Opera/ons