[email protected]
TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol Protokol untuk komunikasi dalam jaringan komputer yang mendukung platform open source dan closed source. Bisa digunakan mulai tingkat LAN dengan dua buah PC sampai tingkat internet dengan jutaan komputer. Memenuhi standard OSI (Open Systems Interconnection) yang telah dikembangkan oleh ISO (International Organization of Standards) Dikembangkan oleh DARPA (US Defense Advanced Research Project Agency) ketika mengembangkan ARPA-Net. Perbandingan arsitektur OSI vs TCP/IP
Arsitektur TCP/IP, terdiri lima layer/lapis
Application layer, merupakan layer aplikasi yang berjalan pada tingkat user. Misalnya FTP, Telnet, SMTP, NFS dll.
Transport layer, komponen TCP dan UDP bekerja untuk mengirmkan data serta
Internet layer, salah satu sistem sudah terhubung ke jaringan dan mendukung
Network access layer, merupakan layer tempat terjadinya pertukaran data antara end system dengan jaringan
Physical layer, merupakan layer pada tingkat hardware yang menghubungkan antara komputer dengan media transmisi ==> ethernet
Tim ICT Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
16
[email protected]
ALAMAT IP (VERSI 4)
FORMAT ALAMAT IP IP Addres berupa deretan bilangan biner sepanjang 32 bit dan di kelompokkan menjadi 4 bagian, masing – masing 8 bit dan di sebut dengan octet. Dan bentuk alamat IP Addres adalah sebagai berikut: xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Dengan bilangan biner 32 bit seperti di atas tidak mudah untuk di baca bagi manusia maka agar lebih mudah di baca menggunakan 4 bilangan Desimal yang di pisahkan dengan tanda titik . masing – masing bilangan Desimal merupakan hasil dari konversi octet yang bersesuaian posisinya. Pola semacam ini disebut dengan “Dotted Decimal Notation”(notasi Desimal bertitik). Biasa di contohkan notasi Desimal bertitik sebagai hasil dari konversi: 11000000 10101000 00000010 01011011 192
.
168
.
2
.
91
Bilangan biner 8 bit jika dikonversikan ke Desimal, maka nilai terbesar adalah 255 sehingga computer yang biasa di alamati = 255 x 255 x 255 x 255 =
=2 32 =4.228.250.625
jumlah ini di kurangi dengan beberapa kombinasi bilangan yang tidak diijinkan untuk pengalamatan.
KELAS DAN ATURAN PENGALAMATAN ALAMAT IP Alamat IP yang terdiri dari 4 octet berisi dua buah inforamsi : net-id dan host-id. Net-id menunjukan alamat jaringan sedangkan Host-id menunjukan alamat host/computer/device Beberapa hal yagn perlu dihindari dalam pengalamatan IP antara lain: Octet 1 tidak boleh bernilai 127 karena dipakai sebagai alamat pembalik atau menuju ke dirinya sendiri(localhost) Octet pertama tidak boleh melebihi nilai 223 karena nilai 224 keatas di pakai oleh kelas D dan E untuk cadangan Octet terahir tidak boleh bernilai 0 atau 155 atau (11111111)2 Masing – masing octet tidak boleh bernilai 255 Net-id dan Host-id tidak boleh 0 atau 255 karena 0 dipakai sebagai alamat jaringan , sedangkan 255 dipakai sebagai alamat broadcast Host-id dalam sebuah Network tidak boleh kembar Dari beberapa pengecualian diatas, maka renge pengalamatan IP menjadi seperti:
Tim ICT Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
17
[email protected]
Kelas
Octet
Range
Format
A
0xxx xxxx
1.0.0.0 - 126.255.255.254
xxxxxxxx.nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn
B
01xx xxxx
128.0.0.0 – 191.255.255.255
xxxxxxxx.xxxxxxxx.nnnnnnnn.nnnnnnnn
C
011x xxxx
192.0.0.0 – 223.255.255.255
xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx nnnnnnnn
D
1110
Multicast Address(28 bit)
E
1111
Cadangan
SUBNET MASK Subnet mask adalah bilangan biner 32 yang polanya seperti alamat IP, dipakai menentukan Net-id dan Host-id. Pada subnet mask, seluruh bit yang posisinya berseeuaian dengan Net-id diset 1 , sedangkan yang posisinya bersesuaian dengan Host-id diset dengan 0 Fungsi subnet mask yang lain adalah untuk menentukan letak suatu Host. Untuk menentukan dua buah host berada pada jaringan yang sama atau tidak, dapat di lakukan menggunakan operasi AND antara alamat IP dua masing – masing dengan subnet masknya. Pola subnet mask untuk masing – masing kelas alamat IP adalah berbeda.berikut ini menunjukan pola subnet mask default. Kelas
Subnet Mask
Desimal
A
1111 1111.0000 0000.0000 0000.00000000
255.0.0.0
B
1111 1111.1111 1111.0000 0000.00000000
255.255.0.0
C
1111 1111.1111 1111.1111 1111.00000000
255.255.255.0
Berikut ini contoh dua buah Host dengan alamat IP 132.92.121.1 dan 132.92.2.1 secara default memiliki subnet mask 255.255.0.0 jika bilangan ini di tuliskan bentuk biner kemudian antara alamat IP dengan subnet mask di kenakan operasi AND akan di peroleh : Host-id=121.1 Host I
: 1000 0100.0101 1100.0111 1001.0000 0001
Subnet mask : 1111 1111.1111 1111.0000 0000.0000 0000 Hasil AND : 1000 0100.0101 1100.0000 0000.0000 0000 Net-id=192.32
Tim ICT Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
18
[email protected]
Host-id=2.1 Host II
: 1000 0100.0101 1100.0000 0010.0000 0001
Subnet mask : 1111 1111.1111 1111.0000 0000.0000 0000 Hasil AND : 1000 0100.0101 1100.0000 0000 0000 0000 Pada Host I diperoleh Host-id=121.1 sedang pada Host II Host-id=2.1 kedua Host memiliki Net-id 132.92/16. Net-id kedua Host sama. Kedua berada pada jaringan yang sama .
SUBNETTING Setiap organisasiyagn terhubung ke internet akan memiliki alamat Net-id yang di peroleh dari sebuah lembaga INTERNIC. Telah saya jelaskan sebelumnya, bahwa Net-id biasa menggunakan kelas A,B atau C dan yang lain. Biasanya organisasi memiliki lebih dari 1 LAN dengan masing – masing LAN terdiri dari Host yang jumlahnya tidak mencapai jumlah maxsimum Host yang di ijinkan Alasan yang menyebabkan sebuah organisasi memerlukan lebih dari 1 LAN antara lain: Adanya teknologi yang berbeda, Ethernet dan token ring Keterbatasan teknologi, Mis: jumlah Host yang bisa terhubung . panjang total kabel Suatu jaringan LAN dengan 254 Hostnya akan memiliki unjuk kerja yang kurang baik dibanding dengan LAN yang berukuran kecil Jarak relative jauh Karena beberapa alasan diatas ,Net-id yang dimiliki oleh organisasi perlu di pecah lagi menjadi beberapa (sub)Net-id dengan jumlah Host yang lebih kecil. Metode ini disebut subnetting dan jaringan disebut subnet Subnetting biasa dilakukan dengan mengubah nilai subnet mask, sebagai bit Host-id .di gunakan sebagai subnet-id, semakin panjang subnet-id jumlah subnet yang bisa semakin banyak, tetapi jumlah hostnya menjadi sedikit. Net-id
Net-id
Host-id
Subnet-id
Host-id
Extended Net-id Penentuan subnet-id biasa dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
Tim ICT Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
19
[email protected]
Subnet mask default dipisah menjadi porsi Net-id dan Host-id.Nilai porsi Net-id dibiarkan , sedangkan porsi Host-id dipisahkan menjadi Subnet-id dan Host-id baru Subnet-id dan Host-id baru diperoleh dengan langkah sbb: -
Tentukan jumlah Host maxsimum persubnet dalam bentuk biner
-
Hitung jumlah bit yang menyatakan jumlah Host, missal H
-
H bit(posisi Lsb) di gunakan untuk menytakan Host-id(baru) dan diisi dengan 0, sisinya sebayak 16-H digunakan sebagai Subnet-id dan diisi dengan 1
PENGALOKASIAN IP ADDRESS Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih Network ID dan Host-id yang tepat untuk suatu jaringan . tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan Network ID dan Host Id yang hendak di gunakan aturan tersebut: -
Network ID tidak boleh sama dengan 127
-
Network Id dan Host ID tidak boleh 0
-
Host ID harus uniq dalam satu Network
Network ID digunakan untuk menunjukan Host TCP/IP yang terletak pada Network yang sama. Semua Host pada satu jaringan harus memiliki Network ID yang sama, jika antara Network dihubungkan oleh router, network ID dibutuhkan untuk hubungan antar router tersebut. Menentukan Host ID Host ID digunakan untuk mengidentifikasikan suatu host dalam jaringan. Setiap interface harus memiliki Host ID yang uniq. Untuk masing-masing kelas IP address, didefinisiskan Host ID sebagai Berikut. Kelas IP address
Awal
Akhir
A
xxx.0.0.1
xxx.255.255.254
B
xxx.xxx.0.1
xxx.xxx.255.254
C
xxx.xxx.xxx.1
xxx.xxx.xxx.254
Table ini menunjukan Host ID awal utnuk IP address Kelas A adalah 0.0.1 dan bukan 0.0.0 Host ID 0.0.0 ini digunakan untuk keperluan alamat Network. Dan juga menunjukan bahwa Host ID terakhir pada suatu Network kelas C adalah 254. Host ID 255 digunakan sebagai
Tim ICT Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
20
[email protected]
alamat broadcast. Jika suatu paket IP dikirimkan ke alamat ini, seluruh Host dalam satu jaringan akan mendengarkan paket tersebut. Berdasarkan daftar di atas, untuk kelas C, Host ID yang boleh dialokasikan adalah 1 hingga 254. oleh karenanya masing – masing anggota jaringan kelas C di haruskan memilih salah satu dari 254 Host ID diatas.
Tim ICT Laboratorium Komputer dan Internet SMAN 3 Yogyakarta
21