Mata Kuliah :Sistem Informasi Manajemen Dosen
: Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
ANALISA E-BUSINESS AIR ASIA
Oleh: Ahmad Fariz Viali
P056132081.51
Anggarie Dika
P056132181.51
Eka Nindya Prameswary
P056132201.51
Fabi Yuristra Pamara Putra
P056132211.51
Marsela Dwi Tamisari
P056132301.51
Marza Riyandika Nugraha
P056132311.51
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2 DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. 3 BAB I ......................................................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 5 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................................ 6 1.3. Tujuan ................................................................................................................. 6 BAB 2 ........................................................................................................................ 7 2.2. Sistem Informasi ................................................................................................. 8 2.3. E-Business ......................................................................................................... 10 2.4. E-Commerce ..................................................................................................... 11 2.5. Sistem Fungsi Bisnis ......................................................................................... 12 2.6. Bisnis Global ..................................................................................................... 14 BAB 3 ...................................................................................................................... 15 3.1. Core Business Function .................................................................................... 15 3.1.1. Customer Relation Management ................................................................ 15 3.1.2. Supply Chain Management dan Entreprise Resource Planning ................. 18 3.1.3. Commerce and Marketing .......................................................................... 20 3.1.4. Production, Manufacture and Repair.......................................................... 23 3.1.5. Human Resource Management .................................................................. 24 3.1.6. Finance and Accounting ............................................................................. 25 3.1.7. Routing and Shipping ................................................................................. 29 3.2. Kategori Perusahaan Global .............................................................................. 30 3.3. Penerapan e-Commerce yang sudah dan akan dilakukan perusahaan kedepan.32 3.4. Future Development .......................................................................................... 36 BAB 4 ...................................................................................................................... 38 4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 38 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 39
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
2
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
DAFTAR GAMBAR No Gambar Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13 Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16 Gambar 17 Gambar 18 Gambar 19 Gambar 20
Judul Gambar Tony Fernandes Komponen Sistem Informasi Tiga Peran Utama Sistem Informasi Functional Business System Website Air Asia Ticket Online Air Asia Financial Highlight Independent Auditor Report List of Top Shareholeder Cash Flow Statement Balance Sheet Air Asia Megastore Shipping Policy Business Drive for Global e-Commmerce Online Booking Air Asia Website Air Asia Website Check In Online Kontak Online Ticket Online Status Ticket
Halaman 7 9 10 13 21 21 25 26 26 27 27 29 30 32 33 33 34 34 35 35
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
3
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
KATA PENGANTAR Puji serta syukur dipanjatkan kepada ALLAH SWT atas rahmat dan ridhoNya, paper ini dapat diselesaikan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM), Program Magister Manajemen dan Bisnis, MB-IPB. Paper ini membahas kajian tentang penerapan internetworking yang digunakan dalam operasional Perusahaan AirAsia. Ruang lingkup pembahasan meliputi stakeholders, network, teknologi, benefit (bagi core company dan stakeholders), strategic advantage dan future development. Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan pengajaran dan arahan yang telah diberikan oleh Bapak Prof. Dr. Kudang Seminar sehingga paper ini dapat selesai.Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari tingkat sempurna. Namun, dengan segala keterbatasan yang ada, penulis mengharapkan paper ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan guna memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan khususnya dalam bidang internetworking.
Jakarta, 12 Maret 2014 - Tim Penulis -
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
4
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu.Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai dengan permintaan konsumen. Transaksi melalui Internet ini lebih dikenal dengan nama e-Commerce yang menghubungkan antara produsen dengan produsen, produsen dengan konsumen, konsumen dengan produsen, konsumen dengan konsumen. Pengguna internet yang terus bertambah di Indonesia, membuat e-Commerce semakin dibutuhkan oleh perusahaan untuk terus mengembangkan kegiatan bisnisnya. (Sutrisno,2011). E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas. E-business adalah penggunaan internet dan teknologi jaringan dan informasi lain untuk membantu proses e-commerce, kolaborasi dan komunikasi perusahaan, serta perusahaan lain yang berbasis web, dengan kata lain e-business memiliki scope atau jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan e-commerce. E-commerce, merupakan terobosan dlm suatu bisnis sehingga dapat meningkatkan daya saing di tengah persaingan yg ketat utk meraih pangsa pasar (market-share) yang harus diupayakan oleh setiap perusahaan (Muktiningrum,2012). Salah satu perusahaan penerbangan yang meggunakan penerapan ebusiness dalam core business function adalah AirAsia. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs dari AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket pesawat bahkan lebih jauh lagi mereka dapat melakukan reservasi untuk hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh AirAsia.com. Dengan sistem e-Business tersebut, AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya seperti komisi untuk travel agent, dan juga AirAsia tidak perlu membuat sistem human resource sebanyak pada perusahaan penerbangan lainnya.E-business yang diterapkan AirAsia termasuk dalam aplikasi B2C (Business to Consumer) dimana aplikasi ini ditujukan agar consumer dapat langsung berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui perantara (travel agent) seperti sistem reservasi konvensional. Penerapan e-Business pada AirAsia memberikan berbagai keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak customer. Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global Distribution System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi dengan sistem malalui GUI, maka sistem tersebut secara realtimeakan melakukan proses-proses back-office diantaranya melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu bukti penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket pesawat Dengan adanya liberalisasi, otomatis terjadi persaingan yang sangat kompetitif antar maskapai sehingga maskapai dituntut untuk selalu melakukan langkah-langkah penghematan cost pada perusahaan penerbangan. Perusahaan
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
5
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
penerbangan memang akan selalu dituntut untuk melakukan inovasi demi kemajuan perusahaan. Oleh Karena itu di tengah persaingan yang kompetitif, manajemen maskapai penerbangan harus terus diperbaiki.Tak hanya untuk kemajuan perusahaan, tapi juga untuk pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan (Maskapai wordpress, 2008).Keberhasilan AirAsia yang dapat mempertahankan kualitas maskapainya dengan penggunaan e-Business sebagai core business model merupakan salah satu bukti bahwa teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis.Tapi hal tersebut masih harus tetap dievaluasi dan dilakukan penambahan layanan dan organisasi untuk tetap unggul dan menjadi leader di pasar penerbangan kawasan Asia terutama Asia tenggara karena persaingan di pasar bebas sangatlah ketat. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dapat diambil adalah: 1. Bagaimana core business functionpada Perusahaan AirAsia ? 2. Bagaimana penerapan e-business dan e-commerce pada perusahaan AirAsia? 3. Apa langkah/usulan pengembangan ke depan bagi Perusahaan AirAsia sehingga fungsi e-business terus dapat dikembangkan dan mengantarkan Perusahaan AirAsia lebih kompetitif ? 1.3. Tujuan Tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah selain sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, juga dilakukan untuk mengkaji penerapan e-business serta e-commerce dan mengetahui core business function di Perusahaan AirAsia. Selain itu, pada paper ini penulis juga akan mencoba untuk memberikan alternatif pengembangan e-business sehingga mengantarkan Perusahaan AirAsia menjadi lebih kompetitif.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
6
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan Air Asia Airasia merupakan maskapai penerbangan terdepan di Asia yang dibangun berdasarkan impian untuk memungkinkan semua orang dapat menikmati layanan penerbangan.AirAsia pada awalnya dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia. Namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik 1 Ringgit pada 2 Desember 2001. Tony Fernandes adalah orang yang terkenal di industri rekaman musik di Malaysia.Saat itu, dia menjabat sebagai Wakil Presiden Times Warner Music South-East Asia. Tanggal 8 Desember 2001, melalui perusahaan yang dia dan investornya dirikan, Tune Air, Toni Fernandes mengambil alih Air Asia dari DRB-Hicom sebesar 1 Ringgit Malaysia (saat itu Rp. 2.500,-), bersama 2 pesawat Boeing 737-300, jaringan rute kecil dan mempunyai utang hampir Rp. 100 milyar. Keputusan ini mengundang banyak pihak pesimis, dan mengatakan bahwa Tony Fernandes benar-benar gila.Salah satu alasannya karena saat itu potensi pasar sangat kecil dan saat itu karirnya di musik sangat menonjol.Namun Tony Fernandes memandang bahwa keputusannya adalah paling tepat karena peluang bisnisnya bertumbuh sangat besar.Berbekal semangat dan keyakinan yang dijalankan, Tony Fernandes perlahan-lahan dapat mengubah perusahaan tersebut dan mulai menghasilkan keuntungan di tahun 2002. Pemasukan AirAsia pada bulan Desember 2002 mencapai Rp. 285,5 milyar, keuntungan Rp. 48,5 milyar, penumpang yang diangkut mencapai 1,1 juta orang dan neraca perusahaan stabil.
Gambar 1. Tony Fernandes Sumber: (Rima News.com, 2014). AirAsia terus melakukan ekspansi. Setelah menjadikan Bandara Internasional Kuala Lumpur (Kuala Lumpur International Airport/KLIA) sebagai pusat operasional (hub), Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia melakukan penerbangan internasionalnya ke Thailand. Sejak itu, dibukalah Thai AirAsia hasil kerjasama bisnis (joint venture) dengan Shin Corporation.Thai AirAsia terbang dari Bandara Don Mueang Bangkok ke Kuala Lumpur pada penerbangan pertamanya dan disusul penerbangan ke Singapore dari Bangkok. Selama lima bulan sampai dengan 30
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
7
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Juni 2004, Thai AirAsia telah mengangkut sekitar 380.400 penumpang, 86,7 persen adalah penumpang dengan rute dalam wilayah Thailand dan 13,3 persen adalah penumpang dari dan ke Singapore. Pada tahun 2006, Thai AirAsia memindahkan pusat operasionalnya ke Bandara Suvarnabhumi di Bangkok.dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalahke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos. Di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yang didirikan pada tanggal 8 Desember 2004 yaitu Indonesia AirAsia(sebelumnya bernama AWAIR) dengan penerbangan dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar. AWAIR sendiri didirikan pada September 1999 dan karena terbebani utang akhirnya berhenti beroperasi pada Maret 2002.Tony Fernandes mengambil alih AWAIR hanya sebesar USD 2. Mulai 1 Desember 2005, AWAIR berganti nama menjadi Indonesia AirAsia dan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan pasar penerbangan di Indonesia dengan populasi penduduk lebih dari 200 juta orang. Pada tahun 2007, AirAsia mendirikan AirAsia X sebagai airline LCC (budget airline) yang mengoperasikan penerbangan jarak jauh (long-haul) dengan tujuan dari Malaysia ke beberapa tujuan Asia, Oceania dan Eropa. AirAsia X yang sebelumnya dikenal sebagai FlyAsianXpress Sdn. Bhd mulai beroperasi pada tanggal 2 November 2007 dengan penerbangan dari KLIA Malaysia menuju Bandara Gold Coast di Australia. Tipe pesawat yang digunakan oleh AirAsia X adalah pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330-200, A330-300 dan A340300.Berturut-turut setelah itu ekspansi AirAsia dilanjutkan dengan mendirikan AirAsia Philippines pada bulan Desember 2010 dan mulai beroperasi pada bulan September 2011 dengan hub di Bandara Diosdado Macapagal, Clark. Selanjutnya yang terakhir adalah pendirian AirAsia Japan pada Agustus 2011 dengan kerjasama bisnis bersama All Nippon Airways, yang direncanakan akan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2012 ini dengan menjadikan Bandara Narita, Tokyo sebagai hub.Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara AirAsia terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang baru dalam usaha ini. Bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc, kami siap membawa penerbangan berharga terjangkau ke puncak pencapaian dengan keyakinan kami bahwa "Sekarang, Semuanya Dapat Terbang". 2.2. Sistem Informasi Sistem sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan karena sangat menunjang terhadap kinerja perusahaan, baik yang berskala kecil maupun besar.Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto (2005:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
8
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkanm suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.Informasi juga berarti kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Andri Kristanto, 2007:7). Sistem Informasiadalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen (Wikipedia, 2013).Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2004) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Dalam pengertian ini, istilah sistem informasi ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2004) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada Gambar 2. Berikut penjelasan komponenkomponen Sistem Informasi yang terdapat pada Gambar 2: 1. Perangkat keras komputer : CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data. 2. Perangkat lunak komputer : perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dan lain-lain). 3. Basis data : penyimpanan data pada media penyimpan komputer. 4. Prosedur : langkah-langkah penggunaan sistem. 5. Personil : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
Sumber:(O’Brien, 2004).
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
9
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu : • Mendukung proses bisnis dan operasional • Mendukung pengambilan keputusan • Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif Gambar 3. Tiga Peran Utama Sistem Informasi
Sumber: (O’Brien, 2004). 2.3. E-Business Pada era globalisasi sekarang ini, pemasaran produk baik barang maupun jasa sebagian besar sudah melalui internet. Lou Gerstner, CEO dari IBM adalah orang yang pertama kali mengemukakan terminologi tentang e-business. E-business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi serta aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha (Wikipedia, 2013). Definisi e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun internet. Berikut ini adalah beberapa pengertian e-business menurut para ahli : 1. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer dan data yang telah terkomputerisasi (Steven Alter, 2002). 2. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet (Christoper Stoole, 2000). 3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen (Huff, 2000).
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
10
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
E-business adalah penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online (Shurety, 1999). 5. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen (Huff, 2000). Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan penerapan E-Business adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan efisiensi dimana perusahaan dapat melakukan efisiensi dari total biaya operasional perusahaan yang ditujukan untuk penciptaan dan pendistribusian informasi ke berbagai divisi terkait. Penerapan E-business dapat meningkatkan efisiensi, ditunjukkan dengan email dapat mengurangi biaya komunikasi, call center dapat mengurangi biaya pelayanan pelanggan, web-site dapat mengurangi biaya marketing, decission support system dapat mengurangi biaya rapat. 2. Peningkatan efektivitas. Perusahaan dapat melakukan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari berhubungan dengan pelanggannya non stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu dengan adanya penerapan E-Business. 3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Perusahaan secara tidak langsung berhubungan dengan ratusan juta calon pelanggan yang tersebar diseluruh dunia dengan adanya penerapan E-Business. 4. Terciptanya produk dan jasa baru. Penerapan E-business membuka kesempatan perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru akibat berkonvergensinya berbagai sektor industri dan produk-produk sesuai dengan keinginan konsumen. 5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru. Perusahaan akan dapat menciptakan produk atau jasa baru dari setiap penemuan e-technology baru. 4.
2.4. E-Commerce Electronic commmerce atau lebih dikenal dengan e-commerce adalah istilah yang muncul pada awal tahun 1990-an. Dimana pada saat itu komersialisasi di internet mulai berkembang pesat yang mencapai jutaan pelanggan. Banyak orang mengasumsikan bahwa e-commerce dan e-business adalah sama. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang mengindikasikan penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-business, namun tidak semua e-business berarti e-commerce. E-Commerce merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisis Elektronik Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Fund Transfer yang berkenaan dengan transaksitransaksi belanja di internet shopping, stock online dan surat obligasi, dowload dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, serta transaksi Business to Business (B2B) (Wahana Komputer Semarang, 2002). Sedangkan definisi ecommerce menurut Onno dan Aang (2001) adalah satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui elektronik.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
11
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Ada empat model pokok yang berkembang dalam revolusi internet ini yang juga dinamakan The New Economy, yaitu : 1. Business-to-Business (B2B) adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada perusahaan lain. Ini diperkirakan sedang berkembang dengan cepat dari segi volume dan nilai perdagangan, jauh melebihi model - model yang lain. 2. Business-to-Cunsumer (B2C) adalah model perusahaan yang menjual barang atau jasa pada pasar atau publik. 3. Consumer-to-Consumer (C2C) adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perorangan juga. 4. Consumer-to-Business (C2B)adalah model perorangan yang menjual barang atau jasa kepada perusahaan. Dalam perkembangannya, perlu dibedakan antara B2B E-Commerce dan B2B Exchange. Keduanya memang menggunakan teknologi internet, namun mempunyai cara dan pasar yang berbeda, seperti dijelaskan di bawah ini. 1. B2B E-Commerce, bentuk ini menawarkan penjualan atau pembelian dalam bentuk maya tetapi oleh satu perusahaan pada perusahaan lain saja. Jadi tidak terbuka untuk banyak perusahaan agar dapat ikut. 2. B2B Exchange dimana bentuk ini ialah padanan dari stock exchange misalnya, dimana transaksi terbuka untuk semua perusahaan yang mau melakukannya. Jadi B2B Exchange adalah suatu jaringan dimana banyak pembeli dan banyak penjual dapat bertemu di ruang perdagangan maya. Mengenai cara pembayaran, sesuai dengan cara transaksinya sendiri, juga secara maya (virtual), apakah dalam bentuk L/C, money transfer, credit card, PCards atau instrumen lain. 2.5. Sistem Fungsi Bisnis Penerapan E-business pada sistem fungsi bisnis terdiri dari lima komponen utama, yaitu marketing, human resource management, finance, accounting, dan production/operation (Gambar 1). Berikut penjelasan kelima komponen utama dalam sistem fungsi bisnis yang terdapat pada Gambar 1 : 1. Sistem Marketing (Marketing System) Fungsi bisnis dari pemasaran berhubungan dengan perencanaan, promosi, dan penjualan produk-produk yang ada di pasar serta pengembangan berbagai produk baru dan pasar baru agar dapat lebih baik melayani pelanggan. Pada Gambar 1 dijelaskan tentang bagaimana sistem informasi pemasaran memberi teknologi informasi yang mendukung berbagai komponen utama dari fungsi pemasaran.Sistem otomatisasi penjualan menggunakan komputasi bergerak dan teknologi internet untuk mengotomatisasi berbagai aktivitas pemrosesan informasi untuk pendukung dan manajemen penjualan.Sistem informasi pemasaran membantu para manajer pemasaran dalam manajemen hubungan dengan pelanggan, perencanaan produk, penetapan harga, dan keputusan manajemen pemasaran lainnya.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
12
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
2. Sistem Sumber Daya Manusia (Human Resources Management) Fungsi manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management) melibatkan perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi dan pengembangan karyawan dari sebuah organisasi. Sistem informasi sumber daya manusia didesain untuk mendukung (1) perekrutan, pemilihan, dan pemberian pekerjaan; (2) penempatan kerja; (3) penilaian kinerja; (4) analisis manfaat karyawan; (5) pelatihan dan pengembangan; (6) kesehatan, keselamatan dan keamanan. 3. Sistem Manajemen Keuangan (Financial Management System) Sistem manajemen keuangan berbasis perusahaan mendukung manajer bisnis dan para praktisi dalam keputusan yang berkaitan dengan keuangan bisnis alokasi serta pengendalian sumber daya keuangan di dalam bisnis.Kategori utama sistem manajemen keuangan meliputi manajemen kas dan investasi, penganggaran modal, perkiraan keuangan dan perencanaan keuangan. 4.Sistem Akuntansi (Accounting System) ` Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi tertua dan paling banyak digunakan di perusahaan. Sistem akutansi berbasis komputer mencatat dan melaporkan arus dana melalui pengaturan dan pembuatan laporan keuangan secara historis seperti neraca dan laporan laba rugi. 5. Sistem Manufaktur (Manufacturing System) Sistem informasi produksi/manufaktur mendukung funsgi produksi/operasi yang meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan produk atau jasa. Sistem informasi digunakan untuk manajemen operasi dan pemrosesan transaksi pendukung semua perusahaan mulai dari perencanaan, memonitor dan mengendalikan persediaan, pembeliaan arus barang dan jasa.
Gambar 4. Functional Business System
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
13
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
2.6. Bisnis Global Berbicara mengenai keharusan perusahaan multinasional (kumpulan Bisnis Nasional) untuk memperoleh keunggulan kompetitif selama tahun 1960-an, para konsultan manajemen dan para manajemen pada tahun 1980-an beralih ke kata yang banyak didengungkan yaitu Globalisasi, sebagai strategi untuk menyerang para pesaing mereka. Perusahaan global adalah perusahaan yang bertujuan menstandarisasi operasioperasi dalam semua bidang fungsional. Ciri-ciri perusahaan global adalah: a. Memiliki kehadiran pasarnya di seluruh dunia b. Operasi-operasinya yang distandarisasikan di seluruh dunia dalam satu atau lebih bidang-bidang fungsional perusahaan. c. Memajukan operasi-operasinya di seluruh dunia Perusahaan yang memakai kata global mendefinisikan sebuah perusahaan multinasional sebagai sejenis holding company dengan sejumlah operasi luar negeri, masing-masing menyesuaikan produk-produknya dan strategi pasarnya dengan apa yang dianggap oleh para manajer sebagai aspek-aspek unik dari pasar-pasar individu mereka. PBB dan pemerintah kebanyakan negara berkembang menggunakan kata transnational dan bukan multinational untuk menjelaskan sebuah perusahaan yang menjalankan bisnis di lebih satu negara. Kebanyakan yang menggunakan istilah global adalah para akademisi Karakteristik perusahaan Global adalah: 1. Mencoba mencapai economics of scale melalui integrasi global bidangbidang fungsional, 2. Menjadi sangat tanggap terhadap perbedaan-perbedaan lingkungan lokal ( nama yang baru adalah multinational multi budaya). Multinational multi budaya diterapkan untuk : - Tanggap terhadap pasar-pasar lokal, - Memproduksi dan memasarkan produk-produknya ke seluruh dunia, dan - Mengeksploitasi teknologinya pada sebuah basis global.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
14
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Core Business Function Dalam bab ini akan dijelaskan sistem fungsi bisnis dari Air Asia dilengkapi dengan sistem e-business atau sistem informasi yang telah diterapkan pada fungsi bisnis tersebut dan juga berbagai kelebihan atau kekurangan dalam menerapkan fungsi tersebut dengan sistem e-business bagi perusahaan, konsumen dan mitra. 3.1.1. Customer Relation Management Penerapan fungsi e-business pada perusahaan sangat membantu dalam mengelola sistem bisnis tersebut dan Customer Relationship Management (CRM) adalah salah satu yang penting. Pada dasarnya, CRM adalah strategi yang komprehensif dan proses untuk memperoleh, mempertahankan, dan bermitra dengan pelanggan untuk menciptakan nilai yang positif bagi perusahaan dan pelanggannya. Semua organisasi memahami bahwa membangun dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah kunci keberhasilan.CRM penting untuk membuat rasa saling menguntungkan yang terjadi antara pelanggan dan penjual.Namun, banyak perusahaan melihat CRM sebagai hanya beberapa data di komputer mereka, mengatur surat-surat dan menawarkan program perusahaan untuk pelanggan yang menggunakan layanan mereka secara teratur.Bisnis penerbangan melibatkan orang-orang yang nyata dengan penuh perasaan untuk para wisatawan terutama membutuhkan pelayanan dan perhatian.Jika CRM diterapkan dengan benar dan digunakan dengan baik, maka pelanggan dapat menikmati pelayanan dan perlakuan khusus sesuaindengan yang mereka inginkan. Di sisi lain, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan jumlah pelanggan setia. CRM juga dapat membantu untuk menyederhanakan proses penjualan dan membantu staf penjualan untuk mendapatkan kesepakatan lebih cepat. Dalam rangka untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan CRM, Air Asia mencoba untuk mengembangkan cara-cara baru menambah pelanggan dan mempertahankan pelanggan setia . Fokus pada pelanggan akan mendorong pencapaian nilai-nilai positif pada Air Asia. Aplikasi manajemen hubungan pelanggan akan menjadi salah satu bidang penerapan strategis yang perusahaan dapat fokus untuk mencapai nilai yang tinggi untuk Pemegang Saham dan Pelanggan. Air Asia menggunakan Customer Relationship Management ( CRM ) juga sebagai sistem pengukuran kinerja mereka. Sistem pengukuran kinerja ini menempatkan pelanggan di jantung bisnis .Hal ini benar-benar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan bertambahnya pelanggan maka hal ini kemudian akan meningkatkan kekayaan pemegang saham dan nilai perusahaan dalam jangka panjang .Menurut Direksi Air Asia, Dato Abdul Aziz, inti dari perusahaan adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan semua staf di perusahaan dilatih untuk menempatkan pelanggan sebagai prioritas mereka.Hal ini telah menunjukkan kepedulian perusahaan hubungan pelanggan."Hal yang paling penting tentang layanan pelanggan besar adalah memastikan bahwa pelanggan
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
15
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Anda" kata Tony Fernandes, Group CEO Air Asia. Hal ini menunjukkan bahwa ia sangat percaya bahwa CRM adalah alat yang sangat berguna jika dikelola dengan baik. Pada bulan Maret 2009, Air Asia telah menciptakan CRM baru, dimana sistem ini mampu meneliti informasi semua pelanggan dan mendapatkan wawasan tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan. Air Asia hingga saat ini telah mengeluarkan investasi di bidang teknologi informasi hanya untuk memuaskan pelanggan sebanyak mungkin.Layanan berbasis internet juga digunakan untuk memberikan informasi untuk pelanggan potensial.Layanan promosi juga dapat diletakkan di web. Keluhan dan saran dari para pelanggan dapat ditampung melalui email customer service ataupun dengan penggunaan media sosial Pada situs resmi Air Asia telah memuat informasi yang diperlukan seperti tujuan, perhotelan, transportasi, informasi iklim serta rekomendasi perjalanan.Ini nyaman bagi pelanggan dalam mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan mereka.Seperti untuk reservasi dan ticketing, Air Asia memberikan banyak kemudahan melalui kios, internet check-in dan bahkan keliling agen check-in. Pelanggan dapat melakukan tindakan tersebut di semua tempat daripada antri di counter yang memakan waktu dan merepotkan. Selain itu , Air Asia memiliki sistem CRM yang efektif untuk mengatasi rute yang telah terbukti menguntungkan yaitu pada rute Malaysia - Singapura. Oleh karena itu, Air Asia telah meningkatkan jumlah penerbangan dari Malaysia ke Singapura pada 2009.Dalam upaya retensi pelanggan, CRM membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggan setia dan melaksanakan program loyalitas untuk memperlakukan mereka lebih baik.Selain itu, CRM juga dapat menganalisis pola pembelian pelanggan. Dari sini, Air Asia dapat meningkatkan jumlah penerbangan, jumlah kursi dan pada saat yang sama juga menyediakan paket-paket, hotel dan penawaran lainnya di lokasi wisata . Selain itu, pelanggan akan menerima informasi seperti panduan perjalanan dan tujuan yang disarankan via SMS dan e-mail. Upaya ini dapat membantu perusahaan untuk memperoleh lebih banyak pelanggan potensial dalam menyelaraskan dengan CRM.Oleh karena itu, Air Asia berhasil mengamankan siklus pertama dari CRM yang memiliki efek luar biasa pada seluruh siklus rantai bisnis serta masuk top rangking skytrax. Fasilitas Web juga telah terintegrasi dengan Sistem Informasi CRM, aplikasi CRM berguna untuk memberikan perusahaan pengetahuan mengenai kebutuhan dan perilaku yang selalu berubah dari konsumen dimana pengetahuan ini penting untuk dapat melayani mereka dengan lebih baik (Haag dan Cummings, 2008). Aplikasi CRM membantu menganalisa kontak konsumen sehingga Air Asia dapat mengelola dan mengupdate profile konsumen elektronik. Integrasi CRM dengan WEB dilakukan pada page Frequently Asked Questions (FAQ) yang membantu mengupdate jawaban secara online mengenai pelayanan mereka, seperti booking, online payment dll. Aplikasi pada CRM mengurangi biaya operasional dikarenakan mereka menggunakan email atau web untuk menghandle pertanyaan konsumen ketimbang dengan call centre. Lalu fitur member dimana para member Air Asia akan diberikan informasi satu langkah didepan konsumen lain mengenai penawaran promosi, berita dll, dan informasi yang diberikan ditanggung aman oleh pihak Air Asia (Lias et al, 2009) Air Asia memberikan kemudahan yang besar juga dalam hal pelayanan pelanggan.Layanan-layanan tersebut antara lainLayanan BIG atau frequent flyer
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
16
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
untuk pelanggan yang sering mennggunakan Air Asia. Layanan bagasi tracing online disediakan sebagai Air Asia memahami bahwa bagasi yang tidak tiba bersamaan dengan pelanggan di tempat tujuan adalah sangat tidak nyaman. Layanan berbasis Webself services seperti e - tiket pemesanan dan reservasi serta layanan lainnya(RFID tag bagasi , ruang internet , dan layanan internet udara) merupakan poin tambah demi pelanggan. Pelanggan mungkin khawatir nomor kartu kredit / debit mereka sedang terkena atau hack, sehingga Air Asia telah menandatangani dengan perusahaan pembayaran e-commerce, PayPal. Semua transaksi dan tarif dapat diproses melalui PayPal sehingga rincian keuangan pelanggan sangat aman sekarang. Terakhir, Air Asia sangat sukses ketika memberikan informasi pada pelanggan.Point penting yaitu Air Asia tidak diragukan lagi adalah perusahaan yang berubah menjadi “World Best Low Cost Carier 2013 Skytrax”. Air Asia berkampanye dan menyediakan promosi melalui e-mail pelanggan. E –mail keluar yang dikirimkan untuk menginformasikan kepada pelanggan tentang update terbaru mengenai perusahaan.CRM diterapkan oleh Air Asia benar-benar customer-centric dan memungkinkan mereka untuk berdiri kesempatan yang lebih baik dalam memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan pelanggan. CRM adalah alat kompetitif yang kuat , memberikan kontribusi bagi peningkatan keberhasilan baik Air Asia dan pelanggan mereka. Keuntungan dari Customer Relationship Management ( CRM ): 1. Pengurangan biaya. Dengan penerapan CRM, itu akan membantu untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. CRM adalah sistem pengukuran kinerja yang menerapkan bawah integrasi lintas fungsional dari proses, pekerja, data pemasaran dan operasi di perusahaan. Dengan integrasi komponen tersebut padaperusahaan , bisa meningkatkan efisiensi dan efektif dalam operasi sehari-hari di perusahaan dan oleh karena itu , biaya operasional dapat dikurangi secara signifikan. Selain itu , CRM juga mendeteksi dan peringatan kepada manajemen proses operasional di perusahaan. Dengan ini, manajemen dapat melakukan tindakan korektif dan langkah yang tepat untuk menurunkan biaya yang tidak perlu dikeluarkan dalam operasi itu. 2. Meningkatkan kepuasan pelanggan. Tujuan utama dari CRM adalah berurusan dengan jangka panjang dan hubungan yang berkesinambungan dengan memuaskan setiap pelanggan.CRM memberikan data perusahaan secara sistematis berkaitan dengan nilai pelanggan dan informasi yang berguna untuk memungkinkan perusahaan untuk melaksanakan langkahlangkah dan upaya dalam hubungan pelanggan. Selain itu, CRM menyediakan informasi yang lengkap dan penting tentang setiap pelanggan, yang mana hal tersebut sangat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggan yang loyal dan potensi .Informasi dan data dapat diperoleh dari CRM adalah seperti data pribadi pelanggan, pola pembelian dan tuntutan pelanggan.Manajemen dalam perusahaan kemudian bisa meluncurkan upaya komprehensif untuk memuaskan pelanggan sesuai dengan kebutuhan mereka, tuntutan, preferensi, dan persyaratan. Pelanggan dianggap puas tidak hanya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi juga mereka dapat
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
17
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
merasakan nilai dari produk tertentu dan layanan yang melebihi nilai yang diharapkan mereka. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan dapat meningkat ketika perusahaan mampu untuk terus menyediakan produk dan layanan diatas harapan pelanggan. 3. Pertumbuhan jumlah pelanggan . CRM menjunjung tinggi dua prinsip utama yaitu retensi pelanggan dan memperoleh pelanggan.Retensi pelanggan adalah berurusan dengan mempertahankan pelanggan yang sudah ada untuk menghindari hilangnya pelanggan, sedangkan mendapatkan pelanggan adalah untuk menarik pelanggan baru dan hal itu dapat meningkatkan porsi pelanggan. Dengan CRM , perusahaan berhasil memulai berbagai program loyalitas untuk menghargai pelanggan setia yang dapat diidentifikasi. Ini adalah salah satu upaya dalam melakukan retensi pelanggan.Selain itu, perusahaan dapat memperoleh pelanggan baru dengan menjalankan beberapa promosi untuk menarik pelanggan potensial melalui media komunikasi seperti telepon, email, internet dan penjualan kunjungan. Ketika perusahaan berhasil dalam mempertahankan dan memperoleh pelanggan, jumlah pelanggan tentu akan tumbuh . 4. Peningkatan strategi pemasaran dan informasi pesaing . CRM memastikan perusahaan untuk fokus pada komponen eksternal seperti pelanggan, pasar dan juga pesaing. Dengan menerapkan CRM, perusahaan dapat meningkatkan rencanastrategi pemasaran produk. Dengan bantuan dari CRM, perusahaan dapat mengukur upaya pemasaran, seperti kampanye pemasaran, promosi pemasaran dan angka penjualan, sehingga, tindakan korektif dapat diambil untuk perbaikan.Selain itu, CRM juga memfasilitasi perusahaan dalam mengoptimalkan dan mengendalikan pemasaran, penjualan dan proses.CRM juga memungkinkan perusahaan untuk mengakses informasi pesaing dalam arti menggunakan intelijen pasar untuk melacak informasi pesaing serta analisis trend pelanggan 5. Memberikan keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan. CRM adalah pendekatan taktis yang memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang dari hubungan pelanggan yang berkelanjutan.CRM mengintegrasikan strategi pemasaran dan teknologi informasi untuk menciptakan keuntungan jangka panjang yang berasal dari hubungan dengan pelanggan.Pengurangan biaya dari CRM bisa menghindari perusahaan untuk beroperasi dengan biaya rendah. Kepuasan pelanggan dan nomor pelanggan yang tinggi adalah inti dari pendapatan perusahaan . Terakhir, strategi pemasaran yang efektif dan informasi pesaing memungkinkan perusahaan untuk sukses .Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap profitabilitas perusahaan pada jangka panjang. 3.1.2. Supply Chain Management dan Entreprise Resource Planning Sistem ERP adalah sistem informasi untuk mengintegrasikan data dari berbagai fungsi organisasi yang berbeda misal planning, manufacturing, order entry, inventory management dan lain lain (Oz.2008) ERP pada Air Asia menggunakan Microsoft Bussiness Solution oleh Avanade Consultant.yang digunakan untuk menangkap transaksi operasi harian, mengelola supply chain dan memghemat biaya operasional untuk meningkatkan performa operasional agar lebih efisien (Bernama, 2005).
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
18
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
APS (Advanced Planning and Schenduling Sytem)adalah sistem proses management manufacturing yang digunakan untuk perencanaan supply chain dengan penggunaan informasi dari ERP untuk perencanaan dan penjadwalan operasi. Sistem APS bekerja layaknya otak dari aktivitas rantai suplai (Ahmed, 2004) untuk menghubungkan keinginan konsumen dengan ketersediaan pemasok. Hal ini membantu AirAsia untuk mengoptimalkan manajemen rantai supplai secara berkluster dan terklasisfikasi berdasarkan keinginan dari konsumen, meramalkan pemenuhan keinginan konsumen untuk jangka panjang (masa depan), mengurutkan prioritas serta mengecek ketersediaan sumber daya sehingga dapat membantu segala stakeholder dalam hal ini supplier berkolaborasi secara strategik untuk mengelola inventory dan penjadwalan. Sistem APS dalam jangka panjang dapat meningkatkan performansi AirAsia serta menganalisis rute penerbangan mana yang berpotensi untuk dijadikan destinasi baru dalam pelayanan Air Asia di masa depan. AirAsia melakukan kerjasama dengan Merlot Aero untuk sistem operasi manajemen.Merlot .aero adalah perusahaan software asal selandia batu dimana telah memiliki pengalaman selama 50 tahun dalam mendesain, mengembangkan dan memberikan software yang inovatif pada sektor penerbangan. Sistem Merlot Aero akan mengoptimisasi utilisasi pada pesawat terbang dan kru. Sehingga akan semakin meningkatkan performa tepat waktu dan meminimalkan biaya. Sistem ini akan mengelola informasi pelayanan dan penerbangan secara real-time ke seluruh outlet media Air Asia, konsumen, airport dan support services yang dapat digunakan keseluruh jaringan global air asia. Terbukti performa tepat waktu Air Asia tahun 2012 sebesar 80%. “Air Asia telah berkomitmen pada keunggulan dalam pelayanan.Sehingga kami memiliki alat operasional yang terbaik untuk memberikan para penumpang kami pengalaman perjalanan yang terbaik. Dengan sistem baru Air Asia akan dapat menigkatkan performa secara tepat waktu pada penerbangan kami dan memaksimalkan armada pesawat kami untuk melayani rute yang lebih banyak dan meningkatkan frekuensinya. Kamu ingin mendapatkan penghematan biaya sehingga akan memberikan tarif yang murah kekonsumen” COO Air Asia Bo Lingam. “Merlot.aero dapat meramalkan, mengorganisir, memprediksi, mengukur dan melaporkan penerbangan harian dan utilisasi kru dengan lebih baik. Ini memberikan kemampuan pada maskapai penerbangan untuk dapat menaati peraturan apakah seorang kru terbang pada batas jam terbangnya. Singkatnya merlot.aero mencakupi seluruh aspek manajemen penerbangan. Dengan sistem cloud yang always on dan dapat membantu penghematan biaya, sistem ini dapat memuaskan maskapai penerbangan seperti Air Asia” Mark McCaughan CEO Merlot. Penerapan management Supply Chain dan penggunaan ERP jelas memberikan dampak yang sangat positif dikarenakan dengan ERP kita bisa membentuk suatu strategic decision yang baik dikarenakan integrasi antar sistem fungsi bisnis atau cross-functional system sehingga Air Asia dapat secara cepat merespon kebutuhan akan perubahan pasar dan strategi pesaing dengan cepat dikarenakan penyediaan informasi kunci untuk proses bisnisnya yang dapat diakses di setiap fungsi bisnis Air Asia.berikut juga dengan supply chain yang baik, Air Asia dapat mengontrol value added atau value chain perusahaan
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
19
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
sehingga nantinya akan terus memproses sebauh produk atau jasa yang terbaik untuk konsumen dengan diiringin konsep bisnis yang efisiensi biaya sebagai Low Cost Carrier terbaik. 3.1.3. Commerce and Marketing E-commerce adalah bagian dari e-business, dimana e-commerce lebih menekankan pada hal–hal yang berhubungan dengan transaksi jual, beli, tukar dan lain sebagainya antar pebisnis satu dengan yang lainnya dan suplier mereka. Ecommerce yang menjadi bagian penting dari e-business berfungsi untuk melakukan banyak hal, salah satunya adalah dalah hal e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing). Dalam penerapan e-commerce AirAsia menerapkan sistem e-ticketting.E-ticketting ini merupakan penerapan B2C (Business to Consumer), yang mana pemilik bisnis dan konsumen dapat berinteraksi secara langsung. Sistem ini memungkinkan calon penumpang untuk melakukan reservasi tiket melalui media elektronik secara online. Selain itu AirAsia juga menerapkan e-marketing, di mana perusahaan mereka melakukan pemasaran melalui internet. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs dari AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket pesawat. Dalam teknologi e-ticketing ini AirAsia menggunakan Computer Reservation System (CRS) dari Navitaire’s Open Skies Technology dimana ini adalah reservasi berbasis web yang terintegrasi dan sistem inventori termasuk didalamnya adalah internet, call center dan kontrol fungsional keberangkatan airport (booking, check-in,baggage). Sistem Perriodot telah dikembangkan untuk menyusun jadwal penerbangan untuk AirAsia dan memproses semua pemesanan tiket menggunakan Navitaire, dimana pada akhir proses akan muncul dalam bentuk file PDF. Dengan mengimplementasi CRS yang berperan seperti mesin penjual, AirAsia dapat mengeliminasi orang perantara dan komisi penjualan dimana perusahaan harus membayar mereka. Open Skies memelihara pusat sentralisasi data konsumen serta membantu Air Asia untuk melacak pemesanan dan penjadwalan kegiatan penerbangan secara real-time. Open Skies juga mengintegrasikan sistem mereka dengan system YMS yang sudah digunakan terlebih dahulu. Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan system ini dapat menimilasi biaya operasi.AirAsia adalah salah satu armada penerbangan pertama yang memperkenalkan opsi tanpa harus mencetak tiket serta menyediakan boarding pass secara online karena menerapkan sistem CRS. CRS dapat memenuhi keinginan unik dari AirAsia yakni mengimplementasi model bisnis berbiaya rendah serta merubahnya menjadi sebuah proses bisnis yang lebih efisien. CRS telah membantu meningkatkan penjualan dimana penumpang meningkat dari 2 juta menjadi 7.7 juta dalam 2 tahun sebut CEO AirAsia Tony Fernandes.Penerapan e-commerce pada AirAsia memberikan berbagai keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak customer.Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global Distribution System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi dengan sistem malalui GUI, maka sistem tersebut secara realtimeakan melakukan proses-proses back-office diantaranya melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu bukti
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
20
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket pesawat.
Gambar 5. Website Air Asia
Gambar 6. Ticket Online Air Asia Fasilitas Web juga telah terintegrasi dengan Sistem Informasi CRM, aplikasi CRM berguna untuk memberikan perusahaan pengetahuan mengenai kebutuhan dan perilaku yang selalu berubah dari konsumen dimana pengetahuan ini penting untuk dapat melayani mereka dengan lebih baik (Haag dan Cummings, 2008). Aplikasi CRM membantu menganalisa kontak konsumen sehingga Air Asia dapat mengelola dan mengupdate profile konsumen elektronik. Integrasi CRM dengan WEB dilakukan pada page Frequently Asked Questions (FAQ) yang membantu mengupdate jawaban secara online mengenai pelayanan mereka, seperti booking, online payment dll. Aplikasi CRM mengurangi biaya operasional dikarenakan mereka menggunakan email atau web untuk menghandle pertanyaan konsumen ketimbang dengan call centre. Lalu fitur member dimana para member Air Asia akan diberikan informasi satu langkah didepan konsumen lain mengenai penawaran promosi, berita dll, dan informasi yang diberikan ditanggung aman oleh pihak Air Asia (Lias et al, 2009)
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
21
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Untuk menunjang website AirAsia, www.airasia.com, perusahaan sudah menunjukDynamic Site Acceleration dariAkamai untuk masa 10 tahun memegang tanggung jawab dan peran dalam memelihara dan mengembangkan web. AirAsia sangatmengutamakan kualitas servis yang tinggi dengan konsumen dan juga berbagai fitur kemudahan terbang dengan Air Asia seperti penjadwalan dan juga kemudahan untuk memesan tiket secara online dikarenakan besarnya kapasitas web yang dikunjungi yakni sekitar 1 juta pengunjung web AirAsia tiap bulannya. Dengan permasalahan yang ada, Akamai’sDynamic Site Acceleration memberikan solusi dengan meningkatkan performansi web menjadi 5x lebih cepat dan hal tersebut dapat dicapai tanpa harus mengeluarkan biaya berlebih untuk perangkat kerasnya. AirAsia juga memanfaatkan jaringan Akamai’s yang terhubung lebih dari 48,000 server yang sudah terpasang dengan softaware canggih yang dapat meningkatkan perfomansi web Air Asia. Air Asia juga bekerja sama dengan Microsoft dengan menerapkan gadget Air Asia disidebar yang dikembangkan oleh TMS (The Media Shoppe Berhad). Gadget ini akan berfungsi untuk mengunduh berbagai macam kebutuhan yang tersedia di web Air Asia.Gadget ini pula yang membantu perusahaan untuk meningkatkan nilai elektronik komersil mereka (e-commerce) dan juga menjaga konsumen untuk selalu menjadi yang pertama mengetahui berita terbaru, info promo, harga tiket, serta jadwal penerbangan Air Asia. Pengelolaan AirAsia juga didukung oleh aliansi strategi nya antara lain berupa hotel dan travel. AirAsia sendiri memiliki anak perusahaan berupa hotel yang diberi nama “Tune Hotel”. Hotel ini sendiri dapat dipesan melaui sistem online yang tergabung dengan sistem web AirAsia itu sendiri dan memudahkan pelanggan yang melakukan perjalanan serta membutuhkan penginapan yang layak dan nyaman. Penjualan melalui online juga dilakukan dengan strategic alliance dengan Expedia.com dimana Expedia memiliki hak distribusi pihak ketiga dari paket perjalanan Air Asia dan Air Asia X.Hal ini juga tentunya dapat memudahkan pelanggan serta menguntungkan bagi AirAsia itu sendiri. Untuk membantu pelanggannya dalam mendapatkan informasi tentang produk, perusahaan menyediakan juga jejaring social Facebook dan Twitter sebagai media teknologi informasi perusahaan. Disini para pelanggan dapat berinteraksi dengan sesama pelanggan seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain, dimana setiap anggotanya dapat bertukar informasi. Pertama kali AirAsia masuk dalam social media adalah dengan blog yang bernama “Just A Plane Thoughts” dan dirasa penggunaan sosial media sangat penting untuk kampanye promosi, mulailah AirAsia menggunakan page di facebook atau forum dapat menciptakan hubungan dengan brand air asia. Twitter juga dapat menjadi alat yang penting untuk menyampaikan pesan marketing untuk mengupdate informasi pada calon penumpang mengenai promosi-promosi atau pengembangan pada pelayanan AirAsia. Selain itu untuk menghadapi pertumbuhan pertanyaan konsumen yang besar. Air Asia mengambil cara yang unik untuk pelayanan konsumennya tanpa menambah Call Centre yang menambah biaya yaitu dengan AskAirAsians. AskAirAsia adalah portal online yang memberikan pelayanan komsumen yang berkualitas pada konsumen yang telah ada dengan mengutilisasi penggunaan social media termasuk live chat dan twitter.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
22
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
AskAsia.com memperkenalkan “wajah” baru pada Air Asia Customer Service yaitu Lil Miss Red.Dimana konsumen dapat menanyakan pertanyaan berbagai pertanyaan dan dapat menerima jawaban kapanpun apakah sebelum, saat atau setelah penerbangan.Portal AskAirAsia tersedia dalam 5 bahasa.Jikalah konsumen tidak menemukan jawaban yang dicari, mereka dapat menanyakan lebih lanjut melalui Twitter, Weibo atau Livechat.Saat ini LilMiss Red memiliki follower lebih dari 30.000.Penambahan pelayanan konsumen memberikan respon yang cepat sekaligus mempertahankan konsumen yang telah ada tanpa menghilangkan model bisnis Air Asia yang low-cost. Selain itu Air Asia juga menggunakan social media seperti Youtube, Pinterest, Wechat dan Instagram. Saat ini pada akun facebook Air Asia mencapai lebih dari 4 juta fans, 1,2 juta follower di twitter dan 1,2 juta follower di Weibo. Media sosial juga membrikan kesempatan bagi perusahaan dengan kampanyenya seperti event atau kompetisi tertentu.Sebagai contoh kontes video dimana berhadiah tiket mega festival musim panas dan menonton pertandingan langsung QPR di Loftus Road London. Bagi Air Asia Media sosial dapat menciptakan buzz pada brand, meningkatkan brand experience, merubah landscape dari PR, memanusiakan brand dan yang terpenting adalah mengurangi biaya marketing. Dan Air Asia tidak memandang sebuah sosial media sebagai tempat untuk melakukan kampanye marketing tapi dikarenakan perusahaan ini berorientasi pada orang dan ini adalah langkah yang tepat untuk menghubungkan konsumen dan fans. Penerapan e-business pada Air Asia memberikan keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak customer dan partners, antara lain : 1. Pemasaran melalui internet (jejaring sosial, website, ads, dan lain sebagainya)dapat membuat promo menjadi lebih efektif menarik para calon penumpang. 2. Customer menjadi lebih mudah dan efisien dalam pemesanan tiket di AirAsia.com 3. Meningkatkan penjualan tiket, karena sistem e-ticketting semakin efektif dalam pelaksanaannya karena para pengguna yang sudah dekat dengan internet akan lebih memilih reservasi secara online dibanding cara yang konvensional. 4. Nama perusahaan yang semakin dikenal masyarakat (citra AirAsia sebagai maskapai lokal maupun antar negara yang sangat terjangkau) melalui pemasaran di Internet. 5. AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya dalam hal operasionalya 6. Adanya sistem informasi yang baik juga memudahkan para partners yang mendukung operasional airAsia karena, pengadaan kebutuhan air asia lainnya juga sudah melalui sistem e-procurement dimana penawaran terkait pengadaan dilakukan secara online dan transparan. 3.1.4. Production, Manufacture and Repair Dalam proses repair Air Asia seperti Maintenance-By-TheHour(MBHTM), Air Asia bekerjasama dengan ST Aerospace dalam rapair management 100 armada A320.Dengan kerjasama ini membuat keselamatan penerbangan dan turnaround time yang cepat sehingga Air Asia tetap dapat beroperasi dengan berbiaya rendah. ST Aerospace telah menjadi partner dengan
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
23
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Air Asia selama 10 tahun dan selalu secara konsisten memberikan maintenance, repair dan overhaul service yang berkualitas tinggi dan efektif biaya. 3.1.5. Human Resource Management Sumber daya manusia merupakan salahsatu komponen penting dalam dunia usaha karena manusia sebagai motor yang menggerakkan dan mengatur segala aktivitas bisnis. Oleh karena itu, perusahaan sangat fokus dalam menentukan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di perusahaannya.Sebelum era teknologi informasi, pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan masih dilakukan secara konvensional. Pengumuman perekrutan karyawan dilakukan melalui media massa atau pamflet pengumuman yang ditempel di universitas, perkantoran maupun tempat umum lainnya. Proses seleksi dan penilaiannya masih dilakukan dengan cara konvensional melalui tes tertulis dan wawancara. Pengarsipan data karyawan juga masih dilakukan secara tradisional dengan penyimpanan arsip karyawan dalam bentuk dokumen.Evaluasi karyawan juga masih dilakukan berdasarkan supervisi secara langsung terhadap karyawan. Sejak berkembangnya penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan, Ebusiness juga diterapkan pada sistem SDM perusahaan-perusahaan besar diIndonesia. Penerapan E-business sudah dilakukan dari tahap recruitment, proses seleksi dan penilaian, pengarsipan data karyawan, training, penempatan hingga carrier path telah dikelola dengan sistem terintegrasi, dan setiap saat dapat dianalisa untuk pengambilan keputusan selanjutnya untuk pengembangan, repositioning karyawan maupun keputusan lainnya yang berkaitan dengan karyawan. Aplikasi e-business di sistem SDM telah diterapkan di beberapa perusahaan besar di Indonesia dan perusahaan besar lainnya. E-business di sistem SDM Air Asia tidak sebanyak pada perusahaan penerbangan lainnya. Air Asia menerapkan e-business pada perekrutan pegawainya dengan melakukan pengumuman perekrutan karyawan melalui websitenya yaitu dengan nama AirAsia careers yang terdapat pada halaman careers. Apabila para calon pegawai ingin mengetahui tentang apa saja lowongan yang sedang dibuka AirAsia maka harus mengklik System yang bernama LinkedIN dimana pada website tersebut terdapat penjelasan dan update pengumuman perekrutan karyawan terbaru AirAsia. Pada web tersebut para calon pegawai dapat melihat benefit apa saja yang akan didapatkan apabila bergabung sebagai karyawan AirAsia. Perekrutan pilot AirAsia dilakukan melalui kerjasama dengan BIFA (Bali Intenational Flight Academy). Dimana beberapa siswa diberikan kontrak kerja dengan AirAsia agar pada saat lulus mereka langsung bergabung dengan AirAsia. Para siswa tersebut akan mendapat program pendidikan dan pelatihan dengan simulasi berstandart internasional selama 46-48 minggu. Fungsi bisnis HRM dijalan dengan e-business melalui pengumuman rekruitment karyawan melalui website dan penerapan sistem e-business AirAsia membuat sistem HRM-nya tidak sebanyak perusahaan penerbangan lainnya. Keuntungan atau kelebihannya yaitu : 1. Internal efficiency strategy yaitu dengan peningkatan cara atau metode untuk menciptakan kepuasan karyawan,peningkatan kualitas,produktivitas dan pengambilan keputusan.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
24
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
2. Dapat lebih efisien dengan peningkatan layanan informasi karyawan,produk dan penggunaan software atau aplikasi yang membantu. Dengan e-business, Air Asia tidak perlu membuat sistem Human Resource sebanyak pada perusahaan penerbangan lainnya. 3.1.6. Finance and Accounting Pada dasarnya fungsi corporate finance adalah sebagai bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab mengurus segala masalah pendanaan dan struktur permodalan perusahaan. Air Asia membebankan tanggung jawab terkait dengan pengendalian cash budget yang digunakan untuk kehidupan perusahaan. Penyajian laporan keuangan yang sehat juga menarik perhatian stakeholders dan pasar global. Tony Fernandez yang merupakan CEO dari perusahaan Air Asia berhasil memajukan laju kehidupan di perusahaan tersebut. Kisah awal Air Asia yang dibeli sebesar 1RM dengan hutang 100 Milyar dibelakangnya, dapat bangkit dengan waktu yang sangat cepat hanya dalam waktu 7 bulan. Penerbangan LCC yang menjadi trademark Air Asia membuatnya mampu melesat di wilayah bisnisnya dan merambah dunia global. Menjadi perusahaan yang go public membuat Air Asia tidak ragu menempatkan annual report nya di dunia internet. Inilah hal yang dilakukan corporate finance pada Air Asia sehingga masyarakat dan pihak lain dapat menilai kesehatan laporan keuangannya.
Gambar 7. Financial Highlight
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
25
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Gambar 8. Independent Auditor Report
Gambar 9. List of Top Share Holder
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
26
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Gambar 10. Cash Flow Statement
Gambar 11. Balance Sheet Sedamgkan untuk Sistem dalam management yang digunakan adalah Yield Management System untuk membantu pemahaman dan merespon perilaku konsumen untuk memaksimalkan keuntungan organisasi (Martin, 2006).YMS menyediakan data historik untuk membantu peramalan perusahaan di masa datang.YMS juga dikenal sebagai sistem manajemen pendapatan, inventory
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
27
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
control dan reporting control AirAsia menggunakan produk dari Ravenue Management System.Inc yaitu airRM.airRM adalah software inovatif yang dikembangkan oleh RMS.Inc untuk membantu mengindetifikasi peluang penjualan dan mengoptimisasi pendapatan dengan berdasarkan rute dan kursi.Optimasi dilakukan pada 2 level : 1. Rute (dengan menyesuaikan harga serta tujuan dengan tingginya permintaan di pasar) 2. Kursi (Jumlah kursi yang tersedia dengan berbagai variasi waktu pada periode yang berbeda. Biaya pemesanan akan menjadi lebih tinggi untuk kursi yang sama pada waktu yang lebih lama, oleh karena itu, setiap kursi dipertimbangkan sebagai peluang untuk meningkatkan pendapatan) Air Asia dapat meningkatkan keuntungannya (3-4%) dengan jumlah armada yang sama dengan cara merubah harga untuk pemesanan pada waktu yang sempit serta menarik keuntungan dari peramalan tinggi rendahnya permintaan pada periode waktu tertentu.Software airRM melakukan kontrol penetapan harga, menganalisa performa melalui berbagai fungsi dan fitur yang canggih. “airRM adalah alat yang inovatif dan merupakan industry-leading technology yang akan memperkuat kemampuan Air Asia dalam mencapai biaya rencah, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar” Scoot Schade. CEO RMS.Keuntungan penerapan e-business pada corporate finance Air Asia 1. Bagi perusahaan -
-
-
Publikasi laporan keuangan membuat perusahaan dapat membentuk pikiran konsumen bahwa laporan keuangan tersebut sehat sehingga perusahaan mampu dan berani eksis di luar. Merupakan salah satu bagian dari promosi, karena yang diperlukan hanya koneksi internet yang stabil. Dengan adanya opini auditor, apalagi jika menyatakan bahwa penyajian laporan keuangan tersebut WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atau WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dimana syarat kesehatan laporan keuangan sudah terpenuhi dengan menyusun laporan keuangan berdasarkan standard akuntansi yang berlaku dapat emnarik minat investor untuk menaruh modal dan berinvestasi di dalamnya. Menggambarkan kemajuan perusahaan. Laporan keuangan yang di publikasi lebih tepat sasaran karena semua pihak dapat melihat tanpa rekayasa. Membangun image perusahaan di pasar global. Air Asia juga bekerja sama dengan Microsoft dengan menerapkan gadget Air Asia di sidebar yang dikembangkan oleh TMS (The Media Shoppe Berhad). Gadget ini akan berfungsi untuk mengunduh berbagai macam kebutuhan yang tersedia di web Air Asia.Gadget ini pula yang membantu perusahaan untuk meningkatkan nilai elektronik komersil mereka (e-commerce) dan juga menjaga konsumen untuk selalu menjadi yang pertama mengetahui berita terbaru, info promo, harga tiket, serta jadwal penerbangan Air Asia.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
28
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
2. Bagi Konsumen - Konsumen lebih percaya menggunakan Air Asia dengan adanya publikasi laporan keuangan dan opini auditor yang baik. - Konsumen lebih mudah mendapatkan informasi terkait keuangan perusahaan. 3. Bagi Partner/Mitra - Bagi shareholders bisa mendapatkan sedikit gambaran mengenai kesehatan keuangan perusahaan dengan publikasi laporan yang ada. - Proyek kedepan untuk bekerja sama bisa di pertimbangkan melalui informasi yang tersebar di dunia maya 3.1.7. Routing and Shipping Air Asia selain menggunakan APS untuk meramalkan dan menentukan destinasi yang profitable, mereka juga melakukan Route Profitability Analysis dimana analisis ini membuat Air Asia dapat membuat perbandingan rute yang diambil dan menentukan keputusan yang terbaik dengan mengganti atau menghapuskan rute yang merugikan perusahaan.Sedangkan untuk shipping dalam hal ini Cargo, Air Asia telah menjalin alinasi strategis dengan Triple I Asia Cargo. Proses shipping juga terjadi pada salah satu layanan air asia yaitu saat pengiriman barang merchandise Air Asia yang dibeli pada Air Asia Megastore. Berikut gambaran kebijakan shipping pada Air Asia Megastore :
Gambar 9. AirAsia Megastore Shipping Policy AirAsiaMegastore bermitra dengan jasa pengiriman logistik yang terpercaya untuk memastikan pesanan Anda sampai ke Anda tepat waktu. Setelah proses pembayaran pada pembelian merchandise Air Asia melaui Air asia megastore maka barang akan disiapkan dan dikirimkan dari gudang dan itu membutuhkan waktu hingga 3 hari kerja. Selanjutnya akan dikirimkan melalui Air Asia cargo yang berkerjasama dengan kargo lokal di negara-negara tujuan atau melui FEDex yang telah diahli dalam pengiriman barang di seluruh dunia.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
29
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Proses pengiriman akan memakan waktu 3-5 hari kerja untuk wilayah malaysia dan 4-11 hari kerja untuk tujuan internasional. Dengan begitu jika tidak ada kendala maka barang akan sampai pada konsumen dengan waktu maksimal 14 hari kerja. AirAsiaMegastore bekerja keras untuk memberikan setiap order secepat mungkin ,mungkin ada kasus di mana Air Asia tidak dapat memenuhi pesanan karena ketersediaan produk yang terbatas. Dalam kasus yang jarang terjadi ini, Air Asia akan memberitahu melalui email mengenai waktu pengiriman yang mungkin terlambat. *Waktu dan tanggal pengiriman barang akan dipengaruhi oleh: 1. Perizinnan pembayaran dari lembaga keuangan Anda kepada kami; 2. Apakah ada kekurangan suku cadang untuk sistem yang Anda pesan ; 3. Alamat pengiriman Anda. Jika Anda tinggal di zona pengiriman non metropolitan atau regional waktu pengiriman yang lebih lama mungkin berlaku untuk Order anda. Tanggal pengiriman diperkirakan kami didasarkan pada beberapa faktor , termasuk alamat tujuan, opsi pengiriman yang Anda pilih, dan seberapa cepat kita bisa mendapatkan barang-barang untuk pengiriman. Juga , pesanan untuk beberapa item atau beberapa salinan dari satu item dapat memakan waktu lebih lama untuk berkumpul sebelum kami dapat mengirimkannya kepada Anda . 3.2. Kategori Perusahaan Global Air Asia termasuk perusahaan yang telah memenuhi kategori perusahaan Global. Hal ini didasarkan oleh Air Asia yang telah memenuhi ciri-ciri perusahaan global dan juga termasuk perusahaan yang menerapkan global e-business. Berikut adalah gambaran Business Drivers for global e-business :
Gambar 10. Bussiness Drivers for Global e-Business Business drivers for global e business terdiri dari global customers, global product, global operations, global resources dan global collaboration.Global Customer, Air Asia sendiri telah berdiri sejak tahun 2001 dan memiliki tujuan
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
30
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
mulia yaitu siapapun termasuk seluruh warga dunia dapat terbang tentunya bersama Air Asia. Pelanggan Air Asia talah ada dibanyak negara meskipun customer utamanya adalah masayarakat Asia. Hal ini menunjukkan bahwa Air asia sudah mengglobal. Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara, , AirAsia terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang baru dalam usaha ini. Bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc, Air Asia siap membawa penerbangan berharga terjangkau ke puncak pencapaian dengan keyakinan kami bahwa "Sekarang, Semuanya Dapat Terbang". Pada tahun 2013, penumpang Air Asia di Indonesia sudah mencapai 8 juta orang dan total di seluruh dunia mencapai 21 juta orang. Global Product, Air Asia sebagai perusahaan global tentunya memilki produk yang dapat pencapai seluruh dunia. Selain jasa transportasi udara yang sudah menjangkau 20 negara, produk lainnya yang ditawarkan lain adalah jasa perjalanan liburan keseluruh dunia, jasa angkutan barang ke seluruh dunia via Air Asia Cargo, jasa penginapan via Tune Hotels milik Air Asia grup, serta jasa pemesanan tiket pertunjukkan kelas dunia. Global Operations, Air Asia melaui anak-anak perusahaanya yaitu AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc serta Tune Hotels, sudah beroperasi di lebih dari 20 negara di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Air Asia sudah tepat dikategorikan menjadi perusahaan global. Global Resources, Air Asia group memiliki 118 armada pesawat berdasarkan laporan tahun 2012. Armada tersebut seluruhnya dengan jenis pesawat Airbus. Seluruh pesawat ini beroperasi di lebih dari 20 negara. Air Asia juga memiliki Tune Hotel yang telah tersebar di dunia yaitu di negara-negara seperti, Indonesia, Malaysia, Thailand, Inggris, Filipina, India, Jepang dan Australia dengan jumlah total 42 hotel. Global Collaboration, air asia telah menjalin kerjsama dengan expedia yang merupkana jasa perjalanan terbesar di dunia. Dengan kolaborasi ini maka Air Asia sudah terhubung dengan seluruh tujuan perjalnan di seluruh dunia. Air asia juga menjalin kerjasama dengan beberapa maskapai penerbangan lainnya untuk tujuan yang belum ditempuh oleh Air Asia, hal ini bertujuan agar penumpang Air Asia dapat mencapai tujuan hanya dengan satu tiket walaupun terhubung dengan maskapai lain
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
31
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
3.3. Penerapan e-Commerce yang sudah dan akan dilakukan perusahaan kedepan. Salah satu bentuk e-Commerce yang dilakukan oleh Air Asia adalah eTicketing, dimana Air Asia adalah penerbangan pertama di Malaysia yang melakukan proses bisnis ini, dan terbukti dengan e-Ticketing Air Asia menemukan sebuah solusi akan proses bisnis yang efisien biaya sekaligus juga memberikan kemudahan dan kenyamana kekonsumen. Berikut adalah proses online ticketing di Air Asia.
Gambar 14. Online Booking Tahap 1: Masuk ke web air asia di www.airasia.com secara otomatis akan tehubung dengan http://www.airasia.com/id/id/home.page. Tentukan rute perjalanan anda, pilih kota keberangkatan dan kota tujuan, kemudian tentukan tanggal keberangkatan dan kembali, selanjutnya masukan data berapa orang yang melakukan perjalanan, dan terakhir klik tombol searching untuk mengetahui penerbangan yang tersedia.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
32
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Gambar 15. AirAsia Website Tahap 2: Setelah jadwal penerbangan muncul, pilih waktu keberangkatan dan kembali, kemudian pilih kelas dan harga yang tersedia, selanjutnya klik kolom lanjutkan untuk ke tahap selanjutnya.
Gambar 16. AirAsia Website Tahap 3: Masuk atau log ini jika memang sudah terdaftar di web air asia atau masukan informasi data diri serta rincian kontak pribadi agar mudah dihubungi oleh pihak air asia. Kemudian pilih kursi dengan harga yang tersedia sesuai posisi yang diinginkan. Klik konfirmasi untuk ke tahap selanjutnya
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
33
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Tahap 4: Nama penumpang akan tersedia, tersedia juga total harga penerbangan yang akan dibayarkan, selanjutnya pilih metode pembayaran bisa menggunakan kartu kredit, kartu debit atau e-gift voucher. Klik submit payment untukdikonfirmasi dan ketahap selanjutnya.
Gambar 17. Check In Online Tahap 5: Ketika pembayaran telah diproses, maka rencana perjalanan anda akan ditampilkan dan dikirim ke email anda. Selanjutnya anda siap menikmati perjalanan bersama air asia.
Gambar 18. Kontak Online
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
34
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
Gambar 19. Ticket Online
Gambar 20. Status Ticket Selain layanan e-ticketing, pada layanan ecommerce Air Asia juga sudah menerapkan layanan lainnya seperti, pemesanan hotel, pemesanan makanan untuk di dalam pesawat, pembelian merchandise air asia melalui online di layanan Air Asia Megastore, pembelian tiket pertunjukkan atau event kelas dunia beserta tiket
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
35
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
perjalnannya melalui layanan Air Asia Red Tix dan juga jasa pengiriman barang melalui Air Asia Cargo. Kedepannya Air Asia juga akan berkerjasama dengan bank-bank lokal untuk memeprmudah sistem ecommerce. Saat ini belum semua bank-bank lokal menjalin kerjsama dengan Air Asia dalam layanan ecommerce mereka, dengan menjalin kerjsama maka akan mempermudah konsumen dalam hal pembayaran karena biaya administrasi juga tidak dikenakan kepada konsumen. 3.4. Future Development Dengan semakin kerasnya persaingan di industri penerbangan maka inovasi dan teknologi adalah faktor yang sangat perlu diperhatikan untuk dapat merespon tantangan pesaing dan permintaan konsumen dengan cepat melalui informasiinformasi yang kita dapatkan, sekaligus untuk dapat meningkatkan performa operasional bisnis perusahaan. AirAsia telah terbukti menjadi pelaku pasar penerbangan yang tidak bisa dianggap sebelah mata, ekspansi bisnis dengan frekuensi yang sangat banyak membuat AirAsia menjadi tantangan dalam dunia industri penerbangan maka beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk dapat terus memiliki keunggulan kompetitif pengembangan-pengembangan dimasa mendatang yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan pengamanan dalam sistem payment berbasis web untuk menjaga informasi dan privacy para konsumen. 2. Fokus pada program Customer Relationship Management untuk terus menjaga akun dan hubungan dengan konsumen. Dikarenakan jaringan yang terhubung dengan CRM yang baik maka akan tercipta pemberian dan penangkapan value dari konsumen dan akhirnya memecahkan masalah konsumen. 3. Media yang responsif baik melalui email, sms atau media sosial sangatlah penting sebagai nilai tambah AirAsia, dan selalu menjaga opini konsumen khususnya dalam dunia forum, karena nantinya akan memberikan WOM negatif yang akan merusak nilai dari sebuah brand. 4. Pengembangan sistem APS (Advanced Planning and Scheduling) untuk menentukan destinasi baru dalam pelayanan Air Asia di masa depan yang tepat dan sesuai kebutuhan pasar. 5. Perluasan dan pengembangan Database Mining System yang dimiliki Air Asia untuk mensentralisasi data untuk berbagai area fungsional. 6. Pengembangan Sistem PEP (Process Flow Enterprise Portal) untuk berbagi informasi dalam divisi internal perusahan serta sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengumpulkan data dari berbagai bisnis proses perusahaan yang semakin kompleks. Air Asia pada pengembangan di kancah global selain menerapkan manajemen yang berbasis e business, sudah saatnya untuk masuk dalam aliansi global khusus maskapai dunia. Saat ini di dunia sudah terdapat aliansi maskapai dunia seperti star alliance, skyteam dan one world. Sudah banyak maskapai di wilayah asia pasifik yang masuk dalam aliansi-aliansi tersebut. Dengan masuk kedalam aliansi, maka pasar Air Asia akan bertambah luas, serta fasilitas dan
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
36
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
kemudahan lainnya juga dapat diperoleh seperti lounge bersama, rute-rute baru, dan lain sabagainya. Sistem IT juga harus mengikuti perubahan dan penyesuaian jika mengikuti dalam aliansi global ini dikarenakan agar antar maskapai bisa terhubung baik dalam sistem reservasi, perjalanan, bagasi, frequent flyer, serta fasilitas lainnya. Menjalin hubungan dengan pihak lain yang dapat mengembangkan sistem e-business AirAsia dimasa yang akan datang. Sumberdaya yang berkembang serta didukung oleh informasi dan teknologi yang saling terhubung dan terintegrasi dengan baik akan dapat membuat Air Asia mencapai visi dan misi perusahaan yang maju dan berkembang di masa yang akan datang.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
37
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
BAB 4 KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan Air asia merupakan maskapai milik DRB-HICOM pemerintah Malaysia yang mengalami kebangkrutan dan kemudian dijual kepada Tony Fernandez dengan harga simbolik 1RM. Hutang 100 milyar yang ditinggalkan mampu lunas dan mengalami kemajuan pesat dengan system LCC atau Low Cost Carrier nya. Perkembangan zaman yang semakin mengandalkan teknologi membuat banyak perusahaan berkecimpung dalam dunia internet. Semakin dewasa, ada yang dikenal dengan e-business dan e-commerce. Air Asia merupakan salah satu dari banyak perusahaan yang juga mengandalkan elektronik dalam segala bentuk transaksi bisnisnya. Corporate division dalam perusahaan Air Asia menggunakan e-business dan e-commerce dalam menunjang fungsi bisnisnya. Pada CRM atau Customer Relation Management terdapat fasilitas web yang telah terintegrasi dengan Sistem Informasi CRM, aplikasi CRM berguna untuk memberikan perusahaan pengetahuan mengenai kebutuhan dan perilaku yang selalu berubah dari konsumen dimana pengetahuan ini penting untuk dapat melayani mereka dengan lebih baik. E-commerce yang merupakan bagian dari e-business mempunyai andil yang sangat penting dalam pemasaran produk perusahaan. Bisa dilihat dari perofrma divisi pemasaran pada perusahaan. Biaya yang lebih murah dan aplikasi pemasaran yang lebih mudah membantu kemajuan penjualan produk. Dengan adanya system elektornik bisnis, interaksi antar penjual dan pembeli tidak harus selalu secara langsung namun tetap terpercaya. Pada divisi lain contohnya, SDM, penerapan e-business sangat mempermudah proses perekrutan hingga pengarsipan. Semua lebih terkontrol dan tertata rapih. Divisi keuangan dan akunting juga mempunyai keuntungan lebih yang berdampak positif pada perusahaan dengan penggunaan e-business nya, misalnya dengan publikasi laporan keuangan ke internet tentu dapat menarik minat shareholders untuk berinvestasi karena alasan kesehatan keuangan perusahaan dan image yang baik. Masih banyak keuntungan yang secara umum bisa didapat dari mengedepankan electronic business. Dari segi biaya, implementasi, praktis dan mudah nya berinteraksi, serta penciptaan image yang tepat sasaran membuat perusahaan tidak mau merasa terbelakang di zaman yang sudah melek teknologi ini. Untuk dapat mempertahankan performa yang baik dari perusahaan tentu dibutuhkan banyak usaha karena semakin kerasnya persaingan di industri penerbangan maka inovasi dan teknologi adalah faktor yang sangat perlu diperhatikan untuk dapat merespon tantangan pesaing dan permintaan konsumen dengan cepat melalui informasi-informasi yang kita dapatkan, sekaligus untuk dapat meningkatkan performa operasional bisnis perusahaan.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
38
Kelompok 4
Analisis E-Business Air Asia
DAFTAR PUSTAKA Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Penerbit Gaya Media.Klaten. Artikel Non-Personal.14 Agustus 2013.Internet, Wikipedia Bahasa Indonesia.http://id.wikipedia.org/wiki/E-business.diakses 10 Maret 2014. Artikel Non-Personal.21 Oktober 2013. Sistem Informasi, Wikipedia Bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. diakses 18 Februari 2014. Artikel Non-Personal.21 Oktober 2013. Sistem Informasi, Wikipedia Bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. diakses 18 Februari 2014. Alter, Steven. 2002. Information System: Business Process and The Value Chain. Prentice Hall. Air Asia.2012. Anuual Report Air Asia 2012. [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada: [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada: http://maskapai.wordpress.com/2008/11/20/sistem-informasi-manajementransportasi-udara-2/. [Anonim].(2008). “Sistem informasi manajemen pada transportasi udara”.[Internet]. [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada: http://maskapai.wordpress.com/2008/11/20/sistem-informasi-manajementransportasi-udara-2/. [Anonim].(2008). “Cara mendapatkan tiket AirAsia”.[Internet]. [diunduh 2014 Maret 07]. Tersedia pada: http://imbalo.wordpress.com/2008/09/20/air-asia.jpg. Haag, S., M. Cummings., D. J. McCubbrey. (2008). Management Information System for The Information Age. New York, USA: Mc Graw Hill. Huff, Sid L. 2000.Cases in Electronic Commerce.McGraw-Hill. Jogiyanto H.M. (2005:1), Analisis dan Desain Informasi, Andi. Yogyakarta. Muktiningrum. 2012. “Keterkaitan sistem informasi dengan e-buiness”. [Internet]. [diunduh 2014 Maret 07]. Tersedia pada: http://blog.pasca,gunadarma.ac.id/2012/04026/keterkaitan-sistem-informasidengan-e-business-e-commerce. Stoole, Christoper. 2000. E-business – Just What is It?. [Online] Available: http://ebusiness.about.com/industry. [2014, March 10] Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce.Prentice Hall. Sutrisno J. 2011. Strategi pengembangan teknologi e-commerce dengan metode SWOT: studi kasus PT Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Telematika Mkom (3).No2. Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer Semarang, Apa dan Bagaimana E-commerce, Yogyakarta: Andi, Semarang; Wahana Komputer 2002. Onno W. Purbo, Aang Arif Wahyudi, 2001. “Mengenal E-Commerce”, Elex Komputindo, Jakarta
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc
R-51SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
39