MAKALAH TEKNOLOGI MOBILE E-TICKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN AIR ASIA
Kelompok 4 Ketua Kelompok : Hesti Syam (1661014) Anggota : Muhammad Fachruddin Arrazi (1661009) Reynaldo (1661012) Exalt Rivaldo Lewi (1663001) Vinsensius Rivaldi Tandungan (1663003) Jimmy Jordye Lianury (1663004) Ronny Djie (1663006)
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
DAFTAR ISI Daftar Isi ······································································································· 1 Bab I : Pembahasan Topik ·················································································· 2 A. Latar Belakang ················································································· 2 B. Tujuan Penulisan ··············································································· 2 Bab II : Pembahasan Studi Kasus ·········································································· 3 A. Maskapai Penerbangan Air Asia ····························································· 3 1. Sejarah Air Asia ··········································································· 3 2. Profil Perusahaan ·········································································· 4 3. Visi dan Misi ··············································································· 5 4. Value ························································································ 5 5. Penerapan E-ticketing ····································································· 6 6. Strategi ······················································································ 7 B. E-ticketing······················································································12 1. Pengertian e-ticketing ····································································12 2. Kelebihan dan Kekurangan e-ticketing ················································13 2.1 Kelebihan e-ticketing ·······························································13 2.2 Kekurangan e-ticketing ·····························································14 3. Manfaat e-ticketing ·······································································14 4. Efisiensi Dana dan Waktu Melalui e-ticketing ·······································15 5. Cara Pemesanan e-ticketing ·····························································15 Bab III : Kesimpulan ························································································18 Daftar Pustaka ································································································19
1
BAB I PEMBAHASAN TOPIK A. Latar Belakang Internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian (pemesanan) tiket pesawat dari cara konvensional menjadi lebih modern atau yang sering disebut booking online (online booking). Dewasa ini, memesan tiket dapat dilakukan melalui komputer yang tersambung dengan internet. Di Indonesia, pelayanan tersebut telah diperkenalkan oleh Airasia.
Hal ini berarti para maskapai penerbangan dapat berhubungan langsung dengan konsumen yang tentu saja akan memberikan dampak ekonomis yang signifikan. Menurut William Liu, presiden dan CEO Abacus International, World Tourism Organization memprediksi pada tahun 2010 sebanyak 195 juta wisatawan akan membajiri daerah tujuan wisata Asia-Pasifik. Tahun 2020 diramalkan jumlah itu akan melonjak mencapai 397 juta orang, yakni seperempat dari jumlah turisme internasional.
Pada awalnya penerapan pembelian tiket secara online sekitar tahun 1998 hanya mencapai satu persen lalu naik menjadi dua persen pada tahun 1999. Fenomena ini mendorong para ilmuan dan marketer untuk mempelajari lebih dalam apa yang menjadi penyebab pertumbuhan penjualan melalui internet.
Penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian kali ini dilakukan oleh Aron M. Levin, Irwin P.Levin dan Joshua A. Weller (2005). Penelitian tersebut menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi preferensi belanja melalui internet (online) dan tidak melalui internet (offline) pada produk, konsumen dan tahapan pembelanjaan yang berbeda.
B. Tujuan Penulisan 1. Dapat mengetahui lebih lanjut mengenai e-ticketing (pemesanan tiket melalui internet). 2. Dapat mengetahui mengenai apa manfaat, keunggulan, dan kelemahan dari e-ticketing. 3. Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan e-ticketing itu sendiri dalam dunia transportasi, khususnya maskapai penerbangan Air Asia. 2
BAB II PEMBAHASAN STUDI KASUS A. Maskapai Penerbangan Air Asia 1. Sejarah Air Asia Di awal pendirian air asia pada tahun 1993 merupakan milik dari DRB-HICOM, Malaysia tetapi di tengah perjalanan usaha dan ketidakmampuan untuk mengelola maskapai penerbangan ini Karena keuntungan jauh lebih sedikit dibandingkan beban yang harus ditanggung oleh pemerintah Malaysia maka pada akhirnya maskapai penerbangan ini dijual pada Tony Fernandes seharga 1 ringgit tepatnya pada tanggal 2 desember 2001. Usaha yang dilakukan tony fernandes untuk lebih mempromosikan maskapai yang baru ia beli adalah dengan cara turnaround. Usaha dan jerih payah dari tony fernandes pada akhirnya membuahkan hasil yang jauh lebih baik yaitu dengan keuntungan yang bisa ia peroleh di tahun 2002 tidak lama setelah maskapai tersebut ia beli dari Malaysia. Air asia mulai membuka rute terbang ke berbagai negara dan salah satunya adalah Indonesia di tahun 2003 dengan memberikan harga yang lebih murah. Rute semakin bertambah ke negara lainnya seperti Thailand di tahun 2003 kemudian di tahun 2004 mulai meluaskan rute penerbangan ke makau, dan pada tahun 2005 rute semakin bertambah ke manila, Xiamen. Selain itu negara lainnya yang Sudah dibuka untuk rute air asia adalah kamboja, filipina, laos, Vietnam, dll. Kini di Indonesia pun sudah terdapat perusahaan air asia yang pada awalnya dikenal dengan AWAIR dengan rute seperti Jakarta, Denpasar, Yogyakarta. Rute domestik sudah dibuka untuk rute Surabaya ke medan. Untuk rute terbang ke luar negeri baru bisa dilakukan di kota-kota besar di Indonesia yaitu di medan, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, makassar, Yogyakarta, bandung, palembang, padang, pekanbaru.
3
2. Profil Perusahaan Air Asia adalah maskapai penerbangan murah asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur. Air Asia telah dinobatkan sebagai maskapai terbaik penerbangan bertarif rendah di dunia dan pelopor perjalanan berbiaya rendah di Asia. Sesuai namanya, saham maskapai ini tidak hanya dimiliki oleh Malaysia saja, namun dimiliki juga oleh Singapura, Thailand, dan Indonesia. Untuk di Indonesia, maskapai penerbangan ini berafiliasi dengan maskapai penerbangan AWAIR (Air Wagon International) adalah sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Indonesia. Seiring perjalanannya AWAIR pun berganti nama menjadi PT Indonesia Air Asia. Dengan tagline “Now Everyone Can Fly“, Air Asia melayani kota-kota utama di 11 negara Asia. Langkah Tony ini meniru Southwest Airlines (Amerika Serikat). Mengusung tagline “Now Everyone Can Fly” membuat maskapai penerbangan ini tidak asing lagi ditelinga dan dimata khalayak. Ditambah lagi dengan banyaknya media promosi yang digunakan maskapai penerbangan ini dalam menawarkan promo yang sedang mereka tawarkan. Tagline dari Air Asia semakin nyata ketika dalam sebuah promo maskapai penerbangan ini menawarkan harga tiket penerbangan yang tidak tanggung-tanggung murahnya. Kita sering melihat iklan di televisi atau media lain baik di media cetak maupun media baru seperti internet yang memuat penawaran harga yang ditawarkan Air Asia yang sangat murah. Contonya, harga tiket penerbangan dari Medan ke Jakarta hanya Rp. 50.000,- pulang pergi, atau juga ada dari Medan ke Penang dengan harga Rp. 45.000, tak heran maskapai penerbangan ini kini dilirik banyak orang khususnya mahasiswa yang ingin berlibur ala backpacker yang tentunya memiliki budget liburan yang minim. Hanya dalam waktu satu tahun saja Tony Fernandes berhasil menyelesaikan masalah hutang Air Asia. Ia juga telah berhasil memperbaiki prestasi Air Asia dan memperoleh keuntungan serta membuka rute baru penerbangan. AirAsia adalah salah satu pemenang penghargaan dan penerbangan bertarif rendah terbesar di Asia yang berkembang pesat sejak tahun 2001. Dengan armada 72 pesawat, AirAsia terbang ke lebih dari 61 tujuan domestik dan internasional dengan 108 rute, dan beroperasi lebih dari 400 penerbangan setiap hari.Dengan jaringan rute yang membentang dilebih dari 20 negara, AirAsia terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang baru dalam usaha ini. 4
Bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc. AirAsia percaya pada tanpa embel-embel, kerumitan-bebas, konsep bisnis tarif rendah dan merasa bahwa menjaga biaya rendah membutuhkan efisiensi yang tinggi dalam setiap bagian dari bisnis. Melalui filosofi perusahaan “Now everyone can fly“, AirAsia telah memicu sebuah revolusi dalam perjalanan udara dengan lebih banyak orang di seluruh wilayah memilih AirAsia sebagai pilihan yang mereka sukai untuk transportasi. 3. Visi dan Misi Visi: Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal. Misi:
Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar
Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia
Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan
4. Value Value:
Utamakan keselamatan:
Bekerjasama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia.
Pemanfaatan aircraft:
Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region dengan hanya 25 menit, memastikan tarif terhemat dan produktivitas yang tinggi.
Tarif hemat, tanpa embel-embel:
Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi para penumpang tanpa menurunkan kualitas dan layanan.
Pengoperasian sederhana:
Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sesederhana dan efisien. 5
Sistem distribusi yang ringkas:
Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk memudahkan proses pembelian dan perjalanan.
Jaringan Point to Point:
Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana dengan berbiaya yang rendah.
5. Penerapan E-Ticketing PT. Air asia sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan E-ticketing di Asia, Air Asia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi Air asia melalui website www.airasia.com dimana penumpang tidak perlu telpon dan tidak perlu antri. Adapun keuntungan yang diperoleh Air Asia diantaranya : mengurangi biaya yang berkaitan dengan pencetakan dan mailing tiket, mengurangi biaya pembayaran tenaga kerja, dan lain-lain. Sedangkan bagi pelanggan yaitu : penumpang terhindar dari void tiket, penumpang dapat memperoleh tiket dengan mudah tanpa antri, dan lain-lain. Oleh karena itu E-ticketing jauh lebih efektif dan efisien untuk diterapkan dibandingkan dengan cara konvensional. Adapun Aplikasi yang dibutuhkan dalam penerapan e-ticketing di Air Asia:
a. CITOS (city terminal online system) Merupakan sebuah sistem reservasi tiket yang diberi nama CITOS (city terminal online system). Sistem berbasis web dengan teknologi tinggi, terjaring dan mudah diakses oleh siapa saja. hingga melakukan reservasi tiket menjadi mudah, cepat, akurat dan langsung bisa print sendiri tiketnya. CITOS e-system dapat berfungsi sebagai sekretaris Pribadi anda. Bagi anda yang memiliki kesibukan tinggi, CITOS e-system memberi kemudahan dan kepastian dengan memilih sendiri dan menjadwal penerbangan serta mendapat tiketnya secara langsung. CITOS e-system memberikan kemudahan istimewa dalam melakukan reservasi hanya tiga langkah mudah: pertama, lihat seat availability kedua, booking dan ketiga, cetak e-tiket. Sangat tepat untuk mendukung travel businness dan korporat juga siapapun yang berminat di bisnis travel & tiketing CITOS. system memungkinkan travel agent melayani konsumen dengan mencetak sendiri e-tiket hal yang selama ini sangat sulit dipenuhi karena sulitnya mendapat keagenan.
6
b. AWAN (Advanced Web Airlines Network) AWAN (Advanced Web Airlines Network) sepenuhnya dibuat berbasis web, dengan mempergunakan security Verisign, sehingga perusahaan penerbangan dan agen dapat langsung mempergunakan system melalui internet dengan aman. Kelebihan web based sistem adalah tidak memerlukan bandwith besar dibandingkan dengan client-based sistem yang sering dipergunakan oleh low cost carier (LCC) yang ada. Sehingga, sistem ini tidak menjadi masalah untuk dipergunakan di daerah yang infrastrukturnya kurang baik seperti Indonesia Timur. Selain fungsi distribusi pada sisi airlines, Sqiva AWAN menyediakan fungsi yang cukup lengkap untuk meningkatkan efisiensi bagi mereka yang terjun ke bisnis penerbangan komersil. Melalui fungsi inventory yang lengkap, aplikasi ini bias mendukung keperluan multleg dan connecting flights airlines. Dengan adanya fungsi multicurrency fare, dengan sendirinya AWAN menjalankan fungsi e-ticket. Selain itu, sistem reservasi AWAN dilengkapi DCS (Departure Control System) dan online revenue accounting, untuk keperluan proses back-office. Dengan begitu, pendapatan yang diperoleh maskapai penerbangan dapat diketahui dengan cepat. Pihak penerbangan hanya menyediakan hardware dan jaringan. Selain itu, aplikasi dilakukan secara terpusat dan mudah diakses oleh siapa saja tidak hanya maskapai penerbangan tetapi juga agen perjalanan. Pendeknya, dengan AWAN, agen bias langsung mengakses via internet dan mengetahui batas penjualan. Untuk penumpang, mereka bias melakukan e-ticketing, dan pembayaran secara online. Ditengah kompetisi persaingan bisnis penerbangan yang semakin sengit, penerapan AWAN bisa menciptakan efisiensi dari sisi cost, waktu maupun kinerja secara keseluruhan. Kemudahan lain, pengguna tidak memerlukan waktu lama untuk menguasai sistim tersebut. Adapun kegiatan operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut : Harga hemat, tanpa embel embel, Frekuensi Terbang Tinggi, Untuk Kenyamanan Tamu, Keamanan yang utama, Optimalisasi biaya. 6. Strategi Air Asia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif murah yang berpusat di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Air Asia memfokuskan diri pada segmen dengan biaya terjangkau atau low cost carrier (LCC). Air Asia telah menjadi perusahaan LCC terkemuka di Asia dengan perolehan laba bersih tahun 2012 sebesar RM 1,87 miliar ringgit (sekitar Rp 5,88 triliun), melonjak 238 persen dibanding 2011, sebesar 555 juta ringgit (Rp 1,73 triliun). Hal tersebut tidak lepas dari strategi perusahaan dalam menerapkan cost leadershipyang baik. 7
Kunci dalam menyajikan tarif rendah adalah konsisten menjaga biaya tetap rendah. Untuk mencapai biaya rendah dibutuhkan efisiensi tinggi di setiap bagian dari bisnis dan mempertahankan kesederhanaan. Oleh karena itu setiap proses sistem harus menggabungkan praktek-praktek industri terbaik. Komponen-komponen utama dari model bisnis LCC adalah:
Pemanfaatan pesawat terbang yang tinggi.
Pesawat harus terbang sesering mungkin, penerbangan pertama tinggal landas sepagi mungkin secara komersial dan penerbangan terakhir secara khusus terbang pada tengah malam. Perjalanan pulang pergi yang cepat sangat penting untuk memastikan waktu yang dihabiskan di darat sesedikit mungkin – sebuah maskapai penerbangan menghasilkan uang saat pesawatnya terbang, bukan saat pesawatnya terparkir. Masa perputaran pesawat Air Asia adalah 25 menit; bandingkan dengan FSC yang masa perputarannya 1 jam. Rata-rata, pemanfaatan Air Asia per pesawat adalah 12 jam blok per hari, sebuah pesawat FSC mungkin dimanfaatkan sekitar 8 jam blok per hari.
Tidak ada hiasan tambahan
Pokok bisnis untuk sebuah LCC adalah membawa seseorang dari poin A ke poin B. Semua hal lainnya dianggap sebagai barang mewah atau frill (hiasan tambahan) yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sedikit biaya. Untuk menghindari hiasan tambahan, Air Asia memberlakukan sejumlah ketetapan yaitu: –
Tidak ada makanan & minuman gratis. Untuk apa memberikan sesuatu yang tidak Anda
hargai? Para penumpang dipersilakan untuk membeli makanan & minuman pada harga yang terjangkau dari awak kabin. –
Tempat duduk bebas. Pada awalnya, tidak ada tempat duduk yang ditetapkan. Para
penumpang menerima boarding pass yang umum dan mereka nantinya harus menempati tempat duduk manapun yang tersedia. Namun akhirnya kebijakan ini diganti karena protes dari maskapai lain di Indonesia dan di ASEAN sehingga sekarang tempat duduk ditetapkan seperti maskapai lain pada umumnya. –
Maskapai penerbangan tanpa tiket. Meminimalkan kerumitan di pihak pelanggan, yang
tidak lagi perlu khawatir untuk direpotkan dengan kewajiban memegang tiket sebelum bepergian, dan memberi efek biaya rendah bagi maskapai (dalam hal kertas, pencetakan, pendistribusian). –
Tidak ada pengembalian uang tiket. Maskapai penerbangan membuang banyak uang saat
calon penumpang tidak muncul hingga saat keberangkatan tiba karena adanya kebijakan pengembalian uang tiket dan penjadwalan ulang. Terlepas dari si calon penumpang muncul atau 8
tidak, biaya penerbangan yang dikeluarkan maskapai adalah sama. LCC tidak memberi keringanan bagi calon penumpang yang tidak muncul dan tidak menawarkan pengembalian uang tiket untuk penerbangan yang terlewatkan. –
Tidak ada program loyalitas. Para pelanggan setia pada tarif yang rendah, jadi tak perlu
mengadakan program frequent flyer atau program bagi pelanggan yang paling sering terbang bersama.
Beroperasi dengan efektif
Membuat proses sesederhana mungkin adalah kunci keberhasilan LCC. –
Pesawat terbang berjenis tunggal. Para pilot, pramugari/pramugara, mekanik dan personil
pelaksana mengkhususkan diri untuk satu jenis pesawat terbang, dengan demikian maka tidak dibutuhkan adanya pelatihan ulang yang memakan biaya bagi para staf, untuk menjaga ketersediaan suku cadang untuk jenis pesawat terbang yang berbeda, maupun untuk pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan dan memelihara beragam jenis pesawat terbang dengan karakteristik masing-masing, atau untuk kebutuhan pekerjaan baru. –
Tempat duduk berkelas tunggal. Hanya ada satu jenis kelas tempat duduk, yaitu kelas satu,
dan para penumpang bebas duduk di tempat duduk yang mereka pilih. Jika Anda ingin memiliki hak istimewa untuk memilih sendiri tempat duduk Anda, Anda dapat membeli Xpress boarding. –
Prosedur Operasi Standar (SOP). SOP penting untuk memastikan kesamaan tingkat
kompetensi di antara semua staff. Dengan cara ini dapat memastikan kesamaan layanan di seluruh perusahaan.
Fasilitas Dasar
Maskapai berbiaya rendah biasanya terbang dari dan ke bandara yang tidak termasuk bandara tersibuk, yang biasa disebut bandara sekunder. Beroperasi dari bandara sekunder lebih murah daripada di bandara utama yang lebih besar dan bandara sekunder tidak begitu padat dan masa perputaran pesawat terbang jauh lebih singkat. Misalnya, untuk meminimalkan biaya Air Asia terbang menuju Clark Airbase yang berjarak 70 km dari Manila demi menghindari terbang menuju bandara utama Ninoy Aquino Manila.
Jaringan poin ke poin
LCC menghindari sistem hub-dan-spoke dan merangkul jaringan poin ke poin yang sederhana. Hampir seluruh penerbangan Air Asia berjarak tempuh pendek (3 jam penerbangan atau kurang). Tidak ada pengaturan yang dilakukan dengan perusahaan penerbangan lain dalam hal penerbangan 9
penghubung, kemungkinan pemindahan penerbangan, atau pelabelan bagasi dan memindahkannya dari satu penerbangan ke penerbangan lain.
Sistem Distribusi Andalan
LCC akan menjaga agar saluran distribusi mereka sesederhana mungkin dan akan meliputi seluruh spektrum profil para klien. Misalnya, Air Asia dapat melayani penumpang Eropa yang paling modern melalui penjualan lewat internet dan kartu kredit. Dan pada saat yang sama, Air Asia telah menciptakan sistem untuk menjual tiket ke lokasi-lokasi yang sangat jauh dan tak tersentuh teknologi seperti di Myanmar. –
Penjualan Internet. Bagian terbesar penjualan (±65%) dilakukan melalui situs web maskapai,
di mana tarif dibayar menggunakan kartu kredit. Ini merupakan saluran distribusi yang paling efektif dari segi biaya. –
Kantor Penjualan. Air Asia hanya memiliki sedikit kantor penjualan. Air Asia hanya
mendirikan sebuah call centre jika yakin penjualan yang berasal dari centre tersebut akan memberi hasil sepadan. Lebih jauh lagi, Air Asia tidak terpaku dengan memiliki kantor penjualan di kawasan mewah kota. –
Agen-agen perjalanan. LCC sedapat mungkin menghindari mengandalkan penjualan melalui
agen perjalanan. Ini berarti bahwa maskapai tidak membayar komisi apapun ke agen perjalanan, yang jika dilakukan bisa berdampak pada harga tiket. Juga, karena mereka tidak menggunakan agen perjalanan, mereka tidak menggunakan, atau berpartisipasi dalam sistem reservasi seluruh dunia dan itu akan menghemat biaya, yang sekali lagi akan tercermin pada harga tiket mereka. –
Call centre. Penjualan tiket hanya dapat dilakukan melalui telepon, ini adalah metode
sederhana dan efektif dalam biaya. Strategi bisnis AirAsia untuk merebut pasar adalah sebagai berikut: 1. Perkuat armada Hingga saat ini, armada yang dimiliki Air Asia memang masih kalah dibanding Lion Air. Tapi maskapai asal Malaysia ini tidak segan berbelanja pesawat baru. Air Asia Indonesia akan mendatangkan 7 unit pesawat tipe Airbus A320 tahun ini. Penambahan pesawat ini dilakukan untuk menghubungkan hub Air Asia yang ada di Indonesia. Saat ini Air Asia mempunyai 6 hub diantaranya di Medan, Surabaya, Jakarta, Denpasar dan lainnya. 2. Tambah rute penerbangan
10
Selain mendatangkan pesawat baru untuk memperkuat armadanya, strategi lain adalah penambahan rute penerbangan lokal maupun internasional. Chief Operation Officer AirAsia Indonesia
Ridzki
Kramadibrata
mengatakan,
pihaknya
akan
menambah rute
untuk
menghubungkan hub pesawat yang saat ini ada di 6 daerah Indonesia. Air Asia saat ini mempunyai hub di Surabaya, Makasar, Bandung, Denpasar, Jakarta, Medan. Untuk rute internasional, AirAsia membuka penerbangan ke kota kota di Singapura dan Malaysia. 3. Promosi tiket Salah satu strategi bisnis Air Asia menguasai pasar penerbangan murah Indonesia adalah dengan promosi tiket penerbangan. Tiket penerbangan murah masih menjadi daya tarik bagi penumpang di Indonesia. 4. Melantai di BEI Strategi lain yang diambil Air Asia Indonesia untuk menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia adalah masuk ke pasar modal. Air Asia berencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Langkah IPO tersebut untuk menunjang ekspansi perseroan yang berencana meningkatkan pendapat dari tahun-tahun yang lalu. 5. Kualitas pelayanan Air Asia beranggapan salah satu strategi untuk merebut hati penumpang pesawat adalah peningkatan kualitas pelayanan. Utamanya pada tingkat keamanan dan kenyamanan bagi calon penumpang. Air Asia mengaku bakal meningkatkan On Time Performance (OTP). Dengan ketepatan waktu penerbangan, mampu membuat nyaman calon penumpang. Budaya Air Asia memberikan pelayanan yang terbaik, kenyamanan dan keamanan. Keamanan menjadi budaya Air Asia karena untuk safety itu adalah utama dan pertama. 6. Kuasai Asia Tenggara CEO AirAsia Tony Fernandes menyebut Lion Air dan pendirinya, Rusdi Kirana telah ‘ketinggalan kapal’ untuk merebut dominasi pasar penerbangan regional. Dia menjelaskan, sejak tahun 2001 saat dia mendirikan AirAsia dengan dua pesawat saja, dia telah membangun hubungan dengan Thailand, Indonesia, Filipina, dan Jepang. Setelah menguasai pasar Malaysia, kini Tony beralih fokus ke pasar Indonesia. Setelah itu, India dan Myanmar akan menjadi sasarannya. 7. Strategi marketing Biasanya, maskapai dengan tarif standar akan bergantung pada agen travel untuk menjual tiketnya. Namun, menurut Air Asia itu hanyalah memboroskan ongkos distribusi. Oleh karena itu, Air Asia 11
bekerjasama dengan penyedia kartu kredit karena bisa menghemat ongkos. Selain itu, maskapai asal Malaysia ini juga mengedepankan penjualan melalui internet. Terbukti penjualan melalui internet meraup 65 persen dari total konsumen. Air Asia juga membangun sedikit kantor penjualan dan tidak bekerjasama dengan agen travel. Bahkan, tiket juga bisa dibeli melalui call centre.
B. e-ticketing 1. Pengertian e-ticketing e-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alt untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. E-ticketing adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan
fleksibilitas
penumpang
dan
agen
perjalanan
dalam
membuat
perubahan- perubahan dalam jadwal perjalanan. Sistem E-ticketing ini memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs internet. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. E-ticketing ini juga dapat mengurangi resiko ketinggalannya ticket, hilangnya ticket atau rusak nya ticket. Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu E-ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. E-ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. 12
Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre. Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan „keamanan‟ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Air Asia terhadap konsumennya. Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters memiliki daerah aman pada situs E-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar sebelum anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line. 2. Kelebihan dan Kekurangan e-ticketing 2.1 Kelebihan e-ticketing a. Kemudahan Pengguna dapat mudah mengerti dalam melakukan pemesanan tiket melalui layanan ini. b. Keamanan Pengguna diberikan fasilitas login dan hanya 1 orang dengan 1 nama yang sudah terdaftar sebelumnya yang bisa mengakses layanan menu utamanya. c. Keuntungan Pengguna diuntungkan dengan masalah waktu dan tenaga dalam melakukan pemesanan serta adanya diskon atau potongan harga jika pengguna sudah menjadi pelanggan tetap. d. Kenyamanan Pengguna dapat melakukan pemesanan dengan nyaman, tanpa adanya gangguan.
13
2.2 Kekurangan e-ticketing a. Ada kekhawatiran mengenai jaminan keamanan atas kode-kode kartu kredit, ATM, dan lain-lain. b. Pemesanan e-ticketing dilakukan secara online atau melalui internet dan tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu sendiri. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online. c. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing. 3. Manfaat e-ticketing Saat ini hanya ada beberapa cara untuk membeli tiket untuk kegiatan kesenian masyarakat. Sistem ini akan memberikan Anda akses cepat dan mudah untuk berbagai macam acara melalui satu situs. Ini dapat digunakan untuk membeli tiket menggunakan kredit / kartu debit dan cek, yang banyak gerai tiket tidak dapat dilakukan pada saat ini. Hal ini juga sepenuhnya aman. Setiap organisasi yang perencanaan sebuah event dan bertanggung jawab untuk penjualan tiket untuk aktivitas dapat meningkatkan aktivitas di situs Web. Semua promoters yang mendaftar akan disetujui oleh administrator sebelum mereka dapat mulai menjual tiket sehingga hanya mereka yang dapat menunjukkan bahwa mereka yang utama Acara akan diizinkan untuk mempromosikan acara itu. Sistem ini memungkinkan Anda untuk mempromosikan aktivitas secara gratis dan menjual tiket untuk acara ke khalayak yang lebih luas. Hal ini juga berarti Anda tidak perlu membayar biaya untuk menyiapkan sistem ini atau administrasi itu. E-ticketing menyediakan banyak manfaat diantaranya : a. Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket ke pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos. Buruh simpanan – Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket. b. Selamat dan Aman – bercode validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat tiket. c. Instan – pelanggan dapat mencetak tiket elektronik mereka sendiri setelah mereka membelinya. d. Informasi Tambahan – e-tiket menyediakan ruang untuk tambahan informasi seperti peta jalan dan informasi yang dibutuhkan pelanggan. 14
4. Efisisensi Dana dan Waktu Melalui e-ticketing a. Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket. b. Penjualan melalui website bisa memproses ribuan bookingan perhari c. Melayani lebih banyak penumpang ketimbang menjual lewat call centre atau kantor penjualan. Selain itu, pihaknya juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa atau menggaji karyawan costumer service. d. Dengan E-Tiketing tidak perlu bawa-bawa tiket ke airport. Apabila hilang maka bisa di print ulang dan tidak dikenakan biaya tambahan (gratis). Harga yang tertera sangat jelas, tidak seperti tiket jenis lama yang seringkali tidak terbaca. e. Bagi konsumen terhindar dari kehilangan tiket pesawat secara fisik, karena pada dasarnya, setelah kode booking di konfirmasi, nama penumpang telah tercatat di system airlines. f. Penumpang tidak perlu bertemu secara fisik dengan travel agent karena E-Tiket bisa dapat melalui Fax, atau hanya berupa sms kode booking, dan pembayarannya bisa dilakukan dengan transfer via ATM atau internet/sms banking.
5. Cara Pemesanan E-Ticketing Air Asia Berikut adalah cara pemesanan tiket online di Air Asia : 1. Persiapan booking tiket pesawat AirAsia: a. Tentukan tujuan penerbangan Anda b. Kartu Tanda Pengenal (KTP atau SIM, Passport) c. Credit Card (Visa dan MasterCard) atau Debit Card (Mandiri dan BCA) dan pastikan jika menggunakan Debit Card, Anda sudah mengaktifkan fasilitas internet banking dan telah mempunyai token (key) 2. Langkah-langkah booking online AirAsia.Com: a. Masuk ke www.airasia.com dan pilih Negara Indonesia dan Bahasa Indonesia (be proud with your nation language) b. Di sebelah kiri atas akan ada form pemesanan tiket online, pilih apakah akan sekali jalan atau pergi-pulang. c. Pilih Departure (pemberangkatan) dan Destination (tujuan), pastikan semua benar. d. Pilih tanggal keberangkatan dan kepulangan, selalu pastikan data yang dimasukkan adalah benar 15
e. Masukkan jumlah tamu dan bayi (0-24 bln), anak-anak diatas 2 tahun bayar penuh. Bayi (infant) tidak mendapat kursi tetapi kena biaya Rp. 150.000,- (Feb 10) f. Setelah semua data dimasukkan dan telah dicek sekali lagi baru klik Cari perlu diketahui bahwa AirAsia hanya mengijinkan pemesanan maksimal untuk 9 orang, jadi untuk pemesanan grup harus melakukan registrasi lagi. g. Akan ada 2 jenis penerbangan (biasanya) yaitu pagi (atau siang) dan sore (atau malam), pilih sesuai budget dan kebutuhan Anda. Tapi karena ini pertama kali saya menggunakan pesawat saya memilih keberangkatan siang pukul 15.05 WIB karena penerbangan pagi jam 07.00 WIB takut kesiangan sampai di Soekarno Hatta International Airport. h. Setelah itu centang bagian persetujuan dan peraturan penerbangan AirAsia dan klik Lanjutkan i. Di tahap ini kita di minta mengisi Nama Lengkap,Tanggal Lahir, Passport (jika penerbangan ke Luar Negeri). Kita juga bisa order bagasi, makanan dan layanan AirAsia lain yang harganya lebih murah dari pada membeli saat penerbangan (makanan, diskon 20%) atau saat check-in (bagasi, lebih murah 50% up to 15 kg). Sekali lagi pilih sesuai kebutuhan Anda, saya sarankan jika Anda akan melakukan perjalanan yang cukup jauh lebih baik pesanlah saat booking karena dipastikan harganya lebih murah. j. Jika Anda akan terbang bersama bayi Anda pilih bayi akan duduk dengan siapa, Guest I, Guest II, dst. k. Kemudian klik Lanjutkan dengan memilih Kursi atau Tanpa Memilih Kursi. Pemesanan kursi advance akan dikenakan biaya Rp. 75.000,- (Hot Seat) dan Rp. 15.000,- untuk Biasa (Feb 10) per kursi. Kita bisa saja tidak menentukan kursi tetapi kemungkinan duduk terpisah dari teman Anda akan semakin besar, walaupun Anda memesan lebih dari 3 kursi. Hot Seat adalah tempat duduk paling depan dan beberapa baris dibelakangnya serta tempat duduk yang paling dekat dengan pintu darurat (atas sayap). Pemilihan kursi dengan mengklik no kursi. Kursi dengan tanda warna merah adalah Hot Seat dan warna putih silang adalah kursi yang sudah dipesan oleh orang lain. Kemudian lanjutkan, Anda akan dibawa ke halaman persetujuan.
16
l. Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pembayaran. Di tahap ini juga ada bagian asuransi penerbangan. Jika Anda merasa perlu centang jika tidak tak usah dihiraukan. Tapi jika Anda menggunakan pembayaran Direct Debit BCA, Anda wajib mengikuti asuransinya. AirAsia memberikan 3 alternative pembayaran tiket. Pertama, Kartu Kredit baik Visa maupun MasterCard. Kedua, Direct Debit (untuk Bank Mandiri dan Bank Central Asia). Dan yang terakhir, Gift Voucher yaitu voucher yang diberikan pihak AirAsia jika terjadi gangguan atau keterlambatan penerbangan lebih dari 2 jam. Biasanya nilai voucher ini tidak lebih dari Rp. 500.000,- tergantung case yang dihadapi. Jika Anda mempunyai Gift Voucher jangan lupa gunakan sebelum Anda memilih untuk menggunakan metode pembayaran lainnya. Karena voucher tersebut akan memotong jumlah tagihan sesuai nilai yang tertera di voucher. Masa berlaku voucher ini adalah 3 bulan. m. Jika pembayaran sudah dilakukan, travel itinerary AirAsia akan dikirim ke alamat email Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah mencetaknya dan menunjukkannya saat check ini di Bandara. Anda diwajibkan menunjukkan KTP/SIM/Paspor saat Anda check in.
17
BAB III KESIMPULAN Perkembangan zaman yang semakin mengandalkan teknologi membuat banyak perusahaan berkecimpung dalam dunia internet. Semakin dewasa, ada yang dikenal dengan e-business dan ecommerce. Air Asia merupakan salah satu dari banyak perusahaan yang juga mengandalkan elektronik dalam segala bentuk transaksi bisnisnya. Corporate division dalam perusahaan Air Asia menggunakan e-ticketing dalam menunjang fungsi bisnisnya. Pada CRM atau Customer Relation Management terdapat fasilitas web yang telah terintegrasi dengan Sistem Informasi CRM, aplikasi CRM berguna untuk memberikan perusahaan pengetahuan mengenai kebutuhan dan perilaku yang selalu berubah dari konsumen dimana pengetahuan ini penting untuk dapat melayani mereka dengan lebih baik. E-ticketing yang merupakan bagian dari e-business mempunyai andil yang sangat penting dalam pemasaran produk perusahaan. Bisa dilihat dari perforrma divisi pemasaran pada perusahaan. Biaya yang lebih murah dan aplikasi pemasaran yang lebih mudah membantu kemajuan penjualan produk. Dengan adanya system elektronik bisnis, interaksi antar penjual dan pembeli tidak harus selalu secara langsung namun tetap terpercaya. Masih banyak keuntungan yang secara umum bisa didapat dari mengedepankan electronic business. Dari segi biaya, implementasi, praktis dan mudah nya berinteraksi, serta penciptaan image yang tepat sasaran membuat perusahaan tidak mau merasa terbelakang di zaman yang sudah melek teknologi ini. Untuk dapat mempertahankan performa yang baik dari perusahaan tentu dibutuhkan banyak usaha karena semakin kerasnya persaingan di industri penerbangan maka inovasi dan teknologi adalah faktor yang sangat perlu diperhatikan untuk dapat merespon tantangan pesaing dan permintaan konsumen dengan cepat melalui informasi-informasi yang kita dapatkan, sekaligus untuk dapat meningkatkan performa operasional bisnis perusahaan.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6748634/analisis_sistem_pemesanan_tiket_pesawat_terbang_ secara_online_e-ticketing_ https://www.academia.edu/9438093/peranan_sistem_informasi_manajemen_dalam_mask apai_air_asia https://julrahmatiyalfajri.wordpress.com/2014/07/10/strategi-air-asia/ http://www.slideshare.net/VedoYudistira/profil-perusahaan-airasia-14600769 https://zacknov.wordpress.com/2010/07/06/booking-online-tiket-pesawat-airasia/ https://unininformatikasl.wordpress.com/sistem-informasi/makalah/makalah-sistem-informasimenejemen-e-ticketing/
19