ANALISA DEGRADASI HUTAN MANGROVE PADA KAWASAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA
Oleh YOHAN M G JARISETOUW
FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2005
ii
Abstrak Yohan M G Jarisetouw. ANALISA DEGRADASI HUTAN MANG ROVE PADA KAWASAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA
JAYAPURA. (bimbingan
Ir. E. M. Kesaulija,MS dan Ir. Yosias Gandhi, M.Sc) Kawasan Wisata Teluk Youtefa letaknya kurang lebih 3 KM dari pusat kota Jayapura. Penetapannya sebagai kawasan Taman Wisata Alam (TWA) adalah berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.372 / kpts / Um / 1976. Secara astronomi terletak pada 140 °2’02” - 140°2’35” BT dan
02°1’36” - 02°1’56” LS, secara
geografis bagian utara : Kecamatan Jayapura, bagian selatan : Kecamatan Abepura, bagian timur : Laut Pasifik dan bagian barat : Kecamatan Abepura, yang memiliki luasan 1.650 Ha. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat degradasi kawasan Taman Wisata Teluk Youtefa yang disebabkan oleh penduduk atau masyarakat. Hasil yang diperoleh diharapkan Sebagai bahan informasi dasar bagi instansi yang berwenang (Dinas Kehutanan) dan instansi terkait (Dinas Pariwisata) dalam pengelolaan kawasan Taman Wisata Teluk Youtefa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Posisi jarak dan arah jalur ditentukan pada citra landsat sebagai acuan untuk pengumpulan data lapangan. Hasil penelitian membuktikan bahwa
Areal yang berkurang pada kawasan
Wisata Teluk Youtefa sebesar 83,70 ha atau 1,61% dari luas kawasan Teluk Youtefa dengan laju degradasi sebesar 4,14%, Hutan mangrove pada kawasan Wisata Teluk Youtefa sebagian besar terkonversi menjadi areal pemukiman dan industri. Dengan luas 21,39 ha atau 0,41% dari luas kawasan teluk Youtefa. Rata-rata daerah yang berkurang di tahun 2000 adalah 6,81 ha/tahun dan di
iii
tahun 2004 berkurang menjadi 5,46 ha/tahun dengan laju rata-rata degradasi adalah 6,14 ha/tahun. Kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove dari tahun 1967-2000 mencapai 44,45% dan pada tahun 2000-2004 bertambah 4,32% dengan laju kerusakan adalah 1,32% pertahun.
iv
ANALISA DEGRADASI HUTAN MANGROVE PADA KAWASAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA
Oleh YOHAN M G JARISETOUW
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarj ana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan, Universitas Negeri Papua
FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2005
v
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
: ANALISA DEGRADASI HUTAN MANGROVE PADA KAWASAN WISATA TELUK YOUTEFA
NAMA
: YOHAN M G JARISETOUW
NIM
: 98 405 412
JURUSAN
: BUDIDAYA HUTAN
PROGRAM STUDI
: BUDIDAYA HUTAN
Menyetujui Tim Pembimbing
Ir. E M Kesaulija, M S Ketua
Ir. Yosias Gandhi, M.Sc Anggota
Mengetahui, Ketua Jurusan Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan
Ir. Patria Hadi, MP
Tanggal Lulus : 04 Februari 2005
Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua
Ir. C. Y. Hans Arwam, MP
vi
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 29 Juni 1979 di Jayapura, sebagai putra pertama dari empat bersaudara. Ayahanda bernama S. Jarisetouw dan ibunda bernama M. Kopou. Penulis menamatkan Pendidikan Dasar di SD Negeri Hamadi pada tahun 1992, kemudian melanjutkan Pendidikan menengah di SMP N 3 Jayapura Selatan dan tamat pada tahun 1995. Tahun 1998 penulis menamatkan pendidikan tingkat atas pada Sekolah Menengah kejuruan Negeri 4 Jayapura dan pada tahun yang sama terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas kehutanan Program Studi Budidaya Hutan Universitas Negeri Papua Manokwari.
x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI …………………………………...…………..………………...........
viii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ……………………………...……………………................
x
PENDAHULUAN Latar belakang……………………………………...………………........... Masalah ………………………………………………...………………….. Tujuan …………………………………………………..………………….. Manfaat …………………………………………………………….............
1 2 3 4
TINJAUAN PUSTAKA Taman Wisata Alam • Pengertian dan Tujuan …………………………………………… • Fungsi vegetasi …………………………………………………… • Sonazi hutan mangrove …………………………………………. • Jenis-jenis pohon pada kawasan TWA Teluk Youtefa ………. Cara Mempelajari Vegetasi Hutan ………………………………............ Beberapa Penyebab Kerusakan Hutan …………………………........... Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove ………………………...………… Dampak Kegiatan Manusia Pada Ekosistem Hutan Mangrove ........... Masalah Konservasi Alam ………………………………......……...........
5 6 7 7 8 9 10 11 12
KEADAAN UMUM DAERAH .........................................................................
15
METODE PENELITIAN Tempat dan waktu ………………………………………………………… Obyek, Alat dan Bahan…..………………………………………............. Prosedur Penelitian Prosedur Pengamatan ………………………………………............. • Pengamatan di atas peta ……………………………………. • Pengamatan di lapangan ……………………………………. Teknik pengambilan data ……………………………………………. Parameter yang diamati ……………………………………………… Pengolahan Data ………………………… ……..…………………… Analisa data ………………………………………………………….......... HASIL DAN PEMBAHASAN Kawasan Teluk Youtefa …………………………………………............. Degradasi Hutan Mangrove Pada Taman Wisata Teluk Youtefa ........ • Hutan Mangrove ................................................................ • Degradasi Pada Hutan Mangrove .....................................
21 21 22 22 23 23 24 24 25 26 35 35 36
xi
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan .............................................................................. Saran ....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
40 41
xii
DAFTAR TABEL
No 1.
Teks
Hal
Komposisi Penduduk Wilayah Teluk Youtefa menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Formal …………………………………………...
17
2.
Distribusi Lapangan Pekerjaan Penduduk di Wilayah Teluk Youtefa ………..
17
3.
Deskripsi Beberapa Komponen Sosial Budaya Masyarakat Adat di Teluk Youtefa ……………………………………………………………….. …………….
17
4.
Luas Kawasan Teluk Youtefa Berdasarkan Tutupan Lahan …………………..
26
5.
Luas Kawasan Teluk Youtefa Be rdasarkan Tipe Hutan ……………………….
27
6.
Potensi Hutan Mangrove Teluk Youtefa …………………………………………
29
7.
Pemanfaatan Hutan Mangrove …………………………………………………...
29
8.
Distribusi Topografi Tanah Di Kawasan Teluk Youtefa Menurut Kelas Kemiringan Lereng …………………………………………………………………
30
9.
Luas Kawasan Wisata Teluk Youtefa Berdasarkan Tutupan Lahan …………
31
10.
Luas Daratan Kawasan Wisata Teluk Youtefa Berdasarkan Tipe Hutan ……
32
11.
Distribusi Topografi Tanah Di Kawasan Wisata Teluk Youtefa Menurut Kelas Kemiringan Lereng …………………………………………………………………
12.
Luas Hutan Mangrove Berdasarkan Kerapatan Pada Tahun 1967, 2000 dan 2004 di Kawasan Wisata teluk Youtefa……………………… ..........................
13.
34 35
Perubahan Luasan dan Laju Degradasi Tutupan Hutan Mangrove Pada Kawasan Wisata Teluk Youtefa Berdasarkan Tahun Degradasi Pada Tahun 1967-2004……………………………….. …………………………… …………...
37
14.
Areal Terkonversi Pada Hutan Mangrove ………………………………............
38
15.
Intensitas Kerusakan Hutan Mangrove Berdasarkan Tahun Degradasi ……..
39
xiii
DAFTAR GAMBAR
NO
Teks
1.
Lokasi Penelitian Analisa Degradasi Hutan Mangrove Pada Kawasan TWA Teluk Youtefa Kota Jayapura
2.
Peta Sebaran hutan Mangrove Pada Kawasan TWA Teluk Youtefa Berdasarkan Peta JOG Tahun 1967
3.
Sebaran Hutan Mangrove Kawasan TWA Berdasarkan Peta Penutupan Lahan Tahun 2000
4.
Perubahan Luasan Hutan Mangrove Kawasan TWA Teluk Youtefa Kota Jayapura
Teluk
Youtefa
LAMPIRAN
1. Data Olahan GPS 2004. 2. Rata-rata Curah Hujan dari Beberapa Stasiun di Wilayah Kota Jayapura 3. Rata-rata Suhu Udara, Suhu Udara Maksimum, kecepatan Angin, Lamanya Penyinaran matahari dan kelembaban Udara di Wilayah Kota Jayapura
21
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Teluk Youtefa Kota Jayapura, Distrik Jayapura Selatan dan Abepura. Lokasi ini secara administrasi berada di desa Engros dan desa Tobati. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Penelitian berlangsung dalam dua tahap. Tahap I berlangsung pada 1 Juli 2004 sampai dengan 9 Juli 2004 dan tahap II berlangsung pada tanggal 4 Oktober 2004 sampai dengan 28 Oktober 2004.
Obyek, Alat dan Bahan
Obyek dari pe nelitian ini adalah hutan mangrove yang terdapat pada kawasan TWA Teluk Youtefa. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peta sebaran Mangrove pada kawasan TWA Teluk Youtefa Berdasarkan Peta Jog tahun 1967, Peta Tutupan Lahan Sekitar Kawasan TWA Teluk Youtefa tahun 2000, peta tapal batas Kawasan TWA Teluk Youtefa dan peta topografi kawasan TWA Teluk Youtefa dan Citra Landsat ETM 7 path 101 row 62, Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Garmin 12XL), kompas, meter roll 50 meter, kamera dan alat tulis menulis.
22
Prosedur Penelitian
Prosedur pengamatan Prosedur pengamatan dilakukan dengan dua cara yaitu 1. Pengamatan di atas peta Peta yang dikumpulkan yaitu peta yang berkaitan dengan lokasi penelitian di TWA Teluk Youtefa, yaitu Peta sebaran mangrove pada kawasan TWA Teluk Youtefa berdasarkan peta JOG tahun 1967, peta tutupan lahan sekitar kawasan TWA Teluk Youtefa tahun 2000 dan peta hasil rekonstruksi tapal batas/ perbaikan rintis batas dan penyulaman TWA Teluk Youtefa. Tipe, skala, dan akurasi peta kemudian dievaluasi dengan citra landsat ETM 7 path 101 row 62 tahun 2000 yang terkoreksi sebagai standar. Dalam fungsinya sebagai referensi di lapangan, hasil satelit ini sudah dibuat kombinasi gabungan warna : untuk band 5 (merah), band 4 (hijau), band 3 (biru). Setelah gambaranya berlawanan disesuaikan dengan menggunakan metode equalisasi histogram. Gabungan warna ini dipilih karena gambaran hutan mangrove yang dramatis. Hasil ini kemudian dicocokan dengan peta tutupan lahan untuk melihat ketepatan sebaran hutan mangrove di TWA Teluk Youtefa. Setelah itu batas TWA Teluk Youtefa di Overlay untuk menentukan luas hutan mangrove yang ada di dalam kawasan TWA Teluk Youtefa. Degradasi hutan mangrove diperoleh dengan membandingkan luas kawasanya pada tahun 2000 dan 2004 dengan luasan hutan mangrove pada peta JOG tahun 1967.
23
2. Pengamatan di lapangan 2.1 Teknik Pengambilan Contoh Teknik pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan system jalur atau transek. 2.2 Pengamatan dilapangan Tetapkan transek garis sejajar garis pantai (sepanjang sonasi hutan mangrove ) di daerah intertidal lalu amati perubahan yang terjadi disepanjang jalur. Pengamatan ini dilakukan dengan menelusuri jalur pengamatan yang dibuat di lapangan. Setiap terdapat bentuk degradasi maka dilakukan pengukuran luas dan dicatat tipe pemanfaatannya. Teknik Pengambilan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Lokasi yang dijadikan sample dipilih secara acak pada suatu kondisi jarak, topografi, wilayah dan nilai pemanfaatannya terhadap hutan. Posisi jarak dan arah jalur ditentukan pada citra landsat sebagai acuan untuk pengumpulan data lapangan. Dua transek dibuat pada dua tempat yang berbeda: Tobati dan Engros, dengan pertimbangan kedua lokasi ini berada pada daerah penyebaran mangrove yang terpisah. Panjang transek antara 900 m untuk daerah Tobati dan 3900 m untuk daerah Enggros (Gambar 4 ). Selain survey transek, keberadaan dasar tanah dilakukan dengan cara mengidentifikasi vegetasi terbesar yang dominan sepanjang lokasi tersebut.
24
Parameter Yang Diamati Parameter yang diamati adalah perubahan luasan tutupan tanah 1. Hutan mangrove yang telah terkonversi •
Menjadi hutan lain
•
Menjadi areal pemukiman.
2. Perubahan daerah tutupan tanah •
Daerah yang meningkat/bertambah
•
Daerah yang berkurang
Hasil penafsiran citra satelit ETM 7 tahun 2000, peta sebaran mangrove pada kawasan TWA Teluk Youtefa tahun 1967 dan pengumpulan data lapangan digunakan untuk mengawasi perubahan luas hutan. Tiga gambaran keadaan hutan mangrove yang diperoleh kemudian dibandingkan satu dengan yang lainnya untuk mengetahui besarnya perubahan. Pengolahan Data Kerusakan hutan dinyatakan dalam persentasi yang dihitung dengan membandingkan besar wilayah yang ditumbuhi tumbuhan dan daerah yang tidak ditumbuhi tumbuhan serta daerah ynag bertambah luasannya dan daerah yang berkurang luasannya Rumus umum yang di gunakan Arsyad (1999) adalah sebagai berikut: Luas areal terkonversi IK(%) =
X 100 Luas seluruh Kawasan
Dimana: IK = Intensitas kerusakan hutan Pada dasarnya luas areal terkonversi diasumsikan berbentuk persegi panjang dan segitiga sehingga untuk mengukur luas setiap areal terkonversi digunakan rumus: •
Persegi, Luas = Panjang X Lebar
•
Segitiga, Luas = ½ alas X tinggi
25
Analisa Data
Analisa data dilakukan secara komparatif (berdasarkan perbandingan tahun degradasi tutupan tanah) dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar pada daerah tersebut.