Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG HIV, EFEKTIFITAS KONDOM DAN KEMUDAHAN MEMPEROLEH KONDOM TERHADAP PENGGUNAAN KONDOM DALAM PENCEGAHAN HIV Nerys Lourensius L. T STIE IEU Yogyakarta Abstract The phenomenon of HIV (Human Immunodeficiensi Virus) and AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) has become a global issue. Various efforts have been and are being made to suppress the spread of HIV. HIV / AIDS has become a very serious epidemic threatening the health of the world community, through the United Nations decided to establish a separate body to deal with an epidemic of this one, namely UNAIDS. Meanwhile, since 1990, the World Population Agency (UNFPA), which had already been established also play an active role to combat the spread of HIV / AIDS, by running a comprehensive program in the field of reproductive health. The program is done either through the provision of information and education to the public and advocacy to mobilize political commitment and facilitate policies that support reproductive health. This study is a qualitative research using primary and secondary data. The primary data obtained through interviews, questionnaires by respondent Laki laki Seks Laki laki (LSL) that accessing condoms in NGOs VestaYogyakarta, while the secondary data obtained from the document. The survey results revealed that knowledge about HIV variables (X1) does not have a partial effect on the use of condoms in HIV prevention (Y) in LSL in NGO Vesta. Variable knowledge of the effectiveness of condoms have a partial effect on the use of condoms in HIV prevention (Y) in LSL in NGO Vesta. Variable ease of obtaining condoms (X3), does not have a partial effect on the use of condoms in HIV prevention (Y) in MSM in NGO Vesta. Variable knowledge of HIV (X1), knowledge of the effectiveness of condoms (X2) and the ease of obtaining condoms (X3) jointly influence simultaneously against the use of condoms in HIV prevention (Y) on Vesta NGO LSL in Yogyakarta. From the results of Adjusted R Square (because four variables) obtained yield was 0.392. In other words, 39.3% contribution variables influence of knowledge about HIV (X1), knowledge of the effectiveness of condoms (X2) and the ease of obtaining condoms (X3) on the dependent variable, namely the use of condoms in HIV prevention (Y). Keywords: Knowledge About HIV, Condom Effectiveness Knowledge, Ease of Getting Condoms and Condom Use In HIV Prevention In The Male Sex Men (MSM)/ Laki laki seks laki laki (LSL)
51
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 PENDAHULUAN
disishkan
Latar Belakang Masalah
marginalisasi
Human
Immunodeficiensi
masyarakat.
tersebut
Perilaku
mengakibatkan
komunitas
waria
(HIV)&Acquired Immunodeficiency Sindrom
seringkali
bersifat
(AIDS) telah menjadi epidemi yang sangat
sehingga sangat sulit untuk mengadakan
serius mengancam kesehatan masyarakat
komunikasi
untuk
mensosialisasikan
dunia. Untuk mengatasi maslah tersebut
informasi
dan
program-program
Perserikatan Bangsa Bangsa mendirikan
menyangkut
HIV
badan
berimbas
tersendiri
untuk
Virus
dari
mengurusi
dan
pada
homo
sangat
&
seksual tertutup,
AIDS.
Hal
rendahnya
ini
tingkat
epidemi yang satu ini, yaitu UNAIDS.
pengetahuan terhadap penyakit ini.
Sementara itu, sejak tahun 1990, Badan
Perilaku marginalisasi yang diderita oleh
Kependudukan Dunia (UNFPA) yang
kaum
sudah lebih dulu berdiri juga berperan
memaksa
aktif
heteroseksual
untuk
melawan
penyebaran
waria
dan
mereka di
homoseksual untuk
ini
berlaku
permukaan,
untuk
HIV/AIDS, dengan cara menjalankan
melepaskan diri dari status marginal atau
program yang komprehensif di bidang
tersisih. Keadaan ini berdampak buruk
kesehatan
reproduksi.
ini
pada laju penyebaran HIV & AIDS
dilakukan
baik
pemberian
dimasyarakat. Mereka akan melakukan
informasi
dan
kepada
hubungan seks dengan laki-laki dan juga
untuk
dengan istri sah mereka, atau dengan
dan
pasangan lawan jenis untuk menutupi
masyarakat
melalui pendidikan
maupun
memobilisasi
Program
advokasi
komitmen
politis
memfasilitasi kebijakan yang mendukung
keadaan mereka yang sebenarnya.
kesehatan
dikenal
Banyak cara untuk mengurangi resiko
pertama kali sebagi sindrom baru ditahun
penularan HIV salah satunya dengan
1981, dan karena kasus-kasus pertama
menggunakan
dibatasi pada populasi homoseksual saja,
berhubungan seks atau manggunakan
maka penyakit ini melulu dikaitkan secara
kondom.
spesifik pada kelompok ini.(Albery dan
terjamin adalah satu-satunya produk yang
Munafo,2011)
saat
Homoseksual, laki-laki yang melakukan
pemakai dari infeksi seksual karena HIV
hubungan seks dengan sesama laki-laki
dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
dan waria atau transgender. Merupakan
Ketika digunakan secara tepat, kondom
salah satu golongan yang berisiko tinggi
dapat mencegah infeksi HIV dikalangan
dalam penyebaran HIV/AIDS. Golongan
perempuan dan laki-laki, karena lubang
reproduksi.
AIDS
tersebut seringkali dianggap rendah dan
52
ini
Kondom tersedia
pelindung yang untuk
saat
kualitasnya melindungi
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) pori-pori pada kondom lateks terlalu kecil
Rumusan Masalah
untuk dapat dilalui oleh virus ini.
Berdasarkan latar belakang masalah yang
Kebanyakan orang memberikan reaksi
telah diuraikan peneliti memrumuskan
emosional atau salah persepsi. Ketidak-
masalah:
percayaan terhadap kondom lebih banyak
1)
kurangnya
tentang
pengetahuan
terhadap
Apakah HIV
pengaruh
pengetahuan
terhadap
penggunaan
kondom, kondom kemungkinan rusak
kondom dalam pencegahan HIV
pada saat digunakan, kekurangan sensasi
2)
seksual, merasa tidak nyaman membeli
efektivitas kondom terhadap penggunaan
kondom,
kondom dalam pencegahan HIV
merasa
tidak
nyaman
Apakah
pengaruh
Apakah
pengetahuan
menggunakan kondom. Salah persepsi
3)
pengaruh
kemudahan
yang seringkali muncul adalah bahwa
memperoleh
kondom
terhadap
kondom lateks memiliki pori-pori yang
penggunaan kondom dalam pencegahan
dapat dilalui oleh virus HIV. Peneliitian
HIV
laboratorium membuktikan bahwa pori-
4)
pori pada kondom lateks tidak dapat
tentang kondom, pengetahuan efektifitas
dilalui oleh mikroorganisma termasuk
kondom
virus HIV dan sperma.
kondom terhadap penggunaan kondom
Melihat fenomena di atas HIV & AIDS
dalam pencegahan HIV
Bagaimana pengaruh pengetahuan dan
kemudahan
meperoleh
akan menimbulkan banyak perubahan bagi penderita yang mengalaminya dan
LANDASAN TEORI
juga orang dekat yang mendampingi
HIV & AIDS adalah dua istilah yang
penderita HIV & AIDS. Tidak hanya
berbeda tetapi saling berhubungan.HIV
menimbulkan perubahan fisik saja tetapi
adalah
dapat
terjadinya
menimbulkan
perubahan
dari
psikologinya,
segi
sosial,
perubahanlainnya ekonomi
virus
yang
menyebabkan
AIDS.
HIV
(Human
seperti
Immunodeficiensi Virus) adalah virus
dan
yang menyerang sel darah putih dalam
spiritual. Dampak yang ditimbulkan dapat
tubuh
menurunkan kualitas hidup penderitanya
turunya kekebalan tubuh manusia. HIV
dan yang mempunyai pasangan penderita
termasuk
HIV & AIDS. Pencegahan HIV & AIDS
terutama yang ditemukan didalam cairan
dengan menggunakan kondom adalah
tubuh, seperti darah, cairan mani, cairan
salah satu cara yang dapat dilakukan
vagina,
selalain tentunya member pemahan dari
Immunodeficiency
segala aspek.
sekumpulan gejala penyakit yang timbul
53
(Limfosit)
yang
golongan
dan
ASI.
mengakibatkan
retrovirus
AIDS Sindrom)
yang
(Acquired adalah
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS
paling utama adalah faktor perilaku
disebabkan
akibat
seksual. Faktor lain adalah penularan
turunnya kekebalan tubuh maka individu
secara parenteral dan riwayat penyakit
sangat mudah terkena penyakit seperti,
infeksi menular seksual yang pernah
TBC, kandidiasis, radang pada kulit,
diderita sebelumnya. Perilaku seksual
saluran
dan
yang berisiko merupakan faktor utama
kangker atau disebut dengan infeksi
yang berkaitan dengan penularan HIV &
oportunistik/IO. (KPAN, 2010)
AIDS . Partner seks yang banyak dan
oleh
virus
pencernaan,
HIV.
otak,
paru,
tidak Faktor resiko terinfeksi HIV Menurur beberapa
melakukan
(Nasroudin,
faktor
resiko
memakai
2006)
ada
aktivitas
dalam
seksual
yang
berisiko merupakan faktor risiko utama penularan
HIV
infeksi HIV adalah sebagai berikut:
pemakaian
kondom
Perilaku beresiko tinggi
pencegahan penularan HIV & AIDS yang
1. Hubungan pasangan
efidemiologis
kondom
seksual
berisiko
dengan
tinggi
tanpa
menggunakan kondom 2. Penggunaan
&
AIDS.
Padahal,
merupakan
cara
efektif. Seks anal juga merupakan faktor perilaku
seksual
yang
memudahkan
penularan HIV & AIDS (Laksana, 2010) .
narkoba
intravena,
terutama bila pemakaian jarum secara
Diagnosis HIV & AIDS
bersama
Infeksi HIV dapat diperiksa dengan suatu
tampa
sterilisasi
yang
memadai.
tes darah yang di sebut ELISA, singkatan
3. Hubungan seksual tidak aman
dari enzyme lingket immunosorbent assay.
multipartner, pasangan seks individu
ELISA
yang diketahui terinfeksi HIV, kontak
terhadap HIV didalam alirann darah.
seks peranal
Seseorang mulai membentuk antibodi
4. Mempunyai
riwayat
infeksi
menditeksi
terhadap
infeksi
adanya
HIV
antibodi
lama
menular seksual
menunjukkan
5. Riwayat menerima transfusi darah
tahun sebelum sampai pada tahap AIDS.
berulang tanpa tes penapisan
Sekalipun
tes
gejala-gejala
sebelum
antibodi
bertahun-
tidak
secara
langsung menujukkan terdapatnya virus, Riwayat perlukaan kulit, tato, tindik, atau
hasil tes yang positif (seropositif) dimana
sirkuksisi
tubuh
dengan
alat
yang
tidak
disterilisasi.
telah
menghasilkan
antibidi
terhadapinfeksi HIV. Tes darah yang lebih
Faktor-faktor risiko penularan
canggih adalah Tes Western Blot ini dapat
HIV & AIDS sangat banyak, tetapi yang
dilakukan pada orang yang seropositif
54
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) untuk menjamin bahwa hasil semulaitu
3. Melalui Air Susu Ibu (ASI). Penularan
benar. Tes Western Blot menguji adanya
ini bisa terjadi dari ibu yang HIV positif
pola khusus pada rantai protein yang khas
yaitu
bagi virus tersebut. Adanya antibodi tidak
persalinan dan/atau waktu menyusui.
berarti bahwa seseorang tertular HIV akan
Kemungkinan penularan dari ibu ke
memperoleh
AIDS
bayi ini berkisar hingga 30% artinya
indikator penyakit-
dari setiap 10 kehamilanibu HIV positif
penyakit tertentu.cara lain adalah dengan
maka kemungkinan ada 3 (tiga) bayi
melihat bahwa pada orang terinfeksi HIV
yang lahir dari ibu HIV positif.
kadar Sel CD4-nya berada dibawah 200 per
Penularan dari ibu hamil yang HIV
cc darah. (Hutapea, 2011)
positif
AIDS.
menuntut adanya
Diagnosis
selama
ini
bisa
mengikuti Penularan Penyakit HIV/AIDS Menurut
Komisi
kehamilan,
dicegah,
program
waktuu
dengan
pencegahan
penularan dari ibu ke bayi (PMTCT).
Penanggulangan
AIDS Nasional (KPAN, 2010) HIV & AIDS
Pencegahan Penyakit HIV & AIDS
dapat ditularkan dengan melalui cara
Bentuk
pencegegahan
penyakit
sebagi berikut:
HIV & AIDS tidak berupa pemberian
1. Melalui cairan mani atau cairan vagina.
kekebalan
aktif
Melalui hubungan seks penetratif (alat
melainkan
dengan
kelamin peria masuk kedalam alat
faktor-faktor
resiko,
kelamin
wanita
jarumsuntik
atau
maupun
anal
baik
secara
seks)
menggunakan
kondom
memungkinkan
cairan
oral,
(penambahan cara
vaksin)
menghindari
seperti
berbagi
menggunakan
tampa
pengaman saat melakukan kontak seksual.
sehingga
Menurut Zulkoni ,2010 ada beberapa
mani
atau
strategi
pencegahan
dan
mengurangi
vagian yang mengandung virus HIV
resiko terifeksi HIV yaitu:
masuk kedalamtubuh pasangannya.
1. Abstain dari seks. Hal ini jelas memiliki
2. Melalui
darah.
darah/produk
Melalui
darah
tranfusi
yang
keterbatasan,
sudah
tercemarr HIV. lewat pemakaian alat
tetapi
melindungi terhadap penularan HIV. 2. Berperilaku
suntik yang sudah tercemar HIV, yang
monogami
atau
setia
terhadap pasangan
dipakai bergantian tampa diseterilkan,
3. Menggunakan
terutama terjadi pada pemakaian alat
melakukan
suntik
penggunaan
dikalangan
benar-benar
pengguna
napza/narkoba suntik (penasun).
pengaman
kontak
seksual
kondom.
ketika seperti
Penggunaan
kondom tidsk 100% efektif mencegah tranmisi
55
infeksi
virus
seksual,
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 termasuk HIV.kondom menawarkan
kelamin yang sama (Kendall dan Hammer,
beberap
1998, hal.375).
penawaranjika
digunakan
dengan benar dan konsisten. 4. Menghindari
Penyebab homoseksual ada beberapa hal
penggunaan
jarum
(Feldmen,
1990,
hal.
360).
Beberapa
secara bersama-sama misalnya pada
pendekatan biologi menyatakan bahwa
saat pembuatan tatto,body piercing dan
faktor
penggunaan jarum suntik untuk injeksi
mempengaruhi
obat.
homoseksualitas.
5. Menghindari penggunaan alkohol dan drug (dalam hal ini narkoba)
genetik
atau
hormone
perkembangan Psikoanalis
lain
menyatakan bahwa kondisi atau pengaruh ibu yang dominan dan terlalu melindungi
6. Menghindari tranfusi darah jika tidak benar-benar dibutuhkan
sedangkan ayah cenderung pasif (Breber dalam Feldmen, 1990, hal.360). Penyebab
7. Resiko penularan HIV dari wanita
lain dari homoseksualitas seseorang yaitu
hamil kepada janin/bayi berkurang
karena faktor belajar (Master dan Johnston
secara
ibu
dalam Feldmen, 1990, hal.360). Orientasi
mengkonsumsi obat selama kehamilan
seksual seseorang dipelajari sebagai akibat
signifikan
apabila
adanya reward dan punishment yang Homoseksual Gay
diterima.
merupakan
menyebut
kata
ganti
perilaku
untuk
homoseksual.
Beberapa
peneliti
homoseksualitas
yakin
adalah
bahwa
akibat
Homoseksual adalah ketertarikan seksual
pengalaman
terhadap
khususnya interaksi antara anak dan
jenis
kelamin
yang
sama
masa
dari
(Feldmen, 1990, hal.359). Ketertarikan
orangtua.
seksual ini yang dimaksud adalah orientasi
menunjukkan
seksual, yaitu kecenderungan seseorang
diakibatkan oleh pengaruh ibu yang
untuk melakukan perilaku seksual dengan
dominan dan ayah yang pasif (Carlson,
laki-laki
(Nietzel
1994, hal.312)
Homoseksualitas
Homoseksual
atau
dkk.,1998, bukan
perempuan
hal.489).
hanya
kontak
yang
bahwa
pada
ditemukan homoseksual
laki-laki
bisa
antara
berlangsung dengan memanipulasi alat
seseorang dengan orang lain dari jenis
kelamin patnernya dengan memasukkan
kelamin
juga
penis kedalam mulut, dang menggunakan
memiliki
bibir, lidah dan mulut untuk menggelitik.
kecenderungan psikologis, emosional, dan
Cara lain adalah dengan memasukkan
sosial terhadap seseorang dengan jenis
senggama
yang
menyangkut
sama
individu
seksual
Fakta
kanak-kanak,
tetapi yang
melalui
dubur
(anal
erotisem).Anal erotisem disebut pula sebagai
56
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) analismeseks atau sodomi. Jumlah pria
ereksi dan mencegah semen masuk ke
homoseksual itu diperkirakan 3-4 kali
vagina. Kondom terbuat dari karet sintetis
lebih banyak dari wanita homoseksual
yang tipis, berbentuk silinder, dengan
(Karton, 1989).
muaranya berpinggir tebal, yang bila
Ekspresi homoseksual ada tiga yaitu
digulung berbentuk rata (Buku Panduan
1. Aktif ; bertindak sebagai laki-laki yang
Praktis Pelayanan Kontrasepsi; 2010).
aktif
Kondom
2. Pasif ; bertingkah laku dan berperan pasif-feminim seperti waria
merupakan
salah
satu
alat
kontrasepsi pria yang paling mudah dipakai dan diperoleh baik di apotik
3. Bergantian peran ; kadang-kadang
maupun
di
toko-toko
obat
dengan
memerankan fungsi wanita kadang-
berbagai merek dagang.
kadang jadi laki-laki
1. Fungsi Kondom. Kondom mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai alat KB,
Menurut Kartono, banyak teori yang
mencegah penularan PMS termasuk
menyebabkan homoseksual antara lain
HIV/AIDS, dan membantu pria atau
ialah :
suami yang mengalami ejakulasi dini.
1. Faktor
heriditer
berupa
ketidak
2. Kelebihan Kondom. Efektif sebagai alat
ombangan hormon-hormon seksual 2. Pengaruh
lingkungan
baik/tidak
yang
tidak
menguntungkan
bagi
kotrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar 3. Murah dan mudah didapat tanpa resep
perkembangan kematangan seksual yang normal.
dokter 4. Praktis dan dapat dipakai sendiri
3. Seseorang selalu mencari kepuasan relasi homoseks, karena ia pernah
5. Tidak ada efek hormonal 6. Dapat
menncegah
kemungkinan
menghayati pengalaman homoseksual
penularan penyakit menular seksual
yang
(PMS) termasuk HIV/AIDS antara
menggairahkan
pada
masa
remaja.
suami-isteri.
4. Atau seorang anak laki-laki pernah mengalami
pengalman
7. Mudah dibawa
traumatis
dengan ibunya dan semua wanita. Lalu
Faktor-faktor
yang
muncul dorongan homoseks yang jadi
perilaku konsumen
menetap.
1. Pengaruh
mempengaruhi
lingkungan.
Perilaku
Kondom
konsumen
untuk
Kondom merupakan selubung lateks tipis
pembelian
dipengaruhi
yang pas menutupi penis yang sedang
lingkungan meliputi faktor budaya,
57
melakukan oleh
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 faktor kelas sosial, fektor pengaruh
yang
pribadi, faktor keluarga dan faktor
seperti makanan, minuman, pondikan,
situasi.
pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan
2. Perbedaan dan pengaruh individual. Individu
berbeda
dalam
dibelanjakan
sebagainya
cara-cara
untuk
(Engel,
kategori
Blakcwell
&
Miniard, 1995).
fundamental lain yang memengaruhi
Sedangkan pada sumber daya
perilaku konsumen. Diukur menurut
temporal, waktu menjadi variabel yang
efek
semakin
pada
perilaku
konsumen,
penting
dalam
memahami
barangkali perbedaan yang peling
perilaku konsumen karena kemiskinan
penting di antara individu adalah
waktu yang semakin banyak dipahami
perbedaan
sumberdaya.
oleh kebanyakan orang. Salah satu dari
Misalnya dalam pemasaran politik,
variabel paling individual dari perilaku
konsumen menukar suara mereka
manusia berhubungan dengan begaimana
untuk pemilihan calon, sedangkan di
orang
dalam
konsumen
mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk
kemungkinan akan menukar waktu
bekerja, tidur, dan kegiatan wajib lain.
mereka
atau
Namun dibagian lain, dihabiskan untuk
sumbangan uang dengan prestasi. Di
kegiatan yang sangat pribadi yang disebut
sini ada tiga sumber daya konsumen,
waktu senggang yang mencerminkan baik
yaitu sumber daya ekonomi, sumber
kepribadian
daya temporal, dan sumber daya
hidup. Dalam hal ini dapat dikatakan ada
kognitif. Sumber daya ekonomi seperti
dua kendala anggaran yaitu kendala
pendapatan atau kekayaan, adalah
anggaran uang dan kendala anggaran
variabel pertama yang harus dianalisis
waktu.
dalam
organisasi, sebagai
sukarelawan
menggunakan
anggaran
meupun
waktu
preferensi
gaya
di dalam studi perilaku konsumen,
Untuk sumber daya kognitif
dengan studi yang diruntut kembali
menggambarkan kepasitas mental yang
hingga tahun 1672. Studi pertama
tersedia
dengan basis statistik yang layak ,
kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas
diterbitkan oleh Emest Engel pada
merupakan sumber daya yang terbatas.
tahun
Kita
1857.
Hubungan
antara
untuk
haya
menjalankan
dapat
tertentu
populer
Ukuran kapasitas seringkali digambarkan
Engels
Laws
of
konsumsi).
kaidah
mewakili suatu pengelompokkan atau
tersebut mengandung empat proporsi
kombinasi informasi yang dapat diolah
58
(chunk)
waktu.
dalam
atau
keratan
satu
Consumption (hukum Engel mengenai Hukum
istilah
pada
sejumlah
pendapatan dan pengeluaran menjadi sebagai
informasi
mebgolah
pelbagai
yang
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) sebagai
satu
sumbermana bervariasi
unit. yang
dari
Bergantung dipilih,
empat
pada
terbatas membawa sejumlah implikasi
kapasitas
penting sehubungan dengan begaimana
sampai
tujuh
konsumen
mengolah
informasi
dan
keratan. Alokasi kapasitas kognitif dikenal
membuat pilihan produk (Engel, Blakcwell
sebagai perhatian (attention). Perhatian
& Miniard, 1995).
terdiri dari dua dimensi yaitu arahan (direction)
dan
intensitas,
arahan
menggambarkan fokus perhatian, karena konsumen tidak dapat mengolah semua stimulan internal dan eksternal yang tersedia pada saat tertentu, mereka harus selektif
dalam
mengalokasikan
cara sumber
mereka daya
yang
Pengambilan Keputusan Konsumen
terbatas ini. Beberapa stimulus akan
Langkah-langkah
mendapat perhatian, yang
keputusan oleh konsumen (Winardi, 1991)
diabaikan. sebaliknya,
lain
Sedangkan mengacu
akan
intensitas, pada
Konsumen
akan
jumlah Diketahui adanya sebuah problem tertentu
sering
Mencari pecahan-pecahan alternatif dan informasi
mengalokasikan hanya kapasitas yang diperlukan
untuk
pengambilan
sebagai berikut:
kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu.
proses
Pengevaluasian alternatif
mengidentifikasi
Keputusan pembelian
stimulus, misal iklan mobil, sebelum mengarahkan kembali perhatian mereka
Jangan membeli Beli
ke tempat lain. Pada kesempatan lain,
Konsumen setelah selesai dilaksanakan pembelian dan pengevaluasian
konsumen meungkin menaruh perhatian mereka ketempat lain. Pada kesempatan
Kepuasan (proses selesai)
lain, konsumen mungkin menaruh cukup
Masalah masih tetap dihadapi, kembali lagi ke langkah pertama atau hentikan
Ketidakpuasan (frustasi) kemungkinankembali ke langkah pertama
Sumber: Winardi, 1991
perhatian untuk mengerti ini dasar dari iklan bersangkutan. Konsumen kadang
Keterangan:
mungkin memberi konsentrasi penuh kepada iklan tersebut dan menyelidiki secara cermat pesannya, separti konsumen di dalam pasar untuk mobil baru yang membaca iklan mobil. Kenyataan bahwa kapasitas merupakan sumber daya yang
Langkah
ke-1:
problem tertentu.
diketahui
adanya
Secara
alternatif diketahui adanya suatu problem dapat merupakan sebuah proses yang kompleks dan yang memerlukan waktu yang
59
cukup
lama.
Seseorang
yang
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 memiliki sebuah kendaraan (mobil) yang
diketahui itu mungkin meningkat.
ada pada saat-saat tertentu “mogok” dan
pembeli
yang catnya sudah pudar dan tidak
perasaan ketidakpastian tersebut. Mereka
menarik
mungkin
lagi,
dan
teman-temannya
berupaya akan
untuk
membaca
Para
mengurangi iklan-iklan.
seringkali meyatakan keheranan mereka
Pencarian informasi dapat bersifat internal
mengapa ia masih tetap mengendarai
meupun
mobil tua itu, kiranya akan merasakan
merupakan
adanya sesuatu problem yang mulai
berkaitan dengan upaya mengeluarkan
muncul.
informasi
Individu
yang
bersangkutan
eksternal.
Pencarian
aktivutas yang
internal
kognitif
tersimpan
yang
di
dalam
mulai menyadari bahwa sebuah motif
ingatan. Sedangka pencarian eksternal
tidak dipenuhi secara sempurna, dan
yaitu
behwa suatu kebutuhan yang muncul,
sumber-sumber di luar ingatan meungkin
memerlukan pemuasan dalam bentuk
memerlukan waktu, upaya dan uang.
tertentu.
yang
Sementara itu para pemasar menyediakan
dan
aneka macam sumber informasi guna
hal
memenuhi kebutuhan konsumen intuk
Seseorang
memerlukan
pembeli
waktu
pertimbangan
tertentu
tertentu
dalam
pengumpulan
informasi
dari
pengambilan keputusan, lebih banyak
mengurangi resiko.
memberikan
pera
Langkah
ke-3:
melaksanakan
alternatif.
Evaluasi ini dimulai sewaktu
pemasar
peluang
efektif,
kepada
untuk
Evaluasi
alternatif-
tindakan meyakinkan pembeli tersebut
pencarian informasi telah menjelaskan
dan
atau
menawarkan
kepadanya
yang
suatu dapat
produk
memuaskan
kebutuhan pembeli tersebut. Langkah
ke-2:
Mencari
mengidentifikasi
pemecahan-pemecahan
sejumlah
potensial
bagi
problem konsumen yang bersangkutan. pemecahan-
Sebuah alternatif untuk berlibur ke luar
pemecahan alternatif dan informasi. Para
negeri mungkin berupa sebuah mobil bus
konsumen menghadapi resiko dalam arti
mini baru. Tetapi dalam kebanyakan
bahwa
keputusan, alternatif-alternatif yang ada,
setiap
tindakan
seseorang
konsumen, akan menyebabkan timbulnya
berupa
dampak
kompetitif secara langsung.
tertentu,
yang
tidak
dapat
produk-produk
bersifat
diantisipasi dengan kepastian penuh dan
Langkah
beberapa di antara dampak yang muncil
pembelian. Seorang calon pembeli harus
kiranya tidak akan menyenangkan. Jumlah
mengambil
uang yang akan dibelanjakan, atau resiko
Keputusan tersebut mengkin dapat berupa
sosial
hal
tidak memilih salah satu alternatif yang
tersebut menyebabkan bahwa resiko yang
tersedia. Tetapi dalam kebanyakan kasus,
mungkin
besar,
sehingga
60
ke-4:
yang
Keputusan-keputusan
keputusan
pembelian.
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) problem
yang
orang
1. Diduga ada pengaruh secara parsial
proses
yang signifikan antara pengetahuan
pengambilan keputusan tersebut. Kecuali
tentang HIV terhadap penggunaan
apabila
kondom dalam pencegahan HIV.
bersangkutan
merangsang
untuk
problem
memulai tersebut
telah
menghilang. Hal mana dapat saja terjadi
2. Diduga ada pengaruh secara parsial
pada setiap tahapan proses yang ada,
yang signifikan antara pengetahuan
maka orang yang mengambil keputusan
efektifitas kondom dalam pencegahan
tidak membeli atau harus melalui proses
HIV terhadap penggunaan kondom
itu kembali atau ia terpaksa hidup dengan
3. Diduga ada pengaruh secara parsial
problem tersebut.
signifikan
Langkah ke-5: Konsumsi pascapembelian
memperoleh
dan evaluasi. Dengan
penggunaan
asumsi
bahwa
pengambilan keputusan juga sekaligus merupakan
pemakai
kepuasan
dari
maka
persoalan
pembelian
antara
kemudahan
kondom
terhadap
kondom
dalam
pencegahan HIV. 4. Diduga ada pengaruh secara simultan
atau
antara
pengetahuan
tentang
HIV,
ketidakpuasan dari pembelian tetap akan
efektifitas kondom dan kemudahan
ada. Sikap puas atau tidak puas hanya
memperoleh
terjadi
penggunaan
setelah
produk
yang
dibeli
dikonsumsi. Perasaan tidak pasti tentang konsumsi
pasca
pembelian
dapat
kondom
terhadap
kondom
dalam
pencegahan HIV pada LSL.
di
analisis engan bantuan teori tentang
METODE PENELITIAN
disonasi kognitif (GF.L.Festinger, 1957,
Penentuan
dikutip Winardi, 1991). Disonasi kognitif
tergantung dari karakteristik dan jumlah
adalah merupakan sebuah persaaan pasca
populasi.
pembelian yang timbul dalam diri seorang
diketahui secara jelas jumlahnya maka
pembeli setelah keputusan pembelian
dapat digunakan beberapa rumus atau
dibuat olehnya. Tindakan evaluasi pasca
tabel. Roscoe (1975) yang dikutip Uma
pembelian
Sekaran (2006) memberikan acuan umum
tentang
alternatif-alternatif
jumlah Apabila
sampel jumlah
sangat populasi
yang ada, guna mendukung pilihan kita,
untuk menentukan ukuran sampel :
merupakan sebuah proses psikologikal,
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan
guna ,engurangi perasaan disonasi.
kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
Hipotesis
2. Jika
sampel
Hipotesis yang dibuat oleh penulis yaitu
subsampel
sebagai berikut :
junior/senior,
61
dipecah
ke
dalam
(pria/wanita, dan
sebagainya),
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 ukuran sampel minimum 30 untuk tiap
indera yang dimilikinya (mata, hidung,
kategori adalah tepat
telinga,
3. Dalam
penelitian
mutivariate
dan
sebagainya).
Dengan
sendirinya, pada waktu penginderaan
(termasuk analisis regresi berganda),
sampai
ukuran sampel sebaiknya 10x lebih
tersebut sangat dipengaruhi intensitas
besar dari jumlah variabel dalam
perhatian dan persepsi terhadap objek.
penelitian
Sebagian besar pengetahuan seseorang
4. Untuk
penelitian
eksperimental
menghasilkan
pengetahuan
diperoleh melalui indera pendengaran
sederhana dengan kontrol eskperimen
(telinga),
yang ketat, penelitian yang sukses
(mata)
adalah
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi
mungkin
dengan
ukuran
dan
indera
penglihatan
(Notoatmodjo, faktor
sampel kecil antara 10 sampai dengan
oleh
20
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan
Dalam
penelitian
populasi
pendidikan,
formal. dimana
tidak
diharapkan bahwa dengan pendidikan
ditentukan secara jelas maka diambil
yang tinggi maka orang tersebut akan
sampel berdasarkan penelitian mutivariate
semakin luas pula pengetahuannya.
(termasuk
berganda),
Akan tetapi perlu ditekankan, bukan
ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar
berarti seseorang yang berpendidikan
dari jumlah variabel dalam penelitian
rendah mutlak berpengetahuan rendah
dimana dalam penelitian ini terdapat
pula. Pengetahuan seseorang tentang
empat variabel jadi jumlah sampel yang
suatu objek mengandung dua aspek,
ditentukan sebanyak 4 x 10 = 40 sampel.
yaitu aspek positif dan negatif. Kedua
Penelitian ini dilakukan di LSM Vesta.
aspek ini yang akan menentukan sikap
Yang menjadi obyek penelitian ini adalah
seseorang
Laki-laki yang berhubungan seks dengan
positif dan objek yang diketahui, maka
Laki-laki (LSL)
akan menimbulkan sikap makin positif
analisis
ini
pendidikan
2005).
regresi
semakin
banyak
aspek
terhadap objek tertentu (Dewi & Definisi
Konsep
dan
Operasional
Wawan, 2010).
HIV & AIDS adalah
Variabel Penelitian
dua istilah yang berbeda tetapi saling
Defenisi Konsep Variabel Penelitian
berhubungan. HIV adalah virus yang
1) Pengetahuan Pengetahuan
terhadap
HIV.
menyebabkan terjadinya AIDS. HIV
adalah
hasil
(Human
Immunodeficiensi
Virus)
penginderaan manusia, atau hasil tahu
adalah virus yang menyerang sel darah
seseorang
putih dalam tubuh (Limfosit) yang
terhadap
objek
melalui
62
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) mengakibatkan tubuh
turunya
manusia.
kekebalan
HIV
Hal ini meliputi kondom bagi pria dan
termasuk
wanita
hingga
batas
tertentu,
golongan retrovirus yang terutama
diafragma yang dibubuhi spermisida.
yang ditemukan didalam cairan tubuh,
Kondom pria yang sering disebut karet
seperti darah, cairan mani, cairan
KB dapat mencegah penyebaran dan
vagina, dan ASI. AIDS (Acquired
penyakit
Immunodeficiency Sindrom) adalah
berfungsi sebagai perisai terhadap
sekumpulan
jasad renik patogen termasuk HIV.
gejala
penyakit
yang
menular
lainnya
timbul karena turunnya kekebalan
Sekalipun
tubuh. AIDS disebabkan oleh virus
disebut cukup baik dalam melindungi
HIV. akibat turunnya kekebalan tubuh
diri terhadap penularan HIV dan
maka individu sangat mudah terkena
kuman lainnya, masih belum dapat
penyakit seperti, TBC, kandidiasis,
dikatakan
radang pada kulit, saluran pencernaan,
mencegah penularan HIV.
otak, paru, dan kangker atau disebut dengan
infeksi
kondom
100
3) Kemudahan
oportunistik/IO.
lateks
yang
%
dapat
efektif
memperoleh
dalam kondom.
Tempat meliputi kegiatan yang mbuat
(KPAN, 2010)
produk
2) Efektifitas penggunaan kondom dalam
tersedia
bagi
pelanggan
sasaran. Kondom mempunyai banyak
pencegahan HIV. Pengertian
manfaat.
efektifitas secara umum menunjukan
tersedia bila dibutuhkan dan dapat
sampai
tercapainya
dibeli tanpa resep. Tak memerlukan
suatu tujuan yang terlebih dahulu
pengukuran yang khusus dan dapat
ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan
disimpan dalam kemasannya hingga
pengertian efektifitas menurut Hidayat
saatnya
(1986) yang menjelaskan bahwa :
kondom adalah keputusan seseorang
Efektifitas adalah suatu ukuran yang
dalam menggunakan kondom.
seberapa
menyatakan
jauh
seberapa
jauh
target
Pertama-tama
diperlukan.
4) Dimana
Proses
kondom
penggunaan
pengambilan
(kuantitas,kualitas dan waktu) telah
keputusan dapat dipandang sebagai
tercapai.
tiga
Dimana
makin
besar
tahap
yang
berbeda
namun
presentase target yang dicapai, makin
berhubungan satu sama lain, yaitu :
tinggi efektifitasnya.
Tahap Masukan (Input), Tahap Proses dan
Bebarapa
alat yang semula direkayasa untuk mencegah
kehamilan
juga
memberi
perlindungan
Tahap Keluaran (Output).
dapat
a. Tahap
terhadap
Masukan
Mempengaruhi
penularan HIV lewat hubungan seks.
(Input), pengenalan
konsumen terhadap kebutuhan
63
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 atas produk dan terdiri dari
informasi sebelum pembelin
dua sumber informasi utama :
dan evaluasi terhadap barbagai
Usaha pemasaran perusahaan
alternative,
(produk itu sendiri, harganya,
akan
promosinya dan dimana ia
psikologis konsumen yang ada.
dijual) dan pengaruh sosiologis eksternal
atas
(keluarga,
Keluaran
Dalam
teman-teman,
gilirannya
mempengaruhi
c. Tahap
konsumen
pada
model
sifat
(Output),
pengambilan
keputusan konsumen terdiri
tetangga sumber informal dan
dari
non-komersial lain, kelas sosial
setelah pengambilan keputusan
serta keanggotaan budaya dan
yang
subbudaya).
Perilaku membeli dan evaluasi
Dampak
kumulatif dari setiap usaha pemasaran pengaruh teman,
tetangga
kegiatan
berhubungan
dipengaruhi
tata
oleh
kepribadiannya,
ciri-ciri
termasuk
perilaku masyarakat yang ada,
pekerjaan,
keadaan
semuanya
Perilaku
konsumen
merupakan
masukan
yang
erat:
Keputusan seorang pembeli juga
temen-
dan
macam
setelah membeli.
perusahaan, keluarga,
dua
mungkin
usia,
ekonomi. akan
menentukan proses pengambilan
mempengaruhi apa yang dibeli
keputusan
konsumen
pembelian. Menurut Kotler (1997)
mereka
dan
bagaimana
menggunakan
apa
ada
yang mereka beli. cara
mengambil
beberapa
melakukan
tahap
dalam
mengambil suatu keputusan untuk
b. Tahap Proses, Memfokuskan pada
dalam
melakukan pembelian
konsumen
Pengertian keputusan pembelian,
keputusan.
menurut
Kotler
&
Armstrong
Berbagai faktor psikologis yang
(2001: 226) adalah tahap dalam
melekat pada setiap individu
proses
(motivasi,
pembeli di mana konsumen benar-
persepsi,
pengambilan
pengetahuan, kepribadian dan
benar
sikap)
keputusan
mempengaruhi
cara
masukan dari luar pada tahap
kegiatan
masukan
langsung
pengenalan
mempengaruhi konsumen
membeli.
keputusan Pengambilan
merupakan individu
yang
terlibat
suatu secara dalam
mendapatkan dan mempergunakan
terhadap kebutuhan, pencarian
barang yang ditawarkan.
64
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) menggunakan Definisi Operasional Variabel Penelitian 1) Pengetahuan
tentang
HIV
beberapa
indikator-
indikator yaitu :
yaitu
a. Pengetahuan
penggunaan
pengetahuan seseorang tentang HIV
secara benar bahwa kondom
dimana mengandung dua aspek, yaitu
dapat
aspek positif dan negatif. Kedua aspek
tertularnya virus HIV
ini yang akan menentukan sikap seseorang
semakin
banyak
mengurangi
b. Pengetahuan
aspek
kelebihan
resiko
kelebihankondom
dalam
positif dan objek yang diketahui, maka
pencegahan virus HIV seperti:
akan
kondom
menimbulkan
sikap
makin
tidak
berpori,
positif. Variabel pengetahuan terhadap
kemudahan
HIV ini diukur dengan menggunakan
penggunaan dan kemudahan
skala interval dan alat yang digunakan
penympanan
adalah kuesioner dengan skala likert. Variabel
diukur
3) Kemudahan
menggunakan HIV
memperoleh
kondom
yaitu kondom dapat diperoleh dengan
indikator-indikator sebagai berikut : a. Pengertian
dalam
tanpa resep dan dapat dibeli di Apotek
(Human
maupun toko obat dan dapat diperoleh
Imunodeficiencsi Virus) adalah
dari
virus
penanggulangan HIV. Dalam variabel
darah
yang
menyerang
putih
dalam
sel
tubuh
ini
petugas dapat
diukur
lapangan menggunakan
(limfosit) yang mengakibatkan
indikator-indikator
turunnya kekebalan tubuh.
bangaimana
kemudahan
mendapatkan
kondom
b. Pengetahuan tentang inveksi HIV tidak dapat dihilangkan didalam tubuh c. Penularan
HIV
dan
cara
penggunaan
kondom
Proses pengambilan keputusan dapat
2) Pengetahuan efektifitas kondom dalam HIV
dipandang sebagai tiga tahap yang
yaitu
berbeda namun berhubungan satu
menunjukan sampai seberapa jauh
sama lain, yaitu : Tahap Masukan
tercapainya suatu tujuan yang terlebih
(Input), Tahap Proses dan Tahap Keluaran
dahulu ditentukan yang dimaksud
(Output). dipengaruhi oleh beberapa
dimana
faktor yaitu pengetahuan tentang HIV,
kondom
virus
dan
dalam pencegahan HIV ini Dimana
pengobatannya pencegahan
akses
pembelian. 4) Keputusan
virus
seperti
pengetahuan penggunaan dapat
efektif
dalam
efektifitas kondom dan kemudahan
pencegahan virus HIV ini diukur
memperoleh kondom.
65
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 Alat Uji Instrumen Penelitian a.
Uji Validitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk
mengetahui
Metode analisis yang digunakan adalah
layak tidaknya kuesioner perlu diuji
analisis regresi berganda. Analisis data
dengan menggunakan uji validitas. Valid
dibantu dengan program SPSS.
berarti
instrumen
tersebut
dapat
digunakan untuk mengukur apa yang
Uji Regresi Linear Berganda
seharusnya diukur (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan
Analisis ini digunakan sebagai alat ukur
adalah rumus korelasi product moment dari
untuk
person (Sugiyono, 2005).
variabel bebas dengan variabel terikat.
b.
Dalam penelitian ini variabel penggunaan
Uji Reliabilitas Digunakan
mengetahui
pengaruh
antara
untuk
kondom dalam pencegahan HIV pada LSL
mengetahui konsistensi tidaknya suatu
dipengeruhi oleh pengetahuan tentang
kuesioner
Untuk
HIV (X1), pengetahuan efektifitas kondom
konsistensi,
peneliti
(X2) dan kemudahan memperoleh kondom
pengujian
dengan
(X3).
yang
mengukur memerlukan
didesainnya.
menggunakan teknik tertentu terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan
TABEL 1HASIL ANALISIS REGRESI
dari
LINEAR BERGANDA
penggunaan
instrumen
yang
bersangkutan. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi, bila koefesien korelasi
Standa
positif dan signifikan maka instrumen
rdized
tersebut sudah dinyatakan reliabel atau
Unstandardize Coeffi
handal (Ghozali,2011).
d Coefficients
Di dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas
dilakukan
dengan
menggunakan metode one shot. Reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat
cients
Std. Model 1
C
B
Error
5.112
3.967
Beta
T
Sig.
1.289 .206
X1 .185
.135
.182
1.371 .179
uji
X2 .550
.140
.564
3.939 .000
statistikCronbach Alpha. Suatu kostruk
X3 .073
.185
.059
.396
nilai Cronbach Alpha . koefesien alpha bisa diukur
dengan
menggunakan
dikatakan reliable jika memberikan nilai
a.Dependent
Cronbach Alpha > 0,60. Dengan rumus
Variable: Y
(Sugiyono, 2005).
Sumber: Diolah
66
.694
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) pencegahan HIV (Y) pada LSL di LSM Berdasarkan
hasil
analisis,
maka
Vesta .
persamaan regresi linear berganda didapat sebagai berikut:
Pengujian dengan F hitung (pengujian
Y = 5,112 + 0,185X1 + 0,550X2 + 0,073X3
simultan)
Uji Hipotesis Koefisien Regresi Pengujian dengan uji t hitung (pengujian
TABEL
secara individu)
SIGNIFIKANSI
Variabel pengetahuan tentang HIV (X1), t
ANOVAb
hitung < t tabel 2,028 maka kesimpulan Ho
Model
Sum
1
diterima dan Ha ditolak. Sehingga dari uji tersebut
menunjukan
bahwa
pengetahuan
tentang
HIV
mempunyai
pengaruh
variabel
(X1)
secara
(X2), diperoleh nilai t hitung 3,939 > dari t tabel 2,028 maka kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dari uji tersebut menunjukan bahwa variabel pengetahuan efektifitas
kondom
pengaruh
secara
(X2)
mempunyai
parsial
terhadap
penggunaan kondom dalam pencegahan HIV (Y) pada LSL di LSM Vesta . Variabel
kemudahan
memperoleh
kondom (X3), t hitung 0,396 < t tabel 2,028 maka kesimpulan Ho diterima dan Ha ditolak.
Sehingga
dari
uji
tersebut
mempunyai
kondom pengaruh
(X3)
tidak
secara
parsial
TINGKAT
Mean Square
F
Sig.
Regression 169.524
3
56.508
9.381
.000a
Residual
216.851
36
6.024
Total
386.375
39
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Diolah Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung > F tabel (2;36;0,05) yaitu 9,381 > 2,866, berarti Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel pengetahuan tentang HIV (X1), pengetahuan efektifitas kondom (X2) dan kemudahan memperoleh kondom (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara simultan terhadap penggunaan kondom dalam pencegahan HIV pada LSL di LSM Vesta Yogyakarta. Koefisiensi determinasi (R2) TABEL
3NILAI
DETERMINASI (R2)
menunjukan bahwa variabel kemudahan memperoleh
DAN
Df
terhadap penggunaan kondom dalam
Variabel pengetahuan efektifitas kondom
of
Squares
parsial
Vesta .
F
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
tidak
pencegahan HIV (Y) pada LSL di LSM
2NILAI
terhadap penggunaan kondom dalam
67
KOEFISIENSI
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 menyatakan Diduga ada pengaruh secara
Model Summary Adjusted
R Std. Error of
parsial pengetahuan tentang HIV terhadap
Model R
R Square Square
the Estimate
penggunaan kondom dalam pencegahan
1
.439
2.454
HIV
.662a
.392
tidak
terbukti.
Hipotesisi
yang
menyatakana Diduga ada pengaruh secara
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
parsial
Sumber: Diolah
antara
pengetahuan
efektifitas
kondom dalam pencegahan HIV terhadap Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa
penggunaan kondom terbukti terbukti.
Adjusted R Square karena terdapat tiga
Hipotesis yang menyatakan Diduga ada
variabel bebas (Bawono, 2006) sebesar
pengaruh
0,392. Hal ini berarti 39,3% variabel
kemudahan
dependen
penggunaan
terhadap penggunaan kondom dalam
kondom dalam pencegahan HIV (Y) pada
pencegahan HIV tidak terbukti.Hipotesis
LSL di LSM Vesta dapat dijelaskan oleh
yang menyatakan Diduga ada pengaruh
variabel pengetahuan tentang HIV (X1),
secara
pengetahuan efektifitas kondom (X2) dan
tentang HIV, efektifitas kondom dan
kemudahan memperoleh kondom (X3).
kemudahan
Sedangkan sisanya (100% - 39,2% = 60,8%)
terhadap penggunaan kondom dalam
dijelaskan variansinya oleh variabel lain.
pencegahan HIV pada LSL terbukti.
Dengan
yaitu
kata
variansi
lain
39,3%
secara
parsial
memperoleh
simultan
antara
antara kondom
pengetahuan
memperoleh
kondom
sumbangan
pengaruh variabel pengetahuan tentang
Berdasarkan
perhitungan
HIV (X1), pengetahuan efektifitas kondom
determinasi (R2) didapatkan nilai tingkat
(X2) dan kemudahan memperoleh kondom
pengaruh
(X3) terhadap variabel dependen yaitu
penggunaan kondom dalam pencegahan
penggunaan kondom dalam pencegahan
HIV (Y) dengan pengetahuan tentang HIV
HIV (Y).
(X1), pengerahuan efektifitas kondom (X2)
antara
koefisien
variabel
dependen
dan kemudahan memperoleh kondom Pembahasan
yaitu sebesar 0,392. Hal ini berarti 39,3%
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
variabel
sejauh
pengetahuan
penggunaan kondom dalam pencegahan
tentang HIV (X1), pengetahuan efektifitas
HIV (Y) pada LSL di LSM Vesta dapat
kondom (X2) dan kemudahan meproleh
dijelaskan
kondom
penggunaan
tentang HIV (X1), pengetahuan efektifitas
kondom dalam pencegahan HIV (Y) pada
kondom (X2) dan kemudahan memperoleh
LSL
kondom (X3). Sedangkan sisanya (100% -
mana
di
(X3) LSM
pengaruh
terhadap
vesta.Hipotesis
yang
68
dependen
oleh
yaitu
variabel
variansi
pengetahuan
Analis Pengaruh Pengetahuan ... (Nerys Lourensius L.T) 39,2% = 60,8%) dijelaskan variansinya oleh
Saran
variabel lain.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yaitu:
SIMPULAN DAN SARAN
1. Pengetahuan
tentang
HIV
tidak
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
terbukti berpengaruh secara parsial
bahwa variabel pengetahuan tentang HIV
untuk itu peneliti menyarankan agar
(X1) tidak mempunyai pengaruh secara
LSM
parsial terhadap penggunaan kondom
penyuluhan dan sosialisasi tentang
dalam pencegahan HIV (Y) pada LSL di
HIV
LSM
mengetahui tentang HIV itu sendiri.
Vesta.
Variabel
pengetahuan
efektifitas kondom mempunyai pengaruh secara
parsial
terhadap
Vesta supaya
2. Variabel
penggunaan
tetap
kondom
LSL
melakukan lain
semakin
pengetahuan terbukti
efektifitas
secara
kondom dalam pencegahan HIV (Y) pada
berpengaruh
LSL di LSM Vesta. Variabel kemudahan
kondom dalam pencegahan HIV untuk
memperoleh
kondom
(X3),
tidak
disarankan agar LSM Vesta terus
mempunyai
pengaruh
secara
parsial
menerus
terhadap
parsial
panggunaan
melakukan
kampanye
terhadap penggunaan kondom dalam
tentang kondom dan penggunaan serta
pencegahan HIV (Y) pada LSL di LSM
efektifitas kondom dalam pencegahan
Vesta.
HIV karena agar LSL yang melakukan
Variabel pengetahuan tentang HIV (X1),
seksual
pengetahuan efektifitas kondom (X2) dan
menggunakan
kemudahan memperoleh kondom (X3)
keamanan malakukan seksual.
secara bersama-sama berpengaruh secara
aktif
3. Variabel
tetap
konsisten
kondom
kemudahan
untuk
memperoleh
simultan terhadap penggunaan kondom
kondom tidak terbukti secara parsial
dalam pencegahan HIV (Y) pada LSL di
terhadap penggunaan kondom dalam
LSM
hasil
pencegahan HIV untuk itu disarankan
Adjusted R Square (karena empat variabel)
agar LSM Vesta tetap menyediakan
diperoleh hasil sebesar 0,392. Dengan kata
kondom
lain 39,3% sumbangan pengaruh variabel
pemberian/pengambilan
pengetahuan
LSL lebih mudah memperoleh kondom
Vesta
Yogyakarta.
tentang
Dari
HIV
(X1),
pengetahuan efektifitas kondom (X2) dan
dan
kemudahan memperoleh kondom (X3)
konsisten.
terhadap
variabel
dependen
dan
dapat
mempermudah sehingga
menggunakan
secara
yaitu
4. Sebaiknya untuk penelitian yang akan
penggunaan kondom dalam pencegahan
datang perlu dimasukan variabel lain
HIV (Y).
yang
69
belum
diteliti
sebelumnya
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 12, Nomor 1, Januari 2015 dengan menggali kejadian dilapangan
Noviana, Nana. (2013). Catatan Kuliah
secara nyata.
Kesehatan Reproduksi & HIV-AIDS. Jakarta: Tans Info Media
DAFTAR PUSTAKA
S. Uyanto, Stanislaus. (2009). Pedoman
Amirudin, Ridwan. (2012). Kebijakan Dan
Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Respons Epidemik Penyakit Menular. Bogor: PT Penerbit IPB Press Sunyoto,
Danang.
Konsumen
Sekaran, Uma. (2003). Research Methodd For
(2013).
(panduan
riset
Graha Ilmu
Perilaku sederhana
Business : Skill-Building Approach, Frourth Edition, New York : John Wiley &
untuk mengenali konsumen. Yogyakarta: CAPS(Center of Academic Publishing
Sons Inc. Sugiyono.
Service)
Penelitian
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis.
NASIONAL). (2010). Panduan Ringkas Warga Dalam Penanggulangan AIDS. Koordinator
Bandung: Alfabeta. Sugiyono.
Bidang
(2006).
(2011).
Kuantitatif
Kesehatan Rakyat RI Nasronudin.
Metode
Manajemen. Bandung: Alfabeta
KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS
Kementian
(2013).
Metode
Kualitatif
Penelitian dan
R&D.
Bandung:Alfabeta. HIV
&
AIDS
Wijaya, Tony. (2013). Metodologi Penelitian
Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, dan
Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
Sosial. Surabaya :Airlangga University
Graha Ilmu.
Press.
70