Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan
Aminatu Zuhriyah
3604 100 035
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010
Kehidupan masyarakat nelayan yang bergantung pada laut
Kepadatan penduduk tinggi
Kebutuhan perekonomian yang semakin menurun
Pengelolaan sampah yang tidak baik
Tidak memadainya sarana MCK/sanitasi
Permukiman Kumuh Nelayan
Faktor Penyebab Lingkungan Desa Nelayan menjadi Kumuh berdasarkan preferensi masyarakat
Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan
Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan
Kelurahan Blimbing dengan potensi sumber daya perikanan yang tinggi, ternyata belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Bahkan beberapa tahun terakhir, potensi yang ada tidak lagi mampu untuk diandalkan sebagai tumpuan hidup masyarakatnya. Hal tersebut menyebabkan nelayan tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya sehingga masyarakat tidak lagi memperhatikan lingkungan tempat tinggal mereka. Dan menjadikan permukiman nelayan menjadi permukiman kumuh. Pertanyaan penelitian Bagaimana arahan penanganan permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan?
Tujuan : merumuskan arahan penanganan permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan .
Sasaran : • Mengidentifikasi faktor–faktor penyebab terjadinya permukiman kumuh pada desa nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan berdasarkan preferensi masyarakat nelayan. • Merumuskan arahan penanganan permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan
Penelitian ini difokuskan pada permukiman kumuh pada desa nelayan di Kelurahan Blimbing,Kecamatan Paciran Lamongan. Lingkup wilayah dalam penelitian ini masuk Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran Sebelah Barat : Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong Sebelah Selatan : Desa Dadapan Kecamatan Paciran, Kec. Solokuro
Mengidentifikasi karateristik fisik permukiman kumuh Membahas tentang faktor-faktor penyebab timbulnya permukiman kumuh pada desa nelayan Setelah hal tersebut diketahui dan dianalisa, maka dapat ditemukan permasalahan dan faktor penyebab kekumuhan permukiman tersebut. Kemudian ditentukan arahan penanganan permukiman kumuh nelayan tersebut agar jumlahnya tidak semakin banyak dan penduduk penduduk mendapatkan tempat tinggal yang layak dan sehat serta dapat menjangkau prasarana dan sarana permukiman.
Faktor
Sub Faktor
Definisi Opersional
Lahan
Lahan yang terbatas
Semakin terbatasnya lahan di wilayah penelitian
Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana minim
Minimnya sarana dan prasarana lingkungan permukiman nelayan
Tindakan/Pena nganan
Upaya penertiban
Lemahnya upaya penertiban dari pihak pemerintah
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang minim
Tingkat pendidikan masyarakat nelayan yang minim
Ekonomi
Pendapatan
Tingkat pendapatan/penghasilan per bulan dari masyarakat dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya
Kemiskinan
Banyaknya jumlah penduduk miskin
Banjir/Genangan Air Hujan
Adanya bencana banjir di kawasan penelitian
Bencana
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan rasionalistik dengan model analisis menggunakan theoretical descriptive, yaitu teori-toeri digunakan untuk melakukan analysis analogis. Analogi analisa dalam hal ini adalah menggambarkan/analisa mengenai kondisi permukiman kumuh berdasarkan grand theory yang telah dibuat
MeTode PenguMpulan Data • •
Survey data sekunder Survey data primer
TeKnik AnaliSis DaTa: 1. Identifikasi Faktor Penyebab Timbulnya Permukiman Kumuh Nelayan Berdasarkan Preferensi masyarakat Nelayan 3. Rumusan Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan
Batas Wilayah Penelitian Kelurahan Blimbing termasuk dalam Kecamatan Paciran Lamongan. Luas wilayah penelitian adalah sebesar 2.503 km2. Kelurahan Blimbing berada dekat dengan Pantai Utara Jawa Timur. Kelurahan Blimbing merupakan salah satu desa nelayan, yang rata-rata masyarakatnya bekerja sebagai nelayan dengan menggantungkan hidupnya pada alam. Kelurahan Blimbing memiliki 4 dusun, 12 RW dan 68 RT. Jumlah penduduk Kel. Blimbing tahun 2009 adalah 15.345 dengan ratarata masing anggota per keluarga adalah 3-4 orang. Kelurahan Blimbing berbatasan dekat dengan Kecamatan Brondong yang dipisahkan oleh sebuah sungai besar yang menuju ke laut
faktor-faktor yang berpengaruh dalam timbulnya permukiman kumuh nelayan di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan adalah :
1. Faktor Lahan a. Ketersediaan Lahan Permukiman yang Terbatas Corak kehidupan masyarakat nelayan di Kelurahan Blimbing untuk tinggal dekat laut sehingga memudahkan pergerakan mereka dalam bekerja menjadikan masyarakat membangun rumah sedekat mungkin dengan laut. Selain itu, posisi permukiman tersebut cukup strategis karena sumber daya ikan di wilayah tersebut tersedia cukup banyak
2. Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Nelayan yang Minim Faktor ini terkait dengan tidak adanya ketersediaan sarana persampahan baik berupa bak-bak sampah maupun petugas pengangkut sampah. Tidak adanya bak-bak sampah di lingkungan permukiman nelayan menyebabkan masyarakat membuang sampahnya pada tempat yang tidak semestinya seperti ke laut, ke saluran drainase
3. Upaya Penertiban a. Tidak ada tindak lanjut dalam upaya penertiban/pelarangan Sebagian besar penduduk sudah mengetahui bahwa lahan ini milik Dinas Pengairan dan mereka melakukan sewa. Tetapi mereka tetap menempati lahan tersebut karena tidak ada upaya pelarangan.
4. Tingkat Pendidikan a. Tingkat Pendidikan Masyarakat Nelayan yang Minim Rendahnya tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat menyebabkan pola pikir masyarakat yang kurang memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan kenyamanan bertempat tinggal di di dekat pantai (hanya bersifat pasrah).Hal ini dapat ditunjukkan dari upaya pembangunan rumah masyarakat nelayan di tepi laut yang lebih mempertimbangkan faktor kedekatan dengan keluarga dan akses menuju lokasi pekerjaan daripada faktor keamanan. 5. Faktor ekonomi a. Pendapatan Faktor ekonomi ini terkait dengan besarnya pendapatan dari tiap Kepala keluarga. Berdasrkan surbey primer, dari keterangan masyarakat penghasilan/bulan adalah Rp. 500.000,00 s/d Rp. 850.000,00 b. Kemiskinan Pada Kelurahan Blimbing, masih banyak penduduk yang berada pada hidup garis kemiskinan. Lebih dari 1500 KK yang berada di bawah garis kemiskinan. Dikarenakan factor kemiskinan inilah yang menyebabkan penduduk enggan mengurus kebutuhan prasarananya seperti air, sarana sanitasi maupun lingkungan
Analisa Triangulasi
Kesimpulan factor yang menyebabkan permukiman nelayan di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan menjadi kumuh adalah sebagai berikut : 1.Ketersediaan Lahan Permukiman yang Terbatas 2.Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman Nelayan yang Minim 3.Tidak ada tindak lanjut dalam upaya penertiban 4.Tingkat Pendidikan Masyarakat Nelayan yang Minim 5.Faktor ekonomi a. Tingkat Pendapatan yang Rendah b. Kemiskinan
Kesimpulan arahan penangangan permukiman kumuh di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan adalah : 1.Mengoptimalkan fungsi permukiman untuk mengurangi kepadatan bangunan yaitu dengan cara tidak menambah bangunan baru 2.Mengoptimalkan peran pemerintah menjaga dan menata kondisi lingkunganpermukiman dengan bekerjasama dengan masyarakat 3.Perbaikan fisik lingkungan permukiman nelayan melalui peningkatan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhannya. Lebih khusus prasaran sanitasi, air bersih dan drainase. 4.Menjalin kerjasama dengan lembaga bantuan usaha, LSM, akademisi untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknologi terutama di bidang penangkapan ikan dan mengenalkan teknologi baru dengan pemeberian penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi 5.Pemberian penyuluhan dan insentif bantuan kepada masyarakat untuk secara swadaya memperbaiki kondisi lingkungan dan membantu meningkatkan pendapatan melalui kegiatan pelatihan, keterampilan dan pemberian subsidi modal (fasilitas kredit)
Saran 1. Setelah dilakukan penelitian ini, sebaiknya ada sebuah tindaklanjut untuk mengatur permukiman yang ada di Kelurahan Blimbing, Paciran Lamongan agar kondisinya tidak semakin kumuh yang nantinya akan semakin sulit penanganannya.Terutama mempertegas disertai dengan sosialisasi ke masyarakat. 2. Mempercayakan sepenuhnya kepada masyarakat untuk bias menjaga lingkungan permukimannnya terutama yang terkait dengan tempat tinggal masing-masing.
TERIMA KASIH