ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SXRIPSI
Agus
Julimantojo
[(EBIJAKSAMAAN UNDANG UNDANG PAJAK PENGHASILAN TAHUN 1983 MEMIMBULKAN LABA YANG BERBEDA AKIBAT TIMING DIFFERENCES SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT- " X " SURABAYA M I L I KPI. r p u s t a k a a n 'UNIVHHSITAS A1RLANGOA'
S U R A BAYA
J
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA 1987
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
,I
-Hi j l f y*JL u
KEBIJAKSANAAN UNDANG’- UNDANG PAJAK PENGHASILAN TAHUN 1983 MENIMBULKAN LABA YANG BERBEDA AKIBAT TIMING DIFFERENCES SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT " X " SURABAYA
Mil
lit
PEW PL" '
1
' U M V ^ K.S1TAS A I R 1 . A N O U A '
_____S V R A B A Y A s
h
i
j
-
J
s i
Diajukan Untuk Memperlengkapi Syarat - syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
oleh :
Agus Julimantojo No Pokok : 047910692
FAKULTAS EKCNOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA 19 3?
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya, Disetujui dan diterima baik oleh :
Doaen Pembimbing :
Ketua Jurusan :
(Drs Ec Budi Setiorahardjo, Ak) (Drs Ec Arsono Laksmana, Ak)
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan syukur alhamriulillah penulis
panjat-
kan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesabaran serta kemauan yang keras, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan kewajiban sert£ sekaligus merupakan persyaratan untuk mem peroleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi, pada
}*a-
kultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya* Penulis menyadari bahv/a skripsi ini masih
terdapat
banyak kekurangan dan kelemahan sehingga jauh dari sempurna* Namun demikian penulis merasa bersyukur, karena skrip si ini telah siap untuk dipersembahkan kepada. panitya
pe-
nguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Sura baya. Melalui kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan
rasa terima kasih kepada : 1, Bapak Drs Ec Budi Setiorahardjo, Akuntan yang lnh membimbing dan mengarahkan dalam
te-
penyusunan
skripgi ini hingga selesai, 2, Bapak pimpinan Fakulfcas, bapak ketua jurusan Akun tansi, bapak - bapak dan ibu - ibu dosen
serta
asistQn Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Sui
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
rabaya, 3. Keluarga penulis yang tercinta, yang telah banyak membantu baik moril maupun materiil. 4. Rekan - rekan sekerja maupun rekan - rekan siswa yang telah memberikan bantuan
maha-
pemikiran
hingga selesainya skripsi ini. Semoga segala jerih payah dan pengorbanan yang diberikan mendapat balasan dan ganjaran dari Allah SWT. Akhirnya, dengan harapan semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan pihak pemakainya.
Penulis,
ii
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAf'TAR Iill
Halaman *.ata P e n g a n t a r .......................................
i
*.aftar l s i ............................................
iii
?>AB : I. P e n d a h u l u a n ..................... ...............
1
1. iandangan U m u m ..............................
1
P. Penjelasan Judul ............................
4
3. Alasan Pemilihan Judul
6 ................
8
5. bistimat.ika S k r i p s i .......................
9
6. M e t o d o l o g i ......... . .......................
11
6.1. P e r m a s a l a h a n ..........................
11
6.?. Hypotesa K e r j a .......................
1?
6.^. Scope A n a l i s a .........................
13
6.4. irosedur Pengumpulan dan Pen^olahan D a t a ...................................
13
II. Dasar - Dasar iengertian T e o r i t i s ............
15
1. U m u m .................. ............. .. • . .
15
?, tengertian L a t a ............................
21
3. i-erbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Kena P a j a k .......................................
21?
4. Penilaian Pajak E^enghasilan dan lenyajiannya di Laporan K e u a n g a n ..................
37
4.1, Aloka3i lajak ienf.haailan............
39
4. Tujuan Penyusunan Skripsi
iii
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hAB
Halaman 4.?. Penyajian Pajak Penghasilan di Lapor an Keuangan . * * ............. . * .
45
111. Gambaran UmUm P e r u s a h a a n ....................... .... 47 1. Kedudukan H u k u m .............................. .... 47 2. Bidang U s a h a ................................ .... 47 3. Struktur M o d a l .............................. .... 4H 4- Kegiatan; Operasi P e r u s a h a a n ................ 5. Laporan Keuangan Perusahaan ................
49
6. Proses Pencatatan Data Akuntansi
49
.........
7- Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dengan Laba Kena Pajak Akibat Timing Differences dan Penyaj iajnnya Lada Laporan Keuangan . . . •
54
7*1* Biaya Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi Biaya Pra Cperasi .........
55
7.?. Selisih Kurs Akibat Devaluasi
. . . .
56
IV. Femecahan Masalah dan Pengujian Hypotesa . . .
63
1. Perbedaan Antara Laba Menurut Akuntansi De ngan Latya Menurut Perpajakan ( Laba Kena Fajak ) Akibat Timing Differences .........
63
1.1. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi Biaya Fra ( perasi .........
63
L*?. Kerugian ^elisih Kurs: *kibat Devalu asi .....................................
73
fcrnilaian Fajak Fenghasilan dan lenyajiannya di Laporan K e u a n g a n .....................
76
V. Kt:simpulTn dan S a r a n ............................
9?
1. K e s i m p u l a n ................................... ?. S a r a n ..........................................
94
Laftar KepUstakaan iv SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PENDAHULUAN
1. Pandangan Utnum Sisti.m kcbijakan dan iklim ekonomi sejak
pemerin-
tahan orde barn memberikan kesempatan yang cukup luas b a gi tumbuhnya dan berkembangnya usaha - usaha swasta,
di-
mana kesempatan tersebut terbuka bagi semua orang
Indo
nesia, Mereka yang memiliki kebiasaan berusaha dan
ber-
wiraswasta. scrta membangun jaringan kerja sama
berhasil
menggunakan kesempatan itu secara lebih besar,
vsehingga
dari keberhasilan tersebut membawa manfaat bagi
pertum-
buhan ekonomi Indonesia. Dengan berkembangnya perekonomian Indonesia
diharapkan
menghasilkan pendapatan negara yang besar, sehingga
pen
dapatan negara tidak hanya tergantung pada sektor minyak. Apabila di tahun - tahun terakhir ini harga minyak tidak stabil dan yang cenderung menurun terus,
yang membawa
rengaruh yang cukup berarti bagi Anggaran Pendanatan
dan
Belanja Negara ( APBN ). Pertumbuhan dan perkembangan rerekcnomian
Indone
sia tampak pada banyaknya perusahaan - perusahaan
baru
yang termunculan baik di sektor perdagangan, industri dan jasa maupun adanya ekspansi dari perusahaan -
perusahaan
yang telah beYdiri terutama di sektor industri, 1
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
?
Fasilitas perbankan, kebijaksanaan - kebijaksanaan
peme-
rintah dan kemampuan pengelolaan perusahaan merupakan sarana yang menuju tumbuh dan berkembangnya usaha -
usaha
swacta. lengelolaan nerusahaan dapat terlaksana bila
ditunjang
donpan informasi - informasi yang lengkap, tepat
waktu,
dapat dipercaya, dapat dimengerti serta dapat dianaj lsa. Searah dengan perkembangan perekonomia di
Indone
sia yang sangat pesat, maka peranan akuntansi dewasa
ini
meningkat pula. Transaksi - transaksi perusahaan yang semakin
komplek,
menyebabkan data akuntansi memegang peranan yang
besar
dan penting untuk memberikan informasi keuangan
kepada
pihak - pihak yang berkepentingan, dimana informasi
ke
uangan ini disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Pada akhir suatu periode, dengan akuntansi, manajemen dapat mon;\ ampaikan suatu pertanggung
pihak jawaban
keuangan kepada pemilik berupa laporan keuangan, atau ke pada pihak - n ’ hak ]ain yan/r berkepentingan, misalnya pi hak Hank, Kantor Jnspeksi. Pajak dan sebagainya,
dimana
tr.ereka memerlukan informasi keuangan tersebut sebagai bahan n o r t 'mbangan di dalam penpambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang merupakan produk akhir suatu proses akuntansi yang menjadi tanggung jawab jemen kepada tjanyak pihak, m-ika agar informasi
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
dari. mana-
keuangan
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
yang disajikan tidak menyesatkan, laporan keuangan
harus
disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia. Dalam hubungannya dengan PT "X" Surabaya yang men jadi obyek penulisan skripsi ini, perusahaan
menyajikan
laporan keuangan akhir tahun tidak secara layak,
menurut
Prinsip Akuntansi Indonesia. Hal ini disebabkan penilaian dpn penyajian beban pajak penghasilan yang kurang
tepat,
dimana perusahaan dalam membebankan pajak penghasilan unsuatu periode akuntansi menggunakan dasar perhitungan da ri lsba akuntansi ( laba sebelum pajak penghasilan )
de
ngan tarip pajak sesuai peraturan perpajakan. Undang - undang Pajak Penghasilan tahun 19^3
mempunyai
karakteristik tersendiri di dalam penilaian
pendapatan
dan biaya - biaya, sehingga kalau dihubungkan
dengan
Prinsip Akuntansi Indonesia selalu timbul perbedaan
per
hitungan laba. PT "Xn Surabaya yang menggunakan dasar perhitungan pajak penghasilan dari laba akuntansi dengan
beban
sendirinya
timbul perbedaan perhitungan pajak penghasilan yang dibe bankan ke Rugi - Laba dengan pajak penghasilan yang
se-
benarnya terhutang. Perbedaan tersebut yang di disebabkan oleh perbedaan waktu ( timing differences )
pengakuan
rendapatan d&n beban untuk tujuan akuntansi dengan tujuan pajak oleh perusahaan tidak dialokasikan ke beban penghasilan periode - periode berikutnya, sehingga
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
pajak laba
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
bersih suatu periode dapat menunjukkan jumlah yang lampau rendah atau terlampau tinggi
yang
ter-
selanjutnya
akan mempengaruhi neraca akhir tahun.
?. Penjelasan Judul Judul dari skripsi ini adalah :
" KEBIJAKSANAAN
UNBANG - UNDANG PAJAK PENGHASILAN TAHUN 1983
MENIMBULKAN
LABA YANG BERBEDA AKIBAT TIMING DIFFERENCES SERTA
PENGA-
RUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT " X " SURABAYA. Untuk lebih jelasnya dari pengertian judul tersebut di
atas,
maka penulis akan memberikan penjelasan sebagai berikut: 2.1. Kebijaksanaan Undang - undang Pajak Penghasilan tahun 1983Yang dimaksudkan di sini adalah
peraturan
pemerintah dalam bidang perpajakan
khususnya
pajak penghasilan yang dikeluarkan pada gal 31 Desember 1983 dan yang harus
tang
dilaksana-
kan oleh semua wajib pajak mulai tanggal 1
Ja
nuari 1984. Undang - Undang Pajak Penghasilan
tahun 1983
y&ng disebut juga Undang - Undang No 7
tahun
1983 ini menganut sistim self assesment di mana wajib pajak menghitung, memperhitungkan
dan
mambayar sendiri pajak yang ternutang.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
2.2. Laba. Adalah selisih pendapatan dengan
beban -
beban yang diperhitungkan perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu. 2.3. Timing differences. Adalah suatu istilah perbedaan waktu
penga-
kuan pendapatan dan beban untuk tujuan akuntan si dan tujuan perpajakan. ?.4. Pengaruh. Adalah suatu keadaan dimana suatu
variabel
tertentu tergantung pada variabel yang lain. 2.5. Laporan Keuangan. Adalah suatu laporan yang menyajikan masi keuangan, dimana laporan tersebut
infor merupa
kan hasil akhir dari proses pencatatan dan
pe-
ringkasan transaksi - transaksi keuangan
yang
terjadi selama satu periode akuntansi. Informa si keuangan ini terdiri dari neraca, perhitung an rugi - laba, laporan perubahan posisi
ke
uangan serta catatan atas laporan keuangan. 2.6. PT " X " SUrabaya. Adalah perusahaan industri kimia dasar men^hasilkan beberapa jenis produk bahan
ynng kimia
zinc oxide.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
Secara keseluruhan pengertian dari judul
di atas
adalah sebagai b e r i k u t : Bagaimana cara mengadakan penilaian dan
penyajian
perbedaan laba antara laba untuk tujuan akuntansi laba untuk tujuan perpajakan khususnya Pajak Penghasilan tahun
dengan
Undang - Undang
akibat berlakunya
differences dalam Laporan Keuangan yang telah
timing dilaksana-
kan oleh PT " X " Surabaya serta apabila dihubungkan
de
ngan pengaruhnya terhadap fairly, over / under stated. Jadi jelasnya di dalam penulisan skripsi ini dibahas
penilaian laba untuk tujuan akuntansi dan
akan laba
untuk tujuan perpajakan, serta perbedaan yang timbul aki bat adanya perbedaan waktu (timing differences)
pengaku-
an pendapatan dan beban yang mempengaruhi jumlah
pajak
penghasilan yang dilaporkan / terhutang maupun yang
men-
jadi beban Rugi -r Laba untuk suatu periode akuntansi ter tentu serta yang disajikan di dalam Laporan Keuangan
me
nurut Prinsip Akuntansi Indonesia yang lazim digunakan.
3. Alasan Pemilihan Judul Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun 1983 rupakan peraturan baru dibidang perpajakan di
me
Indonesia
yang mulai berlaku sejak tanggal 31 Desember 1981. Undang - Undang Pajak Penghasilan ini menganut sis sistim self assesment dimtma wajib pajak diberi kepercayaan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
un-
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
tuk mfmghitung, memperhitungkan dan membayar serta
mela-
porkan sendiri jumlah pajaknya yang terhutang. Di dalam melaporkan besarnya pajak penghasilan ba dan yang terhutang ( pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan badan ) umumnya perusahaan - perusa haan melampirkan juga Laporan Keuangan yang disusun
atas
dasar ketentuan - ketentuan yang ada pada Prinsip
Akun
tansi Indonesia, hal ini disebabkan karena sampai
saat
ini belum ada ketentuan mengenai penyusunan Laporan
Keu
angan secara fiskal ( Neraca dan Perhitungan Rugi
- laba
fiskal ). Antara Prinsip Akuntansi Indonesia dan
Undang - Undang
Pajak Penghasilan mempunyai aturan - aturan sendiri dalam penentuan besarnya pendapatan dan beban, sehingga
dengan
sendirinya laba menurut akuntansi akan berbeda dengan la ba menurut aturan perpajakan. PT " X " Surabaya yang bergerak dalam bidang
in
dustri kimia dasar merupakan wajib pajak badan yang
mem
punyai kewajiban perpajakannya kepada negara. Setiap hunnya FT " X " Surabaya melaporkan jumlah pajak
ta-
pengha-
eilannya yang terhutang dalam bentuk pengisian Surat Pem beritahuan Tahunan (SPT Tahunan), Surat
Pemberitahuan
Tahunan tersebut di.lampiri juga Laporan Keuangan
perusa
haan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan Rugi - Laba .nerta catatan atas laporan keuangan.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
Laporan Keuangan yang disusun, selain dipergunakan gai lampiran yang menyertai Surat Pemberitahuan
seba Tahunan
(SPT Tahunan) juga dipergunakan untuk laporan ke
Bank
pemberi kredit maupun pihak lainnya yang memerlukan.
Pa-
dahal di dalam penyusunan Laporan Keuangan tersebut
ter-
dapat kelemahan - kelemahan pada masalah laba bersih yang mana bila ditinjau dari Prinsip Akuntansi Indonesia
akan
menyesatkan bagi pihak pemakainya. Hal ini mendorong penulis membahasnya lebih lanjut dan mencoba mengusulkan jalan keluarnya.
4. Tujuan Penyusunan Skripsi Adapun tujuan yang hendak penulis capai dengan penulisan skripsi ini adalah: 4.1. Dengan adanya peraturan perpajakan
khususnya
Undang - Undang Pajak Penghasilan yang
baru,
dimana wajib pajak menghitung, memperhitungkan, membayar s^rta melaporkan sendiri jumlah pajakn y a t maka menimbulkan masalah bagaimana penilaian dan penyajiannya pajak
cara
penghasilan
dengan adanya laba yang berbeda karena
perhi
tungan akuntansi dengan perpajakan di dalam L a poran Keuangan apabila dihubungkan dengan Prin sip Akuntansi Indonesia. Cleh karena itu lis perlu mem&hami agak mendalam
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
penu
teori - teori
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
yang berhubungan dengan penilaian laba
yang
berbeda karena perhitungan akuntansi
dengan
perpajakan dan penyusunan laporan keuangan ngan tidak mengabaikan informasi
de
perpajakan
khususnya pajak penghasilan yang terjadi
pada
PT "X" Surabaya. 4.2. Dengan sumbangsih yang kecil yang berupa
hasil
penulisan skripsi ini, penulis harapkan bermanfaat bagi pembaca yang masih mempersoalkan laba yang berbeda karena adanya aturan -- aturan
di
dalam Undang - Undang Pajak Penghasilan
dan
aturan - aturan di dalam Prinsip Akuntansi
In
donesia.
5. Sistlmatika Skripsi Bab
I : Pendahuluan. Bab ini merupakan pengantar yang mengemukakan pandangan umum, penjelasan judul, sis timatika skripsi dan metodologi. Di
dalam
met6dologi ini dikemukakan pula tentang permasalahan, hypotesa kerja, scope
analisa,
prosedur pengumpulan dan pengolahan data. Bab
II : Dasar - Dasar lengertian Teoritis. Bab ini merupakan uraian
teoritis
meliputi penentuan laba menurut
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
*
yang Prinsip
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
Akuntansi Indonesia, menurut Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun 1983 dan
penyajian
pajak penghasilan di dalam Laporan serta konsep - konsep dasar yang
Keuangan mempenga-
r uhinya. Bab III : G-ambaran Umum Perusahaan, Bab ini merupakan uraian yang
mengemuka-
kan keadaan perusahaan yang meliputi
kedu-
dukan hukum, Laporan Keuangan perusahaan dan ptoses pencatatan data akuntansi. Di dalam bab ini juga mengemukakan cara per hitungan laba untuk tujuan akuntansi dan un tuk tujuan perpajakan serta penyajian penghasilan yang dihitung atas dasar
pajak laba
akuntansi di dalam Laporan Keuangan yang tedilpLksanakan oleh FT " X " Surabaya. Bab
IV : Pemecahan Masalah dan Pengujian Hypotesa. Bab ini berisi pemecahan masalah
dan
pengujian hypotesa yaitu dengan cara
me?ng-
kombjnasikan antara dasar - dasar teori yang telah dikemukakan dengan kenyataan di praktek akuntansi pada
PT " X "
atas laba yang berbeda akibat
dalam
Surabaya timing
differences yang ada di dalam peraturan per pajakan khususnya Undang - Undang
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
Pajak
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
Penghasilan. Diharapkan masalah yang timbul di
dalam
praktek akan dapat diberikan jalan keluarnya tnelalui sudut pandangan teoritis. Bab
V : Kesimpulan dan Saran. Di dalam bab ini dikemukakan
kesimpulan
atas pembahasan dalam bab - bab
sebelumnya
dan saran - saran yang akan penulis
sampai-
kan.
6. Metodologi 6,1. Permasalahan. PT " X " Surabaya yang bergerak dalam
bidang
industri kimia dasar, pada setiap akhir
periode
akuntansi ( 31 Desember ) selalu menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan Rugi - Laba serta catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan tersebut akan berfungsi
sebagai
informasi keuangan bagi pihak intern sendiri mau pun pihak 0kstern, misalnya pihak
Bank
selaku
pnmberi krQdit dan pihak fiskus serta pihak lain nya. Di dalam penyusunan Perhitungan
Rugi - Laba,
PT " X 11 Surabaya menghitung juga besarnya pajak penghasilan badan untuk periode
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
yang
beban ber-
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
sangkutan, yang jumlahnya dihitung
atas
dasar
laba menurut akuntansi ( laba sebelum
pajak
penghasilan ) dengan tarip pajak sesuai
dengan
Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun
1983,
dengan menggunakan pos lawan ( neraca ) " Hutang pajak penghasilan 11. Sedangkan jumlah
pajak
penghasilan yang dihitung dan dilaporkan ke Kan tor Inspeksi Pajak melalui Surat
Pemberitahuan
Tahunan ( SPT Tahunan ) selalu tidak sama
jum-
lahnya dengan yang dibebankan ke Rugi - Laba untuk periode akuntansi yang sama. Selisih
pajak
penghasilan badan yang dihitung atas dasar
laba
akuntansi dengan pajak penghasilan badan
yang
dihitung atas dasar laba kena pajak, oleh PT "X" Surabaya akan dikoreksikan ke saldo " Laba
yang
ditahan " ( retained earning ) tahun yang
ber-
sangkuijan dengan lawan " Hutang pajak penghasil an ".
■
Bila ditinjau dari Prinsip Akuntansi
Indone
sia maka Laporan Keuangan yang disusun
oleh
PT ” X
sta
Surabaya menunjukkan over / under
ted, hal ini akan menimbulkan penilaian yang salah bagi para pemakainya. 6.2. Hypotesa Kerja. Berdasarkan permasalahan tersebut
di atas,
..
M i L I 1C perpu
^t a k a a n
“ U M V t R S U A S AIRLANGGA" SKRIPSI
i
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO SURAB AYA— J
13
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
maka penulis menyusun hypotesa kerja sebagai ber ikut : Jika laba akuntansi dipokai sebagai dasar
perhi
tungan besarnya beban pajak penghasilan,
selisih
perhitungan pajak penghasilan -tersebut dengan pa jak penghasilan yang dihitung atas dasar laba k e na pajak yang disebabkan karena perbedaan
waktu
( timing differences ) pengakuan pendapatan beban, ditampung dalam pos ,r Pajak
dan
penghasilan
y?mg ditangguhkan " dan dialokasikan pada
beban
pajak penghasilan tahun - tahun mendatang,
maka
penilaian yang salah terhadap over maupun
under
stated dari Laporan Keuangan dapat dihindari. 6.3. Scope Analisa. Di dalam penulisan skripsi ini, penulis
baik
secara teoritis maupun praktisnya akan
membatasi
diri hanya membahas mengenai laba yang
berbeda
akibat adanya transaksi timing differences antara tujuan akuntansi
dengan tujuan perpajakan
dan
pengaruhnya terhadap pajak penghasilan serta nyajiannya di dalam Laporan Keuangan yang
pe-
sesuai
dengan Prinsip Akuntansi Indonesia. 6.4. trcsedur pengumpulan dan pengolahan data, a. Preliminary survey. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
men-
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
carl permasalahan yang ada pada perusahaan. b. Study kepustakaan Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapatkan data teoritis melalui
mcn-
literatur -
literatur dan terbitan - terbitan lainnya yang berhubungan, serta data praktis melalui pengalaman - pengalaman orang lain yang
dibukukan
sebagai landasan teoritis dalam pembahasan, c. Data cpllecting. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dapatkan data lapangan ( field data )
menyaitu
dengan cara mengadakan interview dan memeriksa buku - buku perusahaan serta data
pendukung
lainnya. d. Analisa. dan penyusunan. Dengan data yang telah diperoleh dari vey tersebut kemudian dibandingkan dengan
sur da
sar teoritis kepustakaan. Dengan perbandingan ini kemudian ditarik
ke-
simpulan rijan saran - saran.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II DASAR - DASAR FENGERT1AN TEORITIS
f l j Umum Undang - Undang nomor 7 tahun 1983 yang sering ju ga disebut sebagai Undang - Undang Pajak Penghasilan hun 19B3 merupakan salah satu peraturan - peraturan riibidang perpajakan yang telah dikeluarkan oleh
ta baru
pemerin-
tah dan diberlak;ukan sejak tanggal 31 Desember 1963. Undang - Undang Pajak Penghasilan tersebut merupa kan penyempurnaap dari berbagai Undang - Undang yang lama yaitu : - Grdonansi Pajak Perseroan 1925. - Ordonansi Pajak Pendapatan 1944. - Undang - Undang Pajak atas Bunga, Deviden dan
Ro
yalty 1970. - Undang - Undang nomor B tahun 1967 Jo
Peraturan
Pemerintah nomor 11 tahun 1967. Pari penyempurnaan tersebut diharapkan wajib pajak secara H n g s u n g melaksanakan kewajiban perpajakannya untuk
pem-
biayaan negara dan pembangunan nasional, karena wajib pa jak diberi kepercayaan untuk menghitung,
memperhitungkan
dan membayar sendiri pajak yang terhutang ( sistim
eelf
assesment ) dengan suatu alat yang dinamakan Surat Pembe ritahuan ( SPT ). Sebagai kelengkapan dari SPT ini diser15
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
takan juga Laporan Keuangan perusahaan, hal ini
diatur
dalam pasal 4 ayat 4 dari Undang - Undang nomor 6
tahun
19^3 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan, yaitu : Pengisian $urat Pemberitahuan Tahunan Pajak Pengha silan Wajib Pajak yang wajib melakukan pembukuan h a rus dilengkapi dengan laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan rugi - laba serta keterangan - keterangan loin yang dipfrlukan untuk menghitung besarnya laba kena pajak.l Dari ketentuan ini jelaslah bahwa pihak fiskus
menghen-
daki adanya laporan keuangan perusahaan yang berupa nera ca dan perhitungan rugi - laba serta keterangan -
kete-
r rngan lainnya, Hal ini dipeftegas kembali dalam pasal 30 ayat 1 Undang Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan : " Wajib Pajak dalam negeri diwajibkan untuk paikan Surat Pemberitahuan Tahunan yang
menyamdilampiri
dengan Lapofan Keuangan berupa neraca dan
perhi
tungan rugi - laba .... "2 Lanoran Keuangan yang merupakan produk akhir dari proses akuntansi dan yang menjadi tanggung jawab
suatu manaje-
men kepada pihak pemakai laporan ( pihak intern dan
karta,
, .,
eks-
Undang Perpajakan, (ihalia Indonesia, JaT “3T1 ^
4 A,
2 Ibid, hnl. 112
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
tern ), maka agar laporan keuangan yang disusun
dapat
rnemenuhi kebutufran para pemakainya, sebagai bahan
per-
timbangan di dalam pengambilan keputusan, laporan keuang an yang disusun harus berdasarkan pada prinsip
akuntansi
yang lazim dipakai ( generally accepted accounting
prin
ciples ). Untuk itu laporan keuangan yang disusun harus rnemenuhi : a. tujuan umum : 1. memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. ?. memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto ( akti va dakurangi kewajiban ) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potens£ perusahaan dalam menghasilkan laba. 4- memberikan informasi penting lainnya menge nai perubahan dalam aktiva dan kewajiban su atu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. 5. mengnngkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai lapor an, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. b. kualitas informasi keuangan : 6. relevan. 7. dapat dimengerti. 8. daya uji ( verifiability ). 9- netral. 10. tepat waktu. 11, daya banding ( comparability ).
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
1?. lengkap.^ Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara
pe-
riodik dengan penggunaan tahun kalender ( 1 Januari
sam
pai dengan 31 Desember ) atau menggunakan tahun ( selain 1 Januari ). Walaupun demikian masih
buku dimungkin-
kan penyusunan laporan keuangan untuk periode yang
lebih
pendek dari 1 tahun, misalnya bulanan, triwulanan
atau
kwartalan yang semuanya ini lazim disebut laporan
in
terim. Pada dasarnya neraca sebagai satu bagian dari
la
poran keuangan, harus memberikan gambaran yang jelas
ba~
gi pcmbacanya. Klasifikasi perkiraan - perkiraan
pada
neraca harus menunjukkan secara tepat sesuai dengan tingkat likwiditasnya, agar supaya informasi yang
disajikan
dapat dipergunakan sebagai bahan analisa. Demikian juga untuk perhitungan rugi - laba, dimana hitungan rugi - laba ini menunjukkan hasil usaha
per
perusa
haan dalam suatu periode tertentu dan yang juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan, maka penyusun an perhitungan rugi - laba tersebut harus dapat
memuat
aecara terperinci unsur - unsur pendapatan dan beban, dan harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain
^Ikatan AKuntan donesia 1984, hal 3*
SKRIPSI
dan
Indonesia, Prinsip Akuntansi In
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
pos luar biasa. Seperti yang telah
dikatakan di
muka,
Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun 1983
bahwa merupakan
peraturan baru di bidang perpajakan dan mempunyai
karak-
teristik tersendiri di dalam penentuan pendapatan dan be ban, maka dibutuhkan penyesuaian - penyesuaian ke Prinsip Akuntansi Indonesia, apabila
unsur perpajakan
diikutknn
di dalam proses akuntansi. Misalnya dalam hal pajak penghasilan yang menjadi
beban
perusahaan untuk suatu periode akuntansi tertentu
dengan
pnjak penghasilan yang terhutang kepada negara. Prinsip Akuntansi Indonesia mengatur masalah beban
pajak
penghasilan ini di dalam Prinsip Pendapatan dan
Beban
pasal 9.1, yaitu : "Dalam perhitungan rugi - laba, jumlah pajak peng hasilan dapat dihitung berdasarkan laba
menurut
akuntansi atau laba kena pajak, dengan tarif
se-
bagaimana ditetapkan oleh fiskus."4 Yang menjadi persoalan dalam rangka penentuan laba bersih untuk suatu periode adalah besarnya beban
pajak
penghasilan yang harus diperhitungkan oleh perusahaan un-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
tuk periode yang bersangkutan. Antara prinsip akuntansi yang lazim dipakai dengan
per
aturan perpajakan mempunyai aturan - aturan yang
berbeda
di dalam penentuan pendapatan dan beban, sehingga
menim-
bulkan perhitungan pajak penghasilan yang berbeda juga. Laba akuntansi yang dipakai sebagai dasar
perhi
tungan beban pajak penghasilan suatu periode, akan
ineng-
hasilkan perbedaan perhitungan antara pajak
penghasilan
yang dibebankan ke Rugi - Laba dengan pajak
penghasilan
yang terhutang, hal ini akan memerlukan alokasi - alokasi pajak atas perbedaan perhitungan tersebut, dimana alokasi pajak tersebut tergantung pada transaksi - transaksi ming differences antara tujuan akuntansi dengan
ti
tujuan
perpajakan. V.'J Graham memberikan pendapatnya tentang alokasi
pajak
sebagai berikut : Hal yang paling meyakinkan pada " income tax allo cation " t*-rletak pada pembebanan yang baik menge nai biaya ( expense ) terhadap hasil ( revenue ), dan pembebinan income tax - expense antar waktu ( among periods ) yang lebih mempunyai hubungan dengnn pendapatan bersih yang dilaporkan daripada dengan pendapatan jang dikenakan pajak ( taxable income ).?
Hadibroto, Studi Perbandingan antara Akuntansi Arm rika & Belanda dan I-engaruhn\a Terhadap Profesl di IndonesiaV PT Icl'itTaf Baru - Van Hoeve, Jakarta” hal 75:
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
Pengertian Laba Laba merupakan selisih antara pendapatan dan beban untuk suatu periode tertentu, yang ditunjukkan dalam per hitungan rugi - laba. Untuk menentukan laba atau rugi setepat mungkin maka pendapatan dalam periode yang bersangkutan harus ditetapkan setepat mungkin, demikian pula de ngan beban, dimana sebagian dari beban - beban
tersebut
dapat diidentifikasikan berdasarkan pendapatan yang jadi dan sebagian lagi diperhitungkan berdasarkan
ter jangka
waktu ( unexpired cost ). Memang benar kalau dikatakan bahwa untuk
menen
tukan rugi - laba yang tepat, hanya dapat dilakukan
da
lam masa sejak berdirinya perusahaan sampai saat
li-
kwidasinya. Tetapi untuk rnemenuhi pihak - pihak yang
berkepentingan,
dalam prakteknya penentuan pendapatan sudah harus
dilak-
sanakan secara 'berkala, misalnya setahun sekali. Dengan adanya penentuan pendapatan secara berkala,
maka
ada unsur - unsur yang kurang tepat yang tidak dapat
di-
hindari. Hal ini tidak boleh diartikan bahwa dalam penen tuan pendapatan secara berkala tersebut tidak perlu usihakan setepat mungkin, karena akan merugikan
pihak -
pihak tertentu dengan menguntungkan pihak - pihak
yang
hrof Dr S Hadibrota memberikan pendapatnya tentang
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
di-
pe-
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
nentuan pendapatan secara berkala, sebagai berikut : Diantara berbagai - bagai ide yang mempengaruhi prinsip - prinsip penentuan pendapatan berkala, yang berikut ini adalah yang paling penting. a. Konservatisme b. Biaya c. Konsistensi d. Fengungkapan ( disclosure ).^ a . Konservatisme. Dalam praktek akuntansi, konservatisme
dimak-
sudkan sebagai suatu kebijaksanaan akuntansi ;yang bertujuan memperkecil nilai neraca atau
perhi
tungan rugi - laba. Konsep ini menghendaki agar praktek mencatat sebagai kerugian terhadap
akuntansi kemungkinan
kerugian yang diperkirakan akan terjadi, sebaliknya tidak akan memperhitungkan
namun
keuntungan
ynng belum betul - betul terealisir. Pengertian konservatisme dalam Prinsip
Akuntansi
Indonesia tertuang dalam Konsep Dasar dan
Keter-
bjitasan Akuntansi Keuangan pasal 3.5, dimana
di-
sebutkan bahwa : Laporan kouangan bersifat konservatif dalam meng hendaki ketidakpastian, bila terdapat beberapa ke-
6Ibid, hal 17
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
mungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai ak tiva yang paling kecil.7 Jadi bilamana ada beberapa alternatif, maka
ha-
ruslah dipilih alternatif yang paling jelek
pe-
ngaruhnya terhadap kekayaan milik perusahaan. Pikiran yang mendasarinya adalah bahwa
memper-
kecil nilai merupakan cara pendekatan yang
lebih
berhati - hati. b. Biaya. Konsep ini menghendaki agar aktiva agar jasa jasa yang diperoleh, digunakan atau dipertukarkan dinilai / dicntat berdasarkan harga
pokoknya
( cost ). Yaitu pengeluaran - pengeluaran
dan
beban - beban yang diperkenankan, langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang dan jasa dalairi kondisi dan tempat dimana barang dan
jasa
tersebut dipergunakan atau dijual. Secara urnum biaya dapat digolongkan menjadi
2,
yaitu : - expired cost ( biaya yang terpakai ),
biaya
ini dibebankan pada periode yang sedang ber-
^Ikatari Akuntan
SKRIPSI
Indonesia, op cit, hal 7
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
jalan dari pendapatan yang ada. - unexpired cost ( biaya yang belum terp^kai ) pembebanan ini untuk periode - periode
men-
datang. Maksud dari pembebanan kedua golongan
biaya
tersebut di atas adalah agar hasil bersih
dapat
dinyatakan secara wajar. c t Konsistensi. Kcnsep ini menghendaki agar prinsip -
prinsip
akuntansi yang digunakan oleh suatu kesatuan usa ha harus diterapkan secara konsisten dari
suatu
periode berikutnya. Hal ini diperlukan agar
in
formasi keuangan dapat dibandingkan antara perio de yang lain, sehingga informasi keuangan
lebih
berguna sebagai bahan pengambilan keputusan. Konsep konsistensi ini tidak melarang adanya per ubahan metode / prinsip akuntansi yang telah pakai sebelumnya, apabila metode / prinsip
di yang
baru dinilai lebih baik dan lebih berguna
di
dalam pengambilan keputusan. Perubahan atas metode / prinsip akuntansi
yang
telah dilakukan , sifat dan pengaruhnya.
serta
alasan dilakukannya perubahan tersebut harus
di-
ungknpk&n dalam laporan keuangan.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
d. Pengungkapan ( disclosure ). Konsep ini menghendaki agar segala
sesuatu
yang cukup material dan relevan dengan
kepen-
tingan para pemakai laporan keuangan harus diungkapkan dengan cukup di dalam laporan '
keuang
an. Dengan demikian informasi keuangan yang
di
sajikan dalam bentuk laporan keuangan akan guna bagi para pemakainya dan tidak
ber-
menimbulkan
salah penafsiran dalam pengambilan keputusan, Adapun konsep pendapatan menurut Ahmed Belkaoui adalah : Income is a basic important item of financial sta tement — it has various uses in various contexts. Income is generally perccived as a basis for taxa tion, a determinant of dividend payment policy, a guide for investment and decision making, and an element in prediction.8 Jelaslah bahwa pendapatan merupakan unsur
utama
dan penting dari laporan keuangan, dan yang mempunyai banyak kegunaan, diantaranya sebagai dasar perpajakan, mana di dalam Undang - Undang perpajakan dikenal oebutan " Pendapatan Kena Pajak n , yang
di-
dengan
perhitungannya
didasarkan atas ketentuan - ketentuan perpajakan sendiri.
3. p e r b edaan Laba Akuntansi Dengan Laba Kena Pajak ✓ Prinsip Akuntansi Indonesia dan
Undang - lindong
8Ahmed Belkaoui, Accounting Theory, iiarcourt Bract, Jovanovich, Inc, New York, 1981, hal 138.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
perpajakan masing - masing mempunyai peraturan yang beda di dalam menentukan pendapatan dan beban,
ber dengan
sendirinya dari operasional perusahaan dalam satu periode akuntansi dapat diperoleh dua perhitungan laba,
dimana
pfrhitungan - perhitungan tersebut untuk tujuan akuntansi dan untuk tujuan perpajakan. ^ldon S Ilendriksen mengklasifikasi perbedaan -
perbedaan
laba antara laba kena pajak dengan laba akuntansi,
seba
gai berikut : - permanent differences between taxable arising from special legislative allowances or restric tion permitted or required for economic, po litical, or administrative reasons not related to the computation of accounting net income. - differences arising from the direct charging or crediting to retained earnings or extraordinary gains or losses of items included in the compu tation of taxable net income. - differences in timing of charges and credits income.9
to
Kelompok / klasifikasi pertama merupakan perbedaan y'ttig sifatnya tetap, perbedaan ini timbul karena
adanya
dua peraturan yang berlaku, yaitu Undang - Undang lenghasilan dan Prinsip Akuntansi Indonesia yang
Pajak berbeda
di dalam momperhitungkan pendapatan dan beban - beban biaya - biaya. Hal ini nampak di dalam pasal 9 dari
Un
doing - Undang Pajak Penghasilan tahun 19^3.
^Kldon S Ffendriksen, Accounting Theory, Third Edi tion, Richard D Irwin Inc, Illinois, 197?"", hal 463.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
Sebagai contoh biaya entertaimcnt, dari segi
akuntansi
biaya entertaiment ini merupakan beban perusahaan,
se~
dangkan dari segi perpajakan biaya entertainment ini
bu-
k'm merupakan biaya sehingga tidak boleh dipotongkan
kc
prndapatan / penghasilan. Kelompok / klasifikasi ketiga merupakan perbedaanperbedaan waktu ( timing differences ) dalam
pengakuan
pendapatan dan beban / biaya - biaya untuk tujuan
akun
tansi dengan tujuan perpajakan. A c c o u n t i n g Principles Board Opinion ncmor 11 mendifinisi-
kan timing differences sebagai berikut : Differences between the periods in which transac tions affect taxable income and the periods in which they enter into the determination of pretax accounting income. Timing differences originate in one period and reverse or " turn around " in cne or more subsequent periods. Some timing differen ces reduce income taxes that would otherwise be payable currently, others increase income taxes that whould otherwise be pnyable currently.I*"* Dari difinisi tersebut di atas dapat
dijelaskan .
Wihwa transaksi - transaksi yang menimbulkan
perbedaan
w
periode pa ( laba
lnAmerican Institute of Certified Public Accoun tants, Accounting Principles Board, commerce blearing House, Inc, Illinois, '1913, volume II, hal 6582.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
bersih sebelum pajak penghasilan ) atau terjadi
sebalik-
nya. Adapun jenis transaksi - transaksi yang dapat menimbulkan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban adalah :
- Biaya atau rugi dibebankan dalam perhitungan la ba menurut pajak dalam periode sesudah biaya atau rugi tersebut dibebankan dalam perhitungan laba akuntansi. - Biaya atau rugi diperhitungkan dalam laba menu rut pajak dalam periode sebelum biaya atau rugi tersebut dibebankan pada laba a k u n t a n s i . H Jenis transaksi yang pertama maksudnya adalah
bi
aya diakui atau dapat dibebankan ke rugi - laba dalam su atu periode berjalan untuk tujuan akuntansi, tetapi biaya tersebut belum dapat dipotongkan ke pendapatan untuk
tu
juan perpajakan. Contohnya adalah kerugian selisih kurs akibat
devaluasi
12 September 1986. Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 mengatur masalah
Tran
saksi dan Penjabaran Mata Uang A3ing dalam Prinsip Lapor an Keuangan pasal 7, yaitu sebagai berikut : 7.1. Transaksi dalam mata uang asing dengan menggunakan kurs pada saat transaksi.
dijabarkan terjadinya
llZaki Baridwan, Akuntansi Keuangan Intermediate Masalah - tnaaalah Khusus, Edisi £ertama Cetakan PertamaV Bagian Penertitan Fakultaa ^konomlTUniversitas" flajafi R a da, Yogyakarta, 1984, hal 52.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
7.2* Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang ru piah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. 7."5. Selisih penjabaran tersebut pada butir 2 dan laba ( rugi ) kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dikreditkan ( dibeban kan ) pada perhitungan rugi - laba periode berjalan.1? Dari prinsip di atas, jelas bahwa kerugian selisih kurs akibat devaluasi 12 September 1986 harus
dibebankan
ke rugi - laba periode berjalan / periode dimana
devalu
asi yang bersangkutan terjadi. Walaupun demikian
tidak
menutup kemungkinan adanya penangguhan terhadap
selisih
kurs akibat devaluasi tersebut, hal ini dapat
dibenarkan
sesuai dengan penjelasan oleh Komite Prinsip
Akuntansi
Indonesia periode 1986 - 1990, yang berbunyi :
Selisih kurs devaluasi yang timbul dari pos - pos moneter dalam valuta asing selain dari perkiraan termasuk dalam butir 1 dapat dilaporkan langsung pada perhitungan rugi laba tahun berjalan atau da pat juga ditangguhkan dan ditampung dalam perkira an selisih kurs yang ditangguhkan, Dalam hal dilakukan penangguhan, maka : a. Amortisasi selisih kurs yang ditangguhkan dila kukan secara sistimatis. Jangka waktu amortisa si adalah sisa masa yang sesuai dengan perjanjian yang berlaku pada tanggal 12 September 1986 atau saat pelunasan, mana yang lebih dahulu. .............................. 13
!2ikfjtan Akuntan
Indonesia, op c i t , hal 14
l^ikatan Akuntan Indonesia Komite Prinsip Akunt?insi Indonesia, Interpretasi Prinsip Akuntansi Indonesia ( IPAI ) No 1, 25 Pefcruari 19^6, hal 11",
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
Undang - Undang Perpajakan t-Uiun 1983 secara khusus mengatur juga masalah devaluasi yang terjadi
tanggal
1? September 1986 dalam surat edaran Direktorat
Jendral
Pajak No SE-43/PJ ?l/1986t tanggal 6 Oktober 1986 yang diantaranya berbunyi :
Selisih nilai tukar lama dengan nilai tukar baru hendaknya dibukukan dalam suatu perkiraan khusus yang diberi nama "Selisih nilai tukar karena Kebijaksanaan 1? September 1986" yang berfungsi sebagai "perkiraan antara" Perubahan nilai tukar tersebut dibukukan sebagai...kerugian pada saat dilakukannya pembayaran kembali hutang,..tersebut. Dengan perkataan lain : beban pelunasan hutang yang lebih besar sebagai akibat karena perubahan nilai tukar berda sarkan devaluasi 12 September 1986 dikurangkan dari laba sefcelum dikenakan pajak atau dari penghasilan kena pajak pada tahun pajak dilunasinya hutang ter sebut.... Jadi jelaslah bahwa perusahaan yang membebankan seluruh kerugian selisih kurs akibat devaluasi ke laba t-.hun berjalan akan terdapat perbedaan
rugi perhitungan
antara laba sebelum pajak ( pretax accounting income ) de ngan laba kena pajak ( taxable income ) karena
perpajakan
menggunakan prinsip realisasi atas selisih kurs
devaluasi
yang ditangguhkan. J#»nia transaksi yang kedua maksudnya biaya
diakui
14surat Edaran Direktorat Jendral Pajak uE - 43/PJ ?1/19B6 tan^Kal 6 Cktober 1986, Business 4414/ * Cktober 1986, hal 6B.
nomor News
v i l i k \KAAN 'UMVi SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AlRLAMOGA
b U K AGUS A BJULIMANTOJO AY A _
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
atau dapat dipotongkan ke pendapatan untuk tujuan
perpa-
j^kan dalam suatu periode tetapi menurut akuntansi,
biaya
tersebut belum dapat dibebankan ke rugi - laba untuk peri ode yang bersangkutan. Jadi atas transaksi ini menyebabkan laba menurut perpajak an lebih kecil dari laba akuntansi ( laba kena pajak lebih kecil dari laba bersih sebelum pajak penghasilan ). Contoh transaksi tersebut adalah : - penyusutan aktiva tetap. - amortisasi biaya pra operasi. Di dalam penyusutan aktiva tetap dan amortisasi bi aya pra operasi dapat terjadi perbedaan perhitungan
yang
disebabkan karena penggunaan metode penyusutan dan amorti sasi yang berbeda. Perusahaan yang menggunakan metode ris lurus dalam menyusutkan aktiva tetapnya dan
ga-
mengamor-
tisasi biaya pra operasinya, akan terjadi perbedaan perhi tungan karena Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun 1983 menganut metode saldo menurun berganda / double
declining
balance method dengan menggolongkan aktiva - al
men
urut jenis dan umur ekonomisnya / masa manfaatnya. Adapun golongan - golongan aktiva tetap yang diatur di da lam Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun 1983,
adalah
sebagai berikut : - Golongan I dengan tarip penyusutan 50 %» Yang termasuk di dalam golongan ini adalah akti-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
va - aktiva selain golongan Bangunan yang mempunyai umur ekonomis / masa manfaat tidak lebih dari
4
( empat ) tahun, dengan dasar perhitungan dari
ni
lai bukunya. - Golongan II dengan tarip penyusutan 25 %. Termasuk di dalam golongan ini adalah
aktiva -
aktiva selain golongan Bangunan yang mempunyai umur ekonomis / masa manfaat lebih dari 4 ( empat ) hun dan tidak melebihi dari 8 ( delapan )
ta
tahun,
dengan dasar penyusutan dari nilai bukunya. - Golongan III dengan tarip penyusutan 10 %. Termasuk dalam golongan ini adalah aktiva tiva selain golongan Bangunan yang mempunyai manfaat / umur ekonomis lebih dari 8
ak masa
( delapan )
tahun, dengan dasar perhitungan dari nilai bukunya, - Golongan Bangunan dengan tarip penyusutan 5 %• Merupakan bangunan dan harta tak gerak termasuk juga tambahan perbaikan atau
lainnya
perubahan -
perubahan yang terjadi. Untuk golongan Bangunan ini perhitungan penyusutan didasarkan atas nilai
per-
o]ehannya. Untuk golongan I,II dan III, penyusutan
dihitung
dari nilai buku aktiva - aktiva yang bersangkutan. Apabila terjadi penambahan atau pengurangan, maka saldo nilai buku
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
aktiva - aktiva tersebut pada akhir tahun sebelumnya tambah dengan penambahan y~ng terjadi dan/atau
di-
dikurangi
dengrn pengurang / penarikan aktiva tetap dari pemakaian. Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun 1983 pasal 11 ayat 7 mengatur masalah pengurangan / penarikan aktiva
tetap
dari pemakaian sebagai berikut : Apabila terjadi penarikan harta dari pemakaian : a. karena sebab luar biasa sebagai akibat bencana atau karena penghentian sebagia.n besar usaha, maka suatu jumlah sebesar harga sisa buku diku rangi dari jumlah awal untuk memperoleh dasar penyusutan, dan jumlah sebesar harga sisa buku itu merupakan kerugian dalam tahun pajak yang bersangkutan, sedangkan hasil penjualan atau penggantian asuransinya merupakan penghasilan. b. karena sebab biasa, yaitu lain dari yang terse but pada huruf a, maka penerimaan netto dari harta yang bersangkutan dikurangi dari jumlah awal untuk memperoleh dasar penyusutan . 15 I)i bawah ini illustrasi mengenai penyusutan aktiva
tetap
menurut peraturan perpajakan seperti yang disebutkan
di
atas : M s a l k a n per 31 Desember 1983 posisi aktiva tetap
kenda
raan yang riimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk
ope-
rasionalnya sebesar nilai perolehannya ^20.805.000,00 yang terdiri dari :
l^Undang - Undang Perpajakan, op c i t , hal 1 0 ? #
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
Nilai perolehan : Kendaraan A sebesar Rp 12.700.000,00 Kendaraan B sebesar Rp
7.50°.OOOfOO
Kendaraan C sebesar Rp
605.000,00 flp 20.805.000,00
Akumulasi penyusutan : Kendaraan A, B dan C sampai dengan 31 Desember 1983 Nilai buku per 31 Eesember 1983
(i'.p
7.766.935,00)
Rp 13.038.065,00
Maka besarnya penyusutan kendaraan untuk tahun 1984
dapat
dihitung sebagai berikut : Saldo awal per 1 Januari 1984
Rp 13-038.065,00
Penambahan selama tahun 1984
-
1'engurangan selama tahun 1984
-
dasar penyusutan
Rp 13.038.065,00
Penyusutan untuk tahun 1984 : 50 % x Rp 13,038.065,00 Saldo awal per 1 Januari 1985
(R p
6.519.032, bO)
Rp 6.519.032,50
toisalnya selama tahun 1985 terjadi pembelian kendaraan
D
dengan harga beli Rp 18*575.000,00 dan terjadi juga
pen-
jualan kendaraan A dengan harga jual Kp 8.550.000,00,
maka
besarnya penyusutan dapat dihitung setigai berikut ;
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
Saldo awal per 1 Januari 1985
Bp
6.519.032,50
Penambahan selama tahun 1985 ( pembelian kendaraan D )
Rp 18.575.000,00
Pengurangan selama tahun 1985 ( penjualan kendaraan A, ditentukan dari harga jualnya ) dasar penyusutan
(Rp
8.550.000,00)
fip 16.,544. 032, 50
Penyusutan untuk tahun 1985 : 50 % x Rp 16.544.032,50 Saldo awal per 1 Januari 1986
(itp 8..272, 016, 25) Rp
8,.272. 016, 25
Pengurangan di tahun 1985 yang merupakan penjualan kendaraan A, di dalam Undang - Undang Pajak
atas
Penghasilan
tahun 1983 disebut sebagai pengurangan akibat biasa, karena itu dihitung dari harga jual yang diterima memperhitungkan besarnya penyusutan yang telah
oleh tanpa
dilakukan
tehadap kendaraan A tersebut. hisalnya di tahun 1986, kendaraan D yang dibeli pada tahun 1985 soharga lip 18,575-000,00 tersebut mengalami dan mendapat penggantian dari perusahaan asuransi
kebakaran 3ebesar
10.000*000,00, maka besarnya penyusutan untuk tahun 19^6 dapat dihitung sebagai berikut :
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
36
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Saldo awal per 1 Januari 1986
Rp
8.272.016,25
( kendaraan D terbakar )
(Up
9.287.500,00)
dasar penyusutan
(Rp
1.015,.483,75)
Penambahan selama tahun 1986 Pengurangan selama tahun 1986
Karena dasar penyusutan diperoleh angka yang negatip, ka angka yang menyebabkannya ( sebesar
ma
Hp 1.015.483,75 )
dim-asukkaa sebagai penghasilan untuk tahun 1986. Hal ini diatur di dalam Undang - Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, pasal 11 ayat 8, yaitu : Jika pengurangan yang dimaksud dalam ayat (7) dalam suatu tahun pajak menghasilkan dasar penyusutan dibawah nol, maka dasar penyusutan itu harus ditambahkan pada penghasilan pada tahun pajak yang bersangkutan.16 Pengurangan kendaraan D yang terbakar di dalam
Undang -
Undang Fajak Penghasilan disebut sebagai penarikan luar biasa. Adapun penggantian dari perusahaan
sebab asuransi
sebesar Rp 10.000.000,00 terhadap kendaraan D yang terbakar tersebut dimasukkan sebagai penghasilan untuk tahun
1986
( tahun berjalan ). Untuk golongan Bangunan, yang penyusutannya
dihi-
l^Undang - Undang Perpajakan, loc cit
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
tung atas dasar nilai perolehannya, bila tidak ada penambahan maka jumlab awalnya adalah sama dengan dasar penyu sutan pada tahun - tahun sebelumnya. Penarikan sebab asa dan sebab luar biasa ditentukan juga dari nilai
biper
olehannya* Penilaian Pajak Penghasilan dan Penyajiannya di Laporan Keuangan Pajak penghasilan merupakan pajak yang harus dibebankan atas laba yang telah diperoleh perusahaan
untuk
suatu periode tertentu. Besarnya pajak penghasilan
yang
terhutang untuk suatu periode dihitung berdasarkan besar nya Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) dengan tarip
sesuai
dengan Undang - Undang Perpajakan, jumlah inilah
yang
akan disetorkan ke Kas Negara. Sedangkan pajak penghasil an yang dibebankan ke rugi - laba dapat bcrbeda
dengan
jumlah yang terhutang, hal ini disebabkan karena
pajak
penghasilan yang dibebankan ke rugi - laba dihitung dasar laba akuntansi ( laba sebelum pajak
atas
penghasilan /
pretax accounting income ). Prinsip Akuntansi Indonesia menyebutkan di dalam
Prinsip
Pendapatan dan Beban pasal 9.1 sebagai berikut ; Dalam hal pajak penghasilan dihitung menurut laba Akuntansi, selisih perhitungan tersebut dengan hutang pajak ( yang dihitung menurut laba kena pa jak ) ( yang disebabkan "perbedaaii waktu" pengakuan pendapatan dan beban untuk tujuan akuntansi dengan tujuan pajak, ditampung dalam pos "pajak pengha-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
silan yang ditangguhkan" dan dialokasikan pada beban pajak penghasilan tnnun - tahun mendatang.^7 Dari prinsip di atas jelas bahwa laba
akuntansi
yang dipakai. $ebagai dasar perhitungan beban pajak pengha silan, dapat menimbulkan perbedaan perhitungan pajak peng hasilan yang benar - benar terhutang dengan pajak
pengha
silan yang dibebankan ke rugi - laba. Perbedaan
tersebut
yang disebabk&n karena perbedaan waktu ( timing
differen
ces ) harus dialokasikan ke boban pajak penghasilan periode - periode berikutn^a. Dengan adanya alokasi pajak pengsilan tersebut, mengakibatk'in timbulnya perkiraan
" Pajak
penghasilan yang ditangguhkan 11, karena perkiraan ini
un
tuk menampung selisih pajak penghasilan yang ada yang tin.bul dari perbedaan waktu ( timing differences ) pendapatan dan beban. Saldo perkiraan " Pajak
pengakuan
penghasilan
y'i.ng ditangguhkan " untuk periode - periode tertentu dapat menunjukkan saldo yang besar atau sebaliknya, hal ini sebabkan karena perbedaan pajak penghasilan yang
di-
terjadi
da]am suatu periode akan diimbangi dengan perbedaan
yang
beroifit seb-iliknya pada periode - periode berikutnya. Dengan adanya alokasi selisih perhitungan pajak penghasil-
H l k a t a n Akuntan
SKRIPSI
Indonesia, op c i t , hal ?6
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
an ke periode berikutnya, maka informasi keuangan
untuk
suatu periode akan lebih berguna sebagai bahan
analisa,
karena laba bersih ( laba setelah pajak ) telah
menunjuk-
kan basil operasional perusahaan untuk periode yang
ber-
sangkutan. Menurut TheodoruB M Tuanakotta :
Manejemen lazimnya mengambil keputusan atas dasar net income yang diharapkan ( after tax expected net income ); juga para investor mempertimbangkan pa jak - pajak dalam invesment decisions mereka.18 4-1. Alokasi pajak penghasilan. Glah karena pajak penghasilan
mempengaruhi
hampir setiap kesatuan usaha, maka akuntansi un tuk pajak penghasilan telah mendapat
perhatian
luas. Akuntansi untuk pajak penghasilan dapat
dibagi
dalam 3 katagori, yaitu : - Accounting for intraperiod income tax cation. - Accounting for interperiod income tax cation. - Accounting for operation loss carrybacks carryforwards.19
allo allo and
l^Tbeodorus m Tuanakotta, Teori Akuntansi, Lembaga Penerbit Fakult&s Ekonomi UniversrfcaeT ncionesTa, 1986, buku dua, hal 64. 19jay M Smith, JR & K Fred Skousen, Intermediate Accounting Comprehensive Volume, Sixth Kdition"] South Western Publishing Co, Ohio, 1577, hal 44T.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
40
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Accounting for intraperiod income tax
alloca
tion. Di dalam katagori ini, pelaporan
pajak
■penghasilan harus berkaitan langsung dengan pospos penghasilan. Jadi pajak penghasilan diperlakukan sebagai pengurang terhadap
penghasilan
yang bersangkutan. Prinsip Akuntansi Indonesia tidak mengenal akun tansi untuk alokasi pajak intraperiod ini. Accounting for interperiod income tax
allocati
on. Perbedaan - perbedaan antara laba kena pajak dengan laba akuntansi dapat disebabkan
karena
perbedaan yang sifatnya tetap ( permanent
dif
ferences ) dan perbedaan yang sifatnya sementara ( timing differences ). Dari timing
differences
inilah timbul interperiod allocation,
karena
pendapatan dan / atau beban ufltuk tujuan tansi dapat diperhitungkan dalam suatu
akun periode,
tetapi untuk tujuan perpajakan belum dapat
di
perhitungkan atau terjadi sebaliknya. Accounting Principles Board Opinion 11 tilahkan masalah perbedaan pengakuan
mengispendapatan
dan beban yang sifatnya sementara ( timing
dif
ferences ) sebagai " tax effects ", dan mengatakan sebagai berikut : Differential in income taxes of a period
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
attribut-
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
able to (1) revenue or expense transactions which enter into the determination of pretax accounting income in one period and into the determination of taxable income in another period.... A permanent difference does not result in a "tax effect" as that term is used in this opinion.20 Tax effect inilah yang mengakibatkan
timbulnya
pajak penghasilan yang ditangguhkan yang
dapat
menunjukkan saldo sebelah debet ( deffered es ) atau menunjukkan saldo kredit
tax
( deffered
credits ), dimana kedua - duanya tergantung dari transaksi timing differences yang terjadi. Selanjutnya Accounting Principles Board juga da lam Opinion Nomor 11 menyarankan : The deffered method emphasizes the tax effect of timing differences originate. The deffered taxes are determined on the basis of the tax rates in effect at the time the timing differences origin ate and are not adjusted for subsequent changes in tax rate or to reflect the imposition of new taxes.21 Jadi jelaslah bahwa pajak penghasilan ditangguh kan dihitung pada saat transaksi - transaksi ti ming differences terjadi dengan tarip pajak saat itu. Undang - Undang Pajak Penghasilan tahun
1983
yang menganut sistim tarip pajak bertingkat suai dengan laba yang diperoleh, maka
2r'American Institute of Certfied Public tants, loc ci~tj
se-
besarnya
Accoun
21Ibid, hal 6583 SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
pa,-)ak penghasilan yang ditangguhkan
dipengaruhi
oleh besarnya transaksi - transaksi timing ferences maupun permanent differences,
dif
sehingga
untuk perhitungan pajak penghasilan yang ditang guhkan harus dibedakan lebih dahulu atas
tran
saksi - transaksi yang digolongkan dalam
perma
nent differences dan timing differences,
walau-
pun transaksi - transaksi permanent
differences
tidak menimbulkan deffered taxes maupun deffered credits. Untuk mengalokasikan pajak penghasilan
ke
periode - periode terdapat 2 metode, yaitu : alokasi yang menyeluruh ( Comprehensive
Alloca
tion. - alokasi sebagian ( Partial Allocation )".22 Di dalam metode alokasi yang menyeluruh
ini,
semua transaksi yang menyebabkan adanya perbeda an waktu diperhitungkan dalam penentuan yang ditangguhkan. Metode ini tidak pembedaan antara transaksi - transaksi
pajak
mengadakan timing
differences yang dikarenakan oleh periode pemba-
?2Zaki Baridwan, op c i t , hal 62.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43
yaran pajaknya. Dengan sendirinya besarnya pajak penghasilan yang terhutang tidak selalu sama be sarnya dengan pajak penghasilan yang ke rugi - laba, sehingga harus
dibebankan
diperhitungkan
besarnya pajak penghasilan >ang ditangguhkan pa da saat transaksi timing differences
terjadi,
dan dialokasikan ke periode - periode
dimana
transaksi - transaksi timing differences
awal
berbalik. Apabila ditinjau dari Matching Principles, dima na prinsip ini mengatakan bahwa : Expenses should be recognized in the same period as the assosiated revenues. That is revenues are re cognizes in given period according to the revenue principle, and then the releted expenses are re cognized. ^3 Maka alokasi pajak secara menyeluruh
( compre
hensive allocation ) akan menjadikan
perhitung
an rugi - laba monunjukkan jumlah yang terlalu besar atau terlalu kecil
tidak
( over / under
stated ). Di d^lam metode alokasi sebagian, transaksi transaksi timing differences yang
menimbulkan
?3Ahmed Belkaoui, op cit , hal 109
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
suatu penundaan yang tidak terbatas
waktunya
atas suatu jumlah pembeyaran pajak, tidak adakan alokasi atas jumlah pajak
di-
' penghasilan
yang ditangguhkan. Accounting for operation loss carrybacks carryforwards. Cleh karena pajak
and
penghasilan
yang terhutang didasarkan atas laba kena pajak, maka tidak ada pajak penghasilan yang terhutang untuk perusahaan yang menderita kerugian. Seba gai per&ngsang bagi
perusahaan - perunahaan
yang menderita kerugian, Undang - Undang
Pajak
Penghasilan tahun 1983 memberikan suatu
cara
untuk meringankan beban kerugian tersebut
de
ngan kompensasi, hal ini diatur dalam pasal
6
ayat 3 yang bunyinya sebagai berikut : Jika penghasilan bruto sesudah dikurangi biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didapat kerugian, maka kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan penghasilan dalam : a. 5 ( lima ) tahun, atau b, lebih dari 5 ( lima ) tahun tetapi tidak lebih dari 8 ( delapan ) tahun khusus untuk jenis jenis usaha tertentu, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan, terhitung mulai tahun pertama se sudah kerugian tersebut d i d e r i t a . 2 4
? 4 u n d a n g - Undang Perpajakan, op c i t , ha] 98,
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
Dari ketentuan tersebut di atas, jelas di Indonesia, untuk suatu kerugian dapat pensasikan ke periode laba pada
bahwa dikom-
tahun - tahun
berikutnya, dengan perkataan lain
Undang - Un
dang perpajakan di Indonesia tidak mengenal pembekanan kerugian ke periode belakang
( account
ing for operation loss carrybacks )* 4.2. Penyajian pajak penghasilan di laporan keuangan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi yang terdiri dari
akhir neraca
dan perhitungan rugi - laba. Untuk itu pos - pos di neraca dan perhitungan rugi - laba harus
di-
klasifikasikan secara tepat dan disajikan dengan benar, supaya laporan keuangan yang
disajikan
tidak menyesatkan para pemakainya. Dalam hal penyajian pajak penghasilan di
dalam
neraca, Prinsip Akuntansi Indonesia mengatur
di
dalam Prinsip Aktiva pasal 6.3 sebagai berikut : Selisih hutang pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba kena pajak dengan perhitungan pajak penghasilan berdasarkan laba akuntansi yang disebabkan oleh pos tidak lancar ( saldo debit ) disajikan dalam kelompok aktiva lain - lain.25
?5lkatan Akuntan Indonesia, op cit, hal 42
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
Selanjutnya di dalam Prinsip Kewajiban
pasal
4*3 menyebutkan : Selisih hutang pajak penghasilan yang 1 dihitung berdasarkan laba kena pajak dengan perhitungan pa jak penghasilan berdasarkan laba akuntansi yang disebabkan oleh pos tidak lancar ( saldo kredit ) disajikan dalam kelompok kewajiban lain - l a i n . 26 Jac}i di neraca dapat timbul saldo debet
pajak
penghasilan y?*ng ditangguhkan ( deffered taxes) dim&na pengklasifikasiaimya tergantung
dari
transaksi timing differences berasal, atau pat juga timbul saldo kredit pajak
da
penghasilan
yang ditangguhkan ( deffered credits )
dimana
pengklasifikasiannya juga tergantung dari tran saksi
timing differences berasal*
26 Ibid, hal 46
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1., Kedudukan Hukum PerusaHaan yang menjadi obyek ptnulisan
skripsi
ini berbentuk badan hukum (Perseroan Terbatas). Perusahaan didirikan pada tanggal 28 Januari 1978 dengan akte notaris Eddy Widjaja, Sarjana Hukum, Surabaya nomor 85 berdasarkan ijin usaha tetap dari Kantor Direktorat
Jendral
Industri
Kimia
dan
Perindustrian Dasar
nomor
Kemudian diadakan perubahan dengan akte notaris
Arikanti
004/1UT/DJKD/V/80 tanggal 6 Mei 1980.
Natakusumah, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta
tanggal
22 Mei 1^84 nomor 166 dan 167 tentang perubahan pemilikan saham dan berdasarkan Surat Keputusan Mentri Perindustrian Direktorat Jendral Kimia Dasar nomor
418/M/SK/II/1985
tanggal 11 November 1980 tentang perpanjangan jangka wak tu berlakunya ijin usaha tetap. Perusahaan tersebut berkedudukan di Surabaya.
2.> Bidang Usaha 'Sesuai dengan anggaran dasar yang ada, bidang usa ha perusahaan adalah: - mengusahakan perkayuan, kehutanan,
perindustrian,
perkrbunan, petanian, perikanan, peternakan,
pem-
47
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
borongan, pengangkutan darat, ekspedisi,
pergu-
dangan dan perbingkilan. - perdagangan umum. - menjalankan usaha dan pekerjaan dibidang perhotelan - menusahakan dan menjalankan usaha
pemborongan
bangunan dan usaha tehnik seumumnya. - memegang / sebagai pewakilan (agency) perusahaan perusahaan lain baik perusahaan dalam negeri
mau-
pun perusahaan luar negeri. - tnengusahakan usaha - usaha lainnja yang
mengun-
tungkan yang tidak bertentangan dengan hukum. Semuanya dalarn arti yang seluas - luasnya.
Struktur Modal Perusahaan sejak mula berdirinya dibiayai
dengan
modal sendiri. Sejalan dengan era pembangunan, perusahaan tersebut telah ikut mengambil bagian yang cukup
borarti
dnlam bidangnya dan tumbuh dengan crpat. Untuk mQmenuhi kebutuhan permintaan atas
produk
yang dihasilkan yang semakin meningkat, maka eelain menginvestasikan kembali keuntungannya, perusahaan memperoleh tambahan modal kerja yang berasal dari pinjaman Bank.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
\ 4*/Kegiatan Operasi Perusahaan Kegiatan utama perusahaan yang dilakukan
sampai
dengan saat ini adalah di bidang usaha perindustrian
ki
mia dasar yaitu menghasilkan produk zinc oxide dengan jenis yang btrmacam - macam. Hasil produksi perusahaan
un
tuk mencukupi kebutuhan pasaran dalam negeri.
. 5 . iLaporan Keuangan Perusahaan \. / Laporan keuangan perusahaan disiapkan setiap akhir tahun (setiap tanggal 31 Desember). Laporan keuangan yang disusun terdiri dari neraca dan perhitungan
r.ugi - laba.
Maksud penyusunan neraca adalah untuk
mengetahui
posisi harta, kewajiban serta modal perusahaan pada
saat
tertentu. Sedangkan perhitungan rugi - laba disusun untuk mengetahui besarnya laba/rugi yang telah dicapai/diderita oleh perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan perusahaandisuaun untuk raemenuhi permintaan pihak selaku kreditur, pihak fiskus dalam rangka
Bank
perhitungan
pajak penghasilan yang dilaporkan serta pihak intern peruBahaan.
6 . Proses Pencfttatan Data Akuntansi
Perusahaan menganut accrual basis system mencatat data akuntansinya. Setiap peristiwa /
untuk transaksi
keuangan perusahaan dicatat dnlam buku - buku harian ber-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
dasarkan bukti - bukti yang ada* Adapun buku - buku harian tersebut adalah: 6.1. Buku Harian Kas. 6*2. Buku Harian Bank. 6.3. Buku Harian Pembelian. 6.4. Buku Harian Fenjualan* 6.5. Buku Harian Memorial.
ad. 6.1. Buku Harian Kas. Buku Harian Kas dipergunakan untuk
men-
catat transaksi - transaksi yang berbubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas meliputi
uang
pengambilan
uang tunai dari Bank, penerimaan uang tunai atas pelunasan piutang dan penerimaan uang tunai lainnya.
penerimaan Pengeluaran
kas meliputi pembelian barang - barang
se-
cara tunai, pelunasan hutang, penyetoran ke Bank dan pengeluaran - pengeluaran lainnya.
ad. 6,2. Buku Harian Bank. Buku Harian Bank dipergunakan untuk mencatat transaksi - transaksi yang berhubungan dengan Bank baik penerimaan maupun pengkeluaran u?ng melalui Bank. Penerimaan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
me-
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
lalui Bank meliputi penerimaan piutang dari langganan, penyetoran uang tunai dari
kas
perusahaan, penerimaan atas jasa giro
dan
sebagainya. Pengeluaran melalui Bank
meli-
puti pembayaran hutang - hutang, pengambil an uang tunai untuk mengisi kas
perusahaan
dan sebagainya,
ad. 6.3- Buku Harian Pembelian. Buku Harian pembelian dipergunakan untuk mencatat transaksi - transaksi
pembelian
bahan bnku dan bahan pembantu baik
secara
kredit maupun tunai.
ad. 6.4. Buku Harian Penjualan. Buku Harian Penjualan dipergunakan untuk mencatat transaksi - transaksi
penjualan
hasil produksi baik secara kredit
maupun
tunai. Sebenarnya buku harian penjualan ini juga berfungsi sebagai pencatatan
besarnya
Pajak Pertambahan Nilai Keluaran yang
ter-
utang, karena buku ini merupakan buku stan dard pencatatan penjualan yang
ditetapkan
oleh Direktorat Jendral Pajak untuk
para
]>ngusaha Kena Pajak (PKP).
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
ad. 6.5# Buku Harian Memorial. Buku Harian Memorial dipergunakan
untuk
mencatat hal - hal yang tidak dicatat dnlam buku - buku tersebut di atas.
Pada setiap akhir bulan buku - buku harian
terse
but di atas ditutup, kemudian atas jumlah - jumlahnya dipindahkan ke buku besarnya masing - masing, Dan
setiap
akhir periode akuntansi (tanggal 1 Januari sampai
dengan
31 Desember) oleh pihak manajemen disusun suatu
laporan
keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan
rugi-
laba serta catatan - catatan mengenai laporan
keuangan
sebagai pertanggungan jawab mengenai keadaan
keuangan
perusahaan kepada pihak - pihak yang berkepentingan, perti para pemegang saham, pihak Bank sebagai
se-
peraberi
kredit, pihak Kantor Inspeksi Pajak, Untuk lebih jelasnya, proses akuntansi yang kukan oleh PT "X" Surabaya, dapat diilustrasikan
dila sebagai
berikut:
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
PROSES AKUNTANSI PT "X" SURABAYA
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
Penjelasan: a. Setiap hari bukti - bukti pembukuan
dikumpulkan,
diklasifikasikan, kemudian dicatat ke dalam
buku
hariannya masing - masing. b. Setiap &khir bulan masing - masing buku
harian
dijumlah dan ditutup, kemudian saldo yang ada dibukukan ke buku besarnya masing - masing. c. Pada akhir periode akuntansi (31 Desember),
dari
saldo buku besar dibuatkan neraca lajur. d. Dari penyusunan neraca lajur kemudian
disiapkan
laporan keuangan yang terdiri dari neraca
dan
perhitungan rugi - laba.
7. ^erbedaan antara Laba Akuntansi dengan Laba Kena Pajak / : Akibat Timing Differences dan Penyajiannya pada Lapo ran Keuangan Dalam penyusunan Laporan Keuangan yang dari neraca dan perhitungan rugi - laba, PT "X"
terdiri Surabaya
mencantumkan juga informasi Pajak Penghasilan badan
atas
laba yang diperoleh selama periode 1 Januari sampai
de
ngan 31 Desember. Pajak Penghasilan badan tersebut
dihi
tung atas dasai* laba akuntansi yang diperoleh selama
pe
riode berjalan, dan disajikan dalam perhitungan
rugi -
laba, sedangkari selisih antara Pajak Penghasilan
badan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
yang diperhitungkan dengan Pajak Penghasilan yang
telah
dibayar setiap bulannya, disajikan di neraca pada pos Hutang Pajak Penghasilan. Dalam nengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Pajak
Penghasilan badan, besarnya pajak penghasilan yang terhutang jumlahnya tidak sama dengan jumlah yang
disajikan
pada perhitungan rugi - laba* Perbedaan ini disebabkan karena: 7.1. Biaya penyusutan aktiva tetap dan
amortisasi
biaya pra operasi. PT "X" Surabaya menggunakan
kebijaksanaan
penyusutan atas aktiva tetap dan amortisasi bi aya pra operasi yang dimiliki perusahaan kegiatan usahanya dengan metode garis
untuk lurus/
straight line method. Adapun aktiva. tetap dan biaya pra operasi
yang
dimilik.i dan yang digunakan dalam kegiatan usa hanya adalah: - Tanah
tidak disusutkan
- Bangunan
disusutkan 5 %/ tahun
Inventaris Kantor
disusutkan 20%/ tahun
Inventaris Rumah Tangga
disusutkan 20%/ tahun
Kendaraan
disusutkan 20%/ tahun
- Peralatan Kantor
SKRIPSI
disusutkan 20%/ tahun
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56
- Generator
disusutkan
20 % / tahun
- Mesin telex
disusutkan
10 % / tahun
- Pesawat telepon
disusutkan
10 % / tahun
disusutkan
7,5% / tahun
- Peralatan listrik disusutkan
?n % / tahun
- Tnstalasi listrik disusutkan
10 % / tahun
- Mesin - mesin dan perlengkapannya
- Biaya pra operasi diamortisir 1 ^ % / tahun 7.2. Selisih kurs akibat devaluasi. PT " X " Surabaya dalam memenuhi
kebutuhan
bahan bakunya sebagian besar menginipor dari newa dan / atau dari Australia dengan
Ge-
. supplier
di luar negeri yang sama yaitu Catesa, Genewa. Dimana pembayaran atas transaksi pembelian bahan baku tersebut dilakukan 3 sampai 4 bulan
beri-
kutnya dan dengan menggunakan mata uang
US
dollar. Pflda tanggal 12 September 1986
pemerintah
mengeluarkan kebijaksanaan devaluasi.
Kebijak-
sanaan ini membawa pengaruh yang.cukup
berarti
bagi PT " X " Surabaya, karena pada saat
itu
PT " X " Surabaya masih mempunyai hutang
usaha
kepada pihak supplier di luar negeri atas
impor
bahan baku ^ang telah dilakukannya. Sehingga deadanya saldo hutang tersebut perusahaan .
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
harus
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
memperhitungkan kerugian selisih kurs akibat de valuasi, diroana kerugian tersebut dibebankan
ke
rugi - laba pada saat devaluasi fcerjadi. Di dalam ketentuan Undang - Undang Pajak Penghasil an tahun 1 9 B 3 i aktiva tetap dan biaya pra operasi disusut kan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda
de
ngan pengelomppkan jenis - jenis aktiva tetap menurut
go-
longannya. Sedangkan selisih kurs akibat devaluasi diainortisir apabila terjadi pelunasan hutang pokok ( atas
dasar
realisasi pembayaran hutang ). Sebab - sebab perbedaan inilah yang sering
disebut
sebagai perbedaan waktu ( timing differences ). Adapun PT " X M Surabaya ynng menghitung dan menyajikan jumlah pajak penghasilan badan di dalam
perhitungan
rugi - laba, selisih yang terjadi antara pajak penghasilan badan yang dihitung menurut laba akuntansi dengan
perhi
tungan berdasarkan ketentuan perpajakan, akan dikoreksi ke saldo laba yang ditahan, dengan alasan pajak
penghasilan
dalam satu periode dibebankan atas laba yang dicapai dalam satu periode Jang sama. Jurnal yang dibuat adalah : Laba yang ditahan Hutang pajak penghasilan
xx xx
Jurnal di atas dibuat bila ierjadi jumlah laba menurut ke-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58
tentuan
perpajakan lebih besar dari jumlah laba
menurut
akuntansi. Bila terjadi sebaliknya, maka akan dijurnal : Hutang pajak penghasilan
xx
Laba y^ng ditahan Adapun penyajian pajak penghasilan di Laporan PT " X " Surabaya seperti yang ditunjukkan pada
xx Keuangan ilustrasi
neraca dan perhitungan rugi - laba di halaman berikut ini:
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
O'
ON
Ie ft
a f"
I
r\ >3
3
< > H EH «
il II 11 n il
c (i to
c
t3
h O ■ p
£ (fi
do
«J u a) ■ p 0) W
!l ilii II o II o II 3 11 II
H
H
fl
M
H
H
h3 to
Ph
%•rj -oel fl3
tu
1 ldo I a0f.)j
•CHQ
*H •H a cfl A
H
ci. d, d, d, d*H *3 ‘ S *3 <S
a ni
bn
o3
OJ
LA
aj
3
•H Pk
& a nJ
■ P •H
o
o
H
I t
3
d.
S3
Ph 8
a
« * ••rH~3 WQ)
*33 ..
9d ■a -c P {3
VO
ff i
I w•H o
tr> \o
K
ff i
H
K
CQ
m
s
H
1 eq I
r -
H
ci. d,
93 S3
p
crt
o
ff
M
CM o
M
r“ o
5j
CE
£
■9
o sa
a
4* *Q•, «• 5d3
I I
CH.
ri.
t— CO
ci S3
c— o
CQ
•H
a
&
*n3 P* «3
I
ffl
s
rCj
-P
•H
5!
A
•3
*&.. £..
* *o tfl
$rj ■
o
-1
tt
ri.
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
PERHITUNGAN RUGI - LABA PERIODE 1 JANUARI 19A SAMPAI DENGAN 31 IiESEMBER 19A PT " X " SURABAYA
Kf>
XX
(Up
XX
Rp
XX
Beban umum & administrasi
(Kp
XX
)
beban penjualan
(Up
XX
)
«P
XX
HP
XX
(Rp
XX
Bp
XX
(Rp
XX
Up
xx
Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor
)
Beban usaha
Pendapatan & beban lain - lain Pendapatan lain - lain Beban lain - lain
)
Laba sebelum pajak penghasilan badan Pajak penghasilan badan
)
Laba setelah pajak penghasilan badan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
Penjelasan singkat perkiraan - perkiraan neraca
PT u X "
Surabaya : - Perkiraan " Pajak - pajak 11 pada kelompok
aktiva
lain - lain merupakan perkiraan untuk mencatat : * jumlah pajak penghasilan pasal 2 1 , pasal 2 2 2 2 , dan pasal 25 yang telah dibayar / disetor atau telah dipungut dan yang belum dikreditkan
de
ngan pajak penghasilan badan. * jumlah Pajak Pertambahan Nilai masukan
>ang
telah dipungut oleh pihak ketiga, yang pa pada akhir periode akuntansi belum
diperhitungkan/
dikreditkan dengan Pajak Pertambahan Nilai Keluarannya. - Perkiraan " Hutang pajak penghasilan " pada
kelom
pok Kewajiban Lancar, merupakan perkiraan
untuk
mencatat besarnya pajak penghasilan jang masih ter hutang pada akhir periode akuntansi. Besarnya pajak penghasilan yang terhutang
tersebut
dihitung dari laba menurut akuntansi dikurangi
de
ngan jumlah pajak penghasilan lainnya ( pajak peng hasilan pasal 21,22,25 dansebagainya ) yang
dapat
dikreditkan menurut ketentuan Undang - Undang Pajak Penghasilan yang berlaku. Ienjelasan singkat perkiraan - perkiraan Perhitungan RugiLaba perusahaan :
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
- Perkiraan M Beban lain - lain " merupakan perkiraan untuk mencatat : * besarnya kerugian kurs karena
transaksi -
transaksi yang menggunakan mata uang asing pa da tahun berjalan. * besarnya kerugian selisih kurs akibat
devalu
asi. * besarnya bunga Bank dan biaya - biaya Bank la innya yang menjadi beban perusahaan untuk
ta
hun berjalan. - Perkiraan " Pajak penghasilan badan "
merupakan
perkiraan untuk mencatat jumlah pajak
penghasilan
badan yang menjadi beban perusahaan atas laba
yang
telah diperoleh selama satu periode akuntansi. Besarnya pajak penghasilan badan tersebut,
oleh
perusahaan dihitung atas dasar laba akuntansi ngan tarip pajak yang telah ditetapkan di
de
Undang -
Undang Pajak Penghasilan tahun 1983 yaitu : * 15 %, untuk pendapatan / laba
dibawah
Rp 10.000.000,00. * 25 %, untuk pendapatan / laba
diantara
Rp 10.000,000,00 sampai Rp 50.000.000,00. * 35 %f untuk pendapatan / laba
diatas
Rp 50.000.000,00.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV PEMECAfiAN MASALAH DAN PENGUJIAN HYPCTESA KERJA
r
\
l.JPerbedaan Antara Laba Menurut Akuntansi Dengan
Laba
Menurut Perpajakan (Laba Kena Pajak) Akibat Dari
Ti
ming Differences Dengan keluarnya peraturan baru di bidang
perpa-
jakan khususnya Pajak Penghasilan tahun 1983 yang nyai aturan - aturan tersendiri dalam penentuan
mempubesarnya
pendapatan/laba yang menjadi dasar perhitungan pajak, maka besarnya pendapatan/laba yang diperoleh suatu
perusa
haan tidak akan sama bila dibandingkan dengan laba urut aturan - aturan akuntansi (Prisip Akuntansi
men Indone
sia). Hal ini disebabkan karena Prinsip Akuntansi Indone sia juga mempunyai aturan - aturan tersendiri di
dalam
penentuan besarnya laba perusahaan. Di sini penulis akan membahas perbedaan laba urut akuntansi dengan laba menurut perpajakan akibat
men ti
ming differences yang terjadi pada PT "X" Surabaya. Timing differences seperti yang disebutkan di atas terja di pada perlakuan: 1.1. Biaya penyusutan aktiva tetap dan
amortisasi
biaya pra operasi, PT nX n Surabaya menggunakan
kebijaksanaan
63
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
akuntansinya atas penyusutan aktiva tetap
dan
amortisasi biaya pra operasi dengan menggunakan metode garis lurus/straight line method. dangkan menurut aturan perpajakan
Se-
(Undang -
Undang Pajak Penghasilan tahun 1983),
aktiva
tetap dan biaya pra operasi disusutkan
dengan
menggunakan metode saldo menurun
berganda/
double declining balance method dengan
meng-
golongkan lebih dahulu aktiva - aktiva yang ada berdasarkan jenis dan umur eVonomisnya /
masa
manfaatnya. Adapun klasifikasi golongan menurut
peraturan
perpajakan atas aktiva tetap dan biaya pra ope rasi yang dimiliki dan dipergunakan oleh PT "X" Surabaya adalah sebagai berikut: - Golongan I, dengan tarip penyusutan 50 % terdiri dari: * Kendaraan * Inventaris kantor * Invrntaris rumah tangga * Peralatan kantor * Biaya pra operasi - G-olongan II, dengan tarip penyusutan
25 %
terdiri dari: * Generator
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
* Meein telex * Pesawat telepon - Golongan III, dengan tarip penyusutan
10 %
terdiri dari : * Mesin dan perlengkapannya * Peralatan listrik * Instalasi listrik - Golongan Bangunan, dengan tarip
penyusutan
5 % terdiri dari :
* Bangunan pabrik dan kantor Berikut ini perhitungan biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi baik me nurut metode garis lurus maupun menurut
per-
a.turan perpajakan untuk periode - periode : - 1 Januari 1984 sampai dengan 31 Desember 1984 - 1 Januari 1985 sampai dengan 31 Desember 1985 - 1 Januari 1986 sampai dengan 31 Desember 1986
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vO vD
CU 0*
£
a M
i
3
?
S
■t,<
£
I
ON T “
•• M M
W
©
k
H O tJ C|\J i
c
B-. rn P
h -H ^ P* 3
®
4
■h
•H
£ 9
CT>
S
o
«• M *«
*
I
8
R
M
I
I
8
f t
8
^
8
ft
—
8
|» a
8
M H r
8
o
M
t t
CM
8
1
I
«
CM
3
rrO
S
VO
CM
R
R
i t
I
It
8
8
I
I
O 00
0\ 00 «• rO
iTv
CO vo in • t-
VO
•
VO r-
O ro ro • r*"l
q >
I
S
I
8
I
I
R
R
I
8
8
CM r- m
3
m o c— in rO vO O int in c— oo ro• <*•> •• O m m M CM to tcm rON r-• VO m coO CM V CM rO R
I
VO % • •
oto 8 8 8 00
•
CTn CM
t— oo r**•> m
I
c*CM M C • rO V O • rO M R
8
on
I
8
I
*«*< *> •«* CM C — g\ o ro 8 8 m t— • 00♦ • t— • CM VO o> o• 3 2 O O t— on m co o *• • • * m m t— t—
I
8
8
c— • I V O O ON
i
CM
C M t— C0
in rO • t*ro
84
89S in• ON C oO in
CO
in CO to CM 4
CM M C a
m ON •
CVJ
in vo co• t*m
8C— « VO t— VO • CO
3
■0»» 1
*•
m
8 a
ON rO S i
rn• CM
8* in O N C O • in rO ty in• rn
o in to CO M C O N in• m OoN in
R C r-M ON • O N C — r• O N C M
8to
m C M C O • ON
m m • ON m
M
s i
8 in vo s
• u C O II O N H ro ll •• II II uN
8*
o
m a oM l( C •• IU I l‘II II IIII
in ro in
r**>
00
8 ON ro m
vo
CO
to |1
II
CO II o
8
00
O r"N m
8C— VO VO CO 8-to
H O Ei
fP + -a}
ro CO m CM t— o O N ro I— O N 8 in C M t— • • • CM • 'tfr CO ON rO ON m S' £ 8 rO < n co m • co• o• o ON on m m t*" m c— i* M *• »» IO «• M 4* H in
f C O O O O ON O T-
i
O I O• Tt-
8«S 8fl
I
8* R •» f*'! O rO £rO I I O 1-• cA ^ O NC O N tC M M oM •« H •• C*« o O O r* oT- in•» i
>
8
a
8
I
I
I
8•» vo • ro in L A
o C\| O•J o w <"n • *-
I
8•* .g* I • l— rr\ V O •
in r ^• t— C O VO • C\J
I
*>
I
I
8
Cl
«
rl
8
O
in fO U•\ tW ON * T-
I
8
8
I
I
&Q O t-
o
Q •* O in CO O n O vO • CM co in CVl
5
8
3
*» m rro *"•> c-
8
I
I
n
m oO C rin ^t C M O•N CM m VO o f* V O C— t« CO • cM O O O C M C M CM 8
8
•H
?
8
3 I
£
a
02
M
1
U 0
A Ik •«
8
8
T"«» CM
8 CM
8
M M M M
<
a) "8 O
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
C1 t"
Oh
H
a
05 •H P.
E
a
A
5
p
.
VO 00 ON r-
VO
I
VO
CO ON
§> c 0)
s
rn
& 1 w h«■ •H fi t|crt fft •H &
(Q
>1
©
Ph
I
A I co a) 6 H rtf I O C\1 ^ t ! t-
9
Sp< a3 t1B ro 3$ g ro
S
•• «• LA d> CO 1 CM
II
•4
W) 9 CO R
5
f t T~ rO
>
•• •• ••
h £
vO CO 0>
A (2) rH O (1) ft ■i d r-l •H •»
o
VO
v\
rO t— f •• CO O o
I
CM
»C—
O CM o-
vo oo VO iA rO ON VO
I
• C*-
vo
CO
CM
v0
vo c-
o 8.vt oVi 8n o L A LA o rn ON o ON
8
CM • LA ON CO
v£> VO
o o
•
•s LA t— r*
O CM
o O ft.
i— ON 00
o
CM
o
O O n VO VO O o CO VO
R $C— £
m
\— rO
ft
o O O
CO VO VO
I
I
I
O O
t*
0 T~"
8et O 8 m
00 #> rrr*• LA
8n OQ o
CM o LA CM •
O t— n
o
8ft vo O
•
O *—
P
• r~
I
I
f t
o O
3m CM C-
f t
vo CM ON
rn r*
vo
£ft
r>
vo rLA
VO
ON tA ON O ON
rO CO ON CM
oo
C0 LA IA rn O
n
$ CO LA *— rn
O 00 O
’O
ON
t-
ft
3LA O VO
•>
t— •
O
00 ON rn • VO
??o
C—
& rn
n
o
CO
6
LA
SI o LA
•
O ON ON ON CO LA
•
VO lA
rn IA •
c—
CO
$
LA ON
•
vo
t— CO
ft
IA
vo
CO m
•
O ON ON
•
ON ON
I
"3*
I
o LA
ro
vo
O CM
o
••
CO • LA T~ ••
8 LA
•
VO ON
ON
8 O vo CO o vo
5
0%
R Si ON o LA
•
ON
IA IA
O LA C— CO ON
o
VO
O
8
*% LA CM
••
CO • ON LA iA • ON LA
I
1
I
r*
O o
I
ON ON • ON CO
vo
0 t—
LA
CM
r—
LA
CO
LA
5? •3 m
nJ
ft
g
o
ft
0
H
n)
•H
C(i
ON
o
LA
LA
4
1
0 •P
"s? LA
ON
•
rn
CM
LA
••
O O •» CO
••
CM
LA
n
A
•H in
rn • CO ON rn • vo
o o 8 L Aft oft W % ■ C*— o o
••
1
8S
ON CM
•
VO
rn IA
ON ON •• CM
o o
•
rn CM CO
ON VA r“
1
i
Q O
ft LA
CM
•
«
ON v—
+> to
a
O
a) (U
-P
•r4
LA
O c— CO •
ON
rn CM CO 0 c vo
O
ON
LA
C*o rn CO • ON
rn vo
r-
vo
t \
q
T-* • rO
I
ON
VO
IA m
I
LA
00 CO VO vo CM CM •■ • LA CO CM C— 00 vo
CO
I
CM
00 IA •
ON CO
oo
o ^ rn
O on m 5 vor« co c— ON LoA vo rn O • c*— • o o vo r*ON
8 oo r* CM •
CM LA •
CO c— CM
•
vo vo
O ON LA rn
r—
O
•■ • vo rn
O LA
CO rn CM •
$
r••
LA o ft CM c-*
o ••
I
••
O
••
ON
••
t^
Tt•
R
ft rn "3* c— • LA T—
c~•
I
••
VO O ON
o o oft oft o o CO c— • Q O •
o
V* f— •
-P
£* rH 0) -P i-l 0) •p
ft
l 01
0) (h
a •H 0)
00
O
C -
O
^
8 8 o 8 LAft f t f t •> ft Q LA O C— o 00 ON CM LA o o r— • • •' CM•- rn• o vo O o C~“
CM
o
VO CM
•
o
CO ON
rn
CO LA CO
•
o
r— O co
CM •
ft
o
LA c— ON • ON rn CM • T” r0
I
••
1 1 i 1
«• iA
LA
T— rn
o
T~ r-
0
r-
•» rn
O
Q O
o
o ft
LA
ON • ON rn CO • rn o *— C— CM •
Q
1
rn
oo •
o o 8ft f t Q o • r— C—
«•
CM
LA ON fO• r*•
m t—
•
8 8 ON
8
00
8
•
LA rn
LA
rn rn
e VO
I
LA rn • O VO
VO VO
in 0 CM
ON
O CO vO -3OJ
O' CM
I
CM O 00
o O o ft o o
vo O iA
vo t— *3*
1
LA C*“
4
o vo r --
vo
CM
vo
CO
o
I
CM
r- vo • vo
CM
I
O vo CM
& v* CM
r r ) ^ J - i A v O
d
O
■P fl) f-t O
CM
O
O
O
<-
O
O
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
: 327. 453. 647,36 s 186. 637. 895,64 : 147. 646. 565, 06 : 38. 991. 330,58 s : 514. 091. 543,00 s -
s : 514. 091. 543, 00 s Total ( A + B )
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
0''
I
S ^
0
ON
I £ J? ,a
3f l £co> +* CT\
&
a
*< « 4. U 2 u a
©
fe
a
OT
1 I5 HI tJ O « 3t Hfl) -H A o«o\ to
fl 8, t
fi
a> +* © M
O
M
H
t a>
• •
II
O
«■
•
r— c— CM
M
ON
in
ON
•
m
m
•
00 CM rO
$ CM
CM *»
m
8 ON • r ON CM
ITN C** ei
m
o
• ON C— VO
s 8 •
»> m r~ O rf ON
4 * ♦ ««* •
in
«
■3 ■** O •P
t
VO CM •i
8
CM • vO r» ON
•
r* CM
vm
•
VO v£> CM ro
I
o
I
ro
m
p-
9
m
M
*»
•
O CM CrO
o
m CM
vo
vo A
•
8 CO
00 CO
in vo
On
»
in
I Os *
£
CM c •t
•
I c— o
VO
CO CM
CM rO VO CM
• in
oo
vo J£• 8in ro vo
r— e O
tn ON *k CM »—
in CO
CM
s in in ON P• ON CO
in « ro
ON ON •* VO
o•
in
CM r~ rO
I
0
in a
CO O r CO
•
c~ CM VO
•k
ON
o
ON
o o
8
m t-
•
ON CO VO
e
O O •s O ON ON
rO
£t ^
ON
R•k
rO
in
0 rO
m
m
1 o
ro ro
ON CO CM
vo
rO
CO Vk t* ro VO
e
a
I
R G\
CM m
I
I •*
8 T— rO
f -
& O O V*
ro
8
CM
8 O
r p-
rO
•
•> O ON CO
8
c-
*
vo in
00
•
#» VO r* vo
8
ww
9 ON VO
m m
c~CM
o o Vt
m co
8
m
CM
R
Si
ro
t—
in
Si•
CM
oT—
m
CM M ••
1
0 +»
$
pH
Q
VO
rO
ww
CM CM
co •»
O
M
3 £ •rH 03
4
A •i*
A
03
£
4o
rH
o
rO
a §
e
o rO CM m
in
CM
o
8
ro
00
8
ON
CO CM m
m VO
ON
co
VO On
vO
m * T“
t £
CO
o
s
ON
o
p• vo
I
vo
rO trO in
m CM
i>
8 vo p—
*-
in
•
CM
• VO ON
in
•
1
I
I
t—
o
CM O
CM
ro
rO P~
rO •
rO
m CM vo
§
I
I
I
ITS
H
k
.9 to ©
a §
g
o
$ 8 8
rO
O
8 P in ro 9 & • 8• •
CM •k
H
o m
c^ •
•
ON
CM M
ro
ON ON p-
II
R s .
I
CM
m CM M
VO CM tA • CO
8
I
>•
m
I
q
I
in
m pA
ro 00 ON •
M
I
I
rO
t—
in
H
I
I
rO
E r Ov co rO t— CO • CM
tn •
CNJ
CM
M
p vO o
M
rO
£ 9
8 8 8 8 8 8 m m * g • O
m «
o •«
CM
o
T-*
H
tl
M
ON
R
9*
8
i*
in
•«
c— CO *k
8CM
M
CM
•»
CM
8 8 R CM
at
8 8 CM R CM
8
•i O VO CM
R CM •«
.4
rt fl
a Ei
o
o •k o CO
•• •U•
m
M +
+
A
o +
+ 4
4
O £H
■2
8
3
^ B
I
O rH fl O a) a) o 04 a. 1 1 H
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
19^5 31 1985 1 J-ni-TuivRI BXa Y^. FRr. L-Fi^iuvol Ik-J, A.IXR'j.ian.uI a KTI V^.
P i J I v f l )
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
J vu
i ON
$
H 'Q
Q* O
g
fi2 >
®
iS S *
3
3
•H »
0)
0 (0
E*
>5
Cl 4)
Ok
M
«
r-H O
IA
<7\
cO
I
s Pi
fO
I CM
i
«•
lA CO ON
I
M
o a
••
••
1El-4 £
* IA
rn
s a?
8 O
ON
•
•
rO C— IA
rO
M
VO VO*>
M
lA
05
O O•%
»•
H
I
o i—
m
••
CQ
M
VO
* O IA VO •
I
S
C—
CO •
O CM *
M
I
ON
s
VO
m
LA LA
• t— rn VO •
i
• I
t— t -
5T 5
iA
M
S^ ^ S\ c— VO
«t
M
VO
00
ro ro 00 §
•
rlA
T—
M
3 5 rO
VO LA rn
o
8)
CM
lA
VO Q? To
M
o ON rO H
0 Q ON
»»
CO
««
8 co CM
S
CO lA •
R vo
8 8
8
o o
CM t•
*• vo
Q
lA
«
O
00
•
•• co o
O •
£ rn
S
1-
t— CO
rn
LA
VO
ON ON
c—
ON •
•
fr ee LA
•
CM
C7N
CM
lA •* C-
a
. co
•
CO
m
<0
8 8
vo
$I A VO
vo
s
rf -
ar n a*« c—
a CM O r CO
y-
LA
c—
R•
CO ON
rn vo
o •
ON ON
ON
S LA t—
t— ON O CM
£t*** rn
ON
•
8 8 8
o
LA ON
m
8 8
•
8 iA
CM
»»
CM
LA
•«
♦ rn
§•
CM
O
••
5
LA iA VO
M
lA
rn
lA
•
rn
O r-
•
O CM
•
CO
8 8 8 8
H
VO Q5 IA
O
t— **
4
CO rn CM
CM
VO •
R
O On
H
i
or -
T— iA ON
8 8 g, O 00 8 VO $ • ON•
I
H
8 3 8 3 8 8 8 8 S
M •>
o
CM CM •
o
CM rn •
oCM
8 8 8 8
»• O
o
•t LA rn ON • eCM ON •
(S LA «— \o • t CO vo • CM
oCM oCM oCM oCM oCM or -
i
••
8 8 8 R 8 8 8 8 •IR 8
i
I
«•
lA ON
••
I
«k
«« Q o
I
SCM
M
I
M O o O O tA • ON CO • T" ON CO
••
Si
M
R r~ CM
••
8
4r n On
$ CM
$
(5
«
o CM
T~ t'“ *“ rn
8 8 8 8 8 R 8 8 8 8 R 8 rn S O lA iA r— CM
• O *— *
LA
CM
< |r - CO MO r On ^ Ot i AO V O O OC —O CO O tON - O
5•t Si 0 o t-
K 1•« •V
vo LA GO
VO
£ON LA
O
CO T~
LA
•
rn
ON
VO LA *k VO vO
•
ON
Crn «
R •
ON C*“ VO CO
O lA •» c— r—
cO
R•k SONJ LA lA ON • lA
8
s
8*
Si•
a * 1 •rl m
(X,
0
ft
<0
ON iA
•
ON tA LA
Si•
IA
8
q\ iA
•
LA LA
ON
IA
iA rn
• tA rn
LA ON
CO
89*
rn
I
•p
flj
LA
CO
CO
LA
o•
ON co
CM
rn lA •
«
CO
m
LA
o*
vo
•
ON
(A m rn
8 * C—
$ iA
a•
n
O CM
O O
3 t-
LA
& IA »*
8
n +
cS EH
i
II
lA
ON
CO
I
t
M
t i'S SfH
a
C •ri
CQ
r0)-t HU1 0^ Ha) ft $
c
J
d
< 0
H rl r4
S
a
«
W M CO 4> a>
^
1 I I
ft
s
3J
H
S I
iA
CO ON •H 0) 5
9 rH d m
j i
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
r VL.
M
M
M
(4 ■3 « A * a* 5
CJ
o 0*
M
M II M It
o
»
*k
8 8 CM
R CM
*»
8 8 CM •
O
r*
in •
CM
sCM • o m CM
8•S s CM O m r»« CM
d a a en
«*
H
§
ON VO ON IA C— ON • ♦ m on
5
on on
»l
CM *1 vo m
8 8 P
t - 1A os h t• • ON CO <5 00 CM 8 • T—
R•t RA 8*i 8« Sti CM
•
ro O
ON r» in « VO U
R R
*1
in t—
ON t— ON • » co in ov 2 $ % • 4
R R t— ON S oL • cm
R
s
ON ia T*
8 CM rON
in CM 0t
8 ON
•r— ON CM
4 CM
in t *
s o•
ON C** VO
£ in CM •*
a ON *
ON CM
•
CM
R
•* O INJ ON
in
NO *>
*
8 8
A
•
C— CM ON
m
8
vo
M
vo CM CM
•
ON vo
in
8 8
m
m o CM CO r—
t— m in o 8 8 VO 8
8 e rO
in CO •»
m
CO VO
§ CO
O CM
5
m
vo
•
00 CM m « On
m m *» t—
s VO
O CM
T-
on
o
8
00
t CM
in co
8
O «s
vo in
cm n T-
•
ro c-
S=
•
in vo
3 ro
•
CM
•
O
rO
ro rO
§ rO CM
c—
CO rO rO
•
in • co ON m
in VO CM OS
00
VO
•
CM eCM CM ON CO o
St 5•* VO
ON CM •>
1
0 ■P
H
A
m
r -
VO • ON CO
t -
in
CM
s
i 8
•
•> vo T* VO
co VO m
R •
*=!■ ON VO
rO
m m co •
a
••
rO
CO
O 3>
8
t— t—
rO
O
M
»
cON CM
t— t— rO
•
CM
0)
I
r-
m
CM
ON
ro ro VO°
O ' •
cm »
• VO
co
ro T-
in
vo
CM
10
a*
on
m
ON rO
rO t-
ON CM VO 4 T-
•
CO
in
I
<[•
8 O 00 m on ON in
«
VO
ON
•
8 m
•
rO
m
I
t— cON — ON
8
in
vO t—
vo
o• ro•
00
rO
I
& C—• ro•
1
I
cm
I
I
N
m
CM
•
rO rO Os
vo in r*
M
q
M
o in
o ON
I
I
•»
•
CM
o
CO
VO t*" VO
r -
8
8
CM
I
I
vo
CM CM
I
I
4
CVJ
I
1
• ON CM
I
t
M
o
CM
I
l»
I
I
I
I
I
M
H
I
I
R VJ-
o •
m
CM
o
5 3
8* n8 ° in 8 a CM
O
m
O
d
4 « S CO
+» -p
A
&
I
•s
O
H
Pt
O
** .3 CO
I
& <0 0 )
^3
U
a
m co • • ton — m*-
f—
• ON in
q
t— rT i
o
• CO ON C—
in
$
t -
8*>
i a
ro
• ON CM
o •V m
c— m t* t -
o
M H
H
r»
»• II If
T— ro
O H ci •P O fl d5
r-
in
d o p< 0) rH 0) ■P •H <« 3 & 0 1
o
• I
o
••
I
rO rO
•
ro ro *5* ON CM
R•t 3 c— « m
c— • r~ rO
H 0) r~l 0) •H w 0) 1
«* M
rO
I
I
I
o• m•
rO
I
I
M
••
M
t«
H
8Vl 8*
8** 80% R•» R •
#1 O CM ON
rO CO m
co —
"
8 C— ao rO
•
*4
8
•» m T“
o
rON
•• t| M
ri •$ 0 +»
1
o
H
+
*4
+
fl
+
+
o «
•=«»
I
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
O PE R A SI PRA BIAYA DAli AM0RTI5ASI TBTAP PSNYUSUT a N AXTIVA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
H r-~
MD CO ON
a
*3 a
e
■ 3
c d
•*
1 E
••
VO CO
r*
•5 § ON n A s3‘ o a CL, & »• •» »«
f
O i
<9 ft i H o m Q CQ CO p © ON R i «H rn •H «• ••
o a
'o aD
M
r»
8 o vo CM O m co
O
vo co
•
o in cvj
o oft o vo CO • o m CO
o o o vo CM
•
o m cvj
H
CO
ooft T“ ON ON •
rn
ON VO
CJ
• vo
m VO
m
>■
ft CM m VO vo m c— CO• e r- ON m rn T" rn 0 0 rn
•• •« 14 rn CO m *“ ft rnft c—•V CO ON 00 m TT—8 0 o 0 vo Q rn o T“ rn in • ^=t ••
ON
m vo c- o n ON
eg
OJ
co t—
V”
5• $• T~
m in CJ ON f t ft o in rn ON in rn • • ON c~ m • co• tn m
•• c— o ON
«• in t— ft ON
•
••
rn
o
CM CO I—
5• r-
T-
CM
••
c— m VO 0 ON
ft
m
m c—
S
ft
o
m
si o CO e C-
CO
i
CO CO
00
CM
o
rn
VO
t -
m ON n ON m
•
in
o•v vo CO o • vo
co
in ON
0
co o in o in CM CO o 00
CM
m co VO m vo 0
ft 9
CM rO
m C"rn
3 m ^1*
m
ft CO *— CVJ * g3 O •
4
ft*
ON
I
a
I
„
o '•0 m •> ft CO c— ON
I
•
ON ON 00
I
•
I
CO
••
VO CM ft Q O CM •' VO ^— ON. 0 r“ 49
CO
O m • rn c—•• m r~ • r" rn
••
ft
OO
§!•
OJ
CO m
on
t— r£1 O CM
cm
in
ON ft in T~ m 0 C— CO T*
l
m
c—•« rn vo o » o m »■
«•
Q in oft CM•> Ln vo V* CM O c—• rn VO t— ON rn rn • rn
*»
o Q oft O o o Q CO o C—• • o vo r* o ON • fr-
a 0
+»
ft 0) rH CD
M <0 rH
ft a> 0h
0
•H ca o S
1 a <0
1
■s J! a>
1
u
m
•• o m ors t m rn t- vo co o 0 e vo o V“
I
I
rn rn
I
I
I
4 r—
$ $
CO
o
co
VO 0 c—
ON
I
I
CM
•
•
C— r— ON ON ON
iH
0
-P
1
Q Oft CM m rn in 00 o- 0 ON VO ON rn C— rn • ON 4
I
ft
o
CO
VO
c CO
I
I
rn
I
o
I
m u-\ o CM ft t -ft in vo c— ^— C0 c— rn o 00 CM • • e
o
I
m
t— in
I I I
m
cm VO
O CO c— CVoJ CO
•
in in O mft c— CVJ R rn vo C— o rn CO o\ SI c— r~~ • » • « C— f— CTN CO CM m CO rO O m c**•* CO•
rn
£
m
ON
m
flj
•H «
O
ft
fH
99
CM CM
c* m rO
0 ad
co
P
f4
m • in
r CM
1
•
rn CO
r-
o •P c <3 W
W •H
5*
rn
a •H
U
flj
1 aft $ +* r3
H FP
rt
8
o 8 8 8 oft o m m m o c*- t — § ■ CM o v - ON o co o • • O VO ON ON rO
CO
© O <-o
'S
■P a
0) &«
1
m
H
I
A
H
1
^ & a) W
1
CD >
a a
1
>
0>
EH
fP
VO CO e ON o O
oft
e' en CO
3• VO
CO
CO
VO
in
vo
m
r> VO rO VO
ON
5ON
n
o o
c— ft
OJ
VO
o
O
o VO
a
m
in rn vo m ft n in
CM
vo rn vo
•
CO
a• s CM
n
O
o
m MD r> VO VO
o t— CM
CM
in
m co ft m VO
O
r t** n t— ON
m
CO ON
ft
vo
r n
VO
CM
O
CM
CO ON OJ
m m
ON
rn
VO
ON m
rt ON
ft
ON
m
ft
••
9
CM
o o
VO
0
SCM O ON ON
rn CO •> c—
o ON
o
ON in
vo
o -•n
o
T— t—
rn
C— n VO ON CO
CM
CM CM
in
r-
•
X )
'I frn 9
s CM
vo
VO
00
O c—
CM
rO
O
•
o in
n
3 r CO B t*"
•
r Oi
a
^4•% I ■ {•g ON o CO
l»N
•
CO o
n
r n
o r n
in
CO o
CM
CO
I'-N ON n (M r~ in
o ON
I •
rO rO
CM
r^*
•
a
o r> m
•
h:0 o •XJ rn rn
m
♦*
in
o O
A •
o On ON
3
rn
m m
%
3o s
00 • ON C—
?>
O m
T~*
r*-
r-
in
•
& o
ON -O vO On
r~t 0 -P
1
»>
O &H
$
H
<1
+
fQ
+
o
+
ft
+
W
CO r* in
•
CM
rn
O O
ON ON
ON vO
•
VO
n CM
rn
o
ON T* rn ••
•
o
c~CO o r» C—
o
c— «v
o
r n
o
On co CM
VO
oo r }-
o CO O
o vo O
v—
m
o m t o
rn co ON r n
vo
'ft
ti H
vo
CM
m
CO O ri
O
I
r» CO
•
CU
<M
0 ON CO
CM
CO o
o
CM
m ON
i
o t—
II
I
I
I
CM c-
I o
00
o
«
vo
On
m m r«
ON
cm
I*
CM •
ON D—
•
CM •
m
M
oj in cm
E
I
CO m
rn
0\ •
It
rn
0
o r— co m
■P
P. =«
CD
I
S3
•rl W 0
a) rH
o C— VO
si
m on t -
8
c—
o
•KT vo
0>
m
*» Tr"
ON
vo
sft
m
•
C-
CM
O
I
VO ON
r— 0 rO t— CO o
CM
••
D ON
vo
CM
R
CVJ
ON
VO VO
«*
c— rO o C*C0
VO 0 r» VO VO o
rn
CT\
ON
o
CO
vo
s0
ON ON
VO
% 0
VO
> *
m
vo CO
vo
• m
CM
O
mn rn CO
•
m
CM rn rn
4
o
H
JS 0 +>
1
p
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72
Dari illustrasi tersebut, nampak bahwa biaya pe nyusutan aktiva tetap dan amortisasi biaya
pra
operasi terjadi perbedaan / selisih perhitungan, yaitu : - terjadi tahun 1984 metode garis lurus
Rp 39. 180. 385, 35
peraturan perpajakan
Rp 78. 954. 626. 59
perbedaan / selisih
(Rp 39. 774. 241. 24)
terjadi tahun 1985 metode garis lurus
Rp 40. 335. 949, 06
peraturan perpajakan
Rp 38. 570. 004. 06
perbedaan / selisih
lip 1 .765. 945, 00
terjadi tahun 1986 metode garis lurus
Rp 38. 991. 330, 56
peraturan perpajakan
Rp 26. 731. 896 ,72
perbedaan / selisih
Rp 12.259-433,86
Dari perbedaan / selisih biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi
antara
tujuan akuntansi dengan tujuan perpajakan terse but di atas menyebabkan laba akuntansi
( laba
sebelum pajak penghasilan ) berbeda dengan
laba
kena pajak.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73
:1.2, Kerugian selisih kurs akibat devaluasi, PT "XM Surabaya yang mengalami kerugian selesih kurs akibat devaluasi 1?. September 1986, te lah
membebankan seluruh kerugian tersebut
rugi - laba tahun berjalan ( periode
ke
1 Januari
1986 sampai dengan 31 Desember 1986 ). Sedangkan Undang - Undang Pajak Penghasilan ngatur bahv/a kerugian selisih kurs akibat
medeva
luasi 12 September 1986 dapat ditangguhkan
pem-
bebanannya dan diamortisasi sesuai dengan realisasi pembayaran / pelunasan hutang pokoknya, Pada tanggal 12 September 1986, saat
devalu
asi diumumkan, peruba.han kurs dollar yang terja di adalah dari flp 1.134,00 menjadi Bp 1.644,00 un tuk setiap 1 US dollar, atau terjadi
kenaikan
kurs sebesar Rp 510,00 untuk setiap 1 US dollar. PT "X" Surabaya yang pada saat itu masih mempunyai hutang usaha kepada pihak supplier di luar negeri atas impor bahan baku yang telah dilakukan dengan jumlah seluruhnya sebesar
sebesar
US $ 183,075.00, dengan adanya perubahan
kurs
tersebut, kerugian yang terjadi dicatat dan
di
bebankan ke rugi - laba tahun 1986 dengan jumlah US $ 183,075,00 x ( up 1.644,°0 - Jv 1.134,00 )
=
Kp 93-368.250,00.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74
Adapun hutang usaha sebesar US & 183,075.00 ter sebut dalam masa 12 September 1986 sampai dengan 31 Desember 1986 sebagian telah dilunasi
dengan
jumlah US $ 125,000-00 dengan perincian
sebagai
berikut : - tanggal 15 Oktober 1986, dilunasi
sebesar
US t 50,000.00 atau sebesar US $ 50,000.00
x
Rp 1*633,00 ( kurs tanggal 15 Oktober 1986 )
=
Rp 81.650.000,00. - tanggal 4 Desember 1986, dilunasi
sebesar
US $ 75,000.00 atau sebesar US $ 75,000,00
x
Rp 1.657,00 ( kurs tanggal 4 Desember 1986 )
=
ftp 1 2 4 .2 7 5 .000 ,00 . Sehingga posisi saldo hutang usaha
perusahaan
kepada supplier di luar negeri per 31
Desember
1986 menunjukkan jumlah US $ 58,075.00 atau
se-
besar US $ 58,075.00 x Rp 1.641,00 ( kurs tanggal 31 Desember 1986 ) = Rp 95.301.075,00. Dengan adanya pelunasan hutang pokok
sebesar
US $ 1 2 5 ,0 00 .0 0 tersebut, kerugian selisih akibat devaluasi 12 September 1986 yang dibebankan ke rugi - laba untuk keperluan
kurs harus per
pajakan adalah sebagai berikut :
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75
- pelunasan tanggal 15 Okto ber 19 8 6 , amortisasinya : us $ 5 0 ,oon.no x ( ftp 1.633,on - Hp 1.134,00 )
= lip 24-950.000,on
- pelunasan tanggal 4 Desem ber 19 8 6 , amortisasinya : US $ 75,000.00 x ( Rp 1.657,00 - Rp 1.134,00 )
= Rp 39-225.000,00
total amortisasi
Jadi di dalam pengisian Surat
Rp 64.175.000,00
Pemberitahuan
( SPT ) Tahunan Pajak Penghasilan badan
tahun
19 8 6 , yang diperhitungkan sebagai biaya kerugian
selisih kurs akibat devaluasi 12 September
1986
adalah sebesar Rp 64-175.000,00. Bari uraian tersebut di atas, jelas bahwa ke rugian selisih kurs akibat devaluasi 12
Septem
ber 1986 yang dibebankan ke rugi - laba
untuk
tujuan akuntansi dengan yang diperhitungkan tuk tujuan perpajakan yang terjadi dalam
un tahun
1986 terjadi perbedaan / selisih perhitungan se
besar :
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76
- untuk tujuan akuntansi ( pembebanan langsung )
Rp 93.368.250,00
- untuk tujuan perpajakan ( atas dasar realisaei hutang p'ckoknya ) perbedaan / selisih
Rp 64.175.000,00 Rp 29.193.250,00
2. Penilaian Pajak Penghasilan dan Penyajiannya di
Lapor
an Keuangan Di dalam penyusunan Perhitungan Rugi - Laba
akhir
periode akuntansi, PT "Xn Surabaya menghitung besarnya pa jak penghasilan badan yang menjadi beban perusahaan
untuk
periode yang bersangkutan atas dasar laba akuntansi
yang
telah diperoleh, dengan tarip sesuai peraturan
perpajakan
yang berlaku. Apabila laba kena pajak ( laba menurut
per
aturan perpajakan ) telah dihitung dan dipakai sebagai da sar perhitungan pajak penghasilan badan yang
terhutang,
maka selisih antara pajak penghasilan yang dihitung
atas
dasar laba akuntansi dengan laba kena pajak akan dikoreksi ke saldo Laba yang ditahan pada pencatatan dan
penyusunan
Laporan Kouangan periode berikutnya. Misalnya : PT "X" Surabaya dalam tahun buku 1986
memper-
oleh laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp50.000.000,00 maka besarnya pajak penghasilan badan dihitung
sebagai
M l L I K. P E R P L j TAKAAN SKRIPSI
'U NIVERSITAS AUlLANGGA
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
S U R A BA* A
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77
berikut : 15 % x Rp 10.000.000,00
= Rp 1.500.000,00
25 % x Rp 40,000.000,00
= Rp 10.000.000,00
jumlah pajak peng hasilan badan
Rp 11.500.000,00
Jurnal yang dibuat untuk mencatat beban pajak
penghasilan
adalah sebagai berikut : Pajak penghasilan badan
Rp 11,500.000,00
Hutang pajak penghasilan
Rp 11,500,000,00
Adapun penyajian pajak penghasilan di dalam
Perhitungan
Rugi - Laba periode 1 Januari 1986 sampai dengan 31 Lesember 1906 sebagai berikut : Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan badan
Up 50,000.000,00 (Up 11.500.000,00)
Laba bersih setelah pajak penghasilan
Bp 38.500,000,00
Miaalnya perbedaan tetap ( permanent differences )
adalah
biaya entertainment sebesar Rp 2 .000 .000 ,0 0 , dimana
biaya
ini untuk tujuan akuntansi dapat dibebankan, sedangkan un tuk tujuan perpajakan biaya ini tidak dapat dikurangkan ke pendapatan, dan dengan menggunakan angka - angka biaya pe nyusutan dan biaya amortisasi seperti yang diuraikan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
di
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78
muka, maka besarnya laba kena pajak dapat dihitung sebagai berikut : - laba sebelum pajak penghasilan
flp 50 .000 #000#00
- selisih lebih biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi
Rp 12.259-433,86
- selisih lebih beban kerugian selisih kurs akibat devaluasi 12 September 1986
Up 29-193-250,00
- biaya entertainment yang tidak boleh dibebankan untuk tujuan perpajakan
lip 2 .000 .00 0 ,0 0
laba kena pajak
Bp 9 3 -4 5 2 .6 83,86
Sehingga besarnya pajak penghasilan badan yang
terhutang
untuk tahun yang bersangkutan adalah sebagai berikut : 15 % x Rp 10.000.000,00
= lip
25 % x lip 40.000.000,00
= Bp 10.000.000,00
35 % x Bp 43.452.683,86
= Rp 15-208.439,35
jumlah pajak penghasilan badan
1.500.000,00
Rp 26.708.439,35
flila dih^ndingkan dengan besarnya pajak penghasilan dihitung atas dasar laba akuntansi, maka terdapat
png selisih
sebesar (Rp 26.708.439,35 - flp 11.500.000,00)=Rpl5.208.439,35 selisih ini oleh PT "X" Surabaya dikoreksikan ke saldo la-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ba ynng ditahan pada tahun buku 1987, dengan jurnal
seba
gai berikut : Laba yang ditahan
Rp 15.208.439#35
Hutang pajak penghasilan
Rp 15-208.439*35
Dari illustrasi di atas nampak bahwa perusahaan mengadakan penyesuaian kembali atas selisih
selalu perhitungan
pajak penghasilan badan, dimana besarnya koreksi
tersebut
tergantung pada jumlah perbedaan pengakuan pendapatan beban antara Prinsip Akuntansi Indonesia dengan
dan
peraturan
perpajakan. Hal ini kurang tepat apabila ditinjau
dari
Prinsip Akuntansi Indonesia, karena Perhitungan Rugi- Laba periode yang bersangkutan akan menunjukkan
over / under
stated, sehingga akan menimbulkan penilaian yang salah bagi para pemakai Laporan Keuangan. Dalam hal ini Prinsip Akuntansi Indonesia telah mengatur bahwa apabila laba akuntansi dipakai sebagai perhitungan besarnya pajak penghasilan, maka selisih hitungan pajak penghasilan yang dibebankan ke
dasar per
rugi - laba
tersebut dengan pajak penghasilan yang terhutang
( yang
dihitung menurut laba kena pajak ) yang disebabkan
karena
perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban
ditampung
di dalam pos Pajak penghasilan yang ditangguhkan dan
di
alokasikan pada beban pajak penghasilan tahun - tahun aiendatang. Untuk mengalokasikan pajak penghasilan seperti yang dimak-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80
sudkan di dalam Prinsip Akuntansi Indonesia tersebut, maka terlebih dahulu dihitung jenis dan jumlah
transaksi -
transaksi keuangan yang menyebabkan timbulnya
perbedaan
prngakuan pendapatan dan beban untuk tujuan akuntansi tujuan pajak yang disebabkan karena perbedaan waktu
dan ( ti
ming differences ). Pada tahun 1986, transaksi - transaksi keuangan yang
me
nyebabkan timbulnya perbedaan jumlah,- seperti yang penulis uraikan pada sub b?*b 1 pada bab IV di muka, yaitu : - Perbedaan biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi
Rp 12*259.433,86
- Perbedaan beban kerugian selisih kurs akibat devaluasi 12 September 1986
jumlah perbedaan
flp 29.193.250,00
Rp 41.452.683,86
Dengan menggunakan contoh seperti yang disebutkan di
muka
maka pajak pBnghasilan yang dihitung dan disajikan di Per hitungan Rugi - Laba, adalah sebagai berikut :
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81
Laba^sebeluni pajak penghasilan
Bp 50.000*000,00
Pajak penghasilan badan : - terhitang untuk tahun berjalan
(Rp 26.708.439,35)
- ditangguhkan
Rp 15.208.439,^5
Laba bersih setelah pajak penghasilan
Rp 38.500.000,00
Jurnal yang dibuat atas pajak penghasilan adalah
sebagai
berikut : Pajak penghasilan badan
Hp 11.500.000,00
Pajak penghasilan yang ditang guhkan
Rp 15.208.439,35
Hutang pajak penghasilan
Rp 26.708.439,35
Penjelasan : Pajak penghasilan yang ditangguhkan
sebesar
Rp 15.208.439,35 dica.tat di neraca sebelah debet pada
ke-
lompok aktiva lain - lain yaitu di perkiraan pajak pengha silan yang ditangguhkan. Saldo pajak penghasilan yang
di-
tangguhkan ini akan bertambah terus atau berkurang jumlahnya pada periode - periode berikutnya, karena saldo penghasilan yang ditangguhkan tergantung dari
pajak
transaksi -
transaksi yang menyebabkan timbulnya perbedaan waktu ( ti ming differences )pengakuan pendapatan dan beban.
Dengan
perkataan lain perbedaan waktu ( timing differences )
pe
ngakuan pendapatan dan beban untuk tujuan akuntansi dengan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tujuan pajak dapat menimbulkan jumlah yang positlp
yang
berarti di catat di sebelah debet dan dapat juga menimbulkan jumlah yang negatip yang berarti dicatat
di sebelah
kredit. Apabila perbedaan tersebut menunjukkan saldo
kre-
rtib, maka atas saldo tersebut di neraca dikelompokkan pada kewajiban tak lancar. Dengan adanya jurnal koreksi seperti yang kan di atas, maka koreksi yang dilakukan oleh
disebutperusahaan
terhadap saldo Laba yang ditahan sebenarnya tidak diperlukan, karena tidak sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Indone
sia yang lazim dipakai, oleh karena itu perlu diadakan penyesuaian kembali, yaitu dengan menjurnal balik
koreksi
yang telah dilakukan perusahaan tersebut, yaitu
sebagai
berikut : Hutang pajak penghasilan
Rp 15.2.08.439*35
Laba yang ditahan
Up 15.208.439*35
( koreksi balik atas perbedaan pajak penghasilan
yang
dihitung atas dasar laba akuntansi dengan laba kena pa jak yang disebabkan oleh perbedaan waktu / timing ferences pengakuan pendapatan dan beban untuk
dif tujuan
akuntansi dengan tujuan pajak ) Apabila dalam suatu periode Laba kena pajak
diper
oleh suatu jumlah yang negatip atau nol, yang berarti dak ada pajak penghasilan yang terhutang, maka yang menimbulkan timing differences harus
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
ti
transaksi
diperhitungkan
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83
untuk periode berikutnya ( mendatang ). Misalnya di dalam tahun buku 1934 ( periode 1 Januari 19*M sampai dengan 31 Desember 1°B4 ) perusahaan memperoleh la ba akuntansi 3 ebesar Rp 25.000.000,00 dan perbedaan
tetap
( permanent differences ) atas biaya entertainment sebesar F,p 1 .^ 0 0 .000 ,0 0 , sedangkan perbedaan biaya penyusutan akti va tetap dan amortisasi biaya pra operasi seperti yang disebutkan di muka, maka besarnya laba kena pajak dapat
di
hitung sebagai berikut : - laba sebelum pajak penghasilan
Rp 2 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0
- selisih kurang biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi
(Up 39-774-241,24)
- biaya entertainment yang tidak boleh dibebankan untuk tujuan pajak
Rp
laba kena pajak
1.000.000,00
(Rp 1 3 . 7 7 4 . 2 4 1 , 2 4 )
Karena laba kena pajak diperoleh angka yang negatip,
maka
untuk tahun buku 1984 tidak ada pajak penghasilan
yang
terhutang. Sedangkan di dalam perhitungan rugi - laba
tc-
tap timbul bqban pajak penghasilan, ;yaitu sebesar : 15
% x Rp 1 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0
•= Rp
1 .5 0 0 .0 0 0 ,0 0
25
%
= Hp
3 .7 5 0 .0 0 0 ,0 0
= Rp
5-250.000,00
X
Rp 1 5 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0
jumlah pajak penghasilan badan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84 \
f\
v
Adapun jurnal yang dibuat atas beban pajak
penghasilan
badan adalah sebagai berikut : l’ ajak penghasilan badan
Rp
5.250*000,00
Pajak penghasilan yang ditangguhkan
Bp
5 -2 5 0 ,000,00
Jadi transaksi timing differences atas biaya
pe
nyusutan aktiva tetap dan amortisasi dan amortisasi biaya pra operasi sebesar Rp 39-774.241,24 akan dibebankan periode mendatang dimana dalam periode tersebut
ke
terdapat
pajak penghasilan yang terhutang. Misalnya di dalam tahun buku 1 9 8 5 , perusahaan laba sebelum pajak penghasilan sebesar
memperoleh
(Ip 3 0 .000 .0 00 ,0 0
dan perbedaan tetap atas biaya entertainment
sebesar
rtp 2 ,000 .000 ,00 , sedangkan perbedaan biaya penyusutan tiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi seperti disebutkan di muka, maka besarnya laba kena pajak
ak yang dihi
tung sebagai berikut : - laba sebelum pajak penghasilan
flp 3 0 .000 .00 0 ,0 0
- selisih lobih biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi Rp
1.765.945,00
boleh dibebankan untuk tujuan pajak Up
2 .000 .000 ,or
Kp
33.765.945,00
biaya pra operasi - biaya entertainment yang tidak
laba kena pajak
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85
Besarnya pajak penghasilan badan yang terhutang untuk ta hun buku 1985 adalah : 15 % x /ip 1 0 .000 .0 0 0 ,0 0
= Rp
1.500.000,00
25 % x Rp P3.765-945,00
= Rp
5-941.486,25
jumlah pajak penghasilan badan
lip 7.441.486,25
Sehingga, selisih pajak penghasilan badan adalah : - pajak penghasilan badan untuk tujuan akuntansi : 15 % x ftp in.ooo.ooo,oo=Rp 1 .50 0 .000,00
25 % x Rp 20.000.000,00=Hp 5.000.000,00 ---------------- Rp6 .500.000,00 - pajak penghasilan yang terhutang
(Rp7.441.486f 25)
selisih pajak penghasilan yang diperlakukan sebagai pajak peng hasilan yang ditangguhkan
(Rp
941.486,25)
Jurnal yang dibuat atas beban pajak penghasilan
badan
adalah sebagai berikut : Pajak penghasilan badan
^ 6 .500 .000,00
Pajak penghasilan yang ditangguhkan
Fp
941.486,25
Hutang pajak penghasilan
Rp 7.441.486,25
Karena di dalam tahun buku 1°85 terdapat laba kena pajak,
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86
maka transaksi timing differences dari tahun 1984 yang be lum seluruhnya diperhitungkan ke pajak penghasilan
yang
ditangguhkan, dapat dibebankan / diperhitungkan ke
tahun
buku 1 9 8 5 , dengan perhitungan sebagai berikut : - selisih perhitungan biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi yang diperhitungkan ke pajak penghasilan yang ditang guhkan : 15 % x Rp '59.774.241,24
= Rp 5.966.136,19
- pajak penghasilan badan yang di bebankan ke rugi - laba tahun 1984
=(Bp 5.250.000,00)
pajak penghasilan yang ditang guhkan yang belum dibebankan
Rp
716.136,19
fenjelasan : - pajak penghasilan yang ditangguhkan
yang berasal da
ri tahun buku 1984 diperhitungkan ke tahun buku
1985
dengan tarip pajak terendah yaitu 15 %, karena
laba
kena pajak diperoleh angka negatip, dimana tarip jak 1 5 % untuk laba kena pajak yang kurang
pa dari
ru 1 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 .
- p~jak penghasilan yang ditangguhkan yang belum
dibe
bankan sebesar Rp 716.136,19 merupakan jumlah yang ha rus dibebankan ke tahun buku 1985 karena di dalam ta-
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87
hun buku 1985 diperoleh laba kena pajak,
sedangkan
di dalam tahun buku 1984 hanya secara akuntansi
saja
diperoleh laba ( laba sebelum pajak penghasilan ) tetapi secara perpajakan tidak diperoleh laba
( laba
kena pajak nihil ). Dengan adanya pembebanan kembali pajak penghasilan ditangguhkan yang berasal dari perbedaan biaya
yang
penyusutan
aktiva tetap dan amortisasi biaya pra operasi, maka besar nya laba bersih setelah pajak penghasilan untuk
periode
1 Januari 1985 sampai dengan 31 Desember 1985 adalah seba gai berikut : Laba sebelum pajak penghasilan
Bp 30.000.000,00
Pajak penghasilan badan : - terhutang untuk tahun berjalan - ditangguhkan
(v 7.441-486,25) Rp
225.350,06
------------------
(Rp
7.216.136,19)
Laba bersih setelah pajak penghasilan
22.783.863,83.
lenjelasan : - pajak penghasilan yang ditangguhkan di atas
berasal
dari :
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88
* tahun 1985 * pombebanan kembali pajak
tip 941.486,25 peng
hasilan yang ditangguhkan yang berasal dari tahun 1984
(Bp
716.136,19)
Hp
225.350,06
- pajak penghasilan yang terhutang untuk tahun berjalan tidak terpengaruh atas pembebanan kembali pajak peng hasilan yang ditangguhkan tersebut, hal ini
disebab-
kan karena perbedaan - perbedaan pengakuan pendapatan dan beban untuk tujuan akuntansi dr-ngan tujuan perpa jakan yang disebabkan oleh perbedaan waktu
/
timing
differences ditampung dalam perkiraan ” Pajak pengha silan yang ditangguhkan ", dimana transaksi saksi timing differences tersebut, dapat
tran
menghasilkan
jumlah ynng positip y^ng berarti sebelah debet ( ferred taxes ) atau jumlah yang negatip yang
de
berarti
sebelah kredit ( deferred credits ). Koreksi yang dibuat dengan adanya pembebanan kembali pajak penghasilan yang ditangguhkan yang berasal dari tahun 1984 adalah sebagai berikut : Pajak penghasilan badan
^
7 1 6 .136,19
Pajak penghasilan yang ditangguhkan
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
iV 716.136,19
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89
Berikut ini illustrasi neraca dan
perhitungan
rugi - laba PT " X " Surabaya yang sesuai dengan
Prinsip
Akuntansi Indonesia :
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
o <J\
J " <|CM ON ON r*
e
K
a »
<« ON
©
■ i <0 W 0) p
rrr*> CM
«•
ON h 0)
'a 4) (A
P <-o
ii
tm d H tt>
r*
13
■4 ON
rO •ft ON
S!
nI -i 0 ii to II Q) 8« I I rI
ft
(ft
C
faO C
OJ OJ
u
+* a> w
w
rO
m
n
CM
»»
£
«•
h
fl
<1)
Ph
fl)
h
f l
d
95
.. f H
►J
03
d.
H
p ttf q
•rl W
<*! M
$ H rf 4
a Q) Oh O
d.
3 !j •H 3
A S
a)
P*
95
CO
d
VO
93
IA
I
P-*
T3
3 -a
•ra
Ph
"Sf
ct
d.
95
95
ct
d
95
95
ci
qi,
93
95
d. 05
U
8
•H
ft
O
d) H O
#
d.
d,
o
C^
ei
o
<5j
'd
o
m
vo
d<
o
^
&j
d.
o
ro
nj
M PS nJ m
8
«#
H H
#
95
d.
H H
d,
95
11 £
O CM
5
-9 ji
ON T-
Cl,
« ,
d, o=:.
8
§
d.
95
& -p 0)
EH •H
5 *rl
w
a •H S
95
d,
OS
d.
93
d.
95
d,
95
a.
S
d. os
w
tiw |
P«
a)
•ra
-a
© P<
6 0 a $ &«
a •p H
PP
£
8 t- >
M K-,
■J
EH
d.
a;
£ H &H
o
&H
AGUS JULIMANTOJO KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ... SKRIPSI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91
PERHITUNGAN RUGI - LABA PERIODE 1 JANUARI 1^A? SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 19A 2 ( DENGAN PERBANDINGAN ANGKA TAHUN 19A 1 )
:
tahun l^A^
:
tahun 19 A-^
:
Penjualan
: Rp
XX
:
Rp
XX
••
Harga pokok penjualan
:( Rp
XX
):(
Rp
XX
):
:
Rp
XX
:
Rp
XX
:
- beban umum dan administrasi :( Rp
XX
):( Bp
XX
):
- beban penjualan
:( Rp
XX
):( Bp
XX
):
laba usaha
:
Rp
XX
:
- pendapatan lain-lain :
Rp
XX
:
- beban lain-lain
:(
Rp
XX
:
Rp
- tahun berjalan
laba kotor Beban usaha:
•
Rp
XX
'Bp
XX
:
):(
Bp
XX
):
XX
:
Rp
XX
;
:( Rp
XX
):(
Bp
XX
):
- ^ang ditangguhkan
:(
Rp
XX
):(
Bp
XX
):
laba bersih
:
Rp
XX
:
tip
XX
•
Pendapatan dan beban lainlain:
laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan:
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
»
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V KKSIMPULAN DAN SARAN
1* Keslmpulan Berdasarkan pada uraian bab - bab sebelumn^a, maka dapat disimpulkan bahwa : 1,1, PT " X M Surabaya yang sampai saat ini
menjalan-
kan usahanya dibidang industri bahan kimia
dasar
jenis zinc oxide dan menjual hasil produksinya ke pasaran dalam negeri, membuat kebijaksanaan dalam hal menyusutkan aktiva tetapnya dengan metode garis lurus / straight line method dengan prosentase tetap sesuai dengan umur ckonomisnya,
begitu
juga untuk amortisasi biaya pra operasi,
sedang-
kan kerugian selisih kurs akibat devaluasi September 1986 dibebankan seluruhnya ke
1?
rugi -
laba tahun berjalan ( tahun buku 1986 ). 1.?. Laba akuntansi dipakai sebagai dasar
perhitungan
beban pajak penghasilan untuk suatu periode akun tansi
( 1 Januari sampai dengan 31 Desember ),
sedangkan pajak penghasilan yang terhutang
dihi
tung atas dasar Laba Kena Pajak. Selisih perhitungan antara pajak penghasilan yang dihitung atas dasar 3-iba akuntansi dengan kena pajak dikoreksikan ke saldo Laba yang
laba dita-
92
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
93
h?m y n itu dengan jurnal: Laba yang ditahan
Rp xx
Hutang pajak penghasilan
Rp xx
Koreksi di atas dilakukan bila terjadi
pajak
penghasilan yang terhutang lebih besar dari
pa-
penghasilan yang dibebankan ke Rugi - Laba. Bila terjadi sebaliknya, maka jurnal yang
dibuat
adalah sebagai berikut: Hutang pajak penghasilan
Rp xx
Laba yang ditahan
lip xx
1.3. Perbedaan laba yang terjadi karena
berlakunya
perbedann waktu ( timing differences )
pengakuan
pendapatan dan beban antara Prinsip
Akuntansi
Indonesia dengan peraturan perpajakan,
mengaki-
batkan pajak penghasilan yang terhutang dilaporkan ke pihak
fiBkus
( yang
) berbeda dengan
disajikan pada Perhitungan Rugi - Laba.
yang
Selisih
antara laba menurut akuntansi dengan laba
kena
pajak ( laba menurut peraturan perpajakan )
ter
sebut yang disebabkan adanya timing
.differences
oleh perusahaan tidak dialokasikan ke beban pajak penghasilan periode - periode berikutnya. 1.4. Perusahaan setiap akhir tahun ( 31 Desember ) menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
Neraca
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
94
V dan Perhitungan Rugi - Laba
serta
catatan -
catatan atas Laporan Keuangan, Laporan
Keuangan
tersebut disusun dengan maksud menyediakan
in-
formasi keuangan perusahaan yang akan
digunakan
oleh pihak intern sendiri maupun oleh
ekstern
misalnya pihak Bank pemberi kredit dan pihak fiskus sebagai lampiran yang menyertai Surat
Pem-
beritahuan Tahunan ( SPT Tahunan ). Akhirnya, dengan perlakuan akuntansi terhadap ,jak Penghasilan yang timbul dari perbedaan laba
Pa-
akibat
perbedaan waktu ( timing differences ) pengakuan
pen
dapatan dan beban antara peraturan/Undang - Undang Penghasilan tfhun 1983 dengan Prinsip Akuntansi
Pajak Indone
sia, maka akan menimbulkan penilaian yang salah bagi para pemakai laporan keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan atas kelemahan dalam perlakuan
akun
tansi terhadap pajak penghasilan dan penyajiannya
di da
lam Laporan Keuangan dari PT "X" Surabaya, yang
ditinjau
dariiPrinsip Akuntansi Indonesia, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
SKRIPSI
2*1. Apabila laba akuntansi ( pretax accounting
in
come ) suatu periode dipakai sebagai dasar
per-
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hitungan beban pajak pcnghasi Ian unt.uk
periode
yang sama, maka selisih perhitungan antara
pajak
penghasilan yang dihitung atas dasar laba
ikun-
tansi ( pretax accounting income ) dengan
laba
kena paiak ( taxable income ) yang adanya perbedaan waktu ( timing
disebabkan differences )
pengakuan pendapatan dan beban, hendaknya dibukwkan pada perkiraan neraca "Pajak penghasilan yang ditangguhkan". Sehingga jurnal yang dibuat atas perhitungan
pa
jak penghasilan adalah: Jajak penghasilan
Rp xx
Pajak penghasilan yang ditangguhkan
lip xx
Hutang pajak penghasilan
hp
xx
Jurnal tersebut dibuat bila jumlah pajak
pengha
silan yang dihitung atas dasar laba kena
|>a.]
( taxable income ) lebih besar dari pajak pengha silan yang dihitung atas dasar laba
akuntansi
( pretax accounting income ). Bila terjadi sebaliknya maka dijurnal: I'ajak penghasilan
ly xx
pajak ponghanilan yang
SKRIPSI
ditangguhkan
!p
xx
Hutang pajak penghasilan
hp
xx
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96
\
?.2. Hendaknya perusahaan membuat perkiraan " penghasilan yang ditangguhkan", dimana
"lajak perkiraan
ini untuk menampung transaksi - transaksi differences yang terjadi, yang dapat
timing
menunjukkan
saldo debet ( deffered taxes ) atau saldo
kredit
( deffered credits ). Dari perkiraan inilah
alo-
kas,i antar periode ( interperiod allocation ) da ri pajak penghasilan dapat ditentukan. Dengan demikian para pembaca / pemakai
laporan
keuangan perusahaan sebagai pengambil keputusan
tidak
akan tersesat dalam menganalisa laporan keuangan
per-
usahaan. Penyajian yang demikian adalah sesuai
dengan
Prinsip Akuntansi Indonesia.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmed Belkaoui, Accounting Theory, Harcourt Brace vich, Inc, New York, 1981.
Jovano-
AICPA, Accounting Principles Board Opinion No 1 1 , Commerce Clearing House, Inc, Illinois, 1^73, Volume II. Kid on S Hendriksen, Accounting Theory, Third Edition, Ri chard J) Irwin Inc] Illinois, 1977. Ikatan Akuntan Indonesia, Prinsip Akuntansi______Indonesia, 1984. Ikatan Akuntan Indonesia Komite Prinsip Akuntansi Indone sia, Interpretasi Prinsip Akuntansi Indonesia ( I1A1 ) No 1, ?5 februari 1986. Jay M Smith, JR & K Fred Skousen, Intermediate Accounting Comprehensive Volume, Sixth Edition, South Western P u blishing Co, Ohio, ” 1977. S Hadibroto, Studi Perbandlngan antara Akuntansi Amerika & Belanda~dan Pengaruhnya"terHaflap Profesi di Indone sia, Pfl Ichtiar Baru - Van Hoeve, Jakarta, 198?. Surat Edaran Direktorat Jendral. Pajak No SE -43/PJ 21/19^6 t-inggal 6 Oktober 1986, Business News 4414/ 8 Oktober 1986. Theodorus M Tuanakotta, Teori Akuntansi, Lembaga Penerbitan Pakultas Ekonomi Universitas Indonesia., 1986, buku dua. Undang - Undang Perpajakan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984. Zaki Baridwan, Akuntansi Keuangan Intermediate Masalah Masalah Khusus, Edisi Pertama Cetakan Pertama, Bagian Penerbitan Pakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1^84.
SKRIPSI
KEBIJAKSANAAN UNDANG - UNDANG PAJAK ...
AGUS JULIMANTOJO