Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PENDERITA HIPERTENSI DALAM PERAWATAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA Anih Kurnia, M.Kep., Ners Program Studi D III Keperawatan STIKes BTH Tasikmalaya
Abstrak Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan kronik di masyarakat.Berdasarkan prediksi WHO pada tahun 2025 prevalensi hipertensi diseluruh dunia pada orang dewasa mencapai 29,2%. Tujuan penelitian ini adalah Mendapatkan gambaran tentang faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita hipertensi dalam perawatan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 67 responden. Analisis yang digunakan menggunakan Chi-Square. Hasil menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis univariat bahwa kepatuhan dan ketidakpatuhan penderita dalam perawatan hipertensi memiliki proporsi kurang patuh lebih besar yaitu 83,8%. Berdasarkan lama menderitap =0,034 dan pendidikan kesehatan p = 0,011 ada hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan penderita dalam perawatan hipertensip< 0,05. Pengelola Pelayanan Kesehatan memfasilitasi kebutuhan penderita untuk melakukan kontrol dan perawatan secara rutin dengan menggunakan pendekatan secara holistik, mengoptimalkan peran tenaga kesehatan yang ada di puskesmas untuk lebih banyak melakukan home Upaya memandirikan penderita yang menderita hipertensi dan keluarga
et al, 2007). Faktor risiko tersebut dapat
PENDAHULUAN Hipertensi merupakan salah satu
diklasifikasikan menjadi faktor yang dapat
penyakit tidak menular (PTM) yang
dimodifikasi
menjadi
dimodifikasi.
masalah
kesehatan
kronikdi
dan
yang
Faktor
tidak yang
dapat dapat
masyarakat (Kepmenkes, 2013; El-Deeb
dimodifikasi adalah riwayat keluarga,
et al, 2014; Konner, 2014).Berdasarkan
umur, jenis kelamin, dan suku atau etnis
prediksi WHO pada tahun 2025 prevalensi
(Black & Hawks, 2005). Faktor yang
hipertensi diseluruh dunia pada orang
dapat dimodifikasi adalah nutrisi (diet),
dewasa mencapai 29,2% (DepKes RI,
obesitas, merokok, konsumsi alkohol dan
2007).Hipertensi merupakan satu dari
aktifitas fisik.
sepuluh
penyakit
yang
menyebabkan
Ketidakpatuhan (non compliance)
mortalitas di Asia (Saha, Sana, dan Shana,
merupakan perilaku tidak menyetujui
2006).
segala
instruksi
atau
anjuran
yang
Hipertensi merupakan penyakit
diberikan (Stanley, Blair dan Beare,
dapat
penyakit
2005). Kepatuhan dan ketidakpatuhan
jantung koroner, gagal jantung kongestif,
dipengaruhi oleh faktor interaksi nilai,
stroke, gagal ginjal, gangguan fungsi
pengalaman hidup, dukungan keluarga,
ginjal dan masalah mata (Black dan
kemampuan dari tenaga kesehatan, dan
Hawks, 2005; Chockalingam, 2008; Ong
kompleksitas cara atau aturan hidup yang
yang
menyebabkan
143
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
diadopsi oleh penderita. Dampak yang
mempengaruhi
diakibatkan oleh karena ketidakpatuhan
kepatuhan penderita dalam
dalam
perawatan hipertensi.
pengelolaan
hipertensi
adalah
peningkatan jumlah penderita hipertensi (Stanhope & Lancaster, 2004).
2) Persepsi
tingkat
tentang
dampak
fisiologis penyakit hipertensi
Pengembangan konsep kepatuhan
yang
mempengaruhi tingkat
berhubungan dengan interaksi perilaku
kepatuhan penderita dalam
dengan kepercayaan kesehatan seseorang
perawatan hipertensi.
adalah Health Belief Model (HBM).
3) Persepsi
tentang
Rosenstock (1966) menyatakan bahwa
psikososial
HBM dapat digunakan untuk meramalkan
hipertensi
perilaku
mempengaruhi
peningkatan
kesehatan
yaitu
dampak penyakit yang tingkat
didasarkan pada perilaku individu yang
kepatuhan penderita dalam
ditentukan oleh motif dan kepercayaan
perawatan hipertensi
individu.
Konsep
HBM
menjelaskan
4) Persepsi
tentang
dampak
bahwa perilaku individu tergantung pada
spiritual penyakit hipertensi
nilai, hasil tertentu atau manfaat yang
yang mempengaruhi tingkat
dirasakan
kepatuhan penderita dalam
dan
perkiraan
hasil
yang
diperoleh dari tindakan yang dilakukan (Erackel et al, 1984 dalam Stanley & Bare, 1999).
perawatan hipertensi 5) Persepsi
tentang
biaya
perawatan penyakit hipertensi
1.1 Rumusan
Masalah
dalam
Keperawatan
yang mempengaruhi tingkat kepatuhan penderita dalam
Faktor-faktor
apa
saja
memengaruhi
kepatuhan
hipertesni
dalam
yang
penderita perawatan
hiperetensi.
perawatan hipertensi. 6) Dukungan
keluarga
mempengaruhi
yang tingkat
kepatuhan dalam perawatan
1.2 Tujuan penelitian
hipertensi.
1. Tujuan Umum:
7) Dukungan lingkungan yang
Mendapatkan gambaran tentang
mempengaruhi
faktor
kepatuhan dalam perawatan
yang
kepatuhan
mempengaruhi
penderita
hipertensi
dalam perawatan hipertensi di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Cibeureum Kota Tasikmalaya. 2. Tujuan Khusus:
hipertensi. 8) Pendidikan mempengaruhi
yang tingkat
kepatuhan dalam perawatan hipertensi.
1) Persepsi tentang keseriusan penyakit
tingkat
hipertensi
yang
9) Terapi farmakologis dan non farmakologis
yang 144
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
mempengaruhi
tingkat
masyarakat dibidang kesehatan
kepatuhan dalam perawatan
dalam bentuk perubahan perilaku
hipertensi.
dan perubahan gaya hidup yang
10) Hubungan faktor yang paling berpengaruh
dalam
tingkat
dapat
meningkatkan
serta
kepatuhan
dukungan pengelolaan
kepatuhan penderita dalam
perawatan hipertensi di keluarga
perawatan hipertensi.
dan masyarakat.
1.3 Manfaat Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
1) Perkembangan Ilmu Keperawatan Komunitas Hasil
Penelitian ini merupakan penelitian
penelitian
ini
dapat
kuantitatif dengan pendekatan cross
gambaran
tentang
sectional untuk melihat faktor-faktor
faktor-faktor
yang
memebrikan adanya
3.1 Rancangan Penelitian
yang
mempengaruhi
kepatuhan
mempengaruhi kepatuhan dalam
penderita hipertensi dalam perawatan
pengelolaan perawatan hipertensi
penyakit hipertensi.
sehingga dalam
dapat
dipergunakan
pengembangan
dalam
asuhan
desain
keperawatan
keluarga dan komunitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah
yang berada di Wilayah Kerja
Penelitian ini dapat memebrikan masukan bagi perawat komunitas memberikan
3.2.1 Populasi
semua pasien penderita hipertensi
2) Perawat komunitas
dalam
3.2 Populasi dan Sampel
Puskesmas Cibeureum Kota. 3.2.2 Sampel
pelayanan
Sampel dalam penelitian ini adalah
keperawatan secara komprehensif
penderita hipertensi yang berobat ke
pada lanjut usia yang menderita
Puskesmas
hipertensi
Tasikmalaya
dan
keluarga
bertanggung
jawab
yang dalam
Cibeureum dengan
Kota kriteria
sebagai berikut:
mengelola penyakit yang diderita
a. Bersedia menjadi responden
oleh anggota keluarganya agar
b. Bisa membaca dan menulis
dapat
c. Bisa mendengar dengan jelas
memeprtahankan
dalam
keadaan normal / normotensi.
d. Mengerti bahasa Indonesia
3) Bagi masyarakat
e. Dinyatakan sedang menderita
Hasil penelitian ini diharapkan
hipertensi
dapat
memberikaninformasi
kesehatan dengan tekanan darah
kepada
masyarakat
dan
sistolik
dampak
positif
memberikan
sebagai wujud partisipasi aktif
≥
oleh 140
petugas mmHg
dan
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. 145
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
menggunakan \3.2.3 Teknik Sampling
distribusi
frekuensi dan presentase atau
Teknik sampling yang digunakan
proporsi.
adalah dengan cara consecutive
b) Analisis data bivariat
sampling yaitu sampel diambil dari
Analisis
penderita hipertensi yang berobat
untuk mengetahui hubungan
ke puskesmas Cibeureum Kota
yang bermakna antara dua
Tasikmalaya sesuai dengan kriteria
variabel. Analisa bivariat data
sampel yang ditetapkan sampai
kategorik pada sampel yang
batas
tidak berpasangan dengan skala
jumlah
sampel
yang
ditentukan.
digunakan
data nominal digunakan uji
3.2.4 Variabel Penelitian Variabel
bivariat
penelitian
Chi-square. ini
adalah
3.2.6 Tempat Penelitian
faktor-faktor yang mempengaruhi
Penelitian tentang analisis faktor-
kepatuhan penderita hipertensi dan
faktor
perawatan hipertensi
kepatuhan
3.2.5 Rancangan Analisis Data Analisa
data
dilakukan
yang
penderita
dalam secara
perawatan
Puskesmas
a) Analisis data univariat
Tasikmalaya.
untuk
menjelaskan
karakteristik persepsi
hipertensi hipertensi
dilaksanakan di Wilayah Kerja
univariat, bivariat dan multivariat.
Analisa univariat digunakan
mempengaruhi
Cibeureum
Kota
3.2.7 Waktu Penelitian
variabel
Penelitian akan dilaksanakan pada
responden,
bulan Nopember sampai dengan Januari
penderita
tentang
2016.
ancaman penyakit hipertensi, petunjuk
penderita
dalam
perawatan hipertensi. Variabel dengan data numerik dianalisis dengan menggunakan mean, median, standar deviasi dan nilai
minimum-maksimum.
Semua data dianalisis dengan tingkat
kemaknaan
95%.
Variabel dalam bentuk data dianalisis
dengan
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Karakteristik
penelitian
ini
responden
meliputi,
umur,
dalam jenis
kelamin, pendidikan, status perkawinan, status tempat tinggal, sosial ekonomi, riwayat keluarga, indeks massa tubuh, lama
menderita
hipertensi,
lama
pengobatan hipertensi dan pengetahuan tentang
hipertensi.
Karakteristik
responden dapat dilihat pada tabel 4.1
146
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
Tabel 4.1 Persentase karakteristik responden di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya (n=67 ) Karakteristik responden
Jumlah n
presentase %
53 14
79,1 20,9
15 52
22,4 77,6
62 5
92,5 7,5
4 25 38
6 37,3 56,7
25 42
37,3 62,7
61 6
91 9
40 27
59,7 40,3
40 27
59,7 40,3
55 12
82,1 17,9
56 11
83,6 16,4
Kelompok Usia 45-64 ≥ 65 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD-SLTP SLTA-PT Tekanan darah 120/80-139/89 mmHg 140/90-159/99 mmHg >160/>100 mmHg Status tinggal Tinggal sendiri Tinggal bersama keluarga Sosial ekonomi : < 1.600.000 : ≥ 1.600.000 Riwayat keluarga Tidak ada menderita Ada menderita Lama menderita hipertensi Rentang waktu < 1 tahun Rentang waktu ≥ 1 tahun Lama Pengobatan Rentang waktu < 1 tahun Rentang waktu > 1 tahun Pengetahuan tentang hipertensi Baik kurang
4.1.2
Persepsi
ancaman
keseriusan
fisiologis yang dirasakan akibat menderita hipertensi,
penyakit hipertensi
dampak
psikologis
yang
Data persepsi ancaman keseriusan
dirasakan akibat menderita hipertensi, dan
penyakit hipertensi dalam penelitian ini
dampak spiritual yang dirasakan akibat
menggambarkan persepsi responden
menderita
di
hipertensi.
Hasil
analisis
wilayah kerja puskesmas Cibeureum Kota
masing-masing variabel tentang persepsi
Tasikmalaya yang menderita hipertensi
keseriusan ancaman penyakit hipertensi
tentang keseriusan penyakit hiertensi,
ditunjukkan dalam tabel 4.2
biaya
pengobatan
hipertensi, dampak
Tabel 4.2 Persepsi persepsi ancaman keseriusan penyakit hipertensi pada penderita hipertensi di Wilayah Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya tahun (n = 67 ) Persepsi ancaman keseriusan penyakit hipertensi Persepsi keseriusan penyakit
Jumlah n
Persentase % 147
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
Persepsi ancaman keseriusan penyakit hipertensi Tidak serius Serius
Jumlah n 36 31
Persentase % 53,7 46,3
19 48
27,9 70,6
54 13
79,4 19,1
55 12
80,9 17,6
49 18
72,1 26,5
Biaya pengobatan Mahal Murah Dampak Psikososial Kecil Besar Dampak fisikologis Negatif Positif Dampak spiritual Rendah Tinggi
4.1.3
Persepsi
ancaman
keseriusan
hipertensi
yaitu
dukungan
keluarga, dukungan lingkungan, manfaat
penyakit hipertensi Petunjuk
perawatan
alternatif
bermanfaat
terafi
farmakologis
dan
pendidikan
dalam perawatan hipertensi yaitu sebagai
kesehatan. Data kategorik hasil analisis
petunjuk atau informasi yang dimiliki atau
berupa frekuensi dan presentase masing-
diterima oleh penderita hipertensi. Data
masing variabel dapat dilihat pada tabel
petunjuk
4.3.
alternatif
bermanfaat
dalam
Tabel 4.3 Presentase petunjuk alternatif bermanfaat bagi penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya (n=67) Petunjuk alternatif bermanfaat dalam perawatan hipertensi Dukkungan Keluarga Kurang Kuat Dukungan Lingkungan Kurang Kuat Manfaat terafi Farmakologis Kurang bermanfaat Sangat bermanfaat Pendidikan Kesehatan Kurang Baik
Jumlah n
Persentase %
41 26
60,3 38,2
46 21
67,6 30,9
37 30
54,4 44,1
36 31
52,9 45,6
4.1.4 Kepatuhan penderita Dalam Perawatan Hipertensi Tabel 4.4 Presentase kepatuhan penderita dalam perawatan hipertensi di wilayah kerja puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya (n=67) Kepatuhan penderita dalam perawatan hipertensi Kurang patuh patuh
Jumlah n 57 10
Persentase % 83,8 14,7 148
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
hubungan
4.2 Analisis Bivariat 4.2.1
Karakteristik
Penderita
dan
Kepatuhan dalam Perawatan Hipertensi Karakteristik kepatuhan
penderita dalam
antara
karakteristik
penderita dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada penderita
dan
perawatan
hipertensi dapat dilihat dalam tabel
hipertensi
di
puskesmas
wilayah
kerja
Cibeureum
Kota
Tasikmalaya.
4.5 yang menggambarkan adanya
Tabel 4.5 Hubungan karakteristik penderita dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya (n=67) Karakteristik penderita hipertensi Umur 46-65 >65 Jenis kelamin Laki-laki perempuan Pendidikan Rendah Tinggi Status tinggal Sendiri Bersama keluarga Sosial ekonomi Kurang Baik Riwayat penyakit keluarga Tidak ada Ada Lama menderita > 1 tahun < 1 tahun Lama Pengobatan > 1 tahun < 1 tahun Pengetahuan Baik Kurang
p value
Keterangan Tidak ada hubungan
0,078 Tidak ada hubungan 0,531 Tidak ada hubungan 0,102 Tidak ada hubungan 0,368 Tidak ada hubungan 0,18 Tidak ada hubungan 0,755
0,034
Ada Hubungan Tidak ada hubungan
0,109 Tidak ada hubungan 0,5
Berdasarkan tabel 4.5 Hubungan karakteristik penderita dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada penderita hipertensi ada hubungannya pada faktor lamanya responden mnederita hipertensi terhadap kepatuhan dengan nilai p = 0,034 atau p< 0,05 4.2.2 Persepsi keseriusan ancaman penyakit hipertensi dan kepatuhan perawatan hipertensi. Tabel 4.6 hubungan persepsi keseriusan ancaman penyakit hipertensi dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya (n= 67) 149
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
Persepsi keseriusan penyakit Persepsi keseriusan penyakit Tidak serius Serius Biaya mahal murah Dampak psikologis Kecil Besar Dampak Fisiososial Positif Negatif Dampak spiritual Rendah Tinggi
p value
Keterangan Tidak ada hubungan
0,263 0,90
Tidak ada hubungan
0,852
Tidak ada hubungan
0,93
Tidak ada hubungan
0,74
Tidak ada hubungan
Berdasarkan tabel 4.6 hubungan persepsi keseriusan ancaman penyakit hipertensi tidak ada kepatuhan dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada penderita hipertensi 4.2.3 Petunjuk alternatif bertindak dalam perawatan hipertensi dan kepatuhan dalam perawatan hipertensi Tabel 4.7 Hubungan petunjuk alternatif bertindak dalam perawatan hipertensi dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Cieureum Kota Tasikmalaya Petunjuk alternatif bertindak Dukungan Keluarga Kurang Kuat Dukungan Lingkungan Kurang Kuat Manfaat Terapi Farmakologi Kurang Sangat bermanfaat Pendidikan Kesehatan Kurang Baik
p value
Keterangan
0,456
Tidak ada hubungan
0,402
Tidak ada hubungan
Tidak ada hubungan 0.719 0,011
Berdasarkan tabel 4.7Hubungan petunjuk
alternatif
Berdasarkan
analisis
univariat
dalam
bahwa kepatuhan dan ketidakpatuhan
perawatan hipertensi dengan kepatuhan
penderita dalam perawatan hipertensi
dalam perawatan hipertensi pada penderita
memiliki proporsi kurang patuh lebih
hipertensipada
pendidikan
besar yaitu 83,8%. Berdasarkan lama
kesehatan terhadap kepatuhan penderita
menderita hipertensi ada hubungan yang
hipertensi nilai p = 0,01 atau p< 0,05
signifikan terhadap kepatuhan penderita
Kesimpulan
bertindak
Ada hubungan
pengaruh
dalam perawatan hipertensi.
Kepatuhan
penderita
meningkat
hipertensi
dapat
150
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
0,132 kali. setiap individu memiliki
fasilitas
kesehatan,
baik
motivasi yang berbeda, kondisi yang
puskesmas
atau
sakit
bervariasi terhadap status kesehatan yang
maupun klinik swasta. Setiap
dapat memengaruhi kehidupan seseorang.
penderita yang berkunjung ke
Akan tetapi hal tersebut membutuhkan
fasilitas
tuntutan serta komitmen yang berbeda,
harus mnedapatkan penyuluhan
kekuatan dan dukungan keluarga dan
kesehatan yang sesuai dengan
lingkungan yang dimiliki oleh seseorang
kondisinya masing-masing.
rumah
pelayanan
kesehatan
yaitu diantaranya adalah tenaga kesehatan
2) Puskesmas perlu mengoptimalkan
yang profesional dan sistem pendukung
peran tenaga kesehatan yang ada
lainnya.
di puskesmas untuk lebih banyak Berdasarkan
kesehatan
ada
hubungan
pendidikan
melakukan
home
pendidikan
memberikan
visit
dalam
penyuluhan
kesehatan tentang perawatan hipertensi
kesehatan. Melalaui penyuluhan
dengan
kesehatan
kepatuhan
hipertensi.
dalam
Penderita
perawatan
yang
pernah
yang
penanggung
menerima pendidikan kesehatan tentang
penyakit
perawatan
penanggung
peluang
hipertensi
baik
dapat
memiliki
meningkatkan
melibatkan
jawab
tidak
perawat
menular
jawab
dan
keluarga
diharapkan dapat mempercepat
kepatuhannya dalam perawatan hipertensi
pelaksanaan
sebesar 0,096 kali dibandingkan dengan
perawatan hipertensi di rumah.
yang kurang mendapatkan pendidikan kesehatan dalam peraatan hipertensi.
kepatuhan
dalam
5.2 Bagi Profesi Keperawatan 1) Upaya memandirikan penderita yang menderita hipertensi dan
Saran
keluarga dalam hal kepatuhan
5.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
dalam perawatan hipertensi, perlu
1) Pengelola Pelayanan Kesehatan, yaitu
puskesmas,
posyandu,
praktek mandiri dan rumah sakit sebagai
tempat
berobat
perlu
memfasilitasi kebutuhan penderita untuk melakukan kontrol atau pengobatan dan perawatan secara rutin
dengan
pendekatan Penderita perawatan beragam
menggunakan
secara yang
patuh
hipertensi dalam
holistik. dalam secara
memanfaatkan
melibatkan
kader
kesehatan
dengan membentuk support group penderita yang dapat menjadi kelompok peduli dan kelompok pendukung bagi penderita yang menderita hipertensi. 2) Mengembangkan suatu strategi yang
dapat
mempermudah
penderita
dalam
kepatuhan
mengontrol
darah,
yaitu
pelayanan
melakukan tekanan
melalui dan
upaya
perawatan 151
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
hipertensi
di
puskesmas
wilayah
sebagai
unggulan.
kerja
program
Meningkatkan
Daftar Pustaka 1
Medical surgical nursing. Clinical
frekuensi pelayanan yang bersifat
management for positive outcome,
promotif dan preventif seperti pendidikan
kesehatan
Volume II
tentang
Philadelphia.
dan berkesinambungan. 3) Mengembangkan kegiatan yang untuk
pengetahuan
dan
2
keterampilan
hipertensi
pelatihan-pelatihan
3
rumah.
di
Darah.
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Saha, M.S., Sana, N.K., & Shaha,
science, 14, 93-39.
hipertensi dan membuat panduan
hipertensi
Pembuluh
region of bangladesh. Journal of Bio
oleh keluarga terhadap perawatan
perwatan
Pedoman
hypertensive patients in the northern
hipertensi di rumah yang diikuti
untuk
2007.
R.k. 2006. Serum lipid profile of
berhubungan dengan perawatan
perawatan hipertensi yang praktis
RI.
Jakarta.
dan yang
DepKes
Surveilans Penyakit Jantung dan
meningkatkan
bagi keluarga (caregiver) tentang perawatan
(7th ed). Elsevier’S
Health Sciences Right Departement :
hipertensi di rumah secara berkala
bertujuan
Black, J.M., & Hawks, J.H. 2005.
4
Stanhope, M & Lancaster, J (2004). Community
and
public
health
nursing. 6 th edition. USA. Mosby.
152