A leader’s Imperative on DECISION MAKING, INTEGRITY AND MOTIVATION
Oleh: Prof. Dr. Djokosantoso Moeljono CEO – KONSULTAN “NARARYYA” Dipersiapkan untuk Ceramah Kepemimpinan Universitas Indonesia Jakarta, 28 September 2016
Djokosantoso Moeljono @ 2016
Curriculum-Vitae singkat Nama
: Prof.Dr. Djokosantoso Moeljono
Tempat dan tanggal lahir
: Asli Sala, lahir di Weltevreden, Batavia Centrum, 24 Desember 1940 (75 tahun)
Marital Status
: Menikah, satu isteri, tiga anak (dua laki-laki satu perempuan), dan empat cucu.
Pendidikan Umum
: S1-Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada-lulus tahun 1964, S2-Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada-lulus tahun 1966, S3- Fakultas Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, jurusan Psikhologi Industri dan Organisasi-lulus tahun 2002 dengan predikat cum-laude.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
Curriculum-Vitae singkat, Lanjutan Pendidikan Khusus
: Alumnus Sloan School of Management, Massachussets Institute of Technology (MIT), Program for Senior Executive, Cambridge, USA -tahun 1983 Organizational Behaviour I The Morgan Guarantee, Princeton, USA- 1987 Organizational Behaviour II The Morgan Guarantee, Princeton, USA-1988. Beberapa pendidikan mengenai perbankan dan finance di dalam dan luar negeri.
Gelar Akademik
: Guru Besar (Profesor), Fakultas Ekonomi, UMS, Sala
Profesi Akademik
: Anggota Dewan Pembina MM-UGM, Honourable Faculty, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Honourable Faculty Indonesia Banking School, Advisory Council, Pertamina Corporate University, Mentor pada Leadership Program PT Pelindo 2.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
Curriculum-Vitae singkat, Lanjutan Dosen tetap MM-UGM, Dosen tetap UMS , Sala, Dosen tetap LPPI, Kemang Jakarta, Dosen tamu SUSPIM Telkom, Pertamina. Dosen penguji S3 di UGM, UI, UNPAD, IPB sekaligus Alumnus Kehormatan IPB, Bogor. Pengalaman kerja : 1966-1967 Asisten Finansial-Ekonomi, PN Garam 1967-1971 Pegawai Tinggi Direktorat Jenderal Bea & Cukai. 1971-1986 Pegawai Pimpinan Bank Ekspor Impor Indonesia 1986-1992 Direktur Bank Ekpor Impor Indonesia 1992-1993 Direktur Bank Rakyat Indonesia 1993-2000 Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia 2002- sekarang CEO Nararrya Consulting, PT. Mitra Budi Mulia. Komisaris di beberapa perusahaan swasta.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
Curriculum-Vitae singkat, Lanjutan Penghargaan Dari Negara Piagam Penghargaan dari Presiden RI, sebagai Anggota Panitia Penyelenggara Pertemuan para Pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), tahun 1996. “Bintang Satya Lencana Pembangunan” tahun 1998 karena peranan BRI membantu PENGEMBANGAN UMKM. Dari Masyarakat “Bintang Bhakti Budaya” tahun 2006, dari Lembaga Pengembangan Kebudayaan Jawi (LPKJ), karena peranannya dalam mengembangkan budaya nasional Jawa
-----oooOooo----Djokosantoso Moeljono @ 2016
Karya Tulis : 11(sebelas) Buku Karya Ilmiah mengenai Kepemimpinan, Budaya Organisasi, BUMN dan Human Capital. Tulisan-tulisan dimuat di jurnal dalam dan luar negeri
13 Konsep Beyond Leadership Dicetak ulang awal buln Oktober 2016 dengan perubahan sampul
Djokosantoso Moeljono @ 2016
6
Buku Leadership terbaru yang telah diluncurkan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013, di Financial Hall, Financial Club, Jakarta.
Iklan KOMPAS edisi Senin 14/10/2013, halaman 37 kolom 1 - 2
Djokosantoso Moeljono @ 2016
7
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh” Salam sejahtera bagi kita semua
SELAMAT BERJUMPA, SEMOGA ANDA SEKALIAN SENANTIASA DALAM KEADAAN SEHAT WAL’AFIAT, DAN DALAM LINDUNGAN TUHAN YANG MAHA ESA
Djokosantoso Moeljono @ 2016
Agenda Mengenal Manusia, Pemimpin dan Kepemimpinan
1
Memahami Model Pengambilan Keputusan
2
Integritas
3
Motivasi
4
Landasan Utama Profesional Unggul
5
Simpulan
6
Djokosantoso Moeljono @ 2016
9
Agenda Mengenal Manusia, Pemimpin dan Kepemimpinan
1
Memahami Model Pengambilan Keputusan
2
Integritas
3
Motivasi
4
Landasan Utama Profesional Unggul
5
Simpulan
6
Djokosantoso Moeljono @ 2016
10
Peran Human Capital dalam Lembaga Manusia sebagai faktor kunci “First we make people, then we make product” (Konosuke Matsushita) “Asset only make possibility, but people make it happen”
Manusia
Organisasi/ Perusahaan
Tujuan Perusahaan
Manusia adalah sumberdaya organisasi yang paling penting
Optimalisasi tujuan perusahaan tergantung dari SDM
Pertanyaan: PEMIMPIN !
SDM seperti apa yang paling penting?
Pemimpin yang kompeten, terhormat dan ber-karakter
Djokosantoso Moeljono @ 2016
11
Memahami Manusia – Lanj’t Didalam suatu lembaga selalu terdapat empat jenis manusia (Louis Gerstner - Ex CEO IBM)
Those who watch things happen (cuma mengamati kejadian)
Those to whom things happen (menjadi penerima suatu kejadian)
Those whose make things happen (membuat sesuatu terjadi)
Those who don’t even know things are happening (tidak sadar ada kejadian)
Leaders hanya mereka yang make things happen
(Peter F.Drucker)
Apa makna Leadership ? Djokosantoso Moeljono @ 2016
12
Pengertian Kepemimpinan (Leadership) KEPEMIMPINA N/ LEADERSHIP
•
The process of influencing an organized group toward accomplishing its goals (Roach & Behling, 1984).
•
The ends of leadership involve getting results through others, and the means of leadership involve the ability to build cohesive, goal-oriented teams. Good leaders are those who build teams to get results across a variety of situations (Hogan, Curphy & Hogan, 1994).
•
The process by which an agent induces a subordinate to behave in a desired manner (Bennis, 1959).
•
An interpersonal relation in which others comply because they want to, not because they have to (Merton, 1969).
•
Suatu sikap yang berlandaskan kepada kewajiban, amanah dan bukannya hak, untuk mengarahkan bawahannya dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.(Djokosantoso Moeljono, 2003-dari sumber sikap memimpin Khalifaur Rasyidin).
Djokosantoso Moeljono @ 2016
13
Leader vs Follower Konsep Hubungan antara Leader & Follower
Pimpinlah dengan penuh kasih sayang terhadap bawahan, siap untuk “melayani” yang dipimpin 2. Didalam memimpin tersebut seorang pemimpin selalu berniat untuk membimbing, memajukan dengan mendidik bawahannya. Dia tidak khawatir bahwa bawahannya akan “mengalahkan” dia karena ilmu yang diturunkannya. 3. Mampu bertindak sebagai orang tua, guru, dan sahabat bagi bawahannya sesuai dengan proporsinya. 4. Menghadapi situasi kritis, selalu melindungi bawahannya , bukan mengorbankannya. Jangan menganut Ilmu Cecak! 1.
5.
Mampu membedakan antara domain profesi dengan domain pribadi bawahannya. Dia tidak rancu dalam berhubungan dengan bawahannya. Djokosantoso Moeljono @ 2016
14
Pemimpin Sebagai Pengelola – Lanj’t
Seorang Pemimpin harus mampu bersikap tegas. Dia harus bisa marah. Tetapi kemarahannya harus terarah, terukur dan terstruktur. Dalam kemarahannya tersebut dia harus mampu mengatur emosinya, sehingga dia mampu membedakan mana domain profesi dan mana domain pribadi bawahannya
Tidak dibenarkan seorang pemimpin sejati rancu dalam posisinya pada waktu menegur bawahannya. Serendah apapun pangkat bawahan, dia mempunyai harga diri pribadi yang harus dihormati
Dalam praktek keseharian:
Marahilah kesalahannya, jangan dimarahi pribadinya.
Pemimpin yang mengelola bawahannya dengan profesional dan penuh kasih sayang akan mendorong organisasinya berjalan efektif
Djokosantoso Moeljono @ 2016
15
Agenda Mengenal Manusia, Pemimpin dan Kepemimpinan
1
Memahami Model Pengambilan Keputusan
2
Integritas
3
Motivasi
4
Landasan Utama Profesional Unggul
5
Simpulan
6
Djokosantoso Moeljono @ 2016
16
The essence of Management is Leadership
The essence of Leadership is Decision Making The essence of Decision Making is Knowing and understanding The essence of Knowing and Understanding is Home work. (Robert Mouldoon, Perdana Menteri New Zealand era tahun 70-an)
Djokosantoso Moeljono @ 2016
17
Memahami Makna Pengambilan Keputusan Apakah Keputusan? Mengapa Kita Melakukannya? Bagaimanakah Hari Esok?
Apakah Sukses ?
Sesuatu yang ditetapkan hari ini untuk hari esok
Karena kita hidup hari ini untuk hari membangun esok
The future is ...whatever we make it !
Salah satunya adalah, apabila anda sebagai pemimpin dapat mengendalikan keputusan anda dalam menapak masa depan dan tidak banyak dikendalikan fihak lain. Pelajaran keberhasilan GE di bawah Jack Welch karena ia mengendalikan nasibnya, dan tidak membiarkan orang lain mengendalikannya...
Djokosantoso Moeljono @ 2016
18
Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Situasi & Kondisi 4 Konteks Pengambilan Keputusan
Konteks I : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi damai
Konteks IV : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi tertekan
Konteks II : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi perubahan
Konteks III : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi konflik
Djokosantoso Moeljono @ 2016
19
Pengambilan Keputusan .......– Lanj’t Konteks I : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi damai
Model yang paling banyak diajarkan pada setiap kelas MBA, MPA, dan pelatihan tentang pengambilan keputusan. Damai maksudnya adalah bahwa situasi yang dihadapi dalam keadaan tenang tanpa gejolak perubahan, tertekan maupun konflik
How to?
Fakta (masalah)
Proses analisis
Djokosantoso Moeljono @ 2016
Alternatif
Pengambilan keputusan
20
Pengambilan Keputusan .......– Lanj’t Konteks II : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi perubahan
• Model yang mulai banyak diajarkan pada setiap kelas MBA, MPA, dan pelatihan tentang pengambilan keputusan. • Perubahan itu sesuatu yang nyata, dan perhatikan gambar berikut, perubahan dapat datang sebagai tamu yang “sopan”, bisa juga “melabrak” seperti tsunami. • Lalu, apa pengaruh perubahan dan bagaimana para pakar menanggapinya perubahan
Contoh kemauan dan kemampuan untuk berubah
MOVIE Djokosantoso Moeljono @ 2016
21
Djokosantoso Moeljono @ 2016
22
Pengambilan Keputusan .......– Lanj’t Bagaimana membuat keputusan pada konteks perubahan 1. 2. 3.
Ketahui dengan pasti, bahwa setiap pemimpin pada masa perubahan adalah leading change. Pemimpin berada di ujung terdepan menjadi pemimpin perubahan menuju perubahan yang memberikan manfaat bagi organisasi. Adalah “kecelakaan sejarah” apabila pada konteks perubahan, pemimpin memilih untuk bersikap acuh tak acuh, bahkan tidak menyadari bahwa telah terjadi perubahan yang mendesak, dan berpengaruh langsung terhadap lembaga yang dipimpinnya.
Metode Pengambilan Keputusan
1
2 Pastikan semua bawahan mengerti kondisi perubahan yang terjadi
3 Memberi tahu ke mana akan dipimpin menyeberangi perubahan
4
Memampukan semua orang untuk bisa menyeberang, seperti Musa memimpin Bani Israel “menyeberangi Laut Merah”
5 Memimpin, meneladani, menyemangati
Membagi keberhasilan dan kebahagiaan bersama semua orang
Djokosantoso Moeljono @ 2016
23
Pengambilan Keputusan .......– Lanj’t Konteks III : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi konflik
How Decision Be Made?
Model yang sangat jarang diajarkan pada setiap kelas MBA, MPA, dan pelatihan tentang pengambilan keputusan. Konflik adalah suatu keadaan dimana antara dua pihak atau lebih tidak terdapat kesepakatan dan atau kesamaan pendapat sehingga secara potensial dapat menimbulkan situasi berseberangan. Pastikan bahwa Anda berada pada posisi yang menguntungkan untuk mengambil keputusan
1. 2. 3.
Institutional support (legitimasi legal) Personnel support (dukungan bawahan/atasan) Cultural support (lingkungan budaya memungkinkan)
Pastikan bahwa keputusan yang Anda buat mempunya dua hasil : menyelesaikan konflik dan menyelesaikan masalah yang jadi perhatian
1. 2. 3.
Kuasai inti jaringan klik konflik Lemahkan secara sistematis Alternatif keputusan yang terbaik bagi organisasi
Buat keputusan dengan cepat, laksanakan dengan cepat, kendalikan dengan saksama Djokosantoso Moeljono @ 2016
1. 2. 3.
Hukum strategi perang : speed & secrecy Hukum manajemen : managing for result Hukum politik : seeing is believing 24
Pengambilan Keputusan .......– Lanj’t
How To Make A Decision
Konteks IV : Pengambilan keputusan pada situasi dan kondisi tertekan
Model yang paling jarang diajarkan pada setiap kelas MBA, MPA, dan pelatihan tentang pengambilan keputusan. Tertekan adalah situasi dimana dalam usaha pengambilan keputusan seorang pemimpin memperoleh tekanan, baik yang bersumber dari internal maupun eksternal yang menyebabkan seorang pemimpin tersebut mengalami kegalauan nurani.
Ketahui bahwa Anda berada pada posisi “tertekan” dalam arti “tidak dalam posisi yang menguntungkan” untuk membuat keputusan
Knowing yourself, knowing your enemy
Pastikan bahwa misi Anda adalah menyelamatkan organisasi, bukan diri pribadi dan jabatan Anda
Knowing what your mission is
Buat tiga pilihan keputusan: (1) Menyelamatkan organisasi dan Anda; (2) Menyelamatkan Organisasi, tapi Anda tidak, (3) Organisasi dan Anda tidak selamat. Fokus kepada pilihan ke dua. Organisasi selamat, meskipun mungkin anda tidak selamat.
Focus, focus, and focus !
Jika mungkin, buat “Pasukan Khusus” untuk “berperang”. Jika tidak mungkin, majulah ke “medan perang” bersama Allah SWT. Buatlah keputusan atas nama Tuhan Yang Maha Esa. Pertanggungjawabkan keputusan Anda kepadaNya.
Fight with God. You will always win. Today and tomorrow.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
25
Agenda Mengenal Manusia, Pemimpin dan Kepemimpinan
1
Memahami Model Pengambilan Keputusan
2
Integritas
3
Motivasi
4
Landasan Utama Profesional Unggul
5
Simpulan
6
Djokosantoso Moeljono @ 2016
26
Integritas Sikap yang dilandasi oleh INTEGRITAS akan menuai rasa hormat, rasa percaya dan dipercaya, serta menyebabkan seseorang mampu menampilkan dirinya untuk menjadi contoh dan diteladani Kalau anda dihormati orang, maka dengan sendirinya mereka akan mau mendengarkan, mengikuti dan bahkan selalu mematuhi anda. Kalau anda dipercayai orang, maka mereka akan dengan senang hati ber-bisnis dengan anda dan bahkan bersedia untuk merekomendasikan bisnis anda kepada pihak lainnya. Sikap hidup yang ber-integritas, membuahkan rasa percaya yang tinggi sekaligus meneladani kepada anak dan keluarga anda, teman-teman anda, bawahan anda, bahkan atasan anda……. Cara yang paling mudah untuk dapat bersikap seperti tersebut diatas adalah kesadaran anda akan dampak sikap anda tersebut terhadap orang lain. Jadi, hati-hatilah bersikap, agar tidak merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Jadilah seseorang yang mampu mengemban kepercayaan, memberi inspirasi, dan jujur dalam segala hal. Salah satu perwujudan dari sikap Intiger adalah mempunyai ETIKA yang tinggi.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
27
Pemimpin dan Etika
┼
= Pemimpin yang Baik
Memiliki Etika Tinggi
Definisi Etika
1.
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000
2. 3.
Pengertian Integritas (Spencer & Spencer,(1993),
Memiliki Integritas Tinggi
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. “bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini…..”
Djokosantoso Moeljono @ 2016
28
Integritas Warren Buffet, seorang investor ulung mempunyai pendapat sebagai berikut:
tingkat
global
Dalam memilih orang, saya mempunyai tiga syarat: Pertama, integritas pribadi Kedua, intelegensia tinggi Ketiga, semangat juang tinggi Namun demikian, apabila syarat pertama tidak terpenuhi, maka dua yang lainnya akan mampu membunuh anda!
Djokosantoso Moeljono @ 2016
29
Contoh Sikap yang Intiger
Satunya kata dengan perbuatan ! Bertindak konsisten sesuai dengan nilainilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini
Kapolri Jenderal Polisi Hugeng Iman Santoso
(Spencer & Spencer, 1993)
Termasuk didalamnya adalah selalu bersikap etis dan terhormat dalam keseharian.
Jaksa Agung Baharuddin Lopa
Djokosantoso Moeljono @ 2016
30
Tahapan Pencapaian Integritas TAHAPAN
KETERANGAN
LEVEL 1 Memahami dan mengenali perilaku sesuai dengan kode etik
Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar kode etik
•
LEVEL 2 Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya
• Berbicara mengenai ke-tidak etisan meskipun hal itu dapat menyakiti kolega atau teman dekat. • Jujur dalam berhubungan dengan pelanggan
•
• Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan • Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada risiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan
•
LEVEL 3 Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu
Djokosantoso Moeljono @ 2016
KONDISI DI LEMBAGA TERTENTU
•
• •
•
Apakah memang di kalangan Lembaga sudah tumbuh rasa saling menghormati antar anggota? Apakah disiplin menggunakan kode etik sudah tercapai
Apakah di dalam Lembaga sudah mempunyai corevalue yang terkodifikasikan sebagai Budaya Organisasi Apakah telah digunakan sebagai acuan dalam berperilaku secara konsisten atau belum Saling mengingatkan bila terjadi ke-tidak etisan meskipun menyakitkan kolega, karena tujuannya jelas adalah suatu langkah professional, bukan personal Kemampuan untuk bertindak adil terhadap diri sendiri dan atau orang lain Apabila seseorang mengetahui bahwa ada tindakan tidak etis dari koleganya, atasannya, maupun peers, sampai berapa jauh dalam posisinya berani mengambil tindakan secara lugas tetapi santun
31
Tahapan Pencapaian Integritas – Lanj’t TAHAPAN
KETERANGAN
KONDISI DI LEMBAGA TERTENTU
LEVEL 4 Bertindak sebagai acuan atas perilaku orang lain (internal/eksternal)
Menjadi contoh dalam pola pikir, perilaku dan pola hidup berintegritas tinggi dan berjiwa sportif bagi mitra kerja dan seluruh pekerja di Perusahaan dan lingkungan sekitar
•
Apakah dalam penyelesaian beberapa masalah yang timbul di Lembaga tersebut sudah terdapat percontohan atas sikap ini atau masih rancu
LEVEL 5 Memiliki etika dan moral tinggi kepada Perusahaan
Secara sadar mau dan mampu mempromosikan, serta memberi nasihat dan contoh pribadi untuk memiliki dan menjunjung tinggi integritas, berjiwa sportif dan standar moral kepada lingkungan kerja perusahaan
•
Unsur keteladanan (role modeling) terutama oleh para tokoh pemimpin sangat menonjol Seorang pemimpin yang intiger, tidak hanya sekedar memberi nasihat, saran, tetapi dalam kesehariannya dapat menunjukkan perilaku yang dapat dicontoh dan diteladani sesuai dengan yang dinasehatkannya tersebut. Apakah di Lembaga tertentu tersebut keteladanan sudah berjalan?
•
•
Sampai berapa jauh ke 5 level ini sudah merambah seluruh jajaran UI? Apakah seluruh jajaran sudah mampu bersyukur atas nikmat rezeki yang diberikan Tuhan YME berupa pekerjaan tetap, atau masih senang mengeluh dan menuntut hak lebih tanpa menonjolkan prestasi yang jelas? Harap renungkan. Djokosantoso Moeljono @ 2016
32
Contoh Kasus Integritas Integritas Tinggi 1.
2.
3.
Dalam Olimpiade London 2012, sprinter USA, Manteo Mitchell, di nomor 4x400 meter putra, mengalami patah kaki ketika berlomba dan saat kesakitan tetap berusaha keras menyelesaikan tugas. Pengorbanan hebat Mitchell mengantarkan Tim USA menembus kualifikasi final dan akhirnya merebut medali perak. Masih dalam Olimpiade yang sama, sprinter Cina, Liu Xiang, (pemegang medali emas lari 110 meter gawang putra Olimpiade Athena 2004), terjatuh pada usaha pertamanya melompati rintangan gawang. Otot achilles-nya putus dan dia jatuh terduduk. Ketika semua lawannya mencapai finish, Liu masih mengerang sembari memegangi kaki kanannya. Namun, atlet Cina pertama peraih medali emas atletik putra ini bangkit dan dengan satu kaki menyelesaikan lomba. Pada waktu Brazil kalah 7-1 dari Jerman dalam pertandinganWorld-Cup tahun 2015, PELATIH Brazil, Luiz Felipe Scolari tidak mencari kambing hitam, tapi dengan jantan mengakui secara terbuka, bahwa semua kesalahan dia sebagai pelatih, bukan yang lain.
Integritas Rendah 1. 3. 4. 5. 6.
Mantan PM Tanaka mengundurkan diri karena terlibat skandal Lockheed. Mantan PM Noboru Takeshita dan mantan PM Nakasone juga mengundurkan diri karena skandal pembelian saham Cosmos Recruits Menteri Pertahanan Inggris tahun 50-an, John Profumo mengundurkan diri karena skandal sex dengan Christine Keller Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon mundur karena skandal Watergate. Achmad Yamanie, Hakim Agung, diminta mengundurkan diri dari Mahkamah Agung oleh Djoko Sarwoko Ketua Muda Pidana Khusus MA. Pertimbangannya adalah unprofessional conduct, yaitu ter-indikasi memanipulasi keputusan PK untuk terdakwa gembong narkoba Harry Gunawan, dari 15 tahun turun menjadi 12 tahun. Namun demikian Komisi Yudisial tidak berhenti di ranah MA, tetapi akan mem-pidanakan Achmad Yamanie. (Sumber: Media Indonesia, 20 Nopember 2012, hal 1)
Djokosantoso Moeljono @ 2016
33
Harap perhatikan video berikut ini, dimana seekor primata saja mahir beretika….bagaimana dengan anda?
MOVIE MUNYUK
Djokosantoso Moeljono @ 2016
34
Djokosantoso Moeljono @ 2016
35
Agenda Mengenal Manusia, Pemimpin dan Kepemimpinan
1
Memahami Model Pengambilan Keputusan
2
Integritas
3
Motivasi
4
Landasan Utama Profesional Unggul
5
Simpulan
6
Djokosantoso Moeljono @ 2016
36
Pengertian Motivasi Motivasi adalah dorongan yang timbul secara sadar dari dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang disadarinya, dan untuk pencapaian tersebut ia mendapatkan kepuasan
Didalam usaha untuk mampu bertahan hidup dan memenangkan persaingan, maka sangat diperlukan motivasi yang kuat untuk berhasil, baik oleh Leaders maupun Followers. Motivasi lazimnya baru akan muncul kalau seseorang mempunyai Antusiasme untuk melakukan sesuatu, bahkan dalam usahanya menjawab tantangan hidup. Inilah ciri-ciri The Climbers! Ingat, Climbers never quit, Quitters never climb!
Siapa yang harus me-motivasi ? Djokosantoso Moeljono @ 2016
37
Motivasi oleh Pemimpin Pemimpin Puncak
• Seorang pemimpin puncak adalah bukan saja panutan atau pemandu bagi perusahaan, tetapi sumber energi yang memotivasi seluruh warga perusahaan untuk bersedia mengorbankan diri dan memberikan yang terbaik. • PEMIMPIN ADALAH SUMBER ENERJI YANG TIDAK BOLEH MATI ! • Memimpin adalah Kewajiban, pengabdian, dan bukan hak atau kewenangan. Pimpinlah dengan nurani !
Pemimpin Lini Tengah
Pemimpin Lini Bawah
Para pemimpin lini tengah adalah koloni para pemimpin yang mampu menerjemahkan konsep-konsep dari puncak korporasi ke seluruh bagian korporasi Pemimpin lini tengah memastikan bahwa visi pemimpin puncak difahami oleh seluruh bagian korporasi dengan benar dan baik, dan diterima sebagai visi bersama
Hanya pemimpin lini bawah yang secara langsung bersentuhan dengan seluruh karyawan di tingkat operasional. Pemimpin lini bawah mempunyai otoritas operasional yang tidak tertandingi. Pemimpin lini bawah memastikan bahwa gerak dan irama operasional berjalan di bawah gerak dan irama yang motivated –dan bukan sekedar coersive Pemimpin lini bawah yang paling tahu, modifikasi apa yang harus dilakukan jika suatu strategi motivasi tidak efektif di dalam pelaksanaannya Djokosantoso Moeljono @ 2016
38
Referensi Orang-Orang yang Termotivasi Sebelum menutup pemaparan mengenai motivasi ini, ada baiknya kita tonton film yang menggambarkan sekelompok orang berkulit hitam di Amerika Serikat (AS),yang diremehkan oleh sejawatnya, pada awal abad 20. Pemerintah AS membuat program dengan memilih orang kulit hitam yang unggul dan dilatih menjadi fighter pilot pada PD II. Meskipun mampu, tetap dileceh, namun tetap bersemangat tinggi dan dengan motivasi yang terjaga. Akhirnya disegani, bahkan dihormati, karena kemampuannya menjaga motivasi diri maupun kelompoknya…….dan selalu menyelamatkan kelompok pengebom yang terdiri dari penerbang-penerbang kulit putih. Mereka adalah 450 orang penerbang tempur berkulit hitam, Fighter-Group 332nd, yang terkenal dengan sebutan Tuskegee-Airmen.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
39
Contoh kepiawaian dan kesediaan membantu kawan
MOVIE
Djokosantoso Moeljono @ 2016
40
Djokosantoso Moeljono @ 2016
41
Contoh, meskipun membantu, bukan terima kasih yang didapat, tetapi justru pelecehan, namun mereka tidak defensif, tetap termotivasi untuk negara.
MOVIE
Djokosantoso Moeljono @ 2016
42
Djokosantoso Moeljono @ 2016
43
Contoh, bahwa akhirnya, karena motivasi tinggi dan menunjukkan keunggulan, akhirnya dihargai dan dihormati.
MOVIE
Djokosantoso Moeljono @ 2016
44
Djokosantoso Moeljono @ 2016
45
Agenda Mengenal Manusia, Pemimpin dan Kepemimpinan
1
Memahami Model Pengambilan Keputusan
2
Integritas
3
Motivasi
4
Landasan Utama Profesional Unggul
5
Simpulan
6
Djokosantoso Moeljono @ 2016
46
Filosofi Dasar sebagai Landasan Utama Setelah kita membedah beberapa Kiat tersebut diatas, apakah dapat dipastikan bahwa semua dapat berjalan dengan baik?
Hal tersebut dapat dilakukan, melalui penerapan 2 landasan utama, disiplin yang teguh serta dilandasi oleh kehormatan yang tinggi 1
Disiplin
suatu sikap untuk selalu mematuhi dan menjaga seluruh keteraturan yang sudah ada maupun yang akan ada
Kehormatan
suatu sikap untuk menjaga harkat martabat pribadi dalam bentuk menghargai diri sendiri, orang lain maupun lembaga
2
Djokosantoso Moeljono @ 2016
47
Filosofi Dasar sebagai Landasan Utama – Lanj’t Disiplin
Perilaku
Administrasi
Monitoring
menghormati waktu, tepat waktu, satunya kata dengan perbuatan, disiplin mengikuti perkembangan dengan belajar, dll
mencatat dan memperhatikan kejadian apapun yang dirasakan bermanfaat untuk dirinya, keluarga, maupun untuk lembaga tempatnya berkarya.
selalu mengikuti dan memeriksa ulang apa yang telah dilakukan secara rapi, tepat dan teratur.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
48
Filosofi Dasar sebagai Landasan Utama – Lanj’t Pendapat Lee Kuan Yew : “I believe what a country needs to develop is discipline more than democracy. The exuberance of democracy leads to indiscipline and disorderly conduct, which are inimical to development” Bagaimana dengan Indonesia ?
Harian Kompas, edisi Jumat 15/04/2011 halaman muka
Djokosantoso Moeljono @ 2016
49
Filosofi Dasar sebagai Landasan Utama – Lanj’t Kehormatan
Menghormati diri sendiri
Menghormati orang lain
Menghormati lembaga
Manusia dilahirkan dengan kehormatan. Hormatilah seluruh titipan Allah dalam bentuk mental,ruh, jiwa, fisik dan intelegensia.-(You are a Professional,not a begger)
Keluarga : pasangan, anak, orang tua, mertua- Profesi : rekan sekerja, atasan dan bawahan.
Lembaga keluarga, perusahaan atau instansi tempat berkarya, dan lembaga Negara, misalkan taat membayar pajak, patuh hukum dan lingkungan, menyelenggarakan usaha secara benar, dll
Djokosantoso Moeljono @ 2016
50
Agenda Mengenal Manusia, Pemimpin dan Kepemimpinan
1
Memahami Model Pengambilan Keputusan
2
Integritas
3
Motivasi
4
Landasan Utama Profesional Unggul
5
Simpulan
6
Djokosantoso Moeljono @ 2016
51
Simpulan 1.
Organisasi adalah suatu badan yang ”mati”. Diperlukan suatu olahan agar ”hidup”, dan pengelolanya adalah manusia, Sumber Daya Manusia, human capital.
2.
Untuk mampu mengelolanya secara manusiawi, diperlukan beberapa pemahaman, kegiatan, langkah, termasuk memahami makna Pemimpin dan Kepemimpinan sebagai pengelola, serta peranan bawahan sebagai yang dipimpin,
3.
Pengambilan Keputusan adalah inti dari Manajemen, seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan, dan sebelumnya harus paham benar situasi dan kondisi yang dihadapinya.
4.
Membangun dan mempraktekan Integritas yang tinggi
serta mempunyai Motivasi
sebagai dorongan dari dalam menjadi dasar untuk maju menjadi yang terbaik. 5.
Hanya dengan menerapkan perilaku disiplin yang tangguh dan dengan dilandasi oleh
rasa kehormatan yang tinggi, akan tercapailah tujuan pengelolaan aspek manusiawi untuk memenangkan persaingan.
Djokosantoso Moeljono @ 2016
52
Tanya - Jawab
Djokosantoso Moeljono @ 2016
53
BILLAHITTAUFIQ WALHIDAYAH ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAQAATUH
Djokosantoso Moeljono @ 2016