616.12 lnd p
KATA PENGANTAR
Lebih dari 60 tahun arah pembangunandibidangkesehatanselama ini menekankanpengendalianterhadap penyakit menular,kondisi yang ada tetapipada satu sisi lain penyakittidak ternyatabelumdapattertanggulangi, menular (PTM ) datanya menunjukkanpeningkatansehinggaakan terjadi di lndonesia. masyarakat masalahbarubagikesehatan PenyakitTidak Menular( Dit DirektoratPengendalian Dengandibentuknya PenyakitdanPenyehatan Direktorat JenderalPengendalian PPTM)dilingkungan penyakitjantungdan pengendalian ( DitjenPP dan PL ), diharapkan Lingkungan pembuluh darah dapat terlaksana secara komprehensifdan terpadu. BerdasarkanKeputusanMenteri KesehatanNomor 1575/Menkes/Xl/2005 tentangorganisasidan tata kerjaDepkes,tugaspokokdan fungsinya adalah membuat standar, pedoman,dan norma. Untuk melaksanakankebijakan Penyakit DepartemenKesehatandalam pencegahandan penanggulangan terhadapkejadian Jantungdan Pembuluhdarah,dan melakukanpengamatan jantungdan pembuluhdarahyangterusmeningkat penyakit daritahunke tahun, jantung pembuluh pedoman pengendalian penyakit darah. dan suatu diperlukan pedomanbagipetugaspropinsi, kabupaten/ merupakan Bukuinidiharapkan penyakitjantungdan pembuluhdarah, pengendalian kota dalampelaksanaan sehingganantinyapenyakitjantung dan pembuluhdarah dapat terkendali dengancepatdantepat.
Jakarta, April2007 PenyakitTidakMenular DirekturPengendalian
//
ta/t
-.//'\a
A--
MARS Dr.AchmadHardiman,SpKJ, NIP : 140058258
Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
SAMBUTAN DIREKTURJENDERALPENGENDALIANPENYAKIT DAN PENYEHATANLINGKUNGAN ( DIRJENPP DAN PL ) segalapujidan syukurdihaturkankehadiratruhan yang MahaEsa karena penyakitJantungdan pembuluh ataskaruniaNya bukuPedomanPengendalian darahdapatterselesaikan denganbaik. sesuaidenganperaturanMenteriKesehatanNo. 1575tahun2005megenai strukturorganisasidan Tata kerja DepartemenKesehatan,maka pedoman Pengendalian Penyakit JantungdanPembuluh Darahdiharapkan sebagaiacuan penyakit dalam melaksanakan kegiatanprogramPengendalian Jantungdan Pembuluh Darahdidaerah. BukuPedomanini memuattentangruanglingkup,kebijakan, strategi,pokok pengorganisasian kegiatan, dan indikatorkegiatandalampengendalian penyakit jantungdan pembuluhdarah.Besar harapansaya, buku pedomanini dapat bergunadan dapat dilaksanakan secaraoptimaldengansumberdaya yang tersediadi setiaptingkatan administrasi. Taklupasayasampaikan ucapanterimakasihatasberbagaipihakyangtelah pengendalian penyakit berkontribusi dalampenyusunan bukuPedoman Jantung danPembuluh Darah.
Jakarta, April2007 DirekturPengendalian PP dan PL
Dr.l.Nyoman Kandun,MPH. N I P : 1 4 00 6 6 7 6 2
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
TIM PENYUSUN Sp.KJ.MARS dr.AchmadHardiman,
Penanggung Jawab : Anggota
1 . D R . R u s t i k a , S KMM. ,S i .
:
MPH 2. Prof. DR.dr.Bambang Sutrisna, (K) Kusmanah,Sp.JP 3. Prof.DR.dr.Dede SKM,M.Epid. 4. M.lchsanSoedjarno, RachimSJ, M.Si. 5. drg.Rifaunama SKM,M.Kes 6. SyamsulArifin, Andinisari 7. dr.Sylviana B. dr.Aries Hamzah 9. Mulyadi,SKM i ariyanto 1 0 . R o e dH S,K M ,M . S i Sekretariat
:
Hariyanti,SE
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
DAFTAR ISI K a t aP e n 9 a n t a r . . . . . . . . . . . . . . . . . K a t aS a m b u t .a. n. . . . . . . . . . . . . . Daftar lsi
Halaman i ii iii
Dafta Sir n 9 ka ta n .............. IV B a bl PE N D A H U L U A N ... ........... 1 A. Latar belakang 1 B. Tujuan C. Sasaran D. Landasan hukum 4 BabII ANALISA SITUASI DANKECENDERUNGAN 5 A.Transisi epidemiologi jantung penyakit B.Jenis danpembuluh darah............ penyakit jantung C.Faktor risiko pembuluh dan darah.... I Bablll KEBIJAKAN DANSTRATEGt...... ...... A.Kebijakan pengendalian penyakit Jantung danpembuluh darah ...... ... 15 1. Kebijakan Surveilans.... .. ..... 15 penyakit 2. Kebijakan Promosidan Pencegahan 16 3. Kebijakan Manajemen Pelayanan Kesehatan .................. 17 B. strategi Pengendalian Penyakit Jantung danpembuluh darah............. .. 1g 1 . S u rve i l a n s .. .....19 2. Promosidan pencegahan penyakit . ......... .. 19 3. Manajemen Pelayanan Kesehatan.... ............ 20 B a bl V PE N GOR GA N IS..A S IA N. ........... ....... 21 A. P u sa t...... . ......21 B U P T . ,. . . . . . . . . . . .2. 2 1.KKp........ ........................22 2 . B /B T Kp Lp M...... ...... ...... 22 C. P ro p i n si ........ .......... 22 D, K a b u p a te n /K 0 ta ................ ....23 E. P u ske sma s.. ........ Zs Ba bV P OK OK -P OK K EOK G1 A T A.N...... ...... ................... 25 A . S u rve i 1 a n s................... ..........25 B . P ro mo si dPaenn ce g a.............. han ............... 25 C. Manajemen Pelayanan Kesehatan.... ... .. 26 B a bV l I N DIK A T OR .. ...... . .......... 28 A . S u rve i 1 a n s................... .............. 2g B. Promosidan pencegahan penyakit ........ ......2g C. Manajemen Pelayanan Kesehatan.... ..........2g B a bVl lP E N U T U P ... .......... ........ 30 Dafta r s ta ka ................... Pu ........... 31 DaftarYayasan danOrganisasi Profesi . .....32 T i mP e n y u s u n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3. 3 ... IJ
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan pembuluh Darah
DAFTARSINGKATAN PTM
Penyakit TidakMenular
PJ dan PD
Penyakit Jantungdan Pembuluh Darah
WHO
WorldHealthOrganization
SKRT
SurvaiKesehatan RumahTangga
PPOK
PenyakitParuObstruktif Kronik
LSM
LembagaSwadayaMasyarakat
UU
Undang-Undang
PP
PeraturanPemerintah
Kepmenkes
Keputusan MenteriKesehatan
USA
UnitedStateof America
RS
RumahSakit
SP2RS
SistemPencatatan dan Pelaporan RumahSakit
Ditjen
Direktorat Jenderal
Yanmedik
Pelayanan Medik
Depkes
Deoartemen Kesehatan
PJK
Penyakit JantungKoroner
TIA
Transient I schemic Attack
PDP
Pembuluh DarahPerifer
DKI
DaerahKhususlbukota
LDL
LowDencity Lipoprotein
EDCF
EndotheIiaI Dirived Contracting Factors
HDL
HighDencityLipoprotein
Sp.JP
Spesialis Penyakit Jantung
S p .P D
Spesialis PenyakitDalam
SKM
SarjanaKesehatanMasyarakat
FKM
FakultasKesehatanMasyarakat
ToT
Training of Trainer(Pelatihan bagiPelatih)
SDM
Sumberdaya Manusia
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
vtl
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang yang kecepatan yangterjadibelakangan inimempunyai Dinamikaperubahan luar biasa cepat, bahkandalam hitungannano second.Kecepatantersebut dengandukunganteknologiinformasi,sehinggadunia semakindiakselerasi yang satu betul-betultenvujud,tanpa batas ruang dan waktu. Transformasi budayadengansegala atributnya tidak terelakkanterjadi,suka atau tidak Tidakadayangmampumembendungnya. disukai. di segalabidangbaiksecaraglobaldan Di sisilaindinamikapembangunan masyarakat,termasukkesehatan nasionaltelah meninggikankesejahteraan yang ditandaidenganpeningkatan umur harapanhidup,penurunanangka kematianbayi dan balita, serta berkurangnyakejadianberbagaipenyakit menular. dengankondisidisparitas Namuninteraksidi atasuntukkondisidi Indonesia telahmengalami dangeografis) dalam segalaaspek(sosial,budaya,ekonomi, suatu apayangdisebutdengantripleburdendiseases(segitigabebanpenyakit), masalah penyakit dikendallikan, belum tuntas menular keadaandimanamasalah baru penyakittidakmenular(PTM)sudahmulainaik,bahkanpenyakit-penyakit juga denganbanyaknya ini dipengaruhi Kecenderungan mulaibermunculan. danglobalisasi. perubahan sikaphidup,modernisasi, sepertiperubahan jantungdan pembuluhdarah(PJ dan Penyakit PTM khususnya Sekarang, fisik yang PD) merupakanpenyebabkematianutama dan ketidakmampuan bahkan dunia. Indonesia oleh masyarakat diderita industritelahberubahsecara di negara-negara masyarakat Profilkesehatan penyakitdegeneratifkronik, terakhir, dimana dramatisdalamsetengahabad jantungkoroner penyakit jantungdanpembuluhdarah(terutama sepertipenyakit umum dalammasyarakat dan stroke),adalahyangpalingtinggiprevalensinya (36,5 bagi kematian, %) pekerja, besar berperan amat dan maupunmasyarakat kesakitandan tak mampukerja.Jika digabungdengankanker,penyakitparu o/oatau 213 dari obstruktifkronik (PPOK)dan diabetesmelitus,maka 66.8 penyebabkematianmasyarakatindustridisebabkanoleh penyakitdegeneratif produktifitas kerjadunia industri kronikdan ini tentunyaakan mempengaruhi
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
Penyakittidak menular di regionalAsia Tenggarapada tahun 2001 merupakan49,7% penyebabkematian,yang menimbulkanDALys sebesar 42,2o/o. DatawHo diduniapadatahun2000terjadi55.694.000 kematian 59%di antaranyaakibatpenyakittidakmenular,9,1 o/oakibatcederadan sisanyaoleh penyakitmenular. globaldalamsidangwHA ke 53 padatahun2004 Komitmen telah menetapkan salah satu solusiuntuk meningkatkan derajatkesehatan yaitupentingnya masyarakat pencegahan penanggulangan dan Penyakit Tidak Menular. Dari hasilSurvaiKesehatanRumahTanggakontribusi penyakit jantung terhadapkematian19.8 pada th 1993 menjadi24.4% pada tahun i996 sementara hasil sKRT 1986 dan 2001 terlihat adanya kecenderungar' peningkatan proporsiangkakesakitanpada penyakitkardiovaskuler, penyaK: jantungiskemik, danstroke. Di antara10 penyakitterbanyakpadasistemsirkulasidarah,stroketida" berdarahatauinfarkmenduduki urutanpenyebab kematian utama,yaitusebesa' 27 % (2002),30%(2003), dan23,2%(2004), sedangkan gangguan hantarar-10 danaritmiajantungmenempati urutanke yartr, sebagaipenyebab kematian, 2 , 6 % ( 2 0 0 2 ) , 2 , 7% ( 2 0 0 3) ,d a n2 , 6% ( 2 0 0 4) .S e l a i ni t u j,u g ad i k e t a h ub ia h , , , , a dari kesepuluhpenyakitsistemsirkulasidarahterbanyakpenyebabkematrar' padapasienrawatinaptersebutbahwapersentase (CFR)mengatam kematian peningkatan, yaitu11,0To(2002),10,08% ( 2003), 11,3 % (2004), dan 10.45c: 2005), ( sumberSP2RS,DitjenYammed). Dari penelitian-penelitian terakhirjuga diketahuiadanya pergesera. kelompokusia kasus dari tua ke muda. Era "baby boom generation'aka^ padabertambahnya berkonstribusi kelompokumuryangberisikopada10 atau2l tahunkedeoan. PJ danPD mempunyaifaktor risikoutamayangsama(commond undet, rg yaitu:konsumsitembakau, riskfactor), polamakanyangtidakseimbang. aKtiras fisikyangkurangdan adanyakondisilingkungan yangtidakkondusifterta:ac kesehatan. PemerintahIndonesiamulai memberikan apresiasidan perhatran se--s terhadap Penyakit TidakMenular yaitudenganditetapkannya tersebut Pe.a:--a^ MenteriKesehatanRepublikIndonesiaNo.1575tahun2005tentangSt--<:-Organisasi Departemen Kesehatan yangtelahmeneta3(a^ RepublikIndonesia terbentuknya DirektoraP t e n g e n d a l i aP n e n y a k i tT i d a k M e n u l a r , P P T l . l
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Dire Pembu SubditF Cedera
Dar berkon langka penang sebaga
B. Tuju
1. L
Ada pem dan mas pre pen dia
2.N a.
l
d o. l n Y
c. l
n Y
C. Sas
Pen
KES€
mas
Pedoman Pt
DirektoratPPTM dibagi 5 Subdit yaitu: Subdit PenyakitJantungdan SubditKanker, Darah,SubditDiabetes Melitus& PenyakitMetabolik, Pembuluh SubditGangguanAkibatKecelakaan& SubditPenyakitKronik& Degeneratif, 2006. CederayangmulaiefektifpadatanggalB Pebruari Dari uraian diatas semakinjelas bahwa PJ dan PD secara substansi padamasalahkesehatannasional langkahdan perludilakukan berkonstribusi untukitu perludisusunpedoman langkahstrategisdalammenanggulanginya, penanggulangan PJ dan PD yang komprehensif, sistematis,dan terintegrasi pihak panduan yang (sfakeh older). / bagi semua berkepentingan sebagaiarahan
B. Tujuan 1. Umum: swasta,dan masyarakatdi setiaptingkat Adanyaacuanbagi pemerintah, pemerintahan (Pusat,Propinsi, PJ Kabupaten/kota) dalammenanggulangi dan PD secara terpadu,efisien,efektif dan merata sehinggatercipta faktor masyarakatyang mandiridan sadar dalam rangka pengendalian premordialdan faktor risiko yang pada akhirnya berdampakkepada penurunanangkakesakitan,kecacatan, dan kematiandini / prematuryang PJdanPD. diakibatkan
2. Khusus: surveilans rutindankhususdalamrangkapencegahan a . Terselenggaranya jantungdanpembuluh darah. faktorrisikopenyakit danpenanggulangan promosikesehatandalam rangkapencegahandan b . Terselenggaranya jantungdanpembuluh penanggulangan darah. faktorrisikopenyakit manajemenpelayanankesehatandalam rangka Terselenggaranya jantungdanpembuluh penyakit pencegahan darah. danpenanggulangan
C. Sasaran organisasi profesi bidang Pemerintah(pusat,propinsi,kabupaten/kota), pelayanankesehatan,lembaga swadaya kesehatan,institusi/lembaga (LSM),danmasyarakat. masyarakat
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
D. LandasanHukum (Lembaran Nomor23 tahun1992tentangKesehatan 1. Undang-undang NegaraNomor NegaraTahun1992Nomor100,Tambahan Lembaran 3495) Pad
2. KeputusanMenteri KesehatanRl No: 1116/Menkes/Sl(Vlll/2003, tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem SurveilansEpidemiologi
MenteriKesehatanRl Nomor1479lMenkes/St(X2003 3. SuratKeputusan Pedoman Penyelenggaraan tentang Sistem SurveilansEpidemiologi Menular TidakMenular Terpadu. Penyakit danPenyakit 4. Undang-undang Nomor25 tahun 2004 tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional. Nomor32tahun2004tentangPemerintah Daerah. 5. Undang-undang Keuangan 6. Undang-undang Nomor33 tahun2004tentangPerimbangan antaraPemerintah PusatdanDaerah. 7. SistemKesehatan Nasional, tahun2004 MenteriKesehatan Rl Nomor1575/Menkes/Sl(Xl/2005 B. SuratKeputusan Kesehatan Rl tentangStrukturOrganisasi danTataKerjaDepartemen Kesehatan tahun2005-2009.p L RencanaStrategisDepartemen
t a h u n2 C jiwa pa diband 1 9 9 0m Rakyat(
Seja terjadijr narapa 9 , 2 %( t daerah pendud 1 9 8 0 d) Kenaik proses I Karena a
A. Tran
D iN antarati Swedia konsum keseha adanya gaya hi ditingg
Di n keseha infeksi PD me penyak
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Pedoman Pe
BAB II ANALISISSITUASIDAN KECENDERUNGAN Padatahun1990pendudukIndonesia berjumlah 179,5jutajiwa,dan pada tahun2000meningkat menjadi206,3jutajiwadandiproyeksikan menjadi235juta jiwa pada tahun 2010. Denganjumlah penduduksebanyak itu, makajika denganpenduduk dibandingkan daribeberapa negaradi dunia,baikpadatahun 1990 maupun2000, IndonesiamendudukiurutankeempatsetelahRepublik RakyatCina,IndiadanAmerikaSerikat. pembangunan Sejalandengankeberhasilan di segalabidangmakatelah juga pergeseran terjadi strukturumur pendudukdenganmeningkatnya umur harapanhidup.Proporsipendudukberusialanjut(> 60 tahun)meningkat dari penduduk 9,2o/o(tahun 1990) menjadi9,9% (tahun2000). Kecenderungan perkotaan peningkatan. prosentase daerah terus mengalami Ditahun2000 pendudukdaerahperkotaan (tahun sudahmencapai42o/o, meningkat dari22,3o/o 1980)dan 30,9%(tahun1990).Kenaikaninijugatercermin di semuapropinsi. proporsi penduduk yang perkotaan Kenaikan tinggaldi mencerminkan adanya prosesurbanisasi. Selainadanyaurbanisasi, kenaikanini juga disebabkan karenaadanyaperubahan statuspedesaanmenjadiperkotaan.
A. TransisiEpidemiologi penurunan Di Negaramajuterjadikecenderungan kasusPJ dan PD (contoh: antaratahun19BB-1998 di USAterjadipenurunan sebesar30%,sementara di perbaikan gaya 42%)yang Swedia disebabkan oleh hidup,sepertimengurangi konsumsitembakau (rokok) dan tingkat kesadaranyang tinggi terhadap yaitu kesehatan. Sementaradi negaraberkembang terjadihal yangsebaliknya, peningkatan yang kecenderungan adanya kasusPJ dan PD disebabkanoleh gaya hidup "kebarat-baratan" (yang sebenarnyadi dunia barat sudah mulai jumlahusialanjut. ditinggalkan), urbanisasi danpeningkatan Di negaraberkembang keadaantersebuttelahmenambahbebanmasalah yang harusdihadapi.Sementaramasalahkuranggizi dan penyakit kesehatan infeksimasihbelumteratasi,penyakittidakmenulartermusukdidalamnya PJdan PD mengalamipeningkatanprevalensi,ditambahlagi dengan timbulnya penyakit-penyakit baru seperti AIDS dan flu burung). Gambarantransisi
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
epidemiologd i i a t a s m e n j a d i t a n t a n g a ny a n g h a r u s d i h a d a p i d a l a m penanggulangan memprioritaskan masalah kesehatan di Indonesia. DariHasilSurveiKesehatan RumahTangga(SKRT1986)yang dilakukan di 7 jantungiskemikdan lainnya propinsi prevalensi penyakit denganmenghasilkan padagolongan umur15--24tahunadalah18,3per 100.000penduduk. Angkaini pada golongan yakni meningkat dengantajam umur45--54tahun, 174,6per penduduk penduduk padaumur55tahunkeatas. 100.000 dan461,9per100.000 Sedangkankematiankardiovaskular dengansebab utama penyakitjantung iskemikdan lainnyaadalah17,5 per 100.000pendudukdan kematianyang berkaitandenganpenyakit tersebut adalah27,4per100.000penduduk. 10Peringkat UtamaPenyakit Sistem Sirkulasi DarahRSdi Indonesia Rawat JalanTahun2005 No. 1 U t
o
7
B I
10
Golongan Sebab Sakit (primer) Hipertensi esensial Penvakit iantunqlainnva Penvakit lainnva iantunqiskemik Penyakit hipertensi lainnya perdarahan Stroktakmenyebut atauinfark Gagaljantung HemoroidMasir Penvakit sistem lainnva sirkulasi Penvakit serebrovaskular lainnva Penvakit lainnva arteri arteriol dankaoiler
Jumlah Kunjungan LK I PR lJumlah tJlo
570'1
139 128
267
2t18
125 148 141 127 81
81 145 105 85
206 293
1032
57 13 28
74 12 29
IJ
246
212 154
845 686 568
131
248 207
25
191
57
181
Yanmedik Sumber : SP2RS, Ditjen Depkes tahun 2005
10Peringkat UtamaPenyakit SistemSirkulasi DarahRSdi Indonesia RawatInapTahun2005 No. 1 L
4
Pasien Keluar Pasien LK PR Jumlah Mati perdarahan Stroktakmenvebut atauinfark 9295 7707 17002 2752 intrakranial Perdarahan 3238 2552 5790 1976 Penvakit iantuno lainnva 5782 5339 11121 1713 (primer) Hipertensi esensial 8376 10674 19050 1176 Gaoaliantrrno 4000 3030 7030 909 Golongan SebabSakit
n
P c n v a k i t q p r c h r n v a s k rr l a r l a r n n v a
7 I I
Penvakit iantuno iskemik lainnva Infarkmiokardakut lnfarkserebral jantung hantaran danaritmia Gangguan
10
2712 9108
2183 5345
4895 14453
3935 1338 2846 2329 1522 1716
5273
Jeni
1. P p
2. P
3. P 4. P
5. P
6. P
Jumlah Pasien Baru
609 717'
B. Jeni
888
827 IZI
5175
581
3238
339
7. P B. P 9. P
G. Fakt Dap
E E r r
Sumber : SP2RS. Ditien Yanmedik Deokes tahun2005 Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Pedoman Per
Jenis PenyakitJantungdan PembuluhDarah yangdapatdigolongkan Jenispenyakit kedalamPJ dan PD,adalah: jantungkoroner(PJK,penyakit jantungiskemik,serangan 1. Penyakit jantung,infarkmiokard, anginapektoris). 2. Penyakitpembuluh darahotak(stroke, TIA(transient ischemic attack). jantunghipertensi. 3. Penyakit 4. Penyakitpembuluhdarahperifer. 5. Penyakit Gagaljantung. jantungrematik. 6. Penyakit jantungbawaan. 7. Penyakit B. PenyakitKardiomiopathy jantungkatub. 9. Penyakit
c.
FaktorRisikoPenyakitJantungdan PembuluhDarah Dapatdilihatpadaskemadibawahini
FaktorRisikoPj DanPdYangSangatPotensial Menimbulkan Penyakit Jantung DanPembuluh Darah Faktor Risiko yang tidak dapat di moditikasi : Usla,Rlwayatgen.tlk, Joniskelamin.RasdanEhig
. daDat dimodifikasi i
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
1 . FaktorRisikoYangTidakDapatDimodifikasi: Faktorrisikoyangtidakdapatdimodifikasi, antaralain: a. Usia. Kelainanawaldi pembuluhdarahdan plakaterosklerotik yangada pada usia lebih dari20 tahunsebenarnyasudahbermulasejakkanak-kanak dan remajayang disebabkanoleh pola hidup seperti:merokok,pola makan,perilaku olahraga.. s Peningkatanmorbiditasdan mortalitasPJ dan PD mulai terjadipada kelompokusia 30-44tahunsemakinbertambahumur maka semakin berisiko.Kematianpada usia dini yaitu < 64 tahun atau 25-64tahun. WalaupunkematiankarenaPJ dan PD lebihbanyakterjadipadausia>65 tahun,namunpenyebabkematianpada kelompokusia tua atau > 65 tahun lebih sulit diinterpretasikan karena adanya berbagai faktor penyebabpenyakit.
gara m b at
2. Fakt
Suat dala a.M
D D dir
M
b. Jeniskelamin Mortalitas karenaPJK (kasusfatal)lebihseringterjadipadapria.,namun PJK mengenaiwanita samabanyaknya denganpriaterutamapadausia lanjut. Wanitamerupakan kasusspesialuntuk PJK(WHO,2004),inidisebabkan karena: o Risikopadawanitalebihtinggidibanding pria(merokok, tingginya kadartrigliserida) o Prevalensi faktorrisikotertentulebihtinggipadawanitadibanding pria(Diabetes Mellitus, depresi)
c. Genetik Riwayatkeluargadekatyangmenderitahipertensi (faktorketurunan)juga mempertinggi risikoterkenahipertensi, terutamapadahipertensiprimer (esensial).Tentunyafaktor genetik ini juga dipengaruhifaktor-faktor l i n g k u n g al ani ny, a n gk e m u d i a m n enyebabkan seorang menderita hipertensi. Faktorgenetikjugaberkaitan pengaturan denganmetabolisme
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Hasi men pend
Di tiaph penr yaitu renda pada perde mero seda JO-J /
penin ekon Pedoman Pent
garamdan reninmembransel.MenurutDavidsonbilakeduaorangtuanya menderita hipertensi makasekitar45ohakanturunke anak-anaknya dan bilasalahsatuorangtuanyayangmenderita hipertensi makasekitar30% akanturunkeanak-anaknva.
2. FaktorRisikoPerilaku(Premordial) : Suatu faktor yang belum menjadifaktor risiko, namun diperkirakan dalamperkembangannya akanmenjadifaktorrisiko. a. Merokok: Didunia,tembakau penyebab merupakan kelimapenyakit kardiavaskular. Di USA lebihdari62.000orangmeninggal jantungyang karenapenyakit disebabkan karenamerekaadalahperokok pasif. Merokok dapatmeningkatkan : . Risiko2x lipatterkenarisikostroke,PJK,danimpoten. . Risiko3x lipatmeninggal karenaPJKyangtidakterdiagnosis. . Lebihdari3x lipatmeningkatkan risikoterkenapenyakit pembuluh darahperifer(PDP). . 4x lipatmeningkatkan risikoterkenaaoriicaneurysm. Hasilpenelitian Framingham menyimpulkan risikokematiankardiovaskular menurunsekitar24o/ohanyadenganmenghentikan kebiasaanmerokok penduduk didaerahitu. Di Indonesia, sebesar 35 % penduduk berumur15tahunkeatasmerokok ( tiapharidankadang-kadang Susenas 2001 dan 2003, terjadi )dibandingkan peningkatan sebesar3 %. Persentase merokokpadalaki-laki konstantinggi yaitu63 oh padatahun2001,2003 dan 2004:padaperempuan jauh lebih o/o rendahnamunada peningkatan dari1,4 padatahun2001menjadi1,To/o pada tahun 2003 dan 4,5 % pada tahun2004. Persentase merokokdi p e r d e s a a(n3 7 o / o) l e b i ht i n g g i d i b a n d i d p e r k o t a a n n ig ( 3 2 o / o) . P e r s e n t a s e merokokterendahpada kelompokstrataekonomiterendah( 30 % ), sedangkanpadakelompokstrataekonomiyanglebihtinggiberkisarantara 36-37 %. Dibandingkandengan Susenas 2001 dan 2003 tampak peningkatan persentase merokokpalingbesar terjadipadakelompokstrata yaitusebesar 6 o/o. ekonomi tertinggi Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Persentaseperokoktiap hari sebesar28 %; 84 o/odiantaranyamerokok padaumur besar(64% ) mulaimerokok 1-12batang, dansebagian sejumlah o/o perokok sebagian besar mantan sebesar4 dan 15-19tahun.Persentase mantan perokok sebesar 4 To dan sebagian besar mantan perokok merupakanpenduduk55 tahun ke atas. Prevalensiperokokmeningkat puncakpadausia40-45 tahun, umurdan mencapai denganmeningkatnya padausialanjut. menurun kemudian
KE ka ta 87 tin fis
st
SE
b. AkitifitasFisik: fisik penelitian yangtelahdilakukan denganaktivitas dikaitkan Sejumlah denganhasilsebagaiberikut:
a. Hi
dengansalahsatufaktorrisikopenyakit 1. Aktivitasfisikberhubungan yaituhipertensi. kardiovaskular
Pe
beratbadanpada denganpenurunan fisikberhubungan 2. Aktivitas selama12 tahundi studiepidemiologi orangdewasa,merupakan n=2.812. dengan Connecticut,
ttc
3. Aktivitasfisik berkaitandenganobesitasdan insidensdiabetes padapriadan wanitadiAmerika, 2, studilongitudinal melitustipe C h i n ad a nF i n l a n d i a . 4. Totalaktivitasfisik ternyatadapatmenurunkanrisikoCa prostat, (population basedstudy)diKanada. studikasus-kontrol risikokankerparu (lung 5. Aktivitasfisikjuga dapat menurunkan denganjumlahkasus2.128 cancer)di Canada,studikasus-kontrol dan3.206kontrol. salahsatufaktoryangdiidentifikasi fisikjugamerupakan 6. Inaktivitas merupakanfaktor risikoyang palingkonsistenuntuk terjadinya hubunganantaraaktivitasfisikdan kankerkolon kankerColorectal, (matched) di padastudikasus-kontrolyang dipadankan didapatkan UtahdanNothernCalifornia. fisiksebesar85 o/o. Pendudukumur15 tahunke ataskurang beraktifitas Persentasependuduk yang kurang beraktifitasfisik menunjukkan nampak padakelompokumuryang lebihtinggi,penurunan penurunan oh umur55tahunke atasyaitusebesar11 dibanding tajampadakelompok
kit Janlu ng dan.l%t!!A&p Pedanag-Peagep.daliaD_P-enyg
^ , ai i . t K
3 . Fakto
F rrb f-iJS-l"A KAA
l)RF: I(RS.AHATAN
fr
arah
l:
-.
kelompokumur 15-19tahun.Penurunansebagianbesardisebabkan pendudukyangsedentarypadakelompokumur55 karenameningkatnya ( tahunke atas.Pendudukyangkurangberaktifitas fisikpadaperempuan o / o ) l e b i ht i n g gdi a r i p a d laa k i - l a k( 8i 3 % ) , d i p e r k o t a a(n8 6 % ) l e b i h 87 yangkurangberaktifitas (84% ). Penduduk tinggidaripada di perdesaan peningkatan pada strataekonomilebihtinggi.Pada fisik menunjukan strataekonomiquintile1 sebesar81 o/odanpadastrataekonomiquintile5 sebesar36 %.
3. FaktorRisikoUtama(Primer) a. Hipertensi: Pemeriksaan tekanandarahmerupakancara mudahuntukmendeteksi padaseseorang ataumasyarakat, olehkarenaitu adatidaknyahipertensi kondisidi hasil peneltianprevalensihipertensicukup menggambarkan masyarakatIndonesia. Angka hipertensiyang pernahdipublikasikan darahsistolik> 160mmHg masihmemakaikriteriaWHO lama(tekanan > 95 mmHg)atausetaradengankriteria danatautekanandarahdiastolik JNC-VI untuk hipertensitingkat-2atau kriteriaWHO/ISHyang baru. Prevalensihipertensidi Indonesiabervariasiantara 1,8% sampai namunangkayang ada sekalilagi harusdinilaitinggi dengan17,60/o, yangdigunakan kriteria WHOlama. berasaldari sebabkriteria hipertensi DariSurveiKesehatanRumahTanggatahun2004,prevalensi o/o umur. di lndonesiasekitar14 dan meningkatdenganbertambahnya Padakelompokumur25-34tahunsebesar7 o/onaikmenjadi16 % pada tersebut kelompokumur 65 tahunatau lebihmenjadi29 o/o.Prevalensi pada perempuan( 16 % ) lebihtinggidibandingkan laki-laki(12 %). Hipertensi labilmaupunmenetaptingkatringanmaupunberat,hipertensi sistolikatau diastolik,timbulpada usai berapapun,secaralangsung m e m b e r i k a nk o n s t r i b u s iy a n g i n d e p e n d e n tt e r h a d a p k e j a d i a n (PJK,stroke,gagaljantung,penyakitpembuluhdarah kardiovaskular periferdan kejadiankardiovaskular laporanstudi lainnya)sebagaimana Framingham. memicuprosesaterosklerosis olehkarenatekananyangtinggi Hipertensi lebihmudahmasukkedalamintima. mendorong LDLkolesterol sehingga Hipertensimenyebabkanreaktivitasvaskularmeningkatdan memicu
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan PembuluhDarah
11
perubahanstrukturalsampai terjadi hipertrofi.
Fa po 64 ba
H i p e r t e n s im e n i m b u l k a ng a n g g u a ne n d o t e l m e l a l u i p e n i n g k a t a n EDCF(Endothelial Dirived ContractingFactors)seperti tromboxan42, prostaglandin H2,anionvasokontriktor. Disfungsi endotelbarubermakna secaraklinisapabilasudahdisertaifaktor risikokardivaskular lainnva.
Dii
(dv b. Kadarlipid-kolesterol yangabnormal Akibatdari kolesterol yang meningkatdalam darah (hiperlipidemia) perubahan mengakibatkan strukturdanfungsipembuluh darahdan plak arterosklerotik: 1) Menurunkan fungsidarifraksi-fraksi (LDLsebagaifaktor kolesterol risiko,sementara pencegah) HDLsebagai 2 ) E s t r o g e n :c e n d e r u n gm e n i n g k a t k a nk o l e s t e r o lH D L d a n menurunkankolesterolLDL, perlindungan bagi wanitadi usia reproduksi. DariSurveiKesehatan RumahTanggatahun2004menunjukan semakin lanjutusia, nilai rata-ratacenderungsemakinmeningkat, yaitu pada kelompok umur55-64tahunsebesar2,7ohdan> 65tahunsebesar2,1%. Sementara ituprevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia sebesar1.5%. padalaki-laki0,6 perempuan. % dan2,2o/opada
c. Diabetes Tahun2003WorldHealthOrganization (WHO)memperkirakan 194juta o/o jiwaatau5,1 dari3,8miliarpenduduk duniausia20-79tahunmenderita pada2025 DMdan akanmeningkatkan prediksi 333jutajiwa.Selanjutnya di lndonesia terjadikenaikan dariB,4juta(2000)menjadisekitar 21,3juta (2030)dan menduduki peringkat keempatdunia. Berdasarkan SurveiKesehatan RumahTanggatahun2004didapatkan prevalensi hiperglikemia sebesar11,2% dan lebihtinggipadalaki-laki sebesar13 % daripadaperempuan hanyasebesar10 oA,di daerah perkotaan(12 %) daripadaperdesaan (10 %) dan kawasanIndonesia ( 1 T i m u r l e b ti h i n g g i 5 % ) d a rpi a d aS u m a t e rdaa nJ a w a - B a(t1i 0 % ) .
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
12
I I
mi pa dip pa dib ter mi res ce prc
d. Ke
Ke ris ris kor ma say gu
Le oe kee Ind terj kot urb pre tah me
Pedoman Peng
Faktor tingginyagula darah dipengaruhioleh makin meningkatnya populasi penduduk yangberumurlanjutterutama padakelompok umur5564 tahunsebesar13,5% ( SKRT, 2004), disampingkelebihanberat badandanobesitas, sertatingginya konsumsi karbohidrat. D i a b e t e s m e l l i t u s ( D M ) m e n y e b a b k a ng a n g g u a n l i p o p r o t e i n (dyslipoproteinemia). Ini diduga penyebabgangguanvaskularberupa mikroangiopati. Yangtidakkhaspadausialanjutadalahmikroangiopati padapembuluh darahbesarsepertijantung yang danotak.Aterosklerosis dipercepat(acceleratedattherosclerosis) merupakankomplikasiutama padadiabetesusiaremaja.Padaperempuan pengaruhDM lebihtinggi dibandingkan denganlaki-laki. Hubungansangatindependen terutama terlihatpada gagaljantung,dugaankuat prosesdiabetiknya merusak miokardiumyang menyebabkankardiomiopati. Hipertensi,obesitas, resistensiinsulin, hipertrigliserida, dan rendahnyakolesterolHDL cenderung salingmendukung dan secarabersama-sama mempercepat prosesaterosklerosis.
d. Kegemukan(Obesitas) Kegemukan (kelebihan beratbadan)atauobesitasmungkinbukanfaktor risikoyangberdirisendiri, karenapadaumumnya selaludiikutioleh faktor risikolainnya.Bahayaaterosklerosis menjadilebih besar kalau ada kombinasi 2 alau3 faktorrisikolainnya.Obesitasdisebabkan olehpola makanyangtidaksehat,yaitudenganmengkonsumsi sedikitbuahdan sayuran,kandungan serat,dan tingginyaintaketinggilemakjenuhdan gula. Lebihdari60% orangdewasadiAmerikaSerikatmengalami kelebihan berat badan atau kegemukan,di Cina 70 juta orang mengalami kegemukan. Walaupunbelumada penelitan yangbakudi epidemiologi Indonesiamengenai obesitas, datayangadasaatinisudahmenunjukkan jumlahpenduduk pertambahan terjadinya denganobesitas, khususnya di kota-kotabesar.Penelitian yang dilakukandi daerahsub epidemiologi urbandi daerahKoja,JakartaUtara,padatahun 1982,mendapatkan prevalensi sebesar4,2 % di daerahKayuPutih,JakartaPusat,sepuluh tahun kemudian,yaitu pada tahun '1992,prevalensiobesitassudah mencapai 17,1 Yo,di manaditemukan prevalensi padalaki-laki. obesitas
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan PembuluhDarah
13
di daerah epidemiologi 10,9% dan perempuan24,1o/o.Padapenelitian o/o, pada 2002 tahun 48,6 Depok,padatahun2001didapatkan Abadijaya, o/o didapatkan45 o/odan44 (2003)
Ke didasa kelom risikotr yaituJ menan oan pe dan pr pence pemou berpot
A. Ke
Did duc
(m pe
Ke me Ke da pe pe pe 1.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
14
BAB III KEBIJAKAN DAN STRATEGI penyakitjantung dan pembuluhdarah Kerangkakerja Pengendalian jantungdan pembuluhdarahadalah penyakit padakonsepbahwa didasarkan kelompokpenyakityang disebabkanoleh banyakfaktorrisiko.Di antarafaktor risikotersebut terdapatfaktoryang sama untukpenyakittidakmenularutama yaitu Jantungiskemia,stroke,diabetesmellitusdan penyakitparu obstruktif jantung penyakit dan penanggulangan menahun.Olehkarenaitu pencegahan padaprevensiprimerfaktorrisikobersama dan pembuluhdarahdiprioritaskan jantung penyakit dan pembuluhdarah. Kebijakan dan prevensisekunder primordialuntukmenurunkan faktorrisikopenyakitjantungdan pencegahan pembuluhdarah pada kelompokpopulasiyang mempunyairisiko tinggi berpotensi.
dan PembuluhDarah PenyakitJantung A. KebijakanPengendalian pada konsepbahwapenyakitjantungdan pembuluhdarah Didasarkan adalah kelompokpenyakityang disebabkanoleh banyak faktor risiko dan prevensisekunder (multipleriskfaktor),oleh karenaitu pencegahan jantungdanpembuluh carayangutama. penyakit darahmerupakan K e b i j a k a nt e r s e b u t s e c a r a g l o b a l d i t u j u k a n k e p a d a f a k t o r y a n g derajatkesehatansecara komprehensifdan terintegrasi. mempengaruhi jantungdanpembuluh penyakit pencegahan danpenanggulangan Kebijakan surveilansfaktor risiko darah mencakupkebijakandalam peningkatan promosi dan pencegahan kebijakan dalam penyakit,registrikematian, penyakitserta kebijakandalam manajemenpelayanankesehatanbagi jantungdanpembuluh penyakit darah. 1. KebijakanSurveilans. jantungdan pembuluh faktor darahterdirisurveilans Penyakit Surveilans risiko penyakitdan registrasi kematian.Dengan surveilansakan diperolehinformasiyang esensialyang digunakanuntukpengambilan penyakit keputusandalam upaya pencegahandan penanggulangan jantungdan pembuluhdarah dengan biaya yang efektif.Untuk itu jantungdanpembuluh penyakit darahadalah surveilans kebijakan
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
b. P
sebagai sebagaiberikut:
di m a. Surveilans faktorrisikomerupakan prioritas karenalebih layakdan pekauntukmengukur hasilintervensijangka menengah, sertasudah tersediametodeyangbaku(WHOStepsApproach) sehinggadapat dibandingkan antaraorang,tempatdanwaktu. b. Surveilans faktorrisiko sebaiknya dilakukan denganmemanfaatkan sistemyangsudahada misalnyaSusenas,SKRT,SDKIdan Sukerti (SurveiKesehatan RumahTanggaIndonesia) padatingkatnasional denganmengembangkan dalamSurveiKesehatan Daerahdi daerah yangmembutuhkan danmelaksanakan. c. Surveimaupunregistrasipenyakitdan kematianakibat penyakit jantungdanpembuluh darahpadapopulasisebaiknya dikembangkan yangmempunyaifasilitas di kota-kota pelayanan yanglengkap, sistem informasi yangbaikdanmemadai. kependudukan
al
c. Pr
m ke pe
d . Pr
di
SE
Pr dik do
efe
3. Kebija 2. KebijakanPromosidan PencegahanPenyakit Promosidan pencegahanpenyakitjantungdan pembuluhdarah padaseluruhfasekehidupan dilakukan melaluipemberdayaan berbagai komponen di masyarakat profesi,LSM,mediamassa, sepertiorganisasi d u n i au s a h ad a n l a i n - l a i d n e n g a nt u i u a nu n t u km e m a c uk e m a n d i r i a n masyarakat dalampencegahan penyakitjantung dan penanggulangan d a np e m b u l udha r a h . Upayapromosidan pencegahan penyakitjantungdan pembuluh yangmasihsehatdanmasyarakat darahpadamasyarakat yangberisiko dengantidakme!upakan yangberpenyakit masyarakat dan masyarakat yang menderitakecacatandan memerlukanrehabilitasi. untuk itu promosidan jantung pencegahan kebijakan penyakit danpembuluh darah sebagaiberikut: a. Promosidan pencegahanpenyakitjantungdan pembuluhdarah dikembangkan melaluiupaya-upaya yang mendorong memfasilitasi diterbitkannya kebijakanyang mendukungupayapencegahan dan jantungdanpembuluh penanggulangan penyakit darah.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
16
Mana melip kurati penya dicap
Kebija
a. Me jan day jen
b. Me pen dar lan
c. Me pen
Pedoman Pengendali
penyakitjantungdan pembuluhdarah b . Promosidan pencegahan dilakukanmelalui pengemhangan kemitraanantara pemerintah. masyarakat. profesitermasuk organisasikemasyarakatan, organisasi duniausahadanswasta. c. Promosidan pencegahanpenyakitjantung dan pembuluhdarah merupakanbagianyang tak terpisahkandalam semua pelayanan yangterkaitdenganpenanggulangan jantungdan kesehatan penyakit pembuluh darah. d . Promosidan pencegahanpenyakitjantung dan pembuluhdarah
didukungolehtenagaprofesionalmelaluipeningkatan kemampuan secara terusmenerus(capacitybuilding). Promosidan pencegahanpenyakitjantungdan pembuluhdarah dikembangkan denganmenggunakan teknologitepat guna sesuai denganmasalah,potensi,dan sosialbudayauntukmeningkatkan yangdilakukandi bidangpenangg efektifitas intervensi ulangan.
3. KebijakanManajemenPelayananKesehatan Manajemenpelayanankesehatanpenyakitjantungdan pembuluhdarah meliputikeseluruhan spektrumpelayanan promotif, baiksecarapreventif, yangprofessional, kuratifdanrehabilitatif sehinggapelayanan kesehatan penyakitjantungdan pembuluhdarahtersedia,dapatditerima,mudah dicapai,berkualitas danterjangkau olehmasyarakat. pelayanan Kebijakan manajemen kesehatan sebagaiberikut: a. Meningkatkan kemampuanupaya menanggulangi kasus penyakit jantungdan pembuluh darahmelaluipemenuhan kebutuhan sumber daya dan peningkatan kapasitassumberdaya manusiadi semua jenjangpelayanan. b. Meningkatkankemampuandeteksi dini dan pengobatanuntuk pencegahan penyakitjantungdan pembuluh dan penanggulangan pelayanan darahtertentu ditingkat dasaruntukmencegah komplikasi yangmahal. lanjutdanbiayapengobatan n e n y a k i tj a n t u n g d a n c . M e n i n g k a t k a nu p a y a p e n a n g g u l a n g a p pembuluh padastandardanpedoman darahdenganmengacu
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
17
yang disusunbersamaikatan pelayananyang etis dan profesional. profesi,dan sektorterkaitdidasarkanpada bukti ilmiah(evidence base).p
pe [-"'"-; I
jantungdan pembuluh penyakit darah standarpelayanan d . Menyusun pelayanan bersifat jangka panjang dengan mempertimbangkan yangterjangkau masyarakat. (longterm care)dancosteffective .Menjalinkerja sama dalam pencegahandan penanggulangan jantungdan pembuluh pelayanan, baik penyakit darahantarinstitusi pelayanan pusat-pusat pemerintah unggulan swasta,pembentukan jantungdanpembuluh sistem darah,sertadibentuknya medikpenyakit jantungdanpembuluh penyakit darah. masing-masing informasi
oasost-
| ry'cd"s treffi
I
l-*fr*
i*T*
tl
tl
kegiatanpromosi dan pencegahanpenyakit e . Mengintergrasikan jantungdan pembuluhdarahdalampelayanan di setiap kesehatan institusipelayanan.
1. Surveila
PenyakitJantung dan Pembuluhdarah B. StrategiPengendalian jangkapendekbertujuan risikotimbulnya mengurangi Strategipencegahan jantungdanpembuluh penyakit darahbaruyangterjadipadamasadekat(di telahmemiliki bagipopulasiyang bawah10 tahun). Keadaaniniditujukan jantung darahtinggidanuntukitu danpembuluh risikopenyakit kemungkinan polahiduptetapmenjadi yang Perubahan lebih intensif. intervensi dipedukan Tetapilebihbanyak risikojangkapanjang. daripenurunan elementerpenting tambahanterapiobatdalamrangkamengurangi orangakan memerlukan jangkapanjang.Sementara itu strategi dalampencegahan risikodibanding jantungdan pembuluh jangkapanjangbertujuan risikopenyakit mengurangi jalan danberkembangnya mencegah terbentuk darahselamahidupdengan jantungdan pembuluh plakpembuluh darahdan sebabdasardaripenyakit polahidup perubahan seumurhidupmemprioritaskan darah.Pencegahan kurang penyebab kegemukan, faktor risiko, seperti yang menjadi utama danpolamakan. aktifitas
a. Pe sur
b. Pe jan
c. Per sun
d. Adv pad
oan
2. Promosi <
a . Adv
mau
lant b. Bin
Pen mas Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
1B
Pedoman Pengendalta
Kerangka AksiStrategis Kes.Masy.Komprehensif untukProgram Penanggulangan Penyakit Jantung DanPembuluh Darahdi Indonesia Visi MasaDepan
{sdi8i Liogt{|{rD orn S6lal llongmtungkan Ysoialrt
Pd. PorlLkuyang mn4romeiia-+ keseiraun
rcfiotsopulad + rs6n
Kel.dkn K.$s *dik]ukmtRn Fmng
-..f
R6iko lanbuh rerdah/ kaqiitrs fuEtiml mkdmd -
r+
nEnPffililus rx.$mDal mnmgg6r
lrdyekat lMffi ieseh.t 2010 Peningkat.n HidupSehaldan B€*ualitaqQaly) Eliminasi Dispailtas :--.,
F
Tolalpopulasi 214374.096
-'
-uvlr-uulr
Tol.lpopulasi +
2f4371.096
:GOL4
Targetpopulasi hdor TDdfS TC Dt
6& 22% + llt 25rok10h
-
Sroh tl G&tmMoKorusil
CVD
sroko +!l
bagdl.nrrng
xoncetur
Tdd
1. Surveilans: a . P e n g e m b a n g a nj e j a r i n g k e r j a a n t a r i n s t i t u s i p e n y e l e n g g a r a surveilans. b. Pelembagaan dan pengembangan kapasitas penyakit surveilans jantungdan pembuluh darahpadaberbagai tingkatan. penyelenggaraan c. Pembuatan standardisasi surveilans faktorrisiko, surveilanspenyakit,registrikematian. d. Advokasikepadapengambil keputusandi pemerintahan maupun padamasyarakal yangperdulidalampengendalian jantung penyakit d a np e m b u l udha r a h .
2. Promosidan Pencegahan Penyakit a. Advokasikepadapengambilkeputusanbaik dalam pemerintahan maupunmasyarakat yang peduliterhadappengendalian penyakit jantungdanpembuluh darah. b . B i n as u a s a n a . c. Pemberdayaanmasyarakatmelalui peningkatanperan serta masyarakat dalamberbagai bentukkegiatan. Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan PembuluhDarah
19
3. ManajemenPelayananKesehatan a . P e n i n g k a t a nk o m p e t e n s ip e l a y a n a nd a l a m d e t e k s i d i n , . a ^ penatalaksanaan. penggunaanteknologicanggih efisiensi b. Melakukan programdanstandarpelayanan dalampengendalian c. Pengembangan jantungdanpembuluh penyakit darah penyakit pencatatan dalampengendalian dan pelaporan d. Standarisasi jantungdanpembuluh darah.
Dalam jantungdan karenaitu : P e r a nd a n :
A. Pusat : 1. Me-
penyakitjantungdan pembuluhdarahdi rnasyarakat Skema alur pelayanan dapatdilihatdibawahini
2. Me^ beri, J. Hen,
DANPEMBULUH PENYAKIT JANTUNG ALURLAYANAN DARAHDIMASYARAKAT
4. Ad,: 5. MeY v
o.
e
at^ ^ tvttri 5l
7 . M e "l B. Me-' NA-F A^ ^ud6
9. Me-_
1 0 . M ea .
1 ' 1M . ea. 1 2 . M ea .
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Pedoman Pe-::-
::
BAB IV PENGORGANISASIAN
penyakit Dalam pelaksanaankegiatanpencegahandan penangulangan jantungdan pembuluhdarahperludilaksanakan secara efisiendanefektif.Oleh jenjangadministrasi. jawabdisetiap karenaitu perluadanyaperandantanggung jawab tersebutadalahsebagaiberikut: Perandantanggung A. Pusat : perumusan kebijakan umummaupunteknis. 1. Membuat dalam deteksi dini 2. Menyusunperaturandan perundang-undangan jantungdanpembuluh penyakit darah. berbagai standar,pedomandanstandarprosedur. 3. Penyusunan sektoraldi pusat. lintasprogram/lintas 4. Advokasidansosialisasi 5. Membentukdan fasilitasijejaring kerja dalam pencegahandan jantungdanpembuluh penyakit darahditingkatPropinsi penanggulangan ofTrainers TOT(Training 6. Melakukan ). dan deteksidini/diagnostik bahan/alat danmendistribusikan 7. Mengadakan jantung pembuluh penyakit darah. dan tatalaksana kegiatan propinsidankabupaten/kota dalammelaksanakan 8. Memfasilitasi pemberdayaan masyarakatatau peningkatanperan serta masyarakat jantungdanpembuluh penyakit darah. dalampengendalian 9. MenyusunMateri PenyuluhanKIE melalui berbagaimetode dan medianya. pembinaan teknis/supervisi. 10.Melakukan kebijakan. danevaluasiterhadappelaksanaan monitoring 11. Melakukan pencatatan danpelaporan. 12.Melakukan
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
21
3. Me
B. UPT (UnitPelaksanaTeknis) 1. KKP a. Melaksanakan surveilans FaktorRisikopenyakit PenyakitJantung dan pembuluh darah jejaring kerja serta melakukan b. Membangundan memantapkan koordinasi secaraberkesinambungan. litasipertemuan c . Memfasi lintasprogram/lintassektor.
4. Me
5. Adr
6. Men
pgr.,
pro
7. Mez
d . Menggandakan danmendistribusikan mediapenyul uhan.
B. Me;
e . Melaksanakan KIEmelalui berbagaimetodedanmediapenyulunan.
9. Me:
t. Melaksanakan kegiatanpemberdayaan masyarakatatau penIng Katan partisipasimasyarakatdalam pencegahandan penanggulangan jantungdanpembuluh penyakit darahdiwilayah kerja.
D. Kabup
1. Mea
g . Melakukanpemantauan, penilaian,bimbinganteknispelaksanaan pencapaian program dan diwilayah kerja.
2. Mez
pencatatan h . Melakukan danpelaporan.
3. lv4e a Ka:,
4. N4e 2. B/BTKLPPM a. Melaksanakan faktorrisiko. surveilens
5 . M ea
jejaring kerja serta melakukan b. Membangundan memantapkan koordinasi secaraberkesinambungan.
6 . M ea
pertemuan c. Memfasilitasi lintasprogram/lintas sektor penilaianpelaksanaan d. Melakukanpemantauan, dan pencapaian programdi wilayahkerja. pencatatan e. Melakukan danpelaporan.
C. Propinsi:
7 . M ea
B. Me^. diT-
9 . M ea .
1 0 .M ea .
E. Puskes
peraturan 1. Melaksanakan kebijakan, danperundang-undangan. pedoman, 2. Mensosialisasikan standar, standarprosedur.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
22
1 . M ea .
3. Menyusunperaturandaerahyang berkaitandenganpencegahandan jantungdanpembuluh penyakit darah. penanggulangan danevaluasi. monitoring 4. Melakukan sektoraldi propinsi. lintasprogram/lintas 5. Advokasidansosialisasi jejaring kerja dalam pencegahandan 6. Membentukdan memfasilitasi penyakitjantung dan pembuluhdarah di tingkat penanggulangan Propinsi. pembinaan teknis. 7. Melakukan TOT(Trainingof Trainers). B. Melakukan dan pelaporan. Pencatatan 9. Melakukan
D. Kabupaten/Kota: peraturan danperundangan-undangan. kebijakan, 1. Melaksanakan juklak/juknis. pedoman, standar, 2. Melaksanakan/sosialisasikan sektoraldi 3. MelakukanAdvokasidan sosialisasilintas program/lintas Kabupaten/Kota. serta membinajejaringkerja dalam 4. Membentukdan memfasilitasi jantungdanpembuluh penyakit darah. pencegahan danpenanggulangan ofTrainers TOT(Training 5. Melakukan ). teknis. bimbingan 6. Melaksanakan monitoringdanevaluasi. 7. Melaksanakan pembentukan PeduliJantungSehat KelompokMasyarakat B. Memfasilitasi yangdilaksanakan olehPuskesmas. diTingkatDesa/Kelurahan kajianterhadapfaktorrisikopadamasyarakat. 9. Melaksanakan pencatatan danpelaporan. 10.Melakukan
E. Puskesmas faktorrisikodanpenyakitsertakematian. Surveilans 1. Melaksanakan
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
23
2. Melaksanakanpenyuluhankepada masyarakat termasukkelompok masyarakat potensial sepertiToMA(tokoh ),tokohagama,tokohpemuda dansektorswasta. deteksidini terhadapkasus dan faktor risiko penyakit 3. Melaksanakan jantungdanpembuluh darah. 4. MelaksanakanpembentukanKelompokMasyarakatPeduli Jantung Sehatdi Desa/Kelurahan.
Program pe darah bert akibat peny o a r a mp r o g r
A, Surveil
1, Fasi surya &PD
2. Fasi P Dd ] udt
| 5,
3. Advo yangk rJ&F
4. Peng meng komp SKRT
5. Peng terint regist keseh
6. Bimbi bagiin
B. Promosi r '1.
Melak
Pedul
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
24
Pedaman Pengenca
BAB V POKOK.POKOKKEGIATAN penyakitjantungdan pembuluh dan penanggulangan Programpencegahan angkakesakitan,kematiandan kecacatan darah bertujuanuntukmenurunkan akibatpenyakitjantungdan pembuluhdarah.Kegiatanpokokyang dilakukan jantungdanpembuluh penyakit pengendalian darahadalah: dalamprogram
A. Surveilans jaringankerjasama antarinstusipenyelenggara 1. Fasilitasi berfungsinya pihak yang PJ terlibat danberbagai di bidangpenanggulangan survailans &PD. kapasitas PJ & dan pengembangan survailans 2. Fasilitasipelembagaan profesi, lembaga swadaya PDditingkatnasionaldan daerah,pemerintah, danswasta. pembiayaan dukungan kepadapenyandang danaagarmemberi 3. Advokasi jangkapanjang faktorrisikodanpenanggulangan survailans bagikegiatan PJ& PD. faktorrisikodengan survailans 4. Pengembangan dan penyelenggaraan WHO stepsyangterstandarisasi dan metodapendekatan mengadaptasi yangdi integrasikan ke dalamsusenasdanstudimorbiditas, komparable SKRT,dansurkesda. PJ dan PD yang morbiditas dan mortalitas survailans 5. Pengembangan jantung, penyakit sistem menggunakan dengansurvailans terintegrasi di berbagai unit layanan registrasiterpadu yang terstandarisasi kesehatan. faktorrisikoPJdanPD survailans teknispelatihan 6. Bimbingan danbantuan tingkat. bagiinstitusi di berbagai
Penyakit B. Promosidan Pencegahan yang pembinaan masyarakat terhadap kelompok danfasilitasi 1. Melakukan jantungdanpembuluh yang penyakit peduliterhadap darah.Bagidaerah
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
25
belumadaperludifasilitasi untukpembentukannya. pada pencegahantimbulnyafaktor risiko utama yaitu 2 . Diprioritaskan peningkatan aktivitasfisik,menu makananseimbang,tidak konsumsi alkohol dantidakmerokok. J.
M e n d o r o n g / m e m f a s i l i tdaist ie r b i t k a n n y a k e b i j a k a np u b l i k y a n g jantung pencegahan penanggulangan penyakit mendukung kegiatan dan dan pembuluhdarah denganpendekatan advokasikepadalembaga legislatifmaupun eksekutif (seperti upaya-upayatentang larangan merokok, ataupenyediaan tempat-tempat khususbagiperokoksehingga tidakmencemari lingkungan).
5. Peng berba
o. Peng
7 . Integ jantu
4 . M e n j a l i n k e m i t r a a na n t a r a p e m e r i n t a h ,m a s y a r a k a t ,o r g a n i s a s i profesitermasukduniausahadanswasta. kemasyarakatan, organisasi 5 . Menetapkan daerahpercontohan dengantujuanmendorong kemandirian jantungdan penyakit masyarakat dalammencegah dan menanggulangi pembuluhdarah,melaluipembentukan KelompokMasyarakat Peduli (KMPJS). Jantung Sehat b.
padasemuaunitpelayanan yangterkait Dilakukan kesehatan, khususnya jantungdanpembuluh penyakit denganpelayanan masalah darah.
pemeriksaan 7 . Mendorong danmemfasilitasi masyarakat untukmelakukan faktorrisikosecaraberkala B. Manajemen Pelayanan Kesehatan 1. Pengembangan standardan pedomanpelayanan dalampengendalian jantungdanpembuluh penyakit darahpadasemuatingkatpelayanan. 2 . P e n i n g k a t a np e n a p i s a nt e k n o l o g id i a g n o s t i kd a n t e r a p i d a l a m jantungdanpembuluh pengendalian penyakit darah penyakitjantung dan 3. Penyediaanobat-obatandalam pengendalian pembuluh darah. 4. Pengembangan kerjasama denganinstitusipendidikan dan kolegium penyakitjantungdan kedokteranyang terkaitdenganpengendalian pembuluh darah.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
26
..:.man pengendiiEiF
pelayananpenyakitjantung dan pembuluhdarah 5. Pengembangan berbasis komunitas/ kunjungan rumahbagikasuskronisdanterminal. pusatunggulan 6. Pengembangan Tingkat nasional danregional. 7. Integrasi Kegiatanpromosidan pencegahan penyakit dalampelayanan jantungdanpembuluh darahdisaranapelayanan.
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
27
BAB VI
tEr 5
:^^ udl
INDIKATOR
penyakit yangdipakaidalampemantauan Indikator program Pengendalian Tidak Menular sebagaiberikut:
4.
tg
5.
tt^It
=
A. Surveilans: jaringankerjayangberfungsi 1. Terbentuknya dalamsurveilans faktorrisiko, penyakitdan registrikematianakibatpenyakitjantungdan pembuluh darah. 2. Tersedianya metodedan instrumen standaruntuksurveilans faktorrisiko penyakitdan registrikematianakibatpenyakitjantungdan pembuluh darah.
6. 6_-
7.
:>: = :
jawabterhadapsurveilans 3. Terbentuknya unityangbertanggung penyakit jantund g a np e m b u l udha r a hd i d a e r a p h r o p i n s i d akna b u p a t e n / k o t a . 4. Tersedianya informasi faktorrisiko,angkakesakitan. angkakecacatan d a na n g k ak e m a t i aank i b a t p e n y a k i t j a n tduanngp e m b u l udha r a h .
B. PromosidanPencegahan Penyakit 1. Adanya kebijakanpublik yang mendukungkegiatanpenge.:a air jantungdanpembuluh penyakit darah. 2. Menurunnyafaktor risiko penyebabkejadianpenyakit1a pembuluh darah. 3. Meningkatnyakualitas dan kuantitaskemampuantenaca iz 2r, promosipencegahan jantungdan pen,b-,^ =a-a^ melakukan penyakit 4. Terbentuknya kemitraan dalampemberdayaan masyaraka:
C. ManajemenPelayananKesehatan 1. Tersusunnya pedoman penemuan standardan dantatala<sa^a. es-s 2. Meningkatnyapelatihanberbasiskompetensidalarr jantungdanpembuluh penyakit darah.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
28
pedOmar ;. r,--€_ :;
I
3. Tersedianya obat-obatan danterapidalampengendalian jantung penyakit pembuluh dan darah. 4. Terintegrasinya pelaksanaan promosidan pencegahan penyakitjantung danpembuluh darah. jumlah dan kapasitaspusat unggulanpengendalian 5. Meningkatnya jantungdanpembuluh penyakit darah. jaringankerjasamadenganberbagaiinstitusipendidikan, 6. Terbentuknya organisasiprofesidan masyarakatdi bidang pengendalianpenyakit jantungdanpembuluh darah. 7. Tersedianya pelayananpenyakitjantungdan pembuluhdarahberbasis masyarakat.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan pembutuh Darah
BAB VII PENUTUP
DepkesR n^^^-^
Penyakitjantung dan pembuluhdarah merupakanmasalahbersama, sehinggaupayapenanggulangannya perlumelibatkan semuapihakdi setiap pelayanan tingkatan danadministrasi, olehkarenaitudiperlukan gerak kesatuan pengendalian dan kesamaanarahdalamtindakanpengendaliannya. penyakit jantungdan pembuluhdarahdapatdilakukandenganmenghindari faktor-faktor risikoyangakanmenyebabkan jantungdanpembuluh penyakit darah. MasalahPenyakitJantungdan PembuluhDarahmakinmeningkat dengan adanya keterbatasanpemerintahdan masyarakatakibat perkembangan ekonomiyang kurangmenguntungkan dan cara hidupyangtidaksehat,oleh karenaitu perludilaksanakan kegiatanpencegahan dan penanggulangan di yang paling tingkat dasaryaitu dalamcommunitybase denganketerlibatan berbagaipihak. Buku pedomanini diharapkandapat menjadipedomandan arahan k e b u t u h a np e n g e l o l a a np r o g r a m d a n s e b a g a i a c u a n d a s a r d a l a m pengembangan kegiatan yanglebihoperasional dalampengendalian penyakit jantungdanpembuluh darah.
BadanL :: a pe-DepkesR Srsf"r'= f\e:_i
FeSusker:. J = ' '
==:
r.3s: S u s k e ra= -::'
Notoa:-:,: : !-
- 1
Nurhasa-::"
P u s a tF ' : - -=- , Anwai
==
Rilantc-:-::-
The S:a:: WHO
'1 -:.
WHO S=:= D =
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
30
Peda-"--=--T
DAFTAR PUSTAKA DepkesR.r.Kebryakan dan strategiNasionarpencegahandan penangurangan prM. Departemen Kesehatan R.1., Jakarta ,2003. BadanLitbangkesDepkesRl, PenyakitJantung Koronerpadapra Lansia,puslitbang penyakit,2001 Pemberantasan DepkesR.r..panduanpraktissurveiransEpidemiorogi penyakit(pEp). DitjenppM & PL,Departemen Kesehatan R.1.,Edisil, 2003. suskernas, survei KesehatanRumahrangga ( SKRT ) zoo4vorume2, status KesehatanMasyarakatIndonesia,Jakarta, Badan peneritiandan PengembanganKesehatan, 2004. suskernas, survei Kesehatan Rumah rangga ( SKRT ) zoo4vorume3, sudut PandangMasyarakatMengenaistatus,cakupan, Ketanggapan, dan sistem PelayananKesehatan,Jakarta, Badan peneritian pengembangan dan Kesehatan,2004. suskernas,LaporanStudi Mortaritas2001: pora penyakitpenyebab Kematian di Indonesia, Jakarta,Badanpeneritian pengembangan dan Kesehatan,2004. Notoatmodjos' Pendidikandan perilakukesehatan. llmu KesehatanMasyarakat Prinsip-prinsip Dasar,cetakanpertama.Rinekacipta,Jakart a,1gg7:gs_144. Nurhasan (Editor). standar perayanan pengurus Medik. Besar rkatan Dokter fndonesia,Edisike{iga,Cetakanke_dua,2002 Pusat Promosi Kesehatan.Jejaring Nasionarpencegahan dan penaggurangan PenyakitridakMenurar.DepartemenKesehatan R.r.,2005. Anwar,T. Bahri, Disripidemia sebagai FaktorResikopenyakitJantungKoroner, FK USUMedan,2004. Rilantono,Lily lsmudiati,dkk. BukuAjar Kardiologi. FakultasKedokteranUniversitas Indonesia.lggg The state Goovermentof Victoria,pranning for Hearthycommunities,Victorian Governmentof HumanServices,2004 wHo' RingkasansurveiransFaktor Risiko penyakit ridak Menurar,pendekatan wHo srEpwise, Noncommunicabre Diseasesand MentarHearth,Geneva. 2001. wHo SEAR. Non communicabreDiseases,prevention and Management,New D e t h i2, 0 0 1 . Pedoman penge ndalian pM
31
F' ? ' lc , .:-.'
r
1lS'rAKAAr-
prr,e 6TAN F<*-6arran yAvASAN/ LSM& oRGANrsAsrpRoFEsl
I )Bl':
K |i'c
PENGENDALIANPENYAKITJANTUNG DAN PEMBULUHDARAH
il0 1
2.
t'lAlSA YayasanJantung lndonesia (YJr) Berdiri ; 9 November 1981
J l . T e u k uU m a rN o . 8 JakartaPusat 10350 Telp.021-3909567, 3 9 0 9 17 6 , 3 9 0 8 17 8 Fax.021-3144670 Email : pbidi
[email protected]
YayasanStroke lndonesia ( Yastroki) Berdiri; '17Januari1989
GedungGranadiLantai l l l J l .H R . R a s u nSaa i d , Kav.Vlll-lX, Jakarta 12950 Selatan Telp,0215271959,5274567 Fax.021-5261946 Email:
[email protected] [email protected] .id Web site : www.yastroki.or. id
?
LembagaMenanggulangi Masalah Merokok
q.
Perhimpunan DokterSpesialis Kardiovaskuler ( PERKI) Indonesia
5.
ALAffAT $IXRtrARIATKETUAUITUI|CABAI'IG
Perhimpunan Dokter SpesialisSarafIndonesia (PERDOSST)
KomplekKejaksaan Agung Jl.Tebet Barat DalamNo.9C D-15 Jakarta -83702908 Telp.021 RS JantungHarapan KitaGd. Perawatan2 1t.8R.2807 Jl.LetjenS.Parman Kav.87 JakartaPusat.Telp.0215684085 BagianSarafFK-UlRSCM JL.Diponegoro 71 JakartaPusat Telp.021-335044 Fax230-5856
Sudahada cabangdi seluruh lndonesia.
H.Masino,MSO
Laksmana TNI ( Purn) Sudomo( KetuaUmum) Prof.dr.Haryono Suyono( Ketua Harian)
Lani Bob Nasution
Dr.Munawar M, Sp.JP(K).PhD.
Dalam Proses
Prof.dr.H.Yusuf Hampirdi Misbach, Sp.S(K) seluruh proprnsr Indonesia Hampirdi seturun propinsl lndonesia
b.
lkatanDokterIndonesia
Ratulangi29 Jl.Dr.Sam JakartaPusat10350 Telp.021-3150679
Prof.Dr.dr FA Moeloek, Sp.OG
7.
Persatuan Ahli Penyakit DalamIndonesia
Departemen Penyakit Dalam RSCM Jl. P. Diponegoro No. 7'1 J a k a r t aP u s a t 1 0 4 3 0
Dr.AruW. Sudoyo. Hampirdi seluruh Sp.PD.K-Hem propinsl lndonesia
YayasanGinjalNasional Indonesia(Yagina)
lshadiSK Jl. KaptenTendean Kav.12-144 GedungTransTV JakartaSelatan RS-JHKLt.2 Dr.AririArieska, Jl.LetjenS. ParmanKav.87 SPJP(K) JakartaPusat Te1p.5684220
[email protected]
INA-SH (Perhimpunan HipertensiIndonesia)
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
32