5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
5.15.5 Nabi Isa AS. Nabi Isa tumbuh dan berkembang serta menjalani masa kecilnya di Mesir. Kemudian datanglah kepada Maryam, orang asing yang telah memerintahkannya untuk meninggalkan Palestina. Kali ini, ia memerintahkannya untuk kembali ke Palestina. Orang asing itu berkata kepadanya, “Raja yang zolim telah mati, maka kembalilah bersama anakmu wahai Maryam. Telah datang kesempatan emas bagi Nabi Isa untuk menduduki singgahsananya. Nabi Isa akan menjadi penyayang orang-orang fakir dan orang-orang yang benar. Kembalilah wahai Maryam.” Maryam pun kembali. Dalam perjalanan Maryam melalui banyak mata air di sungai Jordania. Nabi Isa pun tumbuh menjadi dewasa dan mencapai masa mudanya. Nabi Isa keluar dari rumahnya dan menuju tempat penyembahan kaum Yahudi. Saat itu bertepatan dengan hari Sabtu. Di sana tidak ada satu rumah pun dari rumah kaum Yahudi yang dapat menyalakan api atau memadamkannya pada hari Sabtu, atau mengambil buah di hari itu. Dilarang bagi seorang wanita untuk membikin adonan roti atau seseorang anak kecil mencuci anjingnya. Nabi Musa telah memerintahkan untuk menghormati hari Sabtu dan hanya mengkhususkanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Di tengah-tengah suasana yang luar biasa ini, juga terdapat sikap keras kepala yang mengelilingi kaum Yahudi. Terdapat tujuh tingkat kesucian dan dua puluh enam sholat yang harus mereka lakukan saat mereka membasuh tangan sebelum memakan makanan, namun mereka menganggap bahwa meniadakan pembacaan sholat-sholat sebagai bentuk pembunuhan terhadap jiwa dengan cara bunuh diri dan tercegah dari kehidupan abadi. Demikianlah kekerasan sikap masyarakat Yahudi yang menunjukkan bahwa moral mereka telah rusak dan dipenuhi dengan kemunafikan yang tiada taranya. Sementara itu, Nabi Isa berjalan menuju tempat beribadah. Orang-orang berjalan di sekelilingnya. Mereka tampak membanggakan pakaian-pakaian yang berwarna dan berharga sedangkan Isa berjalan dengan memakai baju putih dan menampakkan kezuhudannya. Rambut Isa tampak lembut yang mencapai kedua bahunya dan tampak ia basah terkena air awan yang menurunkan gerimis. Meskipun hari itu hari Sabtu, Nabi Isa memetik buah di suatu kebun dan mengambil dua buah yang beliau berikan kepada anak kecil yang miskin dan lapar. Tindakan semacam ini menurut kepercayaan Yahudi dianggap sebagai tindakan yang menentang agama Yahudi. Nabi Isa mengetahui bahwa menjalankan agama yang hakiki bukan terletak pada ketaatan luaran sementara hati jauh dari sikap rendah diri. Oleh karena itu, Nabi Isa mencabut buah dan memberikan makan kepada manusia pada hari Sabtu. Beliau menyalakan api untuk wanita-wanita tua sehingga mereka tidak mati kedinginan. Nabi Isa sering mengunjungi tempat sesembahan orang Yahudi. Nabi Isa berdiri di dalamnya dan mengamati para pendeta dan manusia di sekitarnya. Nabi Isa berdiri cukup lama di tempat penyembahan itu. Setiap kali ia memutarkan wajahnya, ia mendapati para pendeta di sana. Terdapat dua puluh ribu pendeta. Nama-nama mereka tercatat dalam haikal. Mereka adalah kaum Waliyun yang memakai saku-saku yang besar yang di dalamnya ada kitab-kitab syariat. Sedangkan kaum Farisiun, mereka memakai pakaian yang lebar yang sisi-sisinya tertenun dengan emas. Mereka adalah pembantu haikal yang resmi dengan memakai baju-baju mereka yang putih. Adapun kaum Shaduqiyun adalah kelompok para pendeta aristokrat yang bersekutu dengan penguasa di mana mereka memperoleh kekayaan melalui persekutuan ini. Tempat penyembahan itu dipenuhi dengan kambing dan merpati yang dibeli oleh para pengunjung tempat penyembahan itu. Mereka menyerahkannya sebagai korban kepada Allah. Yaitu korban yang disembelih di dalam tempat persembahan di atas tempat penyembelihan. 1
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
Karena setiap langkah yang diayunkan oleh para pejalan di tempat penyembahan itu akan menghasilkan uang. Di tempat penyembahan Yahudi itulah tersingkap hakikat kehidupan kaum Yahudi. Nilai satu-satunya yang disembah oleh manusia di zaman itu adalah uang. Kaum Shaduqiyun dan kaum Farisiun bekerja sama di antara mereka di dalam haikal itu seakan-akan mereka di dalam suatu pasar di mana mereka memanfaatkannya untuk diri mereka dengan terus mencari korban-korban di dalamnya. Perkelahian antara kedua kelompok itu mendatangkan pukulan berat bagi pemilik toko yang menyimpan burung merpati terutama anak-anak dari kepala pendeta. Nabi Isa memperhatikan apa yang terjadi di sekelilingnya. Nabi Isa melihat kaum fakir miskin yang tidak mampu membeli hewan korban sehingga mereka tidak mampu berkorban. Nabi Isa berpikir di dalam dirinya, “Mengapa binatang-binatang itu mereka bakar lalu dagingnya menjadi asap di udara, padahal di sana terdapat ribuan kaum fakir miskin yang mati kelaparan? Mengapa mereka mengira bahwa Allah ridho ketika tempat penyembelihan dilumuri dengan darah, lalu hewan korban itu dibawa ke rumah-rumah para pendeta dan tokotoko mereka untuk dijual? Mengapa orang-orang fakir miskin banyak berhutang dan mengeluarkan banyak uang untuk membeli binatang-binatang korban? Mengapa binatangbinatang korban itu harus dimiliki dan hanya dirawat oleh para pendeta lalu apa yang mereka lakukan dengan uang-uang ini? Bukankah hal yang aneh ketika seseorang memasuki rumah dengan keharusan membawa uang? Lalu, di manakah tempat orang-orang fakir miskin di haikal itu?” Nabi Isa pergi dari tempat penyembahan itu dan beliau meninggalkan kota menuju gunung. Nabi Isa berdiri di atas sebuah bukit dan beliau mulai melakukan sholat. Tetesan air mata mulai berlinang dari pipinya dan jatuh ke bumi. Nabi Isa mulai merenung dan menangis. Di sana terdapat bunga yang nyaris mati karena kehausan lalu ketika ia mendapatkan tetesan air mata Nabi Isa, maka bunga itu mekar kembali dan mendapatkan kehidupan. Tetesan air mata Nabi Isa menyelamatkannya, sebagaimana beliau akan menyelamatkan manusia dengan dakwahnya. Di malam yang penuh berkah ini pula, dua orang Nabi yang mulia meninggalkan bumi, yaitu Nabi Yahya dan Nabi Zakaria. Kedua Nabi itu dibunuh oleh penguasa. Sejak kepergian mereka berdua, bumi kehilangan banyak dari kebaikan. Pada malam itu juga, turunlah wahyu kepada Nabi Isa bin Maryam. Allah memutuskan perintah-Nya agar Nabi Isa memulai dakwahnya. Nabi Isa memulai perjalanannya yang berat dan penuh tantangan serta penderitaan, beliau mulai berdakwah di jalan Allah. Artinya: “(Isa berkata), “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhan-ku dan Tuhan-mu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.”(QS. Maryam (19): 36) Dakwah Nabi Isa datang dan menghapus syariat Nabi Musa dalam bentuk luaran. Di tengah-tengah masa materialisme yang sangat luar biasa dan dunia dipenuhi dengan penyembahan terhadap emas dan tersebarnya berbagai macam kejahatan, munculah dakwah Nabi Isa sebagai reaksi ideal yang menunjukkan ketinggian dan kesucian. Tampaknya Nabi Isa merasakan kekafiran kaumnya semakin menjadi-jadi. Kemudian Allah menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa. Yaitu adalah kitab suci yang datang untuk membenarkan Taurat dan berusaha menghidupkan syariatnya yang pertama. Injil adalah cahaya, petunjuk, dan peringatan bagi orang-orang yang bertakwa. Nabi Isa ingin meluruskan tafsiran orang-orang Yahudi terhadap syariat di mana mereka menyampaikan tafsir dari syariat itu sesuai dengan kepentingan mereka. Nabi Isa menenangkan orang-orang yang menjaga syariat bahwa beliau tidak datang untuk menghilangkan syariat, tetapi ia datang untuk menyempurnakannya dan menyelesaikan tugas para Nabi.
2
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
Nabi Isa mewasiatkan kepada manusia agar mereka memperlakukan sesama mereka sesuai dengan aqidah yang mengatakan, “Perlakukanlah orang lain sebagaimana engkau memperlakukan dirimu sendiri.” Nabi Isa terus melangsungkan dakwahnya dan mengajak manusia untuk menyembah Allah serta tidak menyekutukan-Nya, sebagaimana beliau juga mengajak manusia untuk membersihkan rohani serta hati dan berusaha memasuki kerajaan langit. Nabi Isa memberi pengertian kepada orang-orang Yahudi bahwa sepuluh wasiat yang dibawa oleh Nabi Isa mengandung makna-makna yang lebih dalam dari apa yang mereka bayangkan. Wasiat yang keenam bukan hanya melarang pembunuhan materi, sebagaimana yang mereka pahami tetapi juga menyangkut penindasan dan usaha mencelakakan orang lain. Sedangkan wasiat yang ke tujuh bukan hanya melarang zina (dalam pengertian terjadinya hubungan antara laki-laki dengan perempuan melalui cara-cara yang tidak sah), tetapi zina berarti segala bentuk perbuatan yang menjurus kepada dosa. Misalnya, ketika mata diarahkan kepada lawan jenis disertai syahwat dan hasrat seksual, maka itu pun berarti zina. Nabi Isa berkata, “Sesungguhnya lebih baik bagi manusia untuk menghindarkan matanya dari sesuatu yang dapat menghancurkannya dari pada ia harus hancur dengan mata itu sendiri. Syariat yang dibawa oleh Nabi Isa melarang untuk melanggar sumpah dan janji Nabi Isa memberi pengertian kepada kaumnya bahawa hendaklah mereka tidak melakukan sumpah palsu karena merupakan kesalahan besar jika nama Allah dibuat main-main di atas mulut-mulut manusia.” Dakwah Nabi Isa itu sangat memukul kalangan para pendeta Yahudi. Kalimat-kalimat yang dilontarkan Nabi Isa bagaikan senjata yang siap menerpa wajah mereka dan menyatakan peperangan terhadap mereka. Artinya: “Wahai Rosul! Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba-lomba dalam kekafirannya. Yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman; dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong* dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu**. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.” Barangsiapa Dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikit pun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orangorang yang sudah tidak Dikehendaki Allah untuk menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.”(QS.AlMā’idah (5): 41) -----------------------------------------------------------------*Orang-orang Yahudi sangat suka mendengar perkataan-perkataan pendeta mereka yang bohong, atau sangat suka mendengar perkataan-perkataan Nabi Muhammad saw. untuk disampaikan kepada pendeta-pendeta dan kawan-kawan mereka dengan cara yang tidak jujur. -----------------------------------------------------------------*Mereka sangat suka mendengar perkataan-perkataan pemimpin- pemimpin mereka yang bohong yang belum pernah bertemu dengan Nabi Muhammad saw. karena sangat benci kepadanya, atau sangat suka mendengar perkataan-perkataan Nabi Muhammad SAW. untuk disampaikan secara tidak jujur kepada kawan-kawannya. Artinya: “Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) yang haram*. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk meminta 3
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
putusan), maka berilah putusan di antara mereka atau berpalinglah dari mereka, dan jika engkau berpaling dari mereka maka mereka tidak akan membahayakanmu sedikit pun. Tetapi jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah Menyukai orang-orang yang adil.”(QS.AlMā’idah (5): 42) -----------------------------------------------------------------*Seperti uang suap dan sebagainya. Artinya: “Dan bagaimana mereka akan mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, nanti mereka berpaling (dari putusanmu) setelah itu? Sungguh, mereka bukan orang-orang yang beriman.”(QS.Al-Mā’idah (5): 43) Artinya: “Sesungguhnya, Kami yang Menurunkan Kitab Taurat; di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang Diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.”(QS.Al-Mā’idah (5): 44) Artinya: “Kami telah Menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qishosh-nya (balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qishosh)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang Diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zolim.”(QS.Al-Mā’idah (5): 45) Artinya: “Dan Kami Teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami Menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orangorang yang bertakwa.”(QS.Al-Mā’idah (5): 46) Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah Mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami Berikan kenabian dan kitab (wahyu) kepada keturunan keduanya, di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka yang fasik.”(QS. Al-Ḥadīd (57): 26) Artinya: “Kemudian Kami Susulkan rosul-rosul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami Susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami Berikan Injil kepadanya dan Kami Jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya. Mereka mengada-adakan rahbaniyyah*, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka (yang Kami Wajibkan hanyalah) mencari keridaan Allah, tetapi tidak mereka pelihara dengan semestinya. Maka kepada orang-orang yang beriman di antara mereka Kami Berikan pahalanya, dan banyak di antara mereka yang fasik.”(QS. AlḤadīd (57): 27)
4
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
-----------------------------------------------------------------*Tidak beristri atau tidak bersuami dan mengurung diri dalam biara. Nabi Isa terus berdo’a kepada Allah agar merahmati kaumnya. Beliau menyuruh kaumnya agar menyayangi diri mereka sendiri dan beriman kepada Allah. Nabi Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah seseorang yang meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan izin Allah, tanpa bermaksud membanggakan diri. Apakah kalian mengetahui di mana rumahku?” Mereka menjawab, “Di mana rumahmu wahai Isa?” Nabi Isa menjawab, “Rumahku adalah masjid, wewangianku adalah air makananku adalah rasa lapar, pelitaku adalah bulan di waktu malam dan sholatku di waktu musim dingin di saat matahari terletak di timur, bungaku adalah tanaman-tanaman bumi, pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia, teman-temanku adalah orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi dan aku tidak mendapati sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak menemukan sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih dan tidak tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku?” Nabi Isa mengajak mereka untuk mengikuti Tauhid sehingga mereka pun berserah diri dan Nabi Isa menyampaikan khabar gembira dengan kedatangan seorang rosul yang datang setelahnya yang bernama Ahmad. Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rosul yang akan datang setelahku, yang nama-nya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, ‘Ini adalah sihir yang nyata.’”(QS. Ash-Shoff (61): 6) Kemudian terjadilah di hadapan Nabi Isa berbagai macam mukjizat yang luar biasa seperti penghidupan orang yang mati, peniupan tanah, dan sebagainya. Ketika Nabi Isa datang membawa bukti-bukti yang jelas ini, maka mereka menuduhnya bahawa ia membawa sihir. Nabi Isa mengetahui bahwa tuduhan semacam ini telah dialamatkan kepada sebagian besar para Nabi sebelumnya. Beliau juga mengetahui bahwa Nabi yang terakhir pun akan mendapatkan tuduhan yang sama. Nabi Isa terus melakukan dakwahnya. Ia didukung oleh mukjizat dari Allah. Nabi Isa mampu membuat bentuk burung dari tanah kemudian ia meniupnya, maka tanah itu menjadi burung dengan izin Allah. Selain itu, bajunya yang sederhana jika tersentuh orang yang sakit, maka orang itu akan sembuh. Bahkan jika Nabi Isa meletakkan tangannya di atas mata orang yang buta atau orang yang terkena sakit belang niscaya ia akan sembuh. Jadi, Nabi Isa didukung oleh mukjizat yang luar biasa. Bahkan beliau mampu menghidupkan orang-orang yang mati dari kuburan mereka sehingga mereka keluar dalam keadaan hidup dengan izin Allah SWT. Nabi Isa menghidupkan empat orang. Pertama, al-Azir yaitu temannya. Kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua, dan seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang mati di zaman Nabi Isa. Ketika orang- orang Yahudi melihat hal tersebut, mereka berkata, “Engkau menghidupkan orang-orang yang mati dan kematian mereka tidak lama .Barangkali mereka tidak mati tapi mereka sekadar mengalami keadaan tidak sedarkan diri atau mati suri.” Lalu mereka meminta kepada Nabi Isa untuk membangkitkan Sam bin Nuh dari kematiannya. Nabi Isa bertanya kepada mereka, “Di manakah kaum kuburan Sam bin Nuh?” Mereka keluar bersama Nabi Isa sehingga mereka mencapai kuburan Sam bin Nuh. Lalu Nabi Isa 5
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
berdo’a kepada Allah agar menghidupkan orang yang mati di situ. Sam bin Nuh keluar dari kuburannya, dan rambut dikepala-nya tampak beruban. Nabi Isa berkata kepadanya, “Bagaimana rambut di kepalamu bisa beruban, sementara di zamanmu kau tidak. ada uban.” Sam berkata, “Ya Rosululloh, aku mendengar engkau berdo’a untukku lalu aku mendengar suara yang mengatakan, aku akan mengabulkan wahai Rosululloh. Aku mengira bahwa kiamat telah tiba. karena takutnya kepada hal itu sehingga rambut di kepalaku beruban.” Setelah itu beliau diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghoib melalui panca inderanya meskipun beliau tidak menyaksikannya secara langsung. Oleh karena itu, beliau memberitahu kepada sahabatsahabatnya dan murid-muridnya apa yang mereka makan dan apa yang mereka simpan di rumah-rumah mereka. Setelah itu Nabi Isa melanjutkan dakwahnya. Artinya: “Dan sebagai Rosul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan-mu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.”(QS. Āli‘Imrōn (3): 49) Artinya: “Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan-mu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 50) Artinya: “Sesungguhnya Allah itu Tuhan-ku dan Tuhan-mu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 51) Artinya: “Dan ingatlah, ketika Allah Berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku Menguatkanmu dengan Ruhul Qudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku Mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku Menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) dikala engkau mengemukakan kepada mereka keteranganketerangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”(QS.Al-Mā’idah (5): 110) Nabi Isa terus berjalan di jalan Allah. Beliau membuat bagi mereka apa yang disebut dengan hukum roh. Beliau menaiki gunung dan para sahabat-sahabatnya berdiri di sekitarnya. Nabi Isa melihat orang-orang yang beriman kepadanya yang terdiri dari orang-orang yang fakir miskin, orang-orang yang menderita, dan orang- orang yang sedih. Jumlah mereka sedikit seperti jumlah para pengikut Nabi.
6
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
Artinya: “Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israil), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para Hawariyyin (sahabat setianya) menjawab, “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 52) Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau Turunkan dan kami telah mengikuti Rosul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 53)
Gunung diliputi dengan awan tipis dan turunlah hujan gerimis. Nabi Isa mulai berbicara, “Sungguh beruntung bagi orang-orang miskin karena mereka memiliki kerajaan langit. Beruntunglah orang-orang yang sedih kerana mereka akan menjadi orang-orang yang mulia. Beruntunglah yang diserahi amanat kerana mereka akan mewarisi bumi. Beruntunglah orangorang yang lapar dan haus karena mereka akan dikenyangkan. Beruntunglah orang-orang yang menyayangi karena mereka akan disayangi. Beruntunglah orang-orang yang bersih hatinya karena mereka akan melihat Allah. Beruntunglah orang-orang yang tertindas demi mempertahankan kebenaran karena mereka akan mendapatkan kerajaan langit. Kalian adalah garam bumi jika garam telah rusak, maka siapa gerangan yang dapat mengembalikannya menjadi garam kembali?” Maka mereka (kaum Hawariyin) menungkan kedalaman ungkapan dari Nabi Isa dan berkata, "Garam adalah sesuatu yang memberikan rasa yang khusus dan tanpa garam makanan akan menjadi hambar. Yakni, tanpa orang-orang mukmin, maka cita rasa kehidupan terasa tidak bermakna, tanpa kehadiran orang-orang Muslim dan perbuatan mereka yang ikhlas terhadap Allah akan tampak kehidupan sangat berat dan tidak berarti.” Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Aku Ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.” Mereka menjawab, “Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (Muslim).”(QS.Al-Mā’idah (5): 111) Artinya: “(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa yang setia berkata, “Wahai Isa putra Maryam! Bersediakah Tuhan-mu Menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.”(QS.Al-Mā’idah (5): 112) Artinya: “Mereka berkata, “Kami ingin memakan hidangan itu agar tenteram hati kami dan agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan (hidangan itu).”(QS.Al-Mā’idah (5): 113) Artinya: “Isa putra Maryam berdoa, “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orangorang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik Pemberi rezeki.”(QS.Al-Mā’idah (5): 114) Artinya: “Allah Berfirman, “Sungguh, Aku akan Menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah (turun hidangan) itu, maka sungguh, Aku
7
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
akan Mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku Timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia (seluruh alam).”(QS.Al-Mā’idah (5): 115) Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Allah Berfirman, “Wahai ‘Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?” (Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah Mengetahuinya. Engkau Mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang ghoib.”(QS.Al-Mā’idah (5): 116) Artinya: “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau Perintahkan kepadaku (yaitu), “Sembahlah Allah, Tuhan-ku dan Tuhan-mu,” dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau Mewafatkan aku, Engkaulah yang Mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.”(QS.Al-Mā’idah (5): 117) Artinya: “Jika Engkau Menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu, dan jika Engkau Mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”(QS.Al-Mā’idah (5): 118) Artinya: “Allah Berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungaisungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah Ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.”(QS.Al-Mā’idah (5): 119) Artinya: “Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(QS.Al-Mā’idah (5): 120) Kemudian pertentangan antara Nabi Isa dan Bani Israil semakin meningkat. Mereka adalah orang-orang yang hatinya keras, yang membeku di hadapan kebenaran. Isa datang kepada mereka dan menghancurkan segala pemikiran mereka dan kehidupan mereka serta sistem mereka. Sesungguhnya dakwah Nabi Isa terfokus kepada kebenaran, kedamaian dan keadilan dan pada saat yang sama mengumumkan peperangan terhadap kehidupan orang-orang yang zolim yang telah menjauhi kebenaran. keadilan, dan kedamaian. Kemudian para pendeta Yahudi mulai merancang suatu persekongkolan untuk menyingkirkan Nabi Isa. Mereka ingin mengusir Nabi Isa. Mula-mula pemerintahan Romawi tidak turut campur dalam masalah tersebut karena mereka melihat bahwa itu hanya sekadar perselisihan antara kelompok-kelompok Yahudi. Akhirnya para pendeta Yahudi dan pemerintah Romawi mulai merancang suatu persekongkolan untuk menyingkirkan Nabi Isa. Artinya: “Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun Membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 54) Mereka menetapkan untuk menangkap Nabi Isa dan kemudian membunuhnya. Pada saat yang sama, Nabi Isa mengetahui rencana jahat mereka. Beliau juga mengetahui bahwa semakin mencari jejaknya. Oleh karena itu, Nabi Isa sering berpindah dari satu tempat ke 8
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
tempat lain. Suatu malam kelompok Yahudi dan Romawi berada di suatu kebun dan mereka mendapi Nabi Isa. Pada waktu yang sama tampaklah kekuasaan Allah. Allah menyembunyikan Nabi Isa dari orang-orang yang melihatnya dan menempatkan sesosok laki-laki mirip Nabi Isa yang bernama Yudas. Artinya: “(Ingatlah), ketika Allah Berfirman, “Wahai ‘Isa! Aku Mengambilmu dan Mengangkatmu kepada-Ku, serta Menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan Menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku Beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 55) Artinya: “Maka adapun orang-orang yang kafir, maka akan Aku Azab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia dan di akhirat, sedang mereka tidak memperoleh penolong.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 56) Artinya: “Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan Memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang zolim.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 57) Yudas adalah orang yang menunjukkan persembunyian Nabi Isa kepada kelompok Yahudi dan Romawi. Allah menggagalkan tipu muslihatnya dan membalas pengkhianatannya. Mereka kelompok Yahudi dan Romawi mengira sosok itu benar-benar Nabi Isa dan langsung menyeretnya dengan terburu-buru dan ceroboh. Mereka langsung membawa Yudas ke tempat penyaliban. Mereka mengira bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa. Artinya: “Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka (Yahudi dan Nasrani). Maka celakalah orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang agung!”(QS. Maryam (19): 37) Artinya: “Tetapi mereka terpecah belah dalam urusan (agama) mereka di antara mereka. Masing-masing (golongan itu semua) akan kembali kepada Kami.”(QS. Al-Ambiyā’ (21): 93) Artinya: “Alangkah tajam pendengaran mereka dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zolim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.”(QS. Maryam (19): 38) Artinya: “dan (Kami Hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-masih, Isa putra Maryam, Rosul Allah*,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.”(QS. An-Nisā’ (4): 157) -----------------------------------------------------------------*Mereka menyebut Isa putra Maryam itu Rosul Allah ialah sebagai ejekan, karena mereka sendiri tidak mempercayai kerosulan Nabi Isa AS. itu.
9
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
Artinya: “Tetapi Allah telah Mengangkat Isa ke hadirat-Nya*. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”(QS. An-Nisā’ (4): 158) -----------------------------------------------------------------*Ayat ini sebagai bantahan terhadap anggapan orang Yahudi, bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa AS. Artinya: “Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (‘Isa) menjelang kematiannya*. Dan pada hari Kiamat dia (‘Isa) akan menjadi saksi mereka.”(QS. An-Nisā’ (4): 159) -----------------------------------------------------------------*Setiap orang Yahudi dan Nasrani akan beriman kepada Nabi Isa AS. sebelum wafatnya, bahwa dia adalah Rosulullah, bukan anak Allah. Sebagian mufasir berpendapat bahwa mereka mengimani hal itu sebelum wafat. Artinya: “Karena kezoliman orang-orang Yahudi, Kami Haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik yang (dahulu) pernah dihalalkan; dan karena mereka sering menghalangi (orang lain) dari jalan Allah,”(QS. An-Nisā’ (4): 160) Artinya: “dan karena mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Dan Kami Sediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka azab yang pedih.”(QS. An-Nisā’ (4): 161) Artinya: “Tetapi orang-orang yang ilmunya mendalam di antara mereka, dan orang-orang yang beriman, mereka beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad), dan kepada (kitab-kitab) yang diturunkan sebelummu, begitu pula mereka yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat dan beriman kepada Allah dan hari kemudian. Kepada mereka akan Kami Berikan pahala yang besar.”(QS. An-Nisā’ (4): 162) Artinya: “Dan hendaklah pengikut Injil memutuskan perkara menurut apa yang Diturunkan Allah di dalamnya*. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang Diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang fasik**.”(QS.Al-Mā’idah (5): 47) -----------------------------------------------------------------*Pengikut-pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara sesuai dengan apa yang Diturunkan Allah di dalam Injil itu, sampai kepada masa diturunkan Al-Qur’an. -----------------------------------------------------------------**Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah ada tiga macam: a). karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam ini kafir (Q.S. 5 al-Mā-idah: 44). b). karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zolim (Q.S. 5 al-Mā-idah: 45). c). karena fasik sebagaimana terdapat dalam ayat 47 surah ini. Artinya: “Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.”(QS. Maryam (19): 39)
10
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.15 Keluarga Imran, Nabi Zakariyya AS., Maryam, Nabi Yahya AS., dan Nabi Isa AS.
Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang Mewarisi bumi* dan semua yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kami mereka dikembalikan.”(QS. Maryam (19): 40) -----------------------------------------------------------------*Setelah seluruh alam ini hancur, maka hanya Allah yang kekal. Artinya: “Demikianlah Kami Bacakan kepadamu (Muhammad) sebagian ayat-ayat dan peringatan yang penuh hikmah.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 58) Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia Menciptakannya dari tanah, kemudian Dia Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 59) Artinya: “Kebenaran itu dari Tuhan-mu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 60) Artinya: “Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah engkau memperoleh ilmu, katakanlah (Muhammad), “Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istrimu, kami sendiri dan kamu juga, kemudian marilah kita ber-mubāhalah* agar laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 61) -----------------------------------------------------------------*Mubāhalah ialah masing-masing pihak di antara orang-orang yang berbeda pendapat berdo’a kepada Allah dengan sungguh-sungguh, agar Allah Menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. Nabi mengajak utusan Nasrani Najran bermubāhalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW. Artinya: “Sesungguhnya, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan selain Allah, dan sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 62) Artinya: “Kemudian jika mereka berpaling, maka (ketahuilah) bahwa Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS. Āli-‘Imrōn (3): 63)
11