5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.4 Nabi Hud AS.
5.4.1 Nabi Hud AS. dan Kaum ‘Ad Kaum ‘Ad bertempat di daerah Al-Ahqaf terletak di antara Yaman dan Oman dengan ibukota Iram dan termasuk suku yang tertua sesudah kaum Nabi Nuh serta terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang besar. Mereka dikurniai oleh Allah tanah yang subur dengan sumber-sumber airnya yang mengalir dari segala penjuru sehinggakan memudahkan mereka bercocok tanam untuk bahan makanan mereka dan memperindah tempat tinggal mereka dengan kebun-kebun bunga yang indah-indah. Sebagaimana dengan kaum Nabi Nuh, kaum Hud ialah suku ‘Ad ini adalah penghidupan rohaninya tidak mengenal Allah Yang Maha Kuasa Pencipta alam semesta. Mereka membuat patung-patung yang diberi nama Shamud dan Alhattar dan itu yang disembah sebagai tuhan mereka yang menurut kepercayaan mereka dapat memberi kebahagiaan, kebaikan dan keuntungan serta dapat menolak kejahatan, kerugian dan segala musibah. Dalam situasi seperti ini, Allah mengutus Hud untuk membawa ajaran-Nya kepada kaumnya. Nabi Hud adalah seorang hamba yang berlidah fasih, cerdas, dan memiliki akal yang cemerlang. Allah memilih hamba-Nya Hud dan mengutusnya di tengah-tengah kaumnya. Nabi Hud keluar menuju kaumnya dan memulai dakwahnya:
Artinya: “Dan kepada kaum ‘Ad (Kami Utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, “Wahai kaum-ku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?”(QS. Al-A‘rōf (7): 65)
Artinya: “Dan kepada kaum ‘Ad (Kami Utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, “Wahai kaum-ku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada-ada.”(QS. Hūd (11): 50)
Artinya: “Wahai kaumku! Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (seruanku) ini. Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah Menciptakanku. Tidakkah kamu mengerti?”(QS. Hūd (11): 51)
Artinya: “(Kaum) ‘Ad telah mendustakan para Rosul.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):123 )
Artinya: “Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):124)
Artinya: “Sesungguhnya, aku ini seorang rosul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):125)
Artinya: “maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):126)
1
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.4 Nabi Hud AS.
Artinya: “Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad, yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir, dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), “Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar.”(QS. Al-Aḥqōf (46):21)
Artinya: “Kaum ‘Ad pun telah mendustakan. Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!”(QS. Al-Qomar (54):18) Dengan kalimat yang singkat tersebut, Nabi Hud meletakkan hakikat ketuhanan kepada kaumnya dan hakikat hari kebangkitan. Di sana hanya ada satu Pencipta yang berhak disembah. Di sana terdapat kematian, kemudian kebangkitan kemudian hari kiamat. Hari yang besar yang di dalamnya terdapat siksaan yang besar. Setelah mendengar dakwah Nabi Hud, kaumnya terpecah menjadi dua kelompok, yaitu (1) kelompok orang-orang lemah, orang-orang fakir, dan orang-orang yang menderita, di mana mereka merasa dilindungi dengan dakwah Nabi Hud, sedangkan (2) kelompok orang-orang kaya, orang-orang kuat, dan para penguasa di mana mereka menghadapi dakwah Nabi Hud dengan penuh keraguan. Bahkan mereka menolak dan menentang ajakannya:
Artinya: “Pemuka-pemuka orang- orang yang kafir dari kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar kurang waras dan kami kira kamu termasuk orang-orang yang berdusta.”(QS. Al-A‘rōf (7): 66)
Artinya: “Dia (Hud) menjawab, “Wahai kaumku! Bukan aku kurang waras, tetapi aku ini adalah Rasul dari Tuhan seluruh alam.”(QS. Al-A‘rōf (7): 67)
Artinya: “Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhan-ku dan pemberi nasihat yang terpercaya kepada kamu.”(QS. Al-A‘rōf (7): 68)
Artinya: “Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhan-mu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu? Ingatlah ketika Dia Menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia Lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan. Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung.”(QS. Al-A‘rōf (7): 69)
Artinya: “Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhan-mu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia Menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan
2
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.4 Nabi Hud AS.
Menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.”(QS. Hūd (11): 52)
Artinya: “Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):127)
Artinya: “Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):128)
Artinya: “dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal?”(QS. AsySyu‘arō’ (26):129)
Artinya: “Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):130)
Artinya: “Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):131)
Artinya: “dan tetaplah kamu bertakwa kepada-Nya yang telah Menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):132)
Artinya: “Dia (Allah) telah Menganugerahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):133)
Artinya: “dan kebun-kebun, dan mata air,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):134)
Artinya: “sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar.”(QS. AsySyu‘arō’ (26):135)
Artinya: “Mereka berkata, “Apakah kedatanganmu kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar!”(QS. Al-A‘rōf (7): 70)
Artinya: “Mereka (kaum ‘Ad) berkata, “Wahai Hud! Engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan mempercayaimu,”(QS. Hūd (11): 53)
3
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.4 Nabi Hud AS.
Artinya: “kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. ” Dia (Hud) menjawab, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan,”(QS. Hūd (11): 54)
Artinya: “dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi.”(QS. Hūd (11): 55)
Artinya: “Mereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):136)
Artinya: “(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):137)
Artinya: “dan kami (sama sekali) tidak akan diazab.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):138)
Artinya: “Mereka menjawab, “Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah engkau ancamkan kepada kami, jika engkau termasuk orang yang benar.”(QS. Al-Aḥqōf (46):22)
Artinya: “Dia (Hud) menjawab, “Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu.”(QS. Al-A‘rōf (7): 71)
Artinya: “Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhan-ku dan Tuhan-mu. Tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) melainkan Dia-lah yang Memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhan-ku di jalan yang lurus (adil).”(QS. Hūd (11): 56)
Artinya: “Maka jika kamu berpaling, maka sungguh, aku telah menyampaikan kepadamu apa yang menjadi tugasku sebagai rosul kepadamu. Dan Tuhan-ku akan Mengganti kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tidak dapat mendatangkan mudarat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha Pemelihara segala sesuatu.”(QS. Hūd (11): 57)
4
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.4 Nabi Hud AS.
Artinya: “Dia (Hud) berkata, “Sesungguhnya ilmu (tentang itu) hanya pada Allah, dan aku (ha-nya) menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku, tetapi aku melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh.”(QS. Al-Aḥqōf (46):23) Manusia akan merasa keheranan terhadap perlawanan kepada kebenaran ini. Seorang lelaki menghadapi kaum yang kasar dan keras kepala serta bodoh. Mereka menganggap bahwa berhala-berhala dari batu dapat memberikan gangguan. Bahkan mereka siap menentang mereka dan menghadapi segala bentuk, makar (tipu daya) mereka. Allah-lah yang Maha Kuat dan Maha Benar. Dia-lah yang menguasai setiap makhluk di muka bumi, baik berupa binatang, manusia, maupun makhluk lain. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah SWT. Dengan keimanan kepada Allah dan dengan kepercayaan pada janji-Nya serta merasa tenang dengan pertolongan-Nya, Nabi Hud menyeru orang-orang kafir dari kaumnya. Nabi Hud melakukan yang demikian itu meskipun ia sendirian dan merasakan kelemahan kerana ia mendapatkan keamanan yang hakiki dari Allah. Jika mereka mengingkari dakwahnya, niscaya Allah akan mengganti mereka dengan kaum selain mereka. Yang demikian ini berarti bahwa mereka sedang menunggu azab. Demikianlah Nabi Hud menjelaskan kepada mereka, bahwa ia berlepas diri dari mereka dan dari tuhan mereka. la bertawakal kepada Allah yang menciptakannya. Nabi Hud mengetahui bahwa siksa akan turun di antara para pengikutnya yang menentang. Beginilah hukum kehidupan di mana Allah menyiksa orang-orang kafir meskipun mereka sangat kuat atau sangat kaya. Nabi Hud dan kaumnya menunggu janji Allah. Kemudian terjadilah masa kering di muka bumi di mana langit tidak lagi menurunkan hujan. Matahari menyengat sangat kuat hingga laksana percikan-percikan api yang menimpa kepala manusia. Kaum Nabi Hud segera menuju kepadanya dan bertanya, “Mengapa terjadi kekeringan ini wahai Hud?” Nabi Hud berkata, “Sesungguhnya Allah murka kepada kalian. Jika kalian beriman, maka Allah akan rela terhadap kalian dan menurunkan hujan serta menambah kekuatan kalian.” Namun kaum Nabi Hud justru mengejeknya dan malah semakin menentangnya, maka masa kekeringan semakin meningkat dan menguningkan pohon-pohon yang hijau dan matilah tanaman-tanaman. Lalu datanglah suatu hari di mana terdapat awan besar yang menyelimuti langit. Kaum Nabi Hud begitu gembira dan mereka keluar dari rumah mereka sambil berkata, “Hari ini kita akan dituruni hujan.” Tiba-tiba udara berubah yang tadinya sangat kering dan panas kini menjadi sangat dingin. Angin mulai bertiup dengan kencang. Semua benda menjadi bergoyang. Angin terus-menerus bertiup malam demi malam, dan hari demi hari. Setiap saat rasa dingin bertambah. Kaum Nabi Hud mulai berlari. Mereka segera menuju ke tenda dan bersembunyi di dalamnya. Angin semakin bertiup dengan kencang dan menghancurkan tenda. Angin menghancurkan pakaian dan menghancurkan kulit. Setiap kali angin bertiup, ia menghancurkan dan membunuh apa saja yang di depannya. Angin bertiup selama tujuh malam dan delapan hari dengan mengancam kehidupan dunia. Kemudian angin berhenti dengan izin Tuhannya. Allah berfirman:
Artinya: “Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,”(QS. Al-Aḥqōf (46):24)
Artinya: “yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat 5
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.4 Nabi Hud AS.
tinggal mereka. Demikianlah Kami Memberi balasan kepada kaum yang berdosa.”(QS. Al-Aḥqōf (46):25)
Artinya: “Maka Kami Selamatkan dia (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami dan Kami Musnahkan sampai ke akar-akarnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukanlah orang-orang beriman.”(QS. Al-A‘rōf (7): 72)
Artinya: “Dan ketika azab Kami datang, Kami Selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami. Kami Selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat.”(QS. Hūd (11): 58)
Artinya: “Dan itulah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan. Mereka mendurhakai rosul-rosul-Nya dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi.”(QS. Hūd (11): 59)
Artinya: “Dan mereka selalu diikuti dengan laknat di dunia ini dan (begitu pula) di hari Kiamat. Ingatlah, kaum ‘Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka. Sungguh, binasalah kaum ‘Ad, umat Hud itu,”(QS. Hūd (11): 60)
Artinya: “Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami Binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):139)
Artinya: “Dan sungguh, Tuhan-mu, Dia-lah Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang.”(QS. AsySyu‘arō’ (26):140)
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah Meneguhkan kedudukan mereka (dengan kemakmuran dan kekuatan) yang belum pernah Kami Berikan kepada kamu dan Kami telah Memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka (selalu) mengingkari ayat-ayat Allah, dan (ancaman) azab yang dahulu mereka perolok-olokkan telah mengepung mereka.”(QS. Al-Aḥqōf (46):26)
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah Menghembuskan angin yang sangat kencang kepada mereka pada hari nahas yang terus menerus,”(QS. Al-Qomar (54):19)
Artinya: “yang membuat manusia bergelimpangan, mereka bagaikan pohon -pohon kurma yang tumbang dengan akar-akarnya.”(QS. Al-Qomar (54):20)
6
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.4 Nabi Hud AS.
Artinya: “Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!”(QS. Al-Qomar (54):21)
Artinya: “Dan sungguh, telah Kami Mudahkan al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”(QS. Al-Qomar (54):22)
7