5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
5.5.1 Nabi Shalih AS. dan Kaum Tsamud Berlalulah hari demi hari. Lahirlah sebagian lelaki dan matilah sebagian yang lain. Setelah kaum ‘Ad, datanglah kaum Tsamud. Kaum Tsamud bertempat di kota Hijr. Lagi-lagi azab berulang kepada kaum Tsamud dalam bentuk yang lain. Kaum Tsamud juga menyembah berhala kemudian Allah mengutus Nabi Shalih di tengah-tengah kaumnya. Nabi Shalih keluar menuju kaumnya dan memulai dakwahnya:
Artinya: “Dan kepada kaum Tsamud (Kami Utus) saudara mereka Shalih. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhan-mu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.”(QS. Al-A‘rōf (7): 73)
Artinya: “Dan ingatlah ketika Dia Menjadikan kamu kholifah-kholifah setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat- nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.”(QS. Al-A‘rōf (7): 74)
Artinya: “dan kepada kaum Tsamud (Kami Utus) saudara mereka, Shalih. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah Menciptakanmu dari bumi (tanah) dan Menjadikanmu pemakmurnya*,karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhan-ku sangat dekat (rahmat-Nya) dan Memperkenankan (doa hamba-Nya).”(QS. Hūd (11): 61) -----------------------------------------------------------------*Manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
Artinya: “Dan sesungguhnya penduduk negeri Hijr * benar-benar telah mendustakan para rasul (mereka)**,”(QS. Al-Ḥijr (15): 80) -----------------------------------------------------------------*Penduduk kota Hijr ialah kaum Tsamud. Hijr itu tempat yang terletak di Wadi Qura antara Medinah dan Suriah. -----------------------------------------------------------------**Yang dimaksud rosul-rosul di sini ialah Shalih. Mestinya di sini disebut rosul, tetapi disebut rosul-rosul (jamak) karena mendustakan seorang rosul sama dengan mendustakan semua rosul.
1
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
Artinya: “dan Kami telah Mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya,”(QS. Al-Ḥijr (15): 81)
Artinya: “dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu, (yang didiami) dengan rasa aman.”(QS. Al-Ḥijr (15): 82)
Artinya: “Kaum Tsamud telah mendustakan para Rosul.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):141)
Artinya: “Ketika saudara mereka Shalih berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):142)
Artinya: “Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,”(QS. AsySyu‘arō’ (26):143)
Artinya: “maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):144)
Artinya: “Dan aku tidak meminta sesuatu imbalan kepadamu atas ajakan itu, imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):145)
Artinya: “Apakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):146)
Artinya: “di dalam kebun-kebun dan mata air,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):147)
Artinya: “dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayangnya lembut.”(QS. AsySyu‘arō’ (26):148)
Artinya: “Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumahrumah,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):149)
Artinya: “maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):150)
Artinya: “dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melampaui batas,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):151)
2
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
Artinya: “yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan.”(QS. AsySyu‘arō’ (26):152)
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah Mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka yaitu Shalih (yang menyeru), “Sembahlah Allah!” Tetapi tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan.”(QS. An-Naml (27): 45)
Artinya: “Kaum Tsamud pun telah mendustakan peringatan itu.”(QS. Al-Qomar (54): 23) Dengan kalimat yang singkat tersebut, Nabi Shalih meletakkan hakikat ketuhanan kepada kaumnya dan hakikat hari kebangkitan. Di sana hanya ada satu Pencipta yang berhak disembah. Di sana terdapat kematian, kemudian kebangkitan kemudian hari kiamat. Hari yang besar yang di dalamnya terdapat siksaan yang besar. Setelah mendengar dakwah Nabi Shalih, kaumnya terpecah menjadi dua kelompok, yaitu (1) kelompok orang-orang lemah, orang-orang fakir, dan orang-orang yang menderita, di mana mereka merasa dilindungi dengan dakwah Nabi Shalih, sedangkan (2) kelompok orang-orang kaya, orang-orang kuat, dan para penguasa di mana mereka menghadapi dakwah Nabi Shalih dengan penuh keraguan. Bahkan mereka menolak dan menentang ajakannya:
Artinya: “Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, yaitu orang-orang yang telah beriman di antara kaumnya, “Tahukah kamu bahwa Shalih adalah seorang rosul dari Tuhan-nya?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami percaya kepada apa yang disampaikannya.”(QS. Al-A‘rōf (7): 75)
Artinya: “Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu percayai.”(QS. Al-A‘rōf (7): 76)
Artinya: “Mereka (kaum Tsamud) berkata, “Wahai Shalih! Sungguh, engkau sebelum ini berada ditengah-tengah kami merupakan orang yang diharapkan, mengapa engkau melarang kami menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami? Sungguh, kami benar-benar dalam keraguan dan kegelisahan terhadap apa (agama) yang engkau serukan kepada kami.”(QS. Hūd (11): 62)
Artinya: “Mereka berkata, “Sungguh, engkau hanyalah termasuk orang yang kena sihir,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):153)
Artinya: “engkau hanyalah manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat jika engkau termasuk orang yang benar.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):154)
3
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
Artinya: “Dia (Shalih) berkata; “Wahai kaumku! Terangkanlah kepadaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhan-ku dan Diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapa yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya? Maka kamu hanya akan menambah kerugian kepadaku.”(QS. Hūd (11): 63)
Artinya: “Dan wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab).”(QS. Hūd (11): 64)
Artinya: “Dia (Shalih) menjawab, “Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):155)
Artinya: “Dan jangan kamu menyentuhnya (unta itu) dengan sesuatu kejahatan, nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):156)
Artinya: “Dia (Shalih) berkata, “Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?”(QS. An-Naml (27): 46)
Artinya: “Mereka menjawab, “Kami mendapat nasib yang malang disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu.” Dia (Shalih) berkata, “Nasibmu ada pada Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji.”(QS. An-Naml (27): 47)
Artinya: “(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zolim),”(QS. Asy-Syamsi (91): 11)
Artinya: “ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,”(QS. Asy-Syamsi (91): 12)
Artinya: “lalu Rosul Allah (Shalih) berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya.”(QS. Asy-Syamsi (91): 13) Nabi Shalih mengajak mereka untuk hanya menyembah Allah dan mengingatkan mereka bahwa Allah telah mengeluarkan mukjizat bagi mereka, yaitu unta. Nabi Shalih diutus di tengah-tengah kaum yang melihat bagaimana seekor unta yang lahir dari gunung dan mampu membelah batu-batuan gunung. Mukjizat itu sebagai bukti akan kebenaran dakwahnya. Beliau 4
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
memohon kepada mereka agar mereka membiarkan unta itu memakan dari hasil bumi, dan setiap bumi adalah bumi Allah. Beliau juga mengingatkan mereka agar jangan sampai mengganggunya kerana yang demikian itu dikhawatirkan akan mendatangkan azab bagi mereka. Demikianlah yang dilakukan oleh Nabi Saleh namun kaumnya justru menjawabnya dengan jawapan yang aneh. Mereka tidak menghiraukan nasihat Nabi mereka. Mereka menemui orang-orang yang beriman kepada Nabi Shalih. Mereka bertanya dengan pertanyaan yang tujuan untuk merendahkan dan mengejek, “Apakah kalian mengetahui bahwa Shalih seseorang yang diutus dari Tuhannya?" Pertanyaan ini tidak pantas dikemukakan setelah mereka melihat mukjizat unta. Alhasil, mereka merendahkan pengikut Nabi Saleh dan mengejeknya. Sekelompok kecil yang beriman kepada Nabi Shalih berkata:, “Sesungguhnya kami percaya dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Shalih." Kebenaran yang dibawa oleh Nabi Saleh tidak berhubungan dengan unta itu, namun berhubungan dengan dakwahnya dan ajarannya. Mereka mengatakan, “Kami mengimani ajaran yang dibawa oleh Nabi Shalih,” dan mereka tidak mengatakan, “Kami beriman kepada untanya.” Malam mulai menyelimuti kota Tsamud. Gunung-gunung yang kukuh menjulang dan melindungi rumah-rumah yang terukir di dalamnya. Dinyalakanlah lampu-lampu dalam istana yang terukir di gunung itu. Gelas-gelas minuman diputarkan di antara mereka. Tidak ada seorang pun dari tokoh-tokoh kaum yang tidak hadir dipertemuan penting itu. Di mulailah pertemuan dan terjadilah dialog. Pemuka-pemuka yang kafir berkata:
Artinya: “Maka mereka berkata, “Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita? Sungguh, kalau begitu kita benar-benar telah sesat dan gila.”(QS. AlQomar (54): 24)
Artinya: “Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Shalih) seorang yang sangat pendusta (dan) sombong.”(QS. Al-Qomar (54): 24)
Artinya: “Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Shalih) seorang yang sangat pendusta (dan) sombong.”(QS. Al-Qomar (54): 25)
Artinya: “Dan mereka membuat tipu daya, dan Kami pun Menyusun tipu daya, sedang mereka tidak menyadari.”(QS. An-Naml (27): 50)
Artinya: “Kelak mereka akan mengetahui siapa yang sebenarnya sangat pendusta (dan) sombong itu.”(QS. Al-Qomar (54): 26)
Artinya: “Sesungguhnya Kami akan Mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (Shalih).”(QS. Al-Qomar (54): 27)
Artinya: “Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa air itu dibagi di antara mereka (dengan unta betina itu); setiap orang berhak mendapat giliran minum.”(QS. Al-Qomar (54): 28)
5
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
Artinya: “Dan di kota itu*ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi, mereka tidak melakukan perbaikan.”(QS. An-Naml (27): 48) -----------------------------------------------------------------*Menurut mufasir, yang dimaksud dengan kota ini ialah kota kaum Tsamud, yaitu kota Al-Hijr.
Artinya: “Mereka berkata, “Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, dan sungguh, kita orang yang benar.”(QS. An-Naml (27): 49)
Artinya: “Maka mereka memanggil kawannya, lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya.”(QS. Al-Qomar (54): 29)
Artinya: “Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan-nya. Mereka berkata, “Wahai Shalih! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau salah seorang Rosul.””(QS. Al-A‘rōf (7): 77)
Artinya: “Maka mereka menyembelih unta itu, kemudian dia (Shalih) berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari*. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”(QS. Hūd (11): 65) -----------------------------------------------------------------*Perbuatan mereka membunuh unta itu adalah suatu pelanggaran terhadap larangan Nabi Shalih AS., Oleh sebab itu Allah Menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari, maka sebagai ejekan mereka disuruh bersukaria selama tiga hari itu.
Artinya: “Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka merasa menyesal,”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):157)
Artinya: “maka mereka ditimpa azab. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.”(QS. Asy-Syu‘arō’ (26):158)
Artinya: “Dan sungguh, Tuhan-mu, Dia-lah Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang.”(QS. AsySyu‘arō’ (26):159)
6
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
Artinya: “Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka.”(QS. Al-A‘rōf (7): 78)
Artinya: “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami Selamatkan Shalih dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami Selamatkan) dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhan-mu, Dia Maha Kuat, Maha Perkasa.”(QS. Hūd (11): 66)
Artinya: “Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya,”(QS. Hūd (11): 67)
Artinya: “seolah-olah mereka belum pernah tinggal * di tempat itu. Ingatlah, kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, binasalah kaum Tsamud.”(QS. Hūd (11): 68) -----------------------------------------------------------------*Demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur oleh guntur itu tanpa bekas, seolah-olah mereka tidak pernah ada.
Artinya: “Kemudian mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur pada pagi hari*,”(QS. Al-Ḥijr (15): 83) -----------------------------------------------------------------*Peristiwa itu terjadi pada hari keempat, setelah datangnya peringatan kepada mereka.
Artinya: “sehingga tidak berguna bagi mereka, apa yang telah mereka usahakan.”(QS. Al-Ḥijr (15): 84)
Artinya: “Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami Membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.”(QS. An-Naml (27): 51)
Artinya: “Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orangorang yang mengetahui.”(QS. An-Naml (27): 52)
Artinya: “Dan Kami Selamatkan orang-orang yang beriman * dan mereka selalu bertakwa. ”(QS. An-Naml (27): 53) -----------------------------------------------------------------*Nabi Shalih AS. dan para pengikutnya
Artinya: “Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!”(QS. Al-Qomar (54): 30)
7
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.5 Nabi Shalih AS.
Artinya: “Kami Kirimkan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk.”(QS. Al-Qomar (54): 31)
Artinya: “Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan Membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah).”(QS. Asy-Syamsi (91): 14)
Artinya: “Dan Dia (Tsamud) tidak takut terhadap akibatnya.”(QS. Asy-Syamsi (91): 15) Nabi Shaliḥ termenung memerhatikan kaumnya yang binasa ditimpa azab yang pedih. Seluruh kawasan disekitarnya menjadi tempat sunyi. Nabi Shaliḥ memutuskan untuk meninggalkan mereka dengan hati yang diliputi kesedihan, dan berkata:
Artinya: “Kemudian dia (Shalih) pergi meninggalkan mereka sambil berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhan-ku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat.”(QS. AlA‘rōf (7): 79)
Artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan kebenaran. Dan sungguh, Kiamat pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.”(QS. Al-Ḥijr (15): 85)
Artinya: “Sungguh, Tuhan-mu, Dia-lah Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui.”(QS. Al-Ḥijr (15): 86)
Artinya: “Dan sungguh; telah Kami Mudahkan al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”(QS. Al-Qomar (54): 32)
8