5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
5.10.5 Perjanjian Nabi Musa AS. dengan Bani Israil Fir‘aun Mesir telah mati. Ia tenggelam di hadapan mata orang-orang Mesir dan Bani Israil. Meskipun ia telah mati, tetapi pengaruhnya tetap membekas pada jiwa orang-orang Mesir dan Bani Israil. Pasir-pasir laut yang basah masih membekas dan masih terdapat dalam sandalsandal Bani Israil ketika mereka lewat. Artinya: “Wahai Bani Israil* Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku Berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku,**niscaya Aku Penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja.”(QS. Al-Baqoroh (2): 40) -----------------------------------------------------------------*Israil adalah sebutan bagi Nabi Ya’qub AS. -----------------------------------------------------------------**Di antara janji Bani Israil kepada Allah ialah hanya menyembah Allah, tidak mengadakan tandingan bagi Allah, serta beriman kepada Nabi Muhammad SAW. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat. Artinya: “Dan berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku Turunkan yang membenarkan apa (Taurat) yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah, dan bertakwalah hanya kepada-Ku.”(QS. Al-Baqoroh (2): 41) Artinya: “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan* dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.”(QS. Al-Baqoroh (2): 42) -----------------------------------------------------------------*Batil artinya kesalahan, kejahatan, kemungkaran dan sebagainya. Artinya: “Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”(QS. Al-Baqoroh (2): 43) Artinya: “Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?”(QS. Al-Baqoroh (2): 44) Artinya: “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,”(QS. Al-Baqoroh (2): 45) Artinya: “(yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”(QS. Al-Baqoroh (2): 46) Artinya: “Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat- Ku yang telah Aku Berikan kepadamu, dan Aku telah Melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).”(QS. Al-Baqoroh (2): 47) Artinya: “Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun. Sedangkan syafaat* dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan ditolong.”(QS. Al-Baqoroh (2): 48) -----------------------------------------------------------------*Syafaat ialah pertolongan yang diberikan oleh rasul atau orang-orang tertentu untuk meringankan azab atau beban seseorang di akhirat, atas izin Allah. 1
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami Menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun dan) pengikutpengikut Fir ‘aun*. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang besar dari Tuhan-mu.”(QS. Al-Baqoroh (2): 49) -----------------------------------------------------------------*Fir’aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir pada masa lalu. Menurut sejarah, Fir’aun pada masa Nabi Musa AS. ialah Menephthan (1232-1224 SM) anak Ramses. Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami Membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami Selamatkan dan Kami Tenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedang kamu menyaksikan.”(QS. Al-Baqoroh (2): 50) Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika Dia Mengangkat Nabi-nabi di antaramu, dan Menjadikan kamu sebagai orang-orang merdeka, dan Memberikan kepada kamu apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun di antara umat yang lain.”(QS. AlMā’idah (5): 20) Artinya: “Dan Kami Selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh.”(QS. Al-A‘rōf (7): 138) Artinya: “Sesungguhnya mereka akan dihancurkan (oleh kepercayaan) yang dianutnya dan akan sia-sia apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. Al-A‘rōf (7): 139) Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Pantaskah aku mencari tuhan untukmu selain Allah, padahal Dia yang telah Melebihkan kamu atas segala umat (pada masa itu).”(QS. Al-A‘rōf (7): 140) Artinya: “Dan (ingatlah wahai Bani Israil) ketika Kami Menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun) dan kaumnya, yang menyiksa kamu dengan siksaan yang sangat berat, mereka membunuh anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang besar dari Tuhan-mu.”(QS. AlA‘rōf (7): 141) Artinya: “Dan Kami telah Menjanjikan kepada Musa (Memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami Sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah Ditentukan Tuhan-nya empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya (yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS. Al-A‘rōf (7): 142) Artinya: “Dan sesungguhnya, telah Kami Berikan kepada Musa Kitab (Taurat) setelah Kami Binasakan umat-umat terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk serta rahmat, agar mereka mendapat pelajaran.”(QS. Al-Qoshosh (28): 43)
2
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah Memberikan petunjuk kepada Musa; dan Mewariskan Kitab (Taurat) kepada Bani Israil,”(QS. Al-Mu’min (40): 53) Artinya: “untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikiran sehat.”(QS. Al-Mu’min (40): 54) Artinya: “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhan-mu pada waktu petang dan pagi.”(QS. Al-Mu’min (40): 55) Mereka memasuki daratan di daerah Saina’. Nabi Musa kembali ke tempat yang beliau bertemu di dalamnya untuk pertama kalinya dengan kalimat- kalimat Allah. Bani Israil turun dari At-Thur, dan Nabi Musa mendaki gunung sendirian. Di sana diturunkan Taurat dan Tuhannya berdialog dengannya. Sebelum Nabi Musa naik untuk bertemu dengan Tuhannya, ia menjadikan saudaranya, Harun, sebagai kholifahnya untuk kaumnya. Harun diangkatnya sebagai wakilnya yang bertanggungjawab untuk mengurus kaumnya. Dan Musa pun pergi menuju Tuhannya. Artinya: “Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami Tentukan dan Tuhan telah Berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, “Ya Tuhan-ku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” (Allah) Berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhan-nya Menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu*, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”(QS. Al-A‘rōf (7): 143) -----------------------------------------------------------------*Para mufasir ada yang berpendapat, pengertiannya ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang tampak itu adalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga tampaknya Allah itu bukanlah seperti tampaknya makhluk, hanya tampak yang sesuai sifat-sifat Allah yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia. Artinya: “(Allah) Berfirman, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku Memilih (Melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegangteguhlah kepada apa yang Aku Berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur.”(QS. Al-A‘rōf (7): 144) Artinya: “Dan telah Kami Tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh (Taurat)* segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk segala hal, maka (Kami Berfirman), “Berpegangteguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya,**Aku akan Memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik***.”(QS. Al-A‘rōf (7): 145) -----------------------------------------------------------------*Lauh ialah kepingan dari batu atau kayu yang tertulis isi Taurat yang diterima Nabi Musa AS. setelah munajat di Gunung Sinai. -----------------------------------------------------------------**Utamakanlah yang wajib-wajib dahulu dari yang sunah dan mubah. -----------------------------------------------------------------***Allah akan Memperlihatkan negeri orang-orang fasik seperti Fir’aun, ’Ad,
3
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
Tsamud dan sebagainya yang hancur bersama mereka akibat akhir kejahatan dan kefasikan mereka. Artinya: “Akan Aku Palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan) menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.”(QS. Al-A‘rōf (7): 146) Artinya: “Dan orang-orang yang mendustakan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan (mendustakan) adanya pertemuan akhirat, sia-sialah amal mereka. Mereka diberi balasan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. Al-A‘rōf (7): 147) Setelah itu, turunlah Taurat; turunlah kepadanya sepuluh wasiat: 1. 2. 3.
Perintah untuk hanya menyembah kepada Allah s.w.t dan tidak menyekutukan-Nya. Larangan untuk bersumpah bohong atas nama Allah. Menjaga kehormatan pada hari Sabtu. Dengan pengertian, memfokuskan hari Sabtu sebagai hari ibadah. 4. Perintah untuk menghormati ayah dan ibu. 5. Menyadari bahawa Allah yang dapat memberi dan membagi. 6. Janganlah engkau membunuh. 7. Janganlah engkau berzina. 8. Janganlah engkau mencuri. 9. Janganlah memberikan kesaksian yang palsu. 10. Jangan engkau merasa tertipu atau terpikat kepada rumah temanmu atau Isterinya atau budaknya atau sapinya atau keledainya. Artinya: “Dan mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, wahai Musa?”(QS. Thōhā (20): 83) Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Itu mereka sedang menyusul aku dan aku bersegera kepadaMu, Ya Tuhan-ku, agar Engkau rida (kepadaku).”(QS. Thōhā (20): 84) Artinya: “Dia (Allah) Berfirman, “Sungguh, Kami telah Menguji kaummu setelah engkau tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”(QS. Thōhā (20): 85) Akhirnya, selesailah perjumpaan Musa dengan Tuhannya. Kemudian Nabi Musa kembali kepada kaumnya dalam keadaan marah dan jengkel. Tetapi Nabi Musa diberitahu oleh Tuhannya bahwa kaumnya telah menyimpang dari jalannya. Oleh karena itu, ia kembali dalam keadaan marah dan jengkel kepada mereka. Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami Menjanjikan kepada Musa empat puluh malam*. Kemudian kamu (Bani Israil) menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang yang zolim.”(QS. Al-Baqoroh (2): 51) -----------------------------------------------------------------*Suatu tenggang waktu yang Dijanjikan Allah untuk menerima petunjuk (Taurat);
4
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
tetapi umat Nabi Musa AS. tidak sabar menunggunya, sehingga mereka menyembah patung anak sapi yang dibuat oleh Samiri. Artinya: “Dan kaum Musa, setelah kepergian (Musa ke Gunung Sinai) mereka membuat patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh (bersuara) dari perhiasan (emas)*. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa (patung) anak sapi itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan). Mereka adalah orang-orang yang zolim.”(QS. Al-A‘rōf (7): 148) -----------------------------------------------------------------*Mereka membuat patung anak sapi dari emas. Para mufasir berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa. Suara yang seperti sapi itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan teknik yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufasir ada yang menafsirkan bahwa patung yang dibuat itu kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara sapi. Artinya: “Dan setelah mereka menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa telah sesat, mereka pun berkata, “Sungguh, jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi.”(QS. Al-A‘rōf (7): 149) Artinya: “Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhan-mu*?” Musa pun melemparkan lauhlauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zolim.”(QS. Al-A‘rōf (7): 150) -----------------------------------------------------------------*Apakah kamu tidak sabar menanti kedatanganku kembali setelah munajat kepada Tuhan, sehingga kamu membuat patung anak sapi untuk disembah sebagaimana menyembah Allah? Artinya: “Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Dia (Musa) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah Tuhan-mu telah Menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Apakah terlalu lama masa perjanjian itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan Tuhan menimpamu, mengapa kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?”(QS. Thōhā (20): 86) Artinya: “Mereka berkata, “Kami tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami harus membawa beban berat dari perhiasan kaum (Fir‘aun) itu, kemudian kami melemparkannya (ke dalam api), dan demikian pula Samiri melemparkannya*,”(QS. Thōhā (20): 87) -----------------------------------------------------------------*Mereka disuruh membawa perhiasan dari emas milik orang-orang Mesir, lalu oleh Samiri dianjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya dalam suatu lubang untuk dijadikan patung berbentuk anak sapi. Kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri.
5
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
Artinya: “kemudian (dari lubang api itu) dia (Samiri) mengeluarkan (patung) anak sapi yang bertubuh dan bersuara * untuk mereka, maka mereka berkata, “Inilah Tuhan-mu dan Tuhan-nya Musa, tetapi dia (Musa) telah lupa.”(QS. Thōhā (20): 88) -----------------------------------------------------------------*Lihat catatan Q.S. 7 al-A’rāf: 148 Artinya: “Maka tidakkah mereka memperhatikan bahwa (patung anak sapi itu) tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan manfaat kepada mereka?”(QS. Thōhā (20): 89) Artinya: “Dan sungguh, sebelumnya Harun telah berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sesungguhnya kamu hanya sekedar diberi cobaan (dengan patung anak sapi) itu dan sungguh, Tuhan-mu ialah (Allah) Yang Maha Pengasih, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku.”(QS. Thōhā (20): 90) Artinya: “Mereka menjawab, “Kami tidak akan meninggalkannya (dan) tetap menyembahnya (patung anak sapi) sampai Musa kembali kepada kami.”(QS. Thōhā (20): 91) Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Wahai Harun! Apa yang menghalangimu ketika engkau melihat mereka telah sesat,”(QS. Thōhā (20): 92) Artinya: “(sehingga) engkau tidak mengikuti aku? Apakah engkau telah (sengaja) melanggar perintahku?”(QS. Thōhā (20): 93) Artinya: “Dia (Harun) menjawab, “Wahai putra ibuku! Janganlah engkau pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku. Aku sungguh khawatir engkau akan berkata (kepadaku), (Musa berkata), “Engkau telah memecah belah antara Bani Israil dan engkau tidak memelihara amanatku.”(QS. Thōhā (20): 94) Artinya: “Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhan-ku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang.”(QS. Al-A‘rōf (7): 151) Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahannya), kelak akan menerima kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami Memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebohongan.”(QS. Al-A‘rōf (7): 152) Artinya: “Dan orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat dan beriman, niscaya setelah itu Tuhan-mu Maha Pengampun, Maha Penyayang.”(QS. Al-A‘rōf (7): 153) Artinya: “Dan setelah amarah Musa mereda, diambilnya (kembali) lauh-lauh (Taurat) itu; di dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang takut kepada Tuhan-nya.”(QS. Al-A‘rōf (7): 154) Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) wahai Samiri?”(QS. Thōhā (20): 95) Artinya: “Dia (Samiri) menjawab, “Aku mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui, jadi aku ambil segenggam (tanah dari) jejak Rosul * lalu aku melemparkannya (ke dalam 6
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
api itu), demikianlah nafsuku membujukku.”(QS. Thōhā (20): 96) -----------------------------------------------------------------*Yang dimaksud “jejak Rosul” di sini adalah ajaran-ajarannya. Menurut paham ini, Samiri mengambil sebagian ajaran Musa kemudian dilemparkannya ajaran-ajaran itu sehingga dia menjadi sesat. Menurut sebagian mufasir, yang dimaksud “jejak rasul” ialah jejak telapak kuda Jibril AS., artinya Samiri mengambil segumpal tanah dari jejak telapak kuda itu lalu melemparkannya ke dalam logam yang sedang dihancurkan sehingga logam itu berbentuk anak sapi yang mengeluarkan suara. Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Pergilah kau! Maka sesungguhnya di dalam kehidupan (di dunia) engkau (hanya dapat) mengatakan, ‘Janganlah menyentuh (aku) *.’ Dan engkau pasti mendapat (hukuman) yang telah dijanjikan (di akhirat) yang tidak akan dapat engkau hindari, dan lihatlah tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sesungguhnya kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut (berserakan).”(QS. Thōhā (20): 97) -----------------------------------------------------------------*Agar Samiri hidup terpencil, sebagai hukuman di dunia. Dan sebagai hukuman di akhirat, dia akan ditempatkan di neraka. Artinya: “Sesungguhnya, Tuhan-mu hanyalah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.”(QS. Thōhā (20): 98) Artinya: “Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami Tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhan-ku, jika Engkau Kehendaki, tentulah Engkau Binasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan Membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang berakal di antara kami? Itu hanyaan cobaan dari-Mu, Engkau Sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau Kehendaki dan Engkau Beri petunjuk kepada siapa yang Engkau Kehendaki*. Engkaulah pemimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah Pemberi ampun yang terbaik.”(QS. Al-A‘rōf (7): 155) -----------------------------------------------------------------*Perbuatan mereka membuat patung anak sapi dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan dari Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang yang lemah imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak sapi itu. Tetapi orang yang kuat imannya, tetap dalam keimanannya. Artinya: “Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) Berfirman, “Siksa-Ku akan Aku Timpakan kepada siapa yang Aku Kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku Tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”(QS. Al-A‘rōf (7): 156) Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rosul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggubelenggu yang ada pada mereka*. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan 7
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.”(QS. Al-A‘rōf (7): 157) -----------------------------------------------------------------*Dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. tidak ada lagi beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil. Umpamanya: Mensyariatkan membunuh diri untuk sahnya tobat, wajib qishosh pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa boleh membayar diat (ganti rugi), memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis. Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang Memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Menghidupkan dan Mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rosul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk.”(QS. Al-A‘rōf (7): 158) Artinya: “Kemudian Kami Memaafkan kamu setelah itu, agar kamu bersyukur.”(QS. AlBaqoroh (2): 52) Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami Memberikan kepada Musa Kitab dan Furqan, agar kamu memperoleh petunjuk*.”(QS. Al-Baqoroh (2): 53) -----------------------------------------------------------------*Yang dimaksud dengan Kitab adalah Taurat. Dan yang dimaksud dengan Furqan adalah keterangan-keterangan lain untuk membedakan yang baik dan yang buruk. Artinya: “Dan sesungguhnya, telah Kami Anugerahkan kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.”(QS. Al-Mu’minūn (23): 49) Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Kamu benarbenar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu*. patung anak sapi itu saling membunuh, dan ada pula yang mengartikan, mereka disuruh membunuh diri mereka masing- masing untuk bertobat. Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan Menerima tobatmu. Sesungguhnya, Dia-lah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”(QS. Al-Baqoroh (2): 54) -----------------------------------------------------------------*“Membunuh dirimu” ada yang mengartikan, orang-orang yang tidak menyembah patung anak sapi itu membunuh orangyang menyembahnya. Ada pula yang mengartikan, orang yang menyembah. Artinya: “Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan.”(QS. Al-Baqoroh (2): 55) Artinya: “Kemudian, Kami Membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur.”(QS. Al-Baqoroh (2): 56) Artinya: “(Orang-orang) ahli kitab meminta kepadamu (Muhammad) agar engkau menurunkan sebuah kitab dari langit kepada mereka. Sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata, “Perlihatkanlah Allah kepada kami secara nyata.” Maka mereka disambar petir karena kezalimannya. 8
5. Kisah-kisah dan Sejarah
5.10 Nabi Musa AS. dan Nabi Harun AS.
Kemudian mereka menyembah anak sapi*, setelah mereka melihat bukti-bukti yang nyata, namun demikian Kami Maafkan mereka, dan telah Kami Berikan kepada Musa kekuasaan yang nyata. ”(QS. An-Nisā’ (4): 153) -----------------------------------------------------------------*Patung anak sapi itu dibuat mereka dari emas untuk disembah. Artinya: “Dan Kami Menaungi kamu dengan awan, dan Kami Menurunkan kepadamu manna dan salwā*. Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami Berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri.”(QS. Al-Baqoroh (2): 57) -----------------------------------------------------------------*Manna ialah sejenis madu. Salwā ialah sejenis burung puyuh. Artinya: “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya, Kami telah Menyelamatkan kamu dari musuhmu, dan Kami telah Mengadakan perjanjian dengan kamu (untuk bermunajat) di sebelah kanan gunung itu (gunung Sinai) dan Kami telah Menurunkan kepada kamu mann dan salwa.”(QS. Thōhā (20): 80) Artinya: “Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami Berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barangsiapa ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh, binasalah dia.”(QS. Thōhā (20): 81) Artinya: “Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.”(QS. Thōhā (20): 82) Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami Pilih mereka (Bani Israil) dengan ilmu (Kami) di atas semua bangsa (pada masa itu).”(QS. Ad-Dukhōn (44): 32) Artinya: “Dan telah Kami Berikan kepada mereka di antara tanda-tanda (kebesaran Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata*.”(QS. Ad-Dukhōn (44): 33) -----------------------------------------------------------------*Seperti naungan awan, turunnya mann dan salwā; terpancarnya air dari batu, dan terbelahnya Laut Merah. Suatu hari, Allah memberitahukan kepada Nabi Musa bahwa di bumi ini ada orang yang telah diberi keistimewaan oleh Allah. Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Musa untuk berjalan ke pertemuan dua laut.
9