BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 100 orang pemilih pemula dalam pemilu presiden 2014. Berikut akan dijelaskan perihal profil dari para responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.
4.1.1 jenis kelamin Data demografis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
N
%
Pria
49
49
Perempuan
51
51
Total
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada tabel di atas, dapat terlihat responden terbanyak bahwa berjenis kelamin (51%), dan yang kedua adalah berjenis kelamin pria sebanyak 49 orang (49%).
4.1.2 Usia Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Usia
N
%
18 tahun
18
18
19 tahun
20
20
20 tahun
28
28
21 tahun
19
19
22 tahun
10
10
23 tahun
1
1
24 tahun
4
4
23
24
Usia
N
%
Total
100
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Pada tabel diatas, dapat terlihat bahwa responden terbanyak berusia 20 tahun (28%). Lalu usia 19 tahun sebanyak 20 orang (20%), kemudian usia 21tahun sebanyak 19 orang (19%), usia 18 tahun sebanyak 18 orang (18%), usia 22 tahun sebanyak 10 orang (10%), usia 24 tahun sebanyak 4 orang (4%), dan yang paling sedikit adalah responden dengan usia 23 tahun dengan responden sebanyak 1 orang (1%).
4.1.3 Pekerjaan Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
N
%
Pelajar
5
5
Mahasiswa
88
88
Bekerja
7
7
Total
100
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pada tabel diatas, dapat terlihat penyebaran responden berdasarkan pendidikan, dimana responden terbanyak memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa sebanyak 88 orang (88%), lalu kemudian sebagai pekerja sebanyak 7 orang (7%), dan responden paling rendah jumlahnya adalah sebagai pelajar sebanyak 5 orang (5%).
4.2 Uji Hipotesa 4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan oleh peneliti untuk melihat bagaimana pesebaran dari variabel yang digunakan oleh peneliti. Hasil dari uji normalitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
25
Tabel 4.4 Uji Normalitas attitude toward the behavior, subjective norm, perceived behavior control dan intensi Variabel
Statistik
Sig
ATB
0,107
0,007
SN
0,148
0,000
PBC
0,112
0,004
Intensi
0,401
0,000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat bahwa pesebaran data pada variabel attitude toward the behavior adalah tidak normal (ks = 0,107; p < 0,05). Variabel subjective norm juga memiliki pesebaran data yang tidak normal (ks = 0,148; p < 0,05). Pada pesebaran data variabel perceived behavior control juga memiliki pesebaran yang tidak normal (ks = 0,112; p < 0,05). Pada pesebaran data variabel intensi juga memiliki pesebaran data yang tidak normal (ks = 0,401; p < 0,05). Karena pesebaran data tidak normal maka, peneliti pada penelitian ini melakukan normalitas data dengan cara di lakukan transformasi menjadi z score. Transformasi untuk menjadi z score, dilakukan dengan cara, nilai data dikurangi oleh mean dan dibagi oleh standart deviation
4.2.2 Uji Regresi Uji regresi yang dilakukan oleh peneliti, dilakukan untuk melihat bagaimana peranan dari Attitude Toward the Behavior, Subjective Norm, dan Perceived Behavioral Control dalam memprediksi intense. Hasil dari uji regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
26
Tabel 4.5 Peranan Attitude Toward the Behavior, Subjective Norm, dan Perceived Behavioral Control dalam memprediksi intensi Variabel
R
ATB, SN, dan
0,656
R²
F
Sign
0,430
24,163
0,000
PBC*Intensi Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel diatas, variable attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control secara bersama-sama berperan dalam memprediksi variabel intensi secara signifikan (F = 24,163; p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat diputuskan bahwa H04 yaitu, “Sikap tehadap perilaku, Subjective Norm, dan Perceived Behavioral Control untuk menggunakan hak pilih pada pemilu presiden 2014 tidak berperan secara signifikan untuk memprediksi intensi menggunakan hak pilih Pemilih Pemula pada Pemilu Presiden 2014” di tolak dan yang berati Ha3 yaitu, “Sikap tehadap perilaku, Subjective Norm, dan Perceived Behavioral Control untuk menggunakan hak pilih pada pemilu presiden 2014 berperan secara signifikan untuk memprediksi intensi menggunakan hak pilih Pemilih Pemula pada Pemilu Presiden 2014” di terima. Peranan variabel attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control secara bersama-sama dalam memprediksi variabel intensi adalah berperan dengan kuat, karena memiliki peranan sebesar 0,430. Arah peranannya adalah peranan yang positif, yang berarti bahwa semakin tinggi attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control semakin tinggi pula intensi untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014. Variabel attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control secara bersama-sama memiliki kontribusi terhadap variabel intensi sebesar 43%.
27
Tabel 4.5 Peranan antar variabel dalam memprediksi intensi Variabel
Β
Sig.
ATB * Intensi
0,372
0,001
SN * Intensi
0,90
0,430
PBC * Intensi
0,105
0,005
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel attitude toward the behavior signifikan dalam memprediksi intensi Pemilih Pemula dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu presiden 2014.variabel subjective norm tidak signifikan dalam memprediksi intensi Pemilih Pemula dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu presiden 2014. Variabel perceived behavior control signifikan dalam memprediksi intensi Pemilih Pemula dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu presiden 2014.
28