4
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pada pembahasan bab sebelumnya mengenai pengaruh independensi dan kompentensi auditor internal terhadap penerapan good corporate governance, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan memberikan saran sebagai masukan bagi perusahaan.
5.1
Simpulan Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Independensi auditor internal berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance. Belum optimalnya Independensi Auditor Internal disebabkan oleh Auditor internal yang melakukan hal yang melenceng dari tujuannya. Sumber daya manusia yang bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kurangnya independensi auditor internal. Akan tetapi, terdapat faktor-faktor dari variabel lain yang seperti sistem pengendalian intern pemerintah, penerapan standar akuntansi, sistem akuntansi pemerintah, dan lain-lain. Berdasarkan hasil tanggapan hasil responden mengenai pelaporan bebas dari kewajiban untuk mempengaruhi fakta-fakta yang dilaporkan sudah baik. Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa semakin baik independensi auditor internal, akan diikuti pula oleh semakin baiknya penerapan good corporate governance, dan sebaliknya jika semakin rendah baik independensi auditor internal maka semakin rendah pula penerapan good corporate governance di Bank BNI 46 Wilayah Jawa Barat.
113
114
2. Kompetensi auditor internal berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance. Belum optimalnya kompetensi auditor internal disebabkan oleh keahlian yang belum cukup, yang secara eksplisit dapat digunakan untuk melakukan audit secara objektif. Fungsi audit internal harus menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses governance dalam mencapai tujuan mengembangkan etika dan nilai-nilai yang memadai di dalam organisasi. Adanya kendala dalam pencatatan aset yang masih banyak belum dilengkapi dokumen yang diperlukannya kompetensi auditor dalam pemeriksaan bahwa seorang auditor harus memiliki kemampuan, ahli dan berpengalaman. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pendidikan rata-rata termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa Penerimaan hipotesis ini menyatakan bahwa semakin baik Kompetensi auditor internal instansi yang dimiliki, maka semakin baik pula Good Corporate Governance di Bank BNI Wilayah Jawa Barat.
3. Independensi dan Kompetensi Auditor Internal berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance. Belum optimalnya good corporate governance disebabkan oleh tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan Good Corporate Governance diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan dan penyelenggaraan negara dan pembangunan, serta Auditor internal yang melakukan hal yang melenceng dari tujuannya. Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi diperlukan peningkatan mutu professionalisme, sikap pengabdian
115
dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan pegawai negeri sipil, salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan jabatan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha pembinaan secara menyeluruh yang mengacu pada kompetensi jabatan. Variabel independensi dan kompetensi auditor internal berpengaruh signifikan terhadap variabel Good Corporate Governance dengan arah positif. Sehingga semakin baik independensi dan kompetensi auditor internal yang dimiliki, maka semakin baik pula Good Corporate Governance. 5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka saran yang dapat
diberikan untuk meningkatkan efektifitas pengendalian internal yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan a. Lebih ditingkatkan kembali kompetensi dari pegawai terutama dalam pengecekkan persyaratan dalam permohonan Letter of Credit, agar perusahaan yang melakukan permohonan Letter of Credit sesuai dengan kriteria yang diharuskan oleh perusahaan. b. Auditor internal dapat mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan audit, auditor internal menyusun program terhadap audit yang dilakukannya, laporan yang dihasilkan dapat memberikan arah bagi direksi dalam pengambilan keputusan dan mendapat dukungan dari dewan komisaris, manajemen melakukan tindak lanjut sehubungan dengan rekomendasi yang telah disajikan, audit internal berperan menilai
116
risiko utama pada
perusahaan, audit internal dapat memberi nasihat
pada pihak manajemen, audit internal melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal perusahaan, auditor internal menelaah peraturan Good
Corporate
Governance
minimal
setahun
sekali,
dalam
melaksanakan tugasnya, audit internal mendasarkan semua kegiatannya terhadap standar yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi, dalam hal ini adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). c.
Dalam
melaporkan
hasil
pekerjaannya,
audit
internal
perlu
mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya yaitu faktafakta yang jika tidak diungkap dapat mendistorsi laporan atas kegiatan yang di review atau menutupi adanya praktik yang melanggar hukum, semua hal yang dilakukan oleh audit internal serta temuan yang ada dilaporkan dalam suatu file yang disebut kertas kerja, sehingga dengan kertas kerja tersebut dapat memeriksa auditor internal apakah ia bersalah atau tidak saat melakukan tugas audit, audit internal melakukan verifikasi pisah batas (cut off) transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas. d. Good corporate governance merupakan salah satu faktor yang mendorong meningkatnya kinerja perusahaan, karena dengan adanya penerapan prinsip-prinsip good corporate governance di perusahaan, maka tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan harus selalu meningkatkan mutu dari penerapan prinsip good corporate governance tersebut.
117
e. Perusahaan terus meningkatkan kualitas penerapan prinsip good corporate governance
yang
sudah
ada
dan
selalu
dikembangkan
dan
diimplementasikan agar keandalan laporan keuangan yang maksimal dapat tercapai. f. Dengan semakin maraknya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, maka diharapkan
perusahaan
menyadari
bahwa
praktik-praktik
tersebut
sangatlah bertentangan dengan prinsip korporasi yang sehat. Oleh karena itu, penerapan prinsip good corporate governance di masa perekonomian modern seperti saat ini adalah sesuatu yang wajib. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya selalu mematuhi ketentuan yang sesuai dengan prinsip GCG
untuk
meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
dan
dapat
memanfaatkan prinsip GCG yang ada dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas lingkup penelitiannya, yaitu: a. Dengan perusahaan yang berbeda, agar dapat diperoleh kesimpulan yang berbeda untuk menambah wawasan dan pengetahuan, seperti pada PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk. dan PT. INTI. b. Pemilihan variabel lainnya agar diperoleh gambaran mengenai hal-hal lain yang mempengaruhi keandalan laporan keuangan, seperti variabel Audit Operasional, Audit Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia.
118