BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau R&D. Penelitian dan pengembangan atau R&D adalah metode penelitian yang menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010). Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini berupa model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan beserta perangkat pembelajaran dengan Tema 4 Berbagai Pekerjaan subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan untuk kelas 4 yang dilengkapi buku panduan guru, buku siswa, silabus dan RPP.
3.2
Prosedur Penelitian dan Pengembangan Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan Sukmadinata yang telah diadaptasi oleh Mawardi. Berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Mawardi (2014: 93), peneliti
dapat
menyimpulkan
bahwa
prosedur
penelitian dan
pengembangan meliputi 3 tahap yaitu: 1. Studi pendahuluan yang berisi tentang studi pustaka, Analisis kebutuhan, dan Studi lapangan. 2.
Tahap desain dan pengembangan yang berisi tentang perancangan model, uji coba terbatas dan uji coba luas, dan validasi ahli.
3. Tahap pengujian yang berisi pretes, implementasi model, dan post tes dan analisis data dimana
dalam
tahap
ini
digunakan
metode
eksperimen untuk menguji keefektifan model yang dikembangkan. Secara visual langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi oleh Mawardi dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut.
57
58
Studi Pendahuluan Studi Pustaka Desain pembelajaran Lingkngan sebagai tema atau setting pembelajaran 3. Hakikat Pembelajarantematik integratif 1. 2.
Analisis Kebutuhan
Sudi Lapangan 1. Model aktual 2. Kompetensis siswa
Desain dan Pengembangan Model Perancangan Model
1. 2. 3.
Validasi model (Uji Ahli)
Draft Model Desain Pembelajaran Panduan Guru Panduan siswa PRR dan silabus
Uji coba terbatas
Balikan 1. Ahli Desain 2. Ahli materi
Uji coba luas
Model Hipotetik
Model Operasional
Pengujian Model Uji Efektivitas Eksperimen
Tidak dilakukan Pretes
Implementasi Model
Postes
Analisis
Data Publikasi
Model Akhir Model pembelajaran tematikintegratif berbasis lingkungan
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Sumber: Prosedur Penelitian Pengembangan ModelDesainPembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan (Diadaptasi dari Mawardi(2014: 94)) Secara rinciantahapan penelitian beserta tujuan, instrumen, sumber data dan pengolahan datapengembangan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.
59
Tabel 3.1 Tahapan penelitian, tujuan, instrumen, sumber data dan pengolahan data pengembangan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan Tahapan penelitian 1. Studi Pendahuluan a. Studi pustaka b. Analisis kebutuhan c. Studi lapangan
Tujuan
Instrumen
Untuk mendeskripsikan model Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan, permasalahan dan kebutuhan pembelajaran.
Observasi, Wawancara dan studi dokumen buku siswa, buku guru, silabus, dan RPP.
2. Desain dan Pengembangan
Untuk mengembangkan produk awal model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan
a. Draf awal b. Validasi Ahli
c. Uji coba terbatas
d.
Uji coba luas 3. Pengujian Eksperimen
Untuk menyempurnakan dan memperoleh validasi model serta mengetahui kelebihan dan kelemahan secara konseptual menurut para Ahli Untuk menerapkan model dan mendapat masukan untuk perbaikan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rubrik penilaian ahli
Angket, lembar observasi, pretes dan postes
Sumber data Guru dan siswa kelas 4 SDN Salatiga 05, Kanisius Gendongan, SDN Ledok 02 dan SDN Dukuh 02
Pengolahan data Analisis data deskriptif presentase
5 orang Ahli (2 orang Ahli materi dan 3 orang Ahli desain)
Analisis data deskriptif kategoris dan presentase
Guru dan siswa kelas 4 SDN Dukuh 02 dan SDN Salatiga 05
Analisis data deskriptif kategoris dan presentase serta Uji T
60
Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk mengembangkan model desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berdasarkan tabel 3.1 selanjutnya dijelaskan lebih rinci pada poin berikut. . 3.2.1 Studi Pendahuluan 3.2.1.1 Studi Pustaka, Analisis Kebutuhan dan Studi lapangan Studi pustaka dilakukan untuk mendeskripsikan model Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dan mengumpulkan data-data pendukung. Data pendukung berkaitan dengan konsep penelitian dan pengembangan.Desain pembelajaran tematik dan lingkungan sebagai sumber belajar. Analisis kebutuhan dan studi lapangan dilakukan untuk menganalisis permasalahan dan kebutuhan pembelajarandengan membandingkan kondisi ideal dengan kondisi di lapangan 3.2.1.2 Data dan Sumber data Data yang dikumpulkan dalam studi pendahuluan berupa data kualitatif
berupa permasalahan dan potensi
model
Desain
pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dan kuantitatif kompetensi siswa. sumber data berasal dari jurnal ilmiah penelitian, guru dan siswa kelas 4 SDN Salatiga 05, SDN Ledok 02, SDN Dukuh 02, dan SD Kanisius Gendongan, selain itu juga melakukan analisis dokumen pembelajaran berupa silabus, RPP, buku panduan guru, dan buku siswa. 3.2.1.3 Instrumen Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumenter dan pengamatan pada waktu guru mengajar. Dalam hal
ini
peneliti menggunakan
observasi sebagai
cara
instrumen
wawancara
dan
untuk mengumpulkan data dalam
menganalisis kebutuhan di kelas 4 SDN Salatiga 05, SDN Ledok 02, SDN Dukuh 02, dan SD Kanisius Gendongan. Berikut tabel 3.2
61
kisi-kisi wawancara dalam mencari masalah yang terjadi pada Kurikulum 2013. Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara No. 1.
Indikator Kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan lingkungan peserta didik Kesesuaian antara tema, subtema dengan pembelajaran Kesesuaian tema dengan lingkungan Tema-tema yang bermasalah Kendala/masalah yang dialami dalam pembelajaran Kendala/masalah yang ditemui pada buku siswa dan buku guru Kesesuaian materi dengan lingkungan Usahaguru dalam menciptakan pembelajaran tematik yang bermakna Usaha guru dalam merancang pembelajaran tematik sendiri Usaha guru dalam mengembangkan model desain pembelajaran tematik
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan
3.2.1.4 Analisis data Analisis data dalam studi pendahuluan dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif presentase. Analisis data pada tahap ini untuk mengetahui presentase permasalahan tertinggi yang dialami dalam pembelajaran tematik di kota Salatiga. Permasalahan tersebut selanjutnya dijadikan kebutuhan dalam pembelajaran tematik.
Berdasarkan
pemasalahan
kemudian
dirumuskan
kebutuhan mendesain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dipandang efektif untuk dierapkan dalam pembelajaran. Berpegang pada data yang didapat dari Studi pendahuluan, maka peneliti merancang model aktual untuk menyusun draf awal produk yang dikembangkan.
62
3.2.2 Desain dan Pengembangan 3.2.2.1 Model Desain Pengembangan Model desain pembelajaran yang digunakan adalah ADDIE model. ADDIE model adalah satu model desain sistem pembelajaran yang
memperlihatkan
tahapan-tahapan
dasar
desain
sistem
pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada tahap analysis merupakan proses analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat untuk menentukan kompetensi siswa. Tahap design proses untuk merancang bahan ajar yang
akan
digunakan
dalam
proses
development merupakan proses produksi
pembelajaran.
Tahap
bahan ajar yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap implementation merupakan tahap yang digunakan untuk menerapkan bahan ajar telah diproduksi.
Tahap
evaluation
merupakan
tahapan
untuk
mengevaluasi bahan ajar yang diproduksi dan hasil belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi. Model desain sistem pembelajaran ADDIE dengan komponen-komponennya dapat di perlihatkan pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Model desain sistem pembelajaran ADDIE A (Analys)
D (Design)
D (Development I (Implimentation)
Analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa Menentukan dan menyusun desain model pembelajaran yang akan dikembangkan dan digunakan pada pembelajaran. Memproduksi model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang diproduksi
63
E (Evaluation)
Melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dan evaluasi hasil belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi.
Desain model pengembangan untuk mengembangkan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu: 1. Tahap Analisis (Analysis) Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau performanse analysis dan analiasis kebutuhan atau need analysis. Tahapan ini dijelaskan secara rinci yaitu : a. Analisis kinerja Analisis kinerja mengklarifikasi
dilakukan
apakah
untuk
masalah
mengetahui
kinerja
yang
dan
dihadapi
memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program atau perbaikan menajemen (Pribadi, 2009: 128). Analisis kinerja dalam
penelitian
mengklarifikasi
ini
bertujuan
masalah
dasar
untuk
mengetahui
yang
dihadapi
dan dalam
pembelajaran di Sekolah Dasar. b. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan efektivitas belajar. Berdasarkan hasil analisis kurikulum di SDN Salatiga 05, SDN Ledok 02, SDN Dukuh 02, dan SD Kanisius Gendongan
menggunakan
kurikulum
2013.
Berdasarkan
kurikulum yang digunakan di empat Sekolah Dasar tersebut, guru menggunakan buku tematik untuk melakukan proses belajar mengajar.
64
2. Tahap Perancangan (Design) Pada
langkah
perancangan
(design)
disusun
model
Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada langkah pengembangan (development), dikembangkan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan. Tahapan penyusunan model desain pembelajaran tematik interaktif berdasarkan hal-hal berikut: 1) Berbentuk model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan. 2) Dirancang sesuai dengan lingkungan di sekitar peserta didik. 3) Dirancang secara menarik, bervariasi, komunikatif, dan interaktif. 4) Dilengkapi dengan informasi berupa teks, cerita, dan gambar. 5) Materi
sesuai
dengan
silabus
dan
RPP
yang
telah
dikembangkan. 6) Materi dalam
buku guru dan buku siswa disusun dengan
menggunakan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan yang telah dikembangkan. Model
pembelajaran
tematik
yang
telah
dihasilkan
kemudian diujikan kepada Ahli untuk divalidasi dan mendapat masukan untuk pengembangan dan perbaikan sebelum diuji cobakan. Data validasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dilakukan revisi. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Setelah
penyusunan
model
pembelajaran
tematik
menghasilkan suatu produk final, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba lapangan (uji coba) pada siswa. Uji coba dilakukan pada empat sekolah yang dijadikan subyek penelitian yaitu di kelas 4 SDN Dukuh 02 sebagai kelas kontrol dan SDN
65
Salatiga 05 sebagai kelas eksperimen pada uji coba terbatas. Setelah dilakukan uji coba terbatas model dikatakan selesai. Pada uji coba terbatas, siswa diberikan pretest berupa soal pilihan ganda tentang tema 4 Berbagai Pekerjaan subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan sub-sub tema ronde. Langkah pembelajaran yang dilakukan berdasarkan langkah pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan yang telah dikembangkan. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan postest untuk melihat hasil belajar dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Pada langkah evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan efektivitas model yang dihasilkan pada tahap implementasi. Setelah melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan, siswa mengisi angket respon siswa dan guru juga memberikan penilaian dengan mengisi lembar observasi. Hasil ini dijadikan sebagai dasar untuk menilai respon guru dan siswa terhadap penerapan model. Keberhasilan model juga ditunjukkan dengan analisis uji T
sehingga
terlihat
perbedaan
kompetensi
belajar
yang
menggunakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dengan yang tidak menggunakan. Jadi keberhasilan ditunjukkan dengan menggunakan lembar respon siswa, lembar observasi dan hasil belajar siswa. Dikatakan berhasil jika kompetensi hasil belajar pada siswa yang menggunakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan
lebih tinggi daripada
model desain
pembelajaran tematik integratif dari Pemerintah atau yang tidak menggunakan.
66
3.2.2.2 Penyusunan Draft Awal Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan Rancangan penelitian model pembelajaran tematik kurikulum 2013 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memilih tema Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan antara lain: a. Menentukan tema terlebih dahulu. b. Menentukan sub-sub tema 2. Melakukan AnalisisSKL, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) serta membuat Indikator Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat indikator) dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Membaca semua Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, sertaKompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran. b. Menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai muatan pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, SBdP, dan Penjasorkes. c. Masing-masing Kompetensi Dasar setiap muatan pelajaran dibuatkan indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.Pemetaan keterhubungan Tema ke dalam KI, KD dan Indikator 3. Membuat jaringan Kompetensi Dasar 4. Penyusunan Silabus Pembelajaran Tematik Langkah
utama
yang
harus
dilaksanakan
mengembangkan silabus antara lain: 1) Mengkaji Kompetansi Inti dan Kompetensi Dasar 2) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran 3) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 4) Merumuskan Indikator
untuk
67
5) Menentukan Jenis Penilaian 6) Menentukan Alokasi Waktu 7) Menentukan Sumber Belajar 5. Penyusunan RPP Pembelajaran Tematilk Langkah
mengembangkan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Tematik Integratif Berbasis Lingkungan yaitu sebagai berikut: 1. Mengkaji Silabus Tematik 2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran 3. Menentukan Tujuan 4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 5. Penjabaran Jenis Penilaian. 6. Menentukan Alokasi Waktu 7. Menentukan Sumber Belajar 3.2.2.3 Validasi Model DesainPembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan Setelah draft model awal desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan telah lengkap dengan panduanpanduannya, kemudian dilakukan uji validasi model. Uji validasi berkaitan dengan tujuan validasi, aspek validasiahli materi, aspek validasi ahli materi, aspek validasi ahli desain pembelajaran, sumber data,
instrumen validasi dan analisis data. Berikut merupakan
uraiannya. 1. Tujuan Validasi Tujuan
uji
validasi
produk
model
adalah
untuk
menyempurnakan dan memperoleh validasi model serta mengetahui kelebihan dan kelemahan secara konseptual menurut para Ahli.
68
2. Aspek validasi ahli materi Uji validasi aspek materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang ada dalam model Desainpembelajaran tematif integratif berbasis lingkungan.
Komponen uji validasi aspek materi
pembelajaran tematik mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 1.
Kesesuaian materi dengan kurikulum Sekolah Dasar
2.
Kesesuaian indikator dengan materi
3.
Kesesuaian tujuan dengan materi
4.
Kesesuaian materi terhadap lingkungan peserta didik
5.
Kesesuaian materi dengan pendekatan saintifik
6.
Kelengkapan materi
7.
Keterkaitan materi satu dengan yang lain
8.
Kesesuaian materi dengan waktu
9.
Kejelasan bahasa yang digunakan
10. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar 11. Keruntutan penyajian materi 12. Materi menarik minat peserta didik atau tidak 13. Kesesuaian soal evaluai dengan materi 14. Kebermanfaatan buku guru dan siswa dalam mempermudah pemahaman konsep 15. Kesesuaian buku guru dengan buku siswa 16. Keefektifan kalimat dalam buku guru dan siswa yang disajikan 17. Kebakuan istilah 3. Aspek validasi ahli model desain pembelajaran Uji validasi aspek model desain pembelajaran dilakukan untuk menilai sejauh mana model desain pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti dapat berdampak pada kompetensi belajar siswa. Komponen uji validasi desain pembelajaran terdiri dari komponen uji validasi aspek desain model, silabus dan RPP. Berikut merupakan komponen uji validasi aspek desain model.
69
Namun perlu diketahui model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan mengandung tiga komponen model secara benar yaitu konstruk model, langkah model dan tujuan. Komponen uji validasi desain model menyangkut aspek beriku: 1. Berisi
kerangka
yang
menggambarkan
model
desain
pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan 2. Berisi prinsip-prinsip model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan secara utuh 3. Menggunakan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli 4. Berisi tujuan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan 5. Memperhatikan lingkungan sekitar peserta didik Komponen uji validasi aspek desain silabus menyangkut aspek berikut: 1. Memuat seluruh komponen 2. Komponen-komponen saling berkaitan 3. Kesesuaian
silabus
dengan
pemetaan
keterhubungan
Kompetensi Dasar, Indikator dan sub-sub tema 4. Kualitas perumusan indikator 5. Relevansi indikator terhadap pencaian Kompetensi Dasar (KD) 6. Kesesuaian KD terhadap kegiatan pembelajaran 7. Kualitas pemilihan kegiatan pembelajaran Komponen uji validasi aspek desain RPP menyangkut aspek berikut: 1. Memuat seluruh komponen 2. Komponen-komponen saling berkaitan 3. Kejelasan perumusan tujuan dengan indikator 4. Kelengkapan materi 5. Kejelasan urutan langkah-langkah pembelajaran 6. Keruntutan skenario pembelajaran
70
7. Ketepatan memilih strategi interaksi sehingga memperkaya pengalaman belajar 8. Ketepatan memilih alat, media, dan sumber belajar 9. Kesuaian dengan alokasi waktu pembelajaran 10. Kesesuaian instrumen asesmen dengan indikator 4. Sumber data Sumber data uji validasi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berasal dari 5 orang Ahli yaitu 3 orang ahli model desain pembelajaran dan 2 ahli materi. 5. Instrumen validasi Instrumen
uji
validasi
ahli
terdapatkualitas
desain
pembelajaran berupa model, silabus dan RPP menggunakan rubrik penilaian sebagai berikut: Tabel 3.4 Rubrik penilaian uji validasi desain model Desain
Indikator
Skor 1
Model
2
3
1. Berisi kerangka yang Belum menggambarkan model berisi desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan
Sudah berisi namun belum lengkap
Berisi dan lengkap
2. Berisi prinsip-prinsip model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan secara utuh (teori, tujuan, prosedur, dan lingkungan peserta didik) 3. Menggunakan teori pendidikan dan teori belajar dari para Ahli
Belum berisi
Sudah berisi namun belum tepat
Sudah berisi dan tepat
Belum mengg unakan
Sudah menggu nakan namun belum tepat
Menggunakan dan lengkap
71
4. Berisi tujuan model Belum desain pembelajaran berisi tematik integratif berbasis lingkungan
Sudah berisi namun belum tepat
Sudah berisi dan tepat
5. Berisi langkah model Belum desain pembelajaran berisi tematik integratif berbasis lingkungan
Sudah berisi namun belum lengkap
Sudah berisi dan lengkap
6. Memperhatikan lingkungan sekitar peserta didik
Sudah memper hatikan namun belum tepat
Sudah memperh atikan dan tepat
Belum memperhati kan
Tabel 3.5 Rubrik penilaian uji validasi desain silabus Desain
Indikator
Skor 1
Silabus
1. Memuat seluruh komponen
Belum memuat
2. Komponenkomponen saling berkaitan 3. Kesesuaian silabus dengan pemetaan keterhubungan Kompetensi Dasar, Indikator dengan sub-sub tema 4. Kualitas perumusan indikator
Tidak berkaitan Tidak sesuai
Tidak berkualitas 5. Relevansi indikator Belum terhadap Kompetensi relevan Dasar 6. Kesesuaian Tidak Kompetensi dasar
2
3
Sudah memuat namun belum lengkap Cukup berkaitan
Memuat dan lengkap
Sesuai
Sangat sesuai
Cukup berkualitas Cukup relevan
Sangat berkualitas Sangat relevan
Sesuai
Sangat
Sangat berkaitan
72
terhadap kegiatan pembelajaran 7. Kualitas pemilihan kegiatan pembelajaran
sesuai
sesuai
Tidak berkualitas
Cukup berkualitas
Sangat berkualitas
Tabel 3.6 Rubrik penilaian uji validasi desain RPP Desain
RPP
Indikator
Skor 1
2
3
Belum memuat
1.
Memuat seluruh komponen
Sudah memuat namun belum lengkap
Memuat dan lengkap
2.
Komponen-komponen Tidak Cukup berkait berkaitsaling berkaitan
Sangat berkaitan
3.
4.
5.
6.
7.
an
an
Kejelasan perumusan tujuan dengan indikator Kelengkapan materi
Cukup jelas
Jelas
Sangat jelas
Cukup lengkap
lengkap
Sangat lengkap
Kejelasan urutan langkah-langkah pembelajaran keruntutan skenario pembelajaran
Cukup jelas
Jelas
Sangat jelas
Belum runtut
Sudah runtut namun kurang jelas
Sudah runtut dan jelas
Sudah tepat namun belum memper kaya pengala
Sudah tepat dan memper kaya pengalaman belajar
Belum Ketepatan memilih tepat strategi interaksi sehingga memperkaya pengalaman belajar
73
8.
Ketepatan memilih alat,media dan sumber belajar 9. Kesesuaian dengan alokasi waktu pembelajaran 10. Kesesuaian instrumen asesmen dengan indikator
Belum tepat
man belajar Cukup tepat
Sangat tepat
Belum sesuai
Cukup sesuai
Sangat sesuai
Cukup sesuai
Sesuai
Sangat sesuai
Uji validasi pakar materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang ada dalam model pembelajaran tematif integratif berbasis lingkungan. Rubrik uji validasi pakar materi dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini. Tabel 3.7 Rubrik Uji Pakar Materi Aspek M A T E R I
Indikator 1.
2. 3. 4.
5.
6. 7.
Kesesuaian materi dengan kurikulum Sekolah Dasar Kesesuaian indikator dengan materi Kesesuaian tujuan dengan materi Kesesuaian materi terhadap lingkungan peserta didik Kesesuaian materi dengan pendekatan saintifik Kelengkapan materi
Antara satu materi dengan materi yang lain saling berkaitan 8. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu yang tersedia 9. Kejelasan bahasa yang digunakan 10. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar
Skor 1
2
3
Cukup sesuai
Sesuai
Sangat sesuai
Cukup sesuai Cukup sesuai
Sesuai Sesuai
Sangat sesuai Sangat sesuai
Cukup sesuai
Sesuai
Sangat sesuai
Cukup sesuai
Sesuai
Sangat sesuai
Cukup lengkap
Lengkap
Sangat lengkap
Tidak berkaitan
Hampir berkaitan
Sangat berkaitan
Cukup sesuai
Sesuai
Sangat sesuai
Cukup jelas Cukup jelas
Jelas Jelas
Sangat jelas Sangat jelas
74
Aspek
Skor
Indikator
1 Cukup runtut
11. Keruntutan penyajian materi 12. Menarik minat peserta didik untuk mempelajari materi 13. Kesesuaian soal dengan materi 14. Kebermanfaatan buku guru dan siswa dalam mempermudah pemahaman konsep 15. Kesesuaian buku guru dan siswa dalam membentuk karakter siswa 16. Keefektifan kalimat dalam buku guru dan siswa yang disajikan 17. Kebakuan istilah
2 Runtut
3 Sangat runtut
Tidak menarik
Cukup menarik
Sangat menarik
Cukup sesuai
Sesuai
Sangat sesuai
Cukup bermakna
Bermakn a
Sangat bermakna
Cukup sesuai
Sesuai
Sangat sesuai
Cukup efektif
Efektif
Sangat efektif
Cukup baku
Baku
Sangat baku
6. Analisis data Analisis data hasil deskriptif
persentase
uji
dan
validasi
kategoris
menggunakan untuk
teknik
menggambarkan
kelayakan model. Pada awalnya skor hasil pengukuran dari Ahli dijumlahkan.
Kemudian
skor
tersebut
dipersentase
dengan
menggunakan rumus: AP =
Skor Aktual X 100% Skor Ideal
Keterangan: AP
: Angka Persentase
Skor Aktual
: Skor yang diberikan oleh validator ahli
Skor Ideal
: Skor maksimal hasil kali antara jumlah item ddengan skor maksimal masing-masing item
Angka presentase tersebut selanjutnya dikelompokan menjadi lima kategori berikut ini:
75
Tabel 3.8 Kategori uji validasi Interval
Kategori
81 – 100%
Sangat tinggi
61 – 80%
Tinggi
41 – 60%
Cukup
21 – 40%
Rendah
1 – 20%
Sangat rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka hasil uji validasi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dapat dikatakan layak untuk diujicobakan apabila presentase minimal mencapai kategori tinggi yaitu ≥61% (Mawardi, 2014: 113). 3.2.2.4 Revisi Desain Model berdasarkan masukan dari Ahli dan pengguna Setelah dilakukan validasi desain dan meteri oleh Ahli maka tahap selanjutnya peneliti melakukan revisi sesuai saran dan rekomendasi Ahli dan teman sejawat dengan mempertimbangkan kecocokan antara saran dan rekomendasi ahli tersebut dengan skor yang diberikan. 3.2.2.5 Uji coba terbatas 1.
Jenis dan Desain Penelitian Pada Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas ini jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental designs (Gay, 1987 : 285). Desain penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design.
2.
Subjek uji coba Subjek yang ikut berpartisipasi dalam uji coba terbatas dilakukan pada Sekolah Dasar di Salatiga yang menggunakan Kurikulum 2013 dengan melibatkan 37 siswa kelas 4 SDN Salatiga 05 sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa kelas 4 SDN Dukuh 02 Salatiga. Selain itu juga melibatkan 1 guru kelas, peneliti dan 1
76
teman sejawat setiap kelasnya. Dengan total 72 siswa kelas 4 dan 2 guru kelas, 1 peneliti dan 2 teman sejawat. 3.
Jenis data Jenis data penelitian pengembangan pada tahap uji coba terbatas
ini
adalah
data
kualitatif
dan kuantitatif
berupa
informasi empirik proses pembelajaran dan kompetensi hasil belajar siswa. 4.
Teknik dan Instrumen pengumpulan data Dalam uji coba terbatas ini, teknik pengumpulan
data
menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur kompetensi hasil belajar. Teknik non tes untuk mengukur tingkat kualitas proses pembelajaran. Instrumen untuk mengukur kompetensi hasil belajar pada penelitian ini menggunakan pretes dan postes serta analisis soal menggunakan anates. Kisi-kisi pretes dan postes dapat di lihat tabel 3.9 berikut. Tabel 3.9Kisi-kisi Pretestdan posttest Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal 3.3 Menggali informasi Menggali informasi 1,2,3 dari teks wawancara tentang jenis-jenis tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan usaha dan pekerjaan serta kegiatan serta kegiatan ekonomi di ekonomi dan lingkungan sekitar koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.3 Mengolah dan Membuat teks 4,5 menyajikan teks wawancara tentang wawancara tentang jenis-jenis usaha dan jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta pekerjaan serta kegiatan ekonomi kegiatan ekonomi secara mandiri dan koperasi secara
Jumlah 2
3
77
Kompetensi Dasar mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 3.12 Mengenal sudut siku-siku melalui pengamatan dan membandingkan-nya dengan sudut yang berbeda.
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Indikator
Butir Soal
Jumlah
Mengidentifikasi sudut siku-siku berdasarkan pengamatan Mengidentifikasi perbedaan sudut siku-siku dengan sudut yang berbeda Menjelaskan peran manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan ekonomi
6,7
2
8,9
2
Mengurutkan cerita tentang interaksi manusia dengan lingkungan sosial dan ekonomi
14,15,16
10,11,12,13 4
3
3.2 Memahami hak dan Menjelaskan hak dan 17,18,19,20 4 kewajiban sebagai kewajiban siswa warga dalam dalam dalam melakukan kehidupan sehari-hari jual beli di di rumah, sekolah, masyarakat dan masyarakat. Sedangkan instrumen untuk mengukur kualitas proses belajar mengajar menggunakan lembar observasi untuk pengamat serta lembar respon untuk siswa. berikut tabel kisi-kisi observasi ketika pembelajaran dan kisi-kisi lembar respon untuk siswa setelah pembelajaran.
78
No.
Tabel 3.10 Kisi-kisi Observasi ketika Pembelajaran Aspek yang diamati
1.
Penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan materi yang ada di Buku Guru dan Siswa
2.
Penyampaian materi pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau lingkungan siswa
3.
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah yang terdapat pada RPP
4.
Siswa antusias dalam proses belajar mengajar
5.
Memfasilitasi siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada buku siswa
6.
Mendorong siswa untuk bekerja sama dan berdiskusi sesuai dengan materi yang sedang didiskusikan
7.
Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi sesuai dengan materi yang sedang dipelajari
8.
Memberikan umpan balik dalam proses belajar mengajar
9.
Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan guru
10.
Meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi
11.
Siswa mengerjakan soal evaluasi
12.
Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran yang dipelajari
No 1. 2. 3.
4. 5.
Tabel 3.11 Kisi-kisi Lembar Respon Siswa Pertanyaan Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang dilakukan guru hari ini? Apakah kamu tertarik mengikuti pembelajaran hari ini? Dengan pembelajaran melibatkan lingkungan di sekitarmu, apakah kamu dapat lebih mampu memahami materi dengan mudah? Mengapa? Bagaimana pendapatmu tentang buku siswa yang kamu gunakan dalam belajar hari ini? Apakah kamu menyukai buku siswa Mobiling untuk digunakan dalam belajar sehari-hari?
79
5.
Teknik Analisis data Teknik analisis data berupa deskriptif kategori dengan memberikan kategori pada penilaian pembelajaran dan materi. Pada uji coba terbatas dilakukan analisis kategori, kategori dapat dilihat pada tabel 3.8. Pada Uji Coba terbatas dilihat pula terjadi perbedaan atau tidak pada nilai pretes dan postes siswa. kemudian di
rata-rata,
dipresentase
dan
didiskripsikan.
Diskripsi
menggunakan diskripsi presentase. Selain itu pada uji coba terbatas untuk melihat apakah kompetensi hasil belajar siswa menggunakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan lebih tinggi daripada model desain pembelajaran
tematik
integratif
dari
Pemerintah
dengan
menggunakan uji T. Kemudian dilakukan kesimpulan terhadap hipotesis. 6.
Hipotesis Hipotesis yang digunakan pada uji coba terbatas ini untuk menganalisi apakah kompetensi hasil belajar dengan menggunakan Model
Desain
Pembelajaran
Tematik
Integratif
Berbasis
Lingkungan lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah dapat menggunakan: a. Hipotesis Penelitian 𝐻0 :
Kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan tidak lebih tinggi dari Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah
𝐻𝐼 :
Kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan lebih tinggi dari Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah
80
b. Hipotesis Statistik Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis satu ekor kiri. 𝐻0 :
𝜇1 ≤ 𝜇2 artinya kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan tidak lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah
𝐻𝐼 :
𝜇1 ≥ 𝜇2 artinya kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan
lebih
tinggi
daripada
Model
Desain
Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: 𝐻0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05 𝐻𝐼 diterima jika nilai signifikansi < 0,05 3.2.2.6 Uji coba terbatas Pada tahap uji coba luas tidak dilakukan, namun jika dilakukan harus menggunakan sampel sekolah yang lebih banyak dan merata. 3.2.3 Pengujian Pada tahap ini dilakukan uji keefektifan produk atau model dan sosialisasi hasil. Uji keefektifan produk merupakan tahap pengujian keampuhan
dari
produk
yang dihasilkan. Pada tahap ini uji
keefektifan menggunakan metode ekperimen untuk memperoleh data hasil analisis model sebelum model dipublikasikan. Model akan dipublikasikan atau diuji cobakan kepada sampel yang lebih banyak yaitu tingkat gugus bahkan kecamatan atau lebih banyak dari sampel uji coba luas. Tahap uji keefektifan produk berakhir pada tahap analisis data dari pretes dan postes yang telah dilaksanakan dan produk dikatakan
efektif.
Sedangkan
tahap
pengujian
berakhir
pada
pembublikasian dan produk dikatakan final. Pada penelitian ini produk sudah dikatakan selesai apabila telah melewati tahap uji coba terbatas.