PUTUSAN Nomor : 72/Pid.B/2013/PN.Unh “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat pertama yang bersidang dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa : Nama
: HARRY PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN
Tempat lahir
: Kendari
Umur/tanggal lahir
: 25 tahun / 27 Juni 1989
Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Jl. Pattimura Lr. Toarima Kel. Punggolaka Kec. Puuwatu Kota Kendari
Agama
: Islam
Pekerjaan
: karyawan PT. PKSS
Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah/penetapan : 1. Penyidik tidak ditahan; 2. Penuntut Umum, dalam tahanan KOTA sejak tanggal 19 Maret 2013 s/d tanggal 7 April 2013; 3. Hakim Pengadilan Negeri, dalam tahanan RUMAH sejak tanggal 20 Mei 2013 s/d tanggal 18 Juni 2013; 4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri, dalam tahanan RUMAH sejak tanggal 19 Juni 2013 s/d tanggal 17 Agustus 2013 Terdakwa menghadap dipersidangan tanpa didampingi oleh Penasihat Hukum meskipun haknya telah diberikan; Pengadilan Negeri tersebut; Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Unaaha Nomor : 72/Pen.Pid/2013/PN.Unh tanggal 20 Mei 2013 tentang penunjukkan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti yang menyidangkan perkara ini; Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Unaaha Nomor : 72/Pen.Pid/2013/PN.Unh tanggal 24 September 2013 tentang Pergantian Majelis Hakim dan Panitera Pengganti yang menyidangkan perkara ini; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar pembacaan surat dakwaan oleh Penuntut Umum;
2
Telah mendengar keterangan Saksi-saksi; Telah mendengar keterangan Terdakwa; Telah mendengar pembacaan tuntutan Penuntut Umum pada tanggal 2 Juli 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHPidana sebagaimana dalam surat dakwaan Pertama Jaksa Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dengan dikurangi seluruhnya selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan. 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 (satu) lembar kwintasi setoran ke rekening Britama An. KADEK ARTHA;
-
1 (satu) lembar Surat Keterangan penyetoran uang ke rekening Britama An. KADEK ARTHA dari keluarga HARRY PRASETYA;
Tetap terlampir dalam berkas perkara; 4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500.(dua ribu lima ratus rupiah). Telah mendengar permohonan Terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim memberikan keringanan hukuman; Menimbang bahwa Terdakwa diajukan dipersidangan oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif yaitu sebagai berikut : DAKWAAN KESATU Bahwa ia Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN pada hari Senin tanggal 12 Nopember 2012 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember tahun 2012, bertempat di BRI KCP Unaaha Kel. Tumpas Kec. Unaaha Kab. Konawe atau setidaktidaknya ditempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, Telah dengan sengaja mengambil yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk memiliki barang itu dengan melawan hukum, yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : - Berawal nasabah KADEK ARTA (korban) membuka rekening di Bank KCP Unaaha dan pada saat akan dilakukan aktivasi terhadap ATM korban ternyata sistem saat itu sementara tidak dapat mengaktivasikan ATM tersebut sehingga kepada nasabah KADEK ARTA tersebut disarankan untuk datang keesokan harinya, namun
3
nasabah tersebut tidak datang sehingga kartu ATM tersebut tertinggal, hal ini manfaatkan oleh Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA untuk mengaktifkan ATM didalam sistem tersebut dan kemudian mengganti ATM sehingga dapat digunakan oleh Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA untuk melakukan penarikan dana milik nasabah KADEK ARTA (korban) tersebut sebanyak 10 (sepuluh) kali dengan total sebesar Rp. 30.545.911,- (tiga puluh juta lima ratus empat puluh lima ribu sembilan ratus sebelas rupiah), hal ini dapat diketahui melalui penelusuran yang dilakukan oleh tim dari Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta dan diketahui bahwa user yang digunakan adalah milik Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA namun semua pengambilan atau penarikan dana dilakukan dimesin ATM diluar ATM milik Bank BRI; - Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi Korban KADEK ARTA mengalami kerugian materill sebanyak Rp. 30.545.911,- (tiga puluh juta lima ratus empat puluh lima ribu sembilan ratus sebelas rupiah); ---------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 362 KUHPidana----------------------------------------------------------ATAU KEDUA Bahwa ia Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN pada hari Senin tanggal 12 Nopember 2012 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Nopember tahun 2012, bertempat di BRI KCP Unaaha Kel. Tumpas Kec. Unaaha Kab. Konawe atau setidaktidaknya ditempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, Telah dengan sengaja melakukan penggelapan oleh orang yang memegang barang itu berhubung dengan pekerjaannya atau jabatannya atau karena ia mendapat upah, yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut : - Berawal nasabah KADEK ARTA (korban) membuka rekening di Bank KCP Unaaha dan pada saat akan dilakukan aktivasi terhadap ATM korban ternyata sistem saat itu sementara tidak dapat mengaktivasikan ATM tersebut sehingga kepada nasabah KADEK ARTA tersebut disarankan untuk datang keesokan harinya, namun nasabah tersebut tidak datang sehingga kartu ATM tersebut tertinggal, hal ini manfaatkan oleh Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA untuk mengaktifkan ATM didalam sistem tersebut dan kemudian mengganti ATM sehingga dapat digunakan oleh Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA untuk melakukan penarikan dana milik nasabah KADEK ARTA (korban) tersebut sebanyak 10 (sepuluh) kali dengan total sebesar Rp. 30.545.911,- (tiga puluh juta lima ratus empat puluh lima ribu sembilan ratus sebelas rupiah), hal ini dapat diketahui melalui penelusuran yang dilakukan oleh tim dari Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta dan diketahui bahwa user yang digunakan adalah milik Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA namun semua pengambilan atau penarikan dana dilakukan dimesin ATM diluar ATM milik Bank BRI; - Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi Korban KADEK ARTA mengalami kerugian materill sebanyak Rp. 30.545.911,- (tiga puluh juta lima ratus empat puluh lima ribu sembilan ratus sebelas rupiah);
4
---------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 374 KUHPidana----------------------------------------------------------Menimbang bahwa setelah dibacakan dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan nota keberatan; Menimbang bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan 2 (dua) orang Saksi, yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah menurut agamanya, yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Saksi KADEK ARTA Als KADEK Bin MADE RINTIN -
Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh penyidik Polres Konawe sehubungan dengan masalah pencurian;
-
Bahwa pencurian yang dimaksud adalah pencurian uang milik Saksi melalui kartu ATM atas nama Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa kejadiannya pada hari Senin tanggal 13 November 2012 bertempat di Kantor BRI Kcp Unaaha di Kel. Tumpas Kec. Unaaha Kab. Konawe;
-
Bahwa berawal sekitar tanggal 11 Mei 2011 Saksi datang ke Bank BRI Kcp Unaaha untuk membuka buku tabungan sekaligus menabung sesampainya di Bank BRI Kcp Unaaha Saksi dilayani oleh IBU UNI untuk dibuatkan buku rekening dan Saksi langsung menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- kemudian oleh IBU UNI uang tersebut diserahkan ke bagian teller;
-
Bahwa kemudian IBU UNI menawarkan kepada Saksi untuk membuat kartu ATM lalu Saksi menyetujuinya dan saat itu Saksi langsung
mengisi
formulir
pembuatan
kartu
ATM
serta
menandatangani formulir tersebut dan tidak lama kemudian IBU UNI masuk mengambil kartu ATM lalu mengesekkan kartu ATM tersebut lalu Saksi disuruh menekan nomor PIN; -
Bahwa setelah menekan nomor PIN, IBU UNI menyampaikan kalau jaringan sedang rusak dan kartu ATM tersebut tidak jadi atau gagal kemudian dicoba kedua kalinya hasilnya sama atau gagal juga;
-
Bahwa kemudian Saksi disuruh pulang dan kembali keesokan harinya untuk mengambil kartu ATM tersebut namun Saksi tidak kembali lagi ke Bank BRI Kcp Unaaha;
-
Bahwa pada tanggal 11 November 2011 Saksi kembali ke Bank BRI Kcp Unaaha untuk menabung sebesar Rp. 20.000.000,- yang Saksi serahkan langsung ke teller dan keesokaan harinya Saksi kembali
5
lagi menabung sebesar Rp. 50.000.000,- dan diserahkan langsung ke teller yang kebetulan IBU UNI yang menjadi tellernya; -
Bahwa keesokan harinya Saksi memperlihatkan buku tabungan kepada Ipar Saksi untuk mengetahui jumlah saldo yang ada dibuku tabungan namun ipar Saksi mengatakan uang yang ditabung dan yang ada di buku tabungan tidak cocok jumlahnya;
-
Bahwa mengetahui hal tersebut Saksi mendatangi Bank BRI Kcp Unaaha untuk memastikan jumlah uang yang ada didalam buku tabungan
dan
Saksi
bertemu
dengan
PAK
GITA
yang
menyampaikan uang Saksi tinggal sekitar Rp. 59.000.000,- dan ada penarikan melalui kartu ATM; -
Bahwa kemudian Saksi menyampaikan kepada pihak Bank BRI Kcp Unaaha kalau Saksi belum mempunyai kartu ATM lalu pihak Bank BRI Kcp Unaaha menjanjikan akan menelusuri uang tersebut;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi jumlah uang yang ditabung totalnya sebesar Rp. 90.000.000,-;
-
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, Saksi mengalami kerugian sebesar ± Rp. 30.000.000,-;
-
Bahwa antara Saksi dengan Terdakwa sudah saling berdamai dengan cara Terdakwa telah mengembalikan seluruh uang yang diambil oleh Terdakwa;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya; 2. Saksi DIMAS ARIO DJOLODARA -
Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh penyidik sehubungan dengan masalah pencurian uang;
-
Bahwa pencurian uang yang di maksud adalah milik Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa Saksi selaku Pimpinan BRI Cabang Pembantu Unaaha sedangkan Terdakwa karyawan BRI Kcp Unaaha dengan status pekerja Outsourcing yang ditempatkan dibagian costumer service;
-
Bahwa Saksi mengetahui berawal dari Saksi KADEK datang ke Kantor Bank BRI Kcp Unaaha untuk melaporkan hal tersebut;
-
Bahwa uang milik Saksi KADEK yang hilang berjumlah ± Rp. 30.000.000,- lalu berdasarkan laporan Saksi KADEK pihak Bank BRI Kcp Unaaha menginput ke sistem CHS (complain handling system) dan mencetak rekening koran;
6
-
Bahwa kemudian pihak Bank BRI Kcp Unaaha melakukan investigasi internal lalu ditindak lanjuti oleh tim investigasi kantor pusat BRI dan ditemukan uang milik Saksi KADEK ARTHA hilang melalui ATM yang disinyalir dilakukan oleh rekanan pegawai BRI Kcp Unaaha yaitu Terdakwa;
-
Bahwa sebelumnya Saksi KADEK ARTHA datang ke Kantor BRI Kcp Unaaha untuk membuka buku tabungan yang dilayani oleh costumer service yaitu WAHYUNI DAUD hingga pembuatan kartu ATM;
-
Bahwa setelah selesai pembuatan buku tabungan, Saksi KADEK ARTHA ditawarkan oleh CS untuk membuat kartu ATM dan disetujui oleh Saksi KADEK lalu mengisi formulir pembuatan kartu ATM setelah itu CS menggesekkan kartu ATM ke sistem kemudian meminta Saksi KADEK untuk menekan nomor pin namun setelah dicoba kedua kalinya sistem tersebut tidak membaca atau gangguan jaringan sehingga saat itu CS meminta Saksi KADEK untuk kembali keesokan harinya namun tidak kembali juga;
-
Bahwa setelah hasil investigasi diketahui, Saksi menanyakan hal tersebut kepada Terdakwa dan Terdakwa mengakui perbuatannya;
-
Bahwa kemudian Terdakwa bersama orang tuanya bersedia mengganti uang yang telah digunakan oleh Terdakwa melalui BRI Kcp Unaaha untuk diserahkan kepada Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi antara Terdakwa dengan Saksi KADEK ARTHA sudah terjadi perdamaian dan Saksi KADEK ARTHA sudah tidak keberatan lagi;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya; Menimbang bahwa dipersidangan Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN telah pula memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Terdakwa mengerti diperiksa sehubungan dengan masalah pencurian uang;
-
Bahwa pencurian uang yang dimaksud adalah dana nasabah BRI Kcp Unaaha;
-
Bahwa kejadiannya pada bulan Mei tahun 2012 di Kantor BRI Kcp Unaaha;
7
-
Bahwa awalnya Terdakwa mengambil salah satu kartu ATM yang terletak di laci costumer service dan mengecek ATM tersebut di system ternyata di Kartu ATM masih terdapat saldo Rp. 40.000.000,- kemudian Terdakwa langsung mengubah nomor PINnya;
-
Bahwa pada saat Terdakwa mengambil kartu ATM tersebut sudah mengetahui kartu ATM tersebut milik nasabah BRI Kcp Unaaha atas nama KADEK ARTHA;
-
Bahwa Terdakwa menggunakan kartu ATM tersebut di ATM Bank Mandiri dan Terdakwa telah melakukan 10 (sepuluh) kali penarikan dengan jumlah bervariasi dengan total keseluruhan sebesar ± Rp. 30.000.000,-;
-
Bahwa Terdakwa menggunakan uang tersebut untuk bersenang-senang dan digunakan untuk bermain judi;
-
Bahwa Terdakwa melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan pemilik kartu ATM yaitu Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa Terdakwa telah mengembalikan sejumlah uang yang digunakan kepada pihak Saksi KADEK ARTHA melalui BRI Kcp Unaaha dan telah menyelesaikannya secara kekeluargaan; Menimbang bahwa dipersidangan, Penuntut Umum telah pula
mengajukan barang bukti berupa : -
1 (satu) lembar bukti penyetoran rek BRI;
-
1 (satu) lembar surat keterangan;
Barang bukti tersebut diatas telah disita menurut hukum dan dapat dipergunakan untuk perkara ini; Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Saksi-saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti dipersidangan, Majelis Hakim telah memperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa benar kejadiannya berawal pada bulan Mei tahun 2012 di Kantor BRI Kcp Unaaha;
-
Bahwa benar berawal sekitar tanggal 11 Mei 2011 Saksi KADEK ARTHA datang ke Bank BRI Kcp Unaaha untuk membuka buku tabungan sekaligus menabung sesampainya di Bank BRI Kcp Unaaha Saksi KADEK ARTHA dilayani oleh IBU UNI untuk dibuatkan buku rekening dan Saksi KADEK ARTHA langsung menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- kemudian oleh IBU UNI uang tersebut diserahkan ke bagian teller;
8
-
Bahwa benar kemudian IBU UNI menawarkan kepada Saksi KADEK ARTHA untuk membuat kartu ATM lalu Saksi KADEK ARTHA menyetujuinya dan saat itu Saksi KADEK ARTHA langsung mengisi formulir pembuatan kartu ATM serta menandatangani formulir tersebut dan tidak lama kemudian IBU UNI masuk mengambil kartu ATM lalu mengesekkan kartu ATM tersebut lalu Saksi KADEK ARTHA disuruh menekan nomor PIN;
-
Bahwa benar setelah menekan nomor PIN, IBU UNI menyampaikan kalau jaringan sedang rusak dan kartu ATM tersebut tidak jadi atau gagal kemudian dicoba kedua kalinya hasilnya sama atau gagal juga;
-
Bahwa benar kemudian Saksi KADEK ARTHA disuruh pulang dan kembali keesokan harinya untuk mengambil kartu ATM tersebut namun Saksi KADEK ARTHA tidak kembali lagi ke Bank BRI Kcp Unaaha;
-
Bahwa benar pada tanggal 11 November 2011 Saksi KADEK ARTHA kembali ke Bank BRI Kcp Unaaha untuk menabung sebesar Rp. 20.000.000,- yang Saksi KADEK ARTHA serahkan langsung ke teller dan keesokaan harinya Saksi KADEK ARTHA kembali lagi menabung sebesar Rp. 50.000.000,- dan diserahkan langsung ke teller yang kebetulan IBU UNI yang menjadi tellernya;
-
Bahwa benar kemudian Saksi KADEK ARTHA mendatangi Bank BRI Kcp Unaaha untuk memastikan jumlah uang yang ada didalam buku tabungan dan Saksi KADEK ARTHA bertemu dengan PAK GITA yang menyampaikan uang Saksi KADEK ARTHA tinggal sekitar Rp. 59.000.000,- dan ada penarikan melalui kartu ATM;
-
Bahwa benar sepengetahuan Saksi KADEK ARTHA jumlah uang yang ditabung totalnya sebesar Rp. 90.000.000,-;
-
Bahwa benar kemudian pihak Bank BRI Kcp Unaaha melakukan investigasi internal lalu ditindak lanjuti oleh tim investigasi kantor pusat BRI dan ditemukan uang milik Saksi KADEK ARTHA hilang melalui ATM yang disinyalir dilakukan oleh rekanan pegawai BRI Kcp Unaaha yaitu Terdakwa;
-
Bahwa benar Terdakwa melakukannya dengan cara mengambil salah satu kartu ATM yang terletak di laci costumer service dan mengecek ATM tersebut di system ternyata di Kartu ATM masih terdapat saldo Rp. 40.000.000,- kemudian Terdakwa langsung mengubah nomor PINnya;
9
-
Bahwa benar pada saat Terdakwa mengambil kartu ATM tersebut sudah mengetahui kartu ATM tersebut milik nasabah BRI Kcp Unaaha atas nama KADEK ARTHA;
-
Bahwa benar Terdakwa menggunakan kartu ATM tersebut di ATM Bank Mandiri dan Terdakwa telah melakukan 10 (sepuluh) kali penarikan dengan jumlah bervariasi dengan total keseluruhan sebesar ± Rp. 30.000.000,-;
-
Bahwa benar Terdakwa menggunakan uang tersebut untuk bersenangsenang dan digunakan untuk bermain judi;
-
Bahwa benar Terdakwa melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan pemilik kartu ATM yaitu Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa benar kemudian Terdakwa bersama orang tuanya bersedia mengganti uang yang telah digunakan oleh Terdakwa melalui BRI Kcp Unaaha untuk diserahkan kepada Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa benar sepengetahuan Saksi antara Terdakwa dengan Saksi KADEK ARTHA sudah terjadi perdamaian dan Saksi KADEK ARTHA sudah tidak keberatan lagi; Menimbang,
bahwa
selanjutnya
akan
dipertimbangkan
apakah
Terdakwa benar-benar melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum; Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif yaitu : KESATU : Melanggar Pasal 362 KUHP ATAU KEDUA : Melanggar Pasal 374 KUHP Menimbang bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara Alternatif maka Majelis Hakim dapat memilih dakwaan yang lebih tepat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan yang tepat adalah Terdakwa didakwa dengan dakwaan Alternatif Kesatu Penuntut Umum yaitu Melanggar Pasal 362 KUHP, yang unsur-unsurnya sebagai berikut : 1. Unsur Barang siapa; 2. Unsur mengambil sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum; Yang kemudian unsur-unsur tersebut diatas dipertimbangkan oleh Majelis Hakim sebagai berikut :
10
Ad.1. Unsur Barang Siapa Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Barang siapa adalah subjek hukum yang dalam hal ini orang perorangan yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya atau tindak pidananya secara pidana; Menimbang bahwa dari persidangan telah diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa pada awal persidangan hingga akhir persidangan Terdakwa mampu menjawab semua pertanyaan Majelis Hakim dengan baik;
-
Bahwa pada awal persidangan Terdakwa menyatakan identitas lengkapnya dan ternyata sama dengan yang tertera dalam surat dakwaan; Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut diatas Majelis Hakim
menyimpulkan bahwa Terdakwa adalah sebagai subjek hukum yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, dan dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan subjek; Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan diatas maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi; Ad.2. Unsur mengambil sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan mengambil adalah dimaksudkan
sebagai
membawa
sesuatu
benda
atau
barang
dalam
penguasaannya secara mutlak atau nyata; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan sesuatu barang adalah sesuatu yang berwujud yang bernilai ekonomis bagi siempunya barang termasuk pula binatang (manusia tidak termasuk), misalnya uang, baju, kalung dan sebagainya; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain adalah barang-barang yang berada dalam kekuasaan yang mempunyai barang dengan adanya titel alas hak yang sah atau setidak-tidaknya adanya tanda bukti kepemilikan; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan secara melawan hukum adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan UU atau kepatutan yang hidup dalam masyarakat;
11
Menimbang bahwa untuk membuktikan unsur ini Majelis Hakim perlu mengemukakan fakta-fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa benar pada bulan Mei 2012 bertempat di Kantor BRI KCP Unaaha, Terdakwa telah mengambil kartu ATM milik Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa benar Terdakwa mengambilnya dengan cara diambil salah satu kartu ATM didalam laci meja costumer service lalu mengecek kartu ATM tersebut di system dan ternyata di kartu ATM tersebut masih terdapat saldo sebesar Rp. 40.000.000,- kemudian Terdakwa mengubah PIN kartu ATM tersebut;
-
Bahwa benar setelah mendapatkan kartu ATM tersebut, Terdakwa menggunakannya untuk menarik uang yang ada didalam secara bertahap hingga total keseluruhannya sebanyak ± Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah);
-
Bahwa benar Terdakwa menggunakan uang tersebut untuk bermain judi;
-
Bahwa benar Terdakwa melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan pemilik kartu ATM yaitu Saksi KADEK ARTHA;
-
Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa, Saksi KADEK ARTHA mengalami kerugian sebesar ± Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah); Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Terdakwa telah mengambil kartu ATM dan uang tanpa sepengetahuan pemiliknya dan Terdakwa patut menduga bahwa barang tersebut bukan miliknya dan untuk mendapatkan barang tersebut Terdakwa melakukannya dengan cara-cara yang bertentangan dengan hukum; Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi; Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur pasal yang terdapat dalam dakwaan Kesatu Penuntut Umum telah terpenuhi, maka Terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan Kesatu Penuntut Umum; Menimbang bahwa terhadap permohonan yang disampaikan oleh Terdakwa secara lisan, Majelis Hakim telah mempertimbangkannya dan memasukkannya dalam putusan, dan yang adil menurut Majelis Hakim adalah sebagaimana yang tertera dalam amar putusan;
12
Menimbang
bahwa
oleh
karena
selama
pemeriksaan
perkara
berlangsung tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun pemaaf pada diri maupun perbuatan Terdakwa sehingga sudah sepatutnya Terdakwa dijatuhi pidana yang setimpal atas perbuatannya; Menimbang bahwa selama proses persidangan Terdakwa berada dalam tahanan, maka sudah sepatutnya penahanan tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang bahwa dalam perkara ini telah diajukan barang bukti berupa : -
1 (satu) lembar bukti penyetoran rek BRI;
-
1 (satu) lembar surat keterangan;
Akan ditentukan dalam amar putusan; Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum maka Terdakwa dibebankan membayar biaya perkara kepada negara yang besarnya ditentukan dalam amar putusan; Menimbang bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan putusan akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan pidana Terdakwa yaitu sebagai berikut : Hal-hal yang memberatkan: -
Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat;
-
Perbuatan Terdakwa telah merugikan Saksi KADEK ARTHA;
-
Terdakwa telah mencoreng nama baik dan kepercayaan Bank BRI Kcp Unaaha dimata nasabah;
Hal-hal yang meringankan: -
Terdakwa bersikap sopan dipersidangan;
-
Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya;
-
Terdakwa belum pernah dihukum;
-
Antara Terdakwa dengan Saksi KADEK ARTHA sudah saling berdamai dan Terdakwa telah mengganti kerugian yang dialami Saksi KADEK ARTHA
-
Terdakwa masih berusia muda dan masih dapat memperbaiki diri; Mengingat pasal 362 KUHP serta ketentuan pasal dari Undang-undang
No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;
13
MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa HARRY PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian”; 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa
HARRY
PRASETYA PURNA TONGA ALS HARRY BIN REMLIN dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan barang bukti berupa : -
1 (satu) lembar bukti penyetoran rek BRI;
-
1 (satu) lembar surat keterangan;
Tetap terlampir dalam berkas perkara; 5. Menetapkan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,(dua ribu lima ratus rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha pada hari Senin tanggal 30 September 2013 oleh kami MUSAFIR, SH,- selaku Hakim Ketua Majelis, BASRIN, SH,- dan AGUS SOETRISNO, SH,- dan masing-masing selaku Hakim-Hakim anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 1 Oktober 2013 oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu oleh MUHAMMAD SAIN. W, SH,- sebagai Panitera Pengganti dihadiri oleh NURCAYA HAMDIANI, SH selaku Penuntut Umum serta dihadapan Terdakwa;
Hakim-Hakim Anggota,
BASRIN, SH,-
Hakim Ketua,
MUSAFIR, SH,-
AGUS SOETRISNO, SH,Panitera Pengganti,
MUHAMMAD SAIN, W, SH,-