15/11/2015
KONSEP PRODUK
PENURUNAN KONSEP PRODUK -Apakah sudah ada konsep yang seide? Jika ada, dapatkah diadopsi? -Konsep baru apa yang mungkin dapat memuaskan keinginan dan spesifikasi yang telah ditetapkan? -Metoda apa yang dapat digunakan untuk memfasilitasi proses penyusunan konsep?
• Merupakan deskripsi tentang teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk, berupa sketsa tiga dimensi yang dilengkapi uraian singkat. • Dimulai dari “set of customer needs”, “target specification”, hingga diperoleh “set of product concept”. • Seharusnya dilakukan secara terus menerus karena: - Tidak butuh biaya banyak (hanya 5% dari budget) - Tidak butuh waktu banyak (hanya 15% dari waktu pengembangan).
Tahap Penurunan Konsep
Kesalahan yang mengkin dilakukan oleh tim pada saat penurunan konsep: • Mempertimbangkan hanya 1 atau 2 alternatif (biasanya diusulkan oleh anggota yang asertif). • Kegagalan mempelajari kelemahan konsep yang dibuat oleh perusahaan lain, baik oleh produk yang berhubungan atau tidak. • Integrasi solusi parsial tidak efektif. • Kegagalan mempertimbangkan seluruh kategori solusi.
I. KLARIFIKASI MASALAH A. Membuat pengertian umum tentang masalah B. Dekomposisi masalah C. Fokus pada sub masalah yang penting Sub Masalah II. PENELITIAN EKSTERNAL A. B. C. D. E.
III. PENELITIAN INTERNAL
Lead User Expert Patents Literatur Benchmarking
A. Individual B. Kelompok/Tim
Konsep baru
Konsep yang sudah ada IV. PENGGALIAN SECARA SISTEMATIS A. Pohon Klasifikasi B. Tabel Kombinasi
Solusi yang terintegrasi V. MEREFLEKSIKAN SOLUSI DAN PROSES Menyusun Feedback
1
15/11/2015
CONTOH: ALAT PEMAKU (NAILER)
I. Klarifikasi Masalah A. Membuat Pengertian Umum Tentang Masalah • •
•
• Asumsi (Berdasarkan Mission Statement): - Nailer menggunakan paku, bukan lem, skrup, dll. - Nailer digunakan untuk memaku kayu. - Nailer digunakan secara manual. • Berdasarkan asumsi tsb, ditetapkan customer needs sbb: - Nailer dapat menyisipkan dan menancapkan paku dengan cepat. - Nailer dapat digunakan pada tempat yang sempit. - Nailer ringan - Nailer punya waktu delay setelah pelatuk digerakkan
Tujuan: Desain alat pemaku konvensional yang lebih baik Masalah Umum: Bagaimana agar alat dapat memaku kayukayu dalam jumlah banyak sekaligus Masalah Khusus: Bagaimana memperbaiki kecepatan alat pemaku dengan konsep yang sudah ada.
• Mengumpulkan informasi tambahan untuk menggali needs seperti energi, kecepatan penancapan paku dll. Infromasi tsb diterjemahkan menjadi target spesifikasi produk, meliputi: - Panjang paku 50 mm s/d 75 mm. - Energi maksimum untuk menancapkan paku 80 joule/paku. - Puncak kecepatan:1 paku/dtk. - Rata-rata kecepatan pemakuan: 4 paku/menit. - Kemampuan menampilkan paku antara tonggak dan kayu: 368 mm pembukaan - Berat alat: < 4 kg - Waktu delay maksimum untuk pelatuk setelah digunakan: 0,25 dtk.
2
15/11/2015
B. Dekomposisi masalah Yaitu membagi masalah yang kompleks menjadi sub masalah yang lebih sederhana. • Diagram Fungsi: mempresentasikan masalah sebagai “black box” yang mengoperasikan material, energi, signal, dsb. Input Energi (?) Material (paku) Signal (“perjalanan” alat)
Proses Pemaku dengan tangan (Handheld Nailer
Output
C. Fokus pada sub masalah yang penting. • Membagi “black-box” menjadi beberapa sub fungsi atau bahkan sub sub fungsi sehingga diperoleh masalah yang lebih spesifik tentang apa yang dijalankan oleh setiap elemen produk, untuk dibahas selanjutnya.
Energi (?) Material (Paku yang terdorong) Signal (?)
II. Penelitian Eksternal • Yaitu penemuan solusi konsep berdasarkan konsep/solusi yang sudah ada di sekitar kita, baik untuk semua masalah atau hanya untuk sub problem (sub masalah) yang diidentifikasi selama klarifikasi masalah. • Berupa proses: - Memperluas wilayah (scope) pencarian informasi yang mungkin berhubungan dengan masalah. - Memfokuskan wilayah penelitian menuju arah yang lebih tepat dengan cara yang detail.
5 Sumber Informasi: • • • • •
Wawancara terhadap “lead user” Konsultasi pada para pakar Mencari patent-patent yang ada Studi literatur Benchmarks
3
15/11/2015
III. Penelitian Internal • Yaitu menggunakan pengetahuan dan kreativitas yang dimiliki oleh individu dalam tim untuk menghasilkan solusi konsep. • Arahan dalam meningkatkan kualitas pencarian internal (secara individual/group): - Menunda keputusan. - Mengeluarkan ide-ide sebanyak mungkin - Menerima ide-ide yang infeasible - Menggunakan alat bantu grafis dan fisik (media)
• Petunjuk untuk menghasilkan solusi konsep: - Membuat analogi - Melakukan pemisalan (seandainya.., jika..) - Menggunakan stimulus yang berhubungan - Menggunakan stimulus yang tidak berhubungan - Menetapkan target per orang untuk membuat konsep - Menggunakan metode gallery (memamerkan konsep pada anggota tim lain, kemudian didiskusikan)
IV. Menggali Secara Sistematis (Eksplorasi) • Yaitu mengarahkan potongan-potongan solusi yang dihasilkan untuk setiap sub masalah agar dapat diorganisir dan disatukan. • Cara eksplorasi: - Menggunakan pohon klasifikasi konsep (concept classification tree) - Menggunakan Tabel Kombinasi Konsep (Concept Combination Table)
4
15/11/2015
Pohon Klasifikasi Konsep (Concept Classification Tree) • Maksud digunakannya pohon klasifikasi dan tabel kombinasi adalah untuk mengorganisir pikiran dan kreativitas individu dalam tim. • Input tahap eksplorasi adalah data yang dihasilkan pada tahap penelitian eksternal dan internal.
Aktivitas pada tim Neiler untuk eksplorasi adalah mengorganisir solusi-solusi konsep tentang penyimpanan, konversi, dan penyampaian energi.
• Dengan cara membagi solusi-solusi yang mungkin (feasible) menjadi beberapa kategori yang independen satu sama lainnya. • Klasifikasi sub masalah yang pemecahannya dapat menghambat sub masalah lain harus diutamakan
• Manfaat yang dihasilkan dari pohon klasifikasi konsep: - Memperpendek cabang-cabang, dengan membuang solusi-solusi konsep yang kurang berpotensi dan memfokuskan sumberdaya dan pikiran hanya pada cabang-cabang yang berpotensi besar. - Dapat mengidentifikasi pendekatan yang terpisah untuk masalah yang dihadapi. - Mengetahui penekanan (fokus perhatian) yang berlebihan pada cabang tertentu sementara terhadap cabang lain kurang. - Melakukan dekomposisi masalah untuk cabang tertentu.
5
15/11/2015
Tabel Kombinasi Konsep (Concept Combination Table) • Yaitu cara mempertimbangkan kombinasi-kombinasi dari solusi-solusi yang ada secara sistematis. • Tujuannya adalah untuk menghasilkan proses berfikir kreatif. • Petunjuk penggunaan tabel kombinasi: - Jka salah satu potongan solusi dipandang infeasible sebelum dikombinasikan dengan solusi lain, maka jumlah kombinasi dapat berkurang. - Sebaiknya tabel kombinasi difokuskan pada sub masalah yang berpasangan. - Tabel kombinasi akan berkurang jika jumlah kolom melebihi 3 atau 4.
6
15/11/2015
7
15/11/2015
V. Merefleksikan Solusi dan Proses • Apakah tim yakin bahwa penyelesaian masalah telah tergali sepenuhnya? • Apakah tim telah menerima ide dari setiap orang/individu yang terintegrasi dalam proses? • Apakah ada alternatif untuk mendekomposisikan masalah? • Apakah sumber-sumber eksternal sudah tergali sepenuhnya? • Apakah ada alternatif dari diagram fungsi yang sudah ada?
8