SALINAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 34/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG TAHUN 2015 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG, Menimbang
: a.
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 UndangUndang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan
Pemerintah
Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang; b.
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2015
tentang
Pemutakhiran
Data
dan
Daftar
Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; c.
bahwa
berdasarkan
dimaksud pada
pertimbangan
huruf a
sebagaimana
dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Bandung
tentang
Pedoman
Teknis
Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015. Mengingat
: 1.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah
Kabupaten
dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 2. Undang-Undang ...
-22.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan
Perundangan-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008
Negara
Nomor
Republik
sebagaimana
02,
Tambahan
Indonesia
diubah
Lembaran
Nomor
dengan
4801)
Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2011
Nomor
8,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189); 4.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2011
Nomor
101,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 5.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan
Pemerintah
Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang Indonesia
(Lembaran
Tahun
2015
Negara
Nomor
23,
Republik Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana
diubah
dengan
Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2015
Nomor
57,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); 6.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi
Pemilihan
Umum
Kabupaten/Kota
sebagaimana beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010; 7.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat
Komisi
Pemilihan
Umum
Kabupaten/Kota ...
-3Kabupaten/Kota
sebagaimana
diubah
dengan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008; 8.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015
tentang
Tahapan,
Program
dan
Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; 9.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan
Umum
Provinsi/Komisi
Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilihan Umum/Komisi
Independen
Pemilihan
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. 10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2015
tentang
Pemutakhiran
Data
dan
Daftar
Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; Memperhatikan : 1.
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung Nomor : 9/Kpts/KPU-Kab-011.329047/ 2015
tentang
Pemungutan
Penetapan
Suara
Hari
dan
Penyelenggaraan
Tanggal Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015; 2.
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung Nomor : 10/Kpts/KPU-Kab-011.329047/ 2015 tentang Pedoman Teknis Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015;
3.
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung Nomor : 11/Kpts/KPU-Kab-011.329047/ 2015 tentang Pedoman Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum
Kabupaten
Bandung,
serta
Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan,
Panitia
Pemungutan
Suara,
dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan ...
SALINAN LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR
: 34/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015
TANGGAL : 11 Juni 2015 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN
BUPATI
DAN
WAKIL
BUPATI BANDUNG TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM 1.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015, selanjutnya disebut Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Kabupaten Bandung untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Bandung secara langsung dan demokratis.
2.
Pemilihan Umum atau Pemilihan Terakhir, selanjutnya disebut Pemilu atau Pemilihan Terakhir, adalah Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, atau Pemilu Presiden dan Wakil Presiden atau Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dan/atau Bupati dan Wakil Bupati Bandung yang diselenggarakan paling akhir.
3.
Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disebut KPU, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan
umum
yang
diberikan
tugas
dan
wewenang
dalam
penyelenggaraan pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 4.
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, selanjutnya disebut KPU Provinsi adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum dan diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undangundang Pemilihan.
5.
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung, selanjutnya disebut KPU Kabupaten Bandung, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.
6.
Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebut PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten Bandung untuk menyelenggarakan Pemilihan ...
-2Pemilihan di tingkat kecamatan. 7.
Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten Bandung untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat desa/kelurahan.
8.
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat KPPS,
adalah
kelompok
yang
dibentuk
oleh
PPS
untuk
menyelenggarakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara. 9.
Badan Pengawas Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Bawaslu adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang yang
mengatur
mengenai
penyelenggara
pemilihan
umum
yang
diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 10. Badan
Pengawas
Pemilihan
Umum
Provinsi,
selanjutnya
disebut
Bawaslu Provinsi adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilihan umum di wilayah provinsi sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang diberikan tugas dan wewenang dalam pengawasan penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan. 11. Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Bandung, selanjutnya disebut Panwas Kabupaten Bandung, adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilihan. 12. Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disebut Panwas Kecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwas Kabupaten Bandung yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di wilayah kecamatan. 13. Pengawas Pemilihan Lapangan, selanjutnya disingkat PPL, adalah petugas
yang
dibentuk
oleh
Panwas
Kecamatan
yang
bertugas
mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di desa/kelurahan. 14. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, selanjutnya disingkat PPDP, adalah Ketua Rukun Tetangga (RT)/Pengurus Rukun Warga (RW) atau lainnya yang bertugas membantu PPS dalam pemutakhiran data Pemilih. 15. Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan. 16. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat pelaksanaan ...
-3pelaksanaan pemungutan suara. 17. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam daftar Pemilih Pemilihan. 18. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan, selanjutnya disingkat DP4, adalah data yang disediakan oleh Pemerintah berisi data penduduk yang memenuhi persyaratan sebagai Pemilih pada saat pemilihan diselenggarakan. 19. Daftar Pemilih Sementara, selanjutnya disingkat DPS, adalah daftar Pemilih hasil pemutakhiran DP4 dan daftar Pemilih pada Pemilu atau Pemilihan terakhir. 20. Daftar Pemilih Tetap, selanjutnya disingkat DPT, adalah daftar Pemilih hasil pemutakhiran DPS. 21. Daftar Pemilih Tetap Tambahan 1, selanjutnya disingkat DPTb-1, adalah daftar Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT, tetapi memenuhi syarat dan didaftarkan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pengumuman DPT. 22. Daftar Pemilih Tambahan 2, selanjutnya disingkat DPTb-2, adalah daftar Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT dan DPTb-1 namun memenuhi syarat yang dilayani penggunaan hak pilihnya
pada
menggunakan
hari Kartu
dan Tanda
tanggal
pemungutan
Penduduk,
Kartu
suara
dengan
Keluarga,
Paspor,
dan/atau Identitas Lain. 23. Daftar Pemilih Pindahan, selanjutnya disingkat DPPh, adalah daftar yang berisi Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT atau DPTb-1 yang menggunakan hak pilihnya di TPS lain. 24. Pemutakhiran Data Pemilih adalah kegiatan untuk memperbaharui data Pemilih berdasarkan DP4 dan berdasarkan Daftar Pemilih dari Pemilu atau Pemilihan Terakhir dengan cara melakukan verifikasi faktual data Pemilih dan selanjutnya digunakan sebagai bahan penyusunan DPS yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Bandung dengan dibantu oleh PPK dan PPS. 25. Sistem Informasi Data Pemilih adalah seperangkat sistem dan teknologi informasi untuk mendukung kerja penyelenggara Pemilu atau Pemilihan dalam menyusun, mengelola, mengumumkan dan memelihara data Pemilih. 26. Pencocokan dan Penelitian, selanjutnya disebut Coklit, adalah kegiatan yang dilakukan oleh PPDP dalam pemutakhiran data Pemilih dengan cara mendatangi Pemilih secara langsung. 27. Identitas ...
-427. Identitas Lain adalah dokumen kependudukan resmi yang diterbitkan instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti otentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, yakni paling rendah oleh desa/kelurahan atau sebutan lain oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan keputusan atau peraturan daerah di wilayah tempat tinggal masing-masing sebagaimana dimaksud dalam undang-undang kependudukan, meliputi Resi atau Surat Keterangan Domisili Tempat Tinggal. 28. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersamasama
dengan
Partai
Politik
atau
Gabungan
Partai
Politik
yang
mengusulkan Pasangan Calon atau oleh Pasangan Calon Perseorangan yang didaftarkan ke KPU Kabupaten Bandung. 29. Hari adalah hari kalender. BAB II ASAS PENYELENGGARA PEMILIHAN Penyelenggara Pemilihan berpedoman pada asas: a.
mandiri;
b.
jujur;
c.
adil;
d.
kepastian hukum;
e.
tertib;
f.
kepentingan umum;
g.
keterbukaan;
h.
proporsionalitas;
i.
profesionalitas;
j.
akuntabilitas;
k.
efisiensi;
l.
efektivitas; dan
m.
aksesibiltas. BAB III HAK MEMILIH
1.
Warga Kabupaten Bandung yang pada hari pemungutan suara pada Pemilihan genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.
2.
Untuk dapat menggunakan hak memilih dalam Pemilihan, warga Kabupaten ...
-5Kabupaten Bandung harus terdaftar sebagai Pemilih kecuali yang ditentukan lain dalam undang-undang. 3.
Pemilih harus memenuhi syarat: a.
tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;
b.
tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
c.
berdomisili di wilayah Kabupaten Bandung paling kurang 6 (enam) bulan sebelum pengesahan DPS yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau dokumen kependudukan dari instansi yang berwenang; dan
d.
tidak sedang menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia, atau Kepolisian Republik Indonesia.
4.
Penduduk yang sedang terganggu jiwa/ingatannya dan tidak memenuhi syarat sebagai Pemilih, harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
5.
Warga Kabupaten Bandung yang telah terdaftar dalam daftar Pemilih, ternyata tidak lagi memenuhi syarat, tidak dapat menggunakan hak memilihnya.
6.
Seorang Pemilih hanya didaftar 1 (satu) kali dalam daftar Pemilih di PPS pada setiap desa/kelurahan.
7.
Jika Pemilih terdaftar di lebih dari 1 (satu) tempat tinggal, Pemilih tersebut harus memilih salah satu tempat tinggalnya yang dicantumkan dalam daftar Pemilih berdasarkan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Paspor dan/atau Identitas Lain.
8.
Pemilih yang telah terdaftar sebagai Pemilih, diberikan tanda bukti terdaftar dan pada tempat tinggal Pemilih tersebut ditempeli stiker Coklit. BAB IV PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH
A.
PENYEDIAAN DATA PEMILIH 1.
KPU Kabupaten Bandung menyusun data Pemilih menggunakan formulir Model A-KWK berdasarkan DP4 dan daftar Pemilih Pemilu atau Pemilihan Terakhir hasil singkronisasi oleh KPU, serta mencetak dan menyampaikannya kepada PPDP melalui PPK dan PPS selama 21 (dua puluh satu) hari mulai tanggal 24 Juni sampai dengan 14 Juli 2015.
2.
Penyusunan data Pemilih dilakukan dengan membagi Pemilih untuk tiap TPS paling banyak 800 (delapan ratus) orang, dengan memerhatikan: ...
-6memerhatikan: a.
tidak menggabungkan desa/kelurahan;
b.
memudahkan Pemilih;
c.
hal-hal berkenaan dengan aspek geografis;
d.
jarak dan waktu tempuh menuju TPS dengan memerhatikan tenggang waktu pemungutan suara.
3.
KPU
Kabupaten
Bandung
menyampaikan
data
Pemilih
sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada PPDP melalui PPK dan PPS dalam bentuk softcopy dan hardcopy, mulai tanggal 11 Juli sampai dengan 14 Juli 2015. B.
PETUGAS PEMUTAKHIRAN 1.
KPU Kabupaten Bandung dalam melakukan Pemutakhiran Data Pemilih dibantu oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).
2.
PPDP adalah ketua Rukun Tetangga (RT)/pengurus Rukun Warga (RW), atau lainnya yang diusulkan oleh PPS yang bersangkutan.
3.
PPDP
diangkat
dan
diberhentikan
dengan
Keputusan
KPU
Kabupaten Bandung. 4. C.
PPDP berjumlah 1 orang untuk setiap TPS
DAFTAR PEMILIH SEMENTARA 1.
KEGIATAN PPDP a.
PPDP mengikuti bimbingan teknis Pemutakhiran Data yang dilaksanakan oleh PPS dan menerima data Pemilih (Model AKWK) dari PPS sebagai bahan pencocokan dan penelitian (Coklit).
b.
PPDP melakukan Coklit dengan cara mendatangi Pemilih secara langsung dan dapat menindaklanjuti usulan Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) selama 36 (tiga puluh enam) hari mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 19 Agustus 2015.
c.
Kegiatan Coklit dilakukan untuk memperbaiki data Pemilih, dengan cara: 1)
mencatat Pemilih yang telah memenuhi syarat, tetapi belum
terdaftar
dalam
data
Pemilih
menggunakan
formulir Model AA-KWK; 2)
memperbaiki data Pemilih apabila terdapat kesalahan;
3)
mencoret Pemilih yang telah meninggal;
4)
mencoret Pemilih yang telah pindah domisili ke daerah lain; ...
-7lain; 5)
mencoret Pemilih yang telah berubah status dari status sipil menjadi status anggota Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia;
6)
mencoret Pemilih yang belum genap berumur 17 tahun dan belum kawin/menikah pada hari pemungutan suara;
7)
mencoret data Pemilih yang telah dipastikan tidak ada keberadaannya;
8)
mencoret
Pemilih
yang
terganggu
jiwa/ingatannya
berdasarkan surat keterangan dokter; 9)
mencoret Pemilih yang sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap;
10) mencatat keterangan Pemilih berkebutuhan khusus pada kolom jenis disabilitas; dan 11) mencoret pemilih yang bukan merupakan penduduk Kabupaten
Bandung
berdasarkan
identitas
kependudukan. d.
PPDP memberikan formulir Tanda Bukti Pendaftaran Pemilih Model AA.1-KWK kepada Pemilih sebagai tanda bukti telah terdaftar dan menempelkan stiker Coklit Model AA.2-KWK pada rumah Pemilih.
2.
e.
PPDP mencatat dan merekapitulasi hasil kegiatan Coklit.
f.
PPDP menyampaikan rekapitulasi hasil Coklit kepada PPS.
KEGIATAN PPS a.
PPS melaksanakan bimbingan teknis Pemutakhiran Data Pemilih kepada PPDP.
b.
PPS melaksanakan pendampingan dan monitoring kepada PPDP selama kegiatan Coklit
c.
PPS berkoordinasi dengan petugas registrasi kependudukan desa/kelurahan sebelum dan setelah PPDP melakukan Coklit.
d.
PPS menyusun daftar Pemilih hasil pemutakhiran berdasarkan hasil Coklit oleh PPDP selama 7 (tujuh) hari mulai tanggal 20 Agustus sampai dengan 26 Agustus 2015.
e.
PPS dalam menyusun daftar Pemilih hasil pemutakhiran, dibantu oleh PPDP dengan menggunakan formulir Model A1KWK. f. PPS ...
-8f.
PPS melakukan rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran dengan menggunakan formulir Model A1.1-KWK mulai 27 Agustus sampai dengan 29 Agustus 2015.
g.
PPS menyampaikan daftar Pemilih hasil pemutakhiran dan rekapitulasi daftar Pemilih kepada PPK dan KPU Kabupaten Bandung dalam bentuk softcopy.
h.
Dalam hal PPS melakukan penyusunan daftar Pemilih hasil pemutakhiran secara manual, penyampaian daftar Pemilih dilakukan dalam bentuk hardcopy.
i.
PPS mengumumkan DPS pada tempat yang mudah dijangkau untuk mendapat tanggapan masyarakat selama 10 (sepuluh) hari mulai tanggal 10 September sampai dengan 19 September 2015.
3.
KEGIATAN PPK a.
PPK melaksanakan bimbingan teknis Pemutakhiran Data Pemilih kepada PPS.
b.
PPK melaksanakan monitoring melalui PPS selama kegiatan Coklit.
c.
PPK melaksanakan monitoring pada kegiatan penyusunan Daftar Pemilih hasil pemutakhiran data oleh PPS.
d.
PPK melakukan rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran di wilayah kerjanya dari tanggal 30 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2015.
e.
Rekapitulasi
dilakukan
dalam
rapat
pleno
terbuka
dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPK. f.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh PPS, Panwas Kecamatan, dan Tim Kampanye Pasangan Calon.
g.
Dalam rapat pleno terbuka, Panwas Kecamatan atau Tim Kampanye
Pasangan
Calon
dapat
memberikan
masukan
apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. h.
Masukan harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, taggal lahir Pemilih, dan lokasi TPS.
i.
PPK wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
j.
PPK menyusun rekapitulasi hasil Pemutakhiran Daftar Pemilih ke dalam formulir Model A1.2-KWK. k. Salinan ...
-9k.
4.
Salinan formulir Model A1.2-KWK disampaikan kepada: 1)
KPU Kabupaten Bandung;
2)
Panwas Kecamatan;
3)
setiap Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kecamatan.
KEGIATAN KPU KABUPATEN BANDUNG a.
KPU melaksanakan bimbingan teknis Pemutakhiran Data Pemilih kepada PPK.
b.
KPU melaksanakan monitoring melalui PPK dan PPS selama kegiatan Coklit
c.
KPU melaksanakan monitoring kegiatan penyusunan Daftar Pemilih hasil pemutakhiran data oleh PPS dan rekapitulasi Daftar Pemilih hasil pemutakhiran data oleh PPK
d.
KPU
Kabupaten
Bandung
melakukan
rekapitulasi
daftar
Pemilih hasil pemutakhiran dan menetapkan DPS mulai tanggal 1 September sampai dengan 2 September 2015. e.
Rekapitulasi dan penetapan DPS dilakukan dalam rapat pleno terbuka
dan
dituangkan
dalam
berita
acara
yang
ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Bandung. f.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh PPK, Panwas Kabupaten Bandung, dan Tim Kampanye Pasangan Calon.
g.
Dalam rapat pleno, PPK, Panwas Kabupaten Bandung, atau Tim Kampanye Pasangan Calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi.
h.
Masukan harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih, dan lokasi TPS.
i.
KPU Kabupaten Bandung wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
j.
KPU
Kabupaten
Bandung
menyusun
rekapitulasi
hasil
Pemutakhiran Data Pemilih ke dalam formulir A1.3-KWK, yang salinannya disampaikan kepada: 1)
KPU melalui KPU Provinsi Jawa Barat;
2)
KPU Provinsi Jawa Barat;
3)
Panwas Kabupaten Bandung;
4)
setiap Tim Kampanye Pasangan Calon; 5) perangkat ...
- 10 5)
perangkat daerah yang menangani urusan kependudukan dan catatan sipil setempat.
k.
KPU
Kabupaten
Bandung
dalam
menetapkan
DPS
menggunakan formulir Model A1-KWK. l.
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan DPS kepada PPS melalui PPK dari tanggal 3 September sampai dengan 9 September 2015 sebanyak 3 (tiga) rangkap, untuk : 1)
diumumkan di kantor desa/kelurahan;
2)
diumumkan di sekretariat/balai Rukun Tetangga (RT)/ Rukun Warga (RW) atau tempat strategis lainnya; dan
3)
arsip PPS.
m. KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan DPS dalam bentuk softcopy dengan format portable dokumen format (pdf) yang tidak dapat diubah kepada Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat Kecamatan, Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat Kabupaten Bandung, Panwas Kecamatan dan Panwas Kabupaten Bandung. n.
KPU Kabupaten Bandung memberi akses informasi kepada masyarakat perihal : 1)
telah diumumkannya DPS di kantor desa/kelurahan dan sekretariat/balai RT/RW atau tempat strategis lainnya
2)
harapan agar masyarakat membaca dan memberi masukan untuk perbaikan DPS kepada PPS
D.
DAFTAR PEMILIH TETAP 1.
KEGIATAN PPS a.
PPS menerima salinan DPS dari KPU Kabupaten Bandung melalui PPK sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b.
PPS mengumumkan DPS dengan memasangnya di Kantor Desa/Kelurahan dan sekretariat/balai Rukun Tetangga (RT)/ Rukun Warga (RW) atau tempat strategis lainnya.
c.
PPS
menyosialisasikan
telah
diumumkannya
DPS
dan
menyampaikan mekanisme perbaikan DPS kepada masyarakat melalui
kerjasama
dengan
instansi/lembaga
di
tingkat
desa/kelurahan d.
Pemilih atau anggota keluarga atau pihak yang berkepentingan dapat mengajukan usul perbaikan mengenai penulisan nama dan/atau identitas lainnya yang tercantum dalam DPS kepada PPS ...
- 11 PPS. e.
Selain usul perbaikan, Pemilih atau anggota keluarga atau pihak
yang
berkepentingan
dapat
memberikan
usulan
perbaikan berkaitan dengan informasi tentang Pemilih kepada PPS, yang meliputi: 1)
Pemilih telah memenuhi syarat;
2)
Pemilih sudah/pernah kawin di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun;
3)
Pemilih sudah pensiun dari Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Pemilih yang berubah status menjadi Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia;
4)
Pemilih sudah meninggal dunia;
5)
Pemilih tidak berdomisili di desa/kelurahan;
6)
Pemilih terdaftar lebih dari 1 (satu) kali; dan/atau
7)
Pemilih terdaftar tetapi sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Pemilih.
f.
Usulan
perbaikan
disampaikan
kepada
PPS
dengan
menunjukkan dan menyerahkan salinan (softcopy) Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Paspor dan/atau Identitas Lain, serta mengisi formulir Model A1.A-KWK. g.
Jika
usulan
perbaikan
diterima,
PPS
mengisi
formulir
tanggapan dan masukan masyarakat dan terhadap DPS menggunakan Model A2-KWK serta memberikan tanda bukti telah diterima usulan perbaikan identitas dan/atau telah terdaftar sebagai Pemilih. h.
PPS melakukan koreksi/perbaikan DPS dengan menggunakan Model A3-KWK
berdasarkan
tanggapan/usulan perbaikan
selama 6 (enam) hari mulai tanggal 20 September sampai dengan 25 September 2015. i.
PPS
melakukan
rekapitulasi
hasil
perbaikan
DPS
menggunakan formulir Model A3.1-KWK dari tanggal 26 September sampai dengan 28 September 2015. j.
PPS menyampaikan hasil perbaikan DPS dan rekapitulasi hasil perbaikan DPS kepada PPK dalam bentuk softcopy dari tanggal 26 September sampai dengan 28 September 2015.
k.
PPS mengumumkan DPT pada tempat yang mudah dijangkau setelah menerima DPT dari KPU Kabupaten Bandung melalui PPK dari tanggal 13 Oktober sampai dengan 9 Desember 2015. 2. KEGIATAN ...
- 12 2.
KEGIATAN PPK a.
PPK
menyosialisasikan
mekanisme
perbaikan
telah DPS
diumumkannya kepada
DPS
masyarakat
dan
melalui
kerjasama dengan instansi/lembaga di tingkat kecamatan. b.
PPK melaksanakan kegiatan monitoring kepada PPS selama masa
penerimaan
masukan/tanggapan
masyarakat
dan
perbaikan DPS serta rekapitulasi hasil perbaikan DPS di PPS. c.
PPK melakukan rekapitulasi hasil perbaikan DPS dengan menggunakan formulir Model A3.2-KWK dari tanggal 29 September sampai dengan 30 September 2015.
d.
Rekapitulasi
dilakukan
dalam
rapat
pleno
terbuka
dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPK. e.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh PPS, Panwas Kecamatan, dan Tim Kampanye Pasangan Calon.
f.
Dalam rapat pleno terbuka, Panwas Kecamatan atau Tim Kampanye
Pasangan
Calon
dapat
memberikan
masukan
apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. g.
Masukan harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih, dan Lokasi TPS.
h.
PPK wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
i.
3.
PPK menyampaikan salinan rekapitulasi DPS kepada: 1)
KPU Kabupaten Bandung;
2)
Panwas Kecamatan;
3)
setiap Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kecamatan.
KEGIATAN KPU KABUPATEN BANDUNG a.
KPU
Kabupaten
Bandung
melakukan
rekapitulasi
hasil
perbaikan DPS dan menetapkan DPT dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 2 Oktober 2015. b.
Rekapitulasi dan penetapan DPT dilakukan dalam rapat pleno terbuka
dan
dituangkan
dalam
berita
acara
yang
ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Bandung. c.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh PPK, Panwas Kabupaten Bandung, dan Tim Kampanye Pasangan Calon. d. Dalam ...
- 13 d.
Dalam rapat pleno, PPK, Panwas Kabupaten Bandung, atau Tim Kampanye Pasangan Calon dapat memberikan masukan apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi.
e.
Masukan harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih, dan lokasi TPS.
f.
KPU Kabupaten Bandung wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
g.
KPU
Kabupaten
Bandung
menyusun
rekapitulasi
hasil
perbaikan DPS ke dalam formulir Model A3.3-KWK. h.
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan rekapitulasi hasil perbaikan DPS kepada: 1)
KPU melalui KPU Provinsi Jawa Barat;
2)
KPU Provinsi Jawa Barat;
3)
Panwas Kabupaten Bandung;
4)
setiap Tim Kampanye Pasangan Calon;
5)
perangkat daerah yang menangani urusan kependudukan dan catatan sipil setempat.
i.
KPU
Kabupaten
Bandung
menetapkan
DPT
dengan
menggunakan formulir Model A3-KWK. j.
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan penetapan DPT kepada PPS melalui PPK dari tanggal 3 Oktober sampai dengan 12 Oktober 2015 sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk: 1)
diumumkan di kantor desa/kelurahan;
2)
diumumkan
di
sekretariat/balai
Rukun
Tetangga
(RT)/Rukun Warga (RW) atau tempat strategis lainnya; dan 3) k.
arsip PPS.
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan DPT dalam bentuk softcopy dengan format portable document format (pdf) yang tidak dapat diubah kepada Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kecamatan, Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat Kabupaten Bandung, Panwas Kecamatan dan Panwas Kabupaten Bandung.
l.
KPU Kabupaten Bandung memberi akses informasi kepada masyarakat perihal: 1)
telah diumumkannya DPT di kantor desa/kelurahan dan sekretariat ...
- 14 sekretariat/balai RT/RW atau tempat strategis lainnya; 2)
harapan agar masyarakat membaca dan melaporkan diri/anggota
keluarganya
kepada
PPS
apabila
tidak
tercantum di DPT. E.
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN-1 (DPTb-1) 1.
KEGIATAN PPS a.
PPS
menyosialisasikan
telah
diumumkannya
DPT
dan
menyampaikan mekanisme pendaftaran Pemilih yang tidak tercantum pada DPT kepada masyarakat melalui kerjasama dengan instansi/lembaga divtingkat desa/kelurahan. b.
Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT, tetapi memenuhi syarat sebagai Pemilih, dapat mendaftarkan diri sebagai Pemilih kepada PPS dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Paspor dan/atau Identitas Lain.
c.
PPS
mendaftarkan
Pemilih
ke
dalam
DPTb-1
dengan
menggunakan formulir Model A.Tb1-KWK. d.
Pendaftaran Pemilih untuk Pemilih Tambahan 1 dilakukan selama 7 (tujuh) hari mulai tanggal 14 Oktober sampai dengan 20 Oktober 2015.
e.
PPS melakukan rekapitulasi DPTb-1 tingkat desa/kelurahan menggunakan
formulir
Model
A.Tb1.1-KWK
dan
menyampaikan DPTb-1 kepada PPK dari tanggal 21 Oktober sampai dengan 23 Oktober 2015. f.
PPS mengumumkan DPTb-1 setelah menerima DPTb-1 dari KPU Kabupaten Bandung melalui PPK mulai tanggal 7 Nopember sampai dengan 9 Desember 2015.
2.
KEGIATAN PPK a.
PPK
melakukan
rekapitulasi
DPTb-1
tingkat
kecamatan
menggunakan formulir Model A.Tb1.2-KWK dari tanggal 24 Oktober sampai dengan 26 Oktober 2015. b.
Rekapitulasi DPTb-1 dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka dan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPK.
c.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh PPS, Panwas Kecamatan dan Tim Kampanye Pasangan Calon.
d.
Dalam rapat pleno terbuka, Panwas Kecamatan atau Tim Kampanye
Pasangan
Calon
dapat
memberikan
masukan
apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. e. Masukan ...
- 15 e.
Masukan harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih dan lokasi TPS.
f.
PPK wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
g.
3.
PPK menyampaikan salinan rekapitulasi DPTb-1 kepada: 1)
KPU Kabupaten Bandung;
2)
Panwas Kecamatan;
3)
setiap Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kecamatan.
KEGIATAN KPU KABUPATEN BANDUNG a.
KPU
Kabupaten
Bandung
melakukan
rekapitulasi
dan
menetapkan DPTb-1 dengan menggunakan formulir Model A.Tb1.3-KWK dari tanggal 27 Oktober sampai dengan 28 Oktober 2015. b.
Rekapitulasi DPTb-1 dan penetapan DPTb-1 dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka dan dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU.
c.
Rapat pleno terbuka dihadiri oleh PPK, Panwas Kabupaten Bandung dan Tim Kampanye Pasangan Calon.
d.
Dalam rapat pleno, PPK, Panwas Kabupaten Bandung atau Tim Kampanye
Pasangan
calon
dapat
memberikan
masukan
apabila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. e.
Masukan harus disertai dengan data autentik dan bukti tertulis berupa nama Pemilih, tanggal lahir Pemilih dan Lokasi TPS.
f.
KPU Kabupaten Bandung wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
g.
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan rekapitulasi DPTb-1 kepada: 1)
KPU melalui KPU Provinsi Jawa Barat;
2)
KPU Provinsi Jawa Barat;
3)
Panwas Kabupaten Bandung;
4)
setiap Tim Kampanye Pasangan Calon;
5)
perangkat daerah yang menangani urusan kependudukan dan catatan sipil setempat.
h.
KPU
Kabupaten
Bandung
menetapkan
DPTb-1
dengan
menggunakan formulir Model A.Tb1-KWK. i. KPU ...
- 16 i.
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan penetapan DPTb-1 kepada PPS melalui PPK dari tanggal 29 Oktober sampai dengan 7 Nopember 2015 sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk: 1)
diumumkan di kantor desa/kelurahan;
2)
diumumkan
di
sekretariat/balai
Rukun
Tetangga
(RT)/Rukun Warga (RW) atau tempat strategis lainnya; dan 3) j.
Arsip PPS.
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan salinan DPTb-1 dalam bentuk softcopy dengan format portable document format (pdf) yang tidak dapat diubah kepada Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kecamatan, Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat Kabupaten Bandung, Panwas Kecamatan dan Panwas Kabupaten Bandung.
F.
PERUBAHAN DPT DAN DPTb-1 1.
DPT dan DPTb-1 tidak dapat diubah dalam jangka waktu paling kurang 6 (enam) hari sebelum hari pemungutan suara, kecuali terdapat pemilih yang tidak memenuhi syarat.
2.
Pemilih yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas meliputi: a.
meninggal dunia;
b.
pindah domisili;
c.
alih status menjadi TNI/POLRI;
d.
terdaftar lebih dari 1 (satu) kali;
e.
terganggu
jiwa/ingatannya
berdasarkan
surat
keterangan
dokter; f.
dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
3.
PPS mencoret dan memberikan keterangan pada DPT dan DPTb-1 terhadap pemilih sebagaimana dimaksud pada angka 2.
G.
DAFTAR PEMILIH PINDAHAN (DPPh) 1.
Salinan DPT dan DPTb-1 dapat dilengkapi dengan DPPh.
2.
DPPh terdiri atas data Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT atau DPTb-1 di suatu TPS, yang karena keadaan tertentu tidak dapat menggunakan
haknya
untuk
memilih
di
TPS
tempat
yang
bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di TPS lain di provinsi ...
- 17 provinsi dan/atau kabupaten/kota yang sedang menyelenggarakan Pemilihan dalam satu wilayah. 3.
Keadaan tertentu meliputi: a.
menjalankan tugas di tempat lain pada hari Pemungutan Suara;
b.
menjalani rawat inap di rumah sakit atau puskesmas dan keluarga yang mendampingi;
c.
menjadi
tahanan
di
rumah
tahanan
atau
lembaga
pemasyarakatan;
4.
d.
tugas belajar;
e.
pindah domisili; dan
f.
tertimpa bencana alam.
DPPh disusun menggunakan formulir Model A.4-KWK paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara, yaitu pada tanggal 6 Desember 2015.
5.
Untuk
dapat
dimasukkan
ke
dalam
DPPh,
Pemilih
harus
menunjukkan bukti identitas yang sah dan bukti telah terdaftar sebagai Pemilih dalam DPT di TPS asal. 6.
Pemilih, melaporkan kepada PPS asal untuk mendapatkan surat pemberitahuan DPPh dalam formulir Model A.5-KWK yang akan digunakan untuk memilih di TPS lain paling lambat tanggal 6 Desember 2015.
7.
Dalam hal Pemilih tidak dapat menempuh prosedur sebagaimana dimaksud pada angka 5 dan angka 6, Pemilih dapat melapor kepada KPU Kabupaten Bandung untuk mendapatkan formulir Model A.5-KWK paling lambat tanggal 29 Nopember 2015.
8.
PPS atau KPU Kabupaten Bandung berdasarkan laporan Pemilih sebagaimana dimaksud pada angka 5, 6, dan 7, meneliti kebenaran identitas yang bersangkutan pada DPT atau DPTb-1.
9.
Dalam hal Pemilih telah terdaftar dalam DPT atau DPTb-1, PPS atau KPU Kabupaten Bandung mencatat pindah memilih pada kolom keterangan DPT atau DPTb-1 dan menerbitkan surat Keterangan Pindah Memilih menggunakan formulir Model A.5KWK, dengan ketentuan: a.
lembar kesatu untuk Pemilih yang bersangkutan; dan
b.
lembar
kedua
sebagai
arsip
PPS
atau
KPU
Kabupaten
Bandung. 10. Pemilih menyampaikan formulir Model A.5-KWK kepada PPS
tempat ...
- 18 tempat tujuan memilih paling lambat tanggal 6 Desember 2015. H.
DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN-2 (DPTb-2) 1.
Pemilih yang belum terdaftar di DPT dan DPTb-1 namun akan menggunakan
hak
pilihnya
harus
menunjukkan
identitas
kependudukan berupa KTP, KK, dan atau identitas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan di TPS sesuai dengan alamat yang tertera pada identitas kependudukannya. 2.
Anggota KPPS mencatat pemilih yang belum terdaftar di DPT dan DPTb-1 dengan menggunakan formulir Model A.Tb2-KWK.
3.
PPK mengeluarkan formulir Model A.Tb2-KWK dari kotak suara di setiap TPS, untuk dikumpulkan dan dihimpun berdasarkan desa/kelurahan
atau
sebutan
lainnya
untuk
kebutuhan
pemeliharaan data Pemilih. 4.
Operator Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) PPK melakukan input data pada formulir A.Tb2-KWK ke dalam aplikasi Sidalih.
5.
Setelah
pemungutan
suara,
KPU
Kabupaten
memasukkan
data
DPTb-2
pada
aplikasi
memudahkan
Daftar
Pemilih
untuk
Pemilihan
Bandung
Sidalih atau
guna Pemilu
berikutnya. BAB V SISTEM INFORMASI DATA PEMILIH (SIDALIH) 1.
KPU Kabupaten Bandung dalam menyusun data Pemilih, DPS, DPT dan DPTb-1 menggunakan Aplikasi Sidalih.
2.
Aplikasi Sidalih digunakan untuk mendukung kerja penyelenggara Pemilihan
dalam
menyusun,
mengelola,
mengumumkan
dan
memelihara data Pemilih serta untuk melayani Pemilih melakukan pemeriksaan data Pemilih. 3.
Aplikasi Sidalih diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Bandung, PPK dan PPS.
4.
Dalam hal tidak tersedianya sarana dan prasarana memadai untuk menyelenggarakan
Aplikasi
Sidalih
di
tingkat
desa/kelurahan,
penyusunan daftar Pemilih dilakukan secara manual oleh PPS dan proses pemasukan data pada Aplikasi Sidalih difasilitasi oleh PPK dan/atau KPU Kabupaten Bandung. BAB VI PENGAWASAN DAN PELAPORAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH 1.
KPU Kabupaten Bandung memonitor dan melakukan pencermatan
terhadap ...
- 19 terhadap pelaksanaan tugas PPDP melalui PPS dan PPK. 2.
KPU Kabupaten Bandung menindaklanjuti hasil pengawasan Panwas Kabupaten Bandung terhadap Pemutakhiran Data Pemilih sebelum penetapan
DPT
oleh
KPU
Kabupaten
Bandung,
dan
penetapan
rekapitulasi DPT oleh PPK. 3.
KPU
Kabupaten
Bandung
wajib
menyampaikan
laporan
tahapan
Pemutakhiran Data Pemilih kepada KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada Panwas Kabupaten Bandung BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN 1.
KPU Kabupaten Bandung mempublikasikan Tahapan dan Jadwal Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih melalui laman/website serta memasang Tahapan dan Jadwal Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih di sekretariat KPU Kabupaten Bandung.
2.
PPK dan PPS memasang lembar Tahapan dan Jadwal Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih di sekretariat masing-masing
3.
Pemutakhiran
Data
Pemilih
di
Rumah
Tahanan,
Lembaga
Pemasyarakatan, dan Rumah Sakit dilakukan oleh KPU Kabupaten Bandung bersama PPK dan PPS setempat, dan berkoordinasi dengan petugas Rumah Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan, dan Rumah Sakit tersebut. 4.
Pemutakhiran Data Pemilih sebagaimana dimaksud pada angka 3 dilakukan dengan ketentuan Pemilih menunjukkan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Paspor dan/atau Identitas Lain untuk membuktikan bahwa Pemilih yang bersangkutan adalah penduduk pada daerah Pemilihan.
5.
Apabila sebelum penetapan DPT terjadi bencana atau konflik pada seluruh atau sebagian daerah Pemilihan yang mengakibatkan penduduk setempat harus pindah domisili, pemutakhiran data Pemilih dilakukan oleh
KPU
Kabupaten
Bandung
bersama
PPK
dan
PPS
dengan
memperhatikan tempat tinggal sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk. 6.
Apabila setelah penetapan DPT terjadi
bencana atau konflik pada
seluruh atau sebagian daerah Pemilihan yang mengakibatkan penduduk setempat harus pindah domisili ke tempat pengungsian, KPU Kabupaten Bandung melayani hak pilih penduduk tersebut sesuai dengan lokasi tempat pengungsian. 7.
Rekapitulasi DPT dan DPTb-1 digunakan sebagai bahan penyusunan kebutuhan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara serta proses pendistribusiannya. 8. Pelaksanaan ...
SALINAN LAMPIRAN II KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR
: 34/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015
TANGGAL : 11 Juni 2015 TENTANG : PEDOMAN TEKNIS PEMUTAKHIRAN DATA DAN
PENYUSUNAN
DAFTAR
PEMILIH
DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG TAHUN 2015 JENIS-JENIS FORMULIR DALAM PEMUTAKHIRAN DATA DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG TAHUN 2015 NO.
MODEL
KETERANGAN
1.
A-KWK
Data Pemilih
2.
AA-KWK
Data Pemilih Baru
3.
AA.1-KWK
Tanda Bukti Pendaftaran Pemilih
4.
AA.2-KWK
Stiker Tanda Bukti Pencocokan dan Penelitian
5.
A1-KWK
Daftar Pemilih Sementara
6.
A1.1-KWK
Rekapitulasi
Daftar
Pemilih
Sementara
Desa/Kelurahan 7.
A1.2-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Kecamatan
8.
A1.3-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Kabupaten Bandung
9.
A1.A-KWK
Formulir
Tanggapan
dan
Masukan
Masyarakat
terhadap DPS 10.
A2-KWK
Daftar Tanggapan Masyarakat
11.
A3-KWK
Daftar Pemilih Tetap
12.
A3.1-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Desa/Kelurahan
13.
A3.2-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Kecamatan
14.
A3.3-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Bandung
15.
A.Tb1-KWK
Daftar Pemilih Tetap Tambahan
16.
A.Tb1.1-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1) Desa/Kelurahan
17.
A.Tb1.2-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1) Kecamatan
18.
A.Tb1.3-KWK
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1) Kabupaten Bandung
19.
A.4-KWK
Daftar Pemilih Pindahan
20.
A.5-KWK
Surat Pemberitahuan (Daftar Pemilih Pindahan)
21.
A.Tb2-KWK
Daftar Pemilih Tambahan