Headline Berita Hari Ini
Periode: 19/01/2015 Tanggal terbit: 19/01/2015
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
Sebaran Bidang
.
Headline media hari ini paling banyak mengangkat isu bidang Polhukam sebanyak 17 headline, isu bidang Perekonomian sebanyak 3 headline dan isu bidang Kesra 1 headline.
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
Sebaran Isu
.
Terdapat 7 (tujuh) isu yang diangkat oleh media hari ini yaitu; Isu Eksekusi Terpidana Kasus narkoba sebanyak 14 headline, Isu Korupsi di Lembaga Polri sebanyak 2 headline dan Isu Kualitas Pendidikan, Pengelolaan Migas, Penurunan Harga BBM, Penurunan Harga Saham dan Isu Razia Preman masing-masing 1 headline.
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
Sebaran Tendensi
.
Headline berita media hari ini dominan bertendensi Positif (52.4%) sedangkan tendensi netral (42.9%). Untuk tendensi negatif hanya 1 berita (4.85%).
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
Sebaran Isu dan Tendensi
.
Isu terbanyak diangkat media sebagai Headline hari ini adalah mengenai Eksekusi Terpidana Kasus Korupsi dengan tendensi positif. Untuk isu Korupsi dilembaga Polri diberitakan berimbang positif-netral. Isu Kualitas Pendidikan, Pengelolaan Migas, Penurunan Harga BBM bertendensi netral. Sedangkan isu Razia Preman bertendensi positif. Tendensi negatif untuk headline hari ini hanya ada 1 media saja.
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
CONCLUSION Headline media hari ini paling banyak mengangkat isu bidang Polhukam sebanyak 17 headline. Isu Eksekusi Terpidana Kasus Narkoba menjadi isu dominan dalam headline media, yaitu sebanyak 14 media dengan tendensi positif. Isu lainnya adalah isu Korupsi dilembaga Polri, Kualitas Pendidikan, Pengelolaan Migas, Penurunan Harga BBM, Penurunan Harga Saham dan Razia Preman masing-masing 1 isu. Tendensi headline hari ini didominasi tone positif.
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
1 Brasil dan Belanda Tarik Duta Besar Pelaksanaan eksekusi mati terhadap para terpidana narkoba mendapat respons keras dari Brasil dan Belanda. Mereka menarik duta besarnya dari Jakarta lantaran hukuman Indonesia tersebut. 2 Brasil dan Belanda Mutung Ke Jokowi Brasil dan Belanda sedang mutung. Mereka kecewa ada warganya di-dor di Indonesia. Meskipun mereka tahu, yang di tembak itu bandar narkoba, Brasil dan Belanda tetap tidak terima. Kedua negara itu menyuruh Duta Besarnya di Indonesia pulang kampung. Pemerintah Jokowi santai saja. Kata pengamat, marah sebentar wajar. Nanti juga baikan lagi. 3 Pembukaan Prodi Tak Terkendali Pembukaan program studi di sejumlah perguruan tinggi seperti tak terkendali. Perguruan tinggi leluasa membuka program studi meskipun tidak disertai dengan fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai. Di sisi lain, kualitas pendidikan mahasiswa dikorbankan. 4 Darurat Narkoba.Jenazah Rani Dimakamkan Di Cianjur Jenazah enam terpidana mati telah diserahkan kepada keluarga atau pihak yang mewakili. Eksekusi mati yang berlangsung minggu dini hari kemarin dilakukan oleh 84 anggota Brimob Jawa Tengah di dua lokasi, Nusakambangan dan Boyolali Jawa Tengah 5 Dua Perempuan Dieksekusi Mati Enam terpidana mati kasus narkoba yang telah menjalani eksekusi pada hari Minggu kemarin dua diantaranya adalah perempuan yakni Rani Andriani dan Tran Thi Bich. Jenazah Rani Andriani warga Cianjur Jawa Barat dimakamkan di kampung halamannya. Sedangkan jasad Tran Thi Bich dikeramasi abunya disimpan di LP Bulu Semarang. 6 Rekening Budi Lebih Tambun Ketimbang Badrodin Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf mengatakan temuan rekening tidak wajar Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan anaknya, Herviano Widyatama, jauh lebih besar ketimbang rekening Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. Atas kepemilikan rekening itu, KPK sudah menetapkan Budi sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi.
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
7 Eksekusi Enam Terpidana Mati Berjalan lancar Jaksa Agung HM Prasetyo memastikan proses eksekusi mati terhadap terpidana narkoba berlangsung cepat dan lancar, para terpidana tewas seketika setelah tak lama ditembak dan kepastian diperoleh setelah tim dokter memeriksa untuk terakhir kalinya. 8 Keluarga Rani Gelar Doa Bersama Setelah dimakamkan keluarga dan kerabat terpidana mati Rani Andriani menggelar tahlilan dan doa bersama di Cianjur Jawa Barat. Pihak keluarga meminta maaf kepada warga, teman maupun sahabat atas kesalahan Rani semasa hidup. 9 Saham Komoditas Paling Berisiko Sejumlah analis menilai penurunan harga minyak dunia akan memberikan dampak negatif bagi saham di sekitar konsumer dan ritel. 10 Eksekusi Mati Gembong Narkoba BNN: Negara Lain Harus Hormati Kedaulatan Indonesia! Menlu Retno LP Marsudi memastikan pemerintah Brasil sudah menarik duta besarnya di Indonesia, Paulo Alberto da Siveira Soares, pasca hukuman mati terhadap warga negaranya atas tuduhan kejahatan narkoba. Kabar penarikan dubes Paulo sudah beredar sejak pagi di media asing, terutama setelah proses eksekusi mati terhadap WN Brasil Marco Archer Cardoso Moreira, 53 tahun. 11 Pemerintah Akan Batasi Harga BBM Hari ini, Senin 19 Januari 2015, masyarakat Indonesia menikmati harga baru bahan bakar minyak (BBM). Harga premium turun dari 7.600 per liter menjadi 6.600. Sedangkan solar bersubsidi menjadi Rp 6.400 per liter dari Rp 7.250. 12 Menteri Tedjo: Lebih Banyak Lagi yang Akan Ditembak Pemerintah Indonesia mengeksekusi mati enam terpidana mati. Eksekusi tersebut merupakan bagian dari perang terhadap narkoba. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, pemerintah akan tegas terhadap bandar narkoba. "Kita akan tembak lebih banyak lagi. Lebih banyak lagi yang akan ditembak," kata Tedjo kepada Okezone, Minggu (18/1/2015).
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
13 Gerindra Minta Belanda Hormati Hukum Indonesia Langkah Belanda menarik duta besarnya di Indonesia sebagai bentuk protes atas eksekusi hukuman mati salah satu warganya dinilai berlebihan. Belanda seharusnya bisa menghormati sistem hukum di Indonesia. "Sikap yang diambil pemerintah Belanda dengan menarik duta besar terlalu berlebihan. Mereka seharusnya dapat menghormati sistem hukum kita," kata Ketua Fraksi Gerindra MPR RI, Edhy Prabowo, dalam siaran persnya. 14 Sudahi Penguasaan Asing di Blok Migas Pemerintah harus berani mengambil alih pengelolaan blok-blok minyak dan gas (migas) yang masa kontraknya dengan perusahaan asing akan berakhir. Sikap pemerintah yang cenderung memilih opsi memperpanjang masa kontrak dengan perusahaan asing bisa berdampak pada pasokan energi nasional. 15 Jaksa Agung Harap Eksekusi Mati Beri Efek Jera Jaksa Agung HM Prasetyo berharap dengan dieksekusi hukuman mati enam terpidana mati kasus narkoba bisa jadi pelajaran masyarakat, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing. 16 Brasil dan Belanda tarik Dubes dari Indonesia Brasil dan Belanda memanggil duta besarnya di Indonesia setelah pemerintah mengeksekusi enam narapidana kasus narkoba, Minggu dinihari. Dalam eksekusi gelombang pertama di pemerintahan Presiden Joko Widodo, ada lima warga negara asing dan satu warga negara Indonesia (WNI) yang dihadapkan ke depan regu tembak. 17 Brazil, Netherlands Recall Their Jakarta Ambassadors President Joko "Jokowi" Widodohas issued a cool response over the decision of Brazil and the Netherlands to recall their envoys for Indonesia in protest of the execution of their drug-convict citizens on Sunday in Central Java. 18 Ratusan Terpidana Menyusul Kejaksaan telah melaksanakan eksekusi terhadap enam terpidana mati kasus narkoba di Nusakambangan dan Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (18/1) dini hari. Menurut Jaksa Agung M Prasetyo, ratusan terpidana mati lainnya akan dieksekusi selekasnya. 19 Hukuman Mati Lindungi Rakyat Kejaksaan Agung (Kejagung) meminta semua pihak menghormati hukum yang berlaku terkait dengan eksekusi enam terpidana mati kasus narkoba kemarin dini hari. Kejagung sebagai eksekutor berwenang melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum. Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi
20 Razia Preman Ibukota Ratusan Pria yang diduga preman jalanan Minggu malam ditangkap polisi Resort Metro Jakarta Pusat dibeberapa titik keramaian. Dalam razia kali ini sejumlah remaja bahkan kedapatan membawa senjata tajam jenis parang. 21
Jokowi Stumbles In Interim Police Chief Debacle While Comr.Gen Budi Gunawan's nomination as the new police chief was delayed due to suspicions concerning his "fat" bank accounts, another police general facing similar allegations was immediately, allowing the public barely any time to react.
Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Telp/fax: 021/352.1538 | Twitter: @ditppi