Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVMENT ACHIEVMENT DEVISIONS) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI HUBUNGAN ANTAR BANGUN DATAR SISWA KELAS IV SDN 2 BESUKI KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH:
RANU WIDODO NPM : 11.1.01.10.0283
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLA DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI P KEDIRI 2016
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVMENT TEAM DEVISIONS) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI HUBUNGAN ANTAR BANGUN DATAR SISWA KELAS IV SDN 2 BESUKI KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 RANU WIDODO 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
[email protected] Drs. Darsono, M.Kom. dan Aan Nurfahrudianto, S.Pd., M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Ranu Widodo: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Team-Achievment Devisions) Terhadap Kemampuan Memahami Hubungan Antar Bangun Datar Siswa Kelas IV SDN 2 Besuki Tahun Ajaran 2014/2015. 2014/2015. Skripsi. Kediri: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2015. Pembimbing: mbing: (I) Drs. Darsono, M.Kom., M. (II) Aan Nurfahrudianto, S.Pd., M.Pd.
Rendahnya pemahaman siswa dalam belajar matematika dipengaruhi adanya kesenjangan IPTEK yang terjadi sehingga pengajaran yang dilakukan oleh guru belum maksimal seperti penggunaan media media serta model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Karena kurang maksimalnya pemilihan model pembelajaran mengakibatkan siswa kurang leluasa mengekspresikan ide-idenya. ide idenya. Membuat situasi pembelajaran Matematika di sekolah menjadi kaku akibatnya akibatnya pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika menjadi kurang optimal. Kondisi seperti itu melatarbelakangi penelitian ini, di samping keluhan yang disampaikan guru kelas IV SDN 2 Besuki bahwa sebagian siswa di kelasnya kurang mengikuti pembelajaran Matematika dengan baik. Indikatornya terlihat dari beberapa siswa melakukan aktivitas lain pada saat guru menjelaskan materi pelajaran seperti keaktifan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika hampir tidak tampak hal ini berdampak pada hasil belajar lajar siswa yang kurang maksimal. Nilai siswa pada semester I tahun pelajaran 2013-2014 dengan rata-rata rata 68, dan dari 24 siswa masih terdapat 8 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sekolah 65. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team-Achievment Achievment Devisions) siswa kelas IV SDN 2 Besuki. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut digunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Pengambilan data pe penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Mei sampai dengan 3 Juni di SDN 2 Besuki . Data penelitian berupa data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui pre test dan post test test. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif ntitatif deskriptif deskriptif. Kata Kunci : Kooperatif Tipe STAD (Student Team-Achievment ment Devisions) Devisions), Hubungan Antar tar Bangun Datar. Datar
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 4||
I.
dinilai
LATAR BELAKANG Guru
merupakan
penting
membentuk
komponen dalam dunia pendidikan
berkualitas,
yang
dalam
merupakan suatu sarana berpikir
pembentukan kualitas dan kuantitas
untuk mengkaji sesuatu secara logis
pembelajaran yang dilaksanakannya.
dan sistematis. Karena itu, perlu
Guru
adanya peningkatan mutu pendidikan
penting
membangun
pembelajaran
untuk mengembangkan kreativitas
berfikir
siswa,
menjadi
karena
matematika
matematika.
berfikir agar dapat meningkatkan kemampuan
siswa
dalam
satu
berperan
salah
cukup
Salah
satu
diperhatikan
hal
yang
adalah
harus
peningkatan
mengkonstruksi pengetahuan baru
hasil belajar matematika siswa di
dan
sekolah.
meningkatkan
terhadap
materi
penguasaan pembelajaran
(Sagala, 2010: 62).
Matematika
merupakan
salah satu mata pelajaran yang ada di dalam
pendidikan
formal.
Mata
Menurut Aunurrahman (2010:
pelajaran matematika perlu diberikan
28), Proses pembelajaran yang dapat
kepada semua peserta didik mulai
mengembangkan potensi siswa dapat
dari sekolah dasar untuk membekali
diwujudkan apabila guru memiliki
peserta didik dengan kemampuan
wawasan dan kerangka pikir yang
berfikir logis, analitis, sistematis,
holistik
kritis, dan kreatif, serta kemampuan
tentang
pembelajaran.
Pembelajaran haruslah merupakan
bekerjasama (BSNP, 2006: 147).
bagian dari proses pemberdayaan diri
Sekolah yang dipandang unggul
siswa secara utuh dan harus mampu
tidak menjadi jaminan terjadinya
mendorong tumbuhnya keaktifan dan
proses pembelajaran yang opitimal
kreativitas
optimal setiap
khususnya
Guru
sudah
siswa.
seharusnya
pada
Matematika.
Hal
mata
pelajaran
itu
ditemukan
menggunakan metode pembelajaran
penulis saat melakukan Observasi.
yang tidak hanya membuat proses
Dari hasil wawancara dan keluhan
pembelajaran
menarik,
yang disampaikan guru kelas IV
tetapi juga memberikan ruang bagi
SDN 2 Besuki bahwa sebagian siswa
peserta didik untuk berkreativitas,
di
berimajinasi danterlibat secara aktif
pembelajaran dengan baik pada jam
sepanjang proses pembelajaran.
pelajaran Matematika. Hal itu terlihat
Peranan
menjadi
matematika
kelasnya
kurang
mengikuti
sebagai
dari beberapa siswa yang melakukan
salah satu mata pelajaran di sekolah
aktivitas lain saat guru menjelaskan
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 5||
materi pelajaran, seperti berbicara
konsep
dengan
dan
matematika menjadi kurang optimal
mengganggu konsentrasi temannya
serta perilaku belajar yang lain
yang ingin belajar sehingga kelas
seperti
cenderung gaduh dan tidak kondusif.
siswa
Hasil belajar siswa pun kurang baik.
matematika hampir tidak tampak.
teman
sebangku
Rendahnya hasil belajar siswa dilihat
siswa
dalam
keaktifan
dan
dalam
belajar
kreatifitas
pembelajaran
Pembelajaran
yang
demikian
dari nilai rata-rata ulangan semester I
nampak bahwa guru masih dominan
dari 24 siswa kelas IV SDN 2Besuki
menggunakan metode konvensional,
Panggul tahun pelajaran 2014-2015
terpaku pada buku paket dan guru
yang memperoleh nilai rata-rata 6,8
belum memberikan kegiatan yang
dan masih terdapat 8 siswa yang
bisa
memperoleh nilai di bawah KKM
dalam
sekolah 6,5. Dan saat diadakan
menyebabkan peserta didik bosan
lomba cerdas cermat untuk kelas IV
dan tidak fokus dalam mengikuti
SD
yang
pembelajaran. Pembelajaran tersebut
diadakan pada bulan Agustus 2014,
cenderung terkesan teacher centered.
di
SDN
tingkat kecamatan
2
Besuki
mendapatkan
mengaktifkan
peserta
pembelajaran
didik
sehingga
Berdasarkan masalah di atas,
peringkat ke-6, padahal ditahun-
peneliti
tahun sebelunya selalu masuk 5 atau
masalah
3 besar. Sebagai sekolah unggulan
menggunakan
hal ini harusnya tidak terjadi.
pembelajaran yang dapat membantu
Penyebab
rendahnya
bermaksud
memecahkan
tersebut
dengan
suatu
siswa memahami
model
konsep materi
pemahaman siswa dalam belajar
hubungan antar bangun datar, model
matematika
adanya
pembelajaran yang digunakan adalah
kesenjangan IPTEK yang terjadi
model pembelajaran Kooperatif Tipe
sehingga pengajaran yang dilakukan
STAD (Student Team-Achievment
oleh guru belum maksimal seperti
Devisions).
penggunaan
adalah
media
serta
model
Dengan
model
pembelajaran
pembelajaran yang digunakan dalam
STAD (Student Teams-Achievement
proses pembelajaran. Karena kurang
Divisions), kegiatan pembelajaran
maksimalnya
model
tidak terpusat pada guru, tetapi
pembelajaran mengakibatkan siswa
dituntut keaktifan siswa, minat siswa
kurang leluasa mengekspresikan ide-
dalam pembelajaran lebih besar dan
idenya.
siswa lebih mudah memahami materi
pemilihan
Akibatnya
pemahaman
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 6||
dan soal yang diberikan, semua
II.
siswa terpacu untuk terlibat secara
A. Identifikasi Variabel Penelitian
aktif dalam kegiatan belajar, dengan dengan
terlibatnya
siswa
dalam
METODE PENELITIAN
“Variabel karakteristik
adalah yang
sebuah
terdapat
pada
kegiatan belajar mengajar secara
individu atau benda yang menunjukan
aktif dapat menimbulkan dampak
adanya perbedaan (variasi) nilai atau
terhadap kemampuan siswa dalam
kondisi yang dimiliki” (Endang: 2013:
menyelesaikan
2). Variabel
membantu
masalah,
dapat
untuk
melihat
siswa
permasalahan yang ada dan yang
penelitian
merupakan
objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian.
baru diterima sehingga diharapkan
Menurut
mendapatkan
yang
60),Variabel
baik,
dasarnya adalah segala sesuatu
untuk
yang berbentuk apa saja yang
memunculkan ide yang kreatif dari
ditetapkan oleh peneliti untuk
yang diperolehnya dan memperluas
dipe-lajari
bahasan pengetahuan, siswa dapat
informasi tentang hal tersebut,
memahami
kemudian ditarik kesimpulannya
pemahaman
mendalam
dan
merangsang
lebih siswa
soal
sebagai
latihan
untuk memecahkan masalah. Permasalahan
di
atas
(Sugiyono:
2013:
penelitian
sehingga
pada
diperoleh
Atas dasar pernyataan diatas maka akan
penelitian yang berjudul “Pengaruh
diselesaikan
melalui
Penelitian
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Kuantitatif
yang
bertujuan
STAD
meningkatkan
hasil
belajar
(Student
Devisions)
Team-Achievment
Terhadap
Kemampuan
matematika materi hubungan antar
Memahami Hubungan Antar Bangun
bangun datar kelas IV SD. Maka
Datar Siswa Kelas IV SDN 2 Besuki
diajukan
Kecamatan
“Pengaruh
judul
sebagai
Model
berikut
Panggul
Kabupaten
Pembelajaran
Trenggalek Tahun Ajaran 2014/2015”,
Kooperatif Tipe STAD (Student
memiliki dua variabel penelitian, yaitu:
Team-Achievment
1. Variabel bebas atau independent
Devisions)
Terhadap Kemampuan Memahami Hubungan
Antar
Bangun
variabel (X)
Datar
Variabel bebas adalah variabel
Siswa Kelas IV SDN 2 Besuki
yang mempengaruhi atau yang
Tahun Ajaran 2014/2015”.
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel ini sering disebut sebagai variabel
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 7||
stimulus,
prediktor,
antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering
dalam penelitian, yaitu statistik inferensial dan statistik deskriptif.
disebut dengan variabel bebas.
Statistik
inferensial
adalah
Dalam SEM (Structural Equation
teknik statistik yang digunakan
Modelling)/ Pemodelan Persamaan
untuk menganalisis data sampel
Struktural,
variabel
independen
dan hasilnya diberlakukan untuk
sebagai
variabel
eksogen)
populasi, Sugiyono (2013: 148).
(Sugiyono:2013:61).
Statistik ini cocok digunakan bila
Dalam penelitian ini yang berkedudukan sebagai
variabel
sampel diambil dari populasi yang jelas,
dan
teknik
pengambilan
bebas yang diberi perlakuan (X)
sampel dari populasi itu dilakukan
dalam penelitian ini adalah model
secara random. Teknik ini lakukan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk menganalisis data pengaruh
(Student
penggunaan
Team-Achievment
Devisions.
model
dan
peningkatan hasil belajar dengan
2. Variabel terikat atau dependent
menggunakan model. Data
variabel (Y) Variabel
terikat
hasil
belajar
dari
dilakukan
pada
kognitif
yang
adalah
penelitian
ini
variabel yang dipengaruhi atau
penilaian
aspek
yang menjadi akibat, karena adanya
berupa tes tertulis yaitu 15 butir
variabel
soal
bebas.
Dalam
SEM
uraian
.
tiap
butir
soal
(Structural Equation Modelling) /
memiliki tingkat kesulitan yang
Pemodelan Persamaan Struktural,
berbeda maka di berikan skor yang
variabel dependen disebut sebagai
berbeda seperti di bawah ini:
variabel indogen). Sebagai variabel
Tabel 3.1
responnya (Y) adalah kemampuan
Kriteria Pengumpulan Data
memahami hubungan antar bangun datar siswa kelas IV SDN 2 Besuki Kecamatan Trenggalek
Panggul
Kabupaten
Tahun
Ajaran
2014/2015. B. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Nomer Soal A
Skor
1
5
2
5
3
5
4
5
5
5
6
5
7
5
8
5
9
5
simki.unpkediri.ac.id || 8||
10
5
dengan menggunakan Pretest dan
1
8
Posttest adalah sebagai berikut:
2
13
3
8
4
8
5
13
15
100
B
Total
Statistik
Tabel 3.2 Desain Rancangan Penelitian Tes
Perlaku
Tes
awal
an
akhir
Eksperimen
T1e
X
T2e
Kontrol
T1k
-
T2k
Kelas
deskriptif
adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
Keterangan:
atau
eksperimen.
terkumpul sebagaimana adanya tan
untuk
umum
kontrol.
atau
X
generalisasi, Sugiyono (2013:147).
untuk
eksperimen dengan perlakuan. : Hasil posttes kelas
T2k
pebelajaran.
kontrol tanpa perlakuan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan salah satu desaign Quasi
eksperimental
berupa Test Awal-Akhir Dua Kelas Diacak (Pretest–Posttest Control Group Design). Menurut 112)
: Hasil posttes kelas
T2e
menganalisis
kemampuan guru dalam mengelola
penelitian
: Perlakuan khusus
kepada kelompok eksperimen.
Dalam hal ini statistik deskriptif digunakan
: Nilai Pretest kelas
T1k
maksud membuat kesimpulan yang belaku
: Nilai Pretest kelas
T1e
menggambarkan data yang telah
(2013:
eksperimental
(eksperimen semu), karena dalam desain ini, mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi untuk
variabel-variabel mempengaruhi
yang dipilih secara random. Pada desain
ini
kelas
eksperimen
maupun kelas kontrol diberi pretest. Kemudian kelas eksperimen diberi treatment dengan media
Sugiyono,
“Quasi
sepenuhnya
Terdapat dua kelas sampel
mengontrol luar
yang
pelaksanaan
eksperimen”. Gambaran penelitian
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
pembelajaran
yang
akan
dieksperimenkan (X) sedangkan pada
kelas
dengan
kontrol
dilakukan
pembelajaran
seperti
biasanya metode konvensional. Setelahnya maka dilakukan posttest terhadap kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil kedua posttest
diperbandingkan
(diuji
simki.unpkediri.ac.id || 9||
perbedaannya),
demikian juga
merupakan
pengumpulan
data
antara hasil pretest dengan hasil
berupa suatu peni-laian seperti
posttest pada masing-masing kelas.
baik, buruk, cukup, kurang, dan
Perbedaan
sebagainya.
Pendekatan
posttest padakelas eksperimen dan
gabungan
(Mixed
kelas
Approach) merupakan salah satu
antara
kedua
kontrol
pengaruh
hasil
menunjukan
dari
perlakuan
yang
diberikan. 2. Pendekatan Penelitian Cresswell dalam Emzir (2011: 7) mengemukakan tiga pendekatan penelitian,
yaitu
pendekatan
metode Methods
pendekatan
yang
cenderung
didasarkan
pada
paradigma
pengetahuan
pragmatik
orientasi
(seperti
konsekuensi,
orientasi
masalah, dan pluralistik). Dalam
penelitian
ini,
kuantitatif, pendekatan kualitatif,
digunakan pendekatan penelitian
dan pendekatan metode gabungan
kuantitatif, yaitu pengumpulan data
(Mixed
dengan menggunakan data angka
Methods
Approach).
Pendekatan kuantitatif adalah suatu
(numerik).
pendekatan penelitian yang secara
C. Teknik Analisis Data
primer menggunakan paradigma post
positivist
dalam
mengembangkan
ilmu
Bodgan
dalam
Sugiyono
(2011:332), Analisis data adalah proses
mencari
dan
menyusun
pengetahuan, menggunakan strategi
secara sistematis data yang di
penelitian seperti eksperimen dan
peroleh
survei
data
catatan lapangan, dan bahan-bahan
kuantitatif
lain sehingga mudah dipahami dan
dengan
temuannya dapat diinformasikan
yang
statistik.
memerlukan
Pendekatan
merupakan
pendekatan
menggunakan
angka-angka
(numerik).
dari
hasil
wawancara,
kepada orang lain. Dalam penelitian
Pendekatan Kualitatif adalah
hipotesis
menguji
dilakukan
untuk
suatu pendekatan penelitian yang
mengetahui dan menguji apakah
ditujukan untuk mendeskripsikan
hipotesis yang telah dirumuskan
dan
terbukti benar dan dapat diterima
menganalisis
fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
atau sebaliknya.
kepercayaan, persepsi, pemikiran
Teknik
analisis
yang
mengolah
dan
orang secara individual maupun
digunakan
kelas.
menganalisis data hasil belajar siswa,
Pendekatan
kualitatif
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
untuk
data
simki.unpkediri.ac.id || 10||
aktivitas belajar siswa, dan performansi
mengukur sikap, pendapat, dan
guru sebagai berikut:
persepsi
1. Pengaruh Model Pembelajaran
sekelompok orang tentang kejadian
terhadap
Kemampuan
Siswa
seseorang
atau
atau gejala sosial. Skala yang digunakan untuk mengukur setiap
Memahami Materi Untuk menjawab rumusan
sintak adalah 4, 3, 2 dan 1 dengan
masalah pertama, data hasil belajar
keterangan sebagai berikut, 4: Baik
dianalisis dengan uji t sampel bebas
Sekali, 3: Baik, 2: Cukup Baik dan
atau dependent samples t test.
1: Kurang baik.
Dalam penelitian ini dipergunakan
Dan
jasa
komputer
(Statistic
program
Product
and
untuk
melihat
SPSS
kemampuan guru dalam mengelola
Service
pembelajaran menggunakan model
Solution). Uji ini digunakan untuk
pembelajaran
mengetahui apakah ada perbedaan
STAD peneliti menggunakan skala
data
persentase
sebelum
dan
sesudah
diterapkan model pembelajara.
Kooperatif
untuk
tipe
melihat
dari
semua sintak yang ada berapa persen kah yang telah dilakukan
2. Hasil Belajar Siswa Untuk menjawab rumusan
oleh guru yaitu
82%-100%
masalah kedua, peneliti melihat
sangat baik, 63%-81% Baik, 44%-
nilai
62% Cukup Baik dan 25%-43%
siswa
sebelum perlakuan
kelas
dan
eksperimen
sesudah
untuk
diberi
mengetahui
kurang baik. III. HASIL ANALISIS DATA DAN
apakah ada perbedaan sebelum dan
KESIMPULAN
sesudah
A. Hasil Analisis Data
diterapkan
pembelajaran
model
Kooperatif
tipe
1. Hasil Uji T Sampel Bebas
STAD.
Analisis selanjutnya adalah menganalisis
data
mengetahui
menggunakan
uji
kemampuan guru dalam mengelola
menggunakan
pembelajaran
Samples Test yang nantinya
3. Kemampuan Guru Untuk
peneliti
dengan t
dengan
Independent
menggunakan skala Likert untuk
digunakan
ngetahui kemampuan guru guru
hipotesis pada penelitian. Untuk
selama pembelajaran.
pengujian hipotesis dikerjakan
Menurut Riduan (2013:87) skala Likert
digunakan untuk
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
untuk
menguji
dengan progam komputer SPSS 20. simki.unpkediri.ac.id || 11||
Dari
tabel
hasil
uji-t
pembelajaran
kooperatif
tipe
diperoleh nilai t sebesar 7,400.
STAD akan dijelaskan dalam
Nilai t ini selanjutnya akan
tabel hasil observasi kegiatan
dibandingkan dengan nilai t
guru dalam proses pembelajaran
tabel dengan taraf signifikan 5%.
sebagai berikut:
Dari
tabel
hasil
uji-t
juga
Pertemuan awal prosentase
diperoleh signifikan atau p-value
pencapaian
sebesar 0,000. Nilai signifikan
penggunaan
atau p-value ini selanjutnya akan
pembelajaran
dibandingkan
STAD
dengan
taraf
signifikan 5% (0,05).
sedangkan
2. Hasil Belajar Siswa Kelas
kedua
langkah-langkah metode kooperatif
adalah
79,17%,
pada
pertemuan
meningkat
menjadi
81,25%, pada pertemuan ketiga
Eksperimen Dari hasil analisis data
meningkat menjadi 85,42% dan
dapat dilihat adanya peningkatan
pada
hasil belajajar kelas eksperimen
meningkat menjadi 91,67%.
sebelum yaitu
diberikan
hasil
pre
tipe
perlakuan test
kelas
pertemuan
Pada dalam
terakhir
ketrampilan
penggunaan
guru strategi
eksperimen mendapat nilai rata-
pembelajaran
rata kelas sebesar 52,58. Setelah
selama
diberikan
dan
ketrampilan guru pada sintak 1
dilakukan post tes nilai rata-rata
dan 12 sudah dilakukan dengan
kelas
baik
perlakuan
eksperimen
meningkat
tiga
kontekstual kali
sekali
pertemuan,
yaitu
dengan
menjadi 84,54. Dari analisis di
prosentase 100%. Ketrampilan
atas Peningkatan hasil belajar
guru pada sintak 2 dan 6 yaitu
kelas
setelah
93 % juga tergolong baik sekali.
adalah
Pada sintak 3, 7, 9, dan 11 yaitu
eksperimen
diberikan
perlakuan
sebesar 38%.
87 % tergolong baik sekali
3. Analisis Data Kemampuan
sedangkan pada sintak 4 dan 5
Guru dalam Mengelola
yaitu 75 % tergolong baik, hal
Pembelajaran Kontekstual.
ini dikarekan guru kurang jelas
Hasil terhadap
analisis
penelitian
kemampuan
dalam
memberikan
perintah
guru
kepada siswa sehingga siswa
dalam mengelola pembelajaran
kurang memahami maksud dari
dengan
penjelasan guru. Pada sintak 8
menggunaan
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
model
simki.unpkediri.ac.id || 12||
dan
10
prosentase
hasilnya
dikemukakan pada bab IV dapat
adalah 62 % tergolong cukup
disimpulkan bahwa :
baik. Dalam hal ini guru tergesa-
1. Ada
gesa
dalam
kesempatan
memberikan
bertanya
kepada
pengaruh
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
Team-
(Student
siswa untuk melakukan tanya
Achievment
jawab kepada guru tentang hal
terhadap kemampuan siswa
yang belum di pahami siswa,
memahami hubungan antar
sehingga siswa ada yang masih
bangun
belum memahami materi yang
kelas IV SDN 2 Besuki
dijelaskan guru. Demikian juga
Semester 2 Tahun Ajaran
dalam
2014/2015.
guru
meminta
siswa
Devisions)
datar
pada siswa
Hal
ini
di
untuk mengumpulkan hasil kerja
buktikan dengan perbedaan
siswa, guru kurang memberikan
hasil belajar antara kelas
kesempatan kepada siswa yang
eksperimen yaitu siswa kelas
belum selesai mengerjakan tugas
IV SDN 2 Besuki yang diberi
sehingga
perlakuan
banyak
pekerjaan
siswa yang belum terselesaikan. Apabila
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
kali
Achievment Devisions) yang
langkah-langkah
mendapatkan nilai rata-rata
penerapan model pembelajaran
84, dan pada kelas kontrol
kooperatif tipe STAD sudah
yaitu siswa kelas IV SDN 1
dilaksanakan
Besuki yang menggunakan
selama
pertemuan
4
dengan
baik
mencapai 84%. B. Kesimpulan Berdasarkan
rumusan
masalah pada bab I , teori dan
(Student
Team-
dari
keseluruhan
dilihat
dengan
model
pembelajaran
konvensional
mendapatkan
nilai rat-rata 67. 2. Model
pembelajaran
hipotesis yang penulis uraikan
kooperatif
pada bab II dan pembahasan
(Student
metode penelitian pada bab III,
Devisions)
serta
meningkatkan
memperlihatkan
hasil
tipe
STAD
Team-Achievment dapat
penelitian dan berdasarkan hasil
siswa
analisis
hubungan bangun datar kelas
data
yang
telah
IV Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
dalam
kemampuan
SDN
2
memahami
Besuki.
Ini
simki.unpkediri.ac.id || 13||
dibuktikan
dengan
adanya
hasil
belajar
peningkatan
mencapai 38%, pada saat tes awal sebelum diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD
Achievment dengan
Team-
(Student
Devisions)
nilai
rata-rata
53
sedangkan pada saat tes akhir sesudah diberikan perlakuan model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
Team-Achievment
(Student
Devisions) dengan dilai ratarata 84. 3. Kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student
Team-
Achievment Devisions) dilihat dari
analisis
pertemuan
langkah-langkah
penerapan
pembelajaran
(Student
tipe
STAD
Team-Achievment
Devisions) dilaksanakan
sudah dengan
baik
mencapai 84%. IV.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Karim, Muchtar. 2010. Materi Pokok Pendidikan Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Aisyah, Nyimas, dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jakarta:
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasadasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke-4. Bandung: Alfabeta. BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Materi Pokok Pendidikan Matematika. Jakarta: Rineka Cipta. Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
secara
keseluruhan selama 4 kali
kooperatif
Matematika SD. Universitas Terbuka
Fauziddin, Moh. 2012. Perkembangan Peserta Didik Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Handayani, Suci. 2014. Penerapan Model Kooperatif Model Student Team Acievement Devision (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN V Jombok Pule Tenggalek Tahun Ajaran 2013/2014. Hariwijaya. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Yogyakarta: Tugu Publisher. Hendrayati, Leny. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams-Achievement Devisions)
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Pule Jepara.
Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Alfabeta.
Huda, Miftahul. 2013. Model Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Karso, Dkk. 2012. Pendidikan Matematika I. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Kusnandar, Achmad. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Laila,
Alfi. 2012.Strategi Pembelajaran Sekolah Dasar. Kediri: UN PGRI Kediri.
Marini, Arita & Iskandar Agung. 2011. Aritmatika untuk PGSD. Jakarta: Bestari. Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Runtukahu, J. Tombokan & Selpius Kandao. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Suharso, & Ana Retnoningsih. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learnig Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim
Bina Karya Guru. 2004. Terampil Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Utomo, Nur Citra dan C. Novi Primiani. 2012. Model Pembelajaran STAD (Student Teams-Achievement Divisions) Tersedia pada http//elnicovengence.wordpres s.com/2012/09/16/modelpembelajaran-stadstudentteams-achievementdivisions.html. Diakses pada , 4 Desember 2014. Zaeni. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif STAD Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengurutkan Pecahan Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Sidakaton 04 Tahun Ajaran 2009/2010.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Ranu Widodo | 11.1.01.10.0283 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 15||