47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian sebagaimana terlampir. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN-5 Panarung, alamat Jln. Jati Raya II No. 22 Kelurahan Panarung Kecamatan Pahandut Palangka Raya. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan fenomena yang terjadi di sekolah tersebut. B. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dipilih dengan tujuan untuk memperbaiki aktivitas belajar dan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas. Menurut (Mulyasa, 2011:88) menjelaskan tentang pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru, karena guru merupakan orang yang
47
48
paling tahu segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajarannya. Arikunto, dkk (2009 : 3) mengartikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan menurut (Kunandar, 2008:45), mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Fokus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada peserta didik atau proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Tujuan umum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan memperbaiki kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu jenis penelitian yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk meningkatkan hasil belajar, aktivitas, minat, dan sebagainya dari sekelompok peserta didik dalam ruang kelas secara bersama. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan untuk meningkatkan suatu keberhasilan dari peserta didik, baik berupa nilai ataupun aktivitas belajar yang mengalami perbaikan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimunculkan secara sengaja oleh seorang guru kelas biasanya bertujuan untuk memperbaiki aktivitas belajar peserta didik di dalam kelas pada mata pelajaran tertentu. Penelitian ini bermaksud mengkaji dan merefleksi secara kritis, dengan tujuan untuk memperbaiki aktivitas belajar peserta didik di dalam kelas. Dengan diterapkannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan
49
peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Menurut Arikunto (2006), menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengandung tiga unsur yaitu penelitian, tindakan dan kelas. Definisi dari ketiga unsur tersebut yaitu: 1) Penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan adalah suatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan peserta didik. 3) Kelas adalah sekelompok peserta didik yang berada dalam waktu yang sama dan menerima pelajaran yang yang sama pula dari guru. C. Kehadiran dan Peran Peneliti Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka kehadiran peneliti sangat diperlukan dalam setiap kegiatan pembelajaran berlangsung karena berperan sebagai perencana, pelaksanaan tindakan, pengamat, pengumpul dan penganalisis data serta sebagai pelapor hasil penelitian. Peran peneliti adalah untuk memperbaiki aktivitas dan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan metode pembelajaran SQ3R, sehingga dengan adanya
50
kehadiran dan peran peneliti maka aktivitas belajar peserta didik terlihat lebih aktif dan hasil belajar peserta didik menjadi lebih meningkat. Peneliti juga berkolaborasi dengan guru kelas dan teman sejawat untuk berperan sebagai pengamat (observer) yang bertugas mengumpulkan data dengan lembar pengamatan yang telah disediakan oleh peneliti. D. Subjek Penelitian Menurut Amirin (2007), menyatakan bahwa subjek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Sedangkan menurut Arikunto (2008), subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“atributtnya”) akan diteliti. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas IV SDN-5 Panarung yang dilibatkan hanya satu kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang yang meliputi 17 orang peserta didik laki-laki dan 16 orang peserta didik perempuan. Tabel 1 Subjek Penelitian No 1. 2.
Jenis Kelamin Peserta Didik Laki-laki Perempuan Jumlah
Jumlah Peserta Didik 17 orang 16 orang 33 orang
Sumber Data : Absensi kelas IV SDN-5 Panarung
51
E. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui beberapa siklus, meskipun pada umumnya dilakukan dengan dua sikluspun sudah memberikan hasil, dan jika belum menunjukkan hasil maka sikluspun akan ditambah. Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hanya menggunakan satu kelas saja sebagai obyek penelitian, hal ini dimungkinkan karena untuk mengetahui aktivitas belajar yang diperoleh peserta didik setelah mendapat perlakuan dengan cara membandingkan dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R dan yang tidak menerapkan metode pembelajaran SQ3R. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan strategi siklus yang bersumber dari identifikasi masalah yang dihadapi oleh peneliti, penyusunannya terdiri dari empat komponen penting yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut disebut sebagai satu siklus yang secara jelas langkah-langkahnya dapat digambarkan sebagai berikut:
52
Perencanaan Refleksi Siklus I
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Berhasil
Belum Berhasil
Siklus n Berhenti
Gambar 2: Skema Siklus PTK Siklus: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sumber: Sthepen Kemmis dan Taggart
53
Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan, jika pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana juga pengamat, mungkin pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, dengan cara mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Adapun pelaksanaan tindakan tersebut mengikuti prosedur tindakan kelas yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Maka dapat melalui tahapan sebagai berikut: Siklus I Siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang diantaranya: 1.
Perencanaan a. Guru menyiapkan bahan ajar seperti buku pelajaran Bahasa Indonesia. b. Guru menentukan materi yang diajarkan yaitu materi “Pendidikan”. c. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diterapkan saat proses belajar mengajar berlangsung. d. Guru menyiapkan Lembar Kerja Kelompok (LKK). e. Guru menyiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKP). f. Guru menyiapkan Lembar observasi. g. Guru menyiapkan materi (teks bacaan).
54
2. Tindakan a. Guru melakukan apersepsi dan motivasi yang berhubungan dengan materi “Pendidikan”. b. Guru menyajikan materi pembelajaran yaitu “Pendidikan”. c. Guru membentuk beberapa kelompok besar. d. Guru menjelaskan topik yang akan dibahas. e. Guru membagikan teks bacaan. f. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK). g. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKP). h. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkahlangkah pada metode pembelajaran survey, question, read, recite, review (SQ3R). i. Tindak lanjut: setelah langkah awal dan kegiatan inti dilaksanakan, kemudian dilakukan tindak lanjut yaitu: memberikan pengayaan berupa pemberian tugas yang sama dengan bahan sesuai dengan materi yang sudah ditentukan, kemudian mengerjakan langkahlangkah metode pembelajaran SQ3R yang kemudian ditanyakan kembali pada pertemuan selanjutnya. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh 2 (dua) orang observer yang mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R, untuk pengamatan observer diberi lembar observasi yang berisi kategori-kategori
55
yang perlu diamati kemudian memberikan skor sesuai dengan kriteria yang tepat. 4. Refleksi Pada tahapan ini, hasil yang diperoleh peserta didik dalam tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran, kemudian dilihat apakah sudah mencapai target sesuai indikator yang telah ditentukan. Jika belum maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus berikutnya, yaitu siklus II. Siklus II Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan a. Guru menyiapkan bahan ajar seperti buku pelajaran Bahasa Indonesia. b. Guru menentukan materi yang diajarkan yaitu materi “Pendidikan”. c. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diterapkan saat proses belajar mengajar berlangsung. d. Guru menyiapkan Lembar Kerja Kelompok (LKK). e. Guru menyiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKP). f. Guru menyiapkan Lembar observasi. g. Guru menyiapkan materi (teks bacaan).
56
b. Tindakan a. Guru melakukan apersepsi dan motivasi yang berhubungan dengan materi “Pendidikan”. b. Guru menyajikan materi pembelajaran yaitu “Pendidikan”. c. Guru membentuk beberapa kelompok kecil. d. Guru menjelaskan topik yang akan dibahas. e. Guru membagikan teks bacaan. f. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok (LKK). g. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKP). h. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkahlangkah pada metode pembelajaran survey, question, read, recite, review (SQ3R). i. Tindak lanjut: setelah langkah awal dan kegiatan inti dilaksanakan, kemudian dilakukan tindak lanjut yaitu: memberikan pengayaan berupa pemberian tugas yang sama dengan bahan yang berbeda, kemudian mengerjakan langkah-langkah metode pembelajaran SQ3R, pada tahap ini diharapkan aktivitas peserta didik terlihat sudah aktif dan lebih paham dengan materi yang disampaikan oleh guru melalui kegiatan diskusi kelompok dengan penerapan metode pembelajarn SQ3R. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh 2 (dua) orang observer yang mengamati aktivitas guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar
57
mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran SQ3R, untuk pengamatan observer diberi lembar observasi yang berisi kategorikategori yang perlu diamati kemudian memberikan skor sesuai dengan kriteria yang tepat. d. Refleksi Pada tahap ini guru menganalisis kembali data hasil observasi dan evaluasi untuk mengetahui apakah hipotesis tindakan yang dilakukan tercapai atau tidak. Maka diharapkan pada akhir siklus II ini aktivitas peserta didik di dalam kelas mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi Pendidikan peserta didik kelas IV SDN-5 Panarung sudah mengalami perbaikan dan terlihat lebih aktif dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R. Namun, jika penelitian ini masih belum berhasil maka peneliti harus berdiskusi dengan teman sejawatnya tentang kekurangankekurangan apa yang perlu diperbaiki dan penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus III atau siklus n, serta penelitian ini benar-benar berhasil mencapai suatu perbaikan. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Ada beberapa cara atau teknik untuk pengumpulan data, dalam penerapan metode SQ3R teknik pengumpulan data yang dimaksudkan dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
58
adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat, sedangkan data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka. a. Observasi Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Data yang diambil adalah data yang diperoleh di lapangan, bahwa 60% peserta didik kurang aktif pada saat proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Sedangkan data hasil observasi adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh dua orang observer (guru kelas dan teman sejawat) saat proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode pembelajaran SQ3R. Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dan guru ini dilakukan pada siklus I dan siklus II berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. b. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bertujuan mengambil data dengan cara mencatat dan mengambil gambar dari SDN-5 Panarung tahun pelajaran 2013/2014 yang menjadi objek penelitian. Dokumentasi yang dimaksud adalah untuk mengambil video pada saat proses kegiatan belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R pada siklus I dan siklus II, gambar pada saat proses kegiatan belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R pada siklus I dan siklus II, serta gambar dari SDN-5 Panarung tahun
59
pelajaran 2013/2014 yang menjadi objek penelitian. Sumber data yang diperoleh dari hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV yang nantinya akan digunakan sebagai pembanding atau pendukung terhadap data secara keseluruhan agar diperoleh kesimpulan yang benar. c. Tes Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil tes, tes yang diberikan digunakan untuk memperoleh data hasil belajar setelah mengikuti proses belajar mengajar. Menurut (Arikunto, 2007:52) menjelaskan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif bentuk esay. Tes yang dilakukan oleh peneliti ada dua macam yaitu sebagai berikut: 1) Pre test (tes awal) adalah tes yang dilakukan untuk mengumpulkan data awal sebelum adanya perlakuan untuk memperoleh hasil belajar Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas IV. 2) Post test (tes akhir) adalah tes hasil belajar yang dilakukan setelah peserta didik memperoleh perlakuan dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R.
60
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri data kualitatif, data ini diperoleh dengan cara observasi dan data kuantitatif yang diperoleh dengan cara tes dalam berbentuk soal esay. a. Observasi Adapun kisi-kisi sebagai pedoman observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas guru dan peserta didik, dalam pembelajaran berlangsung dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R. Teknik ini dipergunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran berlangsung selama penerapan metode pembelajaran SQ3R yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 2 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dengan Menerapkan Metode Pembelajaran SQ3R Kualifikasi No
Aspek yang dinilai
Perencanaan 1 Membuat rencana pembelajaran (RPP). 2 Menyiapkan materi pelajaran. 3 Menyiapkan sumber belajar. 4 Menyiapkan media pembelajaran. 5 Menyiapkan alat pengumpul data. Pelaksanaan 6 Keterampilan mengelola kelas. 7 Memberikan salam dan memotivasi. 8 Membimbing pada saat peserta didik membentuk kelompok. 9 Membagikan lembar kerja kepada peserta didik. 10 Menyampaikan materi yang akan dipelajari.
Baik sekali
Baik Cukup Kurang
Skor 1
2
3
4
61
Lanjutan Tabel 2 Kualifikasi No
Aspek yang dinilai
11
Menjelaskan tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran. Mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang “Pendidikan”. Guru menyuruh masing-masing peserta didik mensurvei isi bacaan. Guru menyuruh peserta didik mengajukan pertanyaan pada isi bacaan. Guru menyuruh peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik yang lain. Guru menyuruh serta membimbing peserta didik untuk meninjau kembali beberapa pertanyaan yang belum tuntas terjawab. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil. Menyimpulkan materi bersama peserta didik. Melakukan penskoran perkembangan peserta didik. Penutup Menutup pelajaran dengan memotivasi peserta didik dengan menginformasikan KBM yang sama. Mengucapkan salam.
12
13 14
15
16
17 18 19
20
21
Baik Sekali
Baik Cukup Kurang
Skor 1
Skor Total Rata-rata Keterangan: Pada setiap indikator yang dilakukan diisi dengan tanda contreng (√) Kriteria Penilaian: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Baik Sekali
2
3
4
62
Tabel 3 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik dengan Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R Kualifikasi No 1
2
3
4
5
6
7
8
Aspek yang dinilai Peserta didik bersikap siap untuk belajar. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Peserta didik mengamati/meneliti teks bacaan sesuai dengan topik yang ditentukan dengan cermat. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada peserta didik lain berdasarkan teks yang dibaca. Peserta didik membaca kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik lain berdasarkan teks yang dibaca. Peserta didik mengkomunikasikan jawaban yang sudah ditemukan. Bekerjasama atau berdiskusi tentang materi dengan teman sekelompok. Peserta didik memberikan pertanyaan berdasarkan isi pada bacaan.
Baik Sekali
Baik
Cukup
Skor Kurang
1
2
3
4
63
Lanjutan Tabel 3 Kualifikasi No 9
Aspek yang dinilai
Baik Sekali
Baik
Cukup
Skor Kurang
1
2
Peserta didik memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh peserta didik lain. 10 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik sesuai waktu yang ditentukan. 11 Peserta didik terlibat langsung dalam beragam kegiatan kelas selama pembelajaran. 12 Peserta didik semangat selama mengikuti pembelajaran. 13 Peserta didik mengikuti prosedur KBM. 14 Peserta didik mengikuti kesimpulan materi pembelajaran yang dibimbing oleh guru. 15 Peserta didik menjawab lembar kerja yang dibagikan dengan disiplin. Skor Total Rata-rata Keterangan: Pada setiap indikator yang dilakukan diisi dengan tanda contreng (√) Kriteria penilaian: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Baik Sekali
3
4
64
b. Tes Tes yang akan digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif data hasil belajar peserta didik dan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami teks pada bacaan yang terdapat pada materi pendidikan dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R. Adapun jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa esay, yang terdiri dari soal pre test, post test siklus I dan post test siklus II. Berikut merupakan kisi-kisi instrumen soal tes yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif berupa hasil belajar peserta didik setelah pelaksanaan tindakan. Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Pre test Materi Nomor Jumlah Standar Indikator KompetensiDasar Pokok Soal Soal Kompetensi Pendidikan. 1. Menemukan 1. 2 - Memahami - Menemukan kalimat utama Topik kalimat teks melalui pada tiap “Memperingati utama pada paragraf Hari setiap membaca intensif, melalui Pendidikan paragraf. membaca Nasional” membaca nyaring, intensif. 2. Menulis 2 kata-kata dan sukar pada membaca paragraf. pantun.
Sumber: Silabus Bahasa Indonesia kelas IV semester II
65
Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Post test Siklus I Materi Nomor Jumlah Standar Indikator KompetensiDasar Pokok Soal Soal Kompetensi - Memahami - Menemukan Pendidikan. 3. Menemukan 1. 2 teks kalimat utama Topik kalimat melalui pada tiap “Memperingati utama pada membaca paragraf Hari setiap melalui Pendidikan paragraf. intensif, membaca membaca Nasional” nyaring, intensif. 4. Menulis 2 dan kata-kata membaca sukar pada pantun. paragraf.
Sumber: Silabus Bahasa Indonesia kelas IV semester II Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Post test Siklus II Standar Kompetensi -
KompetensiDasar
Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun.
Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif.
Materi Pokok Pendidikan. Topik “Mengenang Perjuangan R.A Kartini Terhadap Pendidikan Bagi Kaum Perempuan”
Sumber: Silabus Bahasa Indonesia kelas IV semester II
Indikator 1. Menemukan kalimat utama pada setiap paragraf. 2. Menulis kata-kata sukar pada paragraf.
Nomor Jumlah Soal Soal 1 2
2
66
G. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil lembar observasi yang dilakukan saat proses belajar mengajar dengan memperhatikan aktivitas guru maupun peserta didik sesuai dengan aspekaspek yang telah disediakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi saat diterapkan metode pembelajaran SQ3R yang digunakan saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi “Pendidikan” peserta didik kelas IV SDN-5 Panarung. Untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik digunakan rumus persentase yaitu sebagai berikut : Persentase
Skor Hasil Observasi x 100% Skor Total
Sumber: Anas Sudijono (Osinia, 2009:44) Dengan kriteria tingkat ketercapaian keberhasilan pembelajaran menurut Sutomo (Kurniawati, 2009:36), yaitu: 90% - 100% = Sangat Tercapai 70% - 89%
= Tercapai
50% - 69%
= Cukup Tercapai
30% - 49%
= Kurang Tercapai
0%
= Sangat Kurang Tercapai.
- 29%
67
2. Data Kuantitatif Peneliti mencari rata-rata dengan menggunakan rumus N-Gain untuk data tergolong. Sehingga diperoleh rata-rata nilai hasil belajar. Normalitas Gain = Keterangan : S post
! #$
"
%&'&
= skor post test
S pre
= skor pre test
S mak
= skor maksimal
Menurut Hake (2008:1) Kategori Gain Interpretasi disajikan sebagai berikut: Tabel 7 Klasifikasi Interpretasi N-Gain Besar persentase g > 0,7 0,3 < g < 0,7 g < 0,3
Interpretasi Tinggi Sedang Rendah
Untuk menguji hipotesis dan mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R, maka pre test dibandingkan dengan post test pada siklus I dan siklus II menggunakan perhitungan persentase ketuntasan belajar peserta didik secara individual dan klasikal, dimana ketuntasan belajar atau KKM yang telah ditentukan adalah 65% dan ketuntasan secara klasikal 85% menurut Depdiknas (Nelma Busra, 2013).
68
H. Indikator Keberhasilan Penelitian Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi semua komponen yang ditetapkan sebagai indikator dibagian ini yang berupa indikator kualitatif dan indikator kuantitatif. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas dianggap baik jika setiap peserta didik memperoleh: a. Skor kriteria ketuntasan minimal 45. b. Skor kriteria ketuntasan klasikal 85%. 2. Hasil belajar Bahasa Indonesia dianggap meningkat jika peserta didik memperoleh: a. Skor kriteria ketuntasan minimal 65. b. Skor kriteria ketuntasan klasikal 85%.
69
I. Jadwal Penelitian Tabel 8 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No
Kegiatan
1. 2.
Observasi Penyusunan Proposal Seminar Proposal Revisi Proposal Bimbingan Skripsi Melaksanakan Penelitian Lapangan a. Siklus I
3. 4. 5. 6.
Bulan Maret April Mei Juni Tahun 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x x x x x x x x Januari
Februari
x x x x x
x
1) Perencanaan 2) Tindakan 3) Observasi 4) Refleksi b. Siklus II 1) Perencanaan 2) Tindakan 3) Observasi 4) Refleksi
7.
Pelaporan Hasil Penelitian 8. Ujian Skripsi 9. Revisi Skripsi 10. Penyerahan Laporan Skripsi
x
x x x x x