KEMENTERIAN KEHUTANAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 63/Dik-2/2012 tentang KURIKULUM DIKLAT PEMBUATAN KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR) KEPALA PUSAT,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menyediakan bibit tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna (MPTS) secara swakelola perlu pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat; b. bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sebagaimana butir a dapat dilakukan melalui Diklat Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR); c.
Mengingat
bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b, perlu ditetapkan kurikulum diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan.
: 1.
Undang-Undang R.I. No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999;
2.
Peraturan Pemerintah R.I. No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan;
3.
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 September 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Kehutanan;
4.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan; MEMUTUSKAN........................
1
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT PEMBUATAN KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR);
PERTAMA
: Kurikulum Diklat Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;
KEDUA
: Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) di lingkup Kementerian Kehutanan;
KETIGA
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 23 April 2012
2
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK.63/Dik-2/2012 Tanggal : 23 April 2012 1. Nama Diklat
:
Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR)
2. Jenjang Diklat
:
Dasar
3. Latar Belakang
:
Upaya menanam di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif di dalam dan di luar kawasan hutan dengan jenis tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna (MPTS) merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis. Upaya tersebut juga dapat memberikan hasil berupa kayu, getah, buah, daun, bunga, serat, pakan ternak, dan sebagainya. Keinginan masyarakat untuk menanam tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna dalam berbagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan, dibatasi oleh ketidakmampuan mereka untuk memperoleh bibit yang baik. Sehingga masyarakat cenderung menanam tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna dari biji atau benih yang tidak jelas asal usulnya, sehingga tanaman tersebut memerlukan waktu lebih panjang untuk berproduksi dan apabila berproduksi kualitas dan kuantitas hasilnya kurang memuaskan. Bertolak dari pengalaman tersebut, dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan pembuatan kebun bibit rakyat berbasis pemberdayaan masyarakat. Kebun Bibit Rakyat merupakan program pemerintah untuk menyediakan bibit tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna (MPTS) yang dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat, terutama di pedesaan. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menyediakan bibit tanaman hutan yang lebih berkualitas, maka perlu diselenggarakan Diklat Pembuatan Kebun Bibit Rakyat. 4. Deskripsi Singkat Diklat Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menyediakan bibit tanaman hutan yang berkualitas. Pada diklat ini peserta akan dibekali mata diklat Kebijakan Kementerian Kehutanan dalam bidang RHL khususnya yang terkait dengan kegiatan KBR ; pemberdayaan kelompok ; teknik perbenihan ; perencanaan pembibitan ; teknik pembuatan bibit ; pemeliharaan bibit dan administrasi KBR. Proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran partisipatif / orang dewasa dengan lebih menitik beratkan pada praktek dan latihan. 3
Kegiatan praktek dilaksanakan secara terintegrasi di satu lokasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mengingat pada diklat ini, memerlukan bimbingan dan konsultasi secara intensif terhadap setiap peserta, maka fasilitasi proses pembelajaran oleh Widyaiswara/pengajar dilakukan secara team.Pada diklat ini dilakukan evaluasi hasil belajar secara komprehensif melalui tes tertulis, pengamatan dan atau unjuk kerja. 5. Tujuan Diklat Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan mampu melakukan kegiatan pembangunan kebun bibit rakyat dalam rangka penyediaan bibit yang berkualitas. 6. Sasaran Diklat Setelah selesai mengikuti diklat ini para peserta dapat: a. Memahami kebijakan Kemenhut dalam bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan khususnya Program KBR b. Menjelaskan teknik pemberdayaan kelompok c. Melakukan pengumpulan dan pengolahan benih d. Membuat rencana pembibitan e. Melakukan pembuatan bibit tanaman hutan f. Melaksanakan pemeliharaan bibit g. Membuat administrasi KBR 7. Peserta Diklat a. Jumlah peserta : maksimal 30 orang per kelas b. Asal peserta : ketua dan/atau anggota kelompok tani hutan, tokoh masyarakat, ketua dan/atau anggota karang taruna, ketua dan/atau anggota LSM, dan kader konservasi yang berada di wilayah pelayanan Balai Diklat Kehutanan c.
Persyaratan Peserta : - Pendidikan minimal SD/SR dan dapat baca-tulis -
Umur maksimal 45 tahun Sehat jasmani dan rohani Membawa Surat Perintah Tugas (SPT) dari instansi pengirim Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis
8. Pengajar/Instruktur a. Persyaratan Pengajar : - Menguasai materi yang diajarkan - Dapat melakukan pembelajaran untuk orang dewasa - Mampu mengadakan evaluasi pembelajaran 4
b. Asal Pengajar : - Widyaiswara Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan - Dinas Kehutanan setempat - Instansi Kehutanan dan instansi teknis lain yang terkait. 9. Tempat Diklat Teori dilaksanakan di Kampus Balai Diklat Kehutanan atau Lembaga Diklat Pemerintah Lainnya, sedangkan praktek lapangan dilaksanakan di hutan diklat atau lokasi lain yang memenuhi syarat dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. 10. Lama Diklat Diklat dilaksanakan selama 15 hari atau setara dengan 100 JPL @ 45 menit yang terdiri dari 30 jpl teori dan 70 jpl praktek. 11. Peralatan dan Bahan Diklat a. Untuk kebutuhan peserta : Kartu tanda pengenal, Alat tulis (ballpoint, pensil, penggaris, dan buku tulis), Satu paket handout materi. b. Untuk Ruang Kelas : OHP lengkap, White Board lengkap, Kertas Plano, meta plan, Kertas HVS A4. a. Untuk praktek lapangan: Macam-macam benih, Alat dan bahan praktek kerja lapangan (polibag, top soil, cangkul, parang, sekop, cetok pupuk, sarlon, gunting pangkas, dll), Alat dan bahan praktek demonstrasi. 12. Daftar Mata Diklat NO. I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. II. 1. 2. 3. 4. 5.
5
MATA DIKLAT TEORI Bina Suasana Pelatihan Kebijakan Kemenhut dalam bidang RHL Pemberdayaan Kelompok Teknik Perbenihan Perencanaan Pembibitan Teknik Pembuatan Bibit Pemeliharaan Bibit Administrasi KBR PRAKTEK Teknik Perbenihan Perencanaan Pembibitan Teknik Pembuatan Bibit Pemeliharaan Bibit Administrasi KBR JUMLAH
JPL 30 2 2 4 4 4 6 4 4 70 14 10 20 10 16 100