KEMENTERIAN KEHUTANAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 121/Dik-2/2012 Tentang
KURIKULUM DIKLAT TIMBER CRUISING KEPALA PUSAT, Menimbang :
a. bahwa dalam rangka mengetahui potensi hutan dengan baik dan benar di areal hutan yang terkena kegiatan pertambangan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku diperlukan tenaga teknis yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menaksir nilai tegakan hutan pada areal yang terkena kegiatan pertambangan; b. bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis sebagaimana pada diktum a di atas, diperlukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta pembinaan sikap perilaku melalui Diklat Timber Cruising; c.
Mengingat :
bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b di atas, perlu ditetapkan kurikulum Diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan.
1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perpu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 September 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. MEMUTUSKAN.............. 1
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT TIMBER CRUISING
PERTAMA
: Kurikulum Diklat Timber Cruising sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA
: Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Timber Cruising di lingkup Kementerian Kehutanan.
KETIGA
: Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Kurikulum Diklat Timber Cruising yang tidak sejenis atau pada latar belakang, tujuan dan sasaran Diklatnya tidak sama, dinyatakan masih tetap berlaku.
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 3 Juli 2012 -----------------------------------------
2
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 121/Dik-1/2012 Tanggal : 3 Juli 2012 1. Nama Diklat
: Timber Cruising
2. Jenjang Diklat : Lanjutan 3. Latar Belakang Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Hutan juga merupakan modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar pembangunan nasional, maka hutan harus dijaga kelestariannya sehingga manfaat hutan dapat dirasakan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu sumber daya hutan harus dikelola dengan baik agar manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal dan lestari. Pengelolaan hutan bertujuan agar manfaat hutan dapat lebih optimal serta dapat memberikan dampak yang luas dan positif terhadap kondisi ekonomi, sosial dan ekologi. Dalam Undang-Undang No 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan pasal 11 ayat (1) disebutkan bahwa perencanaan kehutanan dimaksudkan untuk memberikan pedoman dan arah yang menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan kehutanan. Perencanaan hutan yang baik diperlukan agar pengelolaan hutan dapat berjalan seperti yang diharapkan, yaitu berdasarkan prinsip-prinsip kelestarian hutan, baik kelestarian fungsi produksi, sosial dan ekologi. Pengelolaan hutan yang baik perlu dukungan data dan informasi serta karakteristik yang akurat dari hutan yang akan dikelola, sehingga untuk memperoleh data dan informasi tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan inventarisasi hutan (Timber Cruising) seperti yang disebutkan dalam UU No 41 tahun 1999 pasal 13 ayat (1) bahwa inventarisasi hutan dilaksanakan untuk mengetahui dan memperoleh data dan informasi tentang sumber daya, potensi kekayaan alam hutan serta lingkungannya secara lengkap. Secara khusus diklat ini diharapkan dapat mencetak tenaga teknis kehutanan setara ketua tim timber cruising yang dewasa ini dirasakan mulai diperlukan dalam kegiatan pertambangan, khususnya dalam menaksir nilai tegakan hutan pada areal yang terkena kegiatan pertambangan. 4. Deskripsi Singkat Diklat Diklat Pelaksana TC untuk kegiatan pertambangan dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi pelaksanaan petugas pertambangan agar mampu melaksanakan timber cruising dengan baik dan 3
benar sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku sehingga akan menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan inventarisasi hutan untuk mengetahui potensi hutan di area yang terkena kegiatan pertambangan. Dalam diklat ini peserta mendapatkan materi kebijakan pengelolaan hutan produksi lestari, perencanaan hutan, pengenalan GIS, Pengenalan Jenis Pohon, Pengukuran dimensi pohon, dan Teknik Timber Cruising baik teori maupun praktek. Terhadap pembelajaran materi diatas dilakukan evaluasi berupa presentasi hasil praktik lapangan secara kelompok. 5. Tujuan Diklat Tujuan diselenggarakannya Diklat Pelaksana TC adalah untuk mencukupi kebutuhan tenaga kehutanan yang diharapkan mampu mengetahui potensi hutan dengan baik dan benar di areal hutan yang terkena kegiatan pertambangan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Setelah mengikuti diklat ini, peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan dan sikap kerja yang benar berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya untuk mengetahui potensi hutan yang terkena kegiatan pertambangan. 6. Sasaran Diklat Sasaran dari diklat ini adalah bahwa peserta mampu: a. Memahami konsep dan prinsip pengelolaan hutan lestari b. Memahami prinsip-prinsip dasar perencanaan hutan c. Memahami dan melaksanakan kegiatan pengukuran dan perpetaan serta penggunaan GPS d. Menjelaskan dan melaksanakan kegiatan pengenalan jenis pohon e. Menjelaskan dan melaksanakan kegiatan pengukuran dimensi pohon f. Menjelaskan dan melaksanakan timber cruising g. Melaksanakan pengolahan data dan pelaporan. 7. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah Peserta : maksimal 30 Orang per kelas b. Asal Peserta : Karyawan Perusahaan Pertambangan, konsultan, lembaga penilai lainnya. c. Persyaratan Peserta : - Pendidikan minimal SLTA/sederajat - Umur maksimal 45 tahun - Mampu mengoperasikan aplikasi komputer - Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan oleh dokter pemerintah - Belum pernah mengikuti diklat yang sama/sejenis - Ditugaskan oleh pimpinan perusahaan setempat yang dinyatakan dengan Surat Perintah Tugas. 4
8. Pengajar a. Persyaratan Pengajar: - Menguasai dan memiliki kemampuan memfasilitasi Kegiatan Belajar Mengajar orang dewasa - Menguasai metode pengajaran dan evaluasi belajar, baik teori maupun praktek. - Menguasai materi inventarisasi hutan/timber cruising sesuai peraturanperaturan yang berlaku, baik teori maupun praktek. - Mempunyai pengalaman sebagai pengajar di bidang inventarisi hutan/timber cruising b. Asal Pengajar: - Perguruan Tinggi - Ditjen Bina Produksi Kehutanan - Ditjen Planologi Kehutanan - Pusat Diklat Kehutanan - Badan Litbang Kementerian Kehutanan - Pakar/Profesional bidang Kehutanan 9. Tempat Diklat Diklat dapat dilaksanakan di Pusdiklat Kehutanan, Balai Diklat Kehutanan atau tempat lain yang memenuhi persyaratan. 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 8 (delapan) hari setara dengan 56 jpl @ 45 menit yang terdiri dari 28 jpl teori dan 28 jpl praktek. 11. Bahan dan Peralatan Diklat a. Untuk Kebutuhan Peserta : Name Tag, Perlengkapan Alat Tulis, Modul/Hand Out, Pakaian Lapangan, dll. b. Untuk di Ruang Kelas : Papan Tulis/White Board, Spidol, OHP/OHT, Transparansi,
Flip
Chart,
Laptop/Komputer,
Kalkulator, LCD dan Alat Bantu lainnya.
c. Untuk Praktek di Lapangan: GPS, Kompas, Clinometer, Hagameter, Christenmeter, Rollmeter/Phiband, Kaliper, Tongkat Ukur, Milimeter Blok, Nylon, Peta Pohon, Blangko LHC, Blangko RLHC, Parang, Penggaris, Busur Derajat, Contoh Peta Kerja, dll.
12. Daftar Mata Diklat 5
NO.
MATA DIKLAT
JPL
I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TEORI Bina Suasana Pelatihan Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari Pengukuran, Pemetaan dan Penggunaan GPS Pengenalan Jenis Pohon Pengukuran dimensi pohon Timber Cruising Pengolahan data dan pelaporan
28 2 4 6 4 2 8 2
II. 1. 2. 3.
PRAKTEK Timber Cruising Pengolahan data dan pelaporan Evaluasi komprehensif (presentasi hasil)
28 16 8 4
JUMLAH
56
6
