KEMENTERIAN KEHUTANAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 19/Dik-2/2012 Tentang
KURIKULUM DIKLAT FIELD SURVEY (PENGUKURAN KARBON) KEPALA PUSAT, Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menyiapkan aparatur dan sumberdaya manusia (SDM) kehutanan yang memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan inventarisasi / survei lapangan sumberdaya hutan, khususnya pengukuran karbon, diperlukan peningkatan kemampuan secara teratur dan terus-menerus; b. bahwa untuk meningkatkan kemampuan aparatur dan SDM kehutanan sebagaimana pada diktum a di atas, diperlukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta pembinaan sikap perilaku melalui Diklat Field Survey (Pengukuran Karbon); c.
Mengingat :
bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b di atas, perlu ditetapkan kurikulum Diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan.
1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perpu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah R.I. No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 September 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Kehutanan 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. MEMUTUSKAN..............
1
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT FIELD SURVEY (PENGUKURAN KARBON).
PERTAMA
: Kurikulum Diklat Field Survey (Pengukuran Karbon) sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA
: Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Field Survey (Pengukuran Karbon) di lingkup Kementerian Kehutanan.
KETIGA
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 27 Januari 2012 -----------------------------------------
2
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 19/Dik-1/20102 Tanggal : 27 Januari 2012 1. Nama Diklat
: Field Survey (Pengukuran Karbon)
2. Jenjang Diklat : Lanjutan 3. Latar Belakang Di dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standar Inventarisasi Hutan disebutkan, bahwa “Survei” adalah salah satu cara pelaksanaan inventarisasi hutan melalui kegiatan pengumpulan data dan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung atau kombinasi keduanya untuk mengetahui kondisi sumber daya hutan dan lingkungan. Sedangkan Field Survey (Terrestris) adalah salah satu teknik untuk mendapatkan informasi sumber daya hutan dan lingkungannya melalui pengumpulan data di lapangan. Pada perkembangan saat ini, kegiatan pengumpulan data untuk mengetahui keadaan dan potensi sumber daya hutan serta lingkungannya secara lengkap tidak hanya terkait dengan data penggunaan lahan, jenis tanah, topografi, hidrologi, potensi flora dan fauna, serta kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat saja. Hal yang menjadi makin penting itu adalah kegiatan inventarisasi karbon dengan cara menduga potensi karbon, khususnya biomasa atas-permukaan, bahan organik mati dan tanah organik, di berbagai tipe tutupan lahan di hutan. Terlebih lagi, jika kita hubungkan dengan upaya mitigasi perubahan iklim, karena Presiden RI telah menyampaikan bahwa Indonesia dapat menurunkan emisi karbon sebesar 26% melalui penyusunan kebijakan gabungan antara penurunan penggunaan energi Bahan Bakar Fosil dan pengendalian alih guna hutan. Untuk itu Pemerintah Indonesia segera menyusun strategi dan menghitung emisi karbon di tingkat nasional secara akurat dan benar. Salah satu syarat dalam pelaksanaan penurunan emisi karbon melalui skema REDD (Reducing Emissions from Deforestation and (forest) Degradation) adalah MRV (Measurable, Reportable dan Verifiable) yaitu sistem untuk mendokumentasikan, melaporkan, dan memverifikasikan perubahan cadangan karbon secara transparan, konsisten, dapat dibuktikan secara lengkap dan akurat. Terkait hal di atas, dan dalam rangka menyediakan tenaga terlatih yang ahli dan terampil sesuai dengan kebutuhan dan penguasaan teknologi terkini, maka perlu diselenggarakan Diklat Field Survey (Pengukuran Karbon). 3
4. Deskripsi Singkat Diklat Diklat Field Survey (Pengukuran Karbon) Tingkat Lanjutan dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf Kementerian Kehutanan, khususnya staf BPKH serta berbagai pihak yang dinilai membutuhkan, untuk melaksanakan kegiatan inventarisasi karbon dengan cara menduga potensi karbon, khususnya biomasa atas-permukaan, bahan organik mati dan tanah organik, di berbagai tipe tutupan lahan di hutan. Materi Diklat meliputi kebijakan inventarisasi hutan, strategi sampling dalam inventarisasi, perubahan iklim dan cadangan karbon, dan pengukuran cadangan karbon dengan metoda Rapid Carbon Stock Appraisal (RaCSA) Di dalam pelaksanaan Diklat diadakan praktik lapangan dan demonstrasi di laboratorium, ini dimaksudkan untuk mempertajam pencapaian tujuan Diklat. 5. Tujuan Diklat Setelah selesai mengikuti Diklat ini peserta diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penafsiran / menduga cadangan atau potensi karbon, khususnya biomasa ataspermukaan, bahan organik mati dan tanah organik, di berbagai tipe tutupan lahan di hutan. 6. Sasaran Diklat Setelah selesai mengikuti Diklat ini peserta diharapkan dapat: - Memahami dan menjelaskan kebijakan pemantauan sumber daya hutan nasional dengan menggunakan teknologi inventarisasi hutan; - Menyiapkan data-data inventarisasi sumberdaya hutan, khususnya cadangan karbon; - Menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknik pengukuran cadangan karbon di wilayah kerjanya. 7. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah peserta : Maksimal 30 orang per kelas b. Asal Peserta : Peserta berasal dari UPT Kementerian Kehutanan, khususnya dari lingkup Ditjen Planologi Kehutanan, dan Dinas yang menangani kehutanan di Propinsi / Kabupaten / Kota yang bekerja di bidang inventarisasi SDH, serta Unit Kerja / lembaga lain yang membutuhkan. c. Persyaratan Peserta PNS di UPT UPT Kementerian Kehutanan, khususnya dari lingkup Ditjen Planologi Kehutanan, dan Dinas yang menangani kehutanan di Propinsi /
4
Kabupaten / Kota yang bekerja di bidang inventarisasi SDH, serta Unit Kerja / lembaga lain yang membutuhkan. Minimal S-1 kehutanan, pertanian, geodesi, geografi, teknik sipil, teknik lingkungan, dan/atau teknik perencanaan wilayah. Diutamakan adalah staf teknis yang bekerja di bidang perencanaan atau yang memiliki pengalaman di bidang inventarisasi hutan. Sehat jasmani dan rohani (yang dinyatakan dengan Surat Dokter). Membawa surat perintah tugas dari pimpinan unit kerja / lembaga tempat asal peserta. Belum pernah mengikuti diklat sejenis 8. Pengajar a. Persyaratan Pengajar: - Menguasai materi yang diajarkan baik teori maupun praktek. - Menguasai metode pembelajaran orang dewasa dan dapat menilai hasil belajar peserta pelatihan baik teori maupun praktek. b. Asal Pengajar: - Widyaiswara Pusat Diklat / Balai Diklat Kehutanan. - Instansi lingkup Kementerian Kehutanan yang sesuai dan dibutuhkan. - Lembaga lain yang terkait dan yang dibutuhkan. 9. Tempat Diklat Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat/Balai Diklat Kehutanan dan tempat lain yang memenuhi persyaratan. 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 6 (tujuh) hari setara dengan 44 JPL @ 45 menit terdiri dari 20 JPL Teori dan 40 JPL Praktek. 11. Bahan dan Peralatan Diklat a. Untuk Kebutuhan Peserta : perlengkapan peserta (personal-use), alat tulis menulis, buku/diktat bahan pelajaran dan hand out. b. Untuk di Ruang Kelas : papan tulis dan spidol, OHP, Flipchart, Komputer, Projector, Alat bantu yang lainnya. c. Untuk Laboratorium dan Praktek Lapangan disesuaikan dengan kebutuhan.
5
12. Daftar Mata Diklat NO.
MATA DIKLAT
JPL
I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
TEORI Bina Suasana Pelatihan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Kebijakan Inventarisasi Sumberdaya Hutan Strategi Sampling Inventarisasi Hutan Pengantar Perubahan Iklim dan Cadangan Karbon Pengantar RaCSA (Rapid Carbon Stock Appraisal) Perubahan Tutupan Lahan Pengukuran Karbon ditingkat plot Ekstrapolasi Karbon ke tingkat landsekap
24 2 2 2 2 6 2 2 2 2 2
II. 1. 2. 3. 4. 5.
PRAKTEK Pembuatan Plot Pengukuran Biomas, Nekromas, Tanah, Akar dan Serasah Analisa Data Lapangan Analisis Laboratorium Ekstrapolasi dan Studi Kasus
20 2 8 4 2 4
JUMLAH
44
6
