KEMENTERIAN KEHUTANAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 18/Dik-1/2012 Tentang
KURIKULUM DIKLAT PENGINDERAAN JAUH KEPALA PUSAT, Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menyiapkan aparatur dan sumberdaya manusia (SDM) kehutanan yang memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan Penginderaan Jauh, diperlukan peningkatan kemampuan secara terus-menerus; b. bahwa untuk meningkatkan kemampuan aparatur dan SDM kehutanan sebagaimana pada diktum a di atas, diperlukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta pembinaan sikap perilaku melalui Diklat Penginderaan Jauh; c.
Mengingat :
bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b di atas, perlu ditetapkan kurikulum Diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan.
1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perpu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 September 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Kehutanan; 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. MEMUTUSKAN..............
1
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT PENGINDERAAN JAUH.
PERTAMA
: Kurikulum Diklat Penginderaan Jauh sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA
: Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Penginderaan Jauh di lingkup Kementerian Kehutanan.
KETIGA
: Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Kurikulum Diklat Penginderaan Jauh yang tidak sejenis atau pada latar belakang, tujuan dan sasaran Diklatnya tidak sama, dinyatakan masih tetap berlaku.
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 27 Januari 2012 -----------------------------------------
2
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 18/Dik-1/2012 Tanggal : 27 Januari 2012 1. Nama Diklat
: Penginderaan Jauh
2. Jenjang Diklat : Lanjutan 3. Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan perkembangan pembangunan dan kemajuan teknologi di bidang kehutanan, maka upaya memanfaatkan keunggulan teknologi penginderaan jauh dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang kehutanan dipandang penting. Melalui teknik/teknologi penginderaan jauh akan dapat menyajikan data penutupan lahan secara cepat dan akurat, sudah tentu perlu ada dukungan data-data pemantauan sumberdaya hutan yang dilakukan secara berkala dan terus-menerus. Selanjutnya, dengan penginderaan jauh dapat pula mengisi kesenjangan tatkala data dan informasi hasil inventarisasi lapangan tidak tersedia. Dengan dinamika perkembangan teknologi penginderaan jauh, maka dapat pula menyediakan perkiraan secara lokal/global untuk perpindahan karbon di dalam hutan. Perhitungan karbon pada waktu ini amat dibutuhkan untuk mendukung tujuan-tujuan yang terkait dengan perjanjian internasional dalam hal perubahan iklim. Disamping itu, penginderaan jauh merupakan aplikasi yang paling berharga dalam melaksanakan penilaian bagaimana perubahan iklim mungkin mempunyai dampak pada hutan, diantaranya dengan cara melacak gangguan yang penting. Terkait hal-hal di atas, maka dipandang penting peningkatan jumlah tenaga ahli yang spesifik dalam penggunaan teknologi penginderaan jauh. Dalam rangka menyediakan tenaga dimaksud, maka perlu diselenggarakan Diklat Penginderaan Jauh. 4. Deskripsi Singkat Diklat Diklat Penginderaan Jauh Tingkat Lanjutan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf Kementerian Kehutanan, dalam hal ini staf BPKH beserta Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang menangani kehutanan, serta pihak-pihak terkait (SDM Kehutanan) untuk berperan aktif melaksanakan pemantauan sumber daya hutan dengan menggunakan data dan informasi dari teknologi penginderaan jauh. Diklat tingkat lanjutan ini dirancang untuk kebutuhan calon-calon peserta diklat yang paling tidak telah mempunyai kemampuan dasar menggunakan teknologi komputer, dan/atau memiliki pengalaman dalam melaksanakan penafsiran penutupan lahan dengan citra satelit. 3
Materi Diklat meliputi kebijakan pemantauan sumber daya hutan dengan teknologi penginderaan jauh, pemrosesan data citra satelit, penafsiran citra satelit, groundcheck penutupan lahan dengan citra satelit / radar untuk kegiatan pemantauan sumber daya hutan. Di dalam pelaksanaan Diklat diadakan evaluasi peserta untuk mengetahui tingkat penguasaan atau kelulusannya, hal ini sekaligus dimaksudkan juga sebagai kegiatan guna mengidentifikasi pencapaian tujuan Diklat. 5. Tujuan Diklat Setelah selesai mengikuti Diklat ini peserta diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penafsiran citra satelit yang merupakan bagian dari kegiatan pemantauan sumber daya hutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, metodologi pengolahan citra satelit dan teknik penyajian informasi kehutanan, khususnya penutupan lahan yang telah ditetapkan, sehingga pada gilirannya nanti kegiatan penafsiran penutupan lahan secara rutin/periodikn akan dapat pula diwujudkan. 6. Sasaran Diklat Setelah selesai mengikuti Diklat ini peserta diharapkan dapat: Memahami dan menjelaskan kebijakan pemantauan sumber daya hutan nasional dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh, Menyiapkan data-data penginderaan jauh yang akan digunakan dalam kegiatan penafsiran penutupan lahan, Menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknologi penginderaan jauh dalam kegiatan penafsiran penutupan lahan di wilayah kerjanya, dan Melaksanakan monitoring kegiatan penafsiran penutupan lahan di wilayah kerjanya. 7. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah peserta : Maksimal 30 orang per kelas b. Asal Peserta : Peserta berasal dari UPT Ditjen Planologi Kehutanan, Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota yang menangani Kehutanan, serta unit kerja / lembaga lain yang dipandang perlu atau membutuhkan. c. Persyaratan Peserta Minimal S-1 baik kehutanan, pertanian, geodesi, geografi, teknik sipil, teknik lingkungan, dan/atau teknik perencanaan wilayah. Diutamakan adalah staf teknis yang bekerja di bidang perencanaan atau yang memiliki pengalaman di bidang penginderaan jauh atau Sistem Informasi Geografis, dan/atau pernah melaksanakan kegiatan penafsiran penutupan lahan Sehat jasmani dan rohani (yang dinyatakan dengan Surat Dokter). 4
Membawa surat perintah tugas dari pimpinan unit kerja / lembaga tempat asal peserta. Belum pernah mengikuti pelatihan sejenis, khususnya pelatihan remote sensing (penginderaan jauh). 8. Pengajar a. Persyaratan Pengajar: - Menguasai materi yang diajarkan baik teori maupun praktek, - Menguasai metode pembelajaran orang dewasa, dan - Dapat menilai hasil belajar peserta pelatihan, baik teori maupun praktek. b. Asal Pengajar: - Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan/Balai Diklat Kehutanan, - Instansi lingkup Kementerian Kehutanan, dan - Unit kerja/lembaga lain yang terkait dan dipandang perlu. 9. Tempat Diklat Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, Balai Diklat Kehutanan dan tempattempat lain yang dipandang memenuhi persyaratan. 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari atau setara dengan 100 JPL @ 45 menit terdiri dari 40 JPL Teori dan 60 JPL Praktek. 11. Bahan dan Peralatan Diklat a. Untuk Kebutuhan Peserta : perlengkapan alat tulis, buku/diktat bahan pelajaran dan hand out. b. Untuk di Ruang Kelas : papan tulis dan spidol, OHP, Flipchart, Komputer, Projector, Alat bantu yang lainnya. c. Untuk Praktek disesuaikan dengan kebutuhan.
5
12. Daftar Mata Diklat NO.
MATA DIKLAT
JPL
I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TEORI Bina Suasana Pelatihan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Kebijakan Pemanfaatan Penginderaan Jauh di Kehutanan Dasar-dasar Penginderaan Jauh dan GIS Pengolahan Awal Citra Pengolahan Citra Pasca Pengolahan Citra
40 2 2 4 4 8 16 4
II. 1. 2. 3. 4.
PRAKTEK Pengolahan Awal Citra Pengolahan Citra Pasca Pengolahan Citra (ceking lapangan) Pasca Pengolahan Citra (asessmen akurasi)
60 20 30 6 4
JUMLAH
100
6