P. Ika Wahyuningrum
AKUSTIK
REMOTE SENSING/PENGINDERAAN JAUH
Suatu teknologi pendeteksian obyek dibawah air dengan menggunakan instrumen akustik yang memanfaatkan suara dengan gelombang tertentu
Secara garis besar dibedakan menjadi 5 yaitu: survai Budidaya perairan
Penelitian tingkah laku ikan Mempelajari selektivitas alat-alat penangkapan ikan
Kegunaan yang lainnya
Menduga spesies ikan Menduga ukuran dari individu ikan Menduga kelimpahan/stok sumberdaya hayati laut (plankton, ikan, dllnya)
Pendugaan jumlah biomass ikan dalam kolam pembesaran Menduga ukuran individu ikan dalam kolam Memantau tingkah laku ikan
Pergerakan/migrasi ikan baik vertikal maupun horizontal Orientasi ikan Reaksi menghindar terhadap gerak kapal survai dan alat penangkapan ikan Respon terhadap rangsangan cahaya, suara, listrik, hidrodinamika, kimia, mekanik dan sebagainya
Pembukaan mulut trawl, kedalaman dsb Selektivitas penangkapan (presentase ikan yang tertangkap terhadap yang terdeteksi di depan mulut trawl atau di dalam lingkaran purse seine) dll
Penentuan kedalaman perairan Penentuan jenis dan komposisi dasar laut Penentuan contour dalam laut Penentuan tempat kapal berlabuh atau pemasangan bangunan laut Eksplorasi minyak dan mineral di dasar laut Mempelajari proses sedimentasi Pertahanan keamanan (pendeteksian kapal2 selam)
1.
2.
3. 4.
5.
Real time informasi, informasi yang diperoleh merupakan informasi terkini In situ data, data yang didapat merupakan data langsung dari lokasi Tidak bergantung pada data statistik Tidak perlu menyentuh objek, sehingga tidak merusak objek Informasi yang dikeluarkan merupakan nilai absolut
Echosounder, fishfinder, Sonar, ADCP, dan alat akustik lainnya
ada 3 macam Single beam Dual beam Split beam Paling banyak digunakan dalam survai ilmiah karena dapat mengetahui keberadaan ikan tunggal (single target) dan kelompok ikan (multiple target), arah pergerakan ikan, serta orientasi dan kecepatan renang ikan (Burczynski, 1982; Urick, 1983; Ehrenberg, 1984; Coates, 1990; MacLennan dan Simmonds, 1992).
Gambar transducer
Single beam echosounder
Transmitter
Receiver
gelombangi listrik
GPS
gelombangi listrik
gelombangi suara pantulan objek
gelombangi suara
Tranduser Echo Signal Processor
Informasi DPI
Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah: (1) transmitter menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu, kemudian disalurkan ke transducer; (2) transducer akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan (biasanya dengan satuan ping); (3) suara yang dipancarkan tersebut akan mengenai obyek (target), kemudian suara itu akan dipantulkan kembali oleh obyek (dalam bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer; (4) oleh transducer, echo tersebut diubah kembali menjadi energi listrik; (5) lalu diteruskan ke receiver dan oleh mekanisme alat (yang cukup rumit), terjadi pemrosesan dengan menggunakan echo signal processor dan echo integrator; (6) pemrosesan di dukung oleh peralatan lainnya; komputer; GPS (Global Positioning System), Colour Printer, software program, dan kompas, (7) hasil akhir berupa data siap diinterpretasikan untuk bermacam-macam kegunaan yang diinginkan.
Target strenght adalah ukuran yang menggambarkan kemampuan untuk memantulkan gelombang suara yang datang Kekuatan pantulan echo dari ikan atau target lainnya disebut target strength (TS) Nilai TS didefinisikan sebagai 10 kali logaritma intensitas suara yang dipantulkan yang diukur pada jarak 1 meter dari ikan dibagi dengan intensitas suara yang mengenai ikan. TSi = 10 log (Ir/Ii)
TSi Ir Ii
: Intensity target strength : Intensitas suara pantulan pada 1 meter dari target : Intensitas suara yang mengenai target
Nilai target strength (TS) individu ikan tergantung dari ukuran dan bentuk ikan, sudut datang pulsa, orientasi ikan terhadap tranduser, keberadaan gelumbung renang, acoustic impedance dan elemen ikan (daging, tulang, kekenyalan kulit dan distribusi sirip) Namun dalam hal pendugaan stok ikan TS akan dihubungkan dengan panjang ikan Biasanya semakin besar TS maka semakin besar ukuran ikan TS = 20 log L + A
A : Nilai TS untuk 1 cm panjang ikan (normalized TS)
No
Sebaran TS
Ukuran Dugaan (cm)
Kategori
I
-50 sampai -47 -47 sampai -44 -44 sampai -41
07,10 – 10,47 10,47 – 14,79 10,79 – 20,89
Kecil
II
-41 sampai -38 -38 sampai -35 -35 sampai -32
20,89 – 29,52 29,52 – 41,68 41,68 – 58,88
Sedang
III
-32 sampai -29 -29 sampai -26
58,88 – 93,17 93,17 – 117,48
Cukup Besar
IV
-26 sampai -23 -23 sampai -20
117,48 – 165,98 165,98 – 251,40
Besar