BATAN
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 081/KA/IV/2009 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS, TATA KEARSIPAN, DAN KODE KLASIFIKASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang :
a.
bahwa dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008 telah ditetapkan Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
b.
bahwa
dengan
telah
ditetapkan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Peraturan Kepala BATAN Nomor 413/KA/XII/2005
tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan serta Kode Klasifikasi perlu disesuaikan dengan perkembangan keadaan; c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, dipandang perlu ditetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang Pedoman Tata Naskah Dinas, Tata Kearsipan, dan Kode Klasifikasi;
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan (Lembaran Negara RI Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara RI 2964);
2.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RI 3676);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip (Lembaran Negara RI Tahun 1979 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara RI 3151);
4.
Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
BATAN
-25.
Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 6.
Keputusan Presiden Nomor 16/MTahun 2007;
7.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
8.
Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
9.
Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN;
10. Peraturan Kepala BATAN Nomor 393/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Elektromekanik; 11. Peraturan Kepala BATAN Nomor 394/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Instrumentasi dan Elektromekanik; 12. Peraturan Kepala BATAN Nomor 395/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pemantauan data Tapak dan Lingkungan PLTN; 13. Peraturan Kepala BATAN Nomor 396/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Iradiasi, Elektromekanik, dan Instrumentasi; 14. Peraturan Kepala BATAN Nomor 168/KA/XI/2008 tentang Logo Badan Tenaga Nukir Nasional dan Penggunaannya; MEMUTUSKAN: Menetapkan :
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS, TATA KEARSIPAN, DAN KODE KLASIFIKASI Pasal 1
Pedoman Tata Naskah Dinas, Tata Kearsipan, dan Kode Klasifikasi yang selanjutnya
disebut
Pedoman,
bertujuan
untuk
memperoleh
kesamaan
pengertian, bahasa, dan penafsiran guna menunjang kelancaran komunikasi secara tertulis antar unit kerja di lingkungan BATAN, instansi pemerintah, swasta, institusi asing di dalam maupun di luar negeri.
BATAN
-3Pasal 2
Semua bentuk tata persuratan, tata kearsipan, dan kode klasifikasi di lingkungan BATAN harus disesuaikan dengan Pedoman Tata Naskah Dinas, Tata Kearsipan, dan Kode Klasifikasi sebagaimana tersebut pada Lampiran I dan Lampiran II Peraturan ini.
Pasal 3
Pengendalian dan pemantauan atas pelaksanaan Pedoman ini dilakukan oleh Biro yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang Sumber Daya Manusia.
Pasal 4
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Kepala BATAN Nomor 413/KA/XII/2005 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan serta Kode Klasifikasi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 5
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 April 2009 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, -ttdHUDI HASTOWO Salinan sesuai dengan aslinya Plh. Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat
Swastika Risa
BATAN
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR
: 081/KA/IV/2009
TANGGAL
: 7 April 2009
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DAN TATA KEARSIPAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pedoman Tata Naskah Dinas, Tata Kearsipan, dan Kode Klasifikasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) merupakan penyempurnaan dari Pedoman Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan serta
Pedoman Kode Klasifikasi BATAN yang ditetapkan dengan
Peraturan Kepala BATAN Nomor 413/KA/XII/2005 tanggal 30 Desember 2005. Pedoman ini disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas sebagai salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah, yaitu unsur-unsur administrasi umum. Pedoman Tata Naskah Dinas, Tata Kearsipan, dan Kode Klasifikasi BATAN terdiri atas:
1. Pedoman Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan Pedoman ini dimaksudkan untuk memperoleh kesamaan pengertian, bahasa dan penafsiran dalam menunjang kelancaran komunikasi tulis kedinasan dengan instansi pemerintah, instansi swasta, institusi asing di dalam dan di luar negeri serta antar unit kerja di lingkungan BATAN.
BATAN
-22. Pedoman Kode Klasifikasi Pedoman ini dimaksudkan untuk penyeragaman tata cara penomoran naskah/surat dinas sebagai dasar dalam kegiatan penataan, penyimpanan, dan penemuan kembali arsip/dokumen di lingkungan BATAN.
B. Ruang Lingkup BATAN sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan nasional di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BATAN dalam melaksanakan tugas tersebut antara lain ditunjang oleh salah satu komponen penting ketatalaksanaan pemerintahan yaitu tata naskah dinas, tata kearsipan, dan kode klasifikasi yang merupakan salah satu unsur administrasi umum. Ruang lingkup Tata Naskah Dinas, Tata Kearsipan, dan Kode Klasifikasi BATAN meliputi pengaturan tentang: 1. Jenis dan Susunan Naskah Dinas 2. Tata Surat Dinas 3. Lambang Negara, Logo dan Cap Dinas 4. Tata Kearsipan 5. Kode Klasifikasi Naskah Dinas C. Pengertian Umum 1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran. 2. Berkas adalah himpunan naskah/dokumen yang disusun berdasarkan kesamaan jenis (seri), kesamaan masalah (rubrik), atau kesamaan unsur/kegiatan (dosir), atau kesatuan himpunan naskah/dokumen yang saling berhubungan.
BATAN
-33. Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar adalah formulir yang digunakan untuk mengendalikan naskah/surat dinas keluar Unit Kerja/Unit Pengolah di lingkungan BATAN. 4. Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Masuk adalah formulir yang digunakan untuk mengendalikan naskah/surat dinas masuk Unit Kerja/ Unit Pengolah di lingkungan BATAN. 5. Cap Dinas adalah tulisan dan/atau lambang tingkat jabatan Kepala BATAN dan Unit Kerja di lingkungan BATAN yang digunakan sebagai tanda pengenal yang sah dan berlaku, dan dibubuhkan pada ruang tandatangan. 6. Caraka/Kurir adalah petugas yang mempunyai fungsi dan tanggungjawab untuk mengambil dan menyampaikan surat/dokumen/naskah. 7. Dokumen adalah keterangan yang meyakinkan atau arsip yang dipergunakan sebagai bahan pembuktian atau untuk mendukung suatu hal dan biasanya berupa arsip penting dan asli. 8. Dokumentasi adalah suatu usaha aktif atau rangkaian pekerjaan yang bertugas mengumpulkan, menyusun, menyelidiki/meneliti dan mengolah serta memelihara bahan guna menyiapkan informasi yang bermanfaat. 9. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta penggunaan lambang, logo instansi, dan cap dinas. 10. Indeks adalah tanda pengenal arsip yang merupakan alat bantu dalam penemuan kembali arsip. 11. Indeks Relatif adalah daftar klasifikasi arsip yang disusun secara alfabet dan berfungsi untuk memudahkan penemuan kode arsip. 12. Keputusan
Kepegawaian
adalah
naskah
dinas
penetapan
tentang
mutasi
kepegawaian. 13. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak dan kewajiban yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggungjawab kedinasan pada jabatannya.
BATAN
-414. Klasifikasi adalah pengelompokan arsip dengan rincian masalah secara logis dan sistematis yang menjadi dasar penataan berkas dan memudahkan penemuan kembali. 15. Kode Klasifikasi adalah bagian dari klasifikasi arsip sebagai tanda pengenal masalah dalam bentuk huruf dan angka. 16. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi kedinasan yang dilakukan oleh instansi dengan pihak lain di luar lingkungan instansi yang bersangkutan. 17. Komunikasi Intern adalah tata hubungan penyampaian informasi kedinasan
yang
dilakukan antarunit kerja dalam organisasi secara vertikal dan horizontal. 18. Lambang Negara adalah simbol negara yang dituangkan dalam gambar burung garuda sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 19. Lembar Disposisi adalah formulir yang disertakan pada bagian depan surat masuk dan berisi instruksi dan/atau informasi kedinasan dari atasan kepada bawahan. 20. Lembar Pengantar Surat Sangat Rahasia/Rahasia/Biasa adalah formulir yang digunakan untuk mencatat pengiriman naskah/surat dinas masuk/keluar dengan tingkat keamanan/kerahasiaan sangat rahasia/rahasia/ biasa. 21. Lembar Verbal adalah formulir yang melekat/memberkas pada konsep naskah peraturan, keputusan dan surat dinas sebagai pengendali proses pembuatan naskah/surat dinas keluar antara lain memberi nomor naskah/surat keluar yang dibuat oleh pelaksana di BATAN. 22. Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas instansi pemerintah. 23. Museum adalah tempat untuk menyimpan barang atau benda purbakala, naskahnaskah kuno atau yang sudah berabad-abad usianya sebagai peninggalan nenek moyang. 24. Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan.
BATAN
-525. Perpustakaan adalah tempat untuk menyimpan, menemukankembali, maupun untuk membaca buku-buku dan sejenisnya yang disediakan bagi keperluan pengetahuan, penyelidikan, pengajaran dan keperluan lainnya. 26. Surat adalah sarana komunikasi tertulis dalam penyelenggaraan administrasi untuk menyampaikan berita/informasi, penjelasan, atau pernyataan/pendapat yang berasal dari siapapun ditujukan kepada instansi pemerintah/lembaga negara atau sebaliknya. 27. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, pendistribusian, dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. 28. Tunjuk Silang adalah formulir yang digunakan sebagai alat bantu indeks yang menunjukkan adanya hubungan antara dokumen/berkas satu dengan yang lain. 29. Unit Kearsipan adalah unit yang melaksanakan kegiatan pokok meliputi pengendalian dan pengarahan arsip dinamis aktif serta penyimpanan dan pengelolaan arsip dinamis inaktif yang berasal dari unit pengolah. 30. Unit Kerja adalah unit organisasi setingkat Eselon II yang melaksanakan salah satu fungsi organisasi dan juga mengelola arsip dinamis aktif. 31. Unit Pengolah adalah unit organisasi setingkat Eselon III yang mengelola arsip dinamis aktif sebagai bahan kerja.
BATAN
-6BAB II JENIS DAN SUSUNAN NASKAH DINAS
Naskah Dinas BATAN adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan BATAN dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan.
A. Naskah Dinas Arahan Naskah Dinas Arahan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan sebagai pedoman setiap instansi, berupa produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan, dan penugasan. Naskah Dinas Arahan terdiri atas: 1. Naskah Dinas Pengaturan: a. Peraturan 1) Pengertian Peraturan adalah naskah dinas yang bersifat mengatur, memuat kebijakan Kepala BATAN sebagai penjabaran dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan berlaku di lingkungan Unit Kerja BATAN. 2) Susunan a)
Judul/Penamaan Naskah Peraturan: (1) Kop Naskah Peraturan, yaitu Logo BATAN dan kata BATAN dicetak simetris di bagian atas kertas. (2) Kata PERATURAN, nama jabatan pejabat yang menetapkan Peraturan, nomor Peraturan, kata TENTANG, dan judul Peraturan diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah, dan tidak diakhiri tanda baca. (3) Judul dibuat singkat dan mencerminkan isi Peraturan.
b)
Pembukaan Naskah Peraturan (1) Kata DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA diketik simetris dengan huruf kapital dan tidak diakhiri tanda baca di bawah huruf a) angka (2) di atas.
BATAN
-7(2) Nama jabatan pejabat yang menetapkan Peraturan diketik simetris dengan huruf kapital setelah huruf b) angka (1) di atas dan diakhiri dengan tanda baca koma. (3) Konsiderans: (a) Kata Menimbang dengan huruf awal kapital diikuti tanda baca titik dua diketik di marjin kiri setelah huruf b) angka (2) di atas. (b) Konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok- pokok pikiran memuat unsur filosofis, juridis, dan sosiologis menjadi latar belakang dan alasan pembuatan Peraturan. (c) Pokok-pokok pikiran yang hanya menyatakan bahwa Peraturan dianggap perlu untuk dibuat adalah kurang tepat, karena tidak mencerminkan latar belakang dan alasan dibuatnya Peraturan. (d) Jika konsiderans lebih dari satu pokok pikiran, maka setiap pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian. (e) Setiap pokok pikiran diawali urutan huruf abjad dengan huruf kecil diikuti tanda baca titik, kata bahwa dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda baca titik koma. (f) Konsiderans yang memuat lebih dari satu pertimbangan, rumusan butir pertimbangan terakhir seperti contoh: b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan ……….. tentang ……… ;
(4) Dasar Hukum: (a) Kata Mengingat dengan huruf awal kapital diikuti tanda baca titik dua diketik di marjin kiri di bawah Konsiderans. (b) Dasar hukum memuat dasar kewenangan pembuatan Peraturan yaitu peraturan yang memerintahkan pembentukan Peraturan tersebut. (c) Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya peraturan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi.
BATAN
-8(d) Peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, maka perlu diperhatikan tata urutan/hirarki secara kronologis tanggal/tahun terbitnya peraturan perundang-undangan tersebut. (e) Dasar hukum yang diambil dari pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan pasal/beberapa pasal yang terkait dengan lengkap dan sesuai penulisannya, contoh: Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan dasar hukum yang bukan dari UndangUndang
Dasar
1945
hanya
mencantumkan
judul
peraturan
Undang-Undang,
Peraturan
perundang-undangan tersebut. (f) Dasar
hukum
yang
diambil
dari
Pemerintah, dan Peraturan Presiden dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia dalam tanda baca kurung. Contoh: Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) (g) Setiap dasar hukum diawali urutan angka diikuti tanda baca titik dan pada setiap kalimat diakhiri dengan tanda baca titik koma.
(5) Diktum: (a) Kata MEMUTUSKAN diketik simetris dengan huruf kapital tanpa spasi di antara setiap huruf dan diikuti tanda baca titik dua, diletakkan di bawah Dasar Hukum. (b) Kata Menetapkan
diketik dengan huruf awal kapital dan diikuti
tanda baca titik dua sesudah kata MEMUTUSKAN yang diletakkan di marjin kiri (sejajar dengan kata Menimbang dan Mengingat). (c) Judul Peraturan diketik dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca titik yang diletakkan setelah tanda baca titik dua pada angka (5) huruf (b) di atas.
BATAN
-9c) Batang Tubuh/Isi Naskah Peraturan (1) Semua substansi kebijakan yang diatur dalam Peraturan dirumuskan dalam pasal-pasal, yaitu dengan kata Pasal 1 dan seterusnya diketik simetris dan pasal-pasal dapat dibagi dalam beberapa ayat yang masingmasing ayat diawali dengan nomor urut diberi tanda baca kurung, contoh: (1) … dan seterusnya diketik di marjin kiri di bawah kata Pasal ........... (2) Pada umumnya substansi Peraturan dikelompokkan, yaitu: (a) Ketentuan Umum: i.
Frase
pembuka
Peraturan
disesuaikan
dengan
jenis
peraturannya. ii.
Kata/istilah yang dimuat hanyalah yang digunakan berulangulang di dalam pasal-pasal selanjutnya.
iii.
Jika suatu kata/istilah digunakan satu kali, namun kata/istilah tersebut diperlukan pengertian untuk suatu bab/bagian/paragraf tertentu dianjurkan kata/ istilah itu diberi definisi.
iv.
Jika suatu batasan pengertian/definisi perlu dikutip kembali di dalam ketentuan umum suatu Peraturan Pelaksanaan, maka rumusan
batasan
pengertian/definisi
di
dalam
Peraturan
Pelaksanaan harus sama dengan rumusan di dalam Peraturan lebih tinggi yang dilaksanakan tersebut. v.
Susunan penempatan kata/istilah mengikuti ketentuan: • Lingkup umum didahulukan dari lingkup khusus. • Pengertian yang terdapat lebih dahulu di dalam materi pokok yang diatur didahulukan. • Pengertian yang mempunyai kaitan dengan pengertian diatas diletakkan secara berurutan.
(b) Materi Pokok yang diatur (c) Ketentuan Peralihan (jika diperlukan): i. Peraturan baru dinyatakan mulai berlaku, maka semua hubungan hukum atau tindakan hukum yang terjadi, sebelum/pada
BATAN
- 10 saat/sesudah Peraturan yang baru tunduk pada ketentuan Peraturan baru tersebut. ii. Peraturan
yang
baru
dapat
memuat
pengaturan
penyimpangan/penundaan sementara bagi tindak-an/hubungan hukum tertentu. iii. Penyimpangan sementara berlaku juga bagi ketentuan yang diberlakusurutkan.
(d) Ketentuan Penutup: i. Ketentuan penutup dapat memuat Peraturan Pelaksanaan yang bersifat: • Menjalankan (eksekutif), misal: penunjukkan pejabat tertentu yang diberi kewenangan untuk mengangkat pegawai. • Mengatur (legislatif), misal: memberikan kewenangan untuk membuat peraturan pelaksanaan. ii. Frase dicabut dan dinyatakan tidak berlaku digunakan untuk mencabut Peraturan yang telah diundangkan dan mulai berlaku. iii. Frase ditarik kembali dan dinyatakan tidak berlaku digunakan untuk mencabut Peraturan yang telah diundangkan tetapi belum mulai berlaku. iv. Jika
ada
penyimpangan
terhadap
saat
mulai
berlakunya
Peraturan pada saat diundangkan, sebaiknya dinyatakan secara tegas
di
dalam
Peraturan
yang
bersangkutan
dengan
menentukan lewatnya tenggang waktu tertentu sejak saat pengundangan atau penetapan dan agar tidak menimbulkan kekeliruan
penafsiran
gunakan
frase
setelah
...........
(tenggang waktu) sejak ................... v. Peraturan
hanya
dapat
dicabut
tingkatannya sama atau lebih tinggi.
dengan
Peraturan
yang
BATAN
- 11 (3) Rumusan pasal/ayat dengan bentuk tabulasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) Setiap rincian harus dapat dibaca sebagai satu rangkaian kesatuan dengan frase pembuka. (b) Setiap rincian diawali huruf abjad dengan huruf kecil diikuti tanda baca titik. (c) Setiap frase dalam rincian/unsur diawali dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda baca titik koma. (d) Jika suatu rincian dibagi unsur yang lebih kecil, maka rincian tersebut diberi tanda baca titik dua dan diketik masuk ke dalam dengan urutan setiap unsur diawali: i. angka Arab diikuti tanda baca titik ii. huruf abjad dengan huruf kecil diikuti tanda baca kurung tutup dan titik iii. angka Arab diikuti tanda baca kurung tutup dan titik (e) Pembagian rincian tidak melebihi empat tingkat, apabila lebih dapat dipertimbangkan dengan pemecahan pasal yang bersangkutan ke dalam pasal/ayat lain. (f) Kata dan, atau, dan/atau tidak perlu diulangi pada akhir setiap rincian/unsur, cukup diketik di belakang rincian/unsur kedua dari rincian/unsur terakhir, yaitu jika rincian/unsur dalam tabulasi dimaksud sebagai: i. rincian/unsur kumulatif dengan kata dan ii. rincian/unsur alternatif dengan kata atau iii. rincian/unsur kumulatif dan alternatif dengan kata dan/atau (4) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan,
halaman
terakhir ditandatangani pejabat yang menetapkan.
d) Penutup Naskah Peraturan: (1) Kata Ditetapkan di ........ (diisi nama kota sesuai alamat instansi) dengan huruf awal kapital dan kata pada tanggal …… (diisi tanggal
BATAN
- 12 penetapan) dengan huruf kecil, diketik berurutan ke bawah di sebelah kanan bawah. (2) Nama jabatan diikuti tanda baca koma dan nama pejabat tanpa gelar, pangkat, dan NIP diketik dengan huruf kapital berurutan di bawah kata pada tanggal. Catatan: Pengabsahan Peraturan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum digandakan dan didistribusikan dengan sah suatu Peraturan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat diumumkan oleh pejabat yang bertanggung-jawab di bidang hukum atau administrasi umum. Pencantuman pengabsahan sebagai berikut: 1. Kata SALINAN dengan huruf kapital diketik di sebelah kanan atas sejajar dengan Logo BATAN. 2. Kata Salinan sesuai dengan aslinya, nama jabatan, dan nama lengkap diketik di sebelah kiri bawah di bawah Penutup Naskah Peraturan. Penandatanganan oleh pejabat yang berwenang, bukan dengan cap tanda tangan, dan diberi cap instansi.
Naskah Peraturan dapat dilihat pada Format 1 dan 1a
BATAN
- 13 Format 1 Naskah Peraturan
BATAN
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: TENTANG .................................................................................................... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang
:
a. bahwa ..................................................................................; b. bahwa ................................................................................;
Mengingat
: 1. ............................................................................................; 2. ............................................................................................; MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN ......................................... TENTANG .......................... …........................................................................………..
Pasal 1 ………………………………………………................................................................................... ................................................................................. Pasal 2 .................................................................................................................................... ................................................................................. Ditetapkan di ….....................................… pada tanggal ……………….......................… KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP
BATAN
- 14 Format 1a Salinan Naskah Peraturan
SALINAN BATAN
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: TENTANG .................................................................................................... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang
:
a. bahwa ..................................................................................; b. bahwa ................................................................................;
Mengingat
: 1. ............................................................................................; 2. ............................................................................................; MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN ......................................... TENTANG ..........................
Pasal 1 ………………………………………………................................................................................... ................................................................................. Pasal 2 .................................................................................................................................... ................................................................................. Ditetapkan di ….....................................… pada tanggal ……………….......................… KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP Salinan sesuai dengan aslinya, Nama Jabatan
tanda tangan Nama Lengkap
BATAN
- 15 b. Pedoman 1) Pengertian Pedoman adalah naskah dinas memuat acuan yang bersifat umum di BATAN yang dijabarkan ke dalam petunjuk operasional/teknis dan diterapkan sesuai dengan karakteristik dan organisasi BATAN. 2) Susunan a) Kepala Naskah Pedoman: (1) Kata LAMPIRAN PERATURAN, NOMOR: dan TANGGAL: dicantumkan berurutan ke bawah di sebelah kanan atas. (2) Kata PEDOMAN dan judul Pedoman diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah, tidak diakhiri tanda baca. b) Batang Tubuh Naskah Pedoman: (1) Kata BAB I dan PENDAHULUAN diketik simetris dengan huruf kapital yang memuat
latar
belakang/dasar
pemikiran/maksud
dan
tujuan
ruang
lingkup/tata urut. Pengetikan judul-judul mengguna-kan kata-kata: Umum, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup, dan Dasar, diawali dengan urutan angka Arab diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata PENDAHULUAN. (2) Kata BAB II diketik simetris dengan huruf kapital memuat materi Pedoman dirinci dengan urutan angka Arab dan tanda baca titik. (3) Kata BAB III
diketik simetris dengan huruf kapital memuat hal-hal yang
harus diperhatikan, penjabaran lebih lanjut, dan alamat pembuat Pedoman ditujukan
kepada
para
pengguna
yang
akan
menyampaikan
saran
penyempurnaan. c) Penutup Naskah Pedoman: Nama jabatan diikuti tanda baca koma, nama lengkap diketik ber-urutan ke bawah dengan huruf kapital tidak menggunakan tanda kurung, tidak digarisbawahi, dan NIP di sebelah kanan bawah. Naskah Pedoman dapat dilihat pada Format 2
BATAN
- 16 Format 2 Naskah Pedoman Lampiran Peraturan ...................... Nomor : ...................................... Tanggal: ......................................
PEDOMAN .................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1. 2. 3. 4.
Umum ............................................................................................................ Maksud dan Tujuan ............................................................................................................ Ruang Lingkup ............................................................................................................ Dasar ............................................................................................................. BAB II
1. 2.
............................................................................................................ ............................................................................................................ dan seterusnya BAB III
................................................................................................................. ................................................................................................................. dan seterusnya.
NAMA JABATAN,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP NIP:
BATAN
- 17 c. Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis 1) Pengertian Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis adalah naskah dinas pengaturan yang memuat cara pelaksanaan kegiatan termasuk urutan pelaksanaan atau tuntunan operasional/administrasi/teknis setiap pegawai dalam melaksanakan kegiatan. 2) Susunan a)
Kepala Naskah Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis: Sama
dengan
Kepala
Naskah
Pedoman,
kata
PEDOMAN
diganti
PETUNJUK PELAKSANAAN/PETUNJUK TEKNIS. b) Batang Tubuh Naskah Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis: (1) Kata BAB I dan PENDAHULUAN diketik simetris dengan huruf kapital yang memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup, hal lain yang dipandang perlu, dan dasar yang memuat peraturan/ketentuan sebagai dasar/landasan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis. Pengetikan judul-judul tersebut menggunakan kata-kata: Umum, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup, dan Dasar, diawali dengan urutan angka Arab diikuti tanda baca titik dan diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di marjin kiri setelah kata PENDAHULUAN. (2) Kata BAB II dan PELAKSANAAN diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah memuat materi petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis dengan urutan tindakan, pengorganisasian, koordinasi, pengendalian, dan hal lain yang dipandang perlu untuk dilaksanakan. Pengetikan isi Bab II diawali urutan angka Arab diikuti tanda baca titik. c) Penutup Naskah Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis: Sama dengan Naskah Pedoman. Naskah Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis dapat dilihat pada Format 3
BATAN
- 18 Format 3 Naskah Petunjuk Pelaksanaan/ Petunjuk Teknis
Lampiran Peraturan.................... Nomor :................................... Tanggal : ..................................
PETUNJUK PELAKSANAAN/PETUNJUK TEKNIS ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.
Umum ......................................................................................................................
2.
Maksud dan Tujuan ......................................................................................................................
3.
Ruang Lingkup ......................................................................................................................
4.
Pengertian ...................................................................................................................... BAB II PELAKSANAAN
1. ...................................................................................................................... 2. ..................................................................................................................... dan seterusnya NAMA JABATAN,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP NIP: Tembusan: 1. ……………….. 2. ………………..
BATAN
- 19 d. Surat Edaran 1) Pengertian Surat Edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak. 2) Susunan a) Kepala Surat Edaran: (1) Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas. (2) Alamat Tujuan Surat diawali dengan kata Yth. kepada pejabat/ Unit Kerja yang terkait dengan Surat Edaran diketik dengan nomor urut ke bawah di sebelah kiri atas di bawah kop surat. (3) Kata SURAT EDARAN, NOMOR:, TENTANG, dan judul Surat Edaran diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah yang diletakkan di bawah alamat tujuan. b) Batang Tubuh Surat Edaran: (1) Alasan perlunya diterbitkan Surat Edaran (2) Peraturan sebagai dasar pembuatan Surat Edaran. (3) Pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak. (4) Butir-butir Surat Edaran antara lain terdiri atas: i. Umum ii. Maksud dan Tujuan iii. Ruang Lingkup iv. Dasar dan seterusnya Pengetikan diawali urutan angka Arab diikuti tanda baca titik dan butir-butir Surat Edaran diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di sebelah kiri setelah judul Surat Edaran. c)
Kaki Surat Edaran: (1) Sama dengan Penutup Naskah Peraturan. (2) Tembusan: sama dengan Kaki Surat Dinas.
Surat Edaran dapat dilihat pada Format 4
BATAN
- 20 Format 4 Surat Edaran BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
Yth. 1. ……………………. 2. …………………….. 3. dan seterusnya …………
SURAT EDARAN NOMOR:
TENTANG .................................................................................................... 1. 2. 3. 4. 5.
Umum ……….............................................................................................................. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................................... Ruang Lingkup .......................................................................................................................... Dasar .......................................................................................................................... dan seterusnya Ditetapkan di ……….........................… pada tanggal …………………................ NAMA JABATAN,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP NIP: Tembusan: 1. ......................... 2. ......... 3. dan seterusnya
BATAN
- 21 e. Prosedur 1) Pengertian Prosedur adalah naskah dinas yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara dan urutan suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh pejabat atau Unit Kerja di lingkungan BATAN.
2) Susunan a) Lembar Judul: Lembar Judul secara berurutan ke bawah, yaitu: (1) Kata PROSEDUR diikuti Judul dan Nomor PROSEDUR ………………… diketik simetris. (2) Logo BATAN diikuti Kata BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Nama dan Alamat Unit Kerja. b) Kepala Naskah Prosedur: Kepala Naskah Prosedur merupakan heading di setiap halaman dan terdiri atas 3 kolom, yaitu: (1) Logo BATAN di kolom sebelah kiri. (2) Kata BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL kemudian berurutan ke bawah kata PROSEDUR dan judul prosedur diketik simetris dengan huruf kapital di kolom tengah. (3) Kata Nomor, Tanggal, Revisi, dan Halaman diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah dan masing-masing kata diikuti tanda baca titik dua di kolom sebelah kanan. c) Lembar Pengesahan (1) Kata LEMBAR PENGESAHAN diketik simetris dengan huruf kapital. (2) Di bawah kata LEMBAR PENGESAHAN dibuat kolom-kolom dengan kata-kata: Tindakan (diisi berurutan ke bawah dengan kata Disiapkan, Diperiksa, Disahkan), Nama, Tanda tangan, dan Tanggal.
BATAN
- 22 d) Batang Tubuh Naskah Prosedur: (1) Kata Tujuan, Ruang Lingkup, Tanggung Jawab, Pengertian, Acuan, dan Prosedur diketik di marjin kiri dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah dan setiap kata diberi nomor urut diikuti tanda baca titik. (2) Setiap kata diterangkan secara singkat, jelas, dan urut sesuai kronologi prosedur atau tata cara pelaksanaan kegiatan prosedur tersebut. e) Penutup Naskah Prosedur: Penutup Naskah Prosedur dapat berupa: (1) Lampiran-lampiran dari kegiatan prosedur. (2) Diagram Alir.
Naskah Prosedur dan Lembar Pengesahan Prosedur dapat dilihat pada Format 5 dan 5a
BATAN
- 23 Format 5 Naskah Prosedur
Nomor
:
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Tanggal : Revisi
:
PROSEDUR .....................................................
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Tanggung Jawab
4. Definisi
5. Referensi
6. Prosedur
7. Lampiran-Lampiran
8. Flow Chart
Halaman : … dari …
BATAN
- 24 Format 5a Lembar Pengesahan Prosedur
Nomor
:
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Tanggal : Revisi
:
PROSEDUR .........................................................
Halaman : .… dari ….
LEMBAR PENGESAHAN
TINDAKAN
Disiapkan
Diperiksa
Disetujui
NAMA
JABATAN
TANDATANGAN
TANGGAL
BATAN
- 25 2. Naskah Dinas Penetapan: Keputusan a. Pengertian Keputusan adalah naskah dinas penetapan Kepala BATAN atau Kepala Unit Kerja, memuat kebijakan yang bersifat administrasi, tidak bersifat mengatur, dan merupakan pelaksanaan kegiatan untuk menetapkan: 1) pelimpahan wewenang, 2) mengubah status kepegawaian/material/keanggotaan/peristiwa, 3) atau mengubah/membubarkan suatu badan kepanitiaan/tim b. Susunan 1) Judul/Penamaan Naskah Keputusan: a) Kop Naskah Keputusan, yaitu Logo BATAN dan kata BATAN dicetak simetris di bagian atas kertas. b) Kata KEPUTUSAN, nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan, nomor Keputusan, kata TENTANG, dan judul Keputusan diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah dan tidak diakhiri tanda baca. 2) Pembukaan Naskah Keputusan: a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan diketik simetris dengan huruf kapital setelah huruf b. angka 1) di atas dan diakhiri dengan tanda baca koma. b) Konsiderans, Dasar Hukum, dan Diktum: Sama dengan Konsiderans, Dasar Hukum, dan Diktum Naskah Peraturan, kata PERATURAN diganti KEPUTUSAN. 3) Batang Tubuh/Isi Naskah Keputusan: a) Semua substansi kebijakan yang diatur dalam Keputusan, terdiri atas Ketentuan Umum, Materi Pokok, Ketentuan Peralihan, dan Ketentuan Penutup yang diawali dengan bilangan bertingkat/ diktum Kesatu, Kedua, Ketiga, dan seterusnya. b) Semua substansi dicantumkan pada saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya.
BATAN
- 26 4) Penutup Naskah Keputusan: Sama dengan Penutup Naskah Peraturan. Catatan: Pengabsahan Keputusan tentang penetapan status pegawai sebagai berikut: 1. Salinan, yaitu Keputusan disampaikan kepada pejabat yang berhak menerima salinan dan/atau 2. Petikan, yaitu Keputusan disampaikan kepada yang berkepentingan untuk diketahui dan diperhatikan. Pencantuman pengabsahan tersebut adalah: 1. Kata SALINAN atau PETIKAN dengan huruf kapital diketik di sebelah kanan atas sejajar dengan Logo BATAN. 2. Kata Salinan sesuai dengan aslinya atau Petikan sesuai dengan aslinya, nama jabatan, dan nama lengkap diketik di sebelah kiri bawah di bawah Penutup Naskah Keputusan. Penandatanganan oleh pejabat yang berwenang, bukan dengan cap tandatangan, dan diberi cap instansi.
Naskah Keputusan dapat dilihat pada Format 6 s.d. 6b
BATAN
- 27 Format 6 Naskah Keputusan
BATAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : TENTANG .................................................................................................... ……......................... NAMA JABATAN …………………..,
Menimbang
:
a. bahwa ..................................................................................; b. bahwa ................................................................................;
Mengingat
: 1. ............................................................................................; 2. ............................................................................................; MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN ......................................... TENTANG ..........................
KESATU
:
KEDUA
:
KETIGA
: dst. Ditetapkan di ......................................… pada tanggal .....……………….................… KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP
BATAN
- 28 Format 6a Salinan Naskah Keputusan
SALINAN
BATAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : TENTANG .................................................................................................... ……......................... NAMA JABATAN …………………..,
Menimbang
:
a. bahwa ..................................................................................; b. bahwa ................................................................................;
Mengingat
: 1. ............................................................................................; 2. ............................................................................................; MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN ......................................... TENTANG ..........................
KESATU
:
KEDUA
:
KETIGA
: dst. Ditetapkan di ......................................… pada tanggal .....……………….................… KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP Salinan sesuai dengan aslinya Nama Jabatan
tanda tangan Nama Lengkap
BATAN
- 29 Format 6b Petikan Naskah Keputusan
PETIKAN
BATAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : TENTANG .................................................................................................... ……......................... NAMA JABATAN …………………..,
Menimbang
:
a. bahwa ..................................................................................; b. bahwa ................................................................................;
Mengingat
: 1. ............................................................................................; 2. ............................................................................................; MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN ......................................... TENTANG ..........................
KESATU
:
KEDUA
:
KETIGA
: dst. Ditetapkan di ......................................… pada tanggal .....……………….................… KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
tanda tangan dan cap jabatan NAMA LENGKAP Petikan sesuai dengan aslinya Nama Jabatan
tanda tangan Nama Lengkap
BATAN
- 30 3. Naskah Dinas Penugasan: a.
Surat Tugas/Surat Perintah 1) Pengertian Surat
Tugas/Surat
Perintah
adalah
naskah
dinas
yang
dibuat
oleh
pejabat/atasan yang berwenang kepada bawahan atau pejabat lain untuk melaksanakan hal-hal yang tercantum di dalam naskah/surat tersebut berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Surat Tugas/Surat Perintah dapat menggunakan lampiran apabila tugas/perintah diberikan kepada suatu tim untuk mencantumkan nama-nama dari tim tersebut. 2) Susunan a)
Kepala Surat Tugas/Surat Perintah: (1) Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas. (2) Kata SURAT TUGAS/SURAT PERINTAH diketik simetris dengan huruf kapital di bawah kop surat, kemudian nomor surat tugas/surat perintah di bawah kata SURAT TUGAS/ SURAT PERINTAH.
b)
Batang Tubuh Surat Tugas/Surat Perintah: (1) Konsiderans meliputi: (a) Kata Menimbang: yaitu sebagai pertimbangan dan/atau dasar yang memuat alasan/tujuan ditetapkan Surat Tugas/Surat Perintah yang diketik dengan huruf awal kapital di margin kiri di bawah huruf a) angka(2) di atas, diikuti huruf abjad, tanda baca titik, dan kata bahwa dengan huruf kecil yang diakhiri tanda baca titik koma. (b) Kata Dasar: yaitu memuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkan Surat Tugas/Surat Perintah yang diketik dengan huruf awal kapital berurutan di bawah konsiderans Menimbang :, diikuti urutan angka Arab, tanda baca titik, dan diakhiri tanda baca titik koma. (2) Diktum
dimulai
dengan
kata
MENUGASKAN/MEMERINTAHKAN
diketik simetris dengan huruf kapital, dan berurutan ke bawah di sebelah kiri diketik dengan huruf awal kapital kata Kepada yang memuat nama, jabatan pejabat/staf yang mendapat tugas/perintah tersebut dan kata
BATAN
- 31 Untuk yang memuat tugas-tugas yang harus dilaksanakan yang bersangkutan. c) Kaki SuratTugas/Surat Perintah: a) Tempat dan waktu pembuatan Surat Tugas/Surat Perintah diketik
di
sebelah kanan bawah. b) Nama jabatan diikuti tanda baca koma, nama lengkap, dan NIP diketik dengan huruf kapital berurutan ke bawah di bawah huruf c) angka (1) di atas. Catatan: • Tugas/Perintah yang bersifat kolektif, daftar pegawai dibuat dalam lampiran Surat Tugas/Surat Perintah yang terdiri atas kolom nomor urut, nama, NIP, pangkat/golongan, jabatan, dan keterangan. • Pada dasarnya Surat Tugas/Surat Perintah ditetapkan oleh atasan pegawai yang mendapat tugas/perintah, kecuali apabila ada pertimbangan tertentu bahwa pejabat
tersebut
diberi
kewenangan
tertulis
untuk
menetapkan
Surat
Tugas/Surat Perintah sendiri. • Surat Tugas/Surat Perintah tidak berlaku setelah tugas/perintah yang tertera selesai dilaksanakan. • Surat Tugas/Surat Perintah disampaikan kepada penerima tugas/ perintah dan pejabat/instansi terkait dengan tugas/perintah itu.
b.
Surat Perintah Pemeriksaan, terdiri atas: 1) Surat Perintah Untuk Melakukan Pemeriksaan a) Pengertian Surat Perintah Untuk Melakukan Pemeriksaan adalah pemeriksaan dalam rangka Pegawai Negeri Sipil yang disangka melakukan pelanggaran disiplin. b) Susunan (1) Kepala Surat Perintah untuk Melakukan Pemeriksaan: (a) Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas.
BATAN
- 32 (b) Kata RAHASIA diketik simetris dengan huruf kapital dibawah Kop Surat. (c) Kata SURAT PERINTAH UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN diketik simetris dengan huruf kapital di bawah kop surat, kemudian NOMOR
Surat Perintah Pemeriksaan di bawah kata SURAT
PERINTAH UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN. (2) Batang Tubuh Surat Perintah untuk Melakukan Pemeriksaan: Memuat materi perintah pemeriksaan. (3) Kaki Surat Perintah untuk Melakukan Pemeriksaan: Kata Pejabat Yang Memerintahkan diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kanan bawah, kemudian berurutan ke bawah nama lengkap, dan NIP.
2) Surat Tugas Pemeriksaan a)
Pengertian Surat Tugas Pemeriksaan adalah pemeriksaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, dan bidang umum digunakan formulir tersendiri.
b) Susunan (1) Kepala Surat Tugas Pemeriksaan: Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas. (a) Kata Lembar: ............, Ke I : Untuk Petugas, Ke II : Untuk yang diperiksa, Ke III : Pertinggal diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di sebelah kanan atas di bawah huruf (a) di atas. (b) Kata SURAT TUGAS PEMERIKSAAN diketik simetris dengan huruf kapital kemudian NOMOR: Surat Tugas Pemeriksaan di bawah kata SURAT TUGAS PEMERIKSAAN. (2) Batang Tubuh Surat Tugas Pemeriksaan: Memuat materi perintah/tugas pemeriksaan.
BATAN
- 33 (3) Kaki Surat Tugas Pemeriksaan: (a) Tempat, tanggal dan tahun pembuatan Surat Tugas Pemeriksaan diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kiri bawah. (b) Nama jabatan, nama lengkap, dan NIP diketik di bawah tempat, tanggal, dan tahun pembuatan Surat Tugas.
3) Surat Perintah Kerja a) Pengertian Surat
Perintah
Kerja
adalah
surat
perintah
yang
diterbitkan
untuk
melaksanakan suatu pekerjaan (barang/jasa). b) Susunan (1) Kepala Surat Perintah Kerja: (a) Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas (b) Kata SURAT PERINTAH KERJA diketik simetris dengan huruf kapital di bawah kop surat, kemudian nomor surat perintah kerja di bawah kata SURAT PERINTAH KERJA. (2) Batang Tubuh Surat Perintah Kerja: Memuat materi perintah kerja. (3) Kaki Surat Perintah Kerja: Kata Ditetapkan di ....... (nama tempat) dengan huruf awal kapital dan kata pada tanggal dengan huruf kecil diketik berurutan ke bawah di sebelah kanan bawah, kemudian ber-urutan ke bawah kata Pihak Pertama, nama pejabat/nama lengkap, dan NIP diketik di bawah kata pada tanggal, se-dangkan di sebelah kiri bawah sejajar dengan kata Pihak Pertama diketik berurutan ke bawah kata Pihak Kedua, nama pejabat/badan usaha/pemasok barang/jasa dan nama jabatan. Catatan: Surat Perintah Kerja dibuat minimal rangkap 2 (asli), masing-masing ditandatangani oleh kedua belah pihak. Rangkap pertama ditandatangani Pihak Pertama di atas meterai, rangkap kedua ditandatangani oleh Pihak Kedua di atas meterai. Surat Tugas/Surat Perintah, Surat Perintah Pemeriksaan, Surat Tugas Pemeriksaan, dan Surat Perintah Kerja dapat dilihat pada Format 7 s.d. 7e
BATAN
- 34 Format 7 Surat Tugas/Surat Perintah
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT TUGAS/SURAT PERINTAH NOMOR:
Menimbang
Dasar
:
:
a.
bahwa ........................................................................... ....................................................................................;
b.
bahwa .......................................................................... ....................................................................................;
1.
...................................................................................;
2.
....................................................................................;
MENUGASKAN/MEMERINTAHKAN Kepada
:
1. 2. 3.
............................................................. .................................................................................. ....................................................................................
Untuk
:
1. ........................................................................... 2. ................................................................................. 3. dst.
………..........., .................................… Nama Jabatan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 35 Format 7a Lampiran Surat Tugas/Surat Perintah
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL JAKARTA ----------------------------------------------------
LAMPIRAN SURAT TUGAS/SURAT PERINTAH Nomor : Tanggal :
NO. URUT
NAMA
NIP
PANGKAT/ GOLONGAN
JABATAN
Nama Jabatan
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
KETERANGAN
BATAN
- 36 Format 7b Surat Perintah Pemeriksaan
RAHASIA
SURAT PERINTAH UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN NOMOR: 1.
Diperintahkan kepada: a. Nama NIP Pangkat Jabatan Unit Kerja
: : : : :
………………………......…………….........……………… ……………………………...….................................. ………………………………..................................... ………………………………….................................. …………………………………..................................
b. Nama NIP Pangkat Jabatan Unit Kerja
: : : : :
……………………………………………..…………….….… ………………………………………………………….….….. ………………………………….................................. …………………………………................................... …………………………………...................................
c. dst. untuk melakukan pemeriksaan terhadap: (1) N a m a : ................................................................................. (2) N I P : ................................................................................. (3) Pangkat : ................................................................................. (4) Jabatan : ................................................................................. (5) Unit Kerja : ................................................................................. pada: a. Hari : ….............................................................................. b. Tanggal : ................................................................................. c. Jam : ................................................................................. d. Tempat : ............................................................................... karena yang bersangkutan disangka melanggar Pasal ....... ayat ............ huruf ....... Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980. 2.
Agar Surat Perintah ini dilaksanakan sebaik-baiknya. ............, ......................... Pejabat yang memerintahkan,
tanda tangan Tembusan:
Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 37 Format 7c Surat Tugas Pemeriksaan Lembar Ke I Ke II Ke III
: : : :
untuk Petugas untuk yang diperiksa Pertinggal
SURAT TUGAS PEMERIKSAAN Nomor: Yang bertanda tangan di bawah ini: Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Menugaskan kepada:
No. Urut
Nama
NIP
Jabatan
Untuk mengadakan Audit .............................. pada Unit Kerja: Biro ……........ /Pusat ………… /Inspektorat/STTN Pengendali Teknis Audit adalah .......................................... Pengendali Mutu Audit adalah .......................................... Audit dilaksanakan selama ............ hari kerja, mulai tanggal ............................ sampai dengan ....................................... Demikian untuk dilaksanakan. ..................., ................................. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: Tembusan: 1. ....................... 2. dan seterusnya
BATAN
- 38 Format 7d Surat Perintah Kerja BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERINTAH KERJA NOMOR:
TENTANG PENGADAAN ………………… Yang bertandatangan di bawah ini
:
I. N a m a Jabatan Alamat
: ……................................................... : ……………………………………… : ……...................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ..... (Satuan Kerja) .... Badan Tenaga Nuklir Nasional berdasarkan Surat Keputusan …………. Nomor …………… Tanggal ………… sebagai Pejabat Pembuat Komitmen untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama. II. N a m a Jabatan Alamat
: ……................................................... : …………………………………………..………… : ........................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktur ………… berdasarkan Akte Notaris Nomor ……. Tanggal ………… dari Notaris ……….. dengan NPWP : …… dan mempunyai Rekening pada Bank: ……... Nomor Rekening ………… sebagai Penyedia Barang/Jasa untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Jenis Pekerjaan : Pengadaan ……………… 2. Harga Borongan : ………… Syarat-syarat Pelaksanaan : (sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan syaratsyarat Pekerjaan teknis yang ditentukan)
BATAN
- 39 3. Cara Pembayaran
: Pembayaran dilaksanakan melalui KPPN ...… sekaligus/termin*) (setelah jumlah barang/pekerjaan mencapai prestasi 100% atau sesuai surat perjanjian/kontrak) dan dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa ditandatangani oleh kedua belah pihak.
4. Jangka Waktu
: .... hari kalender, sejak tanggal ....... sampai dengan tanggal …………..
5. Denda
: Apabila dalam jangka waktu yang telah di-tentukan pada butir 5 Surat Perintah Kerja ini, pekerjaan belum selesai dilaksanakan/ diserahterimakan, maka Pihak Kedua akan dikenakan denda sebesar 1%o (satu permil) untuk setiap hari keterlambatan atau maksimum denda sebesar 5% (lima persen) dari harga barang/jasa yang akan dipotong langsung dari pembayaran pekerjaan tersebut dan disetorkan ke Kas Negara.
6. Lain-lain
: Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perintah Kerja ini dan apabila dipandang perlu oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan diatur dalam Surat Perintah Kerja Tambahan (Addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perintah Kerja ini.
Ditetapkan di ............................. pada tanggal ……......................
Pihak Kedua
Pihak Pertama
tanda tangan dan cap instansi materai
tanda tangan dan cap instansi materai
Nama Lengkap Nama Jabatan
Nama Lengkap NIP:
*) coret yang tidak perlu
BATAN
- 40 Format 7e Lampiran Surat Perintah Kerja LAMPIRAN SURAT PERINTAH KERJA NOMOR : …………… TANGGAL : ……………
No.
Nama dan Spesifikasi Barang/Jasa
Jumlah
Harga
Terbilang: ………………………………. Pihak Kedua
Pihak Pertama
tanda tangan
tanda tangan dan cap jabatan
Nama Lengkap Nama Jabatan
Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 41 B. Naskah Dinas Korespondensi 1. Surat Dinas a. Pengertian Surat Dinas adalah naskah dinas yang dibuat oleh pejabat BATAN sesuai dengan lingkup tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya untuk menyampaikan
informasi
kedinasan
berupa
pemberitahuan,
pernyataan,
permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang, dan hal kedinasan lainnya kepada instansi pemerintah, instansi swasta atau perorangan di luar BATAN. Pembuatan Surat Dinas harus menggunakan Lembar Verbal sebagai bukti otentik dan sarana kendali surat keluar instansi BATAN dalam bentuk tulisan/ketikan. Lembar ini merupakan konsep dari naskah/surat dinas untuk disimpan dan disatukan dengan arsip naskah/surat dinas tersebut, sehingga menjadi bahan kesinambungan pikiran. Penggunaan Lembar Verbal dimungkinkan akan menjadi beberapa lembar karena mengalami beberapa kali perubahan redaksional yang sifatnya mendasar. Isi Surat Dinas lebih dari satu halaman dapat menggunakan lembar kedua, ketiga, dan seterusnya. b. Susunan 1) Kepala Surat terdiri atas: a) Kop Surat Kop Surat dicetak simetris di bagian tengah atas kertas dengan susunan berurutan ke bawah terdiri atas: (1) Nama Instansi, yaitu Badan Tenaga Nuklir Nasional dengan huruf kapital. (2) Nama Unit Kerja dengan huruf kapital dan ukuran huruf lebih kecil dari Nama Instansi untuk naskah/surat dinas yang dikeluarkan oleh Unit Kerja di lingkungan BATAN. (3) Alamat instansi, yaitu kata Jalan, Kotak Pos (bukan PO Box), Telepon, Faksimile, Teleks dicetak lengkap dengan huruf awal kapital, setiap unsur kalimat dipisahkan dengan tanda baca koma, dan pada akhir kalimat tidak diakhiri dengan tanda baca titik.
BATAN
- 42 (4) Logo BATAN di sebelah kiri Nama Instansi dan Unit Kerja. (5) Kop Surat digunakan pada halaman pertama naskah/surat dinas dan sampul/amplop surat. b) Nomor Surat Kata Nomor diketik lengkap diikuti tanda baca titik dua di sebelah kiri atas dan untuk memisahkan nomor, kode klasifikasi, bulan dan tahun menggunakan garis miring dan tidak diberi spasi. Penulisan angka tahun diketik lengkap dan pada akhir nomor surat tidak diikuti tanda baca. c) Lampiran Surat Kata Lampiran diketik lengkap diikuti tanda baca titik dua di bawah nomor surat dan setelah pencantuman jumlah lampiran dan nama barang tidak diikuti tanda baca. Jika tidak ada lampiran, kata Lampiran tidak perlu diketik dan lampiran disampaikan kepada Unit Kerja yang bertanggungjawab. d) Hal Surat (1) Penulisan pokok surat menggunakan kata Hal diikuti tanda baca titik dua. Pokok surat dibuat dengan singkat dan jelas (tidak lebih dari tiga baris) dengan huruf awal kapital dan tidak diakhiri dengan tanda baca. (2) Pencantuman Hal adalah: (a) sebagai rujukan dalam komunikasi surat menyurat (b) memudahkan dalam pemberkasan, penyimpanan atau penentuan alur pengiriman dan identifikasi penyusunan halaman untuk naskah/surat lebih dari satu halaman. e) Tempat dan Tanggal Surat (1) Nama tempat diikuti tanda baca koma dapat diketik di sebelah kanan atas dan sejajar dengan nomor surat, apabila pada saat Surat Dinas dibuat/dikeluarkan bukan pada alamat yang tertera di kop surat. (2) Tanggal, bulan, dan tahun diketik lengkap setelah nama tempat dan pada akhir tanggal surat tidak dibubuhkan tanda baca.
BATAN
- 43 f) Alamat Tujuan (1) Diketik di sebelah kiri setelah nomor surat, lampiran surat, dan hal surat untuk menghindari kemungkinan pemenggalan alamat tujuan surat. (2) Diawali kata Yth. diikuti tanda baca titik. (3) Surat dengan pokok permasalahan/kegiatan yang bersifat rutin dapat ditujukan
langsung
kepada
pejabat/pelaksana
pemroses
pokok
permasalahan dan menggunakan kata u.p. (untuk perhatian) diikuti nama jabatan/nama orang sebagai pelaksana dan diketik berurutan ke bawah setelah huruf f) angka (2) di atas. (4) Penulisan alamat tujuan ditulis/diketik lengkap dan jelas dengan huruf awal kapital dengan tidak menggunakan tanda baca atau tanda hubung pada setiap akhir baris dan tidak digarisbawahi. Contoh:
Yth. Bapak Prof. Dr. Koesmayanto Kadiman Menteri Negara Riset dan Teknologi Jalan M.H.Thamrin No. 8 Jakarta 10340
atau Yth. Menteri Negara Riset dan Teknologi Jalan M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340 g) Salam Pembuka Dalam surat dinas tidak diharuskan menggunakan salam pembuka. namun apabila
diperlukan
salam
pembuka,
diketik
pada
bagian
kalimat
pendahuluan surat. Contoh:
Dengan hormat, berkenaan dengan ..................…
2) Batang Tubuh Surat terdiri atas: a) Alinea pembuka, yaitu pengantar isi surat mengenai pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan, permintaan, balasan, atau jawaban. Contoh: Dengan hormat, kami mohon perkenan Saudara ..... atau
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor ..………
b) Alinea isi, yaitu mengemukakan hal yang disampaikan kepada penerima surat, secara singkat, lugas, dan jelas. Setiap alinea mengemukakan satu
BATAN
- 44 masalah, jika ada beberapa masalah dicantumkan dalam alinea yang berbeda pada alinea isi. c) Alinea penutup, yaitu berfungsi sebagai penutup surat yang antara lain berupa penegasan isi surat, harapan untuk kesediaan menanggapi isi surat, dan/atau ucapan terima kasih kepada penerima surat. Contoh:
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
3) Kaki Surat terdiri atas: a) Penandatangan Nama jabatan diikuti tanda baca koma, nama lengkap dengan huruf awal kapital (tidak menggunakan tanda kurung dan tidak digarisbawahi), dan NIP diketik berurutan ke bawah di sebelah kanan bawah. Contoh:
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional,
tanda tangan Dr. Hudi Hastowo NIP: 330001103 b) Tembusan: (1) Kata Tembusan diketik lengkap dengan huruf awal kapital, tidak digarisbawahi, diikuti tanda baca titik dua dan diletakkan di sebelah kiri bawah. (2) Tembusan yang dikirim lebih dari satu alamat tujuan diberi nomor dengan angka Arab, dan apabila hanya terdapat satu tembusan, tidak perlu diberi nomor. (3) Tembusan
naskah/surat
untuk
lingkungan
BATAN
dicantumkan
berurutan dengan jenjang eselonisasi atau disesuaikan dengan keterkaitan isi naskah/surat, dan mendahulukan tingkat eselon yang sama untuk tembusan ke instansi di luar BATAN. (4) Tembusan naskah/surat dinas disampaikan juga kepada pejabat yang memberi wewenang kepada penandatangan naskah/surat dinas tersebut.
BATAN
- 45 (5) Tembusan surat tidak perlu menggunakan kata Yth., Kepada Yth., sebagai laporan, sebagai undangan, untuk perhatian dan arsip atau pertinggal. Contoh: Tembusan: 1. Para Deputi Kepala BATAN 2. Kepala Biro Umum 3. Sdr. Ir. Fadli atau Tembusan: Sekretaris Utama BATAN
Surat Dinas, Lembar Verbal, dan Lembar Kedua dan seterusnya untuk Surat Dinas dapat dilihat pada Format 8 s.d. 8c
BATAN
- 46 Format 8 Surat Dinas BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
Nomor
:
Lampiran
:
Perihal
:
Sifat
:
------------------------
Yth. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nama Jabatan,
cap dinas
tanda tangan
Nama Lengkap NIP: Tembusan: 1. ------------------2. dan seterusnya
BATAN
- 47 Format 8a Lembar Verbal
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Ditetapkan:
Pemeriksa Terakhir:
Diperiksa oleh:
Pembuat Konsep:
Diketik oleh:
Dikirim tanggal:
Petunjuk:
Tembusan:
Perihal
:
Nomor :
Lampiran :
Tanggal :
Yth.
BATAN
- 48 Format 8b Lembar II dan seterusnya (Surat Dinas Kantor Pusat)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Format untuk: Kepala BATAN, Para Deputi, Sekretaris Utama dan Para Kepala Biro
BATAN
- 49 Format 8c Lembar II dan seterusnya (contoh: Surat Dinas Unit Kerja)
PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Format untuk: Kepala Unit Kerja (Satuan Kerja)
BATAN
- 50 2. Nota Dinas a. Pengertian Nota Dinas adalah naskah dinas yang digunakan antarpejabat BATAN dalam melaksanakan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing pejabat
untuk
menyampaikan
laporan,
pemberitahuan,
pernyataan,
dan
permintaan. Nota Dinas memuat hal yang bersifat rutin berupa catatan ringkas, tidak memerlukan penjelasan yang panjang, sehingga dapat dijawab dengan disposisi pejabat yang dituju.
b. Susunan 1) Kepala Nota Dinas terdiri atas:
a) Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas. b) Kata NOTA DINAS diketik simetris dengan huruf kapital kemudi-an nomor Nota Dinas berurutan ke bawah di bawah kop surat.
c) Kata Yth., Dari, Lampiran, Hal, Sifat, dan Tanggal diikuti tanda baca titik dua diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di sebelah kiri atas, di bawah kata Nomor:, kemudian digarisbawahi dari marjin kiri ke kanan.
d) Nota Dinas dengan pokok permasalahan/kegiatan yang bersifat rutin dapat ditujukan
langsung
kepada
pejabat/pelaksana
pemroses
pokok
permasalahan dengan menggunakan kata u.p. (untuk perhatian) diikuti nama jabatan/nama perorangan di bawah alamat tujuan Nota Dinas. 2) Batang Tubuh Nota Dinas Batang tubuh yang terdiri atas alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup dibuat secara singkat, padat, dan jelas. 3) Kaki Nota Dinas Sama dengan Kaki Surat Dinas. Nota Dinas dapat dilihat pada Format 9
BATAN
- 51 Format 9 Nota Dinas BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
NOTA
DINAS
Nomor:
Yth. : Dari : Hal : Tanggal : ________________________________________________________________
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama Jabatan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: Tembusan: 1. ------------------2. dan seterusnya
BATAN
- 52 3. Memorandum
a. Pengertian Memorandum adalah naskah dinas antarpejabat BATAN dalam lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing pejabat untuk mengingatkan suatu masalah, menyampaikan arahan, peringatan, saran, dan pendapat kedinasan.
b. Susunan 1) Kepala Memorandum: Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas.
a) Kata MEMORANDUM diketik simetris dengan huruf kapital kemudian nomor memorandum berurutan ke bawah di bawah kop surat.
b) Kata Yth., Dari, Lampiran, Hal, Sifat, dan Tanggal diikuti tanda baca titik dua diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di sebelah kiri atas, di bawah kata Nomor:, kemudian digarisbawahi dari marjin kiri ke kanan.
2) Batang Tubuh Memorandum: Batang tubuh yang terdiri atas alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup dibuat secara singkat, padat, dan jelas.
3) Kaki Memorandum: Sama dengan Kaki Surat Dinas. Catatan: Nota Dinas dan Memorandum tidak dibubuhi Cap Dinas. Memorandum dapat dilihat pada Format 10
BATAN
- 53 Format 10 Memorandum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
MEMORANDUM Yth. : Dari : Hal : Tanggal : ___________________________________________________________________________
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama Jabatan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 54 4. Surat Undangan a. Pengertian Surat Undangan adalah naskah dinas yang dibuat pejabat BATAN sesuai dengan lingkup tugas, fungsi, wewenang, dan tanggungjawab kepada pejabat/pegawai instansi pemerintah, instansi swasta, perorangan di luar BATAN, dan/atau di lingkungan BATAN untuk menghadiri suatu acara kedinasan seperti rapat, upacara, dan pertemuan. Format Surat/Kartu Undangan ada dua macam, yaitu: 1) Surat Undangan Biasa (Dinas Rutin). 2) Kartu Undangan Resmi (Acara Resmi).
b. Susunan 1) Kepala Surat Undangan: Kop Surat, Tanggal Surat, Nomor Surat, Lampiran Surat, Hal Surat, dan Alamat Tujuan Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas. Tujuan surat undangan dapat dicantumkan dalam lampiran, apabila jumlah peserta undangan melebihi ruang alamat tujuan surat. 2) Batang Tubuh Surat Undangan: Terdiri atas alinea pembuka, isi undangan (Hari, Tanggal, Waktu, Tempat, Acara) dan alinea penutup dibuat singkat, padat, jelas antara lain memuat petunjuk, pemberitahuan, pernyataan, dan permintaan/permohonan hadir. 3) Kaki Surat Undangan: Sama dengan Kaki Surat Dinas.
Surat Undangan dapat dilihat pada Format 11 s.d. 11b
BATAN
- 55 Format 11 Surat Undangan (biasa) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
Nomor Lampiran Perihal
: : : Undangan
---------------------------
Yth. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Hari/Tanggal : Waktu : Tempat : Acara : ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama Jabatan
tandatangan Nama Lengkap NIP: Tembusan: 1. ------------------2. dan seterusnya
BATAN
- 56 Format 11a Lampiran Surat Undangan
Lampiran Surat Undangan: Nomor : ....……………… Tanggal : …...……………..
Daftar Nama dan Alamat 1. .......................................................................................................... 2. .......................................................................................................... 3. .......................................................................................................... 4. .......................................................................................................... 5. .......................................................................................................... 6. .......................................................................................................... 7. .......................................................................................................... 8. .......................................................................................................... 9. .......................................................................................................... 10. .......................................................................................................... 11. .......................................................................................................... 12. .......................................................................................................... 13. .......................................................................................................... 14. .......................................................................................................... 15. .......................................................................................................... dst. Nama Jabatan,
tanda tangan dan cap instansi Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 57 Format 11b Kartu Undangan (resmi)
BATAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara ............................................................................................ pada acara ...........................................................................
Hari/Tanggal Waktu Tempat
: ……………………............................................... : ……………………............................................... : .....................................................................
................................................................................. ……………………………………………………..….
1. Pakaian : ......................... 2. Konfirmasi : (nomor telepon)
BATAN
- 58 5. Surat Pengantar a. Pengertian Surat
Pengantar
adalah
naskah
dinas
yang
digunakan
untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah dinas kepada instansi pemerintah, swasta di luar BATAN dan di lingkungan BATAN. b. Susunan 1) Kepala Surat Pengantar:
a) Kop Surat, Tanggal Surat, dan Alamat Tujuan Surat: Sama dengan Kepala Surat Dinas
b) Kata SURAT PENGANTAR diketik simetris dengan huruf kapital di bawah alamat tujuan surat, kemudian nomor surat pengantar di bawah kata SURAT PENGANTAR. 2) Batang Tubuh Surat Pengantar: Dibuat dalam bentuk kolom-kolom
yaitu: nomor urut, jenis naskah/
surat/barang yang dikirim, jumlah naskah/surat/barang, dan keterangan. 3) Kaki Surat Pengantar:
a) Kata Diterima tanggal, Penerima:, Nama Jabatan, Nama Lengkap, dan NIP diketik berurutan ke bawah di sebelah kiri.
b) Kata Pengirim:, Nama Jabatan, Nama Lengkap, dan NIP diketik sejajar dengan huruf a) di sebelah kanan. Catatan: Surat Pengantar dibuat rangkap 2, yaitu lembar I (asli) untuk penerima dan lembar II dikembalikan kepada pengirim sebagai bukti penerimaan naskah/surat/barang. Surat Pengantar dapat dilihat pada Format 12
BATAN
- 59 Format 12 Surat Pengantar BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
------------------------Yth. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
SURAT
PENGANTAR
Nomor:
No.
Isi Surat/Naskah Dinas/Barang
Jumlah
Keterangan
Diterima tanggal ………………….. Penerima: Nama Jabatan,
Pengirim: Nama Jabatan,
tanda tangan
tanda tangan
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP:
Lembar II : harap dikirim kembali setelah dibubuhi tandatangan dan cap
BATAN
- 60 C. Naskah Dinas Khusus 1. Pengumuman a. Pengertian Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang ditujukan kepada pejabat/pegawai BATAN atau perorangan dan golongan di dalam atau di luar BATAN. b. Susunan 1) Kepala Naskah Pengumuman: a) Kop Naskah: sama dengan Kepala Surat Dinas b) Kata PENGUMUMAN, NOMOR, TENTANG, dan judul pengumuman diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah di bawah kop naskah. 2) Batang Tubuh Naskah Pengumuman: Memuat hal-hal sebagai berikut: a) Alasan perlunya diterbitkan Pengumuman b) Peraturan sebagai dasar pembuatan Pengumuman. c) Pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak. 3) Kaki Naskah Pengumuman: a) Tempat dan waktu pembuatan Naskah Pengumuman diketik di sebelah kanan bawah. b) Nama jabatan diikuti tanda baca koma, nama lengkap, dan NIP diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di bawah huruf a) di atas. Catatan: • Pengumuman
tidak
memuat
alamat
tujuan
kecuali
ditujukan
kepada
kelompok/golongan tertentu. • Pengumuman
bersifat
menyampaikan
informasi
pelaksanaan teknis suatu peraturan. Naskah Pengumuman dapat dilihat pada Format 13
dan
tidak
memuat
cara
BATAN
- 61 Format 13 Naskah Pengumuman BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
PENGUMUMAN NOMOR: TENTANG ....................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………….………. ……………………………………………………………………………….....……………………………………………… ……………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………........ ........................... ……………….,
………….……………..
Nama Jabatan,
tanda tangan dan cap instansi Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 62 2. Surat Perjanjian a. Pengertian Surat Perjanjian adalah naskah dinas berisi kesepakatan bersama tentang obyek yang mengikat antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan/perbuatan hukum yang disepakati bersama. Surat Perjanjian di BATAN ada beberapa macam antara lain: 1) Kerjasama antar pemerintah atau G to G (Government to Government): a) Naskah Pengaturan Bersama (Arrangement) b) Naskah Protokol Perubahan (Protocol Amending the Agreement for Cooperation) c) Naskah Pernyataan Kehendak/Kesepakatan Awal (Letter of Intent) d) Memorandum of Understanding (MoU) 2) Surat Perjanjian Kerjasama Pemerintah Lingkup Nasional: a) Naskah Kesepakatan Bersama b) Naskah Piagam Kerjasama 3) Kerjasama pemerintah dengan dunia usaha atau G to B (Government to Business): a) Naskah Perjanjian Kerjasama b) Naskah Nota Kesepahaman. c) Surat Perjanjian Pengaturan Kerjasama d) Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan 4) Kerjasama pemerintah dengan masyarakat atau G to C (Government to Citizens dan G to NGO (Government to Non Government Organization). b. Susunan 1) Kepala Surat Perjanjian: a) Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas. b) Judul perjanjian diketik simetris dengan huruf kapital di bawah kop surat, kemudian nomor surat perjanjian di bawah kata SURAT PERJANJIAN.
BATAN
- 63 2) Batang Tubuh Surat Perjanjian: Memuat materi perjanjian. 3) Kaki Surat Perjanjian: a) Kata Dibuat di dan pada tanggal diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kanan bawah, dan berurutan ke bawah kata Untuk dan Atas Nama: (nama instansi), Sebagai Pihak Pertama, nama pejabat/nama lengkap, NIP diketik di bawah kata pada tanggal, sedangkan di sebelah kiri bawah sejajar dengan kata Untuk dan Atas Nama:, diketik berurutan ke bawah kata Sebagai Pihak Kedua, nama pejabat/nama lengkap, dan NIP. b) Sebutan kata-kata pada huruf a) di atas disesuaikan dengan jenis Surat Perjanjian lainnya. c) Kata Saksi dapat diketik bila diperlukan dan ditandatangani di atas meterai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Catatan: • Setiap kerjasama pemerintah didasarkan atas azas kewajaran dan kesetaraan. • Naskah
kerjasama
pemerintah
dengan
luar
negeri,
antar
departemen,
Propinsi/Kabupaten/Kota menggunakan dua naskah asli yang masing-masing pihak menandatangani naskah perjanjian kerjasama. • Surat perjanjian kerja sama pemerintah dengan luar negeri tidak menggunakan meterai. Naskah Pengaturan Bersama (Arrangement), Naskah Protokol Perubahan, Letter of
Intent,
MoU I/II, Surat Perjanjian Kerja Sama Nasional, Naskah Kesepakatan
Bersama I/II, Naskah Piagam Kerja Sama, Naskah Perjanjian Kerja Sama, Naskah Nota Kesepahaman, Surat Perjanjian Pengaturan Kerja Sama, Surat Perjanjian Pemborongan/Pelaksanaan Pekerjaan, Naskah Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat dapat dilihat pada Format 14 s.d.14m.
BATAN
- 64 Format 14 Pengaturan Bersama (Arrangement)
A R R A N G E M E N T BETWEEN THE ………………………………………………………. REPUBLIC OF INDONESIA AND THE …………………………………… CONCERNING ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….
The ……………………….. Republic of Indonesia and the ………..………... (hereinafter referred to as “the Parties”); CONSIDERING, …………………......................................................................……......................................... ……………………………………………………………..…………………………………………………………………… ………………………… PURSUANT ………………………………………….………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………….. HAVE AGRRED AS FOLLOWS : ARTICLE I OBJECTIVE …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………….
ARTICLE II SCOPE OF ACTIVITIES The scope of activities under this cooperation will include : (a) …………………………..……………………………. (b) ………………………………………………………... (c) ………………………………………………………..
BATAN
- 65 ARTICLE III MECHANISM OF COOPERATION 1. …………………………..………………………………………………………………………………………………... 2. ……………………………………………………………………………………………………………………….…… 3. ………………………………..
ARTICLE IV PLAN OF OPERATION ……………………………………..…………………………………………………………………………………………...
ARTICLE V BATAN CONTRIBUTIONS In accordance with …………………………………………………………………………………………….……………………………………… ………………………………………….., BATAN will : (a) …………………………..……………………………. (b) …………………….. (c) ……………………………….
ARTICLE VI ……………………. CONTRIBUTIONS In accordance with ……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………….., ………………. will : (a) …………………………..……………………………. (b) …………………….. (c) ……………………………….
ARTICLE VII INTELLECTUAL PROPERTY RIGHT 1. ……………….…………………………………………………………………………………………………………… ………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………………………………….. 3. ………………………………………………….………………………………………………………………………… ………………………………. 4. …………………………………………………………………………………………………………………………... 5. ………………………………………………………………………………………
BATAN
- 66 ARTICLE VIII LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES 1. ……………………………………………………………………………………...…………………………………… ……………………………………………………………………………... 2. ……………………………………………………………………………………………………………………………
ARTICLE IX SETTLEMENT OF DISPUTES …………………………………………………………………………………………...……………………………………… .…………………………………………………..……………………………………………………………………………… …………………………..
ARTICLE X MISCELANEOUS
(a) (b)
…………………………………………………………………………………..…………………………………… …………………………………………. …………………………………………………………………………………..…………………………………… ………………………………………………
ARTICLE XI AMENDMENT …………………………………………………………………………………………...……………………………………… ……………………………
ARTICLE XII ENTER INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION
(a) ……………………………………………………………………………………....…………………………………… ……………………………..
(b) ……………………………………………………………………………………......................................... ……………………………….
(c) …………………………………………………………………………………………………………………………… IN WITNESS WHEREOF, …………………………………………………..
BATAN
- 67 Done in ………………….. on ………………., in two originals, in the English language, all texts being equally authentic.
For The National Nuclear Energy Agency of Indonesia
……………………………………….
For The ……………….
……………………..………
BATAN
- 68 Format 14a Protokol Perubahan (Protocol Amending the Agreement for Cooperation)
PROTOCOL AMENDING THE AGREEMENT FOR COOPERATION BETWEEN THE GOVERNMENT OF …………………………………. REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
CONCERNING ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….
The Government of the ………………… and the Government of the Republic of Indonesia (hereinafter referred to as “the Parties”);
Desiring to amend the Agreement for Cooperation between the Government of the ……………………….…… … and the Government of the Republic of Indonesia concerning …….……………………..………………………, signed at …………………… on …………………, as extended by the agreement effected by exchange notes at ……………, on ………………………… (hereinafter referred to as “the Agreement”);
Have agreed as follows : Article 1 Paragraph 2 of Article 7 of the Agreement is amended to read in its entirety : …………………………………………………………………………………………...……………………………………… …………………. Article 2 …………………………………………………………………………………...……………………………………………… …………………………….
BATAN
- 69 Article 3 …………………………………………………………………………………....…………………………………………… ……………………..…….
Article 4 ………………………………………………………………………………….....…………………………………………… ………………………………..… IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, being duly authorized by ……………….…………… DONE at ……………..on …………………., in …………….., in the English and Indonesia language, both texts being equally authentic.
FOR THE GOVERNMENT OF THE ………………………………
FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
…………………………………....
………………………………….
BATAN
- 70 Format 14b Surat Kesepakatan Awal (Letter of Intent) LETTER OF INTENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE PROVINCE/CITY OF ………………. OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE …………………. CONCERNING PROVINCE CITY The Government of the Province City of ……………………….. the Republic of Indonesia and the …….. hereinafter referred to as “the Parties”; Desiring to promote goodwill and understanding as well as favourable cooperation between the people of the two cities/provincies; Recognizing the importance of the principles of the equality and mutual benefits; Do hereby declare our intention to establish Sister City/Province Cooperation as a basis for cooperation, in accordance with our prevailing laws and regulations, in the following fields: a. Exchange of experts on order to improve the management of the cities/provincies; b. Trade and promotion; c. Administration and information; d. Culture and arts; e. Youth and sport. The implementation of such cooperation shall be concluded in appropriate measures in in due course.
DONE in duplicate at ……………, on this ………………, day of ………….., in the year ……………….., in Indonesian, …………………. and English languages, all text being equally authentic.
For the Government of the Province/City of ………………. of the Republic of Indonesia
For ………………………….
……………………………….
…………………………….
BATAN
- 71 Format 14c
Memorandum of Understanding (MoU) I MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE ………………………………………………………. REPUBLIC OF INDONESIA AND THE …………………………………… CONCERNING SISTER PROVINCE (CITY) COOPERATION The ………………………., Republic of Indonesia and the …………….., hereinafter referred to as the Parties; Desiring to promote favourable relations of partnership and cooperation between the people of the two provincies and; Recognizing the importance of the principles of equality and mutual benefits; Referring to the Letter of Intent between ……………, the Republic of Indonesia and ……………. concerning Sister Province (City) Cooperation, signed in ……………… on ……………. Pursuant to the prevailing laws and regulations in the respective countries; Have agreed as follows: Article 1 Objective and Scope of Cooperation ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………. a. …………………… b. …………………….. c. ………………………. d. ………………………. e. ………………………….. Other areas agreed upon by the Parties
BATAN
- 72 Article 2 Funding …………………………………………………………………………...…………………………………………… ……………………………
Article 3 Technical Arrangement ………………………………………………………………………...……………………………………………… ………………………….
Article 4 Working Group a. …………………………..……………………………. b. ………………………………………………………... c. ………………………………………………………….
Article 5 Settlement of Disputes ………………………………………………………………………...……………………………………………… …….………………
Article 6 Amendment ……………………………………………………………………………………...………………………………… ………………………
Article 7 Entry Into Force, Duration and Termination a. …………………………………………………………………………………………………………………………..… b. …………………………………………………………………………………………………………………………..…
BATAN
- 73 in withess whereof, the undersigned being duly authorized thereof by their respective Government, have signed this Memorandum of Understanding. Done in duplicated in …………………. on this …………. day of…………. in the year of ……………… and one in Indonesia, ………… and English language, all texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation of this Memorandum of Understanding, the English text shall prevail.
FOR ………………………. REPUBLIC OF INDONESIA
FOR …………………………….
………….………………………..
…..………………………..….……
BATAN
- 74 Format 14d
Memorandum of Understanding (MoU) II MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
This Memorandum of Understanding (MOU) is made as of ………..……………….., by and between the ……………………... and the National Nuclear Energy Agency of the Republic of Indonesia (BATAN).
WHEREAS, the …………………………. to ………………… to BATAN ………… (hereinafter referred to ……….. ………………) WHEREAS, BATAN to …………………………., in accordance with the terms and conditions of this MOU. NOW, THEREFORE, the parties hereto agree as follows.
1. Delivery of ……………. (1) ………………………………………………………………………………………………………………………. ………………………………………. (2) ……………………………………………………………………………………………………………………….. (3) …………………………………………………………………………………………………………………….….
2. Purpose ……………………………………………………………………………………..……………………………………… ……………………………………………......................................................…………………………… ………………..
3. Condition of Use (1) ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………. (2) ………………………………………………………………………………………………………………….…… (3) ……………………………………………………….………………………………………………………………. (4) ……………………………………………………………………………………………………………………….. (5) …………………………………………………………………………………………………………………..…..
4. Indemnification ……………..……………………………………………………………………………………………………………. ……………………………………….
BATAN
- 75 5. Representations and Warranties (1) ………………………………………………………………………….. (2) ………………………………………………………………………………… (3) ……………………………………………………….……………………… 6. Term ……………………………………………………………………………………... …………………………………………….……………………………….…….…. ………………………………………………………………………………...……… 7. Amendments …………………………………………………………………………………….. ………………………………………. 8. Governing Law and Jurisdiction ……………………………………………………………………………………... …………………………. 9. Consultation ……………………………………………………………………………………... …………………………………………….……………………………………….. …………………… 10. Counterparts …………………………………………………………………………………….. ………………………………………. IN WITNESS WHEREOF, the parties hereto have caused this MOU and executed by their authorized representatives in duplicate and each party to retain one duplicate each.
….. ……………………….
The ………………………… ……………………………….
…………………………………..
The National Nuclear Energy Agency of the Republic of Indonesia
………………………………..
BATAN
- 76 Format 14e Surat Perjanjian Kerja Sama Lingkup Nasional KERJA SAMA ANTARA (Lembaga Pemerintah/Provinsi/Kabupaten/Kota) DAN (Lembaga Pemerintah/Provinsi/Kabupaten/Kota)
TENTANG (Program ……………………………………. Nomor …………………………… Nomor …………………………… (Kementerian/LPND / Komisi / Provinsi / Kabupaten / Kota) dan (Lembaga Pemerintah/ Provinsi/Kabupaten/Kota) .......................................... Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama dalam rangka (Program) ………. dengan ketentuan sebagai berikut. Pasal 1 TUJUAN KERJA SAMA …………………………………………………………………………………………..…………………………. Pasal 2 RUANG LINGKUP KERJA SAMA …………………………………………………………………………………………..…………………………. Pasal 3 PELAKSANAAN KEGIATAN …………………………………………………………………………………………..…………………………. Pasal 4 PEMBIAYAAN …………………………………………………………………………………………..…………………………. Pasal 5 PENYELESAIAN PERSELISIHAN …………………………………………………………………………………………..………………………….
BATAN
- 77 Pasal 6 LAIN-LAIN (1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak. (2) Force majeure adalah (a) bencana alam; (b) tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter; (c) keadaan keamanan yang tidak mengizinkan. (3) Segala perubahan dan atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan diatur bersama kemudian oleh pihak pertama dan pihak kedua.
Pasal 7 PENUTUP …………………………………………………………………………………………..………………………….
Nama Institusi Nama Jabatan, Nama
Nama Institusi Nama Jabatan, Nama
BATAN
- 78 Format 14f Kesepakatan Bersama I KESEPAKATAN BERSAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DAN PEMERINTAH DAERAH ..........................................
NOMOR :
.................................. ----------------------------..................................
TENTANG ................................................................................................................. .......................................................................
Pada hari ini ................ tanggal ..........., bulan ......, tahun ........., yang bertandatangan di bawah ini:
1. ....... (nama pejabat BATAN) : (jabatan), yang berkedudukan di selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. ......... (nama pejabat)
.........,
untuk
: (jabatan), berkedudukan di …........, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Hal-hal yang melatarbelakangi Kesepakatan Bersama ini:
a) Bahwa ..................................................................................................................... ............................................................................................................
b) Bahwa ..................................................................................................................... .................................................................................................
c) Bahwa ……………………………………………………………………………………………………………..…… d) Bahwa ……………………………………………………………………………………………..……….. Berdasarkan: 1. ……………………………………………………………….. 2. …………………………………..…… 3. ……………………………………………………………………. 4. …………………………………………………………………………………………………………….
BATAN
- 79 Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Kesepakatan Bersama tentang ………………………………., dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN ……………………………………………………………………………………..…………………………………………… …………. Pasal 2 RUANG LINGKUP …………………………………………………………………………………...…………………………………………… ……………………………… Pasal 3 PELAKSANAAN ……...………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………… Pasal 4 PUBLIKASI DAN PENGGUNAAN HASIL KESEPAKATAN BERSAMA …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………… Pasal 5 KOMERSIALISASI ……………………………………………………………………………….........………………………………………… …………………………………… Pasal 6 PEMBIAYAAN ………………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………… Pasal 7 JANGKA WAKTU DAN EVALUASI …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………. Pasal 8 PENYELESAIAN PERSELISIHAN …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………… Pasal 9 KETENTUAN ADENDUM ……………………………………………………………………………………………………………………………………
BATAN
- 80 Pasal 10 KETENTUAN PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………
Pihak Pertama
Pihak Kedua
....(NAMA INSTANSI) .....
....(NAMA INSTANSI) ....
....(Nama Jabatan).............
......(Nama Jabatan).........
tanda tangan NAMA LENGKAP
tanda tangan dan meterai NAMA LENGKAP
BATAN
- 81 Format 14g Kesepakatan Bersama II KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN GUBERNUR .......................................... DAN REKTOR ...............................................................
TENTANG ................................................................................................................. .......................................................................
NOMOR:
....................................... ---------------------------------........................................
Pada hari ini ................ tanggal ..........., bulan ......, tahun ........., yang bertandatangan di bawah ini: 1. ... (nama pejabat BATAN) :
(jabatan), yang berkedudukan di ..............., untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA .
2. .......... (nama pejabat)…. :
(jabatan), berkedudukan di ……..……., untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
3. .......... (nama pejabat) ... :
(jabatan), berkedudukan di …..……....., untuk selanjutnya disebut PIHAK KETIGA
Menimbang: (1) Bahwa ..................................................................................................................... (2) Bahwa .................................................................................................... (3) Bahwa ……………………………………………………………………………………………………………… Mengingat: 1. …………………………………………………………….…………………….. 2. …………………………… 3. …………………………………. 4. …………………………………………………………………………………………………………………. 5. dst.
BATAN
- 82 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, para pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama yang dituangkan dalam bentuk Kesepakatan Bersama tentang …...…., dengan ketentuanketentuan sebagai berikut: MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 ………………………………………………………………………………......…………………………………………… …………………………………… RUANG LINGKUP KERJA SAMA Pasal 2 (1) ……………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………… (2) ………………………………….…………………………..…………………………………………………………..… ……………………………………………………………………………… (3) ………………………………………………………………………..…………………………………………………… ……………………………………………………………………………… (4) ………………………………………………………………………………..…………………………………………… PELAKSANAAN KERJA SAMA Pasal 3 ………………………………………………………………………………….……………………………………………… …………………………
KOORDINATOR KERJA SAMA Pasal 4 (1) ……………………………………………………………………………… (2) ………………………………………………………………………… : (a) ……………………………………………………………………… (b) ……………………………………………………………………… Pasal 5 …………………………………………………………………………………...…………………………………………… ………………………………
PUBLIKASI DAN PENGGUNAAN HASIL KERJA SAMA Pasal 6 ……………………………………………………………………………………………………………………..…………… ………………………………………………………………………………
BATAN
- 83 KOMERSIALISASI Pasal 7 ……………………………………………………………………………… PEMBIAYAAN Pasal 8 …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………. JANGKA WAKTU Pasal 9 …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………. PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 10 …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………… KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 (1) ……………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………… (2) ………………………..……………………………………………………
PIHAK PERTAMA: ..(NAMA JABATAN)..... ..(NAMA INSTANSI) ....
PIHAK KEDUA: ..(NAMA JABATAN) ... ..(NAMA INSTANSI) ..
PIHAK KETIGA: ..(NAMAJABATAN).. ..(NAMA INSTANSI)
tanda tangan
tanda tangan
tanda tangan
Nama Lengkap
Nama Lengkap
Nama Lengkap
BATAN
- 84 Format 14h Piagam Kerja Sama PIAGAM KERJA SAMA ANTARA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DAN UNIVERSITAS .....................................................
NOMOR:
.................................... ----------------------------.....................................
TENTANG ................................................................................................................... .......................................................................
Menimbang :
a) bahwa ……………………………………………. b) bahwa ……………………………………….
Mengingat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
:
…………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………..….. …………………………………………………………………………………………. ……………………………………………. ……………………………………………………………..…………………………….. ………………………………………………………. ……………………………………………………………………..……………………..
Maka dengan ini Badan Tenaga Nuklir Nasional yang selanjutnya disebut BATAN dan Universitas ………………. yang selanjutnya disebut ……………. bersepakat untuk membuat Piagam Kerja Sama dalam bidang …………………… dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: TUJUAN KERJA SAMA Pasal 1 ………………………………………………………………………………….……………………………………………… …………………………….
BATAN
- 85 RUANG LINGKUP KERJA SAMA Pasal 2 1. 2.
……………………………………………………………….………………………………………………………… ………..……………………………………………………………… : a. …………………………………………………………………………..………………………………………… b. ………………………………………………………………………… c. ……………………………………………………………….…………………………………… d. ………………………………………………………………………… e. …………………………………………………………………………………………….……………………… PELAKSANAAN KERJA SAMA Pasal 3
1. 2. 3.
……………………………………………………………………………...…………………………………………… ……………………………. ……………………………………………………………………………...……………… ………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………… PERSONIL, PEMBINA, PENGARAH, DAN PENGAWAS Pasal 4
…………….……………………………………………………………………………………….………………………….. …………………………………………………………………………… B I A Y A Pasal 5 …………………………………………………………………………………...…………………………………………… ……………………………… PUBLIKASI DAN PENGGUNAAN HASIL KERJA SAMA Pasal 6 1. ……………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………… 2. …………………………………………………………………………….. PERSELISIHAN Pasal 7 …………………………………………………………………………………...…………………………………………… ………………………………….
BATAN
- 86 JANGKA WAKTU Pasal 8 …………………………………………………………………………………...…………………………………………… …………………………………. P E N U T U P Pasal 9 1. 2.
…………………………………………………………………………...………………..……… …………………………………………………………………………..
.....(NAMA JABATAN)........ ....(NAMA INSTANSI) .....
.....(NAMA JABATAN)....... ......(NAMA INSTANSI) ......
tanda tangan
tanda tangan
NAMA LENGKAP
NAMA LENGKAP
BATAN
- 87 Format 14i Perjanjian Kerja Sama
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA (NAMA BADAN USAHA) DAN PUSAT/BIRO .......................................................................... BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR:
................................... ----------------------------..................................
TENTANG ................................................................................................................. .......................................................................
Perjanjian Kerja Sama tentang ………………………………… dibuat dan ditandatangani di ……………… pada hari ini …………..tanggal ……………… bulan ………….. tahun ………, oleh dan antara : 1. ...... (nama pejabat) ........ : (jabatan), yang berkedudukan di ........, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. ... (nama pejabat BATAN) : (jabatan), berkedudukan di ……........., untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Dengan pertimbangan:
a. bahwa .................................................................................................... ................................................................................................................
b. bahwa .................................................................................................... ........................................................................................................ c. bahwa ................................................................................................... ………………………………………………………………………… Maka dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk mengadakan kerja sama dalam ……………………………….., dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
BATAN
- 88 TUJUAN KERJA SAMA Pasal 1 …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………….
RUANG LINGKUP KERJA SAMA Pasal 2 …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………
HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 3 …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……
PELAKSANAAN KERJA SAMA Pasal 4 …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………… B I A Y A Pasal 5 …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………
1. 2.
1. 2.
PUBLIKASI HASIL KERJA SAMA Pasal 6 ………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………… ………………………………………………………………
PERSELISIHAN Pasal 7 ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………. ……………………………………………………………………………………………………………….
JANGKA WAKTU Pasal 8 …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………….
BATAN
- 89 P E N U T U P Pasal 9 1. 2.
………………………………….………………………………………………………..……… ………………………………………………………………………..
PIHAK PERTAMA .....(NAMA JABATAN)........ ....(NAMA BADAN USAHA) .....
PIHAK KEDUA ......(NAMA JABATAN)....... ......(NAMA INSTANSI) ......
tanda tangan
tanda tangan
NAMA LENGKAP
NAMA LENGKAP
MENYAKSIKAN: ......(NAMA JABATAN)....... ......(NAMA INSTANSI) ......
tanda tangan NAMA LENGKAP
BATAN
- 90 Format 14j Nota Kesepahaman
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DAN (NAMA BADAN USAHA)
TENTANG ................................................................................................................. .......................................................................
NOMOR:
................................... ----------------------------....................................
Pada hari ini ………………..tanggal ………… bulan ………….. tahun ……, bertempat di ………………., kami yang bertandatangan di bawah ini: I.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Berkedudukan di ……………………………………………………., yang dalam hal ini diwakili oleh ……. (nama pejabat), selaku …………(nama jabatan), bertindak untuk dan atas nama instansi tersebut di atas yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
II.
……………………………. (Nama Badan Usaha) Berkedudukan di …………………………………………………., yang dalam hal ini diwakili oleh ……. (nama pejabat), selaku ………(nama jabatan), bertindak untuk dan atas nama perusahaan (badan usaha) tersebut di atas yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Selanjutnya masing-masing disebut PIHAK, secara bersama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: a. Bahwa ..…………………………………………………………………… b. Bahwa ………………………………………………………………….. c. Bahwa …..………………………………………………………………….. d. Bahwa …………………………………………………………………….. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas PARA PIHAK sepakat untuk membuat Nota Kesepahaman tentang ……………………………., dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN …………………………………………………………………………………
BATAN
- 91 Pasal 2 AZAS KERJA SAMA …………………………………………………………………….................................................…………… Pasal 3 RUANG LINGKUP KERJA SAMA ……………………………………………………………………................................................……………. Pasal 4 PELAKSANAAN KERJA SAMA (1) …………………………………………………………………………………………………..………………………… (2) ……………….……………………………………………………………. Pasal 5 JANGKA WAKTU (1) ………………………………………………………………………………………………..…………………………… (2) ……………………………………………………………………………… Pasal 6 B I A Y A …………………………………………………………………………………………………………….…………………… ……………………………………………………………………………… Pasal 7 PUBLIKASI DAN PENGGUNAAN HASIL KERJA SAMA (1) …………………………………………………………………………………..……………………………………… (2) ……………………………………………………………. Pasal 8 PEMBINAAN KERJA SAMA (1) ……………………………………………………………………………… (2) ………………………………………………………………………………………………………………………… Pasal 9 KERAHASIAAN ………………………………………………………………………………………….……………………………………… Pasal 10 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) ……………………………………………………………………………… (2) ………………………………………………………………… Pasal 11 KORESPONDENSI Korespondensi untuk surat menyurat dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini PARA PIHAK menggunakan alamat seperti di bawah ini:
BATAN
- 92 (1) PIHAK PERTAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL u.p. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… (2) PIHAK KEDUA (BADAN USAHA) u.p. ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… Pasal 12 PERUBAHAN DAN ATAU TAMBAHAN ………………………………………………………………………………… Pasal 13 P E N U T U P …………………………………………………………………………………
PIHAK PERTAMA : ....(NAMA INSTANSI) .....
tanda tangan NAMA LENGKAP .....(Nama Jabatan).............
PIHAK KEDUA : ....(NAMA INSTANSI) ....
tanda tangan dan meterai NAMA LENGKAP ......(Nama Jabatan).........
BATAN
- 93 Format 14k Surat Perjanjian Pengaturan Kerja Sama
SURAT PERJANJIAN PENGATURAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PROGRAM ...................................................................................... ................................................................................................ .....................................................
NOMOR TANGGAL
: : ANTARA
PROYEK ................................................................................... ..................................................................... DENGAN LEMBAGA PENELITIAN ..........................................
Pada hari ini ................ tanggal ..........., bulan ......, tahun ........., yang bertandatangan di bawah ini: 1. ... (nama pejabat BATAN) :
(jabatan), yang berkedudukan di ..........., untuk selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA
2. ....... (nama pejabat)....
(jabatan), berkedudukan di ..........., untuk selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA
:
Kedua belah pihak berdasarkan: (1) Keputusan Presiden Nomor … Tahun …… tentang ………………… (2) …............................................................................................................ (3) ...................................................................................………….............. (4) ............................................................................................................... (5) ................................................................................................................ Telah sepakat untuk melaksanakan perjanjian pengaturan kerja sama dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut:
PASAL 1 RUANG LINGKUP KEGIATAN …………………………………………………………………………………………..………………………….………….
BATAN
- 94 PASAL 2 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ………………………………………………………………………….………………………………………………………… ………..............................................………. PASAL 3 PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENYERAHAN HASIL KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
…………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………..…………… ………………………………………………………………… …………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………..…………… …………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………...
PASAL 4 PELAPORAN …………………………………………………………………………………………………………………………………. PASAL 5 BIAYA KEGIATAN …………………….…………………………………………………………………………………………………..………. ………………………………. PASAL 6 TATA CARA PEMBAYARAN (1) (2)
......................................................................................................... ............................................................................................................................... PASAL 7 HASIL KEGIATAN KERJASAMA
(1) ………………………………………………………..................................………………… (2) ............................................. PASAL 8 KEADAAN KAHAR ………………………………………………………………………………...................................................... ....................................................... PASAL 9 PENYELESAIAN PERSELISIHAN ………………………………………………………………………………………………………..…………………………
BATAN
- 95 PASAL 10 LAIN-LAIN …………………………………………………………………………………………………….…………………… PASAL 11 PENUTUP ……………………………………………….....................................................................................
PIHAK PERTAMA .....(Nama Jabatan)........
PIHAK KEDUA ......(Nama Jabatan)....
tanda tangan
tanda tangan
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP: Mengetahui ......(Nama Jabatan).......
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 96 Format 14l Surat Perjanjian Pemborongan/Pelaksanaan Pekerjaan SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN/PELAKSANAAN PEKERJAAN .............................................................................................. ......................................................................................................
======================================================== NOMOR TANGGAL
: :
Pada hari ini ................ tanggal ..........., bulan ......, tahun ........., yang bertandatangan di bawah ini: 1.
Nama Jabatan (Struktural) Alamat
: : :
Berdasarkan Surat Keputusan .............................. Nomor ................... tanggal ...................... telah ditetapkan sebagai .................., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA. 2.
Nama Jabatan Alamat Nama Badan Usaha
: : : :
Berdasarkan Akte Pendirian Nomor ............, Notaris .......... di ............, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ........................, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. Kedua belah pihak berdasarkan: 1. ........................... 2. ........................................... 3. .............................................................................................. 4. ................................................................................................................. 5. ............................................................................ 6. ..................................................................................................... 7. ................................................................................................................. 8. ............................................................................ Dengan ini menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pemborongan dalam melaksanakan Pekerjaan ............................., dengan
BATAN
- 97 ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini: Pasal 1 TUGAS PEKERJAAN ………………………………………………………………………………………………………………………………. Pasal 2 DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN …………………………………………………………………………………………………………………………………… Pasal 3 PENGAWAS PEKERJAAN (1) …………………………………………………………………………………….………… (2) ……….……………………………………………………………………………..……………………. (3) ……………….…………………………………………………………………………………………………… Pasal 4 BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT (1) …………………………………………………………………………………… (2) ………….…………………………………………………………………………. (3) ……………….………………………………………………………………… (4) ………….………………………………………………………………………… (5) ……………….………………………………………………………………… (6) ……………….…………………………………………………… (7) ………….………………………………………………………………… (8) ………………………………………………………… (9) …..……………….………………………………………………………………… Pasal 5 TENAGA KERJA DAN UPAH 1. ……………………………………………………………………………………………………………………..……… 2. ……………………………………………………………………………. 3. ………………………………………………………………………………………………………. Pasal 6 PELAKSANA PIHAK KEDUA (1) …………………………………………………………………………………… (2) ……………….………………………………………………………………………………………….………………… (3) ……………………………………………………………………………………………… (4) ……………….………………………………………………………………………………………………………
BATAN
- 98 Pasal 7 SUB KONTRAKTOR (1) …………………………………………………………………………………………………………………………… (2) ……………….………………………………………………………………. (3) ……………….………………………………………………………………………………………….……………… (4) ……………………………………………………………………………………………….… Pasal 8 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN (1) …………………………………………………………………………………………………….……………………… (2) …………………………………………………………………. (3) ………………. Pasal 9 KEADAAN KAHAR (1) ……………………………………………………………………………………………………..……………………… (2) ……………….……………………………………………………………………. (3) ……………….…………………………………………………………………………..…………………… Pasal 10 MASA PEMELIHARAAN (1) ………………………………………………………………………………………..……………………………… (2) ……………………………………. Pasal 11 JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA (1) ………………………………………………………………………………………………..…………………………… (2) ……………….………………………………………………………………….…………………………. Pasal 12 PRESTASI/TAHAP KEMAJUAN PEKERJAAN ……………………………..…………………………………………………………………………………………………… Pasal 13 HARGA BORONGAN (1) ………………………………………………………………………………………………….………………………… (2) ……………….…………………………………………………………. Pasal 14 CARA PEMBAYARAN ……………………………..…………………………………………………………..………………………… Pasal 15 KENAIKAN HARGA (1) …………………………………………………………………………………………………………………………… (2) ……………….…………………………………………………………………………….…….
BATAN
- 99 Pasal 16 PEKERJAAN TAMBAH/KURANG (1) ……………………………..…………………………………………………………….……………………………… (2) ………………………………………….……….. (3) ……………………………………………………………………………………….. Pasal 17 PENGAMANAN TEMPAT KERJA DAN TENAGA KERJA (1) …………………………………………………………………………….……………………………………………… (2) ………………………………………………………. (3) …………………………………………………………………….………………………. Pasal 18 LAPORAN (1) …………………………………….………………………………………………………………………………………. (2) ……………….…………………………………………………………..…………………………. (3) ……………….…………………………………………………………………………………………………… Pasal 19 SANKSI DAN DENDA (1) …………………………………………………………………………………………………………….…………. (2) …………………………………………………………………. (3) …………………………………………………………… Pasal 20 RESIKO (1) ……………………………………………………………………………………………….…………………………… (2) ……………….……………………………………………………………………. (3) …………………………………. Pasal 21 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) ……………………………………. (2) ……………………………………………………………………………………………………..……………………. Pasal 22 PEMUTUSAN PERJANJIAN (1) ……………….…………………………………………………………………. (2) …………………………………. (3) ……………………………………………………………………. Pasal 23 BEBAN BIAYA DAN PAJAK-PAJAK (1) ……………….…………………………………………………………………………………..………………………. (2) ………………………………….
BATAN
- 100 Pasal 24 TEMPAT DAN KEDUDUKAN …………………………………….………………………………………………………….………………………………… Pasal 25 LAIN-LAIN …………………………………………………………………………………………………………….……………………… Pasal 26 PENUTUP …………………………………….………………………………….……………………….……………
PIHAK KEDUA ....(NAMA BADAN USAHA) .....
tanda tangan NAMA LENGKAP Nama Jabatan
PIHAK PERTAMA ......(NAMA JABATAN) ......
tanda tangan NAMA LENGKAP NIP:
BATAN
- 101 Format 14m Kerja Sama Pemerintah dengan Masyarakat/G to G (Government to Citizens) dan G to NGO (Government to Non Government Organization)
SURAT PERJANJIAN NOMOR:
Pada hari ini ............. tanggal .........., bulan ......, tahun ..........bertempat di ........ telah diadakan perjanjian antara, 1.
........... (nama pejabat), .............. (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut pihak pertama dengan
2.
.......... (pihak lain) ....................... selanjutnya disebut pihak kedua
Perjanjian tersebut dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
.......................................................................................................................... ...........................................................................................................
2.
............................................................................................................................. ...........................................................................................................
3.
Dan seterusnya. Dibuat di pada tanggal
Untuk dan atas nama: ....(Nama Organisasi) ..... Pihak Kedua,
tanda tangan Nama Lengkap
............................... ……......................
Untuk dan atas nama: .......(Nama Instansi) ....... Pihak Pertama,
tanda tangan dan meterai Nama Lengkap
BATAN
- 102 3. Surat Kuasa a. Pengertian Surat Kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang kepada pejabat/bawahan/badan hukum/kelompok orang/ perseorangan untuk bertindak atas namanya melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan. b. Susunan 1) Kepala Surat Kuasa: Sama dengan Kepala Surat Keterangan, kata SURAT KETERANGAN diganti SURAT KUASA.
2) Batang Tubuh Surat Kuasa: Memuat identitas yang memberikan dan menerima kuasa serta pernyataan pemberian wewenang atau materi yang dikuasakan kepada pihak penerima kuasa untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
3) Kaki Surat Kuasa: Memuat keterangan tempat, tanggal, bulan, tahun pembuatan dan kata Penerima Kuasa dan Pemberi Kuasa masing-masing diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata di sebelah kanan dan kiri bawah. Dan berurutan di
bawah
kata
tersebut
diketik
dengan
huruf
awal
kapital
nama
pejabat/pegawai dan NIP. Surat Kuasa ini ditandatangani oleh Pemberi Kuasa di atas meterai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan surat kuasa terjemahan dalam bahasa Inggris tidak menggunakan meterai. Surat Kuasa dapat dilihat pada Format 15
BATAN
- 103 Format 15 Surat Kuasa
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT KUASA NOMOR:
Yang bertanda tangan di bawah ini, nama
: ....................................................................................................
jabatan
: ....................................................................................................
alamat
: ...................................................................................................
memberi kuasa kepada : nama
: ..................................................................................................
jabatan
: ....................................................................................................
alamat
: ...................................................................................................
untuk ...... .................................................................................................................... ........................................................................................................... Surat Kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Penerima Kuasa,
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
..........., ............................................ Pemberi Kuasa,
tanda tangan dan meterai Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 104 4. Berita Acara a. Pengertian Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses pelaksanaan suatu kegiatan kedinasan yang harus ditandatangani para pihak dan para saksi yang terkait dengan isi Berita Acara tersebut.
Berita acara ada 4 macam, yaitu: 1) Berita Acara Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil, terdiri atas: a) Berita Acara Pemeriksaan Pegawai, yaitu: Naskah berita acara mengenai pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat/pegawai yang diberi wewenang melaksanakan pemeriksaan terhadap pegawai yang disangka melakukan pelanggaran disiplin sehingga dapat dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980. b) Berita Acara Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin, yaitu: Naskah berita acara mengenai pertimbangan penjatuhan hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dari Tim Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin yang disampaikan kepada Kepala BATAN. 2) Berita Acara Serah Terima, adalah naskah berita acara mengenai penyerahan dan
penerimaan
suatu
hak
penguasaan
pertanggung-jawaban
yang
dimaksudkan sebagai bukti berpindahnya suatu keadaan/peristiwa hukum. Berita Acara Serah Terima Jabatan Eselon I sampai dengan IV, yaitu: Berita Acara serah terima mengenai penyerahan dan penerimaan suatu hak penguasaan pertanggungjawaban suatu jabatan sebagai bukti alih tugas jabatan tersebut.
BATAN
- 105 Berita Acara ini dilengkapi dengan Memori Serah Terima Jabatan yang digunakan sebagai: a) Bukti berpindahnya suatu keadaan/peristiwa hukum. b) Batas tanggung jawab pejabat lama kepada pejabat baru. c) Pengukuhan peristiwa yang berakibat finansial. d) Pengenalan tugas-tugas yang harus didahulukan, sedang dikerjakan dan akan/harus dikerjakan.
3) Berita Acara Pengadaan Barang/Jasa, yaitu naskah yang dibuat untuk melengkapi naskah Surat Perintah Kerja yang sudah diterbitkan, terdiri atas: a) Berita Acara Pemeriksaan Barang/Jasa. b) Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa, yaitu naskah serah terima mengenai
penyerahan
dan
penerimaan
suatu
hak
penguasaan
pertanggungjawaban barang habis pakai sebagai bukti berpindahnya barang habis pakai tersebut. c) Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris, yaitu naskah serah terima mengenai
penyerahan
dan
penerimaan
suatu
hak
penguasaan
pertanggungjawaban barang inventaris sebagai bukti berpindahnya barang inventaris tersebut. 4) Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas
b. Susunan 1) Kepala Naskah Berita Acara: Sama dengan Kepala Surat Keterangan, kata SURAT KETERANGAN diganti BERITA ACARA. 2) Batang Tubuh Naskah Berita Acara: Memuat materi berita acara.
BATAN
- 106 3) Kaki Naskah Berita Acara: a) Kata Dibuat di dan pada tanggal diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kanan bawah, kemudian berurutan ke bawah kata Sebagai Pihak Pertama, nama pejabat/nama lengkap, dan NIP diketik di bawah kata pada tanggal, sedangkan di sebelah kiri bawah sejajar dengan kata Sebagai Pihak Pertama juga diketik berurutan ke bawah kata Sebagai Pihak Kedua, nama pejabat/nama lengkap, dan NIP. b) Kata Mengetahui/Mengesahkan diketik simetris dengan huruf awal kapital yang dicantumkan di bawah huruf a) di atas, kemudian berurutan ke bawah nama jabatan, nama lengkap, dan kata NIP. Catatan: Bentuk Berita Acara lainnya disesuaikan dengan masing-masing ketentuan yang berlaku. Berita Acara, Berita Acara Pemeriksaan Pegawai, Berita Acara Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin PNS, Berita Acara Serah Terima Jabatan, Berita Acara Pemeriksaan Barang/Jasa, Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa, Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris, Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris Rakitan, Berita Acara Pemeriksaan Kas dapat dilihat pada Format 16 s.d. 16h
BATAN
- 107 Format 16 Berita Acara
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
BERITA ACARA NOMOR: Pada hari masing:
ini ................ tanggal ..........., bulan ......, tahun ..........
kami masing-
1. ................. (nama pejabat), .............. (NIP dan jabatan), selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan 2. ............... (pihak lain) ....................... selanjutnya disebut Pihak Kedua, telah melaksanakan: a. .................................................................................................. b. dst. Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan …………
Dibuat di ................... pada tanggal …...……........ Pihak Kedua,
Pihak Pertama,
tanda tangan
tanda tangan & meterai
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP: Mengetahui/Mengesahkan Nama Jabatan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 108 Format 16a Berita Acara Pemeriksaan Pegawai RAHASIA BERITA ACARA PEMERIKSAAN NOMOR:
Pada hari .............. tanggal .......... bulan .......... tahun ........., saya ........... NIP ........... pangkat ......... jabatan .............. berdasarkan wewenang yang ada pada saya/Surat Perintah*) ............................... telah mengadakan pemeriksaan terhadap: Nama NIP Pangkat Jabatan Unit Organisasi
: : : : :
......................................................................... ......................................................................... ......................................................................... ......................................................................... .........................................................................
karena ia disangka melakukan pelanggaran terhadap Pasal .... ayat .. huruf... Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980. 1. Pertanyaan: .................................................................................................................... Jawaban: ....................................................................................................................... 2. Pertanyaan: ...................................................................................................................... Jawaban: ...................................................................................................................... 3. dst. Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yang diperiksa : Nama NIP
tanda tangan
: : :
*) coret yang tidak perlu
..................................................... Pejabat pemeriksa : Nama : NIP : tanda tangan :
BATAN
- 109 Format 16b Berita Acara Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin BERITA ACARA PERTIMBANGAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN NOMOR: Pada hari ini ...... tanggal ..... bulan …... tahun ….. Tim Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin mengadakan rapat untuk mempertimbangkan usul Kepala ..... (Unit Kerja) tentang penjatuhan hukuman disiplin berupa penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1(satu) tahun/pembebasan dari jabatan/pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil/pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil*) terhadap: Nama NIP Pangkat Jabatan
: : : :
karena melanggar Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil pasal ... ayat ... huruf ..... Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 yaitu karena melakukan ........... Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala BATAN Nomor ... tanggal .. Tim telah mempertimbangkan dengan seksama usul penjatuhan hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil/pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil*) dan Tim berkesimpulan bahwa hukuman yang diusulkan dapat disetujui/perlu dipertimbangkan/tidak dapat disetujui*) dengan alasan sebagai berikut: ....................... Pertimbangan hukuman disiplin yang dijatuhkan dipandang lebih sesuai yaitu ...... Demikian pertimbangan kami untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua,
TIM PERTIMBANGAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN Sekretaris,
tanda tangan
tanda tangan
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP:
Anggota,
Anggota,
Anggota,
tanda tangan
tanda tangan
tanda tangan
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP:
*) coret yang tidak perlu
BATAN
- 110 Format 16c Berita Acara Serah Terima Jabatan BERITA ACARA SERAH TERIMA JABATAN ESELON I/II/III/IV/V BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Pada hari ini ....... tanggal ............ bulan …….... tahun …., bertempat di ............ berdasarkan ................................. kami: 1. PIHAK PERTAMA Nama : Jabatan : 2. PIHAK KEDUA Nama Jabatan
: :
menyatakan sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK PERTAMA menyerahkan jabatan, wewenang, tugas dan tanggung jawab …. kepada PIHAK KEDUA. Pasal 2 PIHAK KEDUA menerima jabatan, wewenang, tugas dan tanggung jawab …… dari PIHAK PERTAMA. Pasal 3 Pada Serah Terima jabatan ini diserahkan pula oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua Laporan ………… Demikian Berita Acara Serah Terima Jabatan ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut di atas di ............................. PIHAK KEDUA Yang Menerima Jabatan,
PIHAK PERTAMA Yang Menyerahkan Jabatan,
tanda tangan
tanda tangan
NAMA LENGKAP NIP:
NAMA LENGKAP NIP: MENGETAHUI/MENYAKSIKAN Pejabat yang berwenang
tanda tangan NAMA LENGKAP NIP:
BATAN
- 111 Format 16d Berita Acara Pemeriksaan Barang/Jasa BERITA ACARA PEMERIKSAAN BARANG/JASA NOMOR:
Pada hari ............. tanggal ........., bulan ...................., tahun .......... bertempat di ............................... kami yang bertanda tangan di bawah ini: No. 1. 2. dst.
Nama
Jabatan
telah melakukan pemeriksaan barang/jasa sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK)/Surat Perjanjian Pemborongan/Pelaksanaan Pekerjaan Nomor ..... tanggal .…….., dengan hasil sebagai berikut: No.
Nama Barang/Jasa
Spesifikasi
Jumlah
Keterangan
1. 2. dst. Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang/Jasa ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Menyetujui, Penyedia Barang/Jasa
tanda tangan dan cap perusahaan
Pemeriksa: 1. Nama ........ (tanda tangan) 2. Nama ........ (tanda tangan) 3. Nama ........ (tanda tangan)
Nama Lengkap Mengetahui/Menyetujui Pejabat Pembuat Komitmen
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 112 Format 16e Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG/JASA NOMOR:
Pada hari ini ........... tanggal ............ bulan ......... tahun ........... bertempat di ........................., telah diadakan serah terima barang/jasa sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK)/Surat Perjanjian Pemborongan/Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : …. tanggal ……., dengan hasil sebagai berikut:
No.
Nama Barang/Jasa
Spesifikasi
Jumlah
Keterangan
Demikian Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama Jabatan
Nama Penyedia Barang/Jasa
tanda tangan
tanda tangan dan cap perusahaan
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap Nama Jabatan
BATAN
- 113 Format 16f Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG INVENTARIS ---------------------------------------------NOMOR:
Pada hari ini .......... tanggal ......... bulan ......... tahun ........ bertempat di ............ : 1. Nama Jabatan
: ............................................................................................ : Kepala Pusat/Biro/Ketua STTN/Inspektur *) ....................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama Jabatan
: ........................................................................................... : Kepala Unit Pengurus Barang (UPB)/Kepala Penguasa Barang Inventaris (PBI) *)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Telah diadakan serah terima barang inventaris berupa …………. dengan total harga ………. dalam keadaan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sejak tanggal penyerahan tersebut maka barang-barang inventaris di atas menjadi milik dan tanggungjawab Pihak Kedua. Demikian Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA Kepala UPB/Kepala PBI *)
tanda tangan Nama Lengkap NIP: *) coret yang tidak perlu
PIHAK PERTAMA Kepala Pusat/Biro/Ketua STTN/Inspektur
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 114 Format 16g Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris Rakitan
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG INVENTARIS RAKITAN -----------------------------------------NOMOR:
Pada hari ini ......... tanggal .......... bulan ....... tahun ........ bertempat di ......... : 1. Nama Jabatan
: .................................................................................................... : Kepala Bidang/Tim Peneliti *) ............................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama Jabatan
: ................................................................................................... : Kepala Bagian Tata Usaha ………………..
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Telah diadakan serah terima barang inventaris berupa ……………… hasil rakitan (disebutkan komponen yang dirakit) dengan total harga ………. dalam keadaan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Sejak tanggal penyerahan tersebut maka barang inventaris di atas menjadi tanggungjawab Pihak Kedua. Demikian Berita Acara Serah Terima Barang Inventaris Rakitan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. …………, ............……………………. PIHAK KEDUA Kepala Bagian Tata Usaha
PIHAK PERTAMA Kepala Bidang/Tim Peneliti *) …………………………
tanda tangan
tanda tangan
Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP:
*) coret yang tidak perlu
BATAN
- 115 Format 16h Berita Acara Pemeriksaan Kas
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS ----------------------------------------------------NOMOR:
Pada hari ini ........... tanggal ............ bulan ......... tahun ........... yang bertandatangan di bawah ini, kami: Nama Jabatan
: :
Sesuai dengan Surat Keputusan pemeriksaan kepada: Nama Jabatan
................ Nomor ………… tanggal ….…
dilakukan
: : Bendahara ……………………………………….
yang diangkat dengan Surat Keputusan .................. Nomor ……. Tanggal ……. Berdasarkan hasil pemeriksaan kas serta bukti-bukti yang berada dalam pengurusannya itu, ditemukan kenyataan sebagai berikut: a. Uang kertas, uang logam …………………….. Rp …………........... b. SP2D/SPM dan alat pembayaran lainnya ………. Rp ………………… c. Saldo Bank ………………………. Rp ………………… d. Meterai …………………………… Rp ………………… e. Surat/barang berharga yang diizinkan ………………. Rp ………………… ----------------------------Jumlah: Rp ...………………. Saldo uang menurut Buku Kas Umum, Register, dan lain sebagainya berjumlah ……………… Perbedaan positif antara Saldo Kas dan Saldo Buku sebesar …………………………………
Rp …………………
Mengetahui: Bendahara/Pemegang Kas
……………., ……………… Pemeriksa:
…………………….
………………….
Rp …………………
BATAN
- 116 5. Surat Keterangan
a. Pengertian Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan. Naskah ini merupakan pernyataan yang mengandung kebenaran dengan tujuan tertentu (jelas) dan tidak untuk tujuan-tujuan lain yang bertentangan dengan isi naskah dan diterbitkan untuk waktu yang terbatas.
b. Susunan 1) Kepala Surat Keterangan: a) Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas b) Kata SURAT KETERANGAN diketik simetris dengan huruf kapital di bawah kop surat, kemudian nomor surat keterangan diketik di bawah kata SURAT KETERANGAN.
2) Batang Tubuh Surat Keterangan: Memuat pejabat yang menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan Surat Keterangan tersebut.
3) Kaki Surat Keterangan: Penandatanganan: sama dengan kaki Surat Pernyataan.
Surat Keterangan dapat dilihat pada Format 17
BATAN
- 117 Format 17 Surat Keterangan BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT KETERANGAN NOMOR:
Yang bertanda tangan di bawah ini, nama NIP jabatan
: : :
dengan ini menerangkan bahwa Nama : NIP : pangkat/golongan : jabatan : dst. .................................................................................................................................. .................................................................................................................. ............................................................................................................................. ................................................................................................................................... ............................................................................................................................. ....................................................... .................…………................... Pejabat Pembuat Keterangan,
tanda tangan dan cap instansi Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 118 6. Surat Pernyataan
a. Pengertian Surat Pernyataan adalah surat dinas yang dibuat pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas untuk menyampaikan pernyataan kebenaran suatu hal disertai pertanggungjawaban pejabat/pegawai yang bersangkutan atas pernyataan tersebut kepada instansi di luar BATAN dan di lingkungan BATAN.
Surat Pernyataan di BATAN ada 6 macam yaitu: 1) Surat Pernyataan sebagai pejabat struktural untuk syarat pembayaran tunjangan jabatan struktural, terdiri atas: a)
Surat Pernyataan Pelantikan.
b) Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas. c)
Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan, yaitu surat pernyataan yang dibuat setiap permulaan tahun anggaran sebagai kepastian pembayaran tunjangan jabatan struktural.
2) Surat Pernyataan sebagai pejabat fungsional untuk syarat pembayaran tunjangan jabatan fungsional, terdiri atas: a)
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.
b) Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan, yaitu surat pernyataan yang dibuat setiap permulaan tahun anggaran sebagai kepastian pembayaran tunjangan jabatan fungsional. c)
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali, yaitu surat pernyataan khusus bagi pejabat fungsional yang dibebaskan sementara karena tugas belajar untuk jangka waktu lebih dari 6 bulan.
3) Surat Pernyataan sebagai syarat pembayaran Tunjangan Bahaya Nuklir (TBN), terdiri atas: a)
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT), yaitu surat yang menyatakan bahwa pegawai/pejabat telah melaksana-kan tugas seperti
BATAN
- 119 tersebut pada isi surat dan digunakan untuk keperluan membuat perubahan mutasi TBN. b) Surat Pernyataan Masih Melaksanakan Tugas (SPMMT), yaitu surat yang menyatakan bahwa pegawai/pejabat masih melaksanakan tugas seperti tersebut pada isi surat dan dibuat setiap permulaan tahun anggaran.
4) Surat Pernyataan sebagai syarat pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) BATAN sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002, terdiri atas: a)
Surat Pernyataan tidak pernah dihukum, tidak pernah diberhentikan sebagai pegawai negeri/swasta, tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS, bersedia ditempatkan di seluruh wilayah RI, dan tidak menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik.
b) Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.
5) Surat Pernyataan untuk penyesuaian pangkat berdasarkan ijasah yang diperoleh pegawai yang mengikuti pendidikan di luar jam kerja atas biaya sendiri.
6) Surat Pernyataan Tugas Belajar di lingkungan BATAN terdiri atas: a)
Surat Pernyataan Biaya Pemerintah Negara RI.
b) Surat Pernyataan Tidak Menuntut Biaya dari Pemerintah Negara RI. c)
Surat
Pernyataan
Bersedia
diberhentikan
dari
Jabatan
Struktural/Dibebaskan dari Jabatan Fungsional, yaitu surat pernyataan dari pejabat struktural dan atau fungsional yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan, baik di dalam maupun di luar negeri dengan jangka waktu 6 bulan atau lebih yang diketahui oleh atasan langsung atau serendah-rendahnya pejabat Eselon II. d) Surat Pernyataan Selesai Melaksanakan Tugas Belajar. e)
Surat Pernyataan Wajib Kerja, yaitu surat yang menyatakan kesanggupan pegawai/pejabat untuk menjalankan wajib kerja setelah mengikuti
BATAN
- 120 pendidikan/pelatihan di dalam/luar negeri dengan jangka waktu 6 bulan atau lebih. b. Susunan 1) Kepala Surat Pernyataan a)
Kop Surat: sama dengan Kepala Surat Dinas.
b) Kata SURAT PERNYATAAN diketik simetris dengan huruf kapital di bawah kop surat, kemudian nomor surat pernyataan di bawah kata SURAT PERNYATAAN. 2) Batang Tubuh Surat Pernyataan: Pejabat yang menyatakan dan pegawai yang dinyatakan serta maksud dan tujuan diterbitkannya Surat Pernyataan tersebut. 3) Kaki Surat Pernyataan: a) Nama kota, tanggal, bulan, dan tahun diketik dan lengkap dengan huruf awal kapital di sebelah kanan bawah. b) Kemudian Nama Jabatan, Nama Lengkap diketik dengan huruf awal kapital, dan kata NIP berurutan ke bawah, tidak menggunakan tanda kurung dan tidak digarisbawahi. c) Tembusan: sama dengan Kaki Surat Dinas. Surat Pernyataan dapat dilihat pada Format 18 s.d. 18p
BATAN
- 121 Format 18 Surat Pernyataan Pelantikan BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN PELANTIKAN Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini Nama NIP Pangkat/Golongan ruang Jabatan/Pekerjaan
: : : : :
menyatakan dengan sesungguhnya, Nama NIP Pangkat/Golongan ruang Jabatan Eselon
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang tersebut di bawah ini: : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ..............................................................
........................................................... ............................................................ ............................................................ …........................................................
berdasarkan Keputusan …........ Nomor …............ tanggal …….... telah diangkat dalam jabatan ......... dan telah dilantik oleh ........ pada tanggal ….............. Demikian surat pernyataan pelantikan ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan pelantikan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di ………..................... .................., ........................... Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Kepala Kantor Regional ... Badan Kepegawaian Negara ......... 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji
BATAN
- 122 Format 18a Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (Struktural) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : .......................................................... NIP : .......................................................... Pangkat/Golongan ruang : .......................................................... Jabatan : .......................................................... menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Pegawai Negeri Sipil yang tersebut di bawah ini: Nama : .......................................................... NIP : .......................................................... Pangkat/Golongan ruang : .......................................................... Jabatan : .......................................................... Eselon : .......................................................... berdasarkan Surat Keputusan …………........ Nomor ................ tanggal ............... terhitung mulai tanggal ............ telah nyata melaksanakan tugas sebagai ........... di ............ dan diberi tunjangan jabatan sebesar Rp ......... (......................) sebulan terhitung mulai tanggal ............... Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di .................... ....................., ............................ Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Kepala Kantor Regional ...... Badan Kepegawaian Negara di ........................ 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 4. ...............................................................
BATAN
- 123 Format 18b Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan (Struktural) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected] SURAT PERNYATAAN MASIH MENDUDUKI JABATAN Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/Golongan Ruang Jabatan Unit Kerja menyatakan dengan sesungguhnya, Nama NIP Pangkat/Golongan Ruang Jabatan Eselon
: : : : : bahwa : : : : :
............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ Pegawai Negeri Sipil yang tersebut di bawah ini: ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................ ............................................................
pada tanggal .............. telah menduduki jabatan ............. berdasarkan Keputusan .......... Nomor ................... tanggal ................. dan pada tangal ………… masih menduduki jabatan tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di .................... ..................., .............................. Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap Tembusan: NIP: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Kepala Kantor Regional ...... Badan Kepegawaian Negara di ........................ 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 4. .............................................
BATAN
- 124 Format 18c Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (Fungsional) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ Unit Kerja : ............................................................ dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ berdasarkan Surat Keputusan .................. Nomor .................... tanggal ............... telah nyata melaksanakan tugas tersebut terhitung mulai tanggal ......., dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor ....... Tahun .........., yang bersangkutan diberi tunjangan jabatan ............. sebesar Rp ................ (….....) sebulan terhitung mulai tanggal ........... Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap Negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di …………..................... ................, ......................... Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap Tembusan: NIP: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Kepala Kantor Regional ....... Badan Kepegawaian Negara di ................... 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 4. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
BATAN
- 125 Format 18d Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan (Fungsional) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN MASIH MENDUDUKI JABATAN Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ Unit Kerja : ............................................................ dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ Unit Kerja : ............................................................ berdasarkan Surat Keputusan …...... Nomor ……. tanggal …...... Sdr. ........... diangkat dalam jabatan ................. dan pada tanggal 1 Januari .............. masih menduduki jabatan tersebut. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor ... Tahun .... Sdr. ………...... berhak menerima tunjangan jabatan ........ sebesar Rp............. (..........) sebulan, terhitung mulai tanggal ............... Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di .................... .................., ......................... Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap Tembusan: NIP: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Kepala Kantor Regional ....... Badan Kepegawaian Negara di ................... 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 4. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
BATAN
- 126 Format 18e Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali (Fungsional) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected] SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS KEMBALI Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ Unit Kerja : ............................................................ dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ Unit Kerja : ............................................................ telah nyata melaksanakan tugas kembali dalam jabatan fungsional tersebut mulai tanggal ................. dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor ………, Sdr. ….... berhak menerima tunjangan jabatan fungsional ............. sebesar Rp.................. (............) sebulan, terhitung mulai tanggal ………............... Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di .................... .............., ............................. Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap Tembusan: NIP: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Kepala Kantor Regional ....... Badan Kepegawaian Negara di ................... 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 4. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
BATAN
- 127 Format 18f Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (TBN) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ berdasarkan Surat Keputusan .................. Nomor .................... tanggal ............... terhitung mulai tanggal .................... telah nyata melaksanakan tugas dan diberi tunjangan bahaya nuklir tingkat....... sebesar Rp .................... (……..........) sebulan terhitung mulai tanggal ........... Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap Negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan Perbendaharaan Negara di ………….....................
kepada
Kepala
Kantor
..................., ...................... Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: Tembusan: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 3. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
Pelayanan
BATAN
- 128 Format 18g Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Tugas (TBN) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected] SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN TUGAS Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ pada tanggal …........ telah melaksanakan tugas berdasarkan Surat Keputusan …......... Nomor ………….... tanggal ……....... dan pada tanggal ……………..... masih melaksanakan tugas tersebut. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2004 Sdr. ………...... berhak menerima tunjangan bahaya nuklir tingkat ........ sebesar Rp.................. (............) sebulan, terhitung mulai tanggal ………............... Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap Negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di .................... ................, ........................... Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap Tembusan: NIP: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 3. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
BATAN
- 129 Format 18h Surat Pernyataan Masih Melaksanakan Tugas (TBN) BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN MASIH MELAKSANAKAN TUGAS Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ Jabatan : ............................................................ dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama : ............................................................ NIP : ............................................................ Pangkat/Golongan Ruang : ............................................................ pada tanggal …........ telah melaksanakan tugas berdasarkan Surat Keputusan …......... Nomor ………….... tanggal ……....... dan pada tanggal ……………..... masih melaksanakan tugas tersebut. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2004 Sdr. ………...... berhak menerima tunjangan bahaya nuklir tingkat ........ sebesar Rp.................. (............) sebulan, terhitung mulai tanggal ………............... Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar yang mengakibatkan kerugian terhadap Negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di .................... .................., ......................... Pejabat yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap Tembusan: NIP: 1. Kepala BKN u.p. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian 2. Pejabat Pembuat Daftar Gaji 3. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
BATAN
- 130 Format 18i Surat Pernyataan (CPNS)
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini
:
Nama
: ……...........................................................
Tempat dan Tanggal Lahir
: ……............................................................
Agama
: ……............................................................
Alamat
: ……………………………………….......... ……............................................................
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya: 1. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan; 2. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; 3. Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri /Pegawai Negeri; 4. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah negara Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah; 5. Tidak menjadi pengurus dan/atau anggota partai politik.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan saya bersedia dituntut dimuka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Pemerintah, apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar. .................…, ..…………………… Yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap
BATAN
- 131 Format 18j Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (CPNS)
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS Nomor:
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/Golongan Ruang Jabatan
: : : :
.......................................................... .......................................................... .......................................................... ..........................................................
dengan ini menyatakan bahwa: Nama : .......................................................... NIP : .......................................................... Pangkat/Golongan Ruang : .......................................................... Surat Keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil: Pejabat yang mengangkat : .......................................................... Nomor .: .......................................................... Tanggal : .......................................................... Tanggal mulai berlakunya pengangkatan Calon PNS : .......................................................... telah secara nyata melaksanakan tugasnya sejak tanggal ................. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan seperlunya. ................., .......................... Yang membuat pernyataan,
tanda tangan Nama Lengkap
BATAN
- 132 Format 18k Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Baru (Penyesuaian Ijazah)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS BARU Nomor: Yang bertandatangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/Golongan Ruang Jabatan
: : : :
.......................................................... .......................................................... ......................................................... ..........................................................
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama NIP Pangkat/Golongan Ruang Jabatan
: : : :
.......................................................... .......................................................... .......................................................... ..........................................................
Pangkat terakhir berdasarkan Keputusan …....... Nomor ………….... tanggal ……....... terhitung mulai tanggal …………….. telah nyata dan kami anggap mampu melaksanakan tugas baru sebagai ........................, sesuai dengan ijazah terakhir yang telah diperolehnya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya utnuk dipergunakan seperlunya. .................., ......................... Kepala Pusat/Biro/STTN,
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 133 Format 18l Surat Pernyataan Biaya Pemerintah Negara RI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN SEBAGAI BIAYA PEMERINTAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : NIP : Pangkat/Golongan : Unit Kerja : Jabatan Struktural : Jabatan Fungsional :
....................................................... ....................................................... ...................................................... ....................................................... ....................................................... ....................................................
Dengan ini menyatakan bahwa semua biaya yang saya terima selama mengikuti tugas belajar jenjang .................................... selama ................ tahun dari tahun ......... sampai dengan tahun ....... dengan biaya yang diperoleh dari pemerintah negara lain, badan atau organisasi internasional, badan swasta di dalam atau di luar negeri dianggap sebagai biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. ..............., ................................. Yang membuat Pernyataan,
tanda tangan(meterai) Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 134 Format 18m Surat Pernyataan Tidak Menuntut Biaya dari Pemerintah RI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT BIAYA DARI PEMERINTAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ................................................................ Tempat, Tanggal Lahir : ................................................................ NIP : ................................................................ Jabatan : ................................................................ Unit Kerja : ................................................................ Badan Tenaga Nuklir Nasional Dengan ini menyatakan bahwa untuk menyelesaikan studi program .................... dalam bidang .......... di ................................... terhitung mulai .................. sampai dengan ..................... kami bersedia menanggung sendiri semua biaya dan tidak menuntut biaya apapun dari Pemerintah Negara Republik Indonesia selama di luar negeri (......................................), dan akan menyampaikan laporan secara tertulis kepada Sekretariat Kabinet Republik Indonesia setelah kembali dari luar negeri. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya. ..............., ................................. Yang membuat pernyataan,
Mengetahui, *)
tanda tangan tanda tangan Nama Lengkap NIP:
Nama Lengkap NIP: Mengetahui : Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: *) serendah-rendahnya Pejabat Eselon II
BATAN
- 135 Format 18n Surat Pernyataan Bersedia Diberhentikan dari Jabatan Struktural/Dibebaskan dari Jabatan Fungsional
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN BERSEDIA DIBERHENTIKAN DARI JABATAN STRUKTURAL/ DIBEBASKAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Tempat, Tanggal Lahir : NIP : Pangkat/Golongan : Jabatan Struktural : Jabatan Fungsional : Unit Kerja : Alamat :
.......................................................... .......................................................... .......................................................... .......................................................... .......................................................... .......................................................... .......................................................... ..........................................................
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia diberhentikan dari jabatan struktural dan/atau dibebaskan sementara dari jabatan fungsional. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui: Kepala Pusat/Biro/Inspektur/Ketua STTN/ Deputi Atasan Langsung *)
tanda tangan Nama Lengkap NIP: *) coret yang tidak perlu
................., ........................... Yang menyatakan,
tanda tangan & meterai Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 136 Format 18o Surat Pernyataan Selesai Melaksanakan Tugas Belajar BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ......................................................................... NIP : .......................................................................... Tempat, Tanggal Lahir : ............................................................................. Pangkat/Golongan : ......................................................................... Unit Kerja : ............................................................................. Alamat : ............................................................................. Dengan ini menyatakan telah selesai melaksanakan tugas belajar dengan hasil : Lulus/Tidak Lulus *) Jenjang Tugas Belajar Pemberi Beasiswa
: Diploma III/Diploma IV/Sarjana/Magister/Spesialis/ Doktor/Post Doctoral/Pelatihan *) : .....................................................................
Nama Institusi dan Alamat Tempat Tugas Belajar
:
Jangka Waktu Tugas Belajar
:
..................................................................................... .....................................................................................
(isi nama universitas atau nama institusi tempat pelatihan) ........................... s.d ...................................
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. ................, ................................. Mengetahui: Pelapor, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan, tanda tangan tanda tangan Nama Lengkap Nama Lengkap NIP: NIP: *) coret yang tidak perlu
BATAN
- 137 Format 18p Surat Pernyataan Wajib Kerja BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
SURAT PERNYATAAN WAJIB KERJA
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : NIP : Tempat, Tanggal Lahir : Pangkat/Golongan : Unit Kerja : Alamat :
.......................................................... .......................................................... .......................................................... .......................................................... .......................................................... ..........................................................
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia dan akan melaksanakan wajib kerja di lingkungan BATAN/instansi pemerintah lainnya, selambat-lambatnya satu bulan sejak berakhirnya masa tugas belajar selama jangka waktu ..... (..........................) bulan/tahun *), sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui: Kepala Pusdiklat
tanda tangan Nama Lengkap NIP: *) coret yang tidak perlu
.............., ............................ Yang menyatakan,
tanda tangan & meterai Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 138 D. Laporan 1. Pengertian Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu kegiatan atau kejadian. 2. Susunan a. Kepala Naskah Laporan: 1) Kop Naskah: sama dengan Kepala Surat Dinas. 2) Kata LAPORAN,TENTANG, dan judul laporan diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah di bawah kop naskah. b. Batang Tubuh Naskah Laporan: 1) Kata Pendahuluan diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kiri, kemudian diketik berurutan ke bawah dengan huruf awal kapital terdiri atas: a) Umum b) Maksud dan Tujuan c) Ruang Lingkup d) Dasar 2) Kata KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN, HASIL YANG DICAPAI, KESIMPULAN DAN SARAN, dan PENUTUP diketik berurutan ke bawah dengan huruf kapital setelah PENDAHULUAN. 3) Materi Laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor yang mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan. 4) Kesimpulan dan Saran perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan. 5) Penutup merupakan akhir laporan yang memuat harapan untuk masa yang akan datang dan ucapan terima kasih. c. Kaki Naskah Laporan: 1) Kata Dibuat di dan pada tanggal diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kanan bawah, kemudian berurutan ke bawah nama jabatan/pejabat pembuat laporan, nama lengkap, dan NIP. 2) Tempat disesuaikan dengan kota alamat instansi dan tanggal dibuat Laporan.
BATAN
- 139 E. Telaahan Staf 1. Pengertian Telaahan Staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan. 2. Susunan a. Kepala Naskah Telaahan Staf terdiri atas: 1) Kata TELAAHAN STAF, TENTANG, dan judul telaahan staf diketik simetris dengan huruf kapital berurutan ke bawah. 2) Kata Masalah ........ (uraian ringkas permasalahan), diketik dengan huruf awal kapital di bawah angka 1) di atas. b. Batang Tubuh Naskah Telaahan Staf : Diketik dengan huruf awal kapital berurutan ke bawah di sebelah kiri, yaitu: 1) Kata Persoalan dengan nomor urut I: Bagian persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan dipecahkan. 2) Kata Praanggapan dengan nomor urut II: Praanggapan memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data dan saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan kejadian di masa mendatang. 3) Kata Fakta-Fakta yang Mempengaruhi dengan nomor urut III: Bagian fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan pemecahan persoalan. 4) Kata Analisis dengan nomor urut IV: Bagian diskusi memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan serta akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan. 5) Kata Simpulan dengan nomor urut V: Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi, pilihan dan satu cara bertindak atau jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi. 6) Kata Saran dengan nomor urut VI: Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
BATAN
- 140 c. Kaki Naskah Telaahan Staf terdiri atas: 1) Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf, nama lengkap, dan NIP diketik simetris dengan huruf awal kapital di sebelah kanan bawah. 2)
Apabila ada lampiran, diketik di sebelah kiri bawah dan diberi nomor urut, antara lain dapat berupa hasil koordinasi yang memuat bukti koordinasi formal dengan pejabat/staf lain yang terkait, komentar, pendapat, atau koreksi yang dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan konsep batang tubuh telaahan staf.
BATAN
- 141 Format 19 Laporan BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (National Nuclear Energy Agency) Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta 12710 Kotak Pos 4390 Jakarta 12043 Telepon (021) 5251109 Faksimil (021) 5251110 Homepage: www.batan.go.id, Email:
[email protected]
LAPORAN
TENTANG ....................................................................................................................... A. Pendahuluan 1. 2. 3. 4.
Umum Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Dasar
B. Tugas yang Dilaksanakan .................................................................................................................................. Dan seterusnya C. Hasil yang Dicapai .................................................................................................................................. D. Simpulan dan Saran .................................................................................................................................. E. Penutup ..................................................................................................................................
Dibuat di .......................................... pada tanggal .……….........................
Pejabat Pembuat Laporan,
tanda tangan dan cap instansi Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 142 Format 20 Telaahan Staf TELAAHAN
STAF
TENTANG …………………………………………………………
Masalah Uraian ringkas permasalahan, sebagai sarana penunjukan arsip dan merupakan kelompok persoalan sehingga lebih umum atau lebih luas dari persoalan pada persoalan 1. Persoalan Bagian Persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan dipecahkan 2. Praanggapan Pranggapan memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data dan saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan kejadian di masa mendatang 3. Fakta-Fakta yang Mempengaruhi Bagian fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan pemecahan persoalan 4. Analisis Bagian diskusi memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan serta akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan 5. Simpulan Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi, pilihan, dan satu cara bertindak atau jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi 6. Saran Bagian memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf,
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 143 F. Formulir Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang diperlukan.
G. Naskah Dinas Elektronik Naskah Dinas Elektronis adalah naskah dinas berupa komunikasi dan informasi yang dilakukan secara elektronis atau terekam dalam multimedia elektronis. Naskah Dinas ini meliputi: 1. Surat menyurat elektronis 2. Arsip dan dokumentasi elektronis 3. Transaksi elektronis dan 4. Naskah dinas elektronis lain. Ketentuan lebih lanjut tentang hal ini diatur dalam pedoman yang mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, Keputusan Menteri Pendayaguna-an Aparatur Negara Nomor 13/KEP/M.PAN/5 2003 tanggal 23 Januari 2003 tentang Pedoman Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet, dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/1121/ M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Beberapa contoh naskah dinas elektronik antara lain: 1. Faksimile/telefaks/telekopi, adalah alat pengirim dan penerima informasi berupa naskah/tulisan/gambar yang karena kepentingannya harus segera disampaikan kepada yang bersangkutan (alamat yang dituju). 2. Electronic Mail (E-Mail), adalah informasi yang dikomunikasikan melalui sarana elektronik/fasilitas internet yang memerlukan rekaman khusus dan diperlakukan sebagai naskah/surat/dokumen 3. Homepage, adalah penyampaian informasi di internet yang dapat diperoleh melalui komputer server secara on-line.
BATAN
- 144 BAB III TATA SURAT DINAS
A. Pengertian Tata Surat Dinas adalah pengaturan ketatalaksanaan penyelenggara-an suratmenyurat dinas yang dilaksanakan oleh BATAN dalam rangka pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Pengaturan ketatalaksanaan tersebut antara lain tatacara penggolongan surat, penomoran surat, penandatanganan surat, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah tata bahasa, dan penanganan surat dengan media/sarana naskah/surat dinas yang berlaku. Surat-menyurat dinas merupakan kegiatan untuk mendukung terselenggaranya tugas pokok BATAN. Kegiatan ini harus diatur dengan sebaik-baiknya, sehingga tata surat dinas di BATAN dapat terselenggara dengan efektif dan efisien.
B. Format dan Sifat Naskah/Surat Dinas 1. Format Naskah/Surat Dinas Format Naskah/Surat Dinas adalah pola naskah/surat dinas menurut susunan letak atau posisi bagian-bagian naskah/surat dinas termasuk antara lain penempatan tanggal, nomor, perihal, lampiran, kepala, batang tubuh, dan kaki naskah/surat dinas serta tembusan. Format naskah/surat dinas terdiri atas 4 macam, yaitu: a. Format lurus penuh (full block style) b. Format lurus (full block) c. Format setengah lurus (semi block style) d. Format tekuk (indented style) Dalam memilih format naskah/surat dinas perlu diperhatikan keterpaduan faktorfaktor kemudahan, kehematan, dan keserasian.
Format naskah/ surat dinas di
BATAN disesuaikan dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara yaitu menggunakan format setengah lurus (semi block style)
BATAN
- 145 Pengetikan naskah/surat dinas dengan jenis huruf Arial 11 atau 12. Aspek keserasian dan estetika perlu diperhatikan dalam menentukan jarak spasi dengan mempertimbangkan jumlah isi naskah/surat dinas atau disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Sifat Naskah/Surat Dinas Sifat naskah/surat dinas dimulai dari proses pemindahan ide konseptor dalam bentuk tulisan/lisan yaitu pembuatan konsep, pengetikan, pemberian sampul/amplop, pencatatan,
pengiriman,
penentuan
petugas
yang
bertanggungjawab,
dan
perlakuan/penanganan pada umumnya sampai waktu yang ditentukan atau terus menerus disesuaikan dengan sifat surat tersebut. Sifat naskah/surat dinas dapat diurai menjadi 2 macam tingkatan, yaitu tingkat keamanan atau kerahasiaan dan tingkat kecepatan pengiriman. a. Tingkat Keamanan/Kerahasiaan naskah/surat dinas terdiri atas: 1) Sangat
Rahasia
(SR),
keamanan/kerahasiaan
yaitu
naskah/surat
dinas
berkaitan
dengan
tertinggi
dengan
tingkat
keamanan
dan
keselamatan negara, karena apabila disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan
yang
tidak
berhak
akan
membahayakan
keamanan
dan
keselamatan negara. 2) Rahasia
(R),
yaitu
naskah/surat
dinas
dengan
tingkat
keamanan/
kerahasiaan tinggi berkaitan dengan keamanan dan keselamatan negara karena apabila disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak akan merugikan negara. 3) Biasa
(B),
yaitu
naskah/surat
dinas
yang
tidak
memerlukan
keamanan/kerahasiaan khusus akan tetapi tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak/ berkepentingan.
b. Tingkat Kecepatan Pengiriman naskah/surat dinas terdiri atas: 1) Sangat Segera/Kilat adalah naskah/surat dinas yang disampaikan segera setelah selesai diproses dengan menggunakan sarana pengiriman tercepat antara lain melalui faksimile/e-mail/pos kilat khusus/jasa kurir untuk pengiriman ke luar kota/luar negeri atau melalui petugas/pelaksana untuk
BATAN
- 146 pengiriman di dalam kota. Pengiriman dilakukan pada hari yang sama dengan batas waktu paling lambat 24 jam. 2) Segera adalah naskah/surat dinas yang disampaikan paling lambat dalam waktu 2x24 jam dengan sarana pengiriman sama dengan angka 1) tersebut di atas. 3) Biasa adalah naskah/surat dinas disampaikan sesuai jadwal pengiriman yang telah ditentukan dengan batas maksimum 5 hari.
C. Penomoran Naskah/Surat Dinas Penomoran Naskah/Surat Dinas Badan Tenaga Nuklir Nasional terdiri atas: 1. Nomor naskah/surat dinas dari Kepala BATAN, yaitu: Naskah
Dinas
Arahan
Kepala
BATAN
termasuk
Keputusan
Pengangkatan/Pemberhentian Jabatan Struktural, dengan susunan: Nomor Surat/Kode Singkatan Jabatan Eselon I/Bulan/Tahun Contoh: 369/KA/XI/2009
2. Nomor naskah/surat dinas dari Sekretaris Utama dan Para Deputi BATAN, yaitu: Naskah Dinas Arahan Sekretaris Utama dan Para Deputi BATAN, dengan susunan: Nomor Surat/Kode Singkatan Jabatan Eselon I/Bulan/Tahun Contoh: 487/SU/VIII/2009 3. Nomor naskah/surat dinas dari Subbagian Tata Persuratan BSDM BATAN: a. Naskah/Surat Dinas ke luar instansi BATAN termasuk naskah/surat Perjanjian Kerja Sama dan naskah/surat pengadaan barang/jasa yang ditandatangani Eselon I/Kepala Unit Kerja/Unit Pengolah/Tim Pengadaan Barang/Jasa di Kantor Pusat, dengan susunan: Nomor Surat/Kode Klasifikasi/Bulan/Tahun Contoh:
03269/PL 00 02/IV/2009
b. Naskah/Surat Dinas mengenai Keputusan Kepegawaian termasuk Penetapan Angka Kredit (PAK), dengan susunan:
BATAN
- 147 Nomor Surat/Kode Klasifikasi/Tahun Contoh: 03487/KP 02 02/2009 4. Nomor naskah/surat dinas dari masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah: a. Naskah Penetapan Kepala Unit Kerja BATAN, dengan susunan: Nomor Surat/Kode Singkatan Unit Kerja (Unit Pengolah)/ Bulan/Tahun Contoh:
036/RSG/X/2009
b. Naskah/Surat Dinas Unit Kerja (bukan Kantor Pusat) ke luar instansi BATAN termasuk Naskah/Surat Perjanjian Kerja Sama dan naskah/ surat pengadaan barang/jasa, dengan susunan: Nomor Surat/Kode Klasifikasi/Bulan/Tahun Contoh:
299/KS 00 01/IX/2009
5. Nomor naskah dinas di lingkungan BATAN (Eselon I dan Unit Kerja/ Unit Pengolah), dengan susunan: Nomor Surat/Kode Klasifikasi/Kode Singkatan Jabatan (Eselon I/Unit Kerja/Unit Pengolah)/Tahun Contoh:
901/BN 01/NBR 2/2009
Pencantuman
kode
singkatan
jabatan
pimpinan/unit
kerja/unit
pengolah
menunjukkan pembuat konsep naskah/surat dinas dan nomor-nomor naskah/surat dinas tersebut diperoleh dari masing-masing tata usaha unit kerja/unit pengolah yang menandatangani naskah/surat dinas. Contoh: 1) Nota Dinas tentang penerimaan calon PNS dibuat oleh Biro SDM dan ditandatangani oleh Sekretaris Utama, penomorannya:
039/KP 00
02/SDM/2009 2) Nota Dinas yang ditandatangani dan dibuat oleh Sekretaris
Utama,
penomorannya: 109/OT 01/SU/2009
Penomoran Naskah/Surat Dinas dengan sifat Sangat Rahasia atau Rahasia dilakukan dengan susunan penomoran tersebut di atas ditambah dengan singkatan sifat
BATAN
- 148 naskah/surat dinas tersebut yaitu Sangat Rahasia atau Rahasia yang dicantumkan sebelum nomor naskah/ surat dinas. Contoh:
1) R-396/KN 00 03/SJM 4.2/2009 2) SR-04910/KP 03 02/VIII/2009
D. Wewenang Penandatanganan Naskah/Surat Dinas 1. Kewenangan penandatanganan naskah/surat dinas ke luar BATAN yang bersifat kebijakan/keputusan/arahan dilakukan oleh Kepala BATAN.
2. Pejabat eselon I dan II dapat menandatangani naskah/surat dinas sesuai dengan bidang tugas pejabat tersebut.
3. Kewenangan penandatanganan naskah/surat dinas ke luar instansi BATAN yang tidak bersifat kebijakan/keputusan/arahan dapat dilimpah-kan/diserahkan kepada tingkat eselon
di
bawahnya
atau
pejabat
lain
yang
diberi
kewenangan
untuk
menandatangani naskah/surat dinas tersebut sekurang-kurangnya tingkat eselon III dan Ketua Panitia/Tim sesuai dengan bidang tugasnya dan wewenang yang dilimpahkan dengan 2 macam bentuk pelimpahan, yaitu: a. Menggunakan kata/sebutan atas nama disingkat a.n. Contoh: a.n. Deputi Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir Kepala PRSG,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: a.n. Kepala Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir Kepala Bidang Jaminan Mutu
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
BATAN
- 149 b. Menggunakan kata/sebutan untuk beliau disingkat u.b. , yaitu: Pejabat yang diberi kuasa memberi kuasa lagi kepada bawahannya Contoh :
a.n. Sekretaris Utama Kepala Biro Kerja Sama Hukum dan Humas u.b. Kepala Bagian Hukum
tanda tangan Nama Lengkap NIP: Catatan: • Penulisan nama jabatan pejabat yang berwenang diketik lengkap, sedangkan nama jabatan pejabat yang menandatangani naskah/ surat dinas dapat disingkat, dan diketik dengan huruf awal kapital. • Pejabat yang menandatangani naskah/surat dinas dengan atas nama/ untuk beliau tidak mengirim tembusan, tetapi perlu memberitahukan kepada pejabat yang berwenang.
4. Penandatanganan naskah dinas dapat dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk berdasarkan Surat Perintah, terdiri atas: a. Pelaksana Harian (Plh.), yaitu pejabat yang mendapat pelimpahan wewenang dari atasannya yang bersifat sementara sampai dengan pejabat definitif aktif kembali. Pejabat yang bersangkutan berhalangan hadir sekurang-kurangnya 7 hari kerja karena dinas ke daerah/luar negeri, mengikuti diklat, menunaikan ibadah haji, sakit dan perlu dirawat, atau menjalani hak cuti. b. Pelaksana Tugas (Plt.), yaitu pejabat yang mendapat pelimpahan wewenang bersifat sementara sampai dengan pejabat definitif ditetapkan. Pelaksana Tugas digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas belum ditetapkan (kosong) karena menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut, antara lain disebabkan pejabat sebelumnya menjalani masa purnabakti (pensiun), mutasi, diberhentikan, atau berhalangan tetap.
BATAN
- 150 Contoh: Plh. Kepala Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri,
tanda tangan Nama Lengkap NIP: Plt.
Kepala Subbagian Mutasi,
tanda tangan Nama Lengkap NIP:
E.
Media/Sarana Naskah/Surat Dinas 1. Kertas Naskah/Surat Dinas Media/Sarana Naskah/Surat Dinas adalah alat untuk merekam informasi yang dikomunikasikan dalam bentuk media konvensional (kertas). a. Ukuran dan Seri, yaitu: 1) Kegiatan surat-menyurat dinas, penggandaan, dan dokumen pelaporan menggunakan kertas HVS maksimal 80 gram seri A4: 297 x 210mm (8 ¼ x 11 ¾ inci). 2) Kertas kop instansi yang dicetak dan dicantumkan lambang negara dan/atau logo instansi menggunakan kertas HVS 80 gram seri A4. 3) Naskah dinas yang mempunyai nilai guna dengan jangka waktu lama dan nilai keasaman tertentu menggunakan kertas HVS di atas 80 gram seri A4. b. Warna dan Kualitas, yaitu: 1) Kertas berwarna putih dengan kualitas terbaik (white bond) 2) Warna Lembar Sampul (cover) diatur sebagai berikut: a) Biru untuk Naskah Peraturan Kepala BATAN dan Pedoman BATAN b) Merah untuk Prosedur BATAN 3) Naskah/surat dengan jangka waktu simpan 10 tahun/lebih/ bernilai guna permanen menggunakan kertas serendah-rendahnya dengan nilai keasaman (pH) 7.
BATAN
- 151 2. Sampul/Amplop Naskah/Surat Dinas Sampul/amplop naskah/surat dinas adalah sarana kelengkapan penyampaian naskah/surat dinas terutama untuk naskah/surat dinas ke luar instansi BATAN. Sampul/amplop naskah/surat dinas dicetak sesuai dengan kertas kop naskah/surat dinas.
a. Ukuran: 1) Naskah/surat dinas yang dapat dilipat menggunakan sampul/ amplop ukuran 105mm x 227mm (amplop kabinet). 2) Naskah/surat dinas yang mempunyai lampiran dan tidak dapat dilipat menggunakan sampul/amplop disesuaikan dengan tebal naskah/surat dinas tersebut dan pada setiap sisi sampul/amplop diberi ruang maksimal 0,5 inci (amplop coklat).
b. Warna dan Kualitas: Sampul/amplop naskah/surat dinas menggunakan kertas tahan lama (bond), berwarna putih atau coklat muda disesuaikan dengan ukuran dan berat naskah/surat dinas tersebut.
c. Penulisan Alamat Pengirim dan Tujuan:
1) Alamat pengirim dicetak di tengah (centring) pada sampul/amplop kabinet dan di bagian kiri atas pada sampul/amplop coklat sesuai dengan kertas kop naskah/surat dinas.
2) Alamat tujuan diketik pada bagian kanan tengah, sama dengan alamat tujuan yang tercantum di kepala naskah/surat dinas tersebut.
d. Tata Cara Penggunaan:
1) Naskah/surat dinas yang bersifat Biasa dan ditujukan kepada instansi di luar BATAN diberi sampul/amplop sesuai dengan ukuran naskah/surat dinas tersebut, sedangkan naskah/surat dinas antar Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat, PPTN Serpong, dan PPTN Pasar Jumat tidak diberi sampul/amplop dan
BATAN
- 152 naskah/surat dinas dari/ke PPTN Bandung dan PPTN Yogyakarta disatukan dalam satu sampul/amplop coklat.
2) Naskah/surat dinas yang bersifat Sangat Rahasia atau Rahasia antar Unit Kerja/Unit Pengolah diberi 2 sampul/amplop yaitu sampul/amplop I (sebelah dalam) dicantumkan alamat tujuan, nomor, dan sifat naskah/surat dinas, dan sampul/amplop II (sebelah luar) dicantumkan alamat tujuan dan nomor naskah/surat dinas, kemudian untuk naskah/surat dinas dari/ke PPTN Bandung dan PPTN Yogyakarta dimasukkan dan/atau disatukan dengan naskah/surat dinas yang bersifat Biasa ke dalam sampul/amplop coklat pada angka 1) tersebut di atas.
3. Warna Tinta a. Warna tinta untuk penulisan naskah/surat dinas adalah warna hitam. b. Penandatanganan menggunakan warna biru tua. c. Warna
tinta
merah
hanya
digunakan
untuk
penulisan
tingkat
keamanan/kerahasiaan yaitu kata Sangat Rahasia dan Rahasia.
F.
Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi Gelar akademik terdiri dari Sarjana, Magister, dan Doktor sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 178/U/2001 tanggal 21 November 2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Pencantuman gelar akademik, sebutan profesional, dan gelar doktor kehormatan hanya digunakan pada dokumen resmi yang berkaitan dengan kegiatan akademik dan pekerjaan. Penulisan gelar Sarjana dan Magister dicantumkan di belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan dengan huruf S untuk Sarjana atau huruf M untuk Magister diikuti singkatan nama kelompok bidang keahlian, sedangkan gelar akademik Doktor disingkat Dr. dicantumkan di depan nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan. Gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) diberikan kepada seseorang yang telah memiliki gelar akademik sekurang-kurangnya Sarjana dan berjasa luar biasa dalam pengembangan suatu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan,
BATAN
- 153 kemasyarakatan dan/atau kemanusiaan. Penulisan gelar Doktor Kehormatan disingkat Dr. (H.C) dicantumkan di depan nama penerima hak atas gelar tersebut.
Sebutan profesional lulusan Program Diploma dicantumkan di belakang nama yang berhak atas sebutan tersebut yang terdiri atas: 1. Ahli Pratama untuk Program Diploma I disingkat A.P. 2. Ahli Muda untuk Program Diploma II disingkat A. Ma. 3. Ahli Madya untuk Program Diploma III disingkat A.Md. 4. Sarjana Sains Terapan untuk Program Diploma IV disingkat SST
BATAN
- 154 BAB
IV
LAMBANG NEGARA, LOGO, DAN CAP DINAS BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Lambang Negara, logo, dan cap dinas digunakan dalam tata naskah dinas sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi.
A. Lambang Negara: Lambang Negara berwarna emas digunakan untuk tata naskah dinas pejabat negara, seperti:
Presiden
dan
Wakil
Presiden,
Ketua,
Wakil
Ketua,
dan
Anggota
MPR/DPR/MA/BPK, Menteri dan jabatan setingkat menteri, Duta Besar, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota, dan pejabat negara lainnya. Lambang Negara digunakan dalam naskah dinas seperti: Kerja Sama Antar-pemerintah (G to G), Kerja Sama Pemerintah dan pihak luar negeri, dan Kerja Sama Kota Kembar (Sister City) yang diletakkan simetris di sebelah atas naskah/surat dinas tersebut dan di atas map naskah.
B. Logo: Logo BATAN dalam tata naskah dinas digunakan untuk: 1. Cap Dinas 2. Kertas kop naskah/surat dinas yang diletakkan di tengah marjin dan di sisi kiri atas kertas 3. Lembar kedua dan berikutnya untuk naskah/surat dinas yang diletakkan di tengah marjin kertas 4. Sampul/amplop naskah/surat dinas yang diletakkan di sisi kiri atas sampul/amplop kabinet dan amplop coklat 5. Kartu undangan dinas yang diletakkan di tengah marjin kartu
BATAN
- 155 C. Cap Dinas 1. Bentuk a. Cap Dinas Jabatan Kepala BATAN Susunan teks berurutan dimulai dari lingkaran terluar yaitu: kata KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL dan REPUBLIK INDONESIA dengan bintang segi lima di antara kedua kata tersebut, kemudian Lambang Negara Republik Indonesia yang diletakkan di tengah-tengah lingkaran. (Gambar 1) b. Cap Dinas BATAN Susunan teks berurutan dimulai dari lingkaran terluar yaitu: kata BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL dan REPUBLIK INDONESIA dengan bintang segi lima di antara kedua kata tersebut, kemudian logo BATAN yang diletakkan di tengah-tengah lingkaran. (Gambar 1a) c. Cap dinas masing-masing Satuan Kerja BATAN Susunan teks berurutan dimulai dari lingkaran terluar yaitu: nama SATUAN KERJA dan kata BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL dengan bintang segi lima di antara kedua kata tersebut, kemudian logo BATAN yang diletakkan di tengah-tengah lingkaran. (Gambar 1b) Khusus untuk cap dinas BATAN tidak dicantumkan kata BATAN dibawah Logo.
2. Warna dan Penggunaan Cap Dinas Badan Tenaga Nuklir Nasional berwarna biru tua. a.
Cap Dinas warna biru tua digunakan untuk mengesahkan naskah dinas yang telah ditandatangani pejabat yang berwenang.
b.
Nota Dinas, Memo dan surat menyurat ke luar negeri (termasuk surat perjanjian) tidak menggunakan Cap Dinas.
3. Pembubuhan Pencantuman Cap Dinas adalah sebagai berikut: a. Naskah/surat dinas di sebelah kiri dan menyentuh tanda tangan b. Sampul/amplop di sebelah kiri di bawah nomor naskah/surat dinas c. Naskah dinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
BATAN
- 156 Gambar : 1 Cap Dinas Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional
Contoh Cap Dinas
Susunan Teks
Gambar Cap Dinas
Bentuk/Ukuran
- Lingkaran luar: a. Kepala garis tengah 4cm Badan Tenaga Nuklir Nasional R1 = 2cm b. Lambang Negara - Lingkaran dalam: c. Republik Indonesia garis tengah 2,80cm R2 = 1,40cm d. Bintang Segi Lima
Keterangan Digunakan untuk: Surat Dinas yang ditandatangani Kepala BATAN (warna biru tua)
BATAN
- 157 Gambar : 1a Cap Dinas Badan Tenaga Nuklir Nasional
Contoh Cap Dinas
Susunan Teks
Gambar Cap Dinas
Bentuk/Ukuran
Nasional - Lingkaran luar: garis tengah 4cm b. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional R1 = 2cm a. Badan
Tenaga
Nuklir
c. Republik Indonesia d. Bintang Segi Lima
- Lingkaran dalam: garis tengah 2,80cm R2 = 1,40cm
Keterangan Digunakan untuk: Naskah Dinas yang ditandatangani Sekretaris Utama, Para Deputi, dan Kepala Biro (warna biru tua)
BATAN
- 158 Gambar : 1b
Cap Dinas Unit Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional
Contoh Cap Dinas
Susunan Teks
Gambar Cap Dinas
Bentuk/Ukuran
a. Nama Unit kerja
- Lingkaran luar: garis tengah 4cm b. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional R1 = 2cm c. Badan Tenaga Nuklir Nasional d. Bintang Segi Lima
- Lingkaran dalam: Garis tengah 2,80cm R2 = 1,40 cm
Keterangan
Digunakan untuk: Naskah Dinas yang ditandatangani Para Kepala Pusat dan Ketua STTN (warna biru tua)
BATAN
- 159 BAB V TATA KEARSIPAN A. Pengertian 1. Pengertian Arsip Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 Pasal 1, Arsip adalah: a.
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal
maupun
berkelompok,
dalam
rangka
pelaksanaan
kegiatan
pemerintahan. b.
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Menurut fungsinya arsip dibedakan menjadi 2, yaitu: a.
Arsip
Dinamis
yaitu
arsip
yang
dipergunakan
secara
langsung
dalam
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya
atau
dipergunakan
secara
langsung
dalam
penyelenggaraan
administrasi negara. b.
Arsip Statis yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara.
2. Pengertian Tata Kearsipan adalah suatu proses kegiatan pengelolaan arsip dengan lingkup kegiatan keseluruhan siklus daur hidup arsip mulai dari tahap penciptaan, penataan, penyusutan.
penggunaan,
penemuan
kembali,
pemeliharaan
sampai
dengan
BATAN
- 160 B. Tujuan Kearsipan Tujuan Kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional
tentang
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
penyelenggaraan
kehidupan
kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah. C. Kegiatan Pengelolaan Arsip 1. Ketatalaksanaan Kearsipan a.
Pengendalian Naskah/Surat Dinas Masuk Pengendalian naskah/surat dinas masuk dari instansi pemerintah, instansi swasta, dan antar Unit Kerja/Unit Pengolah dilakukan oleh Penata Persuratan, Penata Persuratan dan Kepegawaian, Pengatur Tata Persuratan, Pengatur Administrasi Umum, dan Arsiparis masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah, dengan rincian: 1) Penata Persuratan/Pengatur Tata Persuratan/Arsiparis Subbagian Tata Persuratan BSDM melakukan kegiatan: a) Menerima/mengambil
naskah/surat
dari/ke
caraka/kurir
(instansi
pemerintah, instansi swasta, kantor pos, jasa pengiriman)/kotak pos di Kantor Pos dan diplomatic bag di Departemen Luar Negeri, diteliti kebenaran alamat tujuan: Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat, kemudian membubuhkan paraf dan cap penerimaan naskah/ surat di lembar pengantar surat/buku ekspedisi caraka/kurir tersebut. b) Mengelompokkan naskah/surat untuk dinas atau pribadi. c) Membubuhkan
cap penerimaan naskah/surat pada sampul/amplop
naskah/surat dinas untuk naskah/surat dinas yang bersifat Sangat Rahasia/Rahasia. Naskah/surat dinas yang tidak diberi kode sangat rahasia/rahasia
dan
setelah
dibuka
ternyata
bersifat
Sangat
Rahasia/Rahasia, maka naskah/surat dinas tersebut ditutup kembali, ditulis kata telah/sudah dibuka di sudut kanan atas sampul/amplop, dan dibubuhi paraf dan tanggal; atau diberi sampul/ amplop apabila dari instansi pemerintah/swasta, kantor pos, jasa pengiriman, dan Unit
BATAN
- 161 Kerja/Unit Pengolah asal naskah/surat dinas tersebut tidak dikemas dalam sampul/amplop. d) Membuka dan memeriksa kelengkapan naskah/surat dinas yang bersifat
Biasa, misal: lampiran. e) Naskah/surat dinas yang mempunyai alamat pengirim di dalam surat,
sampul/amplop dapat dimusnahkan, sedangkan naskah/ surat dinas yang tidak mempunyai alamat pengirim di dalam naskah/surat dinas, sampul/amplop disertakan/ dilampirkan. f)
Mengarahkan naskah/surat dinas sesuai sifat/isi/tujuan naskah/ surat dinas dengan pensil, yaitu: (1) Pengarahan naskah/surat dinas Sangat Rahasia/ Rahasia (SR/R)
dicantumkan
di
sampul/amplop,
misal:
SU/R
(penjelasan:
naskah/surat dinas ditujukan kepada Sekretaris Utama bersifat rahasia). (2) Pengarahan naskah/surat dinas Biasa (B) dicantumkan pada bagian
sisi kanan bawah naskah/surat dinas, misal: PEN/B (penjelasan: naskah/surat dinas ditujukan kepada P2EN bersifat biasa). (3) Naskah/surat dinas Penting (berkualitas) dan memerlukan lebih dari
satu tindak lanjut, dikopi dan diarahkan ke Unit Kerja/Unit Pengolah sesuai
isi
naskah/surat
dinas
dengan
menggunakan
Lembar
Distribusi (Formulir 1) atau cap distribusi di belakang naskah/surat dinas, sedangkan naskah/ surat dinas asli diarahkan ke Subbagian Arsip dan Dokumentasi BSDM untuk disimpan dan dipelihara sebagai naskah induk/naskah asli (master document). Naskah/surat dinas Penting (berkualitas) dapat diketahui jika: (a) Keterlambatan penyampaian naskah/surat dinas tersebut pada
alamat yang dituju akan berakibat fatal. (b) Akan mengganggu kelancaran tugas apabila naskah/ surat dinas
hilang. Informasi naskah/surat dinas tersebut tidak dapat ditemukan di sumber lain apabila hilang. (d) Naskah/surat dinas itu penting sebagai data/ informasi kelangsungan hidup organisasi. (e) Naskah/surat dinas tersebut memerlukan tindak lanjut. (c)
BATAN
- 162 g)
Memberi cap penomoran naskah/surat dinas masuk (numerator) di sudut
kanan
atas
naskah/surat
dinas
dan
mencatat
di
Buku
Pengendalian Naskah/Surat Dinas Masuk (Formulir 2).Pemberian
numerator hanya untuk naskah/surat dinas asli, sedangkan tembusan naskah/surat dinas cukup ditulis dengan nomor yang sama dari
numerator naskah/surat dinas asli, kecuali naskah/surat dinas asli yang dikirim bukan untuk Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat sehingga pemberian numerator dicantumkan di naskah/surat dinas tembusan tersebut. h)
Membubuhkan cap penerimaan naskah/surat di sebelah/sisi belakang halaman terakhir naskah/surat tersebut dan lampirannya (bila ada).
i)
Mendistribusikan naskah/surat dinas kepada Unit Kerja/Unit Pengolah yang dituju ke Loker I.
j)
Mencatat naskah/surat dinas di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Masuk untuk naskah/surat dinas yang ditujukan kepada Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar Jumat dan PPTN Serpong yang dikirim melalui Subbagian Tata Persuratan BSDM dan diteruskan kepada alamat tujuan melalui Loker I.
k)
Menyimpan dan menyusun Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Masuk yang sudah diparaf oleh Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis masing-masing Unit Kerja/ Unit Pengolah secara urut kronologis tanggal masuk naskah/surat dinas sebagai bukti penerimaan dan sarana pengendali naskah/ surat dinas.
2) Pengatur
Administrasi
Umum/Arsiparis
masing-masing
Unit
Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat melakukan kegiatan: a) Mengambil naskah/surat dinas dari Loker I dan Loker II setiap Unit
Kerja/Unit Pengolah dan meneliti kelengkapan naskah/surat dinas, kemudian membubuhkan paraf di: (1)
Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Masuk dan mengembalikan ke
Loker
I
untuk
naskah/surat
dinas
dari
instansi
BATAN
- 163 pemerintah/instansi
swasta
dan
PPTN
Serpong/PPTN
Pasar
Jumat/PPTN Bandung/PPTN Yogyakarta. (2)
Lembar Pengantar Surat Sangat Rahasia/Rahasia/Biasa (Formulir 3) dan mengembalikan lembar pertama (asli) Lembar Pengantar tersebut ke Loker II untuk naskah/surat dinas dari Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat.
b) Mencatat naskah/surat dinas di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas
Masuk dan meneruskan naskah/surat dinas tersebut kepada Pemimpin Unit Kerja/Unit Pengolah disertai Lembar Disposisi (Formulir 4) minimal rangkap dua. c) Mencatat informasi dari Lembar Disposisi naskah/surat dinas yang sudah
didisposisi
pimpinan di kolom disposisi pada Buku Pengendalian
Naskah/Surat Dinas Masuk. d) Mendistribusikan naskah/surat dinas kepada pejabat/pegawai sesu-ai
disposisi disertai lembar pertama (asli) Lembar Disposisi melalui Loker II, sedangkan lembar kedua Lembar Disposisi setelah diparaf, dikembalikan oleh penerima naskah/surat dinas ke Loker II masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah asal naskah/surat dinas sebagai bukti penerimaan naskah/surat dinas untuk disimpan dan disusun kronologis tanggal naskah/surat dinas di kotak Lembar Disposisi. e) Menerima kembali naskah/surat dinas yang telah selesai diproses untuk
disimpan dan/atau disatukan dengan berkas naskah/surat dinas yang terkait sampai dengan jangka waktu simpan arsip. f) Meneruskan naskah/surat dinas dengan alamat tujuan Unit Kerja/ Unit
Pengolah Kantor Pusat dari instansi pemerintah/instansi swasta, dan Unit Kerja/Unit
Pengolah
PPTN
Serpong/PPTN
Pasar
Jumat/PPTN
Bandung/PPTN Yogyakarta yang disampaikan langsung ke Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat kepada Subbagian Tata Persuratan BSDM untuk diproses seperti angka 1) c) sampai dengan angka 1) h) di atas.
BATAN
- 164 3) Caraka Subbagian Persuratan dan Kepegawaian PKTN untuk PPTN Serpong melakukan kegiatan: a) Menerima/mengambil naskah/surat dinas dari/ke caraka/kurir (instansi
pemerintah/swasta, kantor pos, dan jasa pengiriman), meneliti kebenaran alamat tujuan, kemudian membubuhkan paraf dan tanggal penerimaan surat pada lembar pengantar surat/buku ekspedisi caraka/kurir tersebut. b) Menerima dan meneliti kebenaran alamat tujuan naskah/surat dinas dari
Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat/PPTN Pasar Jumat/ PPTN Bandung/PPTN Yogyakarta, kemudian membubuhkan paraf di lembar kedua Lembar Disposisi, Buku Pengendalian Naskah/ Surat Dinas Masuk, Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar (Formulir 5), lembar pertama
(asli)
Lembar-Lembar
Pengantar
Surat
Sangat
Rahasia/Rahasia/Biasa. c) Mengembalikan lembar kedua Lembar Disposisi, Buku Pengendali-an
Naskah/Surat Dinas Masuk, Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar, lembar pertama (asli) Lembar-Lembar Pengantar Surat ke Loker I dan II masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah asal naskah/surat dinas sebagai bukti penerimaan naskah/surat dinas untuk disimpan dan disusun kronologis tanggal naskah/surat dinas. d) Mengelompokkan
dan mendistribusikan naskah/surat dinas kepada
masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong sesuai alamat tujuan naskah/surat dinas tersebut. 4)
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong melakukan kegiatan: a) Meneliti, mengelompokkan, dan memberi cap penerimaan naskah/ surat,
kemudian
mencatat
Naskah/Surat
Dinas
Rahasia/Rahasia/Biasa,
naskah/surat Masuk, dan
Umum/Arsiparis Unit Kerja.
dinas
Lembar
meneruskan
di
Buku
Pengantar ke
Pengendalian Surat
Pengatur
Sangat
Administrasi
BATAN
- 165 b) Mencatat naskah/surat dinas di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas
Masuk dan menyampaikan ke Pimpinan Unit Kerja/Unit Pengolah disertai Lembar Disposisi minimal rangkap dua. c) Mencatat informasi dari Lembar Disposisi naskah/surat dinas yang sudah
didisposisi
pimpinan di kolom disposisi pada Buku Pengendalian
Naskah/Surat Dinas Masuk. d) Mendistribusikan naskah/surat dinas kepada pejabat/pegawai sesu-ai
disposisi disertai lembar pertama (asli) Lembar Disposisi melalui Kepala Bagian Tata Usaha atau Kepala Subbagian Tata Usaha masing-masing Unit Kerja, sedangkan lembar kedua Lembar Dispo-sisi yang sudah diparaf penerima naskah/surat dinas tersebut disim-pan dan disusun kronologis tanggal naskah/surat dinas di kotak Lembar Disposisi sebagai sarana pengendali naskah/surat dinas. e) Menerima kembali naskah/surat dinas yang telah selesai diproses untuk
disimpan dan/atau disatukan dengan berkas naskah/surat dinas yang terkait sampai dengan jangka waktu simpan arsip. 5) Persuratan/Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis PPTN Pasar Jumat melakukan kegiatan: a) Menerima/mengambil naskah/surat dinas dari/ke caraka/kurir (instansi
pemerintah/swasta, kantor pos, dan jasa pengiriman), meneliti kebenaran alamat tujuan, kemudian membubuhkan paraf dan tanggal penerimaan surat pada lembar pengantar surat/buku ekspedisi caraka/kurir tersebut. b) Menerima dan meneliti kebenaran alamat tujuan naskah/surat dinas dari
Unit
Kerja/Unit
Pengolah
Kantor
Pusat/PPTN
Serpong/PPTN
Bandung/PPTN Yogyakarta, membubuhkan paraf dan tanggal di lembar kedua Lembar Disposisi, Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar, lembar I (asli) Lembar-Lembar Pengantar Surat. c) Mengembalikan lembar-lembar yang sudah diparaf ke Loker I dan II
masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah asal naskah/surat dinas sebagai bukti penerimaan naskah/surat dinas untuk disimpan dan disusun kronologis tanggal naskah/surat dinas.
BATAN
- 166 d) Mencatat naskah/surat dinas di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas
Masuk dan menyampaikan ke Pimpinan Unit Kerja/Unit Pengolah disertai Lembar Disposisi minimal rangkap dua. e) Mencatat informasi dari Lembar Disposisi naskah/surat dinas yang sudah
didisposisi
pimpinan di kolom disposisi pada Buku Pengendalian
Naskah/Surat Dinas Masuk. f) Mendistribusikan naskah/surat dinas kepada pejabat/pegawai sesu-ai
disposisi disertai lembar pertama (asli) Lembar Disposisi melalui Kepala Bagian Tata Usaha atau Kepala Subbagian Tata Usaha masing-masing Unit Kerja, sedangkan lembar kedua Lembar Dispo-sisi yang sudah diparaf penerima naskah/surat dinas tersebut disim-pan dan disusun kronologis tanggal naskah/surat dinas di kotak Lembar Disposisi sebagai sarana pengendali naskah/surat dinas. g) Menerima kembali naskah/surat dinas yang telah selesai diproses untuk
disimpan dan/atau disatukan dengan berkas naskah/surat dinas yang terkait sampai dengan jangka waktu simpan arsip. 6)
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis PPTN Bandung dan PPTN Yogyakarta melakukan kegiatan: a) Menerima/mengambil naskah/surat dinas dari/ke caraka/kurir (instansi pemerintah/swasta, kantor pos, jasa pengiriman Unit Kerja/ Unit Pengolah Kantor Pusat/PPTN Serpong/PPTN Pasar Jumat), meneliti kebenaran alamat tujuan, membubuhkan paraf, tanggal dan/atau cap penerimaan naskah/surat pada lembar pengantar surat/buku ekspedisi caraka/kurir. b) Mencatat naskah/surat dinas di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Masuk dan menyampaikan ke Pimpinan Unit Kerja/Unit Pengolah disertai Lembar Disposisi minimal rangkap dua. c) Mencatat informasi dari Lembar Disposisi naskah/surat dinas yang sudah didisposisi
pimpinan di kolom disposisi pada Buku Pengendalian
Naskah/Surat Dinas Masuk.
BATAN
- 167 d) Mendistribusikan naskah/surat dinas kepada pejabat/pegawai sesu-ai disposisi disertai lembar pertama (asli) Lembar Disposisi melalui Kepala Bagian Tata Usaha masing-masing Unit Kerja, sedangkan lembar kedua Lembar Disposisi yang sudah diparaf penerima naskah/surat dinas tersebut disimpan dan disusun kronologis tanggal naskah/surat dinas dalam kotak Lembar Disposisi sebagai sarana pengendali naskah/surat dinas. e) Menerima kembali naskah/surat dinas yang telah selesai diproses untuk disimpan dan/atau disatukan dengan berkas naskah/surat dinas yang terkait sampai dengan jangka waktu simpan arsip. Alur Proses Naskah/Surat Dinas Masuk dapat dilihat pada: 1. Proses Naskah/Surat Dinas Masuk Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat 2. Proses Naskah/Surat Dinas Masuk Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong 3. Proses Naskah/Surat Dinas Masuk Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar Jumat 4. Proses Naskah/Surat Dinas Masuk Unit Kerja/Unit Pengolah
PPTN
Bandung dan PPTN Yogyakarta
b. Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar Proses naskah/surat dinas yang ditujukan kepada instansi pemerintah/ swasta di luar BATAN dimulai sejak pembuatan konsep naskah/surat dinas sampai dengan naskah/surat
dinas
tersebut
ditandatangani
dan
dilengkapi
(antara
lain
sampul/amplop dan lampiran) untuk dikirim ke alamat yang dituju. Proses naskah/surat dinas keluar dilakukan sebagai berikut: 1)
Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat: a) Konsep naskah/surat dinas keluar
oleh
Penata
Persuratan
Persuratan/Pengatur
dan
Administrasi
ditulis/diketik/ditempel/dilampirkan Kepegawaian/Pengatur Umum/Arsiparis
Pengolah (konseptor) di Lembar Verbal (Format 8a).
Unit
Tata
Kerja/Unit
BATAN
- 168 b) Lembar Verbal dilengkapi berkas konsep naskah/surat dinas yang sudah
disetujui, diparaf dan dicantumkan tanggal oleh pimpinan dan pelaksana yang terkait dengan pembuatan konsep naskah/surat dinas, kemudian diketik net oleh Penata Persuratan dan Kepegawai-an/Pengatur Tata Persuratan/Pengatur
Administrasi
Umum/Arsiparis
Unit
Kerja/Unit
Pengolah (konseptor) di kertas kop BATAN minimal rangkap dua untuk kemudian diparaf pemeriksa terakhir di lembar kedua naskah/surat dinas tersebut
dan
disampaikan
kepada
pejabat
yang
berwenang
menandatangan naskah/surat dinas untuk ditandatangani. Posisi paraf dicantumkan di lembar kedua naskah/surat dinas dengan ketentuan sebagai berikut: (1) paraf pejabat satu tingkat di bawah pejabat penandatangan naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kanan setelah nama pejabat penandatangan (2) paraf pejabat dua tingkat di bawah pejabat penandatangan naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kiri setelah nama pejabat penandatangan tersebut. c) Proses a) dan b) dicatat di Lembar Pencatatan Konsep/Net Naskah/Surat
Dinas (Formulir 6). d) Naskah/surat dinas yang sudah ditandatangani disampaikan ke Penata
Persuratan/Pengatur Tata Persuratan/Arsiparis/Pelaksana di Subbagian Tata Persuratan BSDM untuk diberi nomor surat keluar dengan numerator dan dicatat di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar. e)
Naskah/surat dinas yang diproses tidak dengan konsep, antara lain Keputusan Kepegawaian, diketik net minimal rangkap dua oleh Penata Persuratan
dan
Kepegawaian/Pengatur
Tata
Persuratan/
Pengatur
Administrasi Umum/Arsiparis Unit Kerja/Unit Pengolah kemudian diproses seperti huruf a) sampai dengan d) di atas. f)
Naskah/surat dinas tersebut diketik di atas kertas: (1) Kop BATAN apabila ditandatangani oleh Kepala BATAN, para Deputi, Sekretaris Utama, dan para Kepala Biro.
BATAN
- 169 (2) Kop PPEN dan kop Inspektorat apabila ditandatangani Kepala Unit Kerja yang bersangkutan. g) Naskah/Surat Dinas yang bersifat Sangat Rahasia/Rahasia diproses antara
lain diterima dalam keadaan tertutup dari pimpinan atau diketik di Lembar Verbal (disesuaikan dengan instruksi pimpinan) dan diselesaikan secara sangat rahasia/rahasia, kemudian diberikan nomor surat keluar dengan
numerator dari Subbagian Tata Persu-ratan BSDM dengan tambahan huruf SR/R sebelum nomor naskah/ surat dinas tersebut dan dicatat di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar, h) Naskah/surat dinas antar Unit Kerja/Unit Pengolah penomoran dari
masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah asal naskah/surat dinas. i)
Isi
naskah/surat
dinas
apabila
lebih
dari
satu
halaman
dapat
menggunakan lembar kedua (Format 8b/8c) dan seterusnya. j)
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis Unit Kerja/Unit Pengolah meneruskan naskah/surat dinas yang selesai diproses termasuk kelengkapannya (misal: sampul/amplop, lampiran, tembusan) kepada alamat yang dituju melalui: (1) Pengatur Tata Persuratan di Subbag. Tata Persuratan BSDM menerima naskah/surat dinas dan melakukan kegiatan: (a) Meneliti kebenaran naskah/surat dinas asli, alamat tembusan, kelengkapan sampul/amplop),
naskah/surat
dinas
Lembar-Lembar
Rahasia/Rahasia/Biasa,
Lembar
(misal:
lampiran,
Pengantar
Disposisi,
Surat
dan
Sangat
Permohonan
Pengiriman (Formulir 7). (b) Memaraf, mencantumkan tanggal, dan mengembalikan lembar pertama
(asli)
Lembar-Lembar
Pengantar
Surat
Sangat
Rahasia/Rahasia/Biasa, dan/atau lembar kedua Lembar Disposisi melalui Loker II Unit Kerja/Unit Pengolah asal naskah/surat dinas sebagai sarana kontrol pengiriman. (c) Mencatat naskah/surat dinas keluar (termasuk naskah/su-rat perjanjian kerjasama dan keputusan kepegawaian) di:
BATAN
- 170 • Buku
Pengendalian
Naskah/Surat
Dinas
Keluar
untuk
pengiriman melalui kantor pos atau jasa pengiriman. • Lembar-Lembar Pengantar Surat Sangat Rahasia/ Rahasia/Biasa untuk pengiriman yang diantar kurir. (d) Mengirim naskah/surat dinas sesuai Permohonan Pengiriman dari Unit Kerja/Unit Pengolah: diantar kurir, Kantor Pos (Kilat Khusus/Tercatat/Paket Pos/Perangko Biasa/Pos Udara/Express Mail
Service/Pos
Ekspres)
atau
jasa
pengiriman
(Elteha/DHL/TIKI). (e) Lembar-Lembar Pengantar Surat Sangat Rahasia/ Rahasia/Biasa dan/atau kopi resi/kwitansi pengiriman setelah diparaf penerima naskah/surat dinas, disimpan sebagai sarana kontrol pengiriman, sedangkan asli resi/kwitansi pengiriman disampaikan ke Unit Kerja terkait sebagai lampiran pertanggungjawaban keuangan. (f) Naskah/surat
yang
diterima
dari
caraka/kurir
(instansi
pemerintah/swasta, kantor pos, jasa pengiriman) yang ditujukan kepada Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong, PPTN Pasar Jumat, PPTN Bandung, dan PPTN Yogyakarta diberi cap penerimaan
surat
dan
dicatat
di
Buku
Pengendalian
Naskah/Surat Dinas Masuk untuk diteruskan kepada Unit Kerja/Unit Pengolah sebagai alamat tujuan naskah/surat tersebut melalui Loker I, II, dan/atau dikirim ke PPTN Bandung/PPTN Yogyakarta. (2) Loker II antar Unit Kerja/Unit Pengolah di Subbagian Tata Persuratan BSDM untuk naskah dinas (antara lain Nota Dinas) disertakan Lembar Pengantar Surat Sangat Rahasia/Rahasia/ Biasa masing-masing rangkap dua. k) Lembar Verbal dan 1(satu) kopi naskah/surat dinas serta kelengkap-
annya (misal: lampiran dan cap dinas) diteruskan ke Subbagian Arsip dan Dokumentasi BSDM untuk disimpan dan/atau disatukan dengan berkas naskah/surat dinas yang terkait sampai dengan jangka waktu simpan arsip.
BATAN
- 171 2) Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong: a)
Konsep
naskah/surat
dinas
ditulis/diketik/ditempel/dilampirkan
oleh
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis/Pelaksana masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah (konseptor) di Lembar Verbal. b)
Lembar Verbal (dilengkapi berkas konsep naskah/surat dinas) yang sudah disetujui, diparaf dan dicantumkan tanggal oleh pimpinan dan pelaksana yang terkait dengan pembuatan konsep naskah/surat dinas, kemudian diketik net oleh Penata Persuratan dan Kepegawai-an/Pengatur Tata Persuratan/Pengatur Administrasi Umum/ Arsiparis/Pelaksana masingmasing Unit Kerja/Unit Pengolah (konseptor) minimal rangkap dua dan diparaf masing-masing Kepala Bagian Tata Usaha atau Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Kerja/ Unit Pengolah PPTN Serpong atau pemeriksa terakhir di lembar kedua naskah/surat dinas tersebut dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menandatangan naskah/surat dinas untuk ditandatangani. Posisi paraf dicantumkan di lembar kedua naskah/surat dinas dengan ketentuan sebagai berikut: (1) paraf pejabat satu tingkat di bawah pejabat penandatangan naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kanan setelah nama pejabat penandatangan (2) paraf pejabat dua tingkat di bawah pejabat penandatangan naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kiri setelah nama pejabat penandatangan tersebut.
c)
Naskah/surat dinas diketik di atas kertas: (1) Kop BATAN apabila ditandatangani oleh Kepala, para Deputi, dan
Sekretaris Utama. (2) Kop Unit Kerja BATAN apabila ditandatangani Kepala Unit Kerja yang
bersangkutan. d)
Proses a) dan b) dicatat di Lembar Pencatatan Konsep/Net Naskah/Surat Dinas.
BATAN
- 172 e)
Isi
naskah/surat
dinas
apabila
lebih
dari
satu
halaman
dapat
menggunakan lembar kedua (Format 8b/8c) dan seterusnya. f)
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi
Umum/Arsiparis/Pelaksana
Unit
Kerja/Unit
Pengolah
(konseptor) meneruskan naskah/surat dinas apabila su-dah selesai diproses yang dilengkapi dengan sampul/samplop dan lampiran (bila ada) kepada
Penata
Persuratan
dan
Kepegawaian/Pengatur
Tata
Persuratan/Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis/Pelaksana di Bagian Tata Usaha atau Subbagian Tata Usaha Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong untuk diberi nomor, dicatat di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar dan dikirim melalui: (1) Caraka
Subbagian
Persuratan
dan
Kepegawaian
PKTN
untuk
naskah/surat dinas alamat tujuan Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat dan PPTN Pasar Jumat. (2) Caraka/kurir masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong
atau jasa pengiriman/kantor pos untuk naskah/surat dinas alamat tujuan selain yang disebutkan angka (1) di atas.
3) Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar Jumat: a)
Konsep
naskah/surat
dinas
ditulis/diketik/ditempel/dilampirkan
oleh
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis/Pelaksana masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah (konseptor) di Lembar Verbal. b)
Lembar Verbal (dilengkapi berkas konsep naskah/surat dinas) yang sudah disetujui, diparaf, dan dicantumkan tanggal oleh pimpinan dan pelaksana yang terkait dengan pembuatan konsep naskah/ surat dinas, kemudian diketik net oleh Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/Pengatur
Administrasi
Umum/Arsiparis/Pelaksana
masing-
masing Unit Kerja/Unit Pengolah (konseptor) minimal rangkap dua dan diparaf oleh masing-masing Kepala Bagian Tata Usaha atau Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar Jumat atau
BATAN
- 173 pemeriksa terakhir dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menandatangan naskah/surat dinas untuk ditandatangani. Posisi paraf dicantumkan di lembar kedua naskah/surat dinas dengan ketentuan sebagai berikut: (1) paraf pejabat satu tingkat di bawah pejabat penandatangan
naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kanan setelah nama pejabat penandatangan (2) paraf pejabat dua tingkat di bawah pejabat penandatangan
naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kiri setelah nama pejabat penandatangan tersebut. c)
Naskah/surat dinas diketik di atas kertas: (1) Kop BATAN apabila ditandatangani oleh Kepala, para Deputi dan Sekretaris Utama. (2) Kop Unit Kerja BATAN apabila ditandatangani Kepala Unit Kerja yang bersangkutan.
d)
Proses a) dan b) dicatat di Lembar Pencatatan Konsep/Net Naskah/Surat Dinas.
e)
Isi
naskah/surat
dinas
apabila
lebih
dari
satu
halaman
dapat
menggunakan lembar kedua (Format 8b/8c) dan seterusnya. f)
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi
Umum/Arsiparis/Pelaksana
Unit
Kerja/Unit
Pengolah
(konseptor) meneruskan naskah/surat dinas apabila sudah selesai diproses yang dilengkapi dengan sampul/amplop dan lampiran (bila ada) kepada
Penata
Persuratan
dan
Kepegawaian/Pengatur
Tata
Persuratan/Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis/ Pelaksana di Bagian Tata Usaha atau Subbagian Tata Usaha Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar
Jumat
untuk diberi nomor, dicatat di Buku Pengendalian
Naskah/Surat Dinas Keluar dan dikirim oleh/ melalui caraka/kurir masingmasing Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar Jumat dan kantor pos/jasa pengiriman.
BATAN
- 174 4) Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Bandung dan PPTN Yogyakarta: a)
Konsep
naskah/surat
dinas
ditulis/diketik/ditempel/dilampirkan
oleh
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis/Pelaksana masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah (konseptor) di Lembar Verbal. b)
Lembar Verbal (dilengkapi berkas konsep naskah/surat dinas) yang sudah disetujui dan diparaf oleh pimpinan dan pelaksana yang terkait dengan pembuatan naskah/surat dinas, kemudian diketik net oleh Penata Persuratan
dan
Kepegawaian/Pengatur
Tata
Persuratan/Pengatur
Administrasi Umum/Arsiparis/Pelaksana masing-masing Unit Kerja/Unit Pengolah (konseptor) minimal rangkap dua dan diparaf oleh masingmasing Kepala Bagian Tata Usaha Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Bandung/PPTN Yogyakarta atau pemeriksa terakhir di lembar kedua naskah/surat dinas tersebut dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menandatangan naskah/surat dinas untuk ditandatangani. Posisi paraf dicantumkan di lembar kedua naskah/surat dinas dengan ketentuan sebagai berikut: (1) paraf pejabat satu tingkat di bawah pejabat penandatangan
naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kanan setelah nama pejabat penandatangan (2) paraf pejabat dua tingkat di bawah pejabat penandatangan
naskah/surat dinas diletakkan di sebelah kiri setelah nama pejabat penandatangan tersebut.
c)
Naskah/surat dinas diketik di atas kertas: (1) Kop BATAN apabila ditandatangani oleh Kepala dan Deputi PDT BATAN. (2) Kop Unit Kerja BATAN apabila ditandatangani Kepala Unit Kerja yang bersangkutan.
d) Proses a) dan b) dicatat di Lembar Pencatatan Konsep/Net Naskah/Surat
Dinas.
BATAN
- 175 e) Isi
naskah/surat
dinas
apabila
lebih
dari
satu
halaman
dapat
menggunakan lembar kedua (Format 8b/8c) dan seterusnya. f)
Penata Persuratan dan Kepegawaian/Pengatur Tata Persuratan/ Pengatur Administrasi
Umum/Arsiparis/Pelaksana
Unit
Kerja/Unit
(konseptor) meneruskan naskah/ surat dinas apabila
Pengolah
sudah selesai
diproses yang dilengkapi dengan sampul/amplop dan lampiran (bila ada), kepada
Penata
Persuratan
dan
Kepegawaian/
Pengatur
Tata
Persuratan/Pengatur Administrasi Umum/Arsiparis/ Pelaksana di Bagian Tata Usaha Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Bandung/PPTN Yogyakarta untuk diberi nomor, dicatat di Buku Pengendalian Naskah/Surat Dinas Keluar
dan
dikirim
oleh/melalui
caraka/kurir
masing-masing
Unit
Kerja/Unit Pengolah PPTN Bandung/PPTN Yogyakarta dan kantor pos/jasa pengiriman. Alur Proses naskah/surat dinas keluar dapat dilihat pada : 1.
Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat.
2. Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong. 3. Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar Jumat. 4. Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah
PPTN
Bandung dan PPTN Yogyakarta.
2. Pengolahan Arsip a. Penataan dan Penyimpanan Arsip 1) Azas Penataan: Pada dasarnya pengelolaan arsip di BATAN menganut azas gabungan sentralisasi dan desentralisasi, yaitu arsip-arsip aktif di Unit Kerja/Unit Pengolah sebagai bahan kerja dan arsip-arsip inaktif disimpan di Pusat Penyimpanan Arsip/Unit Kearsipan.
BATAN
- 176 2)
Tujuan Penataan Arsip: a)
Informasi dan fisik arsip disimpan secara sistematis dan logis agar dapat diketemukan kembali dengan cepat dan tepat.
b) Menunjang terlaksananya penyusutan arsip yang berdayaguna dan berhasilguna.
3) Dasar Penataan: a)
Klasifikasi Arsip diperlukan sebagai alat untuk penempatan arsip ke dalam berkas.
b) Kode Arsip adalah tanda pengenal urusan dari klasifikasi arsip untuk menyimpan dokumen ke tempat penyimpanannya. c)
Indeks Berkas (titel) diperlukan sebagai sarana untuk mengelompokkan arsip yang sama urusannya dalam satu berkas.
4) Kegiatan Penataan Arsip a)
Tahap Penataan Arsip Aktif: (1)
Meneliti arsip untuk disimpan sesuai disposisi.
(2)
Menyingkirkan bahan-bahan non arsip (misal: sampul/ amplop, Lembar Disposisi yang tidak penting).
(3)
Memeriksa kelengkapan lampiran sesuai isi surat dan apabila terdapat kekurangan dibuat catatan seperlunya. Lampiran yang tidak dapat disimpan dengan surat karena mempunyai ukuran khusus (misal: foto, peta, kaset) disimpan di tempat khusus dan dibuatkan Tunjuk Silang (cross reference). (Formulir 8)
(4)
Membaca arsip untuk menentukan Kode Klasifikasi pe-nyimpanan, Indeks dan Tunjuk Silang apabila diperlukan.
(5)
Menuliskan Kode Klasifikasi dan Indeks pada kolom yang ada di Lembar Disposisi.
(6)
Mengelompokkan arsip berdasarkan Kode Klasifikasi dan Indeks yang sama.
(7)
Mengatur arsip dalam Folder:
BATAN
- 177 (a) Arsip diberkaskan berdasarkan kesamaan urusan (dosir), yaitu
diatur
menurut
urutan
waktu/tanggal
proses
kegiatan/pekerjaan. Contoh Berkas Kepegawaian: Arsip disusun dengan urutan secara kronologis mulai dari lamaran sampai dengan berhenti/ pensiun. (b) Arsip diberkaskan berdasarkan kesamaan masalah (rubrik),
yaitu diatur menurut urutan abjad indeks. Contoh Berkas Cuti: Arsip disusun menurut abjad indeks nama pegawai atau menurut urutan NIP. (c) Arsip diberkaskan berdasarkan kesamaan jenis (seri), yaitu
diatur menurut urutan angka untuk indeks angka atau urutan abjad untuk indeks berupa huruf. Contoh Berkas Surat Edaran: Arsip diatur menurut urutan nomor yang dimulai dari angka terkecil sampai dengan terbesar. (8)
Mempersiapkan Folder dan menulis Kode Klasifikasi dan Indeks pada tab Folder sesuai dengan Kode Klasifikasi dan Indeks arsip yang akan disimpan.
(9)
Menata arsip dalam Folder berdasarkan masalah/ subyek, abjad, kronologis, dan numerik.
(10) Menata Sekat dan Folder yang disusun sesuai dengan rincian Kode Klasifikasi arsip. (11) Menggunakan
Tunjuk
Silang
sebagai
alat
bantu
Indeks,
menunjukkan adanya hubungan antar naskah/ surat, yaitu jika naskah/surat terdapat dua masalah atau lebih dan saling berkaitan isi/informasi dari naskah/surat tersebut. b) Tahap Penataan Arsip Inaktif terdiri atas: (1) Penataan Arsip Inaktif yang tidak teratur (kacau)
Arsip inaktif yang sistem penataannya tidak dapat disusun kembali seperti pada waktu aktif, penanganannya dilakukan sebagai berikut:
BATAN
- 178 (a) Pendataan arsip inaktif, yaitu pengumpulan data melalui suatu
survei dengan menggunakan formulir Survei Arsip. (Formulir 9) (b) Survei
arsip
inaktif
dilaksanakan
oleh
petugas/arsiparis
berdasarkan Surat Tugas Kepala Unit Kerja. (c) Pembuatan Daftar Ikhtisar Arsip (Formulir 10) sebagai hasil
survei, digunakan untuk menyusun rencana penanganan dan penataan kembali arsip inaktif bersangkutan. (d) Pengelompokkan dan pengaturan kembali arsip inaktif dengan
menerapkan asas asal usul, sehingga arsip merupakan suatu kesatuan/ kelompok yang diatur tanpa melepaskan ikatan dari sumber asalnya, yaitu unit kerja yang menciptakan. (e) Pemilahan arsip dan non arsip. Arsip dikelompok-kan menurut
unit pengolah/unit kerja asal, sedangkan non arsip dapat dimusnahkan. (f)
Pengidentifikasian arsip yang telah dikelompokkan dengan cara penarikan contoh (sampling) atas sejumlah arsip sehingga dapat ditentukan penggolongan berdasarkan jenis dan/atau masalah.
(g) Pemberkasan
arsip
berdasarkan
jenis
dan/atau
masalah
sehingga menghasilkan seri, rubrik dan dosir. (h) Pembungkusan setiap berkas arsip (seri, rubrik atau dosir)
dengan kertas kising dan dicatat pada Kartu Deskripsi (Formulir 11) dengan diberi nomor urut sementara. (i)
Penomoran definitif dilakukan setelah proses pengelompokan Kartu Deskripsi untuk masalah arsip yang sama dan penataan fisik arsip disesuaikan (proses manuver Kartu Deskripsi).
(j) Penempatan berkas arsip ke dalam boks arsip yang diberi
label/etiket yang memuat keterangan tentang berkas yang ada di dalamnya atas dasar Kartu Deskripsi.
BATAN
- 179 (k) Pembuatan Daftar Waktu Penyimpanan Arsip (Formulir 12)
untuk arsip yang belum akan diserahkan ke Arsip Nasional RI (ANRI) atau dimusnahkan. (l)
Pembuatan Daftar Pertelaan Arsip (Formulir 13) untuk arsip yang akan dimusnahkan/diserahkan kepada ANRI.
(m) Pemilahan arsip berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
BATAN, sedangkan penanganan arsip yang belum diatur dalam JRA BATAN mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 dan Surat Edaran Kepala ANRI Nomor : SE/01/1981.
(2) Penataan Arsip inaktif yang teratur Arsip inaktif yang ditata berdasarkan suatu sistem tertentu penataannya harus dipertahankan sesuai dengan prinsip aturan asli (the principle of original order) dilakukan kegiatan sebagai berikut: (a) Pemeriksaan kembali penataan arsip inaktif atas dasar sistem
subyek (kode klasifikasi) dan numerik. (b) Pengecekan arsip inaktif yang akan disimpan dengan meneliti
kebenaran dan kelengkapan. Pengaturan fisik berkas dengan masalah/persoalan yang saling terkait dibuatkan Tunjuk Silang untuk memudahkan penemuan kembali. (c) Penyiapan Boks Arsip untuk menyimpan arsip inaktif sesuai
ukuran berkas yaitu: • Boks Arsip (kecil) berukuran: lebar (10cm) x panjang (38cm) x tinggi (27cm) • Boks Arsip (besar) berukuran: lebar (20cm) x panjang (38cm) x tinggi (27cm). (d) Folder dimasukkan ke dalam Boks Arsip dan berkas arsip yang
saling
berkaitan
masalah/persoalan
dari
Unit
Kerja/Unit
Pengolah ditempatkan pada Boks Arsip yang sama untuk memberikan informasi utuh suatu kegiatan.
BATAN
- 180 (e) Pelabelan pada Boks Arsip dicantumkan Kode Klasifikasi, nomor
boks, dan Unit Kerja/Unit Pengolah. (f)
Penyusunan Boks Arsip di Rak Arsip berdasarkan urutan abjad atau nomor boks dan disusun vertikal. Boks Arsip antar Unit Kerja/Unit Pengolah ditempatkan terpisah, kecuali penjelasan pada huruf (e) di atas. Pada Rak Arsip dicantumkan asal arsip yaitu nama Unit Kerja/Unit Pengolah atau kode untuk mengetahui asal arsip sewaktu diperlukan.
(g) Pemilahan arsip yang tidak diperlukan dan bukan sebagai
bahan bukti pertanggungjawaban nasional dengan Daftar Pertelaan Arsip untuk dimusnahkan. (h) Arsip yang tidak diperlukan BATAN tetapi merupakan bahan
pertanggungjawaban nasional, diserahkan ke ANRI dengan disertakan Daftar Pertelaan Arsip. (i)
Arsip yang masih diperlukan dan akan disimpan, ditentukan jangka
waktu
penyimpanannya
dalam
Daftar
Waktu
Penyimpanan Arsip sesuai ketentuan JRA BATAN.
b. Peminjaman dan Penemuan Kembali Arsip 1) Peminjaman Arsip Peminjaman
arsip
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
Lembar
Peminjaman Arsip (Formulir 14-14a) rangkap 3, yaitu: a) Lembar I (putih) disimpan berdasarkan tanggal pengembalian arsip sebagai bukti peminjaman dan bahan pertimbangan untuk menentukan retensi arsip. b) Lembar II (biru) disimpan di berkas/arsip tersebut sebagai pengganti arsip yang dipinjam. Berkas lembar ini dapat digunakan sebagai bahan bukti penilaian bagi pejabat jabatan fungsional arsiparis atau dimusnahkan sesuai retensi arsip. c) Lembar III (merah) disertakan pada arsip yang dipinjam sebagai bukti peminjaman. Apabila arsip tersebut sudah dikembalikan,
disimpan di
BATAN
- 181 tempat semula dan lembar ini diparaf oleh peminjam arsip untuk diserahkan sebagai bukti pengembalian arsip.
2) Penemuan Kembali Arsip Penemuan kembali arsip dilakukan apabila ada permintaan arsip. Penemuan kembali arsip akan lebih mudah dilakukan apabila penyimpanan arsip/berkas sesuai dengan sistem penataan yang berlaku dan di samping itu perlu diperhatikan antara lain: a) Memahami materi yang diminta. b) Menemukan tempat penyimpanan arsip dengan berpedoman pada Kode Klasifikasi arsip. c) Menentukan Indeks berkas dari materi yang diminta (misal: nama orang, lembaga, tempat, masalah). c.
Jadwal Retensi Arsip (JRA) Jadwal Retensi Arsip adalah daftar yang berisi tentang jangka waktu penyimpanan arsip yang merupakan pedoman dasar penyusutan arsip. Pedoman Jadwal Retensi Arsip berisi 2 hal pokok, yaitu: jangka waktu penyimpanan arsip (retensi) dan ketentuan musnah/simpan (simpan permanen/sementara). Penilaian arsip dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kepala Arsip Nasional RI Nomor: SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk Menentukan Nilaiguna Arsip, yaitu: 1. Nilaiguna primer, yaitu nilaiguna yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan instansi/lembaga pencipta arsip, meliputi nilai guna administrasi, hukum, keuangan, ilmiah dan teknologi 2. Nilaiguna sekunder, yaitu nilaiguna yang didasarkan pada kepentingan instansi/lembaga lain dan atau kepentingan umum di luar instansi pencipta arsip, meliputi nilaiguna kebuktian dan informasional.
BATAN
- 182 Jadwal Retensi Arsip disusun oleh Tim yang beranggotakan para pejabat jabatan fungsional Arsiparis dan pejabat/pegawai yang memahami masalah kearsipan dan tugas pokok serta fungsi BATAN. Pada saat ini sudah diterbitkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 130/KA/IX/2006 tanggal 6 September 2006 tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan penyusutan arsip-arsip fasilitatif BATAN dan Jadwal Retensi Arsip Substantif sedang dalam proses penyelesaian oleh Tim yang melibatkan beberapa Kepala Bidang di lingkungan BATAN. d. Penyusutan Arsip 1) Pengertian Penyusutan Arsip: Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 Pasal 2 disebutkan bahwa penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan arsip dengan cara: a)
Memindahkan arsip inaktif dari Unit Kerja/Unit Pengolah ke Unit Kearsipan dalam
lingkungan
Lembaga-lembaga
Negara
atau
Badan-badan
Pemerintah masing-masing. b) Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. c)
Menyerahkan arsip statis oleh Unit Kearsipan kepada ANRI.
2) Tujuan Penyusutan Arsip:
a) Mengendalikan menyelamatkan
arus arsip
arsip
yang
sebagai
tercipta
bahan
secara
bukti
terencana
dan
pertanggung-jawaban
nasional.
b) Menghemat biaya untuk keperluan ruangan, peralatan, pemeliharaan, dan tenaga. 3) Pelaksanaan Penyusutan Arsip: a)
Pemindahan Arsip Inaktif dari Unit Kerja/Unit Pengolah ke Unit Kearsipan (1) Memilah arsip yang akan dipindahkan (2) Menyiangi dokumen yang tidak diperlukan
BATAN
- 183 (3) Memasukkan arsip inaktif ke dalam boks (4) Mendaftar dalam Daftar Pertelaan Arsip yang Dipindahkan (Formulir 15) (5) Meminta persetujuan dari pimpinan Unit Kerja/Unit Pengolah (6) Membuat Berita Acara Pemindahan Arsip Inaktif (Formulir 15a) Pemindahan arsip inaktif dapat dilaksanakan 2 tahun sekali. b) Pemusnahan Arsip di: (1) Unit Kerja/Unit Pengolah (a) Unit Kerja/Unit Pengolah dapat
memusnahkan
arsip yang
berumur kurang dari 10 tahun dan terbatas pada arsip yang informasinya tidak lagi diperlukan baik oleh Unit Kerja/Unit Pengolah
yang
bersangkutan
maupun
oleh
BATAN
secara
keseluruhan. (b) Membuat Berita Acara Pemusnahan Arsip Formulir 16a) dan melampirkan
Daftar
Pertelaan
Arsip
yang
Dimusnahkan/
Diserahkan. (Formulir 16) (c) Mendapat persetujuan dari pimpinan Unit Kerja/Unit Pengolah dan Unit Kearsipan. Pemusnahan arsip dapat dilaksanakan 2 tahun sekali. (2) Unit Kearsipan (a) Pemusnahan arsip kepegawaian dilakukan atas usul Kepala BATAN dan disetujui Kepala ANRI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), sedangkan untuk arsip tata usaha keuangan negara dengan persetujuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan ANRI. (b) Pemusnahan dilakukan secara total agar informasi dan bentuk fisik arsip tidak dapat dikenali lagi. (c) Pemusnahan disaksikan oleh 2 orang pejabat unit kerja yang membawahi/membidangi hukum, pengawasan dan pengamanan internal. (d) Membuat Berita Acara Pemusnahan dan Daftar Pertelaan Arsip yang Dimusnahkan dan tembusan disampaikan kepada ANRI, BPK, BKN.
BATAN
- 184 Pemusnahan arsip di Unit Kearsipan dapat dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.
c)
Penyerahan Arsip Statis ke ANRI (1) Usulan penyerahan dilakukan oleh Kepala BATAN dengan dilampiri Daftar Pertelaan Arsip yang Dimusnahkan/Diserahkan. (2) Setelah disetujui ANRI penyerahan dilakukan dengan membuat Berita Acara Penyerahan Arsip Statis (Formulir 16b) Penyerahan arsip ke ANRI dapat dilakukan 10 tahun sekali.
e.
Pengamanan dan Pemeliharaan/Perawatan Arsip 1) Pengamanan Arsip a)
Petugas pengelola arsip bertugas sebagai pengaman arsip.
b) Luas ruangan penyimpanan arsip disesuaikan dengan volume arsip yang tercipta dan dinding ruangan sebaiknya terbuat dari bahan tahan api dan aman dari banjir. c) Cahaya matahari tidak langsung mengenai arsip yang disimpan. d) Temperatur udara dalam ruangan berkisar antara 22o sampai dengan 25o C dengan kelembaban udara antara 45% sampai dengan 55% RH (relative humidity). e) Yang tidak berkepentingan di dalam ruangan arsip tidak diperkenankan memasuki ruangan tersebut.
2) Pemeliharaan/Perawatan Arsip Ada beberapa faktor penyebab kerusakan arsip antara lain: (1) Faktor biologi: cendawan, serangga {rayap, ngengat (silver fish), kecoa, kutu buku (book worn), book lice (procids)} dan tikus. (2) Faktor fisika yaitu cahaya(sinar ultraviolet): panas dan uap air. (3) Faktor kimiawi yaitu selulosa kertas secara perlahan-lahan akan menjadi rusak disebabkan oleh asam yang terkandung dalam kertas tersebut walaupun kondisi penyimpanan baik.
BATAN
- 185 Pemeliharaan/perawatan arsip ada 2 kelompok, yaitu: (1) Pemeliharaan lingkungan, meliputi: (a) ruangan penyimpanan arsip (b) penggunaan rak arsip, sistem pendingin udara (AC), dan bahanbahan kimia (fumigasi) (2) Pemeliharaan fisik adalah pemeliharaan, perawatan, dan penjagaan langsung terhadap arsip tersebut, antara lain: (a) menata arsip (b) membersihkan arsip (c) mengatasi arsip yang rusak
f. Peralatan dan Perlengkapan Arsip: 1) Filing Cabinet adalah lemari arsip yang terdiri dari laci-laci untuk menyimpan arsip dinamis aktif (bahan kerja) berdasarkan masalah, abjad, numerik atau lainnya secara vertikal dilengkapi dengan: a)
Tab adalah bagian yang menonjol di sebelah atas guide atau map untuk mencantumkan pokok masalah, kode dan tanda-tanda petunjuk lain, dengan ukuran + 1,15cm x 10cm dan diletakkan pada ujung kiri guide atau map sampai ke kanan.
b) Sekat atau Guide adalah petunjuk dan pemisah antara masalah yang satu dengan yang lain sesuai dengan pengelom-pokkan masalah pada klasifikasi arsip. Sekat dibuat dari karton yang tebal agar tegak dan memiliki Tab. Penggunaan Sekat Pertama ditempatkan di ujung kiri sebagai penyekat Kelompok Primer (Pokok Masalah), Sekat Kedua diletakkan lebih ke kanan sebagai penyekat antar Kelompok Sekunder (Sub Masalah), dan Sekat Ketiga sebagai penyekat antar Kelompok Tersiar (Sub-Sub Masalah).
BATAN
- 186 Gambar 2: Filing Cabinet
1
5
9
2
6
10
3
7
11
4
8
12
Gambar 3: Sekat
Sub-Sub Masalah Sub Masalah
Pokok Masalah
TAB Sekat III TAB Sekat II TAB Sekat I
Gambar 2 : Sekat
BATAN
- 187 c)
Folder (Sampul Arsip) adalah map tanpa daun penutup pada sisinya yang dilengkapi Tab untuk menempatkan judul dan kode arsip (kode klasifikasi)
Gambar 4: Folder KP 02 03 Masa Kerja KP 02 02 Kenaikan Pangkat
KP 02 01 Pengangkatan KP 02 MUTASI KP 01 02 Izin Pegawai KP 01 01
Data Pegawai
KP 01 TU Kepegawaian
KP 00 02
Penerimaan
KP 00 01
Formasi
KP 00 Pengadaan KP KEPEGAWAIAN
Gambar 5: Penataan Folder dalam susunan Sekat
KP 00 01 Formasi 2004/2005 KP 00 01 Formasi
KP 00 00 Pengadaan
KP KEPEGAWAIAN
BATAN
- 188 d) Map Gantung (Hang Map) adalah sejenis map dilengkapi tembaga pada bagian atas sebagai alat penggantung pada laci filing cabinet yang berfungsi untuk meletakkan Tab.
2) Ordner adalah map yang terbuat dari karton tebal yang dapat menampung banyak arsip dan didalamnya terdapat besi untuk mengkait arsip yang telah dilubangi pinggirnya.
3) Boks atau Kotak Arsip, gunanya sebagai sarana penyimpanan arsip dinamis inaktif dilengkapi dengan: a)
Label, gunanya untuk menulis Kode Klasifikasi, Nomor Boks, dan nama Unit Kerja/Unit Pengolah.
b)
Kertas Kising, gunanya untuk membungkus arsip yang merupakan satu kesatuan berkas sehingga tidak tercecer.
c)
Map Arsip, gunanya untuk menyimpan berkas yang telah dibungkus dengan Kertas Kising (misal: berkas kepegawaian).
Gambar 6: Boks Arsip
BATAN
- 189 4) Lemari Arsip adalah lemari yang terbuat dari kayu atau metal, yang berfungsi untuk menyimpan berbagai macam bentuk arsip seperti: rol film, ordner, dan lain-lain.
5) Compact Rolling Shelving (Roll-O-Pact) adalah lemari penyimpanan arsip yang disusun sejajar di atas rel dan dapat digerakkan dengan bantuan roda, sehingga dapat dirapatkan satu sama lain dengan ringan dan mudah. 6) Rotary Filing System adalah sistem file bertingkat(vertikal) yang dilengkapi dengan sistem kode angka, abjad dan warna, serta berpola tingkatan bentuknya bundar dan dapat berputar, dengan memakai sistem refracting door (pintu bergeser ke dalam) sehingga menghemat tempat. 7) Vertical Plan Filing System adalah lemari yang terbuat dari besi untuk menyimpan
gambar
dengan
sistem
penyimpanan
(digantungkan). 8) Rak Arsip, gunanya untuk menempatkan Boks Arsip. Rak arsip ada 2 macam, yaitu :
(1)
Rak Arsip Statis
(2)
Rak Arsip Bergerak (mobile stacks)
yang
vertikal
BATAN
- 190 Gambar 7: Rak Arsip Statis
Gambar 7a: Rak Bergerak (Mobile Stacks)
BATAN
- 191 Formulir : 1
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LEMBAR DISTRIBUSI
PIMPINAN/KEPALA PUSAT/BIRO
PEMBERITAHUAN TL
KEPALA SEKRETARIS UTAMA DEPUTI BIDANG PDT DEPUTI BIDANG PTEN DEPUTI BIDANG PTDBR DEPUTI BIDANG PHLPN BIRO PERENCANAAN BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BIRO UMUM BIRO KERJA SAMA, HUKUM, DAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSPEKTORAT
PERTINGGAL/ARDOK KODE KLASIFIKASI
:
INDEKS
:
TL : Tanpa Lampiran DL : Dengan Lampiran
DL
TINDAK LANJUT TL
DL
BATAN
- 192 Formulir : 2
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
PENGENDALIAN NASKAH/SURAT DINAS MASUK UNIT KERJA/UNIT PENGOLAH : …….…………….. No. Urut
Tgl. Pencatatan
1
2
Asal Naskah/ Surat 3
No./Tgl. Naskah/ Surat 4
Perihal 5
Penyeleksian Naskah/ Surat 6
Pengarahan/ Disposisi 7
Kelengkapan Naskah/ Surat 8
Pemantauan Tindak Lanjut Naskah/Surat 9
Keterangan : Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 Kolom 8 Kolom 9 Kolom 10
: : : : : : : : : :
Nomor urut pencatatan naskah/surat dinas masuk Tanggal pencatatan naskah/surat dinas masuk Pengirim naskah/surat dinas masuk Nomor dan tanggal naskah/surat dinas masuk Isi ringkas naskah/surat dinas masuk Sifat naskah/surat dinas masuk Alamat tujuan/pemroses naskah/surat dinas masuk Catatan ada/tanpa lampiran Pemantauan proses tindak lanjut naskah/surat dinas masuk Nomor agenda dan tandatangan/paraf penerima naskah/surat dinas masuk
Ket. 10
BATAN
- 193 Formulir : 3
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LEMBAR PENGANTAR SURAT SANGAT RAHASIA/RAHASIA/BIASA *)
Unit Pengolah : ........................................................ No.
Asal Surat/ Ditujukan
Urut
kepada*)
Catatan :
*) coret yang tidak perlu
Tanggal
Diterima Tandatangan Penerima Nama Terang
Nomor
Disampaikan Tanggal : Pukul : Perihal
Tanggal : Pukul :
Keterangan
BATAN
- 194 Formulir : 4
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LEMBAR DISPOSISI
Indeks :
Rahasia Penting Biasa
: : :
Kode :
Tanggal/Nomor
: ............................................................................................
Asal Surat
: .............................................................................................
Isi Ringkas
: ............................................................................................ ............................................................................. : ............................................................................................
Diterima Tanggal
Tanggal Penyelesaian :
INSTRUKSI/INFORMASI
Kepada : Tanggal :
DITERUSKAN KEPADA _______________________________
Sesudah digunakan harap segera dikembalikan ............................................................................................... ...............................................................................................
BATAN
- 195 Formulir : 5
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
PENGENDALIAN NASKAH/SURAT DINAS KELUAR UNIT KERJA/UNIT PENGOLAH : ………………….. No.
1
Tgl. Pencatatan
Asal Naskah/ Surat
Tujuan Naskah/ Surat
No./Tgl. Naskah/ Surat
Perihal
2
3
4
5
6
Keterangan Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7 Kolom 8 Kolom 9 Kolom 10
Penyeleksian Naskah/ Surat
Kelengkapan Naskah/ Surat
Tanggal Pengiriman
Ket.
7
8
9
10
: : Nomor urut pencatatan naskah/surat dinas keluar : Tanggal pencatatan naskah/surat dinas keluar : Pengirim naskah/surat dinas keluar : Alamat tujuan naskah/surat dinas keluar : Nomor dan tanggal naskah/surat dinas keluar : Isi ringkas naskah/surat dinas keluar : Sifat naskah/surat dinas keluar : Ada / tanpa lampiran(TL) / tertutup tanpa keterangan (TK) : Tanggal pengiriman naskah/surat dinas keluar : Jenis pengiriman dan tandatangan/paraf penerima naskah/surat dinas keluar
BATAN
- 196 Proses Naskah/Surat Dinas Masuk Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat
BATAN
- 197 Proses Naskah/Surat Dinas Masuk Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong
BATAN
- 198 Proses Naskah/Surat Dinas Masuk PPTN Pasar Jumat
BATAN
- 199 Proses Naskah/Surat Dinas Masuk Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Bandung dan PPTN Yogyakarta
BATAN
- 200 Formulir : 6
LEMBAR PENCATATAN KONSEP/NET *) NASKAH/SURAT DINAS/NOTA DINAS/ KEPUTUSAN/PERATURAN *) UNIT KERJA/UNIT PENGOLAH : ……………………………….
No. Urut 1
Asal Konsep/ Tgl. Net Pencatatan Naskah/ Surat 2 3
Tujuan Konsep/ Net Naskah/ Surat 4
Nomor dan Tanggal Naskah/ Surat 5
Perihal
6
Pemeriksa Terakhir (Paraf)
Penandatangan (Tandatangan)
Unit Kerja
Tgl.
Unit Kerja
Tgl.
7
8
9
10
Tgl. Pengiriman
Ket.
11
12
*) coret yang tidak perlu Keterangan Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 Kolom 7
: : : : : : : :
Kolom 8
:
Kolom 9
:
Kolom 10
:
Kolom 11 Kolom 12
: :
Nomor urut pencatatan naskah/surat dinas keluar Tanggal pencatatan naskah/surat dinas keluar Pembuat konsep naskah/surat dinas keluar Alamat tujuan naskah/surat dinas keluar Nomor dan tanggal naskah/surat dinas keluar Isi ringkas naskah/surat dinas keluar Unit Kerja sebagai pemeriksa terakhir konsep/net naskah/surat dinas keluar yang turun Tanggal turunnya konsep/net naskah/surat dinas keluar ke Unit Kerja sebagai pemeriksa terakhir Unit Kerja sebagai penandatangan konsep/net naskah/surat dinas keluar yang turun Tanggal turunnya konsep/net naskah/surat dinas keluar ke Unit Kerja sebagai penandatangan Tanggal pengiriman naskah/surat dinas keluar Tandatangan/paraf penerima naskah/surat dinas keluar
BATAN
- 201 Formulir : 7
Permohonan Pengiriman Yth. Subbagian Tata Persuratan Biro SDM BATAN Jalan Kuningan Barat Jakarta Selatan
Kami mohon bantuan pengiriman naskah/surat dinas terlampir : No. Urut
Nomor/Tanggal Naskah/Surat Dinas
Alamat Tujuan Naskah/Surat Dinas
Keterangan
melalui : Kantor Pos (Kilat Khusus/Tercatat/Paket Pos/Perangko Biasa/Pos Udara/Express Mail Service (EMS)/Pos Ekspres), Jasa Kurir (Elteha/DHL/TIKI), atau Caraka/Kurir Terima kasih. Jakarta, ………………………… a.n. Kepala ……………………
*)
coret yang tidak perlu
*)
BATAN
- 202 Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah Kantor Pusat
BATAN
- 203 Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Serpong
BATAN
- 204 Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Pasar Jumat
BATAN
- 205 Proses Naskah/Surat Dinas Keluar Unit Kerja/Unit Pengolah PPTN Bandung PPTN Yogyakarta
BATAN
- 206 Formulir : 8
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL LEMBAR TUNJUK SILANG Indeks :
Kode :
Isi Ringkas :
Lihat Titel :
Indeks :
Kode :
BATAN
- 207 Formulir : 9
FORMULIR SURVEI ARSIP
Nama Instansi
:
Alamat
:
Unit Kerja
:
Lokasi Arsip
:
Asal Arsip
:
Kondisi Ruangan
:
Kondisi Arsip
:
Media
:
Volume
:
Tahun
:
Sistem Penataan
:
Jalan Masuk
:
Pelaksana Survei
:
Tanggal
:
BATAN
- 208 Formulir : 10
DAFTAR IKHTISAR ARSIP
NAMA INSTANSI ALAMAT
No.
Asal Arsip
: :
Tahun
Jumlah
Media
Penataan
Lokasi
Ket.
BATAN
- 209 Formulir : 11
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Nomor Definitif
KARTU DESKRIPSI Nomor Sementara Unit Pengolah
Pelaksana
Bentuk Redaksi
Dari/Kepada
Isi Ringkas
Tingkat Perkembangan
Catatan :
Tanggal
Jumlah
BATAN
- 210 Formulir : 12
DAFTAR WAKTU PENYIMPANAN ARSIP
No.
Jenis/Series Arsip
Kurun Waktu
Volume
Waktu Simpan
Nasib Akhir/ Keterangan
BATAN
- 211 -
Formulir : 13
DAFTAR PERTELAAN ARSIP
UNIT KERJA :
No.
Series/Jenis Arsip
Tahun
Jumlah
Keterangan
BATAN
- 212 Formulir 14
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LEMBAR PEMINJAMAN ARSIP Unit Pengolah ------------------- …………………….. *) Unit Kearsipan
No.
Indeks
Tanggal Peminjaman Nama Peminjam Jabatan Unit Pengolah
Judul
: : : :
............................................... NIP :
*) coret yang tidak perlu
No. : …………
Kode
Jumlah Dokumen/ Berkas
Lokasi Penyimpan an
Tanggal Pengembalian : Nama Petugas Arsip :
......................................... NIP :
Catatan
BATAN
- 213 Formulir : 14a
LEMBAR LAYANAN JASA/BAHAN KEARSIPAN Dengan ini kami mohon untuk :
diberikan penjelasan mengenai materi informasi kearsipan melalui : telepon/tatap muka/surat menyurat/ komputer *) meminjam arsip untuk dibaca di tempat
digandakan
No. Urut
Isi Ringkas
Kode Klasifikasi
Nomor dan Tanggal Surat
Tingkat Kerahasiaan (SR, R, B) (Kuantitas)
Atas bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Nama Petugas Arsiparis Jabatan Tanggal Layanan Waktu Layanan Instansi Alamat
: : : : : :
Nama Pengguna Layanan Jasa : Jabatan : Unit Kerja : Instansi : Alamat : Tanggal Layanan :
Tandatangan
:
Waktu Layanan Tandatangan
*) coret yang tidak perlu
beri tanda V untuk salah satu kegiatan Lembar I untuk petugas Arsiparis/yang melayani
: :
BATAN
- 214 Formulir : 15
DAFTAR PERTELAAN ARSIP YANG DIPINDAHKAN
UNIT KERJA PELAKSANA PENANGGUNGJAWAB
No.
Series/Jenis Arsip
: : :
Tahun
Jumlah
Penataan
Keterangan
BATAN
- 215 Formulir : 15a
BERITA ACARA PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF UNIT KERJA : ………………………………..
Pada hari ini …………… tanggal …… bulan ……………. tahun …., dilaksanakan pemindahan arsip inaktif dari Unit Kerja ……………… ke Pusat Arsip, yang melibatkan : Nama
:
Jabatan
:
NIP
:
Unit Kerja
:
Dalam hal ini bertindak atas nama Unit Kerja …………… sebagai Pihak I, Nama
:
Jabatan
:
NIP
:
Unit Kerja
:
Dalam hal ini bertindak atas nama Pusat Arsip, sebagai Pihak II. Pihak I menyerahkan tanggungjawab dan wewenang pengelolaan arsip yang dimaksud dalam daftar terlampir kepada Pihak II.
Pihak II akan memberikan layanan arsip pada
Pihak I. ………………., …………………. Pihak II
Pihak I
…………………………..
……………………………
BATAN
- 216 Formulir : 16 DAFTAR PERTELAAN ARSIP YANG DIMUSNAHKAN/DISERAHKAN
UNIT KERJA
:
PELAKSANA
:
PENANGGUNGJAWAB
No.
:
Series/Jenis dan Deskripsi Arsip
Tahun
Jumlah
Keterangan
BATAN
- 217 Formulir : 16a
BERITA ACARA PEMUSNAHAN ARSIP
Pada hari ini ……………… tanggal …… bulan ………….. tahun ……., yang bertandatangan di bawah ini, berdasarkan Jadwal Retensi Arsip dan berdasarkan penilaian kembali arsip telah melaksanakan pemusnahan arsip …………………, sejumlah ………………….. tercantum dalam Daftar Pertelaan Arsip yang Dimusnahkan/Diserahkan*)
(terlampir) ……… lembar,
penghancuran secara total dengan cara …………………………………………
Saksi-Saksi :
Kepala Arsip
…………………………..
……………………………
Satuan Pengawas Intern
………………………….. Bagian Hukum
………………………….. Bagian Pengawasan
BATAN
- 218 Formulir : 16b BERITA ACARA PENYERAHAN ARSIP STATIS Pada hari ini ………… tanggal …… bulan ……………tahun ……., kami yang bertandatangan di bawah ini : 1. Nama
:
Jabatan
:
Dalam hal ini bertindak atas nama Unit Kerja ………… (instansi yang menyerahkan) selanjutnya disebut Pihak Pertama, 2. Nama
:
Jabatan
:
Dalam hal ini bertindak atas nama Arsip Nasional Republik Indonesia untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua, Menyatakan telah mengadakan serah terima arsip-arsip seperti tercantum dalam Daftar Pertelaan Arsip yang Dimusnahkan/Diserahkan*) (terlampir) untuk disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.
Yang menerima Pihak Kedua,
Yang menyerahkan Pihak Pertama,
…………………………..
……………………………
Arsip Nasional RI
Instansi yang menyerahkan
*) coret yang tidak perlu
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Salinan sesuai dengan aslinya
-ttd-
Plh. Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat
HUDI HASTOWO
Swastika Risa
BATAN
LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR
: 081/KA/IV/2009
TANGGAL
: 7 April 2009
KODE KLASIFIKASI
A. KLASIFIKASI SUBSTANTIF
BN
BAHAN BAKAR NUKLIR DAN BAHAN NUKLIR
BN 00
BAHAN GALIAN NUKLIR
BN 00 01
Teknik Pemetaan Geologi Bahan Galian Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • survei geologi • pemetaan radiometri • analisis struktur dan mineralogi untuk penyusunan sintesis geologi • penentuan tipe mineralisasi (survei udara, geokimia, geofisika, petrologi/mineralogi, pentarikhan geologi (“dating”), pemboran eksplorasi, geologi kelautan)
BN 00 02
Teknik Prospeksi Geokimia Bahan Galian Nuklir
BN 00 03
Teknik Prospeksi Geofisika Bahan Galian Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • survei, analisis, dan evaluasi geokimia/geofisika untuk penentuan anomali geokimia/geofisika
BATAN
-2BN 00 04
Teknik Evaluasi Cadangan Bahan Galian Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • estimasi cadangan berdasarkan data geologi inti/keratin bor dan data diagrafi (diagrafi
nuklir,
geostatistik,
pemboran
evaluasi,
pemodelan
cebakan)
BN 00 05
Tekno Ekonomi Pertambangan Bahan Galian Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • studi kelayakan sosio ekonomi teknik pertambangan bahan nuklir Pengembangan (studi kelayakan lingkungan, studi kelayakan penambangan, studi kelayakan pengolahan, konstruksi)
BN 00 06
Teknik Penambangan Bahan Galian Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • perancangan dan pelaksanaan penambangan untuk memperoleh bahan galian nuklir serta reklamasi tambang Penambangan (pembersihan
lahan,
pengupasan,penjenjangan
(“benching”),
pembuangan air, studi terowongan, sistem penyanggaan, sistem ventilasi, sistem penerangan, pembongkaran dan pengangkutan, sistem penyimpanan reklamasi)
BN 00 07
Teknik Pengolahan Bahan Galian Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
perancangan
dan
pengolahan
memperoleh bahan nuklir
bahan
galian
nuklir
untuk
BATAN
-3Pengolahan Bahan Galian Nuklir (preparasi fisik, pelindihan, pemisahan padat cair,pemurnian pengendapan U (“yellow cake”), Th, REE, pengeringan digesti, pelarutan, kalsinasi, analisis kontrol, perancangan alat/sistem proses, perekayasaan alat/sistem proses)
BN 00 08
Teknik Pengolahan Bahan Galian Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
perancangan
dan
pengolahan
bahan
galian
nuklir
untuk
memperoleh bahan nuklir
BN 01
BN 01 01
BAHAN NUKLIR
Teknologi Pengolahan Bahan Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain :
BN 01 02
•
teknik pelindihan
•
teknik pelarutan
•
teknik dekantasi
•
teknik pemanggangan
•
teknik pengendapan hasil/produk
•
analisis kontrol/kualitas
Teknologi Pemungutan/Pemekatan Bijih Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
teknik pemekatan bijih uranium dan bijih monasit
•
teknik pemisahan dengan cara ekstraksi
•
teknik pemisahan dengan cara penukar ion
•
analisis unsur makro
•
analisis unsur kelumit
BATAN
-4BN 02 BN 02 01
BAHAN BAKAR NUKLIR Proses Pemurnian Bahan Bakar Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
pelarutan dan pemurnian uranium dari “yellow cake” hingga mendapatkan uranil nitrat murni
•
proses daur ulang dingin gagalan bahan bakar berbagai bentuk untuk mendapatkan kembali uranium berderajat nuklir
BN 02 02
Proses Pemurnian Bahan Struktur dan Dukung Reaktor Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
proses pemurnian zirconium
•
proses pembuatan sponge zirconium
•
proses pembuatan paduan zirconium
•
pemurnian logam tanah jarang, pemisahan dan pemurnian elemen logam tanah jarang beserta teknik analisis dan kendali mutunya
BN 02 03
Proses Pemurnian Bahan Moderator Reaktor Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
pemurnian air berat
•
pemurnian
grafit
berderajat
nuklir
dan
pemungutan
dan
pemurnian grafit dari limbah industri
BN 02 04
Teknik Pemurnian dan Konversi Bahan Bakar Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
pembuatan konsentrat dan konversi bahan bakar nuklir menjadi bahan bakar berderajat nuklir
BATAN
-5Proses Konversi Bahan Bakar Nuklir (segenap proses pengayaan uranium dengan bahan umpan bentuk padat, cair, dan gas, proses pengayaan uranium menggunakan metode tukar kimia, penyiapan uranium berbagai spesi (misalnya U(IV), U(III), U(I)), proses penyiapan bahan bakar reaktor maju (misalnya bahan bakar suhu tinggi), sejak penyiapan uranium asam kurang hingga bentuk kernel, proses kalsinasi dari aneka bahan induk untuk mendapatkan produk antara, seperti UO3, UO2, UF4, dan logam U, proses pembuatan pelet UO2 mentah)
BN 02 05
Teknik Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • pembuatan dan perakitan elemen bakar nuklir Proses Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir (pembuatan pelet UO2 tersinter, pembuatan komponen dan perakitan elemen bakar nuklir, proses pembuatan paduan uranium seperti uranium silisida (UxSiy, misal U3Si2), U-Mo, U-Nb-Zr, dan paduan lainnya, proses pembuatan bahan bakar serbuk dispersi, misalnya UAlx-Al, U3O8-AL, U3Si2-AL, U-10Mo-Al, dan lain-lain, teknik pembuatan inti elemen bakar, pelat elemen bakar, elemen bakar, perakitan elemen bakar dan bundel bahan bakar dengan segenap aspek dan peralatannya, beserta teknik dan peralatan uji merusak dan uji tak merusak, proses penyiapan bahan bakar reaktor maju (misalnya bahan bakar suhu tinggi), sejak bentuk kernel hingga bentuk bola berlapis grafit dengan segenap aspek dan peralatannya beserta teknik dan peralatan uji merusak dan tak merusak)
BN 02 06
Teknik Karakterisasi Bahan Bakar Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain :
BATAN
-6• karakterisasi bahan bakar dan bahan struktur nuklir pra-/pasca iradiasi Proses Iradiasi dan Pasca Iradiasi (iradiasi elemen bakar nuklir reaktor riset atau daya, iradiasi foil target, iradiasi bahan struktur dan dukung, interaksi bahan-bahan struktur dan kelongsong, uji pra-iradiasi bahan struktur dan dukung, elemen bahan reaktor riset atau daya (sifat fisis, kimia, mekanik, mikrostruktur), uji tak merusak (NDT) pasca iradiasi bahan bakar reaktor riset/daya, uji merusak (DT) pasca iradiasi bahan bakar reaktor riset/daya)
BN 02 07
Proses Daur Ulang Bahan Bakar Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
proses daur ulang cara kering, misalnya fluorinasi, piro-kimia, pirometalurgi, proses garam leleh, oksidasi-reduksi • proses daur ulang DUPIC ∗
proses pelubangan bahan bakar bekas dengan laser
∗
proses oksidasi reduksi bandel bahan bakar bekas
∗
proses pencampuran bahan bakar bekas dengan bahan bakar segar
∗
proses fabrikasi bahan bakar jenis CANDU dengan bahan bakar berasal dari bahan bakar bekas besertra teknik uji merusak dan tidak merusak
∗ •
teknik kendali jarak jauh dan operasi bilik panas
teknik pemisahan radioisotop tertentu dari produk hasil fisi dalam bahan bakar bekas
BN 02 08
Rekayasa dan Teknik Sintesis Bahan Bakar Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : •
pemodelan dan rekayasa bahan bakar nuklir
BATAN
-7Modeling Elemen Bakar Nuklir (modeling pin bahan bakar, modeling bundle bahan bakar, modeling perilaku iradiasi bahan bakar reaktor riset dan bahan bakar reaktor daya, bahan bakar reaktor suhu tinggi diantaranya perilaku pelepasan produk fisi, sifat termik dan termomekanik, modeling perilaku bahan bakar bekas aneka jenis reaktor (PWR, BWR, IFR, dll.) menjadi bahan bakar segar jenis CANDU, modeling untuk proses daur ulang)
BN 03 BN 03 01
BAHAN REAKTOR, BAHAN NUKLIR DAN BAHAN BARU Pemodelan dan Simulasi Naskah yang berkenaan dengan pemodelan dan simulasi serta analisis bahan secara komputasi
BN 03 02
Rekayasa dan Modifikasi Bahan Naskah yang berkenaan dengan perancangan komposisi, proses sintesis, dan modifikasi bahan
BN 03 03
Teknik Karakterisasi Bahan Naskah yang berkenaan dengan penyiapan dan operasi peralatan serta analisa pengujian bahan secara fisika-kimia
BN 04
BN 04 01
LIMBAH RADIOAKTIF
Pengolahan Limbah Radioaktif Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • pengolahan limbah cair (misal : pengolahan limbah uranium dan TRU,
pemungutan
unsur
berharga
dari
limbah
radioaktif,
pemisahan unsur berbahaya dari limbah radioaktif, teknik evaporasi, teknik filtrasi, pertukaran ion, membran emulsi, elektrodeionisasi)
BATAN
-8• pengolahan
limbah
padat
(misal:
teknik
imobilisasi
unsur
berbahaya, teknik pengungkungan limbah, teknik flokulasi, insenerasi • preparasi limbah cair • preparasi limbah padat
BN 04 02
Teknik Penyimpanan Limbah Radioaktif Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan, antara lain : • pengembangan teknik penyimpanan limbah radioaktif
Penyimpanan Limbah Radioaktif (teknik penyimpanan limbah padat, teknik penyimpanan limbah cair, teknik penyimpanan limbah aktivitas rendah, sedang, dan tinggi, studi lokasi penyimpanan sementara limbah aktivitas rendah dan sedang, penyimpanan sementara limbah aktivitas tinggi, penyimpanan lestari limbah tanah dangkal, penyimpanan lestari limbah tanah dalam)
BN 04 03
Teknik Pengolahan Limbah Radioaktif Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan, antara lain : • pengembangan
dalam
karakterisasi,
pengolahan
dan
pengangkutan limbah radioaktif
Pengangkutan Limbah Radioaktif (pengangkutan limbah radioaktif melalui darat, pengangkutan limbah radioaktif melalui laut, pengangkutan limbah radioaktif melalui udara)
BATAN
-9BN 04 04
Teknik Dekontaminasi
BN 04 05
Teknik Dekomisioning Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan, antara lain : • pengembangan teknik dekontaminasi/dekomisioning Dekontaminasi dan Dekomisioning (dekontaminasi, dismantling, refurbishment, dekomisioning)
BATAN
- 10 Penjelasan : Air Berat (Heavy Water)
: air yang mengandung lebih banyak atom hidrogen
berat
hidrogen
biasa,
(deuterium) digunakan
(D2O)
dari pada atom sebagai
moderator
reaktor Bahan Bakar Bekas/Terpakai
: bahan
{Fuel, Spent (used)} Bahan Bakar Nuklir
teriradiasi yang tidak dapat
atau tidak akan digunakan lagi :
(Fuel, Nuclear) Bahan Fertil
bakar
bahan
fisil
dan
fertil
yang
digunakan
di
reaktor untuk pembangkitan daya : bahan
(Fertile Material)
yang
tidak
dapat diubah menjadi penangkapan
bersifat bahan
fisil
fisil,
tetapi
melalui reaksi
neutron dalam reaktor nuklir, misal
uranium-238 dan thorium-232 dapat diubah menjadi plutonium-239 dan uranium-233 yang bersifat fisil Bahan Fisil
: bahan
(Fissile, Fissionable Material)
CANDU (Canadian Deutrium Uranium Reactor) Daur-Ulang (Recycling)
yang
mengalami
fisi
oleh
neutron
lambat, misal uranium-235 & plutonium-239 :
reaktor
air-berat
tekan
yang
dirancang
oleh
Canada : penggunaulangan bahan fisil setelah rekoveri dengan proses kimia bahan bakar bekas
Dekomisioning (Decommisioning)
: upaya
yang
dilakukan
pada
akhir
masa
operasi fasilitas dan instalasi nuklir dengan memperhatikan keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan
Dekontaminasi (Decontamination)
: proses menghilangkan atau mengurangi kontaminasi zat radioaktif dalam bahan menggunakan cara fisika dan atau kimia
BATAN
- 11 Dismantling (Dismantling)
: pembongkaran atau penglepasan struktur dari suatu sistem atau bagian-bagiannya pada proses dekomisioning instalasi nuklir
Dispersi (Dispersion)
: penyebaran zat radioaktif di udara atau air
Emulsi Nuklir
: bahan yang sensitif terhadap ionisasi digunakan
(Nuclear Emulsion)
untuk
merekam
secara permanen jejak partikel
bermuatan, misal emulsi fotografi Evaporasi (Evaporation)
: proses pemekatan larutan limbah dari kandungan bahan atau komponen bahan yang mudah menguap menggunakan panas. Istilah ini juga digunakan sebagai perlakuan untuk memekatkan larutan limbah cair
Filtrasi (Filtration)
: pemisahan
komponen padat dari komponen cair
atau gas dengan mengalirkannya melalui medium atau
bahan berpori, misal kertas saring, serabut
kaca atau kain Gagalan/Pemrosesan
: sisa
bahan
nuklir,
sebagian
atau
seluruhnya
Bahan Bakar
tidak layak pakai, yang dikumpulkan selama proses
(Scrap/Fuel Processing)
untuk diolah-ulang
Geofisika (Geophysics)
: bidang studi tentang gejala geologi bumi dengan menggunakan metode fisika, antara lain, seismologi, kemagnetan
bumi,
vulkanologi,
radioaktivitas
lingkungan, kelautan, meteorologi, klimatologi Geokimia (Geochemistry)
: bidang studi tentang komposisi kimia bumi berikut dengan proses kimia dan fisika yang menyebabkan terjadinya distribusi bahan di bumi
Grafit (Graphite)
: bentuk karbon yang sangat murni yang di nakan sebagai moderator dalam reaktor
BATAN
- 12 Imobilisasi
: proses pengolahan limbah menjadi bentuk padat
(Immobilization)
dengan cara pemadatan, pembungkusan atau pengapsulan untuk mencegah migrasi atau lepasnya zat radioaktif sewaktu pengangkutan atau penyimpanan
Insinerasi (Incineration)
:
proses reduksi volume limbah melalui pembakaran menjadi abu atau oksida
Iradiasi (Irradiation)
: pemaparan pada radiasi pengion
Kalsinasi (Calcination)
: proses untuk mengeringkan larutan limbah dan pemanasan residu menjadi oksida logam
Keik Kuning (Yellow Cake)
: konsentrat
uranium-oksida
yang
dihasilkan
dari
pemekatan bijih uranium, biasanya mengandung 80 sampai 90% U3O8 Limbah Radioaktif/Nuklir
: benda yang radioaktif dan atau yang terkontaminasi
(Waste, Radioactive/Nuclear
zat radioaktif pada kadar yang melampaui batas
Waste)
keselamatan yang ditetapkan dan tidak dapat digunakan lagi
Nuklir (Nuclear)
: bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi
Pelindian (Leaching)
: proses untuk menghilangkan atau memisahkan komponen yang dapat larut dar ibahan padat karena kontak dengan air atau pelarut lain
Reaktor Nuklir
: tempat reaksi fisi berantai dapat dimulai, dipertahan
(Nuclear Reactor)
kan dan dikendalikan. Komponen terpentingnya ialah teras berbahan bakar fisil , moderator, reflektor, perisai, pendingin, dan pengendali
Reaktor Nuklir (Reactor, Nuclear)
:
perangkat
yang
dapat
mempertahankan
dan
mengendalikan reaksi fisi berantai atau reaksi fusi
BATAN
- 13 Reaktor Air-Berat Tekan
: reaktor
nuklir
dengan
moderator
air-berat
(Reactor, Pressurized Heavy
(D2O). Sebagai pendingin
Water/PHWR)
dari reaksi fisi digunakan air (H2O) bertekanan
Reaktor Air Didih
: reaktor
(Reactor, Boiling Water/ BWR)
yang
yang mengambil panas
pendingin
teras
reaktornya
dibiarkan mendidih. Air berfungsi sebagai pendingin dan moderator. Uap air yang terbentuk dapat langsung digunakan untuk menggerakkan turbin
Reaktor Air Tekan
:
reaktor
daya
yang
menggunakan
(Reactor, Pressurized Water/
medium
pemindah
PWR)
pemukar panas di bawah tekanan tinggi agar
panas
sistem primer dapat
dari
air
teras
sebagai ke
alat
mencapai temperatur dapat
mencapai temperatur tinggi tanpa terjadi pendidihan Reaktor Daya (Reactor, Power)
: reaktor
yang
digunakan
tujuan penghasil daya,
terutama
untuk
misal reaktor daya
listrik,
reaktor propulsi, dan reaktor proses panas Reaktor Riset (Research Reactor)
: reaktor
yang
dirancang
khusus
untuk
meng-
hasilkan neutron untuk eksperimen, pelatihan, uji bahan, dan produksi radioisotop
Reaktor Temperatur Tinggi
: reaktor
nuklir
yang
beroperasi o
pada o
(Reactor, High Temperature/
temperatur
HTR)
Reaktor ini menggunakan pendingin gas, misal gas
yang
tinggi
(sekitar
700 -900
C).
helium Uji Tak Merusak (Nondestructive Testing)
: uji
untuk
mendeteksi
kerusakan
internal
tersembunyi menggunakan teknik yang tidak merusak dengan sinar-X, radiasi isotop, atau ultrasonik
dan
BATAN
- 14 IB
ILMU BAHAN
IB 00
BAHAN INDUSTRI Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain :
IB 01
•
logam/paduan logam
•
komposit
•
polimer
•
fuel cell
•
bahan alam
ZAT MAMPAT/BAHAN MAJU Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain :
IB 02
•
bahan magnet
•
konduktor
•
dielektrik
•
pemodelan bahan
•
bahan superionik
HAMBURAN NEUTRON Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai hamburan neutron antara lain : •
difraktometer neutron
•
spektrometer
•
preparasi sample dan radiografi neutron
•
instrumentasi
•
pengolahan data neutron
•
sediaan cuplikan
BATAN
- 15 Penjelasan : Hamburan (Scattering)
: perubahan arah atau energi partikel atau foton karena
bertumbukan
atau
berinteraksi
dengan
partikel lain, dengan suatu atom atau dengan suatu sistem Kelongsong (Cladding)
: lapisan
terluar
elemen
bakar
nuklir.
Kelongsong mencegah terjadinya korosi elemen bakar
nuklir
dengan
demikian
mencegah
penglepasan produk fisi ke dalam pendingin. Pada umumnya
bahan
kelongsong
terbuat
dari
aluminium atau logam paduannya, baja nir-karat dan paduan zirkon Neutron (Neutron)
: partikel elementer tak bermuatan dengan massa sedikit lebih besar daripada massa proton
Polimer (Polymer)
: senyawa molekul
kimia panjang
yang
mempunyai
yang
tersusun
rantai dari
rangkaian molekul sederhana (monomer) Radiografi (Radiography)
: penggunaan radiasi pengion untuk menghasilkan citra obyek pada emulsi fotografis
Spektrometer (Spectrometer)
: instrumen untuk mengukur atau memisahkan radiasi elektro magnetik berdasarkan energi
BATAN
- 16 IN
INSTALASI DAN INSTRUMENTASI NUKLIR
IN 00
INSTALASI DAN INSTRUMENTASI NUKLIR
IN 00 01
Akselerator Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • pembuatan peralatan tegangan tinggi • pembuatan sistem sumber ion • pembuatan tabung akselerator • pembuatan beam handling • pembuatan remote control • spektrometer massa (pembuatan magnit analyzer, pembuatan sumber ion, pembuatan sistem deteksi ion) • perawatan mesin berkas elektron (MBE) • perawatan linier acselerator (LINAC)
IN 00 01
Instalasi Akselerator Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
disain, penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian akselerator
Akselerator {pembuatan peralatan tegangan tinggi, pembuatan sistem sumber ion, pembuatan
tabung
akselerator,
pembuatan
beam
handling,
pembuatan remote control, spektrometer massa (pembuatan magnit analyzer, pembuatan sumber ion, pembuatan sistem deteksi ion), perawatan mesin berkas elektron (MBE), perawatan linier acselerator (LINAC)}
BATAN
- 17 IN 00 02
Instalasi Reaktor Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian reaktor
IN 00 03
Instalasi Bahan Bakar Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian instalasi bahan bakar nuklir
IN 00 04
Instalasi Limbah Radioaktif Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian instalasi limbah radioaktif
IN 00 05
Instalasi Iradiator Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian Iradiator
IN 00 06
Instalasi Mesin Berkas Elektron Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian mesin berkas elektron
BATAN
- 18 IN 00 07
Instalasi Analisis Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian instalasi analisis nuklir
IN 00 08
Instalasi Hamburan Neutron Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem dan bagian instalasi hamburan neutron
IN 00 09
Laser Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • laser jenis gas • laser jenis dye • laser jenis zat padat • instalasi peralatan holografi • spektrometer korelator
IN 01
INSTRUMENTASI
IN 01 01
Teknik Deteksi dan Penginderaan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, disain dan konstruksi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem teknik deteksi dan penginderaan
BATAN
- 19 IN 01 02
Teknik Akuisisi Pengolahan dan Pencitraan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, disain dan konstruksi, kriteria uji fungsi, prosedur
operasi
dan
perawatan
sistem
teknik
akuisisi,
pengolahan dan pencitraan
INSTRUMENTASI NUKLIR {pemanfaatan peralatan NDT (ultrasonik, kobal 60, Cs-137, peralatan sinar-X, dll.), multichannel analyzer, peralatan spektroskopi nuklir, spektrometer compton, teknik perawatan dan perbaikan peralatan elektronika nuklir (pengumpulan data, pengembangan pemeliharaan, peningkatan ketrampilan operasi dan perawatan),pembuatan detektor nuklir (pengada-an bahan dan peralatan), peralatan industri dan kedokteran nuklir, alat ukur tinggi permukaan, alat ukur tebal, dan alat ukur densitas dalam rangka pemanfaatan isotop, peralatan nuklir sektor mekanika tanah dan fisika kesehatan (monitor kaki dan tangan, alarm gamma, pembaca TLD, logging/ fluorisasi sinar-X), pembuatan sistem vakum, pembuatan sistem elektronik, penyiapan sampel, instalasi peralatan, instrumen mekanik nuklir}
IN 01 03
Teknik Pengendali, Kontrol Proses dan Aktuasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, disain dan konstruksi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem teknik pengendali, kontrol proses dan aktuasi
INSTRUMENTASI KONTROL (sistem kontrol reaktor, sistem kontrol nukleonik, pembuatan sistem pengendali akselerator/proses, pembuatan adaptif kontrol, pembuatan sistem
uji
kontrol,
pembuatan
sistem
modul-modul
kontrol,
komputerisasi sistem kontrol, instrumentasi dan kendali reaktor, instrumentasi dan kendali yang safety related)
BATAN
- 20 IN 02
ELEKTROMEKANIK
IN 02 01
Sistem Perkakas Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem perkakas
IN 02 02
Sistem Angkat dan Angkut Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem angkat dan angkut
IN 02 03
Sistem Pendingin dan Pemanas Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem pendingin, pemanas dan filtrasi
IN 02 04
Sistem Daya Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem daya
IN 02 05
Sistem Penggerak Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem penggerak
BATAN
- 21 -
ELEKTRO/ELEKTROMEKANIK (pembuatan scaner, pengaturan kecepatan motor dan daya motor, pembuatan koil motor, pembuatan switching supply motor, inverter motor AC/DC, pembuatan travo switching meja radiologi, pensuplai daya darurat (UPS)
IN 03
RANCANG BANGUN DAN KONSTRUKSI Naskah yang berkenaan dengan kegiatan rancang bangun dan konstruksi instalasi nuklir termasuk reaktor riset antara lain : •
pembuatan rancang bangun
•
konstruksi
•
komisioning
•
dekomisioning
•
as built drawing
BATAN
- 22 Penjelasan : Akselerator (Accelerator)
:
piranti untuk meningkatkan kecepatan dan energi partikel elementer bermuatan, misal elektron atau proton, dengan magnet.
pengaruh gaya listrik dan atau
Akselerator dapat menyebabkan partikel
bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
Jenis
akselerator
akselerator
misal betatron,
Cockcroft-Walton,
siklotron,
akselerator linear, sinkrosiklotron, sinkrotron, dan generator Van de Graaff Akselerator Linear
:
(Linear Accelerator/LINAC)
tabung
lurus
(elektron
atau
tempat proton)
partikel
mendapat
bermuatan peningkatan
energi akibat osilasi medan elektromagnetik Berkas (Beam)
: berkas partikel atau gelombang elektro magnetik yang bergerak ke satu arah
Berkas Elektron
: berkas
(Electron Beam)
searah
elektron
negatif
yang
sudah
dipercepat sampai energi tinggi secara listrik atau elektromagnetik
Dekomisioning
:
(Decommissioning)
upaya yang dilakukan pada akhir masa operasi fasilitas dan instalasi nuklir dengan memperhatikan keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan
Detektor (Detector)
:
alat yang peka terhadap radiasi, menghasikan sinyal respons yang dapat diukur atau dianalisis
Dosimeter Termoluminesensi
: dosimeter
yang
didasarkan
(Thermominescent Dose
moluminesensi
Meter/TLD)
berisi bahan termoluminesensi
terdiri
dari
pada
gejala
wadah
teryang
BATAN
- 23 Fisika Kesehatan
: ilmu
(Health Physics)
pengetahuan
tentang
pengenalan,
evaluasi, dan pengawasan bahaya radiasi pengion pada kesehatan
Fluoresensi (Fluorescence)
: pancaran foton elektromagnetik yang berasal dari penyerapan energi radiasi dan partikel
Komisioning
: proses
(Commissioning)
pada
saat
komponen
instalasi nuklir sudah dioperasikan
dan
dan
sistem
dibangun, sistem tersebut diuji
untuk
membuktikan
apakah kriteria kinerjanya memenuhi desain, termasuk
didalamnya
pengujian nuklir dan non-
nuklir Nukleonik (Nucleonics)
:
ilmu dan teknologi tentang energi nuklir dan penggunaannya
Pensken/Skening Radioisotop
: cara
mendeteksi
distribusi
radioisotop
yang
(Scanner/ Scanning,
ada dalam tubuh dengan peralatan yang berada
Radioisotope)
di luar tubuh
Sinar-X (X-Rays)
: Radiasi (foton) tinggi
yang
elektromagnetik berdaya tembus dihasilkan
pada
waktu
elektron
berenergi tinggi menumbuk suatu target logam Spektrometer (Spectrometer)
: instrumen
untuk
mengukur
atau
memisahkan
radiasi elektromagnetik berdasarkan energi
BATAN
- 24 KN
KN 00
KN 00 01
KESELAMATAN NUKLIR DAN RADIASI
KESELAMATAN INSTALASI
Keselamatan Instalasi Nuklir analisis, pengembangan dan manajemen keselamatan instalasi nuklir
KN 00 02
Keselamatan Instalasi Non-Nuklir analisis, pengembangan dan manajemen keselamatan instalasi nonnuklir dan pengelolaan limbah non-radioaktif
KN 01
KN 01 01
KESELAMATAN NUKLIR
Analisis Keselamatan Nuklir analisis deterministik dan probabilistik kecelakaan nuklir
KN 01 02
Manajemen Kedaruratan Nuklir perencanaan dan kesiagaan menghadapi kedaruratan nuklir
KN 02
KN 02 01
KESELAMATAN RADIASI
Proteksi Radiasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • teknologi proteksi radiasi • pengangkutan zat radioaktif • resiko radiasi • dosimetri perorangan • dosimetri interna • kontaminasi radiasi • dekontaminasi • nilai batas dosis
BATAN
- 25 • proteksi radiasi eksterna • proteksi radiasi interna • filosofi proteksi radiasi • standardisasi radionuklida • pelaksanaan
upaya keselamatan
radiasi
agar pekerja dan
masyarakat tidak mendapatkan paparan radiasi melebihi batas aman • film badge/TLD
KN 02 02
Kesehatan Radiasi Naskah yang berkenaan dengan pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi dan pertolongan pertama pada kecelakaan radiasi
KN 02 03
Kedaruratan Radiasi Naskah yang berkenaan dengan perencanaan dan penyiagaan menghadapi kedaruratan radiasi
Penanggulangan Kecelakaan Radiasi dan Nuklir (kecelakaan
radiasi,
penanggulangan
kecelakaan
kecelakaan
radiasi,
instalasi rencana
nuklir,
rencana
penanggulangan
kecelakan nuklir, proteksi fisik bahan nuklir penanggulangan medik kecelakaan radiasi atau nuklir) Penanggulangan Kecelakaan Bahan Berbahaya, Beracun, Non Nuklir, dan Non Radiasi (kecelakaan kimia, kecelakaan biologi, penanggulangan bahaya kimia, penanggulangan bahaya biologi, penanggu-langan bahaya kebakaran, penanggulangan
kecelakaan
perbengkelan,
penanggulangan
kecelakaan listrik, penanggulangan kecelakaan bejana tekan)
BATAN
- 26 -
Penanggulangan
Kecelakaan/Bahaya
Penambangan
Bijih
Uranium (proteksi radiasi internal dan eksternal, proteksi radiasi terhadap gas radon,
penanggulangan
terhadap
debu
penambangan,
penanggulangan terhadap bahaya runtuhan) KESELAMATAN REAKTOR (penelitian
dan
pengembangan
keselamatan
dengan
metode
deterministik dan probabilistik, pengembangan sistem proteksi dan simulasi reaktor, evaluasi dan pengembangan keselamatan reaktor dan instalasi nuklir lainnya, standar keselamatan dalam desain dan operasi,
penerapan
budaya
keselamatan,
pengumpulan
data
kecelakaan nuklir dan non nuklir, analisis resiko dan mitigasi kecelakaan reaktor, analisis keselamatan dari aspek ergonomika seperti aspek interaksi manusia-mesin Keandalan Komponen dan Sistem Naskah yang berkenaan dengan pengujian keandalan komponen dan sistem antara lain : •
analisis keandalan komponen dan sistem reaktor dari berbagai aspek seperti aspek korosi, penuaan, dan kajian sisa umur
•
pengujian keandalan komponen dengan menggunakan peralatan uji rusak dan uji tak merusak
•
uji komponen bahan logam antara lain neutron grafi, immersion technique
•
uji komponen reaktor
BATAN
- 27 KN 03
KN 03 01
METROLOGI RADIASI
Standardisasi Radioaktivitas Naskah yang berkenaan dengan pengembangan dan standardisasi sumber radiasi
KN 03 02
Dosimetri Naskah yang berkenaan dengan pengembangan dan kalibrasi alat ukur radiasi dan paparan radiasi
KN 04
KN 04 01
KESELAMATAN LINGKUNGAN
Kimia Lingkungan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain :
KN 04 02
•
residu pestisida
•
residu logam berat
•
senyawa organik beracun
Keselamatan Radiasi Lingkungan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
pengukuran radiasi dan radioaktivitas lingkungan
Radioaktivitas Lingkungan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai pengukuran radioaktivitas lingkungan di : udara, air, tanah, biota (tanaman dan hewan)}
BATAN
- 28 KN 04 03
Remediasi Lingkungan Naskah yang berkenaan dengan upaya pemulihan lingkungan dari paparan radiasi dan kontaminasi radioaktif
KN 04 04
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Naskah yang berkenaan dengan pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan Pengkajian Lingkungan {survei dan evaluasi lingkungan untuk penelitian dan pengoperasian instalasi nuklir, analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan dampak radiologi, analisis lepasan radioaktif ke lingkungan dari operasi normal reaktor, analisis lepasan radioaktif ke lingkungan dari situasi kecelakaan instalasi nuklir, analisis kontaminasi lingkungan pada daerah yang luas, pemantauan keselamatan lingkungan, proses pengelolaan limbah, pemantauan keselamatan personil}
KN 04 05
Tapak dan Lingkungan Naskah yang berkenaan dengan analisis dan evaluasi kelayakan tapak instalasi nuklir
KN 05
KN 05 01
PENGAMANAN NUKLIR
Perizinan Naskah yang berkenaan dengan pemberian izin untuk zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya dalam rangka : • pemakaian termasuk pengangkutan dan izin penyimpanan • mengimpor/mengekspor kembali (reekspor) • pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir (izin tapak, izin konstruksi, izin operasi, laporan analisis keselamatan (LAK), laporan analisis dampak lingkungan (AMDAL) termasuk desain, konstruksi dan operasi instalasi nuklir, dan lain-lain
BATAN
- 29 • pemakaian bahan bakar nuklir (safeguards, NPT, teknologi proteksi fisik)
KN 05 02
Akuntansi Bahan Nuklir Naskah yang berkenaan dengan kegiatan akuntansi bahan bakar dan pelaksanaan proteksi fisik bahan nuklir
KN 05 03
Teknologi Pengamanan Bahan Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan teknologi pengamanan bahan nuklir mengenai antara lain : •
pemantauan dan deteksi bahan nuklir
•
proteksi fisik
KN 06
SEIFGARD
KN 06 01
Teknologi Proteksi Fisik Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
KN 06 02
analisis keselamatan dan proteksi fisik bahan nuklir
Teknologi Seifgard Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
upaya dan pengembangan seifgard
KN 07
INSPEKSI KESELAMATAN
KN 07 01
Inspeksi Keselamatan Nuklir dan Radiasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
pemeriksaan teknis terhadap sistem keselamatan nuklir dan radiasi untuk mengetahui kesesuaiannya dengan persyaratan, prosedur dan instruksi kerja yang telah ditentukan
BATAN
- 30 KN 07 02
Inspeksi Keselamatan Lingkungan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain: •
pemeriksaan teknis terhadap sistem efluent dan emisi zat radioaktif serta analisis kesesuaiannya dengan standar dan kriteria keselamatan lingkungan
Inspeksi Naskah yang berkenaan dengan pemeriksaan atas penerapan standar, pelaksanaan program jaminan mutu dan peraturan keselamatan radiasi
meliputi
perencanaan
inspeksi,
pemberitahuan
inspeksi,
laporan hasil inspeksi dan teguran untuk pemakaian: zat radioaktif/pesawat sinar-X yang dilakukan oleh inspektur BAPETEN, sumber
radiasi
lain
IAEA/BAPETEN/pihak
yang
lain
pada
dilakukan fasilitas
oleh
reaktor
inspektur nuklir
yang
bersangkutan, standar keselamatan nuklir dan lingkungan, standar bahan
nuklir,
standar
peralatan
nuklir,
standar
laboratorium
uji/kalibrasi, serta program jaminan mutu yang dilakukan oleh Tim PSJMN-BATAN
KN 08
KN 08 01
STANDARDISASI
Penyusunan Standar Naskah yang berkenaan dengan perumusan standar, penyusunan program jaminan mutu, mengenai antara lain: • standar keselamatan nuklir dan lingkungan • standar bahan nuklir • standar peralatan nuklir • standar laboratorium uji/kalibrasi • program jaminan mutu
BATAN
- 31 KN 08 02
Akreditasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan akreditasi mengenai antara lain: • laboratorium uji/kalibrasi/analisis • lembaga sertifikasi sistem mutu • lembaga sertifikasi personal • lembaga sertifikasi sistem lingkungan • lembaga sertifikasi pelatihan • lembaga sertifikasi inspeksi teknik
KN 08 03
Sertifikasi Naskah yang berkenaan dengan pengujian terhadap para pekerja radiasi meliputi: •
pemberitahuan jadwal ujian, hasil ujian
•
ujian operator reaktor dan supervisor reaktor
•
ujian Radiografi Teknik Level 1, Radiografi Teknik Level 2, Radiografi Teknik Level 3
KN 08 04
KN 08 05
•
ujian petugas proteksi radiasi
•
ujian petugas dosimetri
•
ujian operator iradiator/akselerator
•
ujian petugas perawatan dan perbaikan
Jaminan Mutu
Audit, Pemantauan, Inspeksi dan kegiatan lain yang terkait dengan pengawasan standardisasi
KN 08 06
Pembinaan, Konsultasi dan kegiatan lain yang terkait dengan layanan penerapan standardisasi
BATAN
- 32 Penjelasan : Analisis Keselamatan (Analysis, Safety) Bejana Tekan (Pressure Vessel)
: analisis
potensi
bahaya
dari
pelaksanaan
dan
kuat
kegiatan yang direncanakan : bejana
berdinding
digunakan
untuk
masif
yang
mewadahi teras reaktor daya,
moderator, reflektor, perisai termal, dan dan batang kendali Bijih (Ore)
: mineral
atau
batuan
yang
mengandung
unsur atau senyawa dalam jumlah dan kadar yang ekonomis untuk diolah Dosimetri (Dosimetry)
: teknik atau cara untuk mengukur dosis radiasi
Dosis (Dose)
: dalam proteksi radiasi pengertian dosis adalah jumlah radiasi yang terdapat dalam medan radiasi atau jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima oleh materi
Inspeksi (Inspection)
: tindakan pengujian,
pengawasan observasi
kualitas atau
dengan
pengukuran
cara untuk
menentukan kecocokan bahan, bagian, komponen, sistem, susunan, maupun proses dan prosedur, dengan persyaratan kualitas yang telah ditetapkan Jaminan Kualitas (Quality Assurance)
: seluruh
tindakan
yang
terencana
dan
sistematik yang diperlukan untuk memberikan jaminan
bahwa komponen, alat, sistem atau jasa
memenuhi persyaratan kualitas Keandalan (Reliability)
: probabilitas alat, sistem atau fasilitas bekerja sesuai dengan fungsinya secara memuaskan dalam jangka waktu dan kondisi operasi yang ditentukan
BATAN
- 33 Kecelakaan Radiasi (Radiation Accidents)
: kecelakaan
yang
materi radioaktif
terjadi atau
karena
tersebarnya
terpaparnya
seseorang
terhadap radiasi Keselamatan/Keselamatan Nuklir (Safety/Nuclear Safety)
: pencapaian kondisi operasi yang ditetapkan, pencegahan konsekuensi
kecelakaan kecelakaan,
atau
pembatasan
sehingga
memberikan
perlindungan pekerja, masyara-kat dan lingkungan terhadap bahaya radiasi Keselamatan Radiasi (Radiation Safety) Kontaminasi (Contamination)
: kondisiyang diatur agar efekradiasi pada makhluk hidup tidak melampaui batas yang telah ditentukan : keberadaan suatu zat radioaktif pada tempat atau daerah
yang
tidak
seharusnya
dan
dapat
elektrokimia
yang
menimbulkan bahaya paparan radiasi Korosi (Corrosion)
: proses
kimia
dan/atau
merusak permukaan bahan Neutron (Neutron)
: partikel elementer tak bermuatan dengan massa sedikit lebih besar dari pada massa proton
Proteksi Fisik (Physical Protection)
: upaya
melindungi
bahan
dan
fasilitas
nuklir dari masuknya pihak yang tak berkepentingan atau terhadap pengambilan bahan fisil atau sabotase
Proteksi Radiasi (Radiation Protection)
: semua
tindakan
untuk
mengurangi
pengaruh
merusak radiasi terhadap manusia akibat pemanfaatan teknologi nuklir, juga disebut proteksi radiologik
Radioaktivitas (Radioactivity)
: peluruhan spontan isotop tak stabil menjadi jadi isotop lain disertai pemancaran radiasi
Radiologi (Radiology)
: ilmu pengetahuan yang mempelajari semua bentuk radiasi pengion dalam diagnosis atau terapi
BATAN
- 34 Radionuklida/Nuklida (Radionuclide/Nuclide)
: istilah
umum
untuk
semua
atom
unsur,
yang dibedakan menurut nomor atom, nomor massa, dan tingkat energi
Seifgard Domestik (Safeguard, Domestic)
: upaya
suatu
mendeteksi
bangsa
untuk
mencegah
atau
penyalahgunaan bahan nuklir
dan
untuk melindungi fasilitas nuklir terhadap sabotase Seifgard IAEA (Safeguard, IAEA)
: sistem
verifikasi
bahan
nuklir
dalam
perja-
janjian pelarangan penyebaran senjata nuklir untuk mendukung pelaksanaan kebijaksanaan pemanfaatan nuklir untuk maksud damai yang telah disepakati secara internasional
Seifgard Internasional (Safeguard, International)
: upaya
internasional
untuk
melindungi
dan
mencegah penyalahgunaan bahan nuklir dan untuk melindungi fasilitas nuklir terhadap sabotase
BATAN
- 35 RN
RN 00
RN 00 01
REAKTOR DAN ENERGI
REAKTOR NUKLIR
Operasi dan Perawatan Reaktor Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan mengenai antara lain : • pelaksanaan operasi dan perawatan reaktor nuklir
Operasi Reaktor (manajemen teras reaktor, pembentukan teras dan kekritisan reaktor, kalibrasi batang kendali dan daya reaktor, aspek keselamatan operasi, utilisasi dan eksperimen reaktor)
Perawatan Reaktor (sistem proteksi reaktor, sistem instrumentasi dan
kendali, sistem
proses, sistem bantu, sistem ventilasi, sistem listrik, mekanik, sistem proteksi radiasi, fasilitas iradiasi, modifikasi sistem reaktor)
RN 00 02
Pemanfaatan Reaktor Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan mengenai antara lain : • analisa dan pengembangan teknologi dan fasilitas iradiasi Teknologi Iradiasi (desain, fabrikasi, instalasi, dan uji fasilitas iradiasi, analisis aktivasi neutron, iradiasi bahan untuk produksi radioisotop dan bahan non fisil lainnya)
RN 00 03
Fisika Teras Reaktor Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan mengenai antara lain :
BATAN
- 36 • analisis dan pengembangan neutronik, thermohidraulik, dan dosimetri teras reaktor
RN 00 04
Sistem Instrumentasi dan Kendali Reaktor Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan mengenai antara lain : • penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi, prosedur operasi dan perawatan sistem instrumentasi dan kendali reaktor nuklir
RN 00 05
Sistem Proses Reaktor Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan mengenai antara lain : •
penyusunan spesifikasi, kriteria uji fungsi sistem dan bagian proses reaktor nuklir
Fisika dan Teknologi Reaktor (neutronik, termohidraulik dan bidang fisika reaktor lainnya perisai radiasi, pemodelan, pengukuran flux/spektrum neutron dan panas gamma, elemen teras, komponen dan sistem reaktor termasuk sistem proses)
RN 01
RN 01 01
PEMANFAATAN ENERGI NUKLIR
Persiapan Pembangunan Reaktor Daya Naskah yang berkenaan dengan persiapan pembangunan reaktor daya meliputi antara lain : •
studi kelayakan
•
studi tapak
•
data geoteknik
•
pengumpulan/pengolahan data seismik
•
pengumpulan/pengolahan data meteo
•
analisis dampak lingkungan (AMDAL)
BATAN
- 37 •
pengumpulan data/sampel tanah, tumbuhan, hewan, penduduk sekitar calon tapak/lokasi
RN 01 02
•
studi partisipasi nasional, alih teknologi
•
pengembangan rekayasa
•
pengembangan persyaratan teknis
•
oceanografi
•
geografi
Pembangunan dan Pengoperasian Reaktor Daya Naskah yang berkenaan dengan pembangunan sampai dengan pengoperasiannya antara lain meliputi :
RN 01 03
•
pembebasan tanah
•
pelelangan, negosiasi, persetujuan kontrak
•
konstruksi/komponen/reaktor
•
komisioning
•
dekomisioning
•
izin konstruksi
Sistem Konversi Energi Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan mengenai antara lain : •
RN 01 04
penelitian dan pengembangan sistem konversi energi nuklir
Tekno-Ekonomi Energi Nuklir Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan serta kegiatan mengenai antara lain : •
analisis dan pengembangan tekno-ekonomi pemanfaatan energi nuklir
•
statistik energi
Sistem Energi (konservasi energi, perencanaan energi, pembangkitan energi ekonomi dan pendanaan energi, energi dan lingkungan
BATAN
- 38 RN 01 04
Teknologi Energi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dalam bidang teknologi energi baru antara lain : • reaktor cepat dan suhu tinggi • reaktor fusi dan MHD (mikro hidro) • reaktor daya untuk produksi uap, desalinasi • baterai nuklir • generator listrik
BATAN
- 39 Penjelasan : Aktivasi (Activation)
: pembentukan radionuklida buatan melalui reaksi inti
Dekomisioning
: upaya yang dilakukan pada akhir masa operasi
(Decommissioning)
: fasilitas dan instalasi nuklir dengan memperhatikan keselamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan
Energi Nuklir (Nuclear Energy) Fisil (Fissile, Fissionable)
: energi
yang
dibebaskan
oleh
reaksi
inti,
fisi
atau fusi, atau oleh peluruhan radioaktif : sifat
nuklida
yang
dapat
mengalami
pembelahan inti melalui interaksi dengan Fluks/Neutron (Flux/Neutron) : ukuran intensitas radiasi
neutron,
yaitu
proses neutron jumlah
neutron yang melalui luasan satu sentimeter persegi per detik. Dinyatakan sebagai nv n = jumlah neutron per sentimere kubik v = kecepatannya dalam sentimter per detik Iradiasi (Irradiation)
: pemaparan pada radiasi pengion
Komisioning (Commissioning)
: proses pada saat komponen dan sistem instalasi nuklir sudah dibangun, sistem tersebut dioperasikan dan
diuji
untuk
membutktikan
apakah
kriteria
kinerjanya memenuhi desain, termasuk didalamnya pengujian nuklir dan non nuklir Perisai Radiasi (Radiation Shielding) Reaktor Cepat (Reactor, Fast)
: perisai
terbuat
dari
materi
penyerap
untuk menurunkan paparan radiasi : reaktor yang proses fisinya lebih dominan disebabkan oleh neutron cepat, juga disebut reaktor neutron cepat
radiasi
BATAN
- 40 Reaktor Daya (Reactor, Power) : reaktor
yang
digunakan terutama untuk tujuan
penghasil daya,
misal reaktor daya listrik, reaktor
propulsi, dan reaktor proses panas Reaktor Nuklir(Nuclear Reactor): tempat
reaksi
dipertahankan terpentingnya moderator,
fisi
berantai
dan ialah
dapat
dikendalikan. teras
reflektor,
berbahan
perisai,
dimulai, Komponen
bakar
fisil,
pendingin,
dan
pengendali Reaktor Nuklir(Reactor, Nuclear): perangkat yang dapat mempertahankan dan mengendalikan reaksi fisi berantai atau reaksi fusi Reaktor Nuklir (Nuclear Reactor)
: alat
atau
instalasi
yang
dijalankan
dengan
bahan bakar nuklir yang dapat menghasilkan reaksi inti berantai yang terkendali dan digunakan untuk pembangkitan daya, atau penelitian, dan atau produksi radioisotop
Spektrum (Spectrum)
: gambaran visual, rekaman foto atau alur distribusi
jenis intensitas radiasi sebagai fungsi
panjang gelombang, energi, frekuensi, momentum, massa, atau kuantitas lain yang terkait
BATAN
- 41 RR
RR 00
RR 00 01
ISOTOP DAN RADIASI
PROSES RADIOISOTOP
Teknik Target Radioisotop Naskah yang berkenaan dengan perancangan, penyiapan, dan pembuatan bahan target
RR 00 02
Teknik Radioisotop Terbuka Naskah
yang
berkenaan
dengan
pemisahan
dan
pemurnian,
dan
pemurnian,
pembuatan radioisotop terbuka dari bahan target
RR 00 03
Teknik Radioisotop Tertutup Naskah
yang
berkenaan
dengan
pemisahan
pembuatan radioisotop tertutup dari bahan target
RR 00 04
Teknik Analisis Nuklir Naskah yang berkenaan dengan kuantifikasi dan karakterisasi bahan dan zat radioaktif
RR 01
RR 01 01
PROSES SENYAWA BERTANDA
Teknik Senyawa Bertanda dan Radiofarmaka Naskah yang berkenaan dengan perancangan, penyiapan, dan pembuatan senyawa bertanda dan radiofarmaka
RR 01 02
Radiofarmakologi Naskah yang berkenaan dengan pengujian kinetika dan dinamika preklinis dan klinis sediaan radiofarmaka
BATAN
- 42 RR 01 03
Teknik Radioimmunoassay Naskah yang berkenaan dengan perancangan, penyiapan, dan pembuatan KIT IRA/KIT IRMA
RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (teknologi pengembangan produksi radioisotop dan radiofarmasi, penetapan jaminan kualitas, teknik penatahan, jalur biodistribusi fisiologi, biokimia senyawa bertanda, sintesis dan penyediaan KIT RIA, pengembangan sumber radioaktif tertutup, pengembangan senyawa penandaan
khusus,
pemisahan
radioisotop
belahan
uranium,
pemisahan radiokimia, sistem pengumpulan limbah radioaktif instalasi radioisotop/pretreatment
RR 02
RR 02 01
PERTANIAN
Bioteknologi Pertanian Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
pembuatan produk pertanian dengan memanfaatkan teknik biologi molekuler
Biologi Pertanian sitologi/histologi tanaman dan serangga, fisiologi tanaman dan serangga, kultur jaringan tanaman unsur kimia tanaman/ tanaman obat, fiksasi nitrogen, biosafety, keselamatan hasil rekayasa genetika
RR 02 02
Teknik Mutasi Radiasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
pembuatan bibit unggul dengan teknik mutasi radiasi
Pemuliaan Tanaman {efek mutagen fisis dan kimia terhadap genetika tanaman, genetika tanaman, mutagenik tanaman, teknologi genetik tanaman, rekayasa
BATAN
- 43 genetika, pemuliaan mutasi untuk menghasilkan varietas unggul (seleksi, pengujian dan pengajuan kepada Menteri Pertanian), bioteknologi tanaman, kultur jaringan tanaman}
RR 02 03
Teknik Nuklir Nutrisi Tanaman dan Kesuburan Tanah Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
studi karakterisasi kesuburan tanah dan nutrisi tanaman
Tanah dan Nutrisi Tanaman (penggunaan isotop stabil dan radioisotop dalam studi pemupukan, pola tanam, paket teknik pemupukan)
RR 02 04
Pengendalian Hama Tanaman Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • rearing serangga • teknik serangga mandul • penggunaan isotop stabil dan radioisotop dalam studi dinamika populasi, perincian biotipe, penginderaan penyebaran hama • teknik pengendalian hama lain (feromon seks) • insektisida/pestisida
RR 02 05
Teknik Nuklir Pengendalian Hama Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • studi teknik produksi serangga mandul dengan radiasi
RR 03
RR 03 01
PETERNAKAN
Teknik Nuklir Kesehatan Ternak Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain :
BATAN
- 44 •
studi produksi vaksin ternak dengan teknik nuklir
Pencegahan Penyakit Hewan (naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai teknologi radioisotop untuk penyakit hewan antara lain : penyakit koksidiosis, haemonchiasis, dan fascioliasis)
RR 03 02
Teknik Nuklir Nutrisi Ternak •
studi komposisi nutrisi/pakan ternak dengan teknik perunut radioaktif
Nutrisi Ternak {naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai penggunaan isotop stabil dan radioisotop antara lain untuk mempelajari : susunan ransum ternak, kebutuhan mineral ternak,
reproduksi
ternak,
radioimmunoassay
(RIA),
hormon
progesterone}
RR 03 03
Bioteknologi Peternakan •
pembuatan produk peternakan dengan memanfaatkan teknik biologi molekuler
RR 04
RR 04 01
KESEHATAN
Fisika Medik Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
kalibrasi keluaran sumber radiasi terapi
•
interkomparasi keluaran sumber radiasi terapi
•
pemindaian dan pencitraan medik
•
sistem perencanaan penyinaran (TPS)
•
ultrasound
•
peralatan sinar-X diagnostik
BATAN
- 45 RR 04 02
Teknik Nuklir Kedokteran In Vivo Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • diagnosis dengan teknik perunut radioaktif dan terapi dengan sumber radiasi
RR 04 03
Teknik Nuklir Kedokteran In Vitro Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • diagnosis in vitro dengan perunut radioaktif Kedokteran Nuklir {naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai penggunaan isotop dan radiasi antara lain dalam: radiodiagnostik
(radioimmunoassay
radioimaging,
rontgen),
radioterapi/radiofarmasi}
RR 04 04
Biologi Radiasi/Radiobiologi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai pengaruh radiasi pada jaringan secara in vivo dan in vitro antara lain untuk : • hubungan efek radiasi dengan dosis • efek gabungan radiasi dengan agen lain • pengaruh radiasi pada DNA • studi efek radiasi pada jaringan tubuh manusia
RR 04 05
Mikrobiologi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan antara lain mengenai identifikasi dan isolasi bakteri patogen
RR 04 06
Bioteknologi Kesehatan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain :
BATAN
- 46 • pembuatan produk kesehatan dengan memanfaatkan teknik biologi molekuler
RR 05
RR 05 01
INDUSTRI
Teknik Polimer Radiasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • penelitian dan pemanfaatan iradiasi untuk pembuatan dan degradasi polimer Polimerisasi Radiasi (naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai penggunaan radiasi antara lain untuk memperbaiki mutu : karet alam, kabel, bahan berserat, emulsi, pelapisan, proses dan efek kimia yang terjadi, polimer ramah lingkungan, komposit, aspek ekonomi polimerisasi)
RR 05 02
Teknik Sterilisasi dan Pengawetan Iradiasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • penelitian dan pemanfaatan iradiasi untuk sterilisasi dan pengawetan Pengawetan (naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai penggunaan radiasi antara lain untuk pengawetan: buah dan sayuran, bebijian, makanan hewan, makanan olahan steril, aspek biologi dalam pengawetan, aspek ekonomi pengawetan)
RR 05 03
Teknik Sterilisasi dan Pengawetan Iradiasi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain :
BATAN
- 47 penelitian
dan
pemanfaatan
iradiasi
untuk
sterilisasi
dan
pengawetan Sterilisasi {naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai penggunaan radiasi antara lain untuk : sterilisasi jamu, bahan baku/obat, bahan dan alat kedokteran, sterilisasi jaringan biologi, kosmetika, amnion chorion (tulang), aspek kimia dalam sterilisasi, aspek ekonomi sterilisasi}
RR 05 04
Teknik Uji Tak Merusak Naskah yang berkenaan dengan pengkajian dan pemanfaatan teknik nuklir untuk uji tak merusak
RR 05 05
Teknik Perunut Industri Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pemanfaatan perunut radioaktif dalam proses industri
RR 05 06
Tracer Industri Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain :
RR 06
RR 06 01
•
mal fungsi
•
optimasi proses
•
gauging SUMBER DAYA ALAM
Teknik Nuklir Hidrologi penelitian dan pemanfaatan teknik perunut radioaktif dalam hidrologi Hidrologi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai penggunaan isotop alam maupun buatan antara lain untuk:
BATAN
- 48 • pelestarian sumber air tanah • erosi tanah • kebocoran dam • pergerakan endapan (sungai/pelabuhan) • panas bumi • sedimentologi
RR 06 02
Teknik Nuklir Panas Bumi Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pemanfaatan teknik isotop alam untuk karakterisasi panas bumi
RR 06 03
Teknik Nuklir Kelautan Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pemanfaatan teknik nuklir dalam studi kelautan
RR 06 04
Teknik Penanggalan Radioaktif Naskah yang berkenaan dengan penggunaan isotop untuk penentuan umur fosil dan batuan
RR 07
RR 07 01
LINGKUNGAN
Radioekologi Naskah yang berkenaan dengan studi sebaran dan akumulasi radioisotop dalam ekosistem
RR 07 02
Teknik Nuklir Penanganan Polusi Naskah yang berkenaan dengan pemanfaatan teknik nuklir untuk deteksi dan identifikasi polutan
RR 07 03
Teknik Nuklir Pengamatan Iklim Naskah yang berkenaan dengan pemanfaatan teknik nuklir untuk deteksi perubahan iklim
BATAN
- 49 RR 08
PENGADAAN DAN DISTRIBUSI ZAT RADIOAKTIF Naskah yang berkenaan dengan pengadaan zat radioaktif baik yang diproduksi di dalam negeri maupun luar negeri (impor) termasuk pendistribusiannya, meliputi : •
permintaan zat radioaktif
•
pengiriman zat radioaktif
BATAN
- 50 Penjelasan : Bakteri (Bacteria)
: organisme mikroskopik uniselular tidak mengandung klorofil, umumnya berukuran 0,5–3 µm. Dapat menyebabkan manusia,
penyakit
pada
pembusukan,
tanaman,
oksidasi
hewan,
biologi
atau
fermentasi dalam bahan pangan Biologi Radiasi (Radiation Biology) Fiksasi/Radionuklida (Fixation/Radionuclides)
: ilmu
pengetahuan
dan
studi
tentang
prinsip,
mekanisme, dan efek radiasi pada makhluk hidup : 1) cara
melekatkan
fisik
(memoleskan
memoleskan
zat
radionuklida dengan
secara
pengecatan atau
radioaktif) dan merat pada
permukaan benda padat untuk mencegah zat radioaktif terdispersi 2) pencegahan tersebarnya zat radioaktif ke udara dari
bahan
yang
terkontaminasi
dengan
melapisinya Fisika Kesehatan
: ilmu pengetahuan tentang pengenalan, evaluasi, dan
(Health Physics)
pengawasan bahaya radiasi pengion pada kesehatan
In Vitro (In Vitro)
: perlakuan di luar tubuh, misal dalam tabung reaksi, sebagai lawan in vivo
In Vivo (In Vivo)
: perlakuan dalam tubuh makhluk hidup, lawan in vitro
Isotop (Isotope)
: beberapa nuklida yang mempunyai jumlah proton yang sama, tetapi jumlah neutron yang berbeda, misal oksigen mempunyai tiga isotop alam dengan massa 16,17, 18 :
O,
17 8
O, dan
O.
Isotop Stabil (Isotope, Stable) : isotop yang tidak mengalami peluruhan radioaktif
BATAN
- 51 Kalibrasi (Calibration)
: proses untuk membandingkan
model dengan hasil
pengamatan dan pengukuran lapangan Pengukuran (Gauging)
: pengukuran
tebal,
densitas,
atau
kuantitas
bahan berdasarkan jumlah radiasi yang diserap Perunut (Tracer)
: nuklida yang diberikan pada sistem yang ditujukan untuk mengikuti perilaku salah satu atau beberapa komponen sistem itu
Polimerisasi Radiasi (Radiation Polymerization) Praperlakuan (Pretreatment)
: proses
pembentukan
polimer
dari
monomer,
menggunakan energi radiasi sebagai inisiatornya : semua
kegiatan
yang
dilakukan
sebelum
pengolahan limbah meliputi pengumpulan, pemilahan, perlakuan kimia, dan dekontaminasi
Radiasi (Radiation)
: emisi dan propagasi energi melalui materi atau ruang dalam
bentuk
gelombang
elektromagnetik
atau
partikel Radiobiologi (Radiobiology)
: ilmu
biologi
yang
mempelajari
metabolisme
makhluk hidup menggunakan radioisotop Radiofarmaka (Radiopharmaceutical)
: radionuklida atau senyawa bertanda radioaktif yang digunakan untuk tujuan diagnosis berdasarkan deteksi radiasi atau terapi berdasarkan efek fisik radiasi
Radioimunoesai (Radioimmunoassay/RIA)
: penetapan kadar ligan yang ada di dalam darah atau
cairan tubuh secara
in vitro
menggunakan
radioligan berdasarkan ikatan reseptorligan, dengan antibodi sebagai reseptor Radioisotop (Radioisotope)
: isotop tak stabil yang meluruh secara spontan dengan memancarkan radiasi
BATAN
- 52 Radiokimia (Radiochemistry)
: ilmu
kimia
yang
mempelajari
sifat
kimia
dan
reaksi zat radioaktif Radioterapi (Radiotheraphy)
: terapi radiasi
Roentgen (Roentgen)
: satuan dosis paparan radiasi gamma atau sinar-X
BATAN
- 53 TP
TEKNOFISIKOKIMIA DAN PROSES
TP 00
TEKNOFISIKOKIMIA Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : • proses kimia • fisika inti/atom/plasma
TP 01
TEKNOLOGI PROSES Naskah yang berkenaan dengan penelitian dan pengembangan mengenai antara lain : •
proses suhu tinggi
•
daur bahan bakar reaktor maju
BATAN
- 54 Penjelasan :
Atom (Atom)
: satuan
materi
elektron yang
terdiri
dari
jumlahnya
satu
inti
dikelilingi
sama dengan
jumlah
proton di dalam inti Plasma (Plasma)
: campuran gas netral yang terdiri dari ion positif dan negatif. Kadang-kadang disebut fase keempat selain padat, cair, dan gas. Plasma temperatur dipakai dalam percobaan fusi terkendali
tinggi
BATAN
- 55 -
B. KLASIFIKASI FASILITATIF
DL
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DL 00
PROGRAM/PERENCANAAN Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Program jangka pendek, menengah, dan panjang
•
Penyusunan kebutuhan/jenis diklat
•
Penyusunan kurikulum dan silabus
•
Penyusunan metode (materi) pengajaran
•
Penyusunan mutu diklat
DL 01
PENJENJANGAN
DL 01 01
Penjenjangan Jabatan Struktural Naskah yang berkenaan dengan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan jenjang jabatan struktural pegawai, antara lain:
DL 01 02
•
Lemhanas
•
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat I
•
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II
•
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III
•
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV
•
Diklat Pra Jabatan Golongan I, II, dan III
Penjenjangan Jabatan Fungsional Naskah yang berkenaan dengan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan jenjang jabatan fungsional pegawai, antara lain: •
Diklat Penjenjangan Pranata Nuklir
•
Diklat Penjenjangan Peneliti
BATAN
- 56 DL 02
PENDIDIKAN
DL 02 01
Perguruan Tinggi Naskah
yang
berkenaan
dengan
usaha
meningkatkan
ilmu
pengetahuan bagi pegawai BATAN dalam program Diploma, S-1, S2, dan S-3 pada suatu perguruan tinggi yaitu dari perencanaan sampai dengan evaluasi
DL 02 02
Tugas Belajar Naskah yang berkenaan dengan tugas belajar bagi pegawai BATAN baik dengan beasiswa atau tanpa beasiswa untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi dalam bidang ilmu tertentu yaitu dari perencanaan sampai dengan evaluasi
DL 02 03
Ikatan Dinas Naskah yang berkenaan dengan pemberian ikatan dinas kepada para mahasiswa suatu perguruan tinggi untuk disiplin ilmu tertentu mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi
DL 03
PELATIHAN
DL 03 01
Pelatihan Teknis dan Non Teknis Naskah
yang
berkenaan
dengan
peningkatan
pengetahuan/
ketrampilan pegawai dalam bidang teknis dan non teknis, antara lain: •
Diklat Proteksi Radiasi
•
Diklat Manajemen
•
Diklat Kearsipan
•
Diklat Radiografi
BATAN
- 57 DL 03 02
Pelaksanaan Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
DL 03 03
•
Pembentukan panitia
•
Seleksi peserta
•
Surat izin menjadi Pengajar/Pembimbing/Asisten/ Moderator
•
Pembuatan sertifikat
•
Laporan pelatihan
Evaluasi Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
HK
HK 00
•
Evaluasi Pengajar/Pembimbing/Asisten
•
Evaluasi pelaksaanaan pelatihan teknis dan non teknis
HUKUM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Naskah yang berkenaan dengan proses pembuatan suatu naskah peraturan/perundang-undangan
produk
BATAN
mulai
dari
perencanaan, pembahasan sampai dengan pengesahan, peninjauan kembali
HK 00 01
Produk-Produk Lembaga Tinggi Negara
HK 00 02
Undang-Undang Termasuk Rancangan Undang-Undang
HK 00 03
Peraturan Pemerintah Termasuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
HK 00 04
Peraturan Presiden Keputusan Presiden
BATAN
- 58 HK 00 05
Peraturan/Keputusan/Instruksi/Edaran Menteri/Kepala LPND Termasuk Keputusan Bersama (SKB) dan Surat Edaran Bersama (SEB)Menteri/Kepala LPND
HK 00 06
Peraturan Pemerintah Daerah Termasuk Peraturan Daerah Tingkat I, II, Surat Keputusan/ Instruksi/Edaran Gubernur/Bupati/Walikotamadya
HK 0007
Peraturan/Keputusan/Edaran Deputi Kepala dan Kepala Unit Kerja BATAN
HK 00 08
Peraturan/Keputusan/Edaran Pejabat Eselon I/II di luar BATAN
HK 01 HK 01 01
PERDATA Perdata Masalah Orang Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
HK 01 02
•
Tempat tinggal atau domisili
•
Harta kekayaan
•
Kebelum-dewasaan & perwalian
•
Akta catatan sipil
•
Perkawinan
Perdata Masalah Kebendaan Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Bezit & hak-hak yang timbul karenanya
•
Hak milik
•
Hak numpang-karang
•
Hak usaha
•
Surat wasiat
•
Gadai
•
Hipotik
BATAN
- 59 HK 01 03
Perdata Masalah Perikatan Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
HK 01 04
•
Kontrak
•
Hapusnya perikatan
•
Jual beli
•
Tukar menukar
•
Sewa menyewa
•
Pemberian kuasa
•
Hibah
Perdata Masalah Pembuktian & Daluwarsa Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Pembuktian pada umumnya
•
Daluwarsa
•
Pengakuan
HK 02
HK 02 01
PIDANA
Pidana Masalah Kejahatan Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
HK 02 02
•
Kejahatan terhadap keamanan negara
•
Pemalsuan surat
•
Pemalsuan mata uang, uang kertas negara dan kertas bank
•
Penghinaan
•
Penganiayaan
•
Pencurian
•
Penggelapan
•
Penipuan/pemerasan dan pengancaman
Pidana Masalah Pelanggaran Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
BATAN
- 60 •
Pelanggaran terhadap keselamatan umum bagi orang, barang, dan kesehatan
•
Pelanggaran ketertiban umum
•
Pelanggaran kesusilaan
•
Pelanggaran asal usul dan perkawinan
•
Pelanggaran jabatan
HK 03
BANTUAN HUKUM
HK 03 01
Peradilan Tata Usaha Negara, antara lain: •
Somasi
•
Keputusan Peradilan Tata Usaha Negara
•
Keputusan Peradilan Tinggi Tata Usaha Negara
•
Mahkamah Agung
HK 03 02
Pengadilan Agama
HK 03 03
Kasus Hukum Pidana Menyangkut bantuan hukum kepada pejabat/pegawai BATAN dalam kasus pidana yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban dalam pelaksanaan program termasuk proses penelaahan hukum yang terkait
HK 03 04
Kasus Hukum Perdata Menyangkut bantuan hukum kepada pejabat/pegawai BATAN dalam kasus perdata yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban dalam pelaksanaan program termasuk proses penelaahan hukum yang terkait
BATAN
- 61 HK 03 05
Penelaahan Hukum Bantuan teknis dari segi hukum dalam pembuatan surat keputusan, kontrak perjanjian yang berkaitan dengan masalah ketenaganukliran serta pembuatan peraturan perundang-undangan
HK 04
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
HK 04 01
Hak Cipta
HK 04 02
Paten
HK 04 03
Desain Industri
HK 04 04
Merk
HK 04 05
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HK 04 06
Rahasia Dagang
HK 04 07
Perlindungan Varietas Tanaman
HM
HUBUNGAN MASYARAKAT
HM 00
PAMERAN Naskah yang berkenaan dengan semua kegiatan dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat tentang kegiatan BATAN termasuk pameran berjalan
HM 01
PEMBERITAAN Naskah yang berkenaan dengan pemberitaan masalah tenaga nuklir baik dari luar maupun dalam negeri, antara lain: •
Bahan berita siaran pers/radio/televisi
•
Guntingan berita (clipping)
•
Jumpa pers dan pemberitaan lain
HM 02
HUBUNGAN ANTARLEMBAGA Naskah yang berkenaan dengan segala kegiatan bidang kehumasan dengan pihak luar maupun dalam negeri, antara lain: •
BAKOHUMAS
BATAN
- 62 •
Dengar pendapat (hearing) dengan DPR-RI
•
Konsultasi
•
Stake holder
•
Audiensi
HM 03
KUNJUNGAN Naskah yang berkenaan dengan permintaan dari lembaga/ instansi lain kepada BATAN untuk berkunjung, antara lain dalam rangka: •
Penelitian untuk penyelesaian studi
•
Praktek Kerja Nyata (PKN) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN)
•
Kunjungan kerja DPR-RI
•
Karyawisata
•
Pendidikan Sistem Ganda (PSG)/PKL
IF
INFORMATIKA
IF 00
DOKUMENTASI Naskah yang berkenaan dengan kegiatan pengumpulan dan pelayanan dokumentasi termasuk penyajian, antara lain: •
Tulisan
•
Film/Foto
•
Rekaman suara
•
Penyimpanan data (misal: compact disc/CD, floppy disc, flash
drive disc/USB, hard disc/HD) •
IF 01
Transparansi
KEPUSTAKAAN Naskah yang berkenaan dengan kegiatan kepustakaan, antara lain: •
Pengumpulan bahan-bahan pustaka
•
Pengadaan bahan pustaka
•
Penyebaran/pendistribusian bahan pustaka
•
Pemanfaatan/peminjaman
BATAN
- 63 -
IF 02
•
Pengolahan termasuk automasi
•
Perawatan
PENERBITAN Naskah yang berkenaan dengan penerbitan majalah, buletin, buku petunjuk dan sebagainya mulai dari pengumpulan bahan sampai dengan penyebaran, antara lain: •
Redaksi
•
Penanggungjawab/penulis
•
Naskah asli
•
Master
•
Distribusi/pelanggan/pendanaan
IF 03
KOMPUTER
IF 03 01
Pelayanan Jasa Komputer Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Komputer termasuk menyiapkan instalasi peralatan komputer
•
Perangkat
keras/lunak
sistem
komputer
pemanfaatannya •
Komputasi ilmiah termasuk pengembangannya
•
Studi metoda numerik, statistika, dan penerapannya
•
Bank data teknis
•
Intelegensi buatan
•
Studi mengenai expert system
•
Home page
•
Pemodelan dan simulasi
•
Jaringan syaraf
•
Logika samar
•
Realitas semu
termasuk
BATAN
- 64 IF 03 02
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Naskah yang berkenaan dengan sistem informasi dan sistem dukungan analisis pengambilan keputusan yang dilakukan secara manual atau berdasarkan komputer, antara lain: •
Pengumpulan data/fakta
•
Pengolahan data/fakta
•
Penyajian informasi
•
Pembinaan penerapan SIM
KP
KEPEGAWAIAN
KP 00
PENGADAAN PEGAWAI
KP 00 01
Formasi Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
KP 00 02
•
Perencanaan pengadaan pegawai
•
Formasi termasuk nota usul formasi
Penerimaan Naskah yang berkenaan dengan penerimaan pegawai, antara lain: •
Pengumuman
•
Lamaran
•
Panggilan
•
Penyaringan calon pegawai termasuk tes, wawancara
•
Penempatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai negeri sipil (PNS)
•
Honorer/kontrak
KP 01
TATA USAHA KEPEGAWAIAN
KP 01 01
Data Pegawai Naskah yang berkenaan dengan data pegawai, antara lain:
BATAN
- 65 -
KP 01 02
•
Bezetting pegawai
•
Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
•
Kartu pegawai (KARPEG)
•
Nomor Induk Pegawai (NIP)
•
Kartu istri (KARIS), kartu suami (KARSU)
•
Data Keluarga
•
Pajak kekayaan (LP2P)
•
Badge
•
Spesimen tanda tangan
•
Daftar riwayat hidup (DRH)
Izin Pegawai Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
KP 01 03
•
Izin tidak masuk kerja/dispensasi
•
Izin kerja di luar BATAN
•
Izin perkawinan/perceraian
•
Izin melaksanakan tugas tertentu (misal: lembur)
Keanggotaan Pegawai dalam Organisasi Sosial & Politik Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Partai politik (parpol)
•
Organisasi profesi
•
Organisasi massa
•
LSM/NGO
KP 02
MUTASI
KP 02 01
Pengangkatan Naskah yang berkenaan dengan pengangkatan pegawai, antara lain: •
Pengangkatan persetujuan BKN
calon
pegawai,
pegawai
termasuk
surat
BATAN
- 66 •
Pengangkatan/pemberhentian dari jabatan struktural/fungsional/ Bendahara
•
Surat pernyataan pelantikan
•
Surat pengaktifan kembali
•
Penunjukkan pejabat Pelaksana harian (Plh.) dan Pelaksana tugas (Plt.)
KP 02 02
Kenaikan Pangkat/Golongan Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
KP 02 03
•
Kenaikan pangkat/golongan
•
Kenaikan jabatan struktural dan fungsional
•
Ujian dinas dan penyesuaian ijazah
Masa Kerja Naskah
yang
berkenaan
dengan
perhitungan
dan
peninjauan/penyesuaian masa kerja
KP 02 04
Alih Tugas Naskah yang berkenaan dengan alih tugas di lingkungan dan di luar BATAN dalam rangka pemantapan/peningkatan pekerjaan termasuk lolos butuh dan pegawai diperbantukan/dipekerjakan
KP 03
PENILAIAN DAN HUKUMAN
KP 03 01
Penilaian Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3)
•
Penegakan disiplin pegawai
•
Absensi
BATAN
- 67 KP 03 02
Hukuman Naskah
yang
berkenaan
dengan
hukuman
pegawai
karena
melanggar Peraturan Pemerintah dalam bidang disiplin pegawai, antara lain: •
Surat panggilan pemeriksaan
•
Surat perintah pemeriksaan
•
Berita acara pemeriksaan
•
Teguran lisan/tertulis
•
Pernyataan tidak puas secara tertulis
•
Penundaan kenaikan pangkat/gaji berkala
•
Penurunan pangkat/gaji setingkat lebih rendah
•
Pemberhentian dengan hormat
•
Pemberhentian tidak dengan hormat
KP 04
KESEJAHTERAAN
KP 04 01
Penghasilan Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
KP 04 02
•
Kenaikan gaji berkala
•
Inpasing adanya perubahan peraturan gaji
•
Surat keterangan penghasilan pegawai
•
Surat keputusan pemberhentian pembayaran (SKPP)
Tunjangan Keluarga Naskah
yang
berkenaan
dengan
tunjangan
keluarga
dan
penyesuaian tunjangan keluarga
KP 04 03
Tunjangan Kebutuhan Pokok Naskah yang berkenaan dengan pemberian kebutuhan pokok (misal: beras, gula, terigu)
BATAN
- 68 KP 04 04
Tunjangan Jabatan Struktural, Tunjangan Jabatan Fungsional, dan Tunjangan Bahaya Nuklir (TBN) Naskah yang berkenaan dengan tunjangan jabatan strukt-ural, fungsional, dan tunjangan bahaya nuklir mulai dari surat usulan sampai dengan penetapan surat keputusan selesai termasuk pembuatan SPMT, SPMMT, dan SPMMJ
KP 04 05
Asuransi dan Kesehatan Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
KP 04 06
•
Asuransi kesehatan (ASKES)
•
Tabungan asuransi pensiun (TASPEN)
•
Pemeriksaan kesehatan pejabat/pegawai
•
Donor darah
Cuti Naskah yang berkenaan dengan cuti pegawai, antara lain:
KP 04 07
•
Cuti tahunan
•
Cuti besar
•
Cuti alasan penting
•
Cuti di luar tanggungan Negara
•
Cuti sakit
Penghargaan Naskah yang berkenaan dengan pemberian penghargaan/ piagam (Bintang, Satyalancana dan sejenisnya) mulai dari surat usulan sampai dengan penetapan dan penyerahan
KP 04 08
Perumahan Naskah yang berkenaan dengan perumahan pegawai, antara lain: •
Bapetarum dan Taperum
BATAN
- 69 KP 04 09
Bantuan Sosial Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Pemberian bantuan/tunjangan kepada pegawai dan keluarga yang mengalami musibah termasuk kepada pihak lain
•
KP 04 10
Penyelenggaraan khitanan masal atau kegiatan sosial lain
Angkutan Pegawai Naskah yang berkenaan dengan angkutan pegawai termasuk peminjaman kendaraan dinas untuk rekreasi dan kegiatan sosial
KP 04 11
Konsumsi Naskah yang berkenaan dengan pengadaan makan siang pegawai termasuk makanan tambahan (extra voeding/ kudapan) mulai dari pendanaan sampai dengan pelaksanaannya
KP 05
KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
KP 05 01
Keahlian
KP 05 02
Ketrampilan
KP 06
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
KP 06 01
Pensiun Naskah yang berkenaan dengan pensiun pegawai mulai dari permohonan pensiun, masa persiapan pensiun sampai dengan proses surat keputusan pensiun selesai termasuk antara lain: •
Pensiun janda/duda
•
Pensiun anak
•
Perjalanan menjelang pensiun/pensiun pindah domisili
BATAN
- 70 KP 06 02
Pemberhentian Naskah
yang
berkenaan
dengan
pemberhentian
pegawai,
termasuk berhenti dengan hormat atas permintaan sendiri mulai dari permohonan sampai dengan proses surat keputusan selesai
KP 06 03
Meninggal Dunia
KP 07
PEMBINAAN MENTAL Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Pembinaan mental pegawai termasuk kerokhanian
•
Konsultasi psikologi dan terapi
KP 08
KORPRI/DHARMA WANITA/ KOPERASI
KP 08 01
Korpri Naskah
yang
berkenaan
dengan
kegiatan
Korpri
termasuk
penunjukkan/pemberhentian pengurus Korpri dan kegiatan olahraga
KP 08 02
Dharma Wanita Naskah yang berkenaan dengan kegiatan Dharma Wanita
KP 08 03
Koperasi Naskah yang berkenaan dengan kegiatan perkoperasian
KS
KERJA SAMA
KS 00
KERJA SAMA DALAM NEGERI
KS 00 01
Instansi Pemerintah Naskah yang berkenaan dengan kerja sama antar lembaga pemerintah (misal: Memorandum of Understanding/MOU) lain:
antara
BATAN
- 71 -
KS 00 02
•
Departemen
•
Lembaga Pemerintah Non Departemen
•
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
•
Perguruan Tinggi
Instansi Swasta Naskah yang berkenaan dengan kerja sama antara BATAN dengan instansi swasta (misal: Memorandum of Understanding/MOU)
KS 00 03
Pertemuan Ilmiah Naskah yang berkenaan dengan masalah kegiatan pertemuan ilmiah baik yang diselenggarakan oleh BATAN maupun instansi lain di dalam negeri antara lain: •
Seminar/lokakarya/konperensi/kongres/simposium
•
Orasi ilmiah
•
Presentasi ilmiah
•
Workshop
KS 01
KERJA SAMA LUAR NEGERI
KS 01 01
Pendidikan dan Pelatihan Naskah yang berkenaan dengan proses pelaksanaan bantuan luar negeri dalam bidang pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara lain:
KS 01 02
•
Pendidikan program S-1, S-2, dan S-3
•
Training
Teknik Naskah yang berkenaan dengan proses pelaksanaan kerja sama teknik dan bantuan luar negeri untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia BATAN
BATAN
- 72 KS 01 03
Bantuan Tenaga Ahli (Expert) Naskah yang berkenaan dengan proses pelaksanaan bantuan tenaga ahli (expert) luar negeri (IAEA, UNDP atau institusi luar negeri lain)
KS 01 04
Politik Naskah yang berkenaan dengan bidang politik, antara lain: •
Sidang tahunan IAEA
•
Laporan sidang IAEA
•
Dukungan keanggotaan IAEA
•
CTBT, organisasi CTBTO
•
Pelarangan uji coba senjata nuklir
•
Sistem dan data pemantauan global (International
Monitoring
System) •
KS 01 05
UNSCEAR
Pertemuan Ilmiah Naskah yang berkenaan dengan masalah kegiatan pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh instansi luar negeri antara lain:
KU
KU 00
•
Seminar
•
Simposium
•
Kongres/Konperensi
•
Workshop
KEUANGAN
ANGGARAN Naskah yang berkenaan dengan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan pengumpulan data serta penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementrian Lembaga (RKA-KL) sampai dengan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) termasuk antara lain pengusulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), revisi RKA-KL atau revisi DIPA
BATAN
- 73 KU 00 01
Kontribusi Naskah yang antara lain berkenaan dengan iuran keanggotaan pada Badan/Organisasi Internasional
KU 01
SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) Naskah yang berkenaan dengan pengajuan dan pengeluaran dana, antara lain: •
Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP)
•
Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPMTUP)
•
Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPMGUP)
•
KU 02
Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)
LAPORAN KEUANGAN Naskah yang berkenaan dengan laporan realisasi anggaran, neraca, catatan atas laporan keuangan dan pernyataan tanggung jawab
KU 03
PERBANKAN Naskah yang berkenaan dengan transaksi perbankan
KU 04
KU 04 01
PENDAPATAN/PENERIMAAN NEGARA
Penerimaan Pajak Naskah yang berkenaan dengan penerimaan negara, antara lain:
KU 04 02
•
Pajak pertambahan nilai (PPN)
•
Pajak penghasilan (PPh)
•
Surat Setoran Pajak (SSP)
Penerimaan Negara Bukan Pajak Naskah yang berkenaan dengan pendapatan negara dari hasil penerimaan negara bukan pajak, antara lain:
BATAN
- 74 -
KU 04 03
•
Pembayaran sewa rumah dinas
•
Hasil penjualan barang-barang inventaris yang dihapus
•
Hasil penjualan jasa & hasil produksi
•
Denda keterlambatan penyerahan barang/pekerjaan
•
Hasil penjualan dokumen lelang
•
Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (SSBP)
Bantuan Dana Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
KU 05
•
Dana kontingensi
•
Dana bantuan
•
Dana darurat
VERIFIKASI Naskah
yang
berkenaan
dengan
penelitian
dokumen
pertanggungjawaban keuangan negara termasuk nota teguran dan nota keberatan
KU 06
GANTI RUGI Naskah yang berkenaan dengan masalah tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi
OT
ORGANISASI DAN TATAKERJA
OT 00
ORGANISASI
OT 00 01
Struktur Organisasi Naskah
yang
berkenaan
dengan
perumusan
penyusunan,
pembahasan, dan penetapan struktur organisasi termasuk tugas pokok dan fungsi, pembinaan, dan penilaian/evaluasi mengenai organisasi
BATAN
- 75 OT 00 02
Penelaahan Jabatan Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Analisis jabatan (ANJAB)
•
Uraian jabatan/tugas
•
Persyaratan jabatan
•
Analisis bahan/beban kerja
•
Sikap kerja
•
Sistem karier dan prestasi
OT 01
TATAKERJA
OT 01 01
Perencanaan Naskah yang berkenaan dengan penyusunan rencana/program kerja dalam rangka penentuan kebijaksanaan, antara lain:
OT 01 02
•
Rapat kerja (raker)
•
Pidato pimpinan negara (Presiden RI, Wakil Presiden, Menteri)
•
Pidato pimpinan BATAN
•
Usulan penelitian (uspen)
•
Usulan kegiatan (uskeg)
•
Sarlita, Propenas, Renstra, Jakstra
•
Program Insentif
Prosedur Naskah yang berkenaan dengan penyusunan pedoman jaminan mutu dan prosedur BATAN, antara lain: •
Prosedur jaminan mutu
•
Sistem & mekanisme kerja
•
Prosedur kerja, prosedur tetap
•
Petunjuk pelaksanaan (juklak)/juknis/flow chart
•
Perubahan jam kerja
BATAN
- 76 OT 01 03
Pembakuan Sarana Kerja Naskah yang berkenaan dengan pembakuan sarana kerja, antara lain:
OT 01 04
•
Komputerisasi
•
Logo, kop surat, stempel/cap dinas BATAN
•
Formulir-formulir
•
Seragam kerja
Laporan Naskah yang berkenaan dengan penyusunan dan penyampaian laporan, antara lain: •
Laporan Bulanan
•
Laporan Triwulan
•
Laporan Semester
•
Laporan Tahunan
•
Laporan Eksekutif
•
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
PL
PERLENGKAPAN
PL 00
PENGADAAN BARANG
PL 00 01
Pengadaan Barang Bergerak Naskah yang berkenaan dengan proses pengadaan alat kantor, alat pengangkutan, alat inspeksi dan laboratorium, yaitu mulai dari perencanaan pengadaan barang/jasa sampai dengan serah terima barang/jasa
PL 00 02
Pengadaan Barang Tidak Bergerak Naskah yang berkenaan dengan proses pengadaan tanah, gedung dan lain-lain, meliputi: •
Perencanaan
BATAN
- 77 •
Proses
pengadaan/pembangunan/renovasi/perawatan
(pelelangan, berita acara, izin bangunan) •
PL 00 03
Proses pembebasan tanah sampai dengan pengurusan sertifikat
Pengadaan Barang Pakai Habis Naskah yang berkenaan dengan proses pengadaan alat tulis kantor, suku cadang, komponen elektrikal, mekanikal, dan lain-lain, meliputi: •
Perencanaan pengadaan barang dan stock opname
•
Proses pengadaan (misal: penilaian, pelelangan, kontrak, surat perintah kerja (SPK), berita acara (BA)
PL 00 04
Pengadaan Barang Luar Negeri •
Naskah yang berkenaan dengan proses pengadaan barang luar negeri mulai dari permintaan penawaran sampai dengan serah terima barang
•
proforma invoice, quotation, invoice, bill of lading, airway bill, inklaring
PL 01
RE-EKSPOR Naskah yang berkenaan dengan proses mengekspor kembali barang/alat dari luar negeri
PL 02
INVENTARISASI DAN PENGHAPUSAN
PL 02 01
Inventarisasi Barang Milik Negara Naskah yang berkenaan dengan proses pelaksanaan inventarisasi barang milik negara (misal: penentuan/ perubahan status rumah dinas)
PL 02 02
Penghapusan Barang Milik Negara Naskah yang berkenaan dengan proses pelaksanaan penghapusan barang milik negara
BATAN
- 78 PL 03
KERUMAHTANGGAAN
PL 03 01
Penggunaan Fasilitas Naskah yang berkenaan dengan penggunaan fasilitas kantor BATAN dan penyewaan peralatan/sarana kantor di luar BATAN, antara lain: •
Gedung/gedung pertemuan
•
Tanah
•
Listrik
•
Air
•
Peralatan kantor (misal: meja, kursi)
•
Kendaraan
•
Tenda
•
Mesin fotokopi
•
Rumah dinas/mess/rumah tamu (termasuk permohonan dan surat izin menghuni)
PL 03 02
Pelayanan Dinas Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
PL 03 03
•
Telekomunikasi (izin frekuensi) radio, internet
•
Gangguan dan tagihan langganan (telepon, listrik, air)
Kebersihan Naskah yang berkenaan dengan masalah kebersihan
PL 04
PEMELIHARAAN
PL 04 01
Pemeliharaan Barang Bergerak Naskah yang berkenaan dengan proses perawatan dan perbaikan peralatan kantor dan laboratorium mulai dari penilaian sampai dengan berita acara penyerahan
BATAN
- 79 PL 04 02
Pemeliharaan Barang Tidak Bergerak Naskah yang berkenaan dengan proses perawatan dan perbaikan gedung, pagar, instalasi, saluran air dan lain-lain mulai dari penilaian sampai dengan berita acara serah terima
TU
KETATAUSAHAAN
TU 00
TATA USAHA
TU 00 01
Penggandaan Naskah yang berkenaan dengan proses penggandaan termasuk antara lain: percetakan, penjilidan, pengetikan, fotokopi
TU 00 02
Kearsipan Naskah yang antara lain berkenaan dengan:
TU 00 03
•
Penataan berkas
•
Peminjaman berkas
•
Pemindahan arsip inaktif
•
Penyusutan/Pemusnahan arsip
•
Penyerahan arsip ke Arsip Nasional RI
Tata Persuratan Naskah yang antara lain berkenaan dengan: •
Cara pembuatan surat
•
Wewenang penandatangan surat
•
Pengelolaan surat
BATAN
- 80 TU 01
PERJALANAN DINAS
TU 01 01
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Naskah yang berkenaan dengan proses pengurusan perjalanan dinas dalam negeri bagi pegawai BATAN dan instansi terkait
(misal:
SPPD, tiket, surat tugas)
TU 01 02
Perjalanan Dinas Luar Negeri Naskah yang berkenaan dengan proses pengurusan perjalanan dinas luar negeri bagi pegawai BATAN, instansi terkait, dan penugasan tenaga ahli (expert) dari luar negeri, antara lain: •
surat tugas
•
visa
•
izin keberangkatan ke luar negeri
•
paspor
•
exit permit
•
izin tinggal untuk orang asing
•
izin kerja untuk orang asing
TU 02
PROTOKOL
TU 02 01
Pengurusan Keprotokolan Naskah yang berkenaan dengan proses pengurusan keprotokolan, antara lain:
TU 02 02
•
Upacara/acara kedinasan (misal: pelantikan, peresmian)
•
Kunjungan tamu dinas dari dalam/luar negeri dan laporan
Alamat Naskah yang berkenaan dengan proses pembuatan alamat pejabat BATAN dan instansi terkait
BATAN
- 81 WP
PENGAWASAN DAN PENGAMANAN
WP 00
PENGAWASAN
WP 00 01
Pemeriksaan Anggaran Naskah yang berkenaan dengan pemeriksaan anggaran dilaksanakan oleh BATAN dan instansi pemerintah lain (BPK dan BPKP), antara lain:
WP 00 02
•
Jadwal pemeriksaan
•
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
•
Tanggapan atas laporan hasil pemeriksaan
•
Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Pemeriksaan Kepegawaian Naskah yang berkenaan dengan pemeriksaan bidang kepegawaian, antara lain:
WP 00 03
•
Jadwal pemeriksaan
•
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
•
Tanggapan atas laporan hasil pemeriksaan
•
Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Pemeriksaan Perlengkapan Naskah yang berkenaan dengan pemeriksaan bidang perlengkapan, antara lain:
WP 00 04
•
Perencanaan
•
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
•
Tanggapan atas laporan hasil pemeriksaan
•
Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Pemeriksaan Konservasi Energi Naskah yang berkenaan dengan masalah konservasi energi
BATAN
- 82 WP 00 05
Pemeriksaan Badan Usaha/Yayasan Naskah yang berkenaan dengan pemeriksaan keuangan Badan Usaha/Yayasan yang berada di BATAN, antara lain:
WP 00 06
•
Laporan
•
Tanggapan
•
Evaluasi
Pengawasan Melekat Naskah yang berkenaan dengan program peningkatan pelaksanaan pengawasan melekat (P3 Waskat) dan realisasi P3 Waskat
WP 01
PENGAMANAN
WP 01 01
Pengamanan Instalasi Naskah yang berkenaan dengan pengamanan instalasi nuklir dan bahan nuklir
WP 01 02
Pengamanan Personil Naskah yang berkenaan dengan antara lain:
WP 01 03
•
Pejabat, tenaga ahli
•
Sidik jari
•
Pemeliharaan ketertiban
Pengamanan Material Naskah yang berkenaan dengan pengamanan material, antara lain: •
Pengamanan bahan keterangan
•
Senjata
api,
senjata
lainnya,
sistem
alarm,
peralatan
pengamanan, dan peralatan khusus •
Denah bangunan kantor, reaktor, laboratorium, sarana, dan prasarana lain
BATAN
- 83 INDEKS RELATIF
1. KLASIFIKASI SUBSTANTIF
A
Adaptif Kontrol
IN 02
Akreditasi
KN 04 02
Akselerator
IN 00 01
Akuntansi Bahan Nuklir
KN 03 04
Alarm Gamma
IN 01
Alat Ukur Densitas untuk Pemanfaatan Isotop
IN 01
Alat Ukur Tebal untuk Pemanfaatan Isotop
IN 01
Alat Ukur Tinggi Permukaan untuk Pemanfaatan Isotop
IN 01
Alih Teknologi Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Analisis Aktivasi Neutron
RN 00 03
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Dampak Radiologi
KN 00 03
Analisis Keandalan Komponen
KN 02 01
Analisis Keandalan Sistem Reaktor
KN 02 01
Analisis Keselamatan dari Aspek Ergonomika
KN 02
Analisis Kimia
TP 00 01
Analisis Kontaminasi Lingkungan
KN 00 03
Analisis Kontrol Pengolahan Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Analisis Kontrol Pengolahan Bahan Nuklir
BN 01 01
Analisis Lepasan Radioaktif
KN 00 03
Analisis Risiko dan Mitigasi Kecelakaan Reaktor
KN 02
Analisis Unsur Kelumit
BN 01 02
Analisis Unsur Makro
BN 01 02
Aspek Biologi dalam Pengawetan
RR 04 02
Aspek Ekonomi Pengawetan
RR 04 02
BATAN
- 84 Aspek Ekonomi Polimerisasi
RR 04 01
Aspek Ekonomi Sterilisasi
RR 04 03
Aspek Interaksi Manusia-Mesin
KN 02
Aspek Keselamatan Operasi Reaktor
RN 00 01
Aspek Kimia dalam Sterilisasi
RR 04 03
Aspek Korosi
KN 02 01
Atom Plasma
TP 00 01
B
Bahan Bakar Bekas
BN 02 07
Bahan Bakar Nuklir
BN 02
Bahan Bakar Reaktor Maju untuk Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir
BN 02 05
Bahan Bakar Reaktor Maju untuk Konversi Bahan Bakar Nuklir
BN 02 04
Bahan Bakar Serbuk Dispersi
BN 02 05
Bahan Bakar Suhu Tinggi untuk Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir
BN 02 05
Bahan Bakar Suhu Tinggi untuk Konversi Bahan Bakar Nuklir
BN 02 04
Bahan Industri
IB 00
Bahan Magnet
IB 01
Bahan Maju
IB 01
Bahan Nuklir
BN 01
Bahaya Biologi
KN 01 03
Bahaya Kebakaran
KN 01 03
Bahaya Kimia
KN 01 03
Bahaya Penambangan Bijih Uranium
KN 01 04
Bahaya Runtuhan
KN 01 04
Baterai Nuklir
RN 01 04
Beam Handling
IN 00 01
Biodistribusi Fisiologi
RR 00
Biokimia Senyawa Bertanda
RR 00
Biologi dalam Pengawetan
RR 04 02
Biologi Pertanian
RR 01 01
BATAN
- 85 Biologi Radiasi
RR 03 03
Biosafety
RR 01 01
Bioteknologi Tanaman
RR 01 02
Bola Berlapis Grafit
BN 02 05
C
CANDU
BN 02 08
Cs-137
IN 01
D
DT (Uji Merusak) Pasca Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Daya
BN 02 06
DT (Uji Merusak) Pasca Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Riset
BN 02 06
Data Geoteknik
RN 01 01
Data Kecelakaan Nuklir dan Non Nuklir
KN 02
Data Meteo
RN 01 01
Data Seismik
RN 01 01
Daur Bahan Bakar Reaktor Maju
TP 00 02
Daur Ulang Bahan Bakar Bekas
BN 02 07
Daur Ulang Cara Kering
BN 02 07
Daur Ulang Dingin Gagalan Bahan Bakar
BN 02 01
Daur Ulang DUPIC
BN 02 07
Debu Penambangan
KN 01 04
Dekomisioning Limbah Radioaktif
BN 03 04
Dekomisioning Pembangunan & Pengoperasian Reaktor Daya
RN 01 02
Dekomisioning Rancang Bangun & Konstruksi Instalasi Nuklir
IN 04
Dekontaminasi Limbah Radioaktif
BN 03 04
Dekontaminasi Proteksi Radiasi
KN 01 01
Desalinasi
RN 01 04
Deteksi Bahan Nuklir
KN 03 05
Detektor Nuklir
IN 01
BATAN
- 86 Diagrafi Nuklir
BN 00 02
Dielektrik
IB 01
Difraktometer
IB 02
Digesti
BN 00 05
Dinamika Populasi
RR 01 04
Dismantling
BN 03 04
Dosimetri Interna
KN 01 01
Dosimetri Perorangan
KN 01 01
E
Efek Gabungan Radiasi dengan Agen lain
RR 03 03
Efek Mutagen Fisis dan Kimia terhadap Genetika Tanaman
RR 01 02
Efek Radiasi dengan Dosis
RR 03 03
Ekonomi Energi
RN 01 03
Ekonomi dan Pendanaan Energi
RN 01 03
Ekonomi Pengawetan
RR 04 02
Ekonomi Polimerisasi
RR 04 01
Ekonomi Sterilisasi
RR 04 03
Eksplorasi Pertambangan
BN 00 01
Elektro
IN 03
Elektrodeionisasi
BN 03 01
Elektromekanik
IN 03
Elektronika Nuklir
IN 01
Elemen Bahan Reaktor Riset atau Daya
BN 02 06
Elemen Logam Tanah Jarang
BN 02 02
Elemen Teras
RN 00 04
Energi dan Lingkungan
RN 01 03
Energi Nuklir
RN 01
Erosi Tanah
RR 04 04
BATAN
- 87 F
Fabrikasi Bahan Bakar Jenis CANDU
BN 02 07
Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir
BN 02 05
Fabrikasi Teknologi Radiasi
RN 00 03
Fascioliasis
RR 02 01
Fasilitas Iradiasi
RN 00 02
Feromon Seks
RR 01 04
Fiksasi Nitrogen
RR 01 01
Filosofi Proteksi Radiasi
KN 01 01
Fisika Inti
TP 00 01
Fisika Kesehatan
IN 01
Fisika Medik
RR 03 01
Fisika Reaktor
RN 00 04
Fisiologi Tanaman dan Serangga
RR 01 01
Flourinasi
BN 02 07
Flouresensi sinar-X
IN 01
Fuel Cell
IB 00
G
Gauging
RR 04 05
Generator Listrik
RN 01 04
Genetika Tanaman
RR 01 02
Geofisika
BN 00 01
Geokimia
BN 00 01
Geologi dan Pemetaan
BN 00 01
Geologi Kelautan
BN 00 01
Geostatistik
BN 00 02
Grafit Berderajat Nuklir
BN 02 03
Grafit Limbah Industri
BN 02 03
BATAN
- 88 H
Hama Tanaman
RR 01 04
Hamburan Neutron
IB 02
Hidrologi
RR 04 04
Histologi Serangga
RR 01 01
Histologi Tanaman
RR 01 01
Haemonchiasis
RR 02 01
Hormon Progesteron
RR 02 02
I
Identifikasi Bakteri Patogen
RR 03 04
Immersion Technique
KN 02 01
Industri
RR 04
Insektisida
RR 01 04
Insenerasi Pengelolaan Limbah Padat
BN 03 01
Inspeksi
KN 03 02
Inspeksi Pemakaian Pesawat Sinar-X oleh BAPETEN
KN 03 02
Inspeksi Pemakaian Sumber Radiasi Reaktor Nuklir oleh BAPETEN
KN 03 02
Inspeksi Pemakaian Sumber Radiasi Reaktor Nuklir oleh IAEA
KN 03 02
Inspeksi Pemakaian Zat Radioaktif oleh BAPETEN
KN 03 02
Instalasi Peralatan Holografi
IN 00 02
Instrumentasi Kontrol
IN 02
Instrumentasi Mekanik Nuklir
IN 01
Instrumentasi Nuklir
IN 01
Interaksi Bahan-Bahan Struktur & Kelongsong
BN 02 06
Interkomparasi Keluaran Sumber Radiasi Terapi
RR 03 01
Inverter Motor AC/DC
IN 03
Iradiasi Bahan untuk Produksi Radioisotop
RN 00 03
Iradiasi Bahan Non Fisil untuk Produksi Radioisotop
RN 00 03
Iradiasi Bahan Struktur & Dukung
BN 02 06
BATAN
- 89 Iradiasi dan Pasca Iradiasi
BN 02 06
Iradiasi Elemen Bakar Nuklir Reaktor Riset & Daya
BN 02 06
Iradiasi Foil Target
BN 02 06
Isolasi Bakteri Patogen
RR 03 04
Isotop Alam dalam Hidrologi
RR 04 04
Isotop Buatan dalam Hidrologi
RR 04 04
Isotop Stabil dalam Studi Dinamika Populasi
RR 01 04
Isotop Stabil dalam Studi Pemupukan
RR 01 03
Izin Konstruksi Pembangunan Reaktor Nuklir
KN 03 01
Izin Konstruksi Pengoperasian Reaktor Nuklir
KN 03 01
Izin Operasi Pembangunan Reaktor Nuklir
KN 03 01
Izin Operasi Pengoperasian Reaktor Nuklir
KN 03 01
Izin Penyimpanan Zat Radioaktif & Sumber Radiasi lainnya
KN 03 01
Izin Tapak Pembangunan Reaktor Nuklir
KN 03 01
Izin Tapak Pengoperasian Reaktor Nuklir
KN 03 01
J
Jalur Biodistribusi Fisiologi
RR 00
Jaminan Kualitas
RR 00
K
Kalibrasi Batang Kendali dan Daya Reaktor
RN 00 01
Kalibrasi Keluaran Sumber Radiasi Terapi
RR 03 01
Kalsinasi Bahan Induk
BN 02 04
Kalsinasi Pengolahan Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Keandalan Komponen dan Sistem
KN 02 01
Kebocoran Dam
RR 04 04
Kebutuhan Mineral Ternak
RR 02 02
Kecelakaan Bahan Berbahaya, Beracun, Non Nuklir, dan Non Radiasi
KN 01 03
Kecelakaan Bejana Tekan
KN 01 03
BATAN
- 90 Kecelakaan Biologi
KN 01 03
Kecelakaan Instalasi Nuklir
KN 01 02
Kecelakaan Kimia
KN 01 03
Kecelakaan Listrik
KN 01 03
Kecelakaan Perbengkelan
KN 01 03
Kecelakaan Radiasi
KN 01 02
Kedokteran Nuklir
RR 03 02
Kendali Mutu Pemurnian Bahan Struktur & Dukung Reaktor
BN 02 02
Kernel
BN 02 04
Kesehatan
RR 03
Keselamatan dengan Metode Deterministik
KN 02
Keselamatan dengan Metode Probabilistik
KN 02
Keselamatan Hasil Rekayasa Genetika
RR 01 01
Keselamatan Lingkungan
KN 00
Keselamatan Personil
KN 00 03
Keselamatan Radiasi
KN 01
Keselamatan Reaktor
KN 02
Kimia dalam Sterilisasi
RR 04 03
Kimia Lingkungan
KN 00 01
Kobal 60
IN 01
Koil Motor
IN 03
Komisioning Pembangunan & Pengoperasian Reaktor Daya
RN 01 02
Komisioning Rancang Bangun Instalasi Nuklir dan Reaktor Riset
IN 04
Komponen Pembangunan & Pengoperasian Reaktor Daya
RN 01 02
Komponen Reaktor
RN 00 04
Komposit Bahan Industri
IB 00
Komposit Polimersiasi Radiasi
RR 04 01
Komputerisasi Sistem Kontrol
IN 02
Konduktor Zat Mampat//Bahan Maju
IB 01
Konservasi Energi
RN 01 03
Konstruksi Instalasi Nuklir
IN 04
Konstruksi Pembangunan & Pengoperasian Reaktor Daya
RN 01 02
BATAN
- 91 Konstruksi Pengembangan Pertambangan
BN 00 03
Konstruksi Reaktor Riset
IN 04
Kontaminasi Radiasi
KN 01 01
Kultur Jaringan Tanaman
RR 01 02
Kultur Jaringan Tanaman Unsur Kimia Tanaman
RR 01 01
L
Laporan Analisis Dampak Lingkungan
KN 03 01
Laporan Analisis Keselamatan (LAK)
KN 03 01
Laporan Hasil Inspeksi Pemakaian Zat Radioaktif
KN 03 02
Laser
IN 00 02
Laser Jenis Dye
IN 00 02
Laser Jenis Gas
IN 00 02
Laser Jenis Zat Padat
IN 00 02
Lembaga Sertifikasi Inspeksi Teknik
KN 04 02
Lembaga Sertifikasi Pelatihan
KN 04 02
Lembaga Sertifikasi Personal
KN 04 02
Lembaga Sertifikasi Inspeksi Teknik
KN 04 02
Lembaga Sertifikasi Sistem Lingkungan
KN 04 02
Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu
KN 04 02
Limbah Padat
BN 03 01
Limbah Radioaktif
BN 03
Linear Accelerator (LINAC)
IN 00 01
Logam/Paduan Logam
IB 00
Logam Tanah Jarang
BN 02 02
Logam U
BN 02 04
Logging
IN 01
BATAN
- 92 M
Makanan Hewan
RR 04 02
Makanan Olahan Steril
RR 04 02
Mal Fungsi
RR 04 05
Magnit Analyzer
IN 00 01
Manajemen Teras Reaktor
RN 00 01
Meja Radiologi
IN 03
Membran Emulsi
BN 03 01
Mesin Berkas Elektron (MBE)
IN 00 01
Mikrobiologi
RR 03 04
Mineralogi
BN 00 01
Modeling Bundle Bahan Bakar
BN 02 08
Modeling Elemen Bakar Nuklir
BN 02 08
Modeling Perilaku Bahan Bakar Bekas Aneka Jenis Reaktor
BN 02 08
Modeling Perilaku Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Daya
BN 02 08
Modeling Perilaku Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Riset
BN 02 08
Modeling Perilaku Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Suhu Tinggi
BN 02 08
Modeling Pin Bahan Bakar
BN 02 08
Modeling Proses Daur Ulang
BN 02 08
Modifikasi Sistem Reaktor
RN 00 02
Multichannel Analyzer
IN 01
Mutagenik Tanaman
RR 01 02
N
NDT (Uji Tak Merusak) Pasca Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Daya
BN 02 06
NDT (Uji Tak Merusak) Pasca Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Riset
BN 02 06
NPT
KN 03 01
Negosiasi Pembangunan & Pengoperasian Reaktor Daya
RN 01 02
Neutron Grafi
KN 02 01
Neutronik
RN 00 04
BATAN
- 93 Nilai Batas Dosis
KN 01 01
Nuklir Sektor Mekanika Tanah
IN 01
Nutrisi Tanaman
RR 01 03
Nutrisi Ternak
RR 02 02
O
Oksidasi Reduksi
BN 02 07
Operasi Reaktor
RN 00 01
Optimasi Proses
RR 04 05
P
Paket Teknik Pemupukan
RR 01 03
Panas Bumi
RR 04 04
Panas Gamma
RN 00 04
Pelaksanaan Program Jaminan Mutu
KN 03 02
Pelarutan Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Pelarutan dan Pemurnian Uranium dari Yellow Cake
BN 02 01
Pelelangan Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 02
Pelet UO2 Mentah
BN 02 04
Pelet UO2 Tersinter
BN 02 05
Pelestarian Sumber Air Tanah
RR 04 04
Pelindihan Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Pemanfaatan Peralatan NDT
IN 01
Pemantauan Keselamatan Lingkungan
KN 00 03
Pemantauan Keselamatan Personil
KN 00 03
Pemantauan Pengamanan Bahan Nuklir
KN 03 05
Pembaca TLD
IN 01
Pembangkitan Energi
RN 01 03
Pembangunan dan Pengoperasian Reaktor Daya
RN 01 02
Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 02
BATAN
- 94 Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 02
Pembentukan Teras dan Kekritisan Reaktor
RN 00 01
Pemberitahuan Inspeksi
KN 03 02
Pemboran Eksplorasi
BN 00 01
Pemboran Evaluasi Penghitungan Cadangan
BN 00 02
Pembuatan Adaptif Kontrol
IN 02
Pembuatan Bahan Bakar Serbuk Dispersi
BN 02 05
Pembuatan Beam Handling
IN 00 01
Pembuatan Detektor Nuklir
IN 01
Pembuatan Elemen Bakar
BN 02 05
Pembuatan Inti Elemen Bakar
BN 02 05
Pembuatan Koil Motor
IN 03
Pembuatan Komponen Elemen Bakar Nuklir
BN 02 05
Pembuatan Magnit Analyzer
IN 00 01
Pembuatan Pelat Elemen Bakar
BN 02 05
Pembuatan Peralatan Tegangan Tinggi
IN 00 01
Pembuatan Paduan Uranium Silisida
BN 02 05
Pembuatan Paduan Zirconium
BN 02 02
Pembuatan Pelet UO2 Mentah
BN 02 04
Pembuatan Pelet UO2 Tersiter
BN 02 05
Pembuatan Rancang Bangun Instalasi Nuklir
IN 04
Pembuatan Remote Control
IN 00 01
Pembuatan Scanner
IN 03
Pembuatan Sistem Deteksi Ion
IN 00 01
Pembuatan Sistem Elektronik
IN 01
Pembuatan Sistem Modul Kontrol
IN 02
Pembuatan Sistem Pengendali Akselerator
IN 02
Pembuatan Sistem Sumber Ion
IN 00 01
Pembuatan Sistem Uji Kontrol
IN 02
Pembuatan Sistem Vakum
IN 01
Pembuatan Sponge Zirconium
BN 02 02
Pembuatan Sumber Ion
IN 00 01
BATAN
- 95 Pembuatan Switching Supply Motor
IN 03
Pembuatan Tabung Akselerator
IN 00 01
Pembuatan Travo Switching
IN 03
Pemekatan Bijih
BN 01 02
Pemeriksaan atas Penerapan Standar
KN 03 02
Pemindaian & Pencitraan Medik
RR 03 01
Pemisahan dan Pemurnian Elemen Logam Tanah Jarang
BN 02 02
Pemisahan Padat Cair Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Pemisahan Radioisotop Belahan Uranium
RR 00
Pemisahan Radioisotop dari Produk Hasil Fisi
BN 02 07
Pemisahan Radiokimia
RR 00
Pemisahan Unsur Berbahaya dari Limbah Radioaktif
BN 03 01
Pemodelan Bahan
IB 01
Pemodelan Cebakan
BN 00 02
Pemodelan Fisika dan Teknologi Reaktor
RN 00 04
Pemuliaan Mutasi untuk Menghasilkan Varietas Unggul
RR 01 02
Pemuliaan Tanaman
RR 01 02
Pemungutan Bijih
BN 01 02
Pemungutan Unsur Berharga dari Limbah Radioaktif
BN 03 01
Pemurnian Air Berat
BN 02 03
Pemurnian Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Pemurnian Bahan Moderator Reaktor
BN 02 03
Pemurnian Bahan Struktur dan Dukung Reaktor
BN 02 02
Pemurnian Grafit Berderajat Nuklir
BN 02 03
Pemurnian Grafit Limbah Industri
BN 02 03
Pemurnian Logam Tanah Jarang
BN 02 02
Pemurnian Zirconium
BN 02 02
Penambangan
BN 00 04
Penanggulangan Bahaya Biologi
KN 01 03
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
KN 01 03
Penanggulangan Bahaya Kimia
KN 01 03
Penanggulangan Bahaya Penambangan Bijih Uranium
KN 01 04
BATAN
- 96 Penanggulangan Kecelakaan Bahan Beracun
KN 01 03
Penanggulangan Kecelakaan Bahan Berbahaya
KN 01 03
Penanggulangan Kecelakaan Bejana Tekan
KN 01 03
Penanggulangan Kecelakaan Listrik
KN 01 03
Penanggulangan Kecelakaan Non Nuklir
KN 01 03
Penanggulangan Kecelakaan Non Radiasi
KN 01 03
Penanggulangan Kecelakaan Nuklir
KN 01 02
Penanggulangan Kecelakaan Penambangan Bijih Uranium
KN 01 04
Penanggulangan Kecelakaan Perbengkelan
KN 01 03
Penanggulangan Kecelakaan Radiasi
KN 01 02
Penanggulangan Medik Kecelakaan Nuklir
KN 01 02
Penanggulangan Medik Kecelakaan Radiasi
KN 01 02
Penanggulangan Terhadap Bahaya Runtuhan
KN 01 04
Penanggulangan Terhadap Debu Penambangan
KN 01 04
Pencegahan Penyakit Hewan
RR 02 01
Energi
RN 01 03
Penerapan Budaya Keselamatan
KN 02
Penerapan Standar
KN 03 02
Penetapan Jaminan Kualitas
RR 00
Pengadaan Zat Radioaktif
RR 05
Pengamanan Nuklir
KN 03
Pengangkutan Limbah Radioaktif
BN 03 03
Pengangkutan Limbah Radioaktif Melalui Darat
BN 03 03
Pengangkutan Limbah Radioaktif Melalui Laut
BN 03 03
Pengangkutan Limbah Radioaktif Melalui Udara
BN 03 03
Pengangkutan Zat Radioaktif
KN 01 01
Pengaruh Radiasi pada DNA
RR 03 03
Pengaruh Radiasi pada Jaringan In Vitro
RR 03 03
Pengaruh Radiasi pada Jaringan In Vivo
RR 03 03
Pengaturan Kecepatan Motor dan Daya Motor
IN 03
Pengawetan
RR 04 02
Pengawetan Bebijian
RR 04 02
BATAN
- 97 Pengawetan Buah
RR 04 02
Pengawetan Makanan Hewan
RR 04 02
Pengawetan Makanan Olahan Steril
RR 04 02
Pengawetan Sayuran
RR 04 02
Pengayaan Uranium dengan Bahan Umpan bentuk Cair
BN 02 04
Pengayaan Uranium dengan Bahan Umpan bentuk Gas
BN 02 04
Pengayaan Uranium dengan Bahan Umpan bentuk Padat
BN 02 04
Pengayaan Uranium dengan Metode Tukar Kimia
BN 02 04
Pengelolaan Limbah Radioaktif
BN 03 01
Pengembangan Pertambangan
BN 00 03
Pengembangan Persyaratan Teknis Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Pengembangan Rekayasa Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Pengembangan Senyawa Penandaan Khusus
RR 00
Pengembangan Sistem Proteksi dan Simulasi Reaktor
KN 02
Pengembangan Sumber Radioaktif Tertutup
RR 00
Pengendalian Hama Tanaman
RR 01 04
Pengendapan U (Yellow Cake)
BN 00 05
Pengeringan Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Penghitungan Cadangan Pertambangan
BN 00 02
Penggunaan Isotop Alam dalam Hidrologi
RR 04 04
Penggunaan Isotop Buatan dalam Hidrologi
RR 04 04
Penggunaan Isotop dalam Radiodiagnostik
RR 03 02
Penggunaan Isotop dalam Radiofarmasi
RR 03 02
Penggunaan Isotop dalam Radioimaging
RR 03 02
Penggunaan Isotop dalam Radioimmunoassay
RR 03 02
Penggunaan Isotop dalam Radioterapi
RR 03 02
Penggunaan Isotop dalam Roentgen
RR 03 02
Penggunaan Isotop Stabil dalam Nutrisi Ternak
RR 02 02
Penggunaan Isotop Stabil dalam Studi Dinamika Populasi
RR 01 04
Penggunaan Isotop Stabil dalam Studi Pemupukan
RR 01 03
Penggunaan Radiasi dalam Radiodiagnostik
RR 03 02
Penggunaan Radiasi dalam Radiofarmasi
RR 03 02
BATAN
- 98 Penggunaan Radiasi dalam Radioimaging
RR 03 02
Penggunaan Radiasi dalam Radioimmunoassay
RR 03 02
Penggunaan Radiasi dalam Radioterapi
RR 03 02
Penggunaan Radiasi dalam Roentgen
RR 03 02
Penggunaan Radioisotop dalam Nutrisi Ternak
RR 02 02
Penggunaan Radioisotop dalam Studi Dinamika Populasi
RR 01 04
Penggunaan Radioisotop dalam Studi Pemupukan
RR 01 03
Penginderaan Penyebaran Hama
RR 01 04
Pengiriman Zat Radioaktif
RR 05
Pengkajian Lingkungan
KN 00 03
Pengolahan Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Pengolahan Data Meteo
RN 01 01
Pengolahan Data Neutron
IB 02
Pengolahan Data Seismik
RN 01 01
Pengolahan Limbah Cair
BN 03 01
Pengolahan Limbah Padat
BN 03 01
Pengolahan Limbah TRU
BN 03 01
Pengolahan Limbah Uranium
BN 03 01
Pengoperasian Reaktor Daya
RN 01 02
Pengujian Keandalan Komponen dengan Peralatan Uji Rusak
KN 02 01
Pengujian Keandalan Komponen dengan Peralatan Uji Tak Merusak
KN 02 01
Pengukuran Flux
RN 00 04
Pengumpulan Data Kecelakaan Non Nuklir
KN 02
Pengumpulan Data Kecelakaan Nuklir
KN 02
Pengumpulan Data/Sampel Tanah, Tumbuhan, Hewan, Penduduk
RN 01 01
Pengumpulan Data Meteo
RN 01 01
Pengumpulan Data Seismik
RN 01 01
Penjenjangan (Benching)
BN 00 04
Pensuplai Daya Darurat (UPS)
IN 03
Pentarikhan Geologi (Dating)
BN 00 01
Penyakit Koksidiosis
RR 02 01
Penyiapan Bahan Bakar Reaktor Maju
BN 02 05
BATAN
- 99 Penyiapan Sampel
IN 01
Penyiapan Uranium Asam Kurang
BN 02 04
Penyiapan Uranium Berbagai Spesi
BN 02 04
Penyimpanan Limbah Radioaktif
BN 03 02
Penyimpanan Lestari Limbah Tanah Dalam
BN 03 02
Penyimpanan Lestari Limbah Tanah Dangkal
BN 03 02
Penyimpanan Sementara Limbah Aktivitas Tinggi
BN 03 02
Perakitan Bundel Bahan Bakar
BN 02 05
Perakitan Elemen Bakar
BN 02 05
Perakitan Elemen Bakar Nuklir
BN 02 05
Peralatan Industri
IN 01
Peralatan Kedokteran Nuklir
IN 01
Peralatan Nuklir Sektor Fisika Kesehatan
IN 01
Peralatan Nuklir Sektor Mekanika Tanah
IN 01
Peralatan Sinar-X
IN 01
Peralatan Sinar-X Diagnostik
RR 03 01
Peralatan Spektroskopi Nuklir
IN 01
Peralatan Uji Merusak
BN 02 05
Peralatan Uji Tak Merusak
BN 02 05
Perancangan Alat Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Peraturan Keselamatan Radisi
KN 03 02
Perawatan Linear Akselerator
IN 00 01
Perawatan Mesin Berkas Elektron
IN 00 01
Perawatan Peralatan Elektronika Nuklir
IN 01
Perawatan Reaktor
RN 00 02
Perencanaan Energi
RN 01 03
Perbaikan Peralatan Elektronika Nuklir
IN 01
Perekayasaan Alat Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Perencanaan Inspeksi
KN 03 02
Pergerakan Endapan Pelabuhan
RR 04 04
Pergerakan Endapan Sungai
RR 04 04
Perincian Biotipe
RR 01 04
BATAN
- 100 Perisai Radiasi
RN 00 04
Perizinan untuk Mengekspor Zat Radioaktif dan Sumber Radiasi Lain
KN 03 01
Perizinan untuk Mengimpor Zat Radioaktif dan Sumber Radiasi Lain
KN 03 01
Perizinan untuk Pemakaian Bahan Bakar Nuklir
KN 03 01
Perizinan untuk Pemakaian Zat Radioaktif dan Sumber Radiasi Lain
KN 03 01
Perizinan untuk Pengangkutan Zat Radioaktif dan Sumber Radiasi Lain KN 03 01 Perizinan untuk Penyimpanan Zat Radioaktif dan Sumber Radiasi Lain
KN 03 01
Permintaan Zat Radioaktif
RR 05
Persetujuan Kontrak Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 02
Persiapan Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Pertambangan
BN 00
Pertukaran Ion
BN 03 01
Pestisida
RR 01 04
Peternakan
RR 02
Petrologi
BN 00 01
Pirokimia
BN 02 07
Pirometalurgi
BN 02 07
Pola Tanam
RR 01 03
Polimer Bahan Industri
IB 00
Polimer Ramah Lingkungan
RR 04 01
Polimerisasi Radiasi
RR 04 01
Polimerisasi Radiasi untuk Bahan Berserat
RR 04 01
Polimerisasi Radiasi untuk Emulsi
RR 04 01
Polimerisasi Radiasi untuk Kabel
RR 04 01
Polimerisasi Radiasi untuk Karet Alam
RR 04 01
Polimerisasi Radiasi untuk Pelapisan
RR 04 01
Preparasi Fisik Bahan Galian Nuklir
BN 00 05
Preparasi Limbah Cair
BN 03 01
Preparasi Limbah Padat
BN 03 01
Pretreatment
RR 00
Program Jaminan Mutu
KN 03 02
Proses Daur Ulang Bahan Bakar Bekas
BN 02 07
BATAN
- 101 Proses Daur Ulang Cara Kering
BN 02 07
Proses Daur Ulang Dingin Gagalan Bahan Bakar
BN 02 01
Proses Daur Ulang DUPIC
BN 02 07
Proses Fabrikasi Bahan Bakar Jenis CANDU
BN 02 07
Proses Fabrikasi Bahan Bakar Nuklir
BN 02 05
Proses Garam Leleh
BN 02 07
Proses Iradiasi dan Pasca Iradiasi
BN 02 06
Proses Kimia
TP 00 01
Proses Konversi Bahan Bakar Nuklir
BN 02 04
Proses Oksidasi Reduksi Bandel Bahan Bakar Bekas
BN 02 07
Proses Pelubangan Bahan Bakar Bekas dengan Laser
BN 02 07
Proses Pembuatan Bahan Bakar Serbuk Dispersi
BN 02 05
Proses Pembuatan Paduan Uranium Silisida
BN 02 05
Proses Pembuatan Paduan Zirconium
BN 02 02
Proses Pembuatan Pelet UO2 Mentah
BN 02 04
Proses Pembuatan Sponge Zirconium
BN 02 02
Proses Pemurnian Bahan Bakar Nuklir
BN 02 01
Proses Pemurnian Bahan Moderator Reaktor
BN 02 03
Proses Pemurnian Bahan Struktur dan Dukung Reaktor
BN 02 02
Proses Pemurnian Zirconium
BN 02 02
Proses Pencampuran Bahan Bakar Bekas dengan Bahan Bakar Segar
BN 02 07
Proses Pengayaan Uranium dengan Bahan Umpan Bentuk Cair
BN 02 04
Proses Pengayaan Uranium dengan Bahan Umpan Bentuk Gas
BN 02 04
Proses Pengayaan Uranium dengan Bahan Umpan Bentuk Padat
BN 02 04
Proses Pengayaan Uranium dengan Metode Tukar Kimia
BN 02 04
Proses Pengelolaan Limbah
KN 00 03
Proses Penyiapan Bahan Bakar Reaktor Maju
BN 02 05
Proses Suhu Tinggi
TP 00 02
Proteksi Fisik Bahan Nuklir
KN 01 02
Proteksi Fisik Pengamanan Bahan Nuklir
KN 03 05
Proteksi Radiasi
KN 01 01
Proteksi Radiasi Eksterna
KN 01 01
BATAN
- 102 Proteksi Radiasi Eksternal dalam Penambangan Bijih Uranium
KN 01 04
Proteksi Radiasi Interna
KN 01 01
Proteksi Radiasi Internal dalam Penambangan Bijih Uranium
KN 01 04
Proteksi Radiasi Terhadap Gas Radon
KN 01 04
R
Radioaktivitas Lingkungan
KN 00 02
Radiobiologi
RR 03 03
Radiodiagnostik
RR 03 02
Radiofarmasi
RR 03 02
Radiografi Neutron
IB 02
Radioimaging
RR 03 02
Radioimmunoassay (RIA)
RR 02 02
Radioisotop & Radiofarmaka
RR 00
Radioisotop dalam Studi Dinamika Populasi
RR 01 04
Radioisotop dalam Studi Pemupukan
RR 01 03
Radioterapi
RR 03 02
Rancang Bangun Instalasi Nuklir
IN 04
Rancang Bangun Reaktor Riset
IN 04
Reaktor Cepat & Suhu Tinggi
RN 01 04
Reaktor Daya untuk Desalinasi
RN 01 04
Reaktor Daya untuk Produksi Uap
RN 01 01
Reaktor Fusi & MHD
RN 01 04
Reaktor Nuklir
RN 00
Rearing Serangga
RR 01 04
Refurbishment
BN 03 04
Rekayasa Genetika
RR 01 02
Reklamasi Penambangan
BN 00 04
Rencana Penanggulangan Kecelakaan Nuklir
KN 01 02
Rencana Penanggulangan Kecelakaan Radiasi
KN 01 02
Reproduksi Ternak
RR 02 02
BATAN
- 103 Residu Logam Berat
KN 00 01
Residu Pestisida
KN 00 01
Resiko Radiasi
KN 01 01
Roentgen
RR 03 02
S
Safeguards
KN 03 01
Scanner
IN 03
Sedimentologi
RR 04 04
Senyawa Organik Beracun
KN 00 01
Sifat Termik
BN 02 08
Sifat Termomekanik
BN 02 08
Sintesis & Penyediaan KIT RIA
RR 00
Sistem Bantu Perawatan Reaktor
RN 00 02
Sistem Energi
RN 01 03
Sistem Instrumentasi & Kendali
RN 00 02
Sistem Kontrol Nukleonik
IN 02
Sistem Kontrol Reaktor
IN 02
Sistem Listrik Reaktor
RN 00 02
Sistem Mekanik Reaktor
RN 00 02
Sistem Penerangan Penambangan
BN 00 04
Sistem Pengumpulan Limbah Radioaktif Instalasi Radioisotop
RR 00
Sistem Penyanggaan Penambangan
BN 00 04
Sistem Penyimpanan Penambangan
BN 00 04
Sistem Perencanaan Penyinaran (TPS)
RR 03 01
Sistem Proses Perawatan Reaktor
RN 00 02
Sistem Proteksi Radiasi
RN 00 02
Sistem Proteksi Reaktor
RN 00 02
Sistem Reaktor
RN 00 04
Sistem Ventilasi Penambangan
BN 00 04
Sistem Ventilasi Reaktor
RN 00 02
BATAN
- 104 Sitologi Serangga
RR 01 01
Sitologi Tanaman
RR 01 01
Spektrometer Compton
IN 01
Spektrometer Hamburan Neutron
IB 02
Spektrometer Korelator
IN 00 02
Spektrometer Massa
IN 00 01
Spektroskopi Nuklir
IN 01
Spektrum Neutron
RN 00 04
Standar Keselamatan dalam Desain & Operasi
KN 02
Standardisasi Radionuklida
KN 01 01
Sterilisasi
RR 04 03
Sterilisasi Amnion Chorion (Tulang)
RR 04 03
Sterilisasi Bahan Baku (Obat)
RR 04 03
Sterilisasi Bahan & Alat Kedokteran
RR 04 03
Sterilisasi Jamu
RR 04 03
Sterilisasi Jaringan Biologi
RR 04 03
Sterilisasi Kosmetika
RR 04 03
Studi Kelayakan Lingkungan
BN 00 03
Studi Kelayakan Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Studi Kelayakan Penambangan
BN 00 03
Studi Kelayakan Pengolahan
BN 00 03
Studi Partisipasi Nasional Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Studi Tapak Pembangunan Reaktor Daya
RN 01 01
Studi Terowongan Penambangan
BN 00 04
Survei dan Evaluasi Lingkungan untuk Pengoperasian Instalasi Nuklir
KN 00 03
Survei Geologi
BN 00 01
Survei Udara
BN 00 01
Susunan Ransum Ternak
RR 02 02
Switching Supply Motor
IN 03
BATAN
- 105 T
Tanah & Nutrisi Tanaman
RR 01 03
Tanaman Obat
RR 01 01
Teknofisikokimia
TP 00 01
Teknologi Pemungutan/Pemekatan Bijih
BN 01 02
Teknologi Pengamanan Bahan Nuklir
KN 03 05
Teknologi Pengembangan Produksi Radiofarmasi
RR 00
Teknologi Pengembangan Produksi Radioisotop
RR 00
Teknologi Pengolahan Bahan Nuklir
BN 01 01
Teknologi Proses
TP 00 02
Teknik Dekantasi Bahan Nuklir
BN 01 01
Teknik Evaporasi Limbah Radioaktif
BN 03 01
Teknik Filtrasi Limbah Radioaktif
BN 03 01
Teknik Flokulasi Limbah Padat
BN 03 01
Teknik Imobilisasi Unsur Berbahaya
BN 03 01
Teknik Kendali Jarak Jauh & Operasi Bilik Panas
BN 02 07
Teknik Pelarutan Bahan Nuklir
BN 01 01
Teknik Pelindihan Bahan Nuklir
BN 01 01
Teknik Pemanggangan Bahan Nuklir
BN 01 01
Teknik Pemekatan Bijih Uranium & Bijih Monasit
BN 01 02
Teknik Pemisahan Cara Ekstraksi
BN 01 02
Teknik Pemisahan Cara Penukar Ion
BN 01 02
Teknik Pemisahan Radioisotop
BN 02 07
Teknik Penatahan Radiofarmaka
RR 00
Teknik Penatahan Radioisotop
RR 00
Teknik Pengendalian Hama Lain
RR 01 04
Teknik Pengendapan Hasil/Produk Bahan Nuklir
BN 01 01
Teknik Pengungkungan Limbah
BN 03 01
Teknik Penyimpanan Limbah Aktivitas Rendah
BN 03 02
Teknik Penyimpanan Limbah Aktivitas Sedang
BN 03 02
Teknik Penyimpanan Limbah Aktivitas Tinggi
BN 03 02
BATAN
- 106 Teknik Penyimpanan Limbah Cair
BN 03 02
Teknik Penyimpanan Limbah Padat
BN 03 02
Teknik Perawatan & Perbaikan Peralatan Elektronika Nuklir
IN 01
Teknik Serangga Mandul
RR 01 04
Teknik Uji Merusak
BN 02 05
Teknik Uji Tak Merusak
BN 02 05
Teknologi Energi
RN 01 04
Teknologi Energi Baru
RN 01 04
Teknologi Genetik Tanaman
RR 01 02
Teknologi Iradiasi
RN 00 03
Teknologi Pengembangan Produksi Radioisotop dan Radiofarmasi
RR 00
Teknologi Proteksi Radiasi
KN 01 01
Teknologi Proteksi Fisik
KN 03 01
Teknologi Radiasi
RN 00 03
Teknologi Radioisotop untuk Penyakit Hewan
RR 02 01
Teknologi Reaktor
RN 00 04
Teknologi Rekayasa Genetika
RR 01 02
Termohidraulik
RN 00 04
Tracer Industri
RR 04 05
Travo Switching
IN 03
U
UAlx-Al
BN 02 05
Uji Fasilitas Iradiasi
RN 00 03
UF4
BN 02 04
Uji Komponen Bahan Logam
KN 02 01
Uji Komponen Reaktor
KN 02 01
Uji Merusak (DT) Pasca Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Riset/Daya
BN 02 06
Uji Pra-Iradiasi Bahan Struktur dan Dukung
BN 02 06
Uji Tak Merusak (NDT) Pasca Iradiasi Bahan Bakar Reaktor Riset/Daya
BN 02 06
Ultrasonik
IN 01
BATAN
- 107 -
Ultrasound
RR 03 01
U-Mo
BN 02 05
U-Nb-Zr
BN 02 05
UO2
BN 02 04
UO3
BN 02 04
U3O8-Al
BN 02 05
Uranil Nitrat Murni
BN 02 01
Uranium Berderajat Nuklir
BN 02 01
Uranium Silisida
BN 02 05
UxSiy
BN 02 05
U3Si2
BN 02 05
U3Si2-Al
BN 02 05
Utilisasi & Eksperimen Reaktor
RN 00 01
U-10Mo-Al
BN 02 05
V
Varietas Unggul Tanaman
RR 01 02
Z
Zat Mampat
IB 01
BATAN
- 108 2. KLASIFIKASI FASILITATIF
A
Absensi
KP 03 01
Acara Kedinasan
TU 02 01
Air
PL 03 01
Airway Bill
PL 00 03
Akta Catatan Sipil (Perdata Orang)
HK 01 01
Alamat Instansi dan Pejabat
TU 02 02
Alat Inspeksi
PL 00 01
Alat Kantor
PL 00 01
Alat Laboratorium
PL 00 01
Alat Pengangkutan
PL 00 01
Alat Tulis Kantor
PL 00 04
Alih Tugas
KP 02 04
Analisis Bahan/Beban Kerja
OT 00 02
Analisis Jabatan (ANJAB)
OT 00 02
Anggaran
KU 00
Anggaran Pendapatan & Belanja Negara Perubahan (APBN-P)
KU 00
Angkutan Pegawai
KP 04 10
Asuransi Kesehatan (ASKES)
KP 04 05
Audiensi
HM 02
B
Badan Usaha Milik Negara/BUMN (Kerja Sama)
KS 00 01
Badge
KP 01 01
Bahan Berita Radio
HM 01
Bahan Berita Siaran Pers
HM 01
Bahan Berita Televisi
HM 01
Bahan Keterangan
WP 01 03
BATAN
- 109 BAKOHUMAS
HM 02
Bank Data Teknis
IF
Bantuan Dana
KU 04 03
Bantuan Hukum
HK 03
Bantuan Luar Negeri (Pendidikan dan Pelatihan)
KS 01 01
Bantuan Luar Negeri (Teknik)
KS 01 02
Bantuan Sosial
KP 04 09
Bantuan Tenaga Ahli (Luar Negeri)
KS 01 03
Bapetarum
KP 04 08
Beras
KP 04 03
Berita Acara Pemeriksaan Anggaran
WP 00 01
Berita Acara Pemeriksaan Kepegawaian
WP 00 02
Berita Acara Pemeriksaan Pegawai
KP 03 02
Berita Acara Pemeriksaan Perlengkapan
WP 00 03
Bezit dan Hak-hak yang timbul (Perdata Kebendaan)
HK 01 02
Bezetting Pegawai
KP 01 01
Bill of Lading
PL 00 03
Bintang
KP 04 07
Buletin
IF 02
03 01
C
Cap Dinas BATAN
OT 01 03
Cara Pembuatan Surat
TU 00 03
Clipping
HM 01
Compact Disc (CD)
IF 00
CTBT
KS 01 04
CTBTO
KS 01 04
Cuti
KP 04 06
Cuti Alasan Penting
KP 04 06
Cuti Besar
KP 04 06
Cuti Di Luar Tanggungan Negara
KP 04 06
BATAN
- 110 Cuti Sakit
KP 04 06
Cuti Tahunan
KP 04 06
D
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
KU 00
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3)
KP 03 01
Daftar Riwayat Hidup (DRH)
KP 01 01
Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
KP 01 01
Daluwarsa (Perdata Pembuktian dan Daluwarsa)
HK 01 04
Dana Bantuan
KU 04 03
Dana Darurat
KU 04 03
Dana Kontingensi
KU 04 03
Data Keluarga
KP 01 01
Data Pegawai
KP 01 01
Denah Bangunan Kantor
WP 01 03
Denah Bangunan Laboratorium
WP 01 03
Denah Bangunan Reaktor
WP 01 03
Denda Keterlambatan
KU 04 02
Dengar Pendapat dengan DPR-RI
HM 02
Departemen (Kerja Sama)
KS 00 01
Desain Industri
HK 04 03
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
HK 04 05
Dharma Wanita
KP 08 02
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat I
DL 01 01
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II
DL 01 01
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III
DL 01 01
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV
DL 01 01
Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional
DL 01 02
Diklat Pra Jabatan Golongan I
DL 01 01
Diklat Pra Jabatan Golongan II
DL 01 01
Diklat Pra Jabatan Golongan III
DL 01 01
BATAN
- 111 Disiplin Pegawai
KP 03 01
Dokumentasi
IF 00
Donor Darah
KP 04 05
Dukungan Keanggotaan IAEA
KS 01 04
E
Evaluasi Asisten
DL 03 03
Evaluasi Pelatihan Non Teknis
DL 03 03
Evaluasi Pelatihan Teknis
DL 03 03
Evaluasi Pembimbing
DL 03 03
Evaluasi Pengajar
DL 03 03
Exit Permit
TU 01 02
Expert
KS 01 03
Extra Voeding
KP 04 11
F
Fasilitas Kantor
PL 03 01
Film
IF 00
Flash Drive Disc
IF 00
Floppy Disc
IF 00
Flow Chart
OT 01 02
Formasi
KP 00 01
Formulir
OT 01 03
Foto
IF 00
Fotokopi
TU 00 01
G
Gadai (Perdata Kebendaan)
HK 01 02
Gangguan Air
PL 03 02
BATAN
- 112 Gangguan Listrik
PL 03 02
Gangguan Telpon
PL 03 02
Ganti Rugi
KU 06
Gedung
PL 03 01
Gedung Pertemuan
PL 03 01
Gerakan Disiplin Nasional (GDN)
KP 03 01
Gula
KP 04 03
Guntingan Berita
HM 01
H
Hak Cipta
HK 04 01
Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
HK 04
Hak Milik (Perdata Kebendaan)
HK 01 02
Hak Numpang-Karang (Perdata Kebendaan)
HK 01 02
Hak Usaha (Perdata Kebendaan)
HK 01 02
Hapusnya Perikatan (Perdata Perikatan)
HK 01 03
Hard Disc (HD)
IF
Harta Kekayaan (Perdata Orang)
HK 01 01
Hasil Penjualan Barang-barang Inventaris Yang Dihapus
KU 04 02
Hasil Penjualan Dokumen Lelang
KU 04 02
Hasil Penjualan Jasa dan Hasil Produksi
KU 04 02
Hearing dengan DPR
HM 02
Hibah (Perdata Perikatan)
HK 01 03
Hipotik (Perdata Kebendaan)
HK 01 02
Homepage
IF
Honorer (Pegawai)
KP 00 02
Hubungan Antar Lembaga
HM 02
Hukum Perdata (Kasus)
HK 03 04
Hukum Pidana (Kasus)
HK 03 03
Hukuman
KP 03 02
00
03 01
BATAN
- 113 I
IAEA
KS 01 04
Ikatan Dinas
DL 02 03
Inklaring
PL 00 03
Inpasing
KP 04 01
Instalasi Peralatan Komputer
IF
Instansi Swasta (Kerja Sama)
KS 00 02
Instruksi Bupati
HK 00 06
Instruksi Gubernur
HK 00 06
Instruksi Kepala LPND
HK 00 05
Instruksi Kepala Unit Kerja BATAN
HK 00 07
Instruksi Menteri
HK 00 05
Instruksi Walikotamadya
HK 00 06
Intelegensi Buatan
IF
International Monitoring System
KS 01 04
Inventarisasi Barang Milik Negara
PL 02 01
Invoice
PL 00 03
Izin Pegawai
KP 01 02
Izin Bangunan
PL 00 02
Izin Frekuensi Internet
PL 03 02
Izin Frekuensi Radio
PL 03 02
Izin Keberangkatan ke Luar Negeri
TU 01 02
Izin Kerja untuk Orang Asing
TU 01 02
Izin Kerja di Luar Batan
KP 01 02
Izin Lembur
KP 01 02
Izin Perkawinan/Perceraian
KP 01 02
Izin Tidak Masuk Kerja
KP 01 02
Izin Tinggal untuk Orang Asing
TU 01 02
03 01
03 01
BATAN
- 114 J
Jadwal Pemeriksaan Anggaran
WP 00 01
Jadwal Pemeriksaan Kepegawaian
WP 00 02
Jakstra
OT 01 01
Jaringan Syaraf
IF
Jual Beli (Perdata Perikatan)
HK 01 03
Jumpa Pers
HM 01
03 01
K
Kartu Istri (Karis)
KP 01 01
Kartu Pegawai (Karpeg)
KP 01 01
Kartu Suami (Karsu)
KP 01 01
Karyawisata
HM 03
Kasus Hukum Perdata
HK 03 04
Kasus Hukum Pidana
HK 03 03
Keahlian (Kompetensi SDM)
KP 05 01
Keanggotaan Pegawai dalam Organisasi Sosial dan Politik
KP 01 03
Kearsipan
TU 00 02
Kebelum-dewasaan (Perdata Orang)
HK 01 01
Kebendaan (Hukum Perdata)
HK 01 02
Kebersihan
PL 03 03
Kebijaksanaan Strategis (Jakstra)
OT 01 01
Kegiatan Sosial
KP 04 09
Kehumasan
HM 02
Kejahatan (Hukum Pidana)
HK 02 01
Kejahatan terhadap Keamanan Negara (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Kenaikan Gaji Berkala
KP 04 01
Kenaikan Jabatan Fungsional
KP 02 02
Kenaikan Jabatan Struktural
KP 02 02
Kenaikan Golongan
KP 02 02
BATAN
- 115 Kenaikan Pangkat
KP 02 02
Kendaraan
PL 03 01
Kepustakaan
IF 01
Keputusan Bupati
HK 00 06
Keputusan Deputi Kepala BATAN
HK 00 07
Keputusan Gubernur
HK 00 06
Keputusan Kepala LPND
HK 00 05
Keputusan Kepala Unit Kerja BATAN
HK 00 07
Keputusan Menteri
HK 00 05
Keputusan Pejabat Eselon I/II di Luar BATAN
HK 00 08
Keputusan Peradilan Tata Usaha Negara
HK 03 01
Keputusan Peradilan Tinggi Tata Usaha Negara
HK 03 01
Keputusan Presiden
HK 00 04
Keputusan Walikotamadya
HK 00 06
Keputusan Bersama Kepala LPND
HK 00 05
Keputusan Bersama Menteri
HK 00 05
Kerja Sama Dalam Negeri
KS 00
Kerja Sama dengan Instansi Pemerintah
KS 00 01
Kerja Sama dengan Instansi Swasta
KS 00 02
Kerja Sama Luar Negeri
KS 01
Kerja Sama Teknik
KS 01 02
Kerumahtanggaan
PL 03
Kesehatan
KP 04 05
Kesejahteraan
KP 04
Ketrampilan (Kompetensi SDM)
KP 05 02
Khitanan Masal
KP 04 09
Kompetensi Sumber Daya Manusia
KP 05
Komputasi Ilmiah
IF
03 01
Komputer
IF
03
Komputerisasi
OT 01 03
Kongres Dalam Negeri
KS 00 03
Kongres Luar Negeri
KS 01 05
BATAN
- 116 Konperensi Dalam Negeri
KS 00 03
Konperensi Luar Negeri
KS 01 05
Konsultasi (Hubungan Antarlembaga)
HM 02
Konsultasi Psikologi
KP 07
Konsumsi
KP 04 11
Kontrak (Perdata Perikatan)
HK 01 03
Kontribusi
KU 00 01
Kop Surat
OT 01 03
Koperasi
KP 08 03
Korps Pegawai Negeri (Korpri)
KP 08 01
Kudapan
KP 04 11
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
HM 03
Kunjungan
HM 03
Kunjungan Kerja DPR
HM 03
L
Lamaran
KP 00 02
Laporan Akuntabilitas
OT 01 04
Laporan Bulanan
OT 01 04
Laporan Eksekutif
OT 01 04
Laporan Hasil Pemeriksaan Anggaran
WP 00 01
Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Usaha
WP 00 06
Laporan Hasil Pemeriksaan Kepegawaian
WP 00 02
Laporan Hasil Pemeriksaan Perlengkapan
WP 00 03
Laporan Keuangan
KU 02
Laporan Realisasi Anggaran
KU 02
Laporan Semester
OT 01 04
Laporan Sidang Tahunan IAEA
KS 01
Laporan Tahunan
OT 01 04
Laporan Triwulan
OT 01 04
Lembur
KP 01 02
BATAN
- 117 LEMHANAS
DL 01 01
Listrik
PL 03 01
Logika Samar
IF 03 01
Logo
OT 01 03
Lokakarya Dalam Negeri
KS 00 03
Lolos Butuh
KP 02 04
LSM/NGO
KP 01 03
M
Mahkamah Agung (Bantuan Hukum)
HK 03 01
Majalah
IF
Makanan Tambahan
KP 04 11
Masa Kerja
KP 02 03
Masa Persiapan Pensiun (MPP)
KP 06 01
Master (Penerbitan)
IF
Mekanisme Kerja
OT 01 02
Memorandum of Understanding (MOU)
KS 00 02
Meninggal Dunia
KP 06 03
Merk
HK 04 04
Mesin Fotokopi
PL 03 01
Mutasi
KP 02
02
02
N
Naskah Asli (Penerbitan)
IF
02
Nomor Induk Pegawai (NIP)
KP 01 01
Nota Keberatan
KU 05
Nota Teguran
KU 05
Nota Usul Formasi
KP 00 01
BATAN
- 118 O
Olah raga
KP 08 01
Orang (Hukum Perdata)
HK 01 01
Orasi Ilmiah
KS 00 03
Organisasi
OT 00
Organisasi CTBTO
KS 01 04
Organisasi Massa
KP 01 03
Organisasi Profesi
KP 01 03
P
Pajak Kekayaan (LP2P)
KP 01 01
Pajak Penghasilan (PPh)
KU 04 01
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
KU 04 01
Pameran
HM 00
Pameran Berjalan
HM 00
Panggilan Pelamar
KP 00 02
Partai Politik (Parpol)
KP 01 03
Paspor
TU 01 02
Paten
HK 04 02
Pegawai Dipekerjakan
KP 02 04
Pegawai Diperbantukan
KP 02 04
Pelanggaran Asal Usul dan Perkawinan (Pidana Pelanggaran)
HK 02 02
Pelanggaran Jabatan (Pidana Pelanggaran)
HK 02 02
Pelanggaran Keselamatan Umum bagi Orang, Barang,
HK 02 02
dan Kesehatan (Pidana Pelanggaran) Pelanggaran Kesusilaan (Pidana Pelanggaran)
HK 02 02
Pelanggaran Ketertiban Umum (Pidana Pelanggaran)
HK 02 02
Pelantikan
TU 02 01
Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir
KS 01 04
Pelatihan
DL 02
BATAN
- 119 Pelatihan Luar Negeri
KS 01 01
Pelatihan Non Teknis
DL 03 01
Pelatihan Teknis
DL 03 01
Teknis Bidang Nuklir
DL 03 01
Pelayanan Dinas
PL 03 02
Pelayanan Dokumentasi
IF 00
Pelayanan Jasa Komputer
IF 03 01
Pemalsuan Kertas Bank (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pemalsuan Mata Uang (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pemalsuan Surat (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pemalsuan Uang Kertas (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pembakuan Sarana Kerja
OT 01 03
Pembayaran Sewa Rumah Dinas
KU 04 02
Pembentukan Panitia Pelatihan
DL 03 02
Pemberhentian
KP 06 02
Pemberhentian Bendahara
KP 02 01
Pemberhentian Dengan Hormat Atas Permintaan Sendiri
KP 06 02
Pemberhentian Dengan Hormat tidak Atas Permintaan Sendiri
KP 03 02
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
KP 03 02
Pemberhentian Jabatan Fungsional
KP 02 01
Pemberhentian Jabatan Struktural
KP 02 01
Pemberhentian Pegawai
KP 06 02
Pemberhentian Pengurus Korpri
KP 08 01
Pemberian Bintang
KP 04 07
Pemberian Ikatan Dinas
DL 02 03
Pemberian Kebutuhan Pokok
KP 04 03
Pemberian Kuasa
HK 01 03
Pemberian Penghargaan
KP 04 07
Pemberian Piagam
KP 04 07
Pemberian Satyalancana
KP 04 07
Pemberitaan
HM 01
Pemberitaan Masalah Tenaga Nuklir
HM 01
BATAN
- 120 Pembinaan Mental
KP 07
Pembinaan Mental Pegawai
KP 07
Pembinaan Penerapan SIM
IF 03 02
Pembuatan Sertifikat
DL 02 03
Pembuktian (Perdata Pembuktian & Daluwarsa)
HK 01 04
Pemeliharaan
PL 04
Pemeliharaan Barang Bergerak
PL 04 01
Pemeliharaan Barang Tidak Bergerak
PL 04 02
Pemeliharaan Ketertiban
WP 01 02
Pemerasan (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pemeriksaan Anggaran
WP 00 01
Pemeriksaan Badan Usaha
WP 00 05
Pemeriksaan Kepegawaian
WP 00 02
Pemeriksaan Kesehatan Pegawai
KP 04 05
Pemeriksaan Kesehatan Pejabat
KP 04 05
Pemeriksaan Konservasi Energi
WP 00 04
Pemeriksaan Perlengkapan
WP 00 03
Pemindahan Arsip Inaktif
TU 00 02
Peminjaman Berkas
TU 00 02
Pemusnahan Arsip
TU 00 02
Pemodelan
IF 03 01
Pemutusan Hubungan Kerja
KP 06
Penanggungjawab Penerbitan
IF 01
Penataan Berkas
TU 00 02
Pecurian (Pidana Kejahtan)
HK 02 01
Pendapatan Negara
KU 04
Pendidikan
DL 01
Pendidikan Luar Negeri
KS 01 01
Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
HM 03
Pendistribusian Bahan Pustaka
IF 01
Penegakan Disiplin Pegawai
KP 03 01
Penelaahan Hukum
HK 03 05
BATAN
- 121 Penelaahan Jabatan
OT 00 02
Penelitian untuk Penyelesaian Studi
HM 03
Penempatan Calon Pegawai
KP 00 02
Penempatan Pegawai
KP 00 02
Penerbitan
IF
Penerimaan Negara
KU 04
Penerimaan Negara Bukan Pajak
KU 04 02
Penerimaan Pajak
KU 04 01
Penerimaan Pegawai
KP 00 02
Pengadaan Alat Tulis Kantor
PL 00 03
Pengadaan Bahan Pustaka
IF 01
Pengadaan Barang
PL 00
Pengadaan Barang Bergerak
PL 00 01
Pengadaan Barang Luar Negeri
PL 00 04
Pengadaan Barang Pakai Habis
PL 00 03
Pengadaan Barang Tidak Bergerak
PL 00 02
Pengadaan Komponen Elektrikal
PL 00 03
Pengadaan Mekanikal
PL 00 03
Pengadaan Sukucadang
PL 00 03
Pengadaan Pegawai
KP 00
Pengadilan Agama
HK 03 02
Pengamanan
WP 01
Pengamanan Bahan Keterangan (BAKET)
WP 01 02
Pengamanan Instalasi
WP 01 01
Pengamanan Material
WP 01 03
Pengamanan Personil
WP 01 02
Pengancaman (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pengangkatan
KP 02 01
Pengangkatan Calon Pegawai
KP 02 01
Pengangkatan Pegawai
KP 02 01
Pengangkatan Jabatan Fungsional
KP 02 01
Pengangkatan Jabatan Struktural
KP 02 01
02
BATAN
- 122 Penganiayaan (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pengawasan
WP 00
Pengawasan Melekat
WP 00 06
Pengelolaan Surat
TU 00 03
Pengesahan Peraturan Perundang-Undangan BATAN
HK 00
Pengetikan
TU 00 01
Penggandaan
TU 00 01
Penggelapan Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Penggunaan Fasilitas Kantor
PL 03 01
Penghapusan Barang Milik Negara
PL 02 02
Penghargaan
KP 04 07
Penghasilan
KP 04 01
Penghinaan (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Pengolahan Data
IF 03 02
Pengolahan Fakta
IF 03 02
Pengumpulan Bahan Pustaka
IF 01
Pengumpulan Data
IF 03 02
Pengumpulan Dokumentasi
IF 00
Pengumpulan Fakta
IF 03 02
Pengumuman Penerimaan Pegawai
KP 00 02
Pengurusan Keprotokolan
TU 02 01
Penilaian
KP 03 01
Penipuan (Pidana Kejahatan)
HK 02 01
Peninjauan Kembali Peraturan Perundang-Undangan
HK 00
Peninjauan Masa Kerja
KP 02 03
Penjenjangan
DL 01
Penjejangan Jabatan Fungsional
DL 01 02
Penjejangan Jabatan Struktural
DL 01 01
Penjilidan
TU 00 01
Pensiun
KP 06 01
Pensiun Anak
KP 06 01
Pensiun Duda
KP 06 01
BATAN
- 123 Pensiun Janda
KP 06 01
Penugasan Tenaga Ahli
TU 01 02
Penundaan Kenaikan Gaji Berkala
KP 03 02
Penundaan Kenaikan Pangkat
KP 03 02
Penunjukkan Pejabat Pelaksana Harian (Plh.)
KP 02 01
Penunjukkan Pengurus Korpri
KP 08 01
Penurunan Gaji
KP 03 02
Penurunan Pangkat
KP 03 02
Penyajian Informasi
IF 03 02
Penyaringan Calon Pegawai
KP 00 02
Penyerahan Arsip ke ANRI
TU 00 02
Penyesuaian Ijazah
KP 02 02
Penyesuaian Masa Kerja
KP 02 03
Penyesuaian Tunjangan Keluarga
KP 04 02
Penyewaan Sarana/Peralatan Kantor
PL 03 01
Penyimpanan Data
IF 00
Penyusunan Jenis Pelatihan
DL 00
Penyusunan Jenis Pendidikan
DL 00
Penyusunan Kurikulum Pelatihan
DL 00
Penyusunan Kurikulum Pendidikan
DL 00
Penyusunan Materi Pengajaran
DL 00
Penyusunan Metode Pengajaran
DL 00
Penyusunan Mutu Pelatihan
DL 00
Penyusunan Mutu Pendidikan
DL 00
Penyusunan Program
OT 00 03
Penyusunan Silabus Pelatihan
DL 00
Penyusunan Silabus Pendidikan
DL 00
Peradilan Tata Usaha Negara
HK 03 01
Peralatan Kantor
PL 03 01
Peralatan Khusus
WP 01 03
Peralatan Pengamanan
WP 01 03
Perangkat Keras Sistem Komputer
IF 03 01
BATAN
- 124 Perangkat Lunak Sistem Komputer
IF 03 01
Peraturan Kepala LPND
HK 00 05
Peraturan Kepala Unit Kerja BATAN
HK 00 07
Peraturan Kepala Unit Kerja di luar BATAN
HK 00 08
Peraturan Menteri
HK 00 05
Peraturan Pemerintah
HK 00 03
Peraturan Pemerintah Daerah
HK 00 06
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
HK 00 03
Peraturan Perundang-Undangan
HK 00
Perbankan
KU 03
Percetakan
TU 00 01
Perdata
HK 01
Perdata Masalah Daluwarsa
HK 01 04
Perdata Masalah Kebendaan
HK 01 02
Perdata Masalah Orang
HK 01 01
Perdata Masalah Pembuktian
HK 01 04
Perdata Masalah Perikatan
HK 01 03
Perencanaan
OT 01 01
Perencanaan Pelatihan
DL 00
Perencanaan Pendidikan
DL 00
Perencanaan Pengadaan Pegawai
KP 00 01
Peresmian
TU 02 01
Perawatan Gedung
PL 04 02
Perawatan Instalasi
PL 04 02
Perawatan Pagar
PL 04 02
Perawatan Peralatan Kantor
PL 04 01
Perawatan Peralatan Laboratorium
PL 04 01
Perawatan Saluran Air
PL 04 02
Perbaikan Gedung
PL 04 02
Perbaikan Instalasi
PL 04 02
Perbaikan Pagar
PL 04 02
Perbaikan Peralatan Kantor
PL 04 01
BATAN
- 125 Perbaikan Peralatan Laboratorium
PL 04 01
Perbaikan Saluran Air
PL 04 02
Perguruan Tinggi (Kerja Sama)
KS 00 01
Perguruan Tinggi (Pendidikan)
DL 02 01
Perhitungan Masa Kerja
KP 02 03
Perjalanan Dinas
TU 01
Perjalanan Dinas Dalam Negeri
TU 01 01
Perjalanan Dinas Luar Negeri
TU 01 02
Perkawinan (Perdata Orang)
HK 01 02
Perkoperasian
KP 08 03
Perlindungan Varietas Tanaman
HK 04 07
Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis
KP 03 02
Persyaratan Jabatan
OT 00 02
Pertemuan Ilmiah Dalam Negeri
KS 00 03
Pertemuan Ilmiah Luar Negeri
KS 01 05
Perubahan Jam Kerja
OT 01 02
Perumahan
KP 04 08
Perumahan Pegawai
KP 04 08
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
OT 01 02
Petunjuk Teknis (Juknis)
OT 01 02
Pidana
HK 02
Pidana Masalah Kejahatan
HK 02 01
Pidana Masalah Pelanggaran
HK 02 02
Pidato Pimpinan BATAN
OT 01 01
Pidato Pimpinan Negara
OT 01 01
Politik
KS 01 04
Pra Jabatan
DL 00 01
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
HM 03
Praktek Kerja Nyata (PKN)
HM 03
Presentasi Ilmiah
KS 00 03
Produk-produk Lembaga Tertinggi Negara
HK 00 01
Produk-produk Lembaga Tinggi Negara
HK 00 01
BATAN
- 126 -
Proforma Invoice
PL 00 04
Program Diploma
DL 02 01
Program Pelatihan
DL 00
Program Pendidikan
DL 00
Program S-1, S-2, S-3 Dalam Negeri
DL 02 01
Program S-1, S-2, S-3 Luar Negeri
KS 01 01
Propenas
OT 01 01
Prosedur
OT 01 02
Prosedur Jaminan Kualitas
OT 01 02
Prosedur Kerja
OT 01 02
Prosedur Tetap (Protap)
OT 01 02
Proses Pembebasan Tanah
PL 00 02
Protokol
TU 02
Q
Quotation
PL 00 04
R
Rahasia Dagang
HK 04 06
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
KU 00
Rancangan Undang-Undang
HK 00 02
Rapat Kerja (Raker)
OT 01 01
Reaktor (Pengamanan Material)
WP01 03
Realitas Semu
IF 03 01
Redaksi
IF 02
Rekaman Suara
IF 00
Rekreasi
KP 04 11
Re-Ekspor
PL 01
Rencana Kerja
OT 01 01
Rencana Kerja Anggaran Kementrian Lembaga (RKA-KL)
KU 00
BATAN
- 127 Rencana Strategis (Renstra)
OT 01 01
Renovasi
PL 00 02
Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Revisi DIPA)
KU 00
Revisi Rencana Kerja Anggaran Kementrian Lembaga (Revisi RKA-KL)
KU 00
Riset Unggulan Terpadu (RUT)
OT 01 01
Rumah Dinas
PL 03 01
Rumah Tamu
PL 03 01
S
Saluran Air (Pemeliharaan Barang)
PL 04 02
Sasaran Lima Tahun (Sarlita)
OT 01 01
Satyalancana
KP 04 07
Seleksi Peserta (Pelatihan Teknis dan Non Teknis)
DL 03 02
Seminar Dalam Negeri
KS 00 03
Seminar Luar Negeri
KS 01 05
Senjata Api (Pengamanan Material)
WP 01 03
Sewa Menyewa (Perdata Perikatan)
HK 01 03
Sewa Rumah Dinas
KU 04 02
Sidang Tahunan IAEA
KS 01 04
Sidik Jari (Pengamanan Personil)
WP 01 02
Sikap Kerja
OT 00 02
Silabus
DL 02 02
Simposium Dalam Negeri
KS 00 03
Simposium Luar Negeri
KS 01 05
Sistem Alarm
WP 01 03
Sistem dan Data Pemantauan Global
KS 01 04
Sistem Dukungan Analisis Pengambilan Keputusan
IF 03 02
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
IF 03 02
Sistem Karier dan Prestasi
OT 00 02
Sistem Kerja
OT 01 02
Somasi
HK 03 01
BATAN
- 128 Spesimen Tanda Tangan
KP 01 01
Stake Holder
HM 02
Statistika
IF 03 01
Stempel BATAN
OT 01 03
Stock Opname
PL 00 03
Struktur Organisasi
OT 00 01
Studi Mengenai Expert System
IF 03 01
Studi Metoda Numerik
IF 03 01
Sukucadang (Pengadaan Barang)
PL 00 03
Surat Edaran (SE) Bupati
HK 00 06
Surat Edaran (SE) Deputi Kepala BATAN
HK 00 07
Surat Edaran (SE) Gubernur
HK 00 06
Surat Edaran (SE) Kepala LPND
HK 00 05
Surat Edaran (SE) Menteri
HK 00 05
Surat Edaran (SE) Pejabat Eselon I/II di Luar BATAN
HK 00 08
Surat Edaran (SE) Walikotamadya
HK 00 06
Surat Edaran Bersama (SEB) Kepala LPND
HK 00 05
Surat Edaran Bersama (SE) Menteri
HK 00 05
Surat Izin Menghuni Mess
PL 03 01
Surat Izin Menghuni Rumah Dinas
PL 03 01
Surat Izin Menghuni Rumah Tamu
PL 03 01
Surat Izin Menjadi Asisten (Pelatihan Teknis dan Non Teknis)
DL 03 02
Surat Izin Menjadi Moderator (Pelatihan Teknis & Non Teknis)
DL 03 02
Surat Izin Menjadi Pembimbing (Pelatihan Teknis & Non Teknis)
DL 03 02
Surat Izin Menjadi Pengajar (Pelatihan Teknis dan Non Teknis)
DL 03 02
Surat Keputusan (SK) Bupati
HK 00 06
Surat Keputusan (SK) Deputi Kepala BATAN
HK 00 07
Surat Keputusan (SK) Gubernur
HK 00 06
Surat Keputusan (SK) Kepala LPND
HK 00 05
Surat Keputusan (SK) Menteri
HK 00 05
Surat Keputusan (SK) Pejabat Eselon I/II di Luar BATAN
HK 00 08
Surat Keputusan Presiden
HK 00 04
BATAN
- 129 Surat Keputusan (SK) Walikotamadya
HK 00 06
Surat Keputusan Bersama (SKB) Kepala LPND
HK 00 05
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri
HK 00 05
Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran (SKPP)
KP 04 01
Surat Keputusan Pensiun
KP 06 01
Surat Keterangan Penghasilan Pegawai
KP 04 01
Surat Panggilan Pemeriksaan
KP 03 02
Surat Pengaktifan Kembali
KP 02 01
Surat Perintah Kerja (SPK) Pengadaan Barang Pakai Habis
PL 00 03
Surat Perintah Membayar (SPM)
KU 01
Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)
KU 01
Surat Perintah Membayar Pengganti Uang Persediaan (SPM-GUP)
KU 01
Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TUP)
KU 01
Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP)
KU 01
Surat Perintah Pemeriksaan
KP 03 02
Surat Pernyataan Masih Melaksanakan Tugas
KP 04 04
Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan
KP 04 04
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
KP 04 04
Surat Pernyataan Menduduki Jabatan
KP 04 04
Surat Pernyataan Pelantikan
KP 02 01
Surat Persetujuan Badan Kepegawaian Negara (BKN)
KP 02 01
Surat Setoran Pajak (SSP)
KU 04 01
Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (SSBP)
KU 04 02
Surat Tugas (Perjalanan Dinas Dalam Negeri)
TU 01 01
Surat Tugas (Perjalanan Dinas Luar Negeri)
TU 01 02
Surat Wasiat
HK 01 02
S-1 (Kerja Sama Luar Negeri)
KS 01 01
S-2 (Kerja Sama Luar Negeri)
KS 01 01
S-3 (Kerja Sama Luar Negeri)
KS 01 01
S-1 (Perguruan Tinggi)
DL 02 01
S-2 (Perguruan Tinggi)
DL 02 01
S-3 (Perguruan Tinggi)
DL 02 01
BATAN
- 130 T
Tabungan Asuransi Pensiun (TASPEN)
KP 04 05
Tabungan Perumahan (Taperum)
KP 04 08
Tagihan Air
PL 03 02
Tagihan Biaya Reekspor
PL 01
Tagihan Listrik
PL 03 02
Tagihan Telepon
PL 03 02
Tanah (Penggunaan Fasilitas)
PL 03 01
Tanggapan atas LHP Anggaran Pembangunan
WP 00 02
Tanggapan atas LHP Anggaran Rutin
WP 00 01
Tanggapan atas LHP Perlengkapan
WP 00 04
Tanggapan atas LHP Pemeriksaan Badan Usaha
WP 00 06
Tanggapan atas LHP Pemeriksaan Kepegawaian
WP 00 03
Tata Persuratan
TU 00 03
Tata Usaha
TU 00
Tata Usaha Kepegawaian
KP 01
Teguran Lisan
KP 03 02
Teguran Tertulis
KP 03 02
Teknik (Kerja Sama Luar Negeri)
KS 01 02
Telekomunikasi (Pelayanan Dinas)
PL 03 02
Tempat Tinggal (Perdata Orang)
HK 01 01
Tenda (Penggunaan Fasilitas)
PL 03 01
Terigu
KP 04 03
Tes Calon Pegawai
KP 00 02
Tiket (Perjalanan Dinas Dalam Negeri)
TU 01 01
Tiket (Perjalanan Dinas Luar Negeri)
TU 01 02
Training (Kerja Sama Luar Negeri)
KS 01 01
Transaksi Perbankan
KU 05
Transparansi
IF
Tugas Belajar
DL 02 02
Tukar Menukar (Perdata Perikatan)
HK 01 03
00
BATAN
- 131 Tulisan (Dokumentasi)
IF
00
Tunjangan Bahaya Nuklir (TBN)
KP 04 04
Tunjangan Jabatan Fungsional
KP 04 04
Tunjangan Jabatan Struktural
KP 04 04
Tunjangan Kebutuhan Pokok
KP 04 03
Tunjangan Keluarga
KP 04 02
Tuntutan Ganti Rugi
KU 06
Tuntutan Perbendaharaan
KU 06
U
Ujian Dinas
KP 02 02
Undang-Undang
HK 00 02
UNSCEAR
KS 01 04
Usul Kegiatan (Uskeg)
OT 01 01
Usul Penelitian (Uspen)
OT 01 01
Upacara
TU 02 01
Uraian Jabatan
OT 00 02
Uraian Tugas
OT 00 02
V
Verifikasi
KU 05
Visa
TU 01 02
W
Wawancara (Penerimaan Pegawai)
KP 00 02
Wewenang Penandatanganan Surat
TU 00 03
WASKAT (Pengawasan Melekat)
WP 00 06
BATAN
- 132 KODE SINGKATAN JABATAN PIMPINAN DAN UNIT KERJA/UNIT PENGOLAH
1. Kepala
KA
2. Sekretariat Utama
SU
3. Deputi Bidang Penelitian Dasar dan Terapan
DE 1
4. Deputi Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir
DE 2
5. Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir
DE 3
dan Rekayasa 6. Deputi Bidang Pendayagunaan Hasil Penelitian dan Pengembangan
DE 4
dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
7. Biro Perencanaan a. Bagian Perencanaan Program 1) Subbagian Program Penelitian, Pengembangan,
REN REN 1 REN 1.1
dan Perekayasaan 2) Subbagian Program Diseminasi
REN 1.2
3) Subbagian Program Manajemen Kelembagaan
REN 1.3
4) Subbagian Tata Usaha
REN 1.4
b. Bagian Penyusunan Anggaran 1) Subbagian Anggaran Penelitian, Pengembangan,
REN 2 REN 2.1
dan Perekayasaan 2) Subbagian Anggaran Diseminasi
REN 2.2
3) Subbagian Anggaran Manajemen Kelembagaan
REN 2.3
c. Bagian Evaluasi Program 1)
Subbagian Evaluasi Program Penelitian, Pengembangan,
REN 3 REN 3.1
dan Perekayasaan 2)
Subbagian Evaluasi Program Diseminasi
REN 3.2
BATAN
- 133 3)
Subbagian Evaluasi Program Manajemen Kelembagaan
REN 3.3
4)
Subbagian Dokumentasi
REN 3.4
8. Biro Sumber Daya Manusia a. Bagian Perencanaan dan Pengembangan SDM
SDM SDM 1
1) Subbagian Perencanaan SDM
SDM 1.1
2) Subbagian Pengembangan SDM
SDM 1.2
3) Subbagian Data Sumber Daya Manusia
SDM 1.3
b. Bagian Mutasi Kepegawaian
SDM 2
1) Subbagian Mutasi Pegawai I
SDM 2.1
2) Subbagian Mutasi Pegawai II
SDM 2.2
3) Subbagian Mutasi Jabatan Fungsional I
SDM 2.3
4) Subbagian Mutasi Jabatan Fungsional II
SDM 2.4
c. Bagian Umum Kepegawaian
SDM 3
1) Subbagian Tata Persuratan
SDM 3.1
2) Subbagian Arsip dan Dokumentasi
SDM 3.2
3) Subbagian Kesejahteraan Pegawai
SDM 3.3
4) Subbagian Tata Usaha
SDM 3.4
d. Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan
SDM 4
1) Subbagian Organisasi
SDM 4.1
2) Subbagian Ketatalaksanaan
SDM 4.2
3) Subbagian Pelayanan Kesehatan
SDM 4.3
9. Biro Umum a. Bagian Perlengkapan
UM UM 1
1) Subbagian Pengadaan Sarana
UM 1.1
2) Subbagian Inventarisasi
UM 1.2
3) Subbagian Tata Usaha
UM 1.3
BATAN
- 134 b. Bagian Rumah Tangga
UM 2
1) Subbagian Kendaraan
UM 2.1
2) Subbagian Bangunan dan Urusan Dalam
UM 2.2
3) Subbagian Peralatan
UM 2.3
c. Bagian Keuangan
UM 3
1) Subbagian Perbendaharaan
UM 3.1
2) Subbagian Penerimaan Negara Bukan Pajak
UM 3.2
d. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
UM 4
1)
Subbagian Akuntansi
UM 4.1
2)
Subbagian Pelaporan
UM 4.2
3)
Subbagian Verifikasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
UM 4.3
e. Bagian Pengamanan
UM 5
1) Subbagian Pengamanan Instalasi Nuklir
UM 5.1
2) Subbagian Pengamanan Dalam
UM 5.2
10. Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat a. Bagian Perjanjian
KHH KHH 1
1) Subbagian Perjanjian Dalam Negeri
KHH 1.1
2) Subbagian Perjanjian Luar Negeri
KHH 1.2
3) Subbagian Tata Usaha
KHH 1.3
b. Bagian Pengelolaan Bantuan Teknis 1) Subbagian Pengelolaan Bantuan Teknis Bilateral
KHH 2 KHH 2.1
dan Regional 2) Subbagian Pengelolaan Bantuan Teknis Multilateral
c. Bagian Hukum
KHH 2.2
KHH 3
1) Subbagian Penelaahan dan Dokumentasi Hukum
KHH 3.1
2) Subbagian Bantuan dan Penyuluhan Hukum
KHH 3.2
BATAN
- 135 d. Bagian Hubungan Masyarakat
KHH 4
1) Subbagian Hubungan Antarlembaga
KHH 4.1
2) Subbagian Pers dan Media
KHH 4.2
3) Subbagian Protokol
KHH 4.3
11. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir a. Bagian Tata Usaha
BIN BIN 1
1) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
BIN 1.1
2) Subbagian Keuangan
BIN 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
BIN 1.3
b. Bidang Bahan Industri Nuklir
BIN 2
c. Bidang Spektrometri Neutron
BIN 3
d. Bidang Karakterisasi dan Analisis Nuklir
BIN 4
e. Bidang Keselamatan dan Instrumentasi
BIN 5
1) Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja
BIN 5.1
2) Subbidang Instrumentasi
BIN 5.2
12. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan a. Bagian Tata Usaha
APB APB 1
1) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
APB 1.1
2) Subbagian Keuangan
APB 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
APB 1.3
4) Subbagian Dokumentasi Ilmiah
APB 1.4
b. Bidang Teknologi Akselerator dan Fisika Nuklir
APB 2
c. Bidang Kimia dan Teknologi Proses Bahan
APB 3
d. Bidang Reaktor
APB 4
1) Subbidang Perencanaan Operasi & Akuntansi Bahan Bakar
APB 4.1
2) Subbidang Operasi dan Perawatan Reaktor
APB 4.2
BATAN
- 136 e. Bidang Keselamatan dan Kesehatan
APB 5
1) Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja
APB 5.1
2) Subbidang Pengelolaan Limbah & Keselamatan Lingkungan
APB 5.2
3) Subbidang Pelayanan Kesehatan
APB 5.3
f. Balai Elektromekanik
APB 6
g. Unit Pengamanan Nuklir
APB 7
13. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri a. Bagian Tata Usaha
NBR NBR 1
1) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
NBR 1.1
2) Subbagian Keuangan
NBR 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
NBR 1.3
4) Subbagian Dokumentasi Ilmiah
NBR 1.4
b. Bidang Fisika
NBR 2
c. Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri
NBR 3
d. Bidang Reaktor
NBR 4
1) Subbidang Perencanaan Operasi & Akuntansi Bahan Bakar
NBR 4.1
2) Subbidang Operasi dan Perawatan Reaktor
NBR 4.2
e. Bidang Keselamatan dan Kesehatan
f.
NBR 5
1) Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja
NBR 5.1
2) Subbidang Pengelolaan Limbah & Keselamatan Lingkungan
NBR 5.2
3) Subbidang Pelayanan Kesehatan
NBR 5.3
Balai Instrumentasi dan Elektromekanik
NBR 6
g. Unit Pengamanan Nuklir
14. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi a. Bagian Tata Usaha 1) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
NBR 7
KMR KMR 1 KMR 1.1
BATAN
- 137 2) Subbagian Keuangan
KMR 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
KMR 1.3
b. Bidang Dosimetri
KMR 2
c. Bidang Biomedika
KMR 3
d. Bidang Teknik Nuklir Kedokteran
KMR 4
e. Bidang Metrologi Radiasi
KMR 5
f.
1) Subbidang Standardisasi
KMR 5.1
2) Subbidang Kalibrasi
KMR 5.2
3) Subbidang Instrumentasi
KMR 5.3
Bidang Keselamatan dan Kesehatan
KMR 6
1) Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja
KMR 6.1
2) Subbidang Pelayanan Kesehatan
KMR 6.2
3) Subbidang Keselamatan Lingkungan
KMR 6.3
15. Pusat Pengembangan Energi Nuklir a. Bagian Tata Usaha
PEN PEN 1
1) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
PEN 1.1
2) Subbagian Keuangan
PEN 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
PEN 1.3
4) Subbagian Dokumentasi Ilmiah
PEN 1.4
b. Bidang Perencanaan Sistem Energi
PEN 2
c. Bidang Pengembangan Sistem & Teknologi Pembangkit Listrik
PEN 3
Tenaga Nuklir d. Bidang Pengkajian Kelayakan Tapak Pembangkit Listrik Tenaga
PEN 4
Nuklir e. Bidang Manajemen Persiapan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
PEN 5
f.
PEN 6
Unit Pemantauan Data Tapak dan Lingkungan PLTN
BATAN
- 138 16. Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir a. Bagian Tata Usaha
RKN RKN 1
1) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
RKN 1.1
2) Subbagian Keuangan
RKN 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
RKN 1.3
4) Subbagian Dokumentasi Ilmiah
RKN 1.4
b. Bidang Fisika dan Teknologi Reaktor
RKN 2
c. Bidang Pengkajian Analisis Keselamatan Reaktor
RKN 3
d. Bidang Pengembangan Reaktor
RKN 4
e. Bidang Pengembangan Teknologi Keselamatan Nuklir
RKN 5
f.
Bidang Operasi Fasilitas
RKN 6
1) Subbidang Termohidrolika
RKN 6.1
2) Subbidang Instrumentasi
RKN 6.2
3) Subbidang Elektromekanik
RKN 6.3
17. Pusat Reaktor Serba Guna a. Bagian Tata Usaha
RSG RSG 1
1) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
RSG 1.1
2) Subbagian Keuangan
RSG 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
RSG 1.3
b. Bidang Operasi Reaktor
RSG 2
1) Subbidang Perencanaan Operasi
RSG 2.1
2) Subbidang Pelaksanaan Operasi
RSG 2.2
3) G Subbidang Pelayanan Iradiasi
RSG 2.3
4) Subbidang Akuntansi Bahan Nuklir
RSG 2.4
c. Bidang Sistem Reaktor
RSG 3
1) Subbidang Sistem Mekanik
RSG 3.1
2) Subbidang Sistem Elektrik
RSG 3.2
3) Subbidang Sistem Instrumentasi dan Kendali
RSG 3.3
BATAN
- 139 d. Bidang Keselamatan
RSG 4
1) Subbidang Pengendalian Daerah Kerja
RSG 4.1
2) Subbidang Pengendalian Personel
RSG 4.2
3) Subbidang Keselamatan Operasi
RSG 4.3
e. Unit Jaminan Mutu
RSG 5
f. Unit Pengamanan Nuklir
RSG 6
18. Pusat Pengembangan Informatika Nuklir a. Bagian Tata Usaha 1)
Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
PIN PIN 1 PIN 1.1
2) Subbagian Keuangan
PIN 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
PIN 1.3
b. Bidang Sistem Informasi
PIN 2
c. Bidang Komputasi
PIN 3
d. Bidang Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
PIN 4
1) Subbidang Perpustakaan
PIN 4.1
2) Subbidang Informasi dan Pengetahuan Nuklir
PIN 4.2
e. Bidang Sistem dan Jaringan Komputer
PIN 5
1) Subbidang Sistem Komputer
PIN 5.1
2) Subbidang Komunikasi Data
PIN 5.3
3) Subbidang Pengelolaan Website dan Multimedia
PIN 5.3
19. Pusat Pengembangan Geologi Nuklir a. Bagian Tata Usaha
PGN PGN 1
1) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
PGN 1.1
2) Subbagian Keuangan
PGN 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
PGN 1.3
BATAN
- 140 b. Bidang Geologi dan Pertambangan Bahan Galian Nuklir
PGN 2
c. Bidang Eksplorasi
PGN 3
1) Subbidang Pemetaan
PGN 3.1
2) Subbidang Eksplorasi Geokimia
PGN 3.2
3) Subbidang Eksplorasi Geofisika
PGN 3.3
4)
PGN 3.4
Subbidang Mineralogi
d. Bidang Evaluasi dan Teknik Penambangan 1) Subbidang Evaluasi Cadangan
PGN 4.1
2) Subbidang Teknik Penambangan
PGN 4.2.
3) Subbidang Pemboran dan Diagrafi Nuklir
PGN 4.3
4)
PGN 4.4
Subbidang Peralatan Elektromekanik
e. Bidang Keselamatan dan Lingkungan
f.
PGN 4
PGN 5
1) Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja
PGN 5.1
2) Subbidang Pengelolaan Limbah & Keselamatan Lingkungan
PGN 5.2
Unit Pengamanan Nuklir
PGN.6
20. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir a. Bagian Tata Usaha
BBN BBN 1
1) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
BBN 1.1
2) Subbagian Keuangan
BBN 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
BBN 1.3
b. Bidang Bahan Bakar Nuklir
BBN 2
c. Bidang Pengembangan Radiometalurgi
BBN 3
d. Bidang Operasi Sarana Penunjang
BBN 4
1) Subbidang Operasi Sarana Dukung Fasilitas Elemen Bakar
BBN 4.1
2) Subbidang Operasi Sarana Dukung Fasilitas Radiometalurgi
BBN 4.2
3)
BBN 4.3
Subbidang Pemeliharaan dan Perawatan
BATAN
- 141 e. Bidang Keselamatan
f.
BBN 5
1) Subbidang Pengendalian Daerah Kerja
BBN 5.1
2) Subbidang Pengendalian Personel
BBN 5.2
3) Subbidang Akuntansi Bahan Nuklir & Pengelolaan Limbah
BBN 5.3
Unit Jaminan Mutu
BBN 6
g. Unit Pengamanan Nuklir
21. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif a. Bagian Tata Usaha
BBN 7
PLR PLR 1
1) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
PLR 1.1
2) Subbagian Keuangan
PLR 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
PLR 1.3
b. Bidang Teknologi Penyimpanan Lestari
PLR 2
c. Bidang Teknologi Pengolahan Limbah, Dekontaminasi,
PLR 3
dan Dekomisioning d. Bidang Radioekologi Kelautan
PLR 4
e. Bidang Operasi Sarana Penunjang
PLR 5
f.
1) Subbidang Operasi Sistem Penyedia Media dan Energi
PLR 5.1
2) Subbidang Perawatan dan Perbaikan Peralatan
PLR 5.2
Bidang Pengolahan Limbah
PLR 6
1) Subbidang Preparasi dan Analisis
PLR 6.1
2) Subbidang Pengolahan Limbah Cair
PLR 6.2
3) Subbidang Pengolahan Limbah Padat
PLR 6.3
4)
PLR 6.4
Subbidang Pengangkutan dan Penyimpanan Sementara
h. Bidang Keselamatan dan Lingkungan
PLR 7
1) Subbidang Pengendalian Daerah Kerja
PLR 7.1
2) Subbidang Pengendalian Personel
PLR 7.2
3) Subbidang Analisis Dampak Lingkungan
PLR 7.3
BATAN
- 142 i.
Unit Jaminan Mutu
PLR 8
j.
Unit Pengamanan Nuklir
PLR 9
22. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir a. Bagian Tata Usaha
RPN RPN 1
1) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
RPN 1.1
2) Subbagian Keuangan
RPN 1.2
3) Subbagian Perlengkapan
RPN 1.3
b. Bidang Rekayasa Elektromekanik dan Struktur
RPN 2
c. Bidang Instrumentasi Reaktor dan Industri
RPN 3
d. Bidang Instrumentasi Kesehatan dan Keselamatan
RPN 4
e. Bidang Perawatan dan Perbengkelan
RPN 5
1) Subbidang Perawatan Elektronik
RPN 5.1
2) Subbidang Sarana Penunjang
RPN 5.2
3) Subbidang Konstruksi dan Perbengkelan
RPN 5.3
23. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka a. Bagian Tata Usaha
RRF RRF 1
2) Subbagian Persuratan, Kepegawaian, & Dokumentasi Ilmiah
RRF 1.1
3) Subbagian Keuangan
RRF 1.2
4) Subbagian Perlengkapan
RRF 1.3
b. Bidang Radioisotop
RRF 2
c. Bidang Radiofarmaka
RRF 3
d. Bidang Siklotron
RRF 4
e. Bidang Sarana Penunjang dan Proses
RRF 5
1) Subbidang Pengelolaan Sarana
RRF 5.1
2) Subbidang Proses
RRF 5.2
BATAN
- 143 f. Bidang Keselamatan
RRF 6
1) Subbidang Pengendalian Daerah Kerja
RRF 6.1
2) Subbidang Pengendalian Personel
RRF 6.2
3) Subbidang Pengelolaan Limbah
RRF 6.3
24. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi a. Bagian Tata Usaha
TIR TIR 1
1)
Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
TIR 1.1
2)
Subbagian Keuangan
TIR 1.2
3)
Subbagian Perlengkapan
TIR 1.3
4)
Subbagian Dokumentasi Ilmiah
TIR 1.4
b. Bidang Kebumian dan Lingkungan
TIR 2
c. Bidang Proses Radiasi
TIR 3
d. Bidang Pertanian
TIR 4
e. Bidang Keselamatan
TIR 5
f.
1)
Subbidang Proteksi Radiasi dan Keselamatan Kerja
TIR 5.1
2)
Subbidang Pengelolaan Limbah
TIR 5.2
Balai Iradiasi, Elektromekanik, dan Instrumentasi
g. Unit Pengamanan Nuklir Kawasan
25. Pusat Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir a. Bagian Tata Usaha
TIR 6 TIR 7
DIN DIN 1
1)
Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
DIN 1.1
2)
Subbagian Keuangan
DIN 1.2
3)
Subbagian Perlengkapan
DIN 1.3
b. Bidang Diseminasi 1)
Subbidang Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
DIN 2 DIN 2.1
Nuklir Energi 2)
Subbidang Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir Non Energi
DIN 2.2
BATAN
- 144 c. Bidang Promosi
DIN 3
1)
Subbidang Perencanaan Promosi
DIN 3.1
2)
Subbidang Pelaksanaan Promosi
DIN 3.2
d. Bidang Evaluasi dan Dokumentasi
DIN 4
1)
Subbidang Evaluasi
DIN 4.1
2)
Subbidang Dokumentasi
DIN 4.2
e. Unit Jaminan Mutu
26. Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir a. Bagian Tata Usaha
DIN 5
KTN KTN 1
1) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
KTN 1.1
2) Subbagian Keuangan
KTN 1.2
3)
KTN 1.3
Subbagian Perlengkapan
b. Bidang Pendayagunaan Hasil Penelitian dan Pengembangan
KTN 2
c. Bidang Kemitraan
KTN 3
1) Subbidang Agroindustri
KTN 3.1
2)
KTN 3.3
Subbidang Perangkat Medik
3) Subbidang Industri
d. Bidang Pengelolaan Kawasan Nuklir Serpong
KTN 3.2
KTN 4
1) Subbidang Perawatan Prasarana dan Sarana
KTN 4.1
2) Subbidang Dokumentasi
KTN 4.2.
3) Subbidang Pelayanan Kesehatan
KTN 4.3
e. Unit Jaminan Mutu
KTN 5
f. Unit Pengamanan Nuklir
KTN 6
BATAN
- 145 27. Inspektorat
ISP
a. Subbagian Tata Usaha
ISP 1
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
ISP 2
28. Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir
SJM
a. Subbagian Tata Usaha
SJM 1
b. Bidang Standardisasi Radiasi dan Nuklir
SJM 2
1) Subbidang Standar Keselamatan
SJM 2.1
2) Subbidang Standar Mutu Bahan dan Peralatan Nuklir
SJM 2.2
c. Bidang Akreditasi dan Sertifikasi
SJM 3
1) Subbidang Akreditasi
SJM 3.1
2) Subbidang Sertifikasi
SJM 3.2
d. Bidang Jaminan Mutu
SJM 4
1) Subbidang Program
SJM 4.1
2) Subbidang Audit dan Pemantauan
SJM 4.2
29. Pusat Pendidikan dan Pelatihan a. Bagian Tata Usaha
PDL PDL 1
1)
Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
PDL 1.1
2)
Subbagian Keuangan
PDL 1.2
3)
Subbagian Perlengkapan
PDL 1.3
b. Bidang Perencanaan
PDL 2
1) Subbidang Program
PDL 2.1
2) Subbidang Kurikulum dan Modul
PDL 2.2
c. Bidang Penyelenggaraan 1) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis
PDL 3 PDL 3.1
2) Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural & Fungsional PDL 3.2
BATAN
- 146 3) Subbidang Sarana Laboratorium
d. Bidang Evaluasi
PDL 3.3
PDL 4
1) Subbidang Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
PDL 4.1
2) Subbidang Informasi dan Dokumentasi
PDL 4.2
e. Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara
30. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
PDL 5
STTN
a. Pembantu Ketua I
STTN 1
b. Pembantu Ketua II
STTN 2
c. Pembantu Ketua III
STTN 3
d. Senat
STTN 4
e. Jurusan Teknofisika Nuklir
STTN 5
1) Sekretaris Jurusan
STTN 5.1
2) Unit Unit Laboratorium
STTN 5.2
f. Jurusan Teknokimia Nuklir
STTN 6
1) Sekretaris Jurusan
STTN 6.1
2) Unit Laboratorium
STTN 6.2
g. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
STTN 7
1) Subbagian Perencanaan dan Kerjasama
STTN 7.1
2) Subbagian Akademik dan Pengajaran
STTN 7.2
3) Subbagian Kemahasiswaan dan Alumni
STTN 7.3
h. Bagian Administrasi Umum
STTN 8
1) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian
STTN 8.1
2) Subbagian Keuangan
STTN 8.2
3)
STTN 8.3
Subbagian Perlengkapan
BATAN
- 147 i.
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STTN 9
j.
Kelompok Dosen
STTN 10
k. Unit Penunjang
STTN 11
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, -ttdHUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya Plh. Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat
Swastika Risa