ESENSI, Vol.9 No.3/2006 ANALISA KINERJA INVESTASI REKSADANA PT. SINARMAS SEKURITAS DENGAN METODE INDEKS TREYNOR, JENSEN DAN SHARPE Albert Budiyanto STIE Nusantara Pasar modal merupakan tempat untuk memperdagangkan berbagai instrumen jangka panjang baik dalam bentuk modal maupun hutang. Selain itu pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek salah satu instrument yang dibahas dalam hal ini adalah Reksadana. Reksadana merupakan tujuan investasi keuangan yang baik tapi juga memiliki resiko yang tinggi. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian uang yang dilakukan oleh PT. Sinarmas Sekuritas terhadap dana yang ada. Diukur dengan metode Treynor, Jensen dan Sharpe. Dengan mengolah data dari PT. Sinarmas Sekuritas maka penulis mendapatkan hasil yang tidak memuaskan dari kinerja investasi PT. Sinarmas Sekuritas karena terdapat tanda negative pada hasilnya.
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat terjadinya transaksi asset keuangan secara jangka panjang baik berupa modal maupun hutang.Dalam undangundang no.8 tahun 1995 tentang pasar modal disebutkan bahwa pasar modal adalah:kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efekyang diterbitkannya,serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.Perbedaan dengan pasar-pasar yang lainnya terletak pada objek yang akan ditransaksikan.Dalam pasar modal yang menjadi objek transaksi adalah saham,obligasi dan derivatif lainnya.Salah satunya:Reksa Dana yang akan dibahas di bab-bab berikutnya secara terinci. Reksa Dana adalah suatu bentuk akternatif investasi yang dapat menjadi salah satu tujuan keuangan yang baik.Dikatakan investasi keuangan yang baik karena reksa dana memiliki manajemen portfolio yang handal dibidangnya dan dapat melakukan pengumpulan dividen serta penghasilan lainnya seperti:capital gain dan net asset value(NAV) atau nilai aktva bersih(NAB)yang secara otomatis akan dibagikan dan disetorkan oleh manajer investasi kepada investor.Dalam sebuah pembangunan negara harus ada investasi yang harus dilakukan untuk membiayai pembangunan tersebut.salah satunya dengan menginvestasikan melalui Reksa Dana. Meskipun Reksa Dana merupakan tujuan investasi yang baik,tapi juga memiliki resiko yang tinggi.Bahkan investor belum sepenuhnya untuk menanamkan modalnya pada instrumen ini.Adapun keengganan investor untuk tidak mau menanamkan modalnya dikarenakan: Ketidaktahuan seorang investor tentang instrumen yang dibelinya. Staf-staf bank kustodian yang secara teknis belum mengerti tentang reksa dana yang dijualnya. Adanya praktek-praktek yang dilakukan oleh agen penjual.Seperti praktek imbal hasil produksi. Keengganan tersebut dapat ditanggulangi dengan cara: Manajemen investasi dapat mendidik agen penjual agar terlebih dahulu mengerti produk yang akan dijualnya kepada pasar. Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 1
ESENSI, Vol.9 No.3/2006
Manajemen investasi mengharapkan adanya investor yang dapat mengerti tentang seluk-beluk Reksa Dana. Agar Reksa dana dapat bertahan di dunia pasar modal,Manajemen investasi harus kreatif dalam menciptakan produk-produk yang baru.dan yang paling penting dalam Reksa Dana ini adalah:pengaturan waktu(timing)penjualan Reksa Dana.Dan untuk masalah praktik imbal hasil produk,pihak BI(Bank Indonesia)telah mengambil tindakan dengan mengeluarkan surat edaran No.7/19/DPNP/tnggal 14 juni 2005 tentang:penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan aktifitas yang berkaitan dengan Reksa Dana.Dengan dikeluarkannya surat edaran itu maka diharapkan praktik imbal hasil produk yang dilakukan agen penjual dapat berkurang.Selain itu,BI dan BAPEPAM harus mengatur otoritas hubungan antara MI(manajemen investasi)dengan para agen penjualnya harus dipertegas dalam pengaturan undang-undang.Dimaksudkan agar investor mau menginvestasikan modalnya dengan rasa aman dan nyaman pada instrumen ini. Adapun rumusan dari permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Kinerja reksa dana PT.SINARMAS SEKURITAS Manajemen investasi bila ditinjau dengan metode Treynor? 2. Bagaimana Kinerja reksa dana PT.SINARMAS SEKURITAS Manajemen investasi bila ditinjau dengan metode Jensen? 3. Bagaimana Kinerja reksa dana PT.SINARMAS SEKURITAS Manajemen investasi bila ditinjau dengan metode Sharpe? 2.TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Reksa Dana Menurut undang-undang no.8 tahun 1995 tentang Pasar modal,yang dimaksud dengan Reksa dana yaitu disebut juga invesment fund atau mutual fundadalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam bentuk portfolio efek oleh manajer investasi. Adapun 3 unsur penting dalam Reksa dana: Adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds Investasi dalam bentuk portfolio efek Manajer investasi sebagai pengelola dana 2.2 Manfaat Reksa Dana Reksa dana memiliki beberapa manfaat dan kemudahan bagi para pemodal sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik.Adapun manfaat Reksa Dana antara lain: 1. Pengelolaan secara professional Pengelolaan secara professional adalah pengelolaan portfolio investasi dipasar modal dan pasar uang antara lain meliputi:pemilihan instrumen,pemilihan bank,penentuan jangka waktu penempatan serta administrasi investasinya memerlukan analisa yang sistematis,monitoring yang terus menerus serta keputusan investasi yang cepat dan tepat(market timing).Disamping itu,diperlukan keahlian khusus serta hubungan dengan berbagai pihak untuk dapat melakukan pengelolaan suatu portfolio investasi yang terdiversifikasi.Melalui ReksaDana pemodal akan mudah karena terbebas dari pekerjaan tersebut dan dapat mempercayakan kepada manajer investasi yang professional.Untuk menjadi pengelola (MI) diwajibkan memiliki izin sebagai penasihat investasi.Sehingga,hanya orang Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 2
ESENSI, Vol.9 No.3/2006
2.
3.
4.
5.
6.
tertentu saja yang dapat menjadi manajer atau penasihatinvestasi.Dahlan siamat hal.26[1] Diversifikasi Investasi Diversifikasi investasi adalah penyebaran investasi dengan maksud mengurangi risiko investasi.Jika dana investasi yang dimiliki relatif kecil,sulit untuk memperoleh manfaat diversifikasi tanpa kehilangan kesempatan memperoleh hasil investasi yang baik.Investasi dalam Reksa Dana Dibackup dengan sekelompok instrumen dipasar uang.Kelompok instrumen tersebut selalu berubah setiap saat agar dicapai dinilai maksimum dari portfolio yang bersangkutan.Dahlan siamat hal.26[1] Kemudahan Berinvestasi Pemodal dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya kepada Manajer investasi setiap bursa dan dalam hal ini,manajer investasi wajib membeli kembali unit penyertaan tersebut.Dimana pemodal akan menerima hasil penjualan tersebut paling lambat 7(tujuh)hari bursa setelah formulir penjualan kembali tingkat unit penyertaan diterima oleh Manajer investasi .Hal ini memberikan tingkat likuiditas yang tinggi bagi pemodal. Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi Dengan akumulasi dana dari berbagai pihak,Reksa Dana mempunyai kekuatan penawaran(Bargaining power)dalam tingkat suku bunga yang lebih tinggi serta biaya investasi yang lebih rendah,serta akses individual.Hal ini memberikan kesempatan yang relatif baik sesuai tingkat risikonya. Transparansi investasi Reksa dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portfolionya dan biaya secara kontinyu sehingga pemegang saham/unit penyertaan dapat memantau keuntungan,biaya dan risikonya setiap saat. Likuiditas Investor yang membeli Reksa Dana opened(terbuka)dapat menjual kembali kepada penerbitnya setiap saat dan penerbit secara hukum wajib membelinya sesuai dengan harga pasar yang berlaku saat itu.Dengan demikian Reksa Dana jauh lebih likuid dibandingkan dengan saham atau obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek.Karena untuk menjual saham harus menemukan pembeli yang berminat sesuai dengan jumlah harga yang disepakati lebih dulu.Dahlan Siamat,hal 26[1]
2.3 Risiko-risiko Yang ditimbulkan dalam investasi Reksa Dana Selain itu memberikan keuntungan (Return),Reksa dana juga memiliki risiko yang harus dipertimbangakan.Karena semakin tinggi suatu Reksa Dana memberikan keuntungan semakin tinggi pula risiko yang ditimbulkan.Risikorisiko ini tercantum didalam propektus disetiap Reksa Dana. 1. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik Risiko ini akan mempengaruhi perubahan peraturan dan perspektif yang akan berdampak pada kinerja bank-bank serta penerbit surat berharga/surat hutang atau pihak industri Reksa dana melakukan investasi.Hal ini juga akan mempengaruhi kinerja portfolio investasi Reksa dana. 2. Risiko Wanprestasi Risiko yang terjadi diluar kondisi manajemen investasi seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa dana :Pialang,Bank kustodian,Agen pembayaran atau bencana alam yang dapat mempengaruhi investasi dan penurunan NAB(Nilai aktiva bersih)dari reksa dana yang bersangkutan. 3. Risiko Likuiditas Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 3
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 Dalam hal ini terjadi tingkat penjualan kembali(Redemption)oleh pemegang unit penyertaan yang sangat tinggi dalam jangka waktu pendek,pembayaran tunai oleh manajer investasi dengan cara mencairkan portfolio Reksa Dana dapat tertunda.Ini sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak investasi kolektif dan peraturan BAPEPAM. 4. Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko ini timbul karena kekayaan Reksa dana diinvestasikan pada efek hutang dan instrumen pasar uang yang terkait secara langsung dan tidak langsung terhadap pergerakan niai tukar rupiah dengan mata uang asing. 5. Risiko Kehilangan Kesempatan Investasi Bank kustodian mengasuransikan kekayaan Reksa dana atas kerusakan atau kehilangan yang mungkin terjadi.Bila terjadi kehilangan bank kustodian dapat mengajukan klaim ganti rugi kepada perusahaan asuransi.Selama tenggang waktu antara saat pengajuan klaim asuransi oleh bank kustodian dan saat perolehan dana klaim asuransi tersebut dari perusahaan asuransi,Manajer investasi tidak dapat melakukan perdagangan efek-efek tersebut.Hilangnya kesempatan perdagangan ini dapat berpengaruh terhadap NAB unit penyertaan. 6. Risiko pembubaran Risiko pembubaran ini dapat terjadi diperintahkan oleh BAPEPAM sesuai dengan peraturan bapepam no.IV BI dan atau terjadi penjualan kembali secara terus menerus sehingga Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana turun dibawah Rp.3.000.000.000(tiga miliar rupiah)selama 90 hari berturutturut.atau Manajer investasi ataupun bank kustodian mengundurkan diri dalam 60(enam puluh) hari bursa dan tidak diperoleh penggantinya setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM. 2.4 Bentuk Reksa Dana Dilihat dari segi bentuknya Reksa Dana dibagi atas: 1. Reksa Dana dalam bentuk hukum perseroan(Corporate type) 2. Reksa Dana dalam bentuk kontrak investasi kolektif(contractual type) Reksa Dana berbentuk hukum perseroan (corporate type),perusahaan penerbit Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham,dan selanjutnya dari hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan dipasar modal maupun pasar uang.Pendirian Reksa dana perseroan dilakukan dengan terlebih dahulu pendiri Reksa dana mendirikan badan hukum perseroan(PT) yang didirikan khusus untuk melakukan usaha Reksa Dana .Reksa dana perseroan tersebut selanjutnya dapat melakukan penawaran umum kepada masyarakat setelah mendapat ijin usaha dari BAPEPAM dan menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM setelah mendapat ijin tersebut.Efek yang dikeluarkan oleh Reksa Dana perseroan disebut saham. Bentuk-bantuk Reksa Dana ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut: a) Bentuk hukumnya adalah PT b) Pengelolaan kekayaan Reksa dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk. c) Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian.Modal yang diwajibkan untuk pemenuhan modal ditempatkan dan disetor penuh pada waktu Reksa dana didirikan minimum 1% dari modal dasar Reksa Dana.Dahlan Siamat hal,50[1]. Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 4
ESENSI, Vol.9 No.3/2006
Sedangkan Reksa dana KIK(kontrak investasi kolektif) pada prinsipnya bukanlah badan hukum tersendiri.Reksa dana melakukan kegiatannya berdasarkan kontrak yang dibuat oleh manajer investasi dan bankkustodian.Investor kolektif mempercayakan dananya kepada manajer investasi untuk dikelola.Dana yang terhimpun tersebut disimpan dan diadministrasikan pada bank kustodian.Sebenarnya Reksa Dana KIK merupakan produk dari manajer investasi.Reksa Dana KIK dapat diartikan sebagai wadah dimana investor ikut melakukan investasi dalam suatu portfolio efek milik bersama yang dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari BAPEPAM.Sementara kintrak investasi kolektif adalah kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat investor (pemegang unit penyertaan) dimana manajer ionvestasi diberi wewenang untuk mengelola melaksanakan penitipan kolektif. Reksa dana ini memiliki cirri-ciri sebagai berikut: a) Bentuk hukumnya adalah kontrak kolektif b) Pengelolaan Reksa Dana dilakukan manajer investasi berdasarkan kontrak. c) Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh Bank kustodian. Reksa dana ini pembentukannya lebih sederhana ,karena perusahaan efek atau pihaklain yang telah memperoleh ijin usaha sebagai manajer investasi dari bapepam dapat membentuk reksa dana kik.Dan manajer investasi mengajukan pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum reksa dana kik kepada BAPEPAM dengan menyampaikan dokumen. 2.5 Sifat-sifat Reksa Dana Berdasarkan sifat operasinalnya reksa dana dibagi 2 macam,antara lain: Reksa dana tertutup berbentuk perseroan (PT).adapun karakteristik Reksa dana tertutup antara lain: a) Hanya untuk menjual saham Reksa dana (bukan unit penyertaan sebagaimana istilah dalam reksa dana terbuka)kepada investor sampai batas jumlah modal dasar yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar perseroan.Dengan katalain,apabila akan menjual saham melebihi modal dasar maka harus terlebih dahulu mengubah atau meningkatkan jumlah modal dasar yang ditetapkan anggaran.Dahlan siamat hal 50[1]. b) Hanya tertutup dalam hal jumlah saham yang dapat diterbitkan atau dalam hal menerima masuknya pemodal baru. c) Jenis Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang akan dibeli kepada reksa dana yang bersangkutan tetapi melalui bursa efek dengan harga berdasarkan mekanisme pasar. Oleh karena itu, untuk memberikan peluang dan penjaminan likuiditas kepada investor maka saham Reksa dana tertutup dicatatkan dibursa efek sehingga jual beli Reksa Dana dilakukan bursa efek.Indikator harga saham reksa dana tertutup dilihat dari NAB. NAB persaham Reksa dana tertutup tidak dihitung dan diumumkan kepada masyarakat setiap hari sebagaimana halnya unit penyertaan pada reksa dana terbuka,tetapi dihitung dan diumumkan hanya satu kali seminggu.Dahlan siamat hal.50[1]. Reksa Dana terbuka dapat berbentuk perseroan atau KIK(kontrak investasi kolektif).Reksa Dana terbuka dapat menjual unit penyertaan secara terusmenerus sepanjang ada investor yang berminat membeli sebaliknya,investor Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 5
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 dapat menjual kembali unit penyertaan kepada manajer investasi kapan saja diinginkan. Dengan kata lain, Reksa dana terbuka bersedia membeli kembali unit penyertaan bila ada investor yang akan menjual unit penyertaan sesuai dengan NAB padasaat itu.Dan memungkinkan untuk membuka kesempatan bagi investor baru yang akan melakukan investasi setiap saat dengan membeli unit-unit penyertaan Reksa Dana.Dahlan siamat hal.50[1]. NAB dalam Reksa Dana merupakan harga beli dan sekaligus harga jual bagi investor.Nilai aktiva bersih(NAB)Reksa dana terbuka dihitung dan diumumkan oleh bank kustodian setiaphari. 2.6 Jenis-jenis Reksa Dana Berdasarkan konsentrasinya portfolio Reksa Dana yang dikelola oleh manajer investasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis Reksa Dana: a) Reksa dana pasar uang Reksa dana yang hanya melakukan investasi pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. b) Reksa dana pendapatan tetap Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktiva dalam bentuk efek yang bersifat utang. c) Reksa dana Saham Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dalam efek bersifat ekuitas.Menurut analisis menjual reksa dana ini tiga kali lebih sulit dibandingkan dengan reksa dana sebelumnya.Karena saham belum begitu popular dikalangan individu pemilik dana.Walaupun sulit dalam penjualannya Reksa dana ini memberikan tingkat pengembalian yang tinggi.Media investasi halaman 78[2]. d) Reksa dana Campuran Reksa dana melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang dan berbandingannya tidak termasuk dalam kategori b dan . 2.7 Lembaga atau profesi Reksa Dana Lembaga atau profesi penunjang Reksa dana adalah sebagai berikut: 1. Lembaga Pemerintah yaitu BAPEPAM 2. Lembaga Swasta yaitu Bank kustodian,Manajer investasi,Akuntan, konsultan Hukum,Notaris,Broker,dan underwriter. Pengertian lembaga swasta didapat dari buku “system kerja pasar modal syariah”.Karangan Muhamad firdaus nh,dkk[3].Pengertian tersebut antara lain: a. BAPEPAM merupakan lembaga pengawas pasar modal yang bertugas melakukan pembinaan,pengaturan dan pengawasan kegiatan pasar modal.BAPEPAM berada dibawah tanggung jawab menteri keuangan. b. BANK KUSTODIAN merupakan lembaga yang bertugas melakukan jasa penitipan dan penyimpanan efek pemilik pemegang Reksa Dana. c. MANAJER INVESTASI merupakan perusahaan perorangan yang telah mendapat ijin usaha dari bapepam untuk mengelola portfolio efek untuk para investor/nasabah,baik secara kolektif maupun individu.
Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 6
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 d. AKUNTAN merupakan Pihak yang bertugas melaksanakan audit atas laporan keuangan emiten menurut standar audit yang ditetapkan oleh ikatan akuntan Indonesia. e. KONSULTAN HUKUM merupakan pihak yang bertugas memberikan opini dari segi hukum(legal opinion)serta melakukan pemeriksaan atas fakta hukum yang ada mengenai emiten. f. NOTARIS merupakan pihak yang berperan dalam akta perubahan anggaran dasar emiten apabila diinginkan oleh para pihak. g. BROKER merupakan pihak yang melakukan pembelian dan penjualan efek kepentingan orang lain dengan memperoleh imbalan/fee. h. UNDERWRITER(PENJAMIN EMISI) merupakan perusahaan sekuritas yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten. 2.8. NILAI AKTIVA BERSIH(NAB) Kinerja investasi pengelolaan portfolio Reksa dana tercermin darinilai aktiva bersih atau net value asset atau disingkat NAB.Oleh karena itu,untuk mengetahui perkembangan nilai investasi suatu Reksa dana dapat dilihat dari peningkatan nilai aktiva bersihnya yang sekaligus merupakan nilai investasi yang dimiliki investor. Rumus NAV atau NAB oleh Dahlan Siamat,halaman 260[1]: Total NAB = Nilai aktiva – total kewajiban NAB Perunit =total nab / total unit penyertaan yang diterbitkan. 2.9. TEORI PORTFOLIO 2.9.1. Definisi portfolio Teori portfolio menekankan pada usaha untuk mencari kombinasi investasi optimal yang memberikan tingkat keuntungan atau rate of return maksimal pada tingkat risiko tertentu.”Portfolio adalah kombinasi dari berbagai asset baik berupa asset keuangan atau asset securitas maupun asset riil.”R.Agus sartono,hal.165[4] 2.9.2. Tolok ukur(benchmark)portfolio Dalam pemnuatan suatu portfolio,perlu sekali penetapan tolok ukur (benchmark)untuk dapat melihat perbandingan kinerja dari portfolio tersebut. Pembanding kinerja Reksa dana yang dipilih untuk masing-masing kelompok Reksa dana adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana saham :Indeks harga saham gabungan. 2. Reksa dana obligasi:Rata-rata bunga deposito 3 bank pemerintah dan 3 bank swasta untuk periode 12 bulan. 3. Reksa dana Pasar uang:Rata-rata bunga deposito 3 bank pemerintah dan 3bank swasta untuk 3 bulan setelah pajak. 4. Reksa dana campuran : Menggunakan ketiga pembanding diatas 2.10. Tingkat pengembalian Portfolio dan Resiko Portfolio 2.10.1. Tingkat pengembalian Portfolio Tingkat Pengembalian menunjukan nilai pengembalian dalam mata uang berdasarkan nilai pasar pada awal periode evaluasi.Maka,pengembalian dapat dianggap sebagai jumlah (dinyatakan dalam pecahan dari nilai portfolio)yang dapat ditarik pada akhir periode evaluasi dengan tetap mempertahankan nilai pasar awal dari portfolio. Pengembalian portfolio dapat dinyatakan dengan rumus Frank j.Fabozzi hal.776[5]. Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 7
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 R = MV1 – MV0 / MV0 Dimana : R = Pengembalian Portfolio Mv1= Nilai pasar portfolio pada akhir periode evaluasi Mv0 = Nilai pasar portfolio pada awal periode evaluasi Sedangkan Expected rates of return adalah Tingkat keuntungan yang akan diperoleh untuk setiap kondisi kejadian.Untuk mengukur tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi selama beberapa periode waktu dapat digunakan Rumus R.Agus sartono,hal 152 [4] E( R ) = RIJ / N Dimana : E(R) = Tingkat keuntungan yang diharapkan RIJ = Tingkat pengembalian saham I dan j N = Jumlah periode 2.10.2. Risiko Portfolio Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda yang diharapkan. Risiko portfolio dipengaruhi oleh factor,diantaranya: 1. Risiko masing-masing asset keuangan atau bias disebut securitas 2. Proporsi investasi setiap asset keuangan dalam portfolio 3. Covariance atau korelasi antar keuntungan investasi asset keuangan. 4. Jumlah asset keuangan yang membentuk portfolio. Risiko portfolio ditujukan oleh standar deviasi tingkat keuntungan yang diharapkan dari portfolio.”semakin besar standar deviasi tingkat keuntungan yang diharapkan,maka semakin tinggi tingkat Risikonya”.karena standar deviasi tidak lain adalah akar dari varian,maka terlebih dahulu dicari varian portfolio dengan Rumus R.agus sartono hal.167[ 4 ]. Varians(2) = [(Rij – E(Ri)] / N 2 Dimana ( ) =Varians Rij = Tingkat keuntungan Reksa Dana E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan N = Jumlah periode Standar deviasi() =√ Variance Dimana: =standar deviasi (kuadrat varians) 2.10.3. Kovarians Untuk mengetahui 2 buah variabel Yang berhubungan dapat diketahui kovarians,dengan menggunakan persamaan: COV(Ri.Rm) = (Ri –Ri) (Rm –Rm) N Dimana : Cov (Ri,Rm) =kovarian pada investasi dan pasar Ri = Tingkat pengembalian pada investasi Reksa dana RI = Tingkat pengembalian rata-rata investasi Rm = Tingkat pengembalian pada pasar Rm = Tingkat pengembalian rata-rata pasar N = Jumlah periode 2.10.4. Beta portfolio Harga pasar securitas yang memiliki koefisien beta sama dengan satu cenderung akan bergerak atau berubah mengikuti perubahan pasar secara sempurna.Sementara itu,securitas yang memiliki koefisien beta sama dengan setengah,maka harga pasar securitas akan cenderung bergerak setengah kali perubahan pasar.Dengan demikian koefisien beta securitas yang mengukur Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 8
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 pengaruh perubahaan pasar terhadap sebuah securitas dapat dicari dengan meregresikan tingkat keuntungan securitas dengan tingkat keuntungan pasar portfolio yang efisien. Untuk mengukur nilai Beta() portfolio dapat dipergunakan rumus R.Agus sartono,hl.205 [4] Beta() = Covarian (Ri,Rm) Varian(m) Dimana: = beta Cov (Ri,Rm) =kovarian antara asset I dan portfolio m Varian (m) = Varians dari portfolio m 2.10.5. Perhitungan Tingkat Bunga Bebas risiko(Risk free return) Menghitung Risk free return: RFR = SBI N Dimana: RFR = Risk free return (tingkat bunga diskonto) SBI = Tingkat diskonto SBI N = Jumlah periode 2.10.6. Pengukuran kinerja portfolio Alat ukur kinerja portfolio ada antaralain Treynor,Jensen dan Sharpe.Ketiga indeks ini mengasumsikan adanya hubungan linear antara pengembalian portfolio dengan pengembalian dari beberapa indeks pasar dengan dasar luas. Dalam pengukuran kinerja reksa dana dengan mempertimbangkan Risiko tiga metode umum yang digunakan.Indeks ini tercantum dalam buku manajemen investasi yang dikarang oleh Frank j Fabozzi hal.798[5] 1. Indeks Treynor Indeks treynor digunakan pembagi beta yang merupakan risiko sistematis atau disebut juga Risiko pasar. Indeks treynor =Pengembalian portfolio-suku bunga bebas beta 2. Indeks Jensen Indeks Jensen didasarkan atas capital asset pricing model(CAPM).Indeks ini menggunakan rumus .Yang semakin nilai Positif makin baik kinerjanya.
= [Ri –RFR]-[Rm – RFR] Dimana: =Pengukuran jensen Ri = Laba rata-rata portfolio RFR= Laba Rata-rata suku bunga bebas risiko Rm = Laba rata-rata pasar = Resiko pasar/sistematik 3. Indeks Sharpe Merupakan alat ukur kelebihan pengembalian portfolio relatif total perbedaan portfolio Formulasi dari indeks ini sebagai berikut : Sharpe =Ri - RFR Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 9
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 Dimana: RI = laba rata-rata portfolio selama jangka waktu tertentu RFR= Laba rata-rata investasi bebas risiko = Standar deviasi Indeks Sharpe memperhitungkan Risiko ,Makin tinggi nilai pengukuran Sharpe,Makin baik kinerja Reksa Dana. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian yang dilakukan dalm skripsi ini,menggunakan metode analisa deskriptif ,yaitu metode yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri,baik hanya satu variabel atau lebih(variabel yang berdiri sendiri).Kemudian hasilnya dideskripsikan secara sistematis sehingga variabel-variabel dalam penelitian memperlihatkan hubungan sebagaimana adanya. Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain,dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang sering digunakan dibidang bisnis.Sugiyono,hal.28[6 ]. 3.2 Variabel Dan pengukuranya variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel Risk dan Return dengan skala pengukuran yang digunakn berupa Rasio.Penggunaan skala Rasio karena terdapat perhitungan yang dikerjakan secara sistematis sesuai dengan Rumus-rumus yang ada.Jadi skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukurannya akan menghasilkan data kuantitatif.Sugiyono,hal.28 [6]. 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel untuk dapat diamati dan diukur.Dalam pembuatan skripsi ini,definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: 1. Tingkat pengembalian yang diharapkan atau expected return E( Ri) merupakan rata-rata tertimbang tingkat keuntungan dari berbagai asset keuangan dalam portfolio.R.Agus Sartono,Hal. 153[4] 2. Tingkat pengembalian pasar yang diharapkan atau market return(Rm) menunjukan nilai pengembalian dalam mata uang berdasarkan nilai pasar/pada awal periode evaluasi.Frank j Fabozzi,hal 776 [5] 3. Varians atau variance (2) merupakan rata-rata hitung dari kuadrat deviasi (selisih antara nilai data terhadap rata-rata hitung data).Setiap data atau pengamatan.Nata wirawan,Hal.132 [7] 4. Simpangan Baku atau Standar deviation merupakan akar kuadrat dari varians yang menunjukan tingkat risiko dari investasi.”alas an standar deviasi diberi perhatian khusus karena untuk menghindari terjadinya saling pembatalan hasil diatas dan dibawah dari nilai yang diharapkan”.Frank j Fabozzi,Hal.812[5] 5. Varians pasar atau varians market (2m) merupakan kuadrat selisih dari tingkat pengembalian pasar dengan tingkat pengembalian pasar yang diharapkan selama periode berlaku.
Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 10
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 6.
Risiko sistematis atau systematic risk() merupakan pembagian kovarian antara tingkat keuntungan pasar dengan varian tingkat keuntungan pasar.R.Agus sartono,Hal.205 [4]. 7. Pengukuran Treynor merupakan alat ukur kelebihan pengembalian perunit.”Maksudnya kelebihan pengembalian ini diartikan sebagai selisih antara pengembalian portfolio dengan tingkat pengembalian bebas risiko pada periode evaluasi yang sama.Treynor menyatakan bahwa alat ukur Treynor merupakan alat ukur risiko yang tepat karena dalam portfolio terdiversifikasi penuh,risiko tidak sistematis boleh dikatakan tidak ada”.Frank j Fabozzi,Hal.798 [5] 8. Pengukuran Jensen menggunakan model penepatan harga aktiva modal untuk menentukan apakah manajer uang telah menghasilkan kinerja yang baik dibandingkan indeks pasar.Frank j Fabozzi,Hal.798 [5] 9. Pengukuran Sharpe merupakan alat ukur kelebihan pengembalian relatif total perbedaan portfolio.frank j Fabozzi,Hal.798 [5] 3.4 Teknik Pengumpulan data Teknik yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data yang jelas dan akurat adalah dengan cara: Penelitian Kepustakaan(Library Research) Cara ini ditempuh untuk menemukan teori-teori yang dijadikan landasan dalam penelitian.Penelitian kepustakaan ini diperoleh dari buku-buku,media cetak,media elektronik melalui situs-situs yang berhubungan dengan penelitian ini.Jadi peneliti hanya mengembangkan dari data yang sudah ada. 3.5 Metode Analisa Data Dalam menganalisa permasalahan yang ada,digunakan berbagai rumus yang terdapat dalam teori seperti: 1. Perhitungan Tingkat pengembalian investasi dan tingkat pengembalian yang diharapkan pada sinarmas sekuritas reksa dana.Perhitungan Return dan expected return berdasarkan atas NAB/NAV adalah dengan rumus Frank J fabozzi,Hal.776 [5]. R = MV1 –MV0 MV0 Dari perhitungan tersebut kemudian dilakukan analisis apakah return dan expected Return reksa dana layak,artinya memiliki nilai positif. 2. Untuk melakukan pengukuran treynor maka dilakukan pengukuran parameter pasar yang dapat dihitung dengan rumus: Tingkat pengembalian E(Rm) = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt-1 Varian pasar (2) = [Rm-E(Rm)]2 Standar deviasi () =[(Rm – E(Rm)]2 3. Menghitung Varians dan penyimpangan baku dari masing-masing Reksa Dana tersebut adalah sebagai berikut: Variance(2) = [(Rij – E(Ri)]2 N Standar Deviasi () = variance Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 11
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 Dari perhitungan tersebut dapar dibuat peringkat varians dan penyimpangan baku dari sinarmas sekuritas. 4. Menghitung besarnya RFR yang diperoleh dari data-data tingkat pengembalian bebas risiko yang berupa SBI per 12 bulan selama satu tahun.Tepatnya periode januari 2003-desember 2003 5. Menghitung Kovarian Return atas reksa dana terhadap return portfolio pasar dengan rumus: Cov(Ri,Rm) = (Ri – Ri)(Rm –Rm) N Menghitung Risiko sistematis() dengan rumus sebagai berikut: Beta() = Cov(Ri,Rm) Varian(m) 6. Menghitung kinerja portfolio reksa dana dengan treynor yaitu: Treynor = Pengembalian portfolio-suku bunga bebas risiko Beta portfolio Perhitungan diatas untuk mengetahui apakah reksa dana sinarmas sekuritas baik/tidak dalam menjalani kinerja investasinya. 7. Menghitung Kinerja Manajer investasi dengan alat ikur Jensen,yaitu: = [(Ri-RFR)- (Rm-RFR)] Perhitungan ini untuk menentukan manajer uang apakah telah menghasilkan kinerja yang baik dibandingkan dengan indeks pasar. 8. Menghitung Kinerja manajer investasi PT.Sinarmas Sekuritas dengan metode Sharpe Sebagai berikut: Si = Pengembalian portfolio – suku bunga bebas risiko Standar deviasi portfolio 5.ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelompokan Jenis Reksa dana Pengelompokan jenis reksa dana penting dilakukan sebagai langkah awal pemilik modal untuk dapat membandingkan kinerja reksa dana yang satu dengan reksa dana yang lainnya. PT.Sinarmas sekuritas mengelompokan Reksa dana menjadi dua jenis reksa dana yaitu:Reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran. TABEL 5-1 Pengelompokan Reksa dana PT.Sinarmas Sekuritas No Reksa dana Jenis Reksa Dana 1 Danamas Rupiah Reksa dana Pendapatan tetap 2 Sinarmas satu Reksa dana campuran 5.2 Perhitungan Terhadap Reksa Dana PT.Sinarmas sekuritas Manajemen Investasi. Untuk menghitung tingkat pengembalian investasi Reksa dana,dibutuhkan data berupa Nilai aktiva bersih(NAB)perunit masingmasing Reksa dana tersebut selama (periode januari2003-Desember Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 12
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 2003).Berikut ini adalah data NAB reksa dana persaham /unit penyertaan pada hari terakhir setiap bulan selama periode tersebut: TABEL 5-2 NAB Reksa Dana pendapatan tetap dan campuran PT.Sinarmas sekuritas Periode januari 2003-Desember 2003 Bulan Danamas Sinarmas Satu Januari 1000.29 1060.78 Februari 1000.83 1122.16 Maret 1000.41 1120.01 April 1000.26 1127.91 Mei 1000.72 1133.81 Juni 1000.40 1162.46 Juli 999 1169.55 Agustus 1000.29 1178.69 September 1000.12 1153.54 Oktober 1000.38 1167.68 November 999.99 1170.42 Desember 1000.20 1162.74 5.2.1 Perhitungan Tingkat pengembalian Reksa Dana Dari NAB (nilai aktiva Bersih) yang diperoleh,kemudian dilakukan Perhitungan tingkat pengembalian (return)dari masing-masing Reksa dana dimana tingkat pengembalian diperoleh dari diperoleh NAB(Nilai aktiva bersih) periode akhir dikurangi NAB pada periode awal bulan dan hasilnya dibagi nab pada periode awal bulan,setelah tingkat pengembalian yang diharapkan (Total return). Total pengembalian ini dapat dengan menjumlahkan seluruh pengembalian (return)masing-masing Reksa dana pada akhir bulan selama periode januari 2003-desember 2003.Dari Total pengembalian tersebut dapat diketahui tingkat pengembalian yang diharapkan(expected return) dengan cara membagi total pengembalian dengan jumlah periode bulan.Untuk selengkapnya perhitungan total pengembalian dan tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat dilihat pada lampiran I dan Lampiran II.Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan total return dan expected return 2(dua)Reksa dana dari PT.sainarmas sekuritasYang dicantumkan dalam tabel berikut ini yaitu tabel 5-3: TABEL 5-3 Tingkat pengembalian Reksa Dana Pendapatan tetap dan Campuran periode januari 2003-desember 2003 Nama Reksa Dana Total Return Expected Return Danamas Rupiah 2.1500 0.1792 Sinarmas satu 0.0435 0.0036 Hasil perhitungan pada tabel diatas diurutkan sesuai dengan tingkat pengembalian dan total pengembalian dari tingkat uang lebih besar ke lebih kecil tingkat return dan expected return. Dari tabel 5-3 diatas didapat dilihat pada periode januari 2003-desember 2003,baik total pengembalian dan total pengembalian yang diharapkan dari kedua reksa dana PT.Sinarmas sekuritas tidak ada satupun reksa dana yang bertanda negatif.Baik Danamas Rupiah maupun Sinarmas satu.Tingkat pengembalian dan total pengembalian diharapkan dari PT.Sinarmas Sekuritas bertanda positif berarti Reksa dana ini Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 13
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 tidak mengalami kerugian.Tingkat keuntungan dari total pengembalian (return)Reksa dana Danamas Rupiah adalah sebesar:2.1500 dan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar:0.1792.Sedangkan Reksa dana simas satu adalah:0.0435 dan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 0.0036 5.2.2 Perhitungan Tingkat Total varians dan varians Reksa Dana Kemudian dari hasil perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan,dapat diperoleh hasil perhitungan total varian dari masing-masing Reksa dana.Total varians didapat dari perhitungan jumlah tingkat pengembalian dikurangi tingkat pengembalian yang diharapkan dengan mengkuadratkan.Untuk mencari varians didapat dari total varians dibagi jumlah periode waktu dalam 1(satu)tahun.Perhitungan ini dapat dilihat dalam lampiran 1dan 2 berikut adalah rangkuman dari perhitungan tersebut yang tercantum dalam tabel 5-4. TABEL 5-4 Hasil perhitungan varians Reksa dana pendapatan tetap dan campuran Periode januari 2003-desember 2003 Nama Reksa dana Total varians Varians Danamas Rupiah 0.00328846 0.00027404 Sinarmas satu 0.00078584 0.00006549 Perhitungan varians menunjukan berapa besar kuadrat penyimpangan setiap tingkat pengembalian terhadap penyimpangan rata-rata pengembalian dalam periode tertentu.Tabel 5-4 ini diurutkan dari total varians terbesar dan terkecil. 5.2.3Perhitungan Tingkat penyimpangan Baku terhadap Reksa Dana Dari hasil perhitungan tabel 5-4 diatas tadi,dapat dihitung penyimpangan baku(standar deviasi) yang merupakan akar kuadrat dari varians yang menunjukan tingkat risiko dari sebuah investasi.Penyimpangan baku masingmasing Reksa dana dapat disimak pada tabel 5-5 berikut ini: TABEL 5-5 Hasil perhitungan penyimpangan baku Reksa Dana pendapatan tetap Dan reksa dana campuran Periode Januari 2003-Desember 2003 Nama Reksa dana Penyimpangan Baku Danamas Rupiah 0.01655415 Sinarmas Satu 0.00809259 Perhitungan Penyimpangan baku diatas yang memiliki risiko terkecil yaitu Reksa dana Sinarmas satu Yang penyimpangan bakunya sebesar:0.00809259. 5.3 Perhitungan Risk free Return (RFR) Untuk mengukur kinerja masing-masing Reksa Dana maka digunakan Sharpe measurement Dan treynor.Untuk keperluan perhitungan dengan pengukuran tersebut maka digunakan data tingkat suku bunga sertifikat bank indonesia (SBI) dalam periode Januari 2003-Desember 2003.Untuk menghitung Risk Free return(RFR).Tabel 5-6 berikut menunjukan tingakat suku bunga SBI selama periode berlaku: TABEL 5-6 Suku Bunga SBI periode Januari 2003-Desember 2003 Periode Suku bunga bank indonesia(SBI) Januari 12.93% Februari 12.68% Maret 11.96% April 11.29% Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 14
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
10.88% 10.18% 9.17% 9.06% 8.75% 8.43% 8.38% 8.38%
Maka untuk menghitung rata-rata suku bunga bebas risiko (Risk free return) digunakan rumus yaitu: RFR =∑ SBI /N Maka dapat dihitung sebagai berikut dengan N=12 bulan (jan 2003-des 2003). RFR = (12.93%+12.68%+11.96%+11.29%+10.88%+10.18%+9.17%+9.06% +8.75%+ 8.43%+8.38%+8.38% ) / 12 RFR = 0.010174166 5.4 Perhitungan Parameter Pasar Karena belum adanya tolok ukr yang disepakati oleh berbagai pihakpihak yang terlibat,maka tolok ukur yang digunakan dalam penelitian ini lebih menekankan pada segi pengambilan data dan perhitungan ,atau lebih disebut sebagai pembanding.Oleh karena itu,tolok ukur untuk Reksa dana campuran adalah dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG).Formulasi ini nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran kinerja dari Reksa dana dengan perhitungan Sharpe yang merupakan pengukuran total risk dari portfolio dengan mengikut sertakanpenyimpangan baku dari pengembalian dan Treynor yang merupakan pengukuran risiko sistematis dengan perhitungan oleh beta. Perhitungan tingkat pengembalian dari parameter pasar untuk reksa dana campuran,diperoleh dari IHSG periode awal bulan.Hasil perhitungan dapat dilihat dari perhitungan dapat dilihat dalam lampiran I.Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap parameter pasar yang terangkum dalam tabel 5-7 berikut ini: TABEL 5-7 Perhitungan Pengembalian Pasar Periode Januari 2003-Desember 2003 Parameter Pasar Total Return Expected Return IHSG 0.0907 0.007558 Jika dibandingka dengan tingkat pengembaliam dari masing-masing Reksa dana pada tabel 5-3,Maka Reksa dana campuran yaitu Sinarmas satu tolok ukurnya berada dibawah parameter pasar.Dari perhitungan ini dapat diperoleh perhitungan total varians dari parameter pasar.Prosedur perhitungan prameter pasar sama dengan perhitungan varians reksa dana.Keterangan ini dapat dilihat pada lampiran 1.Berikut ini adalah hasil keseluruhan yang dirangkum dalam tabel 5-8 berikut ini: TABEL 5-8 Perhitungan Nilai Varians parameter pasar Periode januari - Desmber 2003 Parameter Pasar Total varians Varians IHSG 0.015334041 0.001277837 Bila dibandingkan dengan varians masing-masing Reksa dana pada tabel 5-4,kedua Reksa dana yang memiliki varians dibawah tolok ukur parameter.Dari Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 15
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 perhitungan ini dapat dihitung penyimpangan baku yang merupakan risiko dari parameter pasar.Penyimpangan baku diperoleh dari akar kuadrat varians.Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari perhitungan terhadap parameter pasar yang diringkas pada tabel 5-9 berikut ini: TABEL 5-9 Perhitungan Penyimpangan Baku Parameter pasar Periode januari 2003-desember 2003 Parameter Pasar Penyimpangan Baku IHSG 0.03574685 Bila dibandingkan dengan tabel 5-5 maka kedua penyimpangan baku dari Reksa dana PT.Sinarmas Sekuritas berada dibawah tolok ukur pasa berarti risiko yang dihadapi PT.sinarmas Sekuritaas masih berada dibawah tolok ukur Pasar. 5.5 Perhitungan Kovarians dan Beta investasi Reksa Dana Perhitungan ini ditujukan untuk keperluan dalam perhitungan dari formulasi Treynor.Perhitungan kovarians didapat dari dari total kovarian dibagi jumlah periode yang berlaku.Total kovarian didapat dari perkalian antara deviasi Reksa dana dengan deviasi pasar.Perhitungan ini dapat dilihat dalam lampiran 1.Berikut rangkuman dari perhitungan kovarian dalam tabel 5-10: TABEL 5-10 Perhitungan Reksa Dana Campuran Periode Januari - Desember 2003 Nama Reksa Dana Total kovarians Kovarians Sinarmas satu 0.00308154 0.00025680 Dari perhitungan ini dapat dihitung risiko sistematis yang disimbolkan dengan nilai beta.Nilai beta didapat dari kovarian reksa dana dengan pasar dengan membagi varians pasar.Nilai beta dari Reksa dana PT.Sinarmas sekuritas telah dirangkum pada tabel 5-11 berikut ini: TABEL 5-11 Perhitungan Nilai beta() periode januari 20003-desember 2003 Nama Reksa Dana Nilai beta() Sinarmas satu 0.03397724 5.6 Perhitungan Kinerja portfolio Reksa dana dengan Treynor,Yaitu; Pengukuran Treynor dapat dilihat dengan formulasi sebagai berikut: Treynor =Ri –RFR/ Dimana: Ri = Laba rata-rata portfolio selama jangka waktu pengembalian RFR= Laba rata-rata investasi bebas risiko = Risiko sistematis Dari perhitungan dengan expected return dan beta dilihat pada tabel 5-12 TABEL 5-12 Pengukuran Kinerja Reksa dana Campuran berdasarkan atas Indeks Treynor selama periode januari 2003-desember2003 Nama Reksa E(Ri) RFR T dana Sinarmas satu 0.0036 0.03397724 0.10174166 -2.888452976
Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 16
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 Dilihat dari perhitungan diatas menunjukan bahwa kinerja dari Reksa Dana Sinarmas sekuritas tidak berada pada kinerja yang baik.Karena bertanda negatif yang berarti kinerja Reksa Dana tersebut sangat tidak optimal. 5.7 Perhitungan Kinerja Portfolio dengan indeks Jensen Pengukuran Jensen menggunakan model penetapan harga aktiva modal.Pengukuran ini untuk menentukan kinerja manajer investasi bila dibandingkan dengan indeks pasar.Semakin tinggi nilai positif,semakin bagus kinerja manajer investasi.formulasi sebagai berikut: =(Ri – RFR) - (Rm –RFR) Dimana: = Pengukuran Jensen Ri = Laba rata-rata portfolio RFR =Laba rata-rata investasi bebas risiko Rm= Laba rata-rata pasar = Risiko sistematis Berikut ini adalah perhitungan Jensen terhadap Reksa Dana campuran: Reksa Dana Simas satu =(0.0036-0.10174166)-0.03397724(0.001277837-0.10174166) = -0.0981417-0.03397724(-0.100463823) = -0.0947282 Berdasarkan perhitungan Jensen,Nilai kinerja Reksa dana campuran untuk tahun 2003 berada pada kinerja yang kurang baik.hal ini ditujukan dengan negatifnya alpha Reksa dana dibawah batas minimal (negatif). 5.8 Perhitungan Kinerja Reksa Dana berdasarkan indeks Sharpe Pengukuran ini untuk mengetahui pengembalian relatif total perbedaan portfolio.Adapun formulasi sebagai berikut: S= Ri – RFR / Dimana : Ri = Laba rata-rata pengembalian portfolio RFR = Laba rata-rata suku bunga bebas risiko = Standar Deviasi Pengukuran kinerja ini dapat dilihat pada tabel 5-13 berikut ini: TABEL 5-13 Pengukuran Kinerja Reksa Dana berdasarkan indeks Sharpe Periode Januari 2003-Desember 2003 Nama Reksa E(Ri) RFR S Dana Danamas Rupiah 0.1792 0.01655415 0.10174166 4.67908893 Sinarmas satu 0.0036 0.00809259 0.10174166 -12.12734859 Dari hasil perhitungan tabel 5-13 diatas dimana pengukuran kinerja danamas rupiah lebih baik daripada Sinarmas satu.Karena kinerja danamas bertanda positif yang berarti kinerja dari manajer investasi baik dibandingkan manajemen investasi sinarmas satu. Sementara itu,perhitungan portfolio pasar berdasarkan atas tolok ukur Reksa dana dengan pengukuran Sharpe untuk perbandingan terhadap portfolio Reksa dana dan parameter pasar berupa tingkat pengembalian yang diharapkan dan penyimpangan baku.Berikut tabel dari pengukuran Sharpe tersebut: Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 17
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 TABEL 5-14 Pengukuran Kinerja Pasar Berdasarkan Sharpe Periode Januari Desember 2003 Portfolio E(Ri) m RFR S Pasar IHSG 0.001277837 0.03574685 0.10174166 -2.81042449 Sementara itu pengukuran kinerja portfolio pasar berdasarkan Sharpe kinerja Reksa dana kurang optimal karena bertanda negatif(-) yaitu sebesar 2.81042449.Dilihat dari ini kinerja Danamas rupiah lebih baik dari tolok ukur pasar yaitu sebesar:4.67908893.Sedangkan Sinarmas satu dibawah kinerja IHSG(Indeks Harga Saham Gabungan). 5.
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 1. Kinerja Manajer Investasi PT.Sinarmas Sekuritas Dilihat dari alat Treynor Dengan perhitungan Treynor, PT.Sinarmas sekuritas berada pada Kinerja yang tidak baik karena hasil dari perhitungan negatif yaitu:sebesar –2.888452976 yang diartikan bahwa kinerja dari Reksa dana ini kurang optimal. 2. Kinerja Manajer Investasi PT.Sinarmas Sekuritas Dilihat dari alat Jensen Diukur dengan perhitungan Jensen melalui alphanya PT.Sinarmas Sekuritas dalam kinerja manajer investasi yaitu:sebesar –0.09472882, Menurut para analisis yang sudah penulis paparkan sebelumnya pada bab sebelumnya yaitu:”kinerja suatu Reksa dana dikatakan baik bila alphanya bertanda positif. Karena semakin positif alphanya, semakin baik kinerja manajer investasi suatu Reksa Dana”Jadi,PT.Sinarmas Sekuritas menurut Jensen kinerjanya kurang baik.Karena bertanda negatif. 3. Kinerja Manajer Investasi PT.Sinarmas Sekuritas Dillihat dari alat Sharpe Dengan perhitungan Sharpe ini Reksa Dana dilihat dari kinerja itu sendiri dan Reksa dana terhadap pasar.Dari hasil perhitungan Reksa dana PT.Sinarmas Sekuritas salah satu Reksa Dana mempunyai kinerja manajer investasi yang baik yaitu pada Reksa Dana Danamas Rupiah.yaitu:sebesar 4.67908893.Sedangkan terhadap portfolio pasar kinerja Reksa dana kurang optimal karena bertanda negatif yaitu:12.12734859. 4. Risk dan Return Dilihat dari perhitungan Treynor ,Jensen dan Sharpe PT.Sinarmas Sekuritas dari kedua jenis Reksa Dana belum memiliki Return yang sebesar sehingga Risiko yang ditimbulkan dari investasi tersebut belum besar.Sehingga kinerja manajer investasi belum berjalan secara optimal. 6.2 Saran 1. Dalam memperbaiki kinerja manajer investasi PT.Sinarmas Sekuritas harus memberikan pengetahuan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penjualan Reksa dana dari PT.Sinarmas Sekuritas.Agar dapat menarik perhatian para investor untuk menanam atau berinvestasi di PT.Sinarmas Sekuritas dan diharapkan Nilai Aktiva Bersih(NAB)PT.Sinarmas Sekuritas dapat meningkat tiap tahunnya. Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 18
ESENSI, Vol.9 No.3/2006 2. Bila suatu perusahaan sekuritas ingin mengetahui kinerja investasinya baik atau tidak dilihat dari Reksa Dana itu sendiri dibandingkan dengan portfolio pasar dapat memakai alat ukur Sharpe,karena alat ukur ini mengukur suatu Reksa Dana dengan porfolio pasar. 3. Untuk mengembalikan kepercayaan pasar terhadap Reksa Dana,maka pihak sekuritas harus mematuhi peraturan yang dibuat oleh BAPEPAM dan menghindari praktek imbal hasil produk dan NAB tiap unit penyertaan tidak melebihi ketentuan dari BAPEPAM. 4. Untuk tambahan informasi suatu Reksa Dana bagi investor adalah:Harus mengetahui informasi mengenai Broker/pialang,aktif dalam melakukan jual-beli dan memilki informasi Rekening dari pialang agar mudah bila terjadi masalah. DAFTAR PUSTAKA [1] Dahlan Siamat, Bank dan Lembaga keuangan, Edisi ketiga, Lembaga penerbit FEUI, Jakarta 2001 [2] Media Investasi dan Keuangan, Investor, Jakarta, 2006 [3] Muhammad Firdaus NH, et all, Sistem kerja pasar modal syariah, Renaisan, Jakarta, 2005 [4] A. Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Edisi BPFE, Jakarta, 1997 [5] Frank J Fabozzi, Manajemen Investasi, Edisi Pertama, Salemba 4, Jakarta, 2000 [6] Sugiyono, Metodologi Penelitian, CV Alfabeta, Bandung, 1999 [7] Nata Wirawan, Statistik 1 Deskriptif, Edisi 2, Keraras Emas, 2000
Albert Budiyanto “ Analisis Kinerja Investasi....................... 19