PENGARI,IH KEMAMPUAI\I SOSIAL EKONOMI TERIIADAP PE}IINGKATAII PRODT]ICIVTTAS KERJA PEGAWAI KOTA MAGELANG TAHTJN 2OO8
,
0leh : Koentjoro
Staf Pengajar Fisipol Utriverritss Tidar Mrgehng ANSTMCT The foductiyity is shown bl the indiyidual perfomance as the ber ofan oryoabation. me To achizve that pupob: incfudittgjobs andfanctio\ the tecrcta at of Mogelang Cily increate the produaivity. ?he tadple ofthb rcsearc v^s 52 persons and it vas ued cor-
relation prcduct nomen lomulaaion with 5 ol signifrcdnt degee, it is shown that tlte rcstb ii 0.671 while the table is 0.419. It can be conclu.led that Soiial econo ic vaiable itfuences the Foducliyitf of the enployee tarctatiat ofMagelang City, It is 67, I %. To infore the ptoductivity, lhete ate sone ruEgettio$. They arc giving rctard to the e ployze vho has good pro&tctivity, scholanhip fot his / her chll&ery health iasuence, separution W ond ofrcialS house.
Xelwotds : Soctat Copaciu,.cot omlc, ptoduHlvv!.
2W
Pewan&
Kedanpw Stsid
E
nMi
Tentd@ P.nhEldot
Meiildt
...-
(Kefijm, Hd
: 207-234)
BAB I PEIYDAHI'LUAN 1. Latar Bclakang Mrsalah
M€nyitir pendapahya Moch Natsfu (1985) : bahwa masalah pada dasamya adalah suatu kesulitan atau dntangan yang dihadapi manusia dan memerlukan sdatu pemecahan. Produktivitas, secara sederhana adalah merupakaD perbandinga! antan masukan atau in-
put dan hasil keluarafl atau output yang seimbang. Produktivitas ditujukan kepada unjuk keda atau performa dati pegawai atau individu sebagai anggota organisasi. Hal demikianjuga tedadi pada satuan organisasi di lingkungan Sehetariat Kota Magelang, Seperti terdapat dalam Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2001 tentang Pembedukao Organisasi dan Tata K€rja S€kretadat Koia Magelang, sesuai dengan tugas dan fiDgsi dapat diketahui lebihjduh sepefii di bawah ini. Seloetadat Kota Magelary memputlyai tugas m€mbantu Walikota dalam mel,aksanakan tugas penyelenggaraan pem€rintahan, adminishasi, koordinasi dan tatalaksam serta memberikan pelayanan administatif kepada selunrh perarykat daeratL Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimrksud Pelatuan Daerah ini, Sehetariat Kota Magelang m€mpunyai tugas : a. Pelaksanaan koodinasi perumusan k€bijakan petryelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah; b. Pelaksanaan pembinaan p€nyelenggaiaan p€merintrhrn; c. Pelaksanaan koordinasi perumusan pemturao perundang-undangan dan pembinaan hukum yarg menyangkut tugas pokok pemer-
208
tbl@
32, No. 2,
t5
lzaha
2009
intah di Daerah; d. Pelaksaman pembinaan dan koordirusi penyelurggaraan penyusunan program, perekouomiao dan kesejahteraan mlqat; e. Pelaksanaan koordimsi dan pembinaan adminishasi organisasi
f.
dan tatalaksalq Pelaksanaan pembinaan gdminishasi keuaqatr;
g, Pelaksanaan pembinaan administrasi umum dan perlengkapan serta pemberian pelayaoan tekds adminiskasi kepada seluruh h.
perangkat da€rah dan instansi vertikal; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.
Bedasarkan penjelasan mengenai tugas dan fungsi dari Seketadat Kota MageldE, rlapat dipahami bahwa Sekretatiat Daerah sebagai lembaga pelayanan masyarakat mempunyai tugas begitu luas dan tanggungjawab yang sargat besar. Oleh karena itu untuk lebih meningkatkan pencapaian tujuan yang metlcakup dalam tugas dan fimgsi Selcretariat Kotal4agelang seperti tersebut di;tas, maka tidak berlebihan jika Sehetariat Kota MagelaDg meningkatkan produktivitas pegawainya. Peniqkatan produktivitas disini diartikan setangkah lebih maju daripada pengertian umurn lentang produktivitas. Ko$ep ini rnengandung pengertian tualitatif yang lebih luas dan menyilatkan pula cara untuk mencapai tujuan, yaihr menyajikan p€layanan yang lebih meningkat dan lebih baik kepada kepentingan organisasi. Ciri pelayanan yang lebihbaik dapat dilihat dari segi : Sifat yang responsif; Kadar obyektivitas dan k€tepataD $tsktunya" Saxena (1986). Jadi, peniagkatan produktivitas bnkan beya beradi peningkatan
'
Pens@th
K.@rp@t S'ial
EM L&
Patn@
dd
PnA&ititos ,... (Kuntjm, Hal : m7-234)
output secara kuantitatif melaiDkan juga nencakup peningkatan kualitatif dalam alti yang dapat clilihat. Produktivitas kerja pegawai tidak muncul begitu saja, akan tetapi terdapat faktor-faktor yang rnempengatuhinya. Disini dapat penulis, sebutkan salah satu faktor yaag diperkirakan mempunyai alses terhadap meningkatnya goduktivitas kerja pegawai, seperti misalnya keadaan sosial ekonomi pegawai. Keadaan ekonomi seseorang atau individual yang digambarkan sebagai tingkat kemampuan dan kedudukan individu baik sosial maupun ekonominya dipandang dari keberadaannya dalarn lingkungan rnasyarakat scrta usaha-usaha dalam memenuhi kehidupan hidup bersama keluarg4 akan mempenganrhi keberadaan.individu atau seseorang tersebut dalam organisasi. Dengan adanya penghasilan yang baik, pendidikan danjabatan yang memadai akan membuat mereka.dapat memusatkan perhatian pada pekerjaannya, yang berarti pula adanya produktivitas kerja pegawai yang thggi. Schingga tujuan yang tetah ditetapkan oleh Sehetariat Kota Magelang akan dapat tercapai secara maksimal.
2. Peruuusal Masahh Berdasa*an uraian permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalaharmya. Apakah bemr keadaan sosial ekonomi pegawai Seketariat Daerah Kota Magelatrg dapat mempeDgaruhi pedrgkatan produktivitas kerjanya. .i. Sampai sejauh -enn tingkat sosial ekoromi pegawai dapat mem-
t
2to
Volffi
32,No 2,
15
Agdtu
2009
pengaruhi produktivitas kedanya.
3. Kerangka Dasar Teori Menurut Kerlinger, teori adalah sekumpulan konsep, definisi dan preposisi yang saling kait nengkait yang m€nghadirkan suatu tujuan seca& sistematis atas fenomena-fenomena yang ada dengan menunjukkan secara spesifik hubungan-hubungan diantara variabelvariabel yang terkait dalam fenomena, dengan tujuan membeiikan eksplanasi dan prediksi atas fenomena tersebut.
r, Vrriabel Produktivitas Kerja Pegawai Dalam pembahasan ini terlebih dahulu akan diuraikan mengenai pengcrtian pegawai. M. Manullang memberikan pengertian pegawai sebagai berikut, personalia atau personil juga disebut istilah kepegawaiaq masin!-masing istilah mengandung arti keseluruhan organ-organ yang dipekdrjakan dalam suatu badan tertentu, baik badan pemerintah maupun badsn snasta. Sedang IG. Surono (1981) mengemukakaD tentang defnisi pegawai atau karyawan adalah semua aparatur baik negeri maupu swast4 yang langsung il:ut ambil bagiau dalam pelaksanaan' tugas masyarakat baik rlalarn bidang pelayanan administasi maupun bidang jasa usaha dan lainnya" Dari dua pendapat di atas dapat disimprlkan bahwa pegawai atau karya' rn adalah semua otgan atau aparatur yang ikut embil bagian dalam pelaksanaan tugas-tugas peke{aan lembaga pemerintah maupua lembaga swasta" Sedang pengertian pegawai negeri
211
P.ngant
K.M,4M
s6izt
Eklwi
T.@
P.adtgtunal
P'dttuB -
(Kdrtifu, Ed:
207-234)
seperti dicanhrmkatr dalam Undang-undang Nornor 8/1974 tentang Pokok-pokok Kepegaivaian pasal huruf a disebutkan bahva pegawai negeri adalah mereka yang setelah memenuhi sya&t-syarat yang telah ditentukan dalam perundangan yarg bedaku, diangkat oleh pejabat yang berwenaq dan diserahi tugas dalam suatujabatan negeri lainnya yang ditetapkan berdasa*al slahr peratumn perundangan yang berlaku (Moekrja\ 1974). Sedang John Kenddk mendefrnisikan teori produktMtas dengan metrgataksnnya sebagai berikut : "Hubungan aotara keluaran (output) berupa barang danjasa (0) dengan masukan (input-l) berupa sumber daya manusia maupur bukan inanusia, yang digunakan dalam proses produl(si : hubungan ters€but biasanya dinyatakar dengan b€ntuk rasio.0 / f' (S!on% 1986). Sedang mengenai pengukuran produktivitas, Karl Albrecht (1985) mengemukakan bahwa beberapa pilihan yang tersedia untuk ukuBn produktivitas dalarn organisasi adalah : 1. Jun ah uit hasil yang dihasitkan per jam kerja. 2. Jumlah dolar dari hasil penjualan per jam kerja aiau jumlah dolar dari penjualan tahunan per buruh. 3. Junlah keuntugan per jam kerja, 4. Juurlah dolar yang dihasilkan penjualan tahunan per dolar yang diinvestasikan. 5. Junlah k€urtuDgatr yagg dihasilkm per dolar dari modal yang ditana$, yaitu keutungantersih dai modal. Dengan melihat berb4gai ukuatr di atas, maka penulis dapat memilih ukuran produktivitas kerja pegawai Se!:retariat Kota Mage-
212
Yolw
32, No. 2, 15
Ag6ta 2oo9
lang yang paling sesuai dengan penelitian id, yaihr : Jumlah/ kuantitas produk kerja yang dihasilkan. Muh./ kualitas pioduk kerja yang dihasilkan.
-
DLngan melihat jumlalr/ kuantitas dan muhr/ kualitas produk kerja yang dihasilkan oleh pegawai Sehetariat Dacrah sesuai dengan tugas dan fungsi Sdlsetadat Kota Magelang, penulis akan menunjukkan produktivitas keda pegawai te$ebut. Junlah atau kuantitas produk keda diartikan sebagai volume produk kerja yang dalarn hal ini meliputi jumlah sejeds tugas dan firngsi yang telah ditaksanakan sesuai dengan tujuan yang ditetapkao Sekretadat Kota Magelang. Sedang mutu atau kualilas produk kerja diartikan sebagai seberapa jauh pelat<sanaan kegiatal telsebut terlihat hasilaya.
b. Variabel Keadaan Sosirl EkonoDi Pegawai
Uraian mengenai teadaan sosial ekonomi pegawai dimulai dari pengertian kebutuhan sosial ekonomi seseorang. Menurut JH. Boekd, seperti dikemrirkakan oleh hoi Dr. Mubyano (1980) bahwa yatrg terkeaal Staathues-heud' lrada tahun 1910 dengan dis€rtasinya kunde JH. Boeke secan silgat kem memisahkan dua macam kebuhrhan omng Indonesia yaitu kebutulnn ekommi dan kebutuhan
sosial. Perbedaan dua macam.kebutuhan tersebut yaiq kebuhrhan ekonomi merupakan kebutuhaa perorangan yang diukur dengan kebutuhan iDdividu sedangkan sosial merupakan kebutuhan perorangan tetapi diukur berdasarkan norma yang diktapkan masyarakat.
213
Perszdlt K.'rordputt s6i.n g@tuni
T@
PanA@d P,qtuihna'
..-.
(Ko.nlN,
Ear : 207-2a4)
Hal dialas menunjukkan bahwa narusia hidup adalah nakhluk individu maupun makhluk sosial, sebagai kenyataan bahwa manusia itu memiliki rnotif pribadi, namun di lain pihak dia sebagai anggota masyarakat yang memiliki status sosial ekonomi. Menurut Samsudin Machmud 0976) ekonomi berhubungan deogan "Usaha-usaha manusia untuk memeluhi kebuhrlnnnya yang tidak torbatas dalam masya&kat teiteohr". Tingkat ekonomi menurut Arthur Lewis meliputi "Investasi, produksi, distribusi dan konsumsi" (Samsudin, 1976). Berikut ini penulis kernukakan mengenai pengertian keadaan sosial ekonomi pegawai s€krctariat Kota Magelang dengan ukuranukurannya" Namun sebelumnya akan penulis kemukakan definisi status tosial ekonomi meNrut Ali Mufiz bahwa : kondisi sosial ekonomi seseorang meliputi tingkat pendidikan formal dan informal, pengetahuan selta pengataman yang dimiliki, jabatan yang dimilikinya dalam masyarakat ataupun keluarga dan tingkat peryhasilan ataupun kekayaan yang ada. Dengan demikian (hpat dikemutakan pengertian keadaan sosial ekonomi pegawai Selqetariat Kota MagelaDg, yaitu : "Tingkat kernarnpuan dan kedudukan individu, baik kebutuhan dan kemampuan sosial maupun ekonominya dipandang dari keberadaannya dalam lingkungan roasyarakat serta usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya". Keadaan sosial ekonomi dalam penelitial ini dilihat dari tingkat peDdidikarL pekerjaa4 p€ddapataq tangguogan keluarga dan pe-
milikan. Yang dimaksud detgan pendidihn adalah usehr sadar untuk
214
llolw
3Z ]to. 2, t5
lstttu
2049
m€Ecmbangkan pribadi dan kemampuan seseorang baik di dal^m di luar sekolah dan berlimgsung seumur hidup. Pekerjaan adalah kegiatao yang dilaksamkan seseorang dan nienjadi pedomao/ pegangan uatuk membiayai hidupnya dan keluarganya. Sifat pekerjaan ini bermacam-nracam ada pekeljaan tetap dan ada pula p€kerjaan tidak tetap
.
P€ndapabn adalali merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan pekerjaan / suatu kegiatan. Terdapat tiga j€nis pendapatan yaitu pendapatan sel:tor fomal, adalah segala penghasilan baik berupa uang atau bsang yang sifa&rya reguler dan yang diterirna biasanya sebagai balas jasa atau konta prestasi dad sektor formal atau dari pekerjaan pokoh pendapatan informat adatah peng' hasilan yang diperoleh melalui pekerjaan tambahan di luar pekerjaan pokokny4 dan pendapatal subsistem adalah penghasitur yang dipe'
roleh dari sektor produksi yang dinilai dengan uang. Tanggungan keluarga adalah jurnlah orang yang harus dibiayai hidupny4 baik itu anak-anak ataupun keluarga lain yang masih fa' mili atau bukan famili.
4. Ilipot€s8 Hipotesa merupakan tlal yang sangat peDting dalam penelitian, karena hipotesa merupakan jawaban senentara dari masalah yang dihadapi. Hipotesa dalarD penettian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : "Ada pengaruh positif dari variabel keadaan sosial ekonomi terhadap variabel poduktivitas kerja pegawai".
215
Penqdnh
K4rwryw
Ssizl Ehtu1ii
re@
P.ntEfotd Ptod,r,di,idt
.-..
(Ke4@,
ItQl : 207-231)
5. Defirisi Konsep Definisi konsep merupakan definisi yang menunjukkan definisi variabel-variabel yang ada. Aclaprm definisi nasing-masing vadabel dalam penelitian ini adalah :
s. Keadaan rosial ekonomi pigawai Keadaan sosial ekonomi pegawai adalah tirykat kemampuan dan kedudukan individu pegawai, baik kemampuan dan kedudukan
sosial maupun ekonominya dipandang dari keberadaannya dalam lingkungan masyarakat seda usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya.
b, Produktivit.s Kcrja Pegrwsi Prcduktivitas iblja adalah kuantitas atau volume produk jasa yang dihasilkau oleh pegawai sesuai dengatr sasaran dan tujuan yang telah diharapkan.
6. Defnisi Operasional Definisi operasional.merupakan pengukuran suatu variabel' Adapun ukuran dad masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah :
216
u.,t6.
t2, No- 2,
15
.tE ttK 2009
a. Keadaan rosial ekonomi sebagai varisbel pcngaruh. Gejala ini dapat diukur dengan indikator-indikator : l. Pendidikan Pegawai Pendidil;ar adalat usaha sadar untuk mengernbaogkan pribadi dan kemampuan seseorang baik didalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Indikaio! ini gejalaoya diukur deogan item sebagai berikut : Pendidikan fomnU sekolah yang pemah ditempuh. Junrlah danajenis kursus yang pemah diikuti. 2. Pekerjaan Peke.rjaan adalah kegiatan yang dilalo*anoleh seseorang, dalam hal ini adalah pegawai, yang menjadi pegangan untuk membiayai
'
hidup dan keluarganya.
Indikator ini gejalariya diukur dengan item sebagai berikut : Status pekerjaan; Pekerjaan pokok; Pekerjaan sampingan
-
3. Pendapatan Pendapatan adalah pendapatan berupa uang yang diperoleh dari pekerjaan pokol pekerjaan sampingan.
Indikator ini gejalarya diulu dengrn iten sebagai berikut hasil pendapatan per bulan ilari pekerjaau pokok hasil per bulan dari pekerjaan sampingaa
-
217
:
Pensanlt
K. dnpwnsditlE\@@niT.dthpP
ntsratul Ptudurnvitu
.. .
(K.znljotu, Edl : 207-231)
4. Taoggungatr kelualga Tanggungan keluarga adalah jumlah orarg yang harus dibiayai hidupnya.
lndikator ini gejalanva diukur dengan item-item jumlah keluarga inti dan keluarga batih
:
-
5. Pemilikan Pemilikan adalah apa saja yang dimiliki oleh pegawai sehubungan dengan keadaan ekonominya.
Indikator ini gejalanya diukur dengan item sebagai berikut : sanna tempat tinggal; sarana transporiasi; barang perlengkapan;
-
luas tanab: hewan piaraan.
b.
Prod[ktivitas Kerja scbagai variabel terpengaruh
Gejala ini dapat diuiur dergan indikator-indikator : a) Jumlah atau kuantitas produk kerja yang dihasilkan Jumlah atau kuantitas produk kerja yang dihasilkan adalah : volume produk kerja" metiputi jurnlah dan jenis Fogtam yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Indikator ini gejalanya diukur dengan item sebagai berikut juurlah pekerjaan yang harus diselesaikatr jumlah pekerjaan yang dapat diselesa:kan jumlah pekerjaan yang ti{ak dapat diselesaikan
-
218
:
tlolw
32, Na. 2, 15
,lNsha 2009
b) Mutu atau kualitas produk kerja yang dihasilkan Mutu atau kualitas Letja yang dihasitkan adalah ; seberapa jauh pelaksanaan kegiatan telsebut terlihat hasilnya dan Aekuensi kegiatan pegawai dalam mempersiapban pekedaamya. Indikator ini gejalanya diukur dengan item sebagai bedkut tingkat kesiapan pegarri menghadapi pekedaal tingkat kepuasan pimpinan tingkat adanya protes dari pihak lain
-
:
7. Metodologi Penelitian
' a Tirjuu
PeDelitian
Tujuan penelitian disini adalah meaguraikan apa yang menjadi sasaran serta harapan yang akan diclapat dengan dilaksanakannya p€n€litian ini, yaitu untuk mencari data tentatg : 1. Pengaruh keadaan sosii{ ekoaomi terhadap Produltivitas kerja p€gawai. 2. Dapat b€manfaat untuk diterapkan dalam upaya peningkatal Produktivitas kerja pegawai. b. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini bersifai penjelasan artinya penelitian penjelasan menyoroti hubungaa antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelunmya- Oleh karenan-
219
Pz,gatuA
K.nta,tp@ Satid Et
Mi
Totu'ep
Patusttu Ptuaicnit,
...- (Xo.Rtjoru, Edl : 207-231)
ya ini dinarnaken juga penelitian p€ngujiarl hipotesa aiau testing research, fokusDya terletak pada penjelasatr hubungaFhubungan antar variabel. c, Sumber Data
1. Sumber Data Primer Adalah tempat diperolebnya data primer secara langsung dari obyek penelitian, yakni pegawai Sek€tariat Kota Magelang yang nenjadi respondeq adapun data yang diambil adalah : Data tentang keadaaD sosial ekommi. Data tentang produhivitas kerja pegawai.
-
2.
Sumber Data Sekuder
Adalah tempat dipelolehnya data sekunder dengdn cara mengambil dari catatan.catatan, grafik-gBfik, iab€l-tab€l traupun data statistik yang ada di Sekretariat Pemerintah Kota Magelang,
d. Populasi dan Teknik Pengambilan Sanpel
l.
Populasi
Meourut Me.ardo populasi menunjukkan pada keseluruhan orang yang kita observasi. Sedaogkan sampel oleh Koentjaraningrat (1983) didefinidikar sebagai : " .-. yang meqiadi obyek sesungguh220
lolw
t2, No. 2, t5 lsustu 2009
nya dad suatu penelitiao itulah yang disebut sampel". Dasar jangkauan penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Magelang. Elemen penelitiarurya adalah Sehetariat Pemerintah Kota Magelang.
2.
Sampel
Winamo Surachmad (1995) menyebutkaq bila populasi lebih dari 1 00 orang maka sample yang diambil I 5% dan bila populasinya di bawah 100 orang maka diambil 50%. Seperti diketahui bahwa Sekrctariat Kota Magelang ada 367 orang pegawai, oleh karena itu ditentukan respondennya adalah I 5% dari 367 orang, jadi sampelnya sejumlah 52 adapun pemilihannya menggunakan tehnik Cluster Sampling. €.
Teknik Pergumprlan Datt Dalam pen€litian ini, teknik yang penulis grurakan adalah :
Observasi
,
2. Wawancara
:
Kuesioner
:
1.
3.
Pengamata!, p€ocatatan yang sistematik tentang fenomeaa-Gnomena yang diselidiki. Tanya'jawab untuk mendapatkan data metrgenai pengaruh keadaan sosial ekonomi terhadap produfttivitas kerja pegawai. Daftar pertanyaan unluk Demperoleh data tentang pflgaruhkeadaao msial ekonomi terhadap produttivitas kerja p€gawai.
221
P.ngfi tslnithp@Sotial
4. Dokumentasi
I
:
EhttMi
T.@
Pahsldd, Pmztubieitd ,. (K@td|M, Hd
Detrgan cala mencari data dari catatan men yang dibutuhkan.
: 2a7-231)
/ doku-
Teknik Pengukuran dan Pen5rusunan Skala
Semuajawabao yang masuk akan diberi angka yaitu : l, 2, 3, dan 4, maksudaya adalah : Nilai I berarti kurang sekali; Nilai 2 berarti cukup; Nlai 3 berarti tinggi; Nilai 4 berani tinggi sekali.
g
Pengolahrl dan Analisa Data
1. Editing
:
meneliti kembali catatan dari data yallg terkumpul untuk mengetahui apakah catatan itu cukup baik untuk diProses,
2. Koding
:
memberi kode pada jawabu yang telah diberikan oleh iesponden, mengklasifikasikan jawaban ke dalam kategori.
.
3, Tabulasi: ploses menglLitung data yang telah dikumpulkan ke
.
dalam masing kategoli dan disusun dalarn tabel yang mudah dimengerti.
Dalam penelitian ini unnrk menganalisa data yang diperoleh, akan lebih banyak me4ggunakan analisa kuaatitatif atau analisa statistik. Namrm bukan beqrti hal id mengetryampi4gkan analisa kualitatif, sebab bila dibutubkan analisa id juga akrn dipergunakan
222
ttdw
32,
Nd 2, It AE
au 20u
BerdasarkaD data yang mntinya masuk atau diperoleh, dimana pengukurarmya menlgunakan skala intervat, maka amlisa sta-
tistik yang akan dipak"i adalah Korrlasi Prorluct Moment yakni : Analisa data ini untuk membuktikan apakah ada hubugan antara satu variab€l bebas dengan variabel teigantuDg.
BAB
II
TINJAUAN UMUIVi ORGANISASI PENELITIAN
1. Keadasn d.n Letrk Sekrct
rirt Kotr Magelalg
Kota Magelang adalah termasuk salah satu wilayah yang berada dalam wilayah Karesidenan Kedu dalam lingkup Jawa Tengafu Kota Magelang menempati posisi yang sargat strat€gis, karena terletak didalam persimpangan kota-kota penting di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain : Semarang - Magelang Yogyakarta - Purwokertd - Salatiga - Purworejo dan lain sebagainya. Daerah administrasi Kota Magelang ini dibagi dalam tiga wilayah kecamatan yakni kecamatan MagelaDg Utara" kecamatan Magetang Tenga[ dad kecamatal Magelang Selatan yang terdid dari l7 (tujuh belas) wilayah kelurahan. Kota Magelang yang fiempunyai luas daerah 18,12 Km, temyata perygunaan tanah terbesar digunakan rmnrk bangman yakni seluas I 3,325 Km, atau 73,52 %.dari keselumhan daerah yang ada di Kota Magelalg. Mengen:i letak kanlor sehetariat Kota Magelang berada di jalan Tidar menjadi. satu lokasi dengan kantot pemerintah Kota Magelang.
-
223
Ie"sadt
KtMpM
s$iat ErtttMi T.'*adq P.,tus]idet
lturdti@
.... (K@,l!jM,
Ilat : 207,231)
2. Kedudukan, T[gas Pokok dan Fu.trgsi Sehelaritt Kota Mage lang Kedudukan Sekretariel Drerrh Kot& Mag€htrg 1. Sek€tadat daerah adalah suatu uDsur stafyang langsung berada dibawah tanggung jawab kepada Walikota kepala daerah dalam penyelenggaralm p€merintah di daerah berdasarkan azas dekonsentrasi dan tugas peibatrtuiu1, 2. Membantu Walikota kepala daerah menyelenggarakan pemerintah dan pembangunan daerah. Tirgas Pokok
Sekretarirt Kots Mlgelmg
Seketariat daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintaha& administrasi, organisasi dao tata.lal(salla sclta memberikan pelayaaan administratif kepa
Fungsi Sekretariat Kota Magelang
a. b. c. d.
Pengkoordinasian rumusatr kebliatarl pemerintah daerah Penyelenggaraan administrasi pemerintahan Pengelolaan sumber daya aparalut Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleb Walikota sesuai de[gan hrgas dan futrgsinya.
Untuk menyelenggarai
224
tirl@
32.
Na
2, 15
tE
stat 20n9
(asisteo pemeriatahan) dan asisten II (asistfl administrasi, ekonomi, keuangan dan kesejahteraan rakyat).
I
.
Asisten I (Aristcn ?emerintahan) 4empunyai tugas
:
1. Menyusun program kerja benlasarkan perahratr yang berlaku, dibidang pemerintahrin, hukum dan organisasi 2. Mengkoordinasi tugas bawahatr d€ngan unit kerja yatg te*ait di lingkungan perangkat daerah untuk kelancaran p€laksanaan tugas
3, Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai dengan
'4,
:iabatannya masing-rnasing guna kelancaran pelaksanaan tugas
Melaksanakan pembinaar! pengendalian dan evaluasi pelaksanaantugas oleh Kepala Bagian bawahannya berdasarkan peraturan.yang berlaku guna pencapaian hasil yang sesuai dengan rcncana, 5. Menilai prestasi kerja Kepala Bagian bawalunnya sebara berkala melalui sistern penilaiari yang berlaku sebagai cerminan penampi lan kerjanya. 6. Memeriksa dan meriandatangaii konsep laporan p€laksanaal tugas berkala uraupun insidentil sebagai wujud pertanggungjawaban.pelaksanaan
tugas.'
7. Membeiikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan atasa& 8. MelaksarEkan tugas.tugas lain yang diberikan oleh atasan Asisten I (Asisten Pemerintahan) dalam pelaksanaannya dibantu oleh tiga bagian yang dibawahiny4 yaitu : bagian tata pemedntahan dan
225
Pensqtu
KeMhpw
Sdiat
EbMi L@ PdaEPtu Metu a....
(K@"tjuo, EoI : 207-234)
bagian hukum.
;
Asisten II (Asisten Ad[iDistrs|i, Ekonomi, Keuangan dan Kesejahteraan Rakyat ) mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja berdasarkan pemtwan yaug berlaku dibidang ekonomi, kcFengai! dan kesejahteraan rakyat 2. Merykoordinasikan tugas banahan dengan unit kerj a yang terkait di lingkungan perangkat daerah untuk kelancaran pelaksanaan b.rgas.
3. Memberikan petunjuk
dan arahal kepacta bawahan sesuai dengan jabatannya nasing-masing guna kelancaran pelaksanaan tugas
4. Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas oleh kcpala bagian bat'ahannya berdasarkan per-
atuIan yang berlaku guna pencapaian hasil yang sesuai dengan rencana,
5. Menilai prestasi kerja kepala bagian bawaharmya secara berkala melalui sislem penilaian yang berlaku sebagai cerminan penampilan kerjanya. 6. Memeriksa dan menandatangani ko$ep lapora[ pelaksanaan tugas berkala maupun insidentil sebagai wujud pertanggundawaban pelaksaan tugas 7. Memberikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun teftrlis sebagai bahan riasukan atasa!. 8. Melaksanakan tugas-tugas !ai.n yang diberiken oleh atasan Asisten II (Asisten Administrasi .Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyal) dalan pelaksanaamya dibadu oleh empat bagian dibawahnya,
226
Y.'IM
yaitu
32,
No
2, I 5
Agtu
2009
:
l) Bagian Umum; 2) Bagian keuangan; 3) Bagian Perekonomiar4 4) Bagian Kesejahteraan Rakyat Dari organisasi tersebut di atas, maka disini penulis hendak membgrikan mengenai analisis organisasi tersebut. Organisasi Kantoi Seketadat Kota Magelang di alas, menurut analisis penulis bentuk organisasinya adalah berbentuk fiugsional dan jalur. Adapun alasao perulis mengatakan Organisasi Kantor Sekretariat Kota Magelang termasuk dalam bennrk organisasi fungsional dan jatur r adalah : . I . Wewenang dari pucuk pirnpinan dilimpabkan pada semua satuansatuan.organisasi dalam tugas pekeijaan yang telah ditentukan 2. Dari pimpinan dari sdtiap bidang befiak memeriniabkan semua pelaksa& sepanjarig rnelyangkut bidang pekerjanyd yaitu masing-masing sub bagian dtau seksi-seksi. Dari masing-masing bagian ts$ebut dikatakan mempunyai wewenang sendiri dalam bidang pekerjaannya, mempuyai tanggung jawab sendiri-sendiri dalam pekerjaaDDyq namun bukan berarti mereka dalarn menjalankan h€as pekedaannya menuut kehendaknya sendiri. Meliinkan tugas pekedaan tersebut antara satu daerah yang lain saling berhubungan dan metupakan satu kebulatan yang teratur. Tugas pekerjaan te$ebpt dibagi-bagikan sesuai dengan peratu"n dialokasik'n kepada seksi-seksi atau individu-individu unhrk
227
PenE
ahl& pw$si.it Eb,MilaMq
Paii&ra1 PnnttuititB...
(1
membantu mencegah ovetlaping dan duplik"si pekerjaan, hal ini menjurus pada penghemalan.
BAB IN PENYAJIAN DATA SASIL PENELITIAN Dalam bab ini petrulis akan menyajikatr data hasil penelitianyang berasal dari janraban reslionden sebagai sumber diperolehnya data ini, yang membuktikan adanya hubuagan antar variabel-variabel penelitian yaitu variabel keadaan sosial ekonomi dan variabel produktivitas kerja pegawai. Namun sebelumnya pe lis akan sajikan deskripsi responden berdasarkanjawaban dari daffar pertanyaan yang diajukan.
a. Deskrlpri Responden Dari 52 orang karyawan atau pegawai Seketariat Kota Magelang yang menjadi responden, temyata terjadi dari berbagai macam tingkatan pendidikaq urnur danjenis kelamin.
1. Berdasarkan Trngkat Pendidikan : Responden yang berpendidikar tanat SD tidak ad4 SLI? 4 otmg .(7,69Vo), tamat SLTA 22 ol?og (42,31y.), dan vang tamat Akademi atau Perguruan Tinggi ada 26 orang (50/o).
2.
Berdasarkan Kelompok Umur
:
-
Responden yang berusia 20 rahun (19,23%), yang berusia antara 31 tahu!
228
30 tahun ada 10 orang - 40 tahm ada 20 orang
Uoltu
32, No. 2, I5
lquta
2009
(38,46%), ya'jlg berusia antara 4l tahun - 50 tahuo ada 14 orang (26,92%) dan respondeh yang berusia 50 tahun keatas ada 8 orang (1s,38%).
3. Berdasarkar, Jenis Kelamin : Jenis kelamin responden dari 52 orang responden (100%) terdiri dari 24 omng (46,157o).berjenis kelamin perempum dar 28 orang (53,85%) berjenis kelamin lakilaki. b. Pengqtiar nipotera Hipotesa merupakanjawaban sementan dari masalah yang dihadapi. Dalam penelitian yang berjudut Pengaruh Keadaan Sosial Ekonomi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai, penulis telah mengajukan bebelapa hipotesa. Untuk mengetrahui kebenaran hipotesa yang diajukan, hipotesa iersebut diuji dengan menggunakan rumusrumus statistik yang telah ditentukan.
(E)(xD
"" {*,"el{tr,l oo} Pengaruh Keo,laan Sosial Etonomi Terhadap Produkivitas Kerja Pegawai. Untuk mengetahui dan membultikatr hipotesa te$ebut, yaitu mencari pengaruh pengawasan telhadap efekivitas pelaksanaan penyidikan, digunakan rumus korelasi productmoment, yaitu ; 229
Pe"ean/' KNr@rpw
Diketahui
:
Sosial
q
EtdtMi letu
Penttsta@ Ptotnhnnbt -
-
6ertiN,
ItuI : 207-231)
2,,=zoro
tr: =8182! It=ters t/'?=86.er8
2'"t'tt'tae tlv=52 52x31?65-20l0xl.9lJ
',' t;i;a;-;rdrz"6csrs: rti? =
4.2tLa32- 3.8lt150
= 4.462744
=
-
tt
04qr001.519763- 3.667225
4OZ5a2
350.00559.284 402582
600i5&r61
Hasil rx2y- ini kemudian dikonsultasikan dengan r tabel teoritis dengan db = N - 2.yaitu, 52 - 2 = 50 Oleh karena r-tabel pada tarafkepercayaan l% = 0,410 atau pada taraf kepercayMn 5oZ = 0,336 , maka rx2y lebih besar daripada r'tabel (0'671 > 0,410) pada ti.rafkepercayaan 1%. Hal ini b€ralti korelasi sangat signifikan antara variabel pengaruh Sosial Ekooomi (x) dengan variabel terpengaruh Produktivitas Kerja Pegawai (y) Berdasarkan hasil perhitungan te$ebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 67% ProduktiYitas Kerja Pegawai dipengaruhi oleh variabel keadaan sosial ekononi. Sedang 23% laianya dipurgaruhi faktor-fahor lain diluar peneiitian ini, yaitu faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
230
tblw
12, No- 2, l5
As&tt
2009
BAB IV PENUTUP Sebagai akhir dari penelitian ini, penulis akan mengemukakan
keiimpulan mengenai analisa hubungap masing-masing variabel, yaitu variabel keadaan Sosial Ekonomi dan vadabel Produktivitas Kerja Pegawai dari hasil penelitian yang pelulis lalo*an patla Sekretariat Kota Magelang. Disamping itu penulis juga akan memberikan saran-salan yang penulis harapkan dapat berguna untuk meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai Selcretariat Kota Magelang.
a. Kesimpulan Dari analisa yang telah penulis uraikaa dalam bab-bab sebel' umny4 secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut : ,1. Hubungan antara variabel keadaan sosial ekonomi d€ngan va!i' abel produktivitas kerja pegawai setelah diuji, diperoleh hasil r = 0,671 dan seielah dilest dengan rtabel yang menunjukkan angka 0,671 maka rh > rt, maka hubungan kedua variabel signifikan. Dengan demikian korelasi antara variabel-variabel keadaan sosial
ekonomi dengan produktivitas kerja mempunyai arah positif, artinya ada pengaruh antara ktadaan Sosial Ekonomi Pegawai terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Kota Magelang.
b. Srran-sarut
l.
Pada kenyataanny4 pmduktivitas pegawai sangat dipengaruhi
231
Pdgdrti ran@tp@ SBid
Etodi Te'tup Pqi'qkda tutt
i@t .-..
lK@E@, Hal : n7-234)
oleh tingkat sosial ekonomi pegawai, oleh karena itu unhrk selalu
mewujudkan produktivitas kerja yaug tinegi p€rlu lebih diperhatikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan sosial ekonomi para pegauainya, Memb€rikan iruentif kepada semua pegawai yang berprestasi sehirgga akan memperoleh penghasilan tambahan untuk meningkatkan potensi ekonominya. .i. Memberikan beasiswa tcrhadap putra puhi pegawai yang golongannya rendah, tetapi mempunyai potensi akademik yang
*
.l
j
.t .t
tinggi. Memberikan jaminan kesehatan tambahan di sampiq ASKES yang sudah di milikinya dengan pelayanan yang lebih layak. Memb€dkan jaminan pesangon bagi semua pegawai yang akan memasuki puma tugas/p€nsiur sesuai dengan kemam-
pun
pernerintah daerah,
Memberikan peruinahan dinas bagi s€mua pegawai untuk menciptalan rasa tentram.
DAFTAR PUSTAXA Buchari Zainu4 Dr, Management dar Motirasi, Balai Aksa!4 Jakarta, Tahun 1981, bal 18 Gie, The
Liaa Dlr., Efisiensi Kerja bagi Aparatur Negara, BPA-
UGIVI, 1968.
Gibsot Organisasi dan Mawjemen, !akai41986-
212
thlw
32, tlo. 2,
ls
lgM
n09
Hatrdayaringrat, Suwarno, Dts, P engantat Study llmu Administrasi dan Manajemen, GwrmgAgung, Jak da 1986. Janes AF, Stone!, Ed,.ri Kedua, Manojer Jilid l,Erlalj.gga, Iakan,4 1986.
Karlinger Fred
N'
Korblasi dan Anqlki Regresi Gand4Nw Ca-
haya, 1987.
Koentjoroningrat, Me tode Penelitian Mqsyal^kat, PT Gramedia, Jakada, 1983.
M Drs., Da$ar-dasar Management, CV Medan 1965.
'Manulang,
Moekijal, Dts, Kepegaw aian Hubungqn dalam ni, Bandung, 1975. fu chard, Steers,
Amanlahan,
P erussliaan, Ah)m-
Ef,lrrfras Organisasi, Erldnlgg4 Jakart4
I 980.
Sukanto, Suryono, Prof DI.'SH. MA', Sosiologi Sualu Pekgantar, Rajawali, Jakart4 1982. Surono
Ig., Disipli| . Motivasi,
lntan, Klaten, 1981.
233
Settqngat
Ketjs
klryqwon
P.isar,th
K.Mtpw
S6iat
Ekbffi i Tedsary Pan^std@
ffiat..
K@'njM, Ed
: 207-231)
Singarimbun Masri dan Sofya Efendi, Metode Penelitian Sumey, LP3ES. Jakarta" 1982. Suachmad, Winamo, Pengantar llmu Dastr Meaode Research,Tar sito, Bandug, 1980 Siagian, Sondang P., Dr:Prof, Organkasi Kepemimpinak dsn lqku Adninistosi, CY. H. MasaguDg, Jakafia 1988.
Pefi-
Winardi, SE, lsas-asas Manajemen, Abnni,Bandung, Cetakan IV, 1986.
:
Zamrcni,DL Pengantar PefigembangqnTeori So.ricl, PT Tiara Wa cana, Yogyakarta, 1992
234