Pemisahan Logam Berat Cu dan Cd dari Larutan Logam Sintetis dan Air Limbah Industri dengan Menggunakan Biomassa Chlorella Vulgaris dan Biomassa Chlorella Vulgaris yang Terimmobilisasi sebagai Adsorben.
Otta Richard Bena Pinem Taufiq Fajar Sani
(2310100009) (2310100035)
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan Industri di Indonesia berkembang cukup pesat. Tahun (2013) : pertumbuhan sektor Industri mencapai 7% (urutan 2 Asia). (Kementrian Perindustrian)
Menghasilkan limbah B3 cair
Limbah logam berat
1
Latar Belakang
Limbah logam berat
1
•Fisika
2
•Kimia
3
•Biologi
2
Latar Belakang Pengolahan limbah alternatif secara biologi
Jamur
Bakteri
mikroalga 3
Latar Belakang
Chlorella Vulgaris
Mikroalga
4
Latar Belakang Mikroalga yang digunakan berupa biomassa atau alga mati. Keuntungan pemanfaatan alga dalam bentuk biomassa mati sebagai biosorben dikarenakan kemampuannya yang cukup tinggi dalam mengadsorpsi logam berat. Kemampuan tersebut dimiliki karena di dalam alga terdapat gugus fungsi yang dapat melakukan pengikatan dengan ion logam (F.Gonzalez, 2006). Gugus fungsi tersebut terutama gugus karboksil, hidroksil, amina, sulfudril, imadazol, sulfat dan sulfonat yang terdapat dalam dinding sel (Al-Rub ,2006; Crist et al., 2007).
5
Rumusan masalah 1. Limbah logam berat merupakan limbah B3 yang dapat mencemari lingkungan. Proses pengolahan yang umum digunakan adalah proses fisika dan kimia yang mempunyai efek samping dalam pengolahannya, 2.
Alga merupakan mikroorganisme yang mempunyai kemampuan sebagai biosorben dan keberadaanya banyak terdapat di perairan sehingga mudah didapatkan
3.
Keefektifitasan Alga belum banyak dimanfaatkan sebagai biosorben logam berat
diketahui
dan
6
Tujuan 1. Mempelajari efektifitas penyerapan ion logam oleh biomassa alga dan biomassa alga terimmobilisasi. 2.
Mempelajari pengaruh beberapa parameter terhadap penyerapan logam oleh biomassa alga dan biomassa alga terimmobilisasi.
3. Membandingkan penyerapan logam oleh biomassa alga dan biomassa alga terimmobilisasi pada larutan logam sintetis dan air limbah industri. 7
Batasan Masalah 1. Jenis alga yang digunakan dalam penelitian ini adalah alga hijau Chlorella Vulgaris 2. Penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap reduksi kadar ion logam oleh biomassa alga dan biomassa alga terimmobilisasi 3. Jenis logam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tembaga dan cadmium 4. Air limbah yang digunakan adalah air limbah PT.SIER Surabaya 8
Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi pengolahan logam berat dan memberikan informasi tentang potensi alga hijau. 2. Sebagai bahan referensi atau rujukan bagi pengolahan limbah skala industri. 3. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi penulis selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji dan meneliti tentang biosorbsi oleh biomassa alga dan biomassa alga terimmobilisasi.
9
TINJAUAN PUSTAKA
Chlorella Vulgaris • Cahaya
• Karbon dioksida Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies
: Chlorophyta : Trebouxiophyceae : Clorellales : Chlorellaceae : Chlorella : Chlorella Vulgaris
• Nutrien Elemen makro : C, H, O, P, K, N, S, Ca, Fe, Mg
Elemen mikro. : Mn, Bo, Zn, Cu, dan Co •
Suhu
Pertumbuhan optimal : suhu 31⁰C - 32⁰C dengan
suhu maksimum 34 ⁰ C sampai 36 ⁰ C •
pH pH untuk panen yang baik adalah kisaran pH 7 (www.algaebase.org, 2013)10
Chlorella Vulgaris • Struktur dinding sel Chlorella Vulgaris
tersusun
atas
lapisan
pektin
dan
selulosa. Struktur selulosa pada dinding sel Chlorella Vulgaris berpotensi cukup
besar
untuk
dijadikan
sebagai
penangkap karena gugus OH yang terikat
dapat
berinteraksi
dengan
komponen adsorbat
(www.algaebase.org, 2013)11
Chlorella Vulgaris • Adanya gugus OH pada selulosa menyebabkan terjadinya sifat polar pada adsorben tersebut, dengan demikian selulosa lebih kuat menangkap zat yang bersifat polar.
(www.algaebase.org, 2013)12
Immobilisasi Immobilisasi merupakan teknik yang digunakan untuk fiksasi kimia atau fisika dari sel, organel sel, enzim, atau protein (misalnya monokional antibodi) ke dalam matriks pendukung atau membran dalam rangka meningkatkan stabilitasnya dan memungkinkannya dalam penggunaan yang berulang-ulang
(Mohamed sayed, 2008).
(www.algaebase.org, 2013)13
Immobilisasi 1. Immobilisasi pada zat pendukung yang inert
2. Menggunakan matriks pendukung (www.algaebase.org, 2013)14
Matrik Pendukung • Melalui perangkap dalam matriks polimerik Polimer yang biasa digunakan adalah, Kalsium alginat, poliakrilamid, polisulfon, dan polietilenimin. • Melalui ikatan kovalen dengan senyawa vector Senyawa vektor (pembawa) yang umum digunakan adalah silika gel. • Melalui Cross-link Penambahan zat yang dapat menyebabkan cross link bertujuan untuk membentuk agregat sel yang stabil. Zat yang umum digunakan adalah formaldehid, glutaraldialdehid, divinilsulfo, dan campuran formaldehid-urea. (www.algaebase.org, 2013)15
Silika Gel Silika gel merupakan bahan amorf yang tersusun dari tetrahedral SiO4 yang tersusun secara tidak teratur dan beragregasi membentuk kerangka tiga dimensi yang lebih besar (1-25 m). Silika amorf dapat digunakan sebagai adsorben dan pendukung katalis karena luas permukaan yang besar dan porositas yang tinggi. Rumus kimia silika gel secara umum adalah SiO2 .xH2O (www.algaebase.org, 2013)16
Tipe - tipe logam dan dampak bagi manusia
(www.algaebase.org, 2013)17
Mekanisme pengikatan logam
• Pertukaran ion Adsorbsi • Gugus fungsi
Absorbsi •Transpor aktif (www.algaebase.org, 2013)18
Mekanisme pengikatan logam
M+ dan M2+ adalah ion logam, -OH adalah gugus hidroksil dan Y adalah matriks tempat gugus -OH terikat. Interaksi antara gugus -OH dengan ion logam juga memungkinkan melalui mekanisme pembentukan kompleks koordinasi karena atom oksigen (O) pada gugus -OH mempunyai pasangan elektron bebas, sedangkan ion logam mempunyai orbital kosong. Pasangan elektron bebas tersebut akan menempati orbital kosong yang dimiliki oleh ion logam, sehingga terbentuk suatu senyawa atau ion kompleks. (www.algaebase.org, 2013)19
Penelitian Terdahulu No. 1.
2.
3.
Peneliti
Nama Jurnal, Tahun, Judul Penelitian
Hasil
F.A.Abu Al Rub, M.H. ElNaas, I.Ashour, M. Al-marzouqi Buhani, Suharso, Z. Sembiring
Journal of Process Biochemistry (Elsevier), 2006, “Biosorption of copper on chlorella vulgaris from single, binary and tenary metal aqueous solution” Oriental journal of Chemistry, 2012, “Immobilization of Chetoceros sp microalgae with silica gel through encapsulation technique as adsorbent of Pb metal from solution”
Biosorpsi untuk tembaga oleh alga dipengaruhi oleh pH dan jumlah alga, pH optimum yang didapat adalah pada pH 8 Adsorbent yang terimmobilisasi silica gel mempunyai kapasitas serap tidak lebih besar daripada biomassa chetoceros sp, namun biomassa yang terimmobilisasi lebih stabil sebagai adsorbent dalam larutan.
E. Romera, Science Direct, 2007, “Comparative F.Gonzales, study of biosorption of heavy metals A.Ballester, using different types of algae” M.L. Blazquez, J.A. Munoz
Kapasitas penyerapan logam dipengaruhi oleh pH dan jumlah biomassa alga. Ph optimum untuk Cu yaitu 7-8, untuk Pb yaitu 6-7, dan untuk Cd, Ni, dan Zn yaitu 6.
20
METODOLOGI PENELITIAN
Kondisi operasi
Kondisi Operasi : 1. 2. 3. 4. 5.
Mikroalgae Chlorella Vulgaris (dari BBPBAP Jepara). Jenis larutan logam yang digunakan CuSO4 dan CdSO4 Air limbah dari PT.SIER Surabaya Waktu adsorbsi 60 menit Suhu proses adsorbsi : 25 OC - 30 OC
21
Variabel Variabel : 1. Variasi pH : 4, 5, dan 6 2. Konsentrasi logam : 100, 150, dan 200 mg/l 3. Jumlah Biomassa : 100, 150, 200 mg/l Analisa : 1. FTIR 2. AAS
22
Besaran yang diukur Besaran yang Diukur
Waktu Pengukuran
Kadar logam pada Awal dan akhir larutan logam sintetis
Kadar logam pada air Awal dan akhir limbah industri
23
Desain Alat Percobaan
Larutan logam
4
Biomassa alga
2
3
5
1
5
Keterangan: 1 2 3 4 5
Aerator Reaktor alga Selang Lampu neon 36 watt Rotary shaker
24
Biomassa Alga Chlorella Vulgaris
Biomassa Alga Chlorella Vulgaris terimmobilisasi silika gel
Prosedur Penelitian
Pembudidayaan alga
Tahap persiapan
Mengatur pencahayaan(10 klux ± 36 watt )
Mengatur sistem aerasi (DO ≥ 2 mg/L)
Mengatur suhu 25-30 ⁰C
Menambahkan nutrisi dan mengatur pH Scale up alga dan pembuatan biomassa kering
Kultur selama 5 hari 25
Pembuatan biomassa
Tahap persiapan
Budidaya mikroalga Memisahkan mikroalga dengan centrifuge Melakukan penyaringan dengan kertas saring Mengeringkan dalam oven pada suhu 60⁰C selama 10 menit Biomassa alga kering 25
Pembuatan biomassa terimmobilisasi
Menyiapkan larutan Na2SiO3 (Natrium Silikat) sebanyak 100 ml
Menambahkan resin kation
Memisahkan resin kation dengan kertas saring Menambahkan biomassa alga sebanyak 300 mg Menambahkan HCl sampai terbentuk hidrogel Mengeringkan dalam oven pada suhu 80⁰C hingga terbentuk silica kering(xerogel)
Biomassa alga terimmobilisasi
26
Proses adsorbsi larutan logam sintetis
Budidaya mikroalga
Alga kering
Biomassa alga terimmobilisasi
Biomassa alga
1. pH :4, 5, 6 2.Konsentrasi logam : 100, 150, 200 mg/l 3. Biomassa : 100, 150, 200 mg
FTIR Larutan logam sintetis Cu dan Cd sebanyak 25 ml Menyaring dengan kertas saring
Filtrat Analisa AAS 27
Proses adsorbsi dengan air limbah industri
Budidaya mikroalga
Alga kering
Biomassa alga terimmobilisasi
Biomassa alga
1. pH :4, 5, 6 2.Konsentrasi logam : 100, 150, 200 mg/l 3. Biomassa : 100, 150, 200 mg
FTIR Air limbah industri PT.SIER 25 ml
Saring Filtrat Analisa AAS 28
Prosedur Analisis ANALISA
FTIR • Mengetahui gugus fungsi yang dimiliki oleh alga
AAS • Mengetahui kadar logam berat dalam larutan
29
Pembahasan
Hasil Analisa FTIR sebelum kontak dengan logam
Hasil Analisa FTIR setelah kontak dengan logam
Pergeseran bilangan gelombang
Sebelum kontak
Setelah kontak
Pergeseran
Keterangan
1245.93
1244
1.93
C-O
1547.77
1544.88
2.89
C=O
2855.42
2852.52
2.9
C-H
2925.81
2871.81
54
O-H karboksilat
3435,95
3402,2
33.75
N-H primer
3650
3500
150
O-H alkohol
Hasil Adsorbsi ion logam Cu dan Cd larutan logam sintetis dengan variasi pH Non imobilisasi Waktu
15
45
60
Cu sisa (mg/l))
% adsorbsi
Cd sisa (mg/l))
% adsorbsi
Cu sisa (mg/l))
% adsorbsi
Cd Cd sisa (mg/l))
4
10.1
59.6
12.58
49.68
12.51
49.96
12.86
48.56
5
9.55
61.8
11.76
52.96
10.86
56.56
11.98
52.08
6
9.15
63.4
10.22
59.12
10.22
59.12
10.45
58.2
4
9.88
60.48
12.35
50.6
11.24
55.04
12.35
50.6
5
9.24
63.04
11.18
55.28
10.05
59.8
11.52
53.92
6
8.28
66.88
9.76
60.96
9.24
63.04
9.81
60.76
4
9.81
60.76
11.72
53.12
10.62
57.52
11.76
52.96
5
9.11
63.56
10.42
58.32
9.41
62.36
10.78
56.88
6
7.15
71.4
9.24
63.04
8.85
64.6
9.72
61.12
pH
Cu
imobilisasi Cd
Cu
% adsorbsi
Grafik Pengaruh pH terhadap % adsorbsi Cu dan Cd pada logam sintetis
80
70
60
% adsorbsi
50 Cu non imobilisasi
40
Cd non imobilisasi Cu imobilisasi
30
Cd imobilisasi 20
10
0 0
1
2
3
4
pH
5
6
7
Hasil Adsorbsi ion logam Cu dan Cd larutan logam limbah dengan variasi pH
Non imobilisasi Waktu
15
45
60
pH
Cu
Imobilisasi
Cd
Cu
Cu sisa (mg/l))
% adsorbsi
Cd sisa (mg/l))
% adsorbsi
Cu sisa (mg/l))
% adsorbsi
Cd Cd sia (mg/l))
4
14.26
42.96
16.21
35.16
13.45
46.2
17.64
29.44
5
12.88
48.48
14.97
40.12
12.74
49.04
16.41
34.36
6
12.05
51.8
14.25
43
11.88
52.48
16.21
35.16
4
14.21
43.16
15.98
36.08
13.22
47.12
16.66
33.36
5
12.32
50.72
13.62
45.52
12.18
51.28
15.84
36.64
6
11.51
53.96
13.15
47.4
11.39
54.44
15.11
39.56
4
13.98
44.08
15.24
39.04
13.02
47.92
15.88
36.48
5
12.08
51.68
13.58
45.68
12.17
51.32
15.2
39.2
6
11.02
55.92
13.15
47.4
11.26
54.96
14.79
40.84
% adsorbsi
Grafik Pengaruh pH terhadap % adsorbsi Cu dan Cd pada logam limbah 80
70
% adsorbsi
60
50 Cu non imobilisasi
40
Cd non imobilisasi Cu imobilisasi 30
Cd imobilisasi
20
10
0 0
1
2
3
4
pH
5
6
7
Pembahasan • Semakin tinggi pH pada larutan logam pada saat adsorpsi maka daya ikat logam pada biomassa alga makin besar. • Pada pH tinggi terjadi deprotonasi • Pada pH rendah terjadi protonasi • pH optimum untuk proses adsorpsi adalah pH 6
Hasil Adsorbsi ion logam Cu dan Cd larutan logam sintetis dengan variasi konsentrasi logam kons. logam
60
Cd Ads Cu/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cd/bio (mg/g)
25
64.08
8.01
60.48
7.56
63
7.875
59.12
7.39
50
59.76
14.94
48.64
12.16
57.56
14.39
53.76
13.44
100
58.24
29.12
53.79
26.895
56.86
28.43
53.46
26.73
25
69.84
8.73
65.84
8.23
64.96
8.12
61.76
7.72
50
60.76
15.19
58.96
14.74
59.26
14.815
54.64
13.66
100
59.78
29.89
54.85
27.425
57.59
28.795
54.85
27.425
25
71.24
8.905
69.68
8.71
66.32
8.29
66.12
8.265
50
60.82
15.205
59.04
14.76
60.46
15.115
55.62
13.905
100
61.35
30.675
55.38
27.69
58.41
29.205
55.39
27.695
(mg/L)
45
Cu
Imobilisasi Cu Cd % Ads % Ads adsorbsi Cu/bio adsorbsi Cd/bio (mg/g) (mg/g)
% adsorbsi
Waktu
15
Non imobilisasi
Grafik Pengaruh konsentrasi logam terhadap % adsorbsi Cu dan Cd pada logam sintetis
75 70 65 60 55
% adsorbsi
50
Cu non imobilisasi
45 40
Cu imobilisasi
35 Cd non imobilisasi
30 25
Cd imobilisasi
20 15 10 5 0 0
10
20
30
40
50
60
70
konsentrasi logam (mg/l)
80
90
100
Hasil adsorpsi logam Cu dan Cd larutan logam limbah dengan variasi konsentrasi logam kons.
Non imobilisasi
Logam
Waktu
45
60
Cd
Cu
Cd % adsorbsi
% adsorbsi
Ads Cu/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cd/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cu/bio (mg/g)
25
48.44
6.055
44.88
5.61
47.36
5.92
48.96
6.12
50
47.96
11.99
42.88
10.72
46.72
11.68
44.04
11.01
100
47.26
23.63
44.01
22.005
47.68
23.84
43.99
21.995
25
52.08
6.51
52.76
6.595
53.52
6.69
51.16
6.395
50
52.48
13.12
45.96
11.49
49.06
12.265
44.96
11.24
100
47.79
23.895
45.88
22.94
49.04
24.52
43.88
21.94
25
55.92
6.99
55.92
6.99
55.28
6.91
53.24
6.655
50
56.84
14.21
46.24
11.56
49.92
12.48
47.66
11.915
100
47.96
23.98
46.15
23.075
49.82
24.91
44.68
22.34
(mg/L)
15
Cu
Imobilisasi
Ads Cd/bio (mg/g)
Grafik Pengaruh konsentrasi logam terhadap % adsorbsi Cu dan Cd pada air limbah 60 55 50 45
% adsorbsi
40 35 Cu Non imobilisasi
30
Cu imobilisasi 25
Cd non imobilisasi
20
Cd imobilisasi
15 10 5 0 0
10
20
30
40
50
60
70
Konsentrasi logam (mg/l)
80
90
100
Pembahasan • Semakin tinggi konsentrasi logam maka semakin kecil persen adsorpsi logam, namun semakin meningkat daya adsorpsi logam per gram biomassanya. • Konsentrasi logam yang optimum adalah 25 mg/L
Hasil Adsorbsi ion logam Cu dan Cd larutan logam sintetis dengan variasi jumlah biomassa jumlah
Non imobilisasi
imobilisasi
waktu biomassa
15
45
60
Cu
Cd
Cu
Cd
(mg/L)
% adsorbsi
Ads Cu/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cd/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cu/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cd/bio (mg/g)
100
62.2
7.775
60.2
7.525
63.04
7.88
53.56
6.695
150
66.88
5.573
65.28
5.44
65.12
5.427
60.56
5.047
200
67.76
4.235
66.76
4.1725
65.96
4.1225
61
3.8125
100
68.64
8.58
66.96
8.37
65.48
8.185
58.72
7.34
150
73.28
6.107
69.4
5.783
67.12
5.593
63.56
5.297
200
71.84
4.49
70.32
4.395
67.44
4.215
63.08
3.9425
100
70.24
8.78
68.48
8.56
68.08
8.51
62.44
7.805
150
73.8
6.15
70.6
5.883
68.32
5.693
66.76
5.563
200
73.52
4.595
70.6
4.4125
68.48
4.28
66.96
4.185
Grafik Pengaruh jumlah biomassa terhadap % adsorbsi Cu dan Cd pada logam sintetis
76
74
72
% adsorbsi
70 Cu non imobilisasi
68
Cd non imobilisasi Cu imobilisasi
66
Cd imobilisasi
64
62
60 0
50
100
150
jumlah biomassa (mg)
200
250
Hasil Adsorbsi ion logam Cu dan Cd larutan logam limbah dengan variasi jumlah biomassa alga jumlah
Non imobilisasi
imobilisasi
biomassa waktu
Cu
45
60
Cu
Cd
% adsorbsi
Ads Cu/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cd/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cu/bio (mg/g)
% adsorbsi
Ads Cd/bio (mg/g)
100
49.4
6.175
45.92
5.74
49.68
6.21
39.52
4.94
150
58.32
4.86
53.4
4.45
54.28
4.523
43.12
3.593
200
60.48
3.78
56.48
3.53
56.76
3.5475
43.84
4.567
100
57.08
7.135
52.96
6.62
53.4
6.675
46.16
5.77
150
61.84
5.153
58.56
4.88
56.48
4.7067
50.44
4.203
200
63.16
3.9475
59.52
3.72
59.12
3.695
51.56
3.2225
100
56.32
7.04
54.2
6.775
53.4
6.675
49.4
6.175
150
64.72
5.393
59.16
4.93
59.12
4.926
52.48
4.373
200
65
4.062
59.16
3.697
59.12
3.695
49.4
3.0875
(mg/L)
15
Cd
Grafik Pengaruh jumlah biomassa terhadap % adsorbsi Cu dan Cd pada air limbah 70
60
% adsorbsi
50
40 Cu non imobilisasi Cd non imobilisasi 30
Cu imobilisasi Cd imobilisasi
20
10
0 0
50
100
150
jumlah biomassa (mg)
200
250
Pembahasan • Semakin banyak jumlah biomassa yang digunakan untuk adsorpsi, maka semakin banyak logam yang teradsorpsi oleh biomassa alga. • Jumlah biomassa alga hijau optimum adalah 200 mg
Isotherm Adsorbsi Isoterm adsorpsi digunakan untuk mengetahui hubungan antara jumlah zat yang terserap (adsorbat) dengan jumlah zat penyerap (adsorben), serta kemungkinan sifat dari permukaan adsorben. • Isotherm Langmuir • Isotherm Freundlich
Grafik isotherm Langmuir untuk logam Cu (II) dengan biomassa alga non imobilisasi
0,25
y = 1.3164x + 0.0457 R² = 0.955 0,2
1/a
0,15
Cu non imobilisasi 0,1
Linear (Cu non imobilisasi)
0,05
0 0
0,02
0,04
0,06
0,08
1/Ceq
0,1
0,12
0,14
0,16
Grafik isotherm Langmuir untuk logam Cu (II) dengan biomassa alga imobilisasi
0,3
y = 1.7792x + 0.0327 R² = 0.9902
0,25
1/a
0,2
0,15 Cu imobilisasi Linear (Cu imobilisasi) 0,1
0,05
0 0
0,02
0,04
0,06
0,08
1/Ceq
0,1
0,12
0,14
Grafik isotherm Freundlich untuk logam Cu (II) dengan biomassa alga non imobilisasi
1,4
y = 0.7202x + 0.0082 R² = 0.965
1,2
log m
1
0,8 Cu non imobilisasi Linear (Cu non imobilisasi)
0,6
0,4
0,2
0 0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
log Ceq
1,2
1,4
1,6
1,8
Grafik isotherm Freundlich untuk logam Cu (II) dengan biomassa alga imobilisasi 1,4
1,2
y = 0.7863x - 0.1198 R² = 0.9956
1
log m
0,8 Cu imobilisasi 0,6
Linear (Cu imobilisasi)
0,4
0,2
0 0
0,2
0,4
0,6
0,8
log Ceq
1
1,2
1,4
1,6
1,8
Pembahasan Langmuir Logam
non imobilisasi
Freundlich
imobilisasi
non imobilisasi
imobilisasi
Cu
R2
0.955
0.990
R2
0,965
0,9956
Cd
R2
0,9688
0,9585
R2
0,9855
0,9706
• Dilihat berdasarkan nilai R2, dapat diasumsikan isotherm Freundlich mampu menginterpretasikan data adsorpsi lebih baik • Hal tersebut menginformasikan bahwa kemungkinan permukaan dari kedua biomassa alga hijau yang digunakan bersifat heterogen, artinya setiap situs aktif pada matriks alga yang kompleks memiliki energi atau afinitas yang berbeda-beda.
Kesimpulan • Biomassa alga hijau Chlorella Vulgaris non imobilisasi maupun yang di imobilisasi mampu mengadsorbsi ion logam berat Cu (II) dan Cd (II) • Kondisi optimum nya adalah : pH optimum untuk proses adsorpsi adalah pH 6 Konsentrasi logam yang optimum adalah 25 mg/L Jumlah biomassa alga hijau optimum adalah 200 mg Waktu kontak paling optimum adalah 60 menit • Proses adsorpsi ion logam tembaga dan kadmium pada larutan logam sintetis lebih efektif dibandingkan dengan adsorpsi pada larutan limbah industri PT.SIER baik pada biomassa non imobilisasi maupun biomassa non imobilisasi. • Biomassa alga non imobilisasi mampu menyerap logam lebih besar dibandingkan biomassa alga imobilisasi, namun biomassa imobilisasi mempunyai ketahanan yang lebih kuat dibandingkan biomassa non imobilisasi
Daftar Pustaka Buhani.Suharso and Z.Sembiring.2012. Immobilization of Chetoceros sp Microalgae with Silica Gel through Encapsulation Technique as Adsorbent of Pb Metal from Solution. Oriental Journal of Chemistry Vol 28 Buhani.suharso.Zipora sembiring.2006. Biosorption of metal ion Pb(II), Cu(II), and Cd(II) on Surgassumduplicatum immobilized silica gel matrix. Indo.J. Chem. 245-250
C.Quintelas. B.Fonseca.B.Silva. H.Figueiredo. T.Tavares. 2009. Treatment of Chromium(VI) Solutions in a pilot-scale bioreactor through a biofilm of Arthrobacter viscous supported on GAC. Bioresource Technology E. Romera . F.Gonzalez. A.Ballester. M.L. Blazquez. J.A.Munoz. 2006. Comparative study of biosorption of heavy metals using different types of algae. Science Direct. F.A Abu Al-Rub. M.H.El-Naas. M. Al-Marzouqi.2005 . Biosorption of copper on Chlorella vulgaris from single,binary and ternary metal aqueous solutions. Process Biochemistry.El Sciever. 457-464 Mohammed Sayed Abdel Hameed and Ola Hammouda Ebrahim. 2007. Biotechnological Potential Uses of Immobilized Algae. International Journal of Agriculture &Biology Vol 9 No.1
Daftar Pustaka