Dosen Pembimbing Dr. Eng. Muhammad Zikra, ST., M.sc Suntoyo, ST., M,Eng, Ph.D
Pendahuluan Dasar Teori
Halaman Awal
Metode Penelitian Pengumpulan Data Hasil Hubungan Temperatur dan Salinitas Analisa Spektra Dampak-dampak Kesimpulan
Pendahuluan Pendahuluan • Global warming mengakibatkan semakin banyak fenomenafenomena alam yang terjadi di dunia. Salah satunya di Perairan Samudra Pasifik yang menyebabkan perubahan musim yang mencolok pada daerah-daerah sekitarnya, termasuk Indonesia. • Dilakukan penelitian tentang karakteristik air laut, seperti temperatur, salinitas, arus dan sebagainya, dengan menggunakan pelampung TRITON. Salah satu lokasinya berada di perairan Sorong, Papua Barat pada posisi 0°N 138°E.
Perumusan Masalah Perumusan Masalah 1. Bagaimana pola temperatur dan salinitas di perairan Indonesia bagian timur antara tahun 2005 hingga 2011 ? 2. Bagaimana pengaruh kejadian El Nino dan La Nina di perairan Indonesia bagian timur antara tahun 2005 hingga 2011 ?
Tujuan
Tujuan
• Untuk mengetahui pola temperatur dan salinitas di perairan Indonesia bagian timur antara tahun 2005 hingga 2011 • Mengetahui pengaruh kejadian El Nino dan La Nina di perairan Indonesia bagian timur antara tahun 2005 hingga 2011
Lokasi Studi
Lokasi Studi
Lokasi dan letak sensor pelampung TRITON Sumber : http://www.jamstec.go.jp
Pelampung TRITON
Pelampung TRITON
• Triton buoy adalah sebuah pelampung pengamatan oseanografi yang ditempatkan pada daerah tropis. • Ini adalah riset kerjasama dari AS, Perancis, Korea, Taiwan, Indonesia dan negara-negara di pasifik selatan lainnya. • Mengamati angin, suhu atmosfer, kelembaban, curah hujan, sinar matahari, temperatur air laut, salinitas dan arus. Gambar pelampung TRITON Sumber : http://www.jamstec.go.jp
Temperatur dan Salinitas Temperatur adalah ukuran energi gerakan molekul. Dimana temperatur ini berpengaruh pada penyebaran organisme, contohnya pada ikan.
Salinitas adalah jumlah gram garam yang terlarut dalam satu kilogram air laut. konsentrasi garam yang terlarut berasal dari pelapukan batuan alami yang mengalami pelapukan, tipe tanah dan komposisi dasar perairan.
El Nino dan La Nina
El Nino dan La Nina
Gambar perputaran angin pada kondisi normal, El Nino dan La Nina Sumber : http://www.bom.gov.au
Metode Penelitian Metode Penelitian Mulai Studi Literatur Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Hasil Kesimpulan Selesai
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
Hasil
Hasil Temperatur °C
Pola temperatur per kedalaman mulai tahun 2005 hingga 2011
°C
°C
Plotting Temperatur °C
°C
°C
°C
Hasil
Hasil Salinitas ‰
Pola salinitas per kedalaman mulai tahun 2005 hingga 2011
‰
‰
Plotting Salinitas ‰
‰
‰
‰
Data Pendukung
Data Pendukung
Gambar Indeks kejadian El Nino dan La Nina Sumber : http://www.cpc.noaa.gov
Indeks kejadian El Nino dan La Nina di atas, mendukung hasil analisa yang didapat dari data-data pelampung Triton yang berpengaruh pada temperatur dan salinitas air laut di sekitar Indonesia.
2006/2007
Data time series temperatur dan salinitas
• Adanya La Nina yang berkategori cukup kuat di awal tahun 2007 • Menyebabkan peningkatan curah hujan sepanjang musim penghujan tahun 2007
2009/2010
Data time series salinitas tahun 2009 dan 2010
• Adanya El Nino yang menguat antara tahun 2009 dan 2010. Sebelumnya El Nino berkategori kuat terjadi tahun 2002/2003. • Dampak kejadian El Nino terlihat dengan adanya naik dan turunnya salinitas pada akhir 2009 hingga awal tahun 2010. • Dampak terjadinya El Nino kali ini tidak akan berdampak kemarau panjang (seperti tahun 1998) karena kejadian tersebut menguat pada musim penghujan, sehingga hanya terjadi penurunan curah hujan.
Hubungan Antara Temperatur dan Salinitas
Hubungan antara temp n salinitas
Hubungan temperatur dan salinitas di perairan Indonesia
• Gambar di atas menunjukkan hubungan temperatur dan salinitas yang tidak sebanding lurus. • Adanya lapisan thermocline dan halocline yang terletak pada kedalaman 250 meter.
Rata-rata
Rata-rata temperatur tiap kedalaman pada tahun 2006, 2007 dan 2008
Rata-rata salinitas tiap kedalaman pada tahun 2006, 2007 dan 2008
Analisa Spektra (overlap, segmented, averaging) Jumlah data 365
Analisa Spektra
Dibagi menjadi 128 segmen dengan 50% overlap Dihitung menggunakan Fourier Transform
Dihitung menggunakan Hanning-Window
Power spectra temperatur
• Tahun 2006 memiliki energi spectrum terkecil karena pada tahun ini dampak kejadian El Nino maupun La Nina tidak terlalu besar. • Tahun 2010 memiliki energi spectrum yang paling besar karena adanya kejadian El Nino yang cukup kuat mempengaruhi musim hujan.
Power spectra salinitas
Hal tersebut juga berlaku pada power spectra untuk salinitas. Nilai frekuensi pada tiap tahunnya memiliki besar nilai yang hampir sama.
Dampak Kejadian El Nino dan La Nina
Dampak kejadian
Tahun 2007 Curah hujan yang meningkat, menyebabkan banjir bandang di Jakarta, Indonesia dan Timor Leste. Tahun 2009/2010 Terjadi kemarau akibat El Nino yang menguat. Namun kali ini tidak separah tahun 1998.
Kesimpulan
Kesimpulan
• Pola hubungan temperatur dan salinitas tidak berbanding lurus. Baik nilai temperatur dan salinitas berubah sesuai dengan bertambahnya kedalaman. • Kejadian El Nino terjadi pada tahun 2005 dan 2009, sedangkan kejadian La Nina terjadi di tahun 2007 dan 2008 berdampak juga pada perairan Indonesia bagian timur
Ucapan terima kasih • Kepada Tim Penguji Sidang Ujian Tugas Akhir • Kepada Dosen Pembimbing Tugas Akhir • Kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) atas dukungan data
Terima kasih