Dosen Pembimbing : Dr. Techn. Umboro Lasminto, ST, MSc Yang Ratri Savitri, ST, MT
Agil Hijriansyah 3109100119
o
o
o
Perubahan tata guna lahan seringkali berdampak negatif bagi lingkungan Peningkatan koefisien pengaliran mengakibatkan debit air yang masuk ke saluran bertambah sehingga dapat menyebabkan banjir PP No. 26 Tahun 2008 Pasal 106 ayat 1 Poin c, yaitu zero delta Q policy.
LOKASI STUDI
Lokasi Perencanaan Sumber : Google maps
1.
2.
3.
Berapa besar debit limpasan air hujan yang keluar sebelum kawasan Apartemen De Papilio terbangun? Berapa besar debit limpasan air hujan yang keluar setelah kawasan Apartemen De Papilio Terbangun? Bagaimana sistem drainase Apartemen De Papilio agar debit limpasan air hujan yang keluar dari kawasan setelah apartemen dibangun tidak lebih besar dari debit limpasan sebelum apartemen dibangun?
1. 2. 3. 4.
Hanya memperhitungkan debit akibat air hujan. Tidak merencanakan saluran limbah. Tidak menghitung biaya pembangunan sistem drainase. Tidak memperhitungkan kekuatan struktur.
1.
2.
3.
Menghitung debit banjir yang keluar dari kawasan sebelum kawasan Apartemen De Papilio terbangun. Menghitung debit banjir yang keluar dari kawasan apartemen De Papilio setelah Apartemen tersebut terbangun. Merencanakan sistem drainase Apartemen De Papilio agar debit limpasan air hujan yang keluar kawasan apartemen setelah dibangun tidak lebih besar dari debit limpasan air hujan yang keluar kawasan sebelum apartemen dibangun.
BAGAN ALIR METODOLOGI
A
A
Konsep Perencanaan Konsep Perencanaan yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir dengan judul Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio ini adalah "Zero Delta Q". Konsep "Zero Delta Q" yang dimaksud adalah dengan membatasi debit air yang keluar dari kawasan Apartemen setelah Apartemen terbangun tidak boleh lebih besar dari debit air yang keluar dari kawasan sebelum Apartemen tersebut dibangun. Aturan tersebut tertulis dalam Peraturan Pemerintah nomor 26 Tahun 2008 pasal 106 ayat 1 Poin C.
DISTRIBUSI CURAH HUJAN WILAYAH Kota Surabaya memiliki 10 stasiun pengamatan hujan yang tersebar di wilayah Kota Surabaya sehingga perlu dilakukan pembagian pengaruh stasiun pengamatan hujan dengan menggunakan Poligon Thiessen.
Gambar 4.1 Poligon Thiessen Stasiun Hujan Kota Surabaya Sumber: Hasil Perencanaan
ANALISA DATA HUJAN Curah Hujan Rencana didapat dari perkiraan hujan yang akan terjadi dengan periode ulang tertentu yang didasari hujan harian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Data hujan yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data hujan dari stasiun pengamatan hujan Kebon Agung selama 12 tahun yaitu Tahun 2000 sampai Tahun 2011.
Uji kecocokan Uji Chi Kuadrat Jumlah data (n) Jumlah kelas (k)
= 12 = 1+3.322 log (n) = 1+3.322 log (12) = 4,585 Jumlah kelas (k) digunakan 5. Data pengamatan dibagi menjadi 5 sub bagian dengan interval peluang (P) = 1/5 = 0.200. Besarnya peluang untuk tiap-tiap sub bagian adalah : 1. Sub kelas 1 = P ≤ 0,200 2. Sub kelas 2 = 0,200 ≤ P ≤ 0,400 3. Sub kelas 3 = 0,400 ≤ P ≤ 0,600 4. Sub kelas 4 = 0,600 ≤ P ≤ 0,800 5. Sub kelas 5 = P ≥ 0,800
Distribusi Gumbel Persamaan Distribusi :
X = Xr +S/Sn . ( Y-Yn ) Y = -ln.(-ln. T-1/T ) Xr= 97,417 S = 13,290 Sn= 0,9933 (Tabel 2.5) Yn= 0,5053 (Tabel 2.4)
Distribusi Normal Mencari nilai terbesar dan terkecil. Nilai terbesar = 117 Nilai terkecil = 75 1. Menghitung rentang nilai. R = Nilai maksimum - nilai minimum R = 117 - 75 = 42 2. Menghitung banyaknya kelas. G = 1 + 3,3.log n G = 1 + 3,3.log 12 = 4,56 ~ 5 kelas 3. Menghitung panjang kelas (i). I = R/G = 42/5 = 8,4 ~ 9 4. Menghitung nilai rata-rata. Xr= 97,417 (nilai parameter statistik) 5. Standar Deviasi. S = 13,290 (nilai parameter statistik) 6. Perhitungan Ei untuk ditribusi Normal.
Keterangan tabel : Kolom 3 = Jumlah data yang ada pada kelas tersebut. Kolom 4 = Batas bawah kelas - 0,5 Kolom 5 = Z = (batas kelas – Xr)/S = (kolom 4 – Xr) / S Kolom 6 = Wilayah Luas dibawah Kurva Normal Kolom 7 = Nilai rata-rata Luas Kurva (kolom 6) = nilai rata rata luasan kurva = (kolom 6(1) + kolom 6(2))/2 Kolom 8 = Nilai Ei = Kolom 3 x Kolom 7
Uji Smirnov-Kolmogorov
Kesimpulan Uji Kecocokan
Perhitungan Curah Hujan Rencana
Perhitungan Debit Limpasan Sebelum Pembangunan
Perhitungan Koefisien Pengaliran ( C ) Koefisien pengaliran (C) adalah perkiraan limpasan air hujan yang melimpas dari suatu kawasan. Setiap permukaan lahan memiliki nilai koefisien pengaliran yang berbeda. Dalam suatu sistem drainase biasanya daerah pengaliran suatu saluran terdiri lahan yang berbedabeda sehingga perlu dilakukan perhitungan untuk C gabungan. = 𝛴𝛴C.A / 𝜮𝜮A Cgabungan C = Koefisien Pengaliran A = Luas lahan
Contoh 4.2 perhitungan nilai Cgabungan. Untuk ruas Y3-Y4 : Luas Halaman = 622,3 m² Luas Jalan = 134,98 m² Chalaman = 0,3 (tabel 2.10) Cjalan = 0,9 (tabel 2.10) Cgabungan = (0,3x622,3+0,9x134,98)/(622,3+134,98)= 0,41
Pada skema jaringan drainase sebelum pembangunan (Gambar 4.2), titik kontrol akhir debit yang keluar dari kawasan berada di titik O yang berasal dari titik Y10 dan Z9. Sehingga total debit yang keluar dari kawasan didapat dari penjumlahan debit di titik O (tabel 4.12). Qtotal
= Qruas Y10-O + Qruas Z9 = 0,036 m³/detik + 0,03 m³/detik = 0,066 m³/detik
Perencanaan Sistem Drainase Apartemen
Skema Jaringan Drainase Apartemen
Perhitungan tc Atap
Atap Lantai 33 Elv. +107
Atap Lantai 30 pada Elv. +92,4
Atap Lantai 7 pada Elv. +14,8
Perhitungan Dimensi Talang Vertikal
Dimensi saluran drainase apartemen ditentukan dari nilai h maksimum ruas rencana ditambah dengan tinggi jagaan. Tinggi jagaan yang direncanakan adalah 0,2 m.
Ruas D14 - D20 : B = 0,4 m hmax = 0,18 m H = 0,18 +0,2=0,38m~0,4m.
Ruas D0 - L5 : B = 0,4 m hmax = 0,18 m H = 0,18 + 0,2= 0,38 m ~ 0,4 m.
Ruas L1 - L6 : B = 0,4 m hmax = 0,24 m H =0,24 +0,2=0,44m~0,45m
Ruas D9 - L8 : B = 0,4 m hmax = 0,34 m H = 0,34 + 0,2 = 0,54 m ~ 0,55 m.
Ruas L7 - L11 : B = 0,4 m hmax = 0,39 m H = 0,39+0,2=0,59m~0,60m
ANALISA MUKA AIR LUAR KAWASAN
Skema Jaringan Drainase Luar Kawasan
Perencanaan Kolam Tampungan Hidrograf Kolam Tampungan 0.090 0.080 0.070 debit (m3/detik)
0.060 0.050
Hidrograf sebelum pembangunan
0.040
Hidrograf setelah
0.030
pembangunan
0.020 0.010 0.000 0.000
0.500
1.000
1.500
t (jam)
2.000
2.500
Vsetelah pembangunan = 585,146 m³ Vsebelum pembangunan = 472,514 m³ Vtampungan kolam = Vsetelah - Vsebelum = 585,146 - 472,514 = 112,632 m³ Luas Kolam = 75,504 m² Kedalaman yang diperlukan : H kolam = 112,632/ 75,504 = 1,492 m Elv. Muka tanah = + 6,336 m Elv. MA luar kawasan = + 4,141 m Elv. Ambang Pelimpah = + 5,836 m Elv. Dasar Kolam = + 4,336 m Le Pelimpah = 1,2 m Cd = 1,48 dt = 0,1 jam = 360 detik
Grafik Inflow dan Outflow 0.090 0.080
Q (m³/detik)
0.070 0.060 0.050 0.040
Inflow
0.030
Outflow
0.020 0.010 0.000 0.000
1.000
2.000
3.000
Wak tu (jam)
4.000
5.000
Dari tabel 4.26 didapat elevasi muka air maksimum berada pada elevasi +5,904 m dan debit yang keluar dari kolam tampungan sebesar 0,066 m³/detik. Debit yang keluar dari kawasan apartemen tidak melebihi debit limpasan sebelum pembangunan apartemen sehingga sudah memenuhi konsep "Zero
Delta Q".
Kesimpulan dari Tugas Akhir Perencanaan Sistem Drainase Apartemen DePapilio ini adalah : 1. Debit limpasan air hujan yang melimpas dari kawasan apartemen De Papilio sebelum apartemen dibangun adalah 0,066 m³/detik. 2. Debit limpasan air hujan yang melimpas dari kawasan apartemen De Papilio setelah kawasan apartemen ini dibangun adalah 0,081 m³/detik. 3. Perbedaan debit limpasan air hujan yang keluar dari kawasan apartemen De Papilio memerlukan bangunan pelengkap dari sistem drainase apartemen agar debit air yang keluar kawasan tidak melebihi debit sebelum apartemen dibangun. Dalam Tugas Akhir ini, di akhir sistem drainase direncanakan kolam tampungan dengan luas kolam sebesar 75,504 m² sedalam 2,2 meter yang berfungsi untuk menampung kelebihan limpasan akibat pembangunan apartemen. Kolam tampungan juga berfungsi mengatur debit air yang keluar dari kawasan apartemen. Setelah melalui kolam tampungan, debit limpasan air hujan maksimum yang keluar adalah 0,066 m³/detik. Debit tersebut tidak melebihi debit limpasan sebelum pembangunan sehingga perencanaan sistem drainase dalam tugas akhir ini memenuhi konsep "Zero Delta Q".
Penulisan Tugas Akhir dengan topik serupa akan lebih baik jika data kawasan sebelum pembangunan yang didapat lengkap. Jika data sebelum pembangunan lengkap maka debit yang keluar kawasan sebelum pembangunan mendekati keadaan sebenarnya.