HEC-RAS
Dosen Pembimbing: Rahmah Dara L., ST. MT. M. Rizqi Akbar 135060400111040 Gigih Suryarawit 135060401111001 Aditya Wibowo 135060401111013 Nur Sholawatini 135060401111015 M. Arief Rusdiono 135060401111023 Amalia Mardhatillah A. 135060401111031
Definisi HEC-RAS HEC-RAS merupakan kepanjangan dari Hydrologic Engineering Center-River Analysis System. HEC-RAS adalah salah satu program (software) yang diterbitkan oleh U.S. Army Corps of EngineersHydrologic Engineering Center (HEC) yang digunakan untuk melakukan perhitungan profil aliran sungai satu dimensi baik aliran tetap (steady flow) maupun aliran tak tetap (unsteady flow). Program ini didesain untuk mampu melakukan perhitungan hidrolika satu dimensi pada suatu sistem sungai alami maupun saluran buatan. Software ini memiliki kemampuan penggunaan perhitungan jenis aliran Steady Flow dan Unsteady Flow satu dimensi dan sedimen transport yang akan ditambahkan lebih lengkap pada versi berikutnya (beta verison). HEC-RAS juga memiliki kemampuan untuk melakukan simulasi perhitungan profil muka air pada struktur bangunan air, seperti jembatan, pintu, bendung, dan lain-lain. Cara Pengoperasian HEC-RAS Starting Hec Ras Setelah menginstall Hec Ras, biasanya ikon Hec Ras akan muncul di start menu, untuk mulai menggunakan Hec Ras, silahkan klik ikon “Hec Ras” tersebut..dan biasanya akan muncul tampilan awal seperti ini.
Untuk mulai pekerjaan Hec Ras (istilah di Hec Ras adalah Project), klik “File”, kemudian “New Project”, kemudian simpan Project dengan nama pada direktori atau folder yang diinginkan. Toolbar pada HEC-RAS
Bekerja Dengan HEC-RAS Pada bagian ini akan diarahkan pengguna HEC-RAS menggunalan program HEC-RAS mulai dari menyeting nilai-nilai default sampai pada pembuatan geometri sungai 1. Pengaturan awal program Pada bagian ini pengguna dijelaskan untuk mengatur Default Project Folder, Default Project Parameters, dan Unit System. Default Project Folder
Opsi ini dipakai untuk mengatur folder default yang dipakai untuk menyimpan file project. Pilih menu Options | Program Setup | Defaults Project Folder. Folder penyimpanan dapat ditentukan, misal folder C:\Users\User\Documents\HEC Data. Contraction and Expansion Coefficients Nilai default koefisien persempitan (kontraksi) perlebaran (ekspansi) tampang saluran berturut-turut adalah o.1 dan 0.3. kedua nilai tersebut umumnya berlaku pada oerubahan tampang saluran secara gradual. Jika perubahan tampang salran pada kasus yang sedang dimodelkan pemakai sebgian besar adalah perubahan mendadak, maka nilai default kedua koefisien tersebut lebih baik diubah, misal koefisien kontraksi menjadi 0.3 dan koefisien ekspansi menjadi 0.8. untuk mengubah nilai default kedua koefisien ini, klik pada menu Options | Default Parameters | Expansion and Contraction Coef. Unit System Sistem satuan yang dipakai dalam HEC-RAS dapat mengikuti sistem Amerika (US Customary) atau sistem Internsional (SI). Default satuan adalah US Customary. Untuk emgubahnya, klik pada menu Options | Unit System (US Customary/SI) | System International (Metric System). Agar sistem satuan SI menjadi sistem satuan default setiap kali membuat project baru, klik Set as default for new projects. Memulai Project Baru Untuk membuat project baru, klik menu file pada toolbars dan pilih New Project. Pengguna akan diminta memilih drive dan path.
Lalu masukkan nama judul project dan file name. File name harus berekstensikan “.prj” dan pengguna tidak diperbolehkan menggantinya. Peniruan Geometri Saluran 1. Alur saluran a. Aktifkan layar editor data geometri dengan memilih menu Edit | Geometric Data atau mengklik tombol Edit/Enter geometric data (ikon ke-3 dari kiri pada papan tombol atas). b. Klik tombol River Reach (ikon kiri-atas) dan buat skema saluran dengan cara mengklikkan titik-ttitik sepanjang alur saluran pada layar editor data geometri. Karena alur saluran adalah lurus, maka skema alur dapat dibuat cukup dengan dua titik ujung saluran. Alur saluran harus dibuat dari hulu ke hilir tidak boleh dibalik. Klik-kan kursor di sisi tengan atas layar editor geometri data untuk menandai ujung hulu saluran , kemudian klik dua kali di sisi tengah bawah editor untuk menandai ujung hilir saluran sekaligus mengakhiri pembuatan skema alur. c. Pada layar yang muncul, isikan “... River” sebagai nama River dan “Hulu Hilir” sebagai nama Reach. Klik tombol OK. d. Setelah langkah di atas, pada layar editor data geometri tampak sebuah denah alur saluran (“... River”) yang memiliki satu ruas (“Hulu Hilir”). Anak anah menunjukkan arah aliran dari hulu ke hilir 2. Penamapang Melintang Saluran
a. Aktifkan layar editor tampang lintang dengan mengklik tombol Cross Section. b. Tuliskan data penampang melintang (cross section), ururt dari penampang di ujung hilir sampai ke ujung hulu. Untuk menuliskan data penampang melintang, pilih menu Options | Add a new Cross Section, tuliskan nomor tampang lintang “0”. Setiap tampang lintang diidentifikasikan sebagai River Sta yang diberi nomor urut, dimulai dari hilir dan bertambah besar ke arah hulu. Urutan nomor ini tidak boleh dibalik. c. Pada isian Description, isikan keterangan mengenai tampang lintang (River Sta), yaitu “Batas hilir ruas Hulu Hilir Sta 0 m”. d. Tuliskan koordinat titik-titik tampang lintang, urut dari titik paling kiri ke kanan; Station adalah jarak titik diukur dari kiri dan Elevation adalah elevasi titik. Untuk River Sta “0”, data koordinat satuan panjang pada data geometri tampang lintang saluran adalah meter (karena projct ini memakai sistem satuan SI). e. Data selanjutnya adalah jarak tampang “0” ke tampang tetangga di sisi hilir (Downstream Reach Lenghts), yaitu jarak antar bantaran kiri (left overbank, LOB), jarak antar bantara kanan (right overbank, ROB) . Karena tampang “0” merupakan tampang paling hilir, maka isian ini dapat dibiarkan kosong atau diisi dengan angka nol. f. Nilai koefisien kekasaran dasar, Manning’s n Values, adalah 0.02 untuk semua bagian tampang: LOB, Channel, dan
ROB karena tampang lintang saluran merupakan tampang tunggal, bukan tampang majemuk. g. Isian selanjutnya, Main Channel Bank Stations, adalah titik batas antara LOB dan Channel serta Channel dan ROB; karena tampang merupakan tampang tunggal, maka seluruh tampang merupakan main channel, sehingga untuk isian ini diberi titik paling kiri, “0”, untuk Left Bank dan titik paling kanan, “6”, untuk Right Bank. h. Data Cont\Exp Coefficients dibiarkan sesuai dengan nilai default yang ada di dalam HEC-RAS, yaitu 0.1 untuk Contraction dan 0.3 untuk Expansion. i. Di bagian bawah, dapat diisikan catatan atau informasi tambahan berkenaan dengan tampang ini. j. Klik tombol Apply Data untuk menyimpan data ke dalam HEC-RAS. Di sisi kanan layar akan ditampilkan gambar tampang lintang. k. Karena seluruh ruas Grafika memiliki tampang yang sama, maka ruas tersebut cukup diwakili oleh data dua tampang di kedua ujung ruas. Grafika, pilih Options | Copy Current Section dan isikan “1000” sebagai identifikasi/nomenklatur River Sta. l. Pada isian description, isikan keterangan mengenai tampang lintang (River Sta), yaitu “Batas hulu ruas Hulu Hilir Sta 1000 m”. m. Koordinat (Statin, Elevation) titik-titik tampang lintang pada River Sta ini adalah sebagai berikut; (0,3), (2,1), (4,1),
(6,3), ingat kemiringan dasar saluran adalah 0.001 sehingga elevasi tampang lintang di River Sta “1000” ini adalah 1 m di atas elevasi tampang lintang di River Sta “0”. n. Isikan jarak tampang River Sta “1000” ke tampang di sebelah hilirnya (Downstream Reach Lenghts) dengan angka “1000” (satuan panjang adalah meter), baik untuk LOB, Channel, maupun ROB. o. Isian Manning’s n Values, Main Channel Bank Stations, serta Cont\Exp Coefficients tidak perlu diubah. p. Klik tombol Apply Data. Tampilan gambar tampang melintang akan berubah dan tidak semua tampang tampak pada gambar. Pilih menu Plot Options | Full Plot untuk emnampilkan seluruh bentuk tampang. q. Pilih menu Exit | Exit Cross Section Editor untuk kembali ke layar editor data geometri. Pada gambar alur saluran, sekarang tampak tambahan informasi keberadaan dua River Sta, yaitu “0” di ujung hilir dan “1000” di ujung hulu. r. Untuk menampakkan seluruh tampang lintang, perbesar layar dengan memilih menu View | Set Schematic Plot Extent. Klik Set to Computed Extents, dan klik OK s. Apabila lar terlalu besar, aturlah ukuran layar sehingga River Sta 0 dan River Sta 1000 masing-masing berada di tepi atas dan bawah, pilih menu View | Set Schematic Plot Extent dan klik Set to Current View. 3. Interpolasi Penampang Melintang Sakuran
Sebenarnya untuk menggunakan fitur ini tidak direkomendasikan ketika data yang digunakan lengkap. Fitur ini hanya mengandalkan interpolasi nilai data yang ada dengan sumber data yang kurang mencukupi. Berikut adalah langkah-langkah fitur interpolasi data: a. Pada layar editor data geometri pilih menu Tools | XS Interpolation | Within a Reach. b. Pada isian Maximum Distance between XS’s, isikan angka “20”, yang berarti jarak maximum antar tampang lintang adalah 20 m. c. Klik tombol Interpolate XS’s. d. Klik tombol Close untuk kembali ke layar editor data geometri. e. Pada gambar alur saluran, tampak sejumlah River Sta baru. Nomor River Sta tersebut bertanda bintang (*) yang menandai bahwa River Sta tersebut adalah hasil interpolasi. Tiga River Sta memiliki format nomornomor River Sta yang lain, yaitu “19.9999*”, “40.0000*), dan “79.9999*”. ini dapat diedit dengan mengaktifkan layar editor penampang melintang. i.
Klik tombol Cross Section dan aktifkan River Sta “19.9999*”.
ii.
Plilih menu Options | Rename River Station.
iii.
Ubah “19.9999*” menjadi “20.*”. jangan lupa untuk memberikan simbol “8” di akhir nomor agar River Sta ini tetap sebagai River Sta hasil
interpolasi. Apabila simbol “*” dihilangkan, maka River Sta ini akan berubah menjadi seolah-olah tampang lintang yang diperoleh dari input data. Klik tombol OK. iv.
Lakukan langkah yang sama untuk mengubah River Sta “40.0000*” menjadi “40.*” dan River Sta “79.9999*” menjadi “80.*”
v.
Kembali ke layar editor data geometri dengan memilih menu Exit |Exit Cross Section Editor.
4. Penyimpanan Data geometri Data geometri saluran disimpan dengan memilih menu File | Save Geometry Data. Isikan pada Title “Penampang Sederhana” sebagai judul data geometri tersebut. Pastikan bahwa pilihan folder tetap sesuai dengan folder filer Project, klik tombol OK. Pemakai dapat menutup layar editor data geometri dengan memilih menu File | Exit Geometry Data Editor. File data geometri dinamai “Latihan_Nama.g01” secara otomatis oleh HEC-RAS.
Mengisi Geometri Data Langkah selanjutnya adalah membuat dan mengisi geometri data. Pembuatan geometri data adalah dengan cara klik tool bar “Edit/Enter Geometric Data”
dari tampilan awal Hec Ras. Geometric Data
memiliki tampilan seperti ini.
Setelah muncul tampilan Geometric Data, langkah selanjutnya adalah membuat lay out sungai dengan cara klik tool bar “River Reach” dari tampilan Geometric Data
, kemudian bisa memulai
dengan menggambar lay out sungai yang diinginkan, tidak lupa untuk memberi nama River dan Reach nya. Arah aliran saluran adalah sesuai dengan arah penggambaran, diusahakan jangan sampai terbalik, apabila menggambar lay out sungai dari kiri ke kanan, berarti bagian hulu ada di sebelah kiri, sedangkan bagian hilir adalah sebelah kanan. Setelah lay out sungai selesai dibuat kita bisa langsung memasukkan data potongan melintang (cross section) sungai dengan cara klik ikon
“Cross Section” pada tampilan Geometric Data selanjutnya akan muncul tampilan seperti ini.
, sehingga
Untuk memasukkan data-data potongan melintang, bisa dengan cara
meng-klik
“Option”
kemudian
“Add
a
New
Cross
Section”..biasanya akan diminta untuk memasukkan nomor stationing (Sta) atau nomor patok. Untuk penomoran patok hanya diperbolehkan memasukkan angka, dimana angka terkecil adalah nomor patok (Sta) yang paling dekat dengan muara. Setelah mengisikan nomor patok, bisa langsung memasukkan data potongan melintang (biasanya didapatkan dari pengukuran topografi) pada bagian kiri tampilan Cross Section Data. Pada bagian kiri ampilan Cross Section Data terdapat dua buah kolom, yaitu “station” dan “elevation”. Yang dimaksud dengan station adalah jarak pias potongan melintang (sumbu X), sedangkan yang dimaksud dengan elevation adalah elevasi pias potongan melintang (sumbu Y). Selain data station dan elevation yang ada di bagian kiri tampilan Cross Section Data
juga harus
memasukkan “Downstream Reach Length” atau jarak antar potongan melintang yang kini sedang dibuat dengan potongan melintang dihilirnya, angka Manning, dan Main Channel Bank Station (sumbu X untuk tebing kiri dan tebing kanan), yang berada pada bagian tengah tampilan Cross Section Data. Pada Reach Length, kita harus memasukkan data berupa jarak pada LOB (Left Over Bank) atau tebing kiri, Channel atau bagian tengah, dan ROB (Right Over Bank). Angka Manning dimasukkan berdasarkan kekasaran material dinding
saluran, sedangkan data Bank Stationing dimasukkan berdasarkan tebing yang ada pada data potongan melintang. Selain data potongan melintang dimasukkan kita juga bisa memasukkan bangunan-bangunan yang ada di sungai. Bangunanbangunan yang ada di sungai bisa berupa bangunan melintang sungai / inline structure (bisa berupa pintu air / gate ataupun bending / weir), bangunan sejajar sungai / lateral structure (bisa berupa pintu air / gate ataupun bending / weir), tampungan air / storage area, dan juga pompa. Setelah semua geometri data selesai dimasukkan simpan hasilnya. Caranya seperti menyimpan file biasa, yaitu dengan klik “File” kemudian “Save Geometric Data As”. Memasukkan Data Aliran Langkah selanjutnya adalah memasukkan data aliran. Sebelum memasukkan data aliran, kita harus memastikan terlebih dahulu jenis aliran yang akan disimulasi. Disini ada 2 jenis aliran, yaitu aliran steady (aliran tunak), dan aliran unsteady (aliran tak tunak). Aliran Steady Jika akan menggunakan aliran aliran steady (parameter aliran yang tidak berubah terhadap waktu), klik ikon “Enter/Edit Steady Flow Data”
yang ada di tampilan awal Hec Ras, sehingga selanjutnya
akan muncul tampilan seperti berikut ini.
Setelah muncul tampilan steady flow data, masukkan debit puncak pada kolom PF, dan diasumsikan bahwa debit yang terjadi merupakan aliran yang konstan. Selain itu, kita juga harus memasukkan Boundary Condition dengan cara klik tool bar “Reach Boundary Condition” yang terletak di bagian atas tampilan Steady Flow Data. Pada Boundary Condition atau kondisi batas ini bisa dengan cara memasukkan data yang ada di hulu maupun dihilir sungai dengan cara meng-klik salah satu ikon “Known W.S., Critical Depth, Normal Depth, dan Rating Curve”. Tentu saja data yang dimasukkan haruslah sesuai dengan kondisi yang ada dan pada kondisi puncak. Apabila memilih Known W.S. berarti harus mengetahui muka air di hilir saluran, jika memilih Critical Depth harus bisa mengasumsikan bahwa di hilir saluran akan terjadi muka air kritis, sedangkan jika kita memilih Normal Depth, biasanya akan diminta untuk memasukkan kemiringan dasar saluran (slope), dan yang terakhir, jika memilih rating curve, harus sudah memiliki data elevasi vs debit, yang biasanya terdapat di bendung.
Aliran Unsteady Jika aliran yang kita miliki merupakan aliran unsteady (parameter aliran yang berubah terhadap waktu), berarti kita sebaiknya menganalisis aliran secara unsteady. Untuk memasukkan data aliran, tinggal klik ikon edit/enter Unsteady Flow Data (
) sehingga akan
muncul tampilan sebagai berikut.
Pada tab Boundary Condition, dapat dilakukan dengan cara memasukkan data-data kondisi batas yang dimiliki, dimana itemnya hampir sama dengan kondisi batas pada aliran steady. Hanya saja, data yang dimasukkan di boundary condition pada aliran unsteady bukan hanya pada kondisi puncak saja, melainkan data aliran tiap waktu. Data yang dimasukkan bisa tiap detik, menit, jam, hari, bahkan bulan. Pada aliran unsteady, selain data boundary condition, harus memasukkan data initial condition juga. Data initial condition ini merupakan asumsi aliran pada jam ke-nol. Setelah data aliran telah
selesai dimasukkan, jangan lupa untuk menyimpan. Caranya sama, yaitu klik file, kemudian save flow data as. Running Simulasi Aliran Apabila semua data sudah dimasukkan, saatnya untuk running simulasi aliran. Simulasi aliran adalah proses menghitung dari semua data yang telah dimasukkan. Proses simulasi ini menyesuaikan jenis aliran yang tadi telah dipilih, apabila menggunakan aliran steady, berarti klik “Perform A Steady Flow Simulation” pada ikon yang bergambar orang berlari pada jalan yang mendatar
, sedangkan
jika kita menggunakan aliran unsteady, berarti klik “Perform An Unsteady Flow Simulation” pada ikon yang bergambar orang berlari pada jalan yang menanjak
. Khusus untuk running aliran unsteady,
diharuskan untuk meng-klik item-item pada “Programs to Run”, mengisi waktu atau tanggal simulasi pada “Simulation Time Window”, dan menyetting interval waktu perhitungan pada “Computation Setting”. Pada tampilan Flow Analysis, bisa memilih “Geometry File dan “Flow File” yang akan dirunning, dan dapat menamai “Plan” sesuai keinginan masing-masing. Selanjutnya klik “Compute”, dan selesai… Melihat Hasil Hasil Running dapat dilihat secara grafis maupun dengan tabel. Untuk grafis, dapat dilihat visual hasil runningnya dengan cara mengklik salah satu dari ikon
. Dari ikon-
ikon tersebut, kita bisa melihat potongan melintang saluran, potongan memanjang saluran, rating curve, penampakan 3D, dan hidrografnya. Sedangkan apabila menginginkan melihat hasil running
berupa tabel, kita dapat mengklik ikon “View Summary Output Tables by Profile” atau
.
Cara pengoperasian HEC-RAS :
Starting Hec-ras
Mengisi geometri data
Memasukkan data
Aliran unsteady
Aliran steady
(aliran tak tunak)
(aliran tunak)
Running simulasi aliran
Aliran unsteady
Aliran steady (aliran tunak)
(aliran tak tunak)
Lihat hasil
selesai
Data yang diperlukan dalam menganalisis penampang sungai : - Penampang memanjang sungai - Potongan melintang sungai - Data debit yang melalui sungai - Angka manning penampang sungai Soal dan Jawaban
Sungai Serang merupakan salah satu sungai utama di Kabupaten Kulon Progo. Sebagai sungai utama, Sungai Serang memegang peranan yang penting, yaitu sebagai suplai air irigasi dan sebagai saluran drainase buangan air irigasi dan air hujan. Oleh karena itu, Sungai Serang berfungsi sebagai drainasi utama (main drainage) yang mengalirkan air buangan langsung menuju ke laut. Hampir setiap tahun, air Sungai Serang meluap ke daerah sekitar sungai yang mengakibatkan daerah pertanian, pemukiman, dan daerah wisata Glagah Indah tergenang, sehingga diperlukan penanggulangan pada DAS Serang. Salah atu analisis kajian banjir adalah dengan menggunakan software HEC-RAS (Hydrologic Engineering Center-River Analysis Sistem) dari US Army Corps of Engineering. Simulasi dengan program komputer HEC-RAS bertujuan untuk mengetahui profil memanjang Sungai Serang dan anak-anak
sungainya, elevasi muka air maksimum, serta kecepatan aliran. Selain itu, dengan program HEC-RAS kita juga dapat membuat modifikasi penampang sungai sebagai upaya penanganan banjir yang terjadi dengan menggunakan simulasi aliran unsteady. Kajian sistem jaringan Sungai Serang pernah dilakukan oleh Sogreah dalam Java Flood Control Project pada tahun 1996. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Sogreah, diindikasikan bahwa di bagian hilir Sungai Serang tepatnya di Bendung Pekikjamal akan terjadi banjir untuk debit diatas 600 m3/det untuk kala ulang 10 tahun. Hasil running tersebut diperkuat dengan adanya rekaman di pintu penangkap Bendung Pekikjamal. Metodologi Penelitian
Pada saat persiapan simulasi, dilakukan pengumpulan data yang akan digunakan pada proses simulasi. 1. Data Geometri Sungai 2. Peta Jaringan Sungai Serang 3. Pasang Surut Muara
4. Hidrograf Banjir Pada proses simulasi: 1. Skematisasi 2. Memasukkan data aliran unsteady a. Kondisi Batas Eksternal 1) Flow Hydrograf 2) Stage Hydrograf, data stage hydrograf diambil dari grafik pasang surut semi diurnal tide. b. Kondisi Awal, berupa debit banjir pada saat t=0. 3. Eksekusi/Running Hasil Simulasi Sungai Serang
dari gambar diatas dapat dilihat bahwa elevasi muka air semua stasioning di Sungai Serang melebihi tanggul sungai yang ada, hal tersebut menyebabkan banjir di Sungai Serang. Selain itu muka air di stasioning 6 (200 m dari hilir sungai) mengalami perubahan yang sangat drastis, karena
adanya perubahan penampang sungai yang sangat drastis. Kemungkinan pengambilan data dilakukan pada musim kemarau, sehingga pada saat itu terjadi penutupan muara sungai akibat sedimentasi. Akibatnya, pada daerah tersebut seakan-akan terjadi pembendungan dan mengakibatkan terjunan pada daerah tersebut. Alternatif Penanganan Banjir Penampang sungai yang diperbaiki adalah Lower Serang 1 dengan cara menyeragamkan ukuran penampang sungai sehingga memiliki lebar dasar saluran sebesar 70 m, kedalaman saluran 2 m, perbandingan kemiringan horisontal:vertikal dinding saluran sebesar 2:1, lebar bantaran dari ujung ke ujung sebesar 130 m, serta perbandingan kemiringan dinding tebing bantaran sebesar 4,5:1. Dasar saluran muara berada pada ketinggian –2 m kemudian secara linear naik hingga 0,35 m pada station 30. Ukuran tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa luas penampang setelah perbaikan merupakan luas penampang rata-rata dari penampang sungai kondisi eksisting. Dari hasil simulasi alternatif penanganan, akan didapat muka air seperti pada gambar dibawah.
Berdasarkan gambar-gambar alternatif perbaikan sungai diatas, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan perbaikan penampang saluran di Lower Serang 1, terjadi penurunan muka air baik untuk sungai utama
maupun anak-anak sungainya. Untuk beberapa titik stasioning, terutama di hilir tiap-tiap sungai, masih mengalami banjir. Hal tersebut terjadi karena di hilir sungai terdapat pertemuan anak sungai dengan sungai utama maupun sungai utama dengan laut, padahal dinding tebing sungainya tidak terlalu tinggi. Akan lebih baik jika dinding tebing di hilir sungai di buat lebih tinggi.
Presentasi Hasil Hitungan Jenis presentasi hasil hitungan dalam fitur HEC-RAS ada beberapa macam yaitu presentai Cross Section, Long Section, Variabel, dan Tabel. Untuk presentasi tingkat lanjut dapat diubah sesuai data yang diinginkan. a. Pilih menu View | Crosss Sections atau klik tombol View cross sections (ikon ke-14 dari kiri pada papan tombol) untuk menapilkan grafik penampang melintang. b. Pada layar Cross Section, pilih River Sta. yang akan ditampilkan dengan mengklik tombol anak panah ke bawah untuk berpindah ke river station hilir dan mengklik tombol anak panah ke atas untuk berpindah ke river station hulu c. Pemakai dapat memilih untuk tidak menapilkan tampang lintang hasil interpolasi. Ini dilakukan engan mematikan View Interpolated XS’s pada menu Option. d. Pemakai dapat mengontrol tampilan layar tampilan Cross Section melalui berbagai pilihan yang ada pada menu Option, antara lain profil (PF1 atau PF2), variabel (muka air, kedalaman kritik, garis energi, dsb.), judl gambar, label, ukuran karakter, dsb. Pemakai disarankan untuk berlatih dan mencoba berbagai pilihan pada menu Option tersebut.
e. Grafik hasil hitungan dapat direkam ke dalam clipboard untuk disisipkan ke dalam program aplikasi prosesor dokumen, misal MSWord. Pilih menu File | Copy Plot to Clipboard. Grafik disisipkan ke dalam dokumen MSWord melalui perintah Edit | Paste.
Presentasi Long Section a. Pilih menu View | Water Surface Profiles atau klik tombol View cross sections (ikon ke -14 dari kiri pada papan tombol) untuk meampilkan grafik profil muka air di sepanjang alur (penampang memanjang). b. Pemakai dapat memilih profil yang ditampilkan, PF1 atau PF2 atau keduanya, dengan mengklik tombol Profiles dan mengaktifkan profile yang ingin ditampilkan. c. Kontrol terhadap tampilan grafik profil muka air dapat diatur melalui menu Options. Pemakai disarankan mencoba mengubahibah tampilan grafik dengan mengubah parameter tampilan sesuai pilihan yang ada pada menu Options tersebut.
Presentasi Variabel a. Pilih menu View | General Profile Plot atau mengklik tombol View General Profil Plot (ikon ke-15 dari kiri pada papan tombol). Tampilan yang muncul adalah grafik profil kecepatan aliran di sepanjang alur. b. Seperti tampilan grafik-grafik sebelumnya, pemakai dapat mengontrol tampilan grafik melalui pilihan-pilihan yang disediakan pada menu Options.
c. Pemakai dapat memilih profil yang ditampilkan, PF1 atau PF2 atau keduanya, dengan mengklik tombol Profiles dan mengaktifkan profile yang ingin ditampilkan. d. Selain profil kecepatan aliran, pemakai dapat menampilkan profil debit aliran, luas tampang aliran, dan berbagai parameter lain dengan memilihnya melalui menu Standard Plots.
Presentasi Tabel a. Pilih menu View | Detailed Output Tables atau mengklik tombol view detailed output at XS’s, (ikon ke-4 dari kanan pada papan tombol). b. Pemakai dapat memilih profil maupun tampang lintang yang ditampilkan dengan mengklik tombol Profiles atau RS. c. Tabel dapat direkam ke dalam clipboard dengan memilih File | Copy to Clipboard (Data and Headings), untuk kemudian dapat disisipkan ke dalam program aplikasi lain, misal ke dalam MSWord. d. Selain tabel hasil hitungan di sebuah tampang lintang, tabel hasil hitungan di seluruh alur (tampak panjang) saluran dapat pula ditampilkan dengan memilih menu View | Profile Summary Table atau dengan mengklik tombol View summary output tables by profile. e. Pemakai dapat memilih satu dari beberaoa jenis tabel yang disediakan pada menu Std. Tables.
f. Pemakai dapat membuat tabel sendiri. Pilih menu Options | Define Table umtuk menyusun butir-butir parameter aliran yang ingin ditampilkan dalam tabel. g. Pengaturan tampilan tabel seperti pemilihan profil, PF1, atau PF2, dapat dilakukan melalui menu Options | Profiles. Perekaman tabel ke dalam clipboard juga dapat dilakukan, yaitu menu File | Copy to Clipboard. Kesimpulan HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran di sungai, River Analysis System (RAS), yang dibuat oleh Hydrogeologic Engineering Center (HEC) yang merupakan satu divisi di dalam Institute for WATER Resources (IWR), di bawah US Army Corps of Engineers (USACE). HEC-RAS merupakan model satu dimensil aliran permanen maupun tak permanen (steady and unsteady one-dimensional flow model). HEC-RAS versi terbaru saat ini, versi 4.1, beredar sejak Januari 2010. Dalam dunia teknik pengairan, aplikasi HEC-RAS sangat sering digunakan sehingga sudah sewajarmya lulusan teknik pengairan mengerti dan bisa menjalankan program HEC-RAS. Hal ini dikarenakan program ini memuat simulasi-simulasi aliran sederhana yang berada pada saluran yang telah didimensikan.