Dwi Minggu Pertama Maret 2010 Nomor 520 Tahun XIX
Dosen FE Mengikuti Seminar Internasional di Mexico
ISSN : 1907 - 6428
Dwi Minggu Pertama Maret 2010
Studi Banding Untirta
Lagi, Mahasiswa UB Ukir Prestasi
T
Rektor UB menyerahkan tali asih kepada Rektor Untirta
U
niversitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan studi banding ke Universitas Brawijaya (UB), Kamis (25/2). Rombongan yang meliputi para pembantu Rektor, Dekan, staf, serta dharma wanita ini dterima oleh Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito di lantai enam Gedung Rektorat UB. Memimpin rombongan, Rektor Untirta, Prof. Dr Ir Rahman Abdullah, MSc mengungkapkan, pemilihan UB dikarenakan karakteristik geografis UB yang mirip dengan Untirta, di tengah kota. "Kami ingin belajar dari Brawijaya, karena Brawijaya dan Untirta sama-sama berada di tengah kota. Bedanya kami ini jauh lebih muda dibandingkan Brawijaya," ungkap Rahman dalam sambutannya. Ia juga menerangkan Untirta baru resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri pada 2001 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 32 tahun 2001 tertanggal 19 Maret 2001. Menanggapi sambutan Rektor Untirta, Yogi Sugito menjelaskan salah satu strategi UB menjadi kampus yang ada di tengah kota dengan sistem pembangunan ke atas. "Kami mempunyai target membangun gedung minimal tujuh lantai. Gedung dua atau tiga lantai akan kita hapus sementara Ruang Terbuka Hijau (RTH) akan diperluas," kata dia. Sementara itu, Warkum Sumitro SH MH, pembantu
rektor II UB, dalam sesi tanya jawab memberi tanggapan atas pertanyaan pembantu rektor I Untirta, Drs H M Syadeli Hanafi MPd tentang dukungan keuangan untuk pengem-bangan Sumber Daya Manusia. Percepatan pengembangan SDM untuk memenuhi kualifikasi S2 dan S3 bagi dosen menurutnya menjadi prioritas UB. Untuk itu UB memberikan dukungan bagi dosen di bawah umur 45 tahun untuk studi ke luar negeri baik dengan biaya sendiri, beasiswa maupun dibantu universitas. Sedangkan untuk dosen yang usianya diatas 45 tahun, bisa mengambil studi di dalam negeri tapi bukan di Brawijaya," terangnya. Pembantu Rektor III,Ir HRB Ainurrasjid, MS menambahkan, UB memiliki program homestay ke luar negeri bagi dosen senior atas biaya universitas untuk guna menambah kemampuan bahasa inggrisnya. Selain itu, ia juga menjawab pertanyaan dari Pembantu Rektor III Untirta, Aris Suhadi SH MH terkait keberhasilan UB memenangkan Pimnas selama dua tahun berturut-turut. “Kami menargetkan setiap fakultas di Brawijaya ini mengumpulkan masing-masing 10 proposal. Selain itu, untuk proposal yang menjadi juara kami bebaskan SPP. Ditambah lagi ada beberapa fakultas yang menyetarakan juara Pimnas peraih emas dengan pembebasan skripsi atau KKN," jelas Ainurrasjid. [ai]
iga orang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) kembali menorehkan prestasi. Kali ini prestasi diraih oleh tiga orang mahasiswa Fakultas Pertanian UB yaitu Randite Sofiandana, Cokorda Javandira dan Amim Ashari dalam ajang Lomba Karya Tulis I l m i a h M a h a s i s w a ( L K T I M ) ya n g diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman Indonesia (HMPTI) di Bengkulu. Mereka berhasil keluar sebagai juara pertama mengalahkan Institut Pertanian Bogor dan Universitas Sriwijaya. Lomba yang berlangsung di Universitas Bengkulu pada 25-28 Februari 2010 itu diselenggarakan daIam rangka Munas dan Seminar Nasional HMPTI. Ratusan peserta diantaranya dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya, Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas B rawijaya hadir sebagai peserta. Judul makalah ketiganya, “Tricoboshi: Solusi Inovatif Pengelolaan Limbah Air Tahu untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah, Ketahanan Tanaman Terhadap Patogen Tular Tanah dan Produksi Tanaman”. Dalam makalah itu ketiganya menggali potensi Bokashi Cair, Trichoderma sp dan limbah air tahu sebagai pupuk sekaligus pembasmi pathogen penyakit pada tanaman seperti penyakit busuk batang, penyakit busuk pangkal batang, penyakit jamur akar putih dan penyakit busuk pada tanaman kedelai. Bokashi cair dan jamur Trichoderma sp sebagai jamur antagonis selama ini pemanfaatannya dilakukan secara terpisah. Bokashi cair merupakan hasil fermentasi bahan-bahan organik dalam bentuk cair dengan menggunakan bantuan mikroorganisme efektif yang mempercepat proses fermentasi. Sedangkan Trichoderma sp merupakan jamur yang bersifat saprofit di dalam tanah dan merupakan musuh alami dari jamur patogen penyebab penyakit pada tanaman. Limbah air tahu yang selama ini dibuang begitu saja, oleh ketiganya dijadikan sebagai media pembuatan Tricoboshi. Proses pembuatan Tricoboshi membutuhkan 21 hingga 28 hari. Biaya yang dipergunakan untuk membuat 160 liter Tricoboshi kurang dari Rp 1,5 juta. Untuk jumlah itu ketiganya mengemas ke dalam dirigen yang berisi 10 liter Tricoboshi.[nun]
1
Prof Dr Ir Nyoman Nurjaya SH MH
P
rof Dr Ir Nyoman Nurjaya SH MH, pada 25 - 27 Februari 2010 mengikuti seminar internasional di Monterrey Mexico. Guru besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu hadir sebagai satu-satunya pemakalah dari Indonesia pada kegiatan The 5th Global Legal Skills (GLS) Conference yang berlangsung di Facultad Libre de Derecho de Monterrey itu. Lebih dari 100 orang peserta dari 14 negara antara lain Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Spanyol, Perancis, Belanda, Italia, Australia, Jepang, Mexico dan Costarika hadir membawakan 80 makalah. Prof. Nyoman mempresentasikan makalah bertajuk Effective Method and Technique for Research about Law and
Culture within Society. Pada akhir presentasi dan diskusi yang berlangsung selama 45 menit per panel, Prof. Nyoman memperoleh ucapan selamat dari salah satu peserta Prof. Kirsten A. Dauphinais, Director of Lawyering Skills & Alphson Fellow, School of Law University of North Dakota, USA, dan sekaligus memberikan tawaran kepada Prof Nyoman untuk menjadi pemakalah dalam seminar inter-nasional yang akan diseleng-garakan di Bangkok, Thailand pada Agustus 2010. Selain itu, secara khusus Prof. Mark. E. Wojcik, J.D., LL.M dari John Marshall Law School, Chicago, USA yang juga menjadi founding fathers dari GLS Conference mengundang Prof. Nyoman untuk menghadiri The 6th Global Legal S k i l l s C o n f e r e n c e ya n g a k a n diselenggarakan pada bulan Mei 2011 di John Marshall Law School, Chicago, USA. Konferensi GLS telah berlangsung lima kali sejak enam tahun lalu. Konferensi ini merupakan forum internasional untuk mempertemukan para akademisi dan praktisi hukum di seluruh dunia. GLS berfokus pada pengembangan kemahiran hukum dalam pendidikan, dan pembelajaran ilmu hukum di fakultas hukum di dunia. Bagian dari kurikulum yang berkaitan dengan aspek kemahiran hukum (legal skills) dalam dunia pendidikan hukum, dipandang penting untuk dikembangkan dalam rangka memper-
siapkan lulusan yang memiliki kemampuan dan siap pakai dalam menekuni profesi hukum. Baik sebagai akademisi maupun sebagai praktisi hukum. Dimensi legal skills yang dimaksud dan menjadi topik dalam panel-panel diskusi antara lain seperti Contract Drafting, Legislative Drafting, Bilingual Legal Education, Common Lawyers Reasoning, Critical Legal Thinking, Civil Lawyers Legal Reasoning, Dual Degree Legal Education Program, E-Global Classrooms, Global Statutory Drafting Skills, Intercultural Legal Thinking, International Legal Exchange, International Negotiation, Law and Culture Research Method and Technique, Transnational Practice dan Writing Legal Assignments. Setelah Mexico, pada Mei 2010 Prof. Nyoman akan ke Italia guna menghadiri International Association of Law Schools (IALS) General Assembly and Educational Program yang diselenggarakan pada 20 - 23 Mei 2010 di University of Milan, Italy. Dimana sejak 2007 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya terdaftar sebagai anggota IALS dan Prof. Nyoman menjadi delegasi Universitas Brawijaya untuk menghadiri dan presentasi makalah dalam Educational Program yang bertajuk “Labor Law and Labor Market in the New World Economy” bersama Dr. A. Rachmad Budiono, SH, MS.[inn/nun]
Dosen FTP Mengikuti Telekonferensi Dirjen Dikti Seminar International
L
ima orang dosen Fakultas Teknologi Pertanian dari jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan jurusan Keteknikan Pertanian mengikuti seminar internasional pada 16 - 18 Februari 2010 di Bukittinggi. Seminar yang membahas tentang pangan dan ilmu Agrikultur itu mengusung tema Improving the quality of life through food and agricultural sciences. Para dosen itu terdiri dari Arif Hidayat STP MP dengan judul presentasi The Fuzzy Logic for Quality Assesment of Fresh Fish as The Raw Materials of The Frozen Fish Industry, Ir Aunur R. Mulyarto MP dengan judul Profiling Small and Medium Food Industry Data Mining Approach, dan Wike A. Dania STP MS dengan judul Inventory Control of Raw Material Kebab Turki Using Quantity Review System Model (Case Study PT Baba Rafi Indonesia), untuk bidang Food Science and Tecnology. Serta Dr Ir Bambang Dwi Argo DEA dengan judul Design of Washing Machine For Biodiesel With Method of Water Sprying : An Effort to Minimalize Emulsiification and Energy Consumption, dan Titik Nurhidayah STP MSi dengan judul Design and Installation of Food/Biological/Pharmaceutical Productions Process Bioenergy From VCO Waste, untuk bidang Biomass, Bioenergy, Industrial and Process Enginering.[tik/nun]
2
D
irektur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, melakukan telekonferensi dengan PTN dan Kopertis se-Indonesia. Telekonferensi tentang Sosialisasi Akademisi Berprestasi 2010 itu berlangsung di ruang e-learning Pusat Komputer Universitas Brawijaya pada Selasa (9/3). Hadir pada kesempatan itu diantaranya Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof Dr Ir Bambang Suharto MS, Dekan Fakultas MIPA Prof Dr Marjono MPhil, Dekan FTP Prof Dr Ir Harijono MAppSc, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Prof Dra Francien Herlen Tomasowa PhD, dan Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Dr Sihabuddin SH MH. Selain UB yang juga melakukan telekonferensi yaitu PENS ITS, Universitas Nusa Cendana, Politeknik Negeri Sriwijaya, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Lambungmangkurat, Kopertis Wilayah 9 dan Kopertis Wilayah 5. Dalam sosialisasi itu disampaikan mengenai pemilihan akademisi berprestasi yang meliputi bidang mahasiswa, dosen, ketua program studi, laboran, pustakawan, tenaga administrasi dan tenaga pengelola keuangan berprestasi. Pada kesempatan itu Dirjen mengharapkan partisipasi dari semua perguruan tinggi untuk mengirimkan kandidat yang telah melalui proses seleksi di tingkat universitas.[nun]
Nomor 520 Tahun XIX
Basic Science VII: Road Map Menuju Green City
Pensiun, Fase Baru Kehidupan
U
B harus menghargai p a r a p e n d a hulunya.Keberhasilan UB saat ini tidak terlepas dari usaha keras para pendahulunya. "Brawijaya bisa menjadi seperti saat ini bukan dari kerja satu atau dua tahun tapi keberhasilan ini tentu tidak terlepas d a r i p e n d a h u l u nya ya n g m a u bergerak cepat. Walaupun Brawijaya di kalangan universitas nasional umurnya lebih sedikit, tapi kita sudah mengukir prestasi yang melebihi u n i ve r s i t a s - u n i ve r s i t a s tersebut," Demikian ungkap Rektor Prof Dr Ir Yo g i S u g i t o k e t i k a membuka pelaksanaan Rapat Kerja dan Sosialisasi Organisasi Bagi Anggota Ikatan Pensiunan UB di Widyaloka pada Rabu (24/02). Lebih lanjut Yogi menuturkan, seseorang yang memasuki usia pensiun sejatinya harus bersyukur karena fase hidup sejatining urip akan dimulai. Sejatining urip adalah hidup yang seimbang antara dunia dan akhirat, pribadi dan masyarakat. Masa pensiun memberikan waktu yang lebih luang untuk melakukan amalan akhirat dan berbagi dengan orang lain. "Biasanya kalau masih muda orang sering lupa dan sibuk dengan urusannya sendiri," t e ra n g nya d i h a d a p a n p u l u h a n peserta yang merupakan pensiunan UB. Tidak bisa dipungkiri, masa pensiun datang diiringi dengan beberapa permasalahan seperti m e n i n g k a t nya b e b a n e ko n o m i keluarga, menurunnya kesehatan, hingga kualitas hidup produktif yang menurun. Sehingga menurut Prof Dr Ibnu Mas'ud MS selaku ketua Ikatan Pensiunan UB dalam sambutannya mengatakan, pensiunan yang telah menginjak usia 60 tahun harus memerhatikan tiga aspek dalam kehidupannya. Pertama, psikokognitif seperti membaca, menulis, berdiskusi. Kedua, p s i ko m o t o r s e p e r t i m e nya ny i , menari, bermain musik, serta olah raga fisik. Ketiga, psikoafektif seperti bermeditasi, sholat, zikir. Ketiga
Dwi Minggu Pertama Maret 2010
aspek ini harus diperhatikan agar fungsi otak tetap berjalan. Sementara itu dr Arif Alamsyah MKes ya n g h a d i r s e b a g a i p e m a t e r i menambahkan, pikiran, emosi, dan tubuh merupakan satu kesatuan sehingga bila yang satu sakit akan sakit pulalah yang lain. "Saya tidak yakin kalau bapak-bapak atau ibu di rumah suka marah-marah mengatakan hidupnya baik-baik
Kebencian ungkap Arif, terjadi bukan hanya lantaran hak seseorang diambil orang lain. Kebencian bisa muncul saat obsesi personal tidak terpenuhi. Sehingga ketika memasuki masa pensiun orang yang dulunya memiliki jabatan bisa terkena post power syndrome karena obsesi berkuasanya masih ada. Pembicara lain dr Achmad Chusnul Chuluq Ar MPH menjelaskan, fenomena post power syndrom sejalan dengan teori Abraham Maslow, hierarchy of needs (Hirarki Kebutuhan). "Usia kita sampai pada tingkat self actualization. Namun, masa pensiun membuat kita terputus dari aktivitas rutin bekerja, relasi sosial yang pernah terjalin, dan hilangnya identitas sosial. Ketiga hal tersebut bisa menyebabkan orang menjadi stress," ungkapnya. Stres menurut Achmad bisa Para pemateri raker dan sosialisasi KORPRI diatasi dengan mengubah perspektif seseorang terhadap masa pensiun. saja," ungkapnya. Arif memotivasi Ditambahkan, masa pensiun harus peserta lebih baik menerima hidup ini dianggap seperti wisuda dari apa adanya bukan mengandai-andai pekerjaan dan menjadikan kita pakar karena hidup itu memang masalah. di bidangnya. "Kita seperti seorang "Seperti saya, saya tahu kalau badan mahasiswa yang memimpikan masa saya gendut dan saya mengakuinya. depan yang cemerlang ketika Makanya saya berusaha untuk wisuda," pungkasnya. menurunkan berat badan dengan Pembicara terakhir sebelum rapat berenang. Akhirnya saya bisa turun 6 kerja pembahasan AD/ART dan kilo," katanya memberi contoh. program IP-UB adalah dr. Achdiat Dalam paparanya Arif yang Agoes SpS yang memaparkan tentang m e r u p a k a n D o s e n Fa k u l t a s kesehatan di masa purna tugas. Kedokteran UB itu juga Achdiat menyarankan agar peserta memperkenalkan metode menjaga pola makan, meningkatkan F o r g i v e n e s s T h e r a p y ( Te r a p i intelektualitas, dan terus mengontrol Memaafkan). Teori ini terdiri dari 6 kondisi kesehatan dengan mengunlangkah meliputi, fokus pada jungi dokter. Achdiat yang merupakan perasaan yang dirasakan, mengakui dokter syaraf ini memaparkan kepada perasaan, mengajukan pertanyaan peserta untuk menjaga kondisi otak, kepada diri sendiri "Bersediakah saya karena dari bagian tubuh yang kecil ini menerima orang yang saya benci", bisa mempengaruhi aktivitas seluruh dilanjutkan dengan pertanyaan tubuh. Senam otak dengan cara " B e r s e d i a k a h s aya m e l u p a k a n menggerakan tangan kanan kekiri dan perasaan ini?". Bila sudah sampai sebaliknya dapat dilakukan guna pada tahap hati lapang mengatakan menjaga kondisi otak. Latihan ini dapat "ya" maka tentukan kapan saatnya dilakukan selama 15 menit. "Salah satu untuk melupakan perasaan tersebut. manfaatnya, bisa meningkatkan daya Tahap yang terakhir mengulangi ingat," ujar Achdiat sambil memandu tahap-tahap sebelumnya sampai peserta melakukan gerakan senam berhasil. otak.[ai]
3
M
elalui kegiatan Basic Science VII, FMIPA Universitas Brawijaya (UB) berupaya mengumpulkan mahasiswa, peneliti, akademisi dan praktisi dari seluruh Indonesia guna menggagas roadmap pengembangan wilayah yang berkelanjutan. Dalam kegiatan yang merupakan agenda tahunan ini, mereka berdiskusi untuk menemukan ilmu dan teknologi baru yang eco-friendly dan sustainable terutama dalam bidang pangan, energi, kesehatan dan mitigasi bencana. Kegiatan ini diselenggarakan di gedung Widyaloka UB, Sabtu (20/2) dengan mengusung tema "Eco-Friendly Technology and Policy on Industrial and Regional Planning for Mitigation of Climate Change". Pemateri yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah Yann Brault (Head of Sustainable Development and Social Responsibility Department, PT Tirta Investama Danone Aqua), Dr. Malcolm D. McLeod (Dosen Senior School of Chemistry The Australian National University), Dr. Eng. Brian Yuliarto, M.Eng (Dosen Fisika Teknik ITB, Director of INDENI), Dr. Eng. H. Sarjono, M.Eng (BPPT), Prof. Atsushi Ishimatsu (Department of Open-Water Environmental Resources Research Institute for East China Sea Research Nagasaki University), serta Prof. Roger Price (Department of Medical Technology and Physics Sir Charles Gairdner Hospital). Disampaikan Ketua Pelaksana, Widodo, PhD.Med.Sc, dalam kegiatan ini terkumpul 74 makalah poster dan 360 makalah oral dari peneliti dan akademisi yang dikelompokkan dalam enam cluster pada sesi paralel yang meliputi pangan, lingkungan, eksplorasi, energi, kesehatan, eksplorasi dan modelling. "Perubahan Iklim saat ini merupakan pokok bahasan penting dan menarik dimana Indonesia menjadi salah satu penyumbang diantaranya dalam hal transportasi dan kebakaran hutan", terangnya ketika ditanya masalah latar belakang kegiatan. Tidak berhenti di seminar saja, menurut Widodo, pihaknya juga akan menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) terutama bidang Kementerian Lingkungan Hidup untuk membuat desain Green City. "Malang bisa menjadi pioner program green city ini, dimana Pemda akan menjadi pelaksana dengan dukungan perguruan tinggi", ujar dosen yang baru saja kembali dari Jepang ini. Industri Berkelanjutan oleh Danone “Jika kita peduli lingkungan maka sebaiknya membeli produk Aqua galon karena lebih ramah lingkungan daripada botol maupun gelas. Aqua galon dapat diisi ulang sedangkan kemasan botol ataupun gelas langsung dibuang sehingga menjadi sampah", ujar Yann Brault dalam presentasinya yang bertajuk "Sustainable Development at the Heart of Danone Economic and Social Project". Meskipun begitu, Brault menekankan tidak adanya
4
Para pemateri dalam Basic Science VII perbedaan kualitas antara keduanya. Sebagai industri air minum dengan mata air sebagai andalannya, selama ini Danone menjalankan berbagai program untuk mengupayakan proses produksi yang berkelanjutan. Diantara usaha tersebut adalah dengan melindungi berbagai mata air melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Selain itu, usaha lain yang juga ditempuh adalah konservasi agroforestri, akses terhadap air bersih dan kesehatan lingkungan serta dukungan terhadap pengelolaan irigasi. Project yang oleh Danone diberi nama "Lestari" ini telah memberi banyak manfaat terutama bagi masyarakat dan lingkungan, diantaranya hemat biaya, sanitasi yang lebih baik, hemat waktu, serta menghindari emisi gas methane. Energi Alternatif Masalah energi dalam seminar kali ini disampaikan oleh dua pembicara sekaligus yaitu Dr. Brian Yuliarto dan Dr. Sarjono M.Eng. Dalam paparannya yang membahas kebijakan makro, Brian menyebut bahwa Indonesia telah lama memiliki kebijakan energi yang didalamnya juga memuat masalah konservasi dan diversifikasi. Meskipun begitu, menurutnya ketahanan energi Indonesia masih saja lemah. Karena itu ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan diversifikasi energi dengan disertai dukungan penguasaan teknologi. Brian menambahkan, ketahanan energi suatu bangsa penting diperhatikan mengingat kebutuhan energi yang terus naik. Berkaitan dengan hal tersebut, ia memperlihatkan posisi Indonesia dalam hal konsumsi energi yang berada pada urutan ke-12 dengan skala 1.1 persen, jauh dibanding Amerika Serikat yang berada di posisi teratas dengan skala 22.8 persen disusul China di urutan kedua, 13.6 persen. Pemanfaatan energi alternatif dalam skala mikro menjadi perhatian khusus Dr. Sarjono, MEng yang mengangkat "Utilization of Biomass Waste as a Fuel for Power Generation in Agro-Industry". Disebut
Sarjono, beberapa biomass yang potensial dimanfaatkan sebagai energi dalam agroindustri adalah tebu, kelapa sawit, kayu, sekam padi, dan ketela pohon. Dari limbah berbagai biomass yang mencapai 99.7 juta ton/tahun ini, dalam kajiannya mampu menghasilkan energi sekitar 262.5 juta MWh. Masing-masing produk biomass tersebut, menurutnya sangat spesifik lokal dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Untuk kelapa sawit misalnya, berada di Sumatera dan Kalimantan Barat, Tebu di Jawa dan Lampung, kayu karet di Sumatera Utara serta pabrik tripleks/kayu lapis di Kalimantan Barat dan Sulawesi. Dalam paparannya, Sarjono kemudian membuat analisis masing-masing komoditas berpotensi energi ini. Bagasse misalnya, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik dan bakar bakar untuk penguapan, jumlahnya semakin menurun disamping terbatas ketika musim giling saja. "Untuk itu diperlukan alternatif dengan memanfaatkan biomass lain atau batubara", ujarnya. Tiga kawasan yang menurut peneliti BPPT ini merupakan penyumbang bagasse terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur, Lampung dan Jawa Tengah. Dari semua analisis yang dikemukakannya, Sarjono menyebut bahwa biomass yang potensinya paling tinggi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi adalah limbah kelapa sawit yang bisa diambil dari industri pengolahan kelapa sawit yang selama ini dimanfaatkan sebagai bahan b a k a r d a l a m p ro s e s p e n g o l a h a n . Pembicara lainnya, Dr. Malcolm McLeod, dalam kesempatan tersebut menyampaikan "Bugs and Drugs: The Enzymatic Synthesis of Beta-Glucuronides". Sementara Dr. Roger Price, menyampaikan "Advancing Changes in Nuclear Industrial and Radiation Physics Wo r k P ra c t i s e s t o Re d u c e T h e i r Environmental Impact". Seorang pemateri dari Jepang, Prof. Atsushi Ishimatsu, dalam presentasinya mengangkat "The Impacts of The Global Environmental Changes and Marine Pollution by Manmade Chemicals on Marine Ecosystems". [nok]
Nomor 520 Tahun XIX
ADI Wilayah Jawa Timur ARSC UB akan Gelar Terbentuk di UB Scientific Great Moment
A
gritech Research Study Club Universitas Brawijaya (ARSC UB) akan menggelar acara bertajuk Scientific Great Moment. Acara ini akan diisi dengan beragam kegiatan yang bertema "Touch The World with Science".
Suasana pertemuan ADI Jawa Timur
B
ertempat di Ruang Sidang Lantai delapan Rektorat Universitas Brawijaya (UB), Kamis (18/2), susunan Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Jawa Timur Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) dibentuk. Struktur kepengurusan ADI Jatim ini disesuaikan dengan struktur ADI Pusat yang terdiri atas pelindung, penasehat, tim ahli, ketua, bendahara, sekretaris dan departemendepartemen. Jabatan ketua umum di p e g a n g P r o f. D r. I r. H . D a r s o n o W i s a d i r a n a , M S , D r. M a r d i o n o Djakfar,MPA sebagai bendahara umum, dan sekretaris umum adalah Dr.Bambang D.Prasetyo, S.Sos, M.Si. Demikian disampaikan Dr. Bambang D. Prasetya, M.Si kepada Prasetya melaui e-mail. Tu j u a n d i d i r i k a n n y a A D I , d i t e r a n g k a n n ya a d a l a h u n t u k mewujudkan cita-cita proklamasi, mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan kesejahteraan dan ikut menjaga perdamaian dunia melalui penguasaan, pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Selain itu
ADI juga didirikan untuk membina dan menumbuhkembangkan kemampuan profesionalisme dan karir dosen, serta meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Asosiasi ini menjadi penting artinya ketika para dosen dituntut profesionalisme dalam mengembangkan tugasnya sementara disisi lain kesejahteraannya juga perlu ditingkatkan. Menurut Prof. Darsono, kedepan ADI harus melakukan pembenahan dan penguatan kelembagaan, penguatan sumberdaya manusia, serta menumbuhkembangkan kemampuan profesi dan pengembangan karir dosen dalam melaksanakan peran strategisnya di perguruan tinggi. Acara penyusunan pengurus ADI dihadiri sekitar 45 orang. Untuk selanjutnya, pengurus akan dilantik oleh Pengurus Pusat ADI yang diketuai Prof.Dr.H. Armai Arief, MA dalam waktu dekat ini. "setelah dilantik, kita akan melakukan rapat kerja dan sosialisasi di berbagai daerah untuk membentuk kepengurusan cabang", kata sekretaris Umum, Dr.Bambang D.Prasetyo, M.Si. [nok]
Acara akan dilaksanakan di gedung Widyaloka UB pada 13 Maret 2010. Rangkaian acara yang termasuk dalam Scientific Great Moment (SGM) adalah seminar nasional, talk show, dan expo produk. Seminar nasional dengan tema "Mencetak Generasi Penulis Muda Indonesia yang Peduli Hak Kekayaan Intelektual Anak Bangsa" rencananya menghadirkan Redaktur Pelaksana Food Review Andang Setiadi, praktisi dari Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Dr. Ir. Purwadi, dan penulis novel best seller Pipiet Senja. ARSC yang merupakan lembaga pengembangan penalaran dan penulisan mahasiswa Fakultas teknologi Pertanian juga menggelar expo untuk bazar pangan dan teknologi pangan. Beberapa partisipan expo di antaranya Uqi & Bie Pisang Ijo, Tahu Organik, Jamur Crunchy, dan produk-produk dari Program Mahasiswa Wirausaha dan Program Kreativitas Mahasiswa UB. Harga tiket untuk seminar dan talk show bagi pelajar dan mahasiswa sebesar Rp 25 ribu sedangkan untuk umum Rp 30. Bagi tiga orang pendaftar k o l e k t i f, g ra t i s m e n d a p a t k a n majalah food review per peserta senilai Rp 20 untuk pendaftar kolektif pertama. Tiket dapat dibeli di tiket box yaitu Sekretariat ARSC di Gedung D lantai 3 FTP UB, lobi FTP, d a n Pe r p u s ta k a a n P u s a t U B. Ke te rangan le bih lanjut bis a menghubungi Nisa' (085649 8 6 2 9 1 7 ) a t a u I f fa h ( 0 8 1 2 5 2 300208).[fjr]
5
Dwi Minggu Pertama Maret 2010
Farid A. Moeloek:
Sistem Kesehatan Masyarakat Perlu Diperbarui
A
turan kesehatan masyarakat yang diterapkan di Indonesia masih mencerminkan sistem yang dipakai awal abad 20 yang disusun oleh pemerintah kolonial Belanda. Setidaknya hal itu tercermin pada "harga" apresiasi kepada seorang pelayan kesehatan yang diukur berdasarkan berapa orang sakit yang ia layani. Aturan ini sebenarnya kurang menghargai profesi seorang dokter. A k i b a t nya b a nya k d o k t e r t i d a k terspesialisasi karena terorientasi kepada profit. Demikian salah satu poin yang diungkapkan oleh Prof.Dr.dr. Faried Anfasa Moeloek dalam seminar regional Jawa Timur bertema "Upaya Mewujudkan Jaminan Kesehatan yang Berkualitas bagi Masyarakat Jatim" di auditorium FK UB, Selasa (09/03). Ia mengungkapkan untuk menentukan arah pembangunan kesehatan masyarakat, langkah awal yang mesti ditempuh adalah memperbaiki sistem dimana para dokter bisa bekerja pada kondisi nyaman. "Mereka (dokter) boleh jadi telah menikmati pendidikan dengan baik, standardnya juga tinggi. Tapi kalau di lapangan saat bekerja tidak dalam sistem yang baik, tidak diapresiasi, sama saja akan tidak maksimal kerjanya," tuturnya dalam acara untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional dan Dies Natalis FK UB ke-46. Menurut Faried A. Moeloek, konsep pembangunan kesehatan yang ideal harus mengintegrasikan kendali mutu, kendali biaya, dan keterjangkauan (pemerataan, keadilan). "Selain itu harus harus terstruktur serta aman," u n g k a p n y a . L e b i h l a n j u t Fa r i d mengkritisi sistem spesialisasi kerja
dokter yang tidak sesuai dalam dunia pendidikan dengan di masyarakat. Misalnya saja saat ini banyak dokter spesialis yang menangani kasus-kasus yang tidak sesuai dengan kompetensi mereka. "Di saat kuliah khan sudah dipelajari, kondisi A hanya bisa ditangani oleh dokter spesialis. Kalau memang kondisinya tidak mensyaratkan spesialis yang handle, ya tidak perlu," ujarnya. Jika dirunut lebih lanjut, sebenarnya kondisi ini tidak saja terjadi di rumah sakit-rumah sakit. Masalah kompetensi ini juga terjadi di lingkup pelayanan kesehatan yang lebih mikro, misalnya di p u s k e s m a s . Fa r i d m e n g k r i t i s i bagaimana urusan spesialisasi ini bisa merusak sistem pembangunan kesehatan yang benar. Jika di daerahdaerah telah diterapkan sistem dokter keluarga, puskesmas bisa kembali pada peran sebenarnya sebagai public goods. "Bayangkan bila setiap keluarga punya dokter keluarga yang telah ditetapkan o l e h p e m e r i n t a h d a e ra h , m a k a puskesmas bisa kembali kepada perannya sebagai public goods. Sekarang ini khan memang salah kaprah, mestinya puskesmas memang m e n g u r u s i s a n i t a s i m a s ya ra k a t , ketersediaan jamban, dan lain-lain," ujar mantan Menteri Kesehatan RI ini. Meskipun demikian ia menyadari tidak mudah untuk mengubah pola pembangunan kesehatan yang ada saat ini. Hanya saja pemerintah perlu memperbarui system ini."Seyogyanya dokter memang tidak dibayar berdasarkan jumlah pasien yang ia rawat," ulangnya. Manajemen Kesehatan Sementara itu Kepala Dinkes Jatim dr.Pawik Supriyadi dan Dr.dr. Jack Roebijoso menyampaikan gagasan-
Prof Dr dr Faried Anfasa Moeloek
gagasannya mengenai manajemen pembangunan kesehatan wilayah. Menurut Dr.dr. Jack Roebijoso, aplikasi model pengembangan manajemen pelayanan kesehatan dokter keluarga dapat didorong dilakukan pada institusi yang telah memiliki beberapa potensi untuk menjalankan model manajemen ini. "Mereka itu seperti yang telah memiliki akses Askes, Astek, Asabri, Jamkesnas atau Jamkesda bagi keluarga miskin, perusahaanperusahaan besar serta BUMN", tuturnya. Lebih lanjut ia menyarankan kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk mengkaji kebijakan yang telah diberikan danj sedang dipersiapkan untuk pengembangan pelayanan kesehatan oleh dokter keluarga seperti evaluasi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, standar praktek keluarga dan perijinannya, pengembangan pendidikan, dan juga pembiayaan. [fjr]
Peminat UB Jalur PSB Melonjak Drastis
P
eminat Universitas Brawijaya (UB) melalui jalur Penerimaan Siswa Berprestasi (PSB) tahun ini melonjak drastis. Tercatat 11988 peminat telah m e n g a j u k a n l a m a r a n n ya s a a t ditutup, Sabtu (20/2) silam. Demikian disampaikan Kasubbag Registrasi dan Statistik, Imron Rosidi, kepada Prasetya melalui email. Dari jumlah tersebut, Fakultas Kedokteran menduduki posisi teratas
6
dengan angka 4183 (34.89 persen). Posisi kedua dan ketiga masingmasing diduduki Fakultas Teknik: 2213 (18.46 persen) dan FISIP: 1034 (8.63 persen). Berikut jumlah selanjutnya dari fakultas, FIA: 784 (6.54 persen), FP: 663 (5.53 persen), FMIPA: 612 (5.11 persen), FH: 566 (4.72 persen), FPIK: 506 (4.22 persen), FE: 447 (3.73), FTP: 380 (3.17 persen), FIB: 293 (2.44 persen) dan FPt: 138 (1.15 persen).
Jumlah peminat tahun ini melonjak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar 7583. Hampir semua peminat program kelas berbahasa Inggris pada tahun ini juga mengalami peningkatan, dimana jumlah tertinggi terdapat pada program studi hubungan internasional: 59 dan ilmu komunikasi: 38. [nok]
Nomor 520 Tahun XIX
Disertasi Jack Roebijoso:
"Manajemen Strategi dan Operasional Dokter Keluarga" disertasinya yang berjudul "Model Manajemen Strategik dan Operasional Pelayanan Kesehatan Dokter Keluarga yang Berwawasan M u t u P a d a S u a t u Ko m u n i t a s Karyawan dan Keluarga (Studi Kasus Intervensi Model Manajemen Baru di PT. PLN (Persero) Malang 19971999). Ujian disertasi mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi ini dilangsungkan Senin ( 8 / 3 ) , d i Fa k u l t a s E k o n o m i Universitas Brawijaya.
Dr dr Jack Roebijoso
S
ejak Indonesia merdeka, pelayanan kesehatan belum mempunyai sistem yang baku atau jelas. Namun sejak tahun 80-an, muncul sistem kesehatan nasional yang mengatur pelayanan kesehatan di Indonesia. Yaitu pelayanan kesehatan strata I, yang merupakan upaya penanganan pertama kali dan mengupayakan agar masyarakat tidak jatuh sakit serta strata II, yang melayani penderita untuk dirujuk ke rumah sakit. Pelayanan kesehatan strata I tidak pernah menyusun konsep dengan baik/baku. Untuk publik, pelayanan tersebut dilakukan oleh pemerintah sementara bagi perorangan dilakukan oleh swasta sehingga bermunculan praktek dokter, klinik, pengobatan alternatif, dll. Selama empat dekade terakhir, konsep tersebut tidak pernah diperbaiki. Akibatnya banyak penyakit yang tidak bisa teratasi seperti TB C, Malaria, Demam Berdarah, dan Thyphus. Selain itu, muncul juga banyak penyakit baru baik yang disebabkan oleh virus seperti AIDS, Flu Burung, dan SARS serta penyakit degenerasi seperti diabetes mellitus, jantung dan kolesterol. dr. Jack Roebijoso mengemukakan hal ini dalam
Kegagalan dari Sistem Kesehatan Masyarakat (SKM) ini, menurut dr. Jack telah diperbaiki sejak 2004 dengan dikeluarkannya sistem kesehatan yang baru, yang menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan strata I dibagi menjadi dua yaitu publik dan individu (keluarga) melalui klinik dokter keluarga sebagai pengganti praktek pelayanan pribadi yang disebut dengan pelayanan kesehatan dokter keluarga. Pelayanan dokter keluarga ini, menurutnya merupakan sintesa terhadap dua sistem lama yaitu sistem liberal dan sistem sosialis. "Pelayanan kesehatan dengan sistem liberal memiliki karakteristik biaya tinggi, peralatan canggih serta eksploitasi pasien yang mengakibatkan over diagnosis dan over treatment. Sementara sistem sosialis memiliki karakteristik murah, tetapi fasilitas tidak memadai dan pasien tidak diperdayakan", katanya. Berbeda dengan kedua sistem tersebut, dokter keluarga menurutnya tidak bersifat liberal maupun sosialis, tetapi memberikan pelayanan kepada perorangan dan keluarga dengan pendekatan holistik, mengutamakan pencegahan, pelayanan berkelanjutan, advokatif serta menggunakan pengobatan dan intervensi kesehatan yang rasional (aman, efektif, murah dan dapat diterima). "Dokter keluarga ini lebih murah, pelayanan lebih tinggi serta
Dwi Minggu Pertama Maret 2010
Olimpiade MIPA se-Jatim Bali
memberdayakan masyarakat", terangnya. Di Indonesia, menurut dr. Jack, konsep dokter keluarga telah diperkenalkan sejak 1980 namun tidak berhasil. Berkaitan dengan hal tersebut, ia memberikan beberapa masukan untuk mengelolanya yaitu dengan menggandeng asuransi, disertai pelatihan bagi tenaga kesehatan yang dilengkapi dengan manajemen strategi dan operasional pelayanan dokter keluarga yang berwawasan mutu. Dalam implikasinya, manajemen dokter keluarga ini menurut dr. Jack harus dibakukan oleh orang, profesi maupun organisasi profesi. Selain itu, ia juga menekankan pelayanan yang terstruktur mulai dari tingkat lokal, regional hingga nasional melalui pembiayaan pra bayar dan pemberian insentif kepada tenaga kesehatan berbasis aktivitas. Aktivitas ini menurutnya berupa 10 macam produk pekerjaan kesehatan diantaranya diagnosa dan intervensi holistik, edukasi dan advokasi perorangan dan keluarga serta tindakan medis khusus. Aneka pekerjaan kesehatan tersebut dapat dilakukan di lima tempat pelayanan yaitu klinik, rumah, rumah sakit (mendampingi saat rawat inap), tempat kerja (mencari faktor resiko kesehatan akibat kerja) dan tempat umum. Dalam penyusunan disertasi ini, dr. Jack dibimbing oleh Prof. Dr. Djumilah Zain, SE (promotor), Prof. M. S. Idrus, SE., M.Ec., PhD (kopromotor) serta Prof. Dr. Aurachman, S E ., M . S I E ( k o - p r o m o t o r ) . Sementara itu, tim penguji yang terlibat adalah Prof. Armanu Thoyib, SE., M.Sc., PhD; Dr. Djumahir, SE., MM; Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes; Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG serta Prof. Dr. Ali G u f r o n M u k t i , M . S c ., P h D . Usai mempertahankan disertasinya, dr. Jack Roebijoso dinyatakan layak menyandang gelar doktor ilmu manajemen dengan predikat sangat memuaskan setelah menempuh studi selama 5 tahun [nok]
7
Para pemenang Olmipa
B
erangkat dengan tujuan menarik calon mahasiswa berprestasi di bidang sains dan dalam rangka meningkatkan minat calon mahasiswa di bidang sains, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Fakultas Ilmu Matematika, Fisika dan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya, menyelenggarakan Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Puluhan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Jawa Timur Bali bersama para pendukung mereka, Minggu (7/3) memeriahkan grand final di Gedung Pertemuan Fakultas Ilmu Budaya UB. Setelah melalui beberapa tahap penyisihan, terpilih lima belas pemenang untuk kategori Matematika, Fisika dan Biologi, yang masing-masing untuk gelar juara pertama, juara kedua, juara ketiga, juara harapan pertama dan juara harapan kedua. Para juara berhak atas hadiah berupa uang pembinaan Rp 1.500.000, tropi Gubernur, sertifikat, dan diterima di FMIPA UB tanpa tes untuk juara pertama, juara kedua berhak atas Rp 1.250.000, tropi Diknas dan sertifikat, juara ketiga Rp 1.000.000, tropi Rektor Universitas Brawijaya, dan sertifikat, juara harapan pertama Rp 750.000, tropi Dekan Fakultas MIPA dan sertifikat, serta juara harapan kedua meraih Rp 500.000, tropi Dekan Fa k u l t a s M I PA d a n s e r t i f i k a t . Pemberian hadiah dilakukan langsung oleh Dekan FMIPA Prof Dr
8
Marjono MPhil kepada para pemenang. Para juri terdiri dari Drs Johan AE Noor MSc PhD, Dr rer nat M. Nurhuda serta Drs Dr Eng Didik R. Santoso MSi untuk bidang Fisika. Bidang Biologi dengan juri Dr Endang Arisoesilaningsih MS, Dr Ir M. Sasmito Djati MS serta Rodliyati Azrianingsih MSc PhD. Sementara untuk bidang matematika dengan juri Dr Wuryansari Muharini K MSi, Dr Agus Suryanto serta Dra Endang Wahyu MS. Dalam bidang Fisika materi yang diperlombakan meliputi perhitungan vektor, GLBB, gerak proyektil, gerak relatif, percepatan koriolis, sistem katrol, Hukum Newton, pusat massa, kesetimbangan dinamik, massa reduksi, kekekalan momentum, gaya konservatif, kekekalan energi, elastisitas, gerak harmonik teredam, translasi dan rotasi, momentum angular, rotasi benda tegar, gas ideal, teori kinetik gas, hukum termodinamika, siklus carnot, optik geometri, optik fisis, Hukum Coloumb, Hukum Ohm, induksi magnetik, Gaya Lorentz, transformator, Hukum Kirchoff dan fluks magnetik. Bidang biologi, materi yang diperlombakan terdiri dari biologi sel, anatomi, fisiologi hewan dan tumbuhan, ekologi dan perilaku hewan, genetika, bioteknologi, mikrobiologi, evolusi, biosistemati. Sementara untuk bidang matematika, materi lomba mengacu pada olimpiade nasional. Berbeda dengan tahap penyisihan, di
Dekan FMIPA menyerahkan tropi kepada seorang pemenang lomba
final para peserta harus melakukan presentasi hasil praktikum reproduksi, sistem koordinasi, sistem transportasi, genetika, fisiologi dan anatomi, serta hewan dan tumbuhan untuk bidang Biologi. Presentasi ekperimen tentang Gerak Jatuh Bebas, Jembatan Wheastone, sistem lensa dan tumbukan untuk bidang Fisika. Sedangkan untuk Matematika para peserta mendapatkan soal undian serta soal cepat tepat. Berikut adalah para pemenang lomba: 1) Bidang Matematika: juara pertama Ronald Kurniawan SMA Kristen Petra 2 Surabaya, juara kedua Erwin Eko Wahyudi SMAN Sragen BBS, juara ketiga Amiril Pratomo SMAN 1 Kepanjen, harapan pertama Cynthia Candradewi SMA Kristen Petra 2 Surabaya, dan harapan kedua Arif Nurwahid dari UPTD SMAN 2 Nganjuk. 2) Bidang Fisika: juara pertama I Gede Arjana dari SMAN 1 Seririt, juara kedua Farhan Nur Kholid dari SMAN Sragen BBS, juara ketiga Satrio Muhammad Abdillah dari SMAN 1 Jember, harapan pertama Yafi Rushan dari SMAN 1 Blitar, dan harapan kedua Ivan Dwi Sandra dari SMAN 1 Seririt. 3) Bidang Biologi: juara pertama Lova Kharisma dari SMAN 2 Ngawi, juara kedua Andrew Adhytia Putra dari SMAK St Albertus Malang, juara ketiga Shalahuddin Suryo dari SMAN 2 Ngawi, harapan pertama Erico Himawan dari SMAK St Albertus Malang, dan juara harapan kedua Diah Ayu Madalika dari SMAN 2 Ngawi.[nun]
Nomor 520 Tahun XIX
FIB UB Susun Kurikulum Baru
Dwi Minggu Pertama Maret 2010
Rayakan Dies ke-12, FTP Gelar Jalan Sehat
P
embentukan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) yang sebelumnya adalah program studi b a h a s a d a n s a s t ra m e m b awa konsekuensi dalam bidang akademik. Salah satunya adalah pembentukan kurikulum baru yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Untuk itu, FIB UB menggelar Seminar dan Lokakarya untuk merancang kurikulum yang akan diterapkan dalam waktu mendatang. Acara ini menghadirkan Prof.Dr.Rahayu Surtiati Hidayat dan Melani Budianta yang keduanya dari FIB UI. Menurut Pembantu Dekan I FIB UB Ratya Anindita, kurikulum di institusinya memang sudah wajib dikembangkan. "Sesuai standar akademik atau universitas, kurikulum diganti empat tahun sekali. Kita juga perlu menyesuaikan dengan kondisi sosial bagaimana lulusan bisa memenuhi keinginan stakeholder," tuturnya. P ro f. Rahay u H idayat, FI B semestinya menetapkan kurikulum pendidikan sarjana sekaligus kurikulum pembentuk kepribadian ya n g t e r i n t e g ra s i m e m b e n t u k kualifikasi lulusan yang unggul. Untuk itu, dalam program bahasa misalnya, perlu direncanakan secara matang mengenai kurikulum bahasa sekaligus kurikulum linguistik. Sedangkan Prof. Melani Budianta, untuk membentuk
Para peraih CIVA Award di FTP
Prof Dr Rahayu Surtiati Hidayat (kanan) dan Prof Melani Budianta (kiri)
kurikulum perlu mencari konteks dan kekhasan masing-masing universitas. Hal ini sangat tergantung dengan local wisdom yang terdapat di lingkungan sosial universitas tersebut berada. "UI a t a u F I B U I m i s a l n ya , l e b i h menekankan pada konteks urban dan kebutuhan masyarakat urban. UGM lebih ke arah rural agraris dan kebutuhan masyarakat pedesaan. UB harus mencari itu," ungkapnya. Aspek lain menurut Prof. Melani yang tetap tidak bisa dikesampingkan adalah menghitung keunggulan dan kekuatan dari segi sumber daya
manusia dan sumber daya lokal (masyarakat, alam dan lingkungan budaya). Lokasi dan posisi strategis s e r t a ke b u t u h a n k h u s u s d a r i lingkungan sosial bisa menjadi pertimbangan di dalam merencanakan kapasitas kurikulum yang akan disusun. Ia berharap, untuk menyusun kurikulum di FIB diperhatikan pula keserasian antara jenjang S1 dengan tuntutan kuliah disamping memperhatikan pula kompetensi lulusan dalam lingkup kebutuhan kerja di masa kini dan masa mendatang.[fjr]
Menjelang KHARISMA XV, Festival Jazz se-UB
K
harisma XV "Brawijaya Jazz Festival", festival band antar fakultas di Universitas Brawijaya akan diselenggarakan Rabu, 24 Maret 2010, di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB). Acara ini diadakan sebagai media eksistensi UKM Home Band UB di lingkungan internal UB maupun eksternal baik di tingkat lokal Kota Malang maupun nasional. Lebih khususnya lagi KHARISMA diadakan sebagai festival yang memiliki karakter dan image musik jazz untuk mensosialisasikan jenis musik ini sebagai karakter UKM Home Band UB. Demikian disampaikan Irma Al Azmi Ketua UKM Home Band UB kepada Prasetya. Seperti tahun-tahun sebelumnya KHARISMA akan menghadirkan festival dengan nuansa jazzy. "Festival ini dilengkapi dengan konsep panggung dan lighting serta dekorasi venue yang menunjukan sisi elegan. Selain itu, event
ini juga didukung dengan konsep animasi yang semakin mendukung performa tiap peserta ataupun talent," kata Irma memaparkan. KHARISMA XV yang mengambil tema "Brawijaya Jazzy Going" bukan hanya akan menggelar indoor show, untuk meramaikan acara ini panitia juga akan mengadakan pre event bertajuk Road to KHARISMA di tiga titik di lingkungan UB yaitu, Studen Center, parkiran Fakultas Peternakan, D3 Fakultas Ilmu Administrasi. Road to KHARISMA secara berurutan diadakan pada 17, 19, dan 23 Maret 2010. Sebagai acara pamungkas KHARISMA XV "BRAWIJAYA JAZZ FESTIVAL" akan ditutup dengan big show yang akan digelar pada malam hari setelah festival band. Big show adalah acara puncak dari festival KHARISMA XV
dengan menghadirkan musisi-musisi jazz ternama di Malang. Juga menampilkan persembahan kreatifitas mahasiswa UB di bidang seni yang dihadirkan oleh Paduan Suara Mahasiswa UB, Unit Aktivitas Karawitan dan Tari UB dan tentu saja Homeband UB.[ai]
9
R
ayakan dies natalies ke-12, F a k u l t a s Te k n o l o g i Pe r t a n i a n U n i v e r s i t a s Brawijaya (FTP-UB) gelar jalan sehat. Dekan Prof. Dr. Ir. Harijono, MAppSc dalam kesempatan tersebut melepas 500 peserta yang terdiri atas dosen, karyawan, mahasiswa dan anggota Kerukunan Orangtua Mahasiswa (KOM) di depan kampus FTP, Minggu (7/3). Kegiatan yang mengambil rute seputaran kampus UB ini dimeriahkan dengan penganugerahan CIVA Award dan talk show Aspirasi Mahasiswa (ASMARA). Disampaikan Dekan, penganugerahan ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada sivitas agar lebih dapat meningkatkan kinerja dan prestasi. Dalam sambutannya, ia juga mengemukakan, sebagai salah satu fakultas termuda di UB, FTP telah mampu
bersanding dengan fakultas lain dan bahkan dosen dan mahasiswanya banyak menyumbang prestasi nyata sebagai juara di berbagai ajang nasional. "Hal ini menandakan bahwa dosen dan mahasiswa FTP memang bermental juara", kata dia. Pada Civa Award tahun 2010 ini BEM FTP memberikan penghargaan dosen terdisiplin kepada Prof. Dr. Ir H. Simon Bambang Wijanarko M.App.Sc (THP), Ir. Mustofa Luthfi MP (TEP), Ir. E.F. Sri Maryani Santoso MS (TIP). Adapun penghargaan dosen teraktual diraih oleh Prof. Dr. Ir H. Simon Bambang Wijanarko M.App.Sc (THP), Dr.Ir. Bambang Susilo MSc.Agr (TEP), Ir. E.F. Sri Maryani Santoso MS (TIP). Dosen paling komunikatif dianugerahkan kepada Dr.Ir. Elok Zubaidah MP (THP), Dr. Ir. Bambang Susilo MSc.Agr (TEP), Wike
Agustin Prima Dania STP, MEng (TIP) dan dosen terfavorit yaitu Dr.Ir. Elok Zubaidah MP (THP), Dr.Ir. Bambang Susilo MSc.Agr (TEP), Wike Agustin Prima Dania STP, MEng (TIP). Ketiga nominasi penghargaan untuk karyawan yaitu teramah, terdisiplin, dan pelayanan terbaik diraih oleh Sanawi. Pemenang penghargaan mahasiswa terideal adalah Nur Cholis (THP), Hadi Apriliawan (TEP), Amir Gunawan (TIP). Mahasiswa terinovatif diraih oleh Nur Cholis (THP), Fathih Bahanan (TEP), Malariantika Yulianggi (TIP). Mahasiswa aktivis yaitu Supriyadi (THP), Abdul Wahid Santoso (TEP), Amir Gunawan (TIP). Mahasiswa dengan IPK terbaik per-angkatan diraih oleh Aisha (THP'06), Irene Marcella (THP'07), Luqman Agung (THP'08), Dina Wahyu (TEP'06), Aulia Nur Mustakiman (TEP'07), Devi Dwi Siskawardani (TEP'08), Taufiq Hidayat (TIP'06), Lia Ristiayana (TIP'07), Ardaneswari (TIP'08). Sedangkan penyelenggara Student Day terbaik diraih oleh FORKITA. Berbagai kegiatan lain yang turut memeriahkan jalan sehat adalah bazaar dari mahasiswa peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), foto gratis dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) "Seni Tustel" serta band dengan MC Agyl Bagus Herlambang, juara III Model Indonesia Tahun 2009. Door prize berupa kulkas, sepeda gunung, TV serta aneka hadiah hiburan lainnya memeriahkan kegiatan jalan sehat ini. Sebelumnya, berbagai kegiatan olah raga diselenggarakan dalam perayaan dies ini, diantaranya adalah bulu tangkis, teni meja & permainan tradisional.[spy/nok]
Kepala BAAK: "Balikpapan Patut Jadi Contoh"
U
niversitas Brawijaya (UB) sukses menyelenggarakan ujian tulis Seleksi Penerimaan Kemitraan Sekolah (SPKS), Seleksi Pe n e r i m a a n Ke m i t ra a n I n s t i t u s i (SPKIns), serta Seleksi Penerimaan kemitraan Daerah (SPKD). Secara serentak, ujian ini diselenggarakan di berbagai daerah, Minggu (28/2). Diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (1/3), Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Dra. Welmin Soenyi Ariningsih, M.Lib mengungkapkan bahwa ujian tulis kali ini berlangsung sukses tanpa kendala serius. Welmin yang dalam ujian tersebut bertugas di Balikpapan menerangkan, sebanyak 401 formulir telah terjual di Balikpapan dari sekitar 500 yang ditawarkan. "Ujian tulis di Balikpapan berlangsung lancar tanpa kendala apapun. Panitia lokal di sana sangat
10
membantu sekali. Administrasinya rapi sehingga semua dokumen yang diperlukan lengkap tersedia", terangnya ketika diwawancarai setibanya dari Balikpapan, Senin sore. Menurutnya para peserta ujian di Balikpapan sangat antusias. "Mereka datang dari berbagai daerah seperti Bontang, Berau, dan Tanjung Selor dengan naik pesawat. Padahal biaya pesawat itu jauh lebih mahal jika dibanding pergi ke Surabaya. Dari sini kita bisa menilai bahwa mereka memang serius ingin bersekolah", kata We l m i n . Fa k u l t a s Ke d o k t e ra n , menurutnya masih menjadi favorit para peminat walaupun telah terpecah pada berbagai bidang studi seperti kedokteran gigi, kebidanan, keperawatan serta Ilmu gizi. Meskipun belum merekapitulasi jumlah peserta ujian di seluruh daerah, Welmin memperkirakan jumlah peminat
UB tahun ini meningkat drastis. Dari jalur Penerimaan Siswa Berprestasi (PSB) saja, tercatat sekitar 12000 siswa mendaftar. Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 7000. "Peminat UB mengalami peningkatan dari berbagai jalur seleksi. Mungkin hal ini merupakan buah dari akreditasi A yang diraih UB, disamping kerja keras dalam promosi", ujarnya. Di akhir wawancara, Welmin menegaskan bahwa UB membuka berbagai jalur seleksi untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa SMA yang ingin melanjutkan studinya. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), masih menjadi prioritas dengan jumlah kuota 40-50 persen. Sementara sisanya, UB akan menutupi dari jalur PSB, SPKS (Utul dan Non Utul), SPKIns, SPKD, dan SPMK. [nok]
Nomor 520 Tahun XIX
Dwi Minggu Pertama Maret 2010
Kunjungan SMA Tunas Harapan Paiton
Mendiknas:
“Intelectual Curiosity Untuk Bangun Knowledge Based Society"
Siswa SMA serius menyimak paparan tentang UB
S
Mendiknas Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA dan Suasana kuliah tamu Pascasarjana UB
T
atanan sosial masyarakat sangat dipengaruhi oleh paradigma yang dianut. Untuk membangun knowledge based society (masyarakat berbasis ilmu pengetahuan), maka ideologi, falsafah dan pandangan hidup yang dianut akan berbasis pada knowledge (ilmu p e n g e t a h u a n ) . " S e s e o ra n g b i s a membangun pengetahuan jika ia mempunyai knowledge curiousity (rasa ingin tahu terhadap pengetahuan), karena semua ilmu dibangun dari rasa ingin tahu", ujar Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA dalam kuliah tamunya dihadapan ratusan mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya (PPS-UB), Sabtu (6/3). Tidak hanya itu saja, menurutnya intelectual curiousity perlu dilengkapi etika sebagai bingkai tatanan rasa ingin tahu. Dalam agama Islam misalnya, Thalabul 'Ilmi yang terdiri dari kata thalaba dan 'ilmi, mempunyai arti "ngluru" (mencari) dan ilmu. "Ngluru itu dalam bahasa Jawa maknanya adalah mencari-cari di bawah sehingga harus membungkuk", terangnya. Memaknai hal ini, Mendiknas menegaskan bahwa para pencari ilmu pada hakekatnya harus memiliki kepribadian utama tawadhu' (rendah hati) dan menghormati sesama. Pendekatan yang bisa digunakan dalam menumbuhkan intelectual curiousity ini, menurut Mendiknas ada dua yaitu habituasi (pembiasaan) dan intervensi (paksaan). Dalam konteks belajar mengajar, M. Nuh kemudian mengibaratkan dosen sebagai pohon yang berbuah. Buah tersebut menurutnya adalah ilmu yang bisa dipetik oleh para siswa ataupun
jatuh ke tanah ketika telah matang. "Oleh karena itu, setiap dosen tidak boleh berhenti belajar sehingga buah tersebut tidak ada habisnya dan ketika telah matang dapat jatuh dan langsung dinikmati", tandasnya. Salah satu hasil yang dapat dijadikan parameter hasil kerja dosen adalah jurnal. Sayangnya, jurnal tersebut hingga saat ini jumlahnya pun masih sangat terbatas dimana untuk jurnal nasional masih hanya sekitar 6 persen sementara untuk jurnal internasional hanya sekitar 0.2 persen s a j a . Te r k a i t h a l t e r s e b u t , i a menggarisbawahi maraknya fenomena plagiat yang merupakan kejahatan intelektual. Untuk memberantas fenomena ini, Mendiknas menekankan pentingnya penanaman dua budaya yaitu budaya appresiatif konstruktif serta budaya obyektif. "Obyektifitas ini mengandung tiga unsur yaitu esensi dari m a t e r i y a n g m e m a n g b e n a r, comprehesiveness serta dikaitkan dengan kondisionalitas", ungkapnya. Masalah Century Menyinggung kasus Century, M. Nuh mengkritisi maraknya demontrasi dan protes berbagai kalangan masyarakat yang menurutnya tanpa disertai pemahaman terhadap masalah yang sebenarnya. Oleh Mendiknas, hal tersebut dikaitkan dengan tiga golongan dalam masyarakat. Tiga golongan tersebut adalah acknowledge society yaitu orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu. "Kelompok masyarakat ini terjebak pandangan terhadap dirinya sendiri yang seolah-olah tahu semuanya padahal tidak tahu apa-apa", tutur Menteri. Oleh karena itu, tugas perguruan tinggi menurutnya adalah melakukan transformasi menuju tingkat
kedua, awareness society yaitu masyarakat yang tahu bahwa dirinya tidak tahu. Keberhasilan transformasi ini, menurutnya akan membawa pada masyarakat di tingkat ketiga, proficiency society yaitu masyarakat yang tahu bahwa dirinya tahu. [nok]
Dikukuhkan, Ketua Ikatan Alumni FH UB Ikatan Alumni FH UB memiliki ketua umum baru. Hero Samudra, 1 Maret lalu dikukuhkan Dekan FH UB Herman Suryokumoro SH MH untuk memimpin organisasi tersebut. Acara pengukuhan dilaksanakan dalam momen deklarasi revitalisasi IKA FH UB di Hotel Century, Senayan, Jakarta yang diawali dengan sarasehan sekitar 60 alumni. Hero, alumni FH UB angkatan 1981, saat ini tengah menjabat dirut PT Asuransi Jiwa Nusantara. Dalam kesempatan itu, Hero mengungkapkan optimisme-nya untuk memajukan almamaternya. Dia beralasan alumni-alumni FH UB saat ini banyak yang menduduki posisiposisi strategis di birokrasi, peradilan, maupun swasta. Ia juga akan melakukan program pendataan kepada alumni-alumni tersebut dan akan dilanjutkan dengan pengembangan jejaring baik untuk tujuan informasi lowongan kerja maupun kerjasama antar alumni. Dalam acara tersebut juga dilaksanakan prosesi penyerahan desain penyerahan desain interior FH UB dari Hero ke Herman. [fjr]
11
alah satu sekolah ternama di Probolinggo, Sekolah Menengah Atas (SMA) Tunas Harapan Paiton, Kamis (4/3) berkunjung ke Universitas Brawijaya (UB). Di gedung rektorat lantai delapan, rombongan 60 siswa dan 12 guru ini diterima oleh Kepala Bagian Akademik, Drs. Agus Yuliawan dan jajarannya. Kepada para siswa kelas XI ini, Agus memperkenalkan seluruh informasi mengenai UB termasuk program studi, jalur seleksi serta beasiswa yang ditawarkan. Dengan serius dan antusias, para siswa memperhatikan dan bahkan mencatat setiap informasi yang diberikan. Salah seorang siswa bahkan menanyakan mengenai informasi tertulis baik berupa brosur, leaflet maupun booklet yang sayangnya belum dapat disediakan karena kehabisan. Selain itu, seorang siswa juga menanyakan peluang menjadi mahasiswa UB dari prestasi kegiatan ekstrakurikuler teater yang diperolehnya. Diterangkan
Agus, prestasi teater ini dapat menjadi a l a t m a s u k ke U B m e l a l u i j a l u r Penerimaan Siswa Berprestasi (PSB) non akademik, dengan sertifikat minimal di tingkat propinsi. Diwawancarai Prasetya, salah seorang guru pembimbing, Sudarsono, SS menyatakan, kunjungan ini merupakan program sekolahnya yang diberi nama "field trip". Selain UB, hari ini rombongan direncanakan juga akan mengunjungi Universitas Negeri Malang dan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. "Melalui kunjungan ini kami berharap siswa dapat mendapatkan informasi dan wawasan mengenai pendidikan tinggi terutama karena mereka akan naik ke kelas XII". Ujar Guru Bahasa Inggris ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada tahun sebelumnya tercatat lima orang mahasiswa diterima sebagai mahasiswa UB diantaranya di Jurusan Teknik Mesin, Ekonomi Pembangunan dan Biologi.
Salah seorang peserta, Nasrul Haq Al Masbi, ketika diwawancarai disela-sela acara mengungkapkan keinginannya untuk kuliah di UB. "Kunjungan ini menjadikan saya tertarik untuk kuliah di UB karena kampusnya rapi, bersih dan fasilitasnya juga lengkap", kata dia. Kepada Prasetya, Nasrul mengaku ingin kuliah di jurusan Fisika karena bercitacita menjadi seorang ilmuwan. Berbeda dengan Nasrul, Rosa Pravita Sari Prayitno, siswi kelas 11 IPS, menginginkan kuliah akuntansi di UB. "Saya menyukai ilmuilmu sosial seperti politik dan ekonomi, karena itu saya ingin kuliah akuntansi", ujar Rosa yang bercita-cita menjadi pengusaha ini. Ketertarikan ini, diterangkannya berasal dari informasi kakak kelas yang saat ini menempuh pendidikan di UB. Menurutnya, para kakak kelas tersebut menceritakan bahwa kualitas UB sangat bagus dan alumninya pun dijamin laku di pasaran. [nok]
Tawaran Beasiswa Pemerintah Turki
P
emerintah Republik Turki melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk bersekolah disana. Bahkan pada tahun ajaran 2010/2011 ini, salah satu negara anggota Uni Eropa tersebut menyediakan beasiswa untuk belajar di berbagai perguruan tinggi negerinya. Demikian disampaikan Nurlenny Agustiany Hafel kepada Prasetya melalui email, Rabu ( 3 / 3 ) . Ko m p o s i s i b e a s i s w a y a n g ditawarkan meliputi 10 paket kursus Bahasa Turki (batas penyerahan lamaran tanggal 26 Maret 2010), 30 paket program sarjana (batas penyerahan lamaran tanggal 28 Mei 2010) serta 10 paket program Master dan Doktoral (batas penyerahan lamaran tanggal 28 Mei 2010). Adapun paket beasiswa yang di tawarkan ini terdiri atas biaya pendidikan, akomodasi (tempat tinggal/asrama), biaya kesehatan serta
12
uang saku bulanan. Khusus untuk uang saku, besarannya adalah Turkish Lira 220 (USD 200) pada summer course serta Turkish Lira 195 (USD 190) untuk program S1, S2 dan S3. Selain berbagai biaya tersebut, penerima beasiswa diwajibkan menanggungnya sendiri termasuk biaya perjalanan (tiket pulang-pergi). Bagi yang meminati program ini, lamaran dapat diajukan dengan mengisi formulir yang disediakan dilengkapi semua fotokopi dokumen pendukung seperti ijazah, sertifikat, transkrip nilai, Surat Keterangan Berbadan Sehat dari dokter beserta terjemahannya dalam Bahasa Inggris. Semua dokumen tersebut dikirimkan ke Kedutaan Besar Republik Turki, Jl. HR Rasuna Said Kav. 1 Kuningan Jakarta 12950. Lamaran ditujukan kepada Mr. Ali Kilicarslan Topuz (Second Secretary) pada jam kerja (SeninJum'at/09.00-15.00 WIB). Lenny Hafel mengungkapkan, pilihan
perguruan tinggi dapat dilakukan melalui pencarian di Google dengan kata kunci "List of State Universities in Turkey". Untuk perguruan tinggi swasta, menurutnya tidak diberikan beasiswa. Bagi pelamar kursus Bahasa Turki, pilihan universitas negeri hanya berada di kota Ankara, Izmir, Bursa, Kayseri, Antalya dan Instanbul. Sementara bagi pelamar program S1, S2, dan S3, pilihan bebas pada semua jurusan kecuali Kedokteran. Berbagai universitas negeri dapat dipilih di semua kota di Turki (Contoh: Faculty of International Relations, University of Ankara ) ditambah dua pilihan lain sesuai keinginan. Informasi lebih lanjut dapat menghubung M r. A l i K i l i c a r s l a n To p u z ( e m a i l :
[email protected]) atau Ms. Lenny H afe l (e mai l: Nurle nny.
[email protected]) , dimana pertanyaan bisa dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. [nok]
Nomor 520 Tahun XIX
Prof. Heiko Faust:
“Perubahan dan Keberlanjutan Lingkungan"
Dwi Minggu Pertama Maret 2010
Surabaya Raih Juara Umum Kejurda Senior Taekwondo Jatim
S
elama dua hari berturut-turut, Guru Besar bidang Human G e o g ra p hy G e o rg -Au g u s t Goettingen Jerman, Prof. Dr. Heiko Faust, MA menyampaikan kuliah tamu di Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya (PPS-UB). Usai menyampaikan materi "Future Prospect of Globalization In The Changing World", Selasa (2/3), keesokan harinya ia memaparkan "Environmental Changes and Sustainability". Dalam paparannya mengenai lingkungan, Faust membahas masalah perubahan iklim, dampaknya serta emisi di Indonesia. Selain itu ia juga memberikan studi kasus dari hasil penelitiannya tentang sistem agroforestri di Sulawesi. "Perubahan iklim yang semakin marak dibahas akhir-akhir ini t e l a h m e m b a w a d a m p a k n ya t a diantaranya perubahan politik dan ekonomi global, disamping maraknya bencana", ujar Faust. Terhadap kondisi ini, pembahasan dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok optimis dan kelompok pesimis. "Kelompok yang optimis terhadap kondisi perubahan iklim cenderung memilih mitigasi sedang kelompok pesimis cenderung memilih adaptasi", kata dia. Berdasar pada konferensi Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) di Copenhagen Denmark, ia menggarisbawahi pentingnya hutan sebagai stabilisator iklim. "IPCC Denmark tidak menghasilkan rekomendasi untuk memulai langkah konkrit seperti pajak untuk emisi karbon",
Ciaat...! Aksi peserta Kejurda Tae Kwon Do Senior Prof Heiko Faust
tandasnya. Padahal disisi lain pengaruh perubahan iklim telah sangat mengkhawatirkan, yaitu meningkatnya es yang mencair di kawasan kutub, naiknya permukaan air laut, banjir dimana-mana serta bencana alam yang semakin meningkat. Indonesia, yang menurutnya sebagai penyumbang emisi terbesar ketiga di dunia, telah menunjukkan data bahwa 72 persen hutan hujannya telah rusak. Emisi karbon secara langsung di Indonesia diperoleh dari alih fungsi hutan. Pengaruh signifikan dari emisi ini adalah kekeringan, naiknya permukaan air laut
serta tanah longsor. Berkaitan dengan alih fungsi hutan ini, ia memberikan studi kasus penanaman kakao di Sulawesi. Disana lahan bekas pembukaan hutan berhasil meningkatkan pendapatan warga untuk intensifikasi tanaman kakao disamping mencegah kekeringan dari pola tanam sebelumnya di kawasan yang sama. Implikasinya adalah dukungan manajemen sistem agroforestri kakao berkelanjutan dengan menyisakan kerapatan pohon dan ekosistem hutan sebagai naungan. Hal ini menurut Faust dapat menjadi dukungan menuju industri yang berbasis pada pertanian. [nok]
Seminar Regional Dokter Keluarga se-Jawa Timur
S
istem Kesehatan Nasional (SKN) 2004 telah mengamanatkan pelayanan kesehatan strata I bagi perorangan (UKP) diserahkan terutama kepada pelayanan dokter keluarga. Bahkan SKN telah menggulirkan program pelayanan kesehatan dokter keluarga dalam berbagai regulasi dan upaya percepatannya. Organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya, telah juga mensosialisasikan pengertian dan praktek dokter keluarga sejak 20 tahun yang lalu. Namun, pelayanan kesehatan strata I bagi perorangan atau pelayanan kesehatan primer masih belum mendapat perhatian yang optimal dari pembangunan kesehatan saat ini. Hal tersebut melatarbelakangi Laboratorium Ilmu Kesehatan M a s ya ra k a t Fa k u l t a s Ke d o k t e ra n Universitas Brawijaya (FK-UB) untuk menyelenggarakan seminar regional
Jawa Timur dengan tema "Upaya M e w u j u d k a n J a m i n a n Ke s e h a t a n Semesta dan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas Bagi Masyarakat Jawa Timur". Kegiatan ini menurut rencana akan diselenggarakan pada Selasa (9/3) di ruang auditorium GPP lantai enam FK-UB. Beberapa pembicara ternama akan dihadirkan dalam kesempatan tersebut, diantaranya DR. dr. Fahmi Idris, MKes (DJSN); Prof. DR. dr. Faried A. Moeloek (IDI Pusat), Direksi PT. Askes, dr. Gatot Soetono, MPH (IDI Pusat) dan dr. Jack Roebijoso, M.Sc OM (PKK) (FK-UB). Melalui kegiatan ini diharapkan akan dapat terselaraskan kebijakan pusat dan daerah mengenai struktur organisasi, manajemen pelayanan dan pembiayaan kesehatan perorangan serta pelayanan kesehatan publik yang lebih terintegrasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas upaya kesehatan. Selain itu,
diharapkan pula akan terselaraskan model operasional pelayanan kesehatan primer/dokter keluarga dan pembiayaannya di masa transisi hingga tahun 2014 sebagai masukan bagi pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi dan organisasi profesi dalam menyiapkan berbagai kajian dan upaya guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan. Sasaran kegiatan ini adalah Dinas Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten se-Jawa Timur, Forum Dokter Keluarga se-Malang Raya, Fakultas Kedokteran di Jawa Timur, Bappeda dan DPRD II se-Jawa Timur, BUMN, IDI Jatim serta perusahaan asuransi se-Jawa Timur. Dengan biaya pendaftaran Rp. 400 ribu, mereka yang berminat dapat menghubungi dr. Nanik Setijowati, MKes (081 7960 1364) atau Lilik Zuhriyah, SKM, MKes (081 5946 6164). [nok]
13
K
ejuaraan Daerah (Kejurda) Taekwondo seJawa Timur yang digelar P e n g u r u s D a e r a h Ta e k w o n d o Indonesia (Pengda TI) Malang bekerjasama dengan UKM Taekwondo Universitas Brawijaya (UB), Minggu (28/02), berakhir dengan keluarnya kontingen Surabaya sebagai Juara Umum. Kemenangan Surabaya ini menurut Ananda Dharma, Ketua UKM Taekwondo UB karena kontingen Kediri yang mendapatkan lima emas di cabang Kyorugi tidak mengeluarkan atletnya untuk cabang Poomsae. Sedangkan Surabaya dengan perolehan medali emas yang sama untuk Kyorugi, mendapatkan dua emas
untuk Poomsae. "Cabang ini memang baru diperlombakan, makanya wajar kalau ada beberapa daerah yang tidak mendaftar," ujarnya kepada Prasetya. Perolehan lima medali emas Surabaya di cabang Kyorugi diperoleh Abet Nego (under 80 k putra), Sarah (over 73 k putri), Dennis (under 58 k putri), Permadi (over 87 k putra), Novia A (under 46 k putri). Sedangkan dua medali emas cabang Poomsae diperoleh M Aris (putra) dan Ida Novita (putri). Kejurda yang digelar di GOR Pertamina-UB ini dibuka Rektor, Prof Dr Ir Yogi Sugito. Dalam sambutannya ia mengungkapkan, UB siap menjadi tuan rumah untuk Kejurnas yang
rencananya diadakan bulan Juli. Pernyataan Yogi ini menanggapi sambutan yang disampaikan Veronica Lilik MA, Ketua Harian Pengurus Provinsi TI (Pengprov TI) Jawa Timur bahwa PBTI berencana melaksanakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Jawa Timur. "Pengurus PBTI meminta pelaksanaan tahun ini di Jawa Timur dan lebih spesifik lagi di tempat yang dingin. Saya kira tidak ada pilihan lain selain Malang," ucapnya. Kejurda yang diikuti 139 atlet dari 19 wilayah di Jawa Timur ini memberikan penghargaan untuk atlet terbaik putra kepada Bagus (Ponorogo) yang bermain di kelas 63 k dan putri M Uke (Kediri) yang bermain di kelas under 53 k, masing-masing mendapat uang pembinaan Rp 500 ribu. Setiap atlet yang mendapatkan emas di masingmasing kelas secara otomatis masuk dalam pembinaan Pelatda Jawa Timur guna mengikuti Kejurnas Juli 2010. Kejurda ini juga diikuti mahasiswa UB yang mewakili daerahnya masingm a s i n g . M a h a s i s w a U B ya n g mendapatkan medali antara lain, M Firman R (F T/Kota Malang) mendapatkan perunggu di kelas under 63 kg putra, Emyr Reisha (FK/Kota Malang) mendapatkan emas di kelas under 62 k putri, Emy Miftahul Jannah (FT/Kota Malang) mendapatkan emas di kelas under 49 k putri, R Dyo Widyo (FH/Kota Malang) mendapatkan perunggu di under 87 k putra, Brilian Adam (FH/Kediri) mendapatkan emas di under 68 k putra, Dimas Puja (FE/Kota Malang) mendapatkan perunggu di kelas under 68 k putra.[ai]
DPD RI Adakan Diskusi dengan UB
P
eran dan fungsi DPD RI yang selama ini masih minim menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah akademisi dari UB. Muncul anggapan DPD hanya lembaga yang menghamburhamburkan uang sementara aktivitasnya nihil. Enam anggota DPD RI yang hadir dalam kesempatan diskusi tersebut yaitu Supartono (Jatim), Nurmawati (Sulteng), Amang Syarifudin (Jabar), Habib (Kalsel), Rosman (Babel), dan Lalu Muhyi Abidin (NTB). Mereka meminta masukan konstruktif terkait upaya peningkatan peran yang tengah
14
mereka usahakan. Kepada para akademisi UB, yang kesemuanya dari Fakultas Hukum, mereka mengaku telah terbatasi kinerjanya oleh undangundang. Oleh karena itu, mereka meminta masukan untuk mengubah peraturan-peraturan yang selama ini masih dipakai. Aturan-aturan yang dianggap telah membatasi peran DPD RI antara lain adalah UUD pasal 22 ayat 2D dan pasal 27. Tertuang dalam aturan tersebut bahwa anggota DPD hanya memiliki hak bicara saja, namun tidak memiliki hak suara. Mereka diikutsertakan dalam pembahasan aturan dalam siding, namun tidak ikut di dalam
memutuskannya. Hal ini dikarenakan fungsi DPD yang bersifat pengawasan saja, tidak termasuk dalam fungsi legislative. Dosen FH UB A’an Eko Widiarto mengungkapkan bahwa DPD mestinya memang memiliki peran yang sama dengan DPR. Namun di dalam UU 10/2009 tentang MPR, DPR, dan DPD, peran DPD memang sedikit banyak terminimalisir. Anggota-anggota DPD tidak hanya mengunjungi UB saja untuk melakukan diskusi. Mereka juga ke universitasuniversitas lain seperti Unhas Makassar, Universitas Indonesia Jakarta, dan UGM Jogjakarta. [fjr]
Nomor 520 Tahun XIX
Olimpiade MIPA se-Jatim dan Bali
Gelar apel sebelum Olmipa 2010
B
adan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika, Fisika dan Biologi menyelenggarakan Olimpiade Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Kegiatan ini dibagi dalam tiga babak yaitu penyisihan yang diselenggarakan Minggu (28/2) serta semi final (6/3) dan final (7/3). Sebanyak 1527 siswa SMA dari Jawa Timur, Bali, Sragen dan Mataram mengikuti kegiatan ini. Disampaikan Ketua Panitia, Muhammad Yazid, dari 1527 peserta ini akan diambil 150 pada semi final dan
15 untuk babak final yang meliputi Juara I, II, III, Harapan I dan Harapan II. "Tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini dilakukan oleh himpunan mahasiswa jurusan. Baru tahun ini olimpiadenya dihimpun di tingkat fakultas", terang mahasiswa Fisika angkatan 2008 ini. Melalui olimpiade, pihaknya berupaya menarik mahasiswa yang berprestasi di bidang sains untuk kemudian meningkatkan minat mereka di bidang tersebut. "Mereka para juara I akan langsung mendapatkan tiket masuk ke UB tanpa tes", ujar Yazid. Menggandeng dosen serta mahasiswa UB yang berprestasi dalam olimpiade sebagai juri, pihak panitia menyediakan tropi Gubernur,
Kepala Departemen Pendidikan Nasional, Rektor UB dan Dekan FMIPA. Materi yang diperlombakan dalam olimpiade Fisika diantaranya adalah termodinamika, optik, mekanika serta listrik dan magnet dengan juri Drs. Johan AE Noor, MSc PhD, Dr.rer.nat. M. Nurhuda serta Drs. Dr. Eng. Didik R. Santoso, MSi. Sementara pada olimpiade biologi, materi yang diperlombakan diantaranya Anatomi hewan, fisiologi tumbuhan serta ekologi dengan jurinya Dr. Endang Arisoesilaningsih, MS, Dr. Ir. M. Sasmito Djati, MS serta Rodliyati Azrianingsih, MSc, PhD. Untuk olimpiade matematika, juri yang dilibatkan adalah Dr. Wuryansari Muharini K, MSi, Dr. Agus Suryanto serta Dra. Endang Wahyu, MS dengan materi yang mengacu pada olimpiade nasional. Berbeda dengan olimpiade Matematika dan Fisika, khusus untuk Biologi, panitia menyertakan eksperimen laboratorium pada semi final dan final nanti. "Tingkat kesulitan soal masingmasing babak dibedakan. Semakin mendekati final soal akan semakin sulit", terang Yazid. Pada babak penyisihan kemarin, kegiatan ini dilangsungkan secara serentak di 12 rayon yaitu Malang, Surabaya, Madura, Lamongan, Madiun, Kediri, Jember, Tabanan, Jembrana, Sragen, Mataram, dan Jombang. Pengumuman pemenang dapat dilihat di www.olmip.ub.ac.id pada 2 Maret 2010 mulai pukul 23.59 WIB. [nok]
Dwi Minggu Pertama Maret 2010 Sambungan dari hal 15...Brawijaya English
bioethanol mampu menyala 3 - 4 jam, masing-masing untuk kadar 60 dan 90 persen. Dari hasil uji coba yang dilakukannya, untuk mendidihkan air 500 cc hanya dibutuhkan waktu 7 menit. Kelebihan lain pemakaian bioethanol sebagai bahan bakar kompor ini menurutnya adalah tidak menimbulkan jelaga pada alat masak dan polusi udara. Kompor UB-16 BE merupakan modifikasi dari kompor nabati/kompor biji jarak UB-16 yang selama tahun 2008 dan 2009 telah diproduksi sejumlah 12000 unit dan tersebar di seluruh Indonesia. Pengadaan kompor ini mendapat dukungan dana dari DIPA APBN, APBD I dan APBD II, yang mana selama ini pengembangannya telah dibiayai oleh Proyek UJI DP2M Dikti Kementerian Pendidikan Nasional selama 2 tahun anggaran yaitu 2008 dan 2009. Kompor UB-16 BE diharapkan dapat menunjang
Program Pemerintah dalam rangka menuju Desa Mandiri Energi (DME) yang b' rbasis ubikayu, di samping kompor UB 16 yang selama ini telah dipakai sebagai kompor nabati yang menunjang Desa Mandiri Energi (DME) berbasis jarak pagar Spesifikasi kompor berbahan bakar bioetanol (UB-16 BE) adalah sebagai berikut; (1) plat untuk meja atas, meja bawah dan kaki dengan ketebalan 0.4 - 0.5 mm dari bahan galvanis, (2) sarangan luar, tengah dan dalam dengan plat ketebalan 0.3 mm (3) kompor dicat warna silver. (4) berat minimum per kompor 2 kg (5) ukuran 27 x 27 x 27 cm dan (6) kapasitas tanki bioetanol 1 liter yang dapat diisi ulang pada saat kompor masih aktif. Kompor UB-16 BE ini telah diproduksi secara massal oleh komunitas pengrajin kompor binaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Adapun proses pembuatan bioethanol yang berbasis ubikayu dapat dilakukan secara sederhana menggunakan prinsip
destilasi dengan sistem Batch dan Continuous Flow menggunakan teknik evaporator Reflux Column skala kecil. Saat ini, menurut Eko, telah tersedia peralatan pembuatan bioethanol berkapasitas 25 liter/3 jam dengan hasil kadar etanol > 90 persen dengan investasi alat per unit produksi Rp. 5 - 10 juta, yang meliputi destilator, pemarut ubikayu, serta alat press dan fermentasi. [ew/nok]
Kompor Bioethanol
AIESEC Selenggarakan AIDSPARE AIESEC adalah sebuah organisasi internasional para pemuda terbesar di dunia. Saat ini telah tersebar di 110 negara dan 1000 universitas. Organisasi ini dijalankan oleh oleh mahasiswa maupun lulusan baru dari institusi pendidikan tinggi dengan visi "Peace and Fulfillment of Humankind's Potential" (Perdamaian dan Pengembangan Potensi Manusia). [fjr]
UB-16 BE, Kompor Berbahan Bakar Bioethanol
K
elebihan bioethanol berbasis ubikayu sebagai bahan bakar terbarukan adalah dapat diproduksi pada tingkat industri kecil skala kelompok tani dengan ketersediaan sepanjang waktu. Selain sangat bermanfaat dalam program Desa Mandiri Energi (DME), petani dapat memperoleh keuntungan dari nilai tambah produksi bioethanol yang berbasis ubikayu tersebut. Demikian disampaikan Dr. Ir. Eko Widaryanto, MS melalui email kepada Prasetya. Untuk mendapatkan 1 liter bioetanol dengan kadar 60 pesen menurutnya dibutuhkan 5 kg ubi kayu, sedangkan untuk kadar 90 persen dibutuhkan 8 kg. "Namun jumlah kebutuhan
ubikayu untuk menghasilkan 1 liter bioetanol juga masih dipengaruhi kandungan patinya", kata dia. Dalam analisanya, Eko memaparkan bahwa dengan harga ubikayu berkisar antara Rp. 300,00/kg dengan prakiraan biaya proses pembuatan bioethanol Rp. 1.500,00/liter, maka biaya produksi per liter bioetanol berkisar antara Rp.3000 - Rp 4.500 masing-masing dengan kadar 60 dan 90 persen. Selain itu, akan diperoleh pula produk samping sebanyak 1,5 kg ampas yang dapat digunakan untuk pakan ternak dengan harga berkisar R p . 5 0 0 , 0 0 / k g . Untuk bahan bakar kompor UB-16 BE, Eko menerangkan, per liter
Suasana PboX AIDSPARE di FE
A
Dr Ir Eko Widaryanto MS
15
ssociation Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales atau AIESEC Local Committee Universitas Brawijaya menggelar PboX AIDSPARE di gedung Fakultas Ekonomi UB, Sabtu (27/2). AIDSPARE merupakan sebuah proyek berbasis edukasi yang diselenggarakan berdasarkan isu-isu sosial terkait HIV/AIDS. Acara ini mengambil tema "AIESEC is Loving, Living, and Learning Together People with HIV/AIDS". Hadir pada kesempatan ini adalah perwakilan anggota AIESEC dari beberapa universitas yang ada di Malang. Menurut Presiden AIESEC LC
16
UB Rizky Febrianto, proyek ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru pada masalah-masalah yang berkaitan dengan upaya membangkitkan kesadaran dan kepedulian terhadap HIV/AIDS terutama di wilayah Kota Malang. Kegiatan ini diisi dengan pemaparan program kerja, sosialisasi visi proyek, dan peresmian kegiatan Menurut Rizky, acara di hari tersebut akan ditindaklanjuti dengan beberapa kegaiatan yang akan dimulai beberapa bulan ke depan. "Acara-acara tersebut adalah learning activity, roadshow, dan seminar ke beberapa sekolah di Kota Malang. Nanti juga ada charity night di akhir rangkaian acara", tuturnya.
Diterbitkan oleh Humas Universitas Brawijaya Pencetak: PT. Danar Wijaya Brawijaya University Press Alamat Redaksi/Tata Usaha: Lantai I Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Malang 65145, telepon 0341 575777 pesawat 126, faks 0341 565420, Email:
[email protected] · http://prasetya.brawijaya.ac.id ISSN: 1907-6428 Kami menerima artikel / tulisan tentang kegiatan UB. Krtitk, saran & tulisan dapat dikirimkan melalui alamat e-mail diatas.