PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR STANDAR KOMPETENSI MENANGANI SURAT/DOKUMEN KANTOR DENGAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION Dasih Susilowati SMKN 1 Pogalan Email:
[email protected] Jalan Tulungagung 03 Ngetal Pogalan Trenggalek ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan karena rendahnya prestasi belajar dimana ketuntasan belajar hanya 60,61%% atau ada 20 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai KKM ≥ 78 hanya sebesar 60,61% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar standar kompetensi menangani surat/dokumen kantor dengan pembelajaran Think Pair Share dan Explicit Instruction. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran 2 Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMK Negeri 1 Pogalan. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart yang prosedurnya berbentuk spiral yang menggambarkan siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan keadaan yang baik yaitu materi ajar cepat diterima dan sangat bermakna pada diri siswa. Hal ini tampak pada perubahan dari pra siklus ke siklus I, dari siklus I ke siklus II sebagai berikut : keaktifan siswa 30 %; 54 % ; 91 %; kooperatif siswa: 30 % ; 42 % ; 91 %; prestasi belajar siswa: 60,61% ; 76 % ; 100 %. Kata kunci: prestasi belajar, Think Pair Share dan Explicit Instruction ABSTRACT: This research is conducted because of low learning achievement of mastery learning that only 60.61 % or there are 20 students from 33 students have been thoroughly studied. The results show that the classical student has not been thoroughly studied, since students who received ≥ 78 KKM amounted to only 60.61% smaller than the desired percentage of completeness that is equal to 85%.The aim of the research is to improve learning achievement of standard competency in handling mail / document office by implementing Think Pair Share and Explicit Instruction. The research is conducted to students of class XI Administrative 2 Semester 1 Academic Year 2013/2014 at SMK Negeri 1 Pogalan.This research uses a model of action research Kemmis and Taggart that the procedure spiral describes one cycle to the next cycle. Each cycle includes planning (plan), action (action), observation (observation) and reflection (reflection). The next step in the cycle is a revised planning, action, observation, and reflection.The results showed a good situation, namely the teaching materials quickly accepted and highly significant on students. This is evident in the change from the pre cycle to cycle I, from the first cycle to the second cycle as follows: 30% active students; 54%; 91%; cooperative students: 30%; 42%; 91%; student achievement: 60.61%; 76%; 100%. Keywords: achievement learning, Think Pair Share and Explicit Instruction
kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha
PENDAHULUAN
dan industri di era globalisasi diwujudkan
Kualifikasi sumber daya manusia (SDM)
yang
bermutu
dan
ke dalam standar kompetensi bidang
diakui
keahlian yang merupakan refleksi atas
kompetensinya sesuai dengan tuntutan 228
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 229
kompetensi
yang
diharapkan
dimiliki
60,61%
lebih
kecil
dari
persentase
orang-orang atau seseorang yang akan
ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar
bekerja di bidang tersebut. Di samping itu
85% atau ada 20 siswa dari 33 siswa yang
standar tersebut harus memiliki kesamaan
sudah tuntas belajar..
dan kesetaraan dengan
standar-standar
Untuk menindaklanjuti kondisi/ma-
relevan yang berlaku pada sektor industri
salah tersebut hendaknya guru senantiasa
di negara lain bahkan berlaku secara
berupaya mengubah pandangan siswa yang
internasional
Administrasi
menganggap bahwa Standar Kompetensi
Perkantoran 2007:2) Sinergi dengan hal
Menangani Surat/Dokumen Kantor itu
tersebut, pembelajaran Mata Pelajaran
sulit menjadi mudah dan menyenangkan
Produktif
Administrasi
Perkantoran
(meanset). Untuk itu perlu adanya upaya,
Standar
Kompetensi
Menangani
keberanian dan inovasi yang dilakukan.
(SKKNI
Surat/Dokumen Kantor bertujuan agar
Guru
siswa
mempersiapkan
mampu
konsep-konsep
menerapkan Standar
berbagai
Kompetensi
harus
menunjang
merencanakan segala
proses
dan
sesuatu
yang
pembelajaran,
me-
Menangani Surat/Dokumen Kantor dalam
ngubah strategi mengajar dan memilih
rangka
metode
meningkatkan
kesadaran
akan
yang
sesuai
agar
dapat
kemajuan Iptek serta kebanggaan nasional.
membangkitkan keaktifan dan kooperatif
Unit-unit kompetensi bidang administrasi
dalam belajar. Dalam pemilihan model
yang
tugas
pembelajaran tentunya disesuaikan dengan
administrasi perkantoran mulai dari proses
konsep-konsep mata pelajaran yang akan
pembuatan,
penerimaan,
disampaikan.
pendataan
dan
berhubungan
pengumpulan,
penggandaan
pendokumentasian lainnya
dengan
data/informasi
seharusnya
dikuasai
serta
Atas dasar masalah tersebut pe-
dan
nelitian ini mengambil judul “Peningkatan
dengan
Prestasi Belajar
Standar Kompetensi
maksimal baik dari segi pengetahuan,
Menangani
ketrampilan maupun sikap.
Dengan Pembelajaran Think Pair Share
Pengalaman belumnya Menangani
pada
pembelajaran Standar
se-
Kompetensi
Surat/Dokumen
Surat/Dokumen
dan Explicit Instruction.”
Kantor
Berdasarkan
latar belakang masalah dan kenyataan di
Kantor
lapangan tersebut di atas maka dapat
mengalami hambatan, hal ini terlihat
dirumuskan rumusan masalah penelitian
dengan
ini
prestasi belajar yang rendah
dimana ketuntasan belajar klasikal hanya
sebagai
berikut:
“bagaimana
ningkatan prestasi belajar
pe-
standar kom-
230 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016 petensi Menangani Surat/Dokumen Kantor
Produktif Kejuruan Standar Kompetensi
dengan pembelajaran Think Pair Share dan
Menangani /Dokumen Kantor.
Explicit Instruction ? ”
Manfaat penelitian ini bagi sekolah
Berdasarkan dari rumusan masalah
adalah, sekolah mendapat masukan atau
diatas, tujuan penelitian tindakan kelas ini
informasi tentang alternatif penggunaan
adalah
metode
untuk mengetahui peningkatan
pembelajaran Think Pair Share
prestasi belajar dalam standar kompetensi
dan
Menangani /Dokumen
meningkatkan prestasi belajar siswa yang
pembelajaran
Think
Kantor dengan Pair
Share
dan
Explicit
Instruction,
dapat
berarti meningkatkan mutu pendidikan di
Explicit Instruction pada siswa Kelas XI
sekolah,
Administrasi Perkantoran 2 semester 1
untuk menggunakan metode pembelajaran
tahun pelajaran 2013/2014 di SMK Negeri
secara variatif.
1 Pogalan.
dapat memotivasi para Guru
Belajar merupakan tuntutan utama
Penelitian
diharapkan
yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.
bermanfaat bagi siswa untuk lebih mudah
Menurut Zaenal Aqid “ Belajar adalah
memahami materi tentang Mata Pelajaran
proses perubahan pada diri manusia”
Produktif Kejuruan Standar Kompetensi
(Zaenal Aqib, 2002)
Menangani
ini
/Dokumen
dan
Menurut Muhbbin dalam bukunya
meningkatkan ketrampilan dalam Mata
psikologi belajar, mengatakan : “belajar
Pelajaran
adalah
Produktif
Kantor,
Kejuruan
Standar
kegiatan
yang
berproses
dan
Kompetensi Menangani /Dokumen Kantor.
merupakan unsur yang sangat fundamental
Penelitian ini juga bermafaat bagi guru
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
untuk
dalam
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
penggunaan metode pembelajaran Think
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
Pair Share dan Explicit Instruction pada
pendidikan itu amat tergantung pada
mata pelajaran Mata Pelajaran Produktif
proses belajar yang dialami siswa baik
Kejuruan Standar Menangani /Dokumen
ketika ia berada di sekolah maupun di
Kantor. Guru juga mendapatkan alternatif
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri
dapat memberi motivasi untuk mencari
” ( Muhibbin, 2003 : 63 ).
tehnik penyelesaian masalah pembelajaran
Jadi menurut dua pendapat diatas belajar
yang berkaitan dengan Mata Pelajaran
merupakan
menambah
informasi
suatu
proses
yang
harus
dilakukan oleh setiap manusia untuk
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 231
mendapatkan perubahan menjadi lebih
pembelajaran
dan
manajemen
baik.
belajar mengajar di kelas.
proses
Disamping itu untuk meningkatkan
Metode Think Pair Share merupakan
hasil belajar siswa, seorang guru dituntut
metode pengajaran yang digunakan guru
untuk pandai mengadakan variasi dalam
untuk mendorong siswa mencari dan
mengajar. Menurut E.Mulyasa (2005 :80).
menemukan serta memecahkan persoalan-
Variasi dalam mengajar dapat dilakukan
persoalan. Proses pelaksanaannya dalam
sebagai berikut : variasi dalam penggunaan
pembelajaran
metode
dalam
kelompok siswa secara acak dalam 2 fase
penggunaan media dan sumber belajar
dimana pada awal diskusi siswa bekerja
variasi dalam pemberian contoh dan
dalam kelompok kecil @ kelompok 2 atau
ilustrasi, variasi dalam interaksi dan
3 orang kemudian setelah berlangsung
kegiatan peserta didik.
kurang lebih setengah proses dilakukan
pemelajaran,
Pengalaman
variasi
pembentukan
belajar
penggabungan 2 kelompok menjadi 1 dan
merupakan pengalaman yang dituju pada
melanjutkan bekerja dalam kelompok baru
hasil yang akan dicapai siswa dalam proses
tersebut. Pembelajaran Think Pair Share
belajar
adalah
di
dalam
dilakukan
sekolah.
Menurut
Poer-
memberikan
kesempatan
dan
wodarminto prestasi belajar adalah hasil
menuntut siswa terlibat secara aktif di
yang
dalam
dicapai
(dilakukan,
dikerjakan)
mencapai
tujuan
pembelajaran
dalam hal ini prestasi belajar merupakan
dengan memberikan informasi singkat
hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh
(Siadari,
seseorang yang diperoleh dengan ketelitian
diperoleh dengan Pendekatan cooperatif
kerja serta perjuangan yang membutuhkan
learning Metode Think Pair Share akan
pikiran (1991: 768),
bertahan lama, mempunyai efek transfer
Pencapaian
hasil
belajar
2001:7).
Pengetahuan
yang
dapat
yang lebih baik dan meningkatkan siswa
diketahui dengan megadakan penilaian tes
dan kemampuan berfikir secara bebas.
hasil belajar. Penilaian diadakan untuk
Secara
mengetahui sejauh mana siswa telah
cooperatif learning dengan Metode Think
berkembang,
Pair
memahami,
menguasai,
umum
Share
ini
melatih
Pendekatan
keterampilan
trampil dan berhasil mengikuti pelajaran
kognitif
yang diberikan oleh guru. Di samping itu
memecahkan masalah tanpa pertolongan
guru dapat mengetahui sejauh mana
orang lain. Selain itu, belajar penemuan
keberhasilan
membangkitkan
guru
dalam
pengelolaan
untuk
belajar
menemukan
keingintahuan
dan
siswa,
232 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016 memberi motivasi untuk bekerja sampai
siklus yang satu ke siklus
menemukan jawaban (Syafi’udin, 2002:
Setiap siklus meliputi planning (rencana),
19).
action Metode
Intruction
pembelajaran
Explicit
(tindakan),
ngamatan),
dan
berikutnya.
observation reflection
(pe-
(refleksi).
atau pengajaran langsung
Langkah pada siklus berikutnya adalah
(Rosenshina & Stevens, 1986) dalam
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
jurnal
pengamatan, dan refleksi.
ilmiah
jurnalbidandiah
blogspot.com
bahwa
pembelajaran
langsung
merupakan khusus
dilaksanakan maksimal dalam 2 siklus,
dirancang untuk mengembangkan belajar
masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap
siswa tentang pengetahuan proseduran dan
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan
pengetahuan
dan refleksi.
deklaratif
yang
Penelitian ini direncanakan akan
yang
dapat
diajarkan dengan pola selangkah demi
Perencanaan
selangkah. Metode pembelajaran Explicit
Langkah
awal
adalah
memilih
Intruction dilakukan dengan langkah awal
metode penelitian yaitu metode penelitian
menyampaikan tujuan pembelajaran dan
tindakan kelas kemudian menyusun jadwal
mempersiapkan
pelaksanaan penelitian.
siswa
atau
Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas
mengkondisikan siswa. Kemudian guru menyajikan materi mendemontrasikan
pengetahuan dan materi
ketrampilan
dilanjutkan dengan membimbing latihan pengerjaan proseduran atau pengoperasian sesuatu. Setelah itu mengecek pemahaman dan memberikan umpan bali dilanjutkan dengan memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
No
Bulan (Tahun 2013)
Uraian pekerjaan
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
1 Pra Siklus 2 Menyusun perencanaan dan istrumen 3 Pengumpulan data dan pelaksanaan tindakan Siklus 1 Siklus 2 4 Analisa data 5 Pembahasan 6 Laporan hasil penelitian
Langkah
selanjutnya
menentukan
tindakan yang akan dilaksanakan, dalam penelitian
ini
direncanakan
maksimal
dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (Suharsimi Arikunto, 2002:83) yang prosedurnya berbentuk spiral dari
hal ini dengan pertimbangan kompleksitas materi yang cukup tinggi. Kemudian mempersiapkan
materi
pembelajaran,
mengembangkan
format
mengembangkan
perangkat
observasi, tes
dan
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 233
melakukan
pembagian
dan
penetapan
pekerjaannya
guru
menyampai-
anggota kelompok.
kan/melengkapi informasi yang belum
Tindakan
disampaikan oleh siswa. Di akhir siklus
Direncanakan pada awal pelajaran guru
membuka
pelajaran
dilakukan tes untuk mengukur tingkat
dengan
penyerapan materi pembelajaran. Skor
menghubungkan mata pelajaran dengan
hasil tes dihitung dan diumumkan secara
hal-hal yang sudah diketahui dan dialami
terbuka.
siswa
Pengamatan
sendiri
kemudian
guru
memberitahukan tujuan mata pelajaran,
Pengamatan dilakukan selama proses
menjelaskan bagaimana siswa bekerja
kegiatan belajar mengajar
dalam
untuk
yaitu pada saat siswa melakukan diskusi
mengetahui pengetahuan awal siswa guru
kelompok dan mempresentasikan hasil
akan
dan
kerja kelompoknya dengan menggunakan
indikatornya dari kompetensi dasar yang
lembar observasi yang sudah disiapkan.
dipelajari setelah itu guru membagi kelas
Pada akhir pembelajaran setiap kompetensi
menjadi
dasar
kelompok.
Selanjutnya
memberitahukan
kelompok-kelompok
beranggotakan Kemudian
materi
2
orang
pasangan
kecil
berpasangan.
tersebut
diminta
berlangsung
atau setiap satu putaran/siklus
dilakukan tes. Refleksi
membahas/mendiskusikan tentang materi
Dilaksanakan untuk mengevaluasi
dan indikator pelajaran, kemudian setelah
pelaksanaan tindakan siklus I, kemudian
setengan
diminta
digunakan sebagai bahan acuan untuk
menambah anggota kelompok dengan cara
tindakan berikutnya yaitu perencanaan
menggabung 2 pasangan menjadi 1 (4
pembenahan
orang) kemudian melanjutkan diskusinya.
berikutnya dan begitu selanjutnya.
waktu
berjalan
Mereka harus saling membantu dan saling
pelaksanaan
Instrumen
pada
siklus
Penelitian yang di-
menyampaikan pengetahuannya sehingga
gunakan adalah instrumen observasi dan
seluruh anggota kelompok memahaminya.
instrumen tes prestasi belajar. Instrumen
Kemudian siswa membuat laporan/paparan
observasi digunakan untuk mendapatkan
atau rangkuman hasil diskusi kelompok
data keaktifan siswa dengan indikator:
pembelajaran. Guru memimpin diskusi
mendengarkan
kelas,
menulis
masing-masing
kelompok
materi
penjelasan
guru/teman,
penting,
mengerjakan
mempresentasikan hasil diskusinya. Bila
tugas, berdiskusi dengan guru, berdiskusi
kegiatan kelompok sudah menyelesaikan
dengan
teman,
respon
pertanyaan
234 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016 teman/guru,
menjadi
pembicara
menggambarkan kenyataan atau fakta
kelompok, ketrampilan komunikasi dan
sesuai dengan data yang diperoleh dengan
kooperatif dengan indikator: menghargai
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar
pendapat orang lain, mengambil giliran
yang
tugas, memberi kesempatan orang lain,
aktivitas
mendengarkan dengan aktif, kerjasama
pembelajaran
dengan
selama
kelompok,
kemampuan
menyampaikan informasi.
dicapai
siswa
siswa
mengetahui
terhadap
serta
proses
dan
kegiatan
kooperatif
pembelajaran
siswa sebagai
berikut:
Instrumen Tes Prestasi Belajar digunakan untuk mengukur
Data hasil observasi aktifitas dan
daya serap
kooperatif siswa dianalisis dengan tehnik
siswa dalam suatu siklus dengan hasil
analisis keberhasilan sederhana dan Skala
berupa nilai/prestasi belajar dalam hal ini
Linkert dari Suharsimi Arikunto yaitu:
yang diperlukan soal tes praktek yang
Jumlah skor Persentase = yang dicapai X 100 Keberhasilan Jumlah skor maksimal Sumber : Suharsimi Arikunto (1998 :38)
mengacu
pada
pembelajaran
indikator
dan
standar
tujuan
kompetensi
Menangani Surat/dokumen. Tehnik observasi dilakukan untuk memperoleh data keaktifan siswa dan kooperatif
siswa
dalam
proses
Hasil penghitungan kemudian dikonsultasi dengan taraf keberhasilan proses/tindakan sebagai berikut : Tabel 1. Taraf Keberhasilan Tindakan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan instrumen lembar observasi
Prosentase Keberhasilan
di atas.
Taraf Keberhasilan
90 – 100%
Sangat Baik
80 – 89 %
Baik
memperoleh nilai akhir dari satu siklus dan
75 – 80%
Cukup
dilaksanakan diakhir siklus, digunakan
60 – 74 %
Kurang
untuk mengukur seberapa jauh daya serap
<59 %
Sangat kurang
Tes
prestasi
belajar
untuk
siswa terhadap materi yang disampaikan dalam satu siklus. Alat yang digunakan adalah tes praktek tertulis. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode analisis dengan
Sumber: Suharsimi Arikunto (1998 :42) Hasil yang baik adalah yang memenuhi kriteria/predikat cukup, baik dan sangat baik. Hasil
Tes
Prestasi
Belajar
dianalisis
berdasarkan Kriteria Kelulusan Minimal
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 235
(KKM).
Untuk
Menangani
standar
kompetensi
Kompetensi
Menangani
KKM
Surat/Dokumen Kantor itu sulit menjadi
dilakukan
mudah dan menyenangkan (meanset).
menggunakan program microsoft excel
Untuk itu perlu adanya upaya, keberanian
berupa aplikasi Anasisis Hasil Evalusdi
dan inovasi yang dilakukan, antara lain
Belajar (Aheb) yang di dalamnya telah
dengan mengubah strategi pembelajaran
diaplikasikan
analisis
agar dapat membangkitkan aktifitas dan
ketuntasan belajar siswa, analisis kesulitan
kooperatif dalam belajar. Dalam pemilihan
soal,
analisis
model pembelajaran tentunya disesuaikan
reliabilitas soal, analisis daya pembeda
dengan konsep-konsep mata pelajaran
soal.
Bagi siswa yang sudah mencapai
yang akan disampaikan maka dipilihlan
KKM /nilai 75 dinyatakan berhasil dan
model pembelajaran Think Pair Share
siswa yang belum mencapai angka tersebut
dipadukan dengan Explicit Intruction.
dinyatakan belum berhasil dan harus
Pertimbangan penggabungan 2 model
mengikuti remidi.
pembelajaran
ditentukan
Surat/Dokumen
Standar
78.
analisis
Analisis
rumus-rumus:
validitas
soal,
ini
adalah
karakteristik
materi pembelajaran yang proseduran yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat diajarkan dengan pola selangkah
Paparan Pra Siklus
demi selangkah serta perlu pembimbingan
Pengalaman
peneliti
pada
agar hasilnya maksimal.
pembelajaran sebelumnya menunjukkan data keaktifan, kerjasama dan prestasi
Paparan
belajar siswa dalam standar kompetensi
Pelaksanaan Siklus 1
Menangani
Surat/Dokumen
Kantor
Kegiatan
Siklus
ini
Dan
difokuskan
Hasil
pada
mengalami hambatan, hal ini dibuktikan
kompetensi dasar 2 yaitu Memproses
dengan ketuntasan belajar klasikal hanya
Surat/dokumen
60,60%
persentase
sebagai berikut: kelas dibagi menjadi
ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar
kelompok-kelompok kecil; kelompok 2
85% atau hanya ada 20 siswa dari 33 siswa
orang
sudah tuntas belajar.
setengah
lebih
kecil
Untuk
dari
dengan
berpasangan waktu
perencanaan
kemudian berjalan
setelah
menambah
menindaklanjuti
anggota kelompok dengan cara 2 pasang
kondisi/masalah tersebut guru senantiasa
digabung menjadi 1 (4 orang). Kemudian
berupaya mengubah pandangan siswa yang
mempersiapkan
menganggap
bahwa
mata
pelajaran
materi
pembelajaran,
236 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016 mengembangkan format observasi dan
sesuai dengan lingkungan kerja dan sosialnya,
mengembangkan perangkat tes.
(2)
Pelaksanaan tindakan siklus I pada hari Sabtu, 7 September
2013 jam
pembelajaran ke 4 sampai dengan 8 di kelas XI Administrasi Perkantoran 2 semester 1 tahun ajaran 2013-2014 SMK Negeri 1 Pogalan dengan jumlah siswa 33 orang dengan rangkaian tindakan sesuai perencanaan yaitu:
salam,
salah
mengucapkan satu
siswa
memimpin do’a kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmad. Setelah itu memeriksa kehadiran siswa, mengecek kesiapan kelas untuk mengikuti pembelajaran kemudian menyampaikan materi
yang
akan
dibahasa,
pembelajaran dan melakukan
tujuan
apersepsi
seputar Memproses Surat/dokumen. Untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, guru mengajukan
pertanyaan
seperlunya
berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Kegiatan inti Guru
kompetensi
Surat/dokumen. Metode Think Pair Share dengan
tahapan-tahapan:
(1)
melakukan pengurusan surat masuk maupun surat keluar
secara benar dan tepat kreatif.,
madiri ,kerja keras, dan bertanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan sosialnya,
(3) melakukan pengurusan surat masuk dengan
menindaklanjuti
untuk
mempersiapkan/memproses lebih lanjut secara disiplin
kreatif.,
mandiri
,
kerja
keras,
pengetahuan
menyajikan dan
materi
mendemontrasikan
materi ketrampilan, kemudian meminta siswa untuk membahas materi secara berpasangan 2 orang. Setelah waktu berjalan beberapa saat meminta siswa menambah
pasangan
dari
2
pasang
menjadi 1 pasang (4 orang) & melanjutkan diskusinya dengan kelompok baru. Guru membimbing
latihan
pengerjaan
proseduran atau pengoperasian sesuatu secukupnya.
Guru
memimpin
diskusi
kelas, masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya. Guru melakukan pengamatan diskusi kelompok
menyiapkan
dasar yang ingin dicapai yaitu Memproses dilakukan
penanganan
selanjutnya
dengan
meminta
maupun surat keluar dengan tindak lanjut dan
demokratis dan bertanggung jawab. Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan Diawali
melakukan pengurusan surat masuk
system buku agenda
dengan
pencatatan secara benar dan tepat kreatif., mandiri ,kerja keras, dan bertanggung jawab
dan
memberikan
pembimbingan
seperlunya, menanyakan beberapa hal yang dianggap penting untuk dijadiakan catatan. Guru menambah materi yang belum
disampaikan
oleh
siswa
(melengkapi) dan memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dengan terbimbing,
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 237
(4) memberikan tes tertulis dan (5)
karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 78
melakukan remidi untuk siswa yang
hanya sebesar 75,76 berarti lebih kecil dari
nilainya masih kurang.
persentase ketuntasan yang dikehendaki
Kegiatan Penutup
yaitu sebesar 85%.
Mengadakan evaluasi pengamatan kemudian
menyampaikan
rencana
Jika ditampilkan pada grafik terlihat sebagai berikut:
pembelajaran materi pertemuan yang akan datang
mengakhiri
kegiatan
dengan
mengucapkan salam Pengamatan
dilakukan
selama
kegiatan pembelajaran siklus 1 dengan cara berkeliling kelas, mengamati interaksi antar siswa dan mencatat setiap aktifitas dan
kooperatif
observasi
siswa
yaitu:
pada
dari
lembar
perencanaan
pembelajaran siswa siap di dalam ruang kelas, siswa aktif mengikuti arahan dan instruksi guru dalam pembelajaran Think Pair
Share
dan
Explicit
masing-masing presentasikan
Instruction,
kelompok hasil
mem-
diskusinya,
guru
mengamati, menilai presentasi, keaktifan siswa
dan
kooperatif
siswa
selama
pembelajaran berlangsung dengan format observasi.
100 80 60 40 20 0
Aktif, Kooperatif, Mencapai KKM, Tuntas Keaktifan Kooperatif Mencapai KKM Ketuntasan
Refleksi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pengamatan dan tes siklus 1, terdapat beberapa hal yang perlu perbaikan antara lain, adanya beberapa siswa yang belum aktif dalam interaksi belajar dalam kelompok,
ada
siswa
yang
kurang
kooperatif memerlukan bimbingan khusus dari guru. serta melihat hasil belajar siswa yang menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM dan perlu dilakukan remidi. Berdasarkan hal-hal tersebut
perlu
diadakan
perbaikan-
perbaikan untuk pelaksanaan siklus 2
Hasil tindakan siklus I diperoleh menunjukkan
keaktifan
siswa
54%,
kooperatif siswa 58% dan ketuntasan prestasi belajar mencapai 75,76% atau ada 25 siswa dari 33 siswa sudah tuntas belajar,
Grafik 1. Hasil Pelaksanaan Siklus I
keakti.
Hasil
tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar,
antara lain dengan cara guru mendorong siswa agar lebih aktif dan kooperatif, pemberian bantuan dalam menghidupkan penciptaan ide, siswa yang sudah aktif diminta untuk membantu temannya yang kurang aktif, pembagian kelompok tidak lagi secara acak namun ditentukan oleh
238 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016 guru berdasarkan prestasi belajar siswa
sesuai dengan jadwal mengajar. Revisi
sehingga
pada
kekuatan
masing-masing
siklus
I
diperhatikan
sehingga
kelompok seimbang sehingga memicu
kesalahan atau kekurangan pada siklus I
siswa untuk aktif karena pengaruh dari
tidak terulang lagi pada siklus II. Revisi
anggota kelompok yang pandai.
dari siklus 1 yang perlu dibenahi adalah penguatan meanset (pemahaman) atas
Paparan
Kegiatan
Dan
Hasil
Pelaksanaan Siklus 2 Perencanaan
pembelajaran Think Pair Share dengan
siklus
II
akan
mempelajari kompetensi dasar 3 yaitu Mendistribusikan surat. Dari refleksi pada siklus I, perlu pembenahan dalam skenario pembelajaran siklus II, diantaranya pada pembagian kelompok, serta peningkatan keaktifan siswa. Skenario pembalajaran pada siklus II ini sesuai dengan metodologi yang sudah ditetapkan dengan urutan kerja: menyusun rencana perbaikan untuk siklus II, menyiapkan masalah yang akan diberikan pada siswa, menyiapkan format observasi 2, menyusun perencanaan kerja kelompok
makna proses dan tujuan dari metode
yaitu kelas dibagi dalam
langkah-langkah
yang berbeda dari siklus sebelumnya dan setelah setengah waktu berjalan,
siswa
berikut:
(1)
diawali dengan mengucapkan salam, (2) meminta salah satu siswa memimpin do’a kemudian menyanyikan
lagu Indonesia
Raya dengan khidmad, (3) memeriksa kehadiran siswa dan mengecek kesiapan kelas
untuk
mengikuti
pembelajaran
kemudian menyampaikan materi yang akan dibahasa, tujuan pembelajaran dan melakukan
apersepsi seputar Memproses
Surat/dokumen, (4) mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Kegiatan inti
kelompok-kelompok kecil dengan 2 orang berpasangan dengan anggota kelompok
sebagai
Menyiapkan yang
ingin
kompetensi
dicapai
yaitu
dasar
Memproses
Surat/dokumen dan menyampaikan materi dengan
tahapan-tahapan:
(1)
melakukan
diminta menambah anggota kelompok
pencatatan surat yang akan didistribusikan di
dengan cara 2 kelompok menjadi 1 (4
internal perusahaan secara disiplin , tanggung
orang) dan melanjutkan diskusinya.
jawab
Pelaksanaan
siklus
II
dan
mandiri
sehingga
dapat
mulai
didistribusikan secara tepat, (2) melakukan
dilaksanakan pada Sabtu, 5 oktober 2013
pencatatan surat yang akan didistribusikan ke
jam pembelajaran ke 4 sampai dengan 8
instansi
lain (ekstern)
secara
disiplin
,
tanggung jawab dan mandiri sehingga dapat
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 239 didistribusikan secara tepat, (3) melakukan
Pengamatan
dilakukan
selama
pendistribusian surat dengan penuh tanggung
kegiatan pembelajaran siklus II dengan
jawab, peduli terhadap lingkungan sosialnya
cara berkeliling kelas, mengamati interaksi
secara baik dan benar. Kegiatan selanjutnya
antar siswa dan mencatat setiap aktifitas
menyajikan materi
dan
mendemontrasikan
pengetahuan dan materi
ketrampilan,
kooperatif
observasi
yaitu:
siswa
pada
dari
lembar
perencanaan
kemudian meminta siswa untuk membahas
pembelajaran siswa siap di dalam ruang
materi secara berpasangan 2 orang. Setelah
kelas, siswa aktif mengikuti arahan dan
waktu berjalan beberapa saat meminta
instruksi guru dalam pembelajaran Think
siswa menambah pasangan dari 2 pasang
Pair Share dan Explicit Intruction, siswa
menjadi 1 pasang (4 orang) & melanjutkan
yang kurang aktif pada siklus I mendapat
diskusinya dengan kelompok baru. Guru
perhatian khusus, dan siswa yang kurang
membimbing
kooperatif
latihan
pengerjaan
terus
dipantau
agar
lebih
proseduran atau pengoperasian sesuatu
kooperatif, berinteraksi dengan teman
secukupnya.
yang
Guru
memimpin
diskusi
lebih
mampu,
masing-masing
kelas, masing-masing kelompok diminta
kelompok mempresentasikan materi hasil
menyampaikan hasil diskusinya. Guru
diskusinya,
melakukan pengamatan diskusi kelompok
presentasi, keaktifan dan kooperatif siswa
dan
dengan format observasi.
memberikan
pembimbingan
seperlunya dan menanyakan beberapa hal.
Hasil
guru
mengamati,
pelaksanaan
menilai
siklus
II
Guru menambah materi yang belum
menunjukkan keaktifan siswa mencapai
disampaikan oleh siswa (melengkapi) dan
91%, kooperatif siswa mencapai 91%, dan
memberikan kesempatan untuk latihan
yang sudah mencapai KKM 33 siswa
lanjutan
100%
dengan
terbimbing,
(4)
ini berarti ketuntasan secara
memberikan tes tulis, (5) melakukan
klasikal sudah terpenuhi maksimal namun
remidi untuk siswa yang nilainya masih
mengingat mata pelajaran ini merupakan
kurang.
mata pelajaran produktif lanjutan yang
Kegiatan Penutup
sangat penting dan merupakan salah satu
Mengadakan evaluasi pengamatan kemudian
menyampaikan
materi ujian kompetensi nasional praktek
rencana
yang juga merupakan materi ujian teori
pembelajaran materi pertemuan yang akan
nasional mata pelajaran produktif maka
datang
sudah seharusnya bila target pembelajaran
mengakhiri
mengucapkan salam
kegiatan
dengan
harus semaksimal mungkin tercapai. Jika
240 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 2, SEPTERMBER 2016 ditampilkan dengan grafik tampak sebagai
SIMPULAN
berikut:
Penelitian Tindakan Kelas pada
Grafik 2. Hasil Pelaksanan Siklus II
standar
kompetensi
Menangani
Su-
rat/Dokumen Kantor dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Think Pair Share
100 Aktif, Kooperatif, Mencapai…
50 0 KeaktifanMencapai KKM
dan Explicit Intruction menunjukkan hasil yang baik, sehingga materi ajar cepat diterima dan sangat bermakna pada diri II
siswa. Hal ini tampak pada perubahan-
menunjukkan hasil bahwa siswa aktif
perubahan dari pra siklus ke siklus I, dari
selama proses belajar berlangsung, siswa
siklus I ke siklus II sebagai berikut :
sudah
kelompoknya
keaktifan siswa dari pra siklus ke siklus I,
selama proses pembelajaran berlangsung,
dari siklus I ke siklus II yaitu : 30 % ; 54
kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya
% ; 91 %, kooperatif siswa dari pra siklus
sudah
dan
ke siklus I, dari siklus I ke siklus II yaitu :
peningkatan sehingga menjadi lebih baik,
30 % ; 42 % ; 91 %, prestasi belajar siswa
hasil
dari pra siklus ke siklus I, dari siklus I ke
Refleksi
pelaksanaan
kooperatif
dalam
mengalami
belajar
siklus
perbaikan
siswsa
pada
siklus
II
siklus II yaitu : 60,61% ; 76 % ; 100 %.
mencapai ketuntasan 100%.
Bagi siswa dalam pembelajaran
Perbandingan hasil penelitian Pra Siklus,
Menangani
Siklus I dan Siklus II bila ditampilkan
standar
dengan grafik tampak sebagai berikut:
Surat/Dokumen Kantor dengan pendekatan
Grafik 3. Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
pembelajaran
100
kompetensi
Think
Pair
Share
dan
Explicit Intruction perlu diperhatikan cara memahami
permasalahan
agar
siswa
mampu menerima konsep materi yang Ket un…
50
dipelajari,
sehingga
dalam
berdiskusi
siswa dapat menyampaikan ide atau
0 Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Grafik di atas menunjukan semua aspek
pendapatnya. Bagi
yaitu keaktifan siswa, kooperatif siswa dan prestasi
belajar
siswa
mengalami
perubahan kearah yang lebik baik.
Guru
dalam
penerapan
pendekatan kooperatif Think Pair Share dan
Explicit
kompetensi
Intruction
pada
standar
Menangani Surat/Dokumen
Susilowati, Peningkatan Prestasi Belajar... 241
Kantor
perlu
kemampuan
memperhatikan siswa
agar
peta terjadi
pengelompokan siswa yang heterogen sehingga
proses
pembelajaran
dapat
berjalan dengan seimbang dan maksimal. Hendaknya pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Think Pair Share dan Explicit Intruction khususnya pada standar
kompetensi
Surat/Dokumen
Kantor
Menangani bisa
lebih
dikembangkan di sekolah agar siswa mampu membangun dan mengembangkan prestasinya, bagi mata pelajaran yang lain biasa dijadikan sebagai wacana agar pendekatan pembelajaran yang dipilih dan dipakai lebih variatif. DAFTAR PUSTAKA Abdul Mukhlis (Ed). 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka. Diah Widyatun. S.ST. 2012. Model Pembelajaran Explicit Instruction. jurnal ilmiah. jurnalbidandiah blogspot.com E.Mulyasa, 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, Dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta. Muhammad Ali. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algesindon.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Bina Ilmu. Rustiyah N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Bina Aksara. Suharsimi Arikunto. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta. Rineksa Cipta. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineksa Cipta. Suharsimi Arikunto. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Sutrisno Hadi. 1981. Metodogi Research. Yoyakarta. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Syaiful Bahri Djamarah. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineksa Cipta. Syafi’udin. 2002. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dengan menggunakan Metode Penemuan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa kelas 1 MTsN Denanya. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas negeri Surabaya. Toeti Soekamto. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka. Zaenal Aqid. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. CV Yrama Widya.