! •
oleh:
DJAWA SINBUN KAl DJAKARTA
055858
T J E T A K A N
KE
I.
Harga f 1. —
Diperiksa oleh : G U N No.
KEN - E T U H A N D J A K A R T A
174
Syoowa
20-5-12
Diterbifkan d e n g a n soerat izin: H Ö D Ö H A N No.
201
DJAKARTA
Syoowa
20-5-28
u i t de v o o r g e s c h i e d e n i s van ae t e v r o e g geboren R e p o e b l i k Merüeka
PEMBAHAROEAN N
E
G
E
R
L558:-B
I
Sepatah kata pengantar. P a d a masa i n i , jang k i t a ra'jat Indonesia m e n g h a d a p i s o a l soal jang bersangkoet dengan persiapan k e m e r d e k a a n Indonesia, ada b a i k n j a k i t a p e r h a t i k a n isi boekoe i n i jang teroetama m e n g o e r a i k a n masa P e m b a r o e a n M e i z i . D j o e g a kita m e n g h a d a p i p e m b a r o e a n Indonesia. Soenggoehpoen k e a d a a n N i p p o n b e r l a i n a n dengan k e a d a a n Indonesia d a n masa pembaroean disini djaoeh t e r k e b e l a k a n g waktoenja d a n terdjadi dalam soeasana jang tidak sama, — m a sih banjak teladan jang dapat k i t a a m b i l d a r i p a d a sedjarah P e m baroean M e i z i . P e m b a r o e a n N i p p o n 80 tahoen jang laloe a d a l a h satoe p r o s é s jang merombak masa feodalisme oentoek menetapk a n berdirinja soeatoe N e g a r a B a r o e . D j o e g a k i t a s e k a r a n g d i Indonesia sedang m e r o m b a k sisa-sisa feodalisme jang d i p i a r a d a n diperkoeat oleh politik K o l o n i a l dimasa jang l a m p a u . Lantjarnja djalan P e m b a r o e a n M e i z i , sehingga d a l a m sedikit tempo N i p p o n mentjapai deradjat jang sama dengan keradjaan-keradjaan jang teroetama d i Barat, a d a l a h k a r e n a tiga fasal : perasaan k e b a n g saan d a n semangat persatoean jang terdapat diseloeroeh ra'jat N i p p o n serta k e k e r a s a n h a t i pemoedanja oentoek mengoedjoedk a n segala-galanja b a g i kebesaran T a n a h A i r n j a . Semoeanja itoe boleh mendjadi tjontoh k e p a d a k i t a jang m e n g h a d a p i masalah jang h a m p i r seroepa d a l a m k e a d a a n jang lebih soekar. H a l - h a l jang terpenting itoe dalam „ p e m b a h a r o e a n
negeri"
dapat k i t a batja dalam boekoe ketjil i n i , d i o e r a i k a n dengan
se-
moedah-moedahnja. Selandjoetnja, dengan membatja o e r a i a n i n i , tentang N i p p o n oleh seorang o r a n g N i p p o n , kita dapat mengenal sekali djiwa orangnja, djiwa N i p p o n , d a n mengetahoei tjara o r a n g N i p p o n m e m a n d a n g soal negerinja. Inipoen djoega penting. Sebab itoe, batjalah boekoe i n i dengan memahamkannja sedalam-dalamnja ! B a g i ra'jat ini
mendjadi
bahan
oemoem jang membatjanja,
pengetahoean
M e i z i " . B a r o e i n i l a h boekoe tentang
tentang itoe,
jang
boekoe
„Pembaharoean ditoelis d a l a m 1
bahasa Indonesia. Tetapi bagi pengandjoer pergerakan dan kaoem terpeladjar Indonesia, tiap-tiap fasal menjoeroeh kita berpikir dan memikirkan segala-galanja itoe lebih landjoet, memperhoeboengkannja dengan soal pembaroean negara kita sendiri serta toentoetan masjarakat Indonesia berhoeboeng dengan sedjarahnja dan kedoedoekannja ditengah-tengah djalan perhoeboengan doenia. MOHAMMAD
2
HATTA.
Kata
pengantar
Pada masa ini kita sedang menghadapi zaman jang berbahagia sekali, didalamnja terkandoeng kemoengkinan bagi kita toeroet membentoek Riwajat Doenia Baroe dan menjoesoen Riwajat Negara sendiri, dengan pengwoedjoedan Negara Indonesia Merdeka. Baik kiranja disini kita petik fatsal kedoea dari „Pantja Dharma", jang berboenji : „Kita mendirikan Negara Indonesia jang merdeka, bersatoe, berdaulat, 'adil dan makmoer, jang tetap menghargai boedi djasa Dai Nippon dan hidoep sebagai anggota jang sedjati dalam lingkoengan keloearga Asia Timoer Raja." Sesoenggoehnja oentoek mendirikan soeatoe Negara boekanlah soal jang moedah, karena ia haroes didirikan diatas dasar persatoean ra'jat jang kokoh, berdaulat, 'adil dan makmoer, karena hanja rakjat jang demikianlah jang dapat memelihara Negaranja dengan rasa tanggoeng djawab jang tebal. Rasa tjinta atas tanah air haroeslah mendjadi darah daging tiap-tiap rakjat dari segenap lapisan masjarakat, perasaan itoe melahirkan rasa sehidoep semati dan sehina semaloe dengan tanah air, jang mendjadi pokok ketegoehan hati rakjat, hingga senantiasa siap sedia membela tanah airnja itoe dengan titik darahnja jang penghabisan. Oentoek kepentingan Negara haroeslah rakjat selaloe bersedia memikoel dengan segala keichlasan hati sesoeatoe kesoekaran lahir batin jang bagaimana djoega matjamnja. Dengan sedjoedjoer-djoedjoer hati hendaknja rakjat mengabdikan diri kepada kepentingan negara, karena pengabdian jang lahir dari hati jang ichlas dan sóetji itoe adalah djiwa sesoeatoe Negara. Banjak lagi sjarat-sjarat jang haroes kita fahamkan oentoek memelihara dan membangoenkan soeatoe Negara merdeka. Selainnja dari pada bahan-bahan jang terdapat dalam sedjarah tanah air sendiri, jang dapat didjadikan penoendjoek djalan dalam oesaha 3
kita menjoesoen Negara baroe, kitapoen memboetoehkan djoega tjontoh-tjontoh dan teladan dari riwajat bangsa-bangsa jang sekarang berdiri tegak kekal dan abadi, seperti Negara Dai Nippon. Tjontoh jang berharga sekali dalam sedjarah Dai Nippon, ialah riwajat pembangoenan Dai Nippon dalam zaman MEIZI TENNOO. Berhoeboeng dengan itoe soenggoeh tepat sekali oesaha „Djawa Sinbun Kai" dengan menerbitkan boekoe ini, jang berbetoelan saatnja pada zaman pembangoenan Negara Indonesia Merdeka. Karena itoe saja pertjaja jang penerbitan ini akan mendapat perhatian dan samboetan jang selajaknja dari orang-orang terkemoeka dikalangan bangsa Indonesia. Moedah-moedahan kita dapat memetik bahan-bahan jang bergoena dari dalam boekoe ini, hingga faedahnja penerbitan ini sesoeai dengan jang diharapkan oleh „Djawa Sinbun Kai". O T O I S K A N D A R DI N A T A .
4
Pendahoeloean. Amat gembiralah rasa hati Pemoeda Indonesia atas kesempatan jang mereka peroleh sekarang dengan sepenoeh-penoehnja oentoek membangoenkan bangsa dan tanah airnja. Dalam pada itoe mereka insaf bahwa mereka menanggoeng kewadjiban jang berat tetapi moelia, jaitoe kewadjiban melaksanakan Kemerdekaan Indonesia. Dengan memikirkan nasib negerinja mereka mempersiapkan dirinja sekoeat tenaganja oentoek menoendjoekkan ketjakapannja serta memboektikan kepandaiannja dalam menjoesoen segala sesoeatoe goena hari kemoedian. Hasratnja jang menggelora dan mengalir bagaikan aroes samoedera dan semangatnja jang memboeboeng menjala-njala oentoek menoentoet kehidoepan baroe memang soenggoeh mengharoekan kalboe. Berhoeboeng dengan pembangoenan negerinja pada dewasa ini, maka mereka ingin mengetahoei apakah dan bagaimanakah hal-ihwal seloek beloek Meizi-isin (Pembaharoean Meizi) jang mendatangkan kemoeliaan gilang-gemilang kepada rakjat dan negeri Nippon, dengan maksoed hendak memahami sikap Pemoeda Nippon jang pada masa itoe membaktikan segenap kekoeatannja, baik lahir maoepoen batin, serta mengorbankan kehidoepannja dengan toeloes ichlas oentoek melaksanakan pembaharoean negeri dan mengganti pemerintahan koeno setjara feodal dengan soesoenan modern dibawah pimpinan Jang Maha Moelia T E N N O O HEIKA. Disini bolehlah diterangkan bahwa dengan beralihnja masa, maka aliran sedjarahpoen berlainan poela ketjepatannja. Dan lagi haroeslah diketahoei bahwa tatkala Pembaharoean Meizi itoe sifat-sifat Pemoeda Nippon ialah memang sedjati, jaitoe sari dari semangat pendidikan dan keboedajaan asli jang beriboe-riboe tahoen telah toeroen-temoeroen. Perboeatan dan djasa-djasa mereka pada masa pembaharoean itoe sekali-kali boekan boeah hasil dari pada peristiwa-peristiwa jang baroe terdjadi karena negeri terantjam marabahaja dengan tiba-tiba. 5
Adapoen boekoe ketjil ini tidak dimaksoedkan oentoek mendjadi penoentoen sedjarah dan tidak poela oentoek dipakai disekolah. Sebagai loekisan hati sanoebari Pemoeda Nippon pada masa 70 tahoen jang lampau, moedah-moedahanlah boekoe ini mendjadi pembimbing goena kawan-kawan kita, Pemoeda Indonesia, dalam mendjalankan ichtiarnja oentoek menoentoet kehidoepan baroe dan melaksanakan Kemerdekaan Indonesia dengan sesempoerna-sempoernanja.
6
Bahagian I.
Nippon
memperhatikan
Eropa.
Lebih tiga ratoes tahoen jang laloe rakjat Nippon menoetoep negerinja dan melarang kapal-kapal asing masoek dipelaboehanpelaboehannja. Dalam pada itoe orang Nippon sendiri tidak diperkenankan berlajar keloear dari lingkoengan kepoelauannja. Akan tetapi, sebagaimana orang mengetahoei, kapal-kapal Belanda mendapat perkenan istimewa oentoek masoek dipelaboehan Nagasaki dan memperdagangkan perniagaannja disana. Maksoednja menoetoep pintoe-pintoe negeri itoe boekanlah sekali-kali hendak menolak perhoeboengan keboedajaan dengan negeri-negeri lain, dan tidak djoega hendak melarang pertoekaran ilmoe pengetahoean dan kesenian. Peristiwa itoe baiklah diberi keterangan sedikit. Sebeloem ada kapal Belanda datang dinegeri Nippon, maka beberapa kapal Spanjol dan Portoegis telah pernah singgah dipelaboehan-pelaboehan Nippon. Anak boeahnja toeroen kedarat dan menghampiri orang Nippon dengan moeka tersenjoem dan dengan kata-kata jang manis. Orang 'Nipponpoen tidak menolak mereka, malahan menerimanja dengan baik serta memberikan kepadanja segala sesoeatoe jang diperloekannja, misalnja makanan dan air minoem. Disamping itoe bangsa Spanjol dan Portoegis itoe diberi perkenan oentoek berdagang dinegeri Nippon dan hidoepnjapoen diperlindoengi poela. Selandjoetnja orang Nippon tidak menaroeh keberatan soeatoe apa, bahwa mereka memasoekkan adjaran-adjaran agamanja dinegeri Nippon. Dengan leloeasa pendeta-pendeta mereka keloear masoek diantara kalangan rakjat sambil menjebarkan agama Keristen. Akan tetapi setelah beberapa tahoen berselang, maka ternjatalah bahwa pendeta-pendeta atau penjebar-penjebar agama itoe sesoenggoehnja tidak lain, melainkan mata-mata jang dioetoes oleh negeri Spanjol dan negeri Portoegis oentoek melaksanakan maksoed negeri-negeri itoe menakloekkan dan mendjadjah negeri Nippon dengan djalan menjebarkan agama. Pada waktoe itoe geredja-geredja, jang didirikan oleh kedoea bangsa itoe mendjadi sarang persekoetoean oentoek mendjalankan perboeatan djahat sebagai terseboet tadi. 7
M o e l a - m o e l a mereka itoe memang m e n g c h a b a r k a n isi K i t a b oelkoedoes ( T a u r a t , Z a b o e r dan Indjil), a k a n tetapi dalam pada itoe mereka berichtiar mengatoer dan menjoesoen
golongan-golo-
n g a n jang p r o - S p a n j o l atau p r o - P o r t o e g i s dengan m a k s o e d m e n g hasoet rakjat d a n achirnja m e n g a d a k a n pemberontakan di N i p p o n . M e n o e r o e t keterangan-keterangan
jang
tersoerat
tatkala
negeri-negeri E r o p a terseboet dengan djalan rahasia
itoe,
telah
me-
njoesoepkan obat mesioe, senapan serta sendjata lain-lainnja k e dalam negeri N i p p o n , goena menjiapkan rantjangan oentoek mendjalankan perboeatan djahat terseboet tadi. Itoelah sebabnja m a k a N i p p o n merasa w a d j i b mempertahankan
dirinja
dan
terpaksa
menoetoep
bagi negeri-negeri a s i n g . W a l a u p o e n
pelaboehan-pelaboehannja demikian
bangsa
Belanda
d i p e r k e n a n k a n datang b e r d a g a n g dinegeri N i p p o n asal sadja mereka bersoempah t i d a k a k a n mengganggoe oeroesan pemerintahan d a n k e a m a n a n negeri. O l e h k a r e n a mengetahoei b a g a i m a n a halnja dengan bangsa Spanjol dan Portoegis, m a k a bangsa B e l a n d a itoe tidak berani menjalahi djandjinja dan tetap mendjaoehkan d i r i dari oeroesan politik. Adapoen
kapal-kapal Belanda
itoe
membawa
bermatjam-
matjam b a r a n g d a r i berdjenis-djenis negeri oentoek d i p e r d a g a n g k a n dinegeri N i p p o n , jang semendjak
M a r c o Polo
(600
tahoen
jang l a l o e ) , terkenal diseloeroeh E r o p a sebagai negeri jang banjak sekali emasnja. O e n t o e k mendapat emas, bangsa B e l a n d a itoe den g a n soeka berboeat segala djasa, jang d i m i n t a padanja. Sjahdan pada d e w a s a itoe negeri N i p p o n ialah negeri jang tertib dan d a m a i . B a g i kaoem
Busi
oentoek menoentoet ilmoe dan
membatja
kitab
koeno
dan
banjaklah
tempo
kitab,
terloeang
misalnja
kitab-
soetji, jang ditoelis oleh bangsa N i p p o n
bangsa T i o n g h o a . Pengetahoean
l a i n - l a i n n j a poen djoega
dan ramai
dipeladjari. W a l a u p o e n tiada ada p e r t o e k a r a n ilmoe pengetahoean negeri E r o p a , pada masa itoe djoega telah banjak
dengan
pendekar-pen-
d e k a r f i k i r a n jang dapat menjoesoen teori-teori atau memperoleh pendapatan-pendapatan
baroe. Ilmoe
hitoeng,
ilmoe
memboeat
sendjata dan ilmoe tehnik lain-lainnja mendapat kemadjoean, jang amat besar harganja. 8
Dalam pada itoe bangsa Nippon tidak pernah merasa segan mempeladjari ilmoe pengetahoean dari manapoen datangnja. Terhadap ilmoe pengetahoean Eropa mereka djoega memberikan perhatiannja dengan sepenoeh-penoehnja dan kemadjoean ilmoe pengetahoean itoe mereka ikoeti dengan teliti dan saksama. Arkian, setiap kali ada datang kapal Belanda berlaboeh dipangkalan Nippon maka ditanjakanlah kepada anak boeahnja apa mereka membawa boekoe pengetahoean jang baroe. Maka oleh karena itoe orang Belanda terpaksa membawa boekoe-boekoe tentang berdjenis-djenis ilmoe pengetahoean, jang diterima dengan senang hati oleh rakjat Nippon. Boekoe-boekoe baroe itoe dibatja dan dipeladjari oleh orang-orang Nippon, jang arif dan pandai. Pada waktoe itoe orang beloem mempoenjai kamoes ataupoen kitab tata bahasa (grammar), akan tetapi sekalipoen begitoe segala boekoe jang diterima dari bangsa Belanda itoe dipeladjari dan diselidiki baik-baik beserta poela dipertimbangkan isinja. Boekoe-boekoe tentang agama dilarang dibatja rakjat biasa, akan tetapi jang berisi ilmoe pengetahoean tidak sadja diperkenankan, malahan diandjoerkan oleh pemerintah soepaja dibatja oleh orang banjak. Memang sesoenggoehnja, bangsa Belanda jang datang dinegeri Nippon itoe lain sikapnja dan lain poela toedjoeannja dengan bangsa Spanjol atau Portoegis, keinginan mereka ialah memperkenalkan keboedajaan dan kemoeliaan negerinja sendiri oleh sebab itoe mereka tidak membawa boekoe dengan bahasa lain, melainkan bahasanja sendiri. Demikianlah bangsa Nippon bertemoe dengan keboedajaan Eropa dengan perantaraan bangsa dan bahasa Belanda. Dengan tjepat bahasa Belanda itoe dipeladjari dan hasilnjapoen ialah beroepa beberapa kamoes. Dan dengan perantaraan bahasa itoe ilmoe pengetahoean Eropa, misalnja ilmoe kedokteran, ilmoe bintang, ilmoe oekoer, ilmoe alam, ilmoe pisah d.1.1., dipeladjari dengan radjin oleh pemoeda-pemoeda Nippon. Mereka semoeanja haoes akan ilmoe pengetahoean dan maka itoe mereka menoentoet pengetahoean baroe dari Eropa itoe dengan segala kegiatan tenaganja. Dalam pada itoe soedah barang tentoe mereka tidak mempoenjai tempo dan tidak poela mempoenjai keinginan membatja tjerita dongeng atau boekoe-boekoe tentang pertjintaan. Jang di9
bawa oleh kapal-kapal Belanda itoe lazimnja hanja satoe boeah dari boekoe-boekoe keloearan baroe, akan tetapi setiap boekoe jang diterima bangsa Nippon, diboeatnja toeroenan-toeroenan sampai beberapa boeah dan disalinnja djoega kedalam bahasa Nippon. Dengan tjara demikian maka disamping lain-lain ilmoe pengetahoean sebagai terseboet diatas, poen djoega pengetahoean tehnik mesin dan ilmoe siasat perang dipeladjari dengan setjermattjermatnja. Mengingat akan hal itoe maka bangsa Belanda, kalau hendak datang dinegeri Nippon, diwadjibkan membawa boekoe-boekoe baroe atau jang paling baroe. Apabila tidak demikian orang Nippon tidak maoe berniaga dengan mereka. Demikianlah ilmoe pengetahoean baroe dari Eropa masoek dinegeri Nippon. Selambat-lambatnja 6 atau 7 tahoen, tetapi lazimnja 2 tahoen sesoedah orang Eropa memperoleh pendapatan baroe atau memperoleh kemadjoean pada lapangan ilmoe pengetahoean, maka bangsa Nippon dapat mengetahoei hal-halnja beserta dengan seloek-beloeknja. Sebeloem masa Pembaharoean Meizi maka dengan djalan demikian kaoem terpeladjar Nippon telah dapat memahami kemadjoean keboedajaan bangsa Eropa. Sementara itoe oesaha mempeladjari dan memperhatikan kemadjoean keboedajaan sendiri tidak pernah dilalaikan.
10
B a l i a g i a n II.
Zaman
pertjobaan di
Nippon.
Berabad-abad lamanja rakjat Nippon hidoep dengan tenteram dan sedjahtera dengan tidak ada ganggoean soeatoe apapoen dari negeri-negeri loearan. Akan tetapi dengan perkenan jang diberikan kepada bangsa Belanda oentoek datang berniaga dinegeri Nippon, maka bangsa-bangsa Eropa lainnja djoega menoendjoekan perhatiannja kepada negeri Nippon. Mereka mengatakan dengan bersoenggoeh-soenggoeh bahwa Nippon tidak adil karena hanja memberi perkenan kepada bangsa Belanda oentoek datang berniaga dinegeri Nippon. Apabila mereka dapat mengangkat pelajar-pelajar Nippon jang mendapat ketjelakaan dilaoet, maka mereka memadjoekan oesoel kepada pemerintah Nippon akan mengembalikan pelajarpelajar itoe kenegeri Nippon asal sadja mereka boleh datang berniaga dinegeri itoe. Pertama-tama datanglah kapal Roes dan kemoedian datang djoega kapal Inggeris dimoeka pelaboehan Nippon. Setelah itoe datang kapal Perantjis dan achirnja djoega kapal Amerika. Sebeloem menghampiri negeri Nippon bangsa Amerika melakoekan penjelidikan tentang keadaan-keadaan negeri itoe, sehingga mereka mengetahoei seloek beloek hal-ihwal disana. Kemoedian dari pada itoe mereka mengirimkan beberapa kapal perang dengan maksoed memadjoekan permintaan kepada pemerintah Nippon soepaja memboeka negeri oentoek perdagangan. Moela-moela orang-orang Amerika itoe mengoetjapkan kata jang manis-manis dan achirnja mengantjam dengan meriam-meriamnja. Kommendoer Perry jang mendjadi laksamana perang angkatan laoet Amerika di Laoetan Tedoeh masoek dipelaboehan Uraga dengan diikoeti oleh empat kapal perang lainnja. Oleh karena tidak kesampaian maksoednja maka ia pada tahoen berikoetnja datang lagi di Nippon dengan membawa toedjoeh kapal perang. Dengan djalan memaksa maka dapatlah ia menoetoep perdjandjian, jang memoetoeskan soal tentang pemboekaan pelaboehan pelaboehan Nippon. Kemoedian datanglah djoega kapal-kapal lain jang djoega memadjoekan permintaan soepaja boleh mengambil 11
air minoem, membeli barang-barang makanan dan selandjoetnja djoega berniaga. Sikap kapal-kapal asing itoe soenggoeh ta' sedap bagi orang Nippon ; segala sesoeatoe jang beroepa paksaan dari mereka menimboelkan pertentangan jang keras dari fihak rakjat Nippon. Njatalah bahwa negeri-negeri asing pada waktoe itoe telah meiepaskan ichtiarnja oentoek menakloekkan Nippon dengan poera-poera menjebarkan agama, akan tetapi dengan teroes terang mereka mendjalankan paksaan setjara mengantjam dengan kekoeatan sendjatanja dan letoesan-letoesan meriamnja. Soenggoehpoen bangsa Nippon telah lama memperhatikan dan mempeladjari kemadjoean tehnik dan mesin-mesin mereka, akan tetapi pemerintah Nippon tatkala itoe beloem siap oentoek mempertahankan negeri dengan kekoeatan balatentaranja sendiri. Maka oleh karena itoe pembesar-pembesar Nippon, jang masik moeda oesianja, merasa moerka didalam hatinja, akan tetapi terpaksalah mereka mentjari djalan agar soal jang maha hebat itoe dapat dipoetoeskan setjara diplomatik dengan tiada menjentoeh rasa kehormatan bangsa dan noesa. Dalam pada itoe mereka berdaja oepaja oentoek menjedarkan rakjat Nippon serta mempertegoeh kekoeatannja. Begitoelah seloeroeh rakjat Nippon merasakan dan mengalami pertjobaan jang hebat pada zaman itoe, dan bangoenlah mereka semoea. Pada waktoe kapal-kapal Amerika bersamaan dengan kapalkapal Inggeris, Perantjis dan Roes dengan membawa segala roepa sendjata dan meriam jang paling modern mendekati pelaboehan Nippon, maka timboellah kemoerkaan dan kebentjian rakjat Nippon jang mendjadi sangat panas hatinja. Sementara itoe orang bertanja apakah nanti jang akan terdjadi. Langitpoen seolah-olah terlipoeti mega dan mendoeng. Pada waktoe itoe terdjadilah peristiwa jang tiada taranja didalam sedjarah doenia : seloeroeh rakjat Nippon bangoen serentak oentoek mengabdikan djiwa raganja kepada Pemerintah. Pertahankanlah kehormatan negeri ! Lindoengilah boemi Nippon ! Sembojan-sembojan itoe berdengoeng-dengoeng dimanamana. Dengan tjepat para peradjoerit menjiapkan dirinja dan djoemlahnja poen bertambah berlipat ganda. Sementara itoe 12
daimyo , jang toeroen-temoeroen mendjadi radja didaerah-daerah, insaf bahwa Nippon terantjam malapetaka jang mahahebat. M e reka semoea bersatoe hati dan dengan tiada bertanggoeh lagi mempersembahkan segala kekoeasaannja serta mempersatoekan segala kekoeatannja dibawah Pimpinan Jang Maha Moelia T E N N O O HEIKA. Pemoeka-pemoeka dan pahlawan-pahlawan perang didaerahdaerah beroending dan bertoekar fikiran tentang keadaan negeri dan oeroesan pemerintahan. Maka timboellah soeara dan kemaoean oemoem jang disetoedjoei dan ditoendjang oleh rakjat seanteronja. Achirnja iboe kota Nippon dipindahkan ke Tokio (2527). Pada dewasa itoe beberapa pelaboehan diboeka oentoek kapal-kapal dari negeri-negeri asing, akan tetapi segala atoeran dipegang keras oleh pemerintahan Jang Maha Moelia. Dengan demikian maka moengkinlah bagi Nippon oentoek mengoeasai segala oeroesan dengan loear negeri. Sementara itoe soedah barang tentoe besarlah pengorbanan jang diberikan oleh pemoeka-pemoeka Nippon oentoek melaksanakan perobahan pemerintahan, dengan mengembalikan segala kekoeasaan jang dipegang oleh bakuhu (poesat pemerintahan feodal) kebawah Doeli Jang Maha Moelia T E N N O O H E I K A , jang langsoeng memegang pimpinan pemerintahan di Tokio dengan segala kebesaran dan kemoeliaan. 2
Pada tahoen Meizi ke-empat segala atoeran feodal selesailah diperbaharoei. Tiap-tiap daimyo meletakkan kekoeasaan dan djabatannja sebagai radja-radja daerah, dan soesoenan negeri semoeanja baik tentang keoeangan, maoepoen tentang pembelaan dan sebagainja ada dibawah pimpinan dan penilikan Pemerintah Tokio. Dengan ketetapan hati dan kemaoean jang keras maka segala tenaga ditjoerahkan oentoek melaksanakan pembaharoean pemerintahan negeri dibawah Doeli Jang Maha Moelia T E N N O O HEIKA.
13
y
Bahagian
III.
Sikap Nippon terhadap pendidikan dan pengetahoean Eropa. Bilamana negeri-negeri asing mengetahoei betapakah giatnja pembaharoean soesoenan negeri itoe dilakoekan, dan melihat poela bagaimanakah gagah beraninja sikap rakjat djelata, maka insaflah mereka itoe bahwa Nippon tjoekoep koeat oentoek membela dirinja. Semendjak itoe mereka berhati-hati dan keinginan mereka tidaklah lain, melainkan soepaja pelaboehan-pelaboehan Nippon diboeka oentoek kepentingan perdagangan. Negeri-negeri asing itoe beroesaha sebaik-baiknja soepaja mendjadi kawan dengan Nippon. Dalam pada itoe mereka bersaing-saingan oentoek memperoleh oentoeng dan laba jang lebih banjak. Adapoen bangsa Belanda jang semoela mendapat hak istimewa didalam perdagangannja dengan Nippon itoe, tertinggallah dalam persaingan besar itoe dan djatoehlah perdagangannja. Sesoedah itoe maka Inggeris dan Amerika memperoleh kedoedoekan jang teroetama. Didalam perhoeboengan dagang dengan kedoea negeri besar ini, maka dapatlah Nippon mengetahoei bahwa negeri-negeri terseboet lebih besar kemadjoeannja dan lebih tinggi keboedajaannja dari pada negeri Belanda. Maka oleh karena itoe Nippon tidak lagi mempersempit lapangan penjelidikannja tentang ilmoe pengetahoean Eropa dengan hanja mempergoenakan bahasa Belanda sadja, tetapi teroes memperloeas pemandangannja dengan mempeladjari berbagai-bagai bahasa. Demikianlah bahasa Inggeris, Perantjis dan Djerman mendapat perhatian sepenoeh-penoehnja dari kaoem peladjar Nippon. Akan tetapi orang Nippon tidak poetoesnja berdjaga-djaga soepaja perhatian akan pendidikan dan ilmoe pengetahoean Eropa itoe tidak menghasilkan pengaroeh jang koerang baik atas semangat Nippon jang sedjati. Itoelah sebabnja maka pengetahoean dan tehnik Eropa tidak dapat mematahkan kebatinan bangsa Nippon sampai mereka memoedja-moedjanja, akan tetapi sebaliknja 14
pengetahoean dan tehnik Eropa itoe dikoeasainja dan dipergoenakannja sebagaimana moestinja. Pemoeda-pemoeda Nippon beladjar keras soepaja pengetahoeannja sama tinggi dan loeasnja dengan bangsa-bangsa lain didoenia. Akan tetapi jang dioetamakan ialah pengetahoean-pengetahoean jang amat perloe oentoek kehidoepan sehari-hari dalam masjarakat Nippon Baroe itoe. Demikianlah ilmoe kedokteran, ilmoe tehnik, ilmoe hajat (biology), ilmoe alam, ilmoe matematika, ilmoe kimia dan lain-lainnja jang penting mendapat perhatian istimewa dan dipeladjari dengan menoeroet rantjangan jang tetap. Lebih-lebih lagi ilmoe siasat perang serta tjara-tjara dan kepandaian memboeat sendjata tiada lepas dari minat jang tadjam serta mendalam. Tentang so'al-soal tjiïra-tjara dan keadaan pemerintahan di Eropa banjak boekoe diterdjemahkan dan dalam hal itoe soenggoeh besar djasa kantor-kantor djoeroe bahasa dan penjalin. Selandjoetnja banjak sekolah didirikan oentoek melaksanakan rantjangan pendidikan baroe. Sementara itoe orang tidak loepa akan mengawas-awasi soepaja peladjar-peladjar tidak kena pengaroeh jang koerang baik dari adat-istiadat, tjita-tjita ataupoen pelbagai kepertjajaan bangsa Eropa. Sebeloem mempeladjari pengetahoean-pengetahoean baroe, maka para peladjar dididik dahoeloe dalam ilmoe dan sari keboedajaan jang asli, serta poela dilatih badannja dengan sekeras-kerasnja. Peladjar-peladjar jang terboeka hatinja dan soenggoeh tadjam fikirannja serta istimewa kepandaiannja dikoempoelkan dari seloeroeh daerah oentoek diberi latihan persiapan dan kemoedian dioetoes keloear negeri soepaja melandjoetkan peladjarannja dan penjelidikannja disana. Maksoednja agar sekembalinja mereka dapat memberi pemandangan jang loeas kepada rakjatnja dan dapat memberi toentoenan kepada masjarakat Nippon Baroe. Pada permoelaan masa Perobahan Meizi itoe para peladjar bersoenggoeh hati dalam mempeladjari segala sesoeatoe jang berhoeboengan dengan ilmoe pengetahoean dan keboedajaan Eropa. Tidak lama mereka memperoleh hasil jang sebaik-baiknja dan sering kali djoega mereka dapat mengalahkan peladjar-peladjar negeri, jang mereka diami. Segala peladjar Nippon merasa bangga 15
karena mereka ialah peladjar pilihan dari rakjat jang djoeta
djoemlahnja. M a k a itoelah mereka ingin
kepada bangsa-bangsa
E r o p a , betapakah
berdjoeta-
menoendjoekkan
tadjamnja
otak
bangsa
N i p p o n itoe. Sebaliknja peladjar-peladjar
d a r i pelbagai negeri lainnja me-
noentoet penghidoepan jang k e m e w a h - m e w a h a n
dengan
meng-
h a m b o e r - h a m b o e r k a n oeang, soeka minoem minoeman keras, soeka bertjinta-tjintaan dan mentjari kesenangan ditempat-tempat gelap. S o e d a h barang tentoe peladjar-peladjar
N i p p o n moela-moela me-
rasa tidak senang d i d a l a m hatinja oleh karena terperandjat melihat g o d a a n doenia B a r a t itoe. M e r e k a merasa koeatir
djangan-djangan
maksoednja oentoek menoentoet ilmoe dan k e p a n d a i a n ditengah
djalan. A k a n
tetapi,
berkat
kesoesilaannja
terkandas jang
asli,
m a k a t e r s i n g k i r l a h segala g o d a a n d a r i batinnja dan ta' loepalah mereka a k a n toedjoean hidoepnja, jaitoe mengabdi kepada
tanah
airnja jang tertjinta. M a k a karena itoelah mereka beladjar
seke-
ras-kerasnja, d a r i p a g i sampai laroet malam. M e r e k a tetap koeat dan
sehat, berkat latihannja baik
T a n a h toempah darahnja ingatlah mereka selaloe,
rochani
maoepoen
djasmani.
selaloe terdjadi d i m o e k a matanja b a h w a rakjatnja
menoedjoekan
dan
segala
p e n g h a r a p a n k e p a d a mereka d a n menoenggoe-noenggoekan boeah tangannja. S i a n g h a r i malam mereka bekerdja dengan tidak tahoe lelah ataupoen letih d a n mereka bertetap hati tidak a k a n k e m b a l i kenegerinja sebeloem peladjarannja selesai dan sempoerna. S j a h d a n m a k a bangsa E r o p a merasa heranlah, k a r e n a peladjar-peladjar
N i p p o n itoe tjepat s e k a l i menoentoet
segala
roepa
ilmoe pengetahoean. A k a n tetapi dalam p a d a itoe mereka m e n g i r a b a h w a bangsa N i p p o n hanja tahoe meniroe sadja. D e n g a n segera ternjatalah
bahwa pandangan
s e d e m i k i a n itoe k e l i r o e s e k a l i . Se
soenggoehnja k e p a n d a i a n meniroe bangsa lain itoe tidak ada pada bangsa N i p p o n . Jang m e n d a t a n g k a n
hasil* jang
meta'adjoebkan
sebagai d i m a k s o e d k a n diatas itoe t i d a k lain m e l a i n k a n ketadjaman f i k i r a n , keradjinan bekerdja dan ketabahan hati. Setelah
menge-
tahoei azas-azas ilmoe pengetahoean baroe, m a k a bangsa N i p p o n mentjari djalan s e n d i r i oentoek madjoe teroes. B a n g s a E r o p a tidak dapat mengerti sikap N i p p o n terhadap h a l menoentoet ilmoe pengetahoean. Sebenarnja mereka itoe merasa k o e r a n g senang k a r e n a bangsa N i p p o n mempoenjai otak jang 16
tadjam. M e r e k a tidak a k a n dapat mengetahoei djoega tentang sari semangat N i p p o n . A c h i r n j a bilamana bangsa N i p p o n memperoleh kemadjoean jang pesat pada segala lapangan ilmoe pengetahoean, m a k a koeatir dan tjemaslah bangsa-bangsa E r o p a itoe, sebab nanti-nanti mereka bertemoe dengan saingan jang d a pat mengalahkannja. L a m a - k e l a m a a n peladjar-peladjar N i p p o n dapat mengetahoei segala h a l - i h w a l E r o p a , jang b a i k maoepoen jang boeroek. B a i k pada l a p a n g a n ilmoe pemerintahan, maoepoen pada l a p a n g a n ilmoe alam dan lain-lainnja memang soenggoeh banjaklah mereka djoempai k e k o e r a n g a n dan k e k e l i r o e a n jang haroes d i p e r b a i k i . Pendapatan-pendapatan baroe mereka banjak djoega tjiptak a n dengan hasil jang manfaat. O l e h k a r e n a peladjar-peladjar N i p p o n bersemangat kebangsaan jang sedjati, m a k a segala oesahanja itoe memberi kemadjoean dan m e n d a t a n g k a n kemoeliaan kepada tanah airnja. A p a b i l a tidak d e m i k i a n m a k a h a l itoe ta' moengkinlah !
17
B.ihngiHM
IV.
Pemoeda
jang
sadar.
Setelah orang dapat memboeat kapal api maka laloe lintas dilaoetan mendjadi lebih aman dan ramai. Dan semendjak Teroesan Suez diboeka, maka banjak orang Timoer pergi ke Eropa. Bertepatan dengan permoelaan zaman Meizi banjak pemoedapemoeda bangsa Asia datang dikota-kota besar di Eropa, misalnja London, Paris dan Berlin, oentoek menoentoet ilmoe pengetahoean disana. Kebanjakan dari pada mereka itoe ialah pemoeda-pemoeda dari negeri-negeri djadjahan jang orang toeanja mempoenjai djabatan atau kedoedoekan tinggi. Ada djoega jang dari kalangan bangsawan. Mereka itoe mendapat oeang banjak dan oleh karena itoe merasa soedah senang dan ta' ingin poelang kembali dengan selekas-lekasnja, sebagaimana orang dinegerinja mengharapkannja. Begitoelah mereka itoe berenak-enakan dikota-kota besar di Eropa dengan berpakaian serba model baroe dan soeka makan dan minoem, sedangkan boekoe-boekoe peladjarannja tidak diperhatikannja. Soedah tentoe orang-orang Eropa gemar pada mereka, sebab mereka banjak membawa oeang dan akan lama tinggal disana. Akan tetapi selain dari pada pemoeda-pemoeda jang sifat serta kelakoeannja, sebagai terloekiskan diatas, ada djoega jang radjin dan beladjar soenggoeh-soenggoeh, dan kekerasan kemaoeannja "emang boleh diteladan oleh peladjar bangsa manapoen djoega. Akan tetapi lazimnja mereka itoe mempeladjari ilmoe hoekoem, ilmoe kesoesasteraan, kesenian, sedjarah, ekonomi dan sebagainja, dan loepa oentoek menoentoet ilmoe pengetahoean jang pentingpenting bagi kemadjoean dan pembaharoean negerinja sendiri. •Mereka mempeladjari ilmoe-ilmoe terseboet hanja oentoek mengetahoei sadja atau soepaja mereka berpengetahoean banjak dan sekembalinja dinegerinja mendapat pangkat tinggi. Banjak peladjaran jang mereka hafalkan dan banjak boekoe keterangan jang mereka beli serta banjak poela mereka dengarkan choetbahchoetbah disekolah, akan tetapi peladjaran-peladjaran jang diperhatikan mereka itoe pada oemoemnja sedikit sekali goenanja oentoek kepentingan pembangoenan negerinja. Semakin banjak me1S
reka beladjar, semakin terasa olehnja kemiskinan dan kemoendoeran negerinja sendiri serta semakin dalam rasa hormatnja kepada negeri jang mereka tempati. Achirnja mereka asing akan adat istiadat bangsanja dan loepa akan toedjoean dan tjita-tjita rakjatnja jang loehoer. Dengan perkataan lain tegasnja: mereka kehilangan semangat kebangsaannja dan meniroe-niroe orang Inggeris, Belanda, Prantjis, Djerman atau meniroe-niroe orang Amerika, sehingga mereka itoe boleh diibaratkan perahoe jang patah kemoedinja terapoeng-apoeng dipermainkan gelombang. Demikianlah mereka itoe pada oemoemnja loepa akan keboedajaan dan semangat Timoer dan banjak dari pada mereka berpoetoes asa tentang nasib Asia. Mereka berkesimpoelan bahwa Eropa oenggoel (superior) diatas Asia, dan segala oesahanja oentoek membaharoei dan memoeliakan negerinja mereka pandang sia-sia belaka. Itoelah pengaroeh jang tidak baik dan itoelah akibatnja, djika semangat kebangsaan tidak hidoep dan iman tidak koekoeh. Sifat-sifat jang demikian itoe dapat mendjadi rintangan oentoek kemadjoean negeri dan bangsa, dan orang-orang jang bersifat begitoe achirnja merasa asing didalam pergaoelan hidoep dan laloe memperhatikan kepentingan sendiri sadja. Pemoeda-pemoeda jang ta' koekoeh imannja dan ta' hidoep semangat kebangsaannja kebanjakan kena pengaroeh peradaban asing, jang tidak baik sehingga mereka dapat menimboelkan halhal, jang merintangi kemadjoean negerinja. Adapoen pemoeda-pemoeda Nippon jang menoentoet ilmoe pengetahoean diloear negeri selaloe ingat akan kepentingan peladjarannja, jang hasilnja mereka hendak baktikan kepada tanah toempah darahnja. Sebab-sebabnja peladjar-peladjar Asia lainnja mendjadi poetoes asa ialah karena mereka tidak mendapat tempat dan kedoedoekan jang sewadjarnja didalam pemerintahan negerinja ; poen didalam kalangan rakjatnja mereka tidak moengkin menoentoet penghidoepan setjara partikoelir jang sesoeai dengan pendidikannja. Makloem, segala sesoeatoe didalam negerinja itoe disoesoen dan dikoeasai oleh pendjadjah-pendjadjah bangsa Eropa. M e mang hal ini menjedihkan sekali dan memberatkan hati pemoedapemoeda bangsa Asia dari negeri-negeri djadjahan itoe. 19
Sebaliknja bangsa N i p p o n leloeasa dan tetap berbahagia dengan k e m e r d e k a a n negerinja jang abadi d a r i s e d i a k a l a . B a g i peladjar-peladjar Indonesia tibalah soedah sa'atnja, berhoeboeng dengan djandji kemerdekaan negerinja oentoek m c netapkan sikapnja d i d a l a m m e n d i d i k dan melatih d i r i serta menoentoet ilmoe pengetahoean, tidak sadja diroeang sekolah a k a n tetapi djoega d i p a b e r i k - p a b e r i k , ditempat-tempat kerdja dan d i kantor-kantor. Ingatlah kepada tjerita Peter A g o e n g , radjadiradja R o e s dahoeloe, jang dengan d i a m - d i a m datang dinegeri B e l a n d a dan menjamar sebagai pekerdja biasa dengan maksoed mempeladjari pemboeatan k a p a l disana, sebab negeri Roes perloe sekali a k a n k a p a l - k a p a l jang besar dan baik boeatannja soepaja dapat bersaing dengan negeri-negeri l a i n . Itoelah djoega salah satoe tjara oentoek memperoleh pengetahoean dan k e p a n d a i a n . P a d a permoelaan zaman P e m b a h a r o e a n M e i z i banjak pemoeka-pemoeka jang menoentoet peladjaran setjara jang d e m i k i a n itoe. M i s a l n j a mereka mendjadi p e g a w a i jang serendah-rendahnja diatas k a p a l Inggeris agar soepaja mereka dapat mempeladjari tehnik p e r k a p a l a n bangsa itoe d i d a l a m prakteknja s e h a r i - h a r i . A c h i r n j a m a k a berhasillah mereka membentoek A n g k a t a n L a o e t N i p p o n jang koeat dan tangkas. A d a djoega peladjar N i p p o n jang kemoedian memegang djabatan t i n g g i pada P e m e r i n t a h A g o e n g , doeloe bekerdja d i d a l a m paberik sebagai pekerdja
atau
pesoeroeh.
D e n g a n tiada
enggan
mengoetjoerkan peloeh dan membanting toelang m a k a segala pengetahoean
dan k e p a n d a i a n jang p r a k t i s dapat mereka
fahami
sedalam-dalamnja. K e m a n a p o e n djoega mereka pergi dan d i m a n a poen
djoega
mereka diam, ta' lepaslah mereka d a r i tjita-tjita dan kejakinannja oentoek m e n d a t a n g k a n
kemadjoean dan m e m b e r i k a n k e m o e l i a a n
k e p a d a A s i a . D e n g a n hati jang tetap mereka tempoeh segala matjam kesoekaran dan djiwanjapoen mereka ichlaskan djoega
djika
perloe memberi k o r b a n . Itoelah teladan oentoek pemoeda jang sadar ! D j i k a l a u perloe oentoek kemoeliaan negeri dan bangsa d i k e m o e d i a n h a r i djoega pemoeda-pemoeda
Indonesia
tidak
akan
bertanggoeh
oentoek
mendjadi pekerdja atau perdjoerit biasa. P a r a peladjar t i d a k oesah 20
menoentoet
pengetahoean
dan kepandaian dikota-kota sadja : d i -
desa poen banjak hal jang haroes d i s e l i d i k i dan banjak poela k e sempatan oentoek memahami seloek beloek pergaoelan hidoep. B a r a n g s i a p a sadar a k a n k e i n d a h a n tanah
airnja dan
insaf
djoega a k a n kesoetjian keboedajaan p e n i n g g a l a n leloehoernja m a ka nistjajalah ia merasa terima kasih kepada Jang M a h a K o e a s a , terlebih-lebih karena ia sekarang mendapat
kehormatan
membangoenkan N e g e r i Baroe bagi anak tjoetjoenja
oentoek
sampai toe-
roen-temoeroen.
21
Bahaglan
V.
Lamanja
masa
pembaharoean.
P a d a tahoen 2527 naiklah M E I Z I T E N N O O diatas tachta singgasana keradjaan, sewaktoe Jang M a h a M o e l i a itoe masih beroesia 16 tahoen. Pemerintahan M E I Z I berdjalan teroes-meneroes 45 tahoen lamanja, akan tetapi jang diseboet Pembaharoean M e i z i itoe tidak dapat diterangkan dengan tentoe d a r i tahoen berapa sampai tahoen berapa djalannja. A d a orang jang mengatakan b a h w a peristiwa itoe soedah terdjadi 20 tahoen sebeloem P e m e r i n tahan M e i z i dan 10 tahoen sesoedah pemerintahan terseboet moeb i berdjalan, dan setengah orang poela mengatakan 20 tahoen, sebeloem permoelaan dan 20 tahoen sesoedah permoelaan P e m e rintahan M e i z i . Bagaimanapoen djoega halnja, dapatlah kita mengerti b a h w a Pembaharoean M e i z i itoe tidak koerang dari 30 atau 40 lamanja, jaitoe pada 100 tahoen jang telah lampau. N j a t a l a h b a h w a perist i w a itoe tidak terdjadi dengan seketika, a k a n tetapi sebaliknja, lamalah temponja oentoek membentoek dasar-dasar negeri N i p p o n dengan koeat dan sehat. Bertahoen-tahoen bangsa N i p p o n menempoeh kesoekaran dan menahan penderitaan oentoek
menjempoer-
nakan soesoenan negerinja sebagai sekarang i n i . A k a n tetapi k a lau ditindjau dengan pandangan jang lain, maka bolehlah dikatakan b a h w a 'bangsa N i p p o n dahoeloe banjaklah tempo dan kesempatannja oentoek mendjalankan segala sesoeatoe jang memoengkinkan pembentoekan negeri N i p p o n B a r o e itoe. P a d a dewasa itoe negeri-negeri E r o p a beloem madjoe gai sekarang
ini. M a k a
oleh karena itoe tidak moedahlah
mereka oentoek menjerboe k e - A s i a dengan tjepat. pendjadjahan
sebabagi
Pendjadjahan-
mereka berdjalan setapak demi setapak.
Makloem,
kemadjoean tehnik dan mesin pada waktoe itoe masih baroe moeIai : k a p a l silam, k a p a l pendjeladjah,
mesin terbang, radio, mobil
lapis w a d j a tank, semoeanja itoe beloem ada. A k a n tetapi sekarang sendjata jang dahsjat-dahsjat memoetar b a l i k k a n keadaan dan mempertjepat
djalannja
itoe telah pepera-
ngan sebagai kilat. M o e n g k i n sekali A m e r i k a dan Inggeris datang 22
menjerboe dengan segala ketjepatan. Tiga poeloeh tahoen lamanja. jaitoe sesoedah Perang Doenia jang Pertama, mereka bersedia-sedia oentoek mendjalankan Perang Besar ini. Dengan djalan peroendingan-peroendingan dan dengan mengadakan perdjandjian ini dan itoe mereka memperkosa hak negeri jang ketjil-ketjil. Hampir semoea pasar diseloeroeh doenia mereka koeasai dan sekarang mereka hendak merampas pasar Asia jang ramai dengan pendoedoeknja jang berdjoeta-djoeta djoemlahnja. Oentoek mendjalankan peperangan di-Asia mereka telah mengoempoelkan sendjata banjak-banjak dan disamping itoe melipat-gandakan hasil prodoeksinja. Maksoed mereka oentoek menjerboe ke-Asia soenggoeh tidak dirantjangkan baroe-baroe ini sadja, akan tetapi soedah lama. Adapoen tjara mereka menjerang tidak ada bandingannja didalam perang jang soedah-soedah tentang ketjepatan dan kehebatannja. Demikianlah keadaan zaman sekarang. Kalau dibandingkan dengan Zaman Meizi, maka soenggoeh berat sekali kewadjiban Pemoeda Indonesia oentoek membentoek Negeri Baroe, dihadapan moesoeh jang besar serta koeat. Lagi poela persediaan oentoek kemerdekaan Indonesia itoe haroes dilakoekan dengan pesat sepesat-pesatnja, boleh djadi seratoes kali lebih pesat dari pada Z a man Meizi. Didalam keadaan jang begini ini maka perihal menoentoet peladjaran dan kepandaian haroeslah dipertimbangkan tjara-tjaranja dengan teliti sekali. Kalau orang mentjari pengetahoean oentoek berpengetahoean sadja atau oentoek mentjari keoentoengannja sendiri, nistjaja hal itoe tidak boleh diloeloeskan. Segala tenaga angkatan moeda haroes dipoesatkan pada pembelaan dan pembentoekan Negeri Baroe. Segala sesoeatoe jang dipandang perloe haroes diselesaikan dengan selekas-lekasnja, walaupoen orang oentoek hal itoe haroes bekerdja tiga kali lebih keras dari pada zaman biasa. Akan tetapi dalam pada itoe orang tidak boleh loepakan satoe hal jang terseboet dibawah ini. Pada zaman Pembaharoean Meizi 30 djoeta orang Nippon berdiri sendiri, artinja tidak ada negeri jang memberi pertolongan atau bantoean kepadanja. Sebaliknja orang Indonesia sekarang mendapat persetoedjoean dari 1000 djoeta bangsa Asia dan men23
dapat poela segala sokongan dan andjoeran dari saudara toeanja, jaitoe orang N i p p o n , oentoek melaksanakan kemerdekaan
Indo-
nesia. P a d a saat ini N i p p o n sedang berperang mati-matian dengan segala kekoeatannja oentoek kehormatan dan kemoeliaan bangsa A s i a seloeroehnja. Scriboe djoeta rakjat A s i a menjokong bangsa Indonesia
se-
tjara lahir dan batin ! M a r i l a h kita semoea mengoedji diri kita didalam pertjobaan jang mahahebat i n i soepaja ketoeroenan kita ta' akan ketjewa.
24
Bahaalnn V I .
Perobahan
keadaan istiadat.
dan
adat
P a d a tahoen pertama dari Pemerintahan M e i z i
maka dioe-
moemkanlah F i r m a n Jang M a h a M o e l i a T E N N O O H E I K A
jang
amat masjhoer itoe. F i r m a n itoe berisi lima fasal tentang pemerintahan negeri dan boenjinja kita tjantoemkan dengan penoeh c h i d mat : 1.
Segala atoeran tentang pemerintahan rakjat a k a n ditetap-
k a n dengan permoesjawaratan
oemoem oleh d e w a n rakjat,
jang
akan diadakan. 2.
Seloeroeh rakjat, baik jang memegang pemerintahan w a -
laupoen jang terperintah, haroes mempersatoekan diri oentoek memadjoekan kesedjahteraan negeri. 3. dalam
Segala pangkat, baik d i d a l a m tata negara maoepoen d i djabatan
balatentera,
haroes
terboeka oentoek
seloeroeh
rakjat, dengan tidak pilih kasih, dan rakjat djelata haroes d i a n djoerkan mengedjar tjita-tjitanja masing-masing soepaja tidak ada rakjat jang ketjewa. 4.
Segala adat-istiadat
jang kolot haroes dihapoeskan d a n
diganti dengan aliran jang adil dan toeloes. 5.
Pengetahoean
haroes
ditjari
dimana-mana
doenia dengan maksoed mengoekoehkan dasar-dasar
diseloeroeh keradjaan.
P a d a tahoen M e i z i keempat (2531) maka segala h a n, jaitoe daerah jang dikoeasai radja feodal, d i k e m b a l i k a n kepada P e m e rintah
Tokio,
jang
ada d i b a w a h P i m p i n a n Jang M a h a
M E I Z I T E N N O O . D e n g a n demikian maka d a i m y o meletakkan djabatannja
dengan segala kehormatan.
Daerah-dae-
rah itoe diatoer setjara baroe dan dibagi-bagi atas k e n , kan sebagai kepala tata oesaha
sedang-
d i a n g k a t l a h pembesar-pembesar
jang diseboet t i z i . P a d a tahoen M e i z i ke 14 (2541) boekalah T e i k o k u g i k a i
MoeLa
semoeanja
maka d i -
( P e r w a k i l a n Rakjat) dengan segala k e b c -
saran. Berhoeboeng
dengan
pembelaan negeri maka pada
tahoen 25
M e i z i ke-4 diadakanlah P e n g a w a l K e r a d j a a n dan pada tahoen ke-6 rakjat menerima kewadjiban oentoek melatih-diri sebagai perdjoerit ( m i l i s i ) . P a d a tahoen itoe djoega maka dimoelailah dengan memakai penanggalan sebagai sekarang i n i . P e m b a h a g i a n daerahdaerah, misalnja T o k y o , Sendai, N a g o j a , K u m a m o t o , H i r o s i m a dan O s a k a mendjadi selesai pada tahoen M e i z i ke-16. P a d a tahoen ke-5 perhoeboengan djalan kereta api antara T o k y o dan Y o k o h a m a soedah ada dan pada tahoen itoe djoega terdirilah K a n t o r Besar A n g k a t a n Laoet. Segala sesoeatoe mendjadi serba baroe. A d a t istiadat dan tjara-tjara penghidoepan jang kolot diboeang dan sementara itoe pelbagai
djenis
masjarakat
aliran, jang dapat memperbaiki dan
N i p p o n , diterima dengan tenang dan
membaharoei
tenteram.
T a t k a l a itoe datanglah dari loear negeri para konsol, pendeta K r i s t e n , saudagar, professor, opsir, seniman dan lain-lainnja. B a i k l a h pemerintahan M e i z i itoe kita terangkan dari permoelaannja. Sebagai akibat dari pada pemboebaran soesoenan han setjara feodal itoe, maka para b u s i koet-pengikoetnja
haroes mengoebah
(perdjoerit)
tjara
penghidoepannja.
bagaimana telah diketahoei, para d a i m y o kekoeasaannja
atas
oeroesan
pemerintadan pengi-
pemerintahan
menjerahkan kepada
Se-
segala
Pemerintah
A g o e n g d i - T o k y o dan bersamaan dengan hal itoe mereka membag i - b a g i k a n kekajaannja
kepada pengikoet-pengikoetnja
serta
n i n g g a l k a n istana-istananja. O l e h karena atoeran padjak maka
segala
padjak
tidak lagi dibajar oentoek
melainkan oentoek Pemerintah A g o e n g .
me-
dioebah
daimyo-daimyo,
D e n g a n tjara demikian
m o e n g k i n l a h rantjangan oeang diboeat dan dilakoekan bagi seloeroeh negeri dan dapatlah poela departemen-departemen soesoen
dengan rapi. P a r a daimyo digandjar
baroe d i -
kedoedoekan
jang
moelia dan pangkat jang tinggi dengan segala kehormatan. B a n j a k perdjoerit, jang berdjasa dengan pedang dan tombaknja, terpaksa mentjari pekerdjaan l a i n . A t a s perintah dari T o k y o maka kebiasaan perdjoerit memakai doea matjam pedang, satoe pendek
dan
satoe pandjang, djoega d i l e t a k k a n . P o e n ramboet pandjang
jang
mendjadi adat beratoes-ratoes tahoen dipotong mendjadi
pendek.
P a d a waktoe itoe djoega orang moelai pakaian tjara E r o p a sebagai 26
uniform dan sebagai p a k a i a n dikantor.
A d a busi jang
mendjadi
pegawai pada Pemerintah A g o e n g ataupoen pada Pemerintah D a e rah, dan ada poela mendjadi goeroe oentoek mendidik
anak-anak
moeda ditempatnja masing-masing. L a i n dari pada itoe beberapa busi mentjari dengan
mendjalankan
peroesahaan,
jang
penghidoepannja
diberi modal oleh
i m y o - d a i m y o . T i d a k enggan mereka melakoekan pekerdjaan poen djoega tidak mengganggoe hak orang lain.
Jang
daapa-
mendjadi
saudagar seringkali roegi dan banjak djoega jang bangkroet sama sekali, oleh karena mereka tidak mempoenjai pengalaman apa-apa. P e n g h i d o e p a n baroe jang demikian itoe soenggoeh
mendjadi
soeatoe oedjian jang sangat beratnja. A p a b i l a rakjat tidak tahan, nistjaja negeri N i p p o n a k a n djatoeh dan tidak a k a n mendjadi negeri besar sebagai sekarang i n i . Sjoekoerlah bangsa N i p p o n itoe tahan oedji dan karena itoe dapatlah N e g e r i baroe d i d i r i k a n atas dasar jang kokoh dan koeat. Perobahan-perobahan
jang
menta'djoebkan bangsa-bangsa
memoetarbalikkan keadaan
itoe
E r o p a , terlebih-lebih poela karena
segala sesoeatoe berdjalan dengan tertib dan diterima oleh seloeroeh rakjat N i p p o n dengan tenang. D i n e g e r i - n e g e r i E r o p a perobahan jang sebesar itoe hanja
moengkin dengan
pemberontakan
dengan segala akibatnja, misalnja pertempoeran antara kaoem k o lot dan kaoem moeda setjara
boenoeh-memboenoeh dan rampok-
merampok. Sebaliknja, M e i z i - i s i n terdjadi
dalam soeasana
damai
penoeh dengan kegembiraan. D i a n t a r a orang N i p p o n soedah tentoe djoega ada orang jang kolot pendiriannja dan jang ta' soeka a k a n aliran fikiran jang datang bangsa
dari negeri loearan, sebab koeatir
Nippon
hilang
baroe
djangan-djangan
sifat-sifat kebangsaannja
jang
sedjati.
Soenggoehpoen demikian Pemerintah jang baroe itoe mengandjoerk a n rakjat soepaja membaharoei tjara-tjara
kehidoepannja,
maksoed mempertegoeh dan memperbesar negeri N i p p o n
dengan Baroe.
D j i k a tidak maoe mengakoei dan menerima apa jang lebih baik, tentoe N i p p o n tidak a k a n mendjadi modern sebagai sekarang ini dan tidak a k a n mendjadi p a n g k a l pengharapan
1000 djoeta
rakjat
A s i a , jang sedang membaharoei negerinja masing-masing. D a h o e loe pengikoet-pengikoet agama B o e d d h a misalnja, tidak maoe m a 27
k a n daging. M e r e k a hanja soeka makan i k a n dan kerang, a k a n tetapi serta mengetahoei bahwa daging dapat menambah kesehatannja maka berobahlah pemandangannja. dan makan dagingpoen mendjadi biasa diantara rakjat. H a l i n i pada oemoemnja memperkoeat badan angkatan moeda N i p p o n . Selandjoetnja agama K r i s t e n dan agama lain-lainnja boleh d i p r o p a g a n d a k a n dengan leloeasa. Berbagai-bagai bahasa asing d i a d j a r k a n kepada rakjat dan oentoek keperloean itoe banjak sekolah atau peladjaran-peladjaran malam diadakan. B a h k a n pekerdja-pekerdja pelaboehan beladjar bahasa asing, misalnja bahasa Inggeris. Berhoeboeng dengan pembelaan negeri, bangsa N i p p o n memperhatikan dan beladjar ilmoe perang dilaoet teroetama dari bangsa Inggeris, ilmoe perang didarat dari bangsa D j e r m a n dan P e r a n tjis. M o e l a - m o e l a banjak opsir bangsa asing dioendang datang d i negeri
Nippon
oentoek
pemoeda-pemoeda daiannja
memberi peladjaran
dan latihan kepada
tjalon opsir N i p p o n didalam ilmoe dan kepan-
masing-masing. B a h a s a jang
dipakai tentoenja
mereka masing-masing dan nama-nama sendjata giannja djoega tetap diseboet dalam bahasanja nama
atau
seboetan-seboetan
maka tjara-tjaranja
gaimana haroes mempergoenakan sendjata
bahasa
bagian-ba-
jang asli. Sebeloem
asing itoe dapat
bagaimana balatentera
dan
diterdjemahkan,
haroes dilatih dan baatau
perkakas
baroe
haroes diketahoei dan difahami lebih dahoeloe. T e n t a n g memakai istilah-istilah asing itoe soenggoeh perkara ketjil sadja
dan tidak
a k a n menimboelkan bahaja apa-apa, asal sadja semangat k e b a n g saan kita tetap moerni dan kita tjinta dengan setia kepada
noesa
dan bangsa. L a m a - k e l a m a a n segala hal jang baroe itoe mendjadi adat kebiasaan dan ditambah poela dengan fikiran dan anggapan-anggapan sendiri jang baroe, sehingga pada achirnja terdjelmalah tjara kehidoepan N i p p o n Baroe.
28
B.,hn<.ian
VII.
Pendidikan. Sebagaimana
telah
diterangkan
jang loear biasa kepandaiannja, k a n disoeroeh pergi ke E r o p a pengetahoean
dimoeka
sesoedah oentoek
dan kepandaiannja
pemoeda
dioedji dan
Nippon
dipersiap-
menjempoernakan
ilmoe
dengan beja d a i m y o atau
Pe-
merintah A g o e n g . Dahoeloe anak-anak k o e n g a n keloearganja
beladjar
diroemah atau
masing-masing ataupoen
didalam
ling-
pada p e n d i d i k a n
t e r a k o y a bersama-sama dengan 30 atau 50 anak. Jang d i p e l a djarkan i a l a h teroetama
tata soesila
(morals),
dengan membatja, menoelis dan berhitoeng.
bahasa
Nippon,
A d a p o e n peladjaran
tata soesila itoe i a l a h d i a m b i l jang penting-penting dan jang perloe oentoek
kehidoepan sehari-hari. A p a b i l a anak l a k i - l a k i
perempoean
soedah beroemoer 7 tahoen,
dengan
maka
mereka
atau
dididik
tata soesila jang p r a k t i s itoe. P e r t a m a - t a m a mereka d i -
peladjari t y u u dan
K o o.
Setelah tjara pemerintahan
feodal dihapoeskan m a k a
anak kaoem busi bersama-sama
beladjar
didalam
satoe
anaksekolah
dengan a n a k - a n a k kaoem petani dan kaoem pedagang. D a n setelah
rakjat mendapat
kewadjiban
m a k a segala pemoeda dilatih
oentoek
dengan
mendjalankan
semangat
milisi,
keperdjoeritan.
D e n g a n d e m i k i a n m a k a a n a k - a n a k kaoem petani d a n kaoem saudagar
semoeanja
mendapat
kesempatan oentoek
mendjadi
opsir
p a d a A n g k a t a n Laoet ataupoen pada A n g k a t a n D a r a t . Peladjar-peladjar ilmoe pengetahoean kesoesasteraan dipeladjarkan.
d a r i sekolah jang
lebih t i n g g i
dipeladjari
dan ilmoe tehnik E r o p a ; s e d a n g k a n
dan dan
ilmoe
filsafat
kesoesasteraan
sedjarah Tionghoa
Nippon poen
ilmoe djoega
tidak
di-
loepakan. D e n g a n mempeladjari ilmoe dan k e p a n d a i a n E r o p a itoe, m a k a pengetahoean
mendjadi lebih loeas dan dalam pada itoe
djoega
tjita-tjita negeri N i p p o n mendjadi lebih terang dan njata. K e m a djoean pengetahoean, han-perobahan
jang amat pesat itoe, menjebabkan p e r o b a -
jang besar poela.
Berhoeboeng
dengan
itoe
tidak
boleh d i l o e p a k a n
bahwa 29
bangsa Nippon telah 300 tahoen lamanja beroesaha dengan soesah pajah oentoek mentjari pengetahoean dan kepandaian. Lain dari pada itoe haroeslah poela diingati bahwa bangsa Nippon telah menoendjoekkan djasa-djasanja pada lapangan pengetahoean dan didalam kalangan penjelidikan. Sifat bangsa Nippon jang terpenting dalam hal ini ialah perasaan batin (intuition) jang haloes dan fikiran jang tadjam oentoek menangkap ma'na jang dalam-dalam. Sifat itoelah djoega jang memberi kemoengkinan kepada bangsa Nippon oentoek melaraskan keboedajaan Timoer dan Barat. Adapoen djasa-djasa kaoem busi pada zaman Perobahan Meizi itoe soenggoeh besar sekali. Pemoeda-pemoedanja diberi peladjaran dalam berbagai-bagai pengetahoean, misalnja ilmoe hoekoem, ilmoe kedokteran, ilmoe soesoenan negeri, ilmoe tehnik dan sebagainja. Djoega didalam perdagangan dengan loear negeri mereka menoendjoekkan kegiatan dan ketjakapannja. Dalam hal ini ternjatalah kedjoedjoeran bangsa Nippon, lain sekali dengan kaoem modal Eropa, jang tjerdik-boesoek. Sewaktoe persaingan masih leloeasa, maka bangsa-bangsa Eropa itoe merasa pajah, sebab ta' pandai dan ta' sanggoep menjamai bangsa Nippon. Itoelah sebabnja maka mereka mengambil haloean lain dan mendjalankan peperangan. Sembojan pemoeda Nippon ialah : Rakjat jang makmoer dan pembelaan negeri jang koeat! Betapakah senangnja melihat pemoeda-pemoeda Indonesia sekarang jang penoeh tjita-tjita jang loehoer serta semangat perang jang bernjala-njala. Tidak sadja dikalangan tinggi dan menengah, bahkan diantara rakjat djelata banjaklah pemoeda jang . tjakap dan pandai, sebagaimana pada Zaman Meizi. Oemoem mengetahoei bahwa pada zaman Perobahan Meizi itoe tidak ada soerat kabar jang baik, tidak ada radio, tilgram atau tilpoen, tidak ada listerik, dan djalan kereta apipoen sangat koerangnja. Djika pemoeda Indonesia pada zaman serba modern ini berkehendak melaksanakan kemerdekaan negerinja dengan kemaoean jang keras dan hati jang tetap, maka djalannja telah terboeka dan segala sesoeatoe telah tersedia, sehingga mereka akan dapat memperoleh hasil jang lebih berkilau-kilauan. Mereka semoea mengetahoei mana jang baik dan mana jang 30
boeroek dari keboedajaan
E r o p a . M e r e k a sekarang mendapat
sempatan sepenoeh-penoehnja
dan disamping itoe b e r k a w a n
ngan pemimpin-pemimpin bangsa
Nippon. Dengan
bahasa N i p p o n mereka a k a n dapat memahami segala-galanja dapat poela m e n g e k a l k a n perhoeboengannja lainnja diseloeroeh
Asia.
Pemandangannja
kede-
mempeladjari dan
dengan k a w a n - k a w a n akan
achirnja mereka a k a n insaf a k a n kewadjibannja
meloeas jang soetji
dan ter-
hadap A s i a R a y a .
31
Bnlingimi
VIII.
^Pendorong Meizi-isin. Bahwasanja
jang mendjadi pendorong M e i z i - i s i n itoe ialah
boekan lain melainkan angkatan moeda. M e m a n g soedah kewadjiban pemoeda, mengorbankan
djiwa
raganja oentoek kepentingan tanah toempah darahnja. P a d a masa Pembaharoean itoe para pemoeda N i p p o n berdiri serentak dengan segenap tenaganja, baik rochani maoepoen djasmani. Sebagaimana telah dikatakan tadi, djalan kereta api sama sekali beloem sempoerna. Jang ada hanja antara T o k y o dan K y o t o , jaitoe lebih koer a n g 500 K . M . pandjangnja. A p a b i l a hendak berdjoempa k a w a n seperdjoeangannja
dengan
maka pemoeda-pemoeda berdjalan k a k i
sampai berpoeloeh-poeloeh p a l djaoehnja, dan apabila ada keperloean jang penting dan haroes diselesaikan dengan lekas, mereka naik koeda siang d a n malam dengan tiada berhenti. Soengai jang lebar-lebar
beloem
ada djembatannja, sehingga mereka terpaksa
memakai rakit atau perahoe tambangan. D e m i k i a n l a h
keadaannja
sewaktoe angkatan moeda N i p p o n mengandjoerkan rakjat oentoek mendirikan N e g e r i Baroe. B a d a n jang sehat. k a k i jang koeat dan kemaoean jang keras, itoelah jang mendjadi pendorong dalam melaksanakan M e i z i - i s i n . D e n g a n semangat jang menjala-njala
maka segala maksoed
ter-
tjapailah ! S e m a n g k i n besar kesoekaran dan rintangannja, semangk i n keras kemaoean mereka. M e r e k a berdjalan dengan obor P e m baharoean M e i z i ditangannja dan kesabaran d i d a l a m hatinja. Bangsa-bangsa E r o p a jang berdaja oepaja menjesatkan rakjat N i p p o n dengan segala matjam
tipoe daja, merasa heran
karena
persatoean jang ta' terpetjah belahkan itoe. M e r e k a mentjoba menjoeap dan menjogok pembesar-pembesar pemerintahan saudagar-saudagar
jang
berpengaroeh
ataupoen
soepaja berboeat serong,
a k a n tetapi segala oesahanja itoe sia-sia belaka, sebab semangat kebangsaan N i p p o n tidak dapat digojangkan. A d a kalanja djoega mereka mengantjam
dengan meriam-meriamnja d a n
sebagaimana
telah diterangkan, A m e r i k a Inggeris, B e l a n d a dan Perantjis pernah menjerang
dipantai
K y u u s y u u dengan melakoekan penembakan.
P a d a w a k t o e itoe N i p p o n soedah mempoenjai meriam dan 32
obat
peledak, sehingga dapat membalas dengan tembakan djoega. A k i batnja ialah salah satoe dari k a p a l - k a p a l perang mereka roesak dan teroes tenggelam. Setelah mengetahoei b a h w a rakjat melawan dengan kerasnja, maka mereka menjingkirkan diri dan tidak lagi d a tang
menjerboe
merampok
dan
dinegeri merampas
Nippon.
A k a n tetapi tjara
membadjak
itoe memang kebiasaan negeri-negeri
E r o p a jang datang memperkosa hak negeri-negeri A s i a lainnja. P a d a zaman M e i z i tidak ada matjam kaoem terpeladjar poetjat moekanja dan koesoet fikirannja. Segala pemoeda
jang
penoeh
dengan tenaga dan niatan oentoek berboeat. A p a b i l a kita periksa nama-nama pembesar-pembesar Pemerintah T o k y o jang baroe itoe, maka njatalah b a h w a mereka masih beroemoer moeda, bahkan terlaloe moeda. P e m i m p i n jang paling toea, jaitoe Saigoo T a k a m o r i beroesia 42 tahoen, a k a n tetapi menteri-menteri lainnja koerang dari 40 tahoen. D a r a h jang moeda, otak jang segar dan
badan
jang sehat serta koeat itoe dapatlah menjelesaikan segala k e w a djiban jang berat-berat oentoek m e n d i r i k a n negeri jang terhormat dimoeka boemi.
33
IX.
Kaoem A n g k a t a n moeda pada
toea.
zaman P e r o b a h a n
mendapat sokongan sepenoeh-penoehnja toealah jang mendidik anak-anaknja
Meizi
itoe
hanja
dari orang toeanja. O r a n g
sampai mendjadi pemimpin.
D a r i k a n a k - k a n a k moela pemoeka-pemoeka N i p p o n diinsafkan oleh orang toeanja a k a n keadaan doenia jang beredar,
dan a k a n ke-
soekaran-kesoekaran berhoeboeng dengan pembelaan negeri. Sebenar-benarnja
Perobahan
Meizi
itoe dilaksanakan oleh
doea angkatan jaitoe kaoem toea dan kaoem moeda. O r a n g toea berharap soepaja anak-anaknja djiban jang berat itoe dengan
memikoel k e w a -
mengabdikan djiwa
raga
mereka
kepada N e g e r i Baroe. D a n pemoeda-pemoeda poen beroesaha sekeras-kerasnja dengan memeras keringat dan membanting toelang oentoek membajar niat orang toeanja. D e m i k i a n l a h halnja. A n g k a tan toea sehat anggapannja
serta
terang
pemandangannja,
dan
maka oleh karena itoe dihormati anak-anaknja. A n g k a t a n moeda poen soetji hatinja oentoek mendengarkan kata orang
toeanja.
Pemoeda-pemoeda N i p p o n merasa amat gembira, karena marabahaja
jang mengantjam
negerinja akan tertahan dan
tertolak
dengan tangannja sendiri. T i d a k pernah mereka merasa was-was, tidak mereka merasa koeatir sedikitpoen bagaimana djoega keadaannja. H a l jang d i p a n d a n g moestahil, terdjadilah oleh karena kekoeatannja jang moe'djizat. B a g i bangsa E r o p a peristiwa sedjarah A s i a sebagai P e r o b a h a n M e i z i itoe memang adjaib. Pemoeda-pemoeda
Indonesia ! T i a d a ada jang lebih penting
didalam kehidoepan i n i melainkan kemerdekaan noesa dan bangsa, dan tiada ada jang lebih moelia dari pada djasa sanak keloearga. H e n d a k n j a kamoe dan orang toeamoe dengan seia dan sekata dan dengan
bersatoe
padoe
melaksanakan
K e m e r d e k a a n Indonesia.
M o e d a h - m o e d a h a n l a h angkatan toea dan angkatan moeda tjintamentjintai dan hormat menghormati dalam mengedjar
tjita-tjitanja
oentoek m e n d i r i k a n N e g e r i Baroe. T i a d a patoetlah rasanja apabila ada pertentangan
didalam keloearga, sebeloem kewadjiban
jang
berat itoe selesai dan sempoerna. B a r a n g s i a p a mentjintai negerinja, kasih sajang djoega kepada keloearga dan masjarakatnja. 34
Dinegeri N i p p o n
orang tidak patoet dihormati kalau tidak
berchidmat kepada orang toeanja, walaupoen ia berdjasa
kepada
pemerintahnja.
haroes
Dalam
mentjintai
tanah
toempah darah
orang pertama-tama menjatakan baktinja kepada orang toea. B e r setia kepada negeri dengan tiada menaroeh chidmat kepada orang toea berarti kosong belaka. T j i n t a antara orang toea dan anak itoe tiada lain ma'nanja, melainkan tjinta kepada tanah air, poesaka peninggalan leloehoer jang oetama. Kasihilah
negerimoe,
perlindoengilah rakjatmoe,
dirimoe p r i b a d i dan djoendjoenglah
hormatilah
leloehoermoe setinggi-tinggi-
nja !
35
Baliagian
X.
Kaoem
wanita.
O r a n g banjak tentoe soedah mengetahoei b a h w a p a d a Z a m a n M e i z i itoe tiada ada k e r i t i n g ramboet, toemit tinggi, tjet koekoe, gintjoe bibir, boekoe tjeritera pertjintaan seperti sekarang. P a d a w a k t o e itoe kaoem w a n i t a menjelenggarakan roemah tangganja dengan tenang dan sopan santoen. M e r e k a mengerti b a h w a a n a k nja k e l a k a k a n mendjalankan k e w a d j i b a n jang berat dan mereka insaf poela b a h w a anaknja itoe a k a n mendjadi r o c h kemadjoean negerinja. D e n g a n k a s i h sajangnja jang tiada berhingga mereka m e n d i d i k dan melindoengi anaknja. W a l a u p o e n keadaannja soekar dan soelit, mereka t i n g g a l gembira dan merasa poeas karena ingat a k a n tjita-tjita jang tinggi dan a k a n kebahagiaan dikemoedian h a r i . M a k a itoe mereka m e n j i n g k i r k a n segala soesah pajah dan m e m b a k t i k a n kehidoepannja oentoek toedjoean bangsanja. Z a m a n beredar dan keadaan berganti-ganti. Jang lama lenjap d a r i p a n d a n g a n dan jang baroe timboel terdjadi. Ditengah-tengah perobahan-perobahan jang maha dahsjat itoe, kaoem w a n i t a tetap bergembira m e n d i d i k anaknja soepaja k e l a k dapat ikoet m e n d i r i k a n N e g e r i B a r o e dan dapat menoentoet k e h i d o e p a n jang berbahagia. Soedah b a r a n g tentoe p a d a zaman terseboet djoega tiada ada H u z i n k a i . tiada Boo-ei E n g o k a i dan tiada ada pertanggoengan d j i w a . A k a n tetapi kaoem isteri pertjaja a k a n kepandaian dan ketjakapan soeaminja dan j a k i n poela a k a n kedjajaan negerinja. M e n o e r o e t adat istiadat keloearga maka soeami mendjadi kepala dan isterinja menoeroetkan segala katanja. K e w a d j i b a n isteri ialah m e n g a d a k a n soeasana jang tenteram dan laras d i d a l a m kehidoepan keloearga. A d a p o e n hati w a n i t a itoe moerni dan sederhana, dan karena itoe moedah dipengaroehi h a l - h a l atau b a r a n g - b a r a n g baroe dari negeri l a i n . A k a n tetapi w a n i t a N i p p o n dapat mendjaga tata soesila A s i a jang sedjati dan dapat mempertahannja dengan betoel. D j i k a kaoem iboe N i p p o n tidak ichlas memberi p e n g o r b a n a n nja m a k a nistjajalah pembaharoean negeri ta' a k a n terdjadi. Sek a r a n g rakjat N i p p o n merasa berhoetang boedi dan berterima 36
kasih atas kesabaran dan ketabahan hati kaoem wanitanja jang berdjasa memberi bantoeannja dalam pembentoekan N e g e r i B a r o e . D i a t a s telah d i t e r a n g k a n b a h w a beberapa negeri asing telah mentjoba mempengaroehi dan mengoeasai semangat N i p p o n den g a n djalan damai. Jang mendjadi toedjoeannja oentoek d i d j a d i k a n k o r b a n ialah teroetama kaoem w a n i t a , jang d i g o d a dengan pakaian model baroe. mas dan permata, minjak dan saboen w a n g i , m a k a n a n jang enak-enak atau dengan m a i n - m a i n a n , soepaja mereka tergojang batinnja. T i d a k bekerdja, enak makan dan tidoer, berhias memperbagoes badannja dan memperbatasi banjaknja anak, itoelah tjita-tjita jang bangsa asing hendak masoekkan d i hati sanoebari kaoem w a n i t a N i p p o n . P r o p a g a n d a jang d e m i k i a n itoe ialah salah satoe sendjata mereka jang tadjam dan penting oentoek melemahkan semangat N i p p o n , jang d a r i dahoeloe d i p a n dangnja sebagai negeri jang boleh djadi mendjadi l a w a n . K a o e m lelaki jang tidak awas dan tidak pandjang fikirannja dalam hal ini moedah mendjalankan k e k e l i r o e a n dengan tidak memperlindoengi kaoem w a n i t a . M a k a apabila ada o r a n g perempoean jang aneh t i n g k a h lakoenja, nistjaja h a l itoe m e n a n d a k a n b a h w a o r a n g l a k i - l a k i memperkenankannja serta menggemarinja. Sesoenggoehnja keadaan o r a n g perempoean tidak dapat d i p i s a h k a n d a r i p a d a keadaan orang l a k i - l a k i . A d a t istiadat atau perboeatan jang tjeroboh m e n a n d a k a n b a h w a tjara k e h i d o e p a n kaoem l a k i - l a k i tidak sehat. M e m a n g benar. perempoean ialah bajangan tjermin o r a n g laki-laki. D e n g a n m e m i k i r k a n jang terseboet diatas i n i , m a k a a l a n g k a h baiknja a p a b i l a kaoem w a n i t a Indonesia insaf a k a n k e d o e d o e k a n nja jang penting d i d a l a m masjarakat bangsanja. M o e d a h - m o e d a han mereka soeka menindjau kehidoepannja sehari-hari pada zaman pantjaroba i n i . B e t a p a k a h besarnja pengaroeh mereka atas p e n d i d i k a n anak-anaknja, atas kesedjahteraan keloearganja dan teroetama poela atas kedjajaan soeaminja. D i d a l a m masa p e r a n g dinegeri manapoen djoega segala sesoeatoe mendjadi serba k o e r a n g dan tiap-tiap o r a n g terpaksa mengoerangi keperloeannja, baik perihal makan, maoepoen perihal p a k a i a n . A k a n tetapi a p a b i l a kita tahoe menjesoeaikan d i r i kita dengan keadaan, tidak moestahillah dengan setjara gotong-rojong segala k e s o e k a r a n dapat d i s i n g k i r k a n dan segala penderitaan d a 37
pat ditahan. K a o e m w a n i t a itoe sekarang boekan lagi kaoem p i n g i t a n . M e r e k a dapat menoendjoekkan djasanja baik d i k o t a maoepoen didesa dengan menoendjang d a n membantoe pekerdjaan soeaminja dan anaknja. B a h w a s a n j a koeat atau lemahnja semangat bangsa tergantoeng kepada keinsafan kaoem w a n i t a , jang djoemlahnja adalah separoeh djoemlah pendoedoek negeri. H e n d a k n j a kita semoea meiepaskan d i r i d a r i i k a t a n adat istiadat jang kolot dan k a k o e dan memoelai K e h i d o e p a n Baroe. jang moelia serta berbahagia.
38
Bahatfian XI.
Venghidoepan dimasa Perobahan JAeizi. Seratoes tahoen jang lampau penghidoepan bangsa Nippon, termasoek djoega kaoem busi, kaoem tani dan lain-lainnja, adalah amat sederhana. Hidoep kemewah-mewahan tiada terpoedji oleh karena hal itoe dipandang sebagai tanda bahwa rakjat telah lemah semangatnja dan negeri telah dekat pada djatoehnja. Orang makan tiga kali sehari, akan tetapi sekali makan tidak lebih dari pada satoe piring nasi, satoe mangkok sop dan satoe piring tukemono (asinan). Tidak pernah orang makan besar. Tatkala itoe tiada ada teori tentang vitamin dan tiada djoega makanan didalam kaleng. Kadang-kadang orang makan nasi dengan garam dengan berboelan-boelan lamanja, kadang-kadang djoega orang hanja makan oebi manis meloeloe. Akan tetapi walaupoen begitoe tiada ada orang jang merasa koerang sehat badannja. Pada waktoe kekoerangan makanan tidak ada atoeran pembagian distriboesi sebagai sekarang, akan tetapi anak-anak poen mengerti hal itoe, karena diadjari oleh orang toeanja, bahwa pada zaman pantjaroba barang memang soedah oemoemnja makanan mendjadi koerang. Berkat kekoeatan dan ketegoehannja maka bangsa Nippon tahan segala penderitaan dan oedjian zaman jang soekar. Tentang bertjotjok tanam orang semoea tahoe mengoesahakan tanahnja. Pada masa damai djoega kaoem busi mentjangkoel dan bertjotjok tanam dengan tidak meloepakan membatja boekoe diwaktoe malam. Tentang pekerdjaan, tidak ada atoeran djam bekerdja sebagai sekarang. Kalau pekerdjaannja beloem selesai, orang bekerdja teroes semalam-malaman. Djam dan lontjeng tidak mendjadi alangan oentoek bekerdja, dan makanan poen tidak dipentingkan. Tjara-tjara penghidoepan bangsa Nippon itoe soenggoeh ta' masoek akal bagi bangsa Eropa. Penderitaan sematjam itoe katanja ta' dapat tertahankan oleh manoesia. Akan tetapi kekoeatan 39
demikian itoe ialah memang kekoeatan gaib bangsa N i p p o n D j i k a menoeroet atoeran djam bekerdja atau mengikoeti teori tentang m a k a n boleh djadi bangsa N i p p o n tidak moengkin mentjapai mertabat kemadjoean sebagai sekarang ini dan nistjaja tidak bisa oenggoel kedoedoekannja. K i t a haroes tahoe melatih diri pada masa damai dan haroes tahoe memelihara kesehatan kita pada waktoe jang loear biasa. A p a b i l a kita tidak dapat mengeloearkan tenaga sepenoeh-penoehnja pada waktoe ada marabahaja, maka segala latihan tiada goenanja sama sekali. ' P a d a permoelaan Z a m a n M e i z i itoe penghidoepan rakjat N i p p o n sebagaimana telah d.katakan tadi amat sederhana. B e r a b a d - a b a d mereka sebeloem itoe hidoep dalam damai. Itoelah sebabnja m a k a ada djoega orang jang soeka bersenang-senang a k a n tetapi halnja dengan kaoem busi lain sekali. M e r e k a teroes-meneroes melatih diri dengan betoel. M a k a oleh karena itoe hal jang dipandang tiada moengkin dan tidak masoek a k a l bagi orang fcropa dapat diperboeat d a n dapat d i d j a l a n k a n oleh kaoem busi M e r e k a m e m b o e k t i k a n dengan senjata-njatanja b a h w a r o c h dapat mengoeasai b a d a n dan semangat selaloe a k a n m e m b a w a keme^ nangan. P a d a masa damai memang seba.k-baiknja kita memelihara kesehatan badan kita dan haroes kita berdjaga-djaga soepaja tidak djatoeh sakit k a r e n a tidak teratoernja p e n g h i d o e p a n kita. A k a n tetapi k a l a u ada perang, segala matjam penderitaan k i t a haroes tahan d a n koeasai .dengan kemaoean jang keras. Inilah salah satoe ï t i k a d d a r i kaoem busi. Z y u u d o o atau kendoo d i a d j a r k a n k e p a d a rakjat N i p p o n oentoek memperkoeat badannja. A d j a r a n lain jang p e n t i n g sekali oentoek mempertegoeh semangatnja ialah misalnja: tahan haoes tahan lapar, tahan lelah, tahan sakit k a r e n a l o e k a d a n lain-lainnja! U i d a l a m pertempoeran atau d i d a l a m perang besar kemenangan tergantoeng k e p a d a sa'at jang penghabisan : siapa j a n g ta' tahan lama k a l a h . K a l a u fihak kita ada d i d a l a m k e k o e r a n g a n d a n kesoekaran m a k a fihak moesoehpoen djoega d e m i k i a n adanja. M a k a itoe k e menangan a c h i r ada pada fihak jang lebih keras kemaoeannja d a n 40
lebih koeat tahan derita. D e m i k i a n l a h adjaran jang oetama dalam mendjalankan peperangan. Segala sesoeatoe jang berhoeboengan dengan penghidoepan d i d a l a m masa perang telah d i a l a m i oleh rakjat N i p p o n pada Z a man M e i z i itoe. Tiap-tiap
ingin
menoentoet
penghidoepan seperti biasanja.
b a h k a n djoega d i d a l a m masa perang. A k a n tetapi djikalau perloe k i t a haroes tahoe menahan napas kita d a n t i n g g a l hidoep dengan minoem air dan tidak m a k a n . B e g i t o e l a h sikap o r a n g N i p p o n p a d a sa'at jang genting. A k a n tetapi sebenar-benarnja pada permoelaan Z a m a n M e i z i itoe atoeran k e k e l o e a r g a a n (family system) berdjalan dengan betoel, d a n rakjat djelata b a i k r o c h a n i maoepoen djasmani ada d i dalam keadaan jang tjoekoep koeat d a n sehat oentoek
menahan
segala matjam penderitaan. B a g a i m a n a k a h halnja dengan rakjat Indonesia ? K a r e n a akibat politik pendjadjahan ratoes tahoen lamanja, m a k a b a d a n
B e l a n d a , jang
rakjat
Indonesia
beratoesmendjadi
lemah, sehingga banjak o r a n g jang t i d a k tahan derita p a d a z a m a n pantjaroba. P o l i t i k kaoem modal dengan pemerasan dan penindasannja memang mengatjau-balaukan penghidoepan rakjat dan djadjahan dan akibatnja ialah kemiskinan. lemah semangat d a n lembek badan. Djalannja oentoek memperbaiki k e a d a a n i n i ialah
bekerdja
bersatoe padoe dengan tolong-menorong. D i b a w a h pimpinan Balatentara D a i
Nippon
segala
djalan
a k a n ditempoeh oentoek membesarkan hati b a n g s a Indonesia. P a r a pemoeda Indonesia haroes b a n g k i t dengan serentak oentoek mendjadi roch p e r g e r a k a n Indonesia menoedjoe k e m e r d e k a a n d a n kemoeliaan.
41
Kata
penoetoep.
Sebeloem petjah P e r a n g Besar i n i banjak pemoeda Indonesia pergi ke E r o p a oentoek menjelesaikan ilmoe pengetahoeannja dan k e m o e d i a n mendjadi pemimpin rakjatnja. A k a n tetapi sekembalinja dinegerinja mereka oleh Pemerintah B e l a n d a tidak d i p e r l a k o e k a n dengan sepatoetnja. M e r e k a ditindas, dipendjara atau d i boeang. M a k a oleh karena itoe harapannja ta' sampai dan achirnja mereka h a m p i r poetoes asa. Sekarang doenia beredar dan zaman beralih dengan segala ketjepatan. N i p p o n mendjalankan peperangan terhadap moesoeh A s i a jang terbesar, jaitoe A m e r i k a dan Inggeris i S e k a l i p o e n diserang dengan sehebat-hebatnja dan dengan kekoeatan benda jang lebih banjak, N i p p o n teroes m e m p e r t a h a n k a n k e h o r m a t a n seloeroeh bangsa A s i a dengan tegoeh dan tegap. M o e s o e h telah menderita banjak keroegian dan k e k a l a h a n karena k e p e r w i r a a n N i p p o n jang tiada teranja dan karena sendjata dan siasat perangnja jang m o d e r n serta tjita-tjitanja jang loehoer. K e t a h o e i l a h b a h w a kekoeatan N i p p o n tidak diperoleh baroebaroe i n i sadja. Sepandjang sedjarah jang telah 3000 tahoen djalannja tidak pernah negeri N i p p o n mengalami k e k a l a h a n , w a l a u poen berperang dengan moesoeh jang besar-besar. Semangat M e i z i - i s i n dan semangat M a k o t o serta tjita-tjita W a, semoeanja itoe mendjadi obor bangsa N i p p o n sampai sekarang dan oentoek k e m o e d i a n h a r i .
42
Hoekoem
dasar
Indonesia
Merdeka. Pengera/iart Djiwa
dan
Raga
Rakjat.
D e l a p a n boelan telah laloe sedjak perkenan kemerdekaan I n donesia dikelak kemoedian hari dioemoemkan. P a d a dewasa
ini
segenap pendoedoek sedang siboek beroesaha melaksanakan persiapan
kemerdekaan
negara.
O e s a h a i n i dengan njata
berhasil
baik T e r h a d a p oesaha dan kegiatan bangsa Indonesia itoe, sebagai samboetan bathin kita tiada lain daripada mengoetjapkan selamat dan bahagia.
f
B e l a k a n g a n i n i kita melihat beberapa negara baroe lahir. W a laupoen negara-negara
jang telah merdeka itoe mempoenjai
soe-
soenan organisasi kebangsaan jang modern, mereka beroesaha giat poela oentoek melaksanakan dasar-dasar
negara
Rakjat Indonesia sekarang sedang bergerak
baroe. membangoenkan
negara baroe. D a l a m pada pembangoenan itoe segala sesoeatoe h a l haroes bertjorak baroe. tetapi oentoek mentjapai ketoedjoean
itoe
tidaklah moedah, karena Indonesia lama d.djadjah oleh pemerintah Belanda. T i g a ratoes tahoen lamanja pemerintah B e l a n d a doeloe mendirikan pemerintahan disini. semata-mata oentoek kepentmgannja diri sendiri, sedang sebeloem bangsa B e l a n d a itoe datang mengoeasai negeri i n i , Indonesia adalah negeri jang merdeka Indonesia jang a k a n lahir nanti sebagai negara merdeka h a roes dapat diperlengkapi oleh bangsa Indonesia sendiri, antaranja menqadakan peratoeran dan oendang-oendang
negara jang soetji
moerni, sehingga Indonesia dapat b e r d i r i tegak sebagai
anggota
jang modern dalam l i n g k o e n g a n K e m a k m o e r a n B e r s a m a di A s i a Timoer Raya. M e n e m p o e h djalan jang sempoerna goena persiapan kemerdek a a n Indonesia, adalah soeatoe k e w a d j i b a n jang soekar lagi soel.t tetapi terang soeatoe k e w a d j i b a n jang moelia. L a g i poela oesaha menjelenggarakan kemerdekaan negara itoe mengandoeng tjajaan
keper-
segenap lapisan rakjat kepada para pemimpin Indonesia,
k a r e n a oesahanja jang moelia dan soetji itoe. 43
T i a d a soeatoe negara jang mempoenjai tata-oesaha negara serba lengkap dan sempoerna, karena perlengkapan dan kesempoernaan itoe datangnja dengan lambat laoen, sesoeai dengan perdjalanan sedjarah dan kemadjoean adat-istiadat jang hidoep dalam negen. Peratoeran tata-oesaha pemerintahan B e l a n d a doeloe a d a lah tata-oesaha jang berbaoe politik pemerasan. A r t i n j a : peratoer a n itoe d.adakan semata-mata oentoek m e n d a t a n g k a n keoentoengan negeri B e l a n d a dengan tidak mengingatkan pada hak kepentingan rakjat Indonesia seoemoemnja. P o l i t i k atau peratoeran j a n g djahat itoe dengan adanja perang A s i a T i m o e r R a y a telah lenjap d a n Indonesia, sebeloem rakjat Indonesia sendiri mengadakan pemberontakan. M a k a oleh karena itoe, segenap rakjat Indonesia mempoenjai kesempatan jang sebaik-baiknja oentoek melahirkan kembali T a n a h A i r n j a bersama-sama semoea pendoedoek d i s i n i . K e w a d j i b a n pertama bagi para pemimpin Indonesia oentoek melahirkan Indonesia M e r d e k a , antaranja ialah memperhatikan sedjarah negeri, kemoedian mejakinkan adat-istiadat rakjat Indonesia. D i s a m p i n g kewadjiban itoe memperhatikan keadaan-keadaan jang mengenai kemasjarakatan, p e n d i d i k a n , perekonomian dan sebagamja lagi. H a l - h a l itoelah jang perloe mendapat perhatian den g a n saksama, djika kita m e n g h e n d a k i soeatoe dasar soesoenan negara jang sehat bagi kemoedian hari. D j o e g a haroes diketahoei, b a h w a oesaha melaksanakan persiapan kemerdekaan itoe adalah dalam soeasana perang doenia jang maha dahsjat. K i t a moelai dengan soal K e n - p o (hoekoem dasar). K e n p o bagi sesoeatoe negara jang sehat adalah penting artinja, sebab dasar hoekoem itoe mengenai h a l - h a l : a. soesoenan negara, b, kebangsaan, c. tanah air dan d. badan-badan pemerintahan, misalnja b a dan-parlemen ( g i k a i ) , badan tata-oesaha negara ( g y o s e i ) , k e h a kiman (sihoo), keoeangan ( k a i k e i ) , oeroesan keperadjoeritan d a n sebaga.nja lagi. Semoea hal itoe perloe berdiri dan toemboeh d i atas hoekoem dasar j a n g sehat. M e l i h a t tjorak soesoenan negara
( k o k u t a i ) , Indonesia
haroes
dapat berdiri sendiri, entah sebagai negara jang d i b a w a h perintah radja atau sebagai negara jang bertjorak l a i n . D a n h a l i n i l a h j a n q haroes
diselidiki
dan
d i j a k i n k a n dengan saksama. T e t a p i
kita menghendaki soeatoe soesoenan 44
djiwa
negara j a n g modern, maka
soesoenan pemerintahan itoe soedah seharoesnja politik-kekoeasaan-keradjaan,
tetapi
tidak bertjorak
bertjorak politik-kekoeasaan
jang bersendi atas dasar-dasar hoekoem. Kerakjatan. D j i k a negara baroe itoe lahir, siapakah jang mendjadi rakjat negara baroe itoe ? O e n t o e k mentjapai kemerdekaan negara, rakjat telah berdjoeang
dan bergerak sehebat-hebatnja sebagai soeatoe
bantoean besar bagi rakjat Indonesia seoemoemnja. Berhoeboeng dengan itoe maka dalam soesoenan negara baroe nanti. kita w a djib memperhatikan h a l - h a l kerakjatan dalam keadaan jang njata, termasoek rakjat lain golongan. Berdasar atas itoelah peratoeran jang mengenai kerakjatan haroes diperhatikan dengan saksama. K o k u s e k i - h o (oendang-oendang kerakjatan) itoe terbagi atas doea bahagian : a. peratoeran menoeroet tjara perseorangan dan b . peratoeran menoeroet tempat kelahiran. Peratoeran jang telah d i tetapkan pada w a k t o e jang laloe antaranja tentang peratoeran persamaan hak. D i - N i p p o n peratoeran i n i dilakoekan poela. M i s a l n j a : W a l a u seorang N i p p o n lahir d i - D j e r m a n , ia poela mempoenjai hak sebagai rakjat N i p p o n . Peratoeran jang ditetapkan b e l a k a n g a n mengenai peratoeran tempat kelahiran. M i s a l n j a : djika seorang N i p p o n lahir d i - A m e r i ka, maka ia diperkenankan mempoenjai doea hak kerakjatan, sebagai orang N i p p o n dan orang A m e r i k a . Peratoeran soal kerakjatan tjampoeran i n i berlakoe poela dibeberapa banjak negeri. D a l a m negara Indonesia baroe terdapat beberapa banjak r a k jat. Selain rakjat Indonesia terdapat poela bangsa T i o n g h o a , A r a b , P e r a n a k a n dan sebagainja lagi. D i w a k t o e jang lampan kedoedoekan mereka tidaklah begitoe terang. M e r e k a diperlakoekan sebagai pendoedoek jang hidoep di-Indonesia, tetapi tidak mendapat perlakoean sebagai bangsa B e l a n d a . D j i k a kita m e n g h e n d a k i soeatoe peratoeran kerakjatan jang soetji moerni, maka kita haroes mempoenjai pemandangan oemoem tentang keadaan segenap rakjat atau mengadakan peratoeran k o seki-seido
(pentjatatan
tjatjah
djiwa),
misalnja
mentjahari
asal-
oesoel, siapakah jang mendjadi kepala keloearga ? D a n b a g a i m a nakah keadaan keanggotaan keloearga ? H a l - h a l inilah jang haroes d i p e r h a t i k a n d e n g a n saksama. 45
P e n d e k kata, soal soesoenan kekoeatan negara tidak bisa d i atoer sebaik-baiknja, djika keadaan kerakjatan masih beloem beres, dengan adanja p e r k a w i n a n jang tidak tertjatat, kemoendoeran akibat pendidikan dan sebagainja lagi. M e n o e r o e t tjara jang berlakoe di-Indonesia h a k kerakjatan itoe a d a jang didapat d a r i fihak si-ajah d a n a d a djoega jang didapat d a r i fihak si-iboe. D e n g a n k e a daan jang demikian, maka soekarlah oentoek mengadakan soesoenan peratoeran keloearga jang sehat. D j i k a kita memperhatikan peratoeran adat kekeloeargaan d i - A s i a , maka pentjatatan lengkap atas keadaan keloearga adalah perloe sekali. Begitoe djoega oentoek perbaikan rakjat d a n kebangsaan serta oeroesan nasional, m a k a h a l i h w a l kerakjatan perloe sekali mempoenjai peratoeran dan pentjatatan tjatjah djiwa.
Oeroesan tanah. K e n - p o (hoekoem dasar) mengatoer tentang hoeboengan a n tara golongan pendoedoek, misalnja soal K o k u m i n (kebangsaan), sedang hoekoem (oendang-oendang) mengatoer tentang oeroesan tanah, dimana dasar-dasar hoekoem itoe jang menetapkannja. B e r dasar atas itoe maka oentoek memperhatikan oeroesan tanah, kita haroes memperhatikan poela masalah-masalah hoekoem tanah sebeloem perang. P a d a waktoe itoe rakjat Indonesia diperintah sebagai sinmin (orang b a w a h a n ) , boekan sebagai orang K o k u m i n (bangsa) jang mempoenjai hak seperti bangsa B e l a n d a . Bersamaan dengan peratoeran itoe, pemerintah B e l a n d a doeloe mengadakan peratoeran poela jang berlawanan dalam oeroesan tanah jang soedah madjoe dan mendjadi miliknja bangsa Indonesia. P a d a peratoeran itoe, tanah-tanah jang lebar-loeas diserahkan kepada orang-orang B e l a n d a d a n dapat d i d j a d i k a n tanah kolonisasi atau peroesahaan perkeboenan, sehingga semangat beroesaha rakjat Indonesia mendjadi merosot. T a n a h - t a n a h jang masih kosong dan beloem dikerdjakan oleh pemerintah B e l a n d a doeloe diakoei sebagai tanah pemerintah dan sewaktoe dapat dioesahakan oleh kaoem kapitalis atau persekoetoean besar B e l a n d a . Pemerintah B e l a n d a sekarang telah djatoeh 46
Ienjap dan ber-
hoeboeng dengan itoe kita haroes mempoenjai tjita-tjita baroe tentang tjara mengatoer oeroesan tanah jang kita miliki. Tanah dalam negara baroe nanti haroes dikerdjakan atas dasar-dasar hoehoem jang dapat mensedjahterakan atau memakmoerkan negeri, serta mengoeatkan pembelaan negeri. Dalam pada itoe rakjat Indonesia akan mendjadi bangsa jang mempoenjai aliran paling kokoh, walaupoen atoeran tanah jang laloe hanja mengenakan bagi bangsa koelit poetih dan hanja sedikit sadja perhatian jang diperlihatkan kepada pendoedoek bangsa Indonesia. Atoeran-atoeran tanah jang demikian itoe haroes diperbaharoei sampai kedasar-dasarnja. Soedah barang tentoe kita perloe memperhatikan keadaan jang njata, bahwa sebagian besar dari-pada pendoedoek adalah kaoem petani. Begitoe poela tentang deradjat penghidoepan rakjat jang haroes sentosa dan makmoer. Berhoeboeng dengan itoe. maka kita haroes menjelidiki atoeran tanah setjara lama jang telah mendjadi adat kebiasaan dan dipergoenakan sebagai tanah peroesahaan oleh bangsa koelit poetih. Kemadjoean penghidoepan bangsa baroe itoe tergantoeng dari-pada tindakan dari hoekoem-hoekoem bagi tanah dan hoekoem dasar negara baroe. Selandjoetnja apabila tanah dikoeasai oleh pemerintah baroe nanti, hendaknja atoeran tanah jang berlakoe didaerah kesoeltanan (kooti) dipeladjari poela dari permoelaan sampai achir. Atoeran jang akan diadakan nanti soedah tentoe berlainan dengan atoeran jang berlakoe pada dewasa ini dan bagaimanakah pemerintah baroe nanti terhadap oeroesan tanah kesoeltanan jang dikerdjakan dengan kegiatan mereka sendiri. Tentang hal ini tidaklah perloe diragoe-ragoekan. Soal tanah itoe akan dibentangkan sedjelas-djelasnja diatas peta-boemi, serta disesoeaikan dengan kemakmoeran bersama di Asia Timoer Raya. Pendek kata, bagaimanapoen djoega, para anggota Badan Penjelidik itoe haroes mempeladjari berbagai-bagai atoeran jang mengenai tanah. Dan daja oepaja oentoek memperbaiki dan menjempoernakan oeroesan tanah itoe, kita sangat menghargainja. Sebagai diketahoei oentoek mengatoer oeroesan dan soesoenan pemerintahan negeri hingga serapi-rapinja, perloe sekali kita 47
mengadakan seboeah peratoeran jang tertentoe tentang Oeroesan Pegawai Negeri. Dalam oesaha membentoek peratoeran-peratoeran baroe itoe soedah barang tentoe, kita mengambil sjarat soepaja segenap tenaga dan fikiran dikerahkan dan tidak seorangpoen jang tertinggal : dan menoeroet sjarat-sjarat Oeroesan Djabatan Negeri, perlengkapan rentjana itoe haroes sehat dan Ioeas, lagi haroes mendapat persetoedjoean jang boelat. Menilik sebagian dari Oeroesan Pemerintah, seoempamanja Oeroesan Keoeangan Negeri, maka perloe diadakan peratoeranperatoeran baroe jang mengenai pemoengoetan penghasilan padjak, peredaran oeang, oendang-oendang tentang perhitoengan pengeloearan dan penerimaan oeang dan sebagainja oentoek mendjamin keoeangan Pemerintah. Boleh kiranja diseboetkan bahwa oendang-oendang jang baroe itoe haroes teroetama ditoedjoekan kepada lapangan perindoestrian, sehingga kekoeasaan Pemerintah oentoek mengatoer perindoestrian jang sehat terpegang tegoeh. Disamping itoe perloe lagi diadakan tindakan-tindakan soepaja gerakan perindoestrian tidak terganggoe dengan memberi kelonggaran sebesar-besarnja pada pendoedoek negeri. Selain dari itoe melihat keadaan pendidikan dan kemakmoeran pendoedoek negeri maka Pemerintah haroes segera beroesaha mempertinggi deradjat pergoeroean rakjat sebagai sjarat jang pertama bagi dasar-azas kebangsaan jang sedjati. Oesaha oentoek persiapan memperkoeat pembelaan negeri dalam waktoe jang genting wadjib mendjadi pokok-perhatian Badan-Penjelidik djoega, maka haroes mempersiapkan rentjanarentjana tentang tindakan daroerat penjerahan harta dan benda, pengerahan kaoem teknik bahkan djika perloe pengerahan tenaga seloeroeh rakjat goena kepentingan pertahanan noesa dan bangsa. Sekarang kita hendak membitjarakan soal Toozi Sosiki (soesoenan badan Pemerintahan) jang djoega didasarkan atas oendang-oendang jang tertentoe jang soenggoeh tidak moedah dikerdjakan. Pertama haroes didirikan badan poesat pemerintahan, termasoek „naikaku" (kabinet pemerintahan). Bentoek serta loeasnja kewadjiban kabinet itoe ditetapkan menoeroet hoekoem oendang-oendang jang saksama. Selandjoetnja, pembentoekan „gikai" dimana para anggotanja diperkenan48
kan mengambil bahagian memboeat oendang-oendang negeri, serta badan „gikai-hö" jang merentjanakan tjara-tjara pemilihan anggauta, semoea adalah bagian-bagian dari soesoenan pemerintahan jang masing-masing perloe dipeladjari dan diselidiki. Adapoen lain-lain atoeran-atoeran misalnja jang berkenaan dengan oeroesan „gikai", antaranja ialah soal menentoekan hakkewadjiban badan „gikai" tentang lamanja waktoe bersidang. penoendaan, penoetoepan, pemboebaran soesoenan „gikai" dsD., itoe akan dapat diatoer sebaik-baiknja apabila telah mendapat pengalaman banjak serta loeas. Salah satoe soal jang agak soekar dalam oesaha membentoek dasar-soesoenan „gikai" ini ialah soal penetapan djoemlah anggauta serta batas oemoer anggauta, mengingat tingkatan kemadjoean rakjat dalam negara baroe dihari nanti beloemlah rata sempoerna. Selandjoetnja bagian oeroesan pemerintahan jang penting sekali djoega. ialah bagian Pengadilan Negeri. Dalam seloeroeh tjabang-tjabangnja seperti : a.
soesoenan Djabatan Kehakiman,
b.
pengadilan dalam perkara Oemoem dan Kedjahatan,
c.
Oendang-oendang jang mengenai Kedjahatan,
d.
hoekoem-dasar pendoedoek negeri (Burgerlijk Recht) dan oendang-oendang oentoek Perekonomian negeri, haroes semoeanja diperbaiki dan disesoeaikan dengan dasar-dasar sedjarah negeri dan adat-istiadat kebangsaan. Disamping garisgaris terseboet, oesaha pembaharoean haroeslah diselenggarakan dengan menoleh dan mempeladjari keadaan dinegerinegeri jang telah madjoe kedoedoekannja, sehingga mentjapai dasar-bentoek soesoenan pemerintahan jang bebas dari bekasbekas politik pendjadjahan Belanda.
Dalam keadaan perang jang maha dahsjat seperti sekarang ini kewadjiban negara Indonesia baroe ialah mempersatoekan segala sesoeatoe oentoek kepentingan perang. Dan berdasar atas keperloean perang itoe maka hendaklah lebih-lebih saksama kita melakoekan segala pekerdjaan persiapan oendang-oendang negara baroe itoe, agar soepaja bertambah besar faedahnja oentoek memperoleh kedoedoekan negeri jang sekoeat-koeatnja. 49
Pembaharoean
dizaman
baroe.
O e n t o e k mentjapai d a n mewoedjoedkan hoekoem-hoekoem dasar seperti terseboet diatas, mengenai semoea penghidoepan rakjat. Berhoeboeng dengan itoe, m a k a mewoedjoedkan p e r l e n g k a p a n negara m e m a k a n tempo jang tidak sedikit. D e n g a n tjara bagaimanapoen djoega tjita-tjita penghidoepan k i t a haroes dapat dilaksanakan, tjita-tjita mana diwaktoe jang lampan mendapat r i n tangan sehebat-hebatnja d a r i fihak pemerintah B e l a n d a . P a d a dewasa i n i k e w a d j i b a n kita ialah m e m b o n g k a r hoekoemdasar doeloe jang soedah lapoek dan menekan penghidoepan kita sehari-hari. Soenggoeh berat k e w a d j i b a n badan penjelidikan oesaha persiapan k e m e r d e k a a n Indonesia, tetapi oesaha itoe penoeh dengan kemoeliaan. T i d a k l a h berarti m e m b a n g g a k a n d i r i , djika kita m e m p e r k e n a l k a n betapa besar oesaha oesaha bangsa N i p p o n oentoek membangoenkan hoekoem-dasar pemerintahan N i p p o n , B a n g s a N i p p o n sesoedah dapat melenjapkan hoekoemdasar feodal jang berlakoe delapan poeloeh tahoen jang laloe. s e k a r a n g dapat membentoek negara jang modern. D a n i n i bisa tertjapai sesoedah loeloes d a r i oedjian berat d i z a m a n M e i z i . P a d a tahoen pertama, setelah J. M . M . memegang poetjoek p i m p i n a n pemerintahan 2528 — ( 1 8 6 8 - M ) , m a k a J. M . M . men g o e n d a n g b a n g s a w a n - b a n g s a w a n d a n pembesar-pembesar negeri d a n angkat soempah dengan resmi dimoeka K o e i l Leloehoernja oentoek bersetia k e p a d a tjita-tjita lima, jang boenjinja kita tjantoemkan dengan penoeh chidmat : 1.
Segala atoeran tentang pemerintahan rakjat a k a n ditetapkan dengan permoesjawaratan oemoem oleh d e w a n rakjat, jang akan diadakan.
2.
Seloeroeh rakjat, baik jang memegang pemerintahan w a l a u poen jang terperintah, haroes mempersatoekan d i r i oentoek memadjoekan kesedjahteraan negeri.
3.
S e g a l a pangkat, baik d i d a l a m tata negara maoepoen d i d a l a m djabatan balatentera, haroes terboeka oentoek seloeroeh r a k jat, dengan tidak p i l i h kasih. d a n rakjat djelata haroes d i andjoerkan mengedjar tjita-tjitanja m a s i n g - m a s i n g soepaja t i d a k ada rakjat jang ketjewa.
4.
S e g a l a adat-istiadat jang kolot haroes d i h a p o e s k a n d a n d i ganti dengan a l i r a n jang a d i l d a n toeloes.
50
5.
Pengetahoean haroes ditjari dimana-mana diseloeroeh doenia dengan maksoed mengoekoehkan dasar-dasar keradjaan. Sebeloem lima fatsal amanat itoe dioemoemkan, pada boelan pertama (Djanoeari) tahoen Meizi jang pertama, Pemerintah Meizi telah melantik badan-badan „uye-no-gi-zisjo" dan „simono-gi-zisjo" jang dinamakan „madjelis tinggi" dan „madjelis rendah". Dalam badan-badan ini para pemimpin jang terkemoeka dapat memadjoekan tjita-tjita atau pemandangannja jang berdasarkan tindjauan politik kepada Pemerintah. Dalam tahoen Meizi kedoea para „daimyo" (pembesar bangsawan) dengan ichlas hati menjerahkan tanah dan pendoedoeknja kepada poesat-pemerintahan sehingga hilanglah sedjarah kekoeasaan tanah daerah. Lebih djaoeh dalam tahoen Meizi jang keempat, sebagai pengganti kekoeasaan atas tanah daerah itoe diadakanlah daerah-ken. (Loeas daerah ken di Nippon adalah sedikit ketjil daripada daerah Syuu di Djawa). Dalam tahoen Meizi jang ketoedjoeh diadakanlah permoesjawaratan pembesar daerah jang pertama. Dalam tahoen Meizi ke-tigabelas baharoelah semoea tanah dan daerah tertjatat sebagai tanah pemerintah, sedang pada waktoe itoe adalah langkah jang pertama kali oentoek memperkenankan pendoedoek sebagai anggauta badan perwakilan daerah. Selama itoe, baik poesat pemerintahan, maoepoen „Madjelis Tinggi" dan „Madjelis Rendah" selaloe berdaja oepaja oentoek meroebah dasar negeri dan mendatangkan perbaikan, sehingga dalam tahoen Meizi ke-15 para anggauta dari madjelis Rendah itoe diwadjibkan menjoesoen hoekoem-hoekoem dasar negara jang terbatas. Berhoeboeng dengan itoe, maka rakjat oemoem diberikan hak seloeas-loeasnja membitjarakan soal politik. Berfikir setjara merdeka pada waktoe itoe adalah soal jang baroe sedang gerakan politik baharoe poela dikenal. Sebagai akibat daripada itoe achirnja terdapatlah berbagai-bagai aliran. jang bertentangan satoe dengan lainnja. Pertikaian faham sematjam itoe bagi hoekoem dasar negara adalah sekali-kali tidak baik. Berdasar atas keadaan itoe, maka dikirimkanlah toean Itoo Hirobumi ke Eropa menjelidiki keadaan disana dan memperhatikan tjita-tjita dan tjaranja membentoek dasar negeri di Eropa. 51
Toean Itoo Hirobumi pada waktoe itoe berangkat ke Djerman oentoek menjelidiki hoekoem dasar negara jang terbatas di Eropa dan di Amerika. Koendjoengan pertama diadakan di Djerman, sedang jang mendjadi Perdana Menteri disana pada waktoe itoe, ialah Bismark. Beliau menjelidiki segala sesoeatoe hal jang mengenai pemerintahan bersama-sama goeroe-besar bangsa Djerman jang terkenal. Hal-hal jang mengenai hoekoem dasar pemerintahan Inggeris dan Amerika, hanja mendapat perhatian jang ketjil. Halhal jang mengenai pemerintahan Djerman dipeladjari dan diselidiki dengan penoeh perhatian. Sesoedah setahoen lamanja di Djerman, beliau kembali di Nippon dan kemoedian beliau diangkat mendjadi kepala panitia oentoek menjelidiki tjara-tjara mengadakan hoekoem dasar jang terbatas. Pada waktoe itoe ialah tahoen Meizi jang ketoedjoehbelas. Dalam tahoen Meizi jang kedelapanbelas, baharoelah oentoek pertama kali naikakoe (kabinet) dilantik dengan toean Itoo sebagai Perdana Menteri jang pertama. Dalam tahoen Meizi jang kedoeapoeloeh satoe, toean Itoo diangkat kembali sebagai Perdana Menteri, serta didjadikan poela sebagai kepala madjelis rahasia sehingga beliau mempoenjai kesempatan seloeas-loeasnja mejakinkan hal-ihwal ken-po (hoekoem-dasar). Dan achirnja dalam tahoen Meizi kedoeapoeloeh doea, pada boelan Pebroeari, dioemoemkanlah Nippon-kenpo (jang sehingga sekarang masih berlakoe teroes). Dengan djalan demikian, maka teranglah bahwa Nipponkenpo adalah oesaha jang koerang lebih 21 tahoen lamanja, sedang dalam pada oesaha itoe para pemimpin dan orang-orang jang terkemoeka berdaja-oepaja dengan sangat hati-hati, agar soepaja djangan sampai menjalahi dasar hoekoem dasar Nippon. Kemadjoean-kemadjoean Nippon jang ditempoeh pada waktoe sekarang ini adalah hasil oesaha penjelidikan hoekoem dasar jang saksama, oesaha penjelidikan sedjarah dan oesaha penjelidikan adat-istiadat serta keboedajaan dari lain-lain negeri. Kita mengandjoerkan kepada pemimpin-pemimpin Indonesia soepaja mentjoerahkan pikiran dan tenaganja oentoek pembangoenan hoekoem-hoekoem bagi negara Indonesia jang baroe. Toean Itoo Hirobumi beroelang-oelang mendjadi Perdana Menteri dan 52
dalam waktoe peperangan Rusia-Nippon, beliaupoen bekerdja giat sebagai Perdana Menteri sehingga ditjintai oleh segenap rakjatnja. Sesoedah perang ketika mengoendjoengi Mantjuria, beliau kena tembak jang membawa kematiannja. Beliau meninggal oentoek kepentingan tanah airnja dan sesoedah itoe sebagai tanda djasa beliau diperkenankan bergelar Koosyaku (Pangeran). Nippon
Ken-po.
Berhoeboeng dengan adanja pantjaroba pada zaman Meizi, maka kita ingin meloekiskan keadaan jang njata di Nippon, pada waktoe zaman dahoeloe kala. Sebeloem waktoe Meizi-isin, astana J. M . M . T E N N O O adalah di Kyoto tempatnja, sedang badan bakuhu letaknja ada di Yedo (Tokio). Badan Bakuhu itoe adalah poesat pemerintahan jang diselenggarakan oleh para daimyo. Masing-masing daimyo memerintah pemerintahan daerah, sedang pendoedoeknja takloek kepadanja. Para daimyo itoe berkoeasa menarik padjak, memeriksa pengadilan dan mendjatoehkan hoekoeman, sedang oentoek kepentingan keamanan dan kemadjoean daerahnja, diperkenankan poela mengerahkan segenap tenaga manoesia. Seorang daimyo adalah poesat daripada penghidoepan rakjat didaerahnja. Oleh rakjatnja ia dipandang sebagai seorang bapakrakjat, dan sebaliknja rakjat dipandang sebagai anak. Berhoeboeng dengan itoe maka kedoedoekan daimyo adalah sebagai seorang pengetoea keloearga besar. Semoea hak kekoeasaan politik ada dalam kekoeasaan A s tana dan dilakoekan oleh bakuhu, sedang badan bakuhu inilah jang memerintahkan para daimyo melakoekan kewadjibannja. Mereka ini mempoenjai hak kekoeasaan sepenoehnja atas daerah jang dipimpinnja. Dalam keadaan jang demikian itoe njatalah, bahwa sebeloem zaman Meizi, Nippon adalah negeri jang beloem teratoer indah-sempoerna. Dengan pelan-pelan para pemimpin jang terkemoeka senantiasa memberi nasihat kepada bakuhu, sehingga semoea kekoeasaan atas politik dan pemerintahan diserahkan kembali kepada J. M . M . T E N N O O H E I K A . 53
Sesoedah tjara pemerintahan demikian itoe dilakoekan toedjoeh ratoes tahoen lamanja, hak mendjalankan kekoeasaan kaoem busi atau bakuhu laloe kembali lagi ke A s t a n a . M e i z i - i s i n adalah tiada lain daripada landjoetan tjita-tjita politik T E N N O O j a n g soetji moerni, dengan tjara-tjara baroe dalam zaman baroe. L e b i h djaoeh djika kita menindjau keadaan masjarakat pada waktoe jang lampau itoe, maka masjarakat d i - N i p p o n terdiri d a r i ampat golongan : 1.
S i (busi atau kaoem ksatria)
2.
N o o (kaoem petani)
3.
K o o (kaoem teknik)
4.
S y o o (kaoem p e d a g a n g ) .
K a o e m alim oelama atau pandita diperlakoekan sama dengan kaoem ksatria, tetapi salah satoe keistimewaan dalam zaman d a hoeloe itoe, dasar penghidoepan rakjat sehari-hari berdasarkan kepada kekeloeargaan. P a r a daimyo pada waktoe itoe adalah sangat giat dan tjerdik dalam h a l p e n d i d i k a n , sehingga oemoemnja para ksatria moeda mendapat didikan dari djiwa para daimyo. S e l a i n daripada itoe mereka poen membantoe menjelenggarakan oeroesan bakuhu, sehingga bakuhu itoe mendapat penghargaan dan poedjian dari A s t a n a . Berhoeboeng dengan adanja persatoean dan dasar penghidoepan rakjat itoe, maka ketika terdjadi peroebahan pemerintahan dari pemerintahan lama kepemerintahan M e i z i tidaklah menerbitk a n kesoekaran. P a d a waktoe itoe segala sesoeatoe h a l diserahkan kembali kehadapan doeli J . M . M . T E N N O O , sedang segenap rakjat memperbaharoei kesanggoepannja mengabdi dan membaktik a n dirinja oentoek keabadian J. M . M . Berhoeboeng dengan kedoedoekan poesat pemerintahan b a k u h u ada d i - Y e d o ( T o k y o ) maka para daimyo poen t i n g g a l d i sana djoega. P a r a ksatria karena mengikoeti langkah pemimpinnja — para daimyo — , poen t i n g g a l poela d i - Y e d o . D e n g a n lain
perkataan,
dapatlah dikatakan, b a h w a semoea kaoem ksatria jang tjerdik p a n dai selaloe toeroet memperhatikan serta mengikoeti politik poesat pemerintahan, sehingga seizi-sanyo, salah satoe perserikatan p o l i 54
tik jang pertama k a l i dibentoek senantiasa dapat berlangsoeng dengan
menjenangkan. Badan-badan
pemerintahan
Nippon,
antaranja
Simo-no-
gizisyo ( M a d j e l i s R e n d a h ) djika d i b a n d i n g k a n dengan b a d a n pemerintahan disini, adalah ada persamaannja dengan badan T y u u o o Sangi-In,
Badan Simi-no-gizyosyo
kemoedian diroebah mendjadi
badan S y u u - g i i n . D e n g a n dibentoeknja badan-badan itoe beberapa ratoes orang ksatria laloe bersatoe-padoe bertoekar
fikiran
dan mengadakan peroendingan
oentoek kemadjoean
serta
negeri. P a d a waktoe itoe
djoemlah djiwa N i p p o n hanja 30 djoeta pendoedoek, tetapi separo dari djoemlah itoe soedah p a n d a i membatja dan menoelis, sehingga mereka
dengan
moedah dan lekas dapat menangkap
toedjoean
pemerintahan J. M . M . S a l a h satoe alasan apa sebabnja
Nippon
dalam tempo jang pendek mendapat kemadjoean. tiada lain karena didikan faham dizaman jang lampau ialah memperkoeat faham kebangsaan,
mendjoendjoeng
dan memperhebat
tinggi deradjat
adat-istiadat
Nippon
semangat kebangsaan disegenap lapisan rakjat.
H a l - h a l dari negeri loear jang dapat mempengaroehi keadaan njata d i - N i p p o n , d i s i n g k i r k a n sedjaoeh-djaoehnja. D j i k a kita memperhatikan tjara berfikir orang E r o p a , maka njatalah
b a h w a tjara berfikir demikian itoe sangat dipengaroehi
oleh faham
perseorangan.
T j a r a berfikir tentang arti hak perseorangan
dan hak k e w a -
djiban d i - N i p p o n adalah berlainan sekali djika d i b a n d i n g k a n dengan tjara berfikir orang E r o p a dalam h a l itoe. Begitoepoen h a k kekoeasaan rakjat, berlainan djoega dengan hak rakjat
di-Nippon
ta'at sekali kepada kekoeasaan J. M . M . jang soedah didjelaskan dan ditetapkan dalam hoekoem dasar B a g a i m a n a k a h hoekoem dasar
Ken-po.
negara
merdeka jang
haroes
dikerdjakan oleh I n d o n e s i a - M e r d e k a ? L e t a k kepoelauan Indonesia ada didalam benoea A s i a . Peratoeran atau tjara pemerintahan negeri-negeri A s i a telah d i r o e n d i n g k a n dan ditetapkan dalam M a k loemat Bersama Permoesjawaratan
A s i a T i m o e r R a y a dan b e l a -
kangan i n i didjelaskan lagi dalam Permoesjawaratan D o e t a - D o e t a besar A s i a T i m o e r R a y a . P o l i t i k itoe disetoedjoei poela oleh sidang T y u u o o S a n g i In dan dioemoemkanlah Pantja
Dharma. 55
Berhoeboeng dengan itoe, maka hoekoem dasar Indonesia Merdeka haroes selaras dan sesoeai dengan alam dan dasar pembentoekan Lingkoengan Kemakmoeran Bersama di-Asia Timoer Raya. Djoega haroes berdasarkan poela atas sedjarah dan adat istiadat bangsa Indonesia. Pendek kata, hoekoem dasar itoe haroes dapat mengkobar-kobarkan rasa dan tjinta kebangsaan pendoedoek Indonesia seoemoemnja. Kita jakin bahwa oesaha penjelidikan persiapan kemerdekaan Indonesia akan lekas tertjapai. Atas oesaha dan kegiatan para anggota dan pendoedoek Indonesia seoemoemnja, maka oesaha itoe akan berboeah dengan hasil jang sempoerna. Dalam hal ini diharap djanganlah hendaknja mengikoeti fikiran jang terbatas, tetapi mengikoeti langkah jang Ioeas, menindjau kebelakang dan kemoeka, seperti apa jang pernah dialami dizaman Meizi. Sesoedah doeapoeloeh satoe tahoen lamanja beroesaha, achirnja tertjiptalah soeatoe pemerintahan jang modern lagi madjoe pesat. Kita pertjaja, bahwa negara merdeka jang akan lahir nanti tentoe akan bergerak madjoe. Dan sesoedah peperangan selesai dengan kemenangan achir difihak kita, negara Indonesia akan tetap „sehidoep-semati" dengan Dai Nippon Teikoku.
56
Isinja: Halaman. KATA PENGANTAR
1
PENDAHOELOEAN
5
BAHAGIAN
I :
N i p p o n memperhatikan E r o p a
7
BAHAGIAN
II :
Z a m a n pertjobaan
BAHAGIAN
III :
Sikap dan
BAHAGIAN
Nippon
di N i p p o n
11
terhadap p e n d i d i k a n
pengetahoean E r o p a
14
IV:
P e m o e d a jang sadar
18
BAHAGIAN
V :
L a m a n j a masa pembaharoean
22
BAHAGIAN
VI :
P e r o b a h a n k e a d a a n d a n adat-istiadat
25
BAHAGIAN
V I I : Pendidikan
29
BAHAGIAN
V I I I : Pendorong Meizi-isin
32
BAHAGIAN
IX :
K a o e m toea
34
BAHAGIAN
X :
Kaoem wanita
36
BAHAGIAN
XI :
Penghidoepan
dimasa
Meizi
perobahan 39
KATA PENOETOEP
42
H O E K O E M DASAR INDONESIA MERDEKA
43
Pengarang
Tangg
tjelak
Tangga/
penpr^itart : 3/ - 5 - 2605
dan
ke
Penerbit:
D J A W A S I N B U N KAI DJAKARTA
Pentjetak: D J A W A S I N B U N KAI tjabang „ T J A H A J A " BAND U N G Higasi
YamafO
Doori
54.
1 : 21 - 5 - 'JoOS