ISSN: 1411-27701 J U R NA L
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Diterbitkan Oleh : Program Studi Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala
DAFTAR ISI Daftar Isi ........................................................................................................................ Dari Editor ......................................................................................................................
iii iv
Nurlina & Mukhlis Yunus Membangun Keunggulan Bersaing Melalui Inovasi dan Penguatan Akses Pasar pada Usaha Kecil nelayan (Suatu Kajian Literatur)...............................................
1
Husnaina Mailisa Satri & Amri
The Influence of Leadership Style, Teamwork, and Communication Style Toward the Work Satisfaction and its Impact To The Employees Performance in the District Secretariat of Sabang...........................................................
13
Halimatussakdiah Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien Rumah Sakit (Suatu Kajian Leteratur)..................................................................................................
32
Hafasnuddin Loyalitas Masyarakat Banda Aceh Kepada Warung Kopi (Suatu Analisis Berdasarkan Pendekatan Pemasaran).....................................................
44
Mahdani & M. Nuzun Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar......................................................................
58
Kurnia Asni & Cut Ririn Pratiwi Performance Evaluation of Hospital With Balanced Scorecard (Case Study: Quality Medical Centre Hospital Banda Aceh).......................................... 73
ISSN: 1411-27701
iii
DARI EDITOR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pembaca yang budiman, Alhamdulillah, harapan kami untuk dapat menerbitkan setiap edisi Jurnal Manajemen dan Bisnis tepat pada waktunya telah dapat kami capai. Hal ini berkat dukungan dan kerja keras pihak penyunting dan pengelola dan tentu saja para penulis artikel yang dengan setia menunggu artikelnya untuk diterbitkan. Dukungan-dukungan tersebut cukup menjadi imbalan bagi kerja keras kita semua. Pada edisi ini, terdapat tulisan-tulisan mengenai Membangun Keunggulan Bersaing Melalui Inovoasi dan Penguatan Akses Pasar, The Influence of The Leadership Style, and Commounication Style, Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pasien, Loyalitas Masyarakat Kepada Warung Kopi, Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat dan Performance Evaluation of Hospital With Balanced Scorecard. Bervariasinya tulisan dalam setiap edisi merupakan umpan balik atas semakin banyaknya pihak yang menaruh perhatian atas penerbitan Jurnal Manajemen dan Bisnis. Hal ini menandakan bahwa usaha kami untuk memberikan kepuasan kepada para pembaca menjadi tidak sia-sia. Syafruddin Chan Editor in-Chief
iv
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 16 No. 1 Januari 2014
Mahdani M. Nuzun
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15 No. 1 Januari 2013
STRATEGI IMPLEMENTASI MENYELESAIKAN KONFLIK PERTANAHAN MASYARAKAT PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN ACEH BESAR Mahdani 1) M. Nuzun 2) 1)
Staf Pengajar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala 2) Magister Manajemen Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala
ABSTRACT Land is one of the very prestigious wealth held by society in Aceh. Therefore, any land affairs conflicts often occur, especially in Aceh Besar District. The purpose of this study was to analyze the influence of the strategy implementation on land affair conflict resolution. The research we have done in Aceh Besar District. There are several variables that we suspect a ff ect th e set tl emen t o f l an d a f f ai r s con f li ct, so me o f wh ich a re: (1 ) C o mp et it i on (2 ) Accommodation (3) Sharing (4) Collaboration, and (5) Avoidance. Of the five variables that we mentioned earlier, we hypothesized. that there are influence accommodation, sharing, collaboration, and avoidance on land affairs conflict resolution. Samples are 210 villages in Aceh Besar District, where the community is experiencing conflict of land affairs. hypothesis testing using multiple regression analysis. Simultaneous hypothesis test results showed a significant effect of the implementation of the strategy variables to variable of land affairs conflict resolution. In addition, partial hypothesis test results also showed a significant effect of the implementation of the strategy variables to variable of land affairs conflict resolution. In conclusion, the variables (Accommodation, sharing, collaboration, and avoidanceof, either simultaneously or partial effect on the resolution of land affairs conflicts in Aceh Besar Diistrit. Keywords: Competition, accommodation, sharing, collaboration and avoidance
PENDAHULUAN
kesejahteraan masyarakat (Wishloff, 2008;
Behaylo, 2010; Orr & Humphreys, 2011). Tidak dapat dipungkiri banyak pendapat mengatakan bahwa kemiskinan penduduk di Indonesia salah satu penyebabnya yaitu masalah tanah, hal ini karena tidak seimbangnya jumlah manusia dengan luas tanah. Tanah pada awalnya hanya dibutuhkan sebagai tempat menetap bagi masyarakat namun
58
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15, No. 1 Januari 2013
Latar Belakang Permasalahan Tanah memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bangsa yaitu dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang diselenggarakan sebagai upaya berkelanjutan untuk menciptakan
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Mahdani M. Nuzun
akhirnya berkembang menjadi asset dalam sector ekonomi.
Nasional dengan tujuan agar pertanahan yang ada di Indonesia menjadi tertata penggunaannya Tanah merupakan asset yang cukup sec ar a o pt imal dan lest ar i ser t a da pat berharga dalam kehidupan masyarakat. Karena meminimalisir komflik pertanahan di Indonesia tanah selain untuk tempat di mana rumah didirikan guna mewujudkan pembangunan yang lebih baik. juga sebagai lahan tempat mencari nafkah bagi Kabupaten Aceh Besar memiliki luas kehidupan masyar akat ( Calvano , 2007; 2.974,12 Km² maka dalam perjalanannya masih Mo c k, O beid i, & Zelezniko w, 201 2) terjadi berbagai persoalan ataupun permasalahan Kepemilikan tanah oleh warga sering terjadi tentang pertanahan masyarakat. Fenomena konflik, baik dalam keluarga maupun dengan selama ini dalam pengamatan kami sering terjadi pihak lain yang sa ma- sama mengkla im konflik pertanahan di antara masyarakat, misalnya kep emilikannya. Unt u k me nyelesaikan batas wilayah tanah yang terlalu luas, bukti surat permasalahan konflik tersebut pihak kantor yang tidak lengkap, tanda batas yang belum Pertanahan dilibatkan, karena menyangkut terpasang serta permasalahan warisan yang tidak dengan legalitas atau skala yang berbeda pada jelas. Oleh karena itu Pemerintah KabupatenAceh suatu tanah yang dipersengketakan. Oleh karena Besar melalui Kantor Pertanahan Kabupaten itu, manajemen kantor Pertanahan Kabupaten berusaha menyelesaikan konflik pertanahan yang Aceh Besar perlu melaksanakan strategi-strategi terjadi dalam wilayahnya. penyelesaiannya, agar konflik yang terjadi dapat Kantor Pertanahan merupakan salah satu dimminilisasi. Institusi penyelenggara pelayanan publik di Masalah tanah dalam kehidupan manusia Indo nesia di bidang per tanahan. Kant or telah menjadi suatu masalah yang sangat Pertanahan adalah instansi vertikal Badan kompleks. Berbagai permasalahan tentang tanah Pertanahan Nasional di tingkat Kabupaten/Kota menyebabkan persengketaan antara warga yang berada di bawah dan bertanggungjawab dengan warga, pemerintah dengan warga bahkan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional antara saudara. Masalah tanah yang dianggap melalui Kepala Kantor wilayah Badan Pertanahan kecilpun dapat menyebabkan konflik tanah yang Nasional di Provinsi. besar dan banyak yang berakhir di pengadilan. Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Masalah pertanahan di Indonesia diatur Besar dalam menyelesaikan konflik pertanahan dan diselesaikan oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia untuk Tingkat Pusat dan Kantor Pertanahan untuk tingkat Kabupaten. Semua permasalahan yangn berhubungan dengan tanah baik kepemilikan maupun penguasaan diatur dan diselesaikan oleh Badan Pertanahan
ISSN : 1411-27701
masyarakat mempunyai beberapa strategi yaitu: startegi kompetisi; , strategi akomodasi; strategi sharing; strategi kolaborasi; dan strategi penghindaran. Strategi-strategi tersebut sering diimplementasikan dalam menyelesaikan konflik pertanahan dalam masyarakat. Sejauh mana
59
Mahdani M. Nuzun
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
strategi-strategi tersebut berpengaruh terhadap TINJAUAN PUSTAKA penyelesaian konflik pertanahan, maka kami Pengertian Konflik dan Konflik Pertanahan meneliti hal tersebut yang kami angkat dalam topik Berkaitan dengan dunia organisasi, “Strategi Menyelesaikan Konflik Pertanahan konflikpun kerap kali terjadi misalnya saja konflik Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten antara pemimpin dengan yang dipimpinnya atau Aceh Besar”. antara kelompok kerja yang satu dengan yang lain (Nielsen & Riddle, 2010; Bucheli &.Kim,
Tujuan Penelitian
2012).
Tujuan pene lit ian a dala h unt uk Ko nflik t e r jad i d isebabka n o leh menganalisis pengaruh implementasi strategi berbedanya kepribadian, kepentingan, latar terhadap penyelesaian konflik pertanahan di belakang sosial, budaya, agama dan sebagainya Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar. antara masing-masimg indivdu dalam organisasi tersebut. Konflik tidak bisa dicegah melainkan hanya bisa dikendalikan, dikelola, bahkan Manfaat Penelitian 1. Hasil analisis dapat dijadikan sebagai temuan disinergikan menjadi sesuatu yang sangat dinamis akademik dalam rangka member ikan dan harmonis (Abeyratne & Khan, 2012: pelayanan penyelesaian konflik pertnahan Novikova, 2012). Dan ini adalah tugas dari seorang pemimpin.dalam kepemimpinannya. ditengah-tengah masyarakat. 2. Masukan kepada Pemerintah Kabupaten Sehingga dapat dikatakan bahwa efektifitas Aceh Besar tentang solusi dan strategi dalam kepemimpinan seorang pemimpin adalah dapat menyelesaikan konflik pertanahan masyarakat. dinilai dari bagaimana ia mampu mengendalikan 3. Masukan bagi pimpinan Kantor Pertanahan dan mengelola konflik begitu juga sebaliknya. kabupaten Aceh Besar untuk membuat kebijakan-kebijakan atau solusi-solusi dan strategi-strategi dalam menyelesaikan konflik pertanahan masyarakat. 4. Tambahan referensi bagi peneliti lain, sehubungan dengan solusi dan strategi dalam menyelesaikan konflik pertanahan masyarakat.
Konflik adalah suatu bentuk hubungan interaksi seseorang dengan orang lain atau suatu kelompok dengan kelompok lain, dimana masingmasing pihak secara sadar, berkemauan, berpeluang dan berkemampuan saling melakukan tindakan untuk mempertentangkan suatu isu yang diangkat dan dipermasalahkan antara yang satu
5. Penambahan dan peningkatan wawasan dan ilmu penget ahuan bagi penulis dalam menyikapi tentang solusi dan strategi dalam menyelesaikan konflik pertanahan masyarakat yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar.
dengan yang lain berdasarkan alasan tertentu.
60
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15, No. 1 Januari 2013
Ko nflik ad alah sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Mahdani M. Nuzun
oposisi, bukan kerjasama (Kuriakose, 2014). Ko nflik dap at ber up a pe r selisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-
kuantitatif warga komunitas di dalam berbagai posisi sosial yang berbeda yang mempengaruhi hubungan diantara mereka (termasuk di dalamnya hubungan konflik). Karakteristik pokok dari
kesulitan lain diantara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap dimana pihakpihak yang terlibat memandang satu sma lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing (Handoko,
struktur yaitu adanya tingkat ketidaksamaan antar bagian dan konsolidasi yang timbul dalam kehidupan bersama sehingga mempengaruhi derajat hubungan antar bagian tersebut yang berupa dominasi, eksploitasi, konflik, persaingan dan kerjasama. Blau mengelompokkan basis
2003:293). Miftah (2003:5) membagi konflik parameter pembedaan struktur menjadi dua, yaitu ke dalam dua macam, konflik horizontal dan nominal dan gradual. Parameter nominal membagi komunitas menjadi sub-sub bagian atas dasar konflik vertikal. Konflik dan kehidupan sosial berarti yang cukup jelas, seperti agama, ras, jenis benturan kepentingan, keinginan, pendapat dan kelamin, pekerjaan, marga, tempat kerja, tempat lain-lain yang paling tidak melibatkan dua pihak tinggal, afiliasi politik, bahasa, nasionalitas dan atau lebih. Konflik sosial tidak hanya berakar pada ketidakpuasan batin, kecemburuan, kebencian, masalah perut, masalah tanah, masalah tempat tinggal, masalah pekerjaan, dan masalah kekuasaan, tetapi emosi manusia sesaat pun dapat memicu terjadinya konflik. Bentuk dan sifat konflik dalam kehidupan sosial tidak selalu sama (Côté, et al., 2007), terdapat variasi dalam konflik, baik menyangkut bentuk, sifat maupun penyebab terjadinya sehingga cara penyelesaiannya pun berbeda. Dalam persoalan konflik konteks struktur dan fungsi kehidupan sosial masyarakat yang bersangkutan harus diperhatikan, karena masyarakat sebagai suatu unit komunitas akan sangat berpengaruh terhadap ke ber a daan dan kelang sung an k o nflik (Laouris, et al., 2011).
sebagainya. Pengelompokan nominal ini bersifat horisontal dan akan melahirkan berbagai “golongan”. Adapun parameter gradual membagi komunitas ke dalam kelompok sosial atas dasar peringkat status yang membedakan perbedaan kelas, seperti pendidikan, pendapatan, kekayaan, prestise, kekuasaan, otoritas, intelegensia dan sebagainya. Pengelompokan ini bersifat vertikal dan akan melahirkan berbagai stratifikasi atau lapisan sosial. Atas dasar struktur sosial tersebut, maka interaksi antar bagian dalam kehidupan bersama dapat terjadi antar kelompok baik atas dasar
parameter nominal maupun parameter gradual, bahkan tidak hanya secara internal tetapi juga secara eksternal. Interaksi sosial antar bagian dalam kehidupan sosial atas dasar parameter Peter M. Blau (2001), menyetakan no minal dan gr adual t er sebut po t ensial bahwa struktur tanah adalah penyebaran secara menimbulkan konflik baik antar individu maupun
ISSN : 1411-27701
61
Mahdani M. Nuzun
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
kelompok yang menjadi bagian dari “golongan” atau “lapisan soial” tertentu. Dahrendorf (2002) mengemukakan bahwa konflik sosial mempunyai sumber struktural, yakni hubungan kekuasaan
(3) Sharing: suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok
yang berlaku dalam struktur organisasi sosial. Dengan kata lain, konflik antar kelompok dapat dilihat dari sudut keabsahan hubungan kekuasaan yang ada atau dari struktur sosial setempat. Konflik juga salah satu komponen penting dalam interaksi sosial. Oleh Karena itu, konflik tidak
berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan (4) Kolaborasi: bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pe meca han pr o blem ( proble m- s olvi ng approach) yang memerlukan integrasi dari kedua
perlu dihindari, sebab konflik tidak selalu negatif pihak, dan (5) Penghindaran: menyangkut ketidak atau merusak. Dalam batas tertentu, konflik juga pedualian dari kedua kelompok. Keadaan ini dapat menyumbang bagi kelestarian kehidupan menggambarkan penarikan kepentingan atau sosial dan mempererat hubungan antar anggota mengacuhkan kepentingan kelompok lain. (Millar, 2006; Coser, 2004). Dalam menyelesaikan sebuah konflik memang diperlukan sebuah strategi (Prange &
Strategi Penyelesaian Konflik
Schlegelmilch, 2009; Snell, Tjosvold, Fang,
P endekat an penyelesaian ko nflik dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama atau tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi t er sebu t ad a lima macam pendeka t an
2006), strategi yang di terapkan ada yang kemungkinan berhasil, ada yang tidak, hal ini tergantung pada jenis dan tempat konflik itu ter jadi (Dr uckman, et al., 2014) . Dalam penerapan strategi untuk menyelesaikan konflik
penyelesaian konflik menurut pendapat yang dik emuk akan o le h Ro bbins & Co lt er, (2002:508), ialah, (1) Kompetisi: Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah Win-Lose Orientation. (2) Akomodasi: penyelesaian konflik yangn menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian
banyak langkah-langkah yang perlu diperhatikan, namun langkah-langkah tersebutpun tergantung pa da k ualifika si k o nflik yang t imbul (Taentzer, et.al., 2012). Konflik dapat dikatakan besar apabila banyak unsure yang terkait didalam konflik itu dan konflik yang tidak banyak unsure yang terkait di dalamnya belum tentu juga konflik itu dikatakan tidak besar (Puissant, et al., 2013), tetapi ini adalah yang pada ummnya terjadi dan juga di kaitkan pada model penyelesaiannya.
62
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15, No. 1 Januari 2013
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Mahdani M. Nuzun
Hipotesis Penelitian
bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose Ha : Strategi-strategi yang dilakukan oleh orientation. (X2): Akomodasi, penyelesaian Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh ko nflik yang menggambarkan ko mpetisi Besar berupa kompetisi, akomodasi, ba yang an c er min yang member ik an sharing, kolaborasi dan menghindar berpengaruh terhadap penyelesaian konflik pertanahan masyarakat di KabupatenAceh Besar.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian. (X3): Sharing, suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang
lain menerima sesuatu. Kedua kelompok Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi sebanyak 21 Kecamatan yang terdiri dari 584 Desa memuaskan. (X4): Kolaborasi, bentuk usaha yang ada dalam Wilayah Kabupaten Aceh Besar penyelesaian konflik yang memuaskan kedua (di luar kecamatan Pulo Aceh) yang pernah belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan bermasalah atau memiliki konflik pertanahan pemecahan pr o ble m (P rob lem - So lvi ng masyarakat dan sedang diupayakan penyelesaian permasalahan oleh Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Aceh Besar. Dikarenakan jumlah populasi terlalu besar maka dalam penelitian ini penulis melakukan penarikan sampel proportional sampling (Sugiono, 2008) dimana jumlah sampel yang diambil sama rata pada jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 210 desa.
Operasional Variabel
Approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak. (X5): Penghindaran, menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain. (Y): Strategi Penyelesaian Konflik Tanah, solusi-solusi yang dipergunakan dalam penyelesaian konflik yang terjadi berupa pendekatan penyelesaian konflik yang terjadi pada masyarakat.
(X1), Kompetisi: penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian
ISSN : 1411-27701
63
Mahdani M. Nuzun
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
HA SI L PEN EL ITI AN PEMBAHASAN
D AN
Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden No. 1.
2.
3.
4.
5.
Uraian Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia responden: 20 – 29 tahun 30 – 39 tahun 40 – 49 tahun > 50 tahun Status perkawinan Belum menikah Menikah Pendidikan terakhir SLTP SMA Akademi/Dipl. Sarjana (S1) Pascasarjana Penghasilan < Rp. 1.000.000,Rp. 1.000.000 - 1.999.999,Rp. 2.000.000 - 2.999.999,Rp. 3.000.000 - 3.999.999,> Rp. 4.000.000,-
Jumlah
Frek
Persen
167 43
64,3 35,7
24 8 157 21
15,3 21,0 29,9 33,8
190 20
10,2 89,8
12 63 9 119 7
5.7 30.0 4.3 56.7 3.3
16 25 23 93 53
7.6 11.9 11.0 44.3 25.2
210
100.0
Sumber : Data Primer, 2012
Hasil Pengujian Instrumen
Sedangkan jika dilakukan secara manual maka Pengujian Validitas nilai korelasi yang diperoleh masing-masing Pengujian validitas data dalam penelitian pernyataan harus dibandingkan dengan nilai kritis ini dilakukan secara statistik, yaitu dengan korelasi product moment dimana hasilnya menggunakan uji Pearson product-moment menunjukkan bahwa semua per nyat aan coefficient of correlation dengan bantuan SPSS mempunyai nilai korelasi diatas nilai kritis 5% yaitu version 15.0. Berdasarkan output komputer diatas 0,138 (Lihat Tabel Nilai Kritis Korelasi R seluruh pernyataan dinyatakan valid karena Product–M oment unt uk n = 210 pada memiliki tingkat signifikansi di bawah 5%. lampiran), sehingga pernyataan-pernyataan
64
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15, No. 1 Januari 2013
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Mahdani M. Nuzun
tersebut adalah signifikan dan memiliki validitas penelitian ini dinyatakan valid untuk dilanjutkan konstrak. atau dalam bahasa statistik terdapat penelitian yang lebih mendalam. konsistensi internal (internal consistence) yang berarti pernyataan-pernyataan tersebut mengukur Hasil Analisis Regresi Berganda aspek yang sama. Dimana berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini semuanya dinyatakan valid, karena mempunyai koefisien korelasi di atas dari nilai kritis korelasi product moment yaitu sebesar 0,138 sehingga semua pertanyaan yang terkandung dalam kuesioner
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kompetisi (x1), akomodasi (x2), sharing (x3), Kolaborasi (x4) dan penghindaran (x5) terhadap Penyelesaian Konflik Tanah masyarakat di Kabupaten Aceh Besar (Y). Pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara terinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2 Pengaruh Masing-Masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Nama Variabel Konstanta (a) Kompetisi Akomodasi Sharing Kolaborasi Penghindaran
B 2.166 0.072 0.113 0.077 0.094 0.106
thitung 27.749 3.023 4.449 4.316 5.921 6.145
Sig 0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.000
Sumber: Data Primer, 2012.
Dari tabel 2 di atas dapat jelaskan analisis Koefisien Regresi (R): diperoleh persamaan regresi berganda sebagai Dalam penelit ian diper o leh nilai berikut: konstanta sebesar 2.166. Artinya bilamana faktor kompetisi (x1), Akomodasi (x2) sharing (x3), Y = 2.166 + 0.072x1 + 0.113x2 + 0.077x3 + Kolaborasi (x4), dan penghindaran (x5), dianggap 0.094x4 + 0.106x5 nol, maka besarnya Penyelesaian Konflik Tanah Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan hasil penelitian sebagai berikut:
ISSN : 1411-27701
masyarakat, adalah sebesar 2.166 pada satuan skala likert atau penyelesaian konflik tanah masih kurang memuaskan masyarakat, apabila strategi
65
Mahdani M. Nuzun
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
kompetisi, Akomodasi, sharing, Kolaborasi, dan Koefisien regresi Kolaborasi (x4) penghindaran tidak mengalami perubahan. sebesar 0.094. Artinya setiap 1% perubahan Koefisien regresi kompetisi (x1) (perbaikan) dalam variabel sharing secara relatif sebesar 0.072. Artinya setiap 1% perubahan akan meningkatkan Penyelesaian Konflik Tanah dalam variabel kompetisi akan meningkatkan masyarakat sebesar 0.094%, dengan asumsi penyelesaian konflik tanah masyarakat sebesar variabel kompetisi (x1), dan akomodasi (x2), 0.72% dengan asumsi variabel akomodasi (x2) sharing (x3), dan penghindaran (x5) di anggap nol. dan s har ing ( x3) , ko labo r asi ( x4) , dan Koefisien regresi penghindaran (x5) sebesar 0.106. Artinya setiap 1% perubahan penghindaran (x5) di anggap nol. Koefisien regresi akomodasi (x2) (perbaikan) dalam variabel sharing secara relatif sebesar 0.113. Artinya setiap 1% perubahan (perbaikan) dalam variabel akomodasi secara relatif akan meningkatkan penyelesaian konflik tanah masyarakat sebesar 0.113%, dengan asumsi variabel kompetisi (x1), dan sharing (x3), Kolaborasi (x4), dan penghindaran (x5) di anggap nol.
akan meningkatkan Penyelesaian Konflik Tanah masyarakat sebesar 0.106%, dengan asumsi variabel kompetisi (x1), dan Akomodasi (x2), sharing (x3), Kolaborasi (x4), di anggap nol. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa dari kelima variabel yang diteliti,
t e r nya t a var ia bel ako mo das i ( x2) d an Koefisien regresi sharing (x3) sebesar penghindaran (x5), mempunyai pengaruh dominan 0.077. Artinya setiap 1% perubahan (perbaikan) dalam meningkatkan Penyelesaian Konflik Tanah dalam variabel sharing secara relatif akan masyarakat karena diperoleh koefisien regresi meningkatkan Penyelesaian Konflik Tanah masing-masing sebesar 11.3% dan 10.6%. masyarakat sebesar 0.077%, dengan asumsi variabel kompetisi (x1), akomodasi (x2), dan Kolaborasi Pengujian Secara Simultan (x4), dan penghindaran(x5) di anggap nol. Hasil uji hipotesis pengaruh variable bebas terhadap vatiabel terikat secara bersamasama dapat dilihat pada table 3. Tabel 3 Analisis Of Variance (Anova)
Model
Sum of Squares
df
Fhitung
Sig.
Regresi Sisa Total
7.679 2.742 10.422
5 204 209
114.255
0,000
Sumber : Data Primer, 2012.
66
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15, No. 1 Januari 2013
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Mahdani M. Nuzun
Berdasarkan hasil pengujian dari uji ANOVA atau uji-F (secara simultan) diperoleh Fhitung sebesar 114.255, sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi = 5% adalah sebesar
bahwa hipotesis yang dinyatakan di atas diterima, artinya bahwa variabel kompetisi (x1), akomodasi (x2) dan sharing (x3), kolaborasi (x4) dan penghindaran (x5), secara bersama-sama
2.258. Hal ini memperlihatkan bahwa Fhitung > Ftabel, dengan tingkat signifikansi 0.000. Hasil perhitungan ini dapat di ambil suatu kesimpulan
berpengar uh secara signifikan ter hadap Penyelesaian Konflik Tanah masyarakat di Kabupaten Aceh Besar. Koefisien Korelasi dan Determinasi
Tabel 4 Model Summary
R
RSquare
0.858
0.737
Keterangan Korelasi Sangat Kuat
Sumber: Data Primer, 2012.
Berdasarkan dari hasil analisis korelasi melalui SPSS maka diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.858, dimana dengan nilai tersebut menggambarkan terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebesar 85.8%. Artinya penyelesaian konflik
selebihnya sebesar 27.6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti budaya masyarakat, karakter kepemimpinan maupun sosial budaya masyarakat.
faktor-faktor kompetisi (x1), akomodasi (x2) dan sharing (x3), Kolaborasi (x4) dan penghindaran
Hasil penelitian terhadap variabel kompetisi (x1) diperoleh nilai t hitung sebesar 3.023 sedangkan nilai t tabel sebesar 1.971 hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa t hitung > ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0.003. Dengan
Hasil Secara Parsial (Uji-t) tanah masyarakat erat hubungannya dengan Kompetisi (x1)
(x5) dimana kesemua variabel yang diteliti mempunyai hubungan yang relatif kuat. Sementara itu koefisien determinasi yang diperoleh dengan nilai sebesar 0.737 Artinya bahwa R2 berpengaruh pada variabel terikat (Penyelesaian Konflik Tanah masyarakat ) yang merupakan faktor-faktor kompetisi (x1), akomodasi (x2) sharing (x3), Kolaborasi (x4) dan penghindaran (x5) sebesar 73.7%. Sedangkan
ISSN : 1411-27701
demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial var iabel kompetisi berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap penyelesaian konflik tanah masyarakat di Kabupaten Aceh Besar.
67
Mahdani M. Nuzun
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Akomodasi (x2)
Penghindaran (x5)
Berdasarkan temuan hasil penelitian terhadap variabelAkomodasi diperoleh nilai t hitung sebesar 4.449 sedangkan nilai t tabel sebesar 1.971 hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik memperlihatkan bahwa secara parsial variabel akomodasi berpengaruh secara signifikan terhadap Penyelesaian Konflik Tanah masyarakat
Didasar kan pada hasil penelit ian terhadap variabel penghindaran diperoleh nilai thitung sebesar 6.145 sedangkan nilai t tabel sebesar 1.971 hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Temuan ini menunjukkan sekaligus membuktikan bahwa secara parsial variabel penghindaran berpengaruh secara signifikan terhadap penyelesaian konflik tanah masyarakat
di Kabupaten Aceh Besar.
di Kabupaten Aceh Besar.
Sharing (x3)
Pembuktian Hipotesis
Didasar kan pada hasil penelit ian terhadap variabel sharing diperoleh nilai t hitung sebesar 4.316 sedangkan nilai t tabel sebesar 1.971
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat terbukti bahwa hipotesis alternatif dapat diterima dimana Penyelesaian Konflik Tanah
hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel , dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Temuan ini menunjukkan sekaligus membuktikan bahwa s ecar a pa r sia l va r iabel s har ing berpengar uh secara signifikan ter hadap penyelesaian konflik tanah masyarakat di Kabupaten Aceh Besar.
masyarakat sangat dipengaruhi oleh variabel kompetisi (x1), akomodasi (x2) dan sharing (x3), Kolaborasi (x4) dan penghindaran (x5) artinya secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Penyelesaian Konflik Tanah masyarakat yaitu dengan diperoleh nilai F hitung sebesar 114. 255, dan F tabe l pada t ingkat signifikansi a = 5% adalah sebesar 2.258 dengan t ingkat signifikansi 0. 000. Hal tersebut menyatakan bahwa secara simultan (bersamasama) variabel tersebut berpengaruh terhadap
Kolaborasi (x4)
Didasar kan pada hasil penelit ian terhadap variabel Kolaborasi diperoleh nilai t hitung sebesar 5.921 sedangkan nilai t tabel sebesar 1.971 Penyelesaian Konflik Tanah masyarakat di hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung > Kabupaten Aceh Besar. ttabel , dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Temuan ini menunjukkan sekaligus membuktikan bahwa secara parsial variabel Kolaborasi berpengar uh secara signifikan ter hadap penyelesaian konflik tanah masyarakat di Kabupaten Aceh Besar.
Hasil penelitian ini sejalan dan konsisten dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ari Gusnita (2007), yang menyebutkan bahwa Permasalahan yang terjadi yaitu konflik persengketaan tanah antara masyarakat Kabupaten Lampung Utara, Kota
68
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15, No. 1 Januari 2013
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Mahdani M. Nuzun
Bumi Kelapa Tujuh dengan Kantor Pertanahan KESIMPULAN Kabupaten Lampung Utara. Berdasarkan hasil uji statistik dan regresi Kemudian penelitian yang dilakukan oleh secara silmultan terhadap 5 variable bebas dan 1 Muhammad Noer (2008), yang menunjukkan variabel terikat, dapat disimpulkan bahwa bahwa dalam penyelesaian konflik di Indonesia terdapat pengaruh secara simultan variable maka peran serta masyarakat dan Negara sangat strategi penyelesaian konflik pertanahan terhadap mendukung dalam proses penyelesaian konflik. penyelesaian konflik pertanahan di Kabupaten Aceh Besaar. Selain itu, berdasarkan hasil uji regresi melalui uji t yaitu uji secara individu, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan variable-variabel bebas terhadap variable terikat.
ISSN : 1411-27701
69
Mahdani M. Nuzun
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
DAFTAR PUSTAKA Anonymos. (1956). Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956, tentang Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar. Anonymos. (1976). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1976 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Besar dari Wilayah Kotamadya Banda Aceh. Anonymos. (2010). Kabupaten Aceh Besar Dalam Angka. Abeyratne, R. & Khan, A. (2014). State use of unmanned military aircraft: a new international order? Journal of Transportation Security , Volume 7, Issue 1, pp 83-98. Bryant, J. (2014). Conflict Evolution: Tracking the Middle East Conflict with Drama Theory, Group Decision and Negotiation, Volume 23, Issue 6, pp 1263-1279. Behaylo, M. W. (2009). Institutionalizing Peace through Commerce: Engagement or Divestment in S outh African and Sudan. Journal of Business Ethics, Volume 89, Issue 4 Supplement, pp 417-434. Bucheli, M. & Kim, M. Y. (2012). Political Institutional Change, Obsolescing Legitimacy, and Multinational Corporations. Management International Review, Volume 52, Issue 6, pp 847-877. Calvano. Lisa. (2008). Multinational Corporations and Local Communities: A Critical Analysis of Conflict. Journal of Business Ethics, Volume 82, Issue 4, pp 793-805. Copper. (2002). Uji Multikolieritas dalam Pengujian Asumsi Klasik, Penerbit : Erlangga, Jakarta. Coser. (2002) Menghadapi Konflik, Penerbit : Erlangga, Jakarta. Côté, M. J., Syam, S. S., Vogel, W. B., Cowper. D.C. (2007). A mixed integer programming model to locate traumatic brain injury treatment units in the Department of Veterans Affairs: a case study. Health Care Management Science, Volume 10, Issue 3, pp 253267 Dahrendorf. (2002). Metode Penyelesaian Konflik. Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta. Druckman, D., Mitterhofer, R., Filzmoser, M., & Koeszegi, S. T. (2014). Resolving Impasses in e-Negotiation: Does e-Mediation Work? Group Decision and Negotiation, Volume 23, Issue 2, pp 193-210. Handoko. (2003). Strategic Manajement. McGraw Hill. Book Company. New York. Kuriakose, M. (2014). The saga of the commons in Kuttanad: appropriations, contests, developments. DECISION, Volume 41, Issue 2, pp 217-228. Laouris, Y., Michaelides, M., Damdelen, M., Laouri, R., Beyatli, D., Christakis. A. (2009). A Systemic Evaluation of the State of Affairs Following the Negative Outcome of the Referendum in Cyprus Using the Structured Dialogic Design Process. Systemic Practice and Action Research, Volume 22, Issue 1, pp 45-75.
70
Jurnal Manajemen & Bisnis Vol. 15, No. 1 Januari 2013
Strategi Implementasi Menyelesaikan Konflik Pertanahan Masyarakat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Besar
Mahdani M. Nuzun
Miftah, Thoha. (2003). Strategi dalam Penyelesaian Konflik. Jilid I. Penerbit : Gunung Agung, Jakarta. Millar, Laura. (2006). Subject or object? Shaping and reshaping the intersections between aboriginal and non-aboriginal records. Archival Science, Volume 6, Issue 3-4, pp 329350. Mock, S., Obeidi, A., & Zeleznikow. J. (2014). A Brief Outline of the Israel–Palestinian Conflict. Group Decision and Negotiation November 2014, Volume 23, Issue 6, pp 1245-1262. Nielsen, T. M., & Riddle, L. (2009). Investing in Peace: The Motivational Dynamics of Diaspora Investment in Post-Conflict Economies. Journal of Business Ethics, Volume 89, Issue 4 Supplement, pp 435-448. Novikova, Gayane. (2012). The Nagorno Karabakh Conflict through the Prism of the Image of the Enemy. Transition Studies Review, Volume 18, Issue 3, pp 550-569. Orr, S. K. & Humphreys, R. L. (2011). Mission Rivalry: Use and Preservation Conflicts in National Parks Policy. Public Organization Review , Volume 12, Issue 1, pp 85-98. Peter M. Blau. (2001). Struktur dan Fungsi Konflik, Tinjauan Teoritis. Strategi dalam Penyelesaian Konflik, Penerbit : gunung Agung, Jakarta. Prange, C. & Schlegelmilch, B. B. (2009). The Role of Ambidexterity in Marketing Strategy Implementation: Resolving the Exploration-Exploitation Dilemma. BuR - Business Research, Volume 2, Issue 2, pp 215-240 Puissant, J. P., Straeten, R.V. Der. & Mens, T. (2013). Resolving model inconsistencies using automated regression planning. Software & Systems Modeling. Robbin, S. P. dan Coulter. M. (2002). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Penerbit : PT. Erlangga, Jakarta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit : PT. Erlangga, Jakarta. Snell, R. S., Tjosvold, D. & Fang, S. S. (2006). Resolving ethical conflicts at workthrough cooperative goals and constructive controversy in the People’s Republic of China. Asia Pacific Journal of Management, Volume 23, Issue 3, pp 319-343. Taentzer, T., Ermel, C., Langer, P. & Wimmer, M. (2014). A fundamental approach to model versioning based on graph modifications: from theory to implementation. Software & Systems Modelling, Volume 13, Issue 1, pp 239-272. Wishloff, Jim. (2009). The Land of Realism and the Shipwreck of Idea-ism: Thomas Aquinas and Milton Friedman on the Social Responsibilities of Business. Journal of Business Ethics, Volume 85, Issue 2, pp 137-155.
ISSN : 1411-27701
71