ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, UKURAN PERUSAHAAN DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI 2011-2013) Dita Dwiputri Rindang Widuri , S.Kom., MM Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp: (62-21) 534 5830/ email:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern seperti opini audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan dan kualitas auditor. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011-2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regression logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan variabel kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. (DD) Kata Kunci: opini audit, kualitas audit, ukuran perusahaan dan going concern.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze factors influencing the acceptance of going concern audit opinion. The factors tested are previous year audit opinion, company size and audit quality. This study using secondary data obtained from the annual financial statements published by Indonesia Stock Exchange during the period of 2011 – 2013. The sampling technique used was purposive sampling. Hypothesis testing is done by using logistic regression. Study results indicate that previous year audit opinion variable and the size of the company are significant to the going concern audit opinion, while the variable of audit quality is no significant to audit going concern audit opinon. (DD) Key words : audit opinion, audit quality, company size and going concern.
Pendahuluan Semua perusahaan memiliki tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya (going concern). Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (Sussanto & Aquariza, 2012). Laporan keuangan yang disusun menggunakan asumsi going concern merupakan salah satu media utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi keuangannya serta menjadi sumber informasi untuk mengambil keputusan – keputusan penting bagi pihak eksternal. Pihak eksternal yang akan menggunakan laporan keuangan antara lain pemegang saham, kreditor, investor dan juga pihak-pihak lain yang berkepentingan. Investor menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di suatu perusahaan. Salah satunya dengan opini audit yang diberikan auditor terhadap laporan keuangan. Tidak mudah bagi auditor untuk memberikan opini audit going concern. Menurut Sussanto & Aquariza (2012) auditor juga bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit. Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan auditor untuk memberikan opini audit going concern, yaitu dengan melihat faktor internal dari perusahaan tersebut seperti opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit dan ukuran perusahaan. Penelitian Sussanto & Aquariza (2012) menunjukkan apabila perusahaan pada tahun sebelumnya mendapatkan going concern, maka ditahun berikutnya kemungkinan besar akan mendapatkan kembali opini audit going concern. Kualitas audit juga dapat menjadi faktor terhadap penerimaan opini audit going concern. Kualitas audit disini berkaitan dengan kinerja auditor. Penelitian Pradisti (2013) menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Ukuran perusahaan dapat menjadi faktor yang memperngaruhi pemberian opini going concern dimana auditor lebih cenderung memberikan opini audit going concern kepada perusahaan kecil daripada perusahaan besar. Namun menurut Wulandari (2014) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Meskipun telah banyak penelitian tentang going concern yang menghubungkan antara opini audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan dan kualitas audit namun terdapat beberapa perbedaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain periode pengamatan dilakukan pada periode yang berbeda 2011, 2012, 2013 karena ketiga periode tersebut belum pernah dijadikan sebagai sampel pada penelitian sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk membuktikan adanya pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern. 2. Untuk membuktikan adanya pengaruh kualitas audit terhadap penerimaan opini audit going concern. 3. Untuk membuktikan adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.
Pengembangan Hipotesis Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima auditee pada tahun sebelumnya atau satu tahun sebelum penelitian. Berdasarkan penelitian Ulya (2012) bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Opini audit tahun sebelumnya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun berikutnya. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan menguji hipotesis sebagai berikut:
H1 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total asset, penjualan dan kapitaliasasi pasar. Jika semakin besar total asset, penjualan, dan kapitalisasi pasar semakin besar perusahaan tersebut. Berdasarkan penelitian Wibisono (2013) membuktikan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan menguji hipotesis sebagai berikut: H2: Ukuran perusahaan berpengaruh negative terhadap penerimaan opini audit going concern Dalam penelitian Pradisti (2013) membuktikan bahwa kualitas audit, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Sementara kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Menurut Kuswardi (2012) membuktikan bahwa kualitas audit memiliki arah positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern karena semua Kantor Akuntan Publik baik yang berskala besar ataupun kecil akan selalu bersikap obyektif dalam memberikan pendapat. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan menguji hipotesis sebagai berikut: H3 : Kualitas Audit berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dengan mengambil perusahaan manufaktur yang terdiri dari beberapa sektor industry dari tahun 2011-2013. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dilakukan melihat data perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI kemudian dari seluruh perusahaan yang ada dipilih beberapa sampel yang memenuhi kriteria untuk dilakukannya penelitian. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah: 1. 2. 3. 4.
Perusahaan manufaktur sektor aneka industi yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013. Perusahaan manufaktur yang tidak deslisting selama periode penelitian. Perusahaan mempunyai laporan auditor independen selama periode penelitian. Perusahaan yang pernah mengalami laba negatif sekurangnya satu periode sebelum pajak selama periode penelitian (2011-2013) karena auditor memiliki kesangsian bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan usahanya.
Metode penyajian data dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pengujian statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengujian kelayakan model regresi, pengujian model keseluruhan (Overall Model Fit), uji koefisien determinasi (Nagelkerke R Square) dan uji matriks klasifikasi dan pengujian hipotesis.
Model regresi logistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah:
OPINION = α + β1 AQ + β2 SIZE + β3 PRIOR OPDIT + €
Keterangan : OPINION
α AQ
SIZE PRIOR OPDIT
€
= Opini audit Going Concern (variabel dummy), dimana kategori 1 diberikan jika perusahaan ni audit going concern (GCAO) dan kategori 0 diberikan jika pada tahun berjalan (t) perusahaan menerima opini audit non going concern (NGCAO) dengan kondisi tahun sebelumnya (t-1) mendapat opini audit going concern. = Konstanta. = Kualitas Auditor, dimana kategori 1 diberikan jika auditor tergolong KAP Big Four dan kategori 0 jika auditor tergolong KAP Non Big Four. = Ukuran perusahaan, Natural Logaritma dari Total Aktiva. = Opini audit yang diterima pada tahun sebelumnya, dimana kategori 1 diberikan jika opini audit going concern (GCAO) dan kategori 0 diberikan jika opini audit non going concern (NGCAO). = Error.
Data yang dihasilkan dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan alat uji statistik berupa Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) Ver. 20.0.
Hasil dan Pembahasan Gambaran populasi dalam penelitian kuantitatif ini ada 132 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang digunakan dalam sampel sebanyak 25 perusahaan dalam 3 tahun periode penelitian berdasarkan kriteria dimana perusahaan manufaktur yang tidak deslisting selama periode penelitian, perusahaan mempunyai laporan auditor independen selama periode penelitian, dan perusahaan yang pernah mengalami laba negatif sekurangnya satu periode sebelum pajak selama periode penelitian (2011-2013). Gambaran dari masing-masing variabel penelitian adalah: 1.
2. 3.
Opini audit tahun sebelumnya yang dianalisis berdasarkan opini yang diterima pada tahun sebelumnya dan hasil dari pengolahan data diketahui perusahaan yang menerima opini audit going concern (GCAO) ada 39 dan 36 perusahaan yang menerima opini audit non going concern (NGCAO). Ukuran perusahaan dianalisis berdasarkan berdasarkan dari total asset tiap perusahaan manufaktur yang ada pada laporan keuangan tahun 2011-2013. Kualitas audit dianalisis berdasarkan kelompok Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Non Big Four. Hasil dari pengolahan data diketahui perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four ada 5 perusahaan dan 20 perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Four.
Tabel Uji Koefisien Regresi
B Step 1
a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
Kualitas Audit (AQ)
1.152
.710
2.631
1
.105
3.165
Ukuran Perusahaan (SIZE)
-.102
.105
.936
1
.333
.903
Opini Tahun Sebelumnya
1.630
.525
9.636
1
.002
5.105
1.558
2.772
.316
1
.574
4.749
(PRIOR AUDIT) Constant
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel opini audit tahun sebelumnya diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002 dimana nilai tersebut berada dibawah 0,05. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang siginifikan dari variabel opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern. Variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,333. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Variabel kualitas audit (AQ) diperoleh nilai 0,105 terhadap penerimaan opini audit going concern. Nilai tersebut berada diatas 0,05 yang menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas audit terhadap penerimaan opini audit going concern.
Simpulan dan Saran Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern. Faktor-faktor yang di uji antara lain opini audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan dan kualitas audit. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari website Bursa Efek Indonesia. Dari pengujian model regresi logistic yang digunakan maka hasil penelitian menunjukkan: 1. Opini audit tahun sebelumnya yang dianalisis dengan menggunakan variabel dummy “0” untuk opini audit non going concern dan “1” untuk opini audit going concern. Hipotesis menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern dengan nilai koefisien positif dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,005 sehingga hipotesis ini diterima. 2. Ukuran perusahaan yang dianalisis dengan skala ratiodengan Log natural total asset menunjukkan hipotesis bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern dengan nilai koefisien negatif dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,005 sehingga hipotesis ini diterima. 3. Kualitas audit yang dilakukan dengan skala nominal dimana perusahaan yang menggunakan KAP Non Big Four diberi nilai 0 dan 1 untuk perusahaan yang menggunakan KAP Big Four.Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan maka didapatkan hasil bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern dilihat dari nilai koefisien positif dengan nilai signifikansi yang berada diatas 0,005, sehingga hipotesis ini ditolak.
Saran Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil yang lebih baik. Beberapa masukan atau saran untuk peneliti yang akan datang adalah: 1. Melakukan penelitian terhadap seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga akan mendapatkan data sampel yang lebih banyak. 2. Jangka waktu atau periode penelitian lebih diperpanjang yaitu lebih dari tiga tahun, agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih signifikan. 3. Menambahkan variabel tambahan yang memungkinkan mempengaruhi penerimaan opini audit going concern seperti pertumbuhan perusahaan, likuiditas, profitabilitas, leverage.
REFERENSI Alichia, Yashinta Putri. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern”. Jurnal Akuntansi. Padang:Universitas Negeri Padang. Ardiani , Dp, Azlina. 2012. PENGARUH AUDIT TENURE, DISCLOSURE, UKURAN KAP, DEBT DEFAULT, OPINION SHOPPING, DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Ekonomi. Arga,Santoso Fajar.,dan linda, wedari kusumaning.,2007.“Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern”.Alumni Fakultas Ekonomi UNIKA Soegijapranata, Semarang. Arie Wibowo dan Hilda Rossieta. 2009. Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit–Suatu Studi Dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark. Simposium Nasional Akuntansi 12. Palembang. Arma, Endra ulkri (2013). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia).Padang Arsianto, M. R. (2013). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011). Semarang. Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku. Belkaoui, A. R. Alih bahasa oleh Yulianto, A. A. & Krista (2007). Accounting Theory jilid 2 .(edisi 5). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Boynton, William C., Johnson Raymond dan Kell, Walter G. 2002. Modern Auditing . Seven Edition. New York: Juhn Willey and Sons Inc. DeAngelo, LE. (1981). ”Auditor Size and Auditor Quality”. Journal of Accounting and Economics. Dec, Vol.3 Fanny, Margaretta dan Saputra, S. 2005. “Opini Audit Going Concern : Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta)”. Fijriantoro, M. Y. (2010). “Analisis Pengaruh Ukuran KAP, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,Pertumbuhan Perusahaan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern” (Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2003-2008). Surabaya . Georgiades, G. C. (2012). AICPA Statement on Auditing Standards (AU-C Section 450), Evaluation of Misstatements Identified During the Audit. Miller GAAS Update Service , 1-8. Indonesia, I. A. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat . Kristiana, I. (2012). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya , 47 - 51. Kuswardi, H. J. (2012). Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan Dan Kualitas. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Bisnis , 27 - 32.
Lenard, Mary Jane, Perualz Alam, dan David Booth. 1998. An Analysis of Fuzzy Clustering and a Hybrid Model for Auditor’s Going concern. Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 14. Liberty. Yogyakarta. Pradisti, R. Y. (2013). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Kepemilikan. Jurusan Ilmiah Universitas Bakrie , 5 - 6. Praptitorini, M. D., & Januarti, I. (2007). Analisi Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia , 8 (1). Santosa, A. Fajar. Wedari, L. Kusumaning. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, (Online), Vol. 11, No. 2. Siregar, Syofian. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual Dan SPSS. Jakarta: Kencana. Setyarno, Eko Budi,Indira Januarti dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Sudarmadji, Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap LuasVoluntary disclousure Laporan Keuangan tahunan.Vol.2 Sujarweni, wiratna .2014. METODOLOGI PENELITIAN. Yogyakarta: Pustakabaru press. Sussanto, h., & Aquariza, N. M. (2012). Analisis Pengaruh Opini Audit Tahun Ssebelumnya, Kualitas Auditor, Profitabilitas, Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Consumer Goods Industry Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi , 14 - 18 Tjahjani,fera., Novianti,Rysa. 2014. AUDIT GOING CONCERN OPINION, INFLUENCED BY AUDIT QUALITY, LEVERAGE, PRIOR AUDIT OPINION, GROWTH, AND SIZE OF THE COMPANIES. Tuankotta, T.M. (2007).Setengah Abad Profesi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Ulya, A. (2012). Opini Audit Gping Concern: Analisis Berdasarkan Faktor Keuangan dan Non Keuangan. Accounting Analysis Journal , 8 - 14. Wibisono, E. A. (2013). Prediksi Kebangkrutan, Leverage, Audit Sebelumnya, Ukuran Perusahaan. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi , 362 - 373. Wibowo, A. & Rossieta, H. (2009). Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark. Jakarta Wulandari, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , 531 - 558. www.idx.co.id. Yuspita, henni.2013. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN. Makassar
RIWAYAT PENULIS Dita Dwiputri lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 02 Juli 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2015.